KATA PENGANTAR
Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Sulawesi Utara di tahun 2009 adalah Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009. Dengan demikian dapat dikatakan Buku Profil Kesehatan ini pada intinya berisi berbagai data dan informasi yang menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di Sulawesi Utara pada tahun 2009. Selain itu Buku Profil Kesehatan dapat digunakan untuk membuat perencanaan ke depan. Oleh karena kedudukannya yang sangat strategis itu, penyusunan Buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 ini perlu disusun dengan cermat dan sedapat mungkin diusahakan kesesuaian antara berbagai sumber data yang menjadi acuan dalam penyusunan Buku Profil Kesehatan ini, baik data yang berasal dari lingkungan Dinas Kesehatan tingkat Provinsi, Tingkat Kabupaten/ Kota maupun dengan sektor terkait dari berbagai tingkatan administrasi. Isi Buku profil Kesehatan dimulai dengan Pendahuluan, Gambaran Umum Pembangunan Kesehatan Daerah, Pencapaian Pembangunan Kesehatan, Upaya Pelayanan Kesehatan, Sumber Daya Kesehatan, Penutup dan Daftar Pustaka. Buku Profil Kesehatan ini disajikan dalam bentuk hard copy (pencetakan buku) dan soft copy (CD), dan dapat diakses dalam website resmi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara dengan alamat http:www.depkes.go.id/ dinkessulut Kepada tim yang telah bekerja keras serta kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Buku Profil Kesehatan ini, kami sampaikan penghargaan dan terima kasih. Kami menyadari bahwa data yang tersedia dan bentuk penyajian dalam Buku Profil Kesehatan ini masih terdapat kekurangan. Untuk itu kami mengharapkan masukan dari pengguna untuk perbaikan buku ini di masa mendatang. Semoga Buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 ini dapat bermanfaat. Manado, Oktober 2010 Kepala Balai Data, Surveilans dan Sistem Informasi Kesehatan
Dr. Nora Lumentut NIP. 196201081996032001 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
i
KATA SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI UTARA
Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat dan karuniaNya sehingga Buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 dapat diterbitkan sebagai wujud kerja keras dan partisipasi seluruh jajaran lingkup Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara. Saya menyambut baik terbitnya Buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 ini karena di era informasi dan teknologi sekarang ini, semakin dirasakan bahwa data dan informasi kesehatan sangat dibutuhkan, baik untuk manajemen kesehatan, pelaksanaan pelayanan kesehatan, pengambilan keputusan serta dapat digunakan sebagai salah satu rujukan data dan informasi. Oleh karena itu perlu dibangun kerjasama dalam mengembangkan “Data Kesehatan” dengan cara meningkatkan koordinasi dalam pertukaran data dan informasi baik di lingkungan Dinas Kesehatan tingkat Provinsi, tingkat Kabupaten/ Kota maupun dengan sektor terkait di berbagai tingkatan administrasi. Kerja sama tersebut dibutuhkan dalam meningkatkan kualitas data yang dibutuhkan untuk manajemen kesehatan. Tak ada gading yang tak retak, saran dan kritik untuk penyempurnaan buku ini sangat kami harapkan, kerja sama yang telah dibina dalam proses penyusunan buku ini harus terus ditingkatkan. Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam menyumbangkan usulan, pikiran, data dan informasi dalam pembuatan Buku Profil ini. Semoga Buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara ini dapat bermanfaat.
Manado, Oktober 2010 Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara
Dr. MAXI R. RONDONUWU, DHSM NIP. 140 268 410
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
ii
DAFTAR ISI KATA SAMBUTAN
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
GAMBARAN UMUM
3
A. KEPENDUDUKAN
4
B. KEADAAN EKONOMI
4
C. INDEKSPEMBANGUNAN MANUSIA
6
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
9
A. UMUR HARAPAN HIDUP
9
B. MORTALITAS
9
C. MORBIDITAS
18
D. STATUSGIZI
33
UPAYA PELAYANAN KESEHATAN
35
A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR
35
B. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN
44
C. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
49
D. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
50
E. PELAYANAN KESEHATAN DALAM SITUASI BENCANA
54
F. PEMBERANTASAN PENYAKIT
56
G. PENYEHATAN LINGKUNGAN
62
SUMBER DAYA KESEHATAN
67
A. SARANA KESEHATAN
67
B. TENAGA KESEHATAN
72
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN
75
PENUTUP
79
BAB III
BAB V
BAB VI
BAB VII
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
iii
DAFTAR TABEL TABEL I.1.
LUASWILAYAH, JUMLAH PENDUDUKDAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/ KOTA SE PROPINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009
4
TABEL I.2.
PERBANDINGAN IPM KABUPATEN / KOTA TAHUN 2008-2009
6
TABEL I.3.
KOMPONEN PENYUSUN IPM MENURUT KABUPATEN/ KOTA SE PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009
7
TABEL IV.1.
DATA PUSKESMAS,TENAGA KESEHATAN DILATIH MTBSDAN SDIDTK PADA TAHUN 2009
35
TABEL IV.2.
DATA PUSKESMAS, TENAGA KESEHATAN DILATIH MANAJEMEN ASFIKSIA DAN BBLR PADA TAHUN 2009
36
TABEL IV.3.
JUMLAH BIDAN / BIDAN DESA & BIDAN KIT TAHUN 2009
40
TABEL IV.4.
JUMLAH PUSKESMASDAN RUMAH SAKIT DI SULAWESI UTARA YANG MAMPU MELAKSANAKAN PONED & PONEK
40
TABEL IV.5.
JUMLAH DUKUN DAN DUKUN YANG BERMITRA DI PROVINSI SULAWESI UTARA S/ D TAHUN 2009
41
TABEL IV.6.
REKAPITULASI KEGIATAN BKMM TAHUN 2009
44
TABEL IV.7.
KUNJUNGAN PENDERITA DI BKMM TAHUN 2006– 2009
45
TABEL IV.8.
10 PENYAKIT YANG DITEMUKAN DI BKMM T.A. 2006– 2009
46
TABEL IV.9.
ANGKA KEBUTAAN YANGDITEMUKAN DI BKMM TAHUN 2006-2009
46
TABEL IV.10. KEGIATAN OPERASI MATA TAHUN 2006-2009
46
TABEL IV.11. KUNJUNGAN PASIEN TAHUNPADA KEGIATAN LUARGEDUNG 2006– 2009
47
TABEL IV.12. KUNJUNGAN PASIEN TAHUNPADA KEGIATAN LUARGEDUNG 2006– 2009
47
TABEL IV.13. ANGKA KEBUTAAN YANGDITEMUKAN DI LUARGEDUNGTAHUN 20062009
47
TABEL IV.14. JENISOPERASI YANGDILAKUKAN DI LUARGEDUNGTAHUN 2006-2009
47
TABEL IV.15. KABUPATEN,KECAMATAN, PUSKESMASDAN NAMA PULAU YANG TERMASUK DTPK SULAWESI UTARA TAHUN 2009
48
TABEL IV.16. CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN DAN JPKM KABUPATEN / KOTA TAHUN 2009
50
TABEL IV.17. HASIL CAKUPAN PROGRAM GIZI TAHUN 2000—2009
51
TABEL IV.18. JENIS, WAKTU KEJADIAN DAN KAB/ KOTA TERDAMPAK
55
TABEL IV.19. PERSENTASE PENDUDUK10 TAHUN KE ATASMENURUT PENGETAHUAN TENTANG HIV/ AIDS DAN KABUPATEN/ KOTA DI PROVINSI SULAWESI UTARA
57
TABEL V.1.
76
PERBANDINGAN DANA KESEHATAN DEKONSENTRASI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2005-2009 (X 1.000)
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
iv
DAFTAR GAMBAR GAMBAR II.1.
PETA WILAYAH PROVINSI SULAWESI UTARA DAN 13 KABUPATEN/ KOTA TAHUN 2009
3
GAMBAR II.2.
PROPORSI LUASKABUPATEN/ KOTA SE PROPINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009
3
GAMBAR II.3.
PDRBPROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2005 - 2009 (TRILIUN RUPIAH)
5
GAMBAR II.4.
STRUKTUREKONOMI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009
5
GAMBAR II.5.
PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2001 - 2009
5
GAMBAR III.1.
TREN UMUR HARAPAN HIDUP PROVINSI SULAWESI UTARA
9
GAMBAR III.2.
PERBANDINGAN AKB NASIONAL DAN PROVINSI SULAWESI UTARA
10
GAMBAR III.3.
PERBANDINGAN AKN, AKB DAN AKABA PROPINSI SULAWESI UTARA DENGAN PROPINSI LAIN SE INDONESIA MENURUT SDKI 2007
11
GAMBAR III.4.
PERSENTASE PENYEBAB KEMATIAN NEONATAL DI SULAWESI UTARA TAHUN 2009
11
GAMBAR III.5.
PERSENTASE PENYEBABKEMATIAN BALITA ( 0—4 TAHUN) PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009
12
GAMBAR III.6.
PERBANDINGAN JUMLAH KEMATIAN BAYI PROVINSI SULAWESI UTARA MENURUT 12 KAB/ KOTA TAHUN 2008 DAN 2009
GAMBAR III.7.
PETA DISTRIBUSI KASUSKEMATIAN BAYI PROPINSI SULAWESI UTARA
13
GAMBAR III.8.
PERBANDINGAN ANGKA KEMATIAN IBU MATERNAL NASIONAL DAN SULAWESI UTARA
14
GAMBAR III.9.
JUMLAH KEMATIAN IBU DAN AKI DI PROPINSI SULAWESI UTARA TAHUN 20072009
15
GAMBAR III.10.
DISTRIBUSI JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KABUPATEN/ KOTA SE PROPINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009
15
GAMBAR III.11.
PETA DISTRIBUSI KASUSKEMATIAN IBU DI PROPINSI SULAWESI UTARA MENURUT KAB/ KOTA TAHUN 2009
16
GAMBAR III.12.
PERSENTASE PENYEBABLANGSUNG KEMATIAN IBU DI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009
16
GAMBAR III.13.
SEPULUH (10) BESAR PENYAKIT MENULAR MENONJOL DI SULAWESI UTARA TAHUN 2009
18
GAMBAR III.14.
JUMLAH KASUSAFP PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009
20
GAMBAR III.15.
NON POLIO AFP RATE PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2005-2009
20
GAMBAR III.16.
JUMLAH KASUSHIV/ AIDSPROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 1997 - 2009
21
GAMBAR III.17.
DISTRIBUSI KASUSHIV/ AIDSTOTAL TAHUN 1997S/ D FEBRUARI 2010 MENURUT KAB/ KOTA SE PROVINSI SULAWESI UTARA
22
GAMBAR III.18.
PENDERITA MALARIA KLINISDAN AMI DI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2005 – 2009
23
GAMBAR III.19
DISTRIBUSI KASUSMALARIA KLINISKAB/ KOTA SE PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009
24
GAMBAR III.20
SPR KASUSMALARIA KLINISSEPROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2005 S/ D 2009
24
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
v
GAMBAR III.21.
JUMLAH KASUSDBD DAN KEMATIAN SELANG TAHUN 2005-2009
25
GAMBAR III.22.
GRAFIK IR DAN CFR DBD 2005 - 2009
26
GAMBAR III.23.
KASUSDBD DAN KEMATIAN DI PROVINSI SULAWESI UTARA MENURUT BULAN TAHUN 2009
26
GAMBAR III.24.
DISTRIBUSI KASUSDBD MENURUT BULAN SE PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2005-2009
27
GAMBAR III.25.
PETA DISTRIBUSI KASUSDBD DI SULAWESI UTARA TAHUN 2009
27
GAMBAR III.26.
CDR TB PARU PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009
28
GAMBAR III.27.
HASIL PENGOBATAN (CURE RATE) TBPARU PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009
29
GAMBAR III.28.
KASUSDIARE BALITA DI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009
30
GAMBAR III.29.
DISTRIBUSI KASUSPENUMONIA BALITA SE PROPINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009
31
GAMBAR III.30.
KASUSGIGITAN DAN LYSSA DI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2003 - 2009
31
GAMBAR III.31.
KASUSGIGITAN DAN PEMBERIAN VAR DI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2003 - 2009
32
GAMBAR III.32.
DISTRIBUSI KASUSGIGITAN DAN LYSSA PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009
32
GAMBAR III.33.
DISTRIBUSI KASUS GIZI BURUK KAB/ KOTA SE PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009
33
GAMBAR IV.1.
CAKUPAN PELAYANAN K1 IBU HAMIL PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009
37
GAMBAR IV.2.
CAKUPAN PELAYANAN K4 IBU HAMIL PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009
37
GAMBAR IV.3.
CAKUPAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009
38
GAMBAR IV.4.
PERSENTASE DISTRIBUSI PENOLONG PERSALINAN PROVINSI SULAWESI UTARA
38
GAMBAR IV.5.
DETEKSI IBU HAMIL RISTI/ KOMPLIKASI KABUPATEN/ KOTA SE PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009
39
GAMBAR IV.6.
GRAFIK CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN NEONATAL (KN LENGKAP) PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009
39
GAMBAR IV.7.
CAKUPAN UCI DESA KAB/ KOTA SE PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009
41
GAMBAR IV.8.
PETA UCI DESA PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009
42
GAMBAR IV.9.
CAKUPAN IMUNISASI DPT1-HB1 PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009
42
GAMBAR IV.10.
CAKUPAN DO (DPT1-CAMPAK) KABUPATEN/ KOTA SE-PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009
43
GAMBAR IV.11.
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PEKERJA INFORMAL PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009
48
GAMBAR IV.12.
KUNJUNGAN RAWAT JALAN TINGKAT PERTAMA DI PUSKESMASSE PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009
49
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
vi
GAMBAR IV.13. .
CAKUPAN PENIMBANGAN BALITA N/ D KABUPATEN/ KOTA SE PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009
52
GAMBAR IV.14.
CAKUPAN PEMBERIAN KAPSUL VIT A PADA BAYI BULAN FEBRUARI DAN AGUSTUS KABUPATEN/ KOTA SE PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009
52
GAMBAR IV.15.
CAKUPAN PEMBERIAN KAPSUL VIT A PADA ANAK BALITA BULAN FEBRUARI DAN AGUSTUSKABUPATEN/ KOTA SE PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009
53
GAMBAR IV.16.
CAKUPAN PEMBERIAN TABLET BESI FE-1 DAN FE-3 DI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2008
54
GAMBAR IV.17.
JUMLAH KASUSHIV/ AIDSPROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 1997 - 2009
56
GAMBAR IV.18.
JUMLAH KASUSAIDSDAN KEMATIAN DI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 1997 S/ D 2008
56
GAMBAR IV.19.
CASE NOTIFICATION RATE TAHUN 2004 – 2008 PROVINSI SULAWESI UTARA
58
GAMBAR IV.20.
POLA PENEMUAN KASUSTBC PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2001 2008
58
GAMBAR IV.21.
PENDERITA BARU BTA POSITIF (CDR) DI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009
59
GAMBAR IV.22.
ERROR RATE HASIL CROSSCHECKDI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2004 - 2009
59
GAMBAR IV.23.
DATA CURE RATE PENDERITA BARU BTA (+) PER KAB/ KOTA DI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009
60
GAMBAR IV.24.
CDR KUSTA (/ 100.000 PENDUDUK) DI SULAWESI UTARA DALAM 10 TAHUN TERAKHIR
60
GAMBAR IV.25.
PROPORSI CACAT 2 DAN PROPORSI ANAKTAHUN 1999—2009
61
GAMBAR IV.26.
TREND % RUMAH YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN DI SULAWESI UTARA TAHUN 2007 S/ D 2009
62
GAMBAR IV.27
TREND % JAMBAN YANG MEMENUHI SYARAT (MS) KESEHATAN DI SULAWESI UTARA TAHUN 2007 S/ D 2009
63
GAMBAR IV.28.
TREN % SPAL YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN DI SULAWESI UTARA TAHUN 2007—2009
64
GAMBAR IV.29.
TREN % TP PESTISIDA YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN DI SULAWESI UTARA TAHUN 2007—2009
64
GAMBAR IV.30.
TREN % TTU YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN DI SULAWESI UTARA TAHUN 2007-2009
65
GAMBAR IV.31.
TREN % TPM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN DI SULAWESI UTARA TAHUN 2007-2009
65
GAMBAR V.1.
DISTRIBUSI PUSKESMASMENURUT JENISPELAYANAN SE PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009
67
GAMBAR V.2.
RASIO PUSKESMAS– PENDUDUK PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009
68
GAMBAR V.3.
PERKEMBANGAN PUSKESMASSE SULAWESI UTARA TAHUN 2006-2009
68
GAMBAR V.4.
DISTRIBUSI RUMAH SAKIT DI SULAWESI UTARA BERDASARKAN KEPEMILIKAN TAHUN 2009
69
GAMBAR V.5.
PERKEMBANGAN JUMLAH RUMAH SAKIT DI SULAWESI UTARA TAHUN 2006—TAHUN 2009
69
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
vii
GAMBAR V.6. .
PERKEMBANGAN RSDI SULAWESI UTARA MENURUT KEPEMILIKAN TAHUN 2006-2009
72
GAMBAR V.7.
TREN % TPM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN DI SULAWESI UTARA DALAM PERSEN TAHUN 2006 S/ D 2008
72
GAMBAR V.8.
PERKEMBANGAN POSYANDU DI SULAWESI UTARA TAHUN 2006-2009
73
GAMBAR V.9.
JUMLAH DESA SIAGA DAN POSKESDESMENURUTKABUPATEN/ KOTA TAHUN 2009
74
GAMBAR V.10.
PERSEBARAN TENAGA MEDISDI PUSKESMASMENURUT KABUPATEN/ KOTA TAHUN 2009
74
GAMBAR V.11.
DISTRIBUSI TENAGA PERAWAT/ BIDAN YANG BEKERJA DI PUSKESMASMENURUT KABUPATEN/ KOTA TAHUN 2009
75
GAMBAR V.12.
RASIO DOKTER PER 100.000 PENDUDUK KABUPATEN/ KOTA TAHUN 2009
75
GAMBAR V.13.
KEBERADAAN JUMLAH DOKTER UMUM DAN DOKTER GIGI PTT PROVINSI SULAWESI UTARA S/ D DESEMBER 2009
76
GAMBAR V.14.
JUMLAH PESERTA DIDIK DI POLTEKKESDEPKES-MANADO MENURUT JURUSAN DAN PROGRAM PENDIDIKAN TAHUN 2009
77
GAMBAR V.15.
DANA KESEHATAN SUMBER DEKONSENTRASI SULAWESI UTARA MENURUT PROGRAM TAHUN 2005-2009 ( DALAM JUTA )
78
GAMBAR V.16.
APBD KESEHATAN PROVINSI SULAWESI UTARA 2004-2009 (DALAM MILYAR)
79
GAMBAR V.17.
PERBANDINGAN DANA KESEHATAN PROVINSI SULAWESI UTARA SUMBER DEKONSENTRASI DAN SUMBER APBD (BELANJA PUBLIK) TAHUN 2005-2009 (DALAM MILYAR)
79
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
viii
BAB I PENDAHULUAN
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara adalah gambaran situasi kesehatan di Provinsi Sulawesi Utara yang diterbitkan setahun sekali. Profil ini memuat data tentang kesehatan, baik yang meliputi derajat kesehatan, upaya kesehatan dan sumber daya kesehatan. Profil kesehatan juga menyajikan data pendukung lain yang berhubungan dengan kesehatan seperti data kependudukan, data sosial ekonomi, data lingkungan. Data dianalisis dengan analisis sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik. Dalam setiap penerbitan Profil Kesehatan Sulawesi Utara selalu terdapat perbedaan baik dari segi materi, analisis maupun dari bentuk tampilan fisiknya sesuai masukan dari para pengelola program di lingkungan Dinas Kesehatan dan pemakai pada umumnya. Informasi yang disajikan dalam profil ini bersumber dari beberapa pihak baik dari bidangbidang di lingkungan internal Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara dan Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota se Sulawesi Utara maupun yang bersumber dari luar seperti kantor statistik (BPS Sulawesi Utara) dan hasil-hasil survey dan riset seperti Riset Kesehatan Daerah tahun 2007 (yang dilaksanakan oleh Departemen Kesehatan) dan Survei Kesehatan dan Demografi Indonesia (Indonesia Demographic and Health Survey 2007 (yang dilaksanakan oleh Macro International bekerja sama dengan Depkes, BKKBN dan BPS)
Bab II Gambaran Umum. Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Sulawesi Utara. Selain uraian tentang letak geografis, demografis, administrasi, pendidikan ekonomi, bab ini juga menyajikan uraian singkat mengenai Indeks Pembangunan Manusia Bab III. Situasi Derajat Kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang situasi Derajad Kesehatan, antara lain Umur Harapan Hidup, Angka Kematian, Angka Kesakitan dan Status Gizi. Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan. Bab ini menguraikan hasil-hasil upaya-upaya kesehatan baik upaya kesehatan wajib seperti Kesehatan Ibu dan Anak, Perbaikan Gizi, Promosi Kesehatan, Pengendalian Penyakit Menular (dan Tidak Menular), Lingkungan Sehat maupun upaya kesehatan pengembangan, termasuk uraian singkat tentang situasi jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat miskin. Bab V. Situasi Sumber Daya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, ketenagaan pembiayaan kesehatan. Bab VI. Penutup.
Tujuan utama diterbitkannya Profil Kesehatan Sulawesi Utara 2009 adalah untuk memberikan informasi / gambaran keadaan kesehatan / hasil pembangunan di bidang kesehatan di Provinsi Sulawesi Utara, khususnya untuk tahun 2009 dalam bentuk narasi , tabel dan gambar. Profil Kesehatan Sulawesi Utara 2009 ini terdiri dari 6 (enam) bab yaitu: Bab I Pendahuluan. Bab ini menyajikan tentang maksud dan tujuan penulisan Profil Kesehatan Sulawesi Utara serta sistematika penyajiannya
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
1
2
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
BAB I I GAMBARAN UMUM Provinsi Sulawesi Utara dengan ibu kota Manado terletak antara 0°15’ – 5°34’ Lintang Utara dan antara 123°07’ – 127°10’ Bujur Timur, yang berbatasan dengan Laut Sulawesi, Republik
Philipina dan Laut Pasifik disebelah utara serta Laut Maluku di sebelah timur. Batas sebelah selatan dan barat masing-masing adalah Teluk Tomini dan Provinsi Gorontalo.
Gambar II. 1. Peta wilayah Provinsi Sulawesi Utara dan 15 Kabupaten/ Kota Tahun 2009
Luas Wilayah Sulawesi Utara tercatat 15.273,60 km2 (luas ini memang mengalami perubahan karena dihitung dengan menggunakan peta rupa bumi skala 1 : 50.000) yang meliputi sembilan kabupaten dan empat kota. Bolaang Mongondow merupakan kabupaten terluas dengan luas wilayah 6.230,95 km2 atau 40,79 persen dari wilayah Sulawesi Utara. Pada
akhir tahun 2008 wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow telah mengalami pemekaran menjadi tiga kabupaten yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan sehingga total seluruhnya terdapat 15 kabupaten/ Kota se Sulawesi Utara.
Gambar II.2. Proporsi Luas Kabupaten/ Kota se propinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 B i t u n g , 2 .0
T o m o h o n , 1 .0 M an ad o , 1 .0 B o l t i m , 5 .9
Ko tam o b agu , 2 .8
B o l m o n g , 2 3 .2 B o l s e l , 1 1 .7
M in a h a sa , 6 .7
M it r a , 4 .7 B o l m u t , 1 1 .1 M i n s e l , 9 .0
Sa n g i h e , 4 .1 T a l a u d , 8 .2
SI T A R O , 2 . 5
M i n u t , 6 .1
Sumber : BPS2009
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
3
Di Sulawesi Utara terdapat 41 gunung yang RI Tahun 2009, jumlah penduduk di Sulawesi tersebar pada beberapa kabupaten/ kota. Utara tahun 2009 sebanyak 2.228.856 jiwa. Sedangkan jumlah danau tercatat ada sebanyak Secara keseluruhan jumlah penduduk yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dari 17 danau dan jumlah sungai yang mengaliri penduduk yang berjenis kelamin perempuan, wilayah Sulawesi Utara sebanyak 30 sungai. yang tercermin dari angka rasio jenis kelamin Berdasarkan pencatatan Stasiun Meteorologi yang lebih besar dari 100 yaitu 103,82. Jika Sam Ratulangi, rata-rata temperatur di Kota dibandingkan dengan luas wilayah propinsi Manado dan sekitarnya sepanjang tahun 2007 yang seluas 15.273,60 km2 maka kepadatan adalah sekitar 26,2 oC. penduduk / km2 adalah 145,9 jiwa/ km2. a. Kependudukan Luas wilayah, jumlah penduduk (dijabarkan Berdasarkan estimasi data penduduk menurut menurut rumus estimasi) dan kepadatan Buku Penduduk Sasaran Program Pembangunan penduduk menurut Kabupaten/ Kota dapat Kesehatan 2007 -2011 yang diterbitkan oleh dilihat pada tabel berikut. Pusat data dan Informasi Departemen Kesehatan Tabel I.1. Luas Wilayah, jumlah penduduk dan kepadatan penduduk menurut Kabupaten/ Kota se Propinsi Sulawesi Utara tahun 2009 Kabupaten / Kota
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Kab. Bolaang Mongondow Kab. Minahasa Kab. Kepulauan Sangihe Kab. Kepulauan Talaud Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Utara Kab. Kepulauan SITARO Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Minahasa tenggara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kota Manado Kota Bitung Kota Tomohon Kota Kotamobagu Jumlah
Luas Wilayah (km2 )*
3,547.49 1,025.85 625.96
1,250.92 1,368.41 937.65 387.07 1,696.09 710.69
1,783.54 899.42 157.91 304 146.6 431.5 15.273,10
Jumlah penduduk ** 196.263 300.226 130.449 74.997 182.818 176.480 61.781 80.508 95.525 52.122 59.401 434.845 180.618 83.718 119.105 2.228.856
Kepadatan penduduk (jiwa/km2)
55.3 292.7 208.4 60.0 133.6 188.2 159.6 47.5 134.4 29.2 66.0 2753.8 594.1 571.1 276.0 145.9
Sumber * : BPS Sulawesi Utara, **: Depkes RI
b.
Keadaan ekonomi
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Ekonomi Sulawesi Utara tahun 2009 tumbuh 7,85 persen, meningkat dibandingkan tahun 2008 yang tumbuh sebesar 7,56 persen. Di tahun 2009, semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan tertinggi terjadi di sektor pengangkutan & komunikasi yang mencapai 16,89 persen, sementara pertumbuhan terendah terjadi di sek4
tor pertanian yang hanya tumbuh sebesar 2,07 persen. Sementara PDRB menurut harga konstan (ADHK) pada tahun 2005 sebesar 10.93 triliun, pada tahun 2009 telah mencapai 16,64 triliun, sebagaimana terlihat pada grafik II.2 di bawah. Semakin lebarnya perbedaan nilai antara PDRB atas dasar harga berlaku dengan PDRB atas dasar harga konstan yang terlihat pada gambar 2 di bawah menunjukkan semakin tingginya nilai inflasi yang terjadi di tingkat harga produsen di Provinsi Sulawesi Utara. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
Gambar II. 3. PDRBProvinsi Sulawesi Utara Tahun 2005 - 2009 (Triliun Rupiah)
Sumber : BPS2010
Struktur ekonomi. Di tahun 2009, semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan tertinggi terjadi di sektor pengangkutan & komunikasi yaitu sebesar 16,89 persen, diikuti oleh sektor listrik, gas, dan air bersih yang tumbuh sebesar 14,89 persen, sektor perdagangan, hotel, & restoran
12,31 persen, sektor keuangan persewaan & jasa perusahaan 7,57 persen, sektor industri pengolahan 7,02 persen, sektor jasa-jasa 6,85 persen, sektor bangunan 6,10 persen, sektor pertambangan & penggalian 5,50 persen, serta sektor pertanian 2,07 persen
Gambar II. 4. Struktur ekonomi Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009
Sumber : BPS2010
Pertumbuhan ekonomi Secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Utara mengalami peningkatan
dimana nilai pada tahun 2001 dan 2005 adalah masing-masing 2.13 dan 4.9, pada tahun 2008 dan 2009 menjadi masing-masing 7.56 dan 7.85.
Gambar II. 5. Pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2001 - 2009
Sumber : BPS2009
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
5
C.
Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) Indeks pembangunan manusia digunakan sebagai alat ukur untuk melihat dampak kemajuan pembangunan, IPM tersebut menggunakan empat indicator yaitu Angka Harapan Hidup, Angka Melek Huruf, Rata-rata Lama Sekolah dan Pengeluaran per kapita riil. Secara nasional tahun 2009 Provinsi Sulawesi Utara berada di posisi ke- 2 na-
sional dengan IPM 75,68 lebih tinggi dibandingkan IPM tahun 2008 sebesar 75,16. Meskipun demikian jika dibandingkan dari 13 Kabupaten/ Kota, Kota Manado mempunyai ranking nasional tertinggi yaitu ranking 13, sedangkan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan mencapai ranking 297, ranking terendah. . Selengkapnya seperti pada table l berikut
Tabel II.2. Perbandingan IPM Kabupaten / Kota Tahun 2008-2009
IPM IPM
KABUPATEN/ KOTA
RANKING RANKINGNAS NAS IONAL IONAL
2008 2008
2009 2009
2008 2008
2009 2009
Bolang BolangMongondow Mongondow
72,11 72,11
72,52 72,52
158 158
159 159
Minahasa Minahasa
74,86 74,86 74,67 74,67 74,34 74,34 73,79 73,79 75,33 75,33
75,28 75,28 75,21 75,21 74,83 74,83 74,18 74,18 75,57 75,57
66 66 70 70 79 79 89 89 56 56
65 65 67 67 78 78 92 92 57 57
71,84 71,84
72,27 72,27
180 180
182 182
71,87 71,87
72,31 72,31
175 175
176 176
72,58 72,58
72,86 72,86
142 142
147 147
Bolmong BolmongSSelatan elatan
69,65 69,65
70,03 70,03
282 282
297 297
Bolmong BolmongTimur Timur
71,49 71,49 77,28 77,28 74,61 74,61
71,85 71,85 77,79 77,79 75,00 75,00
191 191 13 13 71 71
196 196 13 13 72 72
76,65 76,65
76,09 76,09
50 50
47 47
74,46 74,46 75,16 75,16
75,03 75,03 75,68 75,68
74 74 22
70 70 22
SSangihe angihe Talaud Talaud Minahasa MinahasaSSelatan elatan Minahasa MinahasaUtara Utara Bolmong BolmongUtara Utara Minahasa MinahasaTenggara Tenggara SSiau iauTagulandang TagulandangBiaro Biaro
Manado Manado Bitung Bitung Tomohon Tomohon Kotamobagu Kotamobagu SSULUT ULUT Sumber : BPS2010
Jika dilihat dari indikator-indikator kesehatan dalam IPM tersebut, maka Angka Harapan Hidup di Sulawesi Utara Tahun 2009 mencapai 72,12, Angka melek huruf 99.41 %, Rata-rata lama seko-
6
lah 8.82 tahun dan Pengeluaran per kapita riil adalah Rp. 631,00,- sebagaimana terlihat pada tabel II.3.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
Tabel II. 3. Komponen penyusun IPM menurut Kabupaten/ kota se Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009
No
Kab/ Kota
Angka Harapan Hidup (tahun)
Angka Melek Huruf
Rata-rata Pengeluaran Lama Seko- per kapita riil lah (tahun) (.000 Rp.)
1
Bolang Mongondow
71,38
98,23
7,39
631,00
2 3 4 5 6 7 8 9
Minahasa Sangihe Talaud MinSel MinUt Bolmong Utara Minahasa Tenggara Siau Tagulandang Biaro
72,33 72,75 71,59 72,09 72,40 69,68 69,90 68,46
99,68 98,54 99,36 99,42 99,70 98,31 99,48 99,68
9,01 7,71 8,65 8,54 9,09 7,31 8,09 8,30
612,39 621,74 633,60 625,68 614,47 624,14 622,01 610,08
10 11 12 13 14 15
Bolmong Selatan Bolmong Timur Manado Bitung Tomohon Kotamobagu
71,25 71,28 72,50 70,35 72,39 71,58
98,31 99,50 99,86 99,13 99,84 99,60
6,10 6,35 10,59 9,20 9,89 9,00
625,12 593,25 631,88 632,04 622,79 624,16
SULUT
72,12
99,41
8,82
631,00
Sumber : BPS2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
7
8
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Untuk menggambarkan derajat kesehatan masyarakat di Sulawesi Utara, maka digunakan angka-angka Umur Harapan Hidup, mortalitas dan morbiditas serta status gizi masyarakat.
67.97 tahun pada tahun 2000, dan menjadi 69 tahun pada tahun 2005. UHH penduduk Sulawesi Utara juga mengalami peningkatan, dari 64.96 tahun tahun 1997 menjadi 69 tahun pada tahun 2000 (SP 2000) tahun 2004 meningkat lagi menjadi 70.9 tahun (BPS Sulut 2004), tahun 2007 dan tahun 2008 sebesar 70,9 tahun dan 72.01 tahun dengan posisi lebih tinggi dari angka nasional yang 68.5 tahun (BPS Sulut 2009) dan tahun 2009 meningkat menjadi 72,12.
A.
UMUR HARAPAN HIDUP WAKTU LAHIR Umur harapan hiidup (UHH) penduduk Indonesia dari tahun ke Tahun terus mengalami peningkatan yang bermakna terutama pada periode tahun 1980-1995. Estimasi UHH sebesar 52.41 pada tahun 1980 (SP 1980) meningkat menjadi 63,48 tahun pada tahun 1995 (SUPAS 1995),
Gambar III.1. Tren Umur harapan Hidup Provinsi Sulawesi Utara
74 72 70 68 66 64 62 60
72,01
72,12
70,9 69
64,96
1997
2000
2004
2008
2009
Sumber : BPS2010
B. MORTALITAS Untuk mengevaluasi program program kesehatan / pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini biasanya dihubungkan dengan angka kematian bayi dan anak. Angka Kematian Bayi (AKB) bukan hanya digunakan untuk mengevaluasi kemajuan program kesehatan tetapi juga dimanfaatkan untuk memonitor situasi demografi dan memberikan masukan untuk proyeksi penduduk. Selain itu juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi subpopulasi yang yang mempunyai risiko kematian yang tinggi. a). Angka Kematian Bayi (AKB). Angka kematian Bayi (AKB) adalah angka probabilitas untuk meninggal di umur antara lahir Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
dan 1 tahun dalam 1000 kelahiran hidup. AKB di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan kecenderungan menurun . Berdasarkan SDKI (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia) berturut-turut tahun 1997, 20022003 dan 2007, AKB Indonesia adalah 46, 35 dan 34. AKB di Provinsi Sulawesi Utara mempunyai pola yang berbeda dengan AKB nasional menurut SDKI. Jika pada tahun 1994 AKB Sulawesi Utara berdasarkan SDKI adalah 66/ 1.000 KH , menurun menjadi 48 pada SDKI 97, selanjutnya menurun tajam pada tahun 2002 menjadi 25/ 1.000 KH, tetapi tetapi di tahun 2007 meningkat menjadi 35/ 1.000 KH.
9
Perbandingan AKB Nasional dan Provinsi Sulawesi Utara menurut tahun SDKI seperti terli-
hat pada gambar IV.2 di bawah
Gambar III. 2. Perbandingan AKB Nasional dan Provinsi Sulawesi Utara
Sumber : Indonesia Demographic Health Survey, 2008
Adapun jumlah kasus kematian bayi menurut tahun seperti pada gambar berikut. Jika melihat tren/ perkembangan jumlah kematian bayi dan balita menurut tahun di Propinsi Sulawesi Utara beberapa faktor berpengaruh terhadap peningkatan angka kematian bayi termasuk di dalamnya status sosial ekonomi, lingkungan dan faktor biologis. Faktor sosioekonomi termasuk di dalamnya tempat tinggal, pendidikan ibu dan indeks kesejahteraan ibu. Faktor biologis termasuk didalamnya jenis kelamin anak, usia ibu, paritas dan interval kelahiran. Beberapa variabel lain seperti berat waktu lahir, pemeriksaan antenatal dan penolong persalinan juga dipertimbangkan berpengaruh terhadap angka kematian bayi yang tinggi tersebut, yang untuk tahap lanjutan perlu dila-kukan studi lebih dalam. Sebagai contoh, anak-anak yang dilahirkan ibu yang tinggal di kota mempunyai angka kematian yang lebih rendah dibandingkan dengan anak yang dilahirkan ibu yang tinggal di daerah rural, hal ini mungkin berhubungan dengan ketersediaan fasilitas dan praktek “health seeking” masyarakat yang tinggal di perkotaan. Komitmen untuk terus melakukan upaya percepatan penurunan AKB secara nasional tetap diperlukan. Bayi sangat rentan terhadap keadaan kesehatan dan kesejahteraan yang buruk; karena
10
itu AKB merefleksikan derajat kesehatan masyarakat yang sekaligus juga mencerminkan umur harapan hidup pada saat lahir. Penurunan AKB menunjukan adanya peningkatan dalam kualitas hidup dan pelayanan kesehatan masyarakat. Upaya percepatan penurunan AKB memperhatikan kondisi yang mempengaruhi AKB, antara lain lokasi geografis, taraf sosio-ekonomi masyarakat serta perilaku hidup sehat. Berdasarkan Riskesdas 2007, proporsi kematian bayi pada kelompok umur di bawah 1 tahun di daerah pedesaan labih besar dari perkotaan, yaitu 11% di pedesaan dan 6,3% di perkotaan. Strategi percepatan penurunan AKB mencakup: 1. Peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan Ibu dan bayi baru lahir / anak berdasarkan bukti ilmiah. 2. Kerjasama lintas programa dan lintas sector terkait, mitra lain, pemerintah, DPR, Organisasi Profesi, Swasta. 3. Pemberdayaan perempuan dan keluarga. 4. Pemberdayaan masyarakat.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
Sebagai perbandingan data Angka Kematian Neonatal, Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Balita Prop. Sulawesi Utara dibandingkan den-
gan propinsi lain se Indonesia sebagaimana terlihat pada gambar berikut.
