BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 67/11/34/Th.XVII, 5 November 2015
KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA AGUSTUS 2015 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,07 PERSEN Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional dengan penimbang proyeksi penduduk 2010-2035 menunjukkan jumlah penduduk usia bekerja/usia 15 tahun ke atas di D.I. Yogyakarta pada Agustus 2015 mencapai 2,883 juta orang, mengalami peningkatan sebanyak 1,24 persen dibanding keadaan pada Agustus 2014 sebanyak 2,848 juta orang atau bertambah 35,23 ribu orang. Jumlah angkatan kerja di D.I. Yogyakarta pada Agustus 2015 mencapai 1,971 juta orang, mengalami penurunan sebanyak 2,57 persen dibanding angkatan kerja Agustus 2014 sebanyak 2,023 juta orang atau berkurang sebanyak 52 ribu orang. Jumlah penduduk yang bekerja di D.I. Yogyakarta pada Agustus 2015 mencapai 1,891 juta orang, mengalami penurunan sebanyak 3,31 persen dibanding keadaan pada Agustus 2014 sebanyak 1,956 juta orang atau bertambah 64,83 ribu orang.
Sektor-sektor yang mengalami peningkatan persentase jumlah penduduk yang bekerja selama Agustus 2014 - Agustus 2015 adalah Sektor Jasa-jasa (2,11 persen), Konstruksi (0,71 persen), Sektor Industri Pengolahan (0,64 persen), Sektor Lainnya/Pertambangan, Listrik, Gas, dan Air Minum (0,10 persen). Sedangkan sektor-sektor yang mengalami penurunan adalah Sektor Pertanian (2,33), Sektor Keuangan (0,75 persen), Sektor Pengangkutan dan Komunikasi (0,29 persen), dan Sektor Perdagangan (0,19 persen). Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di D.I. Yogyakarta pada Agustus 2015 mencapai 4,07 persen, mengalami peningkatan 0,74 poin dibanding TPT Agustus 2014 sebesar 3,33 persen. TPT Laki-laki lebih rendah dari TPT Perempuan yaitu 3,72 persen dan 4,54 persen, demikian juga TPT pedesaan lebih rendah dari TPT Perkotaan 3,02 persen dan 4,55 persen.
1. SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL Tujuan Sakernas (Survei Angkatan Kerja Nasional) untuk memperoleh informasi dasar dalam monitoring dan evaluasi pembangunan nasional maupun daerah dalam hal penciptaan kesempatan kerja. Sakernas menghasilkan indikator secara makro situasi ketenagakerjaan. Sakernas dilaksanakan setiap semesteran, Sakernas yang dilaksanakan pada Agustus dilakukan penambahan sampel rumah tangga untuk mendapatkan indikator pokok yang menggambarkan keadaan ketenagakerjaan sampai level kabupaten di seluruh Indonesia.
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 67/11/34/Th.XVII, 5 November 2015
1
2. ANGKATAN KERJA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) merupakan perbandingan antara penduduk angkatan kerja dengan penduduk usia kerja. Hasil Sakernas Agustus 2015 di D.I. Yogyakarta menunjukkan TPAK sebesar 68,38 persen, mengalami penurunan jika dibandingkan keadaan Agustus 2014 sebesar 71,05 persen atau selama kurun waktu satu tahun turun 2,67 poin. TPAK berada pada kisaran 68-74 persen, tetapi terdapat kecenderungan TPAK Agustus lebih rendah dibandingkan TPAK Februari. Pola perbandingan TPAK periode 2013-2015 ditampilkan pada Gambar 1. Sementara bila TPAK dibedakan menurut jenis kelamin kecenderungan TPAK laki-laki lebih tinggi dari TPAK perempuan. TPAK laki-laki hasil Sakernas Agustus 2015 di D.I. Yogyakarta sebesar 79,95 persen dan TPAK perempuan sebesar 57,30 persen. Bila TPAK dibedakan menurut wilayah kecenderungan TPAK pedesaan lebih tinggi dari TPAK perkotaan. TPAK pedesaan Agustus 2015 di D.I. Yogyakarta sebesar 71,77 persen dan TPAK perkotaan sebesar 66,95 persen. Gambar 1. Perkembangan TPAK di D.I. Yogyakarta Periode 2013-2015 Laki-laki
79,72
77,95 70,01
60,73
Februari 2013
Perempuan
77,70
69,29 61,01
71,84 66,24
