i
KATA PENGANTAR Universitas Brawijaya (UB) telah menginjak usia 49 tahun pada tahun 2012, atau satu tahun sebelum ulang tahun emas pada tahun 2013. Jangka waktu ini dipertimbangkan masih relatif pendek ditinjau dari perkembangan suatu universitas, tetapi tidak dapat dikatakan muda lagi. Selama jangka waktu tersebut, tentu tidak sedikit yang telah dicapai sekalipun terlalu banyak yang harus dilakukan. Apabila disimak kembali saat awal pembukaan UB, jumlah mahasiswa hanya 104 orang tanpa dosen tetap, dan sekarang jumlah mahasiswa sudah mencapai 43.841 orang dengan jumlah dosen 1.785 orang. Pengembangan UB dilakukan melalui suatu program pengembangan yang dibuat secara terencana dan sistematis dengan arah menuju World Class, Entrepreneurial University sebagai penjabaran dari Visi dan Misi UB. Dalam implementasi program tersebut, tantangan tidak sedikit yang dihadapi untuk membawa UB melakukan penyesuasian tanpa pengalihan dari arah pengembangan. Salah satu aspek penyesuaian yang sering menjadi sorotan adalah peningkatan penerimaan mahasiswa yang cukup nyata belakangan ini. Hal tersebut dilakukan berkaitan dengan kebijakan pemerintah dalam peningkatan akses masyrakat untuk mendapat pendidikan tinggi sebagai penjabaran dari amanat Undang-Undang Dasar 1945 tentang “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Dengan demikian, arah pengembangan UB harus mempertimbangkan aspek keadilan pendidikan (Education Equity) yang tidak mudah diselaraskan dengan World Class University dan Entrepreneurial University. Penerapan E-Education menjadi salah satu cara yang tersedia untuk sinkronisasi arah pengembangan UB dengan keadilan penidikan. E-Education adalah proses pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi secara optimal, antara lain dalam bentuk Blended Learning dan Distance Learning. Pengertian sederhana dari E-Education, yang dipetimbangkan sebagai tipe pendidikan masa depan, adalah “the process of learning online”. Sejumlah universitas kelas dunia sekarang menawarkan program online yang perlu diperhatikan, agar UB tetap pada jejak perkembangan dunia pendidikan mutakhir. Pengembangan Blended Lerning telah dilakukan sejak tahun 2009 yang sampainsaat ini masih memerlukan dukungan dari semua pihak. Pada tahun 2011, Distance Leaning kemudian dikembangkan dengan pembentukan unit Distance Learning. Pembentukan ini didasarkan terutama atas pembukaan kampus UB di Jakarta dan Kediri, serta jumlah peminat UB yang sangat banyak dan tidak dapat ditampung sebagai konsekuensi dari fasilitas pendidikan dan sumber daya yang relatif terbatas. Suatu hal yang perlu ditegaskan adalah bahwa perkembangan UB yang telah dicapai selama ini adalah hasil kerja keras dari semua pihak, khususnya sivitas akademika UB dengan dukungan masyarakat dan pemerintah. Oleh karena itu, ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan baktinya untuk kemajuan UB. Akhirnya, sesuai dengan kata pepatah ”tiada gading yang tak retak”, permohonan maaf disampaikan atas kekurangan pada laporan ini. Malang, 5 Januari 2012
Prof. Dr. Ir. Yogi Sugito NIP. 19510122 197903 1 002
ii
“KINDOMM OF BRAWIJAYA PART III” karya Lalu M., nominator Lomba Fotografi Dies Natalis Ke-48 UB
iii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii BAB-I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1 1.1. Landasan Dasar.................................................................................................... 1 1.2. Strategi Pengembangan ...................................................................................... 2 a. Visi .................................................................................................................. 2 b. Misi ................................................................................................................. 2 c. Tujuan Universitas .......................................................................................... 2 1.3. Program Pengembangan ..................................................................................... 2 a. Arah Pengembangan ...................................................................................... 2 b. Rencana Strategis ........................................................................................... 5 BAB-II PERKEMBANGAN UB................................................................................................... 7 2.1. Pendidikan ........................................................................................................... 7 2.2. Keuangan ........................................................................................................... 16 2.3. Kemahasiswaan ................................................................................................. 18 2.4. Penelitian ........................................................................................................... 19 2.5. Sarana dan Prasarana ........................................................................................ 21 2.6. Teknologi Informasi ........................................................................................... 22 2.7. Perpustakaan ..................................................................................................... 24 2.8. Pusat Jaminan Mutu (PJM) ................................................................................ 25 2.9. Satuan Pengawasan Internal (SPI) ..................................................................... 26 2.10.
Humas........................................................................................................... 27
2.11.
UB Press ........................................................................................................ 27
2.12.
Kerjasama ..................................................................................................... 27
2.13.
Layanan Keluhan Pengguna Jasa UB ............................................................ 28
2.14.
Program Khusus............................................................................................ 28
BAB-III PRESTASI UB............................................................................................................. 33 3.1. Prestasi Internasional ........................................................................................ 33 3.2. Prestasi Nasional ............................................................................................... 34 3.3. Prestasi Mahasiswa ........................................................................................... 35
iv BAB-III PENUTUP.................................................................................................................. 37 Lampiran-1 Daftar Program Studi UB........................................................................ 39 Lampiran-2 Prestasi Mahasiswa UB .......................................................................... 42 Lampiran-3 QS STARS Ratings System....................................................................... 46 Lampiran-4 Berita Kegiatan Termuat di Prasetya Online Tahun 2011 ...................... 51
1
BAB-I PENDAHULUAN 1.1. Landasan Dasar Landasan dasar dari pengembangan Universitas Brawijaya (UB) yang dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan adalah Pancasila dan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945). Pembukaan UUD 1945 dengan pernyataan “untuk mencerdaskan kehidupan bangsa”, sebagai salah satu cita-cita kemerdekaan Indonesia, menandaskan prinsip dasar dalam pengembangan pendidikan di Indonesia termasuk perguruan tinggi. Dengan demikian, pengembangan suatu perguruan tinggi harus diarahkan pada pembentukan kehidupan bangsa yang cerdas (Intellectual Nation Life) dan berjiwa Pancasila. Penjabaran dari landasan dasar di atas dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Departemen Pendidikan Nasional (2005–2009) dinyatakan dengan tiga pilar yaitu: (a) Pemerataan dan perluasan akses pendidikan; (b) Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing keluaran pendidikan; (c) Penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik pendidikan; yang kemudian dinyatakan ke dalam misi Kemendikbud (tahun 2010) yang dikenal dengan 5K, yakni: Ketersediaan, Keterjangkauan, Kualitas, Kesetaraan, dan Kepastian. Tujuan yang ditetapkan dalam RENSTRA Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (2010-2014) sebagai penjabaran dari landasan dasar dan misi Kemendikbud di atas terdiri dari: a. b.
c. d. e.
Terbangunnya sistem Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang mampu menjalankan tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien Ketersediaan pendidikan tinggi Indonesia yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan pembangunan nasional sehingga berkontribusi secara nyata kepada peningkatan daya saing bangsa; Keterjangkauan, kesetaraan, dan keterjaminan akses untuk memperoleh pendidikan tinggi; Perguruan tinggi yang otonom dan akuntabel sejalan dengan UU No 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; Interaksi perguruan tinggi dengan masyarakat yang mencerminkan hubungan timbal-balik yang selaras dan saling menguntungkan.
2 1.2. Strategi Pengembangan Strategi pengembangan UB secara khusus, yang ditetapkan berdasarkan landasan dasar di atas dan merupakan ciri khas UB, dirumuskan dalam bentuk Visi, Misi dan Tujuan yaitu:
a.
Visi
Menjadi universitas unggul yang berstandar internasional dan mampu berperan aktif dalam pembangunan bangsa melalui proses pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
b. Misi
c.
•
Menyelenggarakan proses pendidikan berstandar internasional agar peserta didik menjadi manusia yang berkemampuan akademik dan/atau profesi/vokasi yang berkualitas serta berkepribadian dan berjiwa/ berkemampuan entrepreneur.
•
Melakukan pengembangan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknologi, humaniora, dan seni, serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
Tujuan Universitas •
Menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa entrepreneur, memiliki wawasan yang luas, memiliki disiplin dan etos kerja, sehingga menjadi tenaga akademis dan profesi yang tangguh dan mampu bersaing di tingkat internasional;
•
Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni guna mendorong pembangunan bangsa.
•
Mempunyai kemampuan dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan IPTEKS baru.
•
Menjadi entrepreneurial university yang berdaya saing internasional.
1.3. Program Pengembangan a.
Arah Pengembangan Pengembangan UB diarahkan menuju World Class, Entrepreneurial University yang ditetapkan berdasarkan Visi, Misi dan Tujuan UB serta pertimbangan perkembangan kehidupan yang terjadi belakangan ini yang berkaitan khususnya dengan pendidikan tinggi. Dalam hal ini, tiga aspek yang menjadi pusat perhatian dalam pengembangan UB yaitu membantu dalam upaya pengentasan kemiskinan dan pengangguran, akses pendidikan tinggi dan globalisasi pendidikan.
3 Kemiskinan dan Pengangguran. Kemiskinan adalah salah satu masalah utama di Indonesia dengan >31 juta penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan pada tahun 2010 yang menurun menjadi 30,02 juta orang (12,49%) pada bulan Maret 2011. Perhitungan jumlah penduduk miskin didasarkan atas tingkat pengeluaran yang lebih rendah dari Rp. 211,726/bulan (Maret, 2010) yaitu tingkat pengeluaran secara rata-rata pada gasis kemiskinan. Dengan tingkat pengeluaran demikian, jenis makanan yang dapat dikonsumsi dapat dibayangkan untuk tiga kali makan dalam satu hari yaitu Rp. 211.726/30 hari/3 = Rp. 2.352. Jumlah penduduk miskin di Indonesia akan mendekati 50% apabila standar internasional (US$ 2/hari) digunakan sebagai patokan. Jumlah pengangguran di Indonesia mencapai >8,3 juta orang pada tahun 2010 yang sebagian besar (>40%) adalah lulusan SMTA (sekolah menengah tingkat atas). Tingkat penggangguran dari lulusan perguruan tinggi cukup tinggi yaitu >8,5% dari total pengangguran. Ini berhubungan dengan pertumbuhan lapangan pekerjaan yang tidak memadai dan keterbatasan modal (kompetensi) yang dari angkatan tenaga kerja. Karena itu, reformasi pendidikan tinggi menjadi penting untuk menghasilkan tidak hanya lulusan pencari pekerjaan, tetapi juga yang dapat menciptakan pekerjaan sendiri. Demikian pula melalui IPTEK baru hasil riset dan pengabdian kepada masyarakat, perguruan tinggi yang berorientasi kepada Entrepreneurial University dapat menjadi pelopor dalam upaya pengentasan kemiskinan dan pengangguran tersebut. Akses Pendidikan Tinggi. Angka Partisipasi Kasar (APK) yang digunakan sebagai indikator akses masyarakat ke institusi pendidikan masih rendah. APK ke pendidikan tinggi baru mencapai 18,7% sebagaimana dikemukakan oleh Dirjen Dikti baru-baru ini yang sedikit diatas APK pada tahun 2009 (18%). Ini jauh di bawah APK di Amerika Serikat (40%) dan khususnya Korea Selatan (90%)(Dirjen DIKTI, 2011). Dengan peningkatan APK sebesar 0,7% (2009-2011), Indonesia butuh >60 tahun ke depan untuk mencapai APK sebesar 40%.
Gambar 1. APK ke perguruan Tinggi (statistik Indonesia dan target DIKTI)
4 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen DIKTI) menetapkan target APK untuk penididikan tinggi sebesar 30% pada tahun 2014 yang sulit dicapai berdasarkan keadaan perkembangan yang terjadi belakangan ini (Gambar 1). Peningkatan APK untuk pendidikan tinggi hanya 0,932% dan 0,35% per tahun secara berturut-turut berdasarkan kecenderungan data statistik Indonesia (2005-2009) dan data realisasi Ditjen DIKTI (2009-2010). Ini berarti secara berturut-turut bahwa tingkat 30% APK baru dicapai pada tahun 2025 dan 2043. Salah satu faktor yang dapat mengakibatkan tingkat APK yang rendah adalah tingkat pendapatan (Gambar 2). Dengan ekstrapolasi dari hubungan tingkat pendapatan dengan APK, tingkat pendapatan masyarakat secara ratarata harus mendekati Rp. 70 juta/tahun (5,745 juta/bulan) untuk mencapai APK sebesar 30%. Kedencerungan perkembangan pendapatan per kapita dalam 5 tahunh terakhir (2005-2009) menunjukkan bahwa pendapatan per kapita sebesar Rp. 70 juta/tahun baru dicapai tahun 2026 (Gambar 3).
