Penurunan Kematian Ibu: Pencapaian MDG dalam Perspektif Pemerintah Arum Atmawikarta Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat - Bappenas
Rakernas dan Semiloka Aliansi Pita Putih Indonesia Jakarta– 4 Maret 2008
1
Outline 1. 2. 3. 4. 5.
Kondisi Kesehatan Ibu Faktor Determinan Kesenjangan Rekomendasi RPJMN 2004-2009
2
1. Kondisi Kesehatan Ibu
3
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia
Kematian Ibu per 100.000 penduduk
• Cenderung menurun, tapi masih tinggi • AKI di Indonesia berada di tengah negara ASEAN • Dari segi jumlah kematian (magnitude), paling besar di ASEAN 800 Brunei 660
650
Indonesia
600
Cambodia Lao PDR 450
400
Myanmar Malaysia
360
Philippines 230
200
Thailand
200 130
37
41
44
Timor Leste Vietnam
0 4
kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup
Penurunan AKI merupakan tantangan, yaitu untuk mencapai sasaran RPJM, MDGs dan RPJP
500
390 400
334
307 Sasaran RPJM
262
300
226
Sasaran RPJP
207 163
200
129 MDG Target
100
102
102
0
1990
1995
2000
2005
Proyeksi (Depkes)
2010
2015
2020
2025
Tren AKI SDKI 5
Skenario 2
Skenario 2
Skenario 3
Tahun
Tren SDKI 94, 02-03 (sisterhood)
Penurunan AKI 4,7% per tahun
Penurunan AKI 6,3% per tahun
Penurunan AKI 9,5% per tahun
2005 2010 2015 2020 2025
262 226 195 168 145
262 207 163 129 102
262 191 140 102 74
262 163 102 64 40
RPJP
MDG
Skenario I
RPJM
Dengan kecenderungan saat ini, sasaran akan sulit dicapai, sehingga diperlukan percepatan
6
2. Faktor Determinan
7
Faktor Determinan Kematian Ibu Komplikasi Saat Melahirkan
Status Kesehatan dan Gizi
Perlindungan & Prilaku dalam Keluarga
Kepatuhan Akses dan Terhadap Tatacara Penggunaan Layanan melahirkan Kesehatan
Penyebab Langsung
Faktor Yang Memperburuk Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Keterbatasan Pengetahuan
Ketersediaan Sumberdaya Faktor Dasar
Status Perempuan 8 Sumber: UNICEF, 2004
Faktor Penyebab Langsung Kematian Ibu • Pelayanan Antenatal: pemeriksaan kehamilan, persiapan persalinan, informasi tanda bahaya, imunisasi, pencegahan unwanted pregnancy, ketersediaan darah • Persalinan oleh tenaga kesehatan (72,3%) • Tempat Persalinan: 60% di rumah • Dukun: 2 x lipat jumlah bidan, menangani 31,5% persalinan, di Bangkalan: 70% oleh dukun • Pelayanan Obstetri Emergency: ketersediaan Puskesmas PONEK dan RS PONED belum mencukupi
Faktor Yang Memperburuk • • • •
Anemia Gizi Besi: 40,1% ibu hamil Wanita usia subur yang kekurangan energi kronik: 19,7% Kekurangan zat gizi mikro: Vit A, yodium, dll Malaria dan TBC, HIV/AIDS 9
Penyebab Tidak Langsung • Perlindungan dan Perilaku Dalam Keluarga: – – – – –
Kekerasan & Beban Ganda, Perilaku konsumsi, Aborsi & Perawatan Persalinan, Kawin Muda, Pandangan Budaya
• Pemenuhan Hak Reproduksi: – – –
Kesertaan KB, Akses dan Kualitas Pelayanan KB, Peran Kesetaraan Pria
• Akses dan Penggunaan Pelayanan Kesehatan 10
Faktor Dasar •
Keterbatasan Pengetahuan – – –
•
Pengetahuan dan Budaya Kesehatan Reproduksi Pendidikan kesehatan reproduksi Pendidik, Metode, dan Pendekatan dalam Pendidikan Kesehatan Reproduksi
Status Perempuan – – –
•
Taraf Pendidikan Perempuan Status Sosial Ekonomi Perempuan Pengambilan Keputusan di Tingkat Rumah Tangga
Kelembagaan – – –
