KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, karena hanya dengan Ridho dan Karunia-Nya maka Laporan Tahunan 2007 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku Utara dapat diselesaikan. Laporan Tahunan 2007 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban BPTP Maluku Utara terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan pada periode tahun 2007. Sebagai BPTP baru yang terbentuk pada Maret 2006, Kami menyadari masih banyak keterbatasan selama melaksanakan pengkajian dan diseminasi teknologi pertanian spesifik lokasi di wilayah kerja Provinsi Maluku Utara. Laporan Tahunan 2007 ini memberikan informasi bagi kalangan atau pihak lain yang berkepentingan mengenai BPTP Maluku Utara. Laporan ini masih banyak kekurangan, sehingga membutuhkan banyak masukan dan saran untuk perbaikan kinerja BPTP Maluku Utara di waktu mendatang. Akhirnya, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Tim Penyusun yang telah menyelesaikan laporan ini. Semoga Laporan ini dapat memberikan manfaat kepada seluruh khalayak pembaca.
Ternate, 29 Februari 2008 Kepala BPTP Maluku Utara,
Dr. Ir. I Made Jana Mejaya, MSc NIP. 080 085 374
i
DAFTAR ISI Kata Pengantar .......................................................................................... i Daftar Isi ...................................................................................................... ii Daftar Tabel ................................................................................................. iv Daftar Gambar .............................................................................................vi 1 1 2 4 5 6
I.
KELEMBAGAAN ............................................................................... 1.1 Kedudukan, Tugas, Fungsi, Visi dan Misi ....................................... 1.2 Struktur Organisasi ...................................................................... 1.3 Struktur Internal BPTP Maluku Utara ............................................. 1.4 Kelompok Pengkaji (Kelji) ............................................................. 1.5 Anggaran ....................................................................................
II.
SUB BAGIAN TATA USAHA .............................................................. 10 2.1 Kepegawaian ...................................................................................10 2.2 Rumah Tangga ……..……………………………………………..…………………….. 14
III. SEKSI KERJASAMA DAN LAYANAN PENGKAJIAN ............................17 3.1 Kerjasama Penelitian/Pengkajian ................................................... 17 1 Pemetaan Kawasan Road Map Peternakan Provinsi Maluku Utara ................................................................................. 17 2 Penyusunan Road Map Pembangunan Tanaman Pangan 19 Kota Tidore Kepulauan ........................................................... 3 Penyusunan Road Map Tanaman Pangan Kabupaten Halmahera Timur ................................................................ 20 4 Penyusunan Road Map Tanaman Pangan Kabupaten Halmahera Utara ................................................................. 21 5 Penelitian dan Pengembangan Teknologi Budidaya Kabupaten Halmahera Barat ................................................. 22 6 Bimbingan Mahasiswa .......................................................... 24 3.2 Pelayananan Pengkajian ............................................................... 25 1 Kantor ................................................................................ 25 2 Kebun Percobaan (KP) Bacan .............................................. 25 3 Perpustakaan ..................................................................... 26 IV
ii
KAJIAN TEKNOLOGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS ....................... 30 4.1 Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian (Prima Tani) Maluku Utara ...............................30 4.1.1 Organisasi dan Jaringan Kerjasama ..................................... 31 4.1.2 Penumbuhan Klinik Agribisnis .............................................. 34 4.1.3 Pengembangan Sumber Daya Petani dan Kelembagaan ....... 36 4.1.4 Pemilihan Komoditas Unggulan dan Introduksi Inovasi Teknologi .......................................................................... 37
4.1.5 Dampak Prima Tani ...............................................................................41 4.1.6 Masalah-Masalah Prima Tani ................................................44 4.1.7 Upaya Pemecahannya ....................................................... 44 V
DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN ....................................................46 5.1 Visitor Plot .................................................................................. 46 5.1.1 Keragaan Fisik .................................................................. 47 5.1.2 Keragaan Ekonomi ............................................................ 48 5.1.3 Kunjungan Lokasi .............................................................. 51 5.2 Lokakarya Nasional dan Ekspose Teknologi .................................. 52 5.2.1 Pelaksanaan Lokakarya Nasional Rempah ........................... 52 5.2.2 Mengikuti Penas Petani Nelayan Indonesia .......................... 56 5.3 Pengembangan Media Informasi ................................................. 57 5.3.1 Pembuatan Media Informasi .............................................. 57 5.3.2 Penyebaran Media Informasi ............................................. 62
VI
KENDALA BPTP MALUKU UTARA DAN SARAN ................................ 67
VII
69 PENUTUP ............................................................................................ DAFTAR PUSTAKA ............................................................................70
iii
DAFTAR TABEL Tabel
Keterangan
1
Realisasi Penggunaan Anggaran Tahun 2007, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku Utara, per Desember 2007 Jumlah PNS, CPNS dan Tenaga Honorer BPTP Maluku Utara Berdasarkan Pendidikan per Desember 2007 Jumlah Pegawai di BPTP Maluku Utara Berdasarkan Golongan per Desember 2007 Jumlah Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan dan Kelompok Umur di BPTP Maluku Utara per Desember 2007 Pegawai di BPTP Maluku Utara Berdasarkan Fungsional Peneliti per Desember 2007 Pegawai di BPTP Maluku Utara Berdasarkan Fungsional Penyuluh per Desember 2007 Jumlah Pegawai di BPTP Maluku Utara Berdasarkan Jabatan Fungsional per Desember 2007 Jumlah Pegawai di BPTP Maluku Utara Berdasarkan Bidang Keahlian per Desember 2007 Pegawai di BPTP Maluku Utara yang Mengikuti Program Pendidikan Pengadaan Barang di BPTP Maluku Utara Tahun 2007 Inventarisasi Bangunan dan Sarana Penunjang Milik BPTP Maluku Utara sampai dengan Desember 2007 Jenis dan Jumlah Barang lainnya yang ada di BPTP Maluku Utara sampai dengan Desember 2007 Daftar Mahasiswa yang melaksanakan KUBERMAS di BPTP Maluku Utara Tahun 2007 Perkiraan Penggunaan Lahan Kebun Percobaan Bacan, 2007 Judul Buku Petunjuk/Pedoman/Panduan, Jurnal, CD Interaktif, Laporan Tahunan, Prosiding, Warta, dan Buletin yang masuk ke perpustakaan Tahun 2007 Bantuan Program Hasil Sinkronisasi Kegiatan Prima Tani Dengan Pemda Maluku Utara, 2007 Teknologi Yang Telah Diadopsi Oleh Petani di Lokasi Prima Tani Tahun 2007 Kunjungan Terhadap Kegiatan Visitor Plot di Lokasi Kebun Percobaan Bacan (KP Bacan), 2007 Judul Makalah Utama dan Instansi Pemateri Loknas Rempah 2007 Poster BPTP Maluku Utara Tahun 2007 Poster Komoditas Pertanian
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
iv
Halaman 8 11 12 12 13 13 13 13 14 14 15 15 24 26 27 33 42 52 53 59 59
Tabel 22 23 24 25
Keterangan Judul leaflet dan brosur media informasi tahun 2007 Materi Siaran Pedesaan di RRI Kota Ternate Tahun 2007 Rekapitulasi Kegiatan Diseminasi Teknologi Pertanian Tahun 2007 Materi kegiatan Sekolah Lapang Pertanian Terpadu di Kec. Wasile, Kab. Halmahera Timur, Desember 2007
Halaman 60 63 64 65
v
DAFTAR GAMBAR Gambar
Keterangan
Halaman
1 2 3
Bagan Struktur Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Struktur BPTP Maluku Utara Per Desember 2007 Keragaan Alokasi Anggaran Menurut Program dan Jenis Belanja BPTP Maluku Utara, Desember 2007 Anggaran BPTP Maluku Utara Menurut Kegiatan Prioritas, Tahun 2007 Persentase Jumlah Pegawai BPTP Maluku Utara, Desember 2007 Persentase PNS BPTP Maluku Utara Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Desember 2007 Persentase Pegawai BPTP Maluku Utara Berdasarkan Fungsionalnya, Desember 2007 Persentase Pegawai Fungsional (kiri) dan Non Fungsional (kanan) BPTP Maluku Utara, Desember 2007 Kasie Kerjasama BPTP Maluku Utara (Ir. M. Assagaf, M.Si) sedang Presentasi Hasil Pemetaan Kawasan Peternakan di Kantor Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara Kasie Kerjasama BPTP Maluku Utara (Ir. M. Assagaf, M.Si) sedang presentasi Road Map Komoditas Tanaman Pangan di di Kantor Bupati Halmahera Timur (gambar kiri) Dan Peserta Pembahasan Road Map (gambar kanan) Kepala BPTP Malut (Dr. I Made Jana Mejaya) didampingi Kadis Pertanian Kab. Halut (Ir. Johni Banne) sedang Presentasi Road Map Komoditas Tanaman Pangan di Kantor Dinas Pertanian Halmahera Utara (Kanan) Dan Peserta Pembahasan Road Map (Kiri), Desember 2007 Peta Status P dan K di Halmahera Barat (Kanan) Dan Peta Pola Tanam di Halmahera Barat (Kiri), Desember 2007 Identifikasi Jenis Tanaman di Pulau Tidore Gapura di Lab. Agribisnis Prima Tani Kelurahan Jaya, Kota Tidore Kepulauan Gapura di Lab. Agribisnis Prima Tani Desa Akediri, Kab. Halmahera Barat Sosialisasi Prima Tani di Aula Kantor Bupati Halmahera Barat di Jailolo yang Dibuka Oleh Sekda Halbar Ir. Abdjan Sofyan, MT (kiri) dan Peserta Sosialisasi di Kabupaten Halmahera Barat (Kanan)
3 4 7
4 5 6 7 8 9
10
11
12 13 14 15 16
vi
7 10 11 11 12 18
20
22
23 24 30 31 32
Gambar
Keterangan
Halaman
17
Sosialisasi Prima Tani di Aula Kantor Walikota Tidore Kepulauan yang Dibuka Oleh Asisten II Walikota Husain Ibrahim, ST (kiri) dan Peserta Sosialisasi di Kota Tidore Kepulauan (Kanan) Ka. BPTP Malut (Dr. I Made Jana Mejaya) dan Ka. BB Pasca Panen (Ir. Wisnu Broto, MS) sedang beraudiensi dengan : (gambar kiri) Bupati Halmahera Barat (Ir. Namto H. Roba) dan (gambar kanan) Walikota Tidore (Drs. Achmad Mahifa) Klinik Agribisnis di Kel. Jaya, Kota Tidore Kepulauan Klinik Agribisnis di Desa Akediri, Kab. Halmahera Barat Pelatihan Pengolahan Produk Ubi Kayu dan Pala di Tidore oleh Peneliti dari BB Pasca Panen Bogor (Dr. Sri Widowati dan Ir. Sri Yuliani, MS) Pelatihan Pengolahan Produk Kelapa dan Jagung di Halbar oleh Peneliti dari BB Pasca Panen Bogor dan Balitka Manado (Dr. Nur Richana dan Ir. Barlina Rindengan, MS) Kegiatan PTT Jagung Varietas Lamuru Proses Penyuntikan Insektisida Sistemik Spontan 400 WSC Pada Batang Kelapa di Desa Akediri Kegiatan PTT Padi gogo Varietas Situbagendit Produk Pengolahan Kelapa dan Jagung di klinik agribisnis Desa Akediri Kegiatan Pemeliharaan Ternak Semi Intensif Penyemprotan Pada Tanaman Pala yang Terserang Penyakit Pengamatan Pertumbuhan Ubi Kayu Varietas UJ 5 Pembibitan Pala Petani Penangkar di Kelurahan Jaya Pemeliharaan Ayam Buras di Kelurahan Jaya Pendampingan Usaha Ayam Ras Pedaging yang Sudah Berjalan di Kel. Jaya Produk Olahan Pala dan Ubi Kayu yang Dipamerkan Pada Pameran PKK Kota Tidore Kepulauan Bantuan Hand Tractor dari Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara (kiri) dan Mesin Pengolahan VCO (kanan) di Desa Akediri, Kab. Halmahera Barat Peresmian dan Peninjauan Saluran Irigasi Pegunungan Oleh Walikota Tidore Kepulauan (Drs. Achmad Mahifa) (kiri) dan Bantuan Mesin Pengolahan Minyak Atsiri (kanan) di Kelurahan Jaya, Kota Tidore Kepulauan Tanaman Pala (Kanan) Dan Hamparan Tanaman Kakao (Kiri) di KP Bacan Tanaman Panili di KP Bacan
32
18
19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
36 37
33
34 34 36 36
38 38 39 39 39 40 40 41 41 41 41 43 44
47 48
vii
Gambar
Keterangan
Halaman
38 39 40 41
Hasil Panen Tanaman Sela Tomat Tanaman Buncis Siap Panen Tanaman Cabai di Lokasi Visitor Plot Penanaman Pohon oleh Bupati (Kiri) dan Kapolres (Kanan) Halmahera Selatan di KP Bacan Kunjungan Masyarakat ke Lokasi Visitor Plot Beberapa Pemakalah Utama sedang Menyampaikan Makalahnya Antusiame Peserta Loknas Rempah Dalam Memberikan Pertanyaan Kepada Pemakalah Pameran Hasil Pengkajian dan Produk Pasca Panen Pala Penandatangan MOU Kerjasama Pengembangan Rempah antara Rektor Unkhair Ternate, Asisten I Setda Malut, dan Kepala BPTP Malut Produk yang Dipamerkan dalam Penas XII Anggota Gapoktan, Peserta Penas XII Website BPTP Maluku Utara; http//www.malut.litbang.deptan.go.id Poster Visi dan Misi BPTP Maluku Utara Poster Tupoksi BPTP Poster Karakteristik Mutu Biji Pala Poster Pohon Industri Tanaman Jagung Leaflet yang diterbitkan BPTP Maluku Utara Tahun 2007 Brosur yang diterbitkan BPTP Maluku Utara Tahun 2007 CD Interaktif BPTP Maluku Utara Beberapa Tampilan Isi dari CD Interaktif BPTP Maluku Utara Kegiatan Diseminasi Teknologi di BPP Sanana, Kab. Kepulauan Sula Kegiatan Diseminasi Teknologi di BPP Sahu, Kab. Halmahera Barat Kegiatan Diseminasi Teknologi di BPP Weda, Kab. Halmahera Tengah Kepala BPTP Maluku Utara sedang menyerahkan Leaflet dan Booklet di BPP Kao Barat, Kab. Halmahera Utara Praktek Pengambilan Sampel Tanah di Sawah Dibimbing Oleh Instruktur Nofyarjasri Saleh, SP di Kec. Wasile, Kab. Halmahera Timur Padi Varietas Cisantana Fase Berbulir di Kec. Wasile, Kab. Halmahera Timur
49 50 50 51
42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63
viii
51 54 54 54 54 57 57 58 59 59 60 60 61 61 61 61 64 64 65 65 66 66
Gambar
Keterangan
Halaman
64
Telur Keong Mas yang Diletakkan Pada Semaian Padi Sawah dan Tanah di Pematang di Kec. Wasile, Kab. Halmahera Timur Pemanfaatan Lahan Sawah dengan Tanaman Sayuran di Kec. Wasile, Kab. Halmahera Timur Ka. BPTP Maluku Utara Dalam Sosialisasi Mutu Hasil Perkebunan Dengan Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Provinsi Maluku Utara di Sanana, Kab. Kepulauan Sula
66
65 66
66 66
ix
LAPORAN TAHUNAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN MALUKU UTARA TAHUN 2007
x
Laporan Tahunan 2007
BAB KELEMBAGAAN
1.1.
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Visi, dan Misi
1) Kedudukan Berdasarkan peraturan Menteri Pertanian Nomor 16/Permentan/OT.140/ 3/2006 tanggal 1 Maret 2006, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian yang selanjutnya disingkat BPTP adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bidang Penelitian
dan
Pengembangan
Pertanian
yang
berada
di
bawah
dan
bertanggung jawab kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian.
2) Tugas Tugas
BPTP
adalah
melaksanakan
pengkajian,
perakitan
dan
pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi.
3) Fungsi BPTP menyelenggarakan fungsi yaitu :
Pelaksanaan
inventarisasi
dan
identifikasi
kebutuhan
teknologi
pertanian tepat guna spesifik lokasi;
Pelaksanaan penelitian, pengkajian dan perakitan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi;
Pelaksanaan pengembangan teknologi dan diseminasi hasil pengkajian serta perakitan materi penyuluhan;
Penyiapan kerjasama, informasi, dokumentasi, serta penyebarluasan dan pendayagunaan hasil pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi;
Pemberian pelayanan teknik kegiatan pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian;
1
Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai.
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
4) Visi Visi BPTP Maluku Utara merupakan bagian integral dari Visi Badan Litbang Departemen Pertanian Republik Indonesia, Pertanian Pedesaan 2020, dan Visi pembangunan pertanian provinsi Maluku Utara. Visi BPTP Maluku Utara dirumuskan sebagai sumber nilai, motivasi untuk menyamakan persepsi, pola tindak yang sama menuju masa depan pembangunan pertanian dan pedesaan yang diinginkan. Berdasarkan hal tersebut, BPTP Maluku Utara menetapkan visinya, yaitu : “Menjadi lembaga pengkajian pertanian
terdepan di Maluku Utara dalam menghasilkan, menyediakan, melayani informasi, teknologi inovasi tepat guna spesifik lokasi sesuai dinamika kebutuhan masyarakat pertanian”.
5) Misi
Menciptakan, merekayasa, dan mengembangkan teknologi inovasi pertanian tepat guna spesifik lokasi, serta rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian di provinsi Maluku Utara sesuai dinamika kebutuhan masyarakat pertanian.
Meningkatkan efisiensi dan percepatan diseminasi teknologi inovasi pertanian kepada para pengguna serta meningkatkan penjaringan umpan balik inovasi pertanian.
Mengembangkan jaringan kerjasama lokal, nasional dan internasional dalam rangka penguasaan IPTEK, pengembangan pusat data bisnis pertanian di daerah dan peningkatan peran BPTP Maluku Utara dalam pengembangan usaha dan sistem agribisnis, ketahanan pangan serta peningkatan kesejahteraan petani.
Mengembangkan
kapasitas
BPTP
dalam
rangka
meningkatkan
kemampuan pelayanan prima kepada pengguna.
1.2.
Struktur Organisasi Berdasarkan SK Mentan No. 16/Permentan/OT.140/3/2006 tanggal 1
Maret 2006, susunan organisasi BPTP terdiri dari :
1) Kepala BPTP Kepala BPTP mempunyai tugas memimpin dan bertanggung jawab atas pelaksanaan
program
mengarahkan
serta
2
dan
keuangan
mengadakan
BPTP,
kerjasama
mengkoordinasikan dengan
Pengkajian
instansi
dan
terkait,
Laporan Tahunan 2007
menyelenggarakan pembinaan secara umum, dan menggariskan kebijaksanaan secara umum BPTP.