Gambar III. 3. Perbandingan AKN,AKB dan AKABA Propinsi Sulawesi Utara dengan propinsi lain se Indonesia menurut SDKI 2007
Sumber : Bidang Kesga dan Gizi, 2010
Adapun penyebab kematian neonatal tersebut di atas adalah seperti grafik IV.4 berikut : Gambar III. 4. Persentase penyebab kematian neonatal di Sulawesi Utara Tahun 2009
Sumber : Bidang KIA Kesga, 2009
Penyebab kematian terbesar pada neonatal tahun 2009 adalah gangguan pernafasan (36%),
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
diikuti prematuritas (32%) dan sepsis (12%) seperti terlihat pada gambar di atas.
11
Gambar III. 5. Persentase penyebab kematian balita ( 0—4 tahun) Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009
Sumber : Bidang KIA Kesga, 2010
Dari gambar di atas terlihat bahwa persentase penyebab kematian balita di Propinsi Sulawesi Utara adalah masalah-masalah neonatal itu sendiri (36%), diikuti dengan penyakit Diare (17,2%) dan penyakit pneumonia (13 %). Penyebab lainnya adalah kondisi malformasi congenital. Meningitis, tetanus.
Dalam tahun-tahun kedepan, khususnya menghadapi tahun 2015, dimana tenggat waktu dari pencapaian indicator MDG’ s yang semakin dekat, maka diupayakan bahwa kematian anak di bawah 5 tahun dan kematian bayi adalah 2/ 3 kematian anak di bawah 5 tahun antara tahun 1990 dan tahun 2015
Gambar III. 6. Perbandingan jumlah kematian bayi Provinsi Sulawesi Utara menurut kab/ Kota tahun 2008 dan 2009
Sumber : Bidang KIA Kesga, 2010
Jika dilihat dari kejadian menurut Kab/ Kota maka terdapat variasi kejadian kematian menurut tahun 2008 dan 2009. Namun secara umum dapat dikatakan bahwa kasus kematian bayi menurun dari 218 kasus pada tahun 2008 menjadi 210 ka12
sus pada tahun 2009. Meskipun demikian terdapat 2 kabupaten dimana kasus kematian bayi yang terjadi meningkat pada tahun 2009 dibanding kan tahun 2008
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
Gambar berikut memperlihatkan peta distribusi kematian bayi di kabupaten/ kota sepanjang tahun 2009. secara gradual. Terlihat bahwa tidak ada daerah yang tidak mempunyai kasus kematian bayi ((0 kasus), dan Nampak bahwa daerah yang paling banyak bermasalah adalah di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan dan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, diikuti dengan Kabupaten Talaud dan Kabupaten Minahasa Tenggara. 3
daerah yang mempunyai kasus kematina bayi yang sedikit (1-3) yaitu Kota Tomohon (1), Kab. Bolaang Mongondow Selatan (2). Kot Manado (3) dan Kota Kotamobagu (3). Jika dibandingkan antara kasus tahun 2008 dan tahun 2009, dimana terdapat perubahan yang positif dari jumlah daerah yang bermasalah (wilayah merah), meskipun terdapat perubahan negatif daerah yang tidak mempunyai kasus (wilayah hijau).
Gambar III. 7. Peta distribusi kasus kematian bayi Propinsi Sulawesi Utara menurut kab/ Kota tahun 2009
Sumber : Bidang KIA Kesga, 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
13
Angka Kematian Balita (AKABA) Angka kematian balita (0-4 ) tahun adalah angka probabilitas kematian anak umur umur 0-4 tahun per 1.000 anak. AKABA mengambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lingkungan yang ber-pengaruh terhadap kesehatan anak Balita seperti gizi, sanitasi, penyakit menular dan kecelakaan. Indikator ini menggambarkan tingkat kesejahteraan sosial dan tingkat kemiskinan penduduk. AKABA di Indonesia menurut SDKI 97, 2002-2003 dan 2007 adalah 58, 46 dan 44. AKABA di Provinsi Sulawesi Utara menurut SDKI 2007 adalah 43 yang masih lebih rendah dari angka nasional. Dari hasil penelitian terhadap semua kasus kematian balita yang disurvey pada SKRT 1995 dan Surkesnas 2001 diperoleh gambaran bahwa gambaran besarnya proporsi penyebab utama kematian balita menunjukkan adanya pola penyakit penyebab kematian balita dimana penyakit infeksi masih merupakan penyebab kematian terbanyak. Pneumonia merupakan penyakit terbanyak penyebab kematian diikuti oleh Diare. Angka Kematian Ibu Maternal. Kematian maternal didefinisikan sebagai setiap kematian ibu yang terjadi pada waktu kehamilan, melahirkan, atau dua bulan setelah melahirkan atau penghentian kehamilan. Kematian maternal juga didefinisikan sebagai proporsi kematian pada wanita usia reproduktif atau proporsi kematian pada semua wanita di usia reproduktif yang disebabkan oleh penyebab maternal. Analisis Angka Kemat ian Mat ernal
(MMR=Maternal Mortality Ratio) Indonesia sesuai SDKI 1994 adalah 390 per 100.000 kelahiran. Data SDKI (yang tidak dipublikasi) 1997 mengimplikasikan sedikit penurunan yaitu 334 kematian per 100.000 kelahiran selama periode 19931997. SDKI 2002-2003 mendapatkan estimasi AKI Maternal Indonesia sebesar 307 kematian per 100.000 kelahiran dan menurun lagi pada SDKI 2007 menjadi 228 kematian per 100.000 kelahiran. Angka ini semakin mendekati target nasional RPJMN sebesar 226 / 100.000 kelahiran. Gambaran tersebut menegaskan bahwa tren AKI maternal di Indonesia menurun, diperjelas dengan analisis angka pengurangan tahunan (Annual reduction rate=ARR) antara SDKI 20022003 dan SDKI 2007 sekitar 5 persen, dibandingkan ARR antara SDKI 1997 dan SDKI 2002-2003 sebesar 2 persen. Namun jika dibandingkan dengan target yang ingin dicapai secara nasional pada tahun 2010 yaitu 125 per 100.000 kelahiran maka apabila penurunannya masih seperti gambaran di atas, maka dapat dipastikan target tersebut tidak akan dapat tercapai. Di Provinsi Sulawesi Utara, AKI maternal menggunakan data SKRT 1992 sebesar 421 kematian per 100.000 kelahiran dan berdasarkan SDKI 1994 sebesar 390 kematian per 100.000 kelahiran. Sedangkan menurut SUPAS 1995 sebesar 212 kematian per 100.000 kelahiran. Tahun 2005 berdasarkan laporan Depkes bahwa situasi AKI maternal di Sulawesi Utara sebesar 150 kematian per 100.000 kelahiran. Gambaran tren AKI maternal Indonesia dan Provinsi Sulawesi Utara sebagaimana terlihat pada gambar berikut.
Gambar III. 8. Perbandingan Angka Kematian Ibu maternal Nasional dan Sulawesi Utara
Sumber : SDKI 2007
14
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
pat 100.000 kelahiran hidup di Sulawesi Utara, maka pada tahun 2007, 2008 dan 2009 , maka Angka kematian Ibu (Maternal Mortality Ratio di Sulawesi Utare adalah 184, 130 dan 139.
Sementara itu berdasarkan data yang didapatkan dari program kesehatan keluarga, jumlah kematian ibu dalam 3 tahun terakhir mempunyai kecenderungan menetap dengan perubahan yang sangat kecil, yaitu 60 di tahun 2007, 50 di tahun 208 dan 51 di tahun 2009. Jika senadainya terda-
Gambar III. 9. Jumlah kematian ibu dan AKI di Propinsi Sulawesi Utara Tahun 2007-2009
200 184
180 160 140
130
120
139 ∑ † Ibu
100 80
AKI
60
60
50
51
Thn 2008
Thn 2009
40 20 0 Thn 2007
Sumber : Bidang Kesga dan Gizi, 2010
Adapun jumlah kasus menurut Kabupaten / kota seperti dilihat pada gambar di bawah, dimana kabupaten Sangihe, Talaud dan Minut merupakan wilayah yang
menyumbang jumlah yang besar dari total kasus kematian ibu seanyak 51 kasus
Gambar III. 10. Distribusi Jumlah kematian ibu menurut Kabupaten/ Kota se Propinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
Sumber : Bidang kesga dan Gizi, 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
15
Gambar berikut memperlihatkan pemetaan kasus kematian ibu sepanjang tahun 2009 berdasarkan data yang didapat dari program Kesga. Terlihat bahwa wilayah Minahasa Utara (7), Bitung (6), Kota Manado (6), Kab. Talaud (7) dan Kab. Sangihe (9) merupakan daerah yang paling berma-
salah dalam kematian ibu (wilayah merah) dari sisi jumlah kematian.Terdapat 2 daerah yang tidak terdapat kasus kematian ibu yaitu di Kota Tomohon dan Kabupaten Minahasa Tenggara.
Gambar III. 11. Peta distribusi kasus kematian ibu di Propinsi Sulawesi Utara menurut kab/ Kota tahun 2009
Sumber : Bidang Kesga dan Gizi, 2010
Adapun penyebab-penyebab langsung dari 51 kejadian kematian ibu seperti terlihat pada
gambar berikut.
Gambar III. 12. Persentase penyebab langsung kematian ibu di Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
Lain -lain , 1 7 , 33%
Par t u s Lam a, 1,2%
Pe r d ar ah an , 25,49%
H i p e r t e n si , 7 , 14%
A b o r t u s, 1 , 2% In f e k si , 0 , 0 %
Sumber : Bidang Kesga dan Gizi, 2010
16
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
Karena itulah Provinsi Sulawesi Utara memprioritaskan upaya kesehatan ibu dan penurunan AKI searah dengan kebijakan Departemen Kesehatan dalam dalam menurunkan AKI yaitu mendekatkan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir berkualitas kepada masyarakat untuk mewujudkan 3 pesan kunci untuk persalinan yang sehat (Making Pregnancy Safer): 1. Setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih. 2. Setiap komplikasi obstetri dan neonatal ditangani secara memadai. 3. Setiap perempuan usia subur memiliki akses terhadap pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi abortus yang tidak aman. Seperti diketahui bahwa kematian ibu dan bayi masih menjadi tantangan utama dunia. Data/ informasi yang dapat dipercaya tentang AKI/ AKB dan kecenderungannya merupakan hal yang sangat mendasar dalam menyusun perencanaan dan kajian kemajuan program khususnya dalam pencapaian indicator MDG’ s tahun 2015 yaitu pada indicator ke 4 dan 5. Sasaran MDGs 5 adalah penurunan 3/ 4 AKI dari kondisi 1990 pada tahun 2015, sehingga target yang harus dicapai pada tahun 2015 adalah 102/ 100.000 KH atau sekitar 37 kematian ibu dalam 1 tahun. Kondisi saat ini diperkirakan terdapat 51 kematian ibu dalam satu tahun, oleh
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
karena itu menjadi tangung jawab bersama untuk dapat mencapai penurunan sekitar 35 % dari kondisi saat ini. Jika dilihat dari pendekatan untuk mendeterminasi kematian ibu, maka didapatkan masalah yang menjadi penyebab kematian ibu yang banyak. Faktor determinan dari ibu sendiri, seperti masalah gizi, adanya penyakit menular/ penyakit lain, “4 terlalu” hingga menyebabkan komplikasi persalinan, ditambah determinan lain seperti “terlambat merujuk” yang dipengaruhi oleh faktor geografi, ekonomi, gender, pendidikan ibu/ suami, dan budaya setempat, sehingga menyebabkan “terlambat sampai” selanjutnya “terlambat mendapat pertolongan adekuat” yang dipengaruhi oleh faktor tenaga, sarana, obat dan manajerial. Akibat dari semua hal tersebut adalah kematian ibu. Oleh karena itu penguatan pelayanan kesehatan ibu tentu saja haruslah dimulai dari keluarga, yang dipengaruhi oleh masyarakat, peran kader dan dukun setempat, selanjutnya ke tingkat yang lebih tinggi yaitu pelayanan ANC di Posyandu, penguatan di Puskesmas Pembantu dan Bidan di desa Poskesdes, Puskesmas (dengan memPONEKkan Puskesmas, hinga pelayanan di Rumah Sakit PONEK. Penguatan pelayanan kesehatan ibu tersebut diyakini pada akhirnya dapat mengurangi kasus kematian ibu.
17
C. MORBIDITAS Angka Kesakitan penduduk diperoleh dari data yang bersumber dari masyarakat (community based data) yang diperoleh melalui survey serta hasil pengumpulan data yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan yang berasal dari fasilitas kesehatan (facility based data) dan dikelola melalui sistem pencatatan dan pelaporan seperti pelaksanaan Surveilans Penyakit Terpadu (STP). Berdasarkan laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2007, penyakit menular untuk wilayah Sulawesi Utara dalam satu bulan terakhir, berdasarkan diagnosa+gejala penyakit malaria, penyakit ini ditemukan di semua kabupaten/ kota dengan prevalensi sangat bervariasi antara 0,3%11,2%. Dalam 12 bulan terakhir, berdasarkan diagnosa+gejala penyakit DBD, penyakit ini juga ditemukan di semua kabupaten/ kota dengan prevalensi 0,1%-0,7%. Filariasis diketemukan di lima kabupaten/ kota. Dalam 1 bulan terakhir, berdasarkan diagnosa+gejala penyakit ISPA diketemukan di semua kabupaten/ kota dengan prevalensi 20,5% penduduk, sementara dalam 12 bulan terakhir, prevalensi TBC sebesar 0,6%, lebih rendah ketimbang angka nasional. Prevalensi diare dalam satu bulan terakhir 5,4%, dan tertinggi di Kabupaten Kepulauan Talaud (8,8%). Untuk penyakit tidak menular prevalensi hipertensi berdasarkan pengukuran cukup tinggi (31,2%), dan diketemukan dua kabupaten dengan prevalensi >40% yakni Kabupaten Minahasa dan Kota Tomohon. Prevalensi penyakit sendi juga cukup tinggi (25%), dengan prevalensi tertinggi 34% diketemukan di Kabupaten Minahasa Selatan. Dalam satu tahun terakhir, berdasarkan diagnosa+gejala penyakit jantung, prevalensi jantung 8,2%, dan prevalensi asma 2,7%. Secara rerata di Provinsi Sulawesi Utara hampir 1 di antara 10 penduduk (8,97%) menderita gangguan mental emosional, dan tertinggi di Kabupaten Kepulauan Talaud (20%). Prevalensi low vision dan kebutaan penduduk umur ≥ 5 tahun dalam 5 tahun terakhir 3,4 % dan 0,5%. Di Sulawesi Utara, berdasarkan diagnosa+gejala katarak, prevalensi katarak penduduk umur ≥ 30 tahun sebesar 20%, dengan prevalensi tertinggi 34% di Kabupaten Kepulauan Talaud. Hampir satu di antara tiga penduduk di Provinsi Sulawesi Utara mempunyai masalah gigi-mulut 18
namun persentase yang menerima perawatan gigi baru satu di antara empat. Sebagai negara tropis, Indonesia termasuk di dalamnya Provinsi Sulawesi Utara menghadapi permasalahan penyakit menular, diantaranya Tuberkolosis (TB), malaria, dan Demam Berdarah Dengue (DBD) selain HIV/ AIDS dan beberapa penyakit lainnya. a ) 10 penyakit menonjol Berdasarkan pengolahan data laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota melalui surveilans terpadu penyakit didapatkan sepuluh besar penyakit menonjol di Sulawesi Utara tahun 2008 dengan urutan ranking sebagaimana pada tabel IV.2. di bawah. Gambar III. 13. Sepuluh (10) besar penyakit
menular menonjol di Sulawesi Utara tahun 2009
Sumber : Seksi Surveilans, 2010
Dari tabel IV. 2. di atas terlihat bahwa sama seperti laporan pada profil tahun 2008, di tahun 2009 penyakit influenza masih menjadi penyakit yang paling banyak di derita oleh masyarakat dan yang berobat ke Puskesmas diikuti oleh penyakit Diare dan malaria klinis. Meskipun demikian data 10 penyakit menonjol tersebut sangat dipengaruhi oleh kelengkapan laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota yang merupakan indikator utama dari pelaksanaan surveilans terpadu penyakit. Secara umum laporan STP Kabupaten/ Kota dikirimkan setiap bulan, namun beberapa Kabupaten/ Kota tidak mempunyai cakupan kelengkapan laporan STP 100 persen.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
b)
Acute Flaccid Paralysis (AFP)
Polio merupakan penyakit menular yang sangat berbahaya yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem saraf. Penyakit ini umumnya menyerang anak usia 3 tahun ini dan dapat mengakibatkan cacat seumur hidup, lumpuh layu (kecacatan) bahkan kematian. Penyakit ini tidak dapat diobati dan hanya bisa dicegah dengan pemberian imunisasi polio sebanyak empat kali pada bayi umur dibawah satu tahun. Setalah cacar, polio merupakan penyakit yang dapat dieradikasi dari muka bumi. Pada hakekatnya, polio belum sepenuhnya dapat diberantas total dan masih menjadi masalah kesehatan yang perlu ditangani secara seksama. Dengan target mencapai status Indonesia Bebas Polio pada tahun 2010, Departemen Kesehatan memfokuskan strategi pemberantasan polio pada upaya surveilans Acute Flaccid Paralysis atau AFP secara ketat dan peningkatan cakupan imunisasi rutin. Starategi tersebut dijabarkan sebagai berikut : 1. Melaksanakan program imunisasi dasar lengkap pada seluruh bayi dibawah satu tahun secara konsisten dan berkesinambungan. 2. Meningkatkan surveilans secara berkesinambungan di seluruh wilayah Indonesia. 3. Mengamankan virus polio di laboratorium, 4. Memanfaatkan Posyandu sebagai sarana sosialisasi sekaligus pelaksanaan imunisasi. 5. Sosialisasi pentingnya imunisasi bagi balita melalui berbagai media secara terus menerus di seluruh wilayah Indonesia. 6. Menjalin kerjasama dengan ormas perempuan, ormas keagamaan, toko masyarakat, serta pihak-pihak lain yang relevan untuk bersama-sama mendorong masyarakat melaksanakan imunisasi bagi balita.
sanakan pada tahun 1995, 1996, 1997, 2000, 2005, dan 2006 dengan Sub-PIN dilaksanakan pada tahun 1998, 2000, 2001 dan 2006. Sasaran PIN adalah anak usia sekolah 6 – 14 tahun, dengan tujuan memutuskan rantai penularan virus polio liar. WHO merekomendasikan pemberian imunisasi sejak anak lahir sebanyak 4 kali dengan interval 6 sampai 8 minggu, yang kemudian diulang pada usia 1,5 tahun dan 15 tahun. 3. Surveilans AFP atau penemuan penderita yang dicurigai lumpuh layu pada usia dibawah usia 15 tahun, untuk kemudian diperiksa tinjanya agar dapat dipastikan apakah karena polio atau bukan. 4. Mopping-Up, yaitu pemberian vaksinasi massal didaerah yang ditemukan penderita polio, terhadap anak usia dibawah 5 tahun tanpa melihat status imunisasi polio sebelumnya. Keberhasilan program eradikasi polio secara global dinilai dari keberhasilan pelaksanaan surveilans AFP. Melalui pelaksanaan surveilans AFP maka pendeteksian secara dini munculnya kasus polio liar yang mungkin terdapat di masyarakat dilakukan sehingga memungkinkan untuk segera dilakukan upaya penanggulangan. Terdapat 4 indikator pelaksanaan AFP diantaranya adalah Non Polio AFP rate anak berusia kurang dari 15 tahun. Secara nasional ditetapkan indikator non polio AFP rate 2 per 100.000 anak berusia kurang 15 tahun.
Target Indonesia Bebas Polio 2010 mengukur keberhasilan pelaksanaan strategi melalui indikator tercakupnya seluruh balita Indonesia (100%) dalam kegiatan imunisasi serta tidak adanya kasus serangan polio di seluruh wilayah Indonesia. Upaya program atau kegiatan yang dilakukan mencakup : 1. Imunisasi rutin dengan sasaran anak / balita usia kurang dari 1 tahun yang bertujuan melindungi anak secara individual agar tidak terserang polio. 2. Pekan Imunisasi Nasional atau PIN yang dilak-
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
19
Gambar III. 14. Jumlah kasus AFP Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009
8
7
7 6
5
5
4
4
4
3
3
2
2
2
2
2
1
1
0
1 0
0
0
0
Sumber : Seksi Surveilans, 2010
Dari grafik di atas terlihat bahwa kontribusi terbanyak pada penemuan kasus AFP adalah Kota Manado sehingga dapat dikatakan bahwa kinerja surveilans AFP Kota Manado lebih baik dibanding-
kan Kabupaten/ Kota lainnya . Non Polio AFP rate Provinsi Sulawesi Utara dalam 5 tahun terakhir masih di atas indikator nasional (2.62 untuk tahun 2009) seperti terlihat pada gambar III. 15 berikut.
Gambar III. 15. Non Polio AFP rate Provinsi Sulawesi Utara tahun 2005-2009
7 6 5 4 3 2 1 0
6.1
5.46 4.6
4
3.5 2.44
2005
2006
2.46
2007 NP AFPRate
2.54
2008
2.62
2009
Indikator Nas
Sumber : Seksi Surveilans, 2010
20
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
(Lembaga Pemasyarakatan) serta yang tidak kalah penting pemantauan dan penelitian terhadap kelompok umur beresiko rendah seperti ibu rumah tangga. Sejauh ini belum ditemukan obat atau vaksin yang efaktif bagi kasus HIV / AIDS; pengobatan terhadap HIV / AIDSdikelompokan sesuai tujuannya : a. Pengobatan suportif yang bertujuan meningkatkan keadaan umum penderita, mencakup pemberian gizi yang baik, obat simtomatik, vitamin dan dukungan psikososial. b. Pengobatab infeksi oportunistik yang dilakukan secara empiris c. Pengobatan anti-retrovital (ARV) yang dapat menghambat perkembangbiakan virus HIV, namun belum dapat menyembuhkannya atau membunuh virus HIV. Pengobatan ini terbukti dapat memperbaiki kualitas hidup penderita karena kemungkinan untuk menjadi infeksi oportunistik lebih jarang atau mudah diatasi.
c)
Penyakit HIV/ AIDS HIV / AIDS merujuk pada sindroma menurunnya kekebalan tubuh yang berakibat fatal. HIV / AIDS telah menjadi masalah kesehatan pada tataran global, terutama pada negara-negara berkembang seperti Indonesia. Selama satu dasawarsa terakhir (1997 – 2007) kasus AIDS yang dilaporkan meningkat tajam, dengan kasus AIDS terbanyak DKI Jakarta, Papua, Jawa Barat, Jawa Timur dan Bali. Menurut kelompok umur 20 – 29 tahun yaitu sebesar 54% dari keseluruhan kasus; suatu hal yang mengkhawatirkan mengingat kelompok umur ini adalah kelompok umur yang produktif, dan dapat berdampak buruk terhadap pembangunan sosioekonomi Indonesia serta berpotensi menyebabkan umur harapan hidup menurun. Berdasarkan cara penularan, kasus penularan AIDS terbanyak adalah melalui penggunaan jarum suntik bersama terutama di kalangan penyalahguna NAPZA suntik (IDU). Upaya penanggulangan penyakit HIV / AIDS ditujukan bukan hanya pada penanganan penderita yang ditemukan, tetapi juga diarahkan pada upaya pencegahan melalui penemuan penderita secara dini melalui upaya penjangkauan yang dilanjutkan dengan upaya konseling. Upaya penemuan penderita dilakukan melalui skrining HIV / AIDS terhadap darah donor, pemantauan terhadap kelompok beresiko penderita Penyakit Menular Seksual (PMS), penyalahguna obat dengan suntik IDUs), penghuni Lapas
Di Provinsi Sulawesi Utara , kasus HIV/ AIDS yang pertama kali dilaporkan pada tahun 1997, selang empat tahun terakhir terjadi peningkatan kasus yang cukup bermakna. Total kasus HIV/ AIDS di Provinsi Sulawesi Utara adalah sampai akhir tahun 2009 adalah 613 kasus dengan perincian 240 kasus HIV dan 373 kasus AIDS. Adapun dari 613 penderita, yang sudah meninggal sebanyak 96 kasus, atau masih ada 517 penderita yang masih hidup.
Gambar III. 16. Jumlah kasus HIV/ AIDS Provinsi Sulawesi Utara tahun 1997 - 2009 120 100 80 60 40 20 0
1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
HIV
0
0
0
3
5
5
2
9
30
61
29
55
38
AIDS
1
1
1
4
1
13
6
9
47
38
43
93
112
Sumber : Bidang PMK, 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
21
Perubahan status HIV ke AIDS yang memerlukan waktu pada akhirnya akan mempengaruhi gambaran kurva dari tahun ke tahun pada waktu data di”update”. Diharapkan dengan pemberian ARV yang adekuat maka proses perubahan status HIV ke AIDS menjadi lebih lama atau bahkan tidak sama sekali.
Dari 15 Kabupaten / Kota se Provinsi Sulawesi Utara maka Kota Manado, Kota Bitung dan Kabupaten Minahasa adalah 3 kabupaten/ kota penyumbang kasus terbanyak, yaitu masingmasing 237, 146 dan 63 . Distibusi kasus HIV/ AIDS menurut Kabupaten/ Kota dapat dilihat pada gambar di bawah.
Gambar III. 17. Distribusi kasus HIV/ AIDStotal tahun 1997s/ d februari 2010 menurut Kab/ Kota
se Provinsi Sulawesi Utara.
Sumber : Bidang PMK, 2010
Melihat perkembangan kasus AIDS yang menunjukkan peningkatan yang signifikan dari waktu ke waktu, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara mengikuti kebijakan Departemen Kesehatan dalam hal penanggulangan yang berfokus pada pencegahan, yang diintegrasikan dengan perawatan, dukungan dan pengobatan. Upaya meningkatkan akses layanan kesehatan bagi penderita AIDSdilaksanakan melalui : 1. Pelayanan VCT di Rumah Sakit. Hingga akhir 2008 terdapat lima Rumah Sakit di Sulawesi Utara yang memberikan layanan terapi antiretoviral (ARV) dan Voluntary Counselling and Testing (VCT) yaitu RSU Prof. Dr. R. D. Kandou-Manado, RS TNI Teling-Manado, RS Prof. Ratumbuysang-Manado, RSUD Bitung, RSU Bethesda-Tomohon 2. Meningkatkan cakupan penderita yang mendapatkan perawatan anti-retoviral, serta meningkatkan cakupan penderita yang mem-
22
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
peroleh Terapi Anti-retroviral Kombinasi. 3. Mengembangkan layanan MST (Maintenance Substitution Treatment). d) Malaria Pengendalian penyakit Malaria telah menjadi prioritas penanggulangan masalah kesehatan masyarakat di dunia, termasuk Indonesia lebih khusus Provinsi Sulawesi Utara. Hampir disetiap bagian dunia, tidak terkecuali Indonesia yang merupakan salah satu negara yang beresiko malaria, penyakit malaria muncul sebagai Kejadian Luar Biasa. Upaya pemberantasan penyakit malaria dilakukan melalui strategi yang menekankan empat aspek, yaitu : 1. Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat. 2. Pengendalian vektor yang selektif. 3. Pengendalian Kejadian Luar Biasa. 4. Sistem Surveillans yang efektif.
Strategi tersebut dijabarkan dalam program-program berikut : 1. Pencegahan dan perlindungan kelompok masyarakat beresiko tertular malaria melaui kegiatan kelambunisasi dengan kelambu berinsektisida yang tahan lama (long lasting nets) untuk pencegahan. Tahun 2003-2008 telah dibagikan kelambu berinsektisida didaerah berpotensi/ endemis malaria 2. Integrasi dan peningkatan penemuan kasus malaria (active case detection) dan pengendalian malaria. 3. Penggunaan rapid diagnostic tests untuk mempermudah diagnosis 4. Pengobatan profilaksis dan penggunaan obat malaria kombinasi derivat artemesinin. 5. Peningkatan jangkauan penemuan, pengobatan dan perawatan malaria yang berkualitas didaerah terpencil : a. Pembentukan revitalisasi Pos Malaria Desa (Posmaldes) b. Pelatihan dan pemberdayaan kader Posmaldes yang aktif c. Pendirian pos malaria desa di wilayah yang sulit dijangkau tenaga kesehatan. d. Penggunaan pokesdes pada Desa Siaga
6.
Memenuhi kebutuhan obat.
Target dan tujuan pemberantasan penyakit malaria adalah eliminasi penyakit ini yang dilakukan secara bertahap dimana untuk wilayah Sulawesi ditargetkan tereliminasi di tahun 2020. Selain itu, ditetapkan pula tujuan-tujuan khusus pemberantasan penyakit malaria sebagai berikut: 1. Penurunan 50% jumlah desa dengan kasus malaria lebih dari 5 per 1.000 penduduk pada tahun 2010. 2. Seluruh kabupaten / kota mampu melaksanakan pemeriksaan atas sediaan darah malaria dan memberikan pengobatan secara tepat dan terjangkau pada tahun 2010. 3. Seluruh wilayah Indonesia telah melaksanakan intensifikasi dan integrasi dalam pengendalian malaria pada tahun 2020. Di Provinsi Sulawesi Utara, jumlah penderita malaria klinis tidak mempunyai pola yang tetap, namun jumlah kasus malaria klinis pertahun selama lima tahun terakhir berkisar pada angka 30.000 kasus, seperti pada gambar III.18. di bawah.
Gambar III. 18. Penderita Malaria Klinis dan AMI di Provinsi Sulawesi Utara
Tahun 2005 – 2009 18
34000
16
33000
14
32000
12 10
31000
8
30000
6 4
29000 28000
2 2005
2006
2007
2008
2009
Kasus
32120
33321
30341
30856
30070
AMI (0/ 00)
15.23
15.56
13.88
13.97
12.62
0
Sumber : Bidang PMK, 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
23
Dari grafik IV.12 terlihat bahwa selama lima tahun terakhir kasus malaria klinis menunjukkan tren penurunan dengan Annual Malaria Incidence (AMI) per 1.000 penduduk Provinsi Sulawesi Utara lebih rendah dari indikator yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan Penyakit malaria. AMI adalah Angka Kesakitan Malaria yang didasari oleh gejalah-gejalah klinis tanpa melalui tes laboratorium.
Sepanjang tahun 2009, Kabupaten Kepulauan Sangihe melaporkan kasus malaria terbanyak diikuti oleh Kabupaten Minahasa Tenggara dan Kabupaten Minahasa, sementara Kota Tomohon melaporkan kasus yang paling kecil diikuti oleh Kota Manado dan Kabupaten Sitaro. Distribusi kasus malaria klinis dapat dilihat pada grafik distribusi kasus malaria klinis dan angka kematian karena malaria.
Gambar III. 19. Distribusi kasus malaria klinis kab/ Kota se Provinsi Sulawesi Utara
Tahun 2009
128 185 251
TOMOHON MANADO SITARO BOLMONG SELATAN BOLMONG TIMIUR MINAHASASELATAN MINAHASAUTARA KEP.TALAUD BITUNG KOTAMOBAGU BOLMONG UTARA BOL.MONGONDOW MINAHASA MINAH ASATENGGARA KEP.SANGIHE
573 579 1354 1858 2123 2511 2760 2782
3159 3198 3315 5294
0
1000
20 00
3000
4000
5000
6000
Sumber : Bidang PMK, 2010
Dari sejumlah kasus malaria klinis sebagaimana grafik di atas, rata-rata selama 5 tahun terakhir hanya 35.5 persen yang diperiksa, dengan
hasil positif (slide positive rate) sebesar 52.5 persen, seperti pada gambar IV. 14. berikut.
Gambar III. 20. SPR kasus malaria klinis se Provinsi Sulawesi Utara tahun 2005 s/ d 2009
60 50
47
48.4
51.7
48.8
60.5
40 30 20 10 0 2005
2006
2007
2008
2009
Sumber : Bidang PMK, 2009
24
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
Malaria positif ditemukan dengan persentase meningkat dari tahun ke tahun. Penyakit malaria adalah penyakit musiman dimana penyakit ini akan semakin meningkat seiring dengan pergantian cuaca. Malaria biasanya meningkat pada kondisi dimana curah hujan pada waktu itu meningkat sehingga menyebabkan “breeding place” akan meningkat. Oleh karena itu upaya penyemprotan dilaksanakan pada saat-saat dimana curah hujan tinggi agar kepadatan nyamuk penular penyakit malaria akan berkurang. Sementara itu, angka kematian karena malaria berhasil ditekan dari 0.92 % pada tahun 2005 menjadi 0,42% pada tahun 2006 dan 0,56% pada tahun 2008. e)
Demam Berdarah Dengue (DBD) Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegpti ini telah berkembang menjadi masalah kesehatan yang semakin serius. Selain faktor nyamuk penular serta keganasan virus yang terus berevolusi seiring dengan perubahan iklim (pemanasan global), serta keterlambatan mencari pengobatan dan kurangnya kesadaran akan kebersihan lingkungan, menyebabkan kasus (Incidence Rata) penyakit DBD ini masih muncul dari tahun ke tahun. Target atau sasaran pengendalian DBD adalah menjaga Case Fatality Rate di bawah 1% dengan menurunkan Incidence Rate dan Case Fatality Rate. Upaya pemberantasan penyakit DBD mencakup langkah-langkah pencegahan dan penemuan kasus yang dapat secara efektif mengendalikan penyakit ini, yang meliputi: a) Upaya pencegahan yang memiliki peran penting dalam pemberantasan DBD : 1. Gerakan 3M Plus : Menguras, dan Menutup tempat penampungan air serta Mengubur barang-barang bekas, ditambah dengan menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan obat nyamuk dan kelambu dan menaburkan bubuk abate. 2. Memberantas sarang nyamuk. 3. Melakukan pemeriksaan jentik secara berkala, baik secara mandiri maupun oleh Jumantik. 4. Memberantas nyamuk dewasa melalui pengasapan (fogging) secara periodik.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
5.Menghilangkan genangan air 6.Menggalakkan perilaku hidup sehat dan bersih. b) Upaya penemuan kasus DBD dan pemberian pengobatan bagi penderita DBD yang dirawat di RS rujukan, dan disarana pelayanan kesehatan lain untuk menerima kartu Jamkesmas. c) Meningkatkan ketatalaksana kasus dan pelayanan kesehatan melaui pembentukan tim penanggulangan saat wabah KLB, penerapan sistem monitoring dan pengembangan Rapid Diagonostic Test untuk deteksi dini kasus DBD d) Meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat dan pemerintah daerah untuk melakukan upaya pencegahan dan pemberantasan DBD e) Penerapan COMBI (communication for behavioral inpact atau komunikasi perubahan perilaku), sebuah metode baru dalam program PSN DBD baik di pusat maupun daerah, suatu metode pendekatan PSN yang bersifat spesifik di suatu wilayah dan dengan cara PSN yang tepat (local area spesific), lebih mengoptimalkan kerjasama lintas sektor dan didukung data (evidence base) terutama data sosial budaya. Pelaksanaan COMBI telah dilaksanakan di Jakarta Timur(2005), Mojokerto (2006), Padang (2007), dan Yokyakarta (2007). Sedang dalam pelaksanaan di Surabaya, Semarang, Bandung, KabupatenTangerang dan Jakarta Selatan (2008). Keberhasilan pengendalian penyakit DBD ditujukan keberhasilan oleh persentase jumlah kasus yang ditangani. Kasus DBD dengan CFR di Provinsi Sulawesi Utara selama tahun 2005 s/ d 2009 terlihat seperti gambar IV. 15 berikut. Gambar III. 21. Jumlah Kasus DBD dan kematian
selang tahun 2005-2009 2500
30
2000
25 20
1500
15 1000
10
500
5
0 Kasus meninggal
0 2005
2006
2007
2008
2009
1926
1290
1430
1865
1616
26
19
16
24
20
Sumber : Bidang PMK, 2009
25
duduk) dan Case Fatality Rate ( Angka kematian), maka didapatkan pola yang berbeda seperti pada gambar IV. 16. berikut.
Dapat dilihat bahwa selama tahun 2009 terjadi penurunan kasus dan CFR dibandingkan tahun 2008. Jika dihitung dengan menggunakan Incidence Rate (angka kejadian per 100.000 pen-
Gambar III. 22. Grafik IR dan CFR DBD 2005 - 2009 100
1.6
90
1.4
80
1.2
70 60
1
50
0.8
40
0.6
30
0.4
20
0.2
10 0
0 2005
2006
2007
2008
2009
IR
90.4
59.6
63.6
86.1
72.9
CFR
1.3
1.5
1.1
1.3
1.24
Sumber : Bidang PMK, 2009
Pada tahun 2006, meskipun jumlah kasus dan kematian lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2005 tetapi CFR tahun 2006 menunjukkan pola yang berlawanan dengan pola pada grafik IV.15. Terjadinya peningkatan CFR dapat disebabkan oleh masalah manajemen kasus dan perilaku pencarian pengobatan selain oleh virulensi virus
sendiri. Sepanjang tahun 2009, jika dianalisis menurut bulan maka terlihat bahwa kasus dan kematian tertinggi terjadi pada bulan Desember. Namun Pola ini hampir serupa seperti pola tahun-tahun yang sebelumnya. Begitu juga dengan kasus meninggal dimana banyak terjadi di bulan Januari.
Gambar III. 23. Kasus DBD dan kematian di Provinsi Sulawesi Utara menurut bulan Tahun 2009 250
7 6
200
5 4
150
3 100
2 1
50
0 0
Kasus DBD Kematian
-1 AGU SEP OKT NOP DES S
JAN
PEB MAR APR
MEI JUN
JUL
102
161
151
133
116
110
123
169
110
105
123
213
1
3
0
1
1
0
0
3
1
2
2
6
Sumber : Seksi surveilans, 2010
26
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
Gambar III.24. memperlihatkan grafik dengan pola 5 tahunan (2005-2009) kasus DBD di Sulawesi Utara. Pada grafik tersebut nampak bahwa pola tahun 2005 dan tahun 2009 terlihat serupa
(grafik berwarna merah dan grafik berwarna biru) sehingga memperkuat asumsi pola penyakit dengan siklus 5 tahunan.