Kelembagaan KB dan Pemberdayaan Perempuan Posyandu Institusi Pendidikan dan Keagamaan
11
Masih banyak perkawinan usia muda Kabupaten/Kota
Usia kawin pertama perempuan (tahun) 2004
2005
Kab. Bekasi
18,42
17,97
Kab. Karawang
17,24
17,24
Kab. Cirebon
17,89
17,91
Kab. Kuningan
17,73
17,69
Kab. Indramayu
17,19
17, 06
Kab. Bandung
19,01
19,05
Kota Cirebon
19,26
19,56
Kota Bogor
19,14
18,86
Kota Bekasi
19,26
19,46
Kota Depok
19,26
19,38
Kota Banjar
17,91
17,89
Rata-rata Jawa Barat
17,86
17,82
12
Rata-Rata Lama Sekolah Penduduk Perempuan berkorelasi positif terhadap Persalian oleh nakes 1 0 0 .0 Ja k a r ta B a li
% P ER S A LI N A N O LE H T E N A G A K E S
9 0 .0
Yo gya
A ceh
8 0 .0
J a te n g
K a ltim S u m u t R ia u
B e n g k u lu
J a tim K a ls e l La m pu n g
7 0 .0
S um bar
Ja m b i S um sel K a lte n g
Ja b a r
6 0 .0
S u ls e l
NTB
Ir j a
S u lte n g
G o r o n ta lo
B a n te n
K a lb a r 5 0 .0
NTT
4 0 .0
M a lu k u
M a lu k u U ta r a
3 0 .0 4 .5
5 .0
5 .5
6 .0
6 .5
7 .0
7 .5
8 .0
8 .5
9 .0
9 .5
1 0 .0
R A T A -R A T A LA M A S E KO LA H (T a h u n )
Sumber: SDKI 2002-2003
13
3. KESENJANGAN
14
Kesenjangan • Kebijakan dan strategi dalam Penanganan AKI sudah cukup lengkap, namun ada kesenjangan antara kebijakan dan implementasinya • Pendidikan. Pendidikan berperan karena berkaitan dengan pengetahuan kesehatan ibu • Keluarga Berencana. – Perlu upaya revitalisasi – Penajaman indikator kinerja, target, dan sasaran – Promosi pendewasaan usia kawin, penjarangan kelahiran, dan tidak melahirkan lagi pada usia yang terlalu “tua” 15
Kesenjangan • Gender – Perlu piranti legal untuk meningkatkan posisi tawar perempuan – Mengembangkan SDM perempuan, re-sosialisasi atau re-edukasi – meningkatkan keterlibatan keluarga dan kaum perempuan dalam menjamin pelayanan kesehatan
• Budaya. – Konsep reproduksi, bahaya abortus, kawin muda – Kebudayaan masyarakat bisa berubah 16
Kesenjangan 1.
Bantuan biaya transport bagi ibu untuk bersalin
2.
Peningkatan compliance konsumsi pil besi
3.
Insentif bidan di daerah terpencil
4.
Identifikasi peran dukun, Meningkatkan kemampuan bidan muda
5.
Ekspansi PONED dan PONEK serta training tenaga
6.
KIE tentang pengurangan kekerasan dalam rumah tangga DRT
17
Kesenjangan 7.
Peningkatan pemahaman (penyuluhan, kampanye, pendidikan) penundaan kawin muda
8.
Revitalisasi program KB
9.
Penyediaan sarana atau tunjangan transportasi outreach puskesmas/ bidan
10. Pengembangan modul, dan bahan belajar; dan pelatihan tenaga pendidikan reproduksi 11. Peningkatan kesempatan kerja bagi perempuan
18
Kebutuhan Dana Ideal untuk Penurunan AKI dalam rangka pencapaian MDG 14,0 11,9
Dana (Rp triliun)
12,0 10,0 8,0
7,9
8,3
9,6
9,0
8,6
2010
2011
10,3
11,0
6,0 4,0 2,0 0,0 2008
2009
2012
2013
2014
2015 19
4. REKOMENDASI
20
STRATEGI 1: AKSESIBILITAS DAN KUALITAS CAKUPAN PELAYANAN
Isu
Opsi Intervensi
Tenaga Kesehatan
Outreach Akreditasi Peningkatan kompetensi bidan Reorientasi dukun
Fasilitas Kesehatan
Polindes dilengkapi bidan, Peningkatan Puskesmas PONED 24 jam; PONEK 24 jam di RS Kabupaten
Pelayanan Antenatal & Persalinan
Peningkatan ketrampilan dalam komunikasi & konseling, edukasi gizi, imunisasi
Pelayanan Masyarakat Miskin
Sosialisasi Askeskin, pelayanan obstetri emerjensi gratis di RS kelas 3 untuk semua.
