BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 30/05/12/Th. XX, 5 Mei 2017
KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,41 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Sumatera Utara pada Februari 2017 mencapai 6,72 juta orang atau bertambah sekitar 123 ribu orang bila dibanding angkatan kerja Februari 2016, yaitu sebesar 6,59 juta orang. Jumlah penduduk yang bekerja di Sumatera Utara pada Februari 2017 mencapai 6,29 juta orang atau bertambah sekitar 121 ribu orang bila dibanding keadaan pada Februari 2016 sebesar 6,17 juta orang. Jumlah pengangguran terbuka mengalami peningkatan dari 428 ribu pada Februari 2016 menjadi 430 ribu pada Februari 2017 atau bertambah sebanyak dua ribu orang. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Sumatera Utara pada Februari 2017 mencapai 6,41 persen, mengalami penurunan sebesar 0,09 poin dibanding TPT Februari 2016, yaitu sebesar 6,49 persen. Lapangan pekerjaan yang banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor pertanian sebesar 42,57 persen, diikuti oleh sektor perdagangan, rumah makan, dan akomodasi sebesar 20,96 persen, dan sektor jasa kemasyarakatan, sosial, dan perorangan sebesar 17,20 persen. Sedangkan sektor Listrik, Gas dan Air Minum yang paling sedikit menyerap tenaga kerja sebesar 0,20 persen. Pada Februari 2017, jumlah penduduk yang bekerja sebagai buruh/karyawan sebesar 2,23 juta orang (35,48%), pekerja keluarga 1,23 juta orang (19,60%), berusaha sendiri sejumlah 1,07 juta orang (17,01%), dan berusaha dibantu buruh tidak tetap sebesar 1,06 juta orang (16,86%). Berdasarkan jumlah jam kerja, pada Februari 2017 sebesar 4,30 juta (68,33%) bekerja diatas 35 jam perminggu, sedangkan setengah pengangguran sebanyak 1,99 juta orang (31,67%). Pada Februari 2017, pekerja pada jenjang pendidikan SD ke bawah masih tetap mendominasi yaitu sebesar 2,04 juta orang (32,45%), sedangkan pekerja dengan pendidikan Diploma sebesar 217 ribu orang (3,46%) dan pekerja dengan pendidikan Sarjana sebesar 554 ribu orang (8,80%). Secara umum, selama Februari 2016 sampai Februari 2017 terjadi peningkatan kondisi ketenagakerjaan di Sumatera Utara. Hal ini diindikasikan dengan naiknya jumlah penduduk yang bekerja, meningkatnya tingkat partisipasi angkatan kerja, dan menurunnya tingkat pengangguran terbuka (TPT) dan menurunnya jumlah penduduk yang setengah menganggur.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 30/05/12/Th. XX., 5 Mei 2017 1
1.
Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja, dan Pengangguran. Keadaan ketenagakerjaan di Sumatera Utara pada Februari 2017 menunjukkan adanya peningkatan
jumlah angkatan kerja, jumlah penduduk bekerja dan jumlah pengangguran terbuka. Jumlah angkatan kerja di Sumatera Utara pada Februari 2017 mencapai 6,72 juta orang atau bertambah sekitar 123 ribu orang bila dibanding angkatan kerja Februari 2016, yaitu sebesar 6,59 juta orang. Penduduk yang bekerja pada Februari 2017 mencapai 6,29 juta orang atau bertambah sekitar 121 ribu orang dibanding Februari 2016, yaitu sebesar 6,17 juta orang. Jumlah pengangguran terbuka juga mengalami peningkatan dari 428 ribu pada Februari 2016 menjadi 430 ribu pada Februari 2017 atau bertambah sebanyak dua ribu orang. Sementara itu, selama periode Februari 2016-Februari 2017, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mengalami peningkatan yang relatif kecil dari 68,87 persen pada Februari 2016 menjadi 69,13 persen pada Februari 2017. Sedangkan tingkat pengangguran terbuka menurun dari 6,49 persen pada Februari 2016 menjadi 6,41 persen pada Februari 2017. Hal yang juga positif adalah menurunnya setengah menganggur dari 566 ribu orang pada Februari 2016 turun menjadi 521 ribu pada Februari 2017. Tabel 1. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Kegiatan Utama Tahun 2016 dan 2017
1
Kegiatan Utama
Satuan
(1)
(2)
Februari
Februari
2016*)
2017*)
(3)
(4)
Selisih (5)
Angkatan Kerja
Ribuan Orang
6 594
6 716
123
- Bekerja
Ribuan Orang
6 166
6 286
121
- Pengangguran terbuka
Ribuan Orang
428
430
2
2
Bukan Angkatan Kerja
Ribuan Orang
2 981
3 000
19
3
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
%
68,87
69,13
0,26
4
Tingkat Pengangguran Terbuka
%
6,49
6,41
-0,09
5
Pekerja Tidak Penuh - Setengah Menganggur
Ribuan Orang
566
521
-45
- Paruh Waktu
Ribuan Orang
1 228
1 470
242
Sumber : Survei Angkatan Kerja Nasional Februari 2016, dan Februari 2017 Keterangan : *) Menggunakan penimbang Proyeksi Penduduk 2010-2035
2.
Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Hasil Sakernas Februari 2017 menunjukkan lapangan pekerjaan yang banyak menyerap tenaga kerja
adalah sektor pertanian sebesar 42,57 persen, diikuti oleh sektor perdagangan, rumah makan, dan akomodasi sebesar 20,96 persen, sektor jasa kemasyarakatan, sosial, dan perorangan sebesar 17,20 persen. Sedangkan sektor Listrik, Gas dan Air Minum yang paling sedikit menyerap tenaga kerja sebesar 0,20 persen. 2 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 30/05/12/Th.XX, 05 Mei 2017
Bila dibandingkan dengan kondisi Februari 2016 penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian, perdagangan, rumah makan, dan akomodasi, dan sektor jasa kemasyarakatan, sosial, dan perorangan mengalami peningkatan. Sektor pertanian mengalami peningkatan dari 40,51 persen pada Februari 2016 menjadi 42,57 persen pada Februari 2017. Secara absolut penduduk yang bekerja di sektor pertanian bertambah sebanyak 179 ribu. Tingginya peningkatan penduduk bekerja di sektor pertanian tidak terlepas pada pelaksanaan Sakernas bulan Februari 2016 adalah saat musim panen raya di beberapa kabupaten/kota di Sumatera Utara. Sementara itu, sektor perdagangan, rumah makan, dan akomodasi mengalami peningkatan dari 20,50 persen pada Februari 2016 menjadi 20,96 persen pada Februari 2017, sedangkan sektor jasa kemasyarakatan, sosial, dan perorangan mengalami peningkatan dari 16,81 persen pada Februari 2016 menjadi 17,20 persen pada Februari 2017. Tabel 2. Jumlah dan Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Tahun 2016 dan 2017 Februari 2016*) LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA (1) Pertanian
Jumlah (000) (2)
Februari 2017*)
Persen (3)
Jumlah (000) (4)
Persen (5)
2 497
40,51
2 676
42,57
45
0,74
39
0,62
516
8,36
460
7,32
17
0,28
13
0,20
372
6,04
306
4,87
1 264
20,50
1 318
20,96
Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi
262
4,25
292
4,65
Lembaga Keuangan
155
2,52
101
1,60
1 037
16,81
1 081
17,20
6 166
100,00
6 286
100,00
Pertambangan Industri Listrik, Gas dan Air Minum Konstruksi Perdagangan, Rumah Makan dan Akomodasi
Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan JUMLAH
Sumber : Survei Angkatan Kerja Nasional Februari 2016, dan Februari 2017 Keterangan : *) Menggunakan penimbang Proyeksi Penduduk 2010-2035
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 30/05/12/Th. XX., 5 Mei 2017 3
Di sisi lain sektor industri mengalami penurunan penyerapan tenaga kerja dari Februari 2016Februari 2017 dari 8,36 persen pada Februari 2016 menjadi 7,32 persen pada Februari 2017. Sektor Industri masih memperlihatkan penurunan sebesar 1,04 poin dibandingkan kondisi Februari 2016, atau secara absolut menurun sebanyak 56 ribu orang. Dengan demikian, sektor industri baik industri besar sedang maupun industri rumahtangga pada tahun 2016 secara makro belum memperlihatkan penyerapan tenaga kerja yang proporsional di Sumatera Utara. 3.
Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi
berdasarkan status pekerjaan. Adapun penduduk bekerja pada kegiatan formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sisanya termasuk mereka yang bekerja pada kegiatan informal. Berdasarkan klasifikasi sederhana itu, maka pada Februari 2017 sekitar 2,46 juta orang (39,11%) bekerja pada kegiatan formal dan 3,83 juta orang (60,89%) bekerja pada kegiatan informal. Bila dibandingkan dengan kondisi pada Februari 2016, terjadi penurunan jumlah pekerja formal di tahun 2017 yaitu dari 2,58 juta orang (41,81%) di tahun 2016 menjadi 2,46 juta orang (39,11%) di tahun 2017. Pada sektor informal terjadi peningkatan jumlah tenaga kerja yaitu dari 3,59 juta orang (58,19%) di tahun 2016 menjadi 3,83 juta orang (60,89%) di tahun 2017. Selama Februari 2016 - Februari 2017, penduduk bekerja dengan status berusaha dibantu buruh tetap/dibayar (pengusaha) bertambah dari 207 ribu pada Februari 2016 menjadi 228 ribu pada Februari 2017 atau bertambah sebanyak 22 ribu orang. Namun demikian, penduduk yang bekerja dengan status buruh/karyawan/pegawai berkurang dari 2,37 juta orang pada Februari 2016 menjadi 2,23 juta pada Februari 2017 atau berkurang sebanyak 141 ribu orang. Penurunan ini bila dikaitkan dengan penurunan jumlah penduduk yang bekerja di sektor industri diatas dapat diduga bahwa terjadi kelesuan di sector industri di Sumatera Utara.
Grafik 1. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Sektor Pekerjaan Tahun 2016 dan 2017 100,00
41,81
58,19 39,11
50,00
60,89
0,00 2016 2017 Formal
Informal
4 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 30/05/12/Th.XX, 05 Mei 2017
Grafik 2. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2016 dan 2017 2.371
2.500
2.230
2.000 1.500
1.026 1.069 1.007 1.060
1.000 207
500
1.232
995 560 467
228
0
2016
2017
Tabel 3. Jumlah dan Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2016 dan 2017 Februari 2016*) STATUS PEKERJAAN UTAMA (1)
Februari 2017*)
Jumlah (000)
Persen
Jumlah (000)
Persen
(2)
(3)
(4)
(5)
Berusaha Sendiri
1 026
16,64
1 069
17,01
Berusaha dibantu buruh tidak tetap/brh tdk dibayar
1 007
16,33
1 060
16,86
207
3,35
228
3,63
2 371
38,45
2 230
35,48
Pekerja Bebas
560
9,08
467
7,42
Pekerja Keluarga
995
16,14
1 232
19,60
6 166
100,00
6 286
100,00
Berusaha dibantu buruh tetap/brh dibayar Buruh / Karyawan / Pegawai
JUMLAH
Sumber : Survei Angkatan Kerja Nasional Februari 2016 dan Februari 2017 Keterangan : *) Menggunakan penimbang Proyeksi Penduduk 2010-2035
Satu hal yang perlu mendapat perhatian serius adalah terus meningkatnya jumlah pekerja keluarga yang bertambah sebanyak 237 ribu orang, yang jumlahnya hampir sama dengan jumlah pengangguran terbuka. Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 30/05/12/Th. XX., 5 Mei 2017 5
4.