Gambar III. 24. Distribusi kasus DBD menurut bulan se Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2005-2009
450 400 350 300 250 200 150 100 50 0
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Juni
Juli
Agst
Sept
Okt
Nop
Des
2005
217
296
176
102
130
85
92
146
97
150
168
267
2006
424
230
155
89
73
57
82
50
33
17
25
55
2007
124
307
239
137
74
81
107
126
141
199
83
90
2008
361
279
188
133
101
68
38
23
48
60
59
72
2009
102
161
151
133
116
110
123
169
110
105
123
213
Sumber : Seksi Surveilans, 2010
Gambar III. 25. Peta Distribusi kasus DBD di Sulawesi Utara Tahun 2009
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
27
Gambar IV. 18. memperlihatkan peta distribusi kasus DBD di kabupaten/ kota se propinsi Sulawesi utara tahun 2009. Dari peta tersebut Nampak bahwa selama tahun 2009 kasus DBD banyak terjadi di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa, Kota Manado dan kota Bi-
tung (wilayah berwarna merah tua), semenytara kasus DBD hanya sedikit dilaporkan di wilayah Kabupaten Talaud, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.
f)
2. Menyembukan 85% dari semua pasien tersebut dan mempertahankanya. Angka kesembuhan menujukan persentase pasien baru TB paru BTA positif yang menyelesaikan pengobatan (baik yang sembu maupun pengobatan lengkap) diantara pasien baru TB paru BTAS positif yang tercatat.
Tuberkolosis (TB)
Secara global, Tuberkolosis atau TB masih menjadi masalah kesehatan yang serius, sedangkan secara nasional beban TB masih sangat tinggi; data Riskesdas 2007 menunjukan sekitar 7,5 % angka kematian Indonesia disebabkan oleh penyakit yang mematikan ini. Dari data tersebut juga didapatkan prevalensi TB paru DI Provinsi Sulawesi Utara cenderung meningkat sesuai bertambahnya umur dan prevalensi tertinggi pada usia lebih dari 65 tahun. Prevalensi TB paru 20% lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan perempuan, tiga kali lebih tinggi di pedesaan dibandingkan perkotaan dan empat kali lebih tinggi pada pendidikan rendah dibandingkan pendidikan tinggi. Target pengendalian TB mencakup: 1. Tercapainya penemuan pasien baru TB menular (Basil Tahan Asam positif / BTA positif setidaknya sebanyak 70 % dari perkiraan. Angka Penemuan Kasus (Case Detectian Rate) = CDR) adalah persentase jumlah pasien baru BTA positif yang ditemukan dan diobati dibandingkan dengan jumlah pasien baru BTA positif yang diperkirakan dalam suatu wilayah.
Penyakit TB Paru bukan hanya membawa kerugian terhadap sector kesehatan dan social, tetapi juga terhadap sector ekonomi, karena 75% penderita TB adalah mereka yang berusia produktif secara ekonomi (15-54 tahun) dan pada kelompok ekonomi lemah serta yang berpendidikan rendah. TB Paru menyebabkan sumberdaya manusia ekonomis berkurang, tingkat produktifitas ekonomi menurun, pendapatan berkurang dan pada akhirnya berdampak terhadap ekonomi secara luas. Tahun 2009, Angka penemuan kasus Baru TB Paru di Sulawesi Utara (CDR)secara umum memperlihatkan hasil yang baik kecuali di beberapa Kabupaten/ Kota masih rendah/ belum memenuhi target nasional >80 %, seperti terlihat pada gambar IV. 19.
Gambar III. 26. CDR TB Paru Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009 140 120 100 80 60 40 20 0
123 121 95
94
87 85
76 73
71 69
67
80 54 53
51 49
Sumber : Bidang PMK, 2010
28
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
Dari 15 Kabupaten/ Kota, 6 diantaranya sudah mencapai target nasional (>80%) yaitu Kotamobagu dan Kabupaten Talaud (diatas 100%), Kota Manado, Kabupaten Minahasa Utara, Kota Bitung dan Kota Tomohon. Sementara 5 wilayah dengan CDR kurang dari 70 % dengan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur yang tidak sampai 50 %. Secara Propinsi CDR Sulawesi utara mencapai 80% akibat 2 kabupaten yang pencapaian CDR di atas
100%. Dari analisis kesembuhan penderita kasus 2007 didapatkan hasil sebagaimana terlihat pada grafik gambar IV. 20 Dari analisis kesembuhan penderita kasus 2007 didapatkan hasil sebagaimana terlihat pada grafik gambar IV. 20.
Gambar III. 27. Hasil Pengobatan (Cure Rate) TB Paru Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009
% 100 80 60 40 20 0
100 100 99 98 96 96 95 92 91 89 86 86 85
88 75
Sumber : Bidang PMK 2010
Dari 15 Kabupaten/ Kota di Provinsi, hanya satu diantaranya yang belum mencapai hasil yang diharapkan yaitu angka kesembuhan ≥ 85 % kasus yang ditangani sepanjang tahun 2008 yaitu Kota Manado. Meskipun demikian namun demikian secara provinsial telah melebihi target yang diharapkan. Keberhasilan penanganan penyakit TB tidak terlepas dari program peningkatan akses kepada pelayanan kesehatan dan peningkatan peran serta
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
masyarakat melalui upaya kesehatan berbasis masyarakat serta mengaktifkan para kader Pos yandu untuk terlibat dalam penemuan suspek penderita TB. Selain itu keterlibatan Puskesmas Pembantu dan bidan desa serta para kader PKK diberbagai Kabupaten/ Kota juga berkontribusi terhadap peningkatan penemuan dan kesembuhan penderita.
29
g) Diare Penyakit Diare sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, walaupun secara umum angka kesakitan masih berflukutuasi. Menurut data Riskesdas 2007, pada tingkat Provinsi, prevalensi penyakit diare di Sulawesi Utara lebih rendah daripada angka nasional. Sebaran antar kabupaten/ kota bervariasi dari 3,1% - 9,4%. Prevalensi terendah (3,1%) ditemukan di Kota Manado, dan tertinggi di
kabupaten Kepulauan Talaud. Prevalensi diare berdasarkan kelompok umur tertinggi berturutturut adalah 55 - 64 tahun, 45-54 tahun,1-4 tahun dengan prevalensi yang lebih banyak di daerah persedaan berbeda dengan typhoid yang cenderung lebih banyak diperkotaan. Sepanjang tahun 2009, kasus diare terlaporkan lebih banyak terjadi di wilayah Kabupaten Minahasa Utara. Keseluruhan penderita Diare yang ditemukan dilaporkan ditangani (100 %).
Gambar III. 28. Kasus Diare Balita di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009
5.000
4419
4.000 3.000
3106
2756 1653
2.000 1.000
2931
2823
2400 1861
1798
1675
1591
734
657 198
180
0
Sumber : Bidang PMK, 2010
h)
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Menurut laporan Riskesdas bahwa infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) tersebar di seluruh Provinsi Sulawesi Utara dengan bervariasi dengan rerata prevalensi tingkat Provinsi dalam satu bulan terakhir sebesar 20,5%, dengan rentang (12,1 – 34,6%). Angka prevalensi ISPA dalam sebulan di atas 20% ditemukan di 5 kabupaten/ kota. Seperti diketahui ISPA yang tidak ditangani dengan tuntas dapat berkembang menjadi pneumonia. Di Provinsi Sulawesi Utara, secara rerata, prevalensi penyakit pneumonia dalam satu bulan terakhir sebesar 1%, di bawah angka nasional (1,88%), dengan rentang 0,5 – 2,7%. Prevalensi terendah ditemukan di Kota Bitung dan Kota Tomohon, masing-masing 0,5% dan tertinggi didapatkan di Kabupaten Kepulauan Talaud (2,7%).
30
Prevalensi ISPA tertinggi pada balita (>35%), sedangkan terendah pada kelompok umur 15 - 24 tahun. Prevalensi cenderung meningkat lagi sesuai dengan meningkatnya umur. Prevalensi antara laki-laki dan perempuan relatif sama, dan sedikit lebih tinggi di perdesaan. Prevalensi ISPA cenderung lebih tinggi pada kelompok dengan pendidikan dan tingkat pengeluaran RT per kapita lebih rendah. Sepanjang Tahun 2009, kasus Pneumonia balita tertinggi terlaporkan dari Kabupaten Minahasa, diikuti oleh Kota Manado dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Terdapat 3 daerah yang melaporkan tidak mempunyai kasus pneumonia balita yaitu Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa Tenggara dan Kabupaten Siau Tagulandang dan Biaro. Distribusi kasus pneumonia balita menurut Kabupaten/ Kota dapat dilihat pada gambar dan tabel berikut.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
Gambar III. 29. Distribusi kasus Penumonia balita se Propinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
Kab/ Kota
Pn. Balita
Kematian Pn. Balita
Manado Bitung Tomohon Minahasa
498 4 0 737
0 0 0 0
Bolmong
116
0
5 211 365 79 0 0 37 389 10 14 2.465
0 0 0 0 0 2 0 0 2 0
Sangihe Talaud Minsel Minut Mitra Sitaro Kotamobagu Bolmut Boltim Bolsel Jumlah
h) RABIES Penyakit Rabies masih menjadi masalah kesehatan di Sulawesi Utara. Kasus gigitan rabies dalam empat tahun terakhir menunjukkan kecenderungan meningkat dibandingkan dengan tahun 2003 dan tahun 2004. Dalam tujuh tahun terakhir rata-rata kasus gigitan setiap tahun adalah 1.371 kasus dengan kematian karena ra-
2
bies (lyssa) tidak pernah kurang dari 10. Angka ini masih jauh di atas harapan nasional yaitu 0 kematian pada setiap kasus gigitan. Untuk melihat gambaran kasus gigitan dan kasus lyssa tahun 2003 – 2009, dapat terlihat pada gambar IV.21 berikut.
Gambar III. 30. Kasus gigitan dan Lyssa di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2003 - 2009
2000
35
1800
30
1600 1400
25
1200
20
1000 800
15
600
10
400
5
200 0
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
Gigitan
506
598
1455
1769
1790
1619
1859
Lyssa
14
16
30
19
15
14
12
0
Sumber : Bidang PMK, 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
31
Kasus lyssa yang terjadi mungkin akan menjadi wajar jika melihat perbandingan antara jumlah kasus gigitan dengan jumlah kasus yang mendapatkan vaksin anti rabies. Gambar IV.22
menunjukkan bahwa ketersediaan VAR untuk mencegah terjadinya kasus Lyssa di Sulawesi Utara masih kurang setiap tahun.
Gambar III. 31. Kasus gigitan dan pemberian VAR di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2003 - 2009
2.000 1.500 1.000 500 0 Gigitan VAR
2003 506
2004 598
205 1455
2006 1769
207 1790
2008 1620
2009 1859
156
143
636
613
583
481
689
Distribusi kasus gigitan menurut kabupaten/ kota se Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009 dan
kasus lyssa seperti pada tabel 4.2 berikut
Gambar III. 32. Distribusi kasus gigitan dan Lyssa Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
Kab/ Kota
Sumber : Bidang PMK, 2010
32
Gigitan
Lyssa
Manado
223
1
Bitung
212
0
Tomohon
217
1
Minahasa
517
0
Bolmong
39
0
Sangihe
35
0
Talaud
84
2
Minsel
190
5
Minut
168
0
Mitra Sitaro
90 56
0 2
Kotamobagu
7
0
Bolmut
0
0
Boltim
21
1
Bolsel Jumlah
0 1.859
0 12
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
D.
STATUSGIZI Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang mengambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Tinggi rendahnya prevalensi gizi buruk dan kurang mengindikasikan ada tidaknya masalah gizi pada balita, tetapi tidak memberikan indikasi apakah masalah gizi tersebut bersifat kronis atau akut.
Jumlah kasus gizi buruk Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009 sebanyak 103 kasus. Jumlah tersebut meningkat serupa kasus pada tahun 2007 yaitu 106 kasus atau meningkat deibandingkan dengan kasus tahun 2008 sebanyak 49 kasus. Kota Manado merupakan penyumbang terbesar kasus gizi buruk di Sulawesi Utara tahun 2009, yakni sebanyak 23 kasus seperti terlihat pada gambar berikut.
Gambar III. 33. Distribusi kasus Gizi buruk kab/ kota se
Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009 KABUPATEN/ KOTA
KASUS
BOLMONG
10
BOLMONG SELATAN
0
BOLMONG TIMUR
0
BOLMONG UTARA
9
SANGIHE
8
TALAUD
16
BITUNG
0
KOTAMOBAGU
6
MANADO
25
TOMOHON
0
MINAHASA
8
MINAHASA SELATAN
8
MINAHASA TENGGARA
8
MINAHASA UTARA
3
SITARO
2
Sumber : Bidang Kesga dan Gizi 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
33
34
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
BAB IV UPAYA PELAYANAN KESEHATAN
Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan, dan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Sulawesi Utara dimana salah satu strategi utamanya adalah Meningkatkan Kinerja dan Upaya Kesehatan, maka dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut ini diuraikan situasi upaya kesehatan sepanjang tahun 2009. A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat di atasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut. 1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak a. Kesehatan Anak Hasil Riskesdas tahun 2007 menunjukkan bahwa Angka Kematian Neonatal (AKN) di Provinsi Sulawesi Utara adalah 24/ 1000 kelahiran hidup, Angka Kematian Bayi 33/ 1000 kelahiran hidup, Angka Kematian Anak Balita 43/ 1000 kelahiran hidup. Cakupan kunjungan neonatal (KN 1) hanya 56%, cakupan kunjungan bayi 53% (target nasional 83%), Cakupan penanganan komplikasi neonatal 9%(target nasional 70%), cakupan imunisasi
Hepatitis B 0 38,8%(target nasional 80%), cakupan injeksi Vitamin K 03,55%, Cakupan imunisasi lengkap 58%, Cakupan ASI eksklusif 67,7%, dan cakupan inisiasi menyusui dini 67,7%. Prevalensi bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) 7-20%, prevalensi balita dengan gizi kurang 11,4%, prevalensi balita gizi buruk 4,3% dan prevalensi gizi. Penyebab kematian terbesar pada bayi adalah BBLR dan asfiksia, sedangkan penyakit pe nyebab kematian pada umur lebih dari 1 bulan sampai 5 tahun adalah diare dan pneumonia. Selain itu faktor-faktor seperti persalinan yang terjadi di rumah dan masih ditolong oleh biang kampung/ dukun bayi, status gizi ibu hamil masih kurang, sarana dan prasarana masih terbatas, adanya disparitas pendidikan, sosial ekonomi dan pelayanan kesehatan, kendala geografis (DTPK), sumber daya manusia dan kompetensi yang masih belum memadai menjadi pernyebab masih tingginya angka kematian bayi. Dari gambaran tersebut di atas menunjukkan bahwa kesehatan anak masih merupakan masalah yang harus dilakukan langkah-langkah strategis untuk penanggulangannya Jika ditinjau dari kesiapan petugas dalam hal kapasitasnya untuk penangulangan masalah kesehatan anak, maka hingga tahun 2009 telah dilakukan beberapa pelatihan dengan data sebagaimana terlihat dalam tabel V.1 dan V.2.
Tabel IV. 1. DATA PUSKESMAS,TENAGA KESEHATAN DILATIH MTBS DAN SDIDTK PADA TAHUN 2009
PUSKESMAS
PKM DILATIH
TT
NON TT
MTBS
SDIDTK
80
89
21
15
Sumber : Bidang Kesga dan Gizi, 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
35
Tabel IV. 2. DATA PUSKESMAS, TENAGA KESEHATAN DILATIH MANAJEMEN ASFIKSIA DAN BBLR PADA TAHUN 2009
MANAJEMEN BBLR
MANAJEMEN ASFIKSIA
Dr
Bidan
Pera wat
34
110
30
Jlh. PKM Yg tenaganya tlh dilatih
Dr
Bidan
Pera wat
94
46
78
36
Sumber : Bidang Kesga dan Gizi, 2010
Dari data tersebut di atas terlihat bahwa seharusnya cukup banyak tenaga kesehatan dan puskesmas yang sudah pernah mengikuti pelatihan MTBS, SDIDTK, manajemen asfiksia dan BBLR tapi hasil yang dicapai belum optimal. Masih banyak petugas pengelolah program kesehatan anak yang merangkap tugas lain sehingga pencapaian program mengalami kendala. b. Kesehatan Ibu Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar di dalam pertumbuhan bayi dan perkembangan anak. Ganguan yang dialami seorang ibu yang sedang hamil bisa berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan anaknya. Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan, nifas dan perawatan bayi baru lahir yang diberikan di semua jenis fasilitas kesehatan, mulai dari Posyandu sampai Rumah Sakit baik pemerintah maupun swasta. Pelayanan Antenatal (K1 dan K4) Masa kehamilan merupakan masa yang rawan kesehatan, baik kesehatan ibu yang mengandung maupun janin yang dikandungnya sehingga dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur. Hal ini dilakukan guna menghindari gangguan sedini mungkin dari segala sesuatu yang membahayakan terhadap kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya.
36
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan professional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat) yang meliputi pengukuran ber badan dan tekanan darah, pemeriksaan tinggi fundus uteri, imunisasi Tetanus Toxoid (TT) serta pemberian tablet besi kepada ibu hamil selama masa kehamilannya sesuai pedoman pelayanan antenatal yang ada dengan titik berat pada kegiatan promotif dan preventif. Hasil pelayanan dapat dilihat dari cakupan pelayanan kunjungan ibu hamil K1 dan K4. Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan Cakupan K4 ibu hamil adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu hamil. Cakupan pelayanan K1 dapat dilihat pada grafik berikut.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
Gambar IV.1. Cakupan pelayanan K1 ibu hamil Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 120
107
104
100
100
100
96
95
94
93
92
92
89
86
90 79
80
68 54
60 40 20 00
Sumber : Profil kab/ Kota 2009
Dari grafik di atas, maka cakupan K1 terbesar pada tahun 2009 adalah di Kabupaten Bolaang Mongondow (Minahasa 107,2 %) dan Kota Kotamobagu merupakan daerah dengan cakupan K1 terkecil (54 %).
Semenara itu jika dilihat dari cakupan K4 (grafik V.2) maka cakupan terbesar adalah di Kabupaten Minahasa (94,1 %) dan Kota Kotamobagu merupakan kabupaten dengan pelayanan K4 terkecil (46 %).
Gambar IV.2 Cakupan pelayanan K4 Ibu hamil Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009
100
94 87
85
85
84
83
83
80
80
78
76
78 71 61
60
57
55 46
40 20 00
Sumber : Profil kab/ kota 2009
Pertolongan Persalinan oleh tenaga Kesehatan dengan Komptensi Kebidanan Komplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa sekitar persalinan, hal ini antara lain disebabkan pertolongan tidak dilkaukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompet ensi kebidanan Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
(professional). Pada grafik terlihat cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menurut kabupaten/ kota tahun 2008 dengan cakupan tertinggi adalah Kabupaten Bolmong (98.2%), sedangkan cakupan terendah adalah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (57.51%). Secara Provinsial, cakupan pertolongan oleh tenaga kesehatan adalah 80.92%. 37
Gambar IV.3. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009 100
100
99
97
96
96
100
94
80
93
87
87
82
79
78
89 68 55
60 40 20 00
Sumber : Profil kab/ kota 2009
Angka-angka di atas cukup baik dibandingkan dengan target nasional yaitu 60 %, juga ketika membandingkan dengan data SDKI 2007, dimana dari seluruh kejadian kelahiran hidup, hanya 55 % yang ditolong di lokasi / fasilitas kesehatan, yaitu 26.6
% di fasilitas kesehatan pemerintah dan 28.4% di fasilitas swasta. Berdasarkan SDKI 2007, persentase distribusi penolong persalinan dari yang ditolong di fasilitas kesehatan adalah seperti pada gambar di bawah.
Gambar IV. 4. Persentase distribusi penolong persalinan Provinsi Sulawesi Utara
Sumber : IDHS, 2007
Dari gambaran di atas terlihat bahwa persentase terbanyak penolong persalinan adalah Bidan/ perawat/ bidan desa, yang memperlihatkan bahwa peranan mereka sangat besar dalam menekan angka kematian ibu maternal. Deteksi Risiko dan Penanganan Komplikasi Kegiatan deteksi dini dan penanganan ibu hamil berisiko/ komplikasi kebidanan perlu lebih ditingkatkan baik di fasilitas pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) maupun di masyarakat. Deteksi 38
Risiko oleh tenaga kesehatan untuk tahun 2008 Provinsi Sulawesi Utara adalah sebesar 30,76 %. Risiko/ komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Risti/ komplikasi kebidanan meliputi Hb< 8 g%, Tekanan darah tinggi (systole >140 mmHg, diastole > 90 mmHg). Oedema nyata, eklamsia, perdarahan pervaginam. Ketuban pecah dini, letak lintang pada usia kehamilan >32 minggu, letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/ sepsis, persalinan premature. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
Dari 15 kabupaten/ kota yang melakukan penanganan komplikasi obstetric, maka cakupan tertinggi penanganan komplikasi tertinggi terdapat pada Kabupaten Minahasa Tenggara yaitu 108,25 dan Kota manado deteksi risiko tinggi ibu
hamil, Kota Tomohon mendeteksi ibu hamil paling tinggi yaitu 62,56 dan Kabupaten Minahasa Utara sementara terendah di Kota Manado yaitu 1,61.
Gambar IV. 5. Deteksi ibu hamil risti/ komplikasi Kabupaten/ Kota se Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009 120 100 80 60 40 20 0
108,25 80,32 62,6 44,9
43,65 23,8 6
12,92
15,6 1,81
6
0
4,83
1,61
6,2
Sumber : Bidang Kesga dan Gizi 2010
Kunjungan Neonatus (KN1 dan KN2) Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari) minimal dua kali, satu kali pada umur 0-7 hari (KN1) dan satu kali lagi pada umur 8-28 hari (KN2). Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan disamping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konsel-
ing perawatan bayi kepada ibu.Pelayanan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberian imunisasi ); pemberian vitamin K; manajemen terpadu balita muda (MTBM); dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah mengunakan buku KIA. Cakupan kunjungan neonatal (KN2)menurut kabupaten/ kota tahun 2009 seperti pada grafik berikut.
Gambar IV. 6. Grafik Cakupan pelayanan kesehatan neonatal (KN Lengkap) Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009 120 100 80 60 40 20 0 Bolsel Sitaro Bolmo Talaud Tomoh Sangih Minah Mitra Boltim Kotam Bitung Bolmu Manad Minsel Minut Propin ng on e asa obagu t o si Cak KNLengkap 44,55 49,55 58 58,56 59,99 70,59 78,53 83,71 85,2 90,26 91,06 92,57 93,29 95,69 107,39 78
Sumber : Profil kab/ kota 2008
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
39
Dari grafik tersebut terlihat bahwa cakupan KN lengkap tertinggi adalah Kabupaten Minahasa Utara dan terendah pada Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan Jika dilihat dari sumberdaya yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan ibu, maka di sektor pemerintah telah ada bidan desa / bidan PTT yang ditempatkan di Poskesdes / Polindes namun penyebarannya belum merata di seluruh wilayah Provinsi Sulut. Melalui program desa siaga telah dilatih bidan desa dan bidang Koordinator serta dokter puskesmas di beberapa Puskesmas di Provinsi Sulawesi Utara. Sampai dengan tahun
2009 telah ada 1440 desa siaga di Provinsi Sulawesi Utara. Data Kesehatan Ibu 2009 menunjukkan terdapat 933 orang bidan desa di Provinsi Sulawesi Utara. 779 orang bidan tinggal di desa dan 666 orang bidan desa yang memiliki bidan kit. Data menunjukkan belum semua desa memiliki bidan desa demikian juga untuk Kab./ Kota dimana masih ada 7 Kabupaten / Kota yang belum memiliki dokter spesialis kebidanan yaitu Kab. Bolaang Mongondow Utara, Kab. Minahasa Tenggara, Kab. Sitaro, kabupaten Talaud, Kabupat en Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kota
Tabel IV.3.Jumlah Bidan / Bidan Desa & Bidan Kit tahun 2009 Total
Total
Bidan
Bidan
Desa
Bidan
Desa
Tinggal di
779
Desa 511
1.649
933
Telah APN
305
Mampu
Punya
GDON
Bidan Kit
347
666
Sumber : Bidang Kesga dan gizi, 2010
Di tingkat Puskesmas yang mempunyai dokter umum dan bidan, khususnya Puskesmas dengan tempat tidur, belum semua mampu memberikan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar. Di Provinsi Sulawesi Utara dari 80 Puskesmas Rawat Inap hanya 34 Puskesmas yang sudah mampu PONED. Demikian pula untuk
Rumah Sakit Kabupaten / Kota belum semua kab./ kota yang memiliki memberikan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif ( PONEK). Di Provinsi Sulawesi Utara terdapat 29 Rumah Sakit Pemerintah / Swasta hanya 9 Rumah Sakit yang mampu PONEK.
Tabel IV.4. Jumlah Puskesmas dan Rumah Sakit di Sulawesi Utara yang mampu melaksanakan PONED & PONEK Jumlah PKM
Mampu
Jumlah RS
Mampu PONEK
RI 80
PONED 34
33
11
Sumber : Bidang Kesga dan gizi, 2009
Sistem Pencatatan dan Pelaporan pelayanan kesehatan ibu di Kabupaten / Kota masih masih belum adekuat. Pelayanan Kesehatan Ibu di Rumah Sakit belum dapat didata secara tepat. Beberapa Kabupaten tidak bisa menyertakan data dari rumah sakit. Format – format untuk pendataan dan pelaporan data tidak tersedia di tingkat Puskesmas. Posyandu yang dikelola oleh Kader Kesehatan memberi
40
pelayanan antenatal dengan bantuan Bidan di desa. Dukun bayi diharapkan bermitra dengan bidan dalam memberikan pelayanan kehamilan, persalinan dan nifas. Di Provinsi Sulawesi Utara terdapat 1062 orang dukun bayi namun data 2009 menunjukkan yang bermitra hanya 771 atau orang dukun bayi.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
Tabel IV.5. Jumlah Dukun dan Dukun yang Bermitra di Provinsi Sulawesi Utara s/ d tahun 2009 Total Dukun
Bermitra
1062
771
Sumber : Bidang Kesga dan Gizi, 2009
Fasilitas bidan praktek swasta terdapat di desa dan kota yang juga memberikan pertolongan persalinan. Namun sistem pencatatan data dan penyampaian laporan ke Puskesmas tidak ada. Sesuai data Riskesdas 2007 pemanfaatan pelayanan polindes / bidan di desa masih sangat rendah yaitu < 20 %. Lebih dari 50 % responden memberikan alasan yang tidak jelas mengapa tidak memanfaatkan polindes / bidan di desa. Jenis pelayanan polindes / bidan yang paling banyak dimanfaatkan dalam 3 bulan terakhir adalah pengobatan ( > 80 % ). Dalam hal pembiayaan program, pembiayaan program kesehatan ibu di Provinsi Sulawesi Utara untuk tahun 2009 berasal dari APBN dan APBD Provinsi. Program kesehatan ibu terdapat pada beberapa instansi pemerintah disamping Dinas Kesehatan seperti Badan Pemberdayaan Perempuan, BKKBN, Bappeda, Biro Sosial dan Dinas Sosial. Dinas dan Badan tersebut di atas tidak jarang mempunyai kepentingan yang sama di beberapa bidang namun kadang – kadang kegiatan ini sulit untuk diintegrasikan di lapangan, sehingga dapat menciptakan tumpang tindih yang tidak dapat dihindari.
5.
Pelayanan Imunisasi Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi untuk bayi umur 0-1 tahun (BCG, DPT, Polio, Campak, Hb), imuisasi untuk Wanita Usia Subur/ Ibu hamil (TT) dan imunisasi untuk anak SD (kelas 1:DT dan kelas 2-3: TT), sedangkan kegiatan imunisasi tambahan dilakukan atas dasar ditemukannya masalah seperti Desa non UCI, potensial/ risti KLB, ditemukan/ diduga adanya virus polio liar atau kegiatan lainnya berdasarkan kebijakan teknis. Pencapaian Universal child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan proksi terhadap cakupan atas imunisasi secara lengkap pada sekelompok bayi. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut tergambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat atau bayi (herd immunity) terhadap penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Dalam hal ini Pemerintah menargetkan pencapaian UCI pada wilayah administrasi desa/ kelurahan. Suatu desa/ kelurahan telah mencapai target UCI apabila >80% bayi di desa/ kelurahan tersebut mendapat imunisasi lengkap. Secara Provinsi, pencapaian UCI tingkat desa/ kelurahan tahun 2009 seperti pada grafik berikut.
Gambar IV. 7. Cakupan UCI Desa Kab/ kota se Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009 120 100
100
97,7
93,8
92,5
87,7
87,4
87,1
80 60
80,8
80,8
80,3
76,7
76,4 65,6
61,1
60,7 48,4
40 20 0
Sumber : Bidang PMK, 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
41
Gambar IV. 8. Peta UCI Desa Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
Dari grafik di atas, 5 Kabupaten tidak mencapai target UCI yaitu Talaud, Sitaro, Sangihe, Kotamobagu dan Bolaang Mongondow, sementara seratus persen desa/ kelurahan di Kota Bitung tercakup dengan UCI diikuti oleh Kabupaten Minahasa (97,7%) dan Bolaang Mongondow Timur (93,8%) .
Sedangkan target tingkat perlindungan imunisasi bayi ditunjukkan dengan cakupan imunisasi campak karena imunisasi inim erupakan antigen kontak terakhir dari semua imunisasi yang diberikan pada bayi. Untuk menunjukkan tingkat efektifitas program digunakan angka drop out (DO)DPT1 – Campak..
Target jangkauan imunisasi bayi ditunjukkan dengan cakupan imunisasi DPT1, karena imunisasi ini merupakan salah satu antigen kontak pertama dari semua imunisasi yang diberikan pada bayi.
Cakupan imunisasi DPT1-HB seperti terlihat pada grafik berikut
Gambar IV. 9. Cakupan imunisasi DPT1-Hb1 Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009 160
150,7
140 120 100
104,2 102,9 98,8 93,6
80 60
93
90,9 89,7 88,2 85,5
77,7 72,4 71,8 57,2
48
40 20 0
Sumber : Bidang PMK, 2010
42
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
Untuk menunjukkan tingkat efektifitas program digunakan angka drop out (DO)DPT1 – Campak,
seperti terlihat pada grafik berikut.
Gambar IV. 10. Cakupan DO (DPT1-Campak) kabupaten/ kota se-Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009
35 28 21 14 7 0 -7 -14 Bolm Bolm Bolm Bolm Sangi Talau Bitun Kota Mana Tomo MINA Minse Mina Minhs Sitaro ong ong ong ong he d g moba do hon HASA l hasa Utara Selata Timur Utara gu Tengg n DO 7.2 34 3 20 13 6.8 8.6 12.4 -7.8 1.5 -0.7 12.6 ara 4.7 2.6 7.7
Sumber : Bidang PMK, 2010
Adapun DO terbesar terdapat di kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, dan 3 kabupaten lain yang tidak mencapai target dimana pencapaian lebih dari 10 % yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Kabupaten Sangihe dan Kota Kotamobagu. Cakupan imunisasi bayi untuk masing-masing jenis vaksinasi menurut kabupaten/ kota dapat dilihat pada lampiran tabel 23. Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan salah satu kegiatan imuniasi
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
tambahan yang bertujuan untuk menurunkan jumlah kasus Tetanus Neonatal di setiap Kabupaten hingga < 1 kasus per 1000 kelahiran hidup pertahun. Pada masa lalu sasaran kegiatan MNTE adalah calon penganten dan ibu hamil namun pencapaian target agak lambat sehingga dilakukan kegiatan akselerasi berupa pemberian TT 5 dosis pada seluruh Wanita Usia Subur termasuk ibu hamil (usia 15 – 49 tahun). Untuk cakupan imunisasi TT ibu hamil tahun 2008 dapat dilihat pada lampiran tabel 26.
43
berbagai masalah dan kebutuhan bagi usia lanjut di bidang kesehatan. Prioritas pembangunan kesehatan saat ini masih ditujukan pada upaya penanggulangan penyakit menular, kekurangan gizi, kematian ibu maternal, sementara pada saat yang bersamaan pola penyakit juga bergeser yakni meningkatnya penyakit degeneratif dan kardiovaskuler. Dengan keterbatasan sumber daya yang ada, maka upaya promotif dan preventif harus ditingkatkan kepada kelompok pra usia lanjut di samping upaya kuratif yang perlu biaya tinggi.
B. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN Seperti diketahui, bahwa Upaya kesehatan pengembangan merupakan salah satu kegiatan Puskesmas di samping upaya kesehatan wajib. Kegiatan upaya kesehatan pengembangan tersebut dilaksanakan bila upaya kesehatan wajib telah terlaksana secara optimal (target cakupan dan mutu terpenuhi), namyn dalam keadaan tertentu ditetapkan sebagai penugasan dari Dinas kesehatan). Pemilihan kegiatan kesehatan Pengembangan oleh Puskesmas dilakukan bersama-sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota dengan mempertimbangkan masukan dari Badan penyantun Pelayanan (BPP). Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok yang telah ada, yakni : Upaya Kesehatan Usia Lanjut Upaya Kesehatan Kerja Upaya Kesehatan Indera Upaya Kesehatan Olah Raga Upaya Pembinaan pengobatan Tradisional Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut Upaya Kesehatan Jiwa Perawatan Kesehatan Masyarakat
Kesehatan Indera Kegiatan Program kesehatan indera dalam hal ini dilaksanakan oleh Balai Kesehatan Mata Masyarakat Propinsi Sulawesi Utara yang adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang dapat melaksanakan intervensi pelayanan medis spesialistik dan dapat melakukan upaya kesehatan masyarakat khususnya pelayanan kesehatan mata, dapat melaksanakan kegiatannya di dalam dan luar gedung sehingga merupakan suatu institusi yang menjadi pemecah masalah keterbatasan kemampuan kewenangan Rumah Sakit maupun Puskesmas. Balai Kesehatan Mata Masyarakat saat ini melayani rawat jalan baik untuk kegiatan dalam maupun luar gedung, dengan fasilitas dan sumber daya yang ada meliputi medis maupun penunjang medis mampu melayani 14.792 pasien dengan 9962 kasus untuk kegiatan dalam gedung, dan 4830 pasien pada 15 Kab/ Kota untuk kegiatan luar gedung tahun 2009.
Sebagai hasil pembangunan terlihat adanya peningkatan umur harapan hidup yang membawa dampak peningkatan jumlah usia lanjut dengan
Tabel IV.6. Rekapitulasi Kegiatan BKMM tahun 2009 Kegiatan
Tindakan
Gangguan
Medis/ Operatif
penglihatan
Dalam Gedung
630
9962
Luar Gedung
451
4830
1081
14.792
Jumlah Sumber : BKMM,2010
Di Provinsi Sulawesi Utara, dengan jumlah penduduk ± 2,1 juta jiwa maka angka kebutaan 1.5 x 2.100.000 penduduk = 31.500 orang buta. Penyebab akibat katarak ; 0.78 x 31.500 = 16.380 orang buta/ tahun . Sedangkan angka insidens/ kejadian baru katarak 0.1% x 2.100.000 = 2100 44
insiden baru/ tahun. Berarti di Sulawesi Utara setiap tahun terdapat 16.380 orang buta ditambah kejadian baru penderita katarak 2100 adalah 18.480 orang
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
Terjadinya angka kebutaan yang tinggi tersebut terutama disebabkan karena adanya ketidakseimbangan antara angka insiden ( kejadian baru 0.1 % atau 210.000/ tahun) dengan kemampuan pelaksanaan operasi katarak ( ±80.000 orang/ tahun). Dengan demikian terjadi backlog katarak yang cukup tinggi. Ada beberapa alasan backlog katarak cukup tinggi tersebut antara lain akibat rendahnya daya jangkau pelayanan operasi katarak akibat ketidaktahuan masyarakat dan tingginya biaya operasi. Dilain pihak, ketersediaan tenaga dan fasilitas pelayanan kesehatan mata sampai saat ini masih terbatas. Bila keadaan ini dibiarkan tanpa adanya upaya yang serius, maka angka kebutaan akan bertamabah terus. Untuk itu diperlukan tambahan upaya untuk membendung laju kebutaan dan menurunkannya, sehingga tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat. Dalam mengatasi masalah tersebut WHO telah mencanangkan VISION 2020 – The Right to Sight, yaitu inisiatif global untuk mengeliminasi kebutaan yang seharusnya dapat ditanggulangi. Selanjutnya di Indonesia, pada tanggal 15 Februari 2000, Wakil Presiden Megawati Soekarno Puteri, mencanangkan pula Vision 2020- The Right to sight bagi seluruh warga negara Indonesia, artinya pemberian hak untuk melihat dengan optimal bagi setiap warga negara Indonesia. Cakupan pelayanan medis spesialis yang umumnya dilakukan di Rumah sakit kurang mampu meningkatkan cakupan pelayanannya karena tidak adanya kewenangan untuk melakukan pelayanan medis dan kesehatan diluar gedung. Sedangkan Puskesmas yang mempunyai kewenangan pelayanan medis dan kesehatan di luar gedung hanya mampu menyelenggarakan
pelayanan medis dasar. Oleh karena itu kesenjangan antara kebutuhan pelayanan medis spesialistik dengan jumlah dan sebaran sarana yang tersedia menyebabkan dibutuhkannya satu institusi yang dapat mengurangi kesenjangan pelayanan dan mendekatkan pelayanan medis spesialistik tersebut ke masyarakat. Tahun 2007 dan 2008 BKMM Provinsi Sulawesi Utara, telah mengirim satu Dokter Spesialis Mata mengikuti Program Fellowship Fakoemulsifikasi selama 3 bulan dan satu orang dokter spesialis mata mengikuti Program Fellowship Glaucoma di RS. Cipto Mangunkusumo serta seorang Perawat Mahir Mata mengikuti Program Inservice Training Mid Level Opthalmologi Personal selama 3 bulan di Jakarta Eye Center menggunakan anggaran APBD 2007 2008. Tahun 2009, seorang perawat diikutkan juga dalam Pelatihan Comunity Eye Nursing di RS. Mata Cicendo Bandung selama 6 minggu dan di tahun yang sama BKMM ketambahan 2 orang tenaga Sub Spesialis Vitreoretina lulusan Bangkok dan Sub Spesialis Infeksi dan Imunologi dari RSUP Cipto Mangunkusumo. Dalam hal peralatan medis dan sarana prasarana kantor untuk meningkatkan pelayanan, BKMM melaksanakan pengadaan alatalat kesehatan, AC, meja, kursi rapat, dll tetapi semuanya habis di lalap api pada tanggal 4 Maret 2010. Untuk kegiatan pelayanan BKMM melaksanakan kegiatan dalam gedung dan luar gedung dengan berkoordinasi dan bermitra dengan organisasi-organisasi sosial keagamaan dan lintas sektor di seluruh wilayah Kab/ Kota se Provinsi Sulawesi Utara. BKMM Provinsi Sulawesi Utara juga melayani pasien Jamkesmas. Untuk kegiatan dalam gedung, didapatkan hasil seperti pada table berikut,
Tabel IV.7. Kunjungan Penderita di BKMM tahun 2006– 2009 Kunjungan
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Penderita Baru
2006 2716
2007 7370
2008 6562
2009 5432
Penderita Lama
771
4505
4415
4530
3487
11.875
10.977
9962
Jumlah Sumber : BKMM,2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
45
Tabel IV.8. 10 Penyakit Yang Ditemukan di BKMM T.A. 2006– 2009 N
Jenis Penyakit
Tahun 2006
Tahun 2007
Tahun 2008
Tahun 2009
1
Kelainan Refraksi
5520
4598
3091
3610
2
Katarak
1134
1062
1807
2001
3
Konjunctivis
75
529
593
553
4
Pterygium
176
393
389
397
5
Gloucoma
76
51
152
191
6
Sikatrik Kornea
8
2
1
3
7
Hordeolum
105
45
25
78
8
Blepharitis
37
40
39
41
9
Trichiasis Trachoma
28
9
5
11
1
Lain-lain
2044
3503
2030
3077
Sumber : BKMM,2010
Tabel IV.9. Angka Kebutaan yang ditemukan di BKMM Tahun 2006-2009 Kebutaan
Tahun 2006
Tahun 2007
Tahun 2008
Tahun 2009
Satu Mata
556
1405
790
991
Dua Mata
216
665
488
540
Sumber : BKMM,2010
Tabel IV.10. Kegiatan Operasi Mata Tahun 2006-2009 No
Jenis Operasi
Tahun 2006
Tahun 2007
Tahun 2008
Tahun 2009
1
Katarak
505
538
815
534
2
Pterygium
73
113
121
54
3
Hordeolum
1
5
25
22
4
Torsotomi / SBL
-
-
-
-
5
Glaukoma
-
-
-
5
6
Lain-lain
8
12
15
Sumber : BKMM,2010
46
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
Pada kegiatan luar gedung didapatkan hasil sebagai berikut Tabel IV.11. Kunjungan Pasien tahunpada kegiatan luar gedung 2006– 2009 Kunjungan Jumlah Pasien
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
2006 661
2007 5637
2008 4789
2009 4830
9
9
13
15
Lokasi Sumber : BKMM, 2010
Tabel IV.12. Kunjungan Pasien tahunpada kegiatan luar gedung 2006– 2009 No
Jenis Penyakit
Tahun 2006
Tahun 2007
Tahun 2008
Tahun 2009
1
Kelainan Refraksi
902
3391
2623
2771
2
Katarak
284
1153
1101
1321
3
Konjunctivis
40
96
105
110
4
Pterygium
42
436
349
367
5
Glaucoma
4
22
17
34
6
Sikatrik Kornea
4
10
14
17
7
Hordeolum
-
16
17
24
8
Blepharitis
4
14
22
27
9
Trichiasis NonTrachoma
-
2
3
5
10
Lain-lain
42
496
494
154
Sumber : BKMM, 2010
Tabel IV.13. Angka kebutaan yang ditemukan di luar gedung tahun 2006-2009 Kebutaan
Tahun 2006
Tahun 2007
Tahun 2008
Tahun 2009
Satu Mata
241
417
420
512
Dua Mata
43
134
131
171
Sumber : BKMM, 2010
Tabel IV.14. Jenis operasi yang dilakukan di luar gedung tahun 2006-2009 Jenis Operasi
Tahun 2006
Tahun 2007
Tahun 2008
Katarak
273
408
326
Tahun 2009 404
Pterygium
49
166
110
43
Hordeolum
-
-
-
-
18
3
1
4
Lain-lain
Sumber : BKMM, 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
47
2. Upaya Kesehatan pengembangan lainnya Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam Upaya Kesehatan pengembangan yaitu Kesehatan kerja, Kesehatan Indera, Kesehatan Olah Raga, Battra, Kesehatan Gigi Mulut, Kesehatan jiwa dan Perawatan Kesehatan Masyarakat.
