BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 28/05/34/Th.XVIII, 4 Mei 2016
KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2016 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,81 PERSEN Jumlah penduduk yang bekerja di D.I. Yogyakarta pada Februari 2016 mencapai 2,038 juta orang, mengalami peningkatan sebanyak 1,24 persen dibanding keadaan pada Februari 2015 sebanyak 2,013 juta orang atau bertambah 25 ribu orang. Jumlah angkatan kerja di D.I. Yogyakarta pada Februari 2016 mencapai 2,097 juta orang, mengalami penurunan sebanyak 4,77 persen dibanding angkatan kerja Februari 2015 sebanyak 2,098 juta orang atau berkurang sebanyak seribu orang. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di D.I. Yogyakarta pada Februari 2016 sebesar 72,20 persen, mengalami penurunan 0,90 poin jika dibandingkan keadaan Februari 2015 sebesar 73,10 persen. Sektor-sektor yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja selama Februari 2015Februari 2016 adalah Sektor Industri (3,24 persen), Perdagangan (0,93 persen) dan Sektor Konstruksi (0,34 persen). Sedangkan sektor-sektor yang mengalami penurunan adalah Sektor Jasa-jasa (2,86 persen), Sektor Transportasi (0,88 persen), Sektor Keuangan (0,39 persen), dan Sektor Pertanian (0,27 persen) dan Sektor Lainnya/Pertambangan,Listrik, Gas dan Air Minum (0,09 persen) . Sekitar 58,37 persen penduduk yang bekerja pada Februari 2016 berada pada kegiatan informal. Persentase pekerja informal naik 4,24 poin jika dibandingkan pada Februari 2015 sebesar 54,13 persen. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di D.I. Yogyakarta dari Februari 2014-Februari 2016 berada dalam kisaran 2,0 - 4,1 persen dan fluktuatif. Pada Februari 2016 TPT D.I. Yogyakarta mencapai 2,81 persen, mengalami penurunan 1,26 poin dibanding TPT Februari 2015 sebesar 4,07 persen. Angka ini lebih rendah dibanding TPT Nasional sebesar 5,50 persen pada Februari 2016.
1.
SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL Tujuan
Survei
Angkatan
Kerja
Nasional
(Sakernas)
secara
umum
adalah
menyediakan data pokok ketenagakerjaan yang berkesinambungan sebagai dasar monitoring
dan
evaluasi
pembangunan
nasional
maupun
daerah
dalam
hal
penciptaan kesempatan kerja. Sakernas secara khusus memperoleh estimasi data jumlah
penduduk
bekerja,
jumlah
pengangguran,
dan
indikator
ketenagakerjaan
lainnya serta perkembangannya di tingkat kabupaten/kota dan provinsi . Sakernas
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No.28/05/34/Th.XVIII, 4 Mei 2016
1
mulai
2015
dilaksanakan
kembali
setiap
semesteran
pada
bulan
Februari
dan
Agustus.
2.
ANGKATAN KERJA DI D.I. YOGYAKARTA Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (TPAK)
merupakan perbandingan antara
penduduk angkatan kerja dengan penduduk usia kerja. TPAK sebagai indikator ketenagakerjaan yang memberikan gambaran tentang penduduk yang aktif secara ekonomi
dalam
survei.
Hasil
kegiatan
Sakernas
sehari-hari Februari
merujuk
2016
di
pada D.I.
suatu
waktu
Yogyakarta
dalam
periode
menunjukan
TPAK
sebesar 72,20 persen, mengalami penurunan jika dibandingkan keadaan Februari 2015
sebesar
73,10 persen atau
selama
kurun waktu
satu tahun
turun
0,90
poin. Pola perbandingan TPAK periode Februari 2014 - Februari 2016 ditampilkan pada
tabel
1.
Sementara
bila
TPAK
dibedakan
menurut
jenis
kecenderungan TPAK laki-laki lebih tinggi dari TPAK perempuan. hasil Sakernas Februari 2016 di D.I. Yogyakarta TPAK
perempuan
dibandingkan tanggung lebih
sebesar
laki-laki.
jawab
sedikit
Hal
mencari
masuk
ke
63,45 ini
persen.
nafkah dalam
faktor
pada
umumnya
angkatan
kerja.
TPAK laki-laki
sebesar 81,33 persen dan
TPAK
kemungkinan
kelamin
perempuan budaya
di
laki-laki Bila
lebih
rendah
D.I.
