No.36/05/52/Th. IX, 5 Mei 2015
KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,98 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Nusa Tenggara Barat pada Februari 2015 mencapai 2.410.979 orang, bertambah sekitar 189.169 orang jika dibandingkan dengan angkatan kerja Agustus 2014 yang berjumlah 2.221.810 orang atau bertambah sekitar 75.798 orang jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2014. Jumlah penduduk yang bekerja di Nusa Tenggara Barat pada Februari 2015 mencapai 2.290.853 orang, bertambah sekitar 196.753 orang jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2014 yang berjumlah sekitar 2.094.100 orang atau bertambah sekitar 79.432 orang jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2014. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Nusa Tenggara Barat pada Februari 2015 mencapai 4,98 persen, kondisi ini lebih rendah jika dibandingkan dengan TPT Agustus 2014 (5,75 persen) dan TPT Februari 2014 (5,30 persen). Pada Februari 2015, sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja di Nusa Tenggara Barat adalah Sektor Pertanian yaitu sekitar 44,56 persen, diikuti oleh Sektor Perdagangan sekitar 20,11 persen, Sektor Jasa Sosial Kemasyarakatan dan Jasa Perorangan sekitar 14,54 persen, serta Sektor Industri sekitar 9,07 persen. Berdasarkan jumlah jam kerja, pada Februari 2015, penduduk yang bekerja pada kelompok 35 jam keatas perminggu mencapai 1.422.834 orang (62,11 persen). Sementara dalam setahun terakhir, pekerja tidak penuh (jumlah jam kerja kurang dari 35 jam per minggu) berkurang sekitar 7.993 orang (0,91 persen). Pada Februari 2015, penduduk bekerja masih didominasi oleh penduduk yang berpendidikan SD kebawah yaitu sekitar 1.306.134 orang (57,02 persen). Penduduk bekerja berpendidikan tinggi hanya sekitar 193.617 orang mencakup 36.853 orang (1,61 persen) berpendidikan Diploma dan 156.764 orang (6,84 persen) berpendidikan Universitas. Pada Februari 2015, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada penduduk dengan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan menempati posisi tertinggi yaitu sebesar 16,89 persen, disusul oleh TPT Diploma sebesar 15,15 persen, sedangkan TPT terendah terdapat pada penduduk dengan tingkat pendidikan SD kebawah yaitu sebesar 2,98 persen. Jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2014, TPT tingkat pendidikan SMK, Diploma dan Universitas mengalami peningkatan, sementara TPT pada tingkat pendidikan SD kebawah, SMP dan SMA mengalami sedikit penurunan.
Berita Resmi Statistik No.36/05/52/Th. IX, 5 Mei 2015
1
1. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran Keadaan ketenagakerjaan di Nusa Tenggara Barat pada Februari 2015 menunjukkan adanya peningkatan pada tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK). Jumlah angkatan kerja pada Februari 2015 sekitar 2.410.979 orang, atau naik sekitar 189.169 orang dibanding keadaan Agustus 2014. Jika dibandingkan dengan keadaan setahun yang lalu (Februari 2014), angkatan kerja bertambah sekitar 75.798 orang. Jumlah penduduk yang bekerja pada Februari 2015 sekitar 2.290.853 orang, bertambah sekitar 196.753 orang dibanding keadaan Agustus 2014, atau bertambah sekitar 79.432 orang dibandingkan keadaan Februari 2014. Secara absolut, penganggur pada Februari 2015 yang berjumlah sekitar 120.126 orang, berkurang sekitar 7.584 orang jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2014, atau berkurang sekitar 3.634 orang jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2014. Secara persentase, tingkat pengangguran pada bulan Februari 2015 mengalami penurunan, yaitu sekitar 0,77 persen jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2014. Sementara, jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2014, tingkat pengangguran juga mengalami penurunan yaitu sekitar 0,32 persen.