Agustus 2013
Februari 2014
Total
83,95
80,90
79,95 73,10
71,05 61,60
62,72
Agustus 2014
Februari 2015
68,38 57,30
Agustus 2015
Sumber: Sakernas Februari 2013 – Agustus 2015
3. PENDUDUK YANG BEKERJA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Di Daerah Istimewa Yogyakarta sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran dan sektor Pertanian. Data Sakernas padaAgustus 2015 sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran dan sektor Pertanian menunjukkan angka yang signifikan dibanding dengan sektor lain yaitu 25,67 persen dan 23,08 persen, dan sektor lain yang cukup berperan dalam banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor Industri Pengolahan dan sektor Jasajasa yaitu 21,25 persen dan 14,61 persen. Bila ditinjau dari Lapangan Pekerjaan Utama selama Februari 2013 - Agustus 2015, rata-rata tertinggi yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran yaitu 25,79 persen berikutnya sektor Pertanian 25,26 persen, sektor Jasa-jasa 20,21 persen dan sektor Industri Pengolahan 14,59 persen. Jika dibandingkan dengan Agustus 2014 urutan sektor berdasarkan banyaknya penyerapan tenaga kerja mengalami perubahan, sektor Pertanian dari urutan pertama menjadi urutan kedua berubah urutan dengan sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran. Dampak perubahan iklim, musim kemarau berkepanjangan dan pendirian hotel, perumahan, pusat-pusat perbelanjaan menjadi salah satu penyebab perubahan sektor penyerap tenaga kerja keadaan tersebut disajikan pada tabel 1. 2
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 67/11/34/Th.XVII, 5 November 2015
Tabel 1. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Februari 2013 – Agustus 2015 Lapangan Pekerjaan Utama
Februari 2013
Agustus 2013
Februari 2014
Agustus 2014
Februari 2015
Agustus 2015
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Pertanian
24,38
28,18
25,42
25,41
25,10
23,08
Industri Pengolahan
12,96
13,36
14,91
13,97
17,70
14,61
6,39
5,54
4,84
7,48
8,15
8,19
26,38
25,87
26,64
25,86
24,34
25,67
Pengangkutan dan Komunikasi
3,87
3,48
3,78
3,52
2,38
3,23
Keuangan, Real Estate, dan Jasa Perusahaan
3,34
2,87
3,37
3,75
2,98
3,00
21,46
19,93
20,75
19,14
18,71
21,25
1,22
0,77
0,29
0,86
0,65
0,96
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
Konstruksi Perdagangan, Hotel, dan Restoran
Jasa-jasa Lainnya (Pertambangan, Penggalian, Listrik, Gas, dan Air Minum) Total Sumber: Sakernas Februari 2013 – Agustus 2015
Dari data hasil Sakernas Agustus 2015 pada tabel 2, penduduk yang bekerja di Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai Buruh/Karyawan/Pegawai terdapat 45,31 persen, jika dibandingkan Februari 2015 yang mencapai 41,94 persen berarti ada peningkatan 3,37 poin demikian juga jika dibandingkan Agustus 2014 yang mencapai 43,22 persen berarti ada peningkatan 2,09 poin. Penduduk yang bekerja menurut status pekerjaan utama selanjutnya pada Agustus 2015 yaitu Berusaha Sendiri sebesar 15,54 persen, Berusaha dibantu art/buruh tak tetap sebesar 14,04 persen, Pekerja Keluarga/tak dibayar sebesar 11,92 persen, Pekerja bebas sebesar 9,72 persen dan Berusaha dibantu buruh tetap sebesar 3,48 persen. Status pekerjaan dapat juga digunakan sebagai indikator untuk kegiatan formal dan informal. Dari status pekerjaan utama, kegiatan formal diasumsikan untuk kategori Berusaha dibantu buruh tetap dan kategori Buruh/Karyawan/Pegawai, sedangkan kategori yang lain dianggap sebagai kegiatan informal. Pada Agustus 2015 tenaga kerja yang bekerja pada kegiatan formal sebesar 48,79 persen dan yang bekerja pada kegiatan informal sebesar 51,21 persen. Jika kegiatan formal dibandingkan keadaan Agustus 2014 yang sebesar 47,12 persen mengalami kenaikan 1,17 poin.