2) Sub Bagian Tata Usaha Sub bagian Tata Usaha ini mempunyai tugas yaitu melakukan urusan Kepegawaian, Keuangan, Perlengkapan, Surat Menyurat dan Kearsipan serta Rumah Tangga.
3) Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan Penyusunan Rencana, Program, Anggaran, Pemantauan dan Evaluasi serta Laporan, Penyiapan Bahan Kerjasama Informasi, Dokumentasi, Penyebarluasan dan Pendayagunaan Hasil, serta Pelayanan Sarana Pengkajian, Perakitan dan Pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi.
4) Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok jabatan fungsional terdiri dari jabatan fungsional Peneliti, Penyuluh Pertanian dan sejumlah jabatan fungsional lainnya yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional berdasarkan bidang masing-masing sesuai perundang-undangan yang berlaku.
KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA
SEKSI KERJASAMA DAN PELAYANAN PENGKAJIAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Gambar 1. Bagan Struktur Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
3
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
Kepala Balai Dr. Ir. I Made Jana Mejaya, MSc
Sub Bag. Tata Usaha Drs. Muhamad Syukur
Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian Ir. Tufail Iskandar Alam
Kelompok Jabatan Fungsional 1. Budidaya : Nofyarjasri Saleh, SP.
2. Sosial Ekonomi :
Drs. Muhammad Syukur
3. Pasca Panen : Ir. Muh Assagaf, M.Si.
Gambar 2. Struktur BPTP Maluku Utara Per Desember 2007
1.3.
Struktur Internal BPTP Maluku Utara
Kepala Balai
: Dr. I Made Jana Mejaya, M.Sc
Ka. Sub Bag TU
: Drs. Muhamad Syukur
Ka. Urusan Kepegawaian dan Rumah Tangga - Sub Urusan Kepegawaian
: Drs. Muhamad Syukur : 1) Nurswita 2) Sarpina, STP 3) Lubna Baghuna, SP
4
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
- Sub Urusan Rumah Tangga
: 1) Heru Ponco, SPt 2) Munafri 3) Boy Firmansyah
Ka. Urusan Keuangan dan Perlengkapan
: Ir. Sitti H. Talaohu
- Bendahara Pengeluaran
: Ir. Sitti H. Talaohu
- Bendahara Penerimaan
: Nursin Tuatoy
- Staf Keuangan dan Perlengkapan
: 1) Yopi Saleh, SP 2) Mansur Sumaila 3) Rohani Umanailo
Ka. Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian
: Ir. Tufail Iskandar Alam
- Sub Seksi Kerjasama
: 1) Chris Sugihono, STP 2) Sarpina, STP
- Sub Seksi Sarana Pengkajian
: 1) Indra Heru, SPt 2) Munafri
- Sub Seksi Informasi/ Perpustakaan
: 1) Agus Hadiarto, SP
- Ka. Kebun Percobaan Bacan
: Rustam Olabahim
2) Boy Firmansyah
1.4.
Kelompok Pengkaji (Kelji)
1) Kelji Budidaya Ketua Anggota
: Nofyarjasri Saleh, SP : Dr. I Made Jana Mejaya, MSc Ir. Tufail Iskandar Alam Fredy Lala, SP Zainuddin Dumade, SP Lubna Baguna, SP Ir. Sofyan Bachmid Hakim Ode Ramida, SP Heru Ponco W, SPt Indra Heru H, SPt Musa Waraiya, SPt
2) Kelji Sosial Ekonomi Ketua Anggota
5
: Drs. M. Syukur : Dra. Sitti H. Talaohu Mardianah, SP Yopi Saleh, SP Agus Hadiarto, SP
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
3) Kelji Pasca Panen Ketua Anggota
1.5.
: Ir. M Assagaf, M.Si : Chris Sugihono, STP M Seni Kulle, STP Sarpina, STP
Anggaran Pada tahun 2007, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku Utara
mengelola anggaran sebesar Rp. 5.507 Juta. Alokasi tersebut diarahkan kepada peningkatan kinerja melalui efisiensi pemanfaatan sumber daya, pengadaan barang dan jasa penunjang, serta program pengembangan agribisnis khususnya diseminasi teknologi pertanian di Provinsi Maluku Utara. Dibadingkan dengan tahun 2006, terdapat kenaikan anggaran sebesar Rp. 3.829 Juta atau 228,20%. Hal ini dikarenakan beban biaya pembangunan gedung kantor di Desa Kusu, Kecamatan Oba Utara, Tidore Kepulauan yang menghabiskan dana sebesar Rp. 2.387 juta atau 43,34% dari total anggaran BPTP Maluku Utara. Pemanfaatan anggaran secara keseluruhan dalam rangka mendukung program dan kegiatan BPTP Maluku Utara diklasifikasikan dalam tiga jenis belanja, yaitu belanja pegawai, barang dan modal. Belanja pegawai sebesar Rp. 834.201 ribu (15,15%), untuk membiayai kebutuhan gaji, tunjangan, honor, serta upah tim dan upah tenaga lepas ( detasering) dalam rangka pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan. Belanja barang sebesar Rp. 1.632.952 ribu (29,65%), difokuskan untuk membiayai kegiatan/program BPTP Maluku Utara, yaitu untuk mendukung pengeluaran belanja barang dan jasa yang habis pakai dalam kegiatan pengkajian, operasional, dan pemeliharaan alat maupun sarana prasarana. Belanja modal sebesar Rp. 3.040.000 ribu (55,20%), dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan pemupukan modal, seperti pembangunan gedung kantor, pengadaan perlengkapan sarana gedung kantor, pengadaan alat sarana pendukungnya. Pada gambar 3 dapat dilihat keragaan alokasi anggaran menurut program dan jenis belanja tahun 2007.
6
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
Gambar 3. Keragaan Alokasi Anggaran Menurut Program dan Jenis Belanja BPTP Maluku Utara, Desember 2007
Berdasarkan
prioritas
kegiatannya,
anggaran
BPTP
Maluku
Utara
dialokasikan dana sebesar Rp. 1.067.881 ribu atau 19,39% dari total anggaran balai 2007. Terdapat lima kegiatan prioritas di tahun 2007, yaitu Prima Tani Kota Tidore Kepulauan, Prima Tani Kab. Halmahera Barat, Visitor Plot KP Bacan, Lokakarya Nasional Rempah, dan Diseminasi Hasil Pengkajian Teknologi Pertanian. Proporsi anggaran menurut kegiatan prioritas tahun 2007 dapat dilihat pada gambar 4 berikut ini.
Gambar 4. Anggaran BPTP Maluku Utara Menurut Kegiatan Prioritas, Tahun 2007
7
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
Tabel 1. Realisasi Penggunaan Anggaran Tahun 2007, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku Utara, per Desember 2007 Program, Kegiatan, Sub Keg. Mak 1
Sb 2
Anggaran (Rp.) 3
Realisasi Rp. 4
% 5
Sisa Dana Rp % 6
7
04.03.03. Program Pengembangan Agribisnis 1516. Pengembangan Kelembagaan dan Komunikasi Hasil Litbang Pertanian 0002. Administrasi Umum
RM
Jumlah 0001
366.030.000
293.330.215
80,1
72.699.785
19,9
66.580.000
55.278.300
83,0
11.301.700
17,0
RM
106.000.000
101.424.100
95,7
4.575.900
4,3
RM
2.387.000.000
2.372.444.000
99,4
14.556.000
0,6
RM
95.600.000
94.525.000
98,9
1.075.000
1,1
RM
26.737.000
26.737.000
100
-
0
RM
53.777.000
53.053.000
98,7
724.000
1,3
RM
12.000.000
12.000.000
100
-
0
RM
81.570.000
81.210.000
99,6
360.000
0,4
RM
87.300.000
87.050.000
99,7
250.000
0,3
RM
116.530.000
116.130.000
99,7
400.000
0,3
RM
20.000.000
20.000.000
100
-
0
RM
180.000.000
180.000.000
100
-
0
Jumlah 0297 0323. Teknologi Pengembangan Agribisnis Pertanian Terpadu
RM
60.000.000
60.000.000
100
-
0
Jumlah 0323 0470. Peng. Sumberdaya Info, IPTEK, Diseminasi & Jaringan Umpan Balik
RM
724.250.000
574.819.000
79,4
149.431.000
20,6
RM
343.631.000
234.402.300
68,2
109.228.700
31,8
RM
49.080.000
38.977.000
79,4
10.103.000
20,6
0040. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen
RM
Jumlah 0040 0051. Peny. Prog. Dan Rencana Kerja/Teknis/Program Jumlah 0051 0162. Pembangunan Gedung Kantor Jumlah 0162 0167. Pemb. Prasarana & Sarana Lingkungan Gedung Jumlah 0167 0205. Perawatan Gedung Kantor Jumlah 0205 0250. Perawatan Alat Besar/Alat Bantu Jumlah 0250 0272. Pengadaan Perlengkapan Sarana Gedung Jumlah 0272 0273. Pengadaan Meubelair Jumlah 0273 0276. Pengadaan Alat Pertanian Jumlah 0276 0277. Pengadaan Alat Pengolah Data Jumlah 0277 0289. Pengadaan Kendaraan Roda-2 Jumlah 0289 0290. Pengadaan Kendaraan Roda-4 Jumlah 0290 0297. Pengadaan Tanah
Jumlah 0470 0578. Peningkatan Kemampuan SDM Jumlah 0578 2003. Sewa Gedung Kantor/Mess Jumlah 2003
RM
JUMLAH (04.03.03)
65.000.000
65.000.000
100
-
0
4.841.085.000
4.466.379.915
92,3
374.705.085
7,7
632.603.000
562.211.124
88,9
70.391.876
11,1
04.90.19. Prog. Peny. Pimpinan Kenegaraan & Kepemerintahan 0001. Pembayaran Gaji,Lembur,Hononarium dan Vakasi Jumlah 0001
8
RM
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
Lanjutan Tabel 1. … Program, Kegiatan, Sub Keg. Mak 1
Sb 2
Anggaran (Rp.)
Realisasi Rp.
%
3
4
5
5.625.000
5.625.000
100
Sisa Dana Rp % 6
7
0032. Pengadaan Pakaian Dinas Jumlah 0002
RM
-
0
2007. Langganan Daya Dan Jasa Jumlah 2007 JUMLAH (04.90.19) JUMLAH (04.03.03 + 04.90.19)
RM
27.840.000
27.809.974
99,9
30.026
0,1
666.068.000
595.646.098
89,4
70.421.902
10,6
5.507.153.000
5.062.026.013
91,9
445.126.987
8,1
Realisasi anggaran BPTP Maluku Utara tahun 2007 adalah sebesar Rp. 5.062.026.013 atau 91,90% dari total pagu anggaran di tahun 2007. Ada perubahan kebijakan dari pemerintah bagi APBN yang terjadi secara nasional (semua departemen), hal ini adalah pemotongan anggaran biaya perjalanan sebesar 30% dari sisa anggaran berjalan per Agustus 2007. Oleh karena itu, secara realisasi banyak yang tidak penuh anggaran digunakan (realisasinya tidak 100%), karena memang sudah dibebankan untuk pemotongan anggaran di pos perjalanan dinas pegawai.
9
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
BAB SUB BAGIAN TATA USAHA
Berdasarkan SK Mentan No. 16/Permentan/OT.140/3/2006, telah diatur dalam Bab II Pasal 5 tentang susunan organisasi bahwa Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, surat menyurat, kearsipan, perlengkapan dan rumah tangga balai.
2.1.
Kepegawaian Berdasarkan data kepegawaian Per Desember 2007 BPTP Maluku Utara
didukung sumber daya manusia (SDM) berjumlah 34 orang, jumlah ini tidak berbeda jauh dengan keadaan SDM pada tahun sebelumnya hanya komposisi CPNS dan honorer yang berubah. Pada tahun 2007, ada 4 orang honorer lulusan SMA sederajat yang diangkat menjadi CPNS. Berdasarkan statusnya, jumlah pegawai negeri sipil seluruhnya berjumlah 25 orang (73%), Calon Pegawai Negeri Sipil sebanyak 4 orang (12%) dan tenaga honorer sebanyak 5 orang (15%).
Gambar 5. Persentase Jumlah Pegawai BPTP Maluku Utara, Desember 2007
Berdasarkan tingkat pendidikan, pegawai BPTP Maluku Utara baik peneliti maupun non peneliti didominasi oleh S1 sebanyak 15 orang (60%), SLTA sederajat sebanyak 8 (32%), S2 sebanyak 1 orang (4%), dan S3 sebanyak 1 orang (4%). Sedangkan untuk CPNS di BPTP Maluku Utara seluruhnya berlatar belakang
10
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
pendidikan SLTA sederajat. Untuk pegawai honorer ada 3 orang (60%) S1 dan 2 orang (40%) SLTA sederajat. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel 2 berikut ini. Tabel 2. Jumlah PNS, CPNS dan Tenaga Honorer BPTP Maluku Utara Berdasarkan Pendidikan per Desember 2007 Pendidikan Terakhir S3 S2 S1
PNS 1 1 15
Jumlah CPNS -
Honorer 3
Total 1 1 18
SLTA/sederajat
8
4
2
14
Jumlah
25
4
5
34
Gambar 6. Persentase PNS BPTP Maluku Utara Berdasarkan Tingkat Pendidikan,
Desember 2007
Dilihat dari fungsionalnya, baru 7 orang (28%) dari total pegawai adalah tenaga fungsional, sisanya 10 orang (40%) adalah tenaga struktural yaitu administrasi dan staf teknis, serta 8 orang (32%) tenaga non fungsional. 7 orang Tenaga fungsional khusus terdiri dari peneliti 4 orang (57%) dan penyuluh 3 orang (43%), sedangkan tenaga non fungsional terdiri dari yang terdiri dari calon peneliti 5 orang (62%) dan calon penyuluh 3 orang (38%). Komposisi pegawai BPTP Maluku Utara berdasarkan fungsionalnya dapat dilihat pada gambar 7 dan gambar 8.
Gambar 7. Persentase Pegawai BPTP Maluku Utara Berdasarkan Fungsionalnya, Desember 2007
11
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
Gambar 8. Persentase Pegawai Fungsional (kiri) dan Non Fungsional (kanan) BPTP Maluku Utara, Desember 2007
Situasi pegawai berdasarkan golongan/ruang, tingkat pendidikan dan umur, jabatan fungsional peneliti dan penyuluh, serta bidang kepakaran fungsional peneliti dan penyuluh dapat dilihat dalam Tabel 3 sampai dengan Tabel 8 di bawah ini. Tabel 3.
Golongan IV III II
Jumlah Pegawai di BPTP Maluku Utara Berdasarkan Golongan per Desember 2007 A
B
Ruang C
D
E
Jumlah Pegawai
1 10 3
6 -
1 2
2 -
-
1 19 5
Total
25
Tabel 4. Jumlah Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan dan Kelompok Umur di BPTP Maluku Utara per Desember 2007 Pendidikan 26-30 S3 S2 S1 SM D3 D2 SLTA SLTP SD TOTAL
12
31-35
Kelompok Umur 36-40 41-45 46-50
Total 51-56
>57
1 6
3
1 2
1
3
1 1 15
8
1
1
1
2
2
1
7
1
4
5
4
4
Pengkajian
0
25
Laporan Tahunan 2007
Tabel 5. Pegawai di BPTP Maluku Utara Berdasarkan Fungsional Peneliti per Desember 2007 No 1 2 3 4
Nama
Kelompok Fungsional Peneliti
Golongan
Peneliti Madya Peneliti Muda Peneliti Pertama Peneliti Pertama
IV/a III/d III/b III/b
Dr. I Made Jana Mejaya, MSc. Drs. Muhammad Syukur Ir. Muhammad Assagaf, Msi Ir. Tufail Iskandar Alam
Tabel 6. Pegawai di BPTP Maluku Utara Berdasarkan Fungsional Penyuluh per Desember 2007 No 1 2 3
Nama Nofyarjasri Saleh, SP M Seni Sotomo Kulle, STP Mardianah, SP
Kelompok Fungsional Penyuluh Penyuluh Pertanian Pertama Penyuluh Pertanian Pertama Penyuluh Pertanian Pertama
Golongan III/b III/b III/a
Tabel 7. Jumlah Pegawai di BPTP Maluku Utara Berdasarkan Jabatan Fungsional per Desember 2007 No
Kriteria
1
Peneliti
2
Penyuluh
Jenjang Fungsional Peneliti Madya Peneliti Muda Peneliti Pertama Penyuluh Pertanian Pertama Jumlah
2007 1 1 2 3 7
Tabel 8. Jumlah Pegawai di BPTP Maluku Utara Berdasarkan Bidang Keahlian per Desember 2007 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
13
Bidang Keahlian
Jumlah (Orang)
Ekonomi Pertanian Pemuliaan Tanaman Sistim Usaha Pertanian Agronomi Hama dan Penyakit Tanaman Pakan dan Nutrisi ternak Budidaya Ternak Kesuburan Tanah dan Biologi Tanah Teknologi Pasca Panen Agribisnis Ilmu Tanah Agroklimat Sosiologi Pedesaan Komunikasi Ilmu Komputer Jumlah
2 1 1 2 2 4 3 15
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
Pada tahun 2007 terdapat satu orang peneliti S2 yang mengikuti program pelatihan jangka panjang (pendidikan/sekolah S3) di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Tabel 9. Pegawai di BPTP Maluku Utara yang Mengikuti Program Pendidikan No
Nama
NIP
Golongan
Pendidikan
1
Ir. Muhammad Assagaf, M.Si
080 120 312
III/b
S-3 UGM
2.2.