Yogyakarta,
sehingga
perempuan
TPAK
dibedakan
menurut
wilayah kecenderungan TPAK pedesaan lebih tinggi dari TPAK perkotaan. TPAK pedesaan Februari 2016 di D.I. Yogyakarta
sebesar 81,09 persen dan TPAK
perkotaan sebesar 68,55 persen. Tabel 1 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama, 2014–2015 JenisKegiatanUtama
Satuan
(1)
(2)
2014*)
2015*)
2016*)
Februari
Agustus
Februari
Agustus
Februari
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. AngkatanKerja
Ribuan orang
2.032,89
2.023,46
2.098,08
2.882,98
2.904,30
Bekerja
Ribuan orang
1.988,91
1.956,04
2.012,63
1.891,22
2.037,86
Penganggur
Ribuan orang
43,98
67,42
85,45
80,25
59,00
2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
%
71,84
71,05
73,10
68,38
72,21
3. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
%
2,16
3,33
4,07
4,07
2,81
4. Pekerja tidak penuh
Ribuan orang
102,40
99,36
97,40
79,45
92,09
Setengah penganggur
Ribuan orang
472,43
398,11
372,30
352,43
415,24
Paruh waktu
Ribuan orang
574,83
497,47
469,70
431,88
507,32
Sumber : Sakernas D.I. Yogyakarta Februari 2014 - Februari 2016
*) Estimasi ketenagakerjaan Februari 2014 – Februari 2016 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk
2
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 28/05/34/Th.XVIII, 4 Mei 2016
3.
PENDUDUK YANG BEKERJA D.I. YOGYAKARTA Di D.I. Yogyakarta sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah
sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, sektor Pertanian, dan
sektor Jasa-jasa.
Data Sakernas Februari 2016 tiga sektor unggulan tersebut menunjukan angka yang signifikan dibanding dengan sektor lain yaitu sebesar 26,60 persen, 22,81 persen,
dan
18,39
persen.
Sektor
lain
yang
cukup
banyak
berperan
dalam
penyerapan tenaga kerja adalah sektor Industri Pengolahan yaitu sebesar 17,85 persen, hal ini menunjukan bahwa D.I. Yogyaka sebagai kota pelajar dan kota budaya yang sebagian besar masyarakatnya masih dominan bekerja pada sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran. Bila ditinjau dari Lapangan Pekerjaan Utama selama
Februari
menyerap
tenaga
2014 kerja
-
Februari adalah
2016,
sektor
secara
rata-rata
Perdagangan,
Hotel
yang
paling
banyak
dan
Restoran
yaitu
25,82 persen berikutnya sektor Pertanian 24,36 persen, sektor Jasa-jasa 19,65 persen dan sektor Industri Pengolahan 15,81 persen. Dari empat sektor utama tersebut
yang
menjadi
alternatif
pilihan
angkatan
kerja
adalah
sektor
Perdagangan, Hotel dan Restoran karena relatif lebih mudah menjadikan status sebagai pekerja
dan sektor Pertanian yang secara musiman selalu meningkat
dalam menyerap tenaga kerja, Pengolahan
memerlukan
sedangkan
ketrampilan
sektor
khusus
Jasa-jasa dan sektor
yang
harus
dimiliki.
Industri
Persentase
Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utaman disajikan pada tabel 2 berikut. Tabel 2 Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Februari 2014 – Februari 2016 Lapangan Pekerjaan Utama (1)
2014*)
2015*)
2016*)
Februari
Agustus
Februari
Agustus
Februari
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Pertanian
25,42
25,41
25,10
23,08
22,81
Industri Pengolahan
14,91
13,97
17,70
14,61
17,85
4,84
7,48
8,15
8,19
8,53
26,64
25,86
24,34
25,67
26,60
Pengangkutan dan Komunikasi
3,78
3,52
2,38
3,23
2,35
Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan
3,37
3,75
2,98
3,00
2,61
20,75
19,14
18,71
21,25
18,39
Konstruksi Perdagangan, Hotel dan Restoran
Jasa-jasa
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No.28/05/34/Th.XVIII, 4 Mei 2016
3
Lainnya (Pertambangan, Penggalian, Listrik, Gas dan Air Minum) Total
0,29
0,86
0,65
0,96
0,87
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
Sumber : Sakernas D.I. Yogyakarta Februari 2014 - Februari 2016
*) Estimasi ketenagakerjaan Februari 2014 – Februari 2016 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk 2010-2035
Penduduk
Daerah
Buruh/Karyawan/Pegawai Sakernas
Februari
Istimewa persentasenya
2016
(tabel
Yogyakarta
yang
bekerja
mengalami
perubahan.
