KATA PENGANTAR
Laporan pencapaian hasil pembangunan di Sulawesi Utara khususnya pembangunan kesehatan dilakukan melalui berbagai sarana diantaranya melalui
buku profil kesehatan.
Ketersediaan profil kesehatan yang diterbitkan tepat waktu merupakan salah satu indikator dalam rencana strategis Provinsi Sulawesi Utara dalam bidang kesehatan. Profil kesehatan memaparkan hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Sulawesi Utara di tahun 2010. Dengan demikian dapat dikatakan Buku Profil Kesehatan ini pada intinya berisi berbagai data dan informasi yang menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di Sulawesi Utara pada tahun 2010. Penyusunan Buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 ini dilakukan dengan memperhatikan petunjuk teknis penyusunan profil kesehatan yang diterbitkan oleh Pusdatin Depkes tahun 2008. Penerapan Juknis Penyusunan Profil Kesehatan dengan menggunakan data terpilah menurut jenis kelamin untuk tahun 2010 belum memungkinkan dilaksanakan mengingat ketersediaan data terpilah baik dari kabupaten/kota maupun dari program masih sangat minimal. Profil Kesehatan Provinsi dengan menggunakan data terpilah menurut jenis kelamin akan diterbitkan pada profil tahun 2011. Buku Profil Kesehatan ini disajikan dalam bentuk hard copy (pencetakan buku) dan soft copy (CD), dan dapat diakses dalam website resmi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara dengan alamat http:www.depkes.go.id/dinkessulut Kepada tim yang telah bekerja keras serta kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Buku Profil Kesehatan ini, kami sampaikan penghargaan dan terima kasih. Kami menyadari bahwa data yang tersedia dan bentuk penyajian dalam Buku Profil Kesehatan ini masih terdapat kekurangan. Untuk itu kami mengharapkan masukan dari pengguna untuk perbaikan buku ini di masa mendatang. Semoga Buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 ini dapat bermanfaat. Manado,
Juni 2011
Kepala Balai Data, Surveilans dan Sistem Informasi Kesehatan
Dr. Nora Lumentut NIP. 196201081996032001 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
i
ii
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
KATA SAMBUTAN
Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat dan karuniaNya sehingga Buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 dapat diterbitkan sebagai wujud kerja keras dan partisipasi seluruh jajaran lingkup Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara sekaligus membuktikan bahwa Balai Data Surveilans dan Sistem Informasi Kesehatan yang merupakan UPTD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara mampu menjabarkan salah satu indikator dalam Renstra DInas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara yaitu Ketersediaan Profil Kesehatan Provinsi yang tepat waktu. Saya menyambut baik terbitnya Buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 ini karena dengan profil kesehatan dapat diketahui gambaran kondisi kesehatan yang diperlihatkan dengan indikator-inkator seperti indikator derajat kesehatan, indikator upaya kesehatan, indikator sumber daya kesehatan serta indikator-indikator lain yang terkait dengan kesehatan. Di era informasi dan teknologi sekarang ini, semakin dirasakan bahwa data dan informasi kesehatan sangat dibutuhkan, baik untuk manajemen kesehatan, pelaksanaan pelayanan kesehatan, pengambilan keputusan serta dapat digunakan sebagai salah satu rujukan data dan informasi. Oleh karena itu di masa-masa mendatang perlu dibangun kerjasama dalam e ge
a gka
Data Kesehata
de ga
ara
e i gkatka koordi asi dala
pertukara
data dan informasi baik di lingkungan Dinas Kesehatan tingkat Provinsi, tingkat Kabupaten/Kota maupun dengan sektor terkait di berbagai tingkatan administrasi. Kerja sama tersebut dibutuhkan dalam meningkatkan kualitas data yang dibutuhkan untuk manajemen kesehatan. Tak ada gading yang tak retak, saran dan kritik untuk penyempurnaan buku ini sangat kami harapkan, kerja sama yang telah dibina dalam proses penyusunan buku ini harus terus ditingkatkan. Pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam menyumbangkan usulan, pikiran, data dan informasi dalam pembuatan Buku Profil ini. Semoga Buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara ini dapat bermanfaat. Manado, Juni 2011 Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara
Dr. MAXI R. RONDONUWU, DHSM NIP. 196405201991031003
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
iii
iv Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
DAFTAR ISI KATA SAMBUTAN
i
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
v
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
v
BAB
I
PENDAHULUAN
BAB
II
GAMBARAN UMUM
BAB
1
A. KEPENDUDUKAN ………………………………………………………………………………………..
3
B. KEADAAN EKONOMI …………………………………………………………………………………..
5
C. INDEK“ PEMBANGUNAN KE“EHATAN MANU“IA ………………………………………..
8
III SITUASI DERAJAT KESEHATAN A. UMUR HARAPAN HIDUP WAKTU LAHIR ……………………………………………………..
9
B. MORTALITA“ ……………………………………………………………………………………………..
10
. ANGKA KEMATIAN BAYI ………………………………………………………………………….
10
. ANGKA KEMATIAN BALITA ……………………………………………………………………..
12
. ANGKA KEMATIAN IBU …………………………………………………………………………..
13
. “TATU“ GI)I …………………………………………………………………………………………….
14
C. MORBIDITAS .
BAB
PENYAKIT MENONJOL TAHUN
…………………………………………………..
16
. ACUTE FLACCID PARALY“I“ AFP …………………………………………………………….
16
. PENYAKIT HIV/AID“ …………………………………………………………………………………
18
. PENYAKIT MALARIA …………………………………………………………………………………
19
. PENYAKIT DEMAM DERDARAH DENGUE …………………………………………………
21
. PENYAKIT RUBERKULO“I“ PARU ……………………………………………………………..
24
7. PENYAKIT DIARE ……………………………………………………………………………………..
25
. PENYAKIT RABIE“ …………………………………………………………………………………….
26
IV UPAYA PELAYANAN KESEHATAN A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR
29
1. KESEHATAN IBU a. PELAYANAN ANTE NATAL K DAN K …………………………………………………
29
. PERTOLONGAN PER“ALINAN OLEH TENAGA KE“EHATAN ……………………
31
. PELAYANAN NIFA“ ……………………………………………………………………………….
32
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
v
d. PELAYANAN PEMBERIAN TABLET FE / FE ………………………………………..
33
e. PENANGANAN KOMPLIKASI OBSTETRI (PK)
34
2. KESEHATAN ANAK a. CAKUPAN PELAYANAN NEONATAL PERTAMA (KN1) DAN NEONATUS LENGKAP …………………………………………………………………………………………….. . PENANGANAN KOMPLIKA“I NEONATAL PK
35
……………………………………..
36
BULAN ……………………………..
37
a. PREVALEN“I GI)I BURUK ………………………………………………………………………
38
. PENIMBANGAN BALITA ………………………………………………………………………..
39
. PEMBERIAN KAP“UL VITAMIN A …………………………………………………………..
39
d. BALITA GI)I BURUK MENDAPAT PERAWATAN ……………………………………..
40
. IMUNI“A“I BAYI ………………………………………………………………………………………
41
c. CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI (29 HARI– 3. UPAYA KESEHATAN GIZI
5. KESEHATAN LINGKUNGAN a. “O“IALI“A“I PENDEKATAN KABUPATEN/KOTA “EHAT ………………………….
46
. PENYEHATAN PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN …………………………………..
46
. PENYEHATAN “ARANA “ANITA“I DA“AR ……………………………………………….
47
e. PEMERIK“AAN TEMPAT UMUM DAN PENGOLAHAN MAKANAN ………….
50
6. JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA-BAYAR …………………………………
51
B. PELAYANAN KESEHATAN PENGEMBANGAN . KE“EHATAN KERJA ……………………………………………………………………………………
54
. PELAYANAN KE“EHATAN U“IA LANJUT …………………………………………………….
54
. PELAYANAN KE“EHATAN PADA “ITUA“I BENCANA …………………………………..
56
C. PELAYANA N KESEHATAN PENUNJANG 1. KEGIATAN PELAYANAN BPPK
vi
A. PEMERIK“AAN ……………………………………………………………………………………..
58
B. PENERIMAAN “PE“IMEN ………………………………………………………………………
59
C. JENI“ DAN JUMLAH PEMERIK“AAN TIAP KELOMPOK BIDANG ……………..
59
D. REALI“A“I PEMERIK“AAN MENURUT JENI“ PARAMETER ………………………
61
E. ANALI“I“ KEGIATAN PEMERIK“AAN ………………………………………………………
61
F. ANALI“I“ KECENDERUNGAN PERMINTAAN KEBUTUHAN ………………………
62
G. ANALI“I“ HA“IL PEMERIK“AAN ……………………………………………………………..
62
H. PELAYANAN RUJUKAN LABORATORIUM ……………………………………………….
64
I. PEMANTAPAN MUTU …………………………………………………………………………….
64
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
BAB
V
SUMBER DAYA KESEHATAN A SARANA KESEHATAN
67
. PU“KE“MA“ ……………………………………………………………………………………………... 67 . RUMAH “AKIT …………………………………………………………………………………………… 72 . APOTEK DAN TOKO OBAT …………………………………………………………………………. 75 . “ARANA KE“EHATAN BER“UMBERDAYA MA“YARAKAT ……………………………. 75 B. TENAGA KESEHATAN . TENAGA MEDI“ ………………………………………………………………………………………… 78 . TENAGA PARAMEDI“ ………………………………………………………………………………… 80 C. PEMBIAYAAN KE“EHATAN …………………………………………………………………………… 81 BAB
VI
DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN 1 PROGRAM JAMKE“DA ………………………………………………………………………………….. 84 2 PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR A. PENGENDALIAN PENYAKIT HIV/AID“ ………………………………………………………… 85 B. PENGENDALIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE …………………………. 85 3 PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR ………………………………………………… 86 4 LINGKUNGAN “EHAT ……………………………………………………………………………………. 86 5 PROGRAM KE“EHATAN IBU DAN ANAK ………………………………………………………… 87 6 PROGRAM PENGEMBANGAN PELAYANAN KE“EHATAN DAERAH TPK …………… 87 7 LAIN-LAIN …………………………………………………………………………………………………….. 87
BAB
VII PENUTUP
89
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
vii
viii Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
DAFTAR TABEL TABEL 2.1.
LUAS WILAYAH, JUMLAH PENDUDUK DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA SE PROPINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2010
5
TABEL 2.2.
PERBANDINGAN IPM KABUPATEN /KOTA TAHUN 2008-2009
6
TABEL 3.1
PENYEBAB KEMATIAN NEONATAL DI SULAWESI UTARA TAHUN 2010
11
TABEL 3.2
PERKIRAAN SASARAN MDGs 2014 DI SULAWESI UTARA
15
TABEL 3.3.
JUMLAH KASUS, MENINGGAL DAN CFR DBD DI SULAWESI UTARA TAHUN 2005-2010
TABEL 4.1.
JUMLAH BAYI YANG DIVAKSINASI MENURUT JENIS ANTIGEN DI KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2010
40
TABEL 4.2.
DISTRIBUSI JUMLAH PENDUDUK DENGAN JAMINAN KESEHATAN PRABAYAR MENURUT JENIS JAMINAN DAN KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI UTARA TAHUN 2010
52
TABEL 4.3.
CAKUPAN PELAYANAN MASYARAKAT MISKIN DAN JPKM GAKIN KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI UTARA TAHUN 2010
53
TABEL 4.4.
DISTRIBUSI PENDUDUK PRA-USILA DAN USILA YANG DILAYANI KESEHATAN TAHUN 2010
55
TABEL 4.5.
KABUPATEN, KECAMATAN, PUSKESMAS DAN NAMA PULAU YANG TERMASUK DTPK DI SULAWESI UATAR TAHUN 2010
TABEL 5.1
DAFTAR PUSKESMASMENURUT KABUPATEN/KOTA DAN STATUS PERAWATAN DI SULAWESI UTARA TAHUN 2010
69
TABEL 5.2.
DAFTAR RUMAH SAKIT DI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2010
73
TABEL 5.3
PERBANDINGAN DANA KESEHATAN DEKONSENTRASIPROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2010
82
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
ix
x
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
DAFTAR GAMBAR GAMBAR 2.1.
PETA WILAYAH PROVIN“I “ULAWE“I UTARA ……………....……………………………………….
3
GAMBAR 2.2.
DISTRIBUSI PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR DI SULAWE“I UTARA TAHUN …………………………………………………………………………………
4
GAMBAR 2.3.
PIRAMIDA PENDUDUK “ULAWE“I UTARA TAHUN
4
GAMBAR 2.4
GRAFIK PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TAHUN 2001 –
…………..
5
GAMBAR 2.5
SKOR INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN/KOTA SE SULAWESI UTARA TAHUN …………………………………………………………………………………………………………
7
UMUR HARAPAN HIDUP PENDUDUK DI KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI UTARA TAHUN ………………………………………………………………………………………………………….
7
SKOR DAN RANKING INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN/KOTA SE “ULAWE“I UTARA “E“UAI RI“KE“DA“ …………………………………………………………..
8
UMUR HARAPAN HIDUP PENDUDUK DI KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI UTARA TAHUN ………………………………………………………………………………………………………….
9
GAMBAR 3.2.
TREN UMUR HARAPAN HIDUP “ULAWE“I UTARA ………………………………………………….
9
GAMBAR 3.3.
“ITUA“I ANGKA KEMATIAN BAYI DI “ULAWE“I UTARA ………………………………………….
10
GAMBAR 3.4
DI“TRIBU“I KA“U“ KEMATIAN BAYI DI “ULAWE“I UTARA TAHUN
11
GAMBAR 3.5.
DI“TRIBU“I KA“U“ KEMATIAN BALITA DI “ULAWE“I UTARA TAHUN
GAMBAR 3.6.
“ITUA“I JUMLAH DAN ANGKA KEMATIAN IBU DI “ULAWE“I UTARA ……………………..
13
GAMBAR 3.7.
DISTRIBUSI KASUS KEMATIAN IBU MATERNAL DI SULAWESI UTARA TAHUN 2010 .
13
GAMBAR 3.8
PROPOR“I KEMATIAN IBU MATERNAL DI “ULAWE“I UTARA TAHUN
14
GAMBAR 3.9.
DI“TRIBU“I KA“U“ GI)I BURUK PADA BAYI DI “ULAWE“I UTARA TAHUN
GAMBAR 3.10.
PENYAKIT MENULAR MENONJOL DI SULAWESI UTARA BERDASARKAN LAPORAN “TP BERBA“I“ PU“KE“MA“ ……………………………………………………………………………………. 16
GAMBAR 3.11..
DI“TRIBU“I PENEMUAN KA“U“ AFP DI “ULAWE“I UTARA TAHUN
GAMBAR 3.12.
NON POLIO AFP RATE DI SULAWESI UTARA TAHUN 2007—
GAMBAR 3.13.
TREN PENEMUA N KASUS HIV/AIDS TAHUN 1997—
GAMBAR 3.14.
GAMBAR 2.6. GAMBAR 2.7 GAMBAR 3.1
GAMBAR 3.15.
………………………………………..
…………………
…………….. 12
…………….
……… 15
………………..
17
………………………….
17
……………………………………..
18
DISTRIBUSI KASUS HIV DAN KASUS AIDS DI SULAWESI UTARA SAMPAI DESEMBER …………………………………………………………………………………………………………………..…
18
DISTRIBUSI KASUS HIV/AIDS TOTAL TAHUN 1997S/D FEBRUARI 2010 MENURUT KAB/KOTA “E PROVIN“I “ULAWE“I UTARA ……………………………………………………………
19
DI “ULAWE“I UTARA…………... 20
GAMBAR 3.16.
KASUS MALARIA KLINIS DAN AMI TAHUN 2005-
GAMBAR 3.17
DISTRIBUSI KASUS MALARIA KLINIS DAN AMI TAHUN 2005-2009 DI SULAWESI UTARA……………………………………………………………………………………………………………………
20
DI“TRIBU“I KA“U“ DBD DI “ULAWE“I UTARA TAHUN
21
GAMBAR 3.18.
…………………………………..
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
xi
GAMBAR 3.19.
GRAFIK PERBANDINGAN KASUS DAN CFR DBD DI SULAWESI UTARA TAHUN 2005…………………………………………………………………………………………………………………….. 22
GAMBAR 3.20
GRAFIK KASUS DAN KEMATIAN KARENA DBD DI SULAWESI UTARA MENURUT BULAN “EPANJANG TAHUN ……………………………………………………………………………… ……………………
23
GAMBAR 3.21.
POLA BULANAN KASUS DBD DI SULAWESI UTARATAHUN 2005-
GAMBAR 3.22
DISTRIBUSI PENEMUAN KASUS TB PARU KLINIS DAN TB POSITIF DI SULAWESI UTARA TAHUN ……………………………………………………………………………………………..
24
GAMBAR 3.23.
CDR TB PARU KABUPATEN/KOTA DI “ULAWE“I UTARA TAHUN
…………………...
24
GAMBAR 3.24.
ANGKA KE“EMBUHAN TB PARU DI “ULAWE“I UTARA TAHUN
………………………
25
GAMBAR 3.25.
DI“TRIBU“I KA“U“ DIARE DI “ULAWE“I UTARA TAHUN
………………………………..
25
GAMBAR 3.26.
PERBANDINGAN KA“U“ GIGITAN DAN LY““A DI “ULAWE“I UTARA TAHUN
GAMBAR 3.27.
PERBANDINGAN KASUS GIGITAN DAN PEMBERIAN VAR DI SULAWESI UTARA TAHUN 2006…………………………………………………………………………………………………….
26
PETA DISTRIBUSI KASUS GIGITAN DAN KASUS LYSSA DI SULAWESI UTARA TAHUN ……………………………………………………………………………………………………………………..
27
GAMBAR 4.1
PERBANDINGAN CAKUPAN K DAN K DI “ULAWE“I UTARA TAHUN
……………
30
GAMBAR 4.2.
GAUGEMETER CAKUPAN K DAN K DI “ULAWE“I UATAR TAHUN
……………….
30
GAMBAR 4.3.
KE“ENJANGAN PELAYANAN ANTENATAL K DAN K DI “ULAWE“I UTARA ……………
30
GAMBAR 4.5
CAKUPAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN DI SULAWESI UTARA TAHUN ……………………………………………………………………………………………………………………..
31
GAUGEMETER CAKUPAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN DI SULAWESI UTARA TAHUN ……………………………………………………………………………………………..
32
CAKUPAN PERSALINAN OLEH NAKES 1 TAHUN TERAKHIR MENURUT PROVINSI TAHUN ………………………………………………………………………………………………………...
32
GAMBAR 4.8.
DI“TRIBU“I CAKUPAN PELAYANAN NIFA“ DI “ULAWE“I UTARA TAHUN
……….
33
GAMBAR 4.9.
GAUGEMETER CAKUPAN PELAYANAN NIFA“ DI “ULAWE“I UTARA TAHUN
…..
33
GAMBAR 4.10
CAKUPAN PEMBERIAN TABLET FE 1 DAN FE 3 PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN ……………………………………………………………………………………………………………………..
34
GAUGEMETER CAKUPAN PEMBERIAN TABLET FE 1 DAN FE 3 PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN ……………………………………………………………………………………………..
34
CAKUPAN PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI DI SULAWESI UTARA TAHUN ………………………………………………………………………………………………………….
35
GAUGEMETER CAKUPAN PERTOLONGAN KOMPLIKASI PERSALINAN DI PROVINSI “ULAWE“I UTARA TAHUN ……………………………………………………………………………..
35
GAMBAR 4.14.
DI“TRIBU“I CAKUPAN KN DAN KN LENGKAP DI “ULAWE“I UTARA TAHUN
36
GAMBAR 4.15.
GAUGEMETER CAKUPAN KN1 DAN KN LENGKAP DI SULAWESI UTARA TAHUN 2010 ……………………………………………………………………………………………………………………..
36
CAKUPAN PKN DI SULAWESI UTARA TAHUN 2010 ………………………………………………..
37
GAMBAR 3.28.
GAMBAR 4.6 GAMBAR 4.7.
GAMBAR 4.11. GAMBAR 4.12. GAMBAR 4.13.
GAMBAR 4.16
xii
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
….
….
23
26
GAMBAR 4.17.
CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI DI “ULAWE“I UTARA TAHUN
…………………………..
GAMBAR 4.18.
PREVALEN“I BALITA KEKURANGAN GI)I PER PROVIN“I RI“KE“DA“
GAMBAR 4.19
PREVALEN“I GI)I KURANG MENURUT PROVIN“I RI“KE“DA“
GAMBAR 4.20.
37
…………….
38
………………………
38
JUMLAH KABUPATEN/KOTA MENURUT PREDIKSI PENCAPAIAN SASARAN MDG 2014 DI PROVINSI SULAWE“I UTARA …………………………………………………………………….
38
CAKUPAN BALITA YANG NAIK BERAT BADANNYADI SULAWESI UTARA TAHUN 2010 ……………………………………………………………………………………………………………………..
31
GAMBAR 4.22.
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A DI “ULAWE“I UTARA TAHUN
………………….
39
GAMBAR 4.23.
CAKUPAN BALITA GIZI GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN DI SULAWESI UTARA TAHUN ……………………………………………………………………………………………..
40
CAKUPAN BAYI YANG MENDAPATKAN ASI EKSKLUSIF DI SULAWESI UTARA TAHUN ……………………………………………………………………………………………………………………..
41
GAMBAR 4.25.
CAKUPAN IMUNISASI Hb 0 DI SULAWESI UTARA TAHUN 2010
42
GAMBAR 4.26.
DI“TRIBU“I CAKUPAN IMUNI“A“I DPT _HB DI “ULAWE“I UTARA TAHUN
GAMBAR 4.27.
GAMBAR 4.21.
GAMBAR 4.24
…….
43
CAKUPAN IMUNI“A“I CAMPAK DI “ULAWE“I UTARA TAHUN
……………………….
43
GAMBAR 4.28.
DISTRIBUSI CAKUPAN DPT-HB DI “ULAWE“I UTARA TAHUN
…………………………
43
GAMBAR 4.29.
DI“TRIBU“I CAKUPAN IMUNI“A“I POLIO TAHUN
………………………………………….
44
GAMBAR 4.30.
DISTRIBUSI DO DPT 1-CAMPAK DI “ULAWE“I UTARA TAHUN
GAMBAR 4.31.
CAKUPAN KELURAHAN / DE“A UCI DI “ULAWE“I UTARA TAHUN
GAMBAR 4.32.
PETA CAKUPAN UCI DI “ULAWE“I UTARA TAHUN
GAMBAR 4.33
DISTRIBUSI CAKUPAN RUMAH SEHAT DI SULAWESI UTARA TAHUN 2010
47
GAMBAR 4.34.
PERBANDINGAN CAKUPAN JAMBAN YANG DIPERIKSA DAN MEMENUHI SYARAT DI “ULAWEW“I UTARA TAHUN …………………………………………………………………………
48
DISTRIBUSI CAKUPAN KEPEMILIKAN TEMPAT SAMPAH PADA RUMAH YANG DIPERIK“A DI “ULAWE“I UTARA TAHUN ...……………………………………………………
48
PERBANDINGAN CAKUPAN SPAL YANG DIPERIKSA DAN MEMENUHI SYARAT DI “ULAWE“I UTARA TAHUN …………………………………………………………………………….
49
DISTRIBUSI CAKUPAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH YANG MEMENUHI SYARAT DARI KK YANG DIPERIKSA DI SULAWESI UTARATAHUN 2010
49
DISTRIBUSI CAKUPAN HOTEL SEHAT PADA PEMERIKSAAN TUPM DI SULAWESI UTARA TAHUN ……………………………………………………………………………………………..
50
GAMBAR 4.35 GAMBAR 4.36. GAMBAR 4.37. GAMBAR 4.38.
……………………….
45
………………….
45
…………………………………………
46
GAMBAR 4.39.
DISTRIBUSI CAKUPAN RESTORAN YANG SEHAT PADA PEMERIKSAAN TUPM DI SULAWE“I UTARA TAHUN …………………………………………………………………………………
51
GAMBAR 4.40.
DI“TRIBU“I CAKUPAN PA“AR YANG “EHAT PADA PEMERIK“AAN TUPM ……………….
51
GAMBAR 4.41.
DISTRIBUSI CAKUPAN TUPM YANG LAINNYA YANG SEHAT PADA PEMERIKSAAN TUPM DI “ULAWE“I UTARA TAHUH ……………………………………………………………..
51
DISTRIBUSI PERSENTASE PENDUDUK DENGAN JENIS JAMINAN PEMELIHARAAN KE“EHATAN PRABAYAR DI “ULAWE“I UTARA TAHUN …………………………………..
52
GAMBAR 4.42.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
xiii
GAMBAR 4.43.
PERBANDINGAN DANA JAMKESDA PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009 DAN …………………………………………………………………………………………………………………….
54
GAMBAR 4.44.
JUMLAH “AMPEL DAN PARAMETER DI BPPK TAHUN
……………………………………
60
GAMBAR 4.45
PERSENTASE JUMLAH SAMPEL DAN PARAMETER TIAP KELOMPOK BIDANG DI BPPK TAHUN ………………………………………………………………………………………………..
60
GAMBAR 4.46.
PERSENTASE HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM KIMIA KLINIK DI BPPK TAHUN ……………………………………………………………………………………………………………………..
62
PERSENTASE HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM MIKROBIOLOGI DI BPPK TAHUN ……………………………………………………………………………………………………………..
63
GAMBAR 4.48.
PER“ENTA“E HA“IL PEMERIK“AAN BAKTERIOLOGI AIR DI BPPK TAHUN
……….
63
GAMBAR 4.49.
PER“ENTA“E HA“IL PEMERIK“AAN ECG DAN RONTGEN DI BPPK TAHUN
……..
64
GAMBAR 4.50.
PERKEMBANGAN CROSS CHECK DI BPPK TAHUN 2008-
…………………………………
65
GAMBAR 5.1.
DI“TRIBU“I PU“KE“MA“ MENURUT JENI“ PELAYANAN ………………………………………..
67
GAMBAR 5.2.
RA“IO PU“KE“MA“ PENDUDUK PROVIN“I “ULAWE“I UTARA TAHUN
…………..
68
GAMBAR 5.3
PERKEMBANGAN PUSKESMAS DI SULAWESI UTARA TAHUN 2006-
……………….
68
GAMBAR 5.4.
DISTRIBUSI RUMAH SAKIT DI SULAWESI UTARA BERDASARKAN KEPEMILIKAN TAHUN ……………………………………………………………………………………………………………..
72
GAMBAR 4.47.
GAMBAR 5.5.
PERKEMBANGAN JUMLAH RUMAH SAKIT DI SULAWESI UTARA TAHUN 2006-2010. 72
GAMBAR 5.6
DI“TRIBU“I APOTEK DAN TOKO OBAT DI “ULAWE“I UTARA TAHUN
GAMBAR 5.7.
PERKEMBANGAN POSYANDU DI SULAWESI UTARA TAHUN 2006-
………………..
76
GAMBAR 5.8.
DISTRIBUSI POSYANDU MENURUT KAB/KOTA DI SULAWESI UTARA TAHUN 2010 ..
76
GAMBAR 5.9
RASIO POSYANDU TERHADAP KELURAHAN /DESA DI SULAWESI UTARA TAHUN ……………………………………………………………………………………………………………………..
76
GAMBAR 5.10.
JUMLAH PO“YANDU MENURUT JENI“ DI “ULAWE“I UTARA TAHUN
…………….
77
GAMBAR 5.11.
PERBANDINGAN DESA SIAGA DENGAN POSKESDES DAN POSYANDU DI SULAWESI UTARA TAHUN ……………………………………………………………………………………………..
77
…………….. 75
GAMBAR 5.12.
DISTRIBUSI TENAGA MEDIS YANG BEKERJA DI PUSKESMAS DI SULAWESI UTARA TAHUN …………………………………………………………………………………………………………. 78
GAMBAR 5.13.
RASIO TENAGA MEDIS YANG BEKERJA DI PUSKESMAS DI SULAWESI UTARA TAHUN ……………………………………………………………………………………………………………..
78
RASIO TENAGA MEDIS YANG BEKERJA DI PUSKESMAS TERHADAP 10.000 PENDUDUK DI “ULAWE“I UTARA TAHUN ……………………………………………………………
79
DISTRIBUSI TENAGA PERAWAT/BIDAN YANG BEKERJA DI PUSKESMAS DI SULAWE“I UTARA TAHUN …………………………………………………………………………………
80
GAMBAR 5.16.
RASIO TENAGA PARAMEDIS PER PUSKESMAS DI SULAWESI UTARA TAHUN 2010 ..
80
GAMBAR 5.17.
DANA KESEHATAN SUMBER DEKONSENTRASI MENURUT PROGRAM TAHUN 2010.
81
GAMBAR 5.18.
APBD KESEHATAN PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2004-
………………………
82
GAMBAR 5.19.
PERBANDINGAN DANA KESEHATAN PROVINSI SULAWESI UTARA SUMBER DEKONSENTRASI DAN SUMBER APBD TAHUN 2005………………………………………………..
83
GAMBAR 5.14. GAMBAR 5.15
xiv
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
GAMBAR 6.1 GAMBAR 6.2.
PENANDATANAGAN MOU ANTARA PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA DENGAN PT A“KE“..……………………………………………………………………………………………….
85
PENYERAHAN ASKES AWARD KEPADA PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA OLEH MENTERI KOORDINATOR KE“EJAHTERAAN RAKYAT …………………………………….
86
GAMBAR 6.3
PENGUKUHAN JUMANTIK KOTA MANADO OLEH GUBERNUR “ULAWE“I UTARA …. 86
GAMBAR 6.4
PEMANTAUAN KEGIATAN JUMANTIK OLEH IBU GUBERNUR “ULAWE“I UTARA ……. 87
GAMBAR 6.5.
PENANDATANGANAN KERJASAMA DINKES PROVINSI SULAWESI UTARA DAN BKOW SULAWESI UTARA DALAM DETEKSI DINI DAN PENGOBATAN KANKER LEHER RAHIM ………………………………………………………………………………………………………………….. 87
GAMBAR 6.6.
GUBERNUR “ULAWE“I UTARA MENCANANGKAN “ULAWE“I UTARA …………………..
88
GAMBAR 6.7.
PENANDATANGANAN KERJASAMA DINAS KESEHATAN DENGAN KEJAKSAAN TINGGI “ULAWE“I UTARA TENTANG PENUNJUKAN PENGACARA NEGARA ……………
89
WAKIL GUBERNUR SULAWESI UTARA MENERIMA PENGHARGAAN DARI IBU MENTERI KE“EHATAN RI ……………………………………………………………………………………….
89
WAKIL GUBERNUR SULAWESI UTARA BERSAMA KEPALA DINAS KESEHATAN “EU“AI PENYERAHAN PENGHARGAAN DARI IBU MENKE“ RI …………………………………
89
GAMBAR 6.8 GAMBAR 6.9.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
xv
BAB I PENDAHULUAN Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara tahun 2010 seperti pada edisi-edisi sebelumnya merupakan gambaran situasi kesehatan di Provinsi Sulawesi Utara yang diterbitkan setahun sekali. Profil ini memuat data tentang kesehatan, baik yang meliputi derajat kesehatan, upaya kesehatan dan sumber daya kesehatan. Pencapaian upaya-upaya kesehatan yang berhubungan dengan pencapaian tujuan pembangunan milenium (MDGs) Provinsi Sulawesi Utara di tahun 2010. Profil kesehatan juga menyajikan data pendukung lain yang berhubungan dengan kesehatan seperti data kependudukan, data sosial ekonomi, data lingkungan. Dalam setiap penerbitan Profil Kesehatan Sulawesi Utara selalu terdapat perbedaan baik dari segi materi, analisis maupun dari bentuk tampilan fisiknya sesuai masukan dari para pengelola program di lingkungan Dinas Kesehatan dan pemakai pada umumnya. Data yang dikumpulkan selanjutnya dianalisis dengan analisis sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan gambar/ grafik. Informasi yang disajikan dalam profil ini bersumber dari beberapa pihak baik dari bidangbidang di lingkungan internal Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se Sulawesi Utara maupun yang bersumber dari luar seperti kantor statistik (BPS Sulawesi Utara) dan hasil-hasil survey dan riset seperti Riset Kesehatan Daerah tahun 2010 (yang dilaksanakan oleh Departemen Kesehatan) dan Survei Kesehatan dan Demografi Indonesia (Indonesia Demographic and Health Survey 2007 yang dilaksanakan oleh Macro International bekerja sama dengan Depkes, BKKBN dan BPS). Selain itu dalam Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara edisi tahun 2010 ini menyajikan kegiatan UPT-UPT dalam lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara yang untuk edisi kali ini dilaporkan dari Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan yang pada tahun-tahun sebelum tahun 2009 dikenal dengan nama Balai Laboratorium Kesehatan.
