No.27/05/72/Th. XIX, 04 Mei 2016
KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,46 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Sulawesi Tengah pada Februari 2016 mencapai 1.494.757 orang, bertambah sebanyak 110.522 orang dibanding angkatan kerja Agustus 2015 sebanyak 1.384.235 orang atau bertambah sebanyak 68.230 orang dibanding Februari 2015. Jumlah penduduk yang bekerja di Sulawesi Tengah pada Februari 2016 mencapai 1.443.060 orang, bertambah sebanyak 115.642 orang dibanding keadaan pada Agustus 2015 sebanyak 1.327.418 orang atau bertambah 59.141 orang dibanding keadaan Februari 2015. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Sulawesi Tengah pada Februari 2016 mencapai 3,46 persen, mengalami penurunan dibanding TPT Agustus 2015 sebesar 4,10 persen, namun mengalami kenaikan jika dibanding dengan TPT Februari 2015 sebesar 2,99 persen. Selama setahun terakhir (Februari 2015―Februari 2016), jumlah penduduk yang bekerja mengalami penurunan pada sektor Pertanian sebanyak 71.178 orang (33,78 persen) dan Kontruksi sebanyak 4.609 orang (2,19 persen), sedangkan sektor yang mengalami kenaikan yaitu Sektor Perdagangan, Rumah makan dan Jasa Akomodasi sebanyak 48. 932 (23,22 persen), Jasa Kemasyarakatan, sosial dan perorangan sebanyak 37.461 orang (17,78 persen), Industri Pengolahan sebanyak 16.956 orang (8,05 persen), Lembaga Keuangan, Real Estate , Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan sebanyak 10.388 orang (4,93 persen), sektor Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi sebanyak 3.947 (1,87 persen) dan sektor lainnya sebanyak 17.244 (8,18 persen). Berdasarkan jumlah jam kerja pada Februari 2016, sebanyak 909.523 orang (63,03 persen) bekerja di atas 35 jam per minggu, sedangkan penduduk bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 15 jam per minggu mencapai 150.963 orang (10,46 persen). Pada Februari 2016, penduduk bekerja pada jenjang pendidikan SD ke bawah masih tetap mendominasi yaitu sebanyak 669.469 orang (46,39 persen), sedangkan penduduk bekerja dengan pendidikan Diploma sebanyak 37.460 orang (2,60 persen) dan penduduk bekerja dengan pendidikan Universitas sebanyak 114.887 orang (7,96 persen).
1. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran Keadaan ketenagakerjaan di Sulawesi Tengah pada setahun terakhir (Februari 2015-Februari 2016) menunjukkan adanya perkembangan ke arah positif yang digambarkan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja maupun jumlah penduduk bekerja walaupun tingkat pengangguran juga meningkat. Hal ini Berita Resmi Statistik No. 27/05/Th. XIX, 04 Mei 2016
1
menunjukkan bahwa penduduk usia kerja yang masuk pasar kerja tidak semuanya dapat terseap pada semua lapangan usaha yang tersedia. Jumlah angkatan kerja pada Februari 2016 bertambah sebanyak 110.522 orang dibanding keadaan Agustus 2015 dan bertambah sebanyak 68.230 orang jika dibandingkan keadaan Februari 2015. Penduduk yang bekerja pada Februari 2016 bertambah sebanyak 115.642 orang dibanding keadaan Agustus 2015, dan bertambah sebanyak 59.141 orang jika dibanding keadaan setahun yang lalu (Februari 2015). Sementara jumlah penganggur pada Februari 2016 mengalami penurunan yaitu sebanyak 5.120 orang jika dibanding keadaan Agustus 2015, dan bertambah sebanyak 9.089 orang jika dibanding keadaan Februari 2015. Dalam setahun terakhir, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mengalami kenaikan sebesar 1,99 persen.
Tabel 1.
Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama, 2014–2016
Jenis Kegiatan Utama
Satuan
(1)
2014
2015
2016
Februari
Agustus
Februari
Agustus
Februari
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. AngkatanKerja
orang
1.427.819
1.342.615
1.426.527
1.384.235
1.494.757
Bekerja
orang
1.386.103
1,293,226
1,383,919
1.327.418
1.443.060
Penganggur
orang
41.716
49,389
42,608
56.817
51.697
2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
%
71,79
66.76
70.21
67,51
72.20
3. Tingkat Pengangguran Terbuka
%
2,92
3.68
2.99
4,10
3.46
4. Pekerja tidak penuh
orang
508.418
498,641
554,038
492.184
533.537
Setengah penganggur
orang
140.543
129,537
171,311
149.355
168.967
Paruh waktu
orang
367.875
369,104
382,727
342.829
364.570
2. Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Struktur lapangan pekerjaan pada Februari 2016 mengalami perubahan jika dibandingkan dengan Februari 2015. Pada Februari 2015, tiga besar penyumbang penyerapan tenaga kerja secara berurutan didominasi oleh sektor Pertanian, Jasa kemasyarakatan, dan Sektor Kontruksi, namun pada Februari 2016, urutan ke tiga yaitu kontruksi, telah digantikan oleh sektor Industri Pengolahan. Jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2015, jumlah penduduk yang bekerja mengalami kenaikan pada 7 (tujuh) sektor yakni Sektor Perdagangan sebanyak 48.932 orang (23,22 persen), sektor Jasa Kemasyarakatan sebesar 37.461 (17,78 persen), Sektor lainnya sebanyak 17.244 orang (8,18 persen) , Industri Pengolahan sebesar 16.956 orang (8,05persen), Lembaga Keuangan, Real Estate , Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan sebanyak 10.388 orang (4,93 persen), serta sektor Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi sebanyak 3.947 orang (1,87 persen), sedangkan yang mengalami penurunan cukup signifikan adalah Sektor Pertanian 71.178 orang (33,78 persen), dan sektor Kontruksi sebesar 4.609 orang (2, 19 persen).