Jumlah Jam Kerja Seminggu Ditinjau menurut jam kerja perminggu menunjukkan penurunan produktivitas jam kerja. Hal ini
ditandai dengan: Pada Februari 2017, pekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 35 jam perminggu porsinya semakin bertambah yaitu 31,67 persen dari total penduduk 15 tahun ke atas yang bekerja. Sementara itu penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu (full time worker), yaitu pekerja pada kelompok 35 jam keatas sebanyak 68,33 persen. Jumlah dan persentase full time worker mengalami penurunan bila dibandingkan dengan Februari 2016, Jumlah full time worker pada Februari 2016 sebanyak 4,37 juta turun menjadi 4,29 juta pada Februari 2017 atau mengalami penurunan sebanyak 77 ribu orang. Peningkatan penduduk yang bekerja dibawah jam kerja normal sangat berkaitan erat dengan menurunnya jumlah penduduk yang bekerja formal dan meningkatnya jumlah penduduk yang bekerja sebagai pekerja keluarga. Tabel 4. Jumlah Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Selama Seminggu Tahun 2016 dan 2017
JUMLAH JAM KERJA SEMINGGU (JAM) (1)
Februari 2016*)
Februari 2017*)
Jumlah (000)
Persen
Jumlah (000)
Persen
(2)
(3)
(4)
(5)
1 - 14
365
5,92
470
7,47
15 - 34
1 429
23,18
1 521
24,20
1 - 34
1 794
29,09
1 991
31,67
0 dan 35+
4 372
70,91
4 295
68,33
Sumber : Survei Angkatan Kerja Nasional Februari 2016, dan Februari 2017 Keterangan : *) Menggunakan penimbang Proyeksi Penduduk 2010-2035
5.
Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan Pada bulan Februari 2017, pekerja pada jenjang pendidikan SD ke bawah masih mendominasi yaitu
sebesar 32,45 persen, sedangkan jumlah pekerja dengan pendidikan tinggi persentasenya masih relatif kecil. Pekerja dengan pendidikan tinggi yaitu Diploma dan Universitas ada sebesar 12,26 persen. Persentase penduduk yang bekerja dengan pendidikan tertinggi yang ditamatkan adalah SD kebawah pada bulan Februari 2017 mengalami peningkatan jika dibandingkan keadaan bulan Februari 2016 yaitu dari 28,71 persen menjadi 32,45 persen. Pada tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan adalah Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan mengalami 6 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 30/05/12/Th.XX, 05 Mei 2017
penurunan masing-masing sebesar 22,91 persen, 26,41 persen, dan 13,74 persen pada Februari 2016 menjadi 20,90 persen, 22,48 persen, dan 11,92 persen pada Februari 2017. Penurunan penduduk yang bekerja pada jenjang pendidikan menengah pertama dan atas dibarengi dengan peningkatan persentase jumlah penduduk bekerja pada tingkat pendidikan tertinggi Diploma dan Universitas. Tercatat ada sebanyak 771 ribu orang yang bekerja dengan tingkat pedidikan tertinggi diploma dan universitas, atau sebanyak 12,26 persen. Kondisi tersebut mengalami peningkatan sebesar 4,02 poin atau sebanyak 467 ribu orang pada Februari 2017. Dengan semakin bertambahnya jumlah pekerja yang berpendidikan tinggi diharapkan kualitas tenaga kerja Sumatera Utara akan semakin meningkat dan dapat meningkatkan daya saing dalam menghadapi tantangan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Tabel 5. Jumlah dan Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun 2016 dan 2017 Februari 2016*) PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN (1)
Jumlah (000) (2)
Februari 2017*)
Persen (3)
Jumlah (000) (4)
Persen (5)
1 059
28,71
2 040
32,45
Sekolah Menengah Pertama
845
22,91
1 314
20,90
Sekolah Menengah Atas
974
26,41
1 413
22,48
Sekolah Menengah Kejuruan
507
13,74
749
11,92
Diploma I/II/III dan Universitas
304
8,24
771
12,26
3 689
100,00
6 286
100,00
SD ke bawah
JUMLAH
Sumber : Survei Angkatan Kerja Nasional Februari 2016, dan Februari 2017 Keterangan : *) Menggunakan penimbang Proyeksi Penduduk 2010-2035
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 30/05/12/Th. XX., 5 Mei 2017 7
Informasi lebih lanjut hubungi:
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA Jl. Asrama No. 179 Medan Telepon: 061-8452343, Faks. 061-8452773 E-mail:
[email protected],
[email protected] Website:http://sumut.bps.go.id
8 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 30/05/12/Th.XX, 05 Mei 2017