Tujuan utama diterbitkannya Profil Kesehatan Sulawesi Utara 2010 adalah untuk memberikan informasi / gambaran keadaan kesehatan / hasil pembangunan di bidang kesehatan di Provinsi Sulawesi Utara, khususnya di tahun 2010 dalam bentuk narasi , tabel dan gambar. Profil Kesehatan Sulawesi Utara 2010 ini terdiri dari 7(tujuh) bab yaitu: Bab I Pendahuluan. Bab ini menyajikan tentang maksud dan tujuan penulisan Profil Kesehatan Sulawesi Utara serta sistematika penyajiannya. Bab II Gambaran Umum. Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Sulawesi Utara. Selain uraian tentang letak geografis, demografis, administrasi, pendidikan ekonomi, bab ini juga menyajikan uraian singkat mengenai Indeks Pembangunan Manusia dan Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat sesuai dengan hasil Riskesdas 2010. Bab III. Situasi Derajat Kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang situasi Derajat Kesehatan, antara lain Umur Harapan Hidup, Angka Kematian, Angka Kesakitan beberapa penyakit khususnya penyakit menular, serta Status Gizi. Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan. Bab ini menguraikan hasil-hasil upaya-upaya kesehatan baik upaya kesehatan wajib seperti Kesehatan Ibu dan Anak, Perbaikan Gizi, Promosi Kesehatan, Pengendalian Penyakit Menular (dan Tidak Menu - lar), Lingkungan Sehat maupun upaya kesehatan pengembangan, termasuk uraian singkat tentang situasi jaminan pemeliharaan kesehatan masyara - kat miskin. Bab V. Situasi Sumber Daya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, ketenagaan dan pembiayaan kesehatan.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
1
Bab VI.Dukungan Pemerintah Terhadap Peningkatan Pelayanan Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang beberapa hal yang menjadi suatu keberhasilan dalam pengembangan program kesehatan di Provinsi Sulawesi Utara melalui dukungan Pemerintah Sulawesi Utara
Bab VII. Penutup. Lampiran, berisi tabel-tabel sesuai dengan petunjuk teknis penyusunan profil tahun 2008.
2
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
BAB I I GAMBARAN UMUM Provinsi Sulawesi Utara dengan ibu kota Manado terletak antara 0°1 ’ – 5°3 ’ Lintang Utara dan antara 123°07’ – 127°10’ Bujur Timur, yang berbatasan dengan Laut Sulawesi, Republik Philipina dan Laut Pasifik disebelah utara serta Laut Maluku di sebelah timur. Batas sebelah selatan dan barat masing-masing adalah Teluk Tomini dan Provinsi Gorontalo. Luas Wilayah Sulawesi Utara tercatat 15.273,60
km2 (luas ini memang mengalami perubahan karena dihitung dengan menggunakan peta rupa bumi skala 1 : 50.000) yang meliputi sembilan kabupaten dan empat kota. Bolaang Mongondow merupakan kabupaten terluas dengan luas wilayah 6.230,95 km2 atau 40,79 persen dari wilayah Sulawesi Utara. Terdapat 11 wilayah kabupaten dan 4 wilayah kota.
Gambar 2.1. Peta wilayah Provinsi Sulawesi Utara
Di Sulawesi Utara terdapat 41 gunung yang terse- dari angka rasio jenis kelamin yang lebih besar barpada beberapa kabupaten/kota. Sedangkan dari 100 yaitu 104,43. jumlah danau tercatat ada sebanyak 17 danau Wilayah Sulawesi Utara seluas 15.273,10 km2, dan jumlah sungai yang mengaliri wilayah dengan Kabupaten Bolaang Mongondow meruSulawesi Utara sebanyak 30 sungai. pakan kabupaten terluas ( 3.547,49 ) diikuti oleh Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan a. Kependudukan Menurut BPS Sulawesi Utara Laju Pertumbu- ( 1.783,54) dan Kabupaten Bolaang Mongondow han Penduduk (LPP) Sulawesi Utara tahun tahun Utara (1.696,09). Namun jika dibandingkan dengan 2000-2010 adalah 1,28 dan berdasarkan hasil Sen- distribusi penduduk, maka penduduk terbanyak sus Penduduk 2010 yang dikeluarkan oleh BPS tinggal di Kota Manado (410.481), Kabupaten MiSulawesi Utara jumlah penduduk di Sulawesi nahasa ( 310.384) dan kabupaten Bolaang Mongondow ( 213.484 ). Dengan demikian Kota Manado, Utara tahun 2010 sebanyak 2.270.596 jiwa. Kabupaten Minahasa dan Kabupaten Bolaang MonSecara keseluruhan jumlah penduduk gondow merupakan 3 daerah yang mempunyai yang berjenis kelamin laki-laki (1.159.903) le- jumlah penduduk terbanyak di Provinsi Sulawesi bih banyak dari penduduk yang berjenis ke- Utara. lamin perempuan, (1.110.693 ) yang tercermin Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
3
Gambar 2.2. Distribusi penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur
140.000 Laki-laki
120.000
Perempuan
100.000 80.000 60.000 40.000 20.000 75+
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
0-4
5-9
0
Sumber : BPS, 2010
Gambar 2.2 memperlihatkan distribusi penduduk Sulawesi Utara menurut jenis kelamin dan kelompok umur dimana jumlah penduduk laki-laki penduduk laki-laki lebih banyak sampai pada kelompok usia 55-59 tahun. Pada kelompok umur 6064 tahun dan seterusnya, jenis kelamin wanita lebih banyak, dan gambaran ini sesuai dengan
fakta bahwa umur harapan hidup perempuan lebih tinggi dari laki-laki. Adapun persentasi penduduk Sulawesi Utara menurut golongan umur dan jenis kelamin dapat dilihat dari pyramid penduduk (gambar 2.3).
Gambar 2.3. Piramida penduduk Sulawesi Utara tahun 2010
75 + 70 - 74 65 - 69 60 - 64 55 - 59 50 - 54 45 - 49 40 - 44 35 - 39 30 - 34 25 - 29 20 - 24 15 - 19 10 - 14 5-9 0-4
12
10
08
06
04
02
Laki-Laki
4
00
02
Perempuan
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
04
06
08
10
12
Kepadatan penduduk menurut K a b u paten/kota se Provinsi Sulawesi Utara tahun 2010 sebagaimana pada tabel 2.1 berikut. Terli-
hat bahwa penduduk terpadat berada di Kota Manado (2.599 / km2) diikuti oleh Kota Tomohon ( 624,51) dan Bitung (617,28)
Tabel 2.1. Luas Wilayah, jumlah penduduk dan kepadatan penduduk menurut Kabupaten/Kota se Sulawesi Utara tahun 2010
No
Luas Wilayah (Km2)
Kabupaten / Kota
Jumlah penduduk
Kepadatan penduduk (Jiwa/Km2)
1
Kab. Bolaang Mongondow
3.547,49
213.484
60,18
2
Kab. Minahasa
1.025,85
310.384
302,56
3
Kab. Kepulauan Sangihe
625,96
126.100
201,45
4
Kab. Kepulauan Talaud
1.250,92
83.434
66,70
5
Kab. Minahasa Selatan
1.368,41
195.553
142,91
6
Kab. Minahasa Utara
937,65
188.904
201,47
7
Kab. Kepulauan SITARO
387,07
70.693
182,64
8
Kab. Bolaang Mongondow Utara
9 10 11
Kab. Minahasa tenggara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur
1.696,09 710,69 1.783,54
63.801 100.443 57.001
37,62 141,33 31,96
899,42
63.654
70,77
12
Kota Manado
157,91
410.481
2.599,46
13
Kota Bitung
304,00
187.652
617,28
14
Kota Tomohon Kota Kotamobagu
146,60
91.553
624,51
431,50 15.273,10
107.459
2.270.596
249,04 148,67
15
Jumlah
Sumber : BPS, 2010
b.
Keadaan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2010 adalah 7,12 yang berarti turun diband-
ingkan dengan tahun 2008 dan 2009 yang mencapai 7,56 dan 7,85. Di tahun 2009, semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif. Grafik tren pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Utara sebagaimana pada gambar 2.4.
Gambar 2.4. Grafik pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara tahun 2001—2010 10 8 6 4 2 0 Pertumbuhan ekonomi
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2,13
3,32
3,2
4,26
4,9
6,18
6,47
7,56
7,85
7,12
Sumber : BPS,Sulawesi Utara 2011
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
5
b.
menggunakan informasi tahun 2009. Secara nasional tahun 2009 Provinsi Sulawesi Utara berada di posisi ke- 2 nasional dengan IPM 75,68 lebih tinggi dibandingkan IPM tahun 2008 sebesar 75,16. Meskipun demikian jika dibandingkan dari 13 Kabupaten/Kota, Kota Manado mempunyai ranking nasional tertinggi yaitu ranking 13, sedangkan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan mencapai ranking 297, ranking terendah. Selengkapnya seperti pada tabel 2.2
Indeks Pembangunan Manusia
Indeks pembangunan manusia digunakan sebagai alat ukur untuk melihat dampak kemajuan pembangunan, IPM tersebut menggunakan empat indicator yaitu Angka Harapan Hidup, Angka Melek Huruf, Rata-rata Lama Sekolah dan Pengeluaran per kapita riil. IPM Sulawesi Utara tahun 2010 belum dikeluarkan dari BPS Sulawesi Utara, oleh karena itu data yang dipergunakan masih
Tabel 2.2. Perbandingan IPM Kabupaten /Kota Tahun 2008-2009 IPM
KABUPATEN/KOTA 2008
2009
2008
2009
Bolang Mongondow
72,11
72,52
158
159
Minahasa
74,86 74,67 74,34 73,79 75,33
75,28 75,21 74,83 74,18 75,57
66 70 79 89 56
65 67 78 92 57
71,84
72,27
180
182
71,87
72,31
175
176
72,58
72,86
142
147
Bolmong Selatan
69,65
70,03
282
297
Bolmong Timur
71,49 77,28 74,61
71,85 77,79 75,00
191 13 71
196 13 72
76,65
76,09
50
47
74,46 75,16
75,03 75,68
74 2
70 2
Sangihe Talaud Minahasa Selatan Minahasa Utara Bolmong Utara Minahasa Tenggara Siau Tagulandang Biaro
Manado Bitung Tomohon Kotamobagu SULUT
Dari tabel 2.2 di atas terlihat bahwa Kota Manado mempunyai indeks Pembangunan Manusia yang tertinggi diikuti oleh Kota Tomohon dan Kabupaten Minahasa Utara, sedang daerah dengan IPM terendah adalah wilayah pemekaran dari kabupaten Bolaang Mongondow yaitu Bolmong Selatan , Bolmong Timur dan Bolmong Utara. Gambaran menurut kabupaten /
6
RANKING NASIONAL
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
kota khusus untuk tahun 2009 dapat dilihat pada gambar 2. 5.
Gambar 2.5. Skor Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota se Sulawesi Utara tahun 2009
Khusus untuk angka umur harapan hidup yang merupakan salah satu komponen kesehatan dalam IPM tersebut, maka Kabupaten Sangihe, Kota Manado dan kabupaten Minahasa Utara merupakan daerah yang mempunyai umur harapan hidup tertinggi di Sulawesi Utara sementara
kabupaten Sitaro, Bolmong Utara dan Minahasa Tenggara merupakan daerah yang mempunyai umur harapan hidup terendah. Distribusi umur harapan hidup Kabupaten / Kota di Sulawesi Utara tahun 2010 dapt dilihat pada gambar 2.6
Gambar 2.6. Umur Harapan Hidup penduduk di Kabupaten /Kota se Sulawesi Utara tahun 2009
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
7
Indeks Pembangunan Kesehatan Manusia
ratio Dokter/Puskesmas, dan ratio bidan/desa.
Untuk menentukan peringkat kabupaten/kota dalam pembangunan kesehatan disusunlah Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) yaitu indikator komposit yang menggambarkan kemajuan pembangunan kesehatan. IPKM dirumuskan dari data kesehatan berbasis komunitas yaitu Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), dan Survei Potensi Desa (Podes).
Selain menentukan peringkat pembangunan kesehatan kab/kota, IPKM dapat menjadi acuan pemerintah daerah (Pemda) membuat program intervensi yang lebih tepat, bahan advokasi ke Pemda agar terpacu menaikkan peringkat kesehatannya, perumusan daerah bermasalah kesehatan berat/khusus (DBKBK), dasar penentuan alokasi dana bantuan kesehatan dari pusat ke daerah, dan membantu Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (KMPDT) dalam membangun kab/kota.
Ada 24 indikator kesehatan yang digunakan dalam IPKM dengan nilai korelasi UHH yang tertinggi. Indikator kesehatan tersebut adalah prevalensi balita gizi buruk dan kurang, prevalensi balita sangat pendek dan pendek, prevalensi balita sangat kurus dan kurus, prevalensi balita gemuk, prevalensi diare, prevalensi pnemonia, prevalensi hipertensi, prevalensi gangguan mental, prevalensi asma, prevalensi penyakit gigi dan mulut, prevalensi disabilitas, prevalensi cedera, prevalensi penyakit sendi, prevalensi ISPA, proporsi perilaku cuci tangan, proporsi merokok tiap hari, akses air bersih, akses sanitasi, cakupan persalinan oleh nakes, cakupan pemeriksaan neonatal-1, cakupan imunisasi lengkap, cakupan penimbangan balita,
Kesehatan berhubungan erat dengan kemiskinan. Secara keseluruhan IPKM juga berhubungan dengan proporsi penduduk miskin per kab/kota. Namun tidak semua kab/kota yang miskin berada pada peringkat kesehatan yang buruk, begitu pula sebaliknya. IPKM kota tidak berhubungan dengan kemiskinan dan tidak termasuk daerah tertinggal. Di Sulawesi Utara dari hasil Riskesdas 2010, skor dan ranking IPKM Kabupaten/Kota dapat terlihat sebagaimana pada gambar 2.7
Gambar 2.7. Skor dan ranking Indkes Pembangunan Kesehatan Manusia Kabupaten/Kota se Sulawesi Utara tesuai RISKESDAS 2010.
8
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Derajat Kesehatan di Sulawesi Utara dilihat dengan menggunakan beberapa indikator seperti Umur Harapan Hidup, Angka Mortalitas, Angka Morbiditas dan Status Gizi masyarakat. A.
UMUR HARAPAN HIDUP WAKTU LAHIR Hingga waktu penulisan profil ini belum ada informasi terakhir tentang Umur Harapan Hidup penduduk SUlawesi Utara Tahun 2010, Oleh
karena itu pada profil ini masih tetap mengunakan informasi Umur Harapan Hidup tahun 2009. Umur harapan hiidup (UHH) penduduk Sulawesi Utara tahun 2009 adalah 72,12 dimana Kabupaten Sangihe, Kota Manado dan Kab. Minahasa Utara merupakan daerah yang mempunyai Umur harapan Hidup tertinggi di Sulawesi Utara, seperti terlihat pada gambar 3.1.
Gambar 3. 1. Umur Harapan Hidup menurut Kabupaten/Kota di Sulawesi Utara Tahun
Sumber : BPS, 2010
UHH penduduk Sulawesi Utara juga meng-alami peningkatan, dari 64.96 tahun tahun 1997 menjadi 69 tahun pada tahun 2000 (SP 2000) tahun 2004 meningkat lagi menjadi 70.9 tahun (BPS Sulut
2004), tahun 2007 dan tahun 2008 sebesar 70,9 tahun dan 72.01 tahun yang lebih tinggi dari angka nasional yang 68.5 tahun (BPS Sulut 2009) dan tahun 2009 meningkat menjadi 72,12.
Gambar 3.2. Tren Umur harapan Hidup Provinsi Sulawesi Utara
74 72 70 68 66 64 62 60
72,01
72,12
70,9 69
64,96
1997
2000
2004
2008
2009
Sumber : BPS 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
9
B. MORTALITAS 1. Angka Kematian Bayi. Kematian Bayi adalah kematian yang terjadi antara setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Penyebab kematian ini jika dilihat dari usia bayi dapat bersumber dari 2 sisi penyebab, yaitu pada bayi kurang dari 1 bulan, umumnya disebabkan oleh faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan atau yang dikenal sebagai factor endogen. Kematian bayi eksogen adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang satu tahun yang disebabkan oleh factorfactor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar.
Gambar 3.3
Memang tidak layak untuk digabungkan data SDKI dengan data Profil Kabupaten/Kota, karena AKB menurut SDKI tahun 2007 bukanlah merupakan Angka Kematian Bayi pada tahun 2007 semata karena melibatkan kematian-kematian bayi yang terjadi pada 5 tahun sebelum tahun survey. Namun jika dipaksakan akan terlihat sebagaimana gambaran pada grafik di bawah
: Situasi Angka Kematian Bayi Sulawesi Utara
Jika dilihat dari data Profil kabupaten/Kota, maka sepanjang tahun 2010 terdapat 242 kasus kematian bayi, dimana Kabupaten Bolaang Mongondow mempunyai kasus kematian terbanyak (50 kasus) diikuti oleh Kota Bitung (32 kasus) dan Kabupaten Minahasa Selatan (28 kasus). Tidak ter-
10
Angka Kematian Bayi (AKB) adalah di Sulawesi Utara berfluktuasi, jika disandingkan hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) hingga tahun 2007 dan data Profil Kabupaten/Kota tahun 2010. Menurut hasil SDKI 2007 AKB Sulawesi Utara (35) lebih tinggi dari AKB Nasional (34) sehi gga upaya u tuk pe apaia target MDG’s tahun 2015 sebesar 23 merupakan upaya yang ekstra keras, mengingat tenggat waktu yang sangat sempit.
dapat kabupaten yang tidak mempunyai kasus kematian bayi. Kasus kematian terendah terdapat di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro dan Kota Kotamobagu, yang masing-masing mempunyai 4 kasus kematian bayi sebagaimana terlihat pada gambar 3.4
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Gambar 3.4. Distribusi kasus kematian bayi di Sulawesi Utara Tahun 2010
Dari 242 kasus kematian bayi yang terjadi selama tahun 2010, 209 kasus diantaranya merupakan kematian neo-
natal. Penyebab kematian bayi terbanyak adalah asfiksia diikuti oleh BBLR, seperti pada tabel3.1.
Tabel 3.1. Penyebab Kematian neonatal di Sulawesi Utara tahun 2010 Sebab Kematian
Kab/Kota
BBLR Asfiksia
Tet. Neonat
Sepsis
Kelainan LainKongenital lain
Jumlah
Kota Manado
1
3
0
1
0
5
10
Kota Bitung
6
9
0
0
1
6
22
Kota Tomohon
5
3
0
0
4
2
14
Kota Kotamobagu
6
4
0
3
1
1
15
Kab. Minahasa
7
11
0
1
2
12
33
Kab. Minahasa Utara
0
6
0
2
0
6
14
12
10
0
0
0
7
29
Kab. Minahasa Tenggara
3
1
0
0
0
6
10
Kab. Kep. Sangihe
2
6
1
0
1
2
12
Kab. Kep. Talaud
1
4
0
0
1
8
14
Kab. Kep. Sitaro
1
0
0
0
1
0
2
Kab. Bolmong
3
1
0
0
0
3
7
Kab. Bolmong Utara
6
3
0
0
1
5
15
Kab. Bolmong Timur
1
0
0
1
1
1
4
Kab. Bolmong Selatan
2
3
0
0
0
3
8
56
64
1
8
13
67
209
Kab. Minahasa Selatan
Prov. Sulawesi Utara Sumber : Program Kesga, 2011
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
11
2. Angka Kematian Balita (AKABA) Balita atau bawah lima tahun adalah semua anak termasuk bayi yang baru lahir, yang berusia 0 sampai menjelang tepat 5 tahun (4 tahun, 11 bulan, 29 hari). Pada umumnya ditulis dengan notasi 0-4 tahun. Angka Kematian Balita adalah jumlah kematian anak berusia 0-4 tahun selama satu tahun tertentu per 1000 anak umur yang sama pada pertengahan tahun itu (termasuk kematian bayi)
sar pada tahun 2010 angka kematian balita hari— 59 bulan) di Sulawesi Utara adalah 1,8/1.000 balita. Tentu saja angka ini masih perlu diteliti lebih jauh, mengingat beberapa daerah yang melaporkan 0 kasus kematian balita 12-59 bulan. Menurut data profil Kabupaten/Kota tahun 2010, kematian balita (umur 12-59 bln) sepanjang tahun 2010 sebanyak 63 kasus dengan kasus terbanyak berasal dari Kota Tomohon (16 kasus ) dan Kab. Minahasa (16 kasus).
AKABA mengambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan anak Balita seperti gizi, sanitasi, penyakit menular dan kecelakaan. Indikator ini menggambarkan tingkat kesejahteraan sosial dan tingkat kemiskinan penduduk.
Penyebab kematian bayi ini secara teoritis dibagi atas 3 penyebab, yaitu 1) Penyakit menular (Pneumonia, diare, dll), 2) Penyakit Tidak menular dan 3) Kecelakaan. Tidak ada informasi yang valid tentang penyebab kematian anak balita di Sulawesi utara, kecuali bahwa dari antara penyakit AKABA di Indonesia menurut SDKI 97, 2002-2003 menular, diare yang merupakan penyebab terbandan 2007 adalah 58, 46 dan 44. AKABA di Provinsi yak diikuti pneumonia dan Demam Berdarah DenSulawesi Utara menurut SDKI 2007 adalah 43 yang gue) masih lebih rendah dari angka nasional. Secara ka-
Gambar 3.5. Distribusi kematian balita (0 HARI—59 Bulan) di Sulawesi Utara Tahun
SIAU TAGULANDANG BIARO
6
MINAHASA UTARA
29
MINAHASA TENGGARA
34
MINAHASA SELATAN
57
MINAHASA
58
KOTA TOMOHON
43
KOTA MANADO
19
KOTA KOTAMOBAGU
19
KOTA BITUNG
63
KEPULAUAN TALAUD
32
KEPULAUAN SANGIHE
24
BOLAANG MONGONDOW UTARA BOLAANG MONGONDOW TIMUR BOLAANG MONGONDOW SELATAN BOLAANG MONGONDOW Sumber: Profil Kab/Kota tahun 2010
12
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
32
16 22 60
3. Angka Kematian Ibu Kematian ibu adalah kematian yang terjadi sela,ma masa kehamilan atau dalam 42 hari setelah berakhirnya kehamilan tanpa melihat usia dan lokasi kehamilan, oleh setiap penyebab yang berhubungan dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya tetapi bukan oleh oleh kecelakaan atau incidental (factor kebetulan). Bila Angka kematian tinggi maka dapat berarti bahwa jumlah kematian ibu yang meninggal mulai saat hamil hingga 6 minggu setelah persalinan per 100.000 persalinan tinngi; atau angka kematian
yang melebihi dari angka target nasional. Tingginya angka kematian berarti rendahnya standar kesehatan dan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan dan mencerminkan besarnya masalah kesehatan. Selama tahun 2010 terdapat 69 kasus kematian ibu di Sulawesi Utara, sehingga dengan asusmsi bahwa jika terjadi 100.000 kelahiran hidup di Sulawesi Utara maka terdapat kematian sebanyak 188 kasus. Adapun distribusi kasus kematian seperti pada gambar 3.6
Gambar. 3.6. SITUASI JUMLAH DAN ANGKA KEMATIAN IBU DI SULAWESI UTARA
Sumber : Program Kesga, 2011
Gambar 3.7. Distribusi kasus kematian ibu maternal di Sulawesi Utara tahun 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
13
Jika dilihat dari jenis kematian ibu maternal, maka kematian ibu bersalin mempunyai poroporsi terbesar diikuti ibu nifas (25%) dan Ibu hamil (22%). Sehingga dalam rencana penurunan angka kema-
tian Ibu maternal, mungkin konsentrasi program pada kesehatan ibu setelah melahirkan perlu lebih ditingkatkan. Proporsi kematian ibu maternal di Sulawesi Utara dapat dilihat pada gambar 3.8
Gambar 3.8. Proporsi kematian Ibu maternal di Sulawesi Utara tahun 2010
Sumber : Profil Kab/kota tahun 2010
Meskipun secara nasional AKI menurun dari 390 (1991) menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2007), namun jika menyesuaikan dengan target target Millenium Development Goals (MDGs) menyangkut kesehatan ibu, dimana target tahun 2015 adalah 102 per 100.000 kelahiran hidup, maka dapat dibayangkan betapa upaya yang sangat keras dan komitmen penuh dengan leadership yang tangguh untuk pencapaian target AKI tersebut. Perlu secara nyata dilaksanakan strategi penurunan AKB tersebut yang meliputi: 1) Peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan Ibu dan bayi baru lahir / anak berdasarkan bukti ilmiah; 2)Kerjasama lintas program dan lintas seckor terkait, mitra lain, pemerintah, DPR, Organisasi Profesi, Swasta; 3) Pemberdayaan perempuan dan keluarga dan 4) Pemberdayaan
14
masyarakat. Tanpa pelaksanaan strategi yang sudah ditetapkan maka besar kemungkinan pencapaian target MDGs untuk peningkatan kesehatan ibu melalui penurunan Angka Kematian Ibu tersebut tidak akan tercapai.
4. Status Gizi Sepanjang tahun 2010, jumlah kasus gizi buruk balita di Sulawesi Utara menurut profil kabupaten/ kota tahun 2010 adalah sebanyak 67 kasus dimana Kota Manado merupakan daerah yang mempunyai kontribusi terbesar dalam jumlah kasus gizi buruk bayi di Sulawesi Utara. Distribusi kasus gizi buruk balita di Sulawesi Utara sebagaimana terlihat pada gambar 3.9.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Gambar 3.9. Distribusi kasus gizi buruk pada balita di Sulawesi Utara Tahun 2010
Boltim
0
Mitra
0
Minsel
0
Tomohon
0
Bitung
0
Sangihe
2
Bolmong
2
Minut
2
Minahasa
2
Sitaro Bolsel
3 7
Bolmut
10
Talaud
10
Kotamobagu
11
Manado
18
Sumber : Profil Kab/Kota 2010
Menurut hasil Riskesdas 2010, perkiraan pencapaian stus gizi pada tahun 2014 di Sulawesi Utara menurut Kabupaten/Kota adalah seperti pada tabel 3.2. Jika tidak ada kondisi-kondisi yang dapat
merubah variable-variable pembentuk status prevalensi gizi, maka Kota Bitung nampaknya belum dapat memecahkan masalah status gizi hingga tahun 2014.
Ta el . . Perkiraa Pe apaia sasara MDG’s
di “ula esi Utara
Prevalensi Gizi Burkur 2014
Kabupaten/Kota
Prev BurKur 2007
Bolaang Mongondow
17,6
13,1
12,1
10,1
9,1
Minahasa
6,0
4,5
3,5
4,5
3,5
Kepulauan Sangihe
14,2
10,8
9,8
8,8
7,8
Kepulauan Talaud
22,8
17,2
16,2
13,2
12,2
Minahasa Selatan
14,4
11,6
10,6
10,3
9,3
Minahasa Utara
16,4
13,4
12,4
11,9
10,9
Kota Manado
18,5
14,4
13,4
11,9
10,9
Kota Bitung
21,0
17,6
16,6
15,6
14,6
Kota Tomohon
4,8
2,7
1,7
2,1
1,1
-Separuh K -Separuh K -Semua K & -3% P & -5% P & -3% P
-Semua K & -5% P
Sumber : Riskesdas, 2011
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
15
C. MORBIDITAS 1. 10 Penyakit Menular menonjol
Angka Kesakitan penduduk diperoleh dari beberapa sumber seperti laporan program khusus penyakit khususnya penyakit menular termasuk didalamnya laporan penyakit menular terpilih yang dilaporkan melalui Surveilans Terpadu Puskesmas (STP) Kabupaten/Kota, serta data yang bersumber dari Riset Kesehatan Dasar 2010. .
Sepanjang tahun 2010 , berdasarkan laporanlaporan STP Berbasis Puskesmas yang dikirimkan oleh Puskesmas dan diolah di kabupaten, maka penyakit influenza , diare dan malaria klinis merupakan 3 penyakit menular yang paling menonjol. Ranking 10 penyakit menular menonjol tahun 2010 dapat dilihat pada gambar 3.8, meskipun demikian data 10 penyakit menonjol tersebut sangat dipengaruhi oleh kelengkapan laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota yang merupakan indikator
Berdasarkan laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2010, skor dari masing-masing penyakit menurut kabupaten dan kota akan juga ditampilkan.
Gambar 3. 10 Penyakit menular menonjol di Sulawesi Utara Berdasarkan Laporan STP Berbasis Puskesmas Tahun 2010
Influenza
60.729
Diare
16.894
Malaria Klinis
11.062
Tersangka TB Paru
4.862
Malaria vivax
3.698
TB Paru (BTA+)
1.773
Malaria Falsiparum
1.075
Pneumonia
1.046
Demam Berdarah Dengue
406
Tifus Perut Klinis
404 0
15.000
30.000
45.000
60.000
75.000
Sumber : Seksi Surveilans 2011
2. Acute Flaccid Paralysis (AFP) Polio merupakan penyakit menular yang sangat berbahaya yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem saraf. Penyakit ini umumnya menyerang anak usia 3 tahun ini dan dapat mengakibatkan cacat seumur hidup, lumpuh layu (kecacatan) bahkan kematian. Penyakit ini tidak dapat diobati dan hanya bisa dicegah dengan pemberian imunisasi polio sebanyak empat kali pada bayi umur dibawah satu tahun. Setalah cacar, polio merupakan penyakit yang dapat dieradikasi dari muka bumi. Pada hakekatnya, polio belum sepenuhnya dapat diberantas total dan masih menjadi masalah kesehatan yang 16
perlu ditangani secara seksama. Pengamatan kasus polio dilaksanakan melalui surveilans AFP. Sepanjang tahun 2010, terdapat 36 kasus AFP yang didapatkan melalui surveilans AFP, dengan Non Polio AFP rate sebesar .Distribusi penemuan kasus AFP di Sulawesi Utara dapat dilihatpada gambar 3.11. Terlihat bahwa Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dan Kota Manado merupakan daerah yang mempunyai kontribusi besar pada pencapaian AFP rate Sulawesi Utara atau dengan kata lain mempunyai kinerja surveilans AFP yang lebih baik dibandingkan daerah lain
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Gambar 3.11. Distribusi penemuan kasus AFP Sulawesi Utara tahun 2010
0
SIAU TAGULANDANG BIARO
2
MINAHASA UTARA
1 1
MINAHASA TENGGARA MINAHASA SELATAN
4
MINAHASA
2
KOTA TOMOHON
6
KOTA MANADO
0
KOTA KOTAMOBAGU
2
KOTA BITUNG
1
KEPULAUAN TALAUD
0
KEPULAUAN SANGIHE
9
BOLAANG MONGONDOW UTARA
8
BOLAANG MONGONDOW TIMUR
0 0
BOLAANG MONGONDOW SELATAN BOLAANG MONGONDOW
0
2
4
6
8
10
Sumber : Seksi Surveilans, 2011
Jika dilihat dari Non Polio AFP Rate per tahun maka tahun 2010, Non Polio AFP rate Provinsi Sulawesi Utara adalah 6,2 sedangkan Nasional 2,4. Specimen adekuat Provinsi Sulawesi Utara adalah 90,3
sedangkan nasional 85,9. Non Polio AFP rate Provinsi Sulawesi Utara tahun 2007 hingga 2010 sebagaimana pada gambar 3.12
Gambar 3.12. Non Polio AFP Rate tahun 2007-2010
Sumber : Seksi Surveilans, 2011
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
17
3. Penyakit HIV/HIDS Sejak ditemukannya kasus HIV di Sulawesi Utara pada tahun 1997, maka terlihat pertambahan kasus baru yang semakin membesar pada 5 tahun terakhir, dan tercatat hingga bulan Desember
2010 penderita HIV/AIDS di Sulawesi Utara sebanyak 758 kasus . Pada sepanjang tahun 2010 ditemukan 152 kasus HIV baru. Distribusi kasus HIV dan AIDS hingga Desember 2010 terlihat pada gambar 3.14
Gambar 3.13. Trend penemuan kasus HIV/AIDS secara kumulatif tahun 997-2010
Sumber : Bidang PMK, 2011
Gambar 3.14. Distribusi kasus HIV dan kasus AIDS di Sulawesi Utara sampai Desember 2010
HIV
Sumber : Bidang PMK, 2011 18
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
AIDS
Jika melihat distribusi kasus menurut kabupaten/ kota seperti pada gambar 3.15, maka terlihat bahwa jumlah kasus HIV/AIDS terbanyak terdapat di Kota Manado, Kota Bitung dan Kab. Minahasa. Penambahan jumlah kasus baru tersebut tidak lepas dari Pelayanan VCT di Rumah Sakit. Hingga akhir 2008 terdapat lima Rumah Sakit di Sulawesi Utara yang memberikan layanan terapi anti-retoviral (ARV) dan Voluntary Counselling and Testing (VCT) yaitu RSU Prof. Dr. R. D. Kandou-Manado, RS TNI
Teling-Manado, RS Prof. Ratumbuysang-Manado, RSUD Bitung, RSU Bethesda-Tomohon Perubahan status HIV ke AIDS yang memerlukan waktu pada akhirnya akan mempengaruhi gambaran kurva dari tahun ke tahun pada waktu data di update . Diharapka de ga pe eria ARV yang adekuat maka proses perubahan status HIV ke AIDS menjadi lebih lama atau bahkan tidak sama sekali.