Rumah Tangga Urusan rumah tangga mengatur seluruh kegiatan rumah tangga kantor
mulai dari pemeliharaan barang, kendaraan bermotor dan pemeliharaan bangunan maupun halaman. Tabel 10. Pengadaan Barang di BPTP Maluku Utara Tahun 2007 No
Jenis Barang
Jumlah
Satuan
Kondisi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Portable water pump Mesin diesel (Honda generator 6000 watt) Mini bus (Kijang Innova) Sepeda motor (Honda Supra) Penyemprot tangan/Hand (Solo) Alat pengukur kadar air (Crown) Alat pengukur pH Tanah (Model DM-5) Lemari besi/Metal (pintu kaca) Filing kabinet besi Brankas (standar) Meja kerja kayu (1/2 biro) Kursi besi/Metal Sice (kursi tamu, standar) Meja rapat Mesin pemotong rumput AC Split Uniterruptable power suply pH meter (Hanna) PC Unit (Asus) Laptop (Toshiba)
2 2 1 2 2 2 2 3 3 1 8 9 1 1 4 4 2 2 8 2
Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Set Set Unit Unit Unit Unit Unit Unit
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik 1 Rusak Baik Baik Baik Baik Baik
14
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
Tabel 11. Inventarisasi Bangunan dan Sarana Penunjang Milik BPTP Maluku Utara sampai dengan Desember 2007 No
Nama Barang
1
Tanah Bangunan Kantor Pemerintah
2
Tanah Padang Semak Belukar
3
Tanah untuk jalan khusus/komplek
4
Bangunan gedung kantor permanen
5
Bangunan gedung tempat pertemuan permanen Bangunan gedung tempat pertemuan permanen Gedung pos jaga semi permanen
6 7
Jumlah Kantor KP Bacan BPTP 1 (31,259 m2)
1
Jml
Kondisi
1
2
Baik
279 Ha
1
Baik
1.500 m2
1
Baik
1
2
Baik
1
1
Rusak
1
Baik
1
Baik
1 1 2
8
Jalan khusus kompleks
1(5,000 m )
1
Baik
9
Jalan khusus kompleks
1
1
Baik
10
Jalan khusus kompleks
1
Baik
11
Jembatan pada jalan khusus kompleks
1
1
Rusak Berat
12
1
1
Rusak Berat
13
Instalasi gardu listrik distribusi kapasitas kecil Jaringan sambungan ke rumah
1
1
Baik
14
Jaringan distribusi tegangan s/d 20 KV
1
15
Tugu/Tanda Batas Administrasi Kepemilikan Rumah negara golongan II tipe C permanen Rumah negara golongan III tipe A permanen Mess/wisma/bungalow/tempat peristirahatan permanen Mess/wisma/bungalow/tempat peristirahatan permanen
16 17 18 19
1
1
Baik
2
2
Baik
8 (Unit)
8
Rusak
6
Baik
1
Rusak
1
Baik
6 (unit) 1 (Unit) 1 (Unit)
Tabel 12. Jenis dan Jumlah Barang lainnya yang ada di BPTP Maluku Utara sampai dengan Desember 2007 No
Jenis Barang
1
Portable water pump
2 3 4 5 6
Pompa angin Mesin diesel Mini bus (Hartop) Sepeda motor (Honda Supra) Mesin las listrik
15
Jumlah 1 1 1 1 1 2 1
Tahun Pengadaan 2004 2006 1997 1997 1997 2003 1997 Pengkajian
Kondisi Baik Baik Rusak Berat Rusak Berat Rusak Berat Baik Rusak
Laporan Tahunan 2007
Lanjutan Tabel 12. ... No
Jenis Barang
7 8 9 10
Mesin gergaji Traktor four whell Traktor tangan/hand Mesin ketik manual portable
11 12
Mesin hitung Lemari besi/Metal
13 14 15 16 17
Lemari kayu Brankas Papan nama/papan visual Mesin absensi Meja kerja kayu
18
Kursi besi/Metal
19
Kursi kayu
20
Sice (kursi tamu)
21 22
AC Split Kipas angin
23 24 25 26 27 28
Wireless Handy cam Camera elektronis (Olympus) Slide projector Faximile PC Unit
29 30 31 32 33
Laptop (Acer) Disk Pack Printer (Epson) Printer (HP Laserjet) Scanner (Canon)
16
Jumlah 1 2 1 3 1 3 2 2 3 1 1 1 18 3 8 3 4 30 3 2 1 1 6
Tahun Pengadaan 2006 1997 2004 2003 2006 2003 2003 2006 2003 2003 2005 2004 2003 2004 2006 2004 2006 2003 2006 2003 2006 2004 2003
1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1
2004 2006 2004 2004 2003 2003 2004 2005 2006 2005 2004 2004 2003 2004
Pengkajian
Kondisi Rusak Berat Rusak Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Rusak Baik Baik Baik Baik Baik Baik 5 Rusak Berat 1 Rusak Berat Baik Rusak Berat Baik 3 Rusak 3 Rusak Berat Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Rusak Berat Baik Baik Baik Baik Baik
Laporan Tahunan 2007
BAB KERJASAMA DAN PELAYANAN PENGKAJIAN
3.1.
Kerjasama Penelitian/Pengkajian Kegiatan kerjasama penelitian ataupun pengkajian baik dengan instansi
pemerintah daerah ataupun swasta merupakan salah satu bagian yang cukup penting dalam menunjang program BPTP Maluku Utara. Pada tahun 2007, BPTP Maluku Utara telah melaksanakan kerjasama dalam negeri dengan mitranya adalah Pemerintah Daerah di Provinsi Maluku Utara. Kerjasama ini dilakukan untuk meningkatkan peran serta mitra kerjasama dalam kegiatan penelitian, pengkajian, dan pengembangan khususnya dan pembangunan sektor pertanian pada umumnya. Selain itu juga untuk mengoptimalkan penggunaan tenaga dan sarana serta meningkatkan pelayanan kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Dengan adanya kerjasama ini diharapkan adanya sharing dari mitra baik berupa SDM, keuangan, maupun sarana prasarana. Kerjasama yang dilakukan oleh BPTP Maluku Utara terdiri dari 2 hal yaitu kerjasama oleh unit kerja dan kerjasama oleh peneliti dan penyuluh. Pada poin pertama, BPTP Maluku Utara bertindak sebagai penanggung jawab dan pelaksana kegiatan. Sedangkan pada poin kedua, BPTP Maluku Utara menugaskan peneliti dan penyuluh untuk melaksanakan kegiatan, penanggung jawab kegiatan berada di pihak mitra kerjasama. Tahun 2008, BPTP Maluku Utara melaksanakan 5 bentuk kerjasama, diantaranya adalah:
3.1.1. Pemetaan Kawasan Road Map Peternakan Provinsi Maluku Utara -
Mitra kerjasama : Subdin perkebunan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Maluku Utara
-
Penanggungjawab kegiatan BPTP : Dr. I Made Jana Mejaya, M.Sc
-
Jangka waktu kerjasama: 4 bulan
-
Tanggal kesepakatan kerjasama ditandatangani : 6 Agustus 2007
17
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
-
Keikutsertaan BPTP: Sebagai penanggungjawab
-
Sumber dana : Mitra kerjasama sebesar Rp. 72.263.000,-
-
Kesimpulan hasil kegiatan kerjasama: a. Teridentifikasi komoditas unggulan nasional peternakan di Maluku Utara antara lain : Sapi (dengan wilayah basis Halmahera Barat, Halmahera Timur, Halmahera Utara, Halmahera Tengah, dan Kepulauan Sula), Kambing (dengan wilayah basis Kota Tidore Kepulauan, Halmahera Selatan, Halmahera Tengah, dan Kepulauan Sula.), Ayam Ras Pedaging (dengan wilayah basis Kota Ternate) dan Ayam Ras Petelur (dengan wilayah basis Halmahera Barat, Halmahera Timur, dan Kota Ternate).
Gambar 9. Kasie Kerjasama BPTP Maluku Utara (Ir. M. Assagaf, M.Si) sedang Presentasi Hasil Pemetaan Kawasan Peternakan di Kantor Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara
b. Pengembangan komoditas sapi potong diarahkan untuk mendukung target swasembada daging 2010, pemantapan gizi masyarakat, dan akselerasi pertumbuhan. Strategi pengembangan sapi potong dapat ditempuh melalui strategi subsistem hulu, strategi pada subsistem usahatani (on Farm), strategi pada subsistem hilir, strategi pada subsistem perdagangan dan pemasaran, strategi pada subsistem penunjang dan kebijakan. c.
Pengembangan komoditas kambing diarahkan pada pemantapan gizi masyarakat, dan akselerasi pertumbuhan. Strategi yang ditempuh, yaitu melalui peningkatan kualitas bibit dan penyediaan pakan berkualitas.
d. Pengembangan komoditas ayam ras pedaging dan petelur diarahkan pada akselerasi pertumbuhan untuk mencapai swasembada telur. Strategi yang ditempuh adalah melalui pembangunan industri agribisnis komoditas ternak ayam ras, yang mencakup kegiatan-kegiatan dari sektor hulu sampai hilir.
18
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
3.1.2. Penyusunan Road Map Pembangunan Tanaman Pangan Kota Tidore Kepulauan -
Mitra kerjasama : Dinas Pertanian Kota Tidore Kepulauan
-
Penanggungjawab kegiatan BPTP : Dr. I Made Jana Mejaya, M.Sc
-
Jangka waktu kerjasama: 3 bulan
-
Tanggal kesepakatan kerjasama ditandatangani : 30 Agustus 2007
-
Keikutsertaan BPTP: Sebagai penanggungjawab
-
Sumber dana : Mitra kerjasama sebesar Rp. 50.000.000,-
-
Pengelola anggaran kerjasama: BPTP Maluku Utara
-
Kesimpulan hasil kegiatan kerjasama: a. Teridentifikasi
komoditas
tanaman
pangan
di
Tidore
Kepulauan
sebanyak 7 komoditas yaitu jagung, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau, dan kacang kedelai. Dengan mempertimbangkan nilai LQ tertinggi dan kebijakan pemda Kota Tidore Kepulauan, terpilih komoditas unggulan yaitu jagung dengan wilayah basis berada di Oba dan Oba Utara. b. Sasaran dalam pengembangan komoditas jagung di Kota Tidore Kepulauan adalah: pencapaian produksi sebesar sebesar 3513,84 ton pada tahun 2012, dengan produktivitas sebesar 5,86 ton/ha, dan luas panen berturut-turut mencapai 600 ha serta peningkatan kualitas, jenis, dan nilai gizi, selaras dengan dinamika permintaan dan preferensi konsumen yang makin beragam dan meningkat yang ditempuh melalui pendekatan teknologi budidaya maupun teknologi pascapanen. c.
Kebijakan pengembangan jagung diarahkan pada: -
Kebijakan subsektor hulu pada penerapan teknologi produksi spesifik lokasi dan bantuan subsidi pupuk dan benih hibrida maupun komposit.
-
Kebijakan subsektor hilir diarahkan pada penyediaan infrastruktur peralatan seperti dryer, pemipil, dan silo/gudang. Selain itu juga penumbuhan kelembagaan pemasaran.
-
Kebijakan penunjang seperti penyediaan kredit agribisnis jagung, baik untuk
petani
maupun
pengusaha
yang
bergerak
dalam
pengembangan agribisnis jagung dan Insentif untuk meningkatkan produksi.
19
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
3.1.3. Penyusunan Road Map Tanaman Pangan Kabupaten Halmahera Timur -
Mitra kerjasama : Dinas Pertanian Kabupaten Halmahera Timur
-
Penanggungjawab kegiatan BPTP : Dr. I Made Jana Mejaya, M.Sc
-
Jangka waktu kerjasama: 3 bulan
-
Tanggal kesepakatan kerjasama ditandatangani : 13 Agustus 2007
-
Keikutsertaan BPTP: Sebagai penanggungjawab
-
Sumber dana : Mitra kerjasama sebesar Rp. 50.000.000,-
-
Pengelola anggaran kerjasama: BPTP Maluku Utara
-
Kesimpulan hasil kegiatan kerjasama: a. Teridentifikasi
komoditas
tanaman
pangan
di
Halmahera
Timur
sebanyak 7 komoditas yaitu padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau, dan kacang kedelai. Dengan mempertimbangkan nilai LQ tertinggi dan kebijakan pemda Kabupaten Halmahera Timur, terpilih komoditas unggulan yaitu Padi dengan wilayah basis berada di Wasile Timur, Wasile, Wasile Selatan, dan Maba Tengah. b. Sasaran dalam pengembangan komoditas padi di Kabupaten Halmahera Timur adalah: pencapaian produksi sebesar 143.240,4 ton pada tahun 2012, dengan produktivitas masing-masing 4,75 ton GKG/ha, dan luas panen berturut-turut mencapai 11.513 ha serta peningkatan kualitas, jenis, dan nilai gizi, selaras dengan dinamika permintaan dan preferensi konsumen yang makin beragam dan meningkat yang ditempuh melalui pendekatan perbaikan genetik maupun teknologi pascapanen.
Gambar 10. Kasie Kerjasama BPTP Maluku Utara (Ir. M. Assagaf, M.Si) sedang Presentasi Road Map Komoditas Tanaman Pangan di di Kantor Bupati Halmahera Timur (gambar kiri) Dan Peserta Pembahasan Road Map (gambar kanan)
Kebijakan pengembangan padi diarahkan pada:
20
-
Perluasan areal tanam
-
Penyebaran penerapan teknologi Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
-
Pengembangan sarana dan prasarana
-
Pengembangan kelembagaan
-
Pengembangan pemasaran
-
Revitalisasi penyuluhan
-
Peningkatan kemampuan manajemen usaha tani
-
Peningkatan minat investasi
-
Pengembangan produk dan peningkatan nilai tambah
3.1.4. Penyusunan Road Map Tanaman Pangan Kabupaten Halmahera Utara -
Mitra kerjasama : Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Halmahera Utara
-
Penanggungjawab kegiatan BPTP : Dr. I Made Jana Mejaya, M.Sc
-
Jangka waktu kerjasama: 3 bulan
-
Tanggal kesepakatan kerjasama ditandatangani : 31 Agustus 2007
-
Keikutsertaan BPTP : Sebagai penanggungjawab
-
Sumber dana : Mitra kerjasama: Rp. 50.000.000,-
-
Pengelola anggaran kerjasama: BPTP Maluku Utara
-
Kesimpulan hasil kegiatan kerjasama: a. Teridentifikasi
komoditas
tanaman
pangan
di
Halmahera
Utara
sebanyak 8 komoditas yaitu padi sawah, padi ladang, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau, dan kacang kedelai. Dengan mempertimbangkan nilai LQ tertinggi dan kebijakan pemda Kabupaten Halmahera Utara, terpilih komoditas unggulan yaitu Padi dengan wilayah basis berada di Morotai Timur dan Kao Barat. b. Sasaran dalam pengembangan komoditas padi di Kabupaten Halmahera Utara adalah: pencapaian produksi sebesar 143.240,4 ton pada tahun 2012, dengan produktivitas masing-masing 4,75 ton GKG/ha, dan luas panen berturut-turut mencapai 11.513 ha serta peningkatan kualitas, jenis, dan nilai gizi, selaras dengan dinamika permintaan dan preferensi konsumen yang makin beragam dan meningkat yang ditempuh melalui pendekatan perbaikan genetik maupun teknologi pascapanen. c.
21
Kebijakan pengembangan padi diarahkan pada: -
Pencetakan sawah
-
Perbaikan jaringan irigasi (JITUT, JIDES) dan Farm road
-
Pengembangan kelembagaan
-
Pengembangan pemasaran Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
-
Revitalisasi penyuluhan
-
Peningkatan kemampuan manajemen usaha tani
-
Peningkatan minat investasi
-
Pengembangan produk dan peningkatan nilai tambah
Gambar 11. Kepala BPTP Malut (Dr. I Made Jana Mejaya) didampingi Kadis Pertanian Kab. Halut (Ir. Johni Banne) sedang Presentasi Road Map Komoditas Tanaman Pangan di Kantor Dinas Pertanian Halmahera Utara (Kanan) Dan Peserta Pembahasan Road Map (Kiri), Desember 2007
3.1.5. Penelitian dan Pengembangan Teknologi Budidaya Kabupaten Halmahera Barat -
Mitra kerjasama : Dinas Pertanian Kabupaten Halmahera Barat
-
Penanggungjawab kegiatan BPTP : -
-
Jangka waktu kerjasama: 4 bulan
-
Tanggal kesepakatan kerjasama : Tidak ada (Swakelola Pemda Kab. Halbar)
-
Keikutsertaan BPTP : Sebagai anggota
-
Sumber dana : Mitra kerjasama sebesar Rp. 223.270.000,-
-
Pengelola anggaran kerjasama: Dinas Pertanian Kabupaten Halmahera Barat Data dan informasi potensi sumberdaya lahan beserta status hara P dan K
yang sangat dibutuhkan tanaman di Kabupaten Halmahera Barat sampai saat ini belum banyak diketahui. Oleh karena itu potensi lahan pertanian di daerah ini belum banyak diusahakan dan dimanfaatkan secara optimal pada skala agribisnis, bahkan masih banyak di antaranya yang berstatus lahan tidur. Untuk mendukung pembangunan dan pengembangan wilayah, di sektor pertanian yang berbasis lahan mencakup sub sektor tanaman pangan, hortikultura, dan peternakan, diperlukan tersedianya data dan informasi sumberdaya lahan yang akurat.
22
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
Data dan informasi potensi sumberdaya lahan yang harus tersedia tidak cukup dalam bentuk tabulasi, tetapi harus dalam bentuk parsial yaitu berupa peta. Dari data parsial tersebut akan dapat diketahui status hara P dan K serta pola tanam yang dapat direkomendasikan untuk petani. Hasil dari kegiatan ini adalah: a. Luas lahan di Halmahera Barat yang disurvei sebesar 147.079 ha, dengan status hara P rendah, sedang dan tinggi berturut-turut adalah 44.148 ha, 28.974 ha, dan 73.957 ha dan dengan status hara K rendah, sedang dan tinggi berturut adalah 81.582 ha, 48.069 ha, dan 17.412 ha. b. Kebutuhan pupuk SP36/musim tanam dprediksi sesuai dengan luas lahan yang diusahakan, yaitu sekitar 10.285,7 ton/musim tanam. Kebutuhan pupuk KCl yaitu sekitar 11.433,05 ton/musim tanam bahkan jika jerami(±5 ton/ha) dikembalikan ke dalam lahan sawah maka kebutuhan pupuk KCl berkurang menjadi sekitar 4.079,1 ton/musim tanam.
Gambar 12. Peta Status P dan K di Halmahera Barat (Kanan) Dan Peta Pola Tanam di Halmahera Barat (Kiri), Desember 2007 c.
Disarankan musim tanam pertama (MT1) pada periode Desember-Maret, dilanjutkan dengan musim tanam kedua (MT2) pada periode April-Juli, dan musim tanam ketiga (MT3) pada periode Agustus-November.
d. Aspek sosial ekonomi menunjukkan petani Halmahera Barat rata-rata berpendidikan setara SD dengan rata-rata kepemilikan lahan yang relatif
23
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
kecil 1-2 ha dan belum mampu mengakses saprodi dan sekaligus tidak selalu tersedia. e. Aspek kelembagaan menunjukkan bahwa kelembagaan petani masih belum berjalan sesuai dengan fungsinya, begitu juga keberadaan PPL sangat dibutuhkan petani tetapi masih belum mampu mengatasi masalah yang ada ditingkat petani. Selain kerjasama dalam bentuk prosedural tersebut, BPTP Maluku Utara melalui staf peneliti dan penyuluh yang ada juga berperan nutfah
dalam
kegiatan
tanaman
eksplorasi
obat
dan
plasma
perkebunan
bekerjasama dengan Pusat Penelitian Tanaman Tropika
(Puspemantro)
Universitas
Khairun
Ternate. Kegiatan ini dilaksanakan
pada bulan
Juli
ini
2007.