Pelayanan kesehatan kerja tidak dilaksanakan oleh semua kabupaten/ kota oleh karena keterbatasan program dimana sarana pekerja formal yang dilayani sesuai program tidak tersedia. Oleh karena itu kegiatan pelayanan kesehatan kerja hanya pada beberapa Kabupaten/ Kota saja. Adapun cakupan pelayanan kesehatan kerja pekerja formal seperti pada grafik berikut.
Gambar IV. 11. Cakupan pelayanan kesehatan pekerja informal Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009
Sumber : Bidang UPK, 2009
3. Upaya Pelayanan Kesehatan Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) Upaya pelayanan kesehatan di DTPK se Provinsi Sulawesi Utara dilaksanakan dalam kerangka upaya kesehatan komunitas di daerah
DTPK. Pada tahun 2009 pelayanan kesehatan DTPK masih dilaksanakan di beberapa kabupaten yang mempunyai DTPK sesuai Keppres 78/ 2005 tentang Daerah Terpencil Perbatasan dan Kepulauan, sebagaimana dalam tabel berikut.
Tabel IV.15. Kabupaten,Kecamatan, Puskesmas dan nama pulau yang termasuk DTPK Sulawesi Utara tahun 2009
Sumber : Bidang UPK, 2010
48
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
Adapun kegiatan pelayanan kesehatan di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepulauan meliputi : 1. Penguatan fasilitas kesehatan sehingga lebih mandiri khususnya pelayanan kesehatan di dalam gedung a. Kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana b. Perbaikan gizi c. Promosi kesehatan d. Kesehatan Lingkungan e. Pengobatan dasar pelayanan kesehatan keliling f. Pencegahan dan Pemberantasan penyakit Menular 2. Peningkatan pelayanan kesehatan luar gedung melalui Tim Medis Keliling berbagai tingkat administrasi antara lain dalam Pusling Roda 4, Pusling Terapung, Pusling jalan kaki dan lainlain 3. Peningkatan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan melalui pembentukan dan pengemban-
gan desa siaga, posyandu dan lain-lain. 4. Peningkatan pengelolaan (perencanaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi program DTPK. C. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN Sebagaimana diketahui bahwa salah satu program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2004-2009 adalah upaya kesehatan perorangan yang bertujuan meningkatkan akses, keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan yang aman melalui sarana pelayanan kesehatan perorangan (Puskesmas, Rumah Sakit dan fasilitas kesehatan lainnya). Beberapa kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan adalah peningkatan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III di rumah sakit dan lain-lain. Disatribusi kunjungan Rawat jalan Tingkat Pertama di Puskesmas se propinsi Sulawesi Utara tahun 2009 dapat terlihat sebagaimana grafik berikut
Gambar IV. 12. Kunjungan Rawat Jalan Tingkat Pertama di Puskesmas se Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
80.000
70.629
60.000
49.740
40.000 20.000
18.403 17.033
11.433
24.751 6.147
10.098
49.219 34.467
28.827
25.132
26.411
10.422 799
0
Dari gambar di atas terlihat bahwa kunjungan rawat jalan di Puskesmas pada Kabupaten Sitaro sepanjang tahun 2009 adalah yang paling sedikit dibandingkan 15 Kabupaten/ Kota yang lain sementara kunjungan rawat jalan tingkat pertama di Puskesmas pada Kabupaten Minahasa menunjukkan grafik yang paling tinggi. Kelengkapan data dari kabupaten Sitaro yang sangat sedikit tersebut Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
masih perlu dilakukan validasi lebih lanjut. Jika hasilnya memang demikian, maka dapat disimpulkan bahwa aksesabilitas pencarian pelayanan kesehatan di kabupaten sitaro sangat rendah,. Kondidi ini cukup memprihatinkan mengingat jumlah Puskesmas yang dibangun di Kabupaten Sitaro sudah mencapai 10 Puskesmas dengan 5 Puskesmas di antaranya adalah Puskesmas Perawatan. 49
Di Provinsi Sulawesi Utara, jumlah seluruh masyarakat miskin tahun 2009 adalah 61`1.847 orang. Dari jumlah tersebut 92.66 % dicakup oleh Jamkesmas adalah 485.084 orang dan yang tercakup dengan pelayanan Jamkesda sejumlah 55,148 orang, sehingga total 540.232 jiwa yang dicakup ol;eh jaminan Pelayanan Kesehatan Masyarakat (JPKM). Terdapat 9 Kabupaten/ kota yang mem-
punyai kerjasama dengan PT Askes untuk pelaksanaan Jamkesda . Cakupan masyarakat miskin yang mendapatkan pelayanan Jamkesmas dan Jamkesda menurut kabupaten/ kota pada tahun 2009 seperti pada tabel berikut.
Tabel IV.16. Cakupan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin dan JPKM Kabupaten /Kota Tahun 2009
KAB/ KOTA
JML MASKIN
DICAKUP JPKM JAMKESMAS JAMKESDA
Bolmong Minahasa
46.544 63.343
43.544 59.343
0 0
Sangihe Talaud Minsel Minut Bolmut Sitaro Mitra Bolsel Boltim Manado Bitung Tomohon Kotamobagu
58.826 57.462 41.533 68.216 21.173 14.480 33.486 17.622 12.681 82.073 31.244 28.088 35.076
54.826 41.834 36.535 46.916 15.130 8.180 18.126 16.622 10.582 60.406 29.166 18.798 25.076
1.455 0 2.535 21.300 2.000 0 0 1.000 2.059 21.667 132 0 3.000
Provinsi Sulut
611.847
485.084
55.148
Sumber : Bidang Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat, 2010
Dari grafik di atas nampak bahwa terdapat enam kabupaten yang tidak semua masyarakat miskinnya terjangkau oleh Jamkesda Dalam program JPKMM, masyarakatmiskin tidak hanya mendapat pelayanan kesehatan umum/ dasar, tetapi juga untuk penyakit-penyakit berat misalnya hemodialisa, operasi jantung, cesar dan kanker. D. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakikatnya dimaksudkan untuk menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Berdasarkan pemantauan yang telah dilakukan ditemukan beberapa permasalahan gizi yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat antara lain kekurangan vitamin A dan anemia gizi
50
Gambaran status gizi masyarakat pada saat ini ditandai dengan tingginya masalah kekurangan gizi dan mulai meningkatnya masalah kelebihan gizi dan masalah-masalah gizi lain yang terkait penyimpangan gaya hidup. Masalah-masalah kekurangan zat gizi makro terutama kurang energi protein balita dan kekurangan gizi seperti anemia gizi besi (AGB), kurang vitamin A (KVA) dan gangguan akibat kekurangan iodium (GAKY) belum secara tuntas dapat diatasi. Hasil cakupan program dari tahun 2000 s/ d 2009 dapat dilihat pada tabel berikut
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
Tabel IV.17. Hasil Cakupan Program Gizi tahun 2000—2009 HASIL CAPAIAN NO 1
KEGIATAN
-
-
-
Bayi bulan Peb. bulan Agust Balita bulan Peb bulan Agust Ibu Nifas
4
Tablet Tambah Darah Fe1 Fe3 Pemantauan Balita D/ S N/ D BGM ASI Ekslusif
5
Pemantauan Status Gizi
2
3
6
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
81
54
50
64
80
84
93
89,6
89,8
88,7
81
76
54
85
92
83
93,6
94,7
90,5
84,6
88
81
53,6
84
84,8
92
94,9
88,9
83,4
88,3
84 79
76,5 52
76,2 36
87,6 28
92,2 57
94,8 38,6
89 51,9
95,7 50,8
87,2 59
89,2 80,4
81 81
54 76
50 54
64 85
80 92
79 72,1
79,1 70,1
76,3 70,2
86,2 77,7
89,2 77,3
67,8 82,4
73 83,3
77,3 88,6
67 78
73 83
-
-
-
-
13
71,9 81,7 4,1 69
65,8 84,9 5,7 23,8
70,5 84,3 1,2 16,9
67,9 84 0,8 19,2
72,5 91,7 8,3 18,02
Vitamin A
-
Gizi Buruk
1,5
0,55
0,99
0,56
0,74
0,44
0,6
4,3
-
-
-
Gizi Kurang Gizi Baik Gizi Lebih
11,1 76,4 2,2
7,36 89,4 2,69
9,42 87,86 2.02
7,31 89,43 2,7
6,27 90,69 2,3
6,07 89,11 1,71
8,2 89,07 2,63
11,4 81,2 3,1
-
-
-
-
-
-
-
-
257
106
49
103
Kasus Gizi Buruk
Sumber : Bidang Kesga & Gizi, 2009
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN Pemantauan pertumbuhan balita adalah salah satu kegiatan penting untuk mengetahui adanya hambatan dalam pertumbuhan (growth faltering) secara dini. Untuk mengetahui hambatan tersebut perlu dilakukan penimbangan rutin setiap bulan di posyandu. Dalam pelaksanaan penimbangan di posyandu ditemukan kecenderungan makin tinggi umur anak, makin rendah cakupan penimbangan rutin. Jadi makin tinggi umur anak makin rendah pula persentase anak yang ditimbang diposyandu. Balita yang naik berat badannya pada tahun 2009 sebesar 91,7% melebihi target nasional sebesar 80% Kabupaten Minahasa Utara adalah daerah yang paling tinggi jumlah balita yang naik berat badannya yaitu sebesar 97,4% sedangkan daerah yang paling rendah adalah sebesar 72,4 persen di Bolaang Mongondow Selatan . Balita dengan hambatan pertumbuhan yang
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
ada di Sulawesi Utara adalah sebesar 8,3 %. Lebih tinggi dari target nasional sebesar 5%. Hambatan pertumbuhan terbesar ada didaerah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan sebesar 27,6 % sedangkan hambatan pertumbuhan terkecil ada di Kabupaten Minahasa Utara sebesar 2,6 %. Tingginya persentase balita dengan gangguan pertumbuhan dibandingkan tahun 2008 salah satunya disebabkan meningkatnya pastisipasi masyarakat untuk datang ke Posyandu (72,5 %). Dengan meningkatnya Partisipasi masyarakat maka gangguan pertumbuhan pada balita dapat ditemukan. Untuk meningkatkan dan mempertahankan capaian pada tahun 2010 akan dilaksanakan Pelatihan Penggunaan Standar Pemantauan Pertumbuhan balita bagi petugas Puskesmas untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan tugas sehari-hari.
51
Gambar IV. 13. Cakupan penimbangan balita N/ D Kabupaten/ Kota se Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009 97
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
97
96
96
96
96
91
91
90
89
87
92
86 78
77
72
Sumber : Bidang Kesga dan Gizi, 2010
Pemberian Kapsul Vitamin A Kurang vitamin A masih merupakan masalah gizi utama, meskipun Kurang Vitamin A tingkat berat hamper sudah tidak ditemukan lagi tetapi kurang vitamin A tingkat subklinis yaitu ingkat yang belum menampaknan gejala nyata, masih menimpa masyarakat kelompok luas terutama kelompok balita. Masalah kurang vitamin A dapat diibaratkan “fenomena gunung es” yaitu masalah kurang vitamin A berat hanya sedikit tampak dipermukaan tetapi kurang vitamin A subklinis yang ditandai dengan rendahnya kadar vitamin A dalam darah masih perlu mendapat perhatian besar. Untuk mencegah dan menanggulangi masalah kurang vitamin A ditempuh kebijakan untuk memberi suplementasi vitamin A bagi bayi 6-11 bulan dan balita usia 12-59 bulan serta ibu nifas yang bertujuan menu-
runkan prevalensi dan mencegah kekurangan vitamn A pada bayi dan balita. Suplementasi vitamin pada bayi 6-11 bulan dan balita umur 12-59 bulan dilakukan 2 kali setahun yaitu bulan Pebruari dan bulan Agustus sedangkan untuk ibu nifas diberikan selama 2 hari berturut-turut setelah bersalin atau pada saat nifas. Cakupan pemberian vitamin A pada bulan Pebruari untuk bayi 6-11 bulan adalah 90, % dan pada bulan Agustus 85,%. Cakupan pemberian vitamin A pada balita pada bulan Pebruari adalah 88% dan bulan Agustus 89 %. Cakupan pemberian vitamin A pada ibu nifas pada tahun 2008 adalah sebesar 80%. Turunnya cakupan pemberian vitamin A pada Bayi 6 – 11 bulan pada bulan Agustus disebabkan kurangnya stok vitamin A Biru.
Gambar IV. 14. Cakupan pemberian kapsul vit a pada bayi bulan Februari dan Agustus kabupaten/ kota se Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009
100 80 60 40 20 0 MAN BITU TOM MIN MINS MIN BOL SAN TALA BOL MITR SITA KOTA BOLT BOLS PROP ADO NG OHO AHAS EL UT MON GIHE UD MUT A RO MOB IM EL INSI N A G AGU FEBRUARI 94 84 93 94 90 92 81 93 73 87 89 87 83 100 84 90 AGUSTUS 71
98
85
90
86
86
99
66
95
85
75
62
94
100 100
85
Sumber : Bidang Kesga dan Gizi, 2010
52
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
Gambar IV. 15. Cakupan pemberian kapsul vit a pada Anak balita bulan Februari dan Agustus kabupaten/ kota se Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009
100 80 60 40 20 0 MANA BITUN TOMO MINAH MINSE MINUT BOLM SANGI TALAU BOLM MITRA SITARO KOTA BOLTI BOLSEL PROPI DO G HON ASA L ONG HE D UT MOBA M NSI GU FEBRUARI 97 97 90 92 91 83 88 88 71 70 88 88 74 79 69 88 AGUSTUS 97
96
88
92
88
83
99
61
96
79
78
90
73
98
100
89
Sumber : Bidang Kesga dan Gizi, 2010
ASI EKSKLUSIF Untuk membantu menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) dan meningkatkan status gizi bayi di Sulawesi Utara, dilakukan pemberian Air Susu Ibu Eksklusif yaitu Air susu ibu yang diberikan kepada bayi sampai bayi berusia 6 bulan tanpa diberikan tambahan makanan dan minuman. Cakupan ASI Eksklusif (ASIE) didapat dengan meng-hitung Jumlah bayi yang mendapat hanya ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dibagi dengan jumlah seluruh bayi usia 0-6 bulan disatu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama dikali 100 persen. Di Sulawesi Utara jumlah bayi usia 0-6 yang mendapat ASIE pada tahun 2009 sebanyak 46.244 bayi dan yang mendapat ASIE sebesar 16.164 bayi.
anemia dan penanggulangan anemia, karena jenis anemia ini yang paling banyak di Indonesia. Suplementasi besi merupakan cara yang efektif karena kandungan gizinya padat dan dileng kapi asam folat yang sekaligus dapat mencegah dan menanggulangi anemia akibat kekurangan asam folat. Terutama pada ibu hamil untuk menurunkan risiko Bayi Berat Lahir Rendah, Perdarahan pada saat persalinan yang dapat mengakibatkan kematian ibu dan bayi. Adapun cakupan pemberian tablet Fe pada ibu hamil sebanyak 90 tablet di Sulawesi Utara adalah sebesar 77,7%. Kabupaten Minahasa Utara tertinggi adalah 91, 87 paling rendah adalah Sitaro sebesar 47,45%.
Cakupan pemberian ASI Eksklusif tahun 2009 adalah sebesar 18,2 persen. Rendahnya cakupan ASI eksklusif disebabkan ketidaktahuan ibu akan gunanya ASI, gencarnya iklan susu formula, kurang trampilnya dan kurang pedulinya petugas kesehatan pada kebutuhan ibu dan bayi tentang manajemen laktasi. PEMBERIAN TABLET FE Salah satu masalah gizi di Indonesia adalah kekurangan gizi besi . Suplementasi besi merupakan salah satu upaya penting dalam mencegah
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
53
Gambar IV. 16. Cakupan pemberian tablet besi Fe-1 dan Fe-3 di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2008
Sumber : Bidang Kesga dan Gizi, 2009
Dari grafik di atas nampak bahwa cakupan pemberian tablet besi Fe-1 dan Fe-3 terendah berada di Kabupaten Sangihe dan Kabupaten Sitaro. E. PELAYANAN KESEHATAN DALAM SITUASI BENCANA Bencana di Indonesia dapat dikategorikan menjadi 2 macam yaitu bencana lingkungan hidup dan bencana alam. Bencana lingkungan hidup terjadi akibat kerusakan lingkungan seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, kecelakaan industry, tumpahan minyak di laut, sedangkan bencana alam terjadi sebagai akibat aktifitas lapisan/ kerak bumi/ fenomena alam seperti gempa bumi, gelombang tsunami, letusan gunung berapi, badai atau angin rebut yang kejadiannya sulit diprediksi. Provinsi Sulawesi Utara yang telah ditetapkan Depkes sebagai Pusat Penanggulangan Krisis Regional 8 yang membawahi provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Makassar menjadi tulang punggung dalam penanganan bencana yang terjadi di tiga Provinsi tersebut. Tercatat selama tahun 2009 terdapat 13 kejadian bencana alam, mulai dari banjir bandang, angin kencang, tanah longsor, gunung meletus, tanah longsor dimana kejadiannya tersebar di hamper seluruh kabupaten/
54
kota se Provinsi Sulawesi Utara sesuai dengan tabel. Untuk menghadapi situasi bencana, maka hingga tahun 2009, kesiapsiagaan mutlak diperlukan yaitu adanya SDM kesehatan (kualitas dan kuantitas) yang mampu untuk memberikan pelayanan kesehatan secara optimal. Untuk itu berbagai pelatihan telah dilakukan untuk mempersiapkan sumberdaya manusia yang mampu bereaksi cepat dalam penanggulangan bencana. Khususnya dalam menghadapi World Ocean Conference (WOC) dan Coral Triangle Summit (CTI) yang dilaksanakan di Manado, maka telah disiapkan beberapa tenaga terlatih untuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak terduga/ diinginkan. Untuk itu dilaksanakan beberapa pelatihan seperti GELS yang melibatkan dokter yang berdomisili di manado, puskesmas daerah tujuan wisata di Sulawesi utara khususnya kabupaten Minahasa dan Minahasa Utara, pelatihan BTLS yang melibatkan perawat sebagai peserta , Pelatihan Radio Medic, pelatihan SAR untuk kecelakaan khususnya di gedung dan di laut. Pelatihan tersebut difasilitasi oleh Depkes RI dengan fasilitator dari Tim Siaga Bencana dari Makassar.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
Tabel IV.18. Jenis, Waktu kejadian dan Kab/ Kota Terdampak
Jenis Bencana Banjir/ Longsor Banjir/ Air pasang
Longsor Angin Putting Beliung Gempa Bumi Gunung berapi
Waktu Kejadian 11/ 01/ 2009 12/ 01/ 2009 12/ 01/ 2009 14/ 01/ 2009 Feb-09 30/ 06/ 2009 Dec-09 15/ 01/ 2009 11/ 02/ 2009 Nov 2009 12/ 02/ 2009 19/ 04/ 2009 31/ 05/ 2009
Kab/ Kota terdampak Kab. Sitaro Kota Manado Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Sitaro Kota Manado Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Tenggara Kab. Talaud Kab. Talaud Kab. Sitaro
Sumber : Bidang PMK 2010
Untuk menangani bencana secara cepat, maka telah dibentuk tim di masing-masing unit, yaitu Tim Reaksi Cepat, Tim BSB (petugas Rumah Sakit Kandouw), Satgas bencana (Puskesmas dan Kabupaten/ Kota). Berbagai peralatan kesehatan emergency seperti peralatan resusitasi jalan nafas, resusitasi jantung, peralatan pneumatic/ listrik, peralatan/
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
perlengkapan penanganan luka serta peralatan RS lapangan sudah dimiliki untuk menunjang penanganan bencana di regional Sulawesi utara. Begitu pula dengan sarana transportasi dan alat komunikasi telah disiapkan untuk mendukung pelaksanaan penanggulangan pada setiap kejadian bencana.
55
F. PEMBERANTASAN PENYAKIT
kasus yang meninggal berjumlah 87 orang. Kasus HIV dan AIDS tersebut tersebar di 11 (sebelas) Kabupaten / Kota dari 15 Kab/ Kota yang ada di Provinsi Sulawesi Utara. Penyebaran kasus ini sangat cepat terutama pada kelompok usia produktif, sedangkan hubungan seks merupakan cara penularan tertinggi
1. Penyakit Menular Langsung a. HIV DAN AIDS Kasus AIDS pertama kali ditemukan di Sulawesi utara pada tahun 1997 di Rumah Sakit Bethesda. Sejak penemuan kasus tersebut jumlah kasus HIV dan AIDS di Provinsi Sulawesi Utara terus bertambah dari tahun ke tahun, sampai dengan bulan Desember tahun 2009 HIV dan AIDS di Provinsi Sulawesi Utara berjumlah 456 kasus, 257 diantaranya penderita AIDS sementara jumlah
Hal ini memberikan gambaran bahwa epidemi HIV dan AIDS berkembang dengan kecepatan yang mengkhawatirkan seperti terlihat dalam grafik di bawah ini.
Gambar IV. 17. Jumlah kasus HIV/ AIDS Provinsi Sulawesi Utara tahun 1997 - 2009 120 100 80 60 40 20 0
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
HIV
0
0
0
3
5
5
2
9
30
61
29
55
2009 38
AIDS
1
1
1
4
1
13
6
9
47
38
43
93
112
Sumber : Bidang PMK 2010
Gambar IV. 18. Jumlah kasus AIDSdan kematian di Provinsi Sulawesi Utara
Tahun 1997 s/ d 2008
Sumber : Bidang PMK 2009
Dari Grafik di atas terlihat gambaran fatalitas dari HIV/ AIDS di Provinsi Sulawesi Utara. Apabila kasus HIV dan AIDS dikelompokkan menurut kelompok umur, maka penderita terutama berasal
56
dari kelompok umur produktif yakni 20-29 tahun (50%) dan 30-39 tahun (26%) seperti yang terlihat pada grafik 3 dibawah ini:
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
Kasus HIV/ AIDStertinggi ditemukan pada: usia 20-29 tahun : 50% usia 30-39 tahun : 28% usia 40-49 tahun : 11% kelompok umur tersebut mempunyai risiko penularan lebih tinggi untuk tertular HIV/ AIDS karena merupakan kelompok seksual aktif. Berdasarkan jenis pekerjaan kasus HIV/ AIDSpaling tinggi adalah : Swasta/ Wiraswasta : 22 % IRT : 17%, PSK : 10% Pelaut : 8 %.
masyarakat tentang HIV/ AIDS masih pada level menengah seperti terlihat dalam tabel di bawah ini. Secara rerata di tingkat Provinsi, 58% penduduk yang berumur ≥ 10 tahun di Provinsi Sulawesi Utara pernah mendengar tentang HIV/ AIDS. Persentase tertinggi di Kota Manado (77%) dan terendah di Kabupaten Bolaang Mongondow (20%). Secara rerata yang mempunyai pengetahuan benar tentang HIV/ AIDS hanya 12,5% atau satu di antara delapan penduduk yang berumur ≥ 10 tahun. Sementara yang berpengetahuan benar tentang cara penularan HIV/ AIDS sebesar 50% dari yang pernah mengetahui.
Hasil Riskesdas menunjukkan bahwa kesadaran
Tabel IV.19. Persentase Penduduk 10 tahun ke Atas menurut Pengetahuan Tentang HIV/ AIDS dan Kabupaten/ Kota di Provinsi Sulawesi Utara
Kabupaten/ Kota Bolaang Mangondow Minahasa Kepulauan Sangihe Kepulauan Talaud Minahasa Selatan Minahasa Utara Kota Manado Kota Bitung Kota Tomohon Sulawesi Utara
Pernah Mendengar 20,2 72,5 30,8 38,8 63,3 65,8 77,3 68,1 69,0 58,6
Berpengetahuan benar tentang penularan HIV/ AIDS 5,3 15,4 5,1 6,0 11,3 2,2 20,9 5,7 7,3 12,5
Berpengetahuan benar tentang pencegahan HIV/ AIDS 30,8 32,2 25,6 28,1 63,7 43,8 72,5 57,7 45,9 51,8
Sumber : Riskesdas 2007
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
57
b. TUBERKULOSIS Sejak mulai di pakai di provinsi Sulawesi Utara pada tahun 1993, maka strategi DOTS telah diterapkan di seluruh Kabupaten/ Kota dan 95 % Puskesmas telah mengadopsi strategi ini, sisanya belum dapat dikembangkan berhubungan dengan keterbatasan sumber daya tenaga kesehatan yang akan mengimplementasikan strategi ini terutama
di puskesmas pemekaran Trend penemuan kasus pada 5 tahun terakhir tergambar pada Grafik Case Notification Rate di bawah ini.
Gambar IV. 19. Case Notification Rate Tahun 2004 – 2008 Provinsi Sulawesi Utara
190
200 160
184 167
158
146
163
120 80 40 0 2004
2005
2006
2007
2008
2009
Sumber : Bidang PMK 2010
Fokus penemuan tetap pada penderita BTA positif untuk menuntaskan sumber penularan,
tanpa meninggalkan kasus lainnya, sepertin terlihat dalam grafik 6 di bawah ini.
Gambar IV. 20. Pola penemuan kasus TBC Provinsi Sulawesi Utara
tahun 2001 - 2008 5000 4000 3000 2000 1000 0 B T A P O S IT IF
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
1737
1715
2393
3055
3344
4149
3753
4054
275
550
581
717
747
522
519
485
B T A N E G A T IF
Sumber : Bidang PMK 2009
58
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
Angka penemuan kasus baru pada beberapa tahun terakhir ini menggambarkan fluktuasi yang bukan disebabkan oleh pergeseran epi-
demiologis, tetapi lebih banyak disebabkan oleh dinamika program, seperti terlihat dalam grafik di bawah ini.
Gambar IV. 21. Penderita baru BTA positif (CDR) di Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
140
123
121
120 95
100
94
87
85 76
80
73
80 71
69
67 54
60
53
51
49
40 20 0
Sumber : Bidang PMK 2010
Kualitas Diagnosa TB menunjukkan perkembangan yang cukup baik dimana sejak tahun 2004 Error rate cross check slide selalu dibawah <5 % atau sesuai dengan standar yang diharapkan.
Meskipun demikian masih terdapat kabupaten/ kota yang bermasalah dan perlu untuk lebih di bina karena pencapaian error rate yang diatas 5% seperti kabupaten Sitaro dan Kabupaten Sangihe.
Gambar IV. 22. Error rate hasil cross check di Provinsi Sulawesi Utara
tahun 2004 - 2009 4 3
3
3
3 2
2
2 1 1 0 2004
2005
2006
2007
2008
2009
Sumber : Bidang PMK 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
59
Kegiatan pembinaan pengobatan selama tahun 2008 terakhir ini berlangsung cukup baik dimana angka kesembuhan mencapai diatas 85 %
di seluruh Kabupaten/ Kota, kecuali kota Manado yang hanya 75 % seperti terlihat pada grafik di bawah ini.
Gambar IV. 23. Data Cure rate penderita baru BTA (+) per kab/ kota di Provinsi Sulawesi Utara
Tahun 2009 % 100 100 99 100
98
96
96
95
92
91
89
86
86
80
85
88 75
60 40 20 0
Sumber : Bidang PMK 2010
5.KUSTA Perubahan visi Program penanggulangan kusta dari orientasi eliminasi kemudian bergerak kearah kesinambungan program yang berkualitas di lapangan, melahirkan beberapa kebijakan baru yang lebih memperhatikan aplikasi teknis pelayanan kusta yang berkualitas dari level Puskesmas ke level rujukan. Ekspansi program kearah
kegiatan rehabilitasi medik maupun sosial ekonimi juga mulai dijajaki. Akan tetapi secara epidemiologis masalah kusta di Sulawesi utara terlihat sangat statis. Perlangsungan penyakit dan beberapa faktor lainnya yang masih belum terjawab diperkirakan menyebabkan hal ini.
Gambar IV. 24. CDR Kusta (/ 100.000 penduduk) di Sulawesi Utara dalam 10 tahun terakhir
30 28 25 23 20
23 20
19,7
15 12,5
21
19
19
13,6
10 5 0 2000
60
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
kegiat an pemeriksaan kont ak. Hasilnya menggambarkan stagnansi dan kecenderungan penurunan yang sangat lambat. CDR 19/ 100.000 pada tahun 2009 sama dengan pencapaian pada tahun 2008, walaupun pada tahun 2009 terdapat peningkatan kegiatan RVS di kabupaten/ kota karena adanya pengusulan dana tambahan di NLR dan APBD Kabupaten/ Kota, tetapi hal ini tidak serta merta meningkatkan jumlah kasus secara bermakna.
Dari hasil kegiatan penemuan kasus di Sulawesi utara maka gambaran trend CDR terlihat seperti pada gambar di atas. Selang 10 tahun terakhir ini CDR tertinggi ada di tahun 2004. Hal ini disebabkan pada tahun tersebut dilaksanakan kegiatan Mini LEC di 5 Kab/ Kota dari total 9 Kab/ Kota yang ada di Sulawesi Utara saat itu. Tahuntahun selanjutnya kegiatan penemuan kasus secara aktif hanya mengandalkan RVS selektif di beberapa kantong endemis dan penguatan
Gambar IV. 25. Proporsi cacat 2 dan proporsi anak tahun 1999—2009
14 13,2
12
11,6
10 8
10 8,9 7,8
7,3
6,9 6,6
6
6,1
7,8
7,3 6,4
5,7
4,8
4
6,6 5,5
6,7
5,9
4,7 3,4
2 0 2000
2001
2002
2003
2004
Proporsi cacat 2 ks baru
2005
2006
2007
2008
2009
%anak <15 th diantara kasus baru
Sumber : Bidang PMK 2010
Kecenderungan penemuan kasus anak di Propinsi Sulawesi Utara memperlihatkan gambaran kenaikan. Jumlah secara absolut juga sangat bermakna yakni 56 kasus, dengan jumlah t erbanyak dat ang dari Bit ung, Bolaang Mongondow, Sitaro dan Talaud. Hasil ini bersinergi dengan kegiatan penemuan kasus di daerah tersebut dan juga riwayat dari kasus-kasus yang ada di propinsi Sulawesi Utara yang datang dari lokasi-lokasi tersebut. Gambaran ini memang sesuai dengan analisis pada beberapa tahun yang lalu yaitu di kabupaten Bolaang Mongondow dan Sitaro masih terjadi transmisi penyakit ini di masyarakat. Sedangkan di Bitung hal ini disebabkan oleh masalah yang sama yaitu ’urban leprosy’. Hal yang menarik juga terlapor bahwa sebagian anak ini datang dari Puskesmas yang
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
sebelumnya belum pernah melaporkan adanya kasus kusta, terutama di Puskesmas yang sulit dijangkau. Ke depan nantinya perlu dilakukan analisis yang mendalam terhadap masalah ini karena kehadiran kasus anak di daerah terpencil dan akseptibilitas terbatas menggambarkan adanya sumber penularan di daerah tersebut. Angka proporsi cacat menunjukkan trend penurunan, dengan penyumbang terbesar datang dari Manado dan Minahasa. Kegiatan RVS di Minahasa dan manado berkontribusi terhadap penemuan kasus backlog di beberapa desa. Hal ini menggambarkan bahwa masih adanya kasuskasus tersembunyi di masyarakat yang masih harus ditemukan. Oleh karenanya kegiatan RVS harus tetap dilakukan pada tahun-tahun mendatang.
61
G. PENYEHATAN LINGKUNGAN
Kepulauan Sangihe, Kota Bitung dan Kota Manado untuk dinilai di tingkat Nasional dalam penilaian Kota Sehat, dan hasil yang dicapai yaitu Prop. Sulawesi Utara mendapatkan penghargaan Kota Sehat untuk Kota Manado dan Kota Bitung dengan Swasti Saba kategori Padapa. Sedangkan tahun 2009, hanya 4 Kaupaten/ Kota yang layak diusulkan untuk penilaian tingkat nasional yaitu, Kota Bitung, Kota Manado, Kabupaten Minahasa Utara dan Kabupaten Kepulauan Sangihe. Dengan hasil yait u, Kot a Bit ung mendapat kan penghargaan Swasti Saba kategori Wiwerda sedangkan Kota Manado dan Kabupaten MinahasanUtara dengan penghargaan Swasti Saba kategori Padapa.,
1. Program Sanitasi Perumahan dan Lingkungan a. Sosialisasi Pendekatan Kabupaten/ Kota Sehat. Sampai tahun 2009 penyebaran informasi tentang Kabupaten/ Kota Sehat telah dilaksanakan di 15 Kabupaten/ Kota. Berkenaan dengan pelaksanaan sosialisasi, dalam rangka pembentukan forum kota sehat melibatkan seluruh lintas sektor / program terkait disetiap kabupaten/ kota. Dari 15 Kabupaten/ Kota, 7 kabupaten/ kota telah melaksanakan program pembentukan kabupaten / kota sehat yaitu Kota Manado, Kota Bitung, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud. Kabupaten/ Kota tersebut telah memiliki Forum Kabupaten/ Kota Sehat ataupun dengan nama lainnya yang sesuai dengan daerah masingmasing, sedangkan kabupaten / kota lainnya masih dalam proses pembentukan Tim Pembina Kabupaten / Kota Sehat. Untuk menentukan tatanan yang akan dipilih, masing-masing daerah menyesuaikan dengan kesiapan dan kemampuan sumber daya yang dimiliki. Pada tahun 2007 Prop. Sulawesi Utara telah mengajukan 3 (tiga ) Kab/ Kota yaitu Kabupaten
b. Penyehatan Perumahan dan Lingkungan Kondisi perumahan yang ada di Provinsi Sulut sangat bervariasi karena hal ini dipengaruhi oleh kemampuan masyarakat dalam membangun rumahnya, dan data yang ada belum merupakan hasil secara keseluruhan dari jumlah rumah yang ada di seluruh daerah t et api hanya menggambarkan dari jumlah rumah yang dapat dipantau oleh petugas di Puskesmas, namun demikian dari hasil pemantauan petugas, kualitas perumahan yang memenuhi syarat cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Gambar IV. 26. Trend % Rumah Yang Memenuhi Syarat Kesehatan di Sulawesi Utara
Tahun 2007 s/ d 2009
71 70,33
70 70
69,85
69,33
69 69 2007
2008
2009
Sumber : Bidang PMK 2010
Jumlah rumah yang ada di Provinsi Sulawesi Utara kurang lebih sebanyak 544.129 kegiatan pemantauan yang dilaksanakan dari tahun 2007 yaitu jumlah rumah yang dapat diperiksa sejumlah 335.541 dan yang memenuhi syarat
62
sebanyak 234.363 rumah atau sebesar 69,85 % , dan pada tahun 2008 jumlah rumah yang dapat diperiksa sebanyak 323.230 rumah, yang memenuhi syarat sebanyak 227.339 rumah atau sebesar 70,33 %.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
Dari data tersebut diatas dapat dilihat penurunan jumlah rumah yang diperiksa akan tetapi jumlah rumah yang memenuhi syarat t erdapat peningkatan dari 69,33% menjadi 70,33 %. Hasil yang dicapai untuk penyehatan perumahan tersebut telah mencapai target yang ditetapkan pada tahun 2009 yaitu sebesar 70 %.