Gambar 2. Hubungan pendapatan dengan APK
Gambar 3. Hubungan pendapatan dengan waktu
Globalisasi Pendidikan Tinggi. Pemeringkatan universitas pada tingkat internasional yang dilakukan oleh berbagai pihak telah memaparkan posisi perguruan tinggi di Indonesia pada tingkat internasional. Sekalipun penilaiain yang dilakukan tidak sempurna, peringkat perguruan tinggi di Indonesia pada tingkat internasional dapat merefleksikan kualitas pendidikann yang dilaksanakan di Indonesia. Sebagaimana ditegaskan pada RENSTRA DIKTI (2010-1014), kualitas perguruan tinggi di Indonesia masih menjadi satu kelemahan sebagaimana tercermin dari jumlah publikasi ilmiah pada internasional, jumlah paten dan kekayaan intelektual lainnya. Karena itu, pemeringkatan internasional dapat menjadi pendorong upaya peningkatan kualitas perguruan tinggi di Indonesia.
5 Sebagai gambaran, pemeringkatan perguruan tinggi pada tingkat dunia dan Asia yang dilakukan oleh QS World University Rangkings didasarkan atas 5 (lima) kriteria yaitu: kualitas penelitian (Research Quality), kualitas pengajaran (Teaching Quality), ketenaga-kerjaan lulusan (Graduate Employability), dan internasionalisasi (Internationalisation), UB meraih prestasi sebagai berikut: • • • • •
empat bintang untuk serapan lulusan (employability), empat bintang untuk keperdulian pada masyarakat (engagement) tiga bintang untuk transfer inovasi dan pengetahuan (inovation), tiga bintang untuk infrastruktur (Infrastructure), dua bintang untuk penelitian (research).
b. Rencana Strategis Rencana Strategis (Renstra) UB untuk periode 2010-2014 telah disusun dan disetujui Senat UB sebagai strategi pengembangan pada tingkat operasional yang terdiri enam (6) bidang prioritas yaitu: A. B. C. D. E. F.
Ragaan UB Masa Depan (Future State) Kualitas Pembelajaran (Teaching Quality) Kualitas Penelitian (Research Quality) Ketenaga-Kerjaan Lulusan (Graduate Employability) Entrepreneurial University Pencitraan Internasional (International Outlook)
6
DIALOG REKTOR-PKL. Upaya rektor dalam membatasi dan mengatur Pedagang Kaki Lima yang ada di lingkungan kampus adalah keinginannya untuk menjadikan UB sebagai kampus yang AMANAH, yakni aman, nyaman, dan indah.
7
BAB-II PERKEMBANGAN UB 2.1. Pendidikan 1)
Jumlah Program Studi
Universitas Brawijaya dengan 13 Fakultas (Tabel 2), termasuk satu program yang setingkat fakultas, menawarkan 166 program studi hingga akhir 2011 (Lampiran I). Program studi ini, yang mencakup program Double Degree (DD), tersebar pada semua strata pendidikan dari mulai S0 hingga S3, dan terdapat sebagian besar (42,2%) pada strata 1 (S1) (Gambar 4). 2)
Gambar 4. Jumlah program studi
Kualifikasi Program Studi
Nilai Akreditasi. Kualifikasi program studi (PS) yang ditawarkan tersebut dapat didasarkan atas nilai akreditasi yang dilakukan secara nasional. Dengan pendekatan ini, sebagian besar PS tersebut belum dapat dinilai karena masih baru dibuka dan belum masuk dalam sistem akreditasi nasional (program DD). Dari jumlah yang telah diakreditasi sebanyak 40 program studi (S1, S2 & S3), sebagian besar (50%) dinilai sangat baik (A), 5% diberi nilai C, dan sisanya diberi nilai B (Gambar 5). Daya Tarik PS. Pendekatan lain didasarkan atas jumlah peminat dibandingkan dengan yang diterima dengan asumsi bahwa kualitas PS atau pendidikan merupakan salah satu kriteria utama yang digunakan masyarakat dalam penentuan pilihan universitas tempat studi. Jumlah peminat terus meningkat dari tahun ke tahun dan mencapai >100 ribu orang pada tahun 2011 dengan laju pertumbuhan mendekati 100% dibadingkan dengan tahun sebelumnya (Gambar 6). Hanya sebagian kecil dari peminat pada tahun 2011 (Diterima/ Peminat <20%) yang dapat ditampung di UB.
Gambar 5. Proporsi dari PS dengan nilai akreditasi A, B dan C, serta yang belum terakreditasi
Gambar 6: Perkembangan dan pertumbuhan jumlah peminat
8 Apabila rasio Peminat/Diterima dipertimbangkan, yang menggambarkan kualitas calon mahasiswa baru, sekitar 8 peminat memperebutkan satu tempat secara rata-rata (Gambar 7). Persaingan yang paling tinggi berdasarkan rasio ini pada tahun 2011 terjadi pada Fakultas Kedokteran (Gambar 8). Prioritas Pilihan. Sebagian besar dari calon mahasiswa baru yang diterima mendaftar ulang (Gambar 7). Ini dapat digunakan sebagai gambaran dari prioritas perguruan tinggi yang menjadi pilihan tempat studi dari peminat. Dengan demikian, sebagian besar dari peminat UB adalah yang menempatkan UB sebagai pilihan pertama (prioritas utama) untuk tempat studi.
Gambar 7. Perkembangan kualitas/ prioritas pilihan (Peminat/Diterima)
Peningkatan yang sangat pesat ini dapat juga sebagian disebabkan pertambahan jumlah penduduk yang ingin melanjutkan studi ke perguruan tinggi sebagaimana direfleksikan oleh hubungan antara jumlah peminat UB dengan APK (Angka Partisipasi Kasar) pergurun tinggi sesuai dengan data statistik Indonesia (Gambar 9). 3)
Dosen
Jumlah Dosen. Jumlah Dosen meningkat cukup banyak pada tahun 2011 dengan kebijakan penerimaan Dosen kontrak dan secara keseluruhan telah mencapai 1.785 orang. Peningkatan jumlah Dosen wanita sedikit lebih banyak dari yang laki-laki sehingga persentasi Dosen wanita telah mendekati 40% (Gambar 10) yang melebihi target nasional dalam kesetaraan gender. Jumlah Dosen tersebut jauh dari yang ideal terutama jika kriteria dari pemeringkatan universitas pada tingkat internasional digunakan (mahasiswa/Dosen = 6).
Gambar 8. Profil fakultas dalam kualitas mahasiswa baru (Peminat/Diterima)
Gambar 9. Jumlah peminat sebagai fungsi dari APK
Kualifikasi Dosen. Kualifikasi akademik dari sebagian besar dosen tersebut, ditinjau dari pendidikan, masih belum memenuhi
9 harapan dengan jumlah dosen dengan pendidikan S3 (Doktor) yang jauh dibawah rencana target idaman sebesar 80% dari total Dosen (Gambar 11).
Gambar 10. Perkembangan jumlah Dosen dan % Perempuan (Dosen)
Gambar 11. Perkembangan kualifikasi Dosen dan rasio mahasiswa/Dosen
Jumlah Guru Besar (Professor) yang <10% dari total Dosen jauh dibawah dari rencana target sebesar 40% dari total Dosen (Gambar 12). Dari segi kepangkatan, sebaran Dosen tersebar cukup logis pada jejang kepangkatan (Gambar 13).
Gambar 12. Perkembangan jumlah Guru Besar
Gambar 13. Perkembangan kepangkatan Dosen
Dosen Studi Lanjut dan Kunjungan LN. Jumlah Dosen yang studi lanjut cukup banyak untuk S2 dan S3 baik dalam negeri maupun luar negeri (Gambar 14). Kunjungan Dosen ke luar negeri (LN) untuk meningkatkan pengalaman menurun cukup banyak pada tahun 2011 dibandingkan dengan tahun sebelumnya (Gambar 15).
10
Gambar 14. Perkembangan Dosen studi lanjut di dalam negeri (DN) dan luar negeri (LN)
4)
Gambar 15. Profil fakultas dalam jumlah Dosen dengan kunjungan luar negeri (LN)
Tenaga Administrasi Jumlah Tenaga Administrasi. Jumlah Tenaga Administrasi (T. Adm) meningkat cukup pesat dari tahun ke tahun dan telah mencapai 1765 orang pada tahun 2011 dengan peningkatan >66% pada tahun 2011 dibandingkan dengan tahun sebelumnya (Gambar 16). Jumlah T. Adm laki-laki masih cukup dominan dengan persentase T. Adm wanita <30%. Kualifikasi dari T. Adm. Kualifikasi T. Adm dari segi pendidikan, masih belum memadai dengan 45,3% dari T. Adm mempunyai pendidikan SLTA (Gambar 17). Jumlah T. Adm dengan pendidikan SLTP dan SD masih cukup tinggi (17,4%), dan <27% dengan pendidikan sarjana dan diatasnya.
Gambar 16. Perkembangan jumlah dan % Perempuan dari T. Administrasi
Gambar 17. Profil pendidikan dari T. Adminstrasi
11 5)
Mahasiswa Jumlah Mahasiswa. Jumlah mahasiswa secara keseluruhan meningkat pesat dari tahun ke tahun dan telah mencapai 43.841 orang pada tahun 2011 yang sebagian besar adalah mahasiswa S1 (Gambar 18). Jumlah mahasiswa laki-laki (50.5%) hampir sama dengan jumlah mahasiswa perempuan (49,5%) yang merefleksikan tingkat kesetaraan Gambar 18: Perkembangan Jumlah total gender yang tinggi di dunia pendidikan mahasiswa dan S1 tinggi di Indonesia. Mahasiswa pada strata lain menunjukkan peningkatan untuk S0 dan Sp1, tapi penurunan untuk S2 dan S3 pada tahun 2011 dibandingkan dengan tahun 2010 (Gambar 19). Asal Mahasiswa. Mahasiswa tersebut berasal dari hampir seluruh wilayah Indonesia, dan jumlah mahasiswa yang berasal dari luar Jawa Timur (Jatim) sangat besar yaitu 40,6%. Jumlah mahasiswa yang berasal dari bagian barat Jatim lebih banyak Gambar 19. Perkembangan Jumlah mahasiswa S0, Sp1, S2 dan S3 (24,2%) dari yang bagian timur (16,4%) (Gambar 20 dan 21). Ini menegaskan bahwa UB adalah suatu universitas favorit dengan pertimbangan jumlah universitas terkenal pada tingkat nasional yang terdapat sebagian besar pada wilayah bagian barat dari Jatim. Sebagian besar mahasiswa dari wilayah barat berasal dari DKI Jakarta (23,0%), dan dari wilayah timur berasal dari Kalimantan Timur (11,7%).
12
Gambar 20. Profil jumlah mahasiswa berdasarkan asal daerah dari Wilayah Barat.
6)
Gambar 21. Profil jumlah mahasiswa berdasarkan asal daerah dari Wilayah Timur.
Rasio Mahasiswa/Staff Rasio Mahasiswa/Dosen. Perkembangan jumlah mahasiswa yang pesat mengakibatkan rasio mahasiswa/Dosen yang tinggi (>24,9) pada dua tahun terakhir (Gambar 22). Ini jauh diatas rasio yang ideal sebagaiman dinyatakan sebelumnya (mahasiswa/Dosen = 6). Rencana target minimum UB untuk rasio mahasiswa/Dosen = 20 dan 15 masing-masing untuk bidang sosial dan eksakta.
Gambar 22. Perkembangan rasio Mhs/Dsn, Mhs/T. Adm & T. Adm/Dsn
Mahasiswa/T. Adm. Rasio mahasiswa/T. Adm menunjukkan penurunan yang tajam dari 34,7 pada tahun 2010 menjadi 24,8 pada tahun 2011 (Gambar 23). Perbandingan antara T. Adm dengan Dosen menunjukkan perkembangan yang positif dengan waktu dan mendekati rasio T. Adm/Dosen = 1 pada tahun 2011 (Gambar 22).