Gambar 3.15. Distribusi kasus HIV dan AIDS se Sulawesin Utara sampai Desember 2010
Sumber : Bidang PMK, 2011
4. Penyakit Malaria Penyakit malaria masih merupakan masalah kesehatan dunia pada umumnya dan pada khususnya di propinsi sulawesi utara, ini ditandai dengan banyaknya kasus klinis dan positif malaria di beberapa kabupaten yang ada di Sulut khususnya daerah kepulauan, daerah terpencil yang jauh dari pusat pelayanan kesehatan.
pertengahan tahun 2010. Kasus dan AMI tahun 2005 sampai tahun 2010 dapat dilihat pada gambar 3.16.
Distribusi kasus Malaria di Propinsi Sulawesi Utara tahun 2010, dimana kasus yang dilaporkan terbanyak ditemukan di Kab. Kep. Sangihe, Kab. Minahasa dan Kab. Minahasa Tenggara, Sedangkan jumlah kasus sedikit terdapat di Kota Manado dan Kota Tomohon. Distribusi kasus menurut Dalam 5 tahun terakhir kasus Malaria klinis selalu di kabupaten/kota di Sulawesi Utara tahun 2010 atas 30.000 dengan AMI di atas 15. Tahun 2010 sebagaimana terlihat pada gambar 3. 15 AMI di Sulawesi Utara adalah 15,62. Penggunaan API (Annual Parasite Index) diberlakukan
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
19
Gambar 3.16. Kasus Malaria klinis dan AMI tahun 2005-2010 di Sulawesi Utara
37.500 15,23
35.928
15,56
13,88
35.000
16
15,82
13,97
14
33.321
32.500
12
12,62
32.120 30.341
18
10
30.856 30.070
8
30.000
6 4
27.500
2 0
25.000 2005
2006
2007
Kasus
2008
2009
2010
AMI
Sumber : Bidang PMK, 2011
Gambar 3.17. Distribusi Kasus Malaria klinis dan AMI tahun 2005-2010 di Sulawesi Utara
Minahasa
7.040
Minahasa Tenggara
5.977
Sangihe
5.974
Bol. Mongondow
2.850
Talaud
2.626
Bolmong Selatan
2.468
Bitung
1.777
Minahasa Utara
1.735
Minahasa Selatan
1.273
Kotamobagu
1.227
Sitaro
1.225
Bolmong Timur
763
Bolmong Utara
509
Manado
317
Tomohon
167
0 Sumber : Bidang PMK, 2011
20
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
2.000 4.000 6.000 8.000
4. Penyakit Demam Berdarah Dengue Target atau sasaran pengendalian DBD adalah menjaga Case Fatality Rate di bawah 1% dengan menurunkan Incidence Rate dan Case Fatality Rate.
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegpti ini telah berkembang menjadi masalah kesehatan yang semakin serius. Selain faktor nyamuk penular serta keganasan virus yang terus berevolusi seiring dengan perubahan iklim (pemanasan global), serta keterlambatan mencari pengobatan dan kurangnya kesadaran akan kebersihan lingkungan, menyebabkan kasus (Incidence Rata) penyakit DBD ini masih muncul dari tahun ke tahun.
Sepanjang tahun 2010 tercatat 2.178 kasus DBD yang terjadi di wilayah Sulawesi Utara dengan jumlah kematian sebanyak 40 kasus, atau Angka kematian (CFR) = 1,36. Kasus DBD terbanyak terdapat di Kota Manado dengan jumlah kasus 998 dan kematian 25 kasus, Distribusi kasus terlihat pada gambar 3.18.
Gambar 3.18. Distribusi kasus DBD di Sulawesi Utara tahun 2010
SIAU TAGULANDANG BIARO 5 MINAHASA UTARA
137
MINAHASA TENGGARA
20
MINAHASA SELATAN
201 264
MINAHASA KOTA TOMOHON
72
KOTA MANADO
998
KOTA KOTAMOBAGU
147 141
KOTA BITUNG KEPULAUAN TALAUD 0
KEPULAUAN SANGIHE
156
BOLAANG MONGONDOW UTARA 1 BOLAANG MONGONDOW TIMUR
8
BOLAANG MONGONDOW SELATAN 0 BOLAANG MONGONDOW
28 0
200
400
600
800
1000
1200
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
21
tian dibandingkan data tahun 2009. Jika dihitung dengan menggunakan Incidence Rate (angka kejadian per 100.000 penduduk) dan Case Fatality Rate ( Angka kematian), maka didapatkan pola yang berbeda seperti pada gambar 3.19. .
Keberhasilan pengendalian penyakit DBD ditujukan keberhasilan oleh persentase jumlah kasus yang ditangani yang dilihat dari kasus dan kematian (CFR). Kasus DBD dan kematian di Provinsi Sulawesi Utara selama tahun 2005 s/d 20010 terlihat seperti tabel 3.2 . Dapat dilihat bahwa selama tahun 2010 terjadi kenaikan baikm dari jumlah kasus dan kasus kema-
Tabel. 3.2. JUmlah kasus, meninggal dan CFR DBD di Sulawesi Utara tahun 2005-2009
Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Kasus 1926 1290 1430 1865 1616 2178
Meninggal 26 19 16 24 20 40
CFR 1,3 1,5 1,1 1,3 1,2 1,8
Gambar 3.19. Grafik perbandingan kasus dan CFR DBD di Sulawesi Utara tahun 2005-2010
2
2.500
1,8 2.000
1,5 01
1,3
1.500
1,2 1,1 1
1.000
500
0
0 2005
2006
2007
Kasus
22
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
2008
CFR
2009
2010
yang sebelumnya. Begitu juga dengan kasus meninggal dimana banyak terjadi di bulan Januari sebagaimana terlihat pada gambar 3.21
Sepanjang tahun 2010 jika dianalisis menurut bulan maka terlihat bahwa kasus dan kematian tertinggi terjadi pada bulan Januari (gambar 3.20). Pola ini hampir serupa seperti pola tahun-tahun
Gambar 3.20. Grafik kasus dan kematian karena DBD di Sulawesi Utarmenurut bulan sepanjang tahun 2010 700
16
600
14 12
500
10 400 8
300 6 200
4
100
2
0
0 JAN
PEB
MAR
APR
MEI
JUN
JUL AGUS SEP
OKT NOP
DES
Kasus DBD
486
625
350
180
131
82
87
55
56
50
36
40
Kematian
14
9
5
4
2
1
1
1
1
1
0
1
Sumber : Seksi Surveilans, 2011
Gambar 3.21. Pola bulanan kasus DBD di Sulawesi Utara tahun 2005-2010 800
600
400
200
0 Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Juni
Juli
Agst
Sept
Okt
Nop
Des
2005 217
296
176
102
130
85
92
146
97
150
168
267
2006 424
230
155
89
73
57
82
50
33
17
25
55
2007 124
307
239
137
74
81
107
126
141
199
83
90
2008 361
279
188
133
101
68
38
23
48
60
59
72
2009 102
161
151
133
116
110
123
169
110
105
123
213
2010 486
625
350
180
131
82
87
55
56
50
36
40
Sumber : Seksi Surveilans, 2011
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
23
5. Tuberculosis Paru Secara global, Tuberkolosis atau TB masih menjadi masalah kesehatan yang serius, sedangkan secara nasional beban TB masih sangat tinggi; Tahun 2010, secara klinis TB banyak ditemuAngka penemuan kasus Baru TB Paru di Su-
lawesi Utara (CDR) secara umum memperlihatkan hasil yang baik kecuali di beberapa Kabupaten/Kota masih rendah/belum memenuhi target nasional >70 %, seperti terlihat pada gambar 3.22
Gambar 3.22. Distribusi penemuan kasus TB klinis dan TB Positif di Sulawesi Utara Tahun 2010
KOTA KOTAMOBAGU KOTA TOMOHON KOTA BITUNG
1.881
192
91
1.420
145
KEPULAUAN SANGIHE
235
MINAHASA TENGGARA
176
1.673 1.850
MINAHASA SELATAN
368
MINAHASA UTARA
434
MINAHASA
3.743 4.688
6.903
601
439
BOLAANG MONGONDOW TIMUR
81
BOLAANG MONGONDOW SELATAN
90
BOLAANG MONGONDOW
10.253
1.016
585
KEPULAUAN TALAUD
BOLAANG MONGONDOW UTARA
3.410
350
KOTA MANADO SIAU TAGULANDANG BIARO
3.218
299
806 1.229
122
3.145
334
Klinis
Pos
Gambar 3.23. CDR TB Paru kabupaten/Kota se Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Kota Kotamobagu Kota Manado Kab. Minahasa Utara Kota Tomohon Kab. Minahasa Kab. Minahasa Selatan Kota Bitung Kab. Kepulauan Sangihe Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Kabupaten Kepulauan Sitaro Kab. Bolaang Mongondow Timur
132,5 117,9 109,4 99,9 92,2 89,6 88,8 88,7 83,4 82,8 82,2 75,2 74,5 67,9 60,6 0
24
20
40
60
80
100
120
140
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Dari gambar 3.19 terlihat bahwa dari 15 Kabupaten/Kota, hanya 2 diantaranya yang belum mencapai target nasional (>70%) yaitu Kabupaten Kep. Siau Tagulandang Biaro dan kabupaten Bollang Mongondow Timur. . Secara Propinsi CDR Sulawesi utara mencapai 95 % oleh karena be-
berapa kabupaten sudah mencapai di atas 100%. Dari analisis kesembuhan penderita kasus 2009 didapatkan hasil sebagaimana terlihat pada grafik gambar 3. 24
Gambar 3.24. Angka kesembuhan TB Paru di Sulawesi Utara Tahun 2009 MINAHASA TENGGARA MINAHASA UTARA KOTA KOTAMOBAGU MINAHASA SELATAN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MINAHASA BOLAANG MONGONDOW UTARA BOLAANG MONGONDOW KOTA MANADO KOTA TOMOHON KEPULAUAN SANGIHE KOTA BITUNG KEPULAUAN TALAUD BOLAANG MONGONDOW SELATAN SIAU TAGULANDANG BIARO
100,0 100,0 98,0 98,0 98,0 97,0 95,0 92,0 91,0 89,0 87,0 85,0 81,0 78,0 71,0
Sumber : Bidang PMK, 2011
6. Penyakit Diare. Penyakit Diare sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, walaupun secara umum angka kesakitan masih berflukutuasi. Sepanjang tahun 2010, kasus diare terlaporkan
lebih banyak terjadi di wilayah Kabupaten Minahasa yaitu 3.650 kasus dengan 1.492 diantaranya adalah balita. Distribusi kasus diare pada semua umur dan diare balita terlihat seperti pada gambar 3.25
Gambar 3.25. Distribusi kasus diare di Sulawesi Utara tahun 2010 28 14
SIAU TAGULANDANG BIARO MINAHASA UTARA MINAHASA TENGGARA
3119
1372 1205
491
2861
937
MINAHASA SELATAN M INAHASA KOTA TOMOHON KOTA MANADO KOTA KOTAMOBAGU
3650
1482 685 1272 1027 1315 1196 536 946 405 1550 660 108265 385 775 1046 42 3
KOTA BITUNG KEPULAUAN TA LAUD KEPULAUAN SANGIHE BOLAANG MONGONDOW UTARA BOLAANG MONG ONDOW TIMUR BOLAANG MONGONDOW SELATAN BOLAA NG MONGONDOW
0
1000
Sum of Diare _semua
1865 1895 2067
2000
28 74
3000
4000
Sum of Diare_balita
Sumber : Bidang PMK, 2011
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
25
6. Penyakit Rabies Penyakit Rabies masih menjadi masalah kesehatan di Sulawesi Utara. Kasus gigitan rabies dalam empat tahun terakhir menunjukkan kecenderungan meningkat dibandingkan dengan tahun 2003 dan tahun 2004. Kasus dengan kematian karena rabies (lyssa) tidak pernah kurang dari 10. Angka ini masih jauh di atas harapan nasional yaitu 0 kematian pada setiap kasus gigitan. Untuk melihat gambaran kasus gigitan dan kasus lyssa
tahun 2006 – 2010, dapat terlihat pada gambar 3.26 Kasus lyssa yang terjadi mungkin akan menjadi wajar jika melihat perbandingan antara jumlah kasus gigitan dengan jumlah kasus yang mendapatkan vaksin anti rabies. Gambar 3.27 menunjukkan bahwa ketersediaan VAR untuk mencegah terjadinya kasus Lyssa di Sulawesi Utara masih kurang setiap tahun.
Gambar 3.26. Perbandingan kasus gigitan dan Lyssa di Sulawesi Utara tahun 2006-2010
Sumber : Bidang PMK, 2011
Gambar 3.27. Perbandingan kasus gigitan dan pemberian VAR di Sulawesi Utara tahun 2006-2010
Sumber : Bidang PMK, 2011 26
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Gambar 3.28 memperlihatkan peta distroibusi kasus dan kejadian Lyssa dimana terdapat beberapa daerah yang kasus gigitan tinggi namun kematian/lyssa hanya
sedikit sementara ada daerah yang dengan kasus gigitan tidak terlalu banyak namun mempunyai lyssa yang tinggi
Gambar 3. 28. Peta distribusi kasus dan kasus Lyssa di Sulawesi Utara tahun 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
27
28
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
BAB IV UPAYA PELAYANAN KESEHATAN Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan yaitu untuk meningkatkan derajat kesehatan, dan dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan millennium (MDGs), maka dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut ini diuraikan situasi upaya kesehatan sepanjang tahun 2010 A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat di atasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut. 1. Kesehatan Ibu Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar di dalam pertumbuhan bayi dan perkembangan anak. Ganguan yang dialami seorang ibu yang sedang hamil bisa berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan anaknya. Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan, nifas dan perawatan bayi baru lahir yang diberikan di semua jenis fasilitas kesehatan, mulai dari Posyandu sampai Rumah Sakit baik pemerintah maupun swasta. a. Pelayanan Antenatal (K1 dan K4) Masa kehamilan merupakan masa yang rawan kesehatan, baik kesehatan ibu yang mengandung maupun janin yang dikandungnya sehingga dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur. Hal ini dilakukan guna menghindari gangguan sedini mungkin dari segala sesuatu yang membahayakan terhadap kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya. Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan professional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat) yang meliputi pengu-
kuran ber badan dan tekanan darah, pemeriksaan tinggi fundus uteri, imunisasi Tetanus Toxoid (TT) serta pemberian tablet besi kepada ibu hamil selama masa kehamilannya sesuai pedoman pelayanan antenatal yang ada dengan titik berat pada kegiatan promotif dan preventif. Hasil pelayanan dapat dilihat dari cakupan pelayanan kunjungan ibu hamil K1 dan K4. Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil (K1) sebagaimana terlihat pada gambar 4.1 Dari gambar 4.1 terlihat bahwa pada tahun 2010 3 Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (116), Kabupaten Bolaang Mongondow (107) dan Kota Tomohon (104) merupakan 3 kabupaten teratas dalam pencapaian K1, sedangkan Kota Manado, Minsel dan Boltim adalah 3 kabupaten/kota dengan cakupan K1 rendah. Secara provincial, cakupan K1 Provinsi Sulawesi Utara tahun 2010 adalah 96 %, sementara cakupan K4 adalah 87 %. Selanjutnya jika dilihat gambar distribusi cakupan K4 di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2010 terlihat bahwa 3 daerah yaitu Bolmong Selatan, Minahasa Utara dan Kabupaten Bolmong merupakan 3 daerah dengan cakupan K4 terbesar sementara Minahasa Selatan, Bolaang Mongondow Timur dan Kabupaten Siau tagulandang Biaro merupakan 3 daerah dengan cakupan K4 terendah. Jika K1 dan K4 disandingkan, maka terlihat bahwa tidak ada satupun Kabupaten yang mempunyai K1 dan K4 yang sama, dan tidak ada hubungan bahwa K1 tertinggi akan mempunyai K4 yang tinggi pula. Jika dilihat selisih dari K1 dan K4, maka selisih terbesar terdapat pada Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan yaitu 20% dan yang terkecil adalah Kabupaten Kepulauan Talaud dengan 2%.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
29
Gambar 4.1 Perbandingan cakupan K1 dan K4 di Sulawesi Utara tahun 2010 160 120 80 40 0 BOLAA BOLAA NG BOLAA NG NG MONG MONG MONG ONDO ONDO W ONDO W W SELATA TIMUR N
BOLAA NG KEPULA MINAH MINAH SIAU KEPULA KOTA KOTA KOTA MINAH ASA TAGULA KOTA MINAH ASA MONG UAN UAN KOTAM MANAD TOMOH ASA BITUNG ASA ONDO SANGIH SELATA TENGG NDANG TALAUD OBAGU O ON UTARA W E N ARA BIARO UTARA
Sum of Cak K1
107
116
82
100
99
96
96
99
96
104
101
94
96
115
77
Sum of Cak K4
86
83
65
71
73
93
88
85
90
96
93
89
90
106
64
Sumber : Bidang Kesga, 2011 Gambar 4.2. Gaugemeter cakupan K1 dan K4 di Sulawesi Utara tahun 2010
K1
Jika dibandingkan dengan hasil Riskesdas 2010, maka secara nasional cakupan K1 dan K4 Sulawesi Utara su-
K4
dah leih tinggi dari cakupan K1 nasional yaitu 92,7 % dan K4.
Gambar 4.3. Kesenjangan pelayanan antenatal K1 dan K4 nasional tahun 2010
Sumber: Riskesdas 2010 30
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Jika K1 dan K4 disandingkan, maka terlihat bahwa tidak ada satupun Kabupaten yang mempunyai K1 dan K4 yang sama, dan tidak ada hubungan bahwa K1 tertinggi akan mempunyai K4 yang tinggi pula. Jika dilihat selisih dari K1 dan K4, maka selisih terbesar terdapat pada Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan yaitu 20% dan yang terkecil adalah Kabupaten Kepulauan Talaud dengan 2%.
yang ditangani oleh tenaga kesehatan dan ini menggambarkan kemampua manajemen program KIA dalam pertolongan persalinan sesuai standar. Pada Gambar 4.5, Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (PN) di Kabupaten Minahasa Utara adalah yang tertinggi (94%), sementara Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan mempunyai cakupan PN yang terendah (58%), seperti pada gambar 4.5
b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah cakupan ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan, disuatu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu. Dengan indicator ini dapat diperkirakan proporsi persalinan
Gambar 4.5 . Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Sulawesi Utara tahun 2010
MINAHASA UTARA
94
MINAHASA
91
BOLAANG MONGONDOW
91
KOTA TOMOHON
91
MINAHASA TENGGARA
88
KOTA KOTAMOBAGU
88
KOTA BITUNG
88
MINAHASA SELATAN
87
KEPULAUAN SANGIH E
86
KOTA MANADO
86
KEPU LAUAN TALAUD
81
BOLAANG MONGONDOW UTARA
80
SIAU TAGULAN DANG BIARO BOLAANG MONGONDOW TIMUR BOLAANG MONGONDOW SELATAN
65 61 58
Sumber : Bidang Kesga, 2011
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
31
Dengan demikian cakupan PN Sulawesi Utara tahun 2010, yaitu 87 % masih lebih rendah dari cakupan hasil Riskesdas.
Menurut Riskesdas 2010, cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Sulawesi Utara adalah 87%, yang artinya masih dibawah target nasional 90%.
Gambar 4.6. Gaugemeter cakupan persalinan oleh Nakes di Sulawesi utara tahun 2010
Sumber: Bidang Kesga, 2011 Gambar 4.7. Cakupan Persalinan oleh Nakes 1 tahun terakhir menurut Provinsi 2010 120 100
98,6
95,8
95,8
95,5
94,8
94,1
92,5
88,4
87,8
87
87,7
85,5
82,2
80,9
80,2
79
79,7
79
78,5
76,5
70,4
66,6
66,4
64,6
64,3
63,1
60,9
56,4
52,1
49,3
48,7
20
26,2
40
57,8
60
97,2
80
0
Sumber : Riskesdas, 2010
c. Pelayanan Nifas Cakupan pelayanan nifas adalah calkupoan pelayanan kepada ibu pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca bersalin sesuai standar paling sedikit 3 kali dengan distribusi waktu 6 jam-3 hari, 8 jam—14 hari dan 36—42 hari setelah bersalin di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu . Pelayanan nifas sesuai standar termasuk pemberian viatamin a 2 kali serta persiapan dan/atau pemasangan KB Pasca Persalinan. Dengan indicator ini dapat diketahui cakupan pelayanan nifas secara lengkap (memenuhi standar pelayanan dan menepati waktu yang ditetapkan), yang menggambarkan jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu nifas, disamping menggam-
32
barkan kemampuan manajemen ataupun kelangsungan program KIA. Disepanjang tahun 2010, dari 41.077 ibu bersalin terdapat 40.440 ibu nifas. Yang dilayani dalam masa nifas sebanyak 31.305 atau 77% ibu nifas mendapatkan pelayanan kesehatan di seluruh wilayah Sulawesi Utara. Kabupaten Talaud adalah kabupaten dengan cakupan terendah yaitu 51 % sementara Minahasa Tenggara dan Minahasa Selatan merupakan daerah dengan cakupan tertinggi yaitu 92 %. Standar target yang ditetapkan secara nasional sesuai SPM adalah 95%, sehingga cakupan kabupaten dan provinsi secara keseluruhan masih dibawah target nasional sebagaimana terdapat pada gambar 4.8
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Gambar 4.8 Distribusi cakupan pelayanan nifas di Sulawesi Utara tahun 2010
MINAHASA TENGGARA MINAHASA SELATAN BOLAANG MONGONDOW KOTA TOMOHON BOLAANG MONGONDOW UTARA MINAHASA UTARA MINAHASA KEPULAUAN SANGIHE KOTA KOTAMOBAGU BOLAANG MONGONDOW TIMUR KOTA BITUNG KOTA MANADO SIAU TAGULANDANG BIARO BOLAANG MONGONDOW SELATAN KEPULAUAN TALAUD
92 92 91 91 91 90
82 73 72 68 66 66 65 63 51
0
20
40
60
80
100
Sumber : Profil kesehatan kab/kota 2010 Gambar 4.9. Gaugemeter cakupan pelayanan nifas di Sulawesi Utara tahun 2010
d. Pelayanan Pemberian Tablet Fe1 dan Fe3 Cakupan Ibu hamil medapat 30/90 tablet F e selama periode kehamilannya pada wilayah dan kurun waktu tertentu dibagi dengan jumlah ibu hamil pada wilayah dan kurun waktu yang sama. Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari 12 gr%, sedangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar Hb dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II. karena kekurangan zat besi, jenis pengo-
batannya relative mudah, bahkan murah. Anemia defisiensi zat besi merupakan penyebab utama anemi pada ibu hamil dibandingkan dengan defiseiensi zat gizi lain. Anemia Defisiensi besi pada wanita hamil merupakan problema kesehatan yang dialami oleh wanita di seluruh dunia terutama di Negara berkembang WHO melaporkan bahwa prevalensi ibu-ibu hamil yang mengalami defissiensi besi sekitar 35-75%, serta semakin meningkat seiring dengan pertambahan usia kehamilan.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
33
Sepanjang tahun 2010, dari 43.302 ibu hamil di Sulawesi Utara, hanya 38.442 ibu yang mendapat kan tablet Fe1 atau 88,8% dan 37.484 ibu yang mendapatkan tablet Fe 2 atau 86,56 %. Dari 15 Kabupaten Kota yang ada, Kabupaten Minahasa Utara mempunyai cakupan di atas 100 % baik di Fe1 maupun di Fe3, sementara Kabupaten
Bolaang Mongondow Selatan mempunyai cakupan yang paling rendah, baik di Fe1 maupun di Fe3 Distribusi cakupan Fe1 dan Fe3 se Sulawesi Utara seperti terlihat pada gambar 4.11 dan cakuipan Fe 1 dan Fe 3 Provinsi Sulawesi Utara pada gambar 4.12
Gambar 4.10. Cakupan pemberian tablet Fe1 dan Fe3 Ibu Hamil di Sulawesi Utara Tahun 2010 150 120 90
97
9086
72
60
82 65
70
9693
96 88
85
97 90
100 93 9096
116 108 9489
96 90
73 63
6664
43
30 0
0
BOLAAN BOLAAN BOLAAN BOLAAN MINAHAS SIAU G G G KEPULAU KEPULAU KOTA KOTA MINAHAS G A KOTA KOTA MINAHAS MINAHAS TAGULAN AN AN KOTAMO TOMOHO A MONGO MONGO MONGO BITUNG MANADO A MONGO TENGGA A UTARA DANG BAGU N SELATAN NDOW NDOW NDOW SANGIHE TALAUD NDOW RA BIARO SELATAN TIMUR UTARA
Sum of Cak fe1
90
72
82
97
63
96
96
0
97
90
100
94
96
116
66
Sum of Cak fe2
86
43
65
70
73
93
88
85
90
96
93
89
90
108
64
Gambar 4.11. Gaugemeter cakupan pemberian Tablet fe1 dan Fe3 Provinsi Sulawesi Utara tahun 2010
e. Penanganan Komplikasi Obstetri (PK) Cakupan penanganan Komplikasi Obstetri (PK) adalah cakupan ibu dengan komplikasi kebidanan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang ditangani secara definitive sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan. Penanganan definitive adalah penanganan/ pemberian tindakan terakhir untuk menyelesaikan permasalahan setiap kasus komplikasi kebidanan. Komplikasi yang dimaksud dapat terjadi pada masa hamil, masa bersalin dan masa nifas. Indikator ini untuk mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara professional
34
kepada ibu hamil, bersalin dan nifas dengan komplikasi. Di Sulawesi Utara pada tahun 2010, dari 43.302 ibu hamil, dilaporkan terdapat 7.814 ibu dengan kondisi hamil risiko tinggi. Dari jumlah tersebut sebanyak 5.407 (71,7%) ibu hamil Risti yang ditangani. Distribusi ibu hamil dengan risiko tinggi yang ditangani terlihat seperti pada gambar 4.12. Tampak bahwa Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan tidak mempunyai data, dan 5 kabupaten yang cakupannya di bawah 50 %, 3 Kabupaten anatara 70-90% dan 6 kabupaten/kota mempuyai cakupan 100%.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Gambar 4.12. Cakupan penanganan ibu hamil dengan komplikasi di Sulawesi Utara tahun 2010
SIAU TAGULANDANG BIARO
100 100 100 100 100 100
MINAHASA KOTA TOMOHON KOTA MANADO KEPULAUAN TALAUD BOLAANG MONGONDOW TIMUR BOLAANG MONGONDOW
86
KOTA BITUNG
76 72
MINAHASA TENGGARA KOTA KOTAMOBAGU
38 36
MINAHASA SELATAN BOLAANG MONGONDOW UTARA
28 25 21
MINAHASA UTARA KEPULAUAN SANGIHE BOLAANG MONGONDOW SELATAN
0 0
20
40
60
80
100
120
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2010 Gambar 4.13. Gaugemeter cakupan pertolongan komplikasi persalinan Provinsi Sulawesi Utara
2. Kesehatan Anak a. Cakupan Pelayanan Neonatus pertama (KN1) dan Neonatus Lengkap (KN Lengkap) Cakupan pelayanan neonates pertama adalah cakupan neonates yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada 6-48 jam setelah lahir di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Dengan indicator ini dapat diketahui akses/ jangkauan pelayanan kesehatan neonatal. Cakupan pelayanan neonates lengkap adalah cakupan neonates yang mendapatkan pelayanan sesuai standar sedikitnya tiga kali yaitu 1 kali
pada 6-48 jam, 1 kali pada hari ke-3—hari ke-7 dan 1 kali pada hari ke-8—hari ke-28 setelah lahir di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Dengan indicator ini dapat diketahui efektifitas dan kualitas pelayanan kesehatan neonatal. Di Sulawesi Utara, menurut data dari program Kesga, cakupan KN1 dan KN lengkap tahun 2010 masing-masing 84,40 % dan 80,62 %. Angka ini masih rendah jika dibandingkan dengan target nasional yaitu 90% untuk masing-masing KN1 dan Kn lengkap. Distribusi cakupan pelayanan neonatus pertama dan lengkap dapat dilihat pada gambar 4.14
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
35
Gambar 4. 14 Distriubusi Cakupan KN1 dan KN Lengkap di Sulawesi Utara tahun 2010 100 50 0 BOLAA BOLAA BOLAA NG BOLAA NG NG MINAH MINAH KEPULA SIAU NG MINAH KEPULA KOTA KOTA KOTA MONG ASA ASA UAN TAGULA KOTA MONG MONG MINAH ASA UAN MANAD TOMOH KOTAM ONDO MONG ASA BITUNG ONDO ONDO SELATA TENGG SANGIH NDANG W ONDO UTARA TALAUD O ON OBAGU W W N ARA E BIARO W SELATA UTARA TIMUR N KN1
66
86
59
64
80
96
82
89
66
56
58
82
87
95
88
KN Lengkap
76
97
65
69
84
96
84
91
71
63
64
85
89
97
94
Sumber : Bidang Kesga, 2011
Gambar 4.15. Gaugemeter KN1 dan KN lengkap Provinsi Sulawesi Utara tahun 2010. KN 1
b. Penanganan komplikasi neonatal (PKn) Cakupan neonatal komplikasi adalah cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani secara definitive oleh tenaga kesehatan pada tingkat pelayanan kesehatan dasar dan rujukan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Penanganan definitive adalah pemberian tindakan akhir pada setiap kasus komplikasi neonatus yang pelaporannya dihitung 1 kali pada masa neonatal. Kasus komplikasi yang ditangani adalah seluruh kasus yang ditangani tanpa melihat hasilnya hidup atau mati. Indikator ini menunjukka sarana pelayanan kesehatan dalam menangani kasus-kasus kegawatdaruratan neonatal, yang kemudian ditindaklanjuti sesuai dengan kewenangannya, atau dapat diru36
KN Lengkap
juk ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi. Perhitungannya adalah dengan membagi jumlah neonatus dengan komplikasi yang mendapat penanganan definitive di suatu wilayah kerja dengan jumlah nenonatal yang mengalami komplikasi. Di Sulawesi Utara sepanjang tahun 2010, berdasarkan laporan Kabupaten/Kota dari 36.232 neonatal yang ada, tercatat 3.208 neonatal yang mempunyai komplikasi/berisiko tinggi. Dari jumlah tersebut, 1.325 neonatal dilakukan penanganan definitif, sehingga cakupan PKn tahun 2010 adalah 41,3 %. Terdapat 3 daerah yang tidak mempunyai data yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Sitaro dan Kabupaten Talaud. Distribusi cakupan dapat dilihat pada gambar 4.16.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Gambar 4.16. Cakupan PKn di Sulawesi Utara tahun 2010 100 100 100 100
Kota Tomohon Kab. Minahasa Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Bolaang Mongondow Utara
92
Kota Manado
83
Kab. Minahasa Tenggara
56
Kab. Minahasa Utara
45
Kab. Bolaang Mongondow
34 32
Kab. Minahasa
Kota Kotamobagu
11 11
Kota Bitung Kab. Kepulauan Sangihe
00 00 00
Kab. Kepulauan Talaud
Kabupaten Kepulauan Sitaro Kab. Bolaang Mongondow Selatan
41,3
Provinsi Sulawesi Utara
0
20
40
60
80
100
120
Sumber : Profil Kab/Kota 2010
Dari data tersebut terlihat bahwa kemampuan sarana pelayanan kesehatan di daerah yang cakupannya rendah, masih sangat kurang. Kemungkinan lain adalah tidak adanya pencatatan dan pelaporan yang baik sehingga data tidak didapatkan. Secara umum, cakupan PKn di Sulawesi Utara masih jauh dibawah target nasional 80% c. Cakupan kunjungan bayi (29 hari—11 bulan) Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan bayi yang mendapatkan pelayanan paripurna minimal 4 kali yaitu 1 kali pada umur 29 hari-2 bulan, 1 kali pada umur 3-5 bulan, dan satu kali pada umur 6-8
bulan dan 1 kali pada umur 9-11 bulan sesuai standar di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Dengan indicator ini dapat diketahui efektifitas, continuum of care dan kualitas pelayanan kesehatan bayi. Cakupan kunjungan bayi di Sulawesi Utara tahun 2010 seperti terlihat pada gambar 4.17, yaitu 79% masih di bawah target nasional 90%. Kabupaten Bolaang Mongondow, Minahasa Utara dan Bolaang Mongondow Timur merupakan 3 daerah dengan cakupan terendah, sedangkan Bolaang Mongondow Selatan mempunyai cakupan 100%.