C. Penyehatan tempat pembuangan kotoran manusia. Dalam pelaksanaan pemantauan dan pengawasan pemanfaatan jamban keluarga, pet ugas melaksanakan kegiat an tersebut bersamaan pada saat melakukan pemantauan penyehatan perumahan.
Gambar IV. 27. Trend % jamban Yang Memenuhi Syarat (MS) Kesehatan di Sulawesi Utara
Tahun 2007 s/ d 2009
76 74 72 70 68 66 64 62 60 58
74,34 70,50
63,69 2007
2008
2009
Sumber : Bidang PMK, 2010
Hasil kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2008 yaitu, pemantauan sebanyak 266.104 unit jamban. Dari sejumlah jamban yang dapat diperiksa tersebut hasilnya menunjukkan bahwa jumlah masyarakat yang memanfaatkan / menggunakan jamban sebanyak 78.480 atau sebesar 70,50 % %, sedangkan untuk tahun 2009 menunjukkan adanya penurunan jumlah jamban yang dipantau yaitu sebanyak 365.879 jamban yang dapat diperiksa, dan dari jumlah tersebut terjadi peningkatan sebesar 301.010 unit jamban yang digunakan masyarakat 272.006 atau sebesar 74,34 %. Dari jumlah jamban yang dapat diperiksa tersebut, hanya menunjukkan kuantitas / jumlah dan belum menggambarkan segi kualitasnya. Dengan kondisi yang demikian memungkinkan timbulnya kasus penyakit yang berhubungan dengan masalah
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
pembuangan kotoran manusia yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Disamping masalah penyakit yang mungkin dapat timbul tersebut diatas, yang menyebabkan terjadinya penurunan pemanfaatan jumlah jamban keluarga yang ada mungkin disebabkan karena sering terjadinya bencana alam sehingga jamban tersebut tidak / belum dimanfaatkan lagi. d. Sarana Pembuangan Air Limbah. Penyehatan Sarana Pembuangan Air Limbah yang ada dipermukiman masyarakat pada umumnya dengan sistem terbuka dan masih banyak yang di wilayah desa / kelurahan dengan sistem peresapan secara individu karena belum tersedianya riol yang disediakan oleh pemerintah. Sehingga yang menggunakan sistem riolering biasanya didaerah pusat perkotaan dan di pusat ibukota kecamatan.
63
Dari hasil pemantauan di lapangan menunjukkan bahwa dari jumlah yang dapat diperiksa pada tahun 2008 sebanyak 227.527, yang memenuhi persyaratan hanya sebesar 112.627 atau 46,12 %, untuk tahun 2009 yang dapat diperiksa sebanyak 2188.254 dan yang memenuhi persyaratan sejumlah 75.386 atau sebesar 40,04 %, Dari data tersebut diatas dapat dilihat adanya peningkatan jumlah SPAL yang diperiksa, hal ini
dengan kondisi yang demikian, factor ini dapat mempengaruhi kualitas lingkungan yang demikian ini dapat digunakan vector sebagai media penularan penyakit. Capaian kegiatan dapat dilihat seperti dibawah ini .
Gambar IV. 28. Tren % SPALYang Memenuhi Syarat Kesehatan di Sulawesi Utara
Tahun 2007—2009
48 46 44 42 40 38 36
46,12 46,12 40,40
2007
2008
2009
Sumber : Bidang PMK, 2010
e.Program TP3 Pestisida e.Program TP3 Pestisida Pengawasan Tempat Pengelolaan Pestisida. Dari hasil pemantauan terhadap Tempat Penyimpanan, Pengolahan dan Penjualan Pestisida di Provinsi Sulawesi Utara, hasilnya menunjukkan peningkatan kualitas dalam penanganan pestisida yaitu pada tahun 2007 dari
103 yang diperiksan Tempat Pengelolaan Pestisida yang memenuhi syarat sebanyak 92 atau sebesar 89,32 %, dan pada tahun 2008 dari 103 TP Pestisida yang diperiksa, yang memenuhi syarat 92 atau sebesar 89,32 %. Untuk tahun 2009 program ini tidak terpantau sebagaimana mestinya karena keterbatasan dana serta tidak d dilaporkan hasil kegiatan dari kabupaten/ kota.
Gambar IV. 29. Tren % TP PESTISIDA Yang Memenuhi Syarat Kesehatan di Sulawesi Utara
Tahun 2007—2009
90 80 70 60 50 40
89,30
89,30
0,00 2007
2008
2009
Sumber : Bidang PMK, 2010
64
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
F.
Program Hygiene Sanitasi Tempat Tempat Umum. Kondisi tempat-tempat umum di Provinsi Sulawesi Utara selama periode 2008 - 2009 adalah sebagai berikut, pada tahun 2008 kegiatan yang dilaksanakan yaitu dengan pengawasan pada 2.777 TTU yang diperiksa dan yang memenuhi syarat sebanyak 2.183 atau sebesar 78,6 % , sedangkan pada tahun 2009 dari 629 TTU yang
diperiksa yang memenuhi syarat 429 atau sebesar 68,20 %, hasil tersebut tidak dapat dibandingkan karena jumlah yang diperiksa sangat berbeda, karena ini dipengaruhi oleh kemampuan dan ketersediaan sarana yang ada, namun dari hasil tersebut masing-masing telah menunjukkan hasil yang cukup yaitu diatas 70 % yang memenuhi syarat.
Gambar IV. 30. Tren % TTU Yang Memenuhi Syarat Kesehatan di Sulawesi Utara
Tahun 2007-2009
90 80 70
78,61
78,60
68,20
60 50 40 2007
2008
2009
Sumber : Bidang PMK 2020
g.
Pengawasan TPM. Pengaw asan/ pemer i ksaan Tempat Pengolahan Makanan dan Minuman di Provinsi Sulawesi Utara juga belum menunjukkan hasil yang memuaskan..Jumlah TPM yang dapat diperiksa pada tahun 2008 sebanyak 1.823 dan yang memenuhi syarat sebanyak 1.403 atau
sebesar 77 %, dan pada tahun 2009 dari 727 TPM yang diperiksa, yang memenuhi syarat sebanyak 514 atau sebesar 70,7%. Dari hasil tersebut menunjukkan adanya penurunan TPM yang diperiksa, tetapi jumlah TPM yang memenuhi syarat masih di atas 70 %.
Gambar IV. 31. Tren % TPM yang memenuhi syarat Kesehatan di Sulawesi Utara
Tahun 2007-2009
90 80 70 60
70,70
77,00
73,80
50 40 2007
2008
2009
Sumber : Bidang PMK 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
65
h.
Program Pengawasan Kualitas Air.
Program Pengawasan Kualitas Air bertujuan untuk memantau akses masyarakat terhadap air bersih dari segi kuantitas terlebih memperhatikan dan memantau kondisi kualitasnya . Hasil pelaksanaan Program Pengawasan Kualitas Air adalah sebagai berikut : Dalam rangka pelaksanaan program pengawasan kualitas air di 15 Kabupaten/ Kota, untuk kegiatan penyediaan air bersih pedesaan dan perkotaan penekanannya lebih besar diberikan kepada peran serta masyarakat dalam pencarian sumber air, perencanaan pembangunan sarana serta pemanfaatan dan pemeliharaannya. Ada beberapa sarana yang menjadi obyek dalam pelaksanaan tugas pengawasan kualitas air adalah sebagai berikut :
66
Ledeng (PDAM), Depot Air Minum (Air Isi Ulang), PMA, PAH, PP Non PDAM, SGL, SPT, Sumur Bor, Kolam Renang, Pemandian Umum, Sungai, Danau dan lain – lain. Untuk penyediaan air bersih pedesaan perhatian lebih besar diberikan kepada peran serta masyarakat dalam penyiapan sumber air bersih. Cakupan air bersih sampai dengan tahun 2006 di pedesaan sebesar 58,79 % , tahun 2007 terjadi peningkatan yaitu 60, 33% sedangkan untuk untuk daerah perkotaan tahun 2007 adalah 61,32 % pedesaan 57 %. Sedangkan tahun 2008 perkotaan 60,37 % dan pedesaan 57 %. Penurunan cakupan disebabkan adanya bencana banjir yang mengakibatkan rusaknya sarana air bersih di daerah bencana.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
BAB V SUMBERDAYA KESEHATAN
Gambaran mengenai situasi sumber daya kesahatan dikelompokkan menjadi sarana kesehatan, tenaga kesahatan dan pembiayaan kesehatan.
tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan di tiap kecamatan memiliki peran yang sangat penting dalam memelihara kesehatan masyarakat.
A. SARANA KESEHATAN Sarana kesehatan meliputi puskesmas, rumah sakit (rumah sakit umum dan rumah sakit khusus), sarana Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) dan Pedagang Besar farmasi/ Apotik/ Toko Obat. 1. Puskesmas Puskesmas merupakan unit pelaksanan teknis dari Dinas Kesehatan Kabupaten/ kota yang berada di wilayah kecamatan yang melaksanakan
Pada tahun 2009 jumlah puskesmas di seluruh Sulawesi Utara sebanyak 159 unit. Jika dibandingkan dengan tahun 2008 terdapat peningkatan 10 unit dari jumlah sebelumnya 149 unit. Adapun distribusi puskesmas menurut jenis pelayanan (perawatan dan non perawatan) se kabupaten/ kota di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009 dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar V. 1. Distribusi Puskesmas menurut jenis pelayanan se Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009
12 10 8 6 4 2 0
Perawatan Non Perawatan
Bolm Bolm Bolti Bolsel Sangi Talau Sitaro Mina Minse Minut Mitra Tomo Mana Bitun Kota ong ut m he d hasa l hon do g moba gu 5 4 3 2 12 10 5 8 5 4 4 5 3 4 0 8
2
1
3
4
9
Dari gambaran di atas terlihat bahwa jumlah Puskesmas Non Rawat Inap lebih banyak dari Puskesmas Rawat Inap. Kota Kotamobagu adalah daerah yang tidak mempunyai Puskesmas Rawat inap, Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk,
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
5
11
12
6
3
2
12
2
5
maka pada tahun 2009 rasio Puskesmas - penduduk adalah satu puskesmas melayani 14.720 penduduk, atau 6,75 Puskesmas per 100.000 penduduk.
67
Gambar V. 2. Rasio Puskesmas– penduduk Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009
14,018
Prop. Sulut
14,850
Boltim 10,424
Bolsel
23,821
Kotamobagu
30,103
Bitung
28,990
Manado 11,960
Tomohon
13,646
Mitra
17,648
Minut 10,754
Minsel
15,801
Minahasa 6,178
Sitaro
3,947
Talaud
8,153
Sangihe
13,418
Bolmut
15,097
Bolmong 0
5,000
10,000
15,000
Dari grafik di atas, maka dapat dikatakan bahwa rasio puskesmas pada tahun 2009 memenuhi konsep wilayah kerja Puskesmas, yaitu rata-rata satu unit puskesmas melayani 30.000 penduduk.
20,000
25,000
30,000
35,000
Perkembangan Puskesmas di Sulawesi Utara dapat terlihat dalam tiga tahun berturut-turut, dimana meskipun kecil, namun terjadi peningkatan dari tahun 2006 sampai tahun 2009 sebagaimana diperlihatkan pada gambar dibawah
Gambar V. 3. Perkembangan Puskesmas se Sulawesi Utara tahun 2006-2009
160 150 140
159 142
149
147
130 Jml PKM 2006
68
2007
2008
2009
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
2.
Rumah Sakit Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana rumah sakit antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diukur dengan menghitung jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya serta rasionya terhadap jumlah penduduk.
sakit milik Departemen Kesehatan, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (13 RS) dan TNI/ POLRI (5 RS) dan 16 unit dikelola oleh swasta. Dari 15 kabupaten/ kota di Sulawesi Utara, empat kabupaten tidak memiliki rumah sakit, yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Selatan dan Bolaang Mongondow Utara.
Pada tahun 2009, jumlah rumah sakit se Sulawesi Utara sebanyak 34 unit dimana 18 unit dikelola oleh Pemerintah yang terdiri atas rumah
Distribusi rumah sakit se Sulawesi Utara seperti pada gambar berikut.
Gambar V. 4. Distribusi rumah sakit di Sulawesi Utara berdasarkan kepemilikan tahun 2009
4 3 2 1 0 Mana Minah Kotam Min. Min. Bitung Tomo Sangih Talaud Sitaro Mitra do asa obagu Selata Utara hon e n Pemerintah 2 2 1 1 1 1 0 1 1 2 1 Swasta
4
2
3
2
2
1
2
0
0
0
0
Milit./ Pol
3
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
Perkembangan jumlah rumah sakit di Sulawesi Utara tahun 2006 sampai tahun 2009 dapat ter-
lihat sebagaimana pada gambar berikut,
Gambar V. 5. Perkembangan jumlah Rumah Sakit di Sulawesi Utara tahun 2006—tahun 2009
40 30 20 10
28
29
31
34
0 RS 2006
2007
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
2008
2009
69
Jika dilihat dari kepemilikan maka perkembangan rumah sakit dalam 4 tahun terakhir terjadi pada
rumah sakit yang dikelola oleh swasta, sebagaimana terlihat pada gambar VI. 5 di bawah
Gambar V. 6. Perkembangan RSdi Sulawesi Utara menurut kepemilikan tahun 2006-2009
36 30 24 18 12 6 0 RSPem RSTNI/ POLRI RSSwasta
2006 10
2007 10
2008 10
2009 13
5
5
5
5
13
14
16
16
Selain jumlah rumah sakit, untuk menggambarkan ketersediaan sarana pelayanan, perlu pula disajikan informasi jumlah tempat tidur rumah sakit. Rincian jumlah tempat tidur rumah sakit se Sulawesi sebagaimana dalam lampiran table.
toko obat tersebut ditunjang pula dengan keberadaan Pedagang Besar Farmasi sebanyak 43 perusahaan dimana 42 diantaranya berdomisili di Manado dan satu di Kota Manado (92 apotek)
3. Apotek dan Toko Obat Sebagai penunjang pelayanan kesehatan khususnya dalam penyediaan obat di masyarakat maka terdapat 139 apotek dan 65 toko obat yang tersebar di sembilan kabupaten/ kota se-Sulawesi Utara pada tahun 2009. Keberadaan apotek dan
Distribusi apotek dan toko obat dapat dilihat pada gambar berikut
Gambar V. 7. Distribusi apotek dan toko obat se Sulawesi Utara tahun 2009
100 80 60 40 20 0
70
Apotik
Man Tom Sangi Bitun Talau Mnu Mins Mina Kota Mitr Bolm Bolti Bolm Bolse Sitar ado ohon he g d t el hasa mob a ong m ut l o agu 92 8 3 12 3 2 2 6 11 0 0 0 0 0 0
Toko Obat
29
4
14
0
10
3
1
4
0
0
0
0
0
0
0
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
4. Sarana Kesehatan Bersumber daya Masyarakat Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat, berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada termasuk yang ada di masyarakat. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) diantaranya adalah Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), Polindes (Pondok Bersalin desa), Desa Siaga. Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal di masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. Untuk memantau perkembangannya, Posyandu dikelompokkan ke dalam 4 strata posyandu yaitu Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri. Pada tahun 2009, jumlah Posyandu sebanyak 2.018 buah. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2007 dan 2006 yang sebanyak masingmasing 1898 dan 1888, tapi menurun jika dibandingkan dengan tahun 2008.
Jika dibandingkan dengan jumlah desa dan kelurahan, maka rasio Posyandu terhadap desa/ kelurahan adalah 1,55 artinya 2 Posyandu melayani 3 desa. Polindes yang merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakatdalam rangka mendekatkan pelayanan kebidanan, melalui penyediaan tempat pertolongan persalinan da pelayanan kesehatan ibu dan anak, termasuk keluarga berencana. Polindes ini juga dikelompokkan ke dalam 4 strata atau tingkat perkembangannya yaitu Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri. Jika pada tahun 2006 jumlah Polindes sebanyak 425 dan pada tahun 2007 sebanyak 463, maka pada tahun 2008, jumlah Polindes sebanyak 444 dan tahun 2009 jumlah Polindes dan Poskesdes adalah 679 yang berarti meningkatnya partisipasi masyarakat berkurang. Perkembangan Posyandu dan Polindes Sulawesi Utara tahun dalam 4 tahun berturut-turut dapat terlihat pada gambar di bawah
Gambar V. 8. Perkembangan Posyandu di Sulawesi Utara tahun 2006-2009 2500 2000 1500
2,297 2,018
1,898
1,888
425
463
444
2006
2007
2008
1000
679
500 0
Posyandu
2009
Polindes/ Poskesdes
Sumber : Profil kesehatan kabupaten/ kota, 2009
Adapun data jumlah Posyandu dan Polindes menurut kabupaten/ kota tahun 2009 (sumber: laporan Profil Kabupaten/ Kota) seperti dalam table lampiran profil ini. Salah satu kriteria desa siaga adalah memiliki minimal satu Poskesdes dengan tenaga Poskesdes minimal 1 (satu) orang bidan dan 2(dua) kader. Pada tahun 2008 jumlah desa siaga di Sulawesi Utara adalah sebanyak 718 buah.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
Namun jika dibandingkan dengan jumlah Poskesdes sebanyak 215 buah, hanya 30% dari seluruh desa siaga yang ditetapkan yang mempunyai Poskesdes. Perbandingan antara desa siaga dan poskesdes menurut Kabupaten/ kota dapat dilihat dari gambar berikut.
71
Adapun data jumlah Posyandu dan Polindes menurut kabupaten/ kota tahun 2009 dapat dilihat pada table lampiran.
Utara adalah sebanyak 1.440 buah. Namun jika dibandingkan dengan jumlah Poskesdes dan Polindes sebanyak 679 buah, maka hanya 47 % dari seluruh desa siaga yang ditetapkan yang mempunyai Poskesdes / Polindes. Perbandingan antara desa siaga dan poskesdes menurut Kabupaten/ kota dapat dilihat dari gambar berikut.
Salah satu kriteria desa siaga adalah memiliki minimal satu Poskesdes dengan tenaga Poskesdes minimal 1 (satu) orang bidan dan 2(dua) kader. Pada tahun 2009 jumlah desa siaga di Sulawesi
Gambar V. 9. Jumlah Desa Siaga dan Poskesdes menurut Kabupaten/ kota tahun 2009 250 200 150 100 50 0 Bolmon Bolmon Bolmon Bolmon Minaha Minaha Minaha Minaha Sangihe Talaud g gUtara gTimur g sa saUtara sa sa Selatan Selatan Tenggar a Poskesdes/Polindes 52 31 14 16 54 72 166 76 95 18 DesaSiaga
175
76
29
9
203
118
147
76
147
153
Sitaro Tomoho Kotamo Bitung Manado n bagu
10
4
48
13
7
84
35
32
69
87
Sumber : Profil kesehatan kabupaten/ kota, 2009 dan Bidang Promkes 2010
B. TENAGA KESEHATAN 1. Persebaran Tenaga Kesehatan a. SDM kesehatan di Puskesmas
Jumlah sumber daya manusia yang bertugas di Puskesmas di Provinsi Sulawesi Utara pada tahun 2009 tercatat sebanyak 3.405 orang yang terdiri atas 378 orang tenaga medis, 2.406 orang tenaga perawat
dan bidan, 107 tenaga farmasi, 158 orang tenaga gizi, 12 orang teknisi medis, 250 orang tenaga sanitasi serta 94 orang tenaga kesehatan masyarakat lain. 3 daerah yang mempunyai tenaga medis terbanyak adalah Kota Manado (75), abupaten Minahasa Utara (56) dan Kabupaten Minahasa (32) seperti pada gambar di bawah.
Gambar V. 10. Persebaran tenaga medis di Puskesmas menurut Kabupaten/ Kota tahun 2009 80 60 40
75 56 32
32
30
20
28
27
21
17
16
16
13
9
6
0
0
Sumber : Profil kesehatan kabupaten/ kota, 2009
72
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
Jumlah dokter umum yang bekerja di Puskesmas sebanyak 378 orang, sehingga jika dibandingkan dengan jumlah Puskesmas sebanyak 159 puskesmas, maka rata-rata tiap Puskesmas dilayani oleh 2,37 dokter umum.
2,406 orang dengan 3 wilayah yang mempunyai tenaga perawat/ bidan terbanyak adalah Kabupaten Minahasa Utara (308), Kota Manado (226) dan Kabupaten Bolaang Mongondow (221 orang). sebagaimana terlihat pada gambar berikut.
Jumlah paramedis (perawat dan bidan) yang bekerja di Puskesmas tahun 2009 adalah sebanyak Gambar V. 11. Distribusi tenaga Perawat/ Bidan yang bekerja di Puskesmas menurut Kabupaten/ Kota tahun 2009 350 300 250 200 150 100 50 -
308 226 221 212 210 209 200 163 147
123 111 100
88 52
36
Sumber : Profil kesehatan kabupaten/ kota, 2009
Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk menurut Kabupaten/ Kota, maka rasio tenaga dok-
ter dan penduduk grafik di bawah.
sebagaimana terlihat pada
Gambar V. 12. Rasio Dokter per 100.000 penduduk Kabupaten/ Kota tahun 2009
Sumber : Profil kesehatan kabupaten/ kota, 2009
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
73
Dari grafik terlihat bahwa rasio dokter terhadap 100 ribu penduduk terbesar berada di Kabupaten Minahasa Tenggara, diikuti oleh Kota Tomohon dan Kabupaten Minahasa Utara. Secara provincial, rasio dokter dan penduduk adalah di Sulawesi utara adalah 17 per 100.000 penduduk. Angka ini masih jauh dari angka ideal yakni 40/ 100.000 penduduk. Meskipun demikian angka 17 tersebut adalah dokter yang tercatat di Puskesmas, tidak termasuk dokter swasta/ tidak bekerja di instansi pelayanan pemerintah. Berbeda dengan dokter
spesialis. Rasio dokter spesialis dan penduduk di Sulawesi Utara adalah 8/ 100.000 penduduk, yang jika merujuk ke indikator Indonesia Sehat 2010 adalah 6/ 100.000, maka Provinsi Sulawesi Utara sudah mencapai angka tersebut.
b. Tenaga kesehatan di Rumah Sakit
kesehatan sebagai pegawain tidak tetap (PTT) yaitu dokter umum, dokter gigi, dan bidan. Sampai dengan tahun 2009 tenaga kesehatan PTT yang masih aktif di lapangan tercatat sebanyak 56 orang dokter umum, 4 dokter gigi .
Distribusi tenaga kesehatan di rumah sakit tahun 2009 di rumah sakit pemerintah masih terkonsentrasi di RSU Prof. Dr. R.D. Kandou sedangkan di rumah sakit swasta terkonsentrasi di RS Bethesda-Tomohon sebagaimana terlihat pada lampiran tabel no.54.
Tenaga Kesehatan lain adalah tenaga Perawat/ Bidan, Farmasi, gizi, sanitasi. Rasio tenaga— tenaga kesehatan tersebut terhadap penduduk adalah sebagaimana terlihat pada grafik berikut.
Dokter umum PTT terbanyak bertugas di Kabupaten Minahasa (6 orang), Kabupaten Talaud (12 orang) dan Kabupaten Minahasa Selatan (6 orang)
2. SDM Kesehatan status Pegawai Tidak tetap. Departemen Kesehatan memiliki 3 jenis tenaga
Gambar V. 13. Keberadaan jumlah dokter umum dan dokter gigi PTT Provinsi Sulawesi Utara s/ d Desember 2009
Sumber : Profil kesehatan kabupaten/ kota, 2009
74
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
3. Peserta didik pada Institusi Pendidikan tenaga kesehatan. Jumlah peserta didik pada institusi pendidikan tenaga kesehatan dikelompokkan menjadi peserta didik Poltekkes dan Non Poltekkes. Pada tahun ajaran 2009/ 2010 jumlah peserta didik di Poltekkes sebanyak 1569 orang dimana peserta didik di jenis profesi Kebidanan mempu
nyai jumlah mahasiswa terbanyak diantara jenis profesin yang lain, diikuti oleh keperawatan dan gizi. Diantara peserta didik di keperawatan dan kebidanan terdapat peserta didik yang berasal dari jalur khusus Kaimana (Keperawatan 60 orang, Kebidanan 30 orang) dan jalur khusus Halamahera Barat (Kebidanan 32 orang).
Gambar V. 14. . Jumlah Peserta didik di Poltekkes Depkes-Manado menurut jurusan dan Program Pendidikan tahun 2009
Keperawatan
Kebidanan
Gizi
Kes.Lingkungan
Kes. Gigi
Farmasi
D-III
326
329
169
193
190
211
D-IV
26
60
42
23
0
0
Sumber : Poltekkes, 2010
Peserta didik non Poltekkes tersebar di beberapa perguruan tinggi yang melaksanakan pendidikan kesehatan seperti Universitas Sam Ratulangi, Universitas Sari Putra (UNSRIT), Universitas De La Salle, Akademi Keperawatan RS Teling, Akademi Keperawatan Matuari waya, Akademi Fisioterapi dan lain-lain.
Pemberdayaan Masyarakat, Kebijakan dan manajemen Pembangunan kesehatan,Upaya Kesehatan Masyarakat, Perbaikan gizi Masyarakat, Upaya kesehatan Perorangan, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, Obat-obatan dan Perbekalan Kesehatan serta Sumberdaya kesehatan.
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN Pembiayaan kesehatan di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009 yakni bersumber Pusat yaitu dari Dana Depkes berupa Dana Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan serta dana transfer ke daerah yakni dana perimbangan berupa dana Alokasi Khusus (DAK) serta dana yang bersumber Pendapatan daerah yaitu APBD. Dana Dekonsentrasi tahun 2009 berjumlah Rp. 14.281.348.000,- yang digunakan untuk kegiatan Pengembangan Upaya Kesehatan dan
Jika dibandingkan dari tahun ke tahun sejak tahun 2006, maka terlihat bahwa anggaran Dekonsentrasi kesehatan di Sulawesi Utaracenderung mengalami penurunan. Perbandingan dana dekonsentrasi menurut program tahun 2005—2009 dapat terlihat sebagaimana grafik berikut.
Sumber : Seksi perencanaan, 2008
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
75
Gambar V. 15. Dana kesehatan sumber dekonsentrasi Sulawesi Utara menurut program tahun 2005-2009 ( dalam juta ))
20,000
15,000
10,000
5,000
Promkes 2005
400
Manajem en 1,063
UKM
Gizi
UKP
9,695
1,549
893
P2 Penyakit 1,750
Lingkunga Obat dan n Alkes 350 229
18,671
7,090
4,056
5,940
620
1,054
SDK
2006
1,647
4,465
2007
2,984
3,430
8,528
4,411
1,275
1,394
616
812
881
2008
1,208
3,220
10,371
208
-
-
-
288
1,048
2009
2,849
3,847
4,762
933
69
300
-
550
972
750 2,017
Sumber : Seksi perencanaan, 2010
Adapun tabel dana dekonsentrasi selengkapnya menurut program tahun 2005-2009 adalah se-
bagai berikut
Tabel V.1. Perbandingan Dana Kesehatan Dekonsentrasi Provinsi Sulawesi Utara tahun 2005-2009 (x 1.000)
Program Tahun
P2M
Lingkunga n
Obatobatan
892,600
1,750,000
350,000
229,000
750,000
7,090,330
4,055,700
5,940,215
620,000
1,054,210
2,016,732
24,054,225
4,410,894
1,274,511
1,393,768
615,923
811,690
881,099
3,219,554
9,473,513
205,676
0
0
0
287,800
1,047,882
3.847.180
4.762..043
932.853
69.000
300.000
0
550.000
971.692
Promkes
Manajemen
2005
400,000
24,339,913
9,695,180
1,549,110
2006
1,647,065
4,465,220
18,670,643
2007
2,983,510
3,430,381
2008
1,208,100
2009
2.848.580.
UKM
Gizi
Rujukan
SDK
Sumber : Seksi perencanaan, 2010
76
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
hun 2009 kembali meningkat. Alokasi dan penyerapan dana APBD tahun 2008 dapat terlihat pada gambar berikut.
Dana kesehatan bersumber APBD dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 mempunyai kecenderungan peningkatan, meskipun pada tahun 2008 terjadi penurunan, namun pada ta-
Gambar V. 16. APBD Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara 2004-2009 (dalam Milyar)
20,000
15,000
10,000
5,000
0 Alokasi
2004 8,852
2005 8,983
2006 13,866
2007 17,207
2008 16,945
2009 19,459
Realisasi
8,026
8,523
12,644
15,714
15,976
18,854
Sumber : Seksi perencanaan, 2009
Jika dibandingkan antara APBD dan dana dekonsentrasi maka gambaran yang terlihat menjelas-
kan persentase APBD kesehatan terhadap dana dekonsentrasi setiap tahun sangat kecil
Gambar V. 17. Perbandingan dana kesehatan Provinsi Sulawesi Utara sumber Dekonsentrasi dan sumber APBD (belanja publik) tahun 2005-2009 (dalam Milyar)
50,000 40,000 30,000 20,000 10,000 0 Dekonsentrasi
2005 16,679
2006 45,560
2007 24,330
2008 16,342
2009 14,281
APBD
1,009
2,261
4,833
3,897
5,906
Sumber : Seksi perencanaan, 2009
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
77
78
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
BAB VI PENUTUP
Dari pemaparan menurut bab demi bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa secara umum terdapat peningkatan derajat kesehatan masyarkat Sulawesi Utara di tahun 2009 yang sejalan dengan perkembangan kondisi sosial, ekonomi serta kondisi umum masyarakat Sulawesi Utara. Hasil ini tentu saja perlu disosialisasikan / dikomunikasikan baik ke pimpinan maupun secara horizontal ke lintas sektor terkait dan masyarakat. Seperti diketahui bersama bahwa Informasi yang disiapkan dengan baik di unit-unit kesehatan akan membant u pembuat an keput usankeputusan dalam unit kesehatan tersebut karena dapat berfungsi sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan. Hasil-hasil yang disajikan dalam profil kesehatan Sulawesi Utara ini tentu saja akan menjadin informasi yang sangat penting dan sangat dibutuhkan baik oleh jajaran kesehatan maupun oleh lintas sektor dan masyarakat.
keakurasian (accuracy), ketepatan waktu pelaporan (timeliness) dan kelengkapan (completeness). Oleh karena itu menjadi tanggung jawab bersama untuk memperbaiki / melengkapi bahkan menyempurnakan sistem yang ada saat ini menjadi sesuatu yang optimal yang dapat dimanfaatkan oleh semua pihak. Akhirnya kiranya gambaran yang sudah disajikan dalam buku profil kesehatan ini bermanfaat dan menjadi inspirasi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Sulawesi Utara.
Disadari bahwa perkembangan sistem informasi kesehatan sangatlah cepat, tidak hanya disebabkan karena perubahan teknologi informasi yang sedemikian pesatnya, akan tetapi juga metode-metode pemanfaatan data untuk pengelolaan pelayanan kesehatan dan sumber daya kesehatan selalu mengalami perkembangan. Efisiensi dalam pengelolaan informasi kesehatan menjadi sangat penting karena menyangkut pengendalian biaya pelayanan kesehatan dan efisiensi waktu. Dalam hal ini, pemanfaatan data dalam pengelolaan kasus klinis untuk level individu maupun dalam tingkat kesehatan masyarakat menjadi mutlak diperlukan. Seiring dengan perkembangan sistem informasi, kebutuhan data/ informasi yang akurat makin meningkat, namun ternyata sistem informasi yang ada saat ini masih belum dapat menghasilkan data yang akurat, lengkap dan tepat waktu. Berbagai permasalahan yang masih dihadapi dalam penyelenggaraan sistem informasi kesehatan saat sekarang ini seperti masalah klasik tentang mekanisme pelaporan yang berkualitas baik
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009
79
RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA 0 TAHUN 0 NO
INDIKATOR
ANGKA/NILAI
No. Lampiran
A. GAMBARAN UMUM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Luas Wilayah Jumlah Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk 2 Kepadatan Penduduk /Km Jumlah Penduduk Laki-laki Jumlah Penduduk Perempuan Rasio Beban Tanggungan Rasio Jenis Kelamin Pddk 10 th keatas Melek Huruf Pddk 10 th keatas Melek Huruf (Laki-laki) Pddk 10 th keatas Melek Huruf (Perempuan)
B. B.1 12 13 14 15 16 17 18
DERAJAT KESEHATAN Angka Kematian Jumlah Lahir Hidup Jumlah Bayi Mati Angka Kematian Bayi (dilaporkan) Jumlah Balita Mati Angka Kematian Balita (dilaporkan) Jumlah Kematian Ibu Maternal Angka Kematian Ibu (dilaporkan)
B.2 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Angka Kesakitan AFP Rate < 15 th TB Paru Sembuh Pneumonia Balita Ditangani HIV/AIDS ditangani Infeksi Menular Seksual ditangani Angka Kesakitan DBD DBD ditangani Angka Kesakitan Diare Diare pada Balita ditangani Angka Kesakitan Malaria Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (PB) Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (MB) Kasus Penyakit Filariasis ditangani Jumlah Kasus Difteri Jumlah Kasus Pertusis Jumlah Kasus Tetanus Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum Jumlah Kasus Campak Jumlah Kasus Polio Jumlah Kasus Hepatitis B
15,273 1580 2228856 145.9334385 1,061,527 1,027,748 54.17 103.29 86.74 86.82 86.65
34107 213 6.2 43 1.26 54 0
4.30 69.68 47.84 56.70 100 51.64 98.26 12.70 79.19 14.72 77.14285714 #REF! 80 0 0 0 0 226 1 0
Km2 Desa/Kel Jiwa 2 Jiwa/Km Jiwa Jiwa
% % %
Bayi Bayi Balita Ibu
% % % % % % % % % Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus
Tabel 1 Tabel 1 Tabel 1 Tabel 1 Tabel 2 Tabel 2 Tabel 2 Tabel 2 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5
Tabel 6 Tabel 6 Tabel 6 Tabel 6 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 7
Tabel 9 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 10 Tabel 10 Tabel 10 Tabel 10 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 12 Tabel 13 Tabel 14 Tabel 14 Tabel 14 Tabel 14 Tabel 14 Tabel 14 Tabel 14
NO
INDIKATOR
B.3 39 40 41 42 43 44 45 46
Status Gizi Kunjungan Neonatus (KN2) Kunjungan Bayi Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) BBLR ditangani Balita ditimbang Balita BB Naik BGM Balita Gizi Buruk
C. C.1 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82
UPAYA KESEHATAN Pelayanan Kesehatan Kunjungan Ibu Hamil (K1) Kunjungan Ibu Hamil (K4) Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan Deteksi Dini Tumbang Anak Balita Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD/MI Pemeriksaan Kesehatan Siswa SMP/SMU Peserta KB Baru Peserta KB Aktif Peserta KB Aktif (MKJP + Non MKJP) Peserta KB Baru (MKJP + Non MKJP) Desa/Kelurahan UCI Cakupan Imunisasi Campak Bayi Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak MP-ASI Bayi BGM Anak Balita Mendapat Vit.A 2x Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe1 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 WUS dg imunisasi TT5 Ketersediaan darah Bumil yg dirujuk Ketersediaan darah Neonatus yg dirujuk Bumil Risti/Komplikasi Bumil Risti/Komplikasi ditangani Neonatal Risti dirujuk Neonatal Risti dirujuk dan ditangani Sarkes dg Kemampuan Yan. Gadar Desa/Kel. Terkena KLB ditangani < 24 jam Bayi yang diberi ASI Eksklusif Desa/Kel. Dg Garam Beryodium yg baik Rasio Tambal/Cabut Gigi Tetap Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) Peserta Jaminan Kesehatan Pra Bayar Penduduk Miskin dicakup JPKM Penduduk Miskin Mendapat Yankes Bayi Gakin BGM Mendapat MP-ASI
ANGKA/NILAI
No. Lampiran
90.87 83.24 1.58 46.94 85.94 84.19 1.89 4.12
% % % % % % % %
Tabel 15 Tabel 15 Tabel 15 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 16 Tabel 16 Tabel 16
89.94 77.80 89.30 54.59 32.83 29.84 22.05 80.94 100 100 64.94 0 49.72 72.36 99.06 83.04 69.01 #REF! #DIV/0! #DIV/0! 13.40 46.61 2.09 68.49 102.11 47.80 89.17 0.06 40.88 57.64 46.39 #REF! #REF! 52.21
% % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % %
Tabel 17 Tabel 17 Tabel 17 Tabel 18 Tabel 18 Tabel 18 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 22 Tabel 23 Tabel 23 Tabel 24 Tabel 24 Tabel 24 Tabel 25 Tabel 25 Tabel 26 Tabel 27 Tabel 27 Tabel 28 Tabel 28 Tabel 28 Tabel 28 Tabel 29 Tabel 30 Tabel 32 Tabel 33 Tabel 34 Tabel 34 Tabel 34 Tabel 36 Tabel 37 Tabel 37 Tabel 37
NO INDIKATOR 83 Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila 84 WUS yang diberi Kapsul Yodium C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 85 Sarkes yang memiliki Labkes
ANGKA/NILAI 48.28 % %
-
No. Lampiran Tabel 39 Tabel 40
%
Tabel 43
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 86 Rumah Tangga ber-PHBS 87 Posyandu Aktif
50.67 % 41.92 %
Tabel 45 Tabel 46
C.4 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101
Keadaan Lingkungan Rumah yang diperiksa kesehatannya Rumah Sehat Keluarga yang diperiksa air bersihnya Keluarga yang memiliki akses air bersih KK memiliki Jamban KK memiliki Jamban Sehat KK memiliki Tempat Sampah KK memiliki Tempat Sampah Sehat KK memiliki Pengelolaan Air Limbah KK memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat TUPM Sehat Institusi dibina Keslingnya Rmh/Bangn diperiksa Jentik Nyamuk Aedes Rmh/Bangn bebas Jentik Nyamuk Aedes
70.90 #REF! 57.91 100 74.74 #REF! 73.14 #REF! 46.98 #REF! 68.63 74.47 42.73 67.57
% % % % % % % % % % % % % %
Tabel 47 Tabel 47 Tabel 48 Tabel 48 Tabel 49 Tabel 49 Tabel 49 Tabel 49 Tabel 49 Tabel 49 Tabel 50 Tabel 51 Tabel 52 Tabel 52
D. D.1 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112
SUMBERDAYA KESEHATAN Tenaga Kesehatan Jumlah Tenaga Medis Jumlah Tenaga Perawat dan Bidan Jumlah Tenaga Farmasi Jumlah Tenaga Gizi Jumlah Tenaga Tehnisi Medis Jumlah Tenaga Sanitasi Jumlah Tenaga Kesmas Jumlah Tenaga Kesehatan Jumlah Tenaga Dokter Spesialis Jumlah Tenaga Dokter Umum Jumlah Tenaga Dokter Gigi
Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang
Tabel 53 Tabel 53 Tabel 53 Tabel 53 Tabel 53 Tabel 53 Tabel 53 Tabel 53 Tabel 55 Tabel 55 Tabel 55
D.2 113 114 115
Pembiayaan Kesehatan Total Anggaran Kesehatan APBD Kesehatan thd APBD KABUPATEN/KOTA Anggaran Kesehatan Perkapita
D.3 116 117 118
Sarana Kesehatan Jumlah Desa Siaga Jumlah Polindes Jumlah Posyandu
851 4542 294 267 59 373 195 6581 0 548 0
44266561230 Rp. #REF! % %
1,253 Desa 229 Polindes 2,158 Psyd
Tabel 60 Tabel 60 Tabel 60
Tabel 62 Tabel 62 Tabel 62
TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
JUMLAH PROVINSI Sumber: Kantor Statistik Kabupaten/Kota
LUAS WILAYAH (km 2) 3 3,547.49 1,696.09 1,783.54 899.42 1,025.85 937.65 1,368.41 710.69 1,250.92 625.96 387.07 146.60 157.91 304.00 431.50 15,273.10
JUMLAH DESA 4 152 91 60 51 194 118 179 72 142 167 80 0 0 0 17 1,323
KELURAHAN
DESA+KEL.