Hasil
dari
kegiatan
adalah
teridentifikasinya beberapa jenis tanaman khas
Gambar 13. Identifikasi Jenis Tanaman di Pulau Tidore
perkebunan dan tanaman obat Maluku Utara yang kemudian di karakterisasi oleh Pusat Konservasi Tanaman Bogor. 3.1.6. Bimbingan Mahasiswa
BPTP Maluku Utara sebagai lembaga penelitian mempunyai peran strategis meningkatkan sumberdaya manusia (SDM) khususnya di Maluku Utara. BPTP Maluku Utara telah memulai memfasilitasi hal tersebut khususnya kepada mahasiswa yang melakukan Praktek Kerja Lapang (PKL) atau magang dan skripsi. Selama tahun 2007 hanya ada satu orang mahasiswa yang melaksanakan KKN KUBERMAS (Kuliah Bersama Masyarakat) selama 2 bulan. Tabel 13. Daftar Mahasiswa yang melaksanakan KUBERMAS di BPTP Maluku Utara Tahun 2007 No
Nama
NIM
Jur./Fak./Universitas
Waktu
Judul Makalah
1
Patmiasih
041503032
Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Univ. Khairun Ternate
Mei – Juni 2007
Pengaruh pupuk bokashi dalam memanipulasi tailing sebagai media tumbuh sawi (Brassica
Juncea)
24
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
3.2.
Pelayanan Pengkajian Seksi pelayanan pengkajian memiliki tugas dan fungsi yaitu melaksanakan
pelayanan secara teknis kegiatan pengkajian teknologi pertanian serta berfungsi dalam penyiapan bahan kerjasama pengkajian, informasi hasil pengkajian serta melaksanakan penyiapan, pendayagunaan dan pemilikan sarana teknis. Dalam menjalankan tugasnya, seksi pelayanan pengkajian memiliki beberapa fasilitas yang dapat digunakan untuk membantu kegiatan pengkajian khususnya di bidang pertanian, diantaranya yaitu : 3.2.1. Kantor Kantor sementara BPTP Maluku Utara berada di Kota Ternate, tepatnya di Jalan Inpres No. 241 Kelurahan Ubo-Ubo, Kec. Ternate Selatan, Kode Pos 97717. Kantor Permanen sedang dibangun di daerah Sofifi, Kota Tidore Kepulauan, tepatnya berada di Km 10 Kecamatan Oba Utara. Kantor tersebut memiliki luasan sebesar 3 ha. Bangunan fisik yang telah selesai pada akhir 2006 adalah gedung utama seluas ± 300 m2, sedangkan di tahun 2007 sedang dibangun aula kantor dan rumah dinas pegawai. Direncanakan tahun 2008 semua pekerjaan tersebut sudah selesai dan bangunan kantor sudah bisa dipergunakan. 3.2.2. Kebun Percobaan (KP) Bacan Dalam melaksanakan tupoksinya Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku Utara memiliki Kebun Percobaan di Bacan, tepatnya di Kabupaten Halmahera Selatan sebagai penunjang dan pelengkap kinerja. Kebun Percobaan (KP) Bacan terletak pada ketinggian 100-200 m dpl, dengan luas wilayah 279 ha dan dikategorikan pada Lahan Kering Dataran Rendah Iklim Basah (LDKRIB) dengan curah hujan 1500-2500 mm/tahun. KP Bacan berada di Jalan Madiadi Desa Kampung Makian, Kecamatan Bacan. KP Bacan didukung oleh sarana/prasarana yang dapat dilihat pada Tabel 14. Komoditas yang dikembangkan pada 2007 adalah tanaman perkebunan (kakao, pala dan panili) dan tanaman sela (bibit cabai, tomat dan buncis), kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan pada tahun 2006. Kegiatan fisik BPTP Maluku Utara di Kebun Percobaan Bacan meliputi; (1) Pengkajian tanaman Perkebunan dengan Tanaman Sela, dan (2) Koleksi Plasma Nutfah Perkebunan.
25
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
Tabel 14. Perkiraan Penggunaan Lahan Kebun Percobaan Bacan, 2007 Jenis Sarana
Luasan
Blok-blok lahan untuk koleksi plasma nutfah & visitor plot Zone-zone penyangga/buffer area/produksi Ruang produksi dan pelatihan/ transfer teknologi Emplasemen dan jalan kantor Jalan kebun Lahan belum terberdayakan
6 ha 12 ha 240 m2 5000 m2 5000 m > 250 ha
3.2.3. Perpustakaan Perpustakaan berperan sangat penting dalam menunjang kinerja BPTP Maluku Utara yang dapat berfungsi sebagai jembatan teknologi dari/dan ke peneliti, penyuluh, mahasiswa, dan pengguna lainnya. Mereka dapat menggunakan perpustakaan tersebut sekaligus menyumbang referensi kepada perpustakaan sebagai hasil penelitian/pengkajian yang telah dilaksanakan. Seluruh Balai Penelitian (Balit) dan Pusat Penelitian (Puslit) lingkup Badan Litbang Pertanian, Departemen Pertanian adalah sebagai supporting system dari sumber informasi teknologi pertanian bagi BPTP di seluruh Indonesia. Paket-paket teknologi pertanian yang telah dihasilkan oleh Balit maupun puslit adalah sumber utama bagi BPTP untuk melakukan diseminasi teknologi pertanian. Seiring berjalannya waktu, untuk lebih menambah literatur dan koleksi di perpustakaan, BPTP Maluku Utara berusaha menambahnya melalui pengadaan buku-buku, jurnal penelitian, serta kiriman dari Puslit dan Balit lingkup Badan Litbang Pertanian, Departemen Pertanian. Adapun untuk tambahan koleksi perpusakaan di BPTP Maluku Utara pada periode tahun 2007, yaitu perpustakaan memperoleh tambahan buku petunjuk/pedoman/paduan sebanyak 15 judul, laporan tahunan 3 buah, jurnal 15 judul, buletin 5 judul, CD interaktif 2 buah, prosiding 11 judul, dan 3 judul warta. Pada tahun ini BPTP Maluku Utara juga menambahkan koleksinya dengan 93 judul buku wacana pertanian dan teknis pertanian yang merupakan hasil pengadaan buku tahun 2007 untuk perpustakaan.
26
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
Tabel 15.
Judul Buku Petunjuk/Pedoman/Panduan, Jurnal, CD Interaktif, Laporan Tahunan, Prosiding, Warta, dan Buletin yang masuk ke perpustakaan Tahun 2007
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
JUDUL
SUMBER
Buku Petunjuk/Pedoman/Panduan Petunjuk Teknis Proses Pembuatan Aneka Tepung Dari Bahan Pangan Sumber Karbohidrat Lokal Pedoman Pembuatan Serbuk labu Kuning Instan Petunjuk Teknis Baseline Survey Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian (Prima Tani) Petunjuk Teknis Participatory Rural Appraisal (PRA) Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian (Prima Tani) Panduan Penyusunan Petunjuk Teknis Rancang Bangun Laboratorium Agribisnis (Prima Tani) Petunjuk Pelaksanaan Pemandu Teknologi Prima Tani Petunjuk Pelaksanaan Program Tugas Belajar Jangka Panjang Lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Panduan Teknis Pemahaman Pedesaan Secara Partisipatif Menunjang Kegiatan Usaha Tani Terpadu Pedoman Umum Produksi benih Sumber Kedelai Pedoman Umum Produksi benih Sumber Jagung Petunjuk Teknis Budidaya Jarak Pagar (Jatropha Curcas L) Buku Pedoman Pengelolaan Plasma Nutfah Perkebunan Petunjuk Teknis Kajian Kebutuhan Pupuk NPK Pada Padi Sawah Melalui Petak Omisi di Wilayah Pengembangan PTT Panduan Workshop Iptek Sumberdaya Lahan Mendukung Prima Tani
Balai Penelitian Pascapanen Pertanian s.d.a. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian s.d.a. s.d.a. s.d.a. s.d.a. s.d.a. s.d.a. s.d.a. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan s.d.a. Balai Penelitian Tanaman Padi Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Badan Ketahanan Pangan. Departemen Pertanian
Pedoman umum Program Aksi Desa Mandiri Pangan (Desa Mapan) Laporan Tahunan
1
Laporan Tahunan 2005
2
Laporan Tahunan 2006
3
Laporan Tahunan 2006
27
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Maluku Utara Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Utara Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
Lanjutan Tabel 15. ... NO
JUDUL
SUMBER
1
Jurnal Agro Ekonomi. Voloume 24 Nomor 2, Oktober 2006
2
Analisis Kebijakan Pertanian.(Agricultural Policy Analysis) Volume 4 Nomor 3, September 2006 Forum Penelitian Agro Ekonomi. FAE, Volume 24, Nomor 2, Desember 2006 Analisis Kebijakan Pertanian.(Agricultural Policy Analysis) Volume 4 Nomor 4, Desember 2006 Analisis Kebijakan Pertanian.(Agricultural Policy Analysis) Volume 5 Nomor 1,Maret 2007 Analisis Kebijakan Pertanian.(Agricultural Policy Analysis) Volume 5 Nomor 2, Juni 2007 Jurnal Agro Ekonomi. Voloume 25 Nomor 1, Juli 2007 Forum Penelitian Agro Ekonomi. FAE, Volume 25, Nomor 1,Juli 2007 Analisis Kebijakan Pertanian.(Agricultural Policy Analysis) Volume 5 Nomor 3, September 2007 Jurnal Penelitian Tanaman Industri. Volume 12 Nomor 4, Desember 2006
Pusat Analisis Sosial Ekonomi Dan Kebijakan Pertanian s.d.a.
Jurnal
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
13 14 15
Perspektif Review Penelitian Tanaman Industi. Volume 5, Nomor 2, Desember 2006 Informatika Pertanian. Volume 15, 2006
Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian. Indonesia Journal Of Agricultural Postharvest Research. Volume 3, Nomor 2, 2006 Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Volume 10 Nomor 1, Juni 2007 Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Volume 10 Nomor 2, Juli 2007
s.d.a. s.d.a. s.d.a. s.d.a. s.d.a. s.d.a. s.d.a. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan s.d.a. Sekretarian Badan Litbang Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian s.d.a.
Buletin 1
Buletin Plasma Nutfah. Volume 10, Nomor 1, 2004
2
Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian. Volume 2. Nomor 1. 2006
3
Informatika Pertanian. Volume 15, 2006
4
Informatika Pertanian. Volume 16.Nomor 1, 2007
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Sekretarian Badan Litbang Pertanian s.d.a.
5
Informatika Pertanian Volume 16 Nomor 2, 2007
s.d.a.
28
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
Lanjutan Tabel 15. ... NO
JUDUL
SUMBER
CD Interaktif 1
Penyebaran Terbaru dan Terseleksi Tahun 2007
2
Pedoman Umum Upaya Peningkatan Beras Nasional Tahun 2007, Rencana Aksi Upaya Peningkatan Produksi Beras Nasional Tahun 2007 Prosiding
1
Prosiding Simposium Nasional Pengelolaan Pemuliaan Plasma Nutfah "Ilmu Pengetahuan dan Teknologi" Pemuliaan dan Pemanfaatan Plasma Nutfah Ekonomi (BUKU 1, 2 & 3) Prosiding Lokakarya Sinkronisasi Program Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian Prosiding Rapat Kerja Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian "Konsolodasi Manajemen Kerjasama Penelitian dan Pengembangan Mendukung Revitalisasi Pertanian” Prosiding Seminar Sistim dan Kelembagaan Usahatani Tanaman - Ternak Prosiding Rapat Kerja Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Peningkatan Kinerja Manajemen Sumberdaya Badan Litbang Pertanian Prosiding Lokakarya Nasional Jejaring Pengembangan Sistem Integrasi JAGUNG - SAPI Prosiding Seminar Revitalisasi Ketahanan Pangan " Membangun Kemandirian Pangan Berbasis Pedesaan" Prosiding Kinerja dan Prospek Pembangunan Pertanian Indonesia Prosiding Workshop Rancang Bangun Laboratorium Agribisnis Prima Tani Bengkulu
2 3
4 5 6 7 8 9 10
Proceeding Workshop On The Utilization Of The ATT& T Networking System
11
Prosiding Lokakarya Nasional Akselerasi Diseminasi Inovasi teknologi Pertanian Mendukung Pembangunan Berawal Dari Desa Warta
1
Wartazoa. Buletin Ilmu Peternakan Indonesia. Volume 16 Nomor 2, 2002 Warta Penelitian Dan Pengembangan Tanaman Industri. Volume 12, Nomor 2,Desember 2006 Warta Primatani. Program. Rintisan dan Teknologi Pertanian. Volume 2. Nomor 1. 2007
2 3
29
Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Badan Litbang Pertanian Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Departemen Pertanian Pengurus Pusat Perhimpunan Ilmu Pemuliaan Indonesia (PERIPI) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian s.d.a. s.d.a. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Pusat Analisa Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian s.d.a. Badan Litbang Pertanian Bekerjasama dengan Universitas Bengkulu Indonesian Agency For Agricultural Research and Development (IAARD) Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
BAB KAJIAN TEKNOLOGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS
4.1.
Program
Rintisan
dan
Akselerasi
Pemasyarakatan
Inovasi Teknologi Pertanian (Prima Tani) Maluku Utara Prima Tani pada dasarnya merupakan pelaksanaan dari paradigma baru Badan Litbang Pertanian. Pada masa lalu, paradigma yang dianut dapat disebut sebagai ”Penelitian dan Pengembangan” (Research and Development) dengan fokus melaksanakan penelitian dan pengembangan untuk menemukan atau menciptakan teknologi. Kegiatan diseminasi lebih dominan pada mempublikasikan karya ilmiah dan menginformasikan keberadaan inovasi teknologi. Dengan paradigma lama tersebut tugas dan tanggung jawab Badan Litbang Pertanian ditafsirkan sempit, terbatas pada menyediakan dan menginformasikan teknologi inovatif. Penyebaran teknologi inovatif yang dihasilkan tersebut dipandang sebagai di luar mandat Badan Litbang Pertanian. Dengan paradigma penelitian dan pengembangan itu pula, maka sasaran Badan Litbang
Pertanian
menghasilkan
teknologi
mempublikasikan banyaknya. dihasilkan menjadi
berorientasi
karya
Kesesuaian dengan
kurang
inovatif ilmiah
pada dan
sebanyak-
teknologi
yang
preferensi
pengguna
diperhatikan.
Penyaluran
(delivery) dan penerapan (receiving/adopsi) teknologi yang dihasilkan dipandang sebagai di luar tugas pokok Badan Litbang Pertanian.
Gambar 14. Gapura di Lab. Agribisnis Prima Tani Kelurahan Jaya, Kota Tidore Kepulauan
Kegiatan yang dilakukan cenderung bersifat ”Penelitian untuk Penelitian” ( Research
for Research) dan ”Penelitian untuk Publikasi” (Research for Publication). Barangkali paradigma inilah salah satu penyebab utama fenomena lamban dan rendahnya
30
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
tingkat penerapan teknologi yang dihasilkan Badan Litbang Pertanian oleh pengguna. Menyadari hal itu, Badan Litbang Pertanian akan menerapkan paradigma baru
dalam
melaksanakan
tugas
dan
fungsinya,
yaitu
”Penelitian
untuk
Pembangunan” (Research for Development). Penelitian dan pengembangan haruslah dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan perwakilan calon pengguna outputnya. Dalam program Prima Tani tahun 2007, BPTP Maluku Utara memilih lokasi Prima Tani berada di dua lokasi yaitu Desa Akediri, Kecamatan
Jailolo,
Kabupaten
Halmahera
Barat dan Kelurahan Jaya, Kecamatan Tidore Utara, Kota Tidore Kepulauan. Kedua lokasi ini sesuai dengan kondisi agroekosistem lahan kering dataran rendah iklim basah
dengan
komoditas utama di Desa Akediri adalah kelapa, jagung, padi gogo, dan ternak sapi
Gambar 15. Gapura di Lab. Agribisnis Prima Tani Desa Akediri, Kab. Halmahera Barat
sedangkan di Kelurahan Jaya adalah pala yang didukung dengan komoditas prospektif ubi kayu, dan diintegrasikan dengan ternak ayam buras. Dasar pertimbangan dalam pemilihan lokasi ini adalah : a. Adanya kesesuaian dengan agroekosistem lahan kering dataran rendah iklim basah (LKDRIB). b. Adanya peluang pengembangan jika dikaitkan dengan kesesuaian inovasi teknologi dan kelembagaan, respon petani dan pelaku agribisnis lainnya, serta peluang pasar yang cukup terbuka. c.
Adanya peluang keberhasilan yang dilihat dari besarnya dukungan Pemerintah Daerah setempat, serta dukungan sarana dan prasarana oleh Pemda.
d. Aksessibilitas yang mudah dengan kondisi jalan yang memadai 4.1.1. Organisasi dan Jaringan Kerjasama Organisasi Prima Tani ditingkat Propinsi telah dibentuk melalui Surat Keputusan Gubernur Maluku Utara No. 104 / KPTS / MU / 2007 Tentang Pembentukan Tim Pembina Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian (Prima Tani) Provinsi Maluku Utara. Sedangkan organisasi Prima Tani ditingkat Kabupaten juga sudah dibentuk, yaitu dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Bupati Halmahera Barat No. 5 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Tim Koordinasi Pelaksanaan Prima Tani Kabupaten Halmahera Barat
31
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
dan Surat Keputusan Walikota Tidore Kepulauan No. 13.5 Tahun 2007 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Pelaksanaan Prima Tani di Kota Tidore Kepulauan. Pembentukan jaringan kerja lintas institusi juga diharapkan dapat lebih mensinergikan program-program yang ada di pemerintah daerah sehingga penggunaan sumberdaya baik SDM maupun keuangan dapat lebih efisien dan tepat sasaran. Pembentukan jaringan kerja lintas institusi diawali dengan kegiatan sosialisasi Prima Tani dengan stakeholder yang ada di Pemerintah Daerah. Tujuan dari kegiatan sosialisasi adalah mempresentasikan konsep dan strategi Prima Tani, memaparkan rencana kegiatan dan hasil rancang bangun Lab. Agribisnis selama 3 tahun, dan meujudkan komitmen antar stakeholder dalampembangunan pertanian melalui kegiatan Prima Tani yang terintegrasi dan berkelanjutan berbasis potensi lokal. Dari hasil sosialisasi kegiatan Prima Tani di lingkup pemerintah daerah maka didapatkan beberapa sinkronisasi program daerah seperti yang terlihat di tabel 16 berikut ini.