Dari
3)
terlihat
sebanyak
38,11
sebagai data
hasil
persen,
jika
dibandingkan Februari 2015 yang mencapai 41,94 persen, berarti ada penurunan 3,83 poin, demikian pula jika
dibandingkan Agustus 2014 yang mencapai 45,31
persen mengalami penurunan 7,20 poin. status persen, sebesar
pekerjaan
utama
Berusaha 13,29
Berusaha
Sendiri
persen,
dibantu
sebesar
Pekerja
Kondisi Februari 2016 pekerja dengan art/buruh
14,14
bebas
persen, sebesar
tidak
tetap
Pekerja 11,44
sebesar
19,49
Keluarga/tak
persen
dan
dibayar Berusaha
dibantu buruh tetap sebesar 3,52 persen. Status Pekerjaan adalah kedudukan seseorang dalam melakukan pekerjaan di suatu unit usaha/kegiatan
selama seminggu yang lalu. Status
Pekerjaan
dapat
digunakan sebagai indikator untuk menggambarkan kegiatan formal dan informal. Dari status pekerjaan utama, kegiatan formal hanya diasumsikan untuk kategori Berusaha dibantu buruh tetap dan kategori Buruh/Karyawan/Pegawai, sedangkan kategori
yang
lain
dianggap
sebagai
kegiatan
informal.
Pada
Februari
2016
tenaga kerja yang bekerja pada kegiatan formal sebesar 41,63 persen dan yang bekerja
pada
kegiatan
informal
sebesar
58,37
persen.
Jika
kegiatan
informal
Februari 2016 dibandingkan dengan keadaan Februari 2015 sebesar 54,13 persen mengalami peningkatan 4,24 poin.
Tabel 3 Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Februari 2014 – Februari 2016 2014*)
2015*)
2016*)
Status Pekerjaan Utama
(1) Berusaha Sendiri
4
Februari
Agustus
Februari
Agustus
Februari
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
12,14
13,92
15,06
15,54
14,15
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 28/05/34/Th.XVIII, 4 Mei 2016
Berusaha dibantu art/buruh tak tetap
19,97
16,59
15,01
14,04
19,49
4,10
3,90
3,92
3,48
3,52
41,81
43,22
41,94
45,31
38,11
5,13
7,62
9,46
9,72
11,44
16,85
14,75
14,61
11,92
13,29
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
Berusaha dibantu buruh tetap Buruh/Karyawan/Pegawai Pekerja bebas Pekerja Keluarga/tak dibayar Total
Sumber : Sakernas D.I. Yogyakarta Februari 2014-Februari 2016
*) Estimasi ketenagakerjaan Februari 2014- Februari 2016 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk 2010-2035
4.
PERKEMBANGAN ANGKA PENGANGGURAN D.I. YOGYAKARTA Pekerja
setengah
pengangguran
atau
pengangguran
terselubung
adalah
penduduk yang bekerja dengan waktu kerjanya kurang dari 35 jam seminggu. Pekerja 2016
setengah mencapai
terselubung bekerja
pengangguran 24,19
tergolong
apabila
ada
tergolong
setengah
pekerjaan
lain.
terbanyak
ada
perkotaan
persen. setengah
Daerah Sebanyak
pekerjaan
pengangguran
diwilayah
4,39 lain
terselubung
persen
karena
persen
dan
35,34
persen
diwilayah
masih 19,80
berusaha
status
Februari
pengangguran
karena
tidak
dari
pada
dari
selebihnya
karena
ditinjau
sebesar
Yogyakarta
“terpaksa”,
“sukarela”,
pedesaan
18,79
Istimewa
pengangguran
tawaran
Pengangguran
sebesar
di
persen mencari
wilayah
sedangkan
pedesaan
pada
mau
yang wilayah
umumnya
waktu penduduk untuk bekerja dari pagi sampai siang rata-rata sekitar 4 jam sehari. Pengangguran terselubung menurut jenis kelamin yang terbanyak adalah perempuan
sebesar
31,00
persen,
sedangkan
laki-laki
sebesar
18,65
persen,
karena waktu terbanyak yang digunakan dan tugas pokok perempuan umumnya untuk
mengurus
Seminggu
rumah
tangga.
Secara
rinci
Persentase
Jumlah
Jam
Kerja
Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja tersebut pada tabel
4.
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No.28/05/34/Th.XVIII, 4 Mei 2016
5
Tabel 4 Persentase Jumlah Jam Kerja Seminggu Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Februari 2016
Jam Kerja seminggu (1)
Perkotaan (2)
Pedesaan (3)
Laki-laki (4)
Perempuan (5)
Total (6)
1–7
2,58
3,34
0,51
5,64
2,83
8 – 14
2,95
6,88
4,61
3,83
4,26
15 – 24
6,39
12,95
5,50
12,27
8,56
25 – 34
7,55
12,66
8,73
9,86
9,24
0 dan 35 +
80,52
64,18
80,66
68,40
75,11
Total
100,00
setengah pengangguran
18,79
100,00 35,34
100,00 18,65
100,00 31,00
100,00 24,19
Sumber : Sakernas D.I. Yogyakarta Februari 2016
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) merupakan perbandingan antara jumlah penganggur
dengan
jumlah
angkatan
kerja.
TPT
dapat
digunakan
untuk
memonitoring dan evaluasi perkembangan angka pengangguran. Fluktuasi TPT D.I. Yogyakarta dari Februari 2014 – Februari 2016 kisaran 2,1 – 4,1 persen dan keadaannya mengalami fluktuasi dan selalu berada dibawah TPT nasional yang berada pada kisaran 5,5 – 6,2 persen (gambar 1) Keadaan Februari 2015
- Februari 2016 bila dicermati TPT D.I. Yogyakarta
dan nasional keadaannya sama, angka TPT D.I. Yogyakarta penurunan dari 4,07 persen menjadi 2,81 persen dan TPT nasional juga mengalami penurunan dari 5,8 persen menjadi 5,5 persen. Salah satu penyebab penurunan ini adalah hujan yang terlambat turun membuat masa tanam padi dan masa panen padi bergeser, masa panen Februari 2015 terjadi pada pertengahan bulan sedangkan Februari 2016 terjadi pada akhir bulan selain itu buruh panen biasanya lebih sedikit dari pada buruh tanam dan panen lebih banyak yang dilakukan dengan cara tebas.
6
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 28/05/34/Th.XVIII, 4 Mei 2016
Gambar 1 Tingkat Pengangguran Terbuka menurut Wilayah dan Jenis Kelamin D.I. Yogyakarta Februari 2014 – Februari 2016
Nasional
5,70
DIY
2,16
Perempua n
1,60
Laki-laki
2,67
Perdesaan
1,24
Perkotaan
2,68
5,90
5,80
3,33
4,07
2,65
3,56
3,02
5,30
Agustus 2014
1,90
3,72
0,95
4,00
2,81
4,54 5,23
2,17
5,50
4,07
2,59
3,88
Feb 2014
6,18
1,32
4,55
Feb 2015
3,54
Agustus 2015
Feb 2016
Sumber : Sakernas Februari 2014 - Februari 2016
*) Estimasi ketenagakerjaan Februari 2014-Februari 2016 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk 2010-2035
Hasil Sakernas D.I. Yogyakarta Februari 2014 - Februari 2016 menunjukan TPT daerah perkotaan lebih besar dari daerah pedesaan. TPT perkotaan D.I. Yogyakarta Februari 2016 sebesar 3,54 persen , jika dibandingkan pada Februari 2015 sebesar 5,30 persen mengalami penurunan 1,76 poin hal ini dipengaruhi oleh
beragamnya
lapangan
pekerjaan
dan
meningkatnya
pusat
perekonomian
sehingga angkatan kerja baru cenderung mencari pekerjaan, pindah atau mondok di
perkotaan
sehingga
pengangguran
lebih
nampak
kuantitatifnya.
TPT
D.I.
Yogyakarta Februari 2016 di pedesaan sebesar 1,32 persen, jika dibandingkan pada
Februari
kemungkinan
2015
sebesar
disebabkan
0,95
penduduk
persen
meningkat
0,37
poin.
pedesaan
biasanya
tidak
terlalu
Hal
ini
selektif
memilih lapangan pekerjaan, sehingga akan melakukan kegiatan apa saja walau hanya sebagai bertahan
di
pekerja pedesaan
keluarga, dengan
pekerja bebas berusaha
melaju(nglajo/commute/pulang-pergi/ulang-alik) kemudahan
kepemilikan
infrastruktur
seperti
kendaraan
fasilitas
jalan
mencari ke
bermotor raya.
pertanian
TPT
dan
pekerjaan
perkotaan,
sebagian
masih
dengan
cara
apalagi
dan
semakin
D.I.
Yogyakarta
baiknya Februari
dengan kondisi 2016
menurut jenis kelamin laki-laki sebesar 3,56 persen masih lebih tinggi dibanding
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No.28/05/34/Th.XVIII, 4 Mei 2016
7
perempuan
sebesar
1,90
persen,
karena
laki-laki
sebagai
kepala
keluarga
khususnya di usia angkatan kerja lebih reaktif dalam upaya untuk bisa mendapat status bekerja.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi :
Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, 55183 Telp.0274-4342234 (Hunting) Fax. 0274-4342230 Email :
[email protected] Website : yogyakarta.bps.go.id
8
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 28/05/34/Th.XVIII, 4 Mei 2016