Gambar 4.17. Cakupan Kunjungan bayi di Sulawesi Utara tahun 2010
Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Minahasa Tenggara Kab. Minahasa Selatan Kota Bitung Kab. Kepulauan Talaud Kabupaten Kepulauan Sitaro Kab. Kepulauan Sangihe Kota Manado Kota Tomohon Kab. Minahasa Kota Kotamobagu Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Utara Kab. Bolaang Mongondow Prov. Sulut
100,0 95,6 89,4 88,4 88,3 84,7 82,2 81,2 80,9 80,4 78,5 73,2 68,1 62,6 62,2 78,9
Sumber : Program Kesga, 2011
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
37
3. Upaya Perbaikan Gizi a. Prevalensi gizi buruk Data yang diperoleh melalui Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 dan tahun 2010 memperlihatkan bahwa situasi prevalensi gizi buruk , Kurang dan kekurangan gizi (dari Riskesdas 2007) di Provinsi Sulawesi Utara adalah lebih baik dibandingkan
dengan 28 lain (seperti pada gambar 4.18. Begitu pula jika melihat hasil Riskesdas tahun 2010, prevalensi gizi kurang di Sulawesi Utara mempunyai posisi terendah dibandingkan 32 provinsi lainnya. (gambar 4.19). Melihat gambar 4.20 dari hasil Riskesdas 2010, memperlihatkan prediksi pencapaian kabupaten terhadap tujuan 1c MDGs 2015 terhadap beberapa indicator.
Gambar 4.18. Prevalensi Balita Kekurangan Gizi Per Provinsi (Riskesdas
Sumber : Penyajian Bappenas, 2010) Gambar 4.19. Prevalensi Gizi Kurang 2010 menurut Provinsi
Sumber : Riskesdas, 2010
Gambar 4.20
Sumber : Riskesdas, 2010 38
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
b. Penimbangan balita Sepanjang tahun 2010, di Sulawesi Utara dari 202.217 balita yang ada tercatat 126.351 balita yang ditimbang atau hanya 62 % yang ditimbang. Dari jumlah yang ditimbang tersebut terdapat 109.205 atau 86 % balita naik berat badannya. Kab.
Bolaang Mongondow Selatan merupakan daerah yang mempunyai cakupan tertinggi balita yang naik berat badannya, sementara Kabupaten Bolaang Mongondow Utara mempunyai cakupan terendah. Distribusi cakupan balita yang naik berat badannya seperti pada gambar 4.21
Gambar 4.21. Cakupan Balita yang naik Berat Badannya di Sulawesi Utara tahun 2010 BOLAANG MONGONDOW SELATAN MINAHASA MINAHASA TENGGARA KOTA TOMOHON MINAHASA UTARA MINAHASA SELATAN KOTA BITUNG KOTA KOTAMOBAGU KEPULAUAN TALAUD BOLAANG MONGONDOW BOLAANG MONGONDOW TIMUR SIAU TAGULANDANG BIARO KOTA MANADO KEPULAUAN SANGIHE BOLAANG MONGONDOW UTARA PROV. SULUT
99 98 95 92 90 90 89 87 86 84 83 83 80 70 67 86
Sumber : Profil Kab/Kota tahun 2010.
c. Pemberian kapsul Vitamin A
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Cakupan balita mendapat kapsul vitamin A adalah cakupan bayi 6-11 mendapat kapsul vitamin A satu kali dan anak umur 12-59 bulan mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi dua kali per tahun di satu
Sepanjang tahun 2010 dari 178.565 balita umur 12 -59 bulan terdapat 142.451 balita yang mendapatkan kapsul vitamin A, dengan distribusi cakupan sebagaimana terlihat pada gambar 4.22
Gambar 4.22. Cakupan pemberian Vitamin A di Sulawesi Utara tahun 174
Kab. Minahasa
100 95
Kab. Bolaang Mongondow Kota Tomohon
83 82
Kab. Minahasa Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur
72 70 70 66 65 64 61 56
Kota Manado Kab. Kepulauan Sangihe Kab. Kepulauan Talaud Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Tenggara Kota Bitung Kab. Bolaang Mongondow Utara Kabupaten Kepulauan Sitaro
23
Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kota Kotamobagu
0
Prov. Sulut
80
Sumber : Profil Kab/Kota tahun 2010.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
39
d. Balita gizi buruk mendapat perawatan. Gizi buruk adalah status gizi menurut berat badan (BB) dan tinggi badan (TB)dengan Z-score <= -3 dan atau dengan tanda-tanda klinis (marasmus, kwashiorkor, dan marasmus kwashiorkor). Menggunakan parameter BB dan TB Perawatan sesuai standar pada gizi buruk yang dimaksudkan adalah perawatan yang diberikan mencakup : a) pemeriksaan klinis meliputi kesdaran, dehidrasi, hipoglikemi dan hipotermi.; b) Pengukuran antropometri ; c) Pemberian lkarutan elektrolit dan icronutrient serta memberikan makanan dalam bentuk, jenmis dan jumlah yang sesuai kebutuhan, mengikuti fase stabilisasi, transisi dan rehabilitasi; d) diberikan pengobatan sesuai dengan penyakit ; e) ditimbang setiap minggu
untuk memantau peningkatan BB sampai mencapai Z-score-1; f) konseling gizi kepada orang tua/ pengasuh tentang cara member makan anak. Cakupan balita gizi buruk mendap[at perawatan adalah balita gizi buruk yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai dengan tatalaksana gizi buruk di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Di Sulawesi Utara, pada tahun 2010 dari 67 kasus gizi buruk yang ditemukan 45 kasus diantaranya mendapatkan perawatan atau 67 %. Dengan demikian belum mencapai target yang diberikan yakni 80%. Distribusi cakupan seperti pada gambar 4.23.
Gambar 4.23. Cakupan Balita gizi buruk di Sulawesi Utara tahun 2010 yang mendapatkan pewrawatan
Kab. Bolmong Selatan
100 100 100 100 100 100 100 100 100
Kota Kotamobagu Kab. Sitaro Kab. Minahasa Tenggara Kab. Talaud Kab. Sangihe Kab. Bolaang Mongondow Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Kota Manado Kab. Bolmong Timur Kab. Bolmong Utara Kab. Minahasa Utara Kota Tomohon Kota Bitung
61 61 0 0 0 0
Prov. Sulawesi Utara
67
Sumber: Profgram Gizi, 2011
e. Bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif ASI eksklusif adalah Air Susu Ibu yang diberikan kepada bayi sampai bayi berusia 6 bulan tanpa diberikan makanan dan minuman, artinya hanya mendapat ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
40
Sepanjang tahun 2010, cakupan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif adalah 22,6 % dengan variasi / disparitas yang sangat tinggi, seperti terlihat pada gambar 4.24.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Gambar 4.24. Cakupan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif di Sulawesi Utara tahun 2010
87
Kab. Bolaang Mongondow Utara
72
Kab. Kepulauan Talaud
55
Kab. Bolaang Mongondow Timur
49 47
Kabupaten Kepulauan Sitaro
Kab. Minahasa Selatan
38 36
Kota Tomohon
Kab. Bolaang Mongondow Selatan
22
Kab. Minahasa
16 15 13 12
Kab. Kepulauan Sangihe Kab. Bolaang Mongondow Kab. Minahasa Utara Kota Bitung
8
Kab. Minahasa Tenggara
6 4
Kota Manado Kota Kotamobagu
23
Prov. Sulut
0
25
4. Imunisasi bayi Upaya imunisasi diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956. Upaya ini merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terbukti paling cost effective. Dengan upaya imunisasi terbukti bahwa penyakit cacar telah terbasmi dan Indonesia dinyatakan bebas dari penyakit cacar sejak tahun 1974. Mulai tahun 1977, upaya imunisasi diperluas menjadi Program Pengembangan Imunisasi dalam rangka pencegahan penularan terhadap Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yaitu, tuberculosis, difteri, pertusis, campak, polio, tetanus serta hepatitis B. Dengan upaya imunisasi pula, kita sudah dapat menekan penyakit polio dan sejak tahun 1995 tidak ditemukan lagi virus polio liar di Indonesia. Hal ini sejalan dengan upaya global untuk membasmi polio di dunia dengan Program Eradikasi Polio (ERAPO). Walaupun PD3I sudah dapat ditekan, cakupan imunisasi harus dipertahankan tinggi dan merata. Kegagalan untuk menjaga tingkat perlindungan yang tinggi dan merata dapat menimbulkan letusan (KLB) PD3I. Untuk itu, upaya imunisasi perlu disertai dengan upaya surveilans epidemiologi agar setiap peningkatan kasus penyakit atau terjadinya KLB dapat terdeteksi dan segera diatasi. Dalam PP Nomor 25 Tahun 2000 kewenangan surveilans epidemiologi, termasuk penanggulangan KLB merupakan kewenangan bersama antara pemerintah
50
75
100
pusat dan pemerintah provinsi. Selama beberapa tahun terakhir ini, kekawatiran akan kembalinya beberapa penyakit menular dan timbulnya penyakit-penyakit menular baru kian meningkat. Kegiatan program Imunisasi dilaksanakan berdasarkan kebijakan meliputi: 1)Penyelenggaraan Imunisasi dilaksanakan oleh Pemerintah, swasta dan masyarakat, dengan mempertahankan prinsip keterpaduan antara pihak terkait ; 2) Mengupayakan pemerataan jangkauan pelayanan imunisasi baik terhadap sasaran masyarakat maupun sasaran wilayah; 3) Mengupayakan kualitas pelayanan yang bermutu; 4) Mengupayakan kesinambungan penyelengaraan melalui perencanaan program dan anggaran terpadu; 5) Pehatian khusus diberikan untuk wilayah rawan social, rawan penyakit (KLB) dan daerah-daerah sulit secara geografis Selanjutnya kebijakan tersebut dilaksanakan dengan strategi diantaranya : 1) Memberikan akses (pelayanan) kepada masyarkat dan swasta; 2) Membangun kemitraan dan jejaring kerja; 3)Menjamin
ketersediaan dan kecukupan vaksin, peralatan rantai vaksin dan alat suntik ; 3) Pelayanan imunisasi dilaksanakan oleh tenaga professional/ terlatih; 4) Pelaksanaan sesuai standar; 5) Memanfaatkan perkembangan metoda dan teknologi yang lebih efektif, berkualitas dan efesien, dan 6) Meningkatkan advokasi, fasilitas dan pembinaan
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
41
Tabel 4.1. Jumlah bayi yang divaksinasi menurut jenis antigen dan Kabupaten/kota se Provinsi Sulawesi Utara tahun 2010
JML DPT1/ DPT2/ DPT3/ CamBAYI Hb0 BCG Polio1 HB1 Pol2 HB2 Pol 3 HB3 Pol 4 pak KOTA MANADO 7126 3609 8680 8547 8312 7965 7545 7543 7335 7254 7196 KOTA TOMOHON 2024 1401 1756 1775 1684 1846 1667 1866 1912 1903 1920 KOTA BITUNG 4136 2026 3730 3842 3475 3611 3403 3495 3464 3615 3278 MINAHASA 5016 4103 5088 5148 5025 5040 4882 4914 4939 5006 5034 MINAHASA UTARA 4103 3297 4172 4207 4095 4147 4038 4096 4021 4121 4019 MINAHASA SELATAN 3567 1963 2995 3136 3075 3059 2998 2962 2966 2979 2892 MINAHASA TENGGARA 2407 1440 2255 2324 2148 2179 2084 1916 1829 1893 2088 KOTA KOTAMOBAGU 1971 1421 1768 1730 1663 1698 1643 1634 1616 2674 1545 BOLAANG MONGONDOW 4933 740 3383 3413 2935 3251 2644 2731 2318 2552 2895 BOLAANG MONGONDOW UTARA 1134 1347 1884 2126 2000 2164 1984 2116 1838 2180 1762 KEPULAUAN SANGIHE 2210 491 1689 1706 1674 1670 1675 1672 1612 1612 1571 KEPULAUAN TALAUD 1375 891 1456 1460 1482 1447 1443 2321 1408 1371 1331 SIAU TAGULANDANG BIARO 1386 810 1153 1193 1245 1279 1281 1284 1290 1272 1298 BOLAANG MONGONDOW TIMUR 1444 843 1861 1760 1775 1707 1714 1614 1627 1499 1611
Kab_kota
BOLAANG MONGONDOW SELATAN
1157 251 1224 1265
1326 1338
1270 1304 1206 1082 1116
Sumber : Bidang PMK, 2011
Tabel 4.1 memperlihatkan jumlah bayi yang divaksinasi menurut antigen dan kabupaten/kota. Jika dihitung cakupan menurut antigen dan kabupaten/
kota maka akan terlihat gambaran seperti pada gambar 4.25, 4.26, 4.27, 2.28,
Gambar 4.25. Cakupan imunisasi Hb 0 di Sulawesi Utara tahun 2010
Sumber : Bidang PMK, 2011
42
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Target jangkauan imunisasi bayi ditunjukkan dengan cakupan imunisasi DPT1, karena imunisasi ini
merupakan salah satu antigen kontak pertama dari semua imunisasi yang diberikan pada bayi.
Gambar 4. 26 . Distribusi cakupan DPT1-Hb di Sulawesi Utara tahun 2010
BOLAANG MONGONDOW UTARA BOLAANG MONGONDOW TIMUR KOTA MANADO BOLAANG MONGONDOW SELATAN KEPULAUAN TALAUD MINAHASA MINAHASA UTARA SIAU TAGULANDANG BIARO MINAHASA TENGGARA MINAHASA SELATAN KOTA KOTAMOBAGU Sumber : Bidang PMK, 2011 KOTA BITUNG KOTA TOMOHON KEPULAUAN SANGIHE BOLAANG MONGONDOW PROV. SULUT
176 123 117 115 108 100 100
90 89 86 84 84 83 76 59
95 0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
Sumber : Bidang PMK, 2011
Sedangkan target tingkat perlindungan imunisasi bayi ditunjukkan dengan cakupan imunisasi campak karena imunisasi ini merupakan antigen kon-
tak terakhir dari semua imunisasi yang diberikan pada bayi.
Gambar 4.27. Distribusi Cakupan imunisasi Campak di Sulawesi utara tahun 2010
BOLAANG MONGONDOW UTARA BOLAANG MONGONDOW TIMUR KOTA MANADO MINAHASA MINAHASA UTARA KEPULAUAN TALAUD BOLAANG MONGONDOW SELATAN KOTA TOMOHON SIAU TAGULANDANG BIARO MINAHASA TENGGARA MINAHASA SELATAN KOTA BITUNG KOTA KOTAMOBAGU KEPULAUAN SANGIHE BOLAANG MONGONDOW PROV. SULUT
155 112 101 100 98 97 96 95 94 87 81 79 78 71 59 90 0
40
80
120
160
Sumber : Bidang PMK, 2011
Jika disandimngkan cakupan imunisasi DPT1-DPT3 dan Polio 1-Pol 4, maka terlihat pola yang sama di setiap kabupaten yaitu kecenderungan untuk ter-
jadi penurunan setiap sekuens pemberian imunisasi. Pola ini dapat dilihat seperti pada gambar 4.28 dan 4.29.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
43
Gambar 4. 28 . Distribusi cakupan DPT11-Hb1, DPT2-Hb2, DPT3-Hb3 di Sulawesi Utara tahun 2010 200 160 120 80 40 0
BOLAA BOLAA BOLAA NG BOLAA SIAU NG NG KEPUL KEPUL MINAH MINAH NG KOTA KOTA KOTA KOTA MINAH TAGUL MONG AUAN AUAN ASA ASA MINAH MONG MONG BITUN KOTAM MANA TOMO ASA ANDAN MONG ONDO ASA SELATA TENGG ONDO ONDO SANGI TALAU W ONDO G G OBAGU DO HON UTARA W W HE D N ARA W BIARO SELATA TIMUR UTARA N
DPT1-Hb1
59
115
123
176
76
108
84
84
117
83
100
86
89
100
90
DPT2-Hb2
54
110
119
175
76
105
82
83
106
82
97
84
87
98
92
DPT3-Hb3
47
104
113
162
73
102
84
82
103
94
98
83
76
98
93
Gambar 4. 29 . Distribusi cakupan imunisasi Pol 1, Pol 2, Pol 3, Pol 4 di Sulawesi Utara tahun 2010
200
150
100
50
0
BOLAA BOLAA BOLAA NG BOLAA SIAU NG NG KEPULA KEPULA MINAH MINAH NG KOTA KOTA KOTA MINAH TAGUL MONG UAN UAN ASA ASA KOTA MINAH MONG MONG KOTAM MANAD TOMO ASA ANDAN MONG ONDO ASA SELATA TENGG ONDO ONDO SANGIH TALAU BITUNG W ONDO G OBAGU O HON UTARA W W E D N ARA W BIARO SELATA TIMUR UTARA N
Pol1
69
109
122
187
77
106
93
88
120
88
103
88
97
103
86
Pol2
66
116
118
191
76
105
87
86
112
91
100
86
91
101
92
Pol3
55
113
112
187
76
169
85
83
106
92
98
83
80
100
93
Pol4
52
94
104
192
73
100
87
136
102
94
100
84
79
100
92
Untuk menunjukkan tingkat efektifitas program digunakan angka drop out (DO)DPT1 – Campak, 44
seperti terlihat pada Gambar 4.30
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Gambar 4. 30 . Distribusi DO DPT1-Campak di Sulawesi Utara tahun 2010
25 20
21
18
16
15
11
11
10
6
5
5
5
2
2
5 1
0 0
-5
-4
-10 -12
-15
BOLA MIN MIN MIN BOLA ANG KEPU KEPU AHAS KOTA KOTA ANG MON LAUA LAUA KOTA KOTA MIN AHAS AHAS A KOTA TOM A MON GON N N MAN BITU AHAS A OHO TEN MOB ADO NG A UTA SELA GON DOW SAN TALA GGA AGU N RA TAN DOW UTA GIHE UD RA RA DO
16
-12
5
0
2
5
Dari gambar 4.230 tersebut terlihat bahwa Drop Out terbesar terdapat di kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow Selatan dan Kota Manado. Pencapaian Universal child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan proksi terhadap cakupan atas imunisasi secara lengkap pada sekelompok bayi. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut tergambarkan besarnya tingkat kekebalan
2
6
1
21
5
11
SIAU TAG ULA NDA NG BIAR O -4
BOLA BOLA ANG ANG MON MON GON GON DOW DOW TIMU SELA R TAN 11
18
masyarakat atau bayi (herd immunity) terhadap penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Dalam hal ini Pemerintah menargetkan pencapaian UCI pada wilayah administrasi desa/kelurahan. Suatu desa/kelurahan telah mencapai target UCI apabila >80% bayi di desa/kelurahan tersebut mendapat imunisasi lengkap. Secara Provinsi, pencapaian UCI tingkat desa/kelurahan tahun 2010 seperti pada gambar 4.31
Gambar 4.31. Cakupan kelurahan/desa UCI di Sulawesi utara tahun 2010
Sumber : Bidang PMK, 2011
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
45
Dari gambar 4.31 terlihat bahwa cakupan kelurahan/desa UCI di Sulawesi Utara tahun 2010 yang hanya mencapai 69% sangat dipengaruhi oleh cakupan dari kabupaten Bolaang Mongondow yang sangat rendah (26%) dan kabupaten Mina-
hasa Tenggara, Kabupaten Sitaro dan Kabupaten Sangihe yang tidak mencapai 50 %. Terdapat 6 daerah yang cakupannya sudah di atas target nasional 80 %.
Gambar 4. 32 . Peta cakupan UCI di Sulawesi Utara tahun 2009 dan 2010
2009
Dari perbandingan peta pada gambar 4.30 terlihat bahwa terjadi penurunan jumlah desa UCI tahun 2010, dimana pada tahun 2010 hanya 5
5. Kesehatan Lingkungan a. Sosialisasi Pendekatan Kabupaten/Kota Sehat. Sampai tahun 2010 penyebaran informasi tentang Kabupaten/Kota Sehat telah dilaksanakan di 15 Kabupaten/Kota. Berkenaan dengan pelaksanaan sosialisasi, dalam rangka pembentukan forum kota sehat melibatkan seluruh lintas sektor / program terkait disetiap kabupaten/ kota. Dari 15 Kabupaten/Kota, 7 kabupaten/kota telah melaksanakan program pembentukan kabupaten / kota sehat yaitu Kota Manado, Kota Bitung, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud. Kabupaten/Kota tersebut telah memiliki Forum Kabupaten/Kota Sehat ataupun dengan
46
2010
kabupaten yang di atas target 80%, sedangkan pada tahun 2009 terdapat 9 kabupaten yang sudah di atas target.
nama lainnya yang sesuai dengan daerah masingmasing, sedangkan kabupaten / kota lainnya masih dalam proses pembentukan Tim Pembina Kabupaten / Kota Sehat. Pada tahun 2010, terdapat 4 Kabupaten/ Kota yang layak diusulkan untuk penilaian tingkat nasional yaitu, Kota Bitung, Kota Manado, Kabupaten Minahasa Utara dan Kabupaten Kepulauan Sangihe. Dengan hasil yaitu, Kota Bitung mendapatkan penghargaan Swasti Saba kategori Wiwerda sedangkan Kota Manado dan Kabupaten Minahasa Utara dengan penghargaan Swasti Saba kategori Padapa.,
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
b.Penyehatan Perumahan dan Lingkungan Kondisi perumahan yang ada di Provinsi Sulut sangat bervariasi karena hal ini dipengaruhi o leh kemam puan masy arakat dalam membangun rumahnya, dan data yang ada belum merupakan hasil secara keseluruhan dari jumlah rumah yang ada di seluruh daerah tetapi hanya menggambarkan dari jumlah rumah yang dapat dipantau oleh petugas di Puskesmas, namun demikian dari hasil pemantauan petugas, kualitas perumahan yang memenuhi syarat cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Masalah yang ada adalah dana yang tersedia untuk kegiatan kesehatan lingkungan lebih khusus untuk pemantauan rumah sehat yang tidak ada sehingga memberatkan upaya pemantauan. Pada tahun 2010 dari 537.428 rumah yang diperiksa, hanya 253.820 rumah yang dapat dikatakan rumah sehat. Adapun distribusi cakupan rumah sehat menurut kabupaten /kota pada tahun 2010 dapat dilihat pada gambar 4.33. Jumlah rumah yang diperiksa pada tahun 2010 tersebut lebih sedikit dari jumlah rumah yang diperiksa pada tahun 2009.
Gambar 4.33. Distrbusi cakupan rumah sehat di Sulawesi Utara tahun 2010
Sumber : Bidang PMK 2011
c. Penyehatan sarana sanitasi dasar Dalam pelaksanaan pemantauan dan pengawasan penyehatan perumahan, secara bersamaan petugas juga melaksanakan kegiatan penyehatan sarana sanitasi dasar. Sepanjang tahun 2010, menurut data dari seksi kesehatan lingkungan, dari 323.355 KK yang diperiksa terdapat 219.249 KK memiliki jamban atau 67,80% KK yang diperiksa memiliki jamban. Jumlah jamban yang diperiksa pada tahun ini lebih banyak dibandingkan pemeriksaan tahun 2009, namun hasilnya yang memenuhi syarat
lebih sedikit dibanding tahun lalu. Persentase jamban yang diperiksa yang memenuhi syarat kesehatan dari tahun 2007 s/d tahun 2010 dapat dilihat sebagaimana pada gambar 4.34.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
47
Gambar 4.34. Perbandingan cakupan Jamban yang diperiksa dan memenuhi syarat di Sulawesi Utara tahun 2007-2010
Sumber : Program Kesling 2011
kabupaten terakhir. Distribusi cakupan kepemilikan tempat sampah pada rumah yang diperiksa di Sulawesi Utara tahun 2010 seperti terlihat pada gambar 4.35
Pada pemantauan kepemilikan tempat sampah, terlihat bahwa kegiatan pemantauan tempat sampah kurang dilaksanakan oleh petugas di daerah Kota Manado, Kab. Minahsa Selatan dan Kab. Kep. Sangihe, yang terlihat dari kurangnya rumah yang diperiksa sehingga cakupan tempat sampah juga ikut kurang bahkan 0 di dua
Gambar 4.35. Distribusi cakupan kepemlikan tempat sampah pada rumah yang diperiksa di Sulawesi utara tahuin 2010
SIAU TAGULANDANG BIARO BOLAANG MONGONDOW UTARA KOTA TOMOHON MINAHASA KOTA KOTAMOBAGU MINAHASA UTARA KEPULAUAN TALAUD KOTA BITUNG BOLAANG MONGONDOW BOLAANG MONGONDOW TIMUR MINAHASA TENGGARA BOLAANG MONGONDOW SELATAN KOTA MANADO MINAHASA SELATAN KEPULAUAN SANGIHE PROV. SULUT
76 60 56 46 42 41
38 37 26 10
5 4 0,1 0 0 26
Sumber : Profil Kab/Kota 2010
48
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Penyehatan Sarana Pembuangan Air Limbah yang ada dipermukiman masyarakat pada umumnya dengan sistem terbuka dan masih banyak yang di wilayah desa / kelurahan dengan sistem peresapan secara individu karena belum tersedianya riol yang disediakan oleh pemerintah. Sehingga yang menggunakan sistem riolering biasanya didaerah pusat perkotaan dan di pusat ibukota kecamatan. Dari hasil pemantauan di lapangan menunjukkan bahwa dari jumlah yang dapat diperiksa pada ta-
hun 2010 sebanyak 268.322 yang memenuhi persyaratan hanya sebesar 111.923 atau 41,71 %, . Angka ini berarti terjadi penurunan dibandingkan tahun 2009 dimana yang dapat diperiksa sebanyak 288.254 dan yang memenuhi persyaratan sejumlah 75.386 atau sebesar 40,04 %,, seperti terlihat pada gambar4.36. Cakupan kegiatan menurut kabupaten dapat dilihat pada gambar 4.37
Gambar 4.36. Perbandingan cakupan SPAL yang diperiksa dan memenuhi syarat di Sulawesi Utara tahun 2007-2010
Sumber : Profil Kab/Kota tahun 2010
Gambar 4.37. Distribusi cakupan pembuangan air limbah yang memenuhi syarat dari KK yang diperiksa di Sulawesi Utara tahun 2010
Prov. Sulut
41,7
Kota Manado
92
Kab. Minahasa Utara
76
Kota Kotamobagu
64
Kota Tomohon
46
Kab. Minahasa
45
Kab. Minahasa Tenggara
41
Kota Bitung
35
Kabupaten Kepulauan Sitaro
34
Kab. Bolaang Mongondow Timur
30
Kab. Bolaang Mongondow
22
Kab. Bolaang Mongondow Selatan
19
Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Kepulauan Talaud
14 0,2
Kab. Kepulauan Sangihe Kab. Minahasa Selatan
Sumber : Profil Kab/Kota tahun 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
49
d. Pemeriksaan Tempat Umum dan Pengolahan Makanan (Hotel, Restoran/Rumah makan, Pasar dan TUPM lainnya. Berdasarkan profil kesehatan kabupaten/kota di 15 kabupaten Kota se Sulawesi Utara tercatat 202 hotel dari semua jenis kelas. Dari 202 hotel tersebut yang dilakukan pemeriksaan sebanyak 161, dan yang dinyatakan sehat adalah145 hotel atau 90%. Dari 1.923 pasar yang tersebar di 15 kabupaten, pada tahun 2010 dilaksanakan pemantauan pada sebanyak 1.655 restoran dan yang memenuhi syarat untuk dikatakan sehat adalah 1.091 restoran atau 66 %. Data jumlah pasar yang dikirimkan berdasarkan profil kesehatan kabupaten/kota tahun 2010 belum menggambarkan data yang sesungguhnya.mengingat jumlah pasar yang sangat
sedikit. Sebagai contoh pasar yang terdapat di Kabupaten Minahasa yang hanya dilaporkan 2, padahal seharusnya hamper di setiap kecamatan terdapat pasar tradisional. Kemungkinan besar yang dicantumkan adalah pasar yang berada di Ibukota Kabupaten saja. Oleh karena itu yang dilaporakn hanya sedikit. Dari 130 pasar yang dilaporkan 112 diantaranya yang diperiksa dan hanya 70 atau 62,5% yang memenuhi syarat sehat. Begitu juga TUPM yang lainnya 4.052 yang ada, 3.244 yang diperiksa dan jumlah yang sehat 2.314 atau 71,3 %. Secara keseluruhan jumlah TUPM yang ada sebanyak 6.078 buah dengan 5.024 buah diperiksa dan hanya 3.370 buah TUPM yang sehat. Adapun gambaran cakupan pemeriksaan TUPM di Sulawesi utara dapat dilihat pada gambar 4.38, 4.39. 4.40., 4.41.