Gambar 16. Sosialisasi Prima Tani di Aula Kantor Bupati Halmahera Barat di Jailolo yang Dibuka Oleh Sekda Halbar Ir. Abdjan Sofyan, MT (Kiri) dan Peserta Sosialisasi di Kabupaten Halmahera Barat (Kanan)
Gambar 17. Sosialisasi Prima Tani di Aula Kantor Walikota Tidore Kepulauan yang Dibuka Oleh Asisten II Walikota Husain Ibrahim, ST (Kiri) dan Peserta Sosialisasi di Kota Tidore Kepulauan (Kanan)
32
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
Gambar 18. Ka. BPTP Malut (Dr. I Made Jana Mejaya) dan Ka. BB Pasca Panen (Ir. Wisnu Broto, MS) sedang beraudiensi dengan : (gambar kiri) Bupati Halmahera Barat (Ir. Namto H. Roba) dan (gambar kanan) Walikota Tidore (Drs. Achmad Mahifa)
Tabel 16. Bantuan Program Hasil Sinkronisasi Kegiatan Prima Tani Dengan Pemda Maluku Utara, 2007 No
Jenis Bantuan
1
Hand tractor 1 unit
2
Pemipil jagung 1 unit
3
Pacul 25 buah
4
Parang 25 buah
5
Linggis 25 buah
6
Alat pengolah VCO 1 unit
7
Bantuan ayam buras 300 ekor
8
Pembangunan Irigasi Pengunungan di Kel. Jaya disertai adanya TMMD (Tentara Manunggal Membangun Desa ) Imbangan ke 79 Bantuan alat kemasan botol sirup pala Bantuan alat pengolahan minyak pala Pemesanan bibit pala petani penangkar, binaan Prima Tani Kel.Jaya sebanyak 20.000 pohon tahun 2008 TOTAL
9 10 11
33
Instansi Pemberi Bantuan
Estimasi Nilai (Rp.)
Lokasi Prima Tani
Dinas Pertanian Prov. Malut Dinas Pertanian Prov. Malut Dinas Pertanian Prov. Malut Dinas Pertanian Prov. Malut Dinas Pertanian Prov. Malut BKPMD Prov. Malut
30.000.000
Akediri, Halbar
15.000.000
Akediri, Halbar
2.500.000
Akediri, Halbar
2.500.000
Akediri, Halbar
2.500.000
Akediri, Halbar
75.000.000
Akediri, Halbar
Dinas Pertanian Kota Tidore Kepulauan (Tikep) Dinas Pertanian Kota Tikep dan Tentara KOMPI Bantuan 732 KOREM
22.500.000
Jaya, Tikep
100.000.000
Jaya, Tikep
15.500.000
Jaya, Tikep
35.000.000
Jaya, Tikep
140.000.000
Jaya, Tikep
Disperindangkop Kota Tikep Dinas Pertanian Kota Tikep Dinas Pertanian Kota Tikep
440.500.000
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
4.1.2. Penumbuhan Klinik Agribisnis Klinik Agribisnis merupakan salah satu elemen lembaga yang dibangun dan dikembangkan dalam pelaksanaan Primatani di Maluku Utara. Klinik ini merupakan salah satu lembaga pelayanan jasa konsultasi, diseminasi dan informasi yang terkait dengan pengembangan
Agribisnis
Industrial
Pedesaan (AIP), sehingga dapat berperan menjadi
wadah
permasalahan
dan
untuk
menampung
ketersediaan
inovasi
Gambar 19. Klinik Agribisnis di Kel. Jaya, Kota Tidore Kepulauan
teknologi pertanian yang dibutuhkan oleh pelaku agribisnis/usahatani. Inovasi teknologi pertanian tersebut berupa teknologi produksi, panen dan pascapanen, sosial kelembagaan sampai pada pemasaran. Inti dari peran klinik ini adalah lebih mendekatkan sumber-sumber teknologi pertanian kepada pengguna, khususnya petani dan sekaligus menjadi wahana untuk mendapatkan umpan balik untuk penyempurnaan penyelenggaraan penelitian, dan diseminasi. Pelayanan informasi melalui kilinik agribisnis dilakukan melalui tiga kegiatan utama yaitu : 1) penyebaran informasi secara tertulis maupun lisan; 2) pemberian jasa konsultasi usahatani dan 3) pelayanan pemecahan masalah di lapangan usahatani. Klinik Agribisnis secara fisik telah dibentuk dan disediakan kelengkapan pendukungnya seperti Organisasi klinik agribisnis, informasi agribisnis,
informasi
teknologi
budidaya
Gambar 20. Klinik Agribisnis di Desa Akediri, Kab. Halmahera Barat
tanaman dan ternak, informasi teknologi pemupukan dan irigasi, informasi panen dan pasca panen, informasi pasar dan pemasaran, maupun kelembagaan. Pada pelaksanaannya, klinik memberikan konsultasi dan informasi, walaupun belum semua pengurus klinik terlibat secara aktif. Klinik Agribisnis juga menyediakan pelayanan jasa pelatihan petani dalam bentuk sekolah lapang. Di samping itu, klinik berfungsi sebagai tempat untuk Kelompok Tani atau Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) melakukan pertemuan dan kegiatan pelatihan.
34
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
Tahapan penumbuhan klinik Agribisnis di dua lokasi Prima Tani Maluku Utara adalah sebagai berikut : 1. Persiapan dan koordinasi dengan perangkat desa setempat. 2. Penentuan lokasi dan rumah yang dijadikan klinik agribisnis. 3. Renovasi bangunan klinik sehingga lebih memenuhi aspek kesekretariatan/ sebagai posko Prima Tani. 4. Melakukan identifikasi dan pemenuhan kebutuhan sarana pendukung kegiatan di klinik seperti komputer supplies dan ATK, meja kursi kantor, lemari perpustakaan, meja baca, peragaan inovasi pertanian dalam bentuk leaflet, brosur, dan tabloid Sinar Tani, serta perlengkapan base camp. 5. Pembentukan pengurus klinik agribisnis yang mayoritas masih didominasi tim Prima Tani dari BPTP Maluku Utara. Untuk tahun ke-2 akan dilakukan transformasi pengurus yang akan didominasi oleh petani dan masyarakat. 6. Perencanaan arah dan program Klinik Agribisnis, yang secara garis besar disepakati adalah: permasalahan yang ada di lapangan, memanfaatkan dan mengembangkan potensi dan peluang yang tersedia, memperbaiki teknologi existing
dan
inovasi
teknologi
sesuai
kebutuhan
lapangan,
dan
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam mengelola usahataninya. 7. Perencanaan kegiatan utama di klinik agribisnis yaitu: penyebaran informasi secara tertulis maupun lisan; pemberian jasa konsultasi usahatani dan pelayanan pemecahan masalah di lapangan usahatani. 8. Persiapan pembuatan visitor plot pemanfaatan lahan pekarangan.
4.1.3. Pengembangan sumber daya petani dan kelembagaan Salah satu variabel mendasar dalam prima tani adalah aspek pemberdayaan petani. Penumbuhan maupun penguatan kelembagaan petani menjadi media dalam melakukan proses pemberdayaan yang berkelanjutan. Pada pertengahan tahun 2007 yaitu di lokasi Prima Tani Desa Akediri, Kabupaten Halmahera Barat sudah dibentuk Gapoktan dengan nama Gapoktan ’Bhineka Prima’. Sedangkan di Kelurahan Jaya, Kota Tidore Kepulauan juga telah dibentuk Gapoktan dengan nama Gapoktan ’Prima Jaya’. Nama prima pada kedua Gapoktan tersebut mengacu pada nama Prima Tani. Gapoktan yang dibentuk sudah dilengkapi
dengan
struktur
organisasi,
AD/
ART
dan
tupoksinya.
Esensi
pembentukan Gapoktan ini adalah untuk meningkatkan posisi tawar petani dalam perdagangan hasil pertanian dan penyediaan sarana produksi secara kolektif.
35
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
Pelatihan yang sudah dilaksanakan antara lain: 1) Pelatihan Capacity Building/TOT kader petani sebagai motor penggerak Prima Tani. 2) Pelatihan Manajemen Keuangan Sederhana dengan instruktur dari Bank Muamalat. 3) Pelatihan Pengolahan/Pasca Panen produk Kelapa, Jagung, dan Aren serta pala dan ubi kayu dengan instruktur dari Balai Besar Pasca Panen (Dr. Sri Widowati, M.App.Sc; Dr. Nur Richana; Ir. Sri Yuliani, Apt.,MS) dan dari Balitka (Ir. Barlina Rindengan, MS). 4) Pelatihan Pengendalian Hama Sexava dan penyakit busuk buah pala dengan instruktur dari BPTP Maluku Utara dan Balai Proteksi Tanaman Perkebunan. 5) Pelatihan Penyusunan Rencana Definitif Kelompok (RDK) dan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). 6) Pelatihan Pembuatan Kompos dari kotoran sapi ditambah campuran lain. 7) Pelatihan Pembuatan VCO dengan instruktur dari Konsultan di bawah pengawasan Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Prov. Maluku Utara. 8) Penyuluhan Terpadu.
Gambar 21. Pelatihan Pengolahan Produk Ubi Kayu dan Pala di Tidore oleh Peneliti dari BB Pasca Panen Bogor (Dr. Sri Widowati dan Ir. Sri Yuliani, MS)
Gambar 22. Pelatihan Pengolahan Produk Kelapa dan Jagung di Halbar oleh Peneliti dari BB Pasca Panen Bogor dan Balitka Manado (Dr. Nur Richana dan Ir. Barlina Rindengan, MS)
36
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
4.1.4. Pemilihan Komoditas Unggulan dan Introduksi Inovasi Teknologi Komoditas unggulan ditentukan berdasarkan hasil PRA yang kemudian disusun alternatif teknologi yang akan diintroduksikan. Inovasi teknologi yang ada sedapat mungkin bersumber dari Badan Litbang Pertanian serta mudah diperoleh dan diterapkan. Inovasi teknologi yang diintroduksikan di KabupatenHalmahera Barat terdiri dari : a. Intensifikasi tanaman kelapa melalui pengendalian hama sexava (Balitka) Pengendalian dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan pengendalian secara biologis dan pengendalian secara kimia.
Pengendalian secara biologis
dilakukan dengan cara pelepasan hama sexava sp yang sudah terinfeksi parasitoid Leefmansia bocolor.
Pengendalian penyakit dilakukan secara
kimia melalui Injeksi batang degan menggunakan insektisida sistemik Spontan 400 WSC dengan dosis 5-10 cc per pohon. Injeksi tanaman menggunakan bor tangan / bor listrik dengan jenis mata bor 5/8 inchi. b. PTT jagung dengan rekomendasi budidaya dari Balit Sereal dengan varietas Lamuru dan Srikandi Kuning. -
Introduksi varietas lamuru dan srikandi kuning dengan daya kecambah tidak kurang dari 90%.
-
Penanaman dengan ditugal (1-2 biji/lubang). Jarak tanam : 75 x 40 cm (Lamuru) dan 75 x 20 cm (Srikandi Kuning).
-
Pemupukan diberikan dalam lubang ± 10 cm disamping tanaman. Pemupukan I pada rumur 7 – 10 hst, 100 kg urea + 100 kg SP36 + 50 – 100 Kg KCl / ha; dan Pemupukan II pada umur 30 hst, 200-250 kg urea/ha;
-
Penyiangan pada umur 14 hst dan umur 30 hst, dengan herbisida Gramoxone
-
Pengendaian penyakit bulai dengan perlakuan 1 kg benih dicampur dengan 2 gr Randomil yang dilarutkan dalam 7,5 ml air.
-
Pengendalian penggerek dengan Furada 3 G melalui pucuk tanaman, 34 butir/tanaman.
-
Roguing (Seleksi malai pada umur 50 HST)
-
Jagung dipanen jika klobot sudah mengering dan berwarna coklat muda, biji mengkilap dan jika ditekan kuku tidak membekas (105-110 HST).
-
37
Seleksi Benih
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
c.
Introduksi padi gogo varietas Situ Bagendit (BB Penelitian Padi) -
Introduksi varietas Situ Bagendit dengan daya tumbuh benih 94 %, jenis benih FS, dan kebutuhan benih 25 kg/ha.
-
Benih ditanam dengan sistem larik (lokal : larik potong) dengan kedalaman lubang tanam 3-5 cm.
-
Pemupukan dengan 150 kg/ha Urea, 70 kg/ha SP-36 dan 50 kg/ha KCl.
-
Penyiangan gulma yang tumbuh di areal tanaman padi gogo umumnya dari jenis rumput teki dan berdaun lebar. Penyiangan dilakukan sebanyak dua kali, pertama saat tanaman berumur 3-4 mst dan kedua tanaman berumur 6-7 mst.
d. Diversifikasi produk olahan kelapa (Balitka) dan jagung (Balai Besar Litbang Pasca Panen) -
Pembuatan kelapa menjadi Virgin Coconut Oil (VCO), Gula Semut, dan Nata de Coco.
-
Pembuatan jagung menjadi Tepung Jagung, Mie Jagung, Cheese Stick Jagung, Susu Jagung, Marning Jagung, dan Tortilla.
Gambar 23. Kegiatan PTT Jagung Varietas Lamuru
38
Gambar 24. Proses Penyuntikan Insektisida Sistemik Spontan 400 WSC Pada Batang Kelapa di Desa Akediri
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
Gambar 25. Kegiatan PTT Padi gogo Varietas Situbagendit
e. Sistem intesif
pemeliharaan pola
Ternak Kandang
sapi
Integrasi
(Balitnak). Sapi
Gambar 26. Produk Pengolahan Kelapa dan Jagung di klinik agribisnis Desa Akediri
semi
TanamanPembuatan
sesuai
dengan
sapi
bakalan
anjuran yaitu: -
Pemilihan
berdasarkan umur (> 1 tahun), bobot badan ideal dan kondisi kesehatan baik. -
Penyediaan
pakan
dan
Gambar 27. Kegiatan Pemeliharaan Ternak Semi Intensif
penyusunan Ransum dengan menggunakan bahan
yang tersedia di
lokasi. -
Pengumpulan dan pengolahan kotoran ternak menjadi pupuk kandang.
-
Pengukuran pertambahan bobot badan dengan cara mengukur lingkar dada.
Inovasi teknologi yang diintroduksikan di Kota Tidore Kepulauan terdiri dari: a. Teknologi PTT pala untuk meningkatkan produktivitas buah pala (Balitri). -
Penangkatan bibit pala yang bersertifikat dan asal benih dari Blok Penghasil Tinggi (BPT) sebanyak 14.000 bibit.
-
Pengendalian
hama
penyakit
melalui
pemberian
pupuk
secara
berimbang Urea, TSP dan KCl masing – masing dengan dosis 1,1; 1,1; dan 1,2 kg per pohon secara bersamaan dan menggunakan fungisida yaitu Delsene MX 80 WP dan Dithane M-45 80 WP dengan konsentrasi 2 gr/liter air.
39
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
b. Teknologi PTT ubi kayu melalui introduksi varietas unggul UJ 5 dengan ciri produktivitas tinggi dan umur panen lebih cepat sekitar 8-10 bulan (Balitkabi). c.
Diversifikasi produk olahan pala dan ubi kayu (Balai Besar Litbang Pasca Panen). Jenis produk yang telah dihasilkan: -
Aneka olahan pala seperti sirup pala, selai pala, bubuk daging buah pala (bubuk rempah), selai pala, balsam pala, permen pala, dodol pala, dan sambal (chutney) pala.
-
Aneka olahan ubi kayu seperti sagu kasbi aneka rasa, tepung cassava, kue putu ayu, kue maharani, cookies, cheese stick, dan klepon
d. Sistem pemeliharaan ayam buras dan ras pedaging semi intensif (Balitnak), kegiatan ini diawali dengan berbagai pelatihan seperti : -
Pelatihan manajemen pemeliharaan Ayam buras secara intensif.
-
Pelatihan pembuatan ransum pakan ayam dari sumber daya lokal.
-
Pelatihan penggunaan mesin penetas ayam buatan ransum pakan ayam dari sumber daya lokal.
-
Pembangunan kandang untuk pembibitan ayam buras dengan ukuran 6x 9 m.
-
Pemeliharaan awal ayam buras sejumlah 10 ekor siap produksi ( 8 ekor betina, 2 ekor pejantan).
-
Pelatihan dan pendampingan manajemen pemeliharaan Ayam Ras Pedaging bantuan dari Dinas Pertanian Kota Tikep dan antisipasi bahaya Flu Burung pada ayam potong yang dipelihara.
Gambar 28. Penyemprotan Pada Tanaman Pala yang Terserang Penyakit
40
Gambar 29. Pengamatan Pertumbuhan Ubi Kayu Varietas UJ 5
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
Gambar 30. Pembibitan Pala Petani Penangkar di Kelurahan Jaya
Gambar 31. Pemeliharaan Ayam Buras di Kelurahan Jaya
Gambar 32. Pendampingan Usaha Ayam Ras Pedaging yang Sudah Berjalan di Kel. Jaya
Gambar 33. Produk Olahan Pala dan Ubi Kayu yang Dipamerkan Pada Pameran PKK Kota Tidore Kepulauan
4.1.5. Dampak Prima Tani Prima Tani tidak selamanya berada di Desa Akediri ataupun Kelurahan Jaya. Sesuai dengan Road Map, Prima Tani di masing-masing lokasi akan diserahkan kepada Pemerintah Daerah pada tahun 2009. Diharapkan sampai dengan tahun 2009 di Desa lokasi sudah dapat terbentuk Agribisnis Industrial Pedesaan (AIP) dan masyarakat taninya sudah menerapkan Sistem Usahatani Intensifikasi Diversifikasi (SUID). Keberhasilan Prima Tani di dua lokasi dapat dilihat dari beberapa faktor, yaitu : 1) Diadopsinya inovasi teknologi Badan Litbang Pertanian. Selama satu tahun berjalan, Prima Tani di dua lokasi sudah melakukan beberapa kali pelatihan, baik pelatihan yang menyangkut inovasi teknologi maupun inovasi kelembagaan. Teknologi yang telah diadopsi oleh petani dapat dilihat pada tabel 17.