5
6 2 1 0 0 43 6 9 4 11 0 4 44 87 69 15 295
JUMLAH PENDUDUK
152 91 60 51 237 125 156 76 153 167 84 40 87 69 32
7 196,263 80,508 52,122 59,401 300,226 176,480 182,818 95,525 74,997 130,449 61,781 83,718 434,845 180,618 119,105
1580
2,228,856
JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK TANGGA TANGGA /km 2 8 9 10 34,560 6 55.32 18,605 4 47.47 13,925 4 29.22 17,278 3 66.04 88,724 3 292.66 48,711 4 188.22 42,934 4 133.60 27,633 3 134.41 21,799 3 59.95 36,531 4 208.40 18,287 3 159.61 24,924 3 571 110,016 4 2,753.75 55,703 3 594.14 24,558 5 276.03 584,188
3.8
146
TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KABUPATEN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
NO
KABUPATEN
1
2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
JUMLAH PROVINSI
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH PENDUDUK 3 196,263 80,508 52,122 59,401 300,226 176,480 182,818 95,525 74,997 130,449 61,781 83,718 434,845 180,618 119,105
591 607 7,434 1,655 1,926 1,157 770 1,769 1,970 4,609 1,011
1-4 5 10,299 2,319 3,196 2,250 10,785 6,196 5,835 4,336 1,189 2,677 2,864 13,187 3,829
2,228,856
23,499
68,962
Sumber: Kantor Statistik Kabupaten/kota Catatan : Jumlah kolom 10 + kolom 17 = kolom 3
<1 4
LAKI-LAKI (TAHUN) 5-14 15-44 45-64 6 7 8 20,943 49,715 15,371 7,790 15,058 6,493 7,315 14,639 4,547 5,713 16,760 6,084 23,825 51,585 38,364 18,749 32,529 21,006 16,192 34,102 19,306 9,970 26,078 12,220 8,421 21,603 8,299 4,891 13,883 6,181 6,968 19,911 9,476 34,187 103,657 43,711 11,791 29,984 10,649 176,755
429,504
201,707
>=65 9 4,405 2,309 1,096 1,098 18,293 6,946 9,003 3,116 2,380 3,051 3,306 13,716 2,790
JML 10 100,733 34,560 30,793 32,512 150,286 87,081 86,364 56,877 42,662 32,452 44,495 213,067 89,591 60,054
<1 11 624 618 7,020 1,764 1,812 1,096 651 2,270 2,397 4,475 958
1-4 12 10,029 2,574 2,939 2,301 10,745 6,172 5,819 4,720 1,190 2,998 3,128 12,967 3,636
71,509
1,061,527
23,685
69,218
PEREMPUAN (TAHUN) 5-14 15-44 45-64 13 14 15 18,949 43,401 15,007 7,820 15,283 6,293 6,444 12,587 4,292 5,758 16,907 6,132 23,999 51,211 38,229 18,753 32,632 20,299 15,970 33,352 19,071 10,312 22,697 10,813 7,694 19,636 7,799 5,133 13,980 6,308 6,776 19,493 8,021 33,750 106,196 37,442 11,513 29,327 10,385 172,871
416,702
190,091
>=65 16 3,852 2,284 920 1,119 18,372 7,141 9,397 3,714 2,994 3,052 452 8,135 2,722
JML 17 91,238 34,878 27,182 32,835 149,576 86,761 85,421 53,352 39,964 33,741 40,267 202,965 91,027 58,541
64,154
1,027,748
RASIO RASIO BEBAN JENIS TANG KELAMIN GUNGAN
18 55.4 61.0 60.8 42.4 67.2 63.3 62.3 53.5 44.1 #DIV/0! 64.0 49.0 43.0 #DIV/0! 47.6
19 110.4 99.1 113.3 99.0 100.5 100.4 101.1 106.6 106.8 #DIV/0! 96.2 110.5 105.0 98.4 102.6
54.2
103.3
TABEL 3 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN) 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2
JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI 3
PEREMPUAN 4
LAKI-LAKI+PEREMPUAN 5
<1 1-4 5-9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 70 - 74 75+
JUMLAH PROVINSI Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2009
-
-
-
TABEL 4 PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS DIRINCI MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 LAKI-LAKI NO
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
KABUPATEN/KOTA
2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
JUMLAH PROVINSI
PEREMPUAN
TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH
TIDAK/ BELUM TAMAT SD
SD/MI
SLTP/ MTs
SLTA/ MA
AK/ DIPLO MA
UNIVERS ITAS
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
9
10
1,016 0 4,038 2,563 4,535 1,224 3415 0 0 0 548 11,176 64
2,948 0 6,352 11,952 8,151 2,986 5759 0 0 0 3,102 22,452 11,645
28,579
75,347
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2009
6,813 0 7,872 21,950 11,515 16,215 11793 0 8,749 0 8,667 38,620 20,164
152,358
3,591 0 6,352 22,433 10,280 11,137 8718 0 2,681 0 8,827 40,954 23,587
138,560
2,743 0 5,631 21,857 7,862 8,314 7061 0 1,366 0 11,948 49,250 10,643
126,675
174 0 1,235 2,513 2,045 1,772 1089 0 50 0 1,466 15,003 1,131
270 0 1,032 3,459 1,951 1,571 975 0 0 0 1,580 17,477 3,908
17,555 0 32,512 86,727 46,339 43,219 38,810 0 12,846 0 36,138 194,932 71,142 -
26,478
32,223
580,220
TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH
11 1,209 0 4,103 2,703 4,784 1,124 3730 0 0 0 580 6,868 57
25,158
TIDAK/ BELUM TAMAT SD 12 2,984 0 6,235 7,904 7,960 2,797 1361 0 0 0 3,643 20,478 11,688
65,050
SD/MI
13 6,821 0 8,671 21,071 15,186 18,349 10695 0 7,649 0 7,178 36,258 16,974
148,852
SLTP/ MTs 14 3,501 0 6,317 18,322 9,557 10,811 7767 0 2,730 0 8,504 46,630 21,603
135,742
SLTA/ MA
15 2,231 0 5,352 16,177 7,465 10,906 6723 0 1,098 0 11,290 52,140 9,116
122,498
AK/ DIPLO MA
UNIVERS JUMLAH ITAS
16 239 0 1,245 2,194 1,706 2,606 1539 0 0 0 1,736 14,722 5,959
17 216 0 912 1,745 953 907 0 0 0 1,874 19,187 2,006
31,946
27,800
18 17,201 0 32,835 68,371 48,403 47,546 32,722 0 11,477 0 34,805 196,283 67,403 557,046
TABEL 5 PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF DINAS KESEHATAN PROPINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009
NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
JUMLAH
LAKI-LAKI JUMLAH 3
MELEK HURUF
4
0 10,687 20,282 26,783 115,316 10,073 58,896 47,216 36,486 0 11,313 36,138 171,670 78,127 0
0 7,012 0 2,941 103,533 8,881 52,798 45,116 35,650 1,127 1,720 34,386 169,670 78,063 0
622,987
540,897
Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS PEREMPUAN MELEK HURUF % JUMLAH % 5 6 7 8 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 65.61 10,826 7,288 67.32 0 17,799 0 0 10.98 27,015 2,491 9.22 89.78 113,275 102,843 90.79 88.17 9,709 7,389 76.10 89.65 56,838 50,148 88.23 95.55 40,306 38,585 95.73 97.71 39,964 38,373 96.02 #DIV/0! 0 1,111 #DIV/0! 15.20 12,139 1,636 13.48 95.15 34,805 31,539 90.62 98.83 179,085 176,985 98.83 99.92 83,205 83,148 99.93 0 0 0 0 86.82
624,966
541,536
86.65
LAKI-LAKI + PEREMPUAN MELEK HURUF JUMLAH % 9 10 11 0 0 #DIV/0! 21,513 14,300 66.47 38,081 0 0 53,798 5,432 10.10 228,591 206,376 90.28 19,782 16,270 82.25 115,734 102,946 88.95 87,522 83,701 95.63 76,450 74,023 96.83 0 2,238 #DIV/0! 23,452 3,356 14.31 70,943 65,925 92.93 350,755 346,655 98.83 161,332 161,211 99.92 0 0 0 1,247,953
1,082,433
86.74
TABEL 6 JUMLAH KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 JUMLAH NO
KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
1
2
3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
JUMLAH
LAHIR HIDUP
LAHIR MATI
4
5
13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5
276 1,135 372 915 4,908 3,094 2,425 2,069 1,179 2,188 710 1,757 7,751 3,526 1,802
159
34,107
LAHIR HIDUP+ % LAHIR MATI LAHIR MATI 6
23 29 4 15 11 31 15 29 12 31 2 11 8 26 16 263
7
299 1,164 376 930 4,919 3,125 2,440 2,038 1,191 2,219 712 1,768 7,759 3,552 1,818
7.69 2.49 1.06 1.61 0.22 0.99 0.61 1.42 1.01 1.40 0.28 0.62 0.10 0.73 0.88
34,370
0.77
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
JUMLAH BAYI MATI
JUMLAH BALITA
JUMLAH BALITA MATI
8
9
10
23 14 2 4 31 12 20 18 16 13 1 9 12 26 12 213 6.2
16,729 6,205 6,135 5,553 24,427 15,606 13,413 9,056 6,681 8,701 3,696 5,992 27,423 16,879 9,304 175,800
0 6 0 0 12 0 2 3 3 1 6 2 7 1 0 43 1.3
TABEL 7 JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
JUMLAH IBU HAMIL
3
4
2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
JUMLAH
13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5
5,042 1,210 1,125 1,107 5,596 3,865 3,258 2,445 2,357 3,177 1,255 2,230 9,241 4,141 2,049
159
48,098
KEMATIAN
KEMATIAN
KEMATIAN
IBU HAMIL 5
IBU BERSALIN 6 7 1 3 1 0 7 2 0 8 7 0 0 1 3 1
IBU NIFAS 7
0 2 0 0 1 0 0 0 0 2 1 0 1 2 1 10
41
ANGKA KEMATIAN IBU MATERNAL (DILAPORKAN) Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 Keterangan: - Jumlah kematian ibu maternal = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas - Angka Kematian Ibu Maternal (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
JUMLAH 8 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0
8 3 3 1 1 7 3 0 8 9 1 0 2 6 2
3
54
TABEL 8 JUMLAH KEJADIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN RASIO KORBAN LUKA DAN MENINGGAL TERHADAP JUMLAH PENDUDUK DIRINCI MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
JUMLAH
JUMLAH KEJADIAN KECELAKAAN
MATI
3
4 32 757 141 0 1,541 141 971 873 40 639 125 127 118 48 184 5,737
RASIO PER 100.000 PENDUDUK Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
JUMLAH KORBAN LUKA BERAT LUKA RINGAN 5 0 20 1 0 11 18 19 17 7 17 3 12 14 1 0 140
6 0 164 13 0 38 19 108 224 2 122 16 22 45 2 0 775
JML 7
0 573 59 0 1,490 99 920 634 31 500 81 109 74 45 184 4,799
RASIO KORBAN PER KEJADIAN KECELAKAAN
% KORBAN % THD TOTAL KORBAN
MATI 8
32 757 73 0 1,539 136 1,047 875 40 639 100 143 133 48 184 5,714 256.36
0.56 13.25 1.28 0 26.93 2.38 18.32 15.31 0.70 11.18 1.75 2.50 2.33 0.84 3.22 100.00
LUKA BERAT LUKA RINGAN 9
10
JML 11
0 2.64 0.71 0 0.71 12.77 1.96 1.95 17.50 2.66 2.40 9.45 11.86 2.08 0
0 21.66 9.22 0 2.47 13.48 11.12 25.66 5.00 19.09 12.80 17.32 38.14 4.17 0
0 75.69 41.84 0 96.69 70.21 94.75 72.62 77.50 78.25 64.80 85.83 62.71 93.75 100.00
100 52 100 96 108 100 100 100 80 113 113 100 100
2.45
13.56
83.99
100
12 1.00 1.00 0.52 #DIV/0! 1.00 0.96 1.08 1.00 1.00 1.00 0.80 1.13 1.13 1.00 1.00 1.00
TABEL 9 AFP RATE, % TB PARU SEMBUH, DAN PNEUMONIA BALITA DITANGANI KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 PNEUMONIA
TB PARU NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
JUMLAH ANGKA KESAKITAN
AFP < 15 TH
PUSKESMAS 3
4 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 159
1 9 0 0 5 3 0 1 0 0 1 1 0 2 0 23
KLINIS 5 4,245 874 645 336 4,360 3,482 644 1406 2,046 512 61 244 3,224 2,648 2,594 27,321
(+)
DIOBATI SEMBUH
% JML JML PEND BALITA SEMBUH PENDERITA
6 494 111 71 31 416 345 189 202 187 168 17 49 582 321 259
7 494 83 71 70 416 345 188 202 187 168 22 80 1,458 321 259
8 454 62 19 66 493 343 113 135 187 138 12 52 643 118 206
9 91.90 74.70 27.00 94.29 118.51 99.42 60.11 66.83 100.00 82.14 54.55 65.00 44.10 36.76 79.54
10 20,942 0 0 60 669 190 572 2 27 6,478 8788 1,695 32 59
11 2,094 0 0 41 687 172 412 2 27 648 879 1,687 12 42
3,442
4,364
3,041
69.68
39,514
6,703
4.30
Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien RS
BALITA % BALITA DITANGANI DITANGANI
12 116 0 0 41 687 172 412 2 27 5 0 4 1,687 12 42 3,207
13 5.54 #DIV/0! #DIV/0! 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 0.77 #DIV/0! 0.00 100.00 100.00 100.00 47.84
TABEL 10 HIV/AIDS, INFEKSI MENULAR SEKSUAL, DBD DAN DIARE PADA BALITA DITANGANI MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 IMS
HIV/AIDS NO
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
KABUPATEN/KOTA
2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
JUMLAH ANGKA KESAKITAN
PUSKESMAS
JML KASUS
DITANGANI
% DITANGANI
JML KASUS
DITANGANI
% DITANGANI
JML KASUS
DITANGANI
3
4
5
6
7
8
9
10
11
13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 159
0 0 0 0 0 33 0 0 0 0 0 37 0 27 0 97
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 28 0 27 0 55
0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 75.68 #DIV/0! 100 0 56.70
0 0 0 0 0 32 0 0 5 0 0 206 50 59 0 352
Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien RS
0 0 0 0 0 32 0 0 5 0 0 206 50 59 0 352
DIARE
DBD
0 0 0 0 #DIV/0! 100 #DIV/0! 0 100 #DIV/0! #DIV/0! 100 100 100 0 100
15 0 0 12 75 98 10 11 1 77 0 27 632 183 10 1,151 51.64
15 0 0 12 75 98 10 11 1 77 0 27 612 183 10 1,131
% DITANGANI
12 100.00 0.00 0.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 0.00 100.00 96.84 100.00 100.00 98.26
JML KASUS
13 2,756 1,591 475 0 1,314 4,451 2,042 1,900 1653 657 282 1,591 3,490 2,924 3,183 28,309 12.70
JLH DIARE PADA BALITA
DIARE DITANGANI
15 0 0 166 384 612 0 1,134 767 1774 657 282 1,591 0 1,658 0 9,025
0 1,591 166 384 612 4,451 1,134 767 1774 779 282 954 3,417 2,924 3,183 22,418
% DITANGANI
16 0.00 100.00 34.95 #DIV/0! 46.58 100.00 55.53 40.37 107.32 118.57 100.00 59.96 97.91 100.00 100.00 79.19
TABEL 11 PERSENTASE PENDERITA MALARIA DIOBATI KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
3
JUMLAH ANGKA KESAKITAN (API/AMI) PER 1000 PDDK
13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 159
KLINIS 4 2,547 2,620 618 419 4,643 1,869 2,667 3,616 2,250 5,294 265 206 424 2,606 2,760 32,804 14.72
Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 Ket : API untuk wilayah Jawa dan Bali (Malaria positif per 1000 penduduk) AMI untuk wilayah luar Jawa dan Bali (Malaria klinis per 1000 penduduk)
POSITIF 5 0 212 0 0 1,999 186 17 1,049 1,184 2,448 152 2 92 350 0 7,691 3.45
MALARIA % POSTIF 6 8.09 0 0 43.05 9.95 0.64 29.01 52.62 46.24 57.36 0.97 21.70 13.43 0
DIOBATI 7 2,547 2,136 618 419 4,643 1,869 2,504 3,616 2,250 0 192 206 472 2,606 2,760
23.45
26,838
% DIOBATI 8 100.00 81.53 100.00 100.00 100.00 100.00 93.89 100.00 100.00 0.00 0.00 100.00 111.32 100.00 100.00 81.81
TABEL 12 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
PUSKESMAS 3
JUMLAH Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
KUSTA RFT PB 5
PENDERITA 4 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 159
14 13 4 1 3 28 7 1 11 0 0 20 86 19 3 210
13 9 4 0 3 28 3 1 11 0 0 6 73 8 3 162
% RFT PB 6 92.86 69.23 100.00 0.00 100.00 100.00 42.86 100.00 100.00 0 0 30.00 84.88 42.11 100.00 77.14
TABEL 13 KASUS PENYAKIT FILARIASIS DITANGANI KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
PENDERITA PENY. FILARIASIS
PUSKESMAS
JUMLAH 4
3
JUMLAH Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
DITANGANI 5
% DITANGANI 6
13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 2 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 1 0 0 0
159
5
4
0 0 0 0 0 0 0 0 0 100.00 100.00 50.00 0 0 0 80.00
TABEL 14 JUMLAH KASUS DAN ANGKA KESAKITAN PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 JUMLAH KASUS PD3I NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
PUSKESMAS
DIFTERI
3
JUMLAH Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
4 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 159
PERTUSIS
TETANUS
5
6
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
TETANUS NEONATORUM
CAMPAK
POLIO
7
8
9
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
0 0 0 0 23 4 31 26 0 0 0 0 25 16 101 226
HEPATITIS B 10 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
TABEL 15 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS, BAYI DAN BAYI BBLR YANG DITANGANI KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 NEONATUS NO
KABUPATEN/KOTA
JUMLAH 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
BAYI
BAYI LAHIR
PUSKESMAS
3
JUMLAH Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
KN2
%
JML BAYI
KUNJ
%
13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5
4 3,394 1,056 380 1,132 5,223 3,094 2,599 2,253 1,179 2,210 836 1,757 7,663 3,625 1,971
5 3,378 990 326 883 5,002 2,977 2,555 1,886 1,004 1,560 736 1,668 6,684 3,441 1,779
6 99.53 93.75 85.79 78.00 95.77 96.22 98.31 83.71 85.16 70.59 88.04 94.93 87.22 94.92 90.26
7 3,394 1,127 979 1,132 5,299 3,127 2,648 2,253 1,865 2,210 1,118 2,610 8,746 3,779 1,971
8 3,268 1,107 367 883 4,015 2,982 2,656 1,886 1,865 1,478 1,076 2,228 6,316 3,366 1,683
9 96.29 98.23 37.49 78.00 75.77 95.36 100.30 83.71 100.00 66.88 96.24 85.36 72.22 89.07 85.39
159
38,372
34,869
90.87
42,258
35,176
83.24
JML LAHIR HIDUP 10
BBLR
% BBLR
276 1,135 372 915 4,908 3,094 2,425 2,069 1,179 2,188 710 1,757 7,751 3,526 1,802
13 40 0 5 62 7 274 16 4 12 23 49 13 34
14 3.52 0 0.55 1.26 0.23 11.30 0.77 0.18 1.69 1.31 0.63 0.37 1.89
34,107
539
1.58
BBLR % BBLR DITANGANI DITANGANI
15 40 0 5 62 7 8 16 4 9 23 32 13 34 253
16 #DIV/0! 100.00 0 100.00 100.00 100.00 2.92 100.00 #DIV/0! 100.00 75.00 100.00 65.31 100.00 100.00 46.94
TABEL 16 STATUS GIZI BALITA DAN JUMLAH KABUPATEN/KOTA RAWAN GIZI KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 % BALITA
JUMLAH BALITA NO
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
KABUPATEN/KOTA
2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
PUSKESMAS
BALITA YANG DITIMBAN G ADA
3
JUMLAH Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
BB NAIK
BGM
13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5
4 16,729 6,205 6,135 5,553 24,427 15,606 13,413 9,056 6,681 8,701 3,696 5,992 27,423 16,879 9,304
5 11,958 3,963 2,160 4,682 37,245 11,411 10,641 7,249 5,255 5,728 6,967 4,898 21,392 10,268 7,260
6 10,459 2,964 2,117 3,879 31,271 9,268 9,802 6,794 4,420 4,565 5,422 4,578 17,121 8,359 6,177
7 225 295 13 128 382 177 110 77 143 452 497 33 240 49 37
159
175,800
151,077
127,196
2,858
Gizi Buruk 8 10 21 0 0 5377 386 5 3 53 0 3 0 357 0 5 6,220
DITIMBANG BB NAIK
BGM
Gizi Buruk
9 71.48 63.87 35.21 84.31 152.47 73.12 79.33 80.05 78.66 65.83 188.50 81.74 78.01 60.83 78.03
10 87.46 74.79 98.01 82.85 83.96 81.22 92.12 93.72 84.11 79.70 77.82 93.47 80.03 81.41 85.08
11 1.88 7.44 0.60 2.73 1.03 1.55 1.03 1.06 2.72 7.89 7.13 0.67 1.12 0.48 0.51
12 0.08 0.53 0 14.44 3.38 0.05 0.04 1.01 0.04 1.67 0.07
85.94
84.19
1.89
4.12
KEC BEBAS RAWAN GIZI 13
5 10
TABEL 17 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K1, K4), PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN DAN IBU NIFAS KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 IBU HAMIL NO
KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS JUMLAH
1
2 1 Kab. Bolaang Mongondow 2 Kab. Bolaang Mongondow Utara 3 Kab. Bolaang Mongondow Selatan 4 Kab. Bolaang Mongondow Timur 5 Kab. Minahasa 6 Kab. Minahasa Utara 7 Kab. Minahasa Selatan 8 Kab. Minahasa Tenggara 9 Kab. Kepulauan Talaud 10 Kab. Kepulauan Sangihe 11 Kabupaten Kepulauan Sitaro 12 Kota Tomohon 13 Kota Manado 14 Kota Bitung 15 Kota Kotamobagu 0 0 JUMLAH
IBU BERSALIN
3
K1
%
K4
%
JUMLAH
DITOLONG NAKES
IBU NIFAS %
JUMLAH
MENDAPAT YAN.NIFAS
%
13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5
4 5,042 1,210 1,125 1,107 5,596 3,865 3,258 2,445 2,357 2,296 1,255 2,230 9,241 4,141 2,049
5 3,966 1,294 1,037 1,036 5,820 3,865 3,012 2,265 1,264 2,182 938 2,132 7,931 3,684 2,039
6 78.66 106.94 92.18 93.59 104.00 100.00 92.45 92.64 53.63 95.03 74.74 95.61 85.82 88.96 99.51
7 3,059 858 645 841 5,257 3,283 2,756 2,131 1,094 1,842 759 1,882 7,202 3,428 1,696
8 60.67 70.91 57.33 75.97 93.94 84.94 84.59 87.16 46.41 80.23 60.48 84.39 77.94 82.78 82.77
9 4,820 828 637 1,034 5,105 3,122 3,191 2,362 1,179 2,188 1,021 1,768 7,864 3,642 1,898
10 3,271 824 500 899 4,894 3,105 2,505 1,934 1,098 1,903 766 1,765 7,540 3,521 1,785
11 67.86 99.52 78.49 86.94 95.87 99.46 78.50 81.88 93.13 86.97 75.02 99.83 95.88 96.68 94.05
3,418 1,070 634 899 5,007 3,012 3,082 2,362 1,343 2,880 401 1,833 8,259 4,656 1,898
3,282 1,070 634 899 4,920 3,012 2,510 1,934 741 1,262 359 1,743 6,647 3,229 1,803
96.02 100.00 100.00 100.00 98.26 100.00 81.44 81.88 55.17 43.82 89.53 95.09 80.48 69.35 94.99
159
47,217
42,465
89.94
36,733
77.80
40,659
36,310
89.30
40,754
34,045
83.54
Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
TABEL 18 CAKUPAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA, PEMERIKSAAN KESEHATAN SISWA SD/SMP/SMU KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 ANAK BALITA (PRA SEKOLAH) NO
KABUPATEN/KOTA
JUMLAH DIDETEKSI 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
SISWA SD/MI
SISWA SMP/SMU
PUSKESMAS 3
JUMLAH Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
4 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 159
0 3,568 6,135 0 8,936 15,606 9,628 6,620 2,795 14,225 944 5,992 26,748 16,879 9,304 127,384
5
% 6
0 1,797 0 0 4,011 11,411 4742 2785 2795 0 850 4,898 22,401 10,268 3,580
0 50.36 0 0 44.89 73.12 49.25 42.07 100.00 90.04 81.74 83.75 60.83 38.48
69,538
54.59
JUMLAH DIPERIKSA 7 0 12,712 8,722 7312 28407 22,066 11,753 12,938 857 221 1200 10,432 50,810 16,086 12,855 196,371
8
% 9
0 5,001 0 0 5,850 3,401 8,718 4,499 857 0 697 5,588 28,043 1,809 0
0 39.34 0 0 20.59 15.41 74.18 34.77 100.00 58.08 53.57 55.19 11.25 0
64,463
32.83
JUMLAH DIPERIKSA 10 0 6,734 0 1,744 65,024 11,403 6,917 6,701 719 0 962 8,687 41,518 5,667 0 156,076
11 0 2,315 0 0 2,171 1,900 3,360 1,665 389 0 396 3,678 29,312 1,392 0 46,578
% 12 0 34.38 #DIV/0! 0 3.34 16.66 48.58 24.85 54.10 #DIV/0! 41.16 42.34 70.60 24.56 0 29.84
TABEL 19 JUMLAH PUS, PESERTA KB, PESERTA KB BARU, DAN KB AKTIF MENURUT KABUPATEN/KOTA DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
PUSKESMAS
JUMLAH PUS
13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5
4 42,302 13,509 10,557 12,976 59,805 32,581 36,180 18,950 15,342 22,416 12,098 15,857 70,861 37,046 19,311
JUMLAH 5 6,846 2,674 2,332 2,009 19,117 5,381 8,246 4,142 2,987 4,939 2,402 5,442 13,492 7,556 4,984
159
419,791
92,549
3
JUMLAH Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
PESERTA KB BARU % 6
PESERTA KB AKTIF
16.18 19.79 22.09 15.48 31.97 16.52 22.79 21.86 19.47 22.03 19.85 34.32 19.04 20.40 25.81
JUMLAH 7 32,292 10,356 7,764 9,635 52,449 27,055 29,969 16,818 13,632 18,229 10,374 13,437 52,572 30,544 14,655
22.05
339,781
% 8 76.34 76.66 73.54 74.25 87.70 83.04 82.83 88.75 88.85 81.32 85.75 84.74 74.19 82.45 75.89 80.94
TABEL 20 JUMLAH PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
NO
KABUPATEN/KOTA IUD
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
JUMLAH
JUMLAH PESERTA KB AKTIF NON MKJP
MKJP MOP/ MOW
IMP LANT
SUNTIK
PIL
% PESERTA KB AKTIF
OBAT KONDOM VAGINA
LAIN NYA
MKJP + NON MKJP
MKJP IUD
MOP/ MOW
NON MKJP IMP LANT
SUNTIK
PIL
KONDOM
OBAT VAGINA
3 2,513 776 649 874 7,493 1,466 7,225 3,051 1,884 1,466 766 1,688 7,055 1,752 1,379
4 1,101 115 111 191 868 328 385 352 147 436 463 404 2,089 529 676
5 6,310 2,503 1,535 1,598 5,870 4,148 2,569 3,269 3,672 4,078 903 666 4,162 3,217 2,643
6 12,445 3,373 2,654 3,203 21,316 14,208 9,881 5,518 4,085 6,792 5,779 7,625 21,314 13,569 5,266
7 9,748 3,507 2,712 3,730 16,339 6,857 9,624 4,179 2,883 5,409 2,193 2,828 16,564 11,029 4,670
8 175 82 103 39 563 48 285 449 961 48 270 226 1,388 448 21
9 -
10 -
11 32,292 10,356 7,764 9,635 52,449 27,055 29,969 16,818 13,632 18,229 10,374 13,437 52,572 30,544 14,655
12 7.78 7.49 8.36 9.07 14.29 5.42 24.11 18.14 13.82 8.04 7.38 12.56 13.42 5.74 9.41
13 3.41 1.11 1.43 1.98 1.65 1.21 1.28 2.09 1.08 2.39 4.46 3.01 3.97 1.73 4.61
14 19.54 24.17 19.77 16.59 11.19 15.33 8.57 19.44 26.94 22.37 8.70 4.96 7.92 10.53 18.03
15 38.54 32.57 34.18 33.24 40.64 52.52 32.97 32.81 29.97 37.26 55.71 56.75 40.54 44.42 35.93
16 30.19 33.86 34.93 38.71 31.15 25.34 32.11 24.85 21.15 29.67 21.14 21.05 31.51 36.11 31.87
17 0.54 0.79 1.33 0.40 1.07 0.18 0.95 2.67 7.05 0.26 2.60 1.68 2.64 1.47 0.14
18 -
40,037
8,195
47,143
137,028
102,272
5,106
-
-
339,781
11.78
2.41
13.87
40.33
30.10
1.50
-
Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
LAIN NYA
19
MKJP + NON MKJP
-
20 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
-
100.00
TABEL 21 PELAYANAN KB BARU MENURUT KABUPATEN/KOTA KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 JUMLAH PESERTA KB BARU NO
3 77 32 60 26 1,074 105 739 224 81 67 4 249 379 184 289
MKJP MOP/ MOW 4 29 9 46 1 64 5 33 14 19 86 126 224 40 344
IMP SUN TIK LANT 5 6 1,377 3,428 353 1,496 578 828 605 705 1,353 8,587 445 2,985 507 3,890 1,045 1,238 676 854 974 2,032 462 1,104 229 2,621 569 5,654 891 3,913 944 1,846
3,590
1,040
11,008
KABUPATEN/KOTA IUD
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
JUMLAH
Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
% PESERTA KB BARU
9 -
10 -
MKJP + NON MKJP 11 6,846 2,674 2,332 2,009 19,117 5,381 8,246 4,142 2,987 4,939 2,402 5,442 13,492 7,556 4,984
-
-
92,549
NON MKJP
41,181
PIL 7 1,734 604 643 643 6,042 952 2,760 550 523 1,343 383 1,101 2,640 2,082 1,508 23,508
KONDO OBAT LAIN M VAGINA NYA
8 201 180 177 29 1,997 889 317 1,071 834 437 449 1,116 4,026 446 53 12,222
12 1.12 1.20 2.57 1.29 5.62 1.95 8.96 5.41 2.71 1.36 0.17 4.58 2.81 2.44 5.80
MKJP MOP/ MOW 13 0.42 0.34 1.97 0.05 0.33 0.09 0.40 0.34 0.64 1.74 2.32 1.66 0.53 6.90
IMP LANT 14 20.11 13.20 24.79 30.11 7.08 8.27 6.15 25.23 22.63 19.72 19.23 4.21 4.22 11.79 18.94
SUN TIK 15 50.07 55.95 35.51 35.09 44.92 55.47 47.17 29.89 28.59 41.14 45.96 48.16 41.91 51.79 37.04
16 25.33 22.59 27.57 32.01 31.61 17.69 33.47 13.28 17.51 27.19 15.95 20.23 19.57 27.55 30.26
17 2.94 6.73 7.59 1.44 10.45 16.52 3.84 25.86 27.92 8.85 18.69 20.51 29.84 5.90 1.06
18 -
3.88
1.12
11.89
44.50
25.40
13.21
-
IUD
NON MKJP PIL
KONDO OBAT M VAGINA
TABEL 22 PERSENTASE CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
PUSKESMAS 3
JUMLAH Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
JUMLAH DESA/KEL
DESA/KEL UCI
% DESA/KEL UCI
4
5
6
13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5
152 91 60 51 237 125 156 76 153 167 84 40 87 69 32
159
1,580
54 47 43 5 187 88 205 67 76 87 39 44 72 0 12 1,026
35.53 51.65 71.67 9.80 78.90 70.40 131.41 88.16 49.67 52.10 46.43 110.00 82.76 37.50 64.94
TABEL 23 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI BAYI MENURUT KABUPATEN/KOTA KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
JUMLAH BAYI
PUSKESMAS 3
JUMLAH % BAYI DIIMUNISASI LENGKAP Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5
4 3,394 1,127 979 1,132 5,299 3,127 2,648 2,253 1,865 2,210 1,118 2,610 8,746 3,779 1,971
159
42,258
BCG JUMLAH 5 3,016 1,161 887 443 3,925 3,790 2,687 2,159 1,409 0 962 2,515 7,363 3,452 1,707 35,476
% 6 88.86 103.02 90.60 39.13 74.07 121.20 101.47 95.83 75.55 0 86.05 96.36 84.19 91.35 86.61
IMUNISASI DPT1+HB1 DPT3+HB3 POLIO3 CAMPAK JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 7 8 9 10 11 12 13 14 2,952 86.98 2,406 70.89 2,296 67.65 2,896 85.33 1,238 109.85 1,114 98.85 1,086 96.36 1,093 96.98 993 101.43 966 98.67 981 100.20 1,051 107.35 377 33.30 441 38.96 436 38.52 1,510 133.39 3,981 75.13 4,009 75.66 4,000 75.49 3,929 74.15 4,011 128.27 3,954 126.45 3,929 125.65 3,907 124.94 2,768 104.53 2,840 107.25 2,778 104.91 2,506 94.64 2,083 92.45 2,078 92.23 1,967 87.31 1,987 88.19 1,526 81.82 1,411 75.66 1,385 74.26 1,544 82.79 0 0 0 0 0 0 0 0 1,092 97.67 1,108 99.11 1,116 99.82 1,053 94.19 2,439 93.45 2,438 93.41 2,475 94.83 2,488 95.33 7,758 88.70 7,231 82.68 7,346 83.99 7,459 85.28 3,413 90.31 3,134 82.93 3,301 87.35 3,099 82.01 1,835 93.10 1,759 89.24 1,689 85.69 1,754 88.99 36,466
34,889
34,785
36,276
85.84
DO (%) 15
TABEL 24 CAKUPAN BAYI, BALITA YANG MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 ANAK BGM 6-24 BLN NO
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
KABUPATEN/KOTA
2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
PUSKESMAS
3
JUMLAH Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 159
JUMLAH
MP ASI
4
5 225 295 13 128 382 177 110 53 143 452 44 33 393 49 37
2,534
225 90 13 19 153 99 48 53 95 40 33 350 0 42 1,260
ANAK BALITA (1-4TAHUN)
%
JUMLAH
BALITA GIZI BURUK
MENDAPAT VIT A 2X
%
JUMLAH
MENDAPAT PERAWATAN
8
9
10
11
6 100.00 30.51 100.00 14.84 40.05 55.93 43.64 100.00 66.43 0.00 90.91 100.00 89.06 0.00 113.51
7 16,729 4,478 6,135 5,553 39,680 15,626 17,521 9,056 6,681 7,051 3,696 5,992 24,222 16,879 9,304
3,572 1,488 5,553 32,091 12,360 14,703 7,248 5,015 4,298 2,956 5,188 22,501 12,825 6,684
79.77 24.25 100.00 81.00 79.10 83.92 80.04 75.06 60.96 79.98 86.58 92.89 75.98 71.84
49.72
188,603
136,482
72.36
10 18 0 0 8 3 6 3 5 4 3 0 41 0 5 106
10 18 0 0 8 3 6 3 5 4 2 0 41 0 5 105
% 12 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 66.67 0 100.00 100.00 99.06
TABEL 25 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET Fe1, Fe3 MENURUT KABUPATEN/KOTA DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
JUMLAH IBU HAMIL
PUSKESMAS
Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
Fe3
13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5
4 5,042 1,210 1,125 1,107 5,596 3,865 3,258 2,445 2,357 2,296 1,255 2,230 9,241 4,141 2,049
JUMLAH 5 3,570 1,219 1,184 977 5,166 3,658 3,003 2,265 661 1,476 1,021 2,050 7,663 3,684 1,613
% 6 70.81 100.74 105.24 88.26 92.32 94.64 92.17 92.64 28.04 64.29 81.35 91.93 82.92 88.96 78.72
JUMLAH 7 2,047 841 645 762 4,605 3,259 2,752 1,934 439 1,294 817 1,881 6,763 3,261 1,283
% 8 40.60 69.50 57.33 68.83 82.29 84.32 84.47 79.10 18.63 56.36 65.10 84.35 73.18 78.75 62.62
159
47,217
39,210
83.04
32,583
69.01
3
JUMLAH
Fe1
TABEL 26 PERSENTASE AKSES KETERSEDIAAN DARAH UNTUK BUMIL DAN NEONATUS YG DIRUJUK KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 JUMLAH IBU HAMIL YANG DIRUJUK NO
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
1
2
JUMLAH NEONATUS YANG DIRUJUK
MEMERLUKAN DARAH
MENDAPAT DARAH
%
MEMERLUKAN DARAH
MENDAPAT DARAH
%
3
4
5
6
7
8
1 RUMAH SAKIT a. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
RS. Pemerintah RSU Datoe Binangkang Bolmong RSU Mala Talaud RSU Liun Kendage Tahuna RSU Sam Ratulangi Minahasa RSU Prof. Kandouw Manado RSU Prof. Ratumbuysang Manado RSUD Amurang Minahasa Selatan RSUD Walanda Maramis Minut RSUD Noongan Minahasa RSUD Manembo-Nembo Bitung
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
RS Swasta RS Islam Moonow Kotamobagu RS Monompia Kotamobagu RS Kinapit Kotamobagu RS Siti Maryam Manado RS Pancaran Kasih Manado RS Siloam Sonder Minahasa RS Budi Setia Langowan Minahasa RS Tonsea Minut RS Cantia Tompaso Baru Minahasa RS Bethesda Tomohon RSU Gunung Maria Tomohon RSU Budi Mulia Bitung RS Hermana Lembean RS Kalooran Amurang RS Advent Manado
1 2 3 4 5
RS TNI/POLRI RS. Tkt III Teling Manado Rumkit Tkt IV Bhayangkari Manado Rumkit Tkt IV AURI Manado RS. TNI AL Bitung RS. Kesdim Kotamobagu
b.
c.
