No.32/05/71/Th.XI, 5 Mei 2017
KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,12 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Sulawesi Utara pada Februari 2017 mencapai 1,26 juta orang, bertambah sebanyak 75 ribu orang dibanding angkatan kerja Agustus 2016 maupun Februari 2016. Jumlah penduduk yang bekerja di Sulawesi Utara pada Februari 2017 mencapai 1,18 juta orang, bertambah sebanyak 71,3 ribu orang dibanding keadaan pada Agustus 2016 atau bertambah 90,5 ribu orang dibanding keadaan Februari 2016. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Sulawesi Utara pada Februari 2017 mencapai 6,12 persen, mengalami penurunan dibanding TPT Agustus 2016 sebesar 6,18 persen atau mengalami penurunan dibanding TPT Februari 2016 sebesar 7,82 persen. Selama setahun terakhir (Februari 2017―Februari 2017), jumlah penduduk yang bekerja mengalami kenaikan pada hampir semua sektor, terutama di Sektor Industri sebanyak 33 ribu orang (57,68 persen), Sektor Lainnya (Pertambangan, Listrik, Gas, dan Air) sebanyak 8 ribu orang (27,31 persen), serta Sektor Pertanian sebanyak 52,4 ribu orang (16,48 persen). Sedangkan sektor yang mengalami penurunan jumlah penduduk bekerja terutama di Sektor Konstruksi dan Sektor Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi sebesar 8,25 dan 7,77 persen. Berdasarkan jumlah jam kerja pada Februari 2017, sebanyak 775,2 ribu orang (65.59 persen) bekerja diatas 35 jam perminggu, sedangkan penduduk bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 15 jam perminggu mencapai 85,5 ribu orang (7,23 persen). Pada Februari 2017, penduduk bekerja pada jenjang pendidikan SD kebawah masih tetap mendominasi yaitu sebanyak 468,4 ribu orang (39,63 persen), sedangkan penduduk bekerja dengan pendidikan Diploma sebanyak 33,4 ribu orang (2,82 persen) dan penduduk bekerja dengan pendidikan Universitas hanya sebanyak 92,9 ribu orang (7,86 persen).
1.
Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran
Keadaan ketenagakerjaan di Sulawesi Utara pada Februari 2017 menunjukkan adanya peningkatan jumlah angkatan kerja dan jumlah penduduk bekerja sementara jumlah pengangguran mengalami fluktuasi. Jumlah angkatan kerja pada Februari 2017 bertambah sebanyak 75 ribu orang dibanding keadaan Agustus 2016 dan Februari 2016. Penduduk yang bekerja pada Februari 2017 bertambah sebanyak 71,3 ribu orang dibanding keadaan Agustus 2016, atau bertambah sebanyak 90,5 ribu orang dibanding keadaan setahun yang lalu (Februari 2016). Sementara jumlah penganggur pada Februari 2017 mengalami kenaikan yaitu sebanyak 3,9 ribu orang jika dibanding keadaan Agustus 2016, dan berkurang sebanyak 15,6 ribu orang dibanding keadaan Februari 2016.
Berita Resmi Statistik No. 32/05/71/Th. XI, 5 Mei 2017
1
Tabel 1 Penduduk Usia 15 Tahun Ke AtasMenurut Jenis Kegiatan Utama, 2015–2017
Jenis Kegiatan Utama
Satuan
(1)
(2)
2015
2016
2017
Februari
Agustus
Februari
Agustus
Februari
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. Angkatan Kerja
Ribu orang
1.180,3
1.099,2
1.184,0
1.183,7
1.259,0
Bekerja
Ribu orang
1.077,7
1.000,0
1.091,4
1.110,5
1.1181,9
Penganggur
Ribu orang
102,6
99,2
92,6
73,2
77,1
2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
%
66,24
61,28
65,55
65,11
68,78
3. Tingkat Pengangguran Terbuka
%
8,69
9,03
7,82
6,18
6,12
4. Pekerja tidak penuh
Ribu orang
320,0
261,8
301,0
282,7
361,9
Setengah penganggur
Ribu orang
99,3
93,0
114,9
87,8
140,3
Ribu orang
220,7
168,8
186,1
194,9
221,6
Paruh waktu
2. Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Struktur lapangan pekerjaan hingga Februari 2017 tidak mengalami perubahan, dimana Sektor Pertanian, Perdagangan, dan Jasa Kemasyarakatan secara berurutan masih menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja di Sulawesi Utara. Jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2016, jumlah penduduk yang bekerja mengalami kenaikan pada hampir semua sektor terutama di Sektor Sektor Industri sebanyak 33 ribu orang (57,68 persen), Sektor Lainnya (Pertambangan, Listrik, Gas, dan Air) sebanyak 8 ribu orang (27,31 persen), serta Sektor Pertanian sebanyak 52,4 ribu orang (16,48 persen), sedangkan yang mengalami penurunan paling besar yaitu Sektor Konstruksi sebanyak 7,8 ribu orang (8,25 persen). Tabel 2 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2015–2017 (ribu orang) Lapangan Pekerjaan Utama (1)