41
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
Tabel 17. Teknologi Yang Telah Diadopsi Oleh Petani di Lokasi Prima Tani Tahun 2007 No
Komoditi
1
Pala
2
Ubi Kayu
3 4
Ayam Buras dan ras Kelapa
5
Jagung
6
Padi Gogo
7
Sapi
Adopsi Petani
Pengendalian Hama Busuk Buah Kering Penangkaran bibit pala Pengolahan sirup pala dan selai pala Varietas unggul UJ 5 ( Ubi Kayu ) Pengolahan “sagu kasbi” aneka rasa Perkandangan komunal Pembuatan pakan lokal Pengendalian Hama Sexava Pengolahan produk olahan kelapa Varietas unggul lamuru Penangkaran benih jagung Pengolahan produk olahan jagung Varietas Situbagendit Penangkaran benih Perkandangan komunal Teknologi pakan
2) Peningkatan produktivitas tanaman minimal sebesar 10% dan pendapatan petani melalui peningkatan nilai tambah komoditi. Dampak dari penerapan PTT adalah produktivitas tanaman dapat dilihat peningkatannya, khususnya pada tanaman jagung. Sebelumnya hasil produksi jagung hanya mencapai 3 ton/ha, kemudian saat ini jagung telah mampu berproduksi 5 ton/ha. Walaupun produksi yang meningkat tersebut hanya pada luasan 3 ha, contoh yang ada akan memberikan motivasi bagi petani lainnya untuk mengikuti konsep PTT. Di kabupaten Halmahera Barat, sebelum adanya Prima Tani hasil produksi jagung hanya mencapai 3 ton/ha, kemudian saat ini jagung telah mampu berproduksi 5 ton/ha. Walaupun produksi yang meningkat tersebut hanya pada luasan 3 ha, contoh yang ada akan memberikan motivasi bagi petani lainnya untuk mengikuti konsep PTT. Penamanan jagung dan padi gogo oleh petani Desa Akediri diarahkan untuk perbenihan. Diharapkan benih yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan benih di Kabupaten Halmahera Barat. Jagung yang dijual dalam bentuk benih jauh lebih mahal daripada jagung yang dijual dalam bentuk pipilan untuk konsumsi. Hal tersebut akan membawa harapan kepada peningkatan pendapatan petani. Dari hasil produksi yang ada, sekitar 2 ton jagung layak untuk dijadikan benih. Disamping itu, harga jagung saat ini sedang mengalami kenaikan dari Rp 1.200 per kg pipilan kering menjadi Rp
42
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
2.800 per kg. Dengan demikian, penghasilan dari penjualan jagung pipilan meningkat daripada musim tanam sebelumnya pada luasan 3 ha. Sedangkan di Kota Tidore Kepulauan, kegiatan budidaya ubi kayu masih belum memperlihatkan peningkatan produktivitas karena panen akan dilakukan pada bulan februari 2008. sedangkan pada tanaman pala, hasil produktivitas diperoleh dari pendampingan kegiatan pengkajian agribisnis pada tahun 2006 yang sampai sekarang masih diterapakan petani di Kelurahan jaya. Dari pengendalian hama penyakit pala diperoleh peningkatan produktivitas sebesar 13,3 %. Peningkatan pendapatan juga diperoleh dari pengolahan produk pala dan sagu kasbi. Untuk pengolahan sirup pala diperoleh B/C sebesar 1,2 dan selai pala sebesara 1,22. sedangkan dari perbaikan pengolahan sagu kasbi satu rasa menjadi aneka rasa terjadi peningkatan keuntungan dari Rp. 27.000,-27.000,- sekali produksi (50 kg ubi kayu) menjadi Rp 147.500,- atau terjadi peningkatan pendapatan sebesar 446,29%. Sedangkan B/C dari usaha sagu aneka rasa adalah 1,79. 3) Adanya sinkronisasi program Pemda di Lokasi Prima Tani. Di kabupaten Halmahera Barat terdapat alokasi program Pemda berupa 1 paket mesin VCO sistem sentrifugal, 1 unit hand tractor, 1 unit mesin pemipil jagung, 20 buah pacul, 20 buah linggis, dan 20 buah parang. Sedangkan di Kota Tidore Kepulauan diperoleh sinkronisasi program berupa pembuatan saluran irigasi pengunungan, bantuan bibit ayam buras, alat penyuling minyak atsiri, dan alat pengemas botol sirup pala. Selain itu di Kelurahan Jaya juga dipakai sebagai tempat pembelajaran mahasiswa KKN Universitas Khairun Ternate, dan juga tempat TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).
Gambar 34. Bantuan Hand Tractor dari Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara (kiri) dan Mesin Pengolahan VCO (kanan) di Desa Akediri, Kab. Halmahera Barat
43
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
Gambar 35. Peresmian dan Peninjauan Saluran Irigasi Pegunungan Oleh Walikota Tidore Kepulauan (Drs. Achmad Mahifa) (kiri) dan Bantuan Mesin Pengolahan Minyak Atsiri (kanan) di Kelurahan Jaya, Kota Tidore Kepulauan
4) Dikembangkannya model Prima Tani di desa/lokasi di Maluku Utara. Salah satu indikator keberhasilan Prima Tani adalah diterapkannya model Prima tani di Wilayah lain di Provinsi maluku Utara. Sehingga menunjukkan keberhasilan di lokasi yang saat ini dikembangkan. Meskipun demikian, BPTP Maluku Utara senantiasa mensosialisasikan program ini pada berbagai kesempatan di Pemda yang wilayahnya belum ada Prima Tani. 4.1.6. Masalah-Masalah Prima Tani 1) Belum optimalnya dukungan Pemda Kabupaten Halmahera Barat secara signifikan. 2) Alat dan Mesin Pertanian seperti Mesin Pengeringan Jagung, Mesin Pemipil Jagung, dan Mesin Pengolahan Tepung Jagung sampai saat ini belum tersedia. Padahal mesin-mesin tersebut sifatnya mendesak untuk disediakan guna menunjang kegiatan Prima Tani. 3) Perizinan,
kemasan
yang
memberikan
informasi
alamat
produsen,
kandungan isi, masa kadaluarsa sehingga dapat diterima di pasaran bebas. 4) Pada kelompok usahatani gula aren memerlukan pembinaan khususnya terhadap alat peralatan yang telah tidak layak pakai, karena telah lama dipakai. 5) Gapoktan dan Kelompok Tani yang ada masih kekurangan modal untuk pengembangan usaha. 6) Penerapan teknologi PTT pala melalui pemupukan masih belum bisa diadopsi oleh petani, dikarenakan peningkatan produksinya masih belum seimbang dengan pembelian pupuk dan tenaga kerja. 7) Penyediaan bahan-bahan tambahan dalam pengolahan produk pala dan ubikayu belum tersedia di lokasi.
44
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
8) Petani masih belum dapat mengakses permodalan di lembaga keuangan. 4.1.7. Upaya Pemecahannya A. Kabupaten Halmahera Barat a. Dukungan yang telah diberikan oleh Bupati dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Halmahera Barat harus ditindaklanjuti dengan mengadakan perencanaan bersama dan sinkronisasi di bidang program dan pembiayaan yang terkoordinasi. b. Membentuk usaha penangkaran padi gogo dan jagung di lokasi binaan, menyiapkan kemasan untuk benih berlabel/bersertifikat, dan membantu pemasarannya serta membantu menyediakan bahan-bahan dan kemasan yang tidak berada di lokasi binaan. c. Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Disperindag untuk memperoleh perizinan di bidang usaha pasca panen dan meningkatkan mutu produk dan kemasan, sehingga dapat bersaing di pasar bebas. Kedepan pada kelompok pasca panen perlu dipertimbangkan adanya study banding kepada home industri yang telah maju untuk memperluas wawasan dan pengetahuannya. d. Membantu kelompok tani pasca panen gula aren dalam bidang alat pengolahan prosessing dan teknologi, sehingga terjadi pemerataan kesejahteraan melalui koordinasi dengan Disperindag dan Dinas P2HP Propinsi / Kabupaten. e. Gapoktan dan Kelompok Tani yang ada perlu dibantu dalam permodalan untuk usahatani, pengolahan pasca panen minyak kelapa, dan pemasaran. Permodalan ini dapat diperoleh dengan advokasi di tingkat kabupaten agar Prima Tani Desa Akediri dapat dibiayai dari APBD Kab. Halbar. Selain itu, Prima Tani Desa Akediri pada tahun 2008 dapat dibantu dari dana Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) yang merupakan program Departemen Pertanian. B. Kota Tidore Kepulauan a. Teknologi PTT pala dan pasca panen pala (pengadaan mesin pengolah minyak atsiri) akan dikaji lebih lanjut. b.
Mengupayakan penyediaan sarana produksi usahatani dan pasca panen pala dan ubi kayu melalui penumbuhan waserda yang dikelola oleh Gapoktan.
c.
Kerjasama lintas instansi untuk melakukan advokasi terhadap produk yang sudah dihasilkan.
d. Penguatan
kelembagaan
dengan
penguatan
permodalan
pendampingan.
45
Pengkajian
mandiri
dan
Laporan Tahunan 2007
BAB DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN
Kegiatan diseminasi unit kerja lingkup Badan Litbang Pertanian dan media komunikasi yang digunakan dapat dikelompokan ke dalam beberapa kategori yaitu peragaan teknologi (visitor plot, gelar teknologi), pertemuan (lokakarya), dan pengembangan informasi bermedia (publikasi ilmiah, siaran radio dan lain-lain). (Harpini, 2006). Keberhasilan kegiatan penelitian dan pengkajian di Maluku Utara ditentukan oleh tingkat pemanfaatan informasi dan penerapan teknologi yang digunakan oleh masyarakat secara luas. Agar hasil-hasil penelitian dan pengkajian BPTP dapat dimanfaatkan oleh masyarakat tani dan pelaku agribisnis lainnya, maka dilakukan upaya diseminasi hasil pengkajian. Kegiatan Diseminasi Hasil Pengkajian unit kerja BPTP Maluku Utara tahun 2007 adalah : 1) Visitor Plot 2) Lokakarya Nasional dan Ekspose Teknologi 3) Pengembangan Media Informasi
5.1.
Visitor Plot Kegiatan visitor plot merupakan suatu wahana peragaan hasil pengkajian
secara terpadu dengan pemanfaatan Kebun Percobaan (KP) Bacan sehingga terbuka peluang pemerintah daerah untuk menjadikannya sebagai contoh pengembangan dalam pembangunan pertanian daerah. Selain itu, KP Bacan dapat dimanfaatkan oleh Perguruan Tinggi sebagai lapangan penelitian yang terfokus pada tanaman yang ada. Kegiatan visitor plot ini bertujuan untuk : 1) Menyebarluaskan desiminasi kepada masyakat petani di KP Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan dengan komoditas perkebunan. 2) Memelihara koleksi dan rehabilitasi tanaman perkebunan dan industri varietas lokal komoditas pala, kakao, dan panili di KP Bacan, Kabupaten Halmahera
46
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
Selatan untuk digunakan sebagai kebun induk untuk pembibitan tanaman perkebunan dan perbenihan tanaman hortikultura. 3) Menyebarluaskan hasil-hasil desiminasi dengan memperlihatkan kunjungan masyarakat petani di lokasi kegiatan. 4) Memperlihatkan pendapatan dari usaha kegiatan visitor plot.
5.1.1. Keragaan Fisik Kegiatan visitor plot dilakukan di lokasi Kebun Percobaan (KP) Bacan, Halmahera Selatan sebagai bentuk penyebaran informasi dalam bentuk peta percontohan yang melibatkan tenaga teknisi KP. Bacan dan petani disekitar lokasi. Visitor plot di KP. Bacan, kabupaten Halmahera Selatan terdiri dari tanaman sayuran seperti cabai, tomat, dan buncis yang ditumpangsarikan pada tanaman perkebunan yaitu: pala, panili, dan kakao masing-masing seluas dua hektar. Tanaman perkebunan ini sebagian besar merupakan varietas unggul dan lokal sudah berumur ± 1 s/d 2 tahun. Tanaman visitor plot yang diusahatanikan yaitu cabai, tomat dan buncis.
Gambar 36. Tanaman Pala (Kanan) Dan Hamparan Tanaman Kakao (Kiri) di KP Bacan
Tanaman perkebunan sudah ditanam di lokasi kegiatan sejak tahun 2006. KP. Bacan terdiri dari tanaman kakao 1.160 pohon, pala 226 pohon dan panili 1.500 pohon masing- masing 2 hektar. Jarak tanam dari tanaman perkebunan diatas dimanfaatkan untuk kegiatan visitor plot seperti tanaman sayuran tomat, cabai dan buncis agar memanfaatkan lahan di sekitar dan nantinya mempunyai nilai tambah dari usahatani perkebunan. Pengusahaan tanaman sayuran diantara tanaman kakao, pala dan panili dapat dilakukan dengan penanaman tanaman umur pendek seperti tanaman hortikultura sayuran. Tanaman sayuran yang diusahatanikan yaitu cabai, tomat dan
47
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
buncis. Pada tiap 2 ha tanaman perkebunan terbagi menjadi 1 ha tanaman cabai, 0,5 ha tomat, 0,5 ha buncis. Selama kegiatan
sudah
pemupukan, penyakit,
tahun
2007
dilakukan
pengendalian
serta
beberapa seperti
hama
pengamatan
dan
terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Hasil pengamatan menunjukan bahwa ratarata pertumbuhan tanaman pala sebagai tanaman induk pada bulan Mei 2007 yaitu
Gambar 37. Tanaman Panili di KP Bacan
tinggi tanaman (TT) 19,58 cm, diameter batang (DB) 0,38 cm, jumlah daun (JD) 11,0 lembar, panjang daun (PD) 14,6 cm, lebar daun (LD) 5,9 cm, jumlah cabang (JC) 2,44 dan panjang cabang (PC) 8,5 cm. Pengamatan dilakukan juga pada bulan Agustus 2007 yang menunjukan bahwa rata-rata pertumbuhan tanaman pala sebagai tanaman induk perkebunan dengan tinggi tanaman (TT) 26,43 cm, diameter batang (DB) 0,39 cm, jumlah daun (JD) 23,51 lembar, panjang daun (PD) 15,46 cm, lebar daun (LD) 5,2 cm, jumlah cabang (JC) 3,38 dan panjang cabang (PC) 13,35 cm. Hal ini menunjukan ada perkembangan pertumbuhan yang nyata pada tanaman pala (Gambar 29). Keragaan morfologis pada
tanaman kakao pada
bulan Juni 2007
menunjukan bahwa rata-rata pertumbuhan tanaman Kakao sebagai tanaman induk dengan tinggi tanaman (TT) 71,47 cm, diameter batang (DB) 1,37 cm, jumlah daun (JD) 34,92, panjang daun (PD) 13,37 cm, lebar daun (LD) 6,66 cm, jumlah cabang (JC) 0, dan panjang cabang (PC) 0 cm. Sedangkan pada bulan September 2007 tinggi tanaman (TT) 92,57 cm, diameter batang (DB) 2,04 cm, jumlah daun (JD) 40,17 lembar, panjang daun (PD) 34,39 cm, lebar daun (LD) 5,77 cm, jumlah cabang (JC) 3,27 dan panjang cabang (PC) 35,96 cm.
5.1.2. Keragaan Ekonomi Usahatani pertanian melalui kegiatan visitor plot dengan menggunakan tanaman sayuran, nampaknya dapat memberikan keuntungan yang cukup signifikan dari masing-masing komoditi yang diusahakan seperti tomat, cabai dan buncis. Tanaman tomat dengan luasan 0,5 ha dapat menghasilkan produksi sebesar 2,0 ton dengan harga jual rata-rata Rp 4.000,- per kg maka pendapatan yang diperoleh mencapai Rp. 8.000.000,-. Sedangkan, sub total biaya yang dikeluarkan untuk usaha tanaman tomat ini sampai pada panen membutuhkan biaya tunai sebesar Rp.
48
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
2.158.000,- dan sub total biaya yang harus juga diperhitungkan adalah sebesar Rp. 2.150.000,- sehingga total biaya usahatani yang dikeluarkan sebesar Rp. 4.308.000,-. Semua biaya yang harus diperhitungkan dalam kegiatan ini termasuk tenaga kerja diluar keluarga (TKLK) maupun tenaga kerja dalam keluarga (TKDK). Tenaga kerja ini dalam kondisi yang sebenarnya tidak diperhitungkan namun dalam analisa usaha tani perlu diperhitungkan karena merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan usahatani. Hasil analisis usahatani tomat menunjukan bahwa nilai R/C yang diperoleh sebesar 1,85 berarti bahwa setiap Rp 1,- biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan penerimaan sebesar, 1,85 dan nilai B/C sebesar 0,85, ini berarti bahwa analisa usaha dari kegiatan visitor plot melalui usahatani sayuran tomat layak untuk dilaksanakan lagi untuk kegaiatan-kegiatan berikutnya karena dapat memberikan keuntungan yang memadai. Hasil panen dapat lihat pada Gambar 31.
Gambar 38. Hasil Panen Tanaman Sela Tomat
Tanaman sayuran buncis dengan luasan 0,5 ha menghasilkan produksi sebesar 597 kg (0.597 ton). Harga buncis mencapai Rp. 10.000,- per kg, karena permintaan pasar akan buncis cukup baik pada saat panen berlangsung, sehingga nilai jual yang diperoleh sebesar Rp. 5.970.000,-. Sub total biaya tunai yang dikeluarkan untuk usahatani buncis ini sebesar Rp. 1.860.000,-, sedangkan untuk sub total biaya yang harus diperhitungkan adalah sebesar Rp. 2.840.000,- maka pendapatan bersih yang diperoleh sebesar Rp. 3.130.000,-. Nilai R/C yang diperoleh sebesar 2,10 berarti setiap Rp. 1 biaya yang dikeluarkan dapat menghasilkan penerimaan sebesar Rp. 2,10,-. Nilai B/C yang diperoleh sebesar 1,10 akan menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp. 1,10,-. Dari kegiatan usahatani
49
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
tanaman sayuran buncis dinilai sangat layak untuk dilakukan (dilanjutkan) pada usahatani berikutnya. Hasil panen dapat dilihat pada Gambar 32.
Gambar 39. Tanaman Buncis Siap Panen
Analisa usahatani sayuran cabai dari luasan 1 ha dapat menghasilkan produksi sebesar 2000 kg (2 ton) dengan harga jual di lokasi sebesar Rp. 5000,- per kg, sehingga pendapatan kotor diperoleh sebesar Rp. 10.000.000,-. Selama panen sub total biaya tunai yang dikeluarkan sebesar Rp 1.985.000,- dan sub total biaya yang harus diperhitungkan sebesar Rp. 4.200.000,-, sehingga total biaya yang harus dikeluarkan sebesar Rp. 6.325.000,- maka pendapatan bersih yang didapat sebesar Rp. 3.675.000,-. Nilai R/C diperoleh sebesar 1,58 dan B/C sebesar 0,58, dari hasil analisa usahatani pada tanaman sayuran cabai masih menguntungkan (Gambar 33).