2 PUSKESMAS Bolaang Mongondow Utara
JUMLAH
34 26
34 26
11
11
-
SUMBER DATA DARI = AUDIT MATERNAL PERINATAL ( AMP )
-
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100.00 100.00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100.00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
12 7
-
12 7
-
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100.00 100.00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
TABEL 27 JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT KABUPATEN/KOTA DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
JUMLAH IBU HAMIL
PUSKESMAS
13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5
4 5,042 1,210 1,125 1,107 5,596 3,865 3,258 2,445 2,357 2,296 1,255 2,230 9,241 4,141 2,049
JUMLAH 5 75 84 152 99 510 891 275 362 522 677 148 560 1,292 38 642
159
47,217
6,327
3
JUMLAH Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
BUMIL RISTI/ KOMPLIKASI
BUMIL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI
% JUMLAH 6 7 1.49 78 6.94 73 13.51 22 8.94 12 9.11 238 23.05 11 8.44 255 14.81 362 22.15 522 29.49 200 11.79 80 25.11 535 13.98 68 0.92 38 31.33 455 13.40
2,949
JUMLAH NEONATAL
NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI
NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI
% 8 104.00 86.90 14.47 12.12 46.67 1.23 92.73 100.00 100.00 29.54 54.05 95.54 5.26 100.00 70.87
9 3,162 1,063 372 915 5,047 3,094 2,572 1,886 975 2,210 780 1,951 8,791 3,625 1,971
JUMLAH 10 35 10 3 6 21 0 8 187 39 0 5 54 28 16 391
% 11 1.11 0.94 0.81 0.66 0.42 0 0.31 9.92 4.00 0 0.64 2.77 0.32 0.44 19.84
JUMLAH 12 35 8 3 6 21 0 3 187 18 0 5 54 27 16 167
% 13 100.00 80.00 100.00 100.00 100.00 #DIV/0! 37.50 100.00 46.15 #DIV/0! 100.00 100.00 96.43 100.00 42.71
46.61
38,414
803
2.09
550
68.49
TABEL 28 PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR) KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
NO
SARANA KESEHATAN
JUMLAH SARANA
1
2
3
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR JUMLAH 4
% 5
1 RUMAH SAKIT UMUM
#DIV/0!
2 RUMAH SAKIT JIWA
-
3 RUMAH SAKIT KHUSUS
-
4 PUSKESMAS
159
-
5 SARANA YANKES.LAINNYA
JUMLAH Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
159
-
-
TABEL 29 JUMLAH DAN PERSENTASE DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KABUPATEN/KOTA DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/KEL
3
JUMLAH Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
4 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5
152 91 60 51 237 125 156 76 153 167 84 40 87 69 32
159
1,580
DESA/KEL TERKENA KLB DITANGANI JUMLAH % <24 JAM 5 6 7 25 30 120.00 0 0 0 4 4 100.00 1 1 100.00 56 56 100.00 38 38 100.00 1 1 100.00 8 8 100.00 0 0 0 0 0 #DIV/0! 67 67 100.00 17 17 100.00 12 12 100.00 0 0 0 8 8 100.00 237
242
102.11
TABEL 30 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN SERTA JUMLAH KABUPATEN/KOTA DAN DESA YANG TERSERANG KLB KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 YANG TERSERANG NO JENIS KEJADIAN LUAR BIASA 1
2 1 Kotamobagu - DBD - Campak 2 Bolaang Mongondow Demam Chikungunya 3 Bolaang Mongondow Timur Rabies DBD 4 Tomohon DBD 5 Minahasa Tenggara DBD Campak Rabies Diare 6 Minahasa DBD Rabies DSS 7 Minahasa Selatan Campak 8 Manado DBD AFP
JUMLAH KEC JUMLAH DESA 3
4
JUMLAH PENDUDUK TERANCAM 5
JUMLAH PENDERITA
JUMLAH KEMATIAN
6
7
ATTACK RATE (%)
CFR (%)
4 2
7 2
38,665 9,483
10 17
0 0
8 #DIV/0! 0.03 0.18
2
4
6,762
58
0
0.86
1 1
7 1
7,014 1,411
17 12
0 0
0.24 0.85
5
17
31,536
36
0
0.11
0
4 1 4 1
6 1 21 1
14,738 1,321 35,288 3,034
11 24 53 4
0 0 1 1
0.07 1.82 0.15 0.13
0 0 1.89 25.00
10 1 2
53 1 2
117,575 1,476 4,402
123 1 2
0 0 0
1
1
1,812
105
2
1 0
3 1
0 2,466
3 1
3 0
0.10 0.07 0.05 #DIV/0! 5.79 #DIV/0! #DIV/0! 0.04 #DIV/0! #DIV/0!
Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
9 #DIV/0! 0
#DIV/0! 1.90 #DIV/0! 100.00 #DIV/0!
TABEL 31 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
PUSKESMAS
JUMLAH BAYI
3
JUMLAH Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
4 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5
3,394 1,127 979 1,132 5,299 3,127 2,648 2,253 1,865 2,210 1,118 2,610 8,746 3,779 1,971
159
42,258
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF JUMLAH % 5 6 181 5.33 407 36.11 372 38.00 1,132 100.00 2,173 41.01 1,577 50.43 1,388 52.42 1,886 83.71 865 46.38 479 21.67 881 78.80 1,324 50.73 6,356 72.67 297 7.86 881 44.70 20,199
47.80
TABEL 32 PERSENTASE DESA/KELURAHAN DENGAN GARAM BERYODIUM YANG BAIK MENURUT KABUPATEN/KOTA KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
NO
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
KABUPATEN/KOTA
2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
PUSKESMAS
3
JUMLAH Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
JUMLAH DESA/KEL % DESA/KEL DG DG GARAM GARAM BERYODIUM BERYODIUM YG YG BAIK BAIK
JUMLAH DESA/KEL DISURVEI 4
5
6
13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5
0 0 61 51 237 124 108 76 153 0 84 21 87 0 32
0 0 61 51 237 108 74 76 153 0 31 21 78 0 32
159
1034
922
0 0 100.00 100.00 100.00 87.10 68.52 100.00 100.00 #DIV/0! 36.90 100.00 89.66 0 100.00 89.17
TABEL 33 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 PELAYANAN DASAR GIGI NO
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
KABUPATEN/KOTA
2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
JUMLAH (KAB/ KOTA)
PUSKESMAS
TUMPATAN GIGI TETAP
3
4
PENCABUTA N GIGI TETAP
JUMLAH
13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5
135 6 0 19 2 19 114 73 15 89 14 116 174 48 141
5 2,437 125 185 22 1,156 1,019 1,231 530 566 641 466 506 4,676 1,735 425
6 2,572 131 185 41 1,158 1,038 1,345 603 581 730 480 622 4,869 1,783 566
159
965
15,720
16,685
Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF) MURID SD/MI DIPERIKSA
RASIO TAMBAL/ CABUT
JUMLAH MURID SD
7
8
JUMLAH
%
0.06 0.05 0 0.86 0.00 0.02 0.09 0.14 0.03 0.14 0.03 0.23 0.04 0.03 0.33
0 12,712 8,722 7,312 29,348 22,066 11,753 12,938 857 221 1,200 10,432 50,810 16,086 12,855
9 1,416 2,442 0 120 14,288 5,283 7,013 5,793 187 1,855 2,959 26,255 9,503 3,542
10 #DIV/0! 19.21 0 1.64 48.68 23.94 59.67 44.78 84.62 154.58 28.36 51.67 59.08 27.55
0.06
197,312
80,656
40.88
MURID SD/MI JUMLAH % PERLU PERAWATA MENDAPAT MENDAPAT PERAWATA PERAWATA N N N 11 12 13
923 314 0 120 4,367 375 2,678 3,036 66 653 1,666 9,647 1,117 954 25,916
0
0 74 9 108 2,591 375 1,371 1,499 66 779 6,959 600 508
23.57 0 90.00 59.33 100.00 51.19 49.37 #DIV/0! 100.00 46.76 72.14 53.72 53.25
14,939
57.64
TABEL 34 JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
PENYULUHAN KESEHATAN NO
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
KABUPATEN/KOTA
2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
SUB JUMLAH I 1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 1 Dinkes Kab. Bolaang Mongondow 2 Dinkes Kab. Bolaang Mongondow Utara 3 Dinkes Kab. Bolaang Mongondow Selatan 4 Dinkes Kab. Bolaang Mongondow Timur 5 Dinkes Kab. Minahasa 6 Dinkes Kab. Minahasa Utara 7 Dinkes Kab. Minahasa Selatan 8 Dinkes Kab. Minahasa Tenggara 9 Dinkes Kab. Kepulauan Talaud 10 Dinkes Kab. Kepulauan Sangihe 11 Dinkes Kab. Kepulauan Sitaro 12 Kota Tomohon 13 Kota Manado 14 Kota Bitung 15 Kota Kotamobagu SUB JUMLAH II 2 Rumah Sakit SUB JUMLAH III JUMLAH Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
PUSKESMAS
3
JUMLAH SELURUH KEGIATAN PENYULUHAN
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN MASSA
JUMLAH
4
5
6
13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5
218 1,092 0 185 2,908 2,480 847 912 102 0 235 355 902 996 64
0 139 61 102 300 254 172 386 0 0 29 17 371 147 39
218 1,231 61 287 3,208 2,734 1,019 1,298 102 0 264 372 1,273 1,143 103
159
0
11,296 0 0 0 2 0 18 18 0 150 4 0 0 5 124 0 2 323
2,017 0 0 0 0 0 52 5 0 50 1 0 0 1 96 0 0 205
13,313 0 0 0 2 0 70 23 200 5 0 0 6 220 2 528.00
159
11619
2222
13841
TABEL 35 CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
JUMLAH PENDUDUK*
PUSKESMAS 3
JUMLAH PERSENTASE
13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5
4 196,263 80,508 52,122 59,401 300,226 176,480 182,818 95,525 74,997 130,449 61,781 83,718 434,845 180,618 119,105
159
2,228,856
JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR ASKES 5 31,318 252 1,786 0 66,019 30,543 14,870 532 5,605 26,518 486 6,798 91,826 18,065 12,000 306,618 13.76
JAMSOSTEK ASKESKIN
6 1,746 0 0 0 0 3,605 45 0 0 0 0 992 42,000 14,025 358
7 43,544 17,130 17,622 12,641 59,343 68,216 39,070 18,126 41,834 56,281 8,180 18,798 82,073 29,298 28,076
62,771 2.82
540,232 24.24
Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 Catatan : * = Jumlah penduduk menurut puskesmas harus sama dengan jumlah penduduk menurut KABUPATEN/KOTA
LAINNYA 8 766 0 0 0 33,529 57,446 6,887 0 2,890 1,525 0 3,979 17,000 330 0 124,352 5.58
JUMLAH
%
9 77,374 17,382 19,408 12,641 158,891 159,810 60,872 18,658 50,329 84,324 8,666 30,567 232,899 61,718 40,434
10 39.42 21.59 37.24 21.28 52.92 90.55 33.30 19.53 67.11 64.64 14.03 36.51 53.56 34.17 33.95
1,033,973 46.39
46.39
TABEL 36 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN & JPKM GAKIN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 KK MISKIN NO
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
KABUPATEN/KOTA
2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
PUSKESMAS
JLH YANG ADA
3
JUMLAH Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 159
46,544 21173 17,622 12,681 63,343 68,216 41,533 33,486 57,462 58,826 14,480 28,088 82,073 31,244 35,076 611,847
PELAYANAN BAYI MASY.MISKIN JUMLAH BAYI MASY.MISKIN BGM
DICAKUP JPKM JUMLAH 5 43,544 17,130 17,622 12,641 59,343 68,216 39,070 18,126 41,834 56,281 8,180 18,798 82,073 29,298 28,076 540,232
% 6
20
20
93 -
39 -
% 13 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100.00 #DIV/0! 41.94 #DIV/0!
113
59
52.21
11
93.55 80.90 100.00 99.68 93.69 100.00 94.07 54.13 72.80 95.67 56.49 66.93 100.00 93.77 80.04 88.30
BAYI MASY.MISKIN BGM MENDAPAT MP-ASI
-
JUMLAH 12
-
TABEL 37 PERSENTASE PELAYANAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA FORMAL KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 PELAYANAN KESEHATAN KERJA NO
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
KABUPATEN/KOTA
2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
PUSKESMAS
3
JUMLAH Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 159
JUMLAH PEKERJA FORMAL
JUMLAH YANG DILAYANI
4
5
% 6
0 0 0 0
0 0 0 0
2,254 4,256 1,102 0 12 87 9,952 182 7,155
0 3,175 312 0 12 87 6,943 146 7,155
0 0 0 0 #DIV/0!
25,000
17,830
0 74.60 28.31 0 100.00 100.00 69.76 80.22 0 100.00 71.32
TABEL 38 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PRA USILA DAN USILA KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 PRA USILA (45-59 TH) NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
PUSKESMAS 3
JUMLAH Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
USILA (60TH+)
PRA USILA DAN USILA
JUMLAH
DILAYANI KES
%
JUMLAH
DILAYANI KES
%
JUMLAH
DILAYANI KES
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5
0 3953 8,839 9,939 33,706 25,147 25,060 16,961 265 0 5,205 10,536 56,265 20,215 9,479
159
225,570
0 0 1,167 17,632 9,136 14,385 2,450 98 0 1,067 3,331 24,174 14,162 56
0 39.11 0 11.74 52.31 36.33 57.40 14.44 36.98 0 20.50 31.62 42.96 70.06 0.59
0 3140 2,016 4,494 26,664 18,268 15,876 7,932 398 0 5,441 7,638 36,805 10,119 8,010
89,204
39.55
146,801
1546
0 0 7,174 16,450 12,878 10,528 1,787 231 0 1,522 3,995 18,584 9,327 220
0 38.79 0 159.64 61.69 70.49 66.31 22.53 58.04 0 27.97 52.30 50.49 92.17 2.75
0 7,093 10,855 14,433 60,370 43,415 38,640 24,893 663 0 10,646 18,174 81,585 30,334 17,489
0 2,764 0 8,341 34,082 22,014 24,913 4,237 329 0 2,589 7,326 42,758 23,489 276
0 38.97 0 57.79 56.46 50.71 64.47 17.02 49.62 0 24.32 40.31 52.41 77.43 1.58
83,914
57.16
358,590
173,118
48.28
1218
TABEL 39 CAKUPAN WANITA USIA SUBUR MENDAPAT KAPSUL YODIUM KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 WUS DI DESA/KEL. ENDEMIS SEDANG & BERAT NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
PUSKESMAS 3
JUMLAH Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
JUMLAH DESA/KEL ENDEMIS
JUMLAH WUS
JUMLAH YANG DIBERI KAPSUL YODIUM
4
5
6
13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5
0 21 0 0 0 0 0 0 0 0 15 0 0 0 0
0 5257 0 0 0 0 23,714 18,304 0 0 2365 0 0 0 0
159
7
49,640
% YANG DIBERI KAPSUL YODIUM 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-
7 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! -
TABEL 40 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
NO
UNIT TRANSFUSI DARAH
JUMLAH PENDONOR
1
2
3
1 2 3 4
PMI Cabang Bitung PMI Cabang Tomohon PMI Cabang Manado UTD PMI Kab. Bol-Mong
541 0 0 1,554
DONOR DARAH JML SAMPEL JML POSTIF DARAH HIV/AIDS DIPERIKSA 4 5 541 0 0 1,466
% POSITIF HIVAIDS 6 #DIV/0!
-
0 0 1
0 0 0.07 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH
2,095
Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
2,007
1
0.05
TABEL 41 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, PELAYANAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 JUMLAH KUNJUNGAN NO
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
1 1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Puskesmas ….. Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
SUB JUMLAH I 1 RS …. a. RS. Pemerintah 1 RSU Datoe Binangkang Bolmong 2 RSU Mala Talaud 3 RSU Liun Kendage Tahuna 4 RSU Sam Ratulangi Minahasa 5 RSU Prof. Kandouw Manado 6 RSU Prof. Ratumbuysang Manado 7 RSUD Amurang Minahasa Selatan 8 RSUD Walanda Maramis Minut 9 RSUD Noongan Minahasa 10 RSUD Manembo-Nembo Bitung 11 RSU Ratatotok Minahasa Tenggara b. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
RS Swasta RS Islam Moonow Kotamobagu RS Monompia Kotamobagu RS Kinapit Kotamobagu RS Siti Maryam Manado RS Pancaran Kasih Manado RS Siloam Sonder Minahasa RS Budi Setia Langowan Minahasa RS Tonsea Minut RS Cantia Tompaso Baru Minahasa RS Bethesda Tomohon RSU Gunung Maria Tomohon RSU Budi Mulia Bitung RS Hermana Lembean RS Kalooran Amurang RS Advent Manado
SUB JUMLAH II 1 Sarana Yankes lainnya
KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
RAWAT JALAN
RAWAT INAP
JUMLAH
JUMLAH
3
4
5
6
% 7
0 25,381 18,958 119 192,224 582 79,292 65,692 1,917 103,752 0 91,303 1,388 130,132 213,275
0 1,022 94 17,359 2,832 75,791 941 713 69,212 2,930 0 85 271,015 311 0
0 26,403 19,052 17,478 195,056 76,373 80,233 66,405 71,129 106,682 0 91,388 272,403 130,443 213,275
0 8 0 0 0 1,060 210 2 0
#DIV/0!
0 130 831 356 23
#DIV/0!
924,015
442,305
1,366,320
2,620
0 553
2,621
28,641
19,600
160 115
5,046
7 1,052
-
11,157 266 1,911 64,448 44,440
12,846 2,558 5,925 10,485 9,864
11,303 19,106
4,343 5,772
187,146
0.14 0.31 0.27 0.01 0.19 #DIV/0!
1
0.03 #DIV/0!
-
#DIV/0! #DIV/0! -
#DIV/0! #DIV/0! -
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
-
0.04
24 #DIV/0!
-
#DIV/0!
75,073
262,219
25
0.01
1,628,539
2,645
0.16
JUMLAH
1,111,161
517,378
JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN/KOTA JUMLAH PELAYANAN CAKUPAN KUNJUNGAN (%)
2,228,856
2,228,856
49.85
3,174 48,241 167 1,167 5,046 24,003 2,824 7,836 74,933 54,304 15,646 24,878 -
0.03 0 0 0 1.39 0.26 0.00 0 -
23.213
TABEL 42 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 JUMLAH YANG MEMILIKI NO
SARANA KESEHATAN
JUMLAH
1
2
3
1 RUMAH SAKIT UMUM
2 RUMAH SAKIT JIWA
% YANG MEMILIKI
LABKES
4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR
LABKES
4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR
4
5
6
7
31
-
-
-
#DIV/0!
3 RUMAH SAKIT KHUSUS
4 PUSKESMAS JUMLAH
#DIV/0!
#DIV/0!
159 190
-
-
-
-
TABEL 43 KEBUTUHAN PENGADAAN, KETERSEDIAAN OBAT ESENSIAL & OBAT GENERIK PELAYANAN KESEHATAN DASAR KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 NO
NAMA OBAT KEBUTUHAN 1 2 3 4 5 6
OBAT ESENSIAL KETERSEDIAAN PENGADAAN JUMLAH % #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
OBAT GENERIK KEBUTUHAN
Sumber: Gudang Farmasi Kabupaten Ket : * Jenis obat : jenis obat yang harus tersedia untuk pelayanan kesehatan dasar
PENGADAAN
KETERSEDIAAN JUMLAH % #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
TABEL 44 KETERSEDIAAN OBAT GENERIK BERLOGO MENURUT JENIS OBAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 NO
JENIS OBAT*
KEBUTUHAN
1
2
3
1 2 3 4 5 6
Sumber: Gudang Farmasi Kabupaten Ket : * Jenis obat : jenis obat yang harus tersedia untuk pelayanan kesehatan dasar
KETERSEDIAAN JUMLAH 4
% 5 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
TABEL 45 PERSENTASE PENULISAN RESEP OBAT GENERIK KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 PENULISAN RESEP NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
JUMLAH
PUSKESMAS
JUMLAH
RESEP
3
RESEP 4
OBT GENERIK 5
%
13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5
0 47,242 0 0 0 157,037 40,510 0 711 0 0 70,452 157,643 0 104,984
0 47,182 0 0 0 41,182 40,060 0 441 0 0 70,452 105,914 0 104,984
6 #DIV/0! 99.87 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 26.22 98.89 #DIV/0! 62.03 #DIV/0! #DIV/0! 100.00 67.19 #DIV/0! 100.00
159
578,579
410,215
70.90
Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
TABEL 46 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 RUMAH TANGGA NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
PUSKESMAS
13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5
JUMLAH DIPANTAU 4 47,888 13,607 4,415 162 30,860 22,230 28,876 10,152 20,362 385 8,045 16,056 33,831 13,221 6,638
159
256,728
3
JUMLAH Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
BER PHBS *
%
5
6 6,257 8,071 0 138 23,375 15,600 18,735 6,377 14,262 163 6,259 6,849 14,486 7,863 1,648 130,083
13.07 59.32 0 85.19 75.75 70.18 64.88 62.82 70.04 42.34 77.80 42.66 42.82 59.47 20,362.00 50.67
TABEL 47 JUMLAH DAN PERSENTASE POSYANDU MENURUT STRATA DAN KABUPATEN/KOTA KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 JUMLAH POSYANDU NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
JUMLAH
PUSKESMAS 3 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 159
Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
PERSENTASE POSYANDU
PRATAMA
MADYA
PURNAMA
MANDIRI
JUMLAH
PRATAMA
4
5
6
7
8
9
-
92 72 12 6 151 -
87 31 31 13 123 45 6 59 67 43 24 103 77 13
103 24 34 124 85 151 11 6 32 44 21 36 51 26
451
722
748
36 36 1 34 10 1 -
3 4 7 1 65 6 1 10 1 98
193 91 67 48 285 146 159 76 157 177 100 61 290 129 39
39.56 53.73 2.08 11.93 6.85 0.63 58.60 40.68 12.00 9.84 52.07 -
2,018
22.35
MADYA 10 #DIV/0! 78.36 57.69 624.00 1,031.03 657.00 954.00 100.68 164.71 358.33 244.00 197.81 #DIV/0! 33.33 35.78
%
PURNAMA
MANDIRI
11 #DIV/0! 30.63 5.45 12.03 12.94 15.83 #DIV/0! 5.96 19.43 12.28 8.61 18.20 #DIV/0! 66.67
12 53.37 26.37 70.83 43.51 58.22 94.97 14.47 3.82 18.08 44.00 34.43 12.41 39.53 -
13 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
4.86
100
37.07
JUMLAH
POSYANDU AKTIF
14 39.56 53.73 2.08 11.93 6.85 0.63 58.60 40.68 12.00 9.84 52.07 41.92
TABEL 48 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
RUMAH NO
KABUPATEN/KOTA
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
JUMLAH ( KABUPATEN/KOTA)
PUSKESMAS
13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5
JLH SELURUHNYA 4 42,302 16,646 9,283 15,027 69,907 43,614 38,978 25,602 21,799 36,716 14,205 20,974 75,780 37,419 23,594
JLH DIPERIKSA 5 26,121 14,040 4,309 2,078 44,989 29,551 29,899 13,530 19,696 21,362 11,650 16,056 59,124 27,077 18,916
159
491,846
338,398
3
Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 Biru : Data Program
Hitam : Profil Kab/Kota
% 6 61.75 84.34 46.42 13.83 64.36 67.76 76.71 52.85 90.35 58.18 82.01 76.55 78.02 72.36 80.17 68.80
JUMLAH % SEHAT SEHAT 7 8 16,756 64.15 7,060 50.28 2,166 50.27 2,044 98.36 31,188 69.32 20,840 70.52 23,013 76.97 12,565 92.87 14,469 73.46 11,932 55.86 9,734 83.55 12,178 75.85 43,257 73.16 20,279 74.89 11,975 63.31 239,456
70.76
TABEL 49 PERSENTASE KELUARGA MEMILIKI AKSES AIR BERSIH KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 159
Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
4 34,560 18,605 13,925 17,278 88,724 48,711 42,934 27,633 21,799 36,531 15,535 24,924 110,016 55,703 24,558
5 20,076 10,520 4,415 152 59,721 16,218 29,620 16,466 19,696 8,113 10,257 16,056 70,026 31,286 24,097
6 58.09 56.54 31.71 0.88 67.31 33.29 68.99 59.59 90.35 22.21 66.03 64.42 63.65 56.17 98.12
7 3,561 661 27 815 22,989 3,684 16,524 96 2,268 3,827 1,205 7,113 46,604 15,579 7,492
581,436
336,719
57.91
132,445
JUMLAH
LAINNYA
KEMASAN
JUMLAH
LAINNYA
KEMASAN
10 216 198 85 124 16 342 3,493 268 189 2
6 987 4 725 382 1,419 52 634 2,406 157 6,760
12 734 47 20 8,091 1,427 4,955 309 17 1,933 1,036 1,526 4,583 693 -
13 13,518 11,450 1,913 1,382 49,949 14,979 35,696 1,410 3,732 6,831 7,476 16,056 63,580 18,811 22,301
14 26.34 5.77 1.41 58.97 46.02 24.59 46.29 6.81 60.77 56.02 16.12 44.30 73.30 82.82 33.59
15 0.53 0.10 0.00 2.17 0.88 3.82 0.96 5.25 35.21 0.01 0.09 1.81 6.96 1.80 0.43
16 67.66 83.21 98.38 37.41 35.04 58.94 34.55 62.34 83.12 10.66 23.21 40.44 8.33 9.86 35.66
17 0.00 1.89 0.00 0.00 0.40 0.57 0.35 0.00 0.43 5.01 46.72 0.00 0.42 1.00 0.01
18 0.04 8.62 0.21 0.00 1.45 2.55 3.98 3.69 0.00 0.00 0.00 3.95 3.78 0.83 30.31
19 5.43 0.41 0.00 1.45 16.20 9.53 13.88 21.91 0.46 28.30 13.86 9.50 7.21 3.68 0.00
20 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
8,012
87,776
4,933
13,532
25,371
272,069
48.68
2.94
32.26
1.81
4.97
9.33
100.00
8 71 12 -
PAH
30 442 572 342 74 1,314 1 7 290 4,424 338 95
9 9,146 9,527 1,882 517 17,504 8,829 12,332 879 3,102 728 1,735 6,493 5,295 1,855 7,952
SGL
PAH
3
SGL
2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
SPT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
PUSKESMAS
% AKSES AIR BERSIH LEDENG
1
KABUPATEN/KOTA
SPT
NO
LEDENG
AKSES AIR BERSIH JUMLAH JUMLAH % KELUARGA KELUARGA KELUARGA YANG ADA DIPERIKSA DIPERIKSA
11
TABEL 50 KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KABUPATEN/KOTA KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
4 34,560 18,605 13,925 17,278 88,724 48,711 42,934 27,633 21,799 36,531 18,287 24,924 110,016 55,703 24,558
159
584,188
Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
5 23,422 10,635 4,415 0 57,247 21,084 31,627 16,462 19,696 12,542 16,056 78,131 24,486 23,052 338,855
6 12,418 4,218 1,232 0 46,949 17,142 26,677 11,591 16,592 11,197 14,100 56,395 20,809 13,932 253,252
11 12,613 2,498 809 560 43,078 12,330 19,552 14,320 8,806 8,486 15,283 60,649 19,215 14,067
13 56.43 78.26 18.32 197.18 77.89 68.14 66.67 86.83 44.71 0.00 71.15 95.19 85.07 73.71 60.96
15 22,598 2,582 4,415 284 57,268 11,501 29,327 16,462 19,696 9,663 16,056 70,622 25,135 18,718
16 6,395 596 595 260 30,465 6,033 13,839 6,608 31 2,212 5,412 45,664 17,872 7,001
18 28.30 23.08 13.48 91.55 53.20 52.46 47.19 40.14 0.16 0.00 22.89 33.71 64.66 71.10 37.40
74.738 317,578
232,266
73.14
304,327
142,983
46.98
8 53.019 39.661 27.905 #DIV/0! 82.011 81.303 84.349 70.411 84.24 0 89.276 87.818 72.18 84.983 60.437
% KK MEMILIKI
10 22,353 3,192 4,415 284 55,305 18,095 29,327 16,492 19,696 11,927 16,056 71,291 26,070 23,075
% KK MEMILIKI
JUMLAH KK MEMILIKI
13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5
JUMLAH KK DIPERIKSA
JUMLAH
3
% KK MEMILIKI
2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
JUMLAH KK
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
JUMLAH KK MEMILIKI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
PUSKESMAS
TEMPAT SAMPAH JUMLAH KK DIPERIKSA
1
KABUPATEN/KOTA
JUMLAH KK MEMILIKI
NO
JUMLAH KK DIPERIKSA
JAMBAN
TABEL 51 PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
143
118
7 100.00 0 0 0 100.00 90.91 100.00 77.78 #DIV/0! 84.62 74.00 80.00 94.12 82.52
1,662
1,249
145
135
76
56.30
16 75 5 0 29 375 238 152 37 488 1,003 20 86 594 307 928 4,337
17 62 2 0 29 370 213 135 30 457 861 20 86 372 252 366 3,255
18 42 2 0 22 293 77 15 422 514 15 69 244 233 232 2,180
JUMLAH DIPERIKSA
67.09
11 12 6 0 5 5 2
15 47.06 88.89 0 100.00 47.06 66.67 23.08 84.62 100.00 85.71 0 45.45 100.00 100.00
8 8 0 2 8 6 3
JUMLAH YG ADA
838
14
% SEHAT
13 17 9 8 2 17 9 13 10 13 12 7 0 11 5 2
JUMLAH SEHAT
12 17 9 11 2 17 9 13 10 13 12 7 1 11 5 8
JUMLAH DIPERIKSA
11 73.91 100.00 90.00 75.00 79.76 50.93 24.00 67.09 70.59 71.43 86.67 70.75 70.68 86.59 90.91
JUMLAH YG ADA
10 34 5 9 6 67 137 18 53 24 15 26 75 217 142 10
% SEHAT
46 5 10 8 84 269 75 79 34 21 30 106 307 164 11
JUMLAH SEHAT
9
60 35 13 41 99 369 150 106 34 21 30 121 352 191 40
JUMLAH DIPERIKSA
8
JUMLAH TUPM % SEHAT
203
3 0 0 0 5 10 9 7 11 37 20 16
JUMLAH SEHAT
6
3 0 0 0 5 11 1 9 9 13 50 25 17
% SEHAT
5
8 0 0 0 8 12 1 1 9 9 18 58 25 54
TUPM LAINNYA
JUMLAH SEHAT
159
4
JUMLAH YG ADA
JUMLAH
13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5
PASAR % SEHAT
3
JUMLAH DIPERIKSA
2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
RESTORAN/R-MAKAN JUMLAH YG ADA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
PUSKESMAS
JUMLAH SEHAT
1
KABUPATEN/KOTA
JUMLAH DIPERIKSA
NO
JUMLAH YG ADA
HOTEL
20 67.74 100.00 0 75.86 79.19 57.04 50.00 92.34 59.70 75.00 80.23 65.59 92.46 63.39
21 160 11 24 72 471 465 253 81 546 1,064 57 226 884 528 928
22 128 10 18 39 449 161 81 515 929 57 205 651 446 366
23 87 9 9 30 356 85 51 368 562 47 155 392 400 232
24 67.97 90.00 50.00 76.92 79.29 #DIV/0! 52.80 62.96 71.46 60.50 82.46 75.61 60.22 89.69 63.39
66.97
5,770
4,055
2,783
68.63
TABEL 52 PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 SARANA KESEHATAN SARANA PENDIDIKAN NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
JUMLAH
PUSKESMAS 3
JUMLA H
DIBINA
13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5
4 88 57 19 19 104 94 82 59 0 0 25 40 76 62 84
5 57 57 5 19 94 81 80 59 0 0 25 40 70 62 27
159
809
676
Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
%
6 64.773 100 26.316 100 90.385 86.17 97.561 100 0 0 100 100 92.105 100 32.143
JUMLA H
7 247 140 87 99 532 289 303 173 0 0 117 144 456 176 333
83.56 3,096
DIBINA
8 133 140 11 15 475 262 291 114 0 0 110 140 409 153 89 2,342
%
9 53.846 100 12.644 15.152 89.286 90.657 96.04 65.896 0 0 94.017 97.222 89.693 86.932 26.727
SARANA IBADAH JUMLA H
10 330 139 124 72 658 502 343 225 0 0 172 99 399 258 169
75.646 3,490
DIBINA
11 169 139 5 550 419 314 129 0 0 139 87 346 213 29 2,539
%
12 51.212 100 0 6.9444 83.587 83.466 91.545 57.333 0 0 80.814 87.879 86.717 82.558 17.16
PERKANTORAN JUMLA H
13 111 129 35 49 296 194 109 140 0 0 35 69 213 123 176
72.751 1,679
DIBINA
14 52 129 5 253 154 91 68 0 0 29 67 137 106 17 1,108
SARANA LAIN
JUMLAH
%
JUMLA H
DIBINA
%
JUMLAH
15 46.847 100 14.286 0 85.473 79.381 83.486 48.571 0 0 82.857 97.101 64.319 86.179 9.66
16
17
18
19
65.99
0 37 50 44 42 15 0 0 58 121 90 10 467
0 0 #DIV/0! 0 0 46 92 42 95.455 42 100 9 60 0 0 0 0 0 58 100 70 57.851 72 80 2 20.00 341
73.02
776 465 265 276 1,640 1,123 879 612 0 0 349 410 1,265 709 772 9,408
DIBINA
20 411 465 21 39 1,418 958 818 379 0 0 303 392 1,032 606 164 7,006.00
%
21 52.96 100.00 7.92 14.13 86.46 85.31 93.06 61.93 0 0 86.82 95.61 81.58 85.47 21.24 74.47
TABEL 53 PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN YANG DIPERIKSA DAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KABUPATEN/KOTA DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
JUMLAH RUMAH/BANGUNAN YANG ADA
PUSKESMAS 3
JUMLAH ( KABUPATEN/KOTA) Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
4 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5
44,093 18,605 9,283 15,027 63,708 43,614 40,956 25,602 0 21,799 14,205 20,974 123,834 0 23,594
159
465,294
RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA
RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK
JUMLAH
JUMLAH
%
7
8
5 17,148 16195 4,309 0 23,620 21,774 25,056 13,530 0 0 5,357 8,928 62,633 0 281 198,831
% 6 38.89 87.05 46.42 0 37.08 49.92 61.18 52.85 0 0 37.71 42.57 50.58 0 1.19 42.73
0 11905 3,316 0 16,922 18,240 17,335 9,493 0 0 5,712 6,660 44,527 0 244 134,354
0 73.51 76.96 0 71.64 83.77 69.19 70.16 0 0 106.63 74.60 71.09 0 86.83 67.57
TABEL 54 PERSEBARAN TENAGA KESEHATAN MENURUT UNIT KERJA KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 TENAGA KESEHATAN NO
MEDIS
UNIT KERJA
1
2
JML 3
% 4
PERAWAT & BIDAN JML % 5 6
FARMASI JML 7
GIZI
% 8
JML 9
TEKNISI MEDIS % 10
JML 11
% 12
SANITASI JML 13
KESMAS
% 14
JML 15
JUMLAH
% 16
17
PUSKESMAS (termasuk PUSTU dan
1 POLINDES/POSKESDES)
1 Kab. Bolaang Mongondow 2 Kab. Bolaang Mongondow Utara
4.69
221
79.78
2
0.72
12
4.33
23
8.30
6
2.17
277
16
13
11.11
100
69.44
4
2.78
9
6.25
1
0.69
5
3.47
9
6.25
144
6
12.00
36
72.00
3
6.00
1
2.00
3
6.00
1
2.00
50
-
52
88.14
1
1.69
4
6.78
2
3.39
25
8.93
4
1.43
280
3 Kab. Bolaang Mongondow Selatan 4 Kab. Bolaang Mongondow Timur
a.