Gambar 4.38. Distribusi cakupan hotel sehat pada pemeriksaan TUPM di Sulawesi Utara tahun 2010
60
40
20
0
50
Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kabupa Bolaan Bolaan Bolaan Kab. Kab. Kab. Bolaan Minaha Kepula ten Kab. Kota Kota Kota Minaha Minaha Kepula Kota g g g Minaha Tomoh Kotam g sa uan Kepula Manad Bitung Mongo Mongo Mongo sa sa uan Mongo Tengga Sangih uan sa o on obagu ndow ndow ndow Utara Selatan Talaud ndow ra e Sitaro Utara Selatan Timur
JUMLAH YG ADA
3
1
5
0
5
12
2
1
11
9
1
54
26
18
54
JUMLAH DIPERIKSA
3
0
5
0
5
10
2
1
11
9
1
50
25
18
21
JUMLAH SEHAT
3
0
3
0
3
10
2
1
11
9
1
46
20
16
20
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Gambar 4.39. Distribusi cakupan Restoran yang sehat pada pemeriksaan TUPM di Sulawesi Utara tahun 2010
525 450 375 300 225 150 75 Kab. Kab. Kab. Bolaa Kab. Bolaa Bolaa Kab. Kab. Kab. Kab. Bolaa Kab. ng Minah Minah Kepul Kepul Kab. ng ng Minah Mong ng Mong Mong Minah asa asa auan auan ondo Mong asa ondo ondo asa Selata Tengg Sangih Talau ondo Utara w n ara e d w w Selata w Utara Timur n
Kabup aten Kota Kota Kota Kota Tomo Kotam Kepul Mana Bitung auan do hon obagu Sitaro
JUMLAH YG ADA
74
44
18
46
473
198
165
101
59
46
43
315
191
85
65
JUMLAH DIPERIKSA
74
41
18
14
473
175
32
101
59
46
43
286
164
75
54
JUMLAH SEHAT
74
41
7
2
177
117
20
101
32
46
27
200
142
53
52
Gambar 4.40. Distribusi cakupan Pasar yang sehat pada pemeriksaan TUPM di Sulawesi Utara tahun 2010 20 15 10 5 0 Kab. Kab. Bolaan Bolaan g g Mong Mong ondow ondow Utara
Kab. Bolaan g Mong ondow Selata n
Kab. Kab. Kab. Kab. Kabup Bolaan Kab. Kab. Minah Minah Kepula aten Kota Kab. Kota Kota Minah Kepula Kota g Minah Tomoh Kotam asa asa uan Kepula Manad Bitung Mong asa uan Selata Tengg Sangih uan asa o on obagu ondow Utara Talaud n ara e Sitaro Timur
JUMLAH YG ADA
9
11
13
2
2
10
12
13
13
18
6
7
5
1
8
JUMLAH DIPERIKSA
9
8
10
2
2
10
6
13
13
18
6
7
5
0
3
JUMLAH SEHAT
9
5
5
0
0
5
0
6
6
14
5
7
5
0
3
Gambar 4.41. Distribusi cakupan TUPM Lainnya yang sehat pada pemeriksaan TUPM di Sulawesi Utara tahun 2010 1600 1200 800 400 0
Kab. Kab. Kab. Bolaan Kab. Bolaan Bolaan Kab. Kab. Kab. Kabup Bolaan Kab. Kab. g Minah Minah Kepula aten Kota Kab. Kota Kota g g Minah Kepula Mong Kota g Tomo Kotam Mong Mong Minah asa asa uan Kepula Mana ondo Bitung Mong asa uan ondo ondo asa Selata Tengg Sangih uan do hon obagu ondo Utara Talaud w n ara e Sitaro w w Selata w Utara Timur n JUMLAH YG ADA
311
81
2
37
199
72
0
88
1243
488
204
705
305
84
233
JUMLAH DIPERIKSA
311
22
1
16
199
58
0
88
871
457
191
554
252
84
140
JUMLAH SEHAT
162
22
1
4
61
20
0
82
563
422
172
413
233
54
105
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
51
6. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Prabayar Dari 2.270.596 penduduk di Sulawesi Utara, tercatat 263.803 penduduk atau 11,62% yang mendapatkan pemeliharaan kesehatan melalui ASKES, 22.352 penduduk (8,47%) penduduk mendapatkan pemeliharaan kesehatan melalui ASKES Komersial, 48.151 penduduk (2,12%) mendapatkan pemeliharaan kesehatan melalui Jamsostek, 485.084 penduduk (21,36%) mendapatkan pemeliharaan kesehatan melalui Jamkesmas, 160.128 penduduk (7,05%) mendapatkan pemeliharaan kesehatan melalui Jamkesda, 130.838 penduduk
(5,76%) mendapatkan pemeliharaan kesehatan melalui Dana Sehat. Jumlah seluruh penduduk yang mendapatkan pemeliharaan kesehatan prabayar adalah 1.110.358 atau 49 %. Dengan demikian proporsi penduduk yang tidak mempunyai jaminana kesehatan prabayar adalah 51 %. Proporsi persentase penduduk yang mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan prabayar seperti pada gambar 4.42. Distribusi cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan prabayar Kabupaten/Kota di Sulawesi Utara tahun 2010 dapat dilihat pada tabel 4.2
Gambar 4.42. Distribusi persentase penduduk dengan jenis jaminan pemeliharaan kesehatan prabayar di Sulawesi Utara tahun 2010
1
12
2
21
51
6
7
ASKES
ASKES KOMERSIAL
JAMSOSTEK
JAMKESDA
DANA SEHAT
TIDAK ADA
JAMKESMAS
Sumber : Bidang Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat, 2011
Dari 2.270.596 penduduk di Sulawesi Utara, pada tahun 2010 tercatat 613.025 KK yang masuk kategori miskin dan yang mendapatkan atau yang tercakup oleh JPKM sebanyak 602.094 KK atau 98,25%. Distribusi cakupan pelayanan kesehatan masyarakat Miskin dan JPKM Gakin kabupaten/ Kota sebagaimana terlihat pada tabel 4.3.
diantaranya mempunyai cakupan JPKM 100 %. Kabupaten yang lainnya sudah diatas 90 % dan hanya Kota Kotamobagu yang mempunyai cakupan JPKM di bawah 90 %. Dengan kata lain hamper semua penduduk miskin di Seluruh wilayah Sulawesi Utara tercakup pelayanan kesehatan melalui jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat.
Dari tabel 4.3 terlihat bahwa dari 15 Kabupaten, 9
52
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Tabel 4.2. Distribusi jumlah penduduk dengan jaminan kesehatan prabayar menurut jenis jaminan dan Kabupaten Kota di Sulawesi Utara tahun 2010
ASKES
Kab. Bolaang Mongondow
18.603
ASKES KO- JAM- JAMKESMAS JAMKESDA DANA MERSIAL SOSTEK SEHAT 1.645 0
0 0
43.544 15.130
2.808 5.000
0 0
0
0
16.622
1.000
0
0
0
10.582
2.099
0
Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa
36.216
1.231
722
59.343
4.000
33.529
Kab. Minahasa Utara
17.068
6.281
483
46.916
21.300
57.446
Kab. Minahasa Selatan
18.165 7.348 17.757 7.626 5.005 88.831
5.713 0 2.263 0 0 3.129
2.166 483 0 0 0 28.890
36.535 18.126 54.826 41.834 8.180 60.406
5.000 12.500 45.000 15.000 6.500 22.643
6.887 0 1.525 1.046 0 17.000
Kota Tomohon
16.016 14.116
1.655 435
9.630 2.407
29.166 18.798
2.078 10.000
330 13.075
Kota Kotamobagu
17.052
0
3.370
25.076
5.200
0
Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Sangihe Kab. Kepulauan Talaud Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Manado Kota Bitung
Tabel 4.3. Cakupan Pelayanan Kesehatan Masyrakat Miskin dan JPKM Gakin Kab/Kota tahun 2010
Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Sangihe Kab. Kepulauan Talaud Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Manado Kota Bitung Kota Tomohon Kota Kotamobagu
KK MISKIN 46544 21173 17622 12681 63343 68216 41535 33486 58826 57462 14680 83049 31244 28088 35076
KK DICAKUP JPKM 46352 20130 17622 12681 63343 68216 41535 30626 56908 56834 14680 83049 31244 28798 30276
% 99,59 95,07 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 91,46 96,74 98,91 100,00 100,00 100,00 102,53 86,32
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
53
Pemerintrah Provinsi Sulawesi Utara sejak tahun 2009 melalui MoU dengan PT. Askes Sulawesi Utara telah melaksanakan pembiayaan pemeliharaan kesehatan melalui Jamkesda . Pada tahun 2010, terdapat dana sebesar Rp. 3.500.000 yang
disiapkan untuk Jamkesda. Jumlah ini lebih tinggi dibanding dengan dana tahun 2009 sejumlah Rp. 1.500.000., seperti yang terlihat pada gambar 4.43.
Gambar 4.43. Perbandingan dana Jamkesda Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009 dan 2010 (dalam juta)
B. PELAYANAN KESEHATAN PENGEMBANGAN Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam Upaya Kesehatan pengembangan yaitu Kesehatan kerja, Kesehatan Indera, Kesehatan Olah Raga, Battra, Kesehatan Gigi Mulut, Kesehatan jiwa dan Perawatan Kesehatan Masyarakat. 1. Kesehatan Kerja Pelayanan kesehatan kerja tidak dilaksanakan oleh semua kabupaten/kota oleh karena keter-
batasan program dimana sarana pekerja formal yang dilayani sesuai program tidak tersedia. Oleh karena itu kegiatan pelayanan kesehatan kerja hanya pada beberapa Kabupaten/Kota saja. Gambar 4.4. memperlihatkan kegiatan pelayanan kesehatan kerja bagi pekerja formal di Sulawesi utara tahun 2010. Tampak bahwa sebagian besar Kabupaten/Kota tidak melaksanakan kegiatan tersebut, karena hanya 4 kabupaten/kota yang melaporkan hasil kegiatan.
Gambar 4.44. Cakupan Pelayanan kesehatan kerja pada Pekerja Formal di Sulawesi Utara tahun 2010
Sumber : Profil Kab/kota 2010
54
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
2. Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia Seperti diketahui bahwa masalah pelayanan kesehatan usia lanjut sangat kompleks, oleh karena penyakit pada usia lanjut biasanya bersifat degenerative, kronis dan multipatologi sehingga penyembuhan dan perawatan akan memakan waktu dan biaya yang cukup mahal. Masalah proses penuaan bersifat alami yang tidak dapat dihindari namun diikuti oleh berbagai masalah seperti menurunnya fungsi biologis dan mental, berkurangnya interaksi lingkungan , menurunnya produktifitas, berkurangnya aktivitas harian, dan sebaginya. Tujuan pelayanan kesehatan usia lanjut adalah un-
tuk meningkatkan kesejahteraan usia lanjut melalui kegiatan kelompok usia lanjut yang mandiri baik melalui panti ataupun melalui puskesmas yaitu Puskesmas Santun Usila.Kegiatan kesehatan dilaksanakan meliputi pemeriksaan fisik , mental dan emosional. Jumlah seluruh penduduk yang masuk dalam kategori pra-lansia (45-59 tahun )di Sulawesi Utara tahun 2010 adalah 246.010 sedangkan kelompok Usila (60 tahun ke atas). Distribusi kelompok pra-usila dan kelompok usila di Sulawesi Utara dapat terlihat pada tabel 4.4
Tabel 4.4. Distribusi penduduk pra-sula dan Usila di Sulawesi utara tahun 2010
Jml Pra Usila
Prausila dilayani kes
Usila
Usila dilayani kes
Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Sangihe Kab. Kepulauan Talaud Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Manado Kota Bitung Kota Tomohon Kota Kotamobagu
0 3.948 7.414 9.288 52.140 25.334 31.714 13.632 24.421 1.149 3.957 38.918 19.866 9.818 4.411
0 1.646 0 1.393 26.706 14.188 18.162 5.611 110 408 936 11.713 16.013 5.127 594
8.936 2.684 3.280 4.346 27.609 14.349 22.031 11.068 17.642 1.227 3.897 18.715 11.024 8.781 2.013
6.918 1.124 1.144 3.266 28.468 9.823 13.943 5.962 166 303 1.651 8.482 9.826 6.165 1.276
Prov. Sulawesi Utara
246.010
102.607
157.602
98.517
Kab/Kota
Sumber : Program UPK, 2011
Dari table 4.4 terlihat bahwa kelompok prausila terbanyak terdapat di kabupaten Minahasa dan kelompok usila terbanyak terdapat di Minahasa juga. Namun jika melihat cakupan pelayanan maka untuk cakupan pelayanan kesehatan pralansia tertinggi di Kota Bitung dan terendah di kabupaten Sangihe dan Bolaang Mongondow, sedangkan untuk cakupan pelayanan kesehatan
usila tertinggi pada kabupaten Minahasa dan terendah pada kabupaten Sangihe. Cakupan pelayanan kesehatan pra usila dan usila di Sulawesi utara tahun 2010dapat dilihat pada gambar 4.45
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
55
Gambar 4.45. Cakupan pelayanan kesehatan pra usila dan usila di Sulawesi Utara tahun 2010
120
90
60
30
0 Kab. Bolaan g Mongo ndow
Kab. Bolaan g Mongo ndow Utara
Pra Usila
0
42
Kab. Bolaan g Mongo ndow Selata n 0
Usila
77
42
35
Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kabup Kota Kota Kota Kota Prov. Bolaan Minah Minah Minah Minah Kepula Kepula aten Manad Bitung Tomoh Kotam Sulut g asa asa asa asa uan uan Kepula o on obagu Mongo Utara Selata Tengg Sangih Talaud uan ndow n ara e Sitaro Timur 15
51
56
57
41
0
36
24
30
81
52
13
42
75
103
68
63
54
1
25
42
45
89
70
63
62
3. Pelayanan Kesehatan pada situasi bencana Bencana di Indonesia dapat dikategorikan menjadi 2 macam yaitu bencana lingkungan hidup dan bencana alam. Bencana lingkungan hidup terjadi akibat kerusakan lingkungan seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, kecelakaan industry, tumpahan minyak di laut, sedangkan bencana alam terjadi sebagai akibat aktifitas lapisan/kerak bumi/fenomena alam seperti gempa bumi, gelombang tsunami, letusan gunung berapi, badai atau angin rebut yang kejadiannya sulit diprediksi. Provinsi Sulawesi Utara yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan sebagai Pusat Penanggulangan Krisis Regional 8 yang membawahi provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Makassar menjadi tulang punggung dalam penanganan bencana yang terjadi di tiga Provinsi tersebut. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh seksi penanggulangan bencana dan KLB, tercatat selama tahun 2010 terjadi 4 kali kejadian bencana. Kejadian bencana pertama adalah Banjir di Kota Manado pada 22 Mei 2010 jam 17.30 yang meliputi 13 kelurahan. Kejadian kedua adalah Gunung Meletus di Desa Kinali Kecamatan Siau Barat pada tanggal 6 Agustus 2010 dengan korban 4 penduduk hilang, 1 luka berat dan 3 luka ringan. Kejadian ketiga adalah Banjir di wilayah Kota Manado yang meliputi 16 kelurahan pada tanggal 9 Desember 2010. Kejadian ke-empat adalah Tanah Longsor
56
yang terjadi di Kelurahan Dendengan Luar Kecamatan Tikala pada tanggal 21 Desember 2010 dengan 2 korban meninggal, 1 luka berat dan 2 luka ringan. Bantuan yang telah diberikan oleh Dinas Kesehatan pada kejadian-kejadian bencana tersebut adalah pelayanan kesehatan melalui Tim Reaksi Cepat yang dibentuk oleh Dinkes Provinsi Sulawesi Utara, pemberian MP ASI pada kejadian-kejadian yang menimbulkan situasi pengungsian. 4. Upaya Pelayanan Kesehatan Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) Upaya pelayanan kesehatan di DTPK se Provinsi Sulawesi Utara dilaksanakan dalam kerangka upaya kesehatan komunitas di daerah DTPK. Pada tahun 2010 pelayanan kesehatan DTPK masih dilaksanakan di beberapa kabupaten yang mempunyai DTPK sesuai Keppres 78/2005 tentang Daerah Terpencil Perbatasan dan Kepulauan, sebagaimana dalam tabel 4.5
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Tabel 4.5. Kabupaten,Kecamatan, Puskesmas dan nama pulau yang termasuk DTPK di Sulawesi Utara tahun 2010
siaga, posyandu dan lain-lain. Adapun kegiatan pelayanan kesehatan di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepulauan 4. Peningkatan pengelolaan (perencanaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi program meliputi : DTPK. 1. Penguatan fasilitas kesehatan sehingga lebih mandiri khususnya pelayanan kesehatan di dalam gedung a. Kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana b. Perbaikan gizi c. Promosi kesehatan d. Kesehatan Lingkungan e. Pengobatan dasar pelayanan kesehatan keliling f. Pencegahan dan Pemberantasan penyakit Menular 2. Peningkatan pelayanan kesehatan luar gedung melalui Tim Medis Keliling berbagai tingkat administrasi antara lain dalam Pusling Roda 4, Pusling Terapung, Pusling jalan kaki dan lain-lain 3. Peningkatan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan melalui pembentukan dan pengembangan desa
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
57
C. PELAYANAN KESEHATAN PENUNJANG Upaya kesehatan dasar penunjang dalam hal ini kegiatan pelayanan laboratorium kesehatan. Berdasarkan Peraturan Gubernur nomor 83 tahun 2008 tentang pembentukan organisasi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah, maka Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara berubah nama menjadi Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan (BPPK) dengan tugas pokok dan fungsi sebagai berikut : 1. Mengendalikan pelaksanaan program dan kebijakan teknis dibidang laboratorium kesehatan daerah 2. Melaksanakan pelayanan uji laboratorium kepada masyarakat di bidang Kesehatan; 3. Melaksanakan pemeriksanaan mikrobiologi 4. Melaksanakan pemeriksaan kimia klinik; 5. Melaksanakan pemeriksaan urinalis; 6. Melaksanakan pemeriksaan makanan dan minuman 7. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan masayarakat 8. Melaksanakan pemriksaan kesehatan lingkungan; 9. Melaksanakan pemeriksaan mutu eksternal dan internal; 10.Melaksanakan bimbingan teknis kelaboratoriuman; 11.Melaksanakan pemeriksaan rujukan.
Sebagai unit pelaksana teknis dari Dinas Kesehatan Provinsi , disamping tugas pemeriksaan juga melaksanakan tugas ketatausahaan. Untuk menjabarkan kegiatannya ke dalam tugas dan fungsinya agar dapat dimanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna melalui pengembangan yang terarah dan terkendali dalam memenuhi kebutuhan program kesehatan dan permintaan masyarakat, maka Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara menyusun program, menyusun kegiatan teknis, menyusun petunjuk teknis layanan, mengevaluasi, memantau, menilai serta menngendalikan tugas bawahan, melakukan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan instansi pemerintah maupun swasta, melakukan bimbingan teknis laboratorium kesehatan kepada laboratorium Rumah Sakit, Puskesmas serta laboratorium kesehatan swasta lainnya dan mengupayakan peningkatan 58
mutu layanan laboratorium di wilayak kerja Provinsi Sulawesi Utara dan sekitarnya, serta melakukan tugas lain yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara atas disposisi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara. 1. Kegiatan Pelayanan BPPK a. Pemeriksaan Peralatan laboratorium yang dimiliki masih tergolong belum semuanya canggih, namun sampai saat ini belum pernah muncul keluhan tentang kegiatan pelayanan laboratorium kesehatan Provinsi Sulawesi Utara oleh masyarakat. Kemampuan pemeriksaan dilihat dari aspek sarana dan tenaga yang tersedia cukup memadai dan terlaksana dengan baik apalagi dengan semakin besarnya perhatian pemerintah daerah akan kebutuhankebutuhan rutin menyangkut ketersediaan reagen dan bahan-bahan kebutuhan dasar dan penunjang lainnya. Animo konsumen yang umumnya rujukan dari para dokter dan institusi serta kesadaran masyarakat yang semakin tinggi akan kualitas kesehatannya mempengaruhi kuantitas pemeriksaan. Dari tahun ke tahun jumlah sampel yang masuk terus mengalami peningkatan. Disamping kuantitas yang menjadi ukuran kinerja , factor kualitas dan harga juga sangat berperan dalam kegiatan pelayanan. Selain di dalam gedung, pelayanan juga dapat dilakukan oleh tenaga laboratorium di luar gedung, misalnya permintaan yang berasal dari institusi baik pemerintah maupun swasta dalam situsi mendesak atau keadaan luar biasa (KLB, Wabah, akan dilakukan dengan program terkait), atau dalam pemeriksaan kimia kesehatan yang membutuhkan tenaga terampil untuk pengambilan sampel yang harus diambil dilokasi tertentu, misalnya untuk pemeriksaan sampel air khususnya pemeriksaan mikrobiologi/bakteriologi. Pemerikasaan yang dilakukan meliputi 3 bidang yaitu : 1. Bidang Mikrobiologi 2. Bidang Kimia Patologi 3. Bidang Kimia Kesehatan & Toksikologi Pelayanan pemeriksaan di Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan semenjak berlakunya otonomisasi mengacu pada klasifikasi jenis pemeriksaan laboratorium kesehatan dan dikelompokkan kedalam bidang-bidang sebagai berikut :
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Bakteriologi Parasitologi Serologi/Imunologi Kimia Klinik Patologi Klinik & Hematologi Pemeriksaan Air & Makanan Toksikologi Patologi Anatomi Patologi Forensik
Khusus untuk pemeriksaan patologi anatomi dan patologi forensik belum bisa dilakukan karena terbatasnya sarana dan tenaga ahli. Untuk mereka yang membutuhkan pemeriksaan ini dirujuk kelaboratorium perguruan tinggi yaitu di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Pada Tahun 2010 Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan mengembangkan atau menambah jenis pemeriksaan penunjang kesehatan berupa pemeriksaan Rekam Jantung (ECG), dan Rontgen. Menyangkut masalah penentuan tarif didasarkan pada 3 komponen penting, yaitu harga reagen, tingkat kualitas penggunaan alat serta jasa teknis tenaga. Untuk tingkat kualitas penggunaan alat, maka kegiatan pemeriksaan dibagi dalam 3 kelompok pemeriksaan yaitu : Kelompok Sederhana Kelompok Sedang dan Kelompok Canggih b. Penerimaan Spesimen Dari seluruh pemeriksaan yang dilakukan, sumber spesimen yang diterima cukup bervariasi. Untuk specimen mikrobiologi terbanyak bersumber dari instansi pemerintah (Dinas Kesehatan, Rumah sakit, KKP Manado & Bitung) khususnya untuk penerimaan bakteriologi air dan makanan. Untuk pemeriksaan kimia kesehatan sumbernya banyak berasal dari instansi pemerintah dan depot air, sedangkan untuk specimen Kimia klinik 25,4% berasal dari konsumen pengguna Askes dan sebanyak 74,6% bersumber dari dokter baik pemerintah maupun swasta disamping permintaan penderita sendiri yang mungkin karena semakin tingginya pengetahuan kesehatan melalui informasi kesehatan yang semakin mudah diperoleh baik melaui media cetak, elektronik maupun informasi kesehatan yang semakin mengglobal. Pemeriksaan Hematologi juga sebanyak 28,6% adalah konsumen pengguna Askes. Untuk pemeriksaan imunologi berimbang antara pemerintah dan swasta. Institusi yang terlibat langsung dengan laboratorium adalah Rumah Sakit Pe-
merintah, Klinik-klinik Pemerintah serta Puskesmas. Dalam rangka meningkatkan kualitas hidup sehat, sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2010 Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan bekerjasama dengan PT. Askes memberikan pelayanan pemeriksaan laboratorium atau (Medical Cek Up) gratis kepada Pegawai Negeri Sipil yang masih aktif dengan menggunakan voucher Askes yang mencakup wilayah Manado, Bitung dan Talaud, disamping itu kerjasama dengan Perusahaan Pengerah Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) untuk menggunakan jasa Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan sebagai laboratorium pemeriksa calon TKI, masih berjalan sampai dengan saat ini. c. Jenis dan Jumlah Pemeriksaan Tiap Kelompok Bidang Penilaian kemajuan laboratorium dapat dinilai antara lain melalui jumlah pemeriksaan yang terjadi dari tahun ke tahun disamping penilaian pemerintah daerah yang menilai kinerja laboratorium lebih diarahkan pada kemampuan laboratorium dalam hal pencapaian target setoran (PAD) yang telah ditetapkan. Namun agar kegiatan laboratorium dapat dievaluasi melalui program, maka dalam penyusunan program terpadu Dinas Kesehatan Provinsi tahun 2006 telah ditetapkan evaluasi kinerja tenaga laboratorium dilihat dari segi kegiatan utama yaitu penerimaan sampel dan jumlah parameter sebagai tugas pokok selain PAD. Sejak berlakunya Otonomi Daerah secara keseluruhan jumlah pemeriksaan (sampel & parameter) selama 5 tahun terakhir dari tahun 2006 sampai tahun 2010 terus mengalami peningkatan. Untuk lebih jelasnya penerimaan sampel dan jumlah parameter 5 tahun terakhir dari tahun 2006 sampai tahun 2010 dapat dilihat pada gambar 4.44
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
59
Gambar 4.44 Jumlah Sampel & Parameter di Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan tahun 2006 -2010
Pada tahun 2010 baik jumlah sampel maupun jumlah parameter mengalami peningkatan yaitu sebesar 18% untuk jumlah sampel dan sebesar 28,1% untuk parameter. Besarnya jumlah parameter di tahun 2010 karena bertambahnya jumlah parameter pemeriksaan contohnya untuk parameter pemeriksaan kimia air yang sebelumnya hanya 16 parameter menjadi 24 parameter, dan adanya kepercayaan instansi-insatansi terkait untuk menjalin kerjasama dengan Balai Penunjang
Pelayanan Kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan khususnya pemeriksaan laboratorium contohnya kerjasama dengan PT. Askes, PJTKI, Poltekkes dan BRI (untuk pemeriksaan kesehatan bagi calon mahasiswa maupun calon pegawai), serta bertambahnya alat-alat baru untuk pemeriksaan penunjang laboratorium seperti alat ECG dan Rontgen. Persentase penerimaan sampel dan parameter dimasing-masing bidang dapat dilihat pada gambar 4.45
Gambar 4.45. Persentase jumlah Sampel & Parameter Pada Tiap Kelompok Bidang di Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan Tahun 2010
Dari gambar 4.45, dapat dilihat bahwa untuk bidang mikrobiologi (Bakteriologi, Parasitologi dan Serologi) penerimaan sampel sebesar 28,2% tetapi jumlah parameter yang diperiksa hanya sebesar 12,0% sebaliknya untuk bidang kimia klinik sampel yang diterima hanya sebanyak 23,5% tetapi jumlah parameter yang diperiksa sebesar 36,9%. Hal ini menggambarkan bahwa
60
jumlah sampel yang banyak tidak diikuti oleh banyaknya jumlah parameter tetapi tergantung dari jenis parameter yang dimiliki oleh masing-masing bidang.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
d. Realisasi Pemeriksaan Menurut Jenis Parame2010. ter Pemeriksaan Imunologi/Serologi (HBsAg, WiDibandingkan tahun 2009 dengan jumlah padal, VDRL, TPHA, HCV dan HCG) 20,0%, rameter (61.987), maka pada tahun 2010 jumlah memiliki proporsi yang hampir sama dalam parameter yang diperiksa (86.267 parameter) naik jumlah pemeriksaan di tahun 2010. sekitar 28,1% dan ternyata permintaan untuk pe4. Pemeriksaan Penunjang lainnya 2,1% dengan meriksaan bagian kimia klinik & hematologi berada rincian kegiatan sbb : Pemeriksaan Rekam Jantung (ECG) 33,0% pada urutan terbanyak diikuti oleh kimia kese Pemeriksaan Foto Torax (Rontgen) 16,5% hatan & toksikologi, mikrobiologi dan pemeriksaan Pemeriksaan Gigi 18,7% penunjang paling sedikit, dengan persentase seba Pelayanan SKBS 19,5% gai berikut : Pemeriksaan Penyakit Umum 12,3% 1. Kimia Klinik 36,9%, dengan permintaan pemeriksaan Gula Darah yang paling banyak diikuti oleh parameter golongan Lipid e. Analisis Kegiatan Pemeriksaan Beban kerja yang dicapai tahun 2009 sampai (Cholesterol, Trigliseda, LDL, HDL) dan petahun 2010 berdasarkan parameter pemeriksaan meriksaan Fungsi Ginjal terutama Asam Urat. berfluktuasi dengan tendensi meningkat yaitu 2. Hematologi 34,7 %, pemeriksaan semua pauntuk pemeriksaan bakteriologi mengalami penrameter seperti Hb, lekosit, Eritrosit, Tromingkatan sebesar 24,3% dengan parameter terbosit dan PCV memiliki proporsi yang sama banyak yaitu pemeriksaan bakteriologi air, hal ini banyak kecuali pemeriksaan Golongan Darah terjadi karena menjamurnya depot-depot air miyang paling sedikit. num yang mengharuskan pemeriksaan kualitas 3. Kimia Kesehatan & Toksikologi 14,3%, dengan bakteriologi air secara rutin serta kerjasama denrincian kegiatan sbb : gan instansi terkait seperti KKP Manado, KKP Bi Pemeriksaan Fisik & Kimia air 96,7%, bantung, PDAM Bitung yang secara rutin melakukan yaknya permintaan konsumen terutama pemeriksaan kualitas air sesuai dengan program Perusahaan Depot Air serta bertambanya kerja yang ada di Instansi tersebut. Untuk pejumlah parameter pemeriksaan ikut memmeriksaan Parasitologi juga mengalami peningkabantu tingginya realisasi pemeriksaan. tan yaitu sebesar 16,4% dengan parameter ter Pemeriksaan Narkoba 3,3%, untuk pebanyak yaitu pemeriksaan malaria dan pemerikmeriksaan Narkoba hanya ada sewaktusaan serologi/imunologi mengalami peningkatan waktu jika ada permintaan dari Instansi sebesar 9,5%. Peningkatan pemeriksaan di Pemerintah contohnya pemeriksaan bagi bidang ini antara lain berasal dari kerjasama denCalon Pegawai Negeri Sipil ataupun pergan PJTKI yang secara rutin melakukan pemerikmintaan pribadi bagi konsumen yang mau saan para calon TKI, serta berasal dari pasien mengikuti studi atau lainnya. Untuk peumum. Pemeriksaan Kimia Klinik mengalami penmeriksaan di tahun 2010 menurun jika diingkatan sebesar 26,0%, sedangkan untuk pebandingkan dengan pemeriksaan tahun meriksaan Hematologi mengalami peningkatan 2009. sebesar 38,2%. Kerjasama antara PT ASKES, dan 4. Mikrobiologi sebanyak 12%, dengan rincian Instansi terkait lainnya dengan Balai Penunjang kegiatan sbb : Pelayanan Kesehatan yang dilakukan sejak tahun Pemeriksaan Bakteriologi 71,2%, yang pal2008 sampai sekarang, ikut menambah jumlah ing banyak adalah pemeriksaan bakteriologi pemeriksaan yang ada terutama dibidang Kimia air, ditunjang oleh masuknya cross check Klinik dan Hematologi. Dalam evaluasi sementara yang dari tahun ketahun terus mengalami gambaran di atas untuk semua jenis pemeriksaan peningkatan, sedangkan untuk pemeriksaan terus mengalami peningkatan kinerja, hal ini disekultur (darah, urine, feaces) untuk identifibabkan oleh usaha semua pihak dimana terus kasi kuman dan tes kepekaan obat sangat diupayakan inovasi baru untuk Balai Penunjang menurun sekali di tahun 2010. Pelayanan Kesehatan dengan cara memberikan Pemeriksaan Parasitologi 8,8% yang banyak pelayanan prima yaitu pelayanan tepat waktu adalah pemeriksaan malaria, untuk pedan memenuhi semua permintaan konsumen meriksaan telur cacing dilakukan jika ada seperti melengkapi jumlah parameter yang masih permintaan penelitian, sedangkan untuk Vilariasis tidak ada pemeriksaan di tahun Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 61
kurang, agar diajukan usulan peningkatan anggaran ke pemerintah daerah pada setiap pengusulan anggaran. Demi memenuhi kebutuhan konsumen sejak tahun 2009 diupayakan menambah alat-alat baru untuk pemeriksaan penunjang kesehatan antara lain berupa alat Rontgen, ECG dan pemeriksaan pup smear. f. Analisis Kecenderungan Permintaan/Kebutuhan Gambaran pola penyakit yang nampak sampai saat ini tidak jauh beda dengan tahun-tahun yang lalu, namun kemajuan informasi tentang kesehatan dan status ekonomi masyarakat yang semakin meningkat serta kemajuan iptek kesehatan yang semakin berkembang memicu animo masyarakat dan tenaga kesehatan (dokter) untuk mengutamakan penggunaan laboratorium sebagai sarana pendukung (kepastian) diagnose dan terapi untuk kesehatan yang bermasalah. Secara umum pemanfaatan laboratorium semakin tinggi, ini terbukti dengan semakin bertambahnya jumlah pengunjung dari tahun ke tahun. Mayoritas masyarakat pengguna laboratorium ini bersumber dari masyarakat menengah kebawah, PNS dan sebagian kecil dari masyarakat mengenah keatas. Sebagai Institusi pemerintah di bidang pelayanan kesehatan, maka laboratorium juga menerima peserta ASKES dan JAMSOSTEK yang sampai 2010 terus meningkat. Kecenderungan peningkatan konsumen ini tidak mempengaruhi ketersediaan reagen karena meningkatnya anggaran baik dari APBD maupun APBN yang dikucurkan ke Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan. Dengan sermakin tersedianya anggaran untuk pengadaan reagen dan bahan habis pakai dimasa otonomi ini, maka permasalahan yang dulunya mempengaruhi PAD kini teratasi sehingga pencapaian target bukan masalah lagi, malah sedikit diatas target yang telah ditetapkan pemerintah daerah. Dengan semakin membaiknya keuangan
daerah kiranya kinerja Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara akan semakin membaik, demikian pula perbaikan sarana laboratorium yang telah lama terabaikan, serta pemeliharaan peralatan akan dilakukan sebagaimana mestinya sehingga hasil pemeriksaan akan memberikan keprcayaan yang lebih besar kepada pengguna laboratorium.