Gambar 40. Tanaman Cabai di Lokasi Visitor Plot
Hasil analisis usahatani dari tiga komoditas sayuran dari kegiatan visitor plot yang dilakukan di KP. Bacan dapat menguntungkan dari segi ekonomi, hal ini perlu
50
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
dilanjutkan oleh petani disekitarnya agar penambahan pendapatan untuk mencapai kesejahteraan yang lebih baik.
5.1.3. Kunjungan Lokasi KP. Bacan telah dikunjungi pada tanggal 28 November 2007 oleh Bupati dan Kapolres Kab. Halmahera Selatan serta masyarakat setempat. Kunjungan ini dilakukan pada saat tanaman sayuran sudah tumbuh dengan baik sampai pada saat panen. Kunjungan tersebut bertepatan dengan acara penanaman pohon dalam rangka HUT (Hari Ulang Tahun) lingkungan hidup yang disponsori oleh Dinas Kehutanan Pemerintah Daerah Halamahera Selatan. Acara tersebut sekaligus melakukan penanaman tanaman kenari, mahoni, durian dan duku dengan jumlah keseluruhan tanaman 1.500 bibit (Gambar 34).
Gambar 41. Penanaman Pohon oleh Bupati (Kiri) dan Kapolres (Kanan) Halmahera Selatan di KP Bacan
Gambar 42. Kunjungan Masyarakat ke Lokasi Visitor Plot di KP Bacan
Adanya kegiatan penanaman pohon ini dapat diamanfaatkan untuk mengundang para undangan dan petani untuk berkunjung pada lahan visitor plot
51
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
untuk melihat dan menilai tanaman visitor plot sayuran yang siap panen (Gambar 35). Untuk mengetahui jumlah peserta kunjungan dapat dilihat tabel berikut : Tabel 18. Kunjungan Terhadap Kegiatan Visitor Plot di Lokasi Kebun Percobaan Bacan (KP Bacan), 2007 Tanggapan Pengunjung No
Status Pengunjung
Jumlah
Terhadap tanaman Visitor Plot Tomat
Cabai
Buncis
1
Petani
25
3
3
3
2
PKK
33
4
4
4
3
Instansi Pemerintah dan Lainnya
16
4
4
4
Keterangan : 1= 2= 3=
5.2.
Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik
4 = Baik 5 = Sangat baik
Lokakarya Nasional dan Ekspose Teknologi
5.2.1. Pelaksanaan Lokakarya Nasional Rempah Kegiatan Lokakarya Nasional (Loknas) Rempah telah diselenggarakan oleh BPTP Maluku Utara bekerjasama dengan Pemda Propinsi Maluku Utara dan Universitas Khairun Ternate. Loknas dilaksanakan pada tanggal 13 - 14 November 2007 di Resto Floridas, Ternate dengan tema ”Mengembalikan Kejayaan Rempah Indonesia Mendukung Revitalisasi Pertanian”, serta dengan Sub tema: “Optimalisasi Agribisnis Rempah dan Usahatani Pendukung”. Loknas diikuti oleh sekitar 190 orang peserta yang terdiri dari peneliti, pengkaji, akademisi, dinas terkait, penyuluh, praktisi/pengusaha rempah, KTNA, petani rempah, dan masyarakat umum. Lokakarya ini dibuka oleh Asisten I bidang Pemerintahan Provinsi Maluku Utara yaitu Drs. Mochtar Daengbarang yang diawali dengan pembacaan sambutan Gubernur Maluku Utara. Dalam lokakarya telah disampaikan keynote speech dari Direktorat Jenderal Perkebunan (dibacakan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Maluku Utara) dengan judul ”Kebijakan Subsektor Perkebunan dalam Mendukung Agribisnis Rempah”. Para narasumber dari luar Maluku Utara, terutama dari Bogor dan Jakarta tidak dapat hadir di Loknas, karena kondisi Maluku Utara yang kurang kondusif pada tanggal 12 November. Makalah dari kepala Puslitbang Perkebunan, disampaikan oleh staf peneliti senior dari Balittri yaitu Drs. M. Hadad. Makalah dari kepala Balai Besar Litbang Pasca Panen, disampaikan oleh staf peneliti dari BPTP Maluku Utara yaitu Ir. M. Assagaf, MS.
52
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
Makalah dari kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, disampaikan oleh kepala BPTP Maluku Utara Mejaya, MSc.
yaitu Dr. I Made Jana
Acara Loknas diakhiri dengan penandatanganan Memorandum of
Understanding (MOU) kerjasama pengembangan rempah di Maluku Utara, yang ditandatangani oleh Kepala BPTP Maluku Utara, Rektor Universitas Khairun Ternate, dan Pemprov Maluku Utara (yang diwakili oleh Asisten I Sekda Maluku Utara). Tabel 19. Judul Makalah Utama dan Instansi Pemateri Loknas Rempah 2007 No.
Judul Makalah
Instansi Pemateri
1
Program dan Kebijakan Teknis Pengembangan Agribisnis Rempah Maluku Utara Ketersediaan Teknologi Dalam Meningkatkan Keunggulan Kompetitif Produksi Rempah Status Teknologi Pengolahan Pasca Panen Rempah Dalam Meningkatkan Pendapatan Petani Program BPTP Dalam Mendukung Pembangunan Pertanian di Daerah Dukungan Perbankan Dalam Pembangunan Maluku Utara Berbasis Agroindustri Rempah Dukungan Kebijakan Investasi Dalam Pengembangan Agroindustri Berbasis Rempah di Maluku Utara Strategi Pembangunan Maluku Utara Berbasis Agroindustri Rempah Analisis Kebijakan Penelitian dan Pengembangan Rempah di Maluku Utara Kompetensi Perguruan Tinggi Dalam Menunjang Peningkatan Agribisnis Rempah Program dan Kebijakan Strategis Dalam Pengembangan Industri dan Perdagangan Rempah di Maluku Utara Program Peningkatan Kualitas Pala berorientasi ekspor
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Maluku Utara Puslitbang Perkebunan
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Balai Besar Litbang Pasca Panen BBP2TP Bank Indonesia Ternate BKPMD Prov. Maluku Utara KADIN Maluku Utara Balitbangda Prov. Maluku Utara Fakultas Pertanian Univ. Khairun Ternate Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku Utara PT. OLAM dan AMARTA Jakarta
Pada tabel 19 menggambarkan kegiatan Loknas ini membahas 11 makalah utama dari instansi terkait. Pada Loknas ini juga ditampilkan Poster dan Abstrak dari sekitar 28 makalah penunjang, serta pameran hasil-hasil penelitian ekspose teknologi yang merupakan media komunikasi yang bertujuan untuk mengenalkan, memamerkan,
mengkomunikasikan
hasil
penelitian
dan
pengkajian
kepada
pengguna, praktisi lain, pengambil kebijakan atau masyarakat umum. Kegiatan ini merupakan satu rangkaian yaitu bersamaan dengan kegiatan seminar/lokakarya
53
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
nasional. Peserta ekspose teknologi adalah Gapoktan Prima Tani kelurahan Jaya, Kota Tidore Kepulauan.
Gambar 43. Beberapa Pemakalah Utama sedang Menyampaikan Makalahnya
Gambar 44. Antusiame Peserta Loknas Rempah Dalam Memberikan Pertanyaan Kepada Pemakalah
Gambar 45. Pameran Hasil Pengkajian Teknologi dan Produk Pasca Panen Pala
Gambar 46. Penandatangan MOU Kerjasama Pengembangan Rempah antara Rektor Unkhair Ternate, Asisten I Setda Malut, dan Kepala BPTP Malut
Dari hasil paparan keynote speech, dan makalah utama, diskusi, dan arahan Gubernur dapat dirumuskan hasil Lokakarya sebagai berikut: 1. Diharapkan Indonesia kembali menjadi Negara penghasil dan pemeran perdagangan rempah nomor satu di dunia dengan pusat di Maluku Utara. 2. Kekayaan biodiversitas sumberdaya alam masih berpeluang besar untuk mengembangkan bahan baku rempah nasional mengharapkan untuk segera didaftarkan dan dilindungi untuk menjaga kelestarian dan kepemilikan daerah untuk generasi yang akan datang.
54
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
3. Upaya meningkatkan mutu dan daya saing produk dibutuhkan muatan IPTEK dan tenaga yang profesional sehingga menghasilkan produk-produk yang dapat bersaing dipasar Internasional. 4. Semangat untuk mengembalikan kejayaan rempah Indonesia melalui potensi
sumberdaya
alam
dan
manusia
di
Maluku
Utara
sangat
memungkinkan dan menunjukkan tekad kebersamaan. 5. Untuk mendukung dan mempercepat realisasi pembangunan perempahan di Maluku Utara dengan tujuan menjadi pusat rempah di Indonesia telah dilakukan suatu MoU antara Pemda Provinsi Maluku Utara dengan Badan Litbang Pertanian / BPTP Maluku Utara dan Universitas Khairun Ternate. Embrio ini bercita-cita untuk menemukan teknologi tepat guna, tenaga yang profesional dan terampil, masyarakat yang dinamis dan bersifat kreatif, enterpreneurship, dan penciptaan kondisi wilayah yang kondusif untuk pembangunan rempah di Maluku Utara. 6. Dalam jangka panjang arah kebijakan pengembangan rempah adalah mewujudkan agribisnis rempah secara efisien holistik, terintegrasi dan berkelanjutan dari hulu sampai hilir sehingga dapat mengatasi hambatanhambatan yang terjadi seperti penurunan mutu, pencemaran, pemalsuan yang dapat memberikan kesejahteraan bagi semua para pelaku usaha, petani, dan masyarakat. 7. Kebijakan jangka menengah sampai dengan 2012 adalah pelepasan dan perlindungan varietas spesifik lokasi Maluku Utara, Rehabilitasi dan peremajaan, peningkatan produksi dan mutu, pemberdayaan petani dan kelembagaan, pengembangan industri perbenihan, penguatan sistem perlindungan perkebunan, peningkatan kesejahteraan dan dukungan penyediaan pembiayaan. 8. Prioritas komoditas rempah yang akan dikembangkan di Maluku Utara adalah pala, cengkeh, panili, kayu manis, dan lada. 9. Dalam upaya meningkatkan produksi akan ditempuh kesepakatan bersama melalui: Pendekatan kawasan sebagai sentra produksi multi komoditas, Penerapan Good Agriculture Practices, Diversifikasi produk, dan Penguatan kelembagaan petani, dan usaha dengan fokus kepada Gapoktan. 10. Untuk memulai upaya pengembalian Maluku Utara sebagai pusat rempah, Pemda Provinsi Maluku Utara telah merancang strategi pembangunan pertanian di Maluku Utara ke dalam lima (5) Wilayah Pembangunan Pertanian (WPP) yang memilih komoditas unggulan yang terbagi atas komoditas prioritas, potensial, dan komoditas yang berpeluang sehingga
55
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
memungkinkan untuk tumbuh dan perkembangannya dan diharapkan dimulai pada tahun 2008. 11. Beberapa teknologi untuk mendukung percepatan pengembalian kejayaan rempah di Indonesia melalui pusatnya di Maluku Utara telah tersedia. Melalui kerjasama semua pihak diharapkan dapat segera disosialisasikan kepada para petani, seperti pada kegiatan pendampingan, maupun pelatihan. 12. Pemerintah secara nasional telah membuat kebijakan tentang bantuan permodalan dalam mendukung pengembangan agribisnis rempah, sehingga diperlukan usaha penyesuaian kebijakan dengan kondisi spesifik lokasi di Maluku Utara 13. Diharapkan Pemda Maluku Utara memanfaatkan dana APBD sebagai penjaminan kredit bagi petani yang kekurangan modal untuk pembangunan kebun dan pabrik rempah. Untuk mendukung percepatan pembangunan rempah di Maluku Utara akan ditempuh
kebijakan
pelaksanan
kegiatan
penelitian
yang
akan
memanfaatkan dukungan dana dan kondisi dari Pemerintah Daerah dengan tenaga para peneliti dari BPTP Maluku Utara, Balitbangda MalukuUtara, dan Universitas Khairun.
5.2.2. Mengikuti Penas Petani Nelayan Indonesia Kegiatan lokakarya dan ekspose teknologi di luar propinsi Maluku Utara adalah mengikuti Pekan Nasional XII Petani Nelayan Indonesia Tahun 2007 yang dilaksanakan di Desa Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan pada tanggal 7 - 12 Juli 2007. Tim BPTP Maluku Utara terdiri dari tiga orang peneliti dan satu orang penyuluh. Pameran tim BPTP Maluku Utara berupa produk pasca panen pala dan ubi kayu hasil kegiatan anggota Gapoktan Prima Tani kelurahan Jaya, Kota Tidore Kepulauan. Pameran dilaksanakan bergabung dengan tim Pemerintah Provinsi Maluku Utara (terdiri dari enam Kabupaten dan dua Kota) dalam satu stand Pameran Maluku Utara. Sesuai dengan jadwal kegiatan, Panitia Penas 2007 dari Maluku Utara membagi tugas kepada anggota tim dari BPTP Maluku Utara untuk mengikuti beberapa kegiatan antara lain: 1. Mengikuti diskusi interaktif tentang SP3 (Skim Pelayanan Pembiayaan Pertanian) dengan pembicara dari Bank BNI 46, Bank Pembangunan NTB, dan Bank Syariah.
56
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
2. Memfasilitasi petani dan penyuluh dari tim Maluku Utara untuk mengikuti acara sukses penyuluh dan petani. 3. Mengikuti seminar dengan topik “Penerapan Undang-Undang Penyuluhan dan Kehutanan dalam Mensukseskan Revitalisasi Pertanian”. 4. Diskusi tentang kelembagaan penyuluh dan petani yang difasilitasi oleh Bidang Kelembagaan Pusat Penyuluhan Pertanian, Deptan.
Gambar 47. Produk yang Dipamerkan dalam Penas XII
5.3.
Gambar 48. Anggota Gapoktan, Peserta Penas XII
Pengembangan Media Informasi
5.3.1. Pembuatan Media Informasi 1) Website BPTP Maluku Utara Selain memberikan informasi, media internet BPTP Maluku Utara berusaha untuk mendidik dengan memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai informasi teknologi pertanian, serta mempengaruhi pengguna informasi untuk dapat mengadopsi teknologi pertanian yang sudah ada. Website ini juga dapat menjadi kontrol sosial bagi BPTP Maluku Utara dalam menjalankan tugas dan fungsi yang sudah ditentukan oleh masyarakat luas. Target tahun 2007 ini BPTP Maluku Utara harus sudah mempunyai alamat website sendiri. Adanya program Media Informasi ini maka telah hadir website BPTP Maluku Utara dan telah dilakukan registrasi (didaftarkan) dalam website Badan Litbang Departemen Pertanian. Alamat website BPTP Maluku Utara adalah http//www.malut.litbang.deptan.go.id, atau bisa masuk melalui link website/situs Departemen Pertanian, Badan Litbang Pertanian, BPTP Maluku Utara. Dengan adanya website kantor akan menunjang kinerja BPTP agar lebih baik dan profesional lagi dari sebelumnya. Pada gambar 8 adalah tampilan website BPTP Maluku Utara. Telah hadirnya website BPTP Maluku Utara adalah salah satu sarana yang dapat digunakan dalam proses penyebaran informasi teknologi pertanian. Sampai
57
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
dengan saat ini (per 31 Desember 2007) jumlah pengunjung di website BPTP Maluku Utara terdapat 4.545 pengunjung.
Gambar 49. Website BPTP Maluku Utara; http//www.malut.litbang.deptan.go.id
2) Poster a. Poster BPTP Maluku Utara Display-display poster yang ada di BPTP Maluku Utara masih sangat terbatas. Untuk memberikan informasi dan menyuguhkan suasana kantor yang menarik maka dibuatlah beberapa poster penunjang kinerja Balai sebanyak 4
58
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
(empat) buah poster besar ukuran A 0 (ukuran 110x70 cm). Pada tabel 20 adalah berisi daftar poster BPTP Maluku Utara yang telah dibuat T.A 2007. Tabel 20. Poster BPTP Maluku Utara Tahun 2007 No 1 2 3 4
Judul Poster Visi dan Misi Badan Litbang Pertanian Tupoksi BPTP Visi dan Misi BPTP Maluku Utara Teknologi Peternakan
Gambar 50. Poster Visi dan Misi BPTP Maluku Utara
Ukuran Kertas A0 A0 A0 A0
Gambar 51. Poster Tupoksi BPTP
b. Poster Komoditas Pertanian Untuk poster komoditas pertanian telah dibuat 2 (dua) buah poster besar ukuran A0 (ukuran 110x70 cm) dan 2 (dua) buah poster ukuran A 1 (ukuran 90x60 cm). Poster yang dibuat sesuai dengan yang terdapat pada tabel 21 berikut ini : Tabel 21. Poster Komoditas Pertanian No 1 2 3 4
Judul Poster
Ukuran Kertas
Karakteristik Mutu Biji Pala Pohon Industri Tanaman Jagung Ketersediaan Benih Asal Blok Penghasil Tinggi dan Pohon Imduk Pala Varietas Unggul Maluku Utara Cengkeh AFO Varietas Unggul Spesifik Ternate, Tetua Cengkeh Zanzibar
59
Pengkajian
A0 A0 A1 A1
Laporan Tahunan 2007
Gambar 52. Poster Karakteristik Mutu Biji Pala
Gambar 53. Poster Pohon Industri Tanaman Jagung
3) Leaflet dan Brosur Pembuatan leaflet dan brosur dibuat dengan mengambil beberapa komoditas pertanian dengan informasi mengenai cara budidaya (teknik produksi) komoditas terkait. Komoditas pertanian sebagai bahan untuk pembuatan leaflet dan brosur dipilih berdasarkan pertimbangan kebutuhan di lokasi, khususnya Maluku Utara. Berikut ini daftar judul leaflet dan brosur yang telah dibuat serta jumlah cetakannya : Tabel 22. Judul leaflet dan brosur media informasi tahun 2007 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Judul
Keterangan
Budidaya Kakao Budidaya Panili Budidaya Tanaman Cabai Panduan Beternak Kambing Memelihara Itik Petelur Cara Berusahatani Jeruk Teknik Budidaya Jambu Mente Teknologi Produksi Kedelai Budidaya Padi Sawah di Maluku Utara Budidaya Padi Ladang di Maluku Utara Leaflet
dan brosur
Leaflet Leaflet Leaflet Leaflet Leaflet Leaflet Leaflet Leaflet Brosur Brosur
telah disebarluaskan melalui
Jumlah Cetakan (Eks) 100 100 100 100 100 100 100 100 25 25 berbagai kegiatan
diseminasi inovasi teknologi pertanian, yaitu pada kegiatan Pameran pada
60
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
Lokakarya Rempah
Nasional dan
Usahatani
Pendukungnya
tahun
2007,
kunjungan
ke/di
dinas atau instansi lain serta kegiatan yang dibuat khusus Gambar 54. Leaflet yang diterbitkan BPTP Maluku Utara Tahun 2007
untuk
menyebarluaskan inovasi teknologi pertanian dalam
Diseminasi Teknologi Pertanian ke Kabupaten di Prov.