7)
Lulusan Jumlah Lulusan. Jumlah lulusan meningkat dari 5.108 (tahun 2010) menjadi 6.496 pada tahun 2011 yang berarti peningkatan sebesar 27,2% (Gambar 23). Tetapi jumlah lulusan tersebut <60% dari jumlah mahasiswa baru yang
13 menjadi salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan untuk menghindari penumpukan mahasiswa. Kualitas Lulusan. Kualitas lulusan, ditinjau dari IP (indeks Prestasi), sangat baik dengan rata-rata IP = 3,3 pada tahun 2011 (Gambar 24). Lama studi (LS) masih diatas 4 tahun secara rata-rata yang tidak tergantung pada fakultas, dan lama studi ≥5 tahun masih dijumpai di dua fakultas (Gambar 25). Hubungan yang cukup erat terdapat antara LS dengan IP yang menunjukkan penurunan dengan peningkatan lama studi dengan pengecualian FK (Gambar 26). Ini sesuai dengan kenyataan bahwa kualitas mahasiswa yang baik akan memperoleh nilai yang baik dan menyelesaikan studi pada waktu yang tepat.
Gambar 23. Perkembangan jumlah dan rasio lulusan/MABA (Mahasiswa baru)
Angka Efisiensi Edukasi (AEE). Indikator kinerja pendidikan dari Gambar 24: Perkembangan IP (Indeks suatu perguruan tinggi sering diukur Prestasi dan Lama studi dengan AEE (rasio jumlah lulusan dengan jumlah keseluruhan mahasiswa). Indikator ini, sebagai ukuran efisiensi dalam lama studi, akan memberikan gambaran dari kinerja pendidikan yang tepat apabila jumlah mahasiswa baru yang diterima tetap. Dengan asumsi ini, program pendidikan yang baik mempunyai AEE = 100%, 33% dan 25% masing-masing untuk lama studi 1 tahun (mis. Vokasi/D1), 3 tahun (mis. Vokasi/ D3 & S2), dan 4 tahun (mis. S1, Sp1 & S3).
14
Gambar 25. Profil fakultas dalam IP (Indeks Prestasi) dan LS (Lama Studi, tahun)
Gambar 26. Hubungan IP dengan Lama Studi (LS)
Dengan perubahan jumlah mahasiswa yang diterima di UB dari tahun ke tahun (Gambar 27), hasil perhitungan AEE tidak menggambarkan kinerja pendidikan yang sesungguhnya. Sebagai gambaran, AEE pada tahun 2011 sangat rendah (13,0%) untuk S1, dan sangat tinggi (41,6%) untuk S2 yang jauh diatas AEE ideal dengan lama studi 3 tahun (Gambar 28). Gambaran AEE yang Gambar 27. Perubahan jumlah mahasiswa lebih baik dapat diperoleh dengan waktu dengan jumlah lulusan pada tahun x yang dibagi dengan jumlah mahasiswa baru yang diterima pada tahun x-4 yang kemudian dibagi dengan 4 (lama studi). Hasil perhitungan ini menunjukkan AEE yang lebih mendekati keadaan sesungguhnya dengan AEE = 23% untuk S1 untuk tahun 2011 yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya (Gambar 29).
15
Gambar 28. AEE berdasarkan rasio lulusan/total mahasiswa pada tahun (th) yang sama
Gambar 29. AEE berdasarkan rasio lulusan th X/ (MABA th X-LS)x4. LS = Lama Studi, tahun
IP/LS. Pendekatan lain yang dilakukan untuk menilai kinerja pendidikan adalah IP/LS yaitu hasil bagi dari IP dengan LS (LS = Lama Studi, dan IP = Indeks Prestasi). Tingkat IP/LS ideal untuk S1 adalah 4/4 = 1 dengan asumsi LS = 4 tahun & IP = 4 (semua nilai A). Hubungan antara IP/LS dengan LS menunjukkan penurunan IP/LS yang jelas dengan pertambahan lama studi (Gambar 30). Hasil perhitungan IP/LS berkisar diantara 0.59-0.81 yang berarti 59-81% dari kondisi ideal (Gambar 31).
Gambar 30. Hubungan rasio IP/LS dengan LS. IP = Indeks Prestasi dan LS = Lama Studi (tahun)
Gambar 31. Profil fakultas dalam IP/LS dari S1. IP/LS = 1 → IP = 4 (semua nilai A) & LS = 4 tahun
Mahasiswa Drop Out. Jumlah mahasiswa DO (Drop out), yang menunjukkan penurunan pada tahun 2011 dibandingkan dengan tahun sebelumnya, masih cukup banyak yang mencapai 956 mahasiswa (Gambar 32). Apabila dibadingkan dengan jumlah masiswa yang keluar dari UB (lulus+DO), jumlah yang DO masih diatas 10% pada tahun 2011. Semua mahasiswa yang DO
16 berasal dari program studi S1 pada tahun 2011 dengan sebaran yang berbeda antara fakultas (Gambar 33)
Gambar 32. Perkembangan jumlah mahasiswa DO (Drop Out). DO (%) adalah DO/(DO+ Lulusan)*100 pada tahun yang sama
Gambar 33. Profil faultas dalam jumlah DO. Angka dalam gambar adalah %DO dari total DO pada tahun yang sama
2.2. Keuangan Jumlah Anggaran. Jumlah penerimaan dari APBN dan PNBP terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dan telah mencapai Rp. 846,3 milyar pada tahun 2011 atau >4% lebih tinggi dari yang pada tahun 2010 (Gambar 34). Proporsi penerimaan dari PNBP dibandingkan dengan total penerimaan masih tetap dominan dan menunjukkan penurunan secara berangsur dari 70,8% pada tahun 2008 menjadi 58% pada tahun 2011 Gambar 34. Perkembangan (Gambar 33). Ini berarti biaya penerimaan UB pendidikan yang ditanggung oleh pemerintah hanya 42% yang dapat menjadi salah satu faktor yang mengakibatkan akses masyarakat pada pendidikan tinggi yang rendah.
17 Anggaran/Mahasiswa. Biaya pendidikan per mahasiswa, yang dihitung dari rasio total penerimaan dengan jumlah mahasiswa, turun pada tahun 2011 menjadi Rp. 19,3 jt/Mhs/th dari Rp. 22.2 jt/Mhs/th yang dicapai pada tahun 2010 (Gambar 35). Rasio ini masih cukup baik ditinjau dari standar DIKTI (Rp. 18 juta/mahasiswa/tahun). Gambar 35. Perkembangan proporsi PNBP Biaya Pendidikan Idaman. Biaya dan rasio dana/Mahasiswa pendidikan digunakan terutama untuk belanja pegawai (gaji) dan belanja barang & modal. Untuk setiap 6 mhs untuk kondisi ideal memerlukan satu orang tenaga edukatif (dan 1 orang tenaga administrasi) yang berarti biaya pendidikan/Mhs untuk belanja pegawai adalah gaji dibagi dengan 6 mahasiswa. Belanja barang dan modal secara rata-rata selama 4 tahun terakhir (2008-2011) di UB adalah sekitar Rp. 12 juta/Mhs/th atau 72 juta/6 mhs/tahun. Apabila gaji seorang Dosen dengan gelar Dokto (kondisi ideal) adalah Rp. 5 Gambar 36. Skenario anggaran pendidikan juta/bln dan gaji seorang T. minimum hingga Idaman dengan administrasi R[p. 3 jt/bln, sehingga perubahasan rasio Mhs/Dosen total biaya pendidikan untuk belanja pegawai adalah (RP. 5 jt +Rp. 3 jt) x 12 bln = 96 jt/tahun. Dengan demikian, biaya pendidikan ditinjau dari dua aspek ini saja dengan rasio Mhs/Dosen = 6 adalah (96 jt + 72 jt)/6 = 28 jt/Mhs/th yang lebih tinggi dari biaya pendidikan yang terjadi sekarang ini di UB (Rp. 19,3 jt/Mhs/th). Dengan pendekatan ini, biaya pendidikan untuk rasio Mhs/Dosen dan gaji yang berbeda dapat dihitung (Gambar 36). Biaya pendidikan idaman adalah >Rp.76 jt/Mhs/th (Rasio Mhs/Dosen = 6 dan Gaji Dosen = Rp. 20 jt/bln/org ,dan Gaji T. Administrasi = Rp. 12 jt/bln/org).
18 2.3. Kemahasiswaan Beasiswa. Jumlah mahasiwa penerima beasiswa terdapat sebanyak 6.162 orang untuk tahun 2011 atau >14% dari total mahasiswa (Gambar 37). Jumlah dana beasiswa yang diperoleh dari berbagai sumber mencapai Rp. 22,7 milyar (Gambar 38) yang berarti secara rata-rata sekitar Rp. 3,7 jt/Mhs/th atau sekitar Rp. 300.000/Mhs/bln (Rp.10.121/Mhs/hari) yang berada dibawah garis kemiskina berdasarkan standar internasional (US$ 2/hari).
Gambar 37. Profil jumlah mahasiswa penerima beasiswa dari berbagai sumber
Gambar 38. Profil jumlah dana beasiswa dari berbagai sumber
Prestasi Mahasiswa. Prestasi mahasiswa baik dalam bidang Penalaran maupun Minat dan Bakat merosot pada tahun 2011 dibandingkan dengan tahun sebelumnya (Gambar 39). Secara keseluruhan, prestasi mahasiswa pada tahun 2011 hanya sekitar 37,8% dari yang dicapai pada tahun 2010. JPC. JPC (Job Placement Center) berkaitan erat dengan kemahaiswaan sebagaimana ditegaskan dalam tujuann pengembangan JPC yaitu (i) Gambar 39. Perkembangan prestasi Menjadi pusat informasi mahasiswa mahasiswa dan alumni tentang peluang kerja, (ii) Menjadi pusat pelatihan dan pengembangan dalam mempersiapkan mahasiswa dan alumni memasuki dunia kerja, (iii) Membantu alumni dalam menentukan dan menemukan karir, baik sebagai pegawai, ataupun wirausaha (entrepreneurship), dan (iv) Menjadi fasilitator antara perguruan tinggi dengan dunia usaha dan industri dalam skala nasional maupun internasional. Indikator kinerja dari JPC yang tersedia sementara ini adalah jumlah kerjasama dengan perusaaan dan informasi pekerjaan (lowongan dan posisi). Kedua indikator ini tidak menunjukkan
19 pemulihan yang cukup nyata padan tahun 2011 setelah merosot pada tahun 2010 (Gambar 40).
2.4.
Gambar 40. Perkembangan jumlah kerjsama dan informasi lowongan dan posisi pekerjaan
Gambar 41. Perkembangan jumlah proposal penelitian dan Dosen yang terlibat dalam penelitian
Gambar 42. Perkembangan jumlah dana penelitian
Penelitian
Kegiatan Penelitian. Kegiatan penelitian terus merosot selama dua tahun terakhir (2010-2011) baik ditinjau dari jumlah proposal penelitian dan jumlah Dosen yang terlibat dalam penelitian (Gambar 41) maupun jumlah dana penelitian (Gambar 42). Jumlah dana penelitian pada tahun 2011 hanya 33.3% dari yang pada tahun 2009 yang dapat dihubungkan sebagian dengan kebijakan pemerintah dalam penyediaan dana penelitian. Produk Penelitian. Sebagai konsekuensi dari penurunan kegiatan penelitian, produk penelitian juga menunjukkan penurunan secara keseluruan (Gambar 43). Tetapi jumlah laporan penelitian yang dipublikasi mengalami peningkatan sebagai dampak dari pengetatan peraturan tentang kewajiban publikasi hasil penelitian. Jumlah publikasi hasil penelitian pada Jurnal Internasional yang mengalami peningkatan masih sangat terbatas yaitu <30% dari total publikasi (Gambar 44). Produk penelitian dalam bentuk HAKI, Teknologi Tepat Guna, Model, dan Buku Ajar tidak menunjukkan perkembangan yang positif kecuali Buku Ajar yang meningkat cukup besar (Gambar 45).