Faktor Pendukung
Bantuan transport masyarakat miskin; bank darah
21
STRATEGI 2: PEMBERDAYAAN PEREMPUAN & KELUARGA Isu
Opsi Intervensi
Pendidikan
Peningkatan akses pendidikan bagi perempuan
Status Perempuan
Mengembangkan sumberdaya perempuan Peningkatkan keterlibatan keluarga dan perempuan
Status SosialEkonomi
Peningkatan kesempatan dan peran perempuan di dunia kerja.
Kesadaran ber-KB
Penyediaan alat kontrasepsi yang cukup bagi penduduk miskin
22
STRATEGI 3 : KEMITRAAN LINTAS SEKTOR Isu Peran BKKBN
Opsi Intervensi Revitalisasi Program KB
Pendidikan Kesehatan Integrasi pendidikan kespro ke dalam Reproduksi kurikulum Peran Masyarakat
Pelibatan masyarakat dalam upaya persalinan
Organisasi Profesi
Peran IBI, FOGI & Profesi Gizi dalam sertifikasi tenaga
Kerja Sama Kelembagaan
Peningkatan kerja sama lintas sektor dan lintas lembaga
23
STRATEGI 4: PENDEKATAN BUDAYA Isu
Opsi Intervensi
Pendidikan Kesehatan Reproduksi
Integrasi program pendidikan kespro ke dalam kurikulum
Pemicu Aborsi
Menyusun aturan hukum tentang aborsi.
Mitos dan Tradisi
Penguatan tradisi yang mendukung keselamatan ibu hamil.
Perkawinan Usia Muda
Optimalisasi batas minimal usia perkawinan 24
STRATEGI 5: KELEMBAGAAN Isu
Opsi Intervensi
Kebijakan KIA
Pencantuman Kebijkan KIA dalam RPJPN, RPJMN, RKP, RPJPD, RPJMD, RKPD
Mata Anggaran Program KIA
Kodifikasi mata anggaran untuk program KIA
Peraturan Perundangan
Penetapan aturan aborsi, kawin muda secara operasional Penyempurnaan peraturan pelayanan medis Pengembangan Perda/Kepmen jaminan biaya transportasi proses persalinan emergency 25
5. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2004-2009 Bidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat
26
Sasaran Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang antara lain ditandai: 1. Meningkatnya UHH dari 66,2 menjadi 67,9 tahun 2. Menurunnya AKB dari 35 menjadi 25 per 1000 kelahiran hidup 3. Menurunnya AKI dari 307 menjadi 226 per 100.000 kelahiran hidup 4. Menurunnya prevalensi gizi-kurang pada anak balita dari 25,8% menjadi 20%. 27
Arah Kebijakan: Peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, dilaksanakan melalui 1. 2. 3. 4.
Peningkatan jumlah jaringan dan kualitas Puskesmas, Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga medis, Pengembangan jaminan kesehatan bagi penduduk miskin Peningkatan sosialisasi kesehatan lingkungan dan pola hidup sehat 5. Peningkatan pendidikan kesehatan pada masyarakat sejak usia dini, 6. Pemerataan dan peningkatan kualitas fasilitas kesehatan dasar
28
PRIORITAS
Program Pembangunan Kesehatan 1. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 2. Program Lingkungan Sehat 3. Program Upaya Kesehatan Masyarakat 4. Program Upaya Kesehatan Perorangan 5. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit 6. Program Perbaikan Gizi Masyarakat 7. Program Sumber Daya Kesehatan 8. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 9. Program Pengawasan Obat dan Makanan 10.Program Pengembangan Obat Asli Indonesia 11.Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan 12.Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
29
T H A N K
Y O U
30