Tabel 1 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama, 2013–2015 Jenis Kegiatan Utama
Satuan
(1)
(2)
1. Angkatan Kerja
2013
2014
Agustus
Februari
(3)
(4)
2015 Agustus
Februari
(5)
(6)
orang
2.146.002
2.335.181
2.221.810
2.410.979
Bekerja
orang
2.032.282
2.211.421
2.094.100
2.290.853
Penganggur
orang
113.720
123.760
127.710
120.126
2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
%
65,42
70,71
66,63
71,66
3. Tingkat Pengangguran Terbuka
%
5,30
5,30
5,75
4,98
orang
950.505
876.012
839.133
868.019
Setengah penganggur
orang
503.849
394.112
435.323
444.592
Paruh waktu
orang
446.656
481.900
403.810
423.427
4. Pekerja tidak penuh
2. Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Struktur lapangan pekerjaan hingga Februari 2015 tidak mengalami perubahan, dimana Sektor Pertanian, Perdagangan, Jasa Kemasyarakatan, dan Sektor Industri secara berurutan masih menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja di Nusa Tenggara Barat. Jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2014, jumlah penduduk yang bekerja mengalami kenaikan pada hampir sebagian besar sektor, diantaranya di Sektor Pertanian bertambah sekitar 15.109 orang (1,50 persen), Sektor Industri sekitar 61.681 orang (42,24 persen), Sektor Konstruksi sekitar 13.905 orang (11,80 persen), Sektor Keuangan sekitar 5.462 orang (18,76 persen), Sektor Jasa Kemasyarakatan sekitar 3.851 orang (1,17 persen), serta Sektor Lainnya sekitar 9.678 orang (38,54 persen). Sedangkan sektor yang mengalami penurunan adalah Sektor Perdagangan yaitu sekitar 9.822 orang (2,09 persen), serta Sektor Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi sekitar 20.432 orang (23,24 persen). Berita Resmi Statistik No.36/05/52/Th. IX, 5 Mei 2015
2
Tabel 2 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2013–2015 Lapangan Pekerjaan Utama (1)
2013
2014
2015
Agustus
Februari
Agustus
Februari
(2)
(3)
(4)
(5)
Pertanian
920.401
1.005.690
903.139
1.020.799
Industri
163.533
146.017
186.093
207.698
Konstruksi
108.364
117.809
104.864
131.714
Perdagangan
383.756
470.470
422.922
460.648
Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi
72.154
87.936
81.749
67.504
Keuangan
30.982
29.122
29.226
34.584
317.354
329.266
324.892
333.117
35.738
25.111
41.215
34.789
2.032.282
2.211.421
2.094.100
2.290.853
Jasa Kemasyarakatan Lainnya *) Jumlah
*) Lapangan pekerjaan utama/sektor lainnya terdiri dari: Sektor Pertambangan, Listrik, Gas, dan Air
3. Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Dari tujuh kategori status pekerjaan utama, pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi ini, maka pada Februari 2015 sekitar 530.094 orang (23,14 persen) penduduk Nusa Tenggara Barat bekerja pada kegiatan formal dan sekitar 1.760.759 orang (76,86 persen) bekerja pada kegiatan informal. Dalam setahun terakhir (Februari 2014 – Februari 2015), penduduk bekerja dengan status buruh/karyawan/pegawai berkurang sekitar 17.759 orang. Keadaan ini menyebabkan jumlah pekerja formal berkurang sekitar 2,93 persen jika dibandingkan dengan kondisi tahun sebelumnya. Komponen pekerja informal terdiri dari penduduk bekerja dengan status berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap, pekerja bebas di pertanian, pekerja bebas di non pertanian dan pekerja keluarga/tak dibayar. Dalam setahun terakhir (Februari 2014 - Februari 2015), pekerja informal secara absolut bertambah sekitar 95.410 orang. Peningkatan jumah pekerja informal ini disebabkan oleh peningkatan pada seluruh komponen pekerja informal, kecuali penduduk yang bekerja dengan status pekerja keluarga/pekerja tak dibayar yang justru menurun sebanyak 82.253 orang (16,22 persen).