20
Gambar 43. Perkembangan jumlah produk penelitian
Gambar 44. Perkembangan jumlah publikasi dari hasil penelitian
Gambar 45. Perkembangan produk penelitian (HAKI, Tek. Tepat Guna, Model & Buku Ajar) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (BEM FK UB) dinyatakan sebagai juara dua dalam Lomba Organisasi Pemuda yang diselenggarakan oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (KEMENPORA RI
21 2.5. Sarana dan Prasarana 1) Lahan Dan Bangunan Luas Lahan. Luas lahan yang dimiliki UB hingga tahun 2011 tercatat 2.013.970 m2 yang tersebar di 15 tempat (Gambar 46). Luas kampus di Jl. Veteran hanya <28% dari total luas lahan. Lahan yang terdapat di Lampung yang lebih dari 43% dari total luas lahan belum dapat dimanfaatkan untuk kepentingan akademik UB.
Gambar 46. Luas lahan UB A. B. C. D. E.
Kampus Jln. Veteran Jl. Sukarno-Hatta Dadap Rejo, Batu Kab. Probolinggo Sumber Sekar, Dau
F. G. H. I. J.
Pucang Songo, Pakis Ngijo, Karangploso Kel. Sukaharjo Kromengan Tegalweru, Dau
K. L. M. N. O.
Sumberpasir, Tumpang Jatimulyo, Lowokwaru Cangar, Batu Tulung Rejo, Batu Lampung
22 Luas Bangunan. Luas bangunan fisik terus mengalami peningkatan yang sekarang telah mencapai >269 ribu m2 sebagai hasil dari pembangunan gedung yang cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir ini (Gambar 47). Sebaran dari luas bangunan ini untuk berbagai penggunaan bervariasi dengan ruang untuk fasilitas umum yang dominan (Gambar 48).
Gambar 47. Perkembangan luas bangunan fisik
Gambar 48. Penggunaan luas bangunan 2011
2.6. Teknologi Informasi Bandwidth. Implementasi teknologi informasi pada tahun 2011 di titik beratkan pada sistem informasi pendukung manajemen dan pembelajaran. Tahun 2011 menjadi titik tolak perkembangan sistem pembelajaran menggunakan fasilitas elearning. Penerapan elearning akan sangat membantu dalam memberikan layanan pembelajaran kepada mahasiswa yang jumlahnya meningkat secara signifikan. Peningkatan layanan ini harus disertai dengan dengan layanan infrastruktur yang semakin meningkat. Peningkatan bandwidth menjadi salah satu dasar peningkatan layanan UB. Pada tahun 2011 bandwidth UB meningkat menjadi 160 Mbps sejak bulan Oktober (Gambar 49).
Gambar 49: Perkembangan Bandwidth dan HotSpot
Hot Spot. Peningkatan bandwidth juga disertai dengan perluasan layanan akses data. Pada tahun 2011, pembangunann jaringan serat optik zona timur dilakukan untuk menghubungkan gedung Samantha Krida, Rumah Pintar, SMA BSS, Griya UB, Gedung Ikatan Alumni, Vokasi hingga INBIS. Penambahan jaringan serat optik ini meningkatkan panjang total serat optik di UB menjadi 5315m. Pengembangan jaringan ini ditujukan guna meningkatkan aksesibilitas bagi mahasiswa UB dan
23 layanan sistem informasi akademik di area Vokasi. Zona akses wireless network juga diperluas dengan penambahan sejumlah wireless akses point. Saat ini jumlah akses point UB (Hot Spot) adalah 213 unit yang tersebar di seluruh area UB (Gambar 49). Pengggunaan Jaringan TI. Penerapan satu satu account (singgle sign on) untuk satu pengguna (user) mulai diterapkan untuk seluruh akses sistem informasi manajemen UB. Email account menjadi satu-satunya identitas warga UB dalam mengakses layanan teknologi informasi di UB seperti akses internet, simpeg, siado, siakad, EKD dan layanan lainnya. Sistem ini meningkatkan keamanan dan keperdulian pengguna akan kepentingan pemilikan email kunci guna memasuki layanan TI UB, kebijakan meningkatkan jumlah dosen dan karyawan yang memiliki email resmi UB. Keadaan ini membawa pada perkembangan yang pesat penggunaan fasilitas yang tersedia
Gambar 50. Perkembangan dampak perkembangan fasilitas Teknologi Informasi
sebagaimana direfleksikan oleh jumlah pengguna Email, PC terkoneksi dan kapasitas Inbox Email (Gambar 50). Peningkatan Layanan. Kualitas layanan UB kepada pengguna (stakeholder) juga semakin ditingkatkan dengan perkembangan fasilitas Teknologi informasi yang dilakukan, antara lain dengan, integrasi data sebagai salah satu langkah dalam meningkatkan kualitas manajemen semakin di tingkatkan Gambar 51. Perkembangan (Gambar 51). Berbagai aplikasi Aplikasi Online dan Integrasi pendukung pengelolaan data telah Data Base (DBaseZ) dibangun secara terintegrasi. Layanan pada mahasiswa sudah terkoneksi mulai dari proses pendaftaran, registrasi, perkuliahan hingga wisuda dan menjadi alumni. Integrasi ini di ikuti pula oleh berbagai layanan sistem informasi manajemen.
24 2.7. Perpustakaan Buku dan Pengguna. Pertambahan jumlah judul dan kopi buku pada tahun 2011 cukup besar yaitu masing-masing 1.666 dan 1.919 dibandingkan dengan tahun sebelumnya (Gambar 52). Sebaliknya jumlah pengunjung dan teruma peminjam menunjukkan penurunan yang cukup besar yaitu masing-masing sebesar 8.299 dan 11.419. Sebaran jumlah pengunjung perpustakaan diantara jenis pengguna sangat beragam yang dapat sebagian berhubungan dengan jumlah mahasiswa n(Gambar 53). Secara keseluruhan, penurunan dalam jumlah pengguna perpustakaan dapat sebagian disebabkan perkembangan fasilitas teknologi informasi yang semakin luas di UB dan ketersediaan referensi dalam dunia maya yang semakin banyak dan mudah diakses.
Gambar 52. Perkembangan jumlah judul dan kopi buku serta jumlah pengguna
Gambar 53. Profil fakultas dalam jumlah pengunjung perpustakaan
25 Taksasi Online dan Karya Ilmiah (Karil). Perkembangan kemudahan perolehan referensi dari dunia maya tercermin juga dari perkembangan jumlah pengguna website perpustakaan (taksasi online) yang tidak menunjukkan perbaikan cukup nyata setelah merosot tajam pada tahun 2010 (Gambar 54). Keadaan ini perlu dipertimbangkan dalam pengembangan perpustakaan karena pengguna perpustakaan konvensional dimasa akan datang akan semakin sedikit dengan kemudahan yang ditawarkan dunia maya. Perkembangan positif yang cukup nyata ditunjukkan oleh jumlah karya ilmiah (karil) khususnya skripsi sehingga dapat dihubungkan dengan peningkatan dalam jumlah mahasiswa (Gambar 55).
Gambar 54. Perkembangan jumlah taksasi online dank aril (karya ilmiah)
Gambar 55. Prrofil jenis karya ilmiah
2.8. Pusat Jaminan Mutu (PJM) Pusat Janiman Mutu (PJM) telah menjadi lembaga pengawasan internal yang diharapkan dapat mengawal UB untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan. Kelembagaan dan tugas Tim PJM diperbarui setiap tahun sesuai dengan dinamika dan kapasitas UB. Berdasarkan SK Rektor No.181/SK/2011, tugas utama PJM adalah: a)
Mengembangkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan pelaksanaan auditnya sehingga persyaratan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008.
b)
Meningkatkan kualifikasi Akreditasi Program Studi (APS) untuk menghadapi Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) pada tahun 2014.
c)
Melaksanakan Monevin Program Hibah Kompetisi (PHK)
SPMI disusun dalam rangka mencapai layanan pendidikan bermutu yang berkelanjutan, relevan dan berdaya saing internasional. SPMI yang dikembangkan di UB berbasis pada integrasi berbagai standar untuk menghadapi pelbagai Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME), yaitu : Akreditasi Program Studi dan Akreditasi Instansi Perguruan Tinggi dari BAN-PT, SMM ISO 9001: 2008, Monev PHK dari Ditjen
26 Dikti, Pelayanan Prima, Webometrics dan World Class University (Quacquarelly Symonds Asia/QS Asia). Capaian kinerja PJM yang dapat disumbangkan bagi kemajuan UB, adalah: a)
Mampu mengektensi dari empat unit kerja yang tersertifikasi ISO 9001:2008 (PJM, HUMAS, Perpustakaan Pusat, BAAK) menjadi seluruh unit kerja (akademik dan non-akademik) di UB pada tanggal 14 Nopember 2011 dari Lembaga sertifikasi Lloyd Register Quality Assurance (LRQA) , dengan lingkup sertifikasi : Provision of higher education on academic services (undergraduate and postgraduate programmes) including academic supporting services. Disamping itu juga mendorong Laboratorium Sentral Ilmu Hayati (LSIH) mendapatkan sertifikat ISO 17025.
b)
Mengantarkan UB memperoleh sertifikat Pelayanan Prima dari Kemendiknas, nilai skor tertinggi dari sejumlah Perguruan Tinggi (PT) yang dinominasikan pada tahun 2011. Dan selanjutnya dinominasikan secara nasional pada tahun 2012 atas prakasa Kemenpan dengan Penghargaan “Piala Citra Pelayanan Prima dari Presiden”.
c)
Menjadikan UB center of excellent SPMI di Indonesia, dengan rincian kegiatan sebagai berikut : studi banding 30 PT, pelatihan 32 PT, nara sumber workshop/ seminar/ lokakarya 7 PT, Technical Assistance 12 PT, dan magang 8 PT.
d)
Mendorong terbentuknya Pengelola Informasi Dokumentasi dan Keluhan (PIDK) yang menampung dan mengelola keluhan (complaint) dari para stakeholders.
e)
Menginisiasi terbentuknya Sistem Informasi Data Elektronik Akreditasi (SIDEA) dalam rangka menyediakan updating data UB untuk keperluaan APS dan AIPT.
2.9. Satuan Pengawasan Internal (SPI) Kinerja Satuan Pengawasan Internal, suatu Unit Kerja yang berkedudukan langsung di bawah Rektor dan independen terhadap semua unit kerja di universitas, dapat dilihat dari beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahun 2011 (Gambar 56). Kegiatan tersebut terdiri dari A. Kegiatan Audit, B. Peningkatan kompetensi, C. Gambar 56. Kinerja SPI 2011 Bidang TI, D. Bidang Sarana Dan Prasarana, E. Keuangan, F. Sumberdaya Manusia, G. Studi Banding, & H. Lain-lain). Kegiatan Audit pada tahun 2011, yang merupakan indikator utama dari unit ini, dilakukan pada tiga fakultas dari 13 fakultas & program setingkat fakultas, dan 4 audit dalam bidang Sarana dan Prasarana, Keuangan dan SDM.
27 2.10. Humas Kinerja Humas dengan tiga indikator (UB Dalam Berita, Prasetya Online & Buletin Prasetya) menunjukkan penuruan pada tahun 2011 untuk Buletin Prasetya dan Prasetya Online (Gambar 57). Indikator UB Dalam Berita yang merosot tajam pada tahun 2010 juga tidak menunjukkan pemulihan yang cukup nyata pada tahun 2011.
Gambar 57. Perkembangan kinerja Humas dalam UB Dlm Berita dan Prasetya Online
2.11. UB Press Kinerja UB Press dengan empat indikator (Jumlah Terbitan, Jumlah Penulis Potensial, Jumlah Distribusi dan Jumlah Kerjasama) menunjukkan perkembangan positif khususnya dalam Jumlah Terbitan dan Jumlah Penulis Potensial (Gambar 58).
Gambar 58. Kinerja UB Press 2011
2.12. Kerjasama Kerjasama dengan institusi lain baik dalam negeri maupun luar negeri yang dinyatakan dalam suatu MOU menunjukkan peningkatan pada tahun 2011 setelah turun pada tahun 2010 (Gambar 59). Jumlah kerjsama dengan institusi luar negeri sudah cukup banyak (14) sekalipun dalam persentase kerjsama dengan institusi dalam negeri >78% dari total kerjasama (65).