Gambar 55. Brosur yang diterbitkan BPTP Maluku Utara Tahun 2007
Maluku Utara. 4) CD Interaktif BPTP Maluku Utara selaku instansi Departemen Pertanian yang baru saja terbentuk masih memerlukan media promosi untuk memperkenalkan keberadaan BPTP Maluku Utara bagi pihak lain yang belum mengetahuinya. CD interaktif adalah salah satu cara yang tepat untuk menjadi media promosi informasi. Melalui media CD interaktif, kita bisa menampilkan dan menyuguhkan profil maupun produk yang diinginkan dengan tampilan yang berbeda dan menarik.
Gambar 56. CD Interaktif BPTP Maluku Utara
Gambar 57. Beberapa Tampilan Isi dari CD Interaktif BPTP Maluku Utara
61
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
5) Rencana Strategis dan Laporan Tahunan 2006 BPTP Maluku Utara Rencana Strategis 2007-2009 BPTP Maluku Utara adalah penjabaran dari Renstra Badan Litbang Pertanian dan Renstra Puslitbang lingkup Badan Litbang Pertanian. Renstra BPTP ini menjadi acuan untuk menyusun kegiatan pengkajian (RPTP) dan kegiatan diseminasi hasil (RDHP). Dalam perspektif waktu, Renstra ini merupakan bagian dari skenario jangka panjang dan sekaligus sebagai acuan untuk Rencana Kerja Tahunan BPTP Maluku Utara. Renstra BPTP Maluku Utara yang sudah dibuat kemudian dicetak (diperbanyak) untuk disebarluaskan ke instansi-instansi lain seperti Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Prov. Maluku Utara, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Prov. Maluku Utara, BPP Kota Ternate, dan lain-lain, untuk memperkenalkan instansi BPTP Maluku Utara di jajaran Pemerintah Daerah Provinsi Maluku Utara guna membuka jaringan kerja khususnya dalam membangun pertanian Maluku Utara. Laporan Tahunan 2006 BPTP Maluku Utara yang telah selesai dikerjakan kemudian dicetak dan diperbanyak sebagai bahan evaluasi kegiatan yang sudah berjalan dan dan bahan acuan bagi kegiatan BPTP Maluku Utara selanjutnya. Renstra dan Laporan Tahunan 2006 masing-masing dicetak sebanyak 25 eksemplar.
5.3.2. Penyebaran Media Informasi 1) Siaran RRI Salah satu program diseminasi adalah melakukan siaran pedesaan dengan tema pertanian melalui siaran radio di RRI Kota Ternate. Siaran radio RRI dapat diakses oleh sebagian besar warga/ masyarakat/ petani hingga ke pelosok desa. Sampai dengan saat ini sudah dilakukan 13 (tiga belas) kali siaran pedesaan dengan rincian seperti yang terdapat pada tabel 23.
62
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
Tabel 23. Materi Siaran Pedesaan di RRI Kota Ternate Tahun 2007 No
Judul Materi
Pemateri
Waktu
1
Intensifikasi Ayam Buras
Mardianah
02 April 2007
2
Metode Pengendalian Hama Busuk Kering Pada Tanaman Pala
Mardianah
09 April 2007
3
Hama dan Penyakit Penting Pada Tanaman Ubi Kayu (Manihot utilissima)
Mardianah
12 April 2007
4
Pelestarian dan Pemanfaatan Plasma Nutfah Tanaman Pala
Mardianah
16 April 2007
5
Pembuatan Sambal (Chutney) Pala
Mardianah
19 April 2007
6
Cara Pembuatan Selai dari Daging Buah Pala
Mardianah
23 April 2007
7
Budidaya Tanaman Ubi Kayu
Mardianah
04 Mei 2007
8
Mengolah Bahan Minuman Pala Instan
Mardianah
28 Mei 2007
9
Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani
Agus H.
11 Juni 2007
10
Cara Bercocok Tanam Kubis (Brassica coleracea)
Mardianah
03 Juli 2007
11
Teknologi Produksi Kedelai (Glicyne max L)
Mardianah
05 Oktober 2007
12
Cara Bercocok Tanam Jeruk
Mardianah
12 November 2007
13
Budidaya Vanili
Mardianah
06 Desember 2007
2) Diseminasi Teknologi Pertanian ke Beberapa Kabupaten Penyuluhan merupakan salah satu cara dalam mendiseminasikan hasil inovasi teknologi pertanian kepada penggunanya. Oleh karena itu, untuk memaksimalkan peran BPTP Maluku Utara maka dilakukanlah kegiatan Diseminasi Teknologi Pertanian ke Kabupaten di Provinsi Maluku Utara. Terdapat 4 (empat) Kabupaten terpilih dari kegiatan ini, yaitu Kab. Halmahera Barat, Halmahera Utara, Halmahera Tengah, dan Kepulauan Sula. Peserta kegiatan ini difokuskan kepada PPL (Petugas Penyuluh Pertanian) sebagai petugas yang langsung bersentuhan dan berhubungan dengan petani di lokasi wilayah kerjanya maupun Dinas Pertanian setempat. Kegiatan ini selain sebagai sarana untuk mensosialisasikan program kerja BPTP Maluku Utara terutama Program Prima Tani yang sudah dilakukan di Kab. Halmahera Barat dan Kota Tidore Kepulauan, juga sebagai momentum untuk melakukan kunjungan kerja. Pada tabel 24, disajikan rekapitulasi kegiatan diseminasi teknologi pertanian yang sudah dilakukan.
63
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
Tabel 24. Rekapitulasi Kegiatan Diseminasi Teknologi Pertanian Tahun 2007 No
Lokasi
Nama Petugas
Kegiatan Yang Dilakukan 1. Sosialisasi Program BPTP Dalam Mendukung Pembangunan Pertanian Maluku Utara (PRIMA TANI) 2. Eksplorasi kebun Jambu Mete di Kec. Fogi Barat, Kepulauan Sula 1. Perkenalan dan aplikasi alat uji tanah pada lahan Padi Sawah (Paddy Soil Test Kit) 2. AEZ (Agro Ecological Zone) Kab. Halmahera Barat 1. Sosialisasi Program BPTP Maluku Utara 2005-2008 2. AEZ (Agro Ecological Zone) Kab. Halmahera Timur 3. Sosialisasi Road Map tanaman pangan di Kab, Halmahera Utara 4. Sosialisasi Prima Tani Kota Tidore Kepulauan 5. Sosialisasi Prima Tani Kab. Halbar 1. PTT Padi Sawah 2. Pengembangan Model Prima Tani di Maluku Utara 3. Peranan Media Informasi Teknologi Pertanian
1
BPP Sanana, Kab. Kepulauan Sula
M. Seni S. Kulle, STP Agus Hadiarto, SP
2
BPP Sahu, Kab. Halmahera Barat
Nofyarjasri Saleh, SP Yopi Saleh, SP
3
BPP Weda, Kab. Halmahera Tengah
M. Seni S. Kulle, STP Heru Ponco W, S.Pt
4
BPP Kao Barat, Kab. Halmahera Utara
Dr. I Made Jana M, MSc Mardianah, SP
Penyebaran media informasi yang dilakukan BPTP Maluku Utara berupa pembagian leaflet & brosur komoditas pertanian yang telah dibuat serta profil BPTP Maluku Utara dalam bentuk leaflet. Kegiatan utamanya berupa diseminasi teknologi pertanian hasil penelitian dan pengkajian instansi lingkup Badan Litbang Pertanian Departemen Pertanian.
Gambar 58. Kegiatan Diseminasi Teknologi di BPP Sanana, Kab. Kepulauan Sula
64
Gambar 59. Kegiatan Diseminasi Teknologi di BPP Sahu, Kab. Halmahera Barat
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
Gambar 60. Kegiatan Diseminasi Teknologi di BPP Weda, Kab. Halmahera Tengah
Gambar 61. Kepala BPTP Maluku Utara Sedang Menyerahkan Leaflet dan Booklet di BPP Kao Barat, Kab. Halmahera Utara
Khusus untuk kegiatan Diseminasi Teknologi Pertanian ini, antusiasme peserta baik itu PPL maupun Dinas Pertanian setempat sangat baik serta banyak harapan dari mereka agar BPTP Maluku Utara bisa melakukan program (kegiatan) di wilayahnya. Hasil dari kegiatan ini ke depan adalah adanya kerjasama antara BPTP Maluku Utara dengan instansi daerah, khususnya Dinas Pertanian untuk kegiatankegiatan yang bersifat membangun pertanian lokal daerah (spesifik lokasi), seperti; adopsi kegiatan Prima Tani yang sudah berjalan, Road Map tanaman pangan Kabupaten, hingga pewilayahan komoditas pertanian (AEZ). Selain kegiatan kunjungan kegiatan diseminasi seperti yang dilakukan diatas, para peneliti dan penyuluh di BPTP Maluku Utara juga diundang dalam kegiatan pelatihan oleh Dinas maupun instansi terkait. Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Halmahera Timur sangat merespon dengan positif adanya BPTP Maluku Utara, hal ini dibuktikan dengan diundangnya peneliti dan penyuluh BPTP Maluku Utara untuk menjadi Nara Sumber dalam kegiatan Sekolah Lapang Pertanian Terpadu (SL-PT) petani padi sawah di Kec. Wasile, Kab. Halmahera Timur. Pada kesempatan ini, ada beberapa materi yang disampaikan oleh peneliti dan penyuluh BPTP Maluku Utara, diantaranya seperti yang terdapat pada tabel 25. Tabel 25. Materi kegiatan Sekolah Lapang Pertanian Terpadu di Kec. Wasile, Kab. Halmahera Timur, Desember 2007 No
Nama
Jabatan
1
Nofyarjasri Saleh, SP
Penyuluh Pertanian
Materi Yang Disampaikan 1. 2.
2
Mardianah, SP
3
Fredy Lala, SP
65
Penyuluh Pertanian Peneliti
1. 1.
Analisis Kandungan Unsur Hara Tanah Sawah Dengan Menggunakan Metode Paddy Soil Test Kit. Pemupukan Padi Sawah Berdasarkan Target Hasil Panen. Pengenalan Varietas Unggul Padi Sawah. Pengendalian Hama Penyakit Terpadu Pada Tanaman Padi Sawah.
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
Gambar 62. Praktek Pengambilan Sampel Tanah di Sawah Dibimbing Oleh Instruktur Nofyarjasri Saleh, SP di Kec. Wasile, Kab. Halmahera Timur
Gambar 63. Padi Varietas Cisantana Fase Berbulir di Kec. Wasile, Kab. Halmahera Timur
Gambar 64. Telur Keong Mas yang Diletakkan Pada Semaian Padi Sawah dan Tanah di Pematang di Kec. Wasile, Kab. Halmahera Timur
Gambar 65. Pemanfaatan Lahan Sawah dengan Tanaman Sayuran di Kec. Wasile, Kab. Halmahera Timur
66
Gambar 66. Ka. BPTP Maluku Utara Dalam Sosialisasi Mutu Hasil Perkebunan Dengan Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Provinsi Maluku Utara di Sanana, Kab. Kepulauan Sula
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
BAB KENDALA BPTP MALUKU UTARA DAN SARAN
Dari analisis kondisi eksternal dan internal BPTP Maluku Utara, dalam melaksanakan tupoksinya sampai saat ini belum maksimal dikarenakan beberapa kendala sebagai berikut : 1. Dari sisi manajemen litkaji, Untuk tahun 2007 pelaksanaan tupoksi pengkajian di BPTP Maluku Utara tidak dialokasikan dana, hal ini disebabkan alokasi dana seluruhnya untuk Program Utama Departemen Pertanian yaitu Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian (Prima Tani) dan Diseminasi hasil pengkajian berupa media informasi, lokakarya dan visitor plot. 2. Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada belum memenuhi Critical Mass (CM) sehingga belum mampu melaksanakan pengkajian secara optimal dan berbasis visi dan misi balai. 3. Akses ke daerah kepulauan membutuhkan biaya yang sangat besar apalagi untuk wilayah-wilayah tertentu belum didukung dengan infrastruktur yang memadai sehingga BPTP Maluku Utara belum dapat menjangkau 5 kabupaten selain lokasi Prima Tani (Kab. Halmahera Barat dan Kota Tidore Tidore Kepulauan) dan Kebun Percobaan (KP) di Bacan Kab. Halmahera Selatan. Selain itu biaya transportasi di daerah kepulauan sangat mahal. 4. Permintaan pemerintah daerah kepada BPTP untuk melakukan pengkajian pertanian untuk beberapa komoditi pertanian dan perkebunan terpaksa tidak dapat dipenuhi karena keterbatasan dana pengkajian dan jumlah SDM peneliti dan penyuluh yang ada. 5. Sarana dan prasarana balai berupa perpustakaan dan Kebun Percobaan yang ada masih sangat minimal. Referensi buku dan publikasi ilmiah masih sangat terbatas sedangkan akses teknologi informasi masih lambat.
67
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
Sedangkan infrastruktur yang ada di Kebun Percobaan banyak yang rusak pasca konflik, dan masih belum ada perbaikan yang signifikan. 6. Laboratorium penunjang kegiatan pengkajian belum tersedia, sehingga kebutuhan untuk analisis-analisis laboratorium belum bisa dilaksanakan. Dari beberapa kendala yang dialami oleh BPTP Maluku Utara dalam melaksanakan tupoksinya, maka ada beberapa alternatif solusi yang bisa dilakukan diantaranya adalah: 1. Pendanaan untuk kegiatan pengkajian spesifik lokasi dan kearifan lokal perlu ditingkatkan mengingat BPTP baru berumur 1 tahun sehingga sangat perlu dilakukan penelitian-penelitian adaptif skala kecil di beberapa kabupaten dengan agroekosistem
yang
berbeda
sebelum
dilakukan
pengkajian spesifik lokasi untuk menghasilkan rekomendasi teknologi. 2. Jumlah SDM peneliti yang ada di BPTP perlu ditambah sesuai dengan
Critical Mass (CM), dan berdasarkan hasil perhitungan diperoleh jumlah critical mass BPTP Maluku Utara untuk melaksanakan pengkajian dibutuhkan adalah 1 orang S3 ekivalen. 3. Perlu adanya perubahan mekanisme kerjasama yang dilakukan oleh BPTP, karena selama ini salah satu indikator kinerja BPTP adalah banyaknya kerjasama yang dilakukan dengan Pemda. 4. Sarana Prasarana balai perlu ditingkatkan, perpustakaan perlu dilengkapi dengan berbagai publikasi ilmiah dalam bentuk fisik maupun akses jaringan teknologi informasi/internet. Kebun percobaan perlu dilengkapi dengan sarana yang memadai, dan perlu dibangun laboratorium penunjang yang sesuai dengan kebutuhan daerah yaitu pasca panen dan tanah. 5. Untuk mensosialisasikan keberadaan BPTP serta pelaksanaan tupoksi di daerah yang belum dapat dijangkau (aksesibilitasnya rendah), maka dibutuhkan koordinasi dan sinkronisasi program secara intensif dengan lembaga litbang daerah (Balitbangda) dan universitas lokal (Univ. Khairun Ternate).
68
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
BAB PENUTUP
BPTP Maluku Utara adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian di Provinsi Maluku Utara yang baru terbentuk pada bulan Maret 2006 yang lalu. Kami sadari dalam perjalanannya menjalankan tugas di bidang pengkajian dan pengembangan pertanian masih belum optimal, bahkan masih banyak wilayah di Maluku Utara terutama yang letak lokasinya berada jauh dari Ternate masih belum tersentuh peranan BPTP Maluku Utara. Sampai dengan saat ini Kami masih berusaha untuk mengoptimalkan peran BPTP Maluku Utara dalam berbagai macam kesempatan yang ada, mulai dari kunjungan kerja, kerjasama antar institusi, hingga menghadiri undangan-undangan dari instansi lain. Semua Kami coba untuk menjalin hubungan yang baik antar instansi. Mohon masukan berupa kritik dan saran untuk perbaikan ke depannya. Demikianlah Laporan Tahunan ini Kami buat, semoga di tahun-tahun berikutnya akan menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.
Mari Bersama Kita Membangun Pertanian Maluku Utara... Jayalah Pertanian Indonesia.....
69
Pengkajian
Laporan Tahunan 2007
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. 2003. Maluku Utara dalam Angka. Badan Pusat Statistik, Maluku Utara. Anonimous b. 2004. Rencana Strategi Pembangunan Pertanian Maluku Utara 2005 – 2009, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Maluku Utara, 2005. Anonimous. 2005. Kebijakan Pembangunan Pertanian Propinsi Maluku Utara. Anonimous. 2006. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Propinsi Maluku Utara. Anonimous. 2008. Laporan Akhir Diseminasi Hasil Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian. BPTP Maluku Utara. Ternate. Chaniago, D., M.T. Muhammad dan K. Sukartaatmadja. 1976. Survey pohon induk pala di Daerah Istimewa Aceh. Pemberitaan LPTI. No. 22 Juli – September 1976, hal 15 – 29. Kartaatmadja S, dan A.M. Fagi, 2000. Pengelolaan Tanaman Terpadu, Konsep dan Penerapannya. Prosiding Tonggak Kemajuan Teknologi Produksi Tanaman Pangan, Badan Litbang Pertanian, Jakarta. Las. I. 2003. Petunjuk Teknis Litkaji PTT, Puslitbang Tanaman Pangan, BB Padi Sukamandi, Revision Draft I, 24 halaman. Malian, A.H. 2004. Analisis ekonomi Usahatani dan kelayakan Finansial Teknologi pada Skala Pengkajian. Makalah Analisis Finansial dan Ekonomi bagi Pengembangan Sistem dan Usahatani Agribisnis Wilayah. Bogor, 29 November – 9 Desember 2004. Rismunandar, 1987. Budidaya dan tataniaga pala hal. 35-37. Soedijanto. 2004. Menata Kembali Penyuluhan Pertanian di Era Pembangunan Agribisnis. Departemen Pertanian, Jakarta. Zaini, Z, Diah W.S. dan Wahyuddin Syam. 2004. Petunjuk Lapangan PTT Padi Sawah. BP2TP Bogor, BPTP Sumut, NTB, BB Padi Sukamandi dan IRRI.
70
Pengkajian