Berita Resmi Statistik No. 27/05/Th. XIX, 04 Mei 2016
2
Tabel 2.
Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2014–2016 (orang)
Lapangan Pekerjaan Utama (1)
2014
2015
2016
Februari
Agustus
Februari
Agustus
Februari
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
642.485
616.626
701.354
664.142
630.176
Industri
77.769
63.587
59.777
53.869
76.733
Konstruksi
74.825
71.949
75.713
73.525
71.104
216.896
206.094
231.002
217.697
279.934
Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi
56.566
44.583
46.787
40.872
50.734
Keuangan
17.342
16.775
20.552
17.328
30.940
257.032
255.211
232.424
233.497
269.885
43.188
18.401
16.310
26.488
33.554
1.386.103
1.293.226
1.383.919
1.327.418
1.443.060
Pertanian
Perdagangan
Jasa Kemasyarakatan Lainnya**) Jumlah
**) Lapangan pekerjaan utama/sektor lainnya terdiri dari: Sektor Pertambangan, dan sektor Listrik, Gas, dan Air
3. Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Dari tujuh kategori status pekerjaan utama, pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi ini, maka pada Februari 2016 sebanyak 436.135 orang (30,22 persen) bekerja pada kegiatan formal dan 1.006.925 orang (69,78 persen) bekerja pada kegiatan informal. Dalam setahun terakhir (Februari 2015―Februari 2016), penduduk bekerja dengan status berusaha dibantu buruh tetap berkurang 12.250 orang dan penduduk bekerja berstatus buruh/karyawan bertambah sebanyak 22.073 orang. Keadaan ini menyebabkan jumlah pekerja formal bertambah sekitar 9.823 orang namun secara persentase pekerja formal turun dari 30.80 persen pada Februari 2015 menjadi 30,22 persen pada Februari 2016. Komponen pekerja informal terdiri dari penduduk bekerja dengan status berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap, pekerja bebas di pertanian, pekerja bebas di nonpertanian dan pekerja keluarga/tak dibayar. Dalam setahun terakhir (Februari 2015-Februari 2016), pekerja informal secara absolut bertambah sebanyak 49.318 orang, dan secara persentase bertambah dari 69,20 persen pada Februari 2015 menjadi 69,78 persen pada Februari 2016. Kenaikan ini berasal dari hampir seluruh komponen pekerja informal, kecuali penduduk bekerja dengan status pekerja bebas dipertanian yang berkurang sebanyak 26.034 orang atau secara persenase turun sebanyak 2,05 persen point.
Berita Resmi Statistik No. 27/05/Th. XIX, 04 Mei 2016
3
Tabel 3.
Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama, 2014–2016 (orang) 2014
Status Pekerjaan Utama
2015
2016
Februari
Agustus
Februari
Agustus
Februari
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(1) Berusaha sendiri
237.838
265,872
263,058
253.344
307.072
Berusaha dibantu buruh tidak tetap
292.638
254,059
286,318
287.906
303.038
46.481
55,532
56,328
61.545
44.078
410.199
374,792
369,984
381.408
392.057
Pekerja bebas di pertanian
63.024
53,530
83,515
61.752
57.481
Pekerja bebas di nonpertanian
46.448
41,908
47,107
40.343
58.665
Pekerja keluarga/tak dibayar
289.475
247,533
277,609
241.120
280.669
Jumlah
1.386.103
1,293,226
1,383,919
1.327.418
1.443.060
Berusaha dibantu buruh tetap Buruh/Karyawan
4. Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Secara umum, komposisi jumlah penduduk yang bekerja menurut jam kerja seluruhnya selama seminggu yang lalu tidak mengalami perubahan berarti dari waktu ke waktu. Penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu (full time worker), yaitu penduduk yang bekerja pada kelompok 35 jam ke atas perminggu. Pada Februari 2016 jumlahnya mencapai 909.523 orang (63,03 persen). Sementara itu, dalam setahun terakhir pekerja tidak penuh (jumlah jam kerja kurang dari 35 jam per minggu) berkurang sebanyak 20.501 orang dibandingkan Februari 2015 menjadi 533.537 (36,97 persen) atau mengalami penurunan 3,70 persen. Di samping itu, penduduk yang bekerja kurang dari 15 jam perminggu pada Februari 2016 mencapai 150.963 orang (10,46 persen). Tabel 4.
Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja per Minggu, 2014–2016 (orang)
Jumlah Jam Kerja per Minggu
2014
2015
2016
Februari
Agustus
Februari
Agustus
Februari
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1–7
37.904
29,502
39,528
29.143
45,791
8–14
67.096
81,922
88,374
74.273
105,172
15–24
201.015
176,005
213,615
182.896
176,961
25–34
202.403
211,212
212,521
205.872
205,613
1–34
508.418
498,641
554,038
492.184
533,537
35+ **)
877.685
794,585
829,881
835.234
909,523
Jumlah
1.386.103
1,293,226
1,383,919
1.327.418
1,443,060
**) Termasuk sementara tidak bekerja
Berita Resmi Statistik No. 27/05/Th. XIX, 04 Mei 2016
4
5.
Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan
Penyerapan tenaga kerja hingga Februari 2016 masih didominasi oleh penduduk bekerja berpendidikan rendah yaitu SD ke bawah sebanyak 669.469 orang (46,39 persen) dan Sekolah Menengah Pertama di peringkat ke dua sebanyak 263.204 (18,24 persen) , Sekolah Menengah Atas diurutan ke tiga, sebanyak 245.050 orang (16,98 persen),dan Sekolan Menengah Kejuruan sebanyak 112.990 (7,83%). Penduduk bekerja berpendidikan tinggi sebanyak 152.347 orang mencakup 37.460 orang (2,60 persen) berpendidikan Diploma dan sebanyak 114.887 orang (7,96 persen) berpendidikan Universitas. Perbaikan kualitas penduduk yang bekerja ditunjukkan oleh kecenderungan menurunnya penduduk bekerja berpendidikan rendah (SMP ke bawah) dan diiringi meningkatnya penduduk bekerja berpendidikan tinggi (Diploma dan Universitas). Dalam setahun terakhir, penduduk bekerja berpendidikan rendah naik secara jumlah, namun menurun secara persentase yaitu dari 906.067 orang (65,47 persen) pada Februari 2015 menjadi 932.673 orang (64,63 persen) pada Februari 2016. Sementara penduduk bekerja berpendidikan tinggi mengalami peningkatan, hal ini menunjukkan bahwa pekerja dengan tingkat pendidikan tinggi mulai mendapatkan lapangan pekerjaan. Penduduk bekerja berpendidikan tinggi di Sulawesi Tengah, naik dari 137.516 orang (9,94 persen) pada Februari 2015 menjadi 152.347 orang (10,56 persen) pada Februari 2016.
Tabel 5.
Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2014–2016 (orang)
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan (1)
2014
2015
2016
Februari
Agustus
Februari
Agustus
Februari
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
SD Kebawah
678.621
643.854
641.225
629.499
669.469
Sekolah Menengah Pertama
237.823
219.401
264.842
231.003
263.204
SekolahMenengahAtas
246.422
213.722
247.275
237.707
245.050
SekolahMenengahKejuruan
82.264
73.858
93.061
83.642
112.990
Diploma I/II/III
39.626
35.488
29.437
29.360
37.460
101.347
106.903
108.079
116.207
114.887
1.386.103
1.293.226
1.383.919
1.327.418
1.443.060
Universitas Jumlah
6.
Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan
Jumlah pengangguran pada Februari 2016 mencapai 51.697 orang, dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,46 persen, mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan TPT Februari 2015 ( 2,99 persen) , turun jika dibandingkan TPT Agustus 2015 ( 4,10 persen). Pada Februari 2016, TPT untuk pendidikan Diploma I/II/III menempati posisi tertinggi yaitu sebesar 8,59 persen, disusul oleh TPT Sekolah Menengah umum sebesar 6,32 persen, sedangkan TPT terendah terdapat pada tingkat pendidikan SD ke bawah yaitu sebesar 1,68 persen. Jika dibandingkan keadaan Februari 2015, TPT pada tingkat pendidikan tertentu mengalami fluktuasi selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Berita Resmi Statistik No. 27/05/Th. XIX, 04 Mei 2016
5
Tabel 6.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2014–2016 (persen)
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
2014
2015
2016
Februari
Agustus
Februari
Agustus
Februari
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
SD Kebawah
1,22
1.88
1.70
1,54
1.68
Sekolah Menengah Pertama
1,79
2.94
2.78
4,50
3.17
Sekolah MenengahAtas
6,73
6.40
3.99
7,58
6.32
Sekolah Menengah Kejuruan
6,31
8.90
5.93
11,02
4.29
Diploma I/II/III
5,63
4.55
8.71
7,10
8.59
Universitas
3,17
6.08
4.41
3,29
5.39
2,92
3.68
2.99
(1)
Jumlah
4,10
3.46
Berita Resmi Statistik No. 27/05/Th. XIX, 04 Mei 2016
6