-
-
-
-
-
-
-
59
32
11.43
209
74.64
3
1.07
6
2.14
6 Kab. Minahasa Utara
56
12.12
308
66.67
19
4.11
23
4.98
-
-
36
7.79
20
4.33
462
7 Kab. Minahasa Selatan
30
13.33
163
72.44
7
3.11
9
4.00
-
-
11
4.89
5
2.22
225
8 Kab. Minahasa Tenggara
32
15.69
123
60.29
14
6.86
11
5.39
1
0.49
18
8.82
5
2.45
204
9 Kab. Kepulauan Talaud
21
7.05
210
70.47
5
1.68
21
7.05
1
0.34
34
11.41
6
2.01
298
10 Kab. Kepulauan Sangihe
16
6.75
200
84.39
17
7.17
4
1.69
237
11 Kabupaten Kepulauan Sitaro
19
10.00
153
80.53
1
0.53
7
3.68
8
4.21
1
0.53
190
12 Kota Tomohon
27
15.43
111
63.43
14
8.00
7
4.00
11
6.29
5
2.86
175
13 Kota Manado
75
19.79
226
59.63
25
6.60
22
5.80
1
0.26
22
5.80
8
2.11
379
14 Kota Bitung
28
9.36
212
70.90
7
2.34
16
5.35
5
1.67
26
8.70
5
1.67
299
15 Kota Kotamobagu
17
12.06
88
31.77
6
2.17
9
3.25
1
9
3.25
11
3.97
141
-
-
-
-
0.36
-
5 Kab. Minahasa
-
1
-
1
-
0.53 -
-
2 RUMAH SAKIT
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
RS. Pemerintah
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
-
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
-
1 RSU Datoe Binangkang Bolmong 2 RSU Mala Talaud 0 RSU Liun Kendage Tahuna
#DIV/0!
#DIV/0!
5
7.25
40
57.97
10
14.49
4
5.80
1
1.45
8
11.59
1
1.45
69
14.69
104
72.73
6
4.20
2
1.40
4
2.80
5
3.50
1
0.70
143
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
784
77.47
18
1.78
23
2.27
6 RSU Prof. Ratumbuysang Manado
34
17.44
137
70.26
13
6.67
3
1.54
7 RSUD Amurang Minahasa Selatan
8
34.78
12
52.17
2
8.70
1
4.35
-
-
8 RSUD Walanda Maramis Minut
13
20.97
38
61.29
3
4.84
3
4.84
-
-
1
1.61
4
6.45
9 RSUD Noongan Minahasa
11
12.94
55
64.71
3
3.53
6
7.06
-
-
7
8.24
3
3.53
#DIV/0! 2
100.00
#DIV/0! -
-
#DIV/0! -
-
2.27
2
1.03
#DIV/0! -
-
15
1.48
3
1.54
#DIV/0!
784.00
10 RSUD Manembo-Nembo Bitung
23
#DIV/0!
144
11 RSU Ratatotok
-
21
4 RSU Sam Ratulangi Minahasa 5 RSU Prof. Kandouw Manado
#DIV/0!
-
#DIV/0! -
-
-
-
-
0.49
1,012
3
1.54
195
-
#DIV/0!
-
#DIV/0! -
-
5
-
23 62 85 2
b.
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
-
1 RS Islam Moonow Kotamobagu
RS Swasta
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
-
2 RS Monompia Kotamobagu
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
-
3 RS Kinapit Kotamobagu
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
-
4 RS Siti Maryam Manado
18
32.73
26
47.27
5
9.09
1
1.82
4
7.27
5 RS Pancaran Kasih Manado
16
8.89
147
81.67
6
3.33
1
0.56
8
4.44
-
2
1.11
1 -
1.82 -
55 180
6 RS Siloam Sonder Minahasa
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
-
7 RS Budi Setia Langowan Minahasa
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
-
8 RS Tonsea Minut 9 RS Cantia Tompaso Baru Minahasa
6 -
10 RS Bethesda Tomohon
16
11 RSU Gunung Maria Tomohon
33
12 RSU Budi Mulia Bitung
50.00
6
50.00
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
14
100.00
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8.70
154
83.70
9
1.09
-
-
18.75
133
75.57
8
1.14
-
#DIV/0!
#DIV/0!
4.89
2
4.55
2
#DIV/0!
13 RS Hermana Lembean
17
26.56
39
60.94
3
4.69
3
4.69
14 RS Kalooran Amurang
21
25.93
56
69.14
1
1.23
1
1.23
15 RS Advent Manado c.
-
#DIV/0!
2 -
-
#DIV/0! 2 -
3.13
1.09
1 -
-
#DIV/0! -
-
-
1
0.54 #DIV/0!
-
2 Rumkit Tkt IV Bhayangkara Manado
14 184 176 -
-
1.23
1
64
1.23
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
RS TNI/POLRI 1 RS. Tkt III Teling Manado
12
81 -
34
3 Rumkit Tkt IV AURI Manado
3
17.44
137
23.08
10
70.26 76.92
13 -
6.67 -
3 -
1.54 -
2 -
1.03 -
3 -
1.54 -
3 -
1.54
195
-
13
4 RS. TNI AL Bitung
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
-
5 RS. Kesdim Kotamobagu
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
-
3 INSTITUSI DIKLAT/DIKNAKES 1 Poltekes Manado 2 Bapelkes Manado
-
4 SARANA KESEHATAN LAIN 1 BKMM Manado 2 3 4 5 6
LABKES Manado BTKL Manado KKP Kls III Manado B POM Manado GFK Manado
3
20.00
84 5
48.00 33.33
15 -
6
50.00
6
50.00
-
4 2 6
26.67 100.00 60.00 -
10
66.67 40.00 -
8.57 -
28 2
16.00 13.33
-
-
31 3
17.71 20.00
17 2
9.71 13.33
175 15
-
-
-
-
-
-
-
-
12
-
-
-
-
-
-
-
-
15 2 10 23 2
-
-
5 DINKES KABUPATEN/KOTA
4 -
#DIV/0!
1
23 2
#DIV/0!
6.67 100.00 100.00
#DIV/0!
1 Kab. Bolaang Mongondow
2
4.26
12
25.53
4
8.51
2 Kab. Bolaang Mongondow Utara
3
14.29
9
42.86
3
14.29
#DIV/0! 3 -
6.38 -
#DIV/0! -
-
-
-
#DIV/0! 15 -
#DIV/0!
-
31.91
11
23.40
47
-
6
28.57
21
3 Kab. Bolaang Mongondow Selatan
-
4 Kab. Bolaang Mongondow Timur 5 Kab. Minahasa 6 Kab. Minahasa Utara
2 -
-
8
47.06
10.53
8
42.11
#DIV/0!
-
#DIV/0!
2 -
-
4
23.53
-
-
1
5.88
4
23.53
10.53
1
5.26
-
-
5
26.32
1
5.26
#DIV/0!
-
#DIV/0!
-
11
23.40
19
40.43
4
8.51
1
2.13
7 Kab. Minahasa Selatan
3
8.11
20
54.05
7
18.92
2
5.41
8 Kab. Minahasa Tenggara
2
9.52
8
38.10
3
14.29
1
4.76
-
9 Kab. Kepulauan Talaud
2
7.69
9
34.62
5
19.23
4
15.38
10 Kab. Kepulauan Sangihe
2
15.38
8
61.54
2
15.38
1
7.69
11 Kab. Kepulauan Sitaro
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
-
3
-
-
-
-
-
#DIV/0!
10.71
7
25.00
7
25.00
1
3.57
-
-
13 Kota Manado
5
21.74
14
60.87
3
13.04
1
4.35
-
-
14 Kota Bitung
5
18.52
7
25.93
2
7.41
1
3.70
-
-
3
18.75
3
18.75
-
-
294
4.47
267
4.06
JUMLAH PROPINSI
851
Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 Keterangan: Medis Perawat & bidan Farmasi Gizi
-
-
-
12.93
4,542
69.02
Teknisi Medis Sanitasi Kesmas
59
0.90
-
#DIV/0!
19 -
6.38
9
19.15
47
3
8.11
2
5.41
37
5
23.81
2
9.52
21
3
11.54
3
11.54
26
-
-
#DIV/0!
3
-
#DIV/0!
-
12 Kota Tomohon
15 Kota Kotamobagu
-
17
-
-
#DIV/0! 4
14.29
3
-
373
13 -
6
21.43
28
-
23
11.11
9
33.33
27
-
10
62.50
16
195
2.96
6,581
-
-
#DIV/0!
5.67
-
: Analis, TEM dan Penata Rontgen, Penata Anestesi, Fisioterapi : Lulusan SPPH, APK, dan DIII Kesehatan Lingkungan : SKM, MPH, dll
TABEL 55 JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN KABUPATEN/ KOTA TAHUN 2009
NO 1 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
UNIT KERJA 2 PUSKESMAS ……… Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RUMAH SAKIT ….. a. RS. Pemerintah 1 RSU Datoe Binangkang Bolmong 2 RSU Mala Talaud 3 RSU Liun Kendage Tahuna 4 RSU Sam Ratulangi Minahasa 5 RSU Prof. Kandouw Manado 6 RSU Prof. Ratumbuysang Manado 7 RSUD Amurang Minahasa Selatan 8 RSUD Walanda Maramis Minut 9 RSUD Noongan Minahasa 10 RSUD Manembo-Nembo Bitung 11 RSU Ratatotok b.
RS Swasta 1 RS Islam Moonow Kotamobagu 2 RS Monompia Kotamobagu 3 RS Kinapit Kotamobagu
PERAWAT & BIDAN 4
MEDIS 4 13 16 6 32 56 30 32 21 16 19 27 75 28 17
221 100 36 52 209 308 163 123 210 200 153 111 226 212 88
388
-
FARMASI 5
TENAGA KESEHATAN TEKNISI GIZI MEDIS 6 7
2 4
12 9 3 4 6 23 9 11 21
8
9
10
159
13
250
90
10 6
4 2
1 4
8 5
1 1
18 13 2 3 3
23 3 1 3 6
23 2
15 3
5 3
1 3 19 7 14 5 -
-
108
5 21
40 102
144 34 8 13 11
784 137 12 38 55
-
1 1 1 1 1 -
2,412
-
JUMLAH
1 5 1
-
7 7 22 16 9
-
KESMAS
23 5 3 2 25 36 11 18 34 17 8 11 22 26 9
1 14 25 7 6
2
SANITASI
1 -
-
-
-
-
6 9 1 4 20 5 5 6 4 1 5 8 5 11
1 7
4 3 -
277 144 50 59 280 462 225 204 298 237 190 175 379 299 141 3,420 69 141 1,012 195 23 62 85 2 -
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
RS Siti Maryam Manado RS Pancaran Kasih Manado RS Siloam Sonder Minahasa RS Budi Setia Langowan Minahasa RS Tonsea Minut RS Cantia Tompaso Baru Minahasa RS Bethesda Tomohon RSU Gunung Maria Tomohon RSU Budi Mulia Bitung RS Hermana Lembean RS Kalooran Amurang RS Advent Manado
1 2 3 4 5
RS TNI/POLRI RS. Tkt III Teling Manado Rumkit Tkt IV Bhayangkara Manado Rumkit Tkt IV AURI Manado RS. TNI AL Bitung RS. Kesdim Kotamobagu
c.
18 16
26 147
6
6 14 154 133 39 56 -
16 33 17 21 -
34 3
137 10
402
1,890
5 6
1 1
-
9 8
2 2
-
3 1
3 1
-
-
-
13
4 8
-
-
2
2
0 1
0 1 -
2
-
1 -
-
-
-
1 2
-
-
3
-
-
3
-
55 180 12 14 184 176 64 81 -
3
195 13
23
2,563
-
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 Keterangan: Medis : Dokter, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis Perawat : termasuk lulusan DIII dan S1 Farmasi : Apoteker, Asisten Apoteker Gizi : Lulusan D1 dan DIII Gizi (SPAG dan AKZI)
100
55
Teknisi Medis
46
47
: Analis, TEM & Penata Rontgen, Penata Anestesi, dan Fisioterapi
Sanitasi
: Lulusan SPPH, APK dan DIII Kesehatan Lingkungan
Kesmas
: SKM, MPH, dll
TABEL 56 JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 JUMLAH TENAGA MEDIS NO
UNIT KERJA
1
2 1 Puskesmas ……… 1 Kab. Bolaang Mongondow 2 Kab. Bolaang Mongondow Utara 3 Kab. Bolaang Mongondow Selatan 4 Kab. Bolaang Mongondow Timur 5 Kab. Minahasa 6 Kab. Minahasa Utara 7 Kab. Minahasa Selatan 8 Kab. Minahasa Tenggara 9 Kab. Kepulauan Talaud 10 Kab. Kepulauan Sangihe 11 Kabupaten Kepulauan Sitaro 12 Kota Tomohon 13 Kota Manado 14 Kota Bitung 15 Kota Kotamobagu SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RS ………… a. RS. Pemerintah 1 RSU Datoe Binangkang Bolmong 2 RSU Mala Talaud 3 RSU Liun Kendage Tahuna 4 RSU Sam Ratulangi Minahasa 5 RSU Prof. Kandouw Manado 6 RSU Prof. Ratumbuysang Manado 7 RSUD Amurang Minahasa Selatan 8 RSUD Walanda Maramis Minut 9 RSUD Noongan Minahasa 10 RSUD Manembo-Nembo Bitung 11 RSU Ratatotok b.
RS Swasta 1 RS Islam Moonow Kotamobagu
DR SPESIALIS
DOKTER UMUM
DOKTER GIGI
JUMLAH
3
4
5
6
0
11 14 6
0 -
-
0 0 0 -
4 89 8 1 5 0
2 2 0 -
29 53 29 29 8 16 17 25 65 25 17 344
13 16 6 -
3 3 1 3 13 2 2 10 3 0 44
3 15
2 2
50 23 7 12 6
5 3
2
DOKTER KELUARGA 7
1 0
32 56 30 32 21 16 19 27 75 28 17 388 5 21 144 34 8 13 11 2 -
2
1
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
RS Monompia Kotamobagu RS Kinapit Kotamobagu RS Siti Maryam Manado RS Pancaran Kasih Manado RS Siloam Sonder Minahasa RS Budi Setia Langowan Minahasa RS Tonsea Minut RS Cantia Tompaso Baru Minahasa RS Bethesda Tomohon RSU Gunung Maria Tomohon RSU Budi Mulia Bitung RS Hermana Lembean RS Kalooran Amurang RS Advent Manado
1 2 3 4 5
RS TNI/POLRI RS. Tkt III Teling Manado Rumkit Tkt IV Bhayangkara Manado Rumkit Tkt IV AURI Manado RS. TNI AL Bitung RS. Kesdim Kotamobagu
c.
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
6 4
11 11
1 1 -
4 -
2 -
10 25
5 7
10 14
7 7
-
6 1 1
-
-
-
8
17 21 -
23 2
-
3 1
34 3 -
180
168
17
365 -
1 Poltekes Manado
-
2 Bapelkes Manado
-
DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA 1 Kab. Bolaang Mongondow 2 Kab. Bolaang Mongondow Utara 3 Kab. Bolaang Mongondow Selatan 4 Kab. Bolaang Mongondow Timur 5 Kab. Minahasa
16 33 -
-
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
SARANA KESEHATAN LAIN 1 BKMM Manado 2 LABKES Manado 3 BTKL Manado 4 KKP Kls III Manado 5 B POM Manado 6 GFK Manado
18 16
-
3
-
4 4 2 5
-
3 -
2 -
-
6 4 2 6
1 -
-
0 3 0 0
2 0 2 0
2 3 0
-
0
-
-
2
2
6 Kab. Minahasa Utara 7 Kab. Minahasa Selatan 8 Kab. Minahasa Tenggara 9 Kab. Kepulauan Talaud 10 Kab. Kepulauan Sangihe 11 Kab. Kepulauan Sitaro 12 Kota Tomohon 13 Kota Manado 14 Kota Bitung 15 Kota Kotamobagu JUMLAH SE DINAS KESEHATAN
-
Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
-
11 3 2 2 2
1 -
0 0 180
JUMLAH PROPINSI RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
11 3 1 2 2 3 5 5
0 0
36
61
548 -
24.59
-
3 5 5 753
TABEL 57 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
NO 1 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
UNIT KERJA 2 Puskesmas ……… Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RS ………… a. RS. Pemerintah 1 RSU Datoe Binangkang Bolmong 2 RSU Mala Talaud 3 RSU Liun Kendage Tahuna 4 RSU Sam Ratulangi Minahasa 5 RSU Prof. Kandouw Manado 6 RSU Prof. Ratumbuysang Manado 7 RSUD Amurang Minahasa Selatan 8 RSUD Walanda Maramis Minut 9 RSUD Noongan Minahasa 10 RSUD Manembo-Nembo Bitung 11 RSU Ratatotok b.
RS Swasta 1 RS Islam Moonow Kotamobagu 2 RS Monompia Kotamobagu
TENAGA KEFARMASIAN APOTEKER 3 -
-
2 1 0
0 -
-
2 2 1 0
0 0
2 3
4 1 6 2
0
1 0
-
D-IV/S1 GIZI 8 2 4
-
1 3 19 7 14 5
-
-
9 4 1 6
1 14 25 7 6
33
59
2
2 2
1 1
6 10
108 10 6 18 13 2 3 3 -
-
3 1 0
0
-
D-III GIZI 9
0 -
D-I GIZI 10
11 8 3 4 5 23 9 11 20
1 0
-
1 2 19 5 0
-
-
1
4 1 5 1
1
10
-
0
-
6
5 2
3 0 1 3 14 1 7 3
-
-
JUMLAH 7
-
-
1 5 1 1
1 -
TENAGA GIZI
S1 FARMASI D-III FARMASI ASS APOTEKER 4 5 6
0
0 0 1
3
0
0 1 0 1 -
6 7 9 14 8
1 0 13 2 1
138
20
4 2
-
1 -
18 2 1 3 5 0
2 1 1 0
JUMLAH 11 12 9 3 4 6 23 9 11 21 7 7 22 16 9 159 4 2 23 3 1 3 6 -
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
RS Kinapit Kotamobagu RS Siti Maryam Manado RS Pancaran Kasih Manado RS Siloam Sonder Minahasa RS Budi Setia Langowan Minahasa RS Tonsea Minut RS Cantia Tompaso Baru Minahasa RS Bethesda Tomohon RSU Gunung Maria Tomohon RSU Budi Mulia Bitung RS Hermana Lembean RS Kalooran Amurang RS Advent Manado
1 2 3 4 5
RS TNI/POLRI RS. Tkt III Teling Manado Rumkit Tkt IV Bhayangkara Manado Rumkit Tkt IV AURI Manado RS. TNI AL Bitung RS. Kesdim Kotamobagu
c.
-
-
-
1
1 2
5 5
0 0
-
1 1
7 5
-
1 1
9 8
-
-
1 1 -
-
0 0
2 2
0
3 1
0 0
-
1
-
0
-
-
19
-
0
-
3 0
0 -
2
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
1
-
14
-
8
-
13
-
59
-
10
-
100
3
-
2
-
5 -
6 -
4 -
1
-
47
-
-
3 -
5
55 -
15 -
3 1
0 -
0
-
-
1 Poltekes Manado
2 2 -
3 1 -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 2 Bapelkes Manado
5 6
28
-
-
2
-
28
-
2
SARANA KESEHATAN LAIN 1 BKMM Manado
-
2 LABKES Manado
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
3 BTKL Manado
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4 KKP Kls III Manado
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5 B POM Manado 6 GFK Manado
23
-
-
-
23
-
-
-
-
2
-
-
-
2
-
-
-
-
DI DINAS KESEHATAN
-
1 Kab. Bolaang Mongondow
2
2 Kab. Bolaang Mongondow Utara
2
3 Kab. Bolaang Mongondow Selatan 4 Kab. Bolaang Mongondow Timur 5 Kab. Minahasa
0
0
0
3
0
3
0 -
4
1
0 -
2 0 -
0
-
2
2 -
3 -
1
3
0
4
0
1
0
1 -
6 Kab. Minahasa Utara
-
-
7 Kab. Minahasa Selatan
1
8 Kab. Minahasa Tenggara
1
9 Kab. Kepulauan Talaud 10 Kab. Kepulauan Sangihe
-
0
3 -
1 3 2
-
1 -
3
4
0
1
0
1
3
7
0
2
0
2
1
3
0
1
0
1
3
0
4
-
-
5 2
11 Kab. Kepulauan Sitaro 1
13 Kota Manado
1
14 Kota Bitung
2
JLH SE-DINAS KESEHATAN JUMLAH PROPINSI RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
1 -
-
1
-
12 Kota Tomohon
15 Kota Kotamobagu
2
0
1 -
1 2
0 0
0 3
4 -
7
0
1
0
1
3
0
1
0
1
0
2
0
1
0
1
0
3
0
3
0
3
13
7
10
15
45
2
20
38
31
51
133
253
6
205
0.27
9.20
1.70
Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
1 -
22 25
236
TABEL 58 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
NO
UNIT KERJA SARJANA KEPW
1 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
2 Puskesmas ……… Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RS ………… a. RS. Pemerintah 1 RSU Datoe Binangkang Bolmong 2 RSU Mala Talaud 3 RSU Liun Kendage Tahuna 4 RSU Sam Ratulangi Minahasa 5 RSU Prof. Kandouw Manado 6 RSU Prof. Ratumbuysang Manado 7 RSUD Amurang Minahasa Selatan 8 RSUD Walanda Maramis Minut 9 RSUD Noongan Minahasa 10 RSUD Manembo-Nembo Bitung 11 RSU Ratatotok b.
RS Swasta 1 RS Islam Moonow Kotamobagu
3 0 2 5 7 1 3 18 2 4 2 44
TENAGA KEPERAWATAN PERAWAT DIII PERAWAT LULUSAN SPK JUMLAH DIII BIDAN 4 5 6 7 23 133 156 11 43 20 63 26 2 25 27 2 7 19 26 5 27 86 115 10 69 123 192 34 13 66 79 9 29 46 80 13 81 66 154 18 55 80 136 10 63 46 112 13 31 47 96 7 34 132 168 21 45 90 139 27 31 18 51 20 553
997
2 1
14 43
13 43
13
612 43 1 13 11
86 86 9 19 34
0
0
0
1,594 29 87 711 129 10 32 45 -
226
BIDAN BIDAN 8
JUMLAH 9 65 11 7 21 84 82 75 30 38 54 28 8 37 46 17
76 37 9 26 94 116 84 43 56 64 41 15 58 73 37
603
829 -
7 6
4 11
56 2 1 2
17 6 1 4 10
11 17 -
0
0
73 8 2 6 10 -
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
RS Monompia Kotamobagu RS Kinapit Kotamobagu RS Siti Maryam Manado RS Pancaran Kasih Manado RS Siloam Sonder Minahasa RS Budi Setia Langowan Minahasa RS Tonsea Minut RS Cantia Tompaso Baru Minahasa RS Bethesda Tomohon RSU Gunung Maria Tomohon RSU Budi Mulia Bitung RS Hermana Lembean RS Kalooran Amurang RS Advent Manado
RS TNI/POLRI 1 RS. Tkt III Teling Manado 2 Rumkit Tkt IV Bhayangkari Manado 3 Rumkit Tkt IV AURI Manado 4 RS. TNI AL Bitung 5 RS. Kesdim Kotamobagu SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
1
6 26
-
-
2 3
-
12 107
2 39 20
5 11 111 106
19 15
19 36
-
-
-
19 133 5 13 152 129 38 51 -
1 1
6 13
7 14 -
1
-
-
1 1 2 4
1 1 1
1 3
1 2 -
-
1 5
3 -
-
c.
-
-
43 5
86 4
22
864
697
32
9
129 9 1,583
-
2
-
6 1
8 1
78
171
84
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 1 Poltekes Manado 2 Bapelkes Manado
-
-
2
41 3
5
12
31
43
-
-
-
SARANA KESEHATAN LAIN 1 BKMM Manado
2
-
4
6
-
-
-
2 LABKES Manado
1
-
9
10
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3 BTKL Manado
-
4 KKP Kls III Manado 5 B POM Manado 6 GFK Manado
-
-
2
-
2
-
4 -
DI DINAS KESEHATAN 1 Kab. Bolaang Mongondow
233 -
2 Kab. Bolaang Mongondow Utara
1
3 Kab. Bolaang Mongondow Selatan 4 Kab. Bolaang Mongondow Timur
6 0
-
4
10
5
6
1
6
7
2
6
8
-
1 0 -
1
2
3
3
1
1
0
-
5 Kab. Minahasa
-
6 Kab. Minahasa Utara
1
7 Kab. Minahasa Selatan
1
8 Kab. Minahasa Tenggara
3
2
9 Kab. Kepulauan Talaud
-
10 Kab. Kepulauan Sangihe
-
0 3 -
11
3
5
8
9
13
3
4
7
4
6
1
1
2
4
7
2
0
2
5
5
11 Kab. Kepulauan Sitaro
-
3
-
12 Kota Tomohon 13 Kota Manado
-
10
0 -
14 Kota Bitung 15 Kota Kotamobagu JLH SE-DINAS KESEHATAN JUMLAH PROPINSI RASIO TERHADAP 100.000 PDDK Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
0
3 -
1
6
7
2
11
13
1
0
0 0
1
1
3
4
1
2
3
1
2
5
8
6
21
78
105
12
20
32
72
1,438
1,772
3,282
322
701
1,032
147.25
-
46.30
TABEL 59 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 NO
UNIT KERJA
1
2
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Puskesmas ……… Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RS ………… a. RS. Pemerintah 1 RSU Datoe Binangkang Bolmong 2 RSU Mala Talaud 3 RSU Liun Kendage Tahuna 4 RSU Sam Ratulangi Minahasa 5 RSU Prof. Kandouw Manado 6 RSU Prof. Ratumbuysang Manado 7 RSUD Amurang Minahasa Selatan 8 RSUD Walanda Maramis Minut 9 RSUD Noongan Minahasa 10 RSUD Manembo-Nembo Bitung 11 RSU Ratatotok b.
RS Swasta 1 RS Islam Moonow Kotamobagu 2 RS Monompia Kotamobagu
TENAGA KESMAS D-III KESMAS 4
SARJANA KESMAS[a]
3
JUMLAH 5
TENAGA SANITASI DI SANITASI 7
DIII SANITASI 6
JUMLAH 8
6 9 1 4 20 5 5 6 4 1 5 8 5 11
0 0 0 -
4 20 5 5 6 4 1 5 9 5 11
22 4 1 2 11 24 2 5 9 5 6 8 11 15 8
91
133
-
0 0 0 1 -
90
6 9 1
1
1 1 2 14 12 9 13 25 12 2 3 11 11 1
23 5 3 2 25 36 11 18 34 17 8 11 22 26 9
117
250
-
-
1 1 5 2 4 3 0
-
1 1 -
5 3
1 -
4 3 0
7 2
-
1 3 -
3 2 -
12 1
1 0
8 5 15 3 -
1 6 0
1 7 -
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
RS Kinapit Kotamobagu RS Siti Maryam Manado RS Pancaran Kasih Manado RS Siloam Sonder Minahasa RS Budi Setia Langowan Minahasa RS Tonsea Minut RS Cantia Tompaso Baru Minahasa RS Bethesda Tomohon RSU Gunung Maria Tomohon RSU Budi Mulia Bitung RS Hermana Lembean RS Kalooran Amurang RS Advent Manado
1 2 3 4 5
RS TNI/POLRI RS. Tkt III Teling Manado Rumkit Tkt IV Bhayangkara Manado Rumkit Tkt IV AURI Manado RS. TNI AL Bitung RS. Kesdim Kotamobagu
c.
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
1 -
-
-
1
0 0
1 -
-
0 0 -
-
1 -
18
-
1 -
3
1 0 -
-
1
1
-
19
18
2 -
2
2 -
-
-
1
1
1 0
-
-
1
1
2
-
-
3 -
26
44
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 1 Poltekes Manado
17
-
17
31
2 Bapelkes Manado
2
-
2
1
15
-
31 2
3
SARANA KESEHATAN LAIN 1 BKMM Manado 2 LABKES Manado 3 BTKL Manado 4 KKP Kls III Manado 5 B POM Manado 6 GFK Manado DI DINAS KESEHATAN 1 Kab. Bolaang Mongondow
11
0
11
2 Kab. Bolaang Mongondow Utara
6
0
6
0
3 Kab. Bolaang Mongondow Selatan
4
0
4
0
4 Kab. Bolaang Mongondow Timur
1
-
1
1
0 0
15 0
1
1
4
5
5 Kab. Minahasa
-
-
6 Kab. Minahasa Utara
9
-
9
2
1
3
7 Kab. Minahasa Selatan
2
-
2
1
2
3
8 Kab. Minahasa Tenggara
2
-
2
2
3
5
9 Kab. Kepulauan Talaud
3
-
3
1
2
3
10 Kab. Kepulauan Sangihe
-
-
-
11 Kab. Kepulauan Sitaro 12 Kota Tomohon 13 Kota Manado 14 Kota Bitung 15 Kota Kotamobagu JLH SE DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
6 -
0 -
-
-
6 -
-
9
10
-
10
63
-
63
171
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
7.67
2
2 -
9
JUMLAH PROPINSI
Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 Keterangan: [a] Termasuk S2 dan S3
-
-
173
2 -
3
4 -
-
3 42
151 6.77
143
336
TABEL 60 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
NO 1
UNIT KERJA
2 1 Puskesmas ……… 1 Kab. Bolaang Mongondow 2 Kab. Bolaang Mongondow Utara 3 Kab. Bolaang Mongondow Selatan 4 Kab. Bolaang Mongondow Timur 5 Kab. Minahasa 6 Kab. Minahasa Utara 7 Kab. Minahasa Selatan 8 Kab. Minahasa Tenggara 9 Kab. Kepulauan Talaud 10 Kab. Kepulauan Sangihe 11 Kabupaten Kepulauan Sitaro 12 Kota Tomohon 13 Kota Manado 14 Kota Bitung 15 Kota Kotamobagu SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RS ………… a. RS. Pemerintah 1 RSU Datoe Binangkang Bolmong 2 RSU Mala Talaud 3 RSU Liun Kendage Tahuna 4 RSU Sam Ratulangi Minahasa 5 RSU Prof. Kandouw Manado 6 RSU Prof. Ratumbuysang Manado 7 RSUD Amurang Minahasa Selatan 8 RSUD Walanda Maramis Minut 9 RSUD Noongan Minahasa 10 RSUD Manembo-Nembo Bitung 11 RSU Ratatotok
TENAGA TEKNISI MEDIS ANALIS LAB. 3
TEM & P.RONTG 4
P.ANESTESI 5
FISIOTERAPIS 6
JUMLAH 7 -
1 1 1 -
0 0 -
0 1 1
0 0 -
0 0 -
0 0 -
0 0 -
1 1 1 -
1 0 -
1 1 1 -
1 1 1 8
-
-
-
1 5 1 13
4 5 -
0 2
0 1
0 1
2
8
4
1
1 4
-
0 0
0 0
0 0
9 2 0 0
0
0
0
0
-
-
-
23 2 -
b. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
RS Swasta RS Islam Moonow Kotamobagu RS Monompia Kotamobagu RS Kinapit Kotamobagu RS Siti Maryam Manado RS Pancaran Kasih Manado RS Siloam Sonder Minahasa RS Budi Setia Langowan Minahasa RS Tonsea Minut RS Cantia Tompaso Baru Minahasa RS Bethesda Tomohon RSU Gunung Maria Tomohon RSU Budi Mulia Bitung RS Hermana Lembean RS Kalooran Amurang RS Advent Manado
1 2 3 4 5
RS TNI/POLRI RS. Tkt III Teling Manado Rumkit Tkt IV Bhayangkara Manado Rumkit Tkt IV AURI Manado RS. TNI AL Bitung RS. Kesdim Kotamobagu
c.
1 1
2 2
-
1 1
4
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
2 0
-
-
-
-
-
-
-
-
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
6
13
9
4 8 2 -
16
44
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 1 Poltekes Manado
-
-
-
-
-
2 Bapelkes Manado
-
-
-
-
-
SARANA KESEHATAN LAIN 1 BKMM Manado
0
0
0
0
-
2 LABKES Manado
0
0
0
0
-
3 BTKL Manado
0
0
0
0
-
4 KKP Kls III Manado
0
0
0
0
-
5 B POM Manado
0
0
0
0
-
6 GFK Manado
0
0
0
0
-
DI DINAS KESEHATAN 1 Kab. Bolaang Mongondow
0
0
0
0
-
2 Kab. Bolaang Mongondow Utara
0
0
0
0
-
3 Kab. Bolaang Mongondow Selatan
0
0
0
0
-
4 Kab. Bolaang Mongondow Timur
0
0
0
0
-
5 Kab. Minahasa
0
0
0
0
-
6 Kab. Minahasa Utara
0
0
0
0
-
7 Kab. Minahasa Selatan
0
0
0
0
-
8 Kab. Minahasa Tenggara
0
0
0
0
-
9 Kab. Kepulauan Talaud
0
0
0
0
-
10 Kab. Kepulauan Sangihe
0
0
0
0
-
11 Kab. Kepulauan Sitaro
0
0
0
0
-
12 Kota Tomohon
0
0
0
0
-
13 Kota Manado
0
0
0
0
-
14 Kota Bitung
0
0
0
0
-
15 Kota Kotamobagu
0
0
0
0
-
JLH SE DINAS KESEHATAN
14
13
9
21
57
JUMLAH PROPINSI
28
26
18
42
114
1.26
1.17
0.81
1.88
5.11
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
TABEL 61 ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
NO
SUMBER BIAYA
1
2
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah 3
% 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1 APBD PROVINSI - Belanja Tidak Langsung - Belanja Langsung
13,553,462,130
30.618
5,905,900,000
13.342
2 APBN : - Dekon
14,281,348,000
32.262
9,933,248,000
22.440
592,603,100
1.339
WHO
150,000,000
0.339
GAVI
356,020,000
0.804
GF TB
2,887,815,000
6.524
GF AIDS
2,309,298,255
5.217
44,266,561,230
100
- Tugas Pembantuan 3 Bantuan Luar Negri (BLN) 4 Lain Lain
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
TOTAL APBD KABUPATEN/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KABUPATEN
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
#REF!
-
TABEL 62 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 PEMILIKAN/PENGELOLA NO
FASILITAS KESEHATAN
1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
PEM.PUSAT
PEM.PROV
PEM.KABUPATEN/KOTA
TNI/POLRI
BUMN
SWASTA
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
9
RUMAH SAKIT UMUM RUMAH SAKIT JIWA RUMAH SAKIT BERSALIN RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA PUSKESMAS PERAWATAN PUSKESMAS NON PERAWATAN PUSKESMAS KELILING PUSKESMAS PEMBANTU RUMAH BERSALIN BALAI PENGOBATAN/KLINIK PRAKTIK DOKTER BERSAMA PRAKTIK DOKTER PERORANGAN PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL POLINDES POSKESDES POSYANDU APOTEK TOKO OBAT GFK INDUSTRI OBAT TRADISIONAL INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL
Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
1
9
5
15 232 367 2,158 -
TABEL 63 UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 JUMLAH NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu
JUMLAH
DESA/ KELURAHAN
DESA SIAGA
POSKESDES
3
4
5
152 91 60 51 237 125 156 76 153 167 84 40 87 69 32 1,580
Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009
145 31 24 29 237 100 96 76 77 147 84 44 62 69 32 1,253
POLINDES
POSYANDU
6
7
0 11 1
79 21 15 13 11 30 33
28 30 58 71 2 85 27 3 0 47 6 369
1 2 1 11 5 7 229
193 91 67 48 285 160 159 76 158 292 104 61 298 127 39 2,158
TABEL 64 INDIKATOR PELAYANAN RUMAH SAKIT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 JENIS PELAYANAN NO
NAMA RUMAH SAKIT[a] UMUM/KHUSUS
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
2 RS. Datoe Binangkang Bolmong RS. Islam Moonow Bolmong Rumkit Kesdim Ktg Bolmong RS. Kinapit Kotamobagu RS. Monompia Kotamobagu RS. Mala Talaud RS. Liun Kendage Tahuna RS. Sam Ratulangi Minahasa RSUD Noongan Minahasa RS. Sonder Siloam Minahasa RS. Budi Setia Langowan Minahasa RSU. Bethesda Tomohon RSU. Gunung Maria Tomohon RS. Cantia Tompaso Baru Minahasa RSUD Amurang Minsel RS. Kalooran Amurang Minsel RS. DR. Wahyu Slamet Bitung RS. Budi Mulia Bitung RSUD Manembo-nembo Bitung RS. Tkt III Teling Manado RS. Bhayangkara Manado RS. Siti Maryam Manado RS. Prof. DR.V.L. Ratumbuysang RS. Pancaran Kasih Manado RS. Tkt IV Lanud Samrat Manado RS. Prof. Kandow Manado RSUD Walanda Maramis Minut RSU Hermana Lembean Minut
Sumber: Keterangan: [a] termasuk rumah sakit swasta
3 Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum
JUMLAH TEMPAT TIDUR
KELUAR (HIDUP + MATI)
MATI SELURUHNYA
4
5
6
93 30 22 20 23 100 148 106 75 50 79 226 250 50 48 86 43 111 70 169 34 73 250 170 12 531 75 15 100
JUMLAH PASIEN
JUMLAH HARI MATI >= 48 PERAWATAN JAM DIRAWAT 7 8
BOR
LOS
TOI
GDR
NDR
9
10
11
12
13
554
20
12
1,574
4.3
2.8
63.0
36.1
21.7
7,790 2,497 480 2,671 10,485 9,748 1,925 166 5,685
146 70 10 56 227 116 39 1 167
28 42 19 125 117 7 42 60
33,904 13,698 1,379 9,612 58,510 55,923 9,037 217 20,175
87.6 50.0 7.6 33.3 70.9 61.3 49,5 1,2 64,3
4.4 5.5 2.9 3.6 5.6 5.7 4,7 1,3 3,5
0.6 5.5 35.1 7.2 2.3 3.6 4,8 104,2 2,0
18.7 28.0 20.8 21.0 21.6 11.9 20,3 6,6 29,4
3.6 16.8 16.8 7.1 11.9 12.0 3,6 253.0 10'6
8,663 663 1,871 2,587 7,252 210 20,227 115 266 4,747
187 9 23 67 100 8 818 6 122
129 9 15 6 49 5 522 5 71
57,952 2,389 11,595 84,835 39782.0 646 148,406 5,427 826 19,607
94.0 19.3 43.4 93.0 64.1 14.8 76.6 41.0 20.0 58.0
6.7 3.6 6.2 32.8 5.5 3.1 7.3 0.0 3.1 3.9
0.4 15.1 8.0 2.5 3.1 17.8 2.2 0.0 24.0 2.9
21.6 13.6 12.3 25.9 13.8 38.1 40.3 0.0 2.2 25.7
14.9 13.6 8.0 2.3 6.8 23.8 25.7 0.0 1.1 15.1
-