Berita Resmi Statistik No.36/05/52/Th. IX, 5 Mei 2015
3
Tabel 3 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama, 2013–2015 2013
Status Pekerjaan Utama (1)
2014
2015
Agustus
Februari
Agustus
Februari
(2)
(3)
(4)
(5)
Berusaha sendiri
345.899
368.391
457.547
481.574
Berusaha dibantu buruh tidak tetap/tidak dibayar
462.598
504.281
392.500
515.354
53.306
57.255
52.075
59.036
Buruh/karyawan/pegawai
439.756
488.817
489.755
471.058
Pekerja bebas di pertanian
239.326
146.977
216.133
198.635
Pekerja bebas di non pertanian
149.686
138.457
146.847
140.206
Pekerja keluarga/tak dibayar
341.711
507.243
339.243
424.990
2.032.282
2.211.421
2.094.100
2.290.853
Berusaha dibantu buruh tetap/dibayar
Jumlah
4. Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Secara umum, komposisi jumlah penduduk yang bekerja menurut jam kerja seluruhnya selama seminggu yang lalu tidak mengalami perubahan berarti dari waktu ke waktu. Penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu (full time worker), yaitu penduduk yang bekerja pada kelompok 35 jam keatas perminggu, pada Februari 2015 jumlahnya mencapai 1.422.834 orang (62,11 persen). Sementara itu, dalam setahun terakhir pekerja tidak penuh (jumlah jam kerja kurang dari 35 jam per minggu) berkurang sekitar 7.993 orang (0,91 persen). Tabel 4 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja per Minggu, 2013–2015 Jumlah Jam Kerja per Minggu (1)
2013
2014
2015
Agustus
Februari
Agustus
Februari
(2)
(3)
(4)
(5)
1–7
57.172
52.610
36.838
49.699
8–14
176.205
193.205
152.416
175.915
15–24
369.804
299.149
319.317
303.448
25–34
347.324
331.048
330.562
338.957
35+*)
1.081.777
1.335.409
1.254.967
1.422.834
Jumlah
2.032.282
2.211.421
2.094.100
2.290.853
*) Termasuk sementara tidak bekerja
Berita Resmi Statistik No.36/05/52/Th. IX, 5 Mei 2015
4
5. Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan Penyerapan tenaga kerja hingga Februari 2015 masih didominasi oleh penduduk bekerja dengan pendidikan rendah (SMP kebawah) yaitu sekitar 1.636.115 orang (71,42 persen). Penduduk bekerja berpendidikan tinggi hanya sekitar 193.617 orang mencakup 36.853 orang (1,61 persen) berpendidikan Diploma dan sebanyak 156.764 orang (6,84 persen) berpendidikan Universitas. Dalam setahun terakhir, kualitas penduduk yang bekerja di Nusa Tenggara Barat tidak menunjukkan perkembangan yang signifikan. Penduduk bekerja dengan pendidikan rendah meningkat dari 1.509.207 orang (68,25 persen) pada Februari 2014 menjadi 1.636.115 orang (71,42 persen) pada Februari 2015. Sementara penduduk bekerja berpendidikan menengah menurun dari 505.535 orang (22,86 persen) menjadi 461.121 orang (20,13 persen). Kondisi yang sama juga terlihat pada penduduk bekerja dengan pendidikan tinggi, yakni mengalami penurunan dari 196.679 orang (8,89 persen) pada Februari 2014 menjadi 193.617 orang (8,45 persen) pada Februari 2015. Tabel 5 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2013–2015 Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
2014
2015
Agustus
Februari
Agustus
Februari
(2)
(3)
(4)
(5)
1.150.738
1.171.434
1.143.453
1.306.134
Sekolah Menengah Pertama
298.014
337.773
316.431
329.981
Sekolah Menengah Atas
296.804
420.766
341.317
373.120
Sekolah Menengah Kejuruan
78.455
84.769
81.000
88.001
Diploma I/II/III
54.042
30.395
44.181
36.853
154.229
166.284
167.718
156.764
2.032.282
2.211.421
2.094.100
2.290.853
(1) SD Kebawah
Universitas Jumlah
6.
2013
Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Jumlah pengangguran pada Februari 2015 mencapai 120.126 orang, dengan Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 4,98 persen. TPT Februari 2015 menurun sebesar 0,32 poin jika dibandingkan dengan kondisi TPT Februari 2014. Pada Februari 2015, TPT pada penduduk dengan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan menempati posisi tertinggi yaitu sebesar 16,89 persen, disusul oleh TPT Diploma sebesar 15,15 persen. Sedangkan TPT terendah terdapat pada penduduk dengan tingkat pendidikan SD kebawah yaitu sebesar 2,98 persen. Jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2014, TPT pada tingkat pendidikan SD kebawah, SMP dan SMA mengalami penurunan. Sementara, TPT pada tingkat pendidikan SMK, Diploma dan Universitas mengalami peningkatan.
Berita Resmi Statistik No.36/05/52/Th. IX, 5 Mei 2015
5
Tabel 6 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2013–2015 (persen) PendidikanTertinggi yang Ditamatkan (1) SD Kebawah Sekolah Menengah Pertama
2013
2014
2015
Agustus
Februari
Agustus
Februari
(2)
(3)
(4)
(5)
2,72
4,67
2,73
2,98
5,57
6,55
6,04
6,47
Sekolah Menengah Atas
11,23
6,39
12,10
5,58
Sekolah Menengah Kejuruan
12,83
8,94
13,88
16,89
Diploma I/II/III
5,20
11,44
8,56
15,15
Universitas
7,14
1,02
6,18
6,37
5,30
5,30
5,75
4,98
Jumlah
Berita Resmi Statistik No.36/05/52/Th. IX, 5 Mei 2015
6