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 67/11/34/Th.XVII, 5 November 2015
3
Tabel 2. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Februari 2013 – Agustus 2015 Status Pekerjaan Utama
Februari 2013
Agustus 2013
Februari 2014
Agustus 2014
Februari 2015
Agustus 2015
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Berusaha Sendiri
13,52
12,92
12,14
13,92
15,06
15,54
Berusaha Dibantu art/ Buruh Tak Tetap
20,15
19,83
19,97
16,59
15,01
14,04
4,10
4,57
4,10
3,90
3,92
3,48
39,75
39,46
41,81
43,22
41,94
45,31
8,74
7,12
5,13
7,62
9,46
9,72
13,73
16,10
16,85
14,75
14,61
11,92
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
Kegiatan Formal
43,86
44,03
45,91
47,12
45,87
48,79
Kegiatan Informal
56,14
55,97
54,09
52,88
54,13
51,21
Berusaha Dibantu Buruh Tetap Buruh/Karyawan/Pegawai Pekerja Bebas Pekerja Keluarga/Tak Dibayar Total
Sumber: Sakernas Februari 2013 – Agustus 2015
4. PERKEMBANGAN ANGKA SETENGAH PENGANGGURAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Pekerja setengah pengangguran adalah penduduk yang bekerja dengan waktu kerjanya kurang dari 35 jam seminggu. Pekerja setengah pengangguran di Daerah Istimewa Yogyakarta pada Agustus 2015 mencapai 22,84 persen. Sekitar 4,2 persen dari setengah pengangguran tergolong setengah pengangguran “terpaksa”, karena masih mau bekerja apabila ada tawaran pekerjaan lain dan selebihnya 18,64 persen tergolong setengah pengangguran “sukarela”, karena tidak berusaha mencari pekerjaan lain. Dari setengah pengangguran menurut wilayah yang terbanyak ada di wilayah pedesaan sebesar 28,23 persen sedangkan wilayah perkotaan sebesar 20,35 persen. Setengah pengangguran menurut jenis kelamin yang terbanyak adalah perempuan sebesar 30,96 persen, sedangkan laki-laki sebesar 16,81 persen, rincian tersebut pada tabel 3.
4
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 67/11/34/Th.XVII, 5 November 2015
Tabel 3. Persentase Jumlah Jam Kerja Seminggu Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Agustus 2015 Jam Kerja seminggu
Perkotaan
(1)
Pedesaan
Laki-laki
Perempuan
Total
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1-7
1,77
1,13
0,61
2,85
1,56
8 - 14
3,78
5,82
2,85
6,55
4,42
15 - 24
7,46
9,38
5,59
11,40
8,07
25 - 34
7,34
11,91
7,76
10,16
8,78
35 +
79,65
71,77
83,19
69,04
77,16
Total
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
Setengah pengangguran
20,35
28,23
16,81
30,96
22,84
Sumber: Sakernas Agustus 2015
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) merupakan perbandingan antara jumlah penganggur dengan jumlah angkatan kerja. TPT dapat digunakan untuk memonitoring dan evaluasi perkembangan angka pengangguran. Fluktuasi TPT Daerah Istimewa Yogyakarta dari Februari 2013 – Agustus 2015 kisaran 2,2 – 4,2 persen dan masih di bawah TPT nasional yang berada pada kisaran 5,7 – 6,2 persen (Gambar 2). PeningkatanTPT Daerah Istimewa Yogyakarta dari Agustus 2014 – Agustus 2015 adalah sebesar 0,74 persen. Keadaan Agustus 2014 - Agustus 2015 bila dicermati TPT Daerah Istimewa Yogyakarta dan nasional memiliki pola yang sama, angka TPT Daerah Istimewa Yogyakarta meningkat dari 3,33 persen menjadi 4,07 persen demikian juga TPT nasional meningkat dari 5,94 persen menjadi 6,18 persen. Angka 4,07 persen tersebut mempunyai arti bahwa dari 100 orang angkatan kerja di D.I. Yogyakarta ada sekitar 4 orang yang masuk kategori penganggur. Gambar 2. Tingkat Pengangguran Terbuka Daerah Istimewa Yogyakarta dan Nasional Februari 2013 – Agustus 2015
5,88
6,17
5,94
6,18
5,81
5,70
3,73
3,33
3,24
4,07
4,07
2,16 Februari 2013
Agustus 2013
Februari 2014 Agustus 2014 Februari 2015 D.I. Yogyakarta Nasional
Agustus 2015
Sumber: Sakernas Februari 2013 – Agustus 2015
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 67/11/34/Th.XVII, 5 November 2015
5
Hasil Sakernas Daerah Istimewa Yogyakarta Agustus 2015 menunjukkan TPT daerah perkotaan lebih besar dari daerah pedesaan. TPT Daerah Istimewa Yogyakarta di perkotaan pada Agustus 2015 sebesar 4,55 persen yang mengalami peningkatan 0,55 poin jika dibandingkan padaAgustus 2014 sebesar 4,00 persen karena dipengaruhi oleh beragamnya lapangan pekerjaan yang biasanya sebagai pusat perekonomian sehingga angkatan kerja baru yang mencari pekerjaan pindah atau mondok di perkotaan sehingga pengangguran lebih nampak kuantitatifnya. TPT Daerah Istimewa Yogyakarta Agustus 2015 di pedesaan sebesar 3,02 persen yang juga mengalami peningkatan 0,85 poin jika dibandingkan pada Agustus 2014 sebesar 2,17 persen karena penduduk perdesaan biasanya setelah tamat pendidikan dasar tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi dan lebih tertarik terjun ke lapangan pekerjaan sebagai tanggung jawab ekonomi. TPT Daerah Istimewa Yogyakarta Agustus 2015 menurut jenis kelamin lebih tinggi perempuan 4,54 persen dibanding laki-laki sebesar 3,72 persen.
6
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 67/11/34/Th.XVII, 5 November 2015