g. Analisis Hasil Pemeriksaan Seperti yang dikemukakan diatas yang menonjol pada pemeriksaan ini adalah bagian kimia klinik dan patologi klinik (hematologi) dan yang menarik pada bidang ini adalah pemeriksaan terbanyak adalah pemeriksaan Gula Darah, diikuti oleh pemeriksaan golongan Lipid (Kolesterol, Trigliserid, LDL & HDL), kemudian Test Fungsi Ginjal Dan Test Fungsi Hati. Dengan melihat banyaknya permintaan pemeriksaan seperti gambaran di atas, maka hal ini mengindikasikan bahwa status kesehatan masyarakat pengguna laboratorium kesehatan (Sulut) sudah lebih banyak mengarah ke risiko penyakit degeneratif ataupun penyakit-penyakit tidak menular. Contohnya penyakit Diabetes Mellitus dengan indicator pemeriksaan Gula darah, serta pemeriksaan golongan Lipid yang merupakan factor risiko penyakit Jantung Koroner. Jika dilihat dari jenis kelamin ternyata wanita lebih dominan dari laki-laki yaitu lebih dari 50% baik untuk pemeriksaan Kimia Klinik, Hematologi maupun Mikrobiologi. Sedangkan jika ditinjau dari hasil pemeriksaan untuk bidang kimia klinik yang menonjol adalah pemeriksaan Kolesterol dengan hasil melebihi nilai normal (tidak normal) adalah sebesar 50,1%, sementara lainnya masih dibawah 50%. Untuk jelasnya gambaran situasi di atas dapat dilihat pada gambar 4.46
Gambar 4.46. Persentase Hasil Pemeriksaan Laboratorium Kimia Klinik di Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan tahun 2010
62
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Untuk bidang Mikrobiologi khususnya untuk penyakit-penyakit berpotensi wabah/menular (Widal. HBsAg, HCV,HIV, Malaria, TB, dll) rata-rata untuk
hasil positif masih dibawah 50%. Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.47
Gambar 4.47. Persentase Hasil Pemeriksaan Laboratorium Mikrobiologi (Bakteriologi, Parasitolgi,Serologi) di Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan Tahun 2010
Khusus untuk bakteriologi air yang menarik adalah ternyata masih banyak terdapat hasil pemeriksaan kualitas bakteriologi air khususnya untuk pemeriksaann air minum dengan hasil yang tidak memenuhi syarat. Dan jika dilihat dari jum-
lah konsumennya dimana paling banyak adalah Perusahaan Depot Air Minum dan KKP Manado, dimana produk yang mereka keluarkan adalah untuk konsumen masyarakat luas. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4. 48
Gambar 4.48. Persentase Hasil Pemeriksaan Bakteriologi Air di Balai Penunjang Pelayanan
Kesehatan Tahun 2010
Selain pemeriksaan kimia klinik, patologi klinik (hematologi) dan mikrobiologi yang menarik juga adalah pemeriksaan penunjang seperti Rekam Jantung (ECG) dan Rontgen. Dari data diperoleh bahwa menurut jenis kelamin untuk pemeriksaan ECG lebih dominan jenis kelamin perempuan yaitu sebesar 60,6% sedangkan untuk pemeriksaan Rontgen lebih dominan jenis kelamin lakilaki yaitu 56,8% hal ini wajar mengingat laki-laki lebih berisiko langsung gangguan paru-paru karena salah satu kebiasaannya merokok. Adapun menurut bhasil pemeriksaan untuk ECG dengan hasil normal 62,4% dan hasil tidak normal 37,6% (dengan indikasi a.l. Ischemic infSelain pemeriksaan kimia klinik, patologi klinik (hematologi) dan
mikrobiologi yang menarik juga adalah pemeriksaan penunjang seperti Rekam Jantung (ECG) dan Rontgen. Dari data diperoleh bahwa menurut jenis kelamin untuk pemeriksaan ECG lebih dominan jenis kelamin perempuan yaitu sebesar 60,6% sedangkan untuk pemeriksaan Rontgen lebih dominan jenis kelamin laki-laki yaitu 56,8% hal ini wajar mengingat eror hall, Left Anterior Hemiblock, Old inferior, dan Sinus Bradicardi), sedangkan untuk pemeriksaan rontgen dengan hasil normal 87,8% dan tidak normal 12,2% (dengan indikasi a.l. Bronchitis DD/KP dan Kardimegali (LVH)). Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.49
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
63
Gambar 4.49 Persentase Hasil Laboratorium Pemeriksaan ECG dan Rontgen di Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan Tahun 2010
h. Pelayanan Rujukan laboratorium Kegiatan rujukan merupakan aturan yang berlaku bagi setiap sarana kesehatan. Sebagai laboratorium rujukan tingkat Provinsi, kegiatan rujukan ini bersumber dari dan meliputi : Spesimen yang berasal dari tubuh manusia berimbang antara yang bersumber dari dokter praktek swasta maupun yang bersumber dari RSU Prof Kandow Manado, RSUD Kabupaten/ Kota, RS Swasta, selebihnya dari Puskesmas, Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja (TKI) serta perusahaan swasta lainnya. Rujukan bahan yang bukan berasal dari tubuh manusia, terbanyak berupa air (pemeriksaan kualitas air secara bakteriologi, kimia maupun fisik), dan makanan serta minuman. Unit pengiriman terbanyak dari perusahaanperusahaan termasuk perusahaan air minum (Depot Isi Ulang), Instansi Pemerintah (KKP Manado, KKP Bitung, Dinas Kesehatan, PDAM), Instansi Swasta, LSM, Perguruan Tinggi, Sekolah Kejuruan baik dari lingkungan kesehatan maupun non kesehatan serta permintaan langsung dari masyarakat. Rujukan Pengetahuan, yaitu : Memberikan Pelatihan dan bimbingan teknis langsung kepada petugas laboratorium Puskesmas, Rumah Sakit Pemerintah/Swasta di Provinsi Sulawesi Utara
maupun Kabupaten/Kota; Memberikan pelatihan pemeriksaan bidang Kimia Kesehatan, Bidang Kimia Klinik & Pathologi serta Mikrobiologi kepada siswa-siswa dilingkungan kesehatan, Akademi dan sekolah-sekolah kesehatan baik pemerintah maupun swasta serta lingkungan Perguruan Tinggi baik Pemer64
intah atau Swasta yang berada di wilayah Provinsi Sulawesi Utara. Magang bagi tenaga laboratorium Puskesmas, Rumah Sakit baik Pemerintah maupun Swasta. Selain itu magang dilakukan melalui kerja sama dengan Perguruan Tinggi (Universitas) baik Kedokteran maupun perguruan tinggi lainnya, AkademiAkademi Kesehatan lainnya yang mempunyai sarana laboratorium dengan tenaganya yang memerlukan penyegaran bagi tenaganya ataupun menjadi lahan praktek/ belajar bagi mahasiswa-mahasiswa yang ada dilingkungan kesehatan. Melaksanakan pengambilan specimen di lapangan untuk pemeriksaan kesehatan masyarakat dan Kejadian Luar Biasa, serta melakukan Cross Check (pemeriksaan BTA) oleh Dinas Kabupaten/Kota dengan sampel (slide) yang bersumber dari Puskesmas atau Rumah Sakit. i. Pemantapan Mutu Pemantapan Mutu dilaksanakan secara internal dan eksternal. Pemantapan mutu internal merupakan kegiatan rutin yang dilakukan petugas laboratorium setiap kali memulai kegiatannya untuk menjamin mutu pemeriksaan dengan tujuan mencegah terjadinya kesalahan sedini mungkin. Kegiatan ini dilakukan oleh semua bidang menyangkut prosedur kerja yang telah ditetapkan (protap) baik dalam persiapan, penerimaan, pengelolaan specimen, pemeliharaan, kalibrasi, uji kualitas bahan yang digunakan serta hal-hal lainnya yang menyangkut kualitas dan ketelitian pemeriksaan.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Pemantapan mutu eksternal dilakukan dengan melaksanakan uji sampel mikrobiologi, imunologi, parasitologi, kimia kesehatan, kimia klinik, hematologi. j. Kerjasama Lintas Program Dan Lintas Sektor Kerjasama lintas program masih tetap berjalan terutama pada program P2M menyangkut surveilans yaitu pemeriksaan HIV/AIDS, Malaria, TBC dan pemeriksaan-pemeriksaan lainnya termasuk KLB (Kejadian Luar Biasa). Kegiatan lintas program yang sangat nyata dan konsisten dilaksanakan antara lain pemberantasan tuberculosis terutama cross check BTA yang menjadi lebih luas
karena meliputi provinsi tetangga yaitu provinsi Gorontalo, bahkan tenaga laboratorium Manado memberikan pelatihan dan bimbingan tekhnis ke puskesmas serta laboratorium RS yang ada di Provinsi Sulut. Hasil pelaksanaan cross check selama tahun 2008 sampai tahun 2010 mengalami peningkatan meskipun hanya sedikit inipun tidak merata disetiap kabupaten ataupun kota. Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.50.
Gambar 4. 50. Perkembangan Cross Check di Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2008 - 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
65
66
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
BAB V SUMBERDAYA KESEHATAN
Gambaran mengenai situasi sumber daya kesahatan dikelompokkan menjadi sarana kesehatan, tenaga kesahatan dan pembiayaan kesehatan.
tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan di tiap kecamatan memiliki peran yang sangat penting dalam memelihara kesehatan masyarakat.
A. SARANA KESEHATAN Sarana kesehatan meliputi puskesmas, rumah sakit (rumah sakit umum dan rumah sakit khusus), sarana Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) dan Pedagang Besar farmasi/ Apotik/Toko Obat. 1. Puskesmas Puskesmas merupakan unit pelaksanan teknis dari Dinas Kesehatan Kabupaten/kota yang berada di wilayah kecamatan yang melaksanakan
Pada tahun 2010 jumlah puskesmas di seluruh Sulawesi Utara sebanyak 169 unit. Jika diban-dingkan dengan tahun 2009 terdapat peningkatan 10 unit dari jumlah sebelumnya 149 unit. Adapun distribusi puskesmas menurut jenis pelayanan (perawatan dan non perawatan) se kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2010
Gambar 5. 1. Distribusi Puskesmas menurut jenis pelayanan se Provinsi Sulawesi Utara tahun 2010
Jumlah Puskesmas Rawat Inap sebanyak 82 Puskesmas sedangkan Puskesmas Non rawat inap sebanyak 87 Puskesmas. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk, maka pada tahun 2010 rasio Puskesmas - penduduk di Sulawesi Utara adalah satu puskesmas
melayani 13.435 penduduk, Pada gambar 5.2 terlihat bahwa Kota Manado mempunyai ratio Puskesmas/Penduduk terbesar, yaitu 1 : 27.365, sedangkan rasio terkecil terdapat di wilayah Kabupaten Talaud dimana 1 Puskesmas melayani 4.391 penduduk
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
67
Gambar 5. 2. Rasio Puskesmas – penduduk Provinsi Sulawesi Utara tahun 2010 KOTA MANADO KOTA KOTAMOBAGU KOTA BITUNG MINAHASA UTARA MINAHASA BOLAANG MONGONDOW KOTA TOMOHON BOLAANG MONGONDOW TIMUR BOLAANG MONGONDOW UTARA MINAHASA SELATAN BOLAANG MONGONDOW SELATAN MINAHASA TENGGARA KEPULAUAN SANGIHE SIAU TAGULANDANG BIARO KEPULAUAN TALAUD PROV. SULUT
27.365 21.492 20.850 18.890 16.336 15.249 13.079 12.731 11.782 11.503 11.400 9.131 7.418 6.380 4.391 13.435 0
Dari grafik di atas, maka dapat dikatakan bahwa rasio puskesmas pada tahun 2010 memenuhi konsep wilayah kerja Puskesmas, yaitu rata-rata satu unit puskesmas melayani 30.000 penduduk. Perkembangan Puskesmas di Sulawesi Utara dapat terlihat dalam dua tahun berturut-turut, dimana terjadi peningkatan dari tahun 2006 sampai
10.000
20.000
30.000
tahun 2010 sebagaimana diperlihatkan pada gambar 5.3. Nama-nama Puskesmas menurut Kabupaten/Kota se Provinsi Sulawesi utara dapat dilihat pada tabel 5.1
Gambar 5. 3. Perkembangan Puskesmas di Sulawesi Utara tahun 2006-2010
68
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Tabel 5.1. Daftar Puskesmas menurut Kabupaten/Kota dan Status perawatan di Sulawesi utara tahun 2010
KABUPATEN/ KOTA KOTA MANADO
STATUS NO. NAMA PUSKESMAS (RI/NON RI) 1 Bahu RI 2 Minanga 3 Sario 4 Teling Atas 5 Ranotana Weru 6 Wenang 7 Tikala Baru 8 Ranomuut 9 Paniki Bawah 10 Bengkol 11 Wawonasa 12 Kombos 13 Tuminting 14 Bailang 15 Tongkaina
KOTA TOMOHON
KAB. MINAHASA SELATAN
Non RI Non RI Non RI RI Non RI Non RI RI RI Non RI Non RI Non RI RI Non RI Non RI
1 Tinoor
RI
2 Kakaskasen 3 Matani 4 Rurukan 5 Tara-Tara 6 Lansot 7 Pangolombian
Non RI RI RI RI Non RI RI
1 Tareran
RI
2 Suluun Tareran 3 Tumpaan 4 Amurang 5 Amurang Timur 6 Ongkaw 7 Amurang Barat 8 Modoinding 9 Tompaso Baru 10 Tenga 11 Motoling 12 Poopo 13 Kumelembuai 14 Maesaan 15 Motoling Timur
Non RI RI Non RI RI Non RI Non RI RI RI RI RI Non RI Non RI Non RI Non RI
KABUPATEN/ KOTA KOTA BITUNG
STATUS NAMA PUSKES(RI/NON MAS RI) 1 Girian Weru RI
NO.
2 Bitung Barat 3 Danowudu 4 Papusungan 5 Aertembaga 6 Tinumbala 7 Pintu Kota 8 Paceda 9 Sagerat
RI RI Non RI RI Non RI Non RI Non RI Non RI
KOTA KOTAMOBAGU
1 Gogagoman 2 Motoboi Kecil 3 Kotabangon 4 Upai 5 Bilalang
RI RI Non RI Non RI RI
KAB. MINAHASA
1 Tanawangko
RI
2 Lolah 3 Tateli 4 Pineleng 5 Tombulu 6 Koya 7 Papakelan 8 Tonsea Lama 9 Remboken
Non RI Non RI RI Non RI Non RI Non RI Non RI RI
10 Kakas 11 Wolaang 12 Walantakan 13 Manembo 14 Tompaso 15 Kawangkoan 16 Sonder 17 Tandengan 18 Kombi 19 Seretan
RI RI Non RI Non RI RI RI RI Non RI Non RI Non RI
16 Motoling Barat 17 Tatapaan
Non RI Non RI
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
69
KABUPATEN/KOTA
KAB. MINAHASA TENGGARA
NO NAMA PUSKESMAS 1 Ratahan 2 Molompar 3 Tombatu 4 Touluaan 5 Belang 6 Basaan 7 Ratatotok 8 Molompar Belang 9 Posumaen 10 Towuntu Timur 11 Tambaleng
KAB. BOLAANG MONGONDOW TIMUR
KAB. BOLAANG MONGONDOW UTARA
70
STATUS (RI/NON RI) RI
KABUPATEN/ KOTA KAB. MINAHASA UTARA
2 Tatelu 3 Likupang 4 Mubune 5 Talawaan 6 Kauditan 7 Wori 8 Airmadidi 9 Batu 10 Kolongan
RI RI Non RI RI RI RI RI Non RI RI RI
1 Kotabunan
RI
2 Tutuyan 3 Nuangan 4 Modayag 5 Modayag Barat
Non RI RI RI Non RI
1 Buko
Non RI
2 Boroko 3 Bolangitang 4 Bohabak 5 Bintauna 6 Sangkub
RI RI Non RI RI RI
NO NAMA PUSKES- STATUS (RI/NON MAS RI) 1 Kema Non RI
KAB. BOLAANG MONGONDOW SELATAN
KAB. BOLAANG MONGONDOW
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
RI RI Non RI RI Non RI RI Non RI RI Non RI
1 Molibagu
RI
2 Momalia 3 Pinolosian 4 Adow 5 Dumagin
Non RI RI Non RI Non RI
1 Passi
Non RI
2 Pangian 3 Tungoi 4 Tanoyan 5 Pusian 6 Imandi 7 Mopuya 8 Doloduo 9 Poigar 10 Inobonto 11 Komangaan 12 Lolak 13 Maelang 14 Tadoi 15 Bilalang
Non RI Non RI Non RI Non RI Non RI RI Non RI RI RI Non RI RI RI Non RI Non RI
KAB. KEPULAUAN TALAUD
1 Mangaran 2 Damau 3 Salibabu 4 Moronge 5 Lirung 6 Kalongan 7 Melonguane 8 Tarohan 9 Beo 10 Lobbo 11 Sambuara
RI RI Non RI Non RI RI Non RI RI Non RI RI Non RI Non RI
12 Essang 13 Gemeh 14 Dapalan 15 Rainis 16 Pulutan 17 Tule 18 Karatung 19 Miangas
RI RI RI RI Non RI Non RI RI Non RI
KAB. KEPL. SITARO
KAB. KEPL. SANGIHE
1 Ondong 2 Hiung 3 Salili 4 Talawid 5 Sawang 6 Ulu 7 Tagulandang 8 Kisihang 9 Minanga 10 Biaro
RI RI Non RI RI RI Non RI Non RI RI Non RI Non RI
1 Tahuna Timur 2 Tahuna Barat 3 Manganitu 4 Kuma 5 Manalu 6 Salurang 7 Pintareng 8 Tamako 9 Dagho 10 Lapongo 11 Kahakitang 12 Kendahe 13 Enemawira
Non RI Non RI RI RI RI Non RI Non RI RI RI RI RI RI RI
14 Kalasuge 15 Marore 16 Nusa 17 Tahuna
Non RI RI RI Non RI
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
71
2.
Rumah Sakit Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana rumah sakit antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diukur dengan menghitung jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya serta rasionya terhadap jumlah penduduk. Pada tahun 2010, jumlah rumah sakit se Sulawesi Utara sebanyak 34 unit dimana 17 unit dikelola oleh Pemerintah yang terdiri atas rumah
sakit milik Departemen Kesehatan, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (13 RS) dan TNI/POLRI (4 RS) dan 15 unit dikelola oleh swasta. Terdapat 2 rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak yang dikelola swasta. Dari 15 kabupaten/kota di Sulawesi Utara, tiga kabupaten tidak memiliki rumah sakit, yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Selatan dan Bolaang Mongondow Utara.
Gambar 5. 4. Distribusi rumah sakit di Sulawesi Utara berdasarkan kepemilikan tahun 2010
Perkembangan jumlah rumah sakit di Sulawesi Utara tahun 2006 sampai tahun 2010 dapat terlihat sebagaimana pada gambar 5.5.
Daftar Rumah Sakit se Provinsi Sulawesi Utara dapat terlihat seperti pada tabel 5.2
Gambar 5. 5. Perkembangan jumlah Rumah Sakit di Sulawesi Utara tahun 2006—tahun 2010
72
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Tabel. 5.2. DAFTAR RUMAH SAKIT DI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2010
Nomor
Nama Rumah Sakit
Jlh Kls
Registr asi
TT RS
7171013 RSU PROF. Dr. R.D. KANDOU
735
7171035 RSU PROF.Dr.V.L.RATUMBUY SANG 7102120 RSUD NOONGAN
250
105
7172036 RSUD BITUNG
Alamat
B Jl. Raya Tanawangko No.55 Manado
Telepon
Fax
Penyelenggara
Direktur
(0431)838203 (0431) 838204
Dep.Kes.RI
Dr. Fione Pangemana, M.Kes.
(0431)827525 (0431) 855703
Pempop. Sulut
Dr. Bahagia Mokoagouw, M.Kes
D Jl. Raya Noongan
(0431) 3174071
Pempop. Sulut
Dr. Ingrit Giroth, M.Kes
75
C Jl. 46 Manembo-nembo Bitung
(0438)38066 (0438) 38066
Pemkot Bitung
Dr. Vonny Dumingan, M.Kes
7102014 RSUD DR. SAM RATULANGI
109
Pemkab Minahasa
Dr. Maryani Suronoto, M,Biomed.
7101013 RSUD DATOE BINANGKANG
190
(0431) (0431) 321171,3211 321172 72 C Jl. Ade Irma Kotamobagu (0434)21574 (0434) 21574
Pemkab BolMong
Dr. Lucky Siwi, Sp.PD
7103015 RSUD LIUN KENDAGE
150
C Jl. Tahete Kel. Apengsambeka
Pemkab Sangihe
Dr. Handry Pasandaran, ME
RSUD TALAUD
100
C Mala Kec. Melonguane
Pemkab Talaud
Dr. K. D. Monangin,ME
RSUD AMURANG
150
Pemkab Minsel
Dr. Olga Tampemawa, M.Kes.
RSUD MARIA WALANDA MARAMIS
50
D Airmadidi
(0431)892811
Pemkab Minut
Dr, Rosa Tidayoh,M.Kes.
RSU RATATOTOK BUYAT
150
C Jl. J.W.Lasut Ratatotok Dua
(0431) 3177610
50
D Sawang Kec Siau Timur Selatan
7103026 RSU LAPANGAN SAWANG 7101035 RSUD KOTA KOTAMOBAGU
Jl. Bethesda No. 77 Manado
C Jl. Suprapto Luaan Tondano Timur
(0432) (0432) 24410,24411 24410
Teep Amurang
(0431) Dep.Kes.RI 3177610 Pemkab Sitaro
Jl, Pobundayan Kotamobagu
Dr, Vally Ratulangi Dr. Ria Papalapu, M.Kes.
Pemkota Kotamobagu
7171024 RSU TK. III WOLTER MONGINSIDI
129
Jl. 14 Februari Manado
7172025 RSU AL BITUNG
50
Jl. Rumkital Bitung
RSU LANUD SAM RATULANGI
34
Jl. A.A. Maramis Manado
RSU TK.IV BHAYANGKARA
30
Jl. Sam Ratulangi No.326 (0431)822952 (0431) Manado 822952
(0431) ABRI-TNI AD (0431) 852450,8522 853035 50 (0438) 21264 (0438) ABRI-TNI AL 3598321 264 (0431)81177 (0431) ABRI-TNI AU 81177
dr. Rudy Tubagus, Sp.B
POLRI
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
73
DAFTAR RUMAH SAKIT DI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2010 (lanjutan) Nomor Nama Rumah Sakit
Jlh
Kls Alamat
Registr asi
TT
RS
71020 RSU BETHESDA 36
224
C
71020 RSU SILOAM 40
50
71021 RSU KALOORAN 16
75
71020 RSU TONSEA 95
50
C
Telepon
Fax
Penyelenggara
Direktur
(0431) 351024,352 712 Kolongan Atas Sonder (0431) 356673
(0431) Yayasan Ds,AZR 352712 Wenas
Dr. Robin Warouw, M.Kes
(0431) Yayasan Ds,AZR 356673 Wenas
Dr. Hary Ulaen, M.Kes
Kel. Buyumgon Amurang
(0430) 21109
(0430) Yayasan Ds,AZR 21109 Wenas
Dr. Ellaine Wenur,M.Kes
Airmadidi
(0431) 891755
Yayasan Ds,AZR Wenas
Dr. Jeane Agu
(0431) 857628
(0431) Yayasan Ds,AZR 857628 Wenas
Dr. KathiandaghoMangero,M.Kes
(0431) 351008,351 308 Jl. Sam Ratulangi X/94 (0438) Bitung 21442
(0431) Yayasan Ratna 352414 Miriam
Dr. Anton Tombol, M.Kes
(0438) Yayasan Ratna 21922 Miriam
Dr. Rizal Tumewa, Sp,S
Jl. Raya Tomohon
71710 RSU PANCARAN KASIH 170 50
C
Jl. Sam Ratulangi XIII Manado
71020 RSU GUNUNG MARIA 250 51
C
Jl. Sejahtera No. 282 Tomohon
71720 RSU BUDI MULIA 36
111
C
71020 RSU HERMANA 62
100
D
Jl. A. Mononutu Lembean
(0431) 891020
(0431) Yayasan Ratna 891690 Miriam
Dr. Frits Tambajong, M.Kes.
71020 RSU BUDI SETIA 73
79
D
Desa Koyawas Langowan Barat
(0431) 371391
(0431) Yayasan Ratna 371391 Miriam
Dr. Simon Pati
71020 RSU CANTIA 84
50
D
Jl. Siswa No.32 Tompasobaru
(0430) 2424453
(0430) Yayasan Ratna 242449 Miriam 0
Dr, Mareyke Sengkeh
71710 RSU SITTI MARYAM 94
73
Jl. Pongidon Raya No. (0431) 110 Manado 851577
(0431) Yayasan RSI Sitti 862063 Maryam
Prof. Dr. E. Datau
40
Jl.Raya AKD Kotamobagu
(0434) 22050
(0434) Yayasan RSI 21818 Moonow
Dr. Sahara Albugis,MPHM,DK
71010 RSU MONOMPIA 24
38
Kotamobagu
(0434) 22221
(0434) Yayasan Kes. 24878 Monompia
Dr, Beny Gunawan, Sp.OG
71710 RSU ADVENT 83
80
Jl.14 Februari No,1 Teling Manado
(0431) 838203
(0431) Perkumpulan RS 838204 Advent Manado
Dr. Edy Antou
Jl. Pingkan Matindas
(0431) 842055
(0431) Yayasan Bhakti 873735 Medica
Dr, J.A. Najoan .M.Kes
RS Khusus Ibu & Anak 38 Kirana
Jl. Jed. Sudirman No. 78 Manado
(0431) 855474
Yayasan Kirana
Dr. Badiah Mulachele, MARS
RS Khusus Ibu 7 Anak 50 Kasih Ibu
Jl. Wolter Monginsidi No. 1 Bahu Manado
(0431) 842055
PT. Regina Kasih Bunda
Dr. F.J.O. Pelealu,MPH
RSU MOONOW
71710 RSU PERMATA BUNDA 100 72
74
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Selain jumlah rumah sakit, untuk menggambarkan ketersediaan sarana pelayanan, perlu pula disajikan informasi jumlah tempat tidur rumah sakit. Rincian jumlah tempat tidur rumah sakit se Sulawesi sebagaimana dalam lampiran table.
Utara pada tahun 2010. Keberadaan apotek dan toko obat tersebut ditunjang pula dengan keberadaan Pedagang Besar Farmasi sebanyak 32 perusahaan dimana 31 diantaranya berdomisili di Manado dan satu di Kabupaten Minahasa Utara .
Apotek dan Toko Obat Sebagai penunjang pelayanan kesehatan khususnya dalam penyediaan obat di masyarakat maka terdapat 139 apotek dan 65 toko obat yang tersebar di sembilan kabupaten/kota se-Sulawesi
Distribusi apotek dan toko obat dapat dilihat pada gambar berikut
3.
Gambar 5.6. Distribusi apotek dan toko obat se Sulawesi Utara tahun 2010 120
90
60
30
0
Kab. Kab. Kota Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Mina Kota Kab. Mina Mina Bolm Mana Tomo Kota Kab. Kab. Bolm Mina Sangi Talau hasa Bitun Bolm hasa hasa ong do hon moba Bolsel Sitaro ong Selata hasa he d Tengg g ong gu Utara Timur Utara n ara Apotik
100
10
15
10
2
Toko Obat
28
4
14
5
9
2
2
1
6
5
2
10
1
1
14
9
5
5
4
2
Sumber : Bidang UPK, 2011
4. Sarana Kesehatan Bersumber daya Masyarakat Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat, berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada termasuk yang ada di masyarakat. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) diantaranya adalah Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), Polindes (Pondok Bersalin desa), Desa Siaga.
Posyandu dikelompokkan ke dalam 4 strata posyandu yaitu Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri. Pada tahun 2010, jumlah Posyandu di Sulawesi Utara sebanyak 2.184 buah. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2009 namun masih lebih sedikit dibandingkan tahun 2008 yang sebanyak 2.297 buah. Perkembangan posyandu di Sulawesi Utara dapat dilihat pada gambar 5.7, sementara distribusi posyandu menurut menurut kabupaten/kota dapat dilihat pada gambar 5.8.
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal di masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. Untuk memantau perkembangannya,
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
75
Gambar 5.7. Perkembangan Posyandu di Sulawesi Utara tahun 2006-2010
Gambar 5.8 Distribusi Posyandu menurut Kabupaten/Kota di Sulawesi Utara tahun 2010
Kota Manado Kab. Minahasa Kab. Kepulauan Sangihe Kab. Bolaang Mongondow Kab. Minahasa Selatan Kota Bitung Kab. Kepulauan Talaud Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Tenggara Kabupaten Kepulauan Sitaro Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kota Tomohon Kab. Bolaang Mongondow Timur Kota Kotamobagu
303 286 192 192 189 160 157 146 144 97 93 74 61 52
38
Dari gambar 5.8 terlihat Jumlah Posyandu di Kabupatyen Minahasa Utara terbanyak dibandingkan dengan daerah lainnya. Namun untuk melihat efektifitas posyandu, dapat dilihat dari rasio
posyandu – kelurahan/desa seperti yang terlihat pada gambar 5.9.
Gambar 5.9. Rasio Posyandu terhadap kelurahan /desa di Sulawesi utara tahun 2010
Kota Manado Kota Bitung Kota Tomohon Kab. Bolaang Mongondow Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Kotamobagu Kab. Kepulauan Sangihe Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Minahasa Selatan Kab. Kepulauan Talaud Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Tenggara Kab. Bolaang Mongondow Utara
348 232 139 125 121 118 115 115 115 114 111 103 102 100 100
0
76
75
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
150
225
300
terdapat pada Kota Manado. Adapun perbandingan jenis posyandu di Sulawesi utara seperti pada gambar 5.10
Dari gambar 5.9 terlihat bahwa rata-rata di setiap kabupaten 1 Posyandu melayani 1 desa, tetapi di daerah kota nampak di dalam 1 kelurahan/desa terdapat lebih dari 1 Posyandu, dan rasio terbesar
Gambar 5.10 Jumlah Posyandu menurut jenis di Sulawesi Utara tahun 2010 924 824
386
50
PRATAMA
MADYA
PURNAMA
Adapun data jumlah Posyandu dan Polindes menurut kabupaten/kota tahun 2010 (sumber: laporan Profil Kabupaten/Kota) seperti dalam table lampiran profil ini.