Gambar 59. Perkembangan jumlah kerjasama Dalam Negeri (DN) dan Luar Negeri (LN)
28 2.13. Layanan Keluhan Pengguna Jasa UB Penanganan keluhan pengguna jasa layanan di Universitas Brawijaya diberlakukan mulai 5 Januari 2011, dalam rangka menerapkan Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik (UU-KIP) yang antara lain mempunyai tujuan mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik, yaitu: transparan, akuntabel, efektif dan efisien, serta dapat dipertanggungijawabkan. Pengguna Jasa Layanan adalah semua pihak yang mendapatkan manfaat dari layanan yang diberikan oleh UB baik berupa jasa, barang, maupun tindakan administrasi, secara langsung maupun tidak langsung, baik internal (mahasiswa, dosen, dan pegawai) maupun eksternal (rekanan, lembaga lain, maupun masyarakat luas). Keluhan Pengguna Jasa Layanan disampaikan melalui http://e-complaint.ub.ac.id, atau e-mail ke:
[email protected] dan drop box, akan tetapi media drop box kurang menarik minat pengguna jasa layanan. Berdasarkan data mulai bulan Januari 2011 sampai dengan bulan November 2011, telah tertampung sebanyak 191 keluhan. Semua keluhan ditampung dan diolah untuk ditindak-lanjuti oleh Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) sebagai pejabat yang bertanggung jawab di bidang penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan dan/atau pelayanan informasi di badan publik, sesuai ketentuan dalam pasal-1 UU-No:14/tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Di dalam menyikapi semua complaint yang tertampung, PPID menyalurkan kepada pejabat pemegang kebijakan sesuai lingkup keluhan untuk mendapatkan klarifikasi. Dari 191 keluhan, sebanyak 102 keluhan telah ditanggapi melaui e-mail dan surat, sebanyak 72 keluhan yang menyangkut urusan administrasi dan tupoksi dapat langsung diselesaikan, dan 17 keluhan yang tidak layak ditindak-lanjuti.
2.14. Program Khusus 1) Publikasi Internasional Jumlah publikasi internasional meningkat pesat pada tahun 2011 dibandingkan dengan yang pada tahun 2010 (Gambar 60). Peningkatan yan sangat menyolok terjadi pada jumlah makalah yang dipublikasikan di Jurnal internasional yang mencapai 158 makalah atau hampir 100% peningkatan. Jika jumlah dosen dipertimbangkan, publikasi pada jurnal internasional adalah 1 makalah dari 11 Dosen. Ini masih jauh dibawah tingkat yang ditetapkan dalam pemeringkatan World Classs University (WCU) yang memberikan skor tertinggi untuk 10 makalah/orang/5 tahun. Dengan perkataan lain, secara rata-rata, tingkat pubilkasi standar WCU adalah 2 makalah/orang/tahun. Produktivitas dalam publikasi internasional menunjukkan keragaman yang tinggi antara fakultas (Gambar 60 dan Gambar 61).
29
Gambar 60. Profil fakultas dalam jumlah publikasi di Jurnal internasional
Gambar 61. Profil fakultas dalam jumlah publikasi di Seminar internasional
2) Pemeringkatan Dengan peringkat UB yang belum mencapai sebagaimana diharapkan berdasarkan baik Webometrics maupun World Class University Rankings, suatu kebijakan diambil untuk memacu peningkatan peringkat UB tersebut. Ini membawa pada pembentukan suatu unit khusus yang disebut dengan Unit Pemeringkatan yang langsung di bawah Rektor. 3) Distance Learning Suatu unit Ditance Learning juga sudah dibentuk pada tahun 2011 untuk mengembangkan program Distance Learning UB. Pembentukan unit ini didasarkan atas beberapa pertimbangan yaitu, antara lain: 1. Akses masyarakat ke pendidikan tinggi yang masih rendah akibat beberapa faktor (biaya, waktu, kapasitas perguruan tinggi dan letak geografis) 2. Perkembangan penggunaan TI (Teknologi Informasi) yang pesat dalam pendidikan 3. Pengembangan kampus UB (Jakarta dan Kediri) 4. Beban kerja dalam kegiatan proses belajar-mengajar dari staf edukatif 5. Dana pengembangan universitas 6. Renumerasi staf edukatif dan administrasi Pengembangan Distance Learning di UB diawali dengan pengembangan Blended Learning pada tahun 2009 yang selanjutnya dimutakhirkan menjadi program Distance Learning yang menjadi salah satu prioritas dalam program jangka panjang. Program terakhir ini dipertimbangkan sebagai upaya yang paling tepat untuk menaggapi perkembangan dunia pendidikan dan Teknologi Informasi (TI) serta perkembangan di masyarakat seperti animo yang tinggi dari masyrakat akan pendidikan tinggi khususnya UB. Jika disimak perkembangan dari bahan kuliah
30 gratis (Free Online Course Materials) sebagaimana diluncurkan oleh MIT (Massachuset Institute of Technology), pernyataan dari Bill Gates nampkanya perlu disimak yaitu: “Five years from now on the web for free you’ll be able to find the best lectures in the world, It will be better than any single university” (TechCrunch —Aug 6, 2010). Sebagai tanggapan UB terhadap perkembangan yang sedang terjadi sekarang ini, pengembangan Distance Learning menjadi sangat penting yang pada dasarnya ditujukan terutama untuk mewujudkan Visi UB melalui peningkatan kesempatan bagi masyarakat untuk memperoleh pendidikan tinggi. Dengan pengembangan Distance Learning, pendidikan yang lebih merata sebagai suatu hak asasi dapat diwujudkan dalam waktu yang tidak terlalu lama, dan sekaligus manfaat lain dapat diraih (Tabel-1 dan Tabel-2). Tabel-1. Manfaat dari implementasi program DL dari segi kepentingan UB 1. Pemerataan Pendidikan Tinggi 2. Peran UB 3. Entreprenurship UB 4. Beban Kerja Dosen 5. Kesejahteraan 6. Kualitas Pembelajaran
Peningkatan peluang bagi masyarakat untuk memperoleh pendidikan di UB khususnya anggota masyarakat yang tidak dapat mengikuti proses pendidikan tinggi konvensional Peningkatan peran UB dalam mencendaskan kehidupan bangsa Peningkatan jumlah mahasiswa dan pendapatan UB Penggunaan Teknologi Informasi dalam penyediaan materi pembelajaran akan mendorong pengadaan materi pendukung lain yang dapat dibuat dengan strategi e-commerce Penurunan beban kerja dosen dalam proses pembelajaran sebagai dampak dari peralihan proses pembelajaran konvensional ke sistem DL Peningkatan kesejahteraan civitas akademika UB Peningkatan kualitas pembelajaran sebagai dampak dari penyediaan materi pembelajaran yang dapat diperlajari secara mandiri oleh peserta didik
Tabel-2. Manfaat dari implementasi program DL dari segi proses pembelajaran 1. Kenyamanan (Convenience) 2. Keluesan (Flexibility) 3. Efektifitas (Effectiveness)
4. Keterjangkauan (Affordability)
Kenyamanan berhubungan dengan kebebasan memilih tempat yang nyaman untuk proses pembelajaran baik bagi peserta didik maupun instruktur Ini berhubyungan dengan waktu belajar yang dapat ditentukan sendiri oleh setiap peserta didik sesuai dengan kondisi masing-masing (padi, siang dan malam) DL dipertimbangkan efekti atau bahkan dapat lebih efektif dari proses pembelajaran konvensional berdasarkan hasil suatu penelitian apabila metode dan teknologi yang digunakan tepat untuk tugas pembelajaran (instructional tasks) yang mengakomodasi interaksi antara peserta didik dan mahasiswa dengan instruktor yang memberikan umpan balik (Moore & Thompson, 1990; Verduin & Clark, 1991). Dengan perkembangan layanan teknologi informasi yang pesat belakangan ini (internet), biaya yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program DL khususnya dengan pola asinkroni relatif rendah.
31 5. Indera belajar (Multi-sensory)
6. Interaksi (Interactivity)
7. Keadilan (Equity)
Potensi indera belajar yang beragam akan dapat berkembang dengan penyediaan materi pembelajaran dalam beberapa bentuk sebagaimana dilakukan biasanya pada sistem DL. Sebagai contoh, peserta didik dapat belajar dari stimulasi visual (video), belajar dengan pendengaran, dan belajar berdasarkan interaksi dengan komputer termasuk berbagai bahan pendukung yang tersedia dalam dunia maya. Dengan perancangan materi pembelajaran yang baik, program DL akan menawarkan berbagai pilihan dalam cara belajar yang mengoptimumkan potensi belajar dari peserta didik Interaksi antara peserta didik dan peserta didik dengan intruktor (pendidik) dapat meningkat dengan program DL yang bertolak belakang dengan pandangan umum. Ini didasarkan atas perkembangan sekarang ini seperti facebook yang mendorong interaksi dalam masyrakat termasuk mahasiswa. Sebagai contoh, mahasiswa yang malu bertanya di ruang kelas dapat lebih terbuka dan melakukan interaksi merlalui email atau cara lain (Franklin, Yoakam, & Warren, 1996). Pemerataan pendidikan baik dari segi kuantitas maupun kualitas adalah salah satu masalah di Indonesia. Ini berhubungan sebagian dengan sumberdaya manusia yang tidak merata sebagaimana yang terjadi antara perguruan tinggi yang terdapat di pulau Jawa dengan yang di luar Jawa. Program DL dapat mengatasi masalah ini yang sudah berhasil diterapkan di Australia dan Canada (Casarotti et al., 2002)
Catatan: Manfaat dari DL dari segi proses pembelajaran yang disajikan di bawah ini dikutip dari “A Teacher's Guide to Distance Learning” yang dikembangkan oleh University of South Florida (FCIT, 2009).
“TAMAN SEBAGAI SARANA BELAJAR”. Karya: Abraham Hamzah, Juara Harapan-III Lomba Fotografi Dies Natalis Ke-48 UB.
32
“GAPURA BRAWIJAYA”, karya Sulistiawan, nominator Lomba Fotografi Dies Natalis Ke-48 UB
33
BAB-III PRESTASI UB Perkembangan UB selama tahun 2011 dapat dilihat dari peringkat UB pada tingkat internasional sebagai hasil penilaian pihak luar atas prestasi yang dicapai, dan didukung oleh keadaan pendidikan, keuangan, kemahasiswaan, penelitian dan unsur penunjang lain sebagai dampak dan keluaran dari program yang dilakukan.
3.1. Prestasi Internasional Sekalipun peringkat internasional bukanlah tujuan, tetapi setidaknya dapat digunakan sebagai indikator dari perkembangan yang dicapai untuk sekaligus memacu perkembangan berikutnya. Pemeringkatan juga sering digunakan sebagai suatu indikator perkembangan perguruan tinggi di Indonesia oleh pemerintah (DIKTI) yang menghendaki sejumlah universitas di Indonesia mampu menempati posisi ≤500 menjelang tahun 2014. Peringkat UB pada dua tahun terakhir (20102011) belum beranjak dari posisi 601+ berdasarkan QS World University Ranking atau 201+ berdasarkan QS Asian University Ranking. Peringkat UB dari segi Web-content (Webometics) masih pada posisi 1477 atau berada pada urutan ke 15 untuk universitas di Indonesia. Penilaian berdasarkan QS Stars memberikan dua bintang untuk keseluruhan kinerja UB sesuai dengan indikator yang digunakan (Research, Employability, Teaching, Infrastucture, Internationalisation, Innovation, and Engagement). Gambaran spesifik dari suatu universitas bintang dua (a typical Two Stars university) adalah “active in research and has an established domestic reputation. The institution is a key part of its local community and will often have begun to consider international opportunities”. Perkembangan UB dalam Research Employability (ketenagakerjaan lulusan) dan Engagement Employability (Keperdulian pada masyarakat) Teaching dianggap dinilai sangat baik (bintang empat) (Gambar 62). Infrastructure Infrastructure (sarana dan Internationalisation prasarana) dan Innovation (pembaharuan) dianggap baik Innovation (bintang tiga). Peringkat UB secara Engagement keseluruhan dengan dua bintang Gambar 62. Kualifikasi UB berhubungan dengan Teaching berdasarkan QS Star (pengajaran) dan Internationalisation (internasionalisasi) yang dianggap sangat kurang (bintang satu).
34 Untuk melakukan tindakan dalam peningkatan bintang UB, Indikator yang digunakan dan cara penilaian perlu diketahui (Lampiran 3). Sebagai gambaran, Indikator pengajaran (Teaching) terdiri dari (i) Overall Student Satisfaction (kepuasan mahasiswa secfara keseluruhan berdasarkan jajak pendapat/surve), (ii) Satisfaction with Teaching (kepuasan mahasiswa dalam pengajaran berdasarkan jajak pendapat/surve), (iii) Further Study (jumlah lulusan yang melakukan studi lanjut dalam 12 bulan), dan (iv) Student/ faculty ratio (rasio mahasiswa/Dosen dengan nilai maximum untuk 10:1)
3.2. Prestasi Nasional 1) Transparansi dan Akuntabilitas. • Meraih predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) berdasarkan Laporan Auditor Indepanden atas Laporan Keuangan BLU UB. • Mendapat Penghargaan sebagai “Peringkat-I” dalam menyelesaikan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan BPK-RI. 2) Pelayanan Prima. Universitas Brawijaya terpilih sebagai Perguruan Tinggi dengan Pelayanan Prima Terbaik (Ranking-I) pada 11 Agustus 2011 diantara Perguruan Tinggi terpilih di seluruh Indonesia yang didasarkan atas penilaian yang dilakukan oleh Kemendiknas. 3) Nominasi “Citra Pelayanan Prima”. Universitas Brawijaya pada tahun 2012, sebagai hasil dari penilayan Pelayanan Prima, akan dinilai oleh KEMENPAN yang mewakili Perguruan Tinggi sebagai nominasi dalam rangka mendapatkan penghargaan “Citra Pelayanan Prima” dari Presiden Republik Indonesia. 4) Sertifikat ISO 9001:2008 dan SNI ISO 9001:2008. Universitas Brawijaya telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 dan SNI ISO 9001:2008 untuk seluruh unit kerja sejak tanggal 14 November 2011 dengan nomor sertifikat JKT60003728. Assesment dilakukan oleh Lembaga LRQA pada tanggal 27, 28 Juni 2011, 11-14 Oktober 2011 dan 17-19 Oktober 2011. 5) Sertifikat SMM ISO 9001:2008. Universitas Brawijaya telah memperoleh Sertifikat SMM ISO 9001:2008 dalam AIM (Audit Internal Mutu) secara keseluruhan sebagai bentuk evaluasi implementasi SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal) di Universitas Brawijaya 6) Sertifikasi ISO 17025:2005 & ISO 9001:2008 LSIH UB. LSIH (Laboratorium Sentral Ilmu hayati) UB mendapatkan sertifikat ISO 17025:2005 dan ISO 9001:2008 pada tahun 2011. 7) Sertifikasi ISO 17025 LSIH. Laboratorium Sentral Ilmu Hayati (LSIH), Universitas Brawijaya dalam proses penilaian untuk mendapatkan Sertifikasi ISO 17025 8) LAB GLPP & GMP BIOSAINS UB. LAB GLPP & GMP BIOSAINS UB bekerjasama dengan PT Persero Biofarma, Bandung untuk pembuatan dua proyek yaitu
35 Seed Vaccine untuk kontrasepsi ZP3 dan Diagnostik Kit anti-GAD65 untuk penyakit diabetes. 9) LSIH UB International Collaboration. LSIH (Laboratorium Sentral Ilmu hayati) menjadi Coordinator Indonesia-German for Teaching, Training and Research Collaboration (IGN-TTRC) UB Council, transfer of technology and curricula, student/staff exchange, from 2011 – 2014
3.3. Prestasi Mahasiswa Prestasi mahasiswa baik dalam bidang Penalaran maupun Minat dan Bakat meningkat pesat pada tahun 2011 yakni mencapai 365 kegiatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya (Gambar 63). Secara keseluruhan, prestasi mahasiswa pada tahun 2011 meningkat lebih dari 100% dibandingkan dengan yang dicapai pada tahun 2010. Daftar prestasi yang telah dicapai disajikan pada lampiran-2.
Gambar 63. Perkembangan prestasi mahasiswa
Brawijaya University Student Choir. Unitas Paduan Suara UB meraih Juara-2 pada “48th Internationaler Chor wettbewerb 2011” di Austria 5-15 Juli 2011 (foto: Dok.Bag.Kemahasiswaan UB)
36
Zulvikar Syambani Ulhaq (Mahasiswa Program Pasca Sarjana Fakultas Kedokteran UB) dan Akhmad Zainuri, ST (alumni Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik) mendapatkan Penghargaan Rekor MURI atas penemuannya secara berturut-turut: Stick Pendeteksi Kerusakan Kartilago pada Penderita Rematoid Atritis, sebuah alat pengembangan deteksi alternatif pengganti Sinar-X (Zulvikar Syambani Ulhaq), dan Alat Pelacak Calon Jamaah Haji yang Tersesat (Akhmad Zainuri, ST.)
Marlina Qurratul Aini, Nurus Soban dan Ike Widyaningrum mahasiswa Program Studi Farmasi FKUB menjadi Juara 1 dalam Lomba Debat Nasional Kefarmasian yang diselenggarakan oleh Fakultas Farmasi UGM, 26-27 November 2011 Aldila Ulfiati dari Fakultas Kedokteran UB berhasil meraih juara 1 di cabang Hifdzil 1 juz putri di Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa Nasional XII.
37
BAB-III PENUTUP Perkembangan Universitas Brawijaya (UB) hingga pada Dies Natalis tahun 2012 ini, secara keseluruhan telah mencapai suatu posisi yang dikenal pada tingkat internasional dan sejajar dengan universitas yang telah berdiri jauh sebelumnya, dan sering dianggap sebagai universitas kelas atas pada tingkat nasional. Ini didasarkan atas evaluasi Pelayanan Prima baru-baru ini menempatkan UB pada posisi tertinggi disamping hasil penilaian AIPT (Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi) sebelumnya yang menempatkan UB pada peringkat A pada tingkat nasional. Suatu yang cukup menarik untuk diperhatikan adalah bahwa mahasiswa UB sekarang ini berasal dari hampir seluruh wilayah Indonesia, dan >40% dari jumlah mahasiswa berasal dari luar Jawa Timur. Fakta lain adalah bahwa hampir 60% mahasiswa yang dari luar Jawa Timur berasal dari wilayah bagian barat yang merupakan sarang dari sebagian besar perguruan tinggi yang telah berdiri jauh sebelumnya. Ini semua merupakan suatu indikator bahwa UB adalah salah suatu universitas pilihan terbaik bagi masyarakat Indonesia untuk studi. Faktor yang mendukung UB sebagai salah satu tempat studi terbaik telah dikemas dalam suatu konsep pengembangan lingkungan UB yang disebut dengan AMANAH yang merupakan singkatan khusus dari Aman, Nyaman dan Indah. Keamanan untuk studi di UB tidak hanya terbatas pada keadaan kampus dengan sistem tertutup, tetapi secara keseluruhan yang didukung oleh kondisi kota Malang yang jauh dari permasalahan metropolitan. Kenyamanan berhubungan dengan letak geografis dan poluasi kota Malang yang mungkin tiada duanya di Indonesia. Keindahan kampus yang melibatkan aspek konservasi lingkungan dan ciri Mojopahit dapat dilihat secara langsung yang terus ditingkatkan. Faktor AMANAH menjadi pilar dari indikator yang biasaya digunakan peminat untuk memasuki suatu perguruan tinggi yaitu jenis dan kualitas program studi yang ditawarkan dan biaya hidup. Jenis studi yang ditawarkan di UB telah mencapai 166 PS (Program Studi). Dari jumlah PS yang telah terakreditasi, nilai akreditasi A terdapat sebanyak 57,5%, nilai B 37,5% dan nilai C 5%. Memang sebagian besar PS yang ditawarkan belum terakreditasi karena baru dibuka dan belum masuk dalam akreditasi (Double Degree). Biaya studi yang terdiri dari biaya pendidikan (SPP) dan biaya hidup (living cost) sangat terjangkau di UB yang didukung oleh pemberian beasiswa dan penerapan SPP proporsional. Bagaimanapun juga harus diakui bahwa kualitas pendidikan di UB belum mencapai tingkat yang diharapkan sehubungan biaya pendidikan yang relatif terbatas yang sekarang
Rp. 76 juta/mahasiswa/tahun).
38 Kadilan Pendidikan (Education Equaity) Banyak tantangan yang dihadapi dan perlu diselesaikan yang tidak hanya berasal dari luar UB, tapi juga dari dalam UB sendiri. Salah satu tantangan dari luar UB, disamping kemiskinan dan tingkat pengangguran sarjana, adalah keadilan pendidikan (Education Equity) bagi seluruh masyarakat Indonesia. Keadilan pendidikan telah menjadi kebijakan pemerintah dalam penjabaran Undang-Undang Dasar 1945 yaitu “mencerdaskan kehidupan bangsa” yang membawa pada peningkatan penerimaan mahasiswa baru di UB, sehingga membuat langkah UB menuju sasaran yang ditetapkan menjadi semakin sarat, akibat antara lain, beban kerja pendidikan bagi dosen menjadi semakin tinggi dengan konsekuesi pengorbanan aktivitas lain seperti kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Karena itu, program pengembangan UB harus juga mempertimbangkan aspek keadilan pendidikan (pemerataan) disamping World Class University dan Entrepreneurial University. E-Education Sinkronisasi antara arah program pengembangan UB (World Class University dan Entrepreneurial University) dengan aspek keadilan pendidikan tidaklah mudah. Penggunaan perkembangan teknologi informasi dalam dunia pendidikan nampaknya memberikan peluang untuk mengurangi friksi diantara aspek tersebut. Penerapan EEducation menjadi salah satu cara yang tersedia untuk itu yaitu proses pendidikan yang memanfaatkann teknologi informasi secara optimal yang dapat dilaksanakan, antara lain dalam bentuk Bllended Learning dan Distance Learning. E-education, dipetimbangkan sebagai tipe pendidikan masa depan, dapat dibatasi secara sederhana dengan “the process of learning online”. Sejumlah universitas kelas dunia sekarang menawarkan program online yang perlu diperhatikan agar UB tetap pada jejak perkembangan dunia pendidikan mutakhir. Penelitian Salah satu faktor yang belum mendapat perhatian selama ini yang mendukung pengembangan UB menuju World Class University dan Entrepreneurial University adalah penelitian. Penelitian unggulan yang menjadi andalan atau icon UB harus dikembangkan apabila pengenalan UB pada tingkat internasinal ingin ditingkatkan, sekaligus menjadi salah satu indikator dari Wlorld Class University dengan bobot yang sangat tinggi (40%). Penelitian unggulan telah memberikan sumbangan yang sangat nyata dalam peningkatan publikasi internasional dan kinerja Entreptrenurial University. Sesuai dengan mandat yang diterima oleh UB dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi tentang pengembangan penelitian Agroindustri dan perkembangan yang terjadi belakangan ini, penelitian unggulan telah dikembangkan ke arah: (1) Biomass Energy, (ii) Biofarmacy, dan (iii) Cybernetics Engineering.
39 Lampiran-1 Daftar Program Studi UB Program Studi Vokasi (S-0) No. 1 2
Program Studi
No.
Program Studi
D1 Informatika Komputer
9
D3 Teknologi Informasi
D1 Industri Kreatif Berbasis Teknologi Informasi
10
D3 Manajemen Bisnis dan Multimedia
3
D3 Bahasa Inggris
11
D3 Manajemen Informatika
4
D3 Broadcasting & Production House
12
D3 Perancangan Peraturan dan Kontrak Bisnis
5
D3 Desain Grafis dan Periklanan
13
D3 Public Relation
6
D3 Jurnalistik
14
D3 Perpajakan
7
D3 Kesekretariatan
15
D3 Perbankan
8
D3 Pariwisata
16
D3 Perpustakaan dan Arsip
Program Studi S-1 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Fakultas/Program Studi Fakultas Hukum (FH) Ilmu Hukum Fakultas Ekonomi Dan Bisnis (FEB) Ekonomi Pembangunan Ekonomi Islam Keuangan Dan Perbankan Manajemen Akuntansi Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Ilmu Administrasi Publik Administrasi Pemerintahan Perencanaan Pembangunan Ilmu Perpustakaan Ilmu Administrasi Bisnis Bisnis Internasional Administrasi Perpajakan Bisnis Pariwisata Fakultas Pertanian (FP) Agroekoteknologi Agribisnis Fakultas Peternakan (FPt) Peternakan Fakultas Teknik (FT) Teknik Sipil Teknik Mesin Teknik Elektro Arsitektur Teknik Pengairan Perencanaan Wilayah Dan Kota Teknik Industri Teknik Informatika Teknik Komputer
No. 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61
Fakultas/Program Studi Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan (FPIK) Manajemen Sumberdaya Perairan Budidaya Perairan Teknologi Hasil Perikanan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Ilmu Kelautan Agrobisnis Perikanan Fakultas MIPA (FMIPA) Biologi Fisika Instrumentasi Geofisika Kimia Matematika Statistika Ilmu Komputer Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Ilmu Dan Teknologi Pangan Bioteknologi Pangan Dan Agroindustri Keteknikan Pertanian Teknik Bioproses Teknik Sumberdaya Alam Dan Lingkungan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik (FISIP) Sosiologi Ilmu Komunikasi Psikologi Hubungan Internasional Ilmu Politik Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Sastra Inggris
40 No. 27 28 29 30 31 32 33 34
No.
Fakultas/Program Studi Sistem Informasi Teknik Kimia Fakultas Kedokteran (FK) Pendidikan Dokter Pendidikan Dokter Gigi Ilmu Keperawatan Ilmu Gizi Kebidanan Farmasi
Fakultas/Program Studi
62 63 64 65 66 67 68 69
Sastra Jepang Bahasa Dan Sastra Perancis Bahasa Dan Sastra Cina Pendidikan Bahasa Dan Sastra Inggris Pendidikan Bahasa Dan Sastra Jepang Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Antropologi Budaya Seni Rupa Program Kedokteran Hewan (PKH) Program Kedokteran Hewan
70
Program Studi Dokter Spesialis (Sp-1) No. 1 2 3 4 5 6
Program Studi Ilmu Bedah Obstetri Ginekologi Gawat Darurat Ilmu Patologi Klinik Ilmu Penyakit Dalam Ilmu Kesehatan Mata
No. 9 10 11 12 13 14
7
Ilmu Penyakit Paru
15
8
Ilmu Penyakit THT-Kepala Leher
Program Studi Ilmu Kesehatan Anak Anesthesiologi dan Reanimasi Ilmu Penyakit Saraf Radiologi Orthopaedi & Traumakologi Ilmu Kesehatan Kulit Dan Kelamin Ilmu Penyakit Jantung Dan Pembuluh Darah
Program Studi S-2
1)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Program Studi Ilmu Hukum Kenotariaan Ilmu Ekonomi Manajemen Akuntansi Ilmu Administrasi Publik Ilmu Administrasi Bisnis 1) Manajemen Pendidikan Tinggi Ilmu Tanaman Manajemen Sumberdaya Lahan Ekonomi Pertanian Sosiologi Ilmu Ternak Teknik Sipil Teknik Mesin Teknik Elektro Teknik Pengairan
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
18
Teknik Arsitektur Lingkungan Binaan
36
Master of Art and Higher Education/MAHE
Biomedik Manajemen Rumah Sakit Ilmu Keperawatan Budidaya Perairan Biologi Molekuler Reproduksi Ilmu Fisika Ilmu Kimia Ilmu Matematika Statistika Teknik Pertanian Teknologi Hasil Pertanian Teknologi Industri Pertanian Ilmu Teknologi Pangan Ilmu Sosial Ilmu Komunikasi Pengelolaan Sumberdaya Lingkungan Kajian Wanita Kajian Wawasan Nusantara Dan Ketahanan Nasional
41 Program Studi S3 No 1 2 3 4 5 6 7
Program Studi Ilmu Hukum Ilmu Ekonomi Ilmu Manajemen Ilmu Akuntansi Ilmu Administrasi Ilmu Pertanian Ilmu Ternak
8 9 10 11 12 13
Ilmu Teknik Sipil Ilmu Teknik Mesin Ilmu Kedokteran Ilmu Perikanan Dan Kelautan Biologi Sosiologi
42 Lampiran-2 Prestasi Mahasiswa UB Prestasi mahasiswa pada tahun 2011 yang disajikan berikut ini dibatasi pada yang dianggap sangat menonjol dan dibagi menjadi dua bagian yaitu Prestasin Internasional dan Nasional.
A. Prestasi Internasional Mahasiswa 1.
2.
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
10. 11.
12.
13. 14.
The Best Free Oral Presenter. Dalam 2nd International Conference from Molecular to Clinical Aspects of HIV/AIDS, Tuberculosis and Malaria (2nd ICMCA_ATM) di Malang (23-25 Juni 2011) dari FK (Penalaran) dalam program Juara 1 International Food Competition. Dalam Kompetisi Pangan Internasional di New Orleans - Amaerika Sertikat di New Orleans - Amaerika Sertikat (11-14 Juni 2011) dari FTP (Penalaran) dalam program Non Dikti Juara 2 Folksong International. Dalam 48th Internationaler Chor wettbewerb 2011 di Austria (5-15 Juli 2011) dari FH (Minat Bakat) dalam program Non Dikti Juara 2 Folksong International. Dalam 48th Internationaler Chor wettbewerb 2011 di Austria (5-15 Juli 2011) dari FEB (Minat Bakat) dalam program Non Dikti Juara 2 Folksong International. Dalam 48th Internationaler Chor wettbewerb 2011 di Austria (5-15 Juli 2011) dari FIA (Minat Bakat) dalam program Non Dikti Juara 2 International Folksong. Dalam 48th Internationaler Chor wettbewerb 2011 di Austria (5-15 Juli 2011) dari FT (Minat Bakat) dalam program Non Dikti Juara 2 International Folksong. Dalam 48th Internationaler Chor wettbewerb 2011 di Austria (5-15 Juli 2011) dari FK (Minat Bakat) dalam program Non Dikti Juara 2 International Folksong. Dalam 48th Internationaler Chor wettbewerb 2011 di Austria (5-15 Juli 2011) dari FTP (Minat Bakat) dalam program Non Dikti Juara 2 Internasional Folksong. Dalam 48th Internationaler Chor wettbewerb 2011 di Austria (5-15 Juli 2011) dari FISIP (Minat Bakat) dalam program Non Dikti Juara 2 Beregu International Choir Competition. Dalam 1stBandung International Choir Competition 2011 di ITB (2-4 Juli 2011) dari FMIPA Juara 2 Fin International Tae Kwondo. Dalam Kejuaraan Internasional Tae Kwondo Fiesta di Sabah Malaysia (29 Juni - 3 Juli 2011) dari FT (Minat Bakat) dalam program Non Dikti Juara 2 International Heavy Tae Kwondo. Dalam Kejuaraan Internasional Tae Kwondo Fiesta di Sabah Malaysia (29 Juni - 3 Juli 2011) dari FT (Minat Bakat) dalam program Non Dikti Perwakilan Indonesia. Dalam Taiwan International Gardening & Exposition di Taipei Taiwan (11-16 April 2011) dari FTP (Penalaran) dalam program Delegasi Indonesia. Dalam 60th International Veterinary Student Association (IVSA) Congress in South Korea di (20-30 Juli 2011) dari PKH (Penalaran) dalam program
43 B. Prestasi Nasional Mahasiswa 1.
Penemu Nasional. Rekor MURI di Jakarta dari FK (Penalaran)
2.
Inovator Nasional. Penghargaan 103 Inovasi Indonesia dari Kementerian Riset & Teknologi Republik Indonesia di Jakarta dari FK (Penalaran)
3.
Juara 1 Nasional. LKTI Nasional Bidang Hukum di Universitas Sebelas Maret Surakarta dari FH (Penalaran)
4.
Juara 1 Nasional. Kompetisi Esai dan Karya Tulis Mhs Nasional di UNHAS Makassar dari FH (Penalaran)
5.
Juara 1 Nasional. LOMBA ESSAY NASIONAL di UNIVERSITAS GAJAH MADA dari FH (Penalaran)
6.
Juara 1 Nasional. Lomba Essay Ekonomi Syariah 2011 di Bandung dari FEB (Penalaran)
7.
Juara 1 Nasional. Lomba Rancang Pabrik Nasional XII di ITB dari FEB (Penalaran)
8.
Juara 1 Nasional. LKT Digital Marketing di FE UI Jakarta dari FEB (Penalaran)
9.
Juara 1 Nasional. Olimpiade Etos Nasional 2011 - Kompetisi Gagasan Tertulis di UGM Jogjakarta dari FEB (Penalaran)
10. Juara 1 Nasional. LKTI Nasional "Industri Kreatif, Masa Depan Ekonomi Indonesia" di UNY Jogjakarta dari FEB (Penalaran) 11. Juara 1 Nasional. LKTI Nasional Teknologi dan Inovasi Peternakan Ramah Lingkungan di IPB dari FPT (Penalaran) 12. Juara 1 Nasional. LKTI dan Poster di Jakarta dari FK (Penalaran) 13. Juara 1 Nasional. PIMNAS XXIV di UNHAS Makassar dari FK (Penalaran) 14. Juara 1 Nasional. Lomba Research "Dentistry Scientific Meeting 5th ( DSM 5th ) di FKG UI Jakarta dari FK (Penalaran) 15. Juara 1 Nasional. Konferensi Ilmuwan Muda Indonesia bidang Sosial Kemasyarakatan di Jakarta dari FK (Penalaran) 16. Juara 1 Nasional. Lomba Technopreneurship Pemuda di Jakarta dari FK (Penalaran) 17. Juara 1 Nasional. Olimpiade Etos Nasional 2011 - Kompetisi Gagasan Tertulis di UGM Jogjakarta dari FK (Penalaran) 18. Juara 1 Nasional. LKTI Nasional "Scientific Fair 2011" di FK UNDIP Semarang dari FK (Penalaran) 19. Juara 1 Nasional. LKTI Nasional "Industri Kreatif, Masa Depan Ekonomi Indonesia" di UNY Jogjakarta dari FK (Penalaran)
44 20. Juara 1 Nasional. Lomba Technopreneurship Pemuda 2011, Kementerian Negara Riset dan Teknologi di Jakarta dari FK (Penalaran) 21. Juara 1 Nasional. Research Paper & Poster Competition Young Investigator Award InaSH (Indonesian Society of Hypertension) 2011 di Jakarta dari FK (Penalaran) 22. Juara 1 Nasional. Research Paper & Poster Competition Young Investigator Award "20th Annual Scientific Meeting of The Indonesian Hearth Association (ASMIHA) 2011" di Jakarta dari FK (Penalaran) 23. Juara 1 Nasional. AMSA Indonesia National Paper Competition 2011 di Jakarta dari FK (Penalaran) 24. Juara 1 Nasional. Musabaqah Tilawatil Quran Tingkat Nasional Ke XII di UMI Makassar dari FK (Penalaran) 25. Juara 1 Nasional. Liga Medica STOVIA 2011 (Bulu Tangkis Ganda Campuran) di UI Jakarta dari FK (Minat Bakat) 26. Juara 1 Nasional. Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Tingkat Mahasiswa seIndonesia " Issu Mutakhir Masalah Gizi Kesehatan Masyarakat" di dari FK (Penalaran) 27. Juara 1 Nasional. Lomba Poster "Nursing Scientific Festival 2011" di Malang dari FK (Penalaran) 28. Juara 1 Nasional. Writing Scientific Competition in Islamic Medical Science Festival 3rd di UNEJ Jember dari FK (Penalaran) 29. Juara 1 Nasional. Scientific Paper Competition, Sriwijaya Medical Scientific Olympiad 2011 di Palembang dari FK (Penalaran) 30. Juara 1 Nasional. Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Gebyar Farmasi 2011 di Univ. Soedirman, Purwokerto dari FK (Penalaran) 31. Juara 1 Nasional. Lomba Karya Tulis Ilmiah "UNY Accounting Days 2011" di dari FK (Penalaran) 32. Juara 1 Nasional. Medical Fiesta 2011 "Medical Strategies for Millenium Development Goal Approach" di FK UB dari FK (Penalaran) 33. Juara 1 Nasional. Call for Paper "Simposium Kepemudaan Institut Pertanian Bogor 2011" di Bogor dari FK (Penalaran) 34. Juara 1 Nasional. Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (Gagasan Tertulis) "Cancer" Kastrat de Geneskunde di FK Univ Sebelas Maret Surakarta dari FK (Penalaran) 35. Juara 1 Nasional. Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional Nutrition Expo 2011 di UI Jakarta dari FK (Penalaran) 36. Juara 1 Nasional. E-Idea Competation 2011 di Jakarta dari FPIK (Penalaran)
45 37. Juara 1 Nasional. Lomba ITB Enterpreneur Challenge ( IEC ) 2011 di Jakarta dari FTP (Penalaran) 38. Juara 1 Nasional. Lomba Technopreneurship Pemuda di Univ. Ciputra Serpong di Univ. Ciputra Serpong dari FTP (Penalaran) 39. Juara 1 Nasional. Konferensi Ilmuwan Muda Indonesia bidang Sosial Kemasyarakatan di Jakarta dari FTP (Penalaran) 40. Juara 1 Nasional. Lomba Technopreneurship Pemuda di Jakarta dari FTP (Penalaran) 41. Juara 1 Nasional. Techno preneurship Kemenristek RI di Jakarta dari FTP (Penalaran) 42. Juara 1 100m Bebas Nasional. Kejuaraan Renang antar Mhs se-Indonesia (KRAMSI III) di UNHAS Makassar dari FEB (Minat Bakat) 43. Juara 1 50m Bebas Nasional. Kejuaraan Renang antar Mhs se-Indonesia (KRAMSI III) di UNHAS Makassar dari FEB (Minat Bakat) 44. Juara 1 50m Dada Nasional. Kejuaraan Renang antar Mhs se-Indonesia (KRAMSI III) di UNHAS Makassar dari FEB (Minat Bakat) 45. Juara 1 Beregu Putra Nasional. POMNAS XII di Kepri Batam dari FEB (Minat Bakat) 46. Juara 1 Beregu Seni Nasional. Under Dan Turnamen Kendo di dari FIB (Minat Bakat) 47. Juara 1 Ganda Campuran Nasional. Invitasi Bulutangkis Mahasiswa seIndonesia di UB Malang dari FEB (Minat Bakat) 48. Juara 1 Hifdzil Qur'an 1 Juz Nasional. MTQ XII di UMI Makassar dari FT (Penalaran) 49. Juara 1 Tunggal Putra Nasional. Invitasi Bulutangkis Mahasiswa se-Indonesia di UB Malang dari FEB (Minat Bakat)
46 Lampiran-3 QS STARS Ratings System Tujuan dari Sistem Pemeringkatan QS Stars (QS Stars rating system) adalah untuk memberikan peluang dari suatu universitas tampil dalam bidang keunggulannya masingmasing berdasarkan kisaran kriteria yang luas. Penilaian didasarkan atas 8 kriteria yang dibagi pada tiga kelompok yaitu kriteria inti (Core Criteria), kriteria lanjut (Advanced Criteria), dan kriteria spesialis (Specialist Criteria)
Gambar. Kriteria penilaian pada QS Stars
Kriteria Inti (Core Criteria) 1. Research (150) 1.1. Academic Peer Endorsements (40) Maximum points for 150 academic referees or over. Scaled proportion of the points thereafter based on academic survey data from the QS World University Rankings. 1.2. Citations per Paper (40) Maximum points for 6 citations per paper (adjusted for specialist institutions). 1.3. Research Papers per Faculty (40) Maximum points for 7 papers per faculty member (adjusted for specialist institutions). 1.4. Prolific Academic Experts (30)
47 Maximum points for 20 faculty members internationally recognized for work (e.g. Nobel Prizes or equivalent awards). 2. Employability (150) 2.1. Recruiter Review (50) Maximum points for 40 employer referees or over. Scaled proportion of the points thereafter based on employer survey data from the QS World University Rankings. 2.2. Graduate Employability (50) Maximum points for 80% of graduated students employed within 12 months of graduation (excluding those not actively seeking work e.g. pursuing further study). 2.3. Careers Service Support (50) Maximum points for 10 full-time careers advisors OR one full-time careers adviser per 1000 students OR 25 full-time staff working in the careers service. 3. Teaching 150 3.1. Overall Student Satisfaction (40) Maximum points for 75% student satisfaction or higher with scaled scores down to 50% student satisfaction. Results based on a minimum 20% response rate OR 3,000 respondents using the National Student Satisfaction Survey or equivalent. 3.2. Satisfaction with Teaching (40) Maximum points for 75% student satisfaction or higher with scaled scores down to 50% student satisfaction. Results based on a minimum 20% response rate OR 3,000 respondents using the National Student Satisfaction Survey or equivalent. 3.3. Further Study (20) Maximum points for 30% of graduated students pursuing further study within 12 months of graduation. 3.4. Student/ faculty ratio (50) Maximum points for a 10:1 (10%) student/faculty ratio. 4. Infrastructure 100 4.1. Sporting facilities (20) A maximum of 2 points for each of the following on-campus facilities with 4 bonus points for 6 or more: (i) swimming pool; (ii) fitness gym; (ii) indoor sports courts; (iii) outdoor sports courts; (iv) outdoor sports pitches; (v) athletics track; (vi) stadium; (vii) full-time sports coaches and/or dedicated sport medical staff 4.2. Medical facilities (10) Maximum points for one on-campus medical centre with minimum 1 full time qualified medical doctor OR One full time nurse per every 3000 full time students.
48 4.3. Student societies (10) Maximum points for 20 student administered organizations. 4.4. Student accommodation (20) Maximum points for the same number of beds available in student residences as first year students. 4.5. IT infrastructure (20) Maximum points for one on computer per 5 students OR internet access in every university provided student residence OR WIFI access across 80% of campus area (excluding parks and sports fields). 4.6. Library facilities (20) Maximum points for Investment of $100 per student over the past year OR one new library catalogue entry per student.
Kriteria Lanjut (Advanced Criteria) 5. Internationalization (150) 5.1. International Faculty (20) Maximum points for 25% international faculty. 20 5.2. Institution Research Collaborations (50) Maximum points for 25 university research collaborations with QS top 500 universities in previous three years published rankings. 50 5.3. International Students (20) Maximum points for 20% international students. 20 5.4. International Student Support - religious facilities (10) Maximum points for at least one place of worship for a minimum of three major religious group (Christianity, Islam, Sikhism/Hinduism, Buddhism, Taoism or Judaism) OR a Multi-denominational religious facility. 10 5.5. Inbound Exchange Students (20) Maximum points for 2% inbound students against total number of students. 20 5.6. Outbound Exchange Students (20) Maximum points for 2% outbound students against total number of students. 20 5.7. International Diversity (10) Maximum points for 20 nationalities represented in student body. 10 6. Innovation (50) 6.1. Patents (20)
49 Maximum points for 50 current patents registered with national or international patent offices. 20 6.2. Spin-off Companies (10) Maximum points for 5 spin-off companies established in the last 5 years still operating and no longer requiring support from the university. 10 6.3. Industrial research (20) Maximum points for Joint research projects with 10 distinct corporations (nonuniversity), yielding publications in Scopus™ in the last 5 years. 20 7. Engagement (50) 7.1. Community Investment & Development (25) Maximum points for 1% of turnover or USD$2 million (whichever is smaller) contribution to community projects within 200 km of any campus of affiliated facility. 25 7.2. Scholarships and bursaries (25) Maximum points for 1% of turnover spent on funds for scholarships OR attendance made possible for 100 students on 50% scholarships.
Specialist criteria Excellence in a narrow field is as valid a claim to world-class status as competence in the round. These criteria are designed to highlight excellence where it is due. Indicator 8. Rank in Specialist Subject* Broad Faculty Area Ranking Highly ranked in any one of 5 broad specialist areas based on the QS World University Rankings® in (i) IT & Engineering (ii) Natural Sciences (iii) Life Sciences (iv) Arts & Humanities and (v) Social Sciences. Maximum points for Ranked positions 1-50; scaled scores down at position 300. OR Narrow Subject Area Rankings 2 highest scoring disciplines based on Narrow Subject from the QS World University Rankings OR reliable 3rd party evaluations. Maximum points for Ranked positions1-20; 100 points available per subject, scaled scores down to a minimum of 25 points at position 100. OR Internationally Recognized Accreditations 25 points per accreditation up to a maximum of 50 points.
Max. Points 200
50 Thresholds & pre-requisites 1 Star (100 / 1000) • Must have the authority to grant valid degree level programs in its own name 2 Stars (250 / 1000) 3 Stars (400 / 1000) 4 Stars (550 / 1000) • Must have at least 75 academic referees or must have at least 2 citations per paper (for any institution not focused exclusively in two or fewer of our broad faculty areas) • Must have at least 20 employer referees • Must have at least 1% international students5 Stars (700 / 1000) 5 Stars (550 / 1000) • Must have at least 150 academic referees or 3 citations per paper (for any institution not focused exclusively in two or fewer of our broad faculty areas) • Must have at least 5% international faculty • Must have at least 5% international students • Must have at least 20 employer referees • Must have a minimum of 80 points in Infrastructure category within Core Criteria Category rankings
Criteria Core Criteria - Research - Employability - Teaching - Infrastructure Advanced Criteria - Internationalisa tion - Innovation - Engagement Specialist Criteria - Rank in Specialist Subject
1 Star
2 Stars
Threshold 3 Stars
4 Stars
5 Stars
15/150 15/150 15/150 10/150
35/150 35/150 35/150 25/150
60/150 60/150 60/150 40/150
85/150 85/150 85/150 55/150
105/150 105/150 105/150 70/150
15/150 5/150 5/150
35/150 15/150 15/150
60/150 20/150 20/150
85/150 30/150 30/150
105/150 35/150 35/150
20/150
50/150
80/150
110/150
140/150
51 Lampiran-4 Berita Kegiatan Termuat di Prasetya Online Tahun 2011 Sampai dengan 15 November 2011 BULAN UNIT KERJA
Jml 1
Alumni BAAK BAK BAPSI BAU
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
0 13 0 4 2
0 6 0 2 0
0 4 0 2 2
0 6 2 6 1
0 10 0 5 1
0 9 1 2 0
0 16 0 2 2
1 3 0 1 1
0 8 0 4 2
0 9 2 2 2
0 4 1 3 2
1 88 6 33 15
0 0 1 3 0 8 0
0 1 1 0 1 1 3
1 1 1 0 3 2 1
0 0 0 1 2 9 1
0 1 0 0 2 6 3
1 0 0 0 6 13 3
0 1 0 2 1 5 2
0 1 0 2 1 12 1
0 0 0 1 2 5 0
0 0 0 0 8 5 9
0 0 0 0 1 3 0
2 5 3 9 27 69 23
0 0 8 3 12 0
0 3 3 3 0 2
2 0 2 3 4 1
1 5 3 4 4 0
0 0 7 6 6 3
0 2 3 2 9 1
1 1 1 4 2 4
1 0 0 0 1 1
0 3 8 3 2 1
0 2 7 3 3 2
0 1 1 0 1 0
5 17 43 31 44 15
1 4 0 2 2 0
7 0 1 0 4 0
0 6 0 3 8 1
4 4 1 0 3 1
1 2 1 0 0 1
0 4 0 1 0 0
2 1 2 1 2 4
0 5 1 1 0 1
1 0 0 1 1 2
1 2 0 1 2 0
12 0 1 2 0 2
29 28 7 12 22 12
UPT KPRI Library LP3 LPPM LSIH
15 0 0 0 0 2
8 0 0 1 3 0
12 0 1 1 0 2
8 2 0 1 4 3
11 0 0 0 0 0
7 0 0 2 1 0
8 0 1 2 1 4
9 0 0 0 0 0
6 0 0 0 0 0
9 0 0 0 4 0
4 0 0 0 0 0
97 2 2 7 13 11
PIBLAM PJM PKH
4 1 0
1 1 0
4 0 0
0 0 0
0 1 0
0 1 1
1 1 0
0 0 0
0 1 0
0 1 1
0 0 0
10 7 2
BSS Dharma Wanita Double Degree Fapet FEB FH FIA FIB FISIP FK FMIPA FP FPIK FT FTP IKA-UB Int'l Office JPC KORPRI
52 BULAN UNIT KERJA
Jml 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Poliklinik PPS UB Press UB Hotel UKM Vokasi
1 0 0 0 1 0
0 0 2 0 5 0
0 0 0 0 1 0
0 0 1 0 4 3
0 1 2 0 3 0
0 0 0 1 3 1
0 1 0 0 9 0
0 0 0 0 5 0
0 1 1 0 2 0
1 0 1 0 5 0
0 2 0 0 0 0
2 5 7 1 38 4
Jumlah
87
59
68
84
73
74
84
48
55
82
40
754
53