2015
2016
2017
Februari
Agustus
Februari
Agustus
Februari
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Pertanian
371,61
319,34
317,79
397,91
370,17
Industri
51,20
67,70
57,13
64,00
90,09
Konstruksi
67,06
84,55
94,04
79,71
86,28
Perdagangan
249,07
207,47
255,64
222,93
274,99
Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi
97,09
83,4
93,24
74,99
85,99
Keuangan
33,57
26,31
23,63
26,65
24,57
Jasa Kemasyarakatan
190,00
189,32
220,63
222,73
212,54
Lainnya**)
18,07
21,98
29,28
21,63
37,28
Jumlah
1.077,67
1.000,03
1.091,38
1.110,55
1.181,91
**) Lapangan pekerjaan utama/sektor lainnya terdiri dari: Sektor Pertambangan, Listrik, Gas, dan Air
Berita Resmi Statistik No. 32/05/71/Th. XI, 5 Mei 2017
2
3. Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Dari tujuh kategori status pekerjaan utama, pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Dilihat menurut status pekerjaan penduduk, pada Februari 2017 sebanyak 471,3 ribu orang (39,88 persen) bekerja pada kegiatan formal dan 710,6 ribu orang (60,12 persen) bekerja pada kegiatan informal. Dalam setahun terakhir (Februari 2016―Februari 2017), penduduk bekerja dengan status berusaha dibantu buruh tetap berkurang 2,7 ribu orang sementara penduduk bekerja berstatus buruh/karyawan bertambah sebanyak 3,0 ribu orang. Keadaan ini menyebabkan jumlah pekerja formal naik secara absolut sekitar 260 orang namun secara persentase turun dari 43,16 persen pada Februari 2016 menjadi 39,88 persen pada Februari 2017. Komponen pekerja informal terdiri dari penduduk bekerja dengan status berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap, pekerja bebas di pertanian, pekerja bebas di non pertanian dan pekerja keluarga/tak dibayar. Dalam setahun terakhir (Februari 2016―Februari 2017), pekerja informal bertambah sebanyak 90 ribu orang, dan persentase pekerja informal bertambah dari 56,84 persen pada Februari 2016 menjadi 60,12 persen pada Februari 2017. Tabel 3 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama, 2015–2017 (ribu orang) Status PekerjaanUtama
2015
2016
2017
Februari
Agustus
Februari
Agustus
Februari
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Berusaha sendiri
311,88
245,29
259,94
279,43
300,41
Berusaha dibantu buruh tidak tetap
106,23
99,25
120,25
112,02
172,73
Berusaha dibantu buruh tetap
47,60
40,44
41,19
46,90
38,46
Buruh/Karyawan
368,79
364,08
429,87
382,72
432,87
Pekerja bebas di pertanian
85,47
Pekerja bebas di non pertanian
38,98
163,62
89,01
179,06
49,01
Pekerja keluarga/tak dibayar
118,72
87,36
90,47
110,42
128,17
Jumlah
1.077,67
1.000,03
1.091,38
1.110,55
1.181,91
(1)
67,18
60,26
4. Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Secara umum, komposisi jumlah penduduk yang bekerja menurut jam kerja seluruhnya selama seminggu yang lalu tidak mengalami perubahan berarti dari waktu ke waktu. Penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu (full time worker), yaitu penduduk yang bekerja pada kelompok 35 jam keatas perminggu, pada Februari 2017 jumlahnya mencapai 775,2 ribu orang (65,59 persen). Sementara itu, dalam setahun terakhir pekerja tidak penuh (jumlah jam kerja kurang dari 35 jam per minggu) naik sebanyak 73,2 ribu orang (21,96 persen). Di samping itu, penduduk yang bekerja kurang dari 15 jam perminggu pada Februari 2017 mencapai 130,3 ribu orang (11,03 persen).
Berita Resmi Statistik No. 32/05/71/Th. XI, 5 Mei 2017
3
Tabel 4 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja per Minggu, 2015–2017 (ribu orang) Jumlah Jam Kerja per Minggu
2015
2016
2017
Agustus
Februari
Agustus
Februari
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1–7
13,67
6,99
14,49
22,26
25,72
8–14
44,71
33,49
42,36
51,96
59,76
15–24
109,84
106,83
112,98
99,64
137,83
25–34
151,76
114,52
131,12
108,80
138,56
1–34
319,98
261,82
300,96
282,67
361,87
35+ *)
757,69
738,21
790,42
827,89
820,04
Jumlah
1.077,67
1.000,03
1.091,38
1.110,55
1.181,91
(1)
Februari
*) Termasuk sementara tidak bekerja
5.
Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan
Penyerapan tenaga kerja hingga Februari 2017 masih didominasi oleh penduduk bekerja berpendidikan SD kebawah sebanyak 468,4 ribu orang (39,63 persen) dan Sekolah Menengah Pertama sebanyak 234,5 ribu orang (19,84 persen). Penduduk bekerja berpendidikan tinggi hanya sebanyak 126,2 ribu orang mencakup 33,4 ribu orang (2,82 persen) berpendidikan Diploma dan sebanyak 92,9 ribu orang (7,86 persen) berpendidikan Universitas. Kualitas penduduk yang bekerja tergolong kurang baik ditunjukkan oleh kecenderungan meningkatnya penduduk bekerja berpendidikan rendah (SMP ke bawah). Dalam setahun terakhir, penduduk bekerja berpendidikan rendah (SMP ke bawah) naik dari sebanyak 597,8 ribu orang pada Februari 2016 menjadi 702,9 ribu orang pada Februari 2017 atau naik dari 54,77 persen menjadi 59,47 persen dalam setahun terakhir. Penduduk bekerja berpendidikan tinggi turun dari 149,2 ribu orang (13,67 persen) pada Februari 2016 menjadi 126,3 ribu orang (10,68 persen) pada Februari 2017. Tabel 5 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2015–2017 (ribu orang) 2015
2016
2017
PendidikanTertinggi yang Ditamatkan
Februari
Agustus
Februari
Agustus
Februari
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
SD Kebawah
383,51
347,00
397,70
408,69
468,39
Sekolah Menengah Pertama
218,82
206,48
200,05
208,80
234,50
Sekolah Menengah Atas Sekolah Menengah Kejuruan
224,39 119,33
229,29 90,49
247,41 97,03
225,79 124,71
226,73 126,07
Diploma I/II/III
23,77
24,08
21,14
26,92
33,36
Universitas
107,85
103,60
128,05
115,64
92,86
1.077,67
1.000,03
1.091,38
1.110,55
1.181,91
Jumlah
Berita Resmi Statistik No. 32/05/71/Th. XI, 5 Mei 2017
4
6.
Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan
Jumlah penganggur pada Februari 2017 mencapai 77,1 ribu orang, dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) selama setahun terakhir mengalami penurunan, dimana TPT Februari 2016 sebesar 7,82 persen turun menjadi sebesar 6,18 persen Agustus 2016 dan turun menjadi 6,12 persen pada Februari 2017. Penurunan tingkat pengangguran salah satunya disebabkan oleh penyerapan tenaga kerja di sektor Industri terutama industri makanan hasil perikanan. Penyerapan tenaga kerja ini juga didukung oleh penyerapan tenaga kerja di sektor perikanan dimana efek adanya kebijakan ilegal fishing mengakibatkan nelayan-nelayan kecil semakin berkembang dan hasil produksi perikanan menjadi meningkat sehingga pasokan ikan untuk kegiatan industri semakin membaik. Selain itu dari sektor pertanian juga terjadi penyerapan tenaga kerja di perkebunan tanaman pangan terutama tanaman jagung. Penyerapan tenaga kerja di dua sektor ini juga berpengaruh terhadap kenaikan jumlah orang bekerja baik berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap/ tidak dibayar dan pekerja keluarga/tidak dibayar. Sektor perdagangan juga memberikan sumbangan dalam penurunan tingkat pengangguran. Hal ini didukung dengan adanya ekspansi waralaba (giant, alfamart, indomart) yang ikut menyerap sejumlah tenaga kerja sehingga pekerja yang berstatus sebagai buruh/karyawan ikut meningkat selama setahun terakhir. Pada Februari 2017, TPT untuk pendidikan Universitas menempati posisi tertinggi yaitu sebesar 10,26 persen, disusul oleh TPT SMA Umum sebesar 9,76 persen, sedangkan TPT terendah terdapat pada tingkat pendidikan SD kebawah yaitu sebesar 2,72 persen. Jika dibandingkan keadaan Februari 2016, hanya TPT pada tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas yang mengalami kenaikan. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2015–2017 (persen) PendidikanTertinggi yang Ditamatkan (1)
2015
2016
2017
Februari
Agustus
Februari
Agustus
Februari
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
SD Kebawah
4,52
3,74
3,95
2,80
2,72
SekolahMenengahPertama
5,71
6,80
6,70
5,11
5,63
SekolahMenengahAtas
12,28
13,92
9,17
10,88
9,76
SekolahMenengahKejuruan
17,23
19,18
16,05
10,29
9,62
Diploma I/II/III
12,63
7,85
7,08
2,31
4,03
Universitas
9,64
8,94
11,59
6,20
10,26
8,69
9,03
7,82
6,18
6,12
Jumlah
Berita Resmi Statistik No. 32/05/71/Th. XI, 5 Mei 2017
5
BPS PROVINSI SULAWESI UTARA
Informasi lebih lanjut hubungi: Ahmad Azhari, SSi Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Provinsi Sulawesi Utara Telepon: 0431-847044 Fax.: 0431-862204 E-mail :
[email protected] /
[email protected] Homepage : http://sulut.bps.go.id
Berita Resmi Statistik No. 32/05/71/Th. XI, 5 Mei 2017
6