MANDIRI
akses kesehatan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. Selain meningkatkan sistem surveillance, monitoring dan informasi kesehatan serta meningkatkan biaya kesehatan Salah satu kriteria desa siaga adalah memiliki minimal satu Poskesdes dengan tenaga Poskesdes minimal 1 (satu) orang bidan dan 2(dua) kader. Pada tahun 2010 jumlah desa siaga di Sulawesi Utara adalah sebanyak 499 desa. Namun jika dibandingkan dengan jumlah Poskesdes ( yang sebanyak 762 buah, maka hanya sekitar 50% dari seluruh desa siaga yang ditetapkan yang mempunyai Poskesdes. Perbandingan antara desa siaga dan poskesdes menurut Kabupaten/kota dapat dilihat dari gambar berikut.5.11
Pembentukan Desa Siaga dimaksudkan untuk memberikan penerangan kepada warga setempat mengenai bencana, .termasuk flu burung. Desa siaga adalah desa yang memiliki kesiapan sumberdaya dan kemampuan mencegah serta mengatasi masalah-masalah kesehatan. Strategi yang diterapkan adalah menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat. Selain itu, Desa Siaga juga diharapkan mampu meningkatkan
Gambar 5.11. Perbandingan Desa siaga dengan Poskesdes dan Posyandu di Sulawesi Utara tahun 2010 250 200 150
100 50 0
Kab. Kab. Kab. Kab. Kabupat Kab. Kab. Kab. Kab. Bolaang Bolaang Bolaang Kab. Minahas en Kab. Kota Kota Bolaang Minahas Kepulau Kepulau Kota Kota Tomoho Kotamo Mongon Mongon Mongon Minahas Minahas a Kepulau Manado Bitung Mongon a an an dow dow dow Tenggar an a a Utara n bagu dow Selatan Sangihe Talaud Utara Selatan Timur a Sitaro
Ds Siaga
142
93
60
26
237
100
156
76
165
153
51
87
69
36
Poskesdes
37
13
11
5
33
41
156
76
8
24
18
0
57
3
17
53,0
20,0
5,0
9,0
28,0
30,0
10,0
9,0
68,0
-
19,0
7,0
-
1,0
4,0
Polindes
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
30
77
Dari gambar 5.11 terlihat bahwa tidak semua desa siaga yang mempunyai Poskesdes. Mungkin salah satu factor yang menyebabkan gap yang terlalu besar adalah keberadaan polindes yang belum menjadi Poskesdes yang tidak dimasukkan dalam perhitungan. Namun jika merujuk ke tabel lampiran no. 63, maka jika dijumlahkan maka tetap sebagian besar daerah tidak mempunyai jumlah desa siaga dan Poskesdes yang sama, kecuali di kabupaten MInahasa Selatan dan Minahasa Tenggara. B. TENAGA KESEHATAN Tenaga kesehatan yang akan dianalisis di dalam profil 2010 ini dibatasi pada tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas. 1. Tenaga Medis Jumlah sumber daya manusia yang bertugas di Puskesmas di Provinsi Sulawesi Utara pada tahun 2010 tercatat sebanyak 4.105 orang yang terdiri
atas 456 orang tenaga medis, 2.873 orang tenaga perawat dan bidan, 150 tenaga farmasi, 204 tenaga gizi, 30 orang teknisi medis, 273 orang tenaga sanitasi serta 119 orang tenaga kesehatan masyarakat lain. 3 daerah yang mempunyai tenaga medis terbanyak adalah Kota Manado (72), abupaten Minahasa Utara (53) dan Kabupaten Minahasa (51) seperti pada gambar 5. 12 . Dari gambar tersebut terlihat bahwa tenaga medis yang bekerja di Puskesmas lebih banyak berada di Kota Manado, meskipun Kota Manado mempunyai jumlah Puskesmas yang hanya 15 Puskesmas. Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan mempunyai tenaga medis yang paling sedikit. Jumlah tenaga medis yang sebanyak 456 orang, jika dibandingkan dengan jumlah Puskesmas sebanyak 169 Puskesmas atau rata-rata 2,7 dokter di tiap Puskesmas. Rasio dokter dan Puskesmas terlihat sebagaimana pada gambar 5. 13
Gambar 5.12. Distribusi tenaga medis yang bekerja di Puskesmas di Sulawesi Utara tahun 2010
Manado
72
Minahasa Selatan
53
Minahasa Utara
51
Bitung
37
Minahasa
37
Minahasa Tenggara
33
Sitaro
31
Tomohon
28
Sangihe
24
Bolaang mongondow
17
Kab. Bolaang Mongondow Timur
16
Kotamobagu
16
Talaud
16
Bolaang mongondow Utara
15
Kab. Bolaang Mongondow Selatan
10 0
10
20
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota 2010
78
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
30
40
50
60
70
Gambar 5. 13. Rasio tenaga medis yang bekerja di Puskesmas di Sulawesi Utara tahun 2010 (dokter/puskesmas)
Minahasa Utara Manado Bitung
5,1 4,8 4,1 4,0
Tomohon Kab. Bolaang Mongondow Timur Kotamobagu
3,2 3,2 3,1 3,1 3,0
Minahasa Selatan Sitaro Minahasa Tenggara
2,5
Bolaang mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Minahasa
2,0 1,9 1,4 1,2
Sangihe Bolaang mongondow Talaud
0,8 2,7
Prov. Sulut 0,0
1,0
2,0
3,0
4,0
5,0
6,0
Sumber : Profil kesehatan kabupaten/kota, 2010
Jika dianalisis menurut jumlah penduduk, maka terlihat rasio tenaga medis terhadap 10.000
penduduk seperti terlihat pada gambar 5.14.
Gambar 5.14 Rasio tenaga medis yang bekerja di Puskesmas terhadap 10.000 penduduk di Sulawesi Utara tahun 2010
Sitaro Minahasa Tenggara Tomohon Minahasa Selatan Minahasa Utara Kab. Bolaang Mongondow Timur Bolaang mongondow Utara Bitung Talaud Sangihe Kab. Bolaang Mongondow Selatan Manado Kotamobagu Minahasa Bolaang mongondow Prov. Sulut
4,9 3,3 3,1 2,7 2,7 2,5 2,1 2,0 1,9 1,9 1,8 1,8 1,5 1,2 0,8 2,0
0
1
2
3
4
5
6
Sumber : Profil kesehatan kabupaten/kota, 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
79
2. Tenaga Paramedis.
perawat/bidan terbanyak adalah Kabupaten Minahasa (302), Kab.Minahasa Utara (299) dan Kota Manado (281 orang). sebagaimana terlihat pada gambar 5.15.
Jumlah paramedis (perawat dan bidan) yang bekerja di Puskesmas tahun 2010 sebanyak 2,873 orang dengan 3 wilayah yang mempunyai tenaga
Gambar 5. 15. Distribusi tenaga Perawat/Bidan yang bekerja di Puskesmas menurut Kabupaten/Kota tahun 2010 Minahasa Minahasa Utara Manado Bolaang mongondow Tomohon Minahasa Selatan Bitung Talaud Sitaro Bolaang mongondow Utara Minahasa Tenggara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kotamobagu Sangihe
302 299 281 276 254 244 193 190 180 174 170 105 88 81 36
Jika dibandingkan dengan jumlah Puskesmas di tiap kabupaten/kota, maka rasio tenaga paramedis
disetiap puskesmas sebagaimana terlihat pada gambar 5.16.
Gambar 5.16. Rasio tenaga paramedic (perawat dan bidan) per Puskesmas di Sulawesi utara Tomohon
36,286
Minahasa Utara
29,90
Bolaang mongondow Utara
29,0
Bitung
21,444
Kab. Bolaang Mongondow Selatan
21,0
Bolaang mongondow
19,714
Manado
18,733
Sitaro
18,0
Kab. Bolaang Mongondow Timur
17,60
Kotamobagu
16,20
Minahasa
15,895
Minahasa Tenggara
15,455
Minahasa Selatan
14,353
Talaud Sangihe
10,0 2,118
Prov. Sulut Sumber : Profil kesehatan kabupaten/kota, 2010
80
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
17,0
Dari gambar 5. terlihat bahwa keberadaan paramedic di setiap Puskesmas bervariasi. Di Kota Tomohon rata-rata di setiap Puskesmas terdapat 36 tenaga paramedis , begitu juga di kabupaten Minahasa Utara dengan rata-rata 299 paramedis di setiap Puskesmas. Kabupaten Talaud merupakan daerah yang mempunyhai sangat sedikit tenaga paramedis di setiap Puskesmas, dimana rata-rata hanya terdapat 2 tenaga paramedis di setiap Puskesmas. C. PEMBIAYAAN KESEHATAN Pembiayaan kesehatan di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2010 yakni bersumber Pusat yaitu dari Dana Depkes berupa Dana Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan, dana Bantuan Luar Negeri (BLN) serta dana transfer ke daerah yakni dana perimbangan berupa dana Alokasi Khusus (DAK) serta dana yang bersumber Pendapatan daerah yaitu APBD.
Dana Dekonsentrasi tahun 2010 berjumlah Rp. 14.281.348.000,- yang digunakan untuk kegiatan Pengembangan Upaya Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kebijakan dan manajemen Pembangunan kesehatan,Upaya Kesehatan Masyarakat, Perbaikan gizi Masyarakat, Upaya kesehatan Perorangan, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, Obat-obatan dan Perbekalan Kesehatan serta Sumberdaya kesehatan. Jika dibandingkan dari tahun ke tahun sejak tahun 2006, maka terlihat bahwa anggaran Dekonsentrasi kesehatan di Sulawesi Utaracenderung mengalami penurunan. Perbandingan dana dekonsentrasi menurut program tahun 2006—2010 dapat terlihat sebagaimana gambar 5.17.
Gambar 5. 17. Dana kesehatan sumber dekonsentrasi Sulawesi Utara menurut program tahun 2006—2010 ( dalam juta ))
Sumber : Seksi perencanaan, 2011
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
81
Adapun tabel dana dekonsentrasi selengkapnya menurut program tahun 2006-2010 adalah seba-
gaimana terlihat pada tabel 5.3
Tabel 5.3. Perbandingan Dana Kesehatan Dekonsentrasi Provinsi Sulawesi Utara tahun 2006-2010 (x 1.000) Program Tahun
Promkes
Manajemen
UKM
Gizi
Rujukan
P2M
Lingkungan
Obatobatan
SDK
2006
1,647,065
4,465,220
18,670,643
7,090,330
4,055,700
5,940,215
620,000
1,054,210
2,016,732
2007
2,983,510
3,430,381
24,054,225
4,410,894
1,274,511
1,393,768
615,923
811,690
881,099
2008
1,208,100
3,219,554
9,473,513
205,676
0
0
0
287,800
1,047,882
2009
2.848.580.
3.847.180
4.762..043
932.853
69.000
300.000
0
550.000
971.692
2010
2.050.000.
2.194.700.
4.229.242.
1.500.000
125.823.
300.000.
0
490.625.
1.388.142.
Sumber : Seksi perencanaan, 2011
Dana kesehatan bersumber APBD dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2010 mempunyai kecenderungan peningkatan, meskipun pada tahun 2008 terjadi penurunan, namun pada tahun 2009
dan tahun 2010 kembali meningkat. Alokasi dan penyerapan dana APBD (belanja tidak langsung) tahun 2010 dapat terlihat pada gambar berikut.
Gambar 5.18. APBD Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara 2004-2010 (dalam Milyar)
Sumber : Seksi perencanaan, 2011
82
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Jika dibandingkan pendanaan untuk kegiatan program antara APBD dan dana dekonsentrasi maka gambaran yang terlihat dapat menjelaskan persentase APBD kesehatan terhadap dana dekon-
sentrasi setiap tahun yang tetap lebih sedikit dibandingkan dengan dana bersumber APBN.
Gambar 5.19. Perbandingan dana kesehatan Provinsi Sulawesi Utara sumber Dekonsentrasi dan sumber APBD (belanja publik) tahun 2005-2010 (dalam Milyar)
Sumber : Seksi perencanaan, 2011
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
83
84
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
BAB VI DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN
Sampai dengan akhir tahun 2010, terdapat beberapa hal yang dapat menjadi suatu kebanggaan dengan adanya keberhasilan yang harus dipertahankan sekaligus menjadi kekuatan karena adanya dukungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dalam pengembangan program-program kesehatan. 1. Program Jamkesda Adanya kenaikan yang cukup berarti dalam pembiayaan jaminan kesehatan bagi masyarakat di Sulawesi Utara dimana jika alokasi anggaran Jamkesda tahun 2009 hanya sebesar Rp.
1.500.000.000, maka pada tahun 2010 alokasi anggaran sudah sebesar Rp. 3.500.000.000. Untuk tahun 2011 dana Jamkesda yang disiapkan adalah Rp. 7.062.258.000 untuk 178.479 jiwa. Hal ini dapat terjadi oleh karena adanya Pergub Sulut No. 26 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Program Pembiayaan dan Jamkesda di Provinsi Sulawesi Utara dan adanya MOU antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara No. 441/1765/Sekr dengan PT. ASKES No. 250/KTR/0709 tentang Penyelenggaraan Jaminan bagi Masyarakat Miskin di Provinsi Sulawesi Utara
Gambar 6.1. Penandatangana MOU antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dengan PT ASKES
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
85
Atas komitmen Pemerintah Provinsi bersama seluruh Kabupaten / Kota sehingga masyarakat miskin di Sulawesi Utara sudah mendapatkan Pelayanan kesehatan melalui JAMKESDA dan JAM-
KESMAS sehingga pada tahun 2009 Gubernur Sulawesi Utara mendapatkan ASKES AWARD untuk komitmen pelaksanaan Jamkesda dari Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat RI.
Gambar 6.2. Penyerahan ASKES AWARD kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara oleh Menko Kesra
2. Pengendalian Penyakit Menular a. Pengendalian Penyakit HIV/AIDS. Dalam pengendalian Penyakit HIV/AIDS telah dihasilkan beberapa Kebijakan dalam Penanggulangan HIV/AIDS di Sulawesi Utara seperti : 1. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Utara No. 1 Tahun 2009 tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS. 2. Peraturan Gubernur tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS No.10 tahun 2011. Pada tahun 2010 telah dilaksanakan Konsultasi Nasional HIV/AIDS dan Gereja se Indonesia di Provinsi Sulawesi Utara
Gambar 6.3. Pengukuhan Jumantik Kota Manado oleh Gubernur Sulawesi utara
b. Pengendalian Penyakit DBD 1. Pencanangan Sulawesi utara berantas DBD dan 2. Pencanangan Pemberantasan Sarang Nyamuk melalui pemberdayaan Juru Pemantau jentik (Jumantik)
86
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Gambar 6.4. Pemantauan kegiatan Jumantik oleh Ibu Gubernur Sulawesi utara
3. Pengendalian Penyakit Tidak Menular
batan Kanker Mulut Rahim melalui klinik Kesehatan BKOW
MOU antara Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara dan BKOW tentang eteksi Dini dan Pengo Gambar 6.5. Penandatanganan Kerja Sama Dinkes Prov. Sulawesi Utara dan BKOW Sulawesi Utara dalam Deteksi Dini dan Pengobatan Kanker Leher rahim
4. Lingkungan sehat. a. Peraturan Gubernur Sulawesi Utara No. 43 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Kabupaten / Kota Sehat di Provinsi Sulawesi Utara b. Keputusan Gubernur Sulawesi Utara No. 43 tahun 2007 tentang pembentukan TIM Pembina Kabupaten / Kota Sehat di Provinsi Sulawesi Utara c. Tahun 2009 Provinsi Sulut mengajukan 4 kab/Kota (Kab.Kep. Sangihe, Kota Bitung, Kota Manado,
Kab. Minahasa) untuk mengikuti penilaian kota sehat tingkat Nasional dimana hasilnya adalah Provinsi Sulut mendapatkan penghargaan : 1. Untuk Kota Sehat : Manado 2. Kabupaten Minahasa Utara dengan Swasti Saba (kategori Padapa/ pemantapan) 3. Kota Bitung dengan Swasti Saba
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
87
5. Program Kesehatan Ibu dan Anak a. Peraturan Gubernur KIBBLA ( Kesehatan Ibu, bayi Baru lahir, bayi dan Balita) b. Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2004 tentang Trafiking (kerjasama Pemberdayaan Perempuan dengan Dinas Kesehatan Provinsi) c. Kerjasama dengan Belanda Khususnya dalam
Pencegahan dan Penanganan Masalah Gangguan mental dan Emosional Balita tahun 2009 d. Dibentuknya Komite Kesehatan Reproduksi Terpadu Tingkat Provinsi e. Pencanangan Sulawesi Utara Peduli Ibu Hamil
Gambar 6.6. Gubernur Sulawesi Utara mencanangkan Sulawesi Utara Peduli ibu Hamil
5. Program Promotif dan Preventif a. Kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun b. Pencanangan Desda Siaga oleh Gubernur Sulawesi Utara 6. Program Pengembangan Pelayanan Kesehatan Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan a. Pengembangan Politeknik Kesehatan di Kabupaten Sangihe b. Beasiswa pendidikan Dokter Umum bagi putera puteri daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan c. MOU antara Kementerian Kesehatan dengan
88
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara untuk pengembangan pelayanan Kesehatan DTPK 7. Lain-lain a. MOU antara Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara dgn Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara tentang Penunjukan Pengacara Negara b. MOU antara Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara dengan TP PKK Provinsi tentang Program Kesehatan
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Gambar 6. 7 Penandatanganan Kerjasama Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Utara dgn Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara tentang Penunjukan Pengacara Negara
Hasil dari keseluruhan kebijakan Pemerintah patkan Apresiasi & Penghargaan dari Menteri KeProvinsi dalam Pembangunan Kesehatan di Sulawesi sehatan RI yaitu Penghargaan MANGGALA KARYA Utara maka pada peringatan HKN ke– 46 tahun BHAKTI HUSADA 2010, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menda-
Gambar 6. 8 Wakil Gubernur Sulawesi Utara menerima Penghargaan dari Ibu Menkes RI Gambar 6.9. Wakil Gubernur Sulawesi Utara bersama Kepala DInas kesehatan seusai penyerahan penghargaan dari Ibu Menkes RI
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
89
90
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
BAB VII PENUTUP Dari pemaparan menurut bab demi bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa secara umum terdapat peningkatan derajat kesehatan masyarkat Sulawesi Utara di tahun 2010 yang sejalan dengan perkembangan kondisi sosial, ekonomi serta kondisi umum masyarakat Sulawesi Utara.Hasil ini tentu saja perlu disosialisasikan / dikomunikasikan baik ke pimpinan maupun secara horizontal ke lintas sektor terkait dan masyarakat . Dalam rangka pencapaian Tujuan Pembangunan Mille iu MDG’s , Pro i si “ula esi Utara se ara u u dapat dikataka o the tra k . Namun disadari bahwa selain adanya keberhasilankeberhasilan dalam pembangunan kesehatan tahun 2010, masih terdapat berbagai tantangan yang memerlukan upaya keras untuk menghadapinya. Masih lebarnya disparitas status kesehatan antar kabupaten/daerah, distribusi Sumber Daya Manusia Kesehatan yang tidak merata khususnya di ndaerah DTPK, adanya ancaman penyakit menular baru dan munculnya penyakit yang sudah lama tidak dilaporkan dan anncaman masalah kesehatan akibat bencana, merupakan tantangan sekaligus masalah yang perlu dihadapi. Begitu juga de ga target pe apaia MDG’s. eskipu Pro i si “ula esi Utara sudah O the tra ks , a u terdapat e erapa tujua ya g masih memerlukan upaya keras. Goal 1C, target yang berhubungan dengan program gizi, dimana jumlah kasus gizi buruk tahun 2010 lebih sedikit dibanding tahun 2009 dan prevalensi gizi buruk yang cenderung menurun kecuali di talaud dan Bitung. Goal 4, hasil-hasil kegiatan yang menjadi indicator penunjang seperti KN, imunisasi, Vit A, penimbangan sudah mempunyai cakupan yang baik. Begitu pula dengan goal 7.
bih keras dengan lebih memberikan peran lintas program dan lintas sektor perlu ditingkatkan frekuensinya. Beberapa tantangan yang harus didikapi dalam rangka pembangunan kesehatan di masa mendatang mesti dihadapi . Adanya tuntutan masyarakata akan mutu pelayanan kesehatan yang semakin tinggi; peningkatan jumlah penduduk yang berpengaruh pada ketersediaan pangan; masalah-masalah yang berkaitan dengan tuntutan hokum/gugatan masyarakat semakin meningkat,; pemberdayaan dan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat masih belum sesuai harapan; serta integrasi pembangunan kesehatan yang melibatkan lintas sector belum optimal.merupakan suatu fenomena yang mau tidak mau harus cdan ditindak lanjuti dengan rencana aksi yang matang dalam rangka menuju kondisi / pencapaian indicator kinerja yang lebih baik di masa-masa mendatang. Dalam kerangka menuju pengembangan system informasi kesehatan dalam hal ini pencapaian indicator ketersediaan profil kesehatan maka seperti diketahui bersama bahwa informasi yang disiapkan dengan baik di unit-unit kesehatan akan membantu pembuatan keputusan-keputusan dalam unit kesehatan tersebut karena dapat berfungsi sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan. Hasil-hasil yang disajikan dalam profil kesehatan Sulawesi Utara ini tentu saja akan menjadin informasi yang sangat penting dan sangat dibutuhkan baik oleh jajaran kesehatan maupun oleh lintas sektor dan masyarakat. Disadari bahwa perkembangan sistem informasi kesehatan sangatlah cepat, tidak hanya disebabkan karena perubahan teknologi informasi yang sedemikian pesatnya, akan tetapi juga metode-metode pemanfaatan data untuk pengelolaan pelayanan kesehatan dan sumber daya kesehatan selalu mengalami perkembangan.
Yang masih menjadi kendala adalah upaya penurunan angka kematian ibu dan penurunan kasus HIV/AIDS yang masih tinggi. Upaya-upaya yang le-
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
91
Efisiensi dalam pengelolaan informasi kesehatan menjadi sangat penting karena menyangkut pengendalian biaya pelayanan kesehatan dan efisiensi waktu. Dalam hal ini, pemanfaatan data dalam pengelolaan kasus klinis untuk level individu maupun dalam tingkat kesehatan masyarakat menjadi mutlak diperlukan. Dalam hal ini, pemanfaatan data dalam pengelolaan kasus klinis untuk level individu maupun dalam tingkat kesehatan masyarakat menjadi mutlak diperlukan. Seiring dengan perkembangan sistem informasi, kebutuhan data/informasi yang akurat makin meningkat, ternyata sistem informasi yang ada saat ini masih belum dapat menghasilkan data yang akurat, lengkap dan tepat waktu.
sekarang ini seperti masalah klasik tentang mekanisme pelaporan yang berkualitas baik keakurasian (accuracy), ketepatan waktu pelaporan (timeliness) dan kelengkapan (completeness). Oleh karena itu menjadi tanggung jawab bersama untuk memperbaiki /melengkapi bahkan menyempurnakan sistem yang ada saat ini menjadi sesuatu yang optimal yang dapat dimanfaatkan oleh semua pihak. Akhirnya kiranya gambaran yang sudah disajikan dalam buku profil kesehatan ini bermanfaat dan menjadi inspirasi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Sulawesi Utara.
Berbagai permasalahan yang masih dihadapi dalam penyelenggaraan sistem informasi kesehatan saat
92
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA 0 TAHUN 0 NO
INDIKATOR
A. GAMBARAN UMUM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Luas Wilayah Jumlah Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk 2 Kepadatan Penduduk /Km Jumlah Penduduk Laki-laki Jumlah Penduduk Perempuan Rasio Beban Tanggungan Rasio Jenis Kelamin Pddk 10 th keatas Melek Huruf Pddk 10 th keatas Melek Huruf (Laki-laki) Pddk 10 th keatas Melek Huruf (Perempuan)
B. B.1 12 13 14 15 16 17 18
DERAJAT KESEHATAN Angka Kematian Jumlah Lahir Hidup Jumlah Bayi Mati Angka Kematian Bayi (dilaporkan) Jumlah Balita Mati Angka Kematian Balita (dilaporkan) Jumlah Kematian Ibu Maternal Angka Kematian Ibu (dilaporkan)
B.2 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Angka Kesakitan AFP Rate < 15 th TB Paru Sembuh Pneumonia Balita Ditangani HIV/AIDS ditangani Infeksi Menular Seksual ditangani Angka Kesakitan DBD DBD ditangani Angka Kesakitan Diare Diare pada Balita ditangani Angka Kesakitan Malaria Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (PB) Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (MB) Kasus Penyakit Filariasis ditangani Jumlah Kasus Difteri Jumlah Kasus Pertusis Jumlah Kasus Tetanus Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum Jumlah Kasus Campak Jumlah Kasus Polio Jumlah Kasus Hepatitis B
ANGKA/NILAI 14,598 1675 2270596 155.5379052 1,159,903 1,110,693 50.24 104.43 82.05 81.84 82.27
37599 242 6.4 63 1.68 69 0 #REF! 79.14 #DIV/0! 100.00 81.41674333 95.92 100.00 11.20 187.56 15.82 0 #REF! 100 0 0 0 0 762 0 0
No. Lampiran
2
Tabel 1 Tabel 1 Tabel 1 Tabel 1 Tabel 2 Tabel 2 Tabel 2 Tabel 2 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5
Bayi Bayi
Tabel 6 Tabel 6 Tabel 6 Tabel 6 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 7
Km Desa/Kel Jiwa 2 Jiwa/Km Jiwa Jiwa % % %
Balita Ibu
% % % % % % % % % Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus
Tabel 9 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 10 Tabel 10 Tabel 10 Tabel 10 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 12 Tabel 13 Tabel 14 Tabel 14 Tabel 14 Tabel 14 Tabel 14 Tabel 14 Tabel 14
NO B.3 39 40 41 42 43 44 45 46
INDIKATOR Status Gizi Kunjungan Neonatus (KN2) Kunjungan Bayi Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) BBLR ditangani Balita ditimbang Balita BB Naik BGM Balita Gizi Buruk
C. C.1 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82
UPAYA KESEHATAN Pelayanan Kesehatan Kunjungan Ibu Hamil (K1) Kunjungan Ibu Hamil (K4) Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan Deteksi Dini Tumbang Anak Balita Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD/MI Pemeriksaan Kesehatan Siswa SMP/SMU Peserta KB Baru Peserta KB Aktif Peserta KB Aktif (MKJP + Non MKJP) Peserta KB Baru (MKJP + Non MKJP) Desa/Kelurahan UCI Cakupan Imunisasi Campak Bayi Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak MP-ASI Bayi BGM Anak Balita Mendapat Vit.A 2x Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe1 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 WUS dg imunisasi TT5 Ketersediaan darah Bumil yg dirujuk Ketersediaan darah Neonatus yg dirujuk Bumil Risti/Komplikasi Bumil Risti/Komplikasi ditangani Neonatal Risti dirujuk Neonatal Risti dirujuk dan ditangani Sarkes dg Kemampuan Yan. Gadar Desa/Kel. Terkena KLB ditangani < 24 jam Bayi yang diberi ASI Eksklusif Desa/Kel. Dg Garam Beryodium yg baik Rasio Tambal/Cabut Gigi Tetap Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) Peserta Jaminan Kesehatan Pra Bayar Penduduk Miskin dicakup JPKM Penduduk Miskin Mendapat Yankes Bayi Gakin BGM Mendapat MP-ASI
ANGKA/NILAI
No. Lampiran
93.15 78.87 0.84 80.19 62.48 86.43 1.35 0.05
% % % % % % % %
Tabel 15 Tabel 15 Tabel 15 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 16 Tabel 16 Tabel 16
98.97 87.49 85.59 59.68 38.62 62.49 24.04 82.15 100 100 68.78 0 21.03 79.78 100.00 88.78 86.56 #REF! #DIV/0! #DIV/0! 17.46 71.74 8.85 41.30 16.75 92.35 22.61 67.20 0.55 25.57 47.46 48.90 #REF! #REF! 84.19
% % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % %
Tabel 17 Tabel 17 Tabel 17 Tabel 18 Tabel 18 Tabel 18 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 22 Tabel 23 Tabel 23 Tabel 24 Tabel 24 Tabel 24 Tabel 25 Tabel 25 Tabel 26 Tabel 27 Tabel 27 Tabel 28 Tabel 28 Tabel 28 Tabel 28 Tabel 29 Tabel 30 Tabel 32 Tabel 33 Tabel 34 Tabel 34 Tabel 34 Tabel 36 Tabel 37 Tabel 37 Tabel 37
NO INDIKATOR 83 Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila 84 WUS yang diberi Kapsul Yodium
ANGKA/NILAI 49.84 % 3.55 %
No. Lampiran Tabel 39 Tabel 40
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 85 Sarkes yang memiliki Labkes
20.20 %
Tabel 43
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 86 Rumah Tangga ber-PHBS 87 Posyandu Aktif
66.21 % 44.47 %
Tabel 45 Tabel 46
C.4 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101
Keadaan Lingkungan Rumah yang diperiksa kesehatannya Rumah Sehat Keluarga yang diperiksa air bersihnya Keluarga yang memiliki akses air bersih KK memiliki Jamban KK memiliki Jamban Sehat KK memiliki Tempat Sampah KK memiliki Tempat Sampah Sehat KK memiliki Pengelolaan Air Limbah KK memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat TUPM Sehat Institusi dibina Keslingnya Rmh/Bangn diperiksa Jentik Nyamuk Aedes Rmh/Bangn bebas Jentik Nyamuk Aedes
D. D.1 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112
SUMBERDAYA KESEHATAN Tenaga Kesehatan Jumlah Tenaga Medis Jumlah Tenaga Perawat dan Bidan Jumlah Tenaga Farmasi Jumlah Tenaga Gizi Jumlah Tenaga Tehnisi Medis Jumlah Tenaga Sanitasi Jumlah Tenaga Kesmas Jumlah Tenaga Kesehatan Jumlah Tenaga Dokter Spesialis Jumlah Tenaga Dokter Umum Jumlah Tenaga Dokter Gigi
D.2 113 114 115
Pembiayaan Kesehatan Total Anggaran Kesehatan APBD Kesehatan thd APBD KABUPATEN/KOTA Anggaran Kesehatan Perkapita
D.3 116 117 118
Sarana Kesehatan Jumlah Desa Siaga Jumlah Polindes Jumlah Posyandu
100.90 #REF! 67.99 100 74.62 #REF! 60.20 #REF! 41.71 #REF! 67.08 75.14 39.96 65.53
1395 #REF! 240 270 73 342 209 7176 0 1007 0
% % % % % % % % % % % % % %
Tabel 47 Tabel 47 Tabel 48 Tabel 48 Tabel 49 Tabel 49 Tabel 49 Tabel 49 Tabel 49 Tabel 49 Tabel 50 Tabel 51 Tabel 52 Tabel 52
Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang
Tabel 53 Tabel 53 Tabel 53 Tabel 53 Tabel 53 Tabel 53 Tabel 53 Tabel 53 Tabel 55 Tabel 55 Tabel 55
62362232887 Rp. #DIV/0! % % 1,481 Desa 263 Polindes 2,184 Psyd
Tabel 60 Tabel 60 Tabel 60 Tabel 62 Tabel 62 Tabel 62
56 "" 5
5
#$% &'##() &()&(*&+ #$% &'##() &()&(*&+ ,#-# #$% &'##() &()&(*&+ .'#,#( #$% &'##() &()&(*&+ /01 #$% /(#2#3# #$% /(#2#3# ,#-# #$% /(#2#3# .'#,#( #$% /(#2#3# .())#-# ! #$% .41'#1#( #()/2. " #$% .41'#1#( #'#1* #$14#,.( .41'#1#( /,#-& &,# #(#*& &,# /,1() &,# &0&2&( &,# &,#0&$#)1
56 10$.-7 #(,&- ,#,/3,/8 -&9% 1'1,
km %! !% !%" !"% "!% " !% !% "%! %! "%! % % % %" ""%"" ! %
! ! " " " " " !
:%
" " " ! " ! " "
! " !
" ! "" " !" ! "" "" " " ! " ! " !
" ! ! !! " " " ! ! ! "!
km ! " % "% %" % " %! !%" % !%! % "%" %! "% % % % % % "% % %" % % % "% % !%" % "%! % "% %
;<=>? @ ABC?
FGBGBH C>FBIB; A>FJK H>??MCEMH BCBIL I=FJK H>?F PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2010
NO
KABUPATEN
1
2 1 Kab. Bolaang Mongondow 2 Kab. Bolaang Mongondow Utara 3 Kab. Bolaang Mongondow Selatan 4 Kab. Bolaang Mongondow Timur 5 Kab. Minahasa 6 Kab. Minahasa Utara 7 Kab. Minahasa Selatan 8 Kab. Minahasa Tenggara 9 Kab. Kepulauan Sangihe 10 Kab. Kepulauan Talaud 11 Kabupaten Kepulauan Sitaro 12 Kota Manado 13 Kota Bitung 14 Kota Tomohon 15 Kota Kotamobagu JUMLAH PROVINSI
JUMLAH PENDUDUK 3 213,484 70,693 57,001 63,654 310,384 188,904 195,553 100,443 126,100 83,434 63,801 410,481 187,652 91,553 107,459 2,270,596
Sumber: Kantor Statistik Kabupaten/kota Catatan : Jumlah kolom 10 + kolom 17 = kolom 3
ROS
4 11,039 3,685 3,491 3,074 12,637 8,822 8,622 4,997 5,040 4,021 2,440 17,836 9,814 3,727 5,032 104,277
TOUS
5 23,193 8,219 6,863 6,613 27,917 18,626 19,870 10,839 11,447 8,716 5,863 36,792 18,959 8,463 10,610 222,990
?
7 18,965 6,010 4,454 5,800 34,456 18,230 21,555 10,035 13,606 8,371 7,166 37,451 15,489 9,337 9,696 220,621
ABC?FGBGBH >=65 8 4,945 1,563 912 1,376 10,856 4,569 6,318 2,672 3,632 2,087 1,992 7,287 2,784 2,694 2,020 55,707
JML 9 111,080 36,251 29,818 33,299 158,919 96,120 101,046 52,055 63,820 42,668 31,534 206,292 96,001 46,179 54,821 1,159,903
0-4 10 10,183 3,548 3,250 2,899 11,740 8,502 8,095 4,763 4,564 3,686 2,449 16,884 9,158 3,369 4,752 97,842
5-14 11 21,459 7,461 6,303 6,145 26,097 17,335 18,294 10,096 10,640 7,837 5,440 34,669 17,844 7,730 9,966 207,316
E>I>CEB
45-64 13 16,979 5,698 3,866 5,009 32,570 17,743 19,996 9,144 13,479 8,093 7,382 37,658 14,895 9,037 9,005 210,554
>=65 14 5,341 1,693 871 1,449 13,724 5,805 7,458 3,316 5,324 2,916 3,123 10,370 3,784 3,665 2,330 71,169
JML 15 102,404 34,442 27,183 30,355 151,465 92,784 94,507 48,388 62,280 40,766 32,267 204,189 91,651 45,374 52,638 1,110,693
RASIO RASIO BEBAN TANG JENIS GUNGAN KELAMIN
16 55.46 58.78 61.43 51.20 49.65 50.83 54.10 57.53 47.57 54.02 50.14 43.20 49.75 47.89 47.71 50.24
17 108.5 105.3 109.7 109.7 104.9 103.6 106.9 107.6 102.5 104.7 97.7 101.0 104.7 101.8 104.1 104.4
WXYZ[ \ ]^_[X` aZbc^c^d _Zb^e^W ]Zbfg dZ[X_fb cXb dZ[h_ahd ^_^e aehfbgf g^[XZgf ^WXeX WX`^b loko
bh dZ[h_ahd ^_^e WX`^b k k l \ m n t q s r ko kk kl k\ km kn kt
]^_[X` aZbc^c^d [Xdfi[Xdf
aZeZ_a^Xb
[Xdfi[XdfjaZeZ_a^Xb
\
m
n
l oim nir ko i km kn i kr lo i lm ln i lr \o i \m \n i \r mo i mm mn i mr no i nm nn i nr to i tm tn i tr qo i qm qnj
]^_[X` aehfbgf guvwxyz ay{|}~ dxx dwux
d{ loor
komplqq kknpnml koqpmms rrpkks stpllr rkpkqr rmptqt rtpr\o sspkqt qlpsst tmprsk noplsn \lpmtr lkprss ktpnqn kqpkmm
rqpsml kotpsms koopmts rlpqkr sopsrk snpkqm ropkqt rlpllq slptln trporr tkpoto mqpsr\ \lpnol l\ps\o loptns ltptsk
lolpkkr lllp\ro loqprkt krkps\q ktqpklo kqtp\n\ ksmpsnl ksrpknq kqopsok kmkprsn kltpomk rspkqs tmprqk mnpsks \qpl\\ m\psln
kpknrpro\
kpkkoptr\
lplqopnrt
³´ Ñ ¶ ³
±³
¶ ½¾¿ ÀÁ½½Âà ÀÂÃÀÂÄÀÅ ¶ ½¾¿ ÀÁ½½Âà ÀÂÃÀÂÄÀŠƽǽ · ½¾¿ ÀÁ½½Âà ÀÂÃÀÂÄÀÅ ÉÁ½Æ½Â ½¾¿ ÀÁ½½Âà ÀÂÃÀÂÄÀÅ ÊËÌÇ ¸ ½¾¿ ʽͽ²½ ¹ ½¾¿ ʽͽ²½ ƽǽ º ½¾¿ ʽͽ²½ ÉÁ½Æ½Â » ½¾¿ ʽͽ²½ ÉÂÃýǽ ¼ ½¾¿ ÉÎÌÁ½Ì½Â ½ÂÃÊÍÉ ½¾¿ ÉÎÌÁ½Ì½Â ½Á½ÌÄ ½¾ÌνÆÉ ÉÎÌÁ½Ì½Â ÊƽÇÀ ¶ Àƽ ½Â½ÄÀ · Àƽ ÊÆÌÂà Àƽ ÀËÀÍÀ ¸ Àƽ ÀƽËÀ¾½ÃÌ
µ ³´
¡¢£¤¥ ¦§¨©ª «§¬£® ¯§¤°¨£® · ¶È¼ È·» ¶È¸¹· Ⱥ¹¹¿ ¶º· ·¶¶ ȼ¹ ¸ ȼ¼· ¹ ¼» ¼È··º
± ± ¡¢£¤¥ ± ´ ± ± ³ ± ¦§¨©ª ± ± ± µ «§¬£® ² ² ¯§¤°¨£® ¸ ¹ º » ¼ ¶ · ¸ ¶È»¼ ¹È¼¼ ·Èº¶ º¼ ¶º ¶È·¼ ȶº» ¶È¼¼¶ ¹È¼· ·È¸»¹ ·È¼¶¹ È» ¹È·¸¶ ºÈ»º¶ ¹È·¸¶ ¸È¹· ȶ·¸ È·¶ ·¶È¸¶ È· ¹È¶·¸ »È¹º ¹È·º ¸È·¸¶ ȼ¸¶ ¶È¼¸ ¶¶È·· ¶È»¸º ¶È¸· ·È¸¼ »¹Èº¶º ¶Èº· ºÈ¼ ¶Èº »È·¶¶ ¹Èºº »È·¹¶¿ È·º»¿ »È¼»¿ ¹Èº¼º¿ ¶È¶·¼¿ ¶È¶·¼¿ ºÈ¼¼¼ ȶ· ºÈ» ¹È¹»º ¶È»º¼ È»·¸ ¹¶¸» ¹¼» ¼ºº · ȼ ȼ· ¸ºÈ· ¶È¶ ¸È¼¼º ¹È¶ È· ·È·· »º¼ º¶ ¸¼¸ ·º ¶¹¼ ·¶È¹¸º ··¶ »º¼¼ º¶º¼ ¹º» ¼¶¼ ¼¼º ¹È¼¹ ·È¹¶ ºÈ»¶ ¼È·º¼ ¼¶ È·¶¹ ¸È¼» ·È» ·È¸¶ ¶ºÈ¸º· ¹Èº ¼È·¸¸ ȸ·· ·È¼¼ ¶È¼¼ ȹ»¼ » » ¼È¶¹¼ ¸· Ⱥ ·È¶» ¶È¶¸ È»· ¸È·º¸ ¶ºÈº¹ »Èºº ¶¸È¸»º ¹È··¼ ¸Èº¸ ¸È¼º ¸È¼ ¸»È¶¸ ¸È¸» ¶È¼¸¹ ¶È¶¼¼ ȹ¸ ¶È¹ ¶·È»¸º ȹ· È· ·È¼» ºÈ¶ ¸º ȹ»» ¹È¼º ¶È¹· ¼È¹ ·È¼¶¹ ºÈ· ¹È¸¼· ¼Èº¶ Ⱥ¸ ¶È¼ ·È¸¹» ¶¶¹ ·È¸¶ ¹È·» ¹È¹¸ ¼È¶¹º »È·¹ ȸ È»º· ¹È¹¸¹ ȸº ¶È ¹È¹¹ »È· »È¹·¸ ¶È¶» ȹ¸ ·È··
··È··
Ì˾ÉÇÏ ÇÀÐÊÁ ɲÉͽƽ ½¾ÌνÆÉ ± Àƽ ½ÍÌ ¶
¼»È¸
º·Èºº º·È·¹ ¸ºÈ¹¸
·¼È·º
ȶ¸
º¹È
È·¸
¶È¶ ¼¼È¹¶ ºÈ
¸È
± ³ ´ µ ¹ º » ¶» ¶¶· ¼È» ȶ· ¼¶ ·¶È»·· ¹Èºº ¶È» »È»·¸ ȼ¼ Ⱥ¶¼ ȶ» ȶ¼· ȼ» ¸¸È¹¼ ·» ·º¶ ··È¹¶¼ È»ºº ¶È¹¹· ¸È·ºº ·· ¹¶ ¼Èº ¸È» ȼ ¶¶¶È» ¸È¼¸¼ ¶È¹ ¹ºÈ· ȹ¹ Ⱥ¼¶ ¶¼È¶¸¹ ȶ ·È¹· ¸»È¶ »È¼¼¹
¶»È··
º¸¼È·»
Öî Õ ä
þ Öþ öÓöÓê î
ÓÔÓ àé Ö×Ó ê Ö Öþ Ö Ô Õ ê ×Ó Ó ö÷Öþ ê þ ×Ö Ö ÷þ÷ þÓÕÖ þ÷ Ó Ö Ö Ö×Ó áéàé
à
êÖîÓÖ ùê Ö
á à êëìí îïðëëñò Ôïñòïñóïô á êëìí îïðëëñò Ôïñòïñóïô Óûëüë â êëìí îïðëëñò Ôïñòïñóïô þÿðëûëñ ã êëìí îïðëëñò Ôïñòïñóïô ü ä êëìí Ôñëëë å êëìí Ôñëëë Óûëüë æ êëìí Ôñëëë þÿðëûëñ ç êëìí Ôñëëë ÿñòòëüë è êëìí êÿðëëñ þëñòÿ àé êëìí êÿðëëñ ëðëó àà êëìëûÿñ êÿðëëñ þûëüï àá êïûë Ôëñëóï àâ êïûë îûñò àã êïûë ïïïñ àä êïûë êïûëïìëò
ÒÓÔÕÖ×
õ àâýäââ áâýçéâ áåýèåé àáéýéåä ãáýçæè çáýãâà ãâýâãæ äàýèçã âæýåèé æýéäé áàæýãæå æçýàáæ âàýäåç äáýàãã
ÕÖê÷õÕÖê÷ ØÙÚÙÛ ÜÝÞÝß ã õ åýâçè õ áýèãà àéçýáçá âèýãáâ åáýéàâ ãàýéæã äàýááç âãýçáâ âýáèå áàäýãçâ æçýéåâ âäýãéá çé
çáèýéäæ
åæçýãèæ
ÒÓÔÕÖ× â
þìÿü üï ð êÿÿëûëñ êÖîÓÖ ùê Ö Ö×Ó áéàé
ÒÓÔÕÖ× öÓöÓê Óþ÷Ö àé ê Ö Öþ
ÔÓÖ % % ÒÓÔÕÖ× ØÙÚÙÛ ÜÝÞÝß ä å æ ç #ö÷øùéú õ õ #ö÷øùéú ãæíáà àâýáèè åýâçà ãæíèç õ áàýàáâ õ õ àéíèà áãýáãè áýãèà àéíáæ èéíàè ààæýààç àéåýåçå èàíéè èàíèã ãàýáçã âæýàåé èéíéà æäíáâ çàýàæá åàýáãâ æäíãä èãíæå ãâýçèé ãàýéèå èâíåâ èçíää äâýâèâ äáýæáà èçíæã èáíâè âáýèãé âéýáçé èàíèá ãåíæä æýâçä âýàçé ãâíéå èèíéç áááýàçã áàâýãâæ èåíéå èèíèá çâýáéä çâýàãç èèíèâ ààáíàä áèýáäå âåýáàè àáâíçé éíàä ãèýãáá äéà àíéà #ö÷øùéú çàíçã çàèýèáé åæãýäãâ çáíáæ
ÕÖê÷õÕÖê÷
ÔÓÖ % ÒÓÔÕÖ× ØÙÚÙÛ ÜÝÞÝß è àé àà õ õ #ö÷øùéú áåýçâá àáýææé ãæíäè ããýèáå õ õ äàýáéè äýãâá àéíåà áâæýàçâ áàãýèåç èéíåâ çãýàåâ æåýäçâ èéíèè àåâýåéâ àáâýáäå æäíâã çæýáâæ çáýàæé èãíàè àéäýâææ àéâýèãè èçíåã æéýåâé åäýàéâ èáíàæ àãýãâä åýãæå ããíçå ãâèýååé ãáçýèáé èæíäå àåàýââá àåàýáàà èèíèá åéýçáã æàýåáà ààæíæä àéàýäåå äçà éíäæ õ õ #ö÷øùéú àýåãçýèææ àýâäâýéãé çáíéä
! " ! #JK : :L: &-% J
# DJ
#:::
%
&
'
% ./0 12..34 13413516 & ./0 12..34 13413516 8.9. ' ./0 12..34 13413516 :;2.8.3 ( ./0 12..34 13413516 <=>9 ) ./0 <3.?.@. ./0 <3.?.@. 8.9. * ./0 <3.?.@. :;2.8.3 + ./0 <3.?.@. ;344.9. , ./0 ;A>2.>.3 :.34; %- ./0 ;A>2.>.3 .2.>5 %% ./>A.8;3 ;A>2.>.3 :<8.91 %& 18. .3.51 %' 18. <8>34 %( 18. 1=1?13 %) 18. 18.=1/.4> I
(DILAPORKAN)
!# (
)
!#$
%
"
*
+
,
%-
%( ) ) %, %%* %% %* %, %%) , * )
'7(% %7&&+ ,++ +, (7,* &7,** &7*-, &7-+, %7,*' %7'),*% 7,% '7*+ %7*) %7+&,
)% '% ( , &( %% )%% &' &) + ) %+ %' &*
'7(* %7&), ,,& +*+ (7,,% &7,++ &7*), &7%-%7,, %7'*) ,*, 7, '7+-( %7*, %7+)
%0(* &0( -0(%0-' -0(+ -0'* %0+% -0)& %0%) %0+& -0+& -0-* -0(* -0*' %0()
)%%( %& , %( &+ %( %& %+ ( * '& %( (
%,7%( 7() 7)'& )7') '*7&' %)7)+& %7--& %%7-*, +7*-% )7,& (7% '(7')& %7%) )7++% +7)
' * % % %& , %) -
%,
'*7),,
'%-
'*7,-,
-0+&
&(& 0(
&-&7&%*
' %0*
:>=/;9B !.8. #91C<2 ;@;?.8.3 ./DE18. 8.?>3 &-%;8;9.34.3 B 34E. ;=.8<.3 F5<2.A19E.3G 8;9@;/>8 5< .8.@ /;2>= /<@. =;344.=/.9E.3 D H.34 @;/;3.93H. 5< A1A>2.@<
MNOPQ R
Y
STUQNV WPUNMXNY XOT UNMPZYNQ UPYTZTM }ZXY[X [TQNP[X TMNZN MNVTY ^x]x
WNOT}NMPYWMN
^ ] Wdef Oghddij Ugijgikgl ^ Wdef Oghddij Ugijgikgl Tndod _ Wdef Oghddij Ugijgikgl [qhdndi ` Wdef Oghddij Ugijgikgl Mstuo a Wdef Usidvdwd b Wdef Usidvdwd Tndod R Wdef Usidvdwd [qhdndi c Wdef Usidvdwd Mqijjdod r Wdef Wqyuhdudi [dijsvq ]x Wdef Wqyuhdudi Mdhduk ]] Wdeuydnqi Wqyuhdudi [sndog ]^ Wgnd Udidkg ]_ Wgnd Osnuij ]` Wgnd Mgtgvgi ]a Wgnd Wgndtgedju STUQNV
}T[WP[UN[
]
NYzWN WPUNMXNY XOT UNMPZYNQ (DILAPORKAN)
_
]` b a a ]r ]x ]R ]] ]R ]r ]x ]a r R a ]br
STUQNV QNVXZ VX|T} `
_m`]b ]m^^c rcc cbr `mrbR ^mrRR ^mRxr ^mxcr ]mrR_ ]m_ax rR] bmbr] _mRcb ]mRab ]mc^r _Rmarr
STUQNV WPUNMXNY XOT UNMPZYNQ WPUNMXNY
WPUNMXNY
XOT VNUXQ XOT OPZ[NQXY a b ]] ^ ^ ] p p p ] p ] p p p p p ] x p
WPUNMXNY XOT YX\N[ R
_ _ _ ` ]] ] p b p ^
[uteqo{ |dnd }og~sh Wqwqvdndi WdeWgnd ndvui ^x]x Wqnqodijdi{ p Suthdv qtdnsdi seu tdnqoidh uthdv qtdnsdi seu vdtsh uthdv qtdnsdi seu eqowdhsi uthdv qtdnsdi seu is~dw p Nijd Wqtdnsdi Xeu Udnqoidh kshdygodi
nqowqeun ks dndw eqhut eswd tqijjdtedodi NWX dij wqeqidoid ks ygyuhdws
STUQNV
] p ^ p p _ _ p p p ^ ^ ^ ^
c
]` _ ^ ] p _ R b ` ]] ] ^ r ^ ` br
À ³ ³ ½ ½ À ½¯ ££ ½¯
¤¥¦ §¨¤¤©ª §©ª§©«§¬ ¤¥¦ §¨¤¤©ª §©ª§©«§¬ ±¤²¤ ¤¥¦ §¨¤¤©ª §©ª§©«§¬ ³´¨¤±¤© ¤¥¦ §¨¤¤©ª §©ª§©«§¬ µ¶·² ¤¥¦ µ©¤¸¤¹¤ ¤¥¦ µ©¤¸¤¹¤ ±¤²¤ ¡ ¤¥¦ µ©¤¸¤¹¤ ³´¨¤±¤© ¤¥¦ µ©¤¸¤¹¤ ´©ªª¤²¤ ¢ ¤¥¦ ´»·¨¤·¤© ³¤©ªµ¸´ £ ¤¥¦ ´»·¨¤·¤© ¤¨¤·« ¤¥·»¤±´© ´»·¨¤·¤© ³µ±¤²§ §±¤ ¤©¤«§ §±¤ µ±·©ª §±¤ §¶§¸§© §±¤ §±¤¶§¥¤ª·
³ ½ ££¦£££ ½
À ¡ ¢ º¡ ¡ £ ¡ ¢ º
³·¶¥´²¼ ¤±¤ ½²§¾µ¨ ´¹´¸¤±¤© ¤¥¯¿§±¤ ±¤¸·© ££
£ ¡ £
£ ¢ £ º£ ¢ ¢ £ ¢
º
¡
¡ ¡ ¢ º¡¢ ¡ £ ¢ ¡£ º£
%
¢¦¢ ¦¢ ¡¦£¡ ¦£ ¢¦ ¦£ ¦£ ¦ ¦¡ £¦ ££¦££
% ¢ £ #®¯£° #®¯£° #®¯£° £¦ ¦¢ ¦ £¦¡ ¢¦ ¦ #®¯£° #®¯£° #®¯£° #®¯£° #®¯£° #®¯£° ¦ ¦¡ ¢¦¢¢ ¦¡ ¢¦ ¢£¦ £¦ ¦¢ ¡¦ #®¯£° #®¯£° #®¯£° ¡¦£ ¦££ ¡¡¦£ ¦¡ ¢¦£ ¦ #®¯£° #®¯£° #®¯£° ¦¢ ¢¦ ¦ ¢¦£¢ ¦¢¢ ¦ £¦ £¦
¦
¦
¦¡
££ £ ££ #®¯£° ££ ¡ #®¯£° ££ £ £
³ ½ À #®¯£° ¦£ £¦ #®¯£° #®¯£° ¦££ ¦£ ¦££ #®¯£° ¦££ ¦ ¡ #®¯£° ¦££ ¦£ £¦££
££
£¦
#®¯£° ®¯£° ®¯£°
# #
£
ÁÂÃÄÅ Æ ÂÇ ÈÂÁÄô
ÌÒ
ÊÂÃÉÇÂÁÄÌùÊÒÁÂ
â
ã â Êëìí Ãîïëëðñ Óîðñîðòîó ã Êëìí Ãîïëëðñ Óîðñîðòîó Éõëöë ä Êëìí Ãîïëëðñ Óîðñîðòîó Í÷ïëõëð å Êëìí Ãîïëëðñ Óîðñîðòîó Áûüýö æ Êëìí Óûðëþëÿë ç Êëìí Óûðëþëÿë Éõëöë è Êëìí Óûðëþëÿë Í÷ïëõëð é Êëìí Óûðëþëÿë Á÷ðññëöë Æ Êëìí Ê÷ýïëýëð Íëðñûþ÷ âê Êëìí Ê÷ýïëýëð Áëïëýò ââ Êëìýëõ÷ð Ê÷ýïëýëð Íûõëöî âã Êîõë Óëðëòî âä Êîõë Ãûõýðñ âå Êîõë Áîüîþîð âæ Êîõë Êîõëüîìëñý
ÉÓÅÂÔ ÂÌÊÂ ÊÄÍÂÊËÁÂÌ
ÁÃ ÇÂÈÉ ÍÄÓÃÉÔô ÑÂÌ ÇÌÄÉÓÒÌËÂ ÃÂÅËÁÂ ÑËÁÂÌÂÌË ÇÈÒøËÌÍË ÍÉÅÂÄÍË ÉÁÂÈÂ ÁÂÔÉÌ ãêâê
ÂÇ âæ ÁÔ
ÇÉÍÊÄÍÓÂÍ ä
âå ç æ æ âÆ âê âè ââ âè âÆ âê âæ Æ è æ âçÆ
ÁÃ ÇÂÈÉ ÊÅËÌËÍ
ÎÏÐ
ê Æ ê é å ã â â ê â ê ç ã ã ê
æ äôâåæ âôããÆ éêç åäÆ çôÆêä åôçéé äôèåä âéæê âôçèä âôåãê æéæ âêôãæä äôåâê âôééâ äôãâé
ç ääå âãã Æê éâ çêâ åäå äçé âèç ãäæ âåæ Æâ âôêâç äæê âÆã ãÆÆ
äç
åæôãåä
åôæäå
å
#
% ÕÖ× ÑËÒÃÂÁË ÍÄÓÃÉÔ ÍÄÓÃÉÔ ØÙÚÛÙÜÝÞß Æ è é âê ääå ãÆã éèíåä âôÆâç âãã éÆ èãíÆæ çâ Æê æå çêíêê ê éâ çâ èæíäâ âê çêâ åæè èçíêå äôèãç åäå äæé éãíåÆ çæ äçé äêæ éãíéé âéç ÆåíéÆ âèç âçè ãäæ ââè åÆíèÆ âê âåæ âÆç âäæíâè ååã Æâ çä çÆíãä å âôêâç èãä èâíâç äæê ãéç éâíèâ âåæ âÆã âçç éçíåç ãã ãÆÆ ãæå éåíÆæ â
åôæäå
Íýüì÷ö Ñëõë Çöîñöëü ÇÓÊ Çöî í Íýïýõ ãêâê òëð Çöî ûï ÊëìùÊîõë Áëþýð ãêâê Ê÷õ÷öëðñëð ýüïëþ ëÿýÿ ëòëïëþ ÿ÷ïýöýþ ëÿýÿ ëðñ ëòë òû óûïë ëþ ÷ö ë ýÿ÷ÿüëÿ õ÷öÿ÷ìýõ õ÷öüëÿý ëÿû÷ð ÈÍ
äôæéé
èÆíâå
ÇÌÄÉÓÒÌË % àß×ÝÞß ÕÖ× ØÙÚÛ àß×ÝÞß àß×ÝÞß ÛÝÞßÚáßÚÝ ÛÝÞßÚáßÚÝ ââ âã âä âéê âéê âêêíêê çâ çâ âêêíêê ê ê #ÑËøùêú âê âê âêêíêê âôêçÆ âôêçÆ âêêíêê çæ çæ âêêíêê âéç âéç âêêíêê #ÑËøùêú âê âê âêêíêê äÆè äÆè âêêíêê â â âêêíêê #ÑËøùêú ãäè ãé ââíéâ #ÑËøùêú â â âêêíêê #ÑËøùêú #ÑËøùêú
J V`> FVK_ >KJ V _ Y VWV FVK_K Y_aV Kb K_ KV 6 F
Va
>KYV>a
YK>F
!
"#$%$
&'()*+)*'
%
!
&'()*+)*'
"#$%$
:
;
_
&'()*+)*'
%
!
&'()*+)*'
"#$%$
=
&'()*+)*'
%
!,
!
-.#/0
&')45 &'()*+)*'
%
&'()*+)*'
"#$%$
6
7
A
J8:
867
67J7<9
A
J99
;:
J99
A
;;9
7<9
;;9
A
1#-#
&'()*+)*'
2#!.3# 6
>?@A BC??DE FBDEBDGBH
7
8
9
8
8
8
6 >?@A BC??DE FBDEBDGBH KL?M?
:
6
6
7 >?@A BC??DE FBDEBDGBH NC?L?D
9
8 >?@A BC??DE FBDEBDGBH OPQM
<
6
6
#I #I
#I
6<
6<
#I
9
9 >?@A FOD?R?S?
=
;
;
: >?@A FOD?R?S? KL?M?
;
;
; >?@A FOD?R?S? NC?L?D
;
7
7
:
:
< >?@A FOD?R?S? NDEE?M?
7
7
= >?@A >NTQC?Q?D ?DEORN
;
<
<
>?@A >NTQC?Q?D ?C?QG
=
>?@QT?LND >NTQC?Q?D OL?MB
6
6
;
;
9
9
A
6<
6 >BL? F?D?GB
9
77
77
8
8
==<
==<
A
J<=9
7 >BL? OLQDE
=
;7
;7
8;
8;
8
8
A
6J<;8
8 >BL? BPBRBD
;
99
99
9=9
7=7
::A986
;6
;6
A
9 >BL? >BL?PB@?EQ
9
9
9
8;
8;
UKF
:=
;7<
;7<
A
J<;
VW> >>V QP@NMX ?L? TMBEM?P Y6 YMBZA QCQL 6 G?D YMB[OC >?@\BL? 6 >NLX
UQPC?R \?SQS ?G?C?R SNCQMQR \?SQS ]?DE ?G? GO HOC?]?R \NM^? TQS\NSP?S LNMSN@QL LNMP?SQ\ T?SOND _
<<9
9
: 6679A::
<
<
A
6:9
<
6:9
A
6:8
6:8
A
7J:9
J8<6
7J:9
A
7;
7;
A
7J=
J7;6
7J=
A
6
6
A
6J<:
=7;
6J<:
A
6
6
A
J69
8=
J69
A
9:
9:
A
#I #I #I #I
<A8:;87
6J;< =9A=6
6J;<
=8:
89
<<8
=7A89
=:
97:
=:
A
8
6<
A
J6;6
J<=9
A
J79
6J<;8
A
J<:9
:<9
J<:9
A
A
6J:;
J6;
6J:;
A
A
69J886
J66
8;J;=
<;A9:
#I
#I
A6
cdefg hh
ifjkflcdkf iflmfjncd odgdjnd mnpedcn ijpnlkn kgdfkn cdjd cdl sh
lp
qdeidcflqpcd
ikqfkodk
h
s
t
h qz{| e}~zz o}}}
odgdjnd
qgnlnk
ipkncnr
% ipkcnr
mnpedcn
% mnpedcn
u
v
w
x
y
hu
syv
ut
h
t|
ut
hu|hu
s qz{| e}~zz o}}} zz
w
v
huh
sx|x
vyu
hhu|xt
t qz{| e}~zz o}}} k~zz
v
suwy
xx
t|hs
hyh
xt|tu
u qz{| e}~zz o}}} c
v
xwt
h
s|u
h
v qz{| ozzz
h
xu
sywx
u|xs
w qz{| ozzz zz
h
hxtv
s
hx|st
s
hx|st
x qz{| ozzz k~zz
hx
hsxt
u
ts|ht
uu
th|xu
y qz{| ozzz czz
hh
v
xx
syu
ux|wx
syu
ux|wx
qz{| q~zz kz
hx
v
xu
vwy
yu|yt
h qz{| q~zz cz~z
h
swsw
xt
sx|y
stsw
yy|vy
hh qz{z q~zz kz}
h
hssv
vyt
ux|v
wxt
vu|
u
hs q}z ozz}
hv
thx
sv
x|y
sv
x|y
hxxx
ttw
hy|
h
wy
tu|sh
ht q}z e
s|u
|
|
hu q}z c}}}
x
hwx
hv
y|
y
hv
y|
y
hv q}z q}z}{z
v
hssx
h
|yh
h
|yh
hw
tv
sy
htyth
ty|v
hsv
ogd dlqd qfkdqncdl dindon ifj h immq
hv|ys
k{ i}~ qzz qdeidcflqpcd cdl sh
q
din ~zz zz z ez~ oz~zz } h don ~zz ~z zz z ez~ oz~zz ~ h
w|
sx|
¡¢ £¤¥¦¥ £¦§¤¨ ©ª¥ ¥ ¥¨ ¤« £¤«Í¨¦¥¨ ¥ª Î¥¨ ª¤ ɪ¦ ¢¼¡¼
¦«
©ª£¦Ï©«
£ª¥©¥¸¥
¡
¢
¡ ©±²³ ´µ±±¶· ¸´¶·´¶¹´º
©ª¥
¡®
£¦§¤¨
¤¬ £
% ¤¬ £
®
¯
° ¼³¼¼
¯»
¢ ©±²³ ´µ±±¶· ¸´¶·´¶¹´º ª½±¾±
°
¢¿
¼³¼¼
©±²³ ´µ±±¶· ¸´¶·´¶¹´º ¥Àµ±½±¶
¯
»
¼³¼¼
® ©±²³ ´µ±±¶· ¸´¶·´¶¹´º ÁÂþ
¯
°
¼³¼¼
¯ ©±²³ ¸Á¶±Ä±Å±
¡Æ
° ©±²³ ¸Á¶±Ä±Å± ª½±¾±
¡¼
¿
¼³¼¼
» ©±²³ ¸Á¶±Ä±Å± ¥Àµ±½±¶
¡»
¡¡
¼³¼¼
¿ ©±²³ ¸Á¶±Ä±Å± À¶··±¾±
¡¡
®
¼³¼¼
Æ ©±²³ ©ÀÇõ±Ã±¶ ¥±¶·ÁÄÀ
¡»
¢¼
¼³¼¼
¡¼ ©±²³ ©ÀÇõ±Ã±¶ ±µ±Ã¹
¡Æ
»
¼³¼¼
¡¡ ©±²ÃDZ½À¶ ©ÀÇõ±Ã±¶ ¥Á½±¾´
¡¼
¡
¼³¼¼
¡¢ ©´½± ¸±¶±¹´
¡¯
¿
¼³¼¼
¡ ©´½± Á½Ã¶·
Æ
¡® ©´½± ´Â´Ä´¶
»
¡¯ ©´½± ©´½±Â´²±·Ã
¯
Ȫ¸ É
¥Ã²À¾Ë £¾´·¾±Â £¢ ©ÃŽ± £¾´Ì³¥ÃµÃ½ ɪ¦ ¢¼¡¼
¡°Æ
¼³¼¼
¼
¼³¼¼
¯¯ ¡¡
¼³¼¼
¡¿
®¼°
¼³¼¼
Ê
Ê
ÐÑÒÓÔ ÕÖ
×ÑØÙØ ÚÓÛÜÑ×ÝÐ ÞÝÔÑßÝÑØÝØ àÝÐÑÛáÑÛÝ
öÝÛØÝ ØÙÔÑÓØÝ ÙÐÑßÑ
Úß
ÐÑäÙÛ åòÕò
ÐÑ
Û
×ÑÒÙÚÑÐÓÛ÷×
Õ
å Õ ×éêë Òìíééîï ãìîïìîðìñ
ÚÓÛàÓßÝÐÑ ÚÓÛÜë
ÞÝÔÑßÝÑØÝØ
% àÝÐÑÛáÑÛÝ
ÚÙØ×ÓØãÑØ
Ö
âÙãÔÑä
àÝÐÑÛáÑÛÝ
æ
ç
Õæ
è
Õ
å ×éêë Òìíééîï ãìîïìîðìñ Ùóéôé
è
õ
õ
Ö ×éêë Òìíééîï ãìîïìîðìñ Øùíéóéî
ç
õ
õ
æ ×éêë Òìíééîï ãìîïìîðìñ Ðúûüô
ç
õ
õ
ç ×éêë ãúîéýéþé
Õÿ
õ
õ
è ×éêë ãúîéýéþé Ùóéôé
Õò
õ
õ
×éêë ãúîéýéþé Øùíéóéî
Õ
õ
õ
×éêë ãúîéýéþé Ðùîïïéôé
ÕÕ
õ
õ
Õ
õ
õ
Õÿ
õ
õ
Õò
õ
õ
Õç
õ
õ
ÿ
õ
üíéüéî Øéîïúýù ×éêë ×ùüíéüéî Ðéíéüð ×éêüéóùî ×ùüíéüéî Øúóéôì
ÿ ×éêë ×ù Õò ÕÕ
Õå ×ìóé ãéîéðì ÕÖ ×ìóé Òúóüîï Õæ ×ìóé Ðìûìýìî Õç ×ìóé ×ìóéûìêéïü
õ
Úôìúí ×ùþùýéóéî ×éê÷×ìóé Ðéýüî åòÕò
Øüûêùô
Õèÿ
Õ
#àÝö÷òø #àÝö÷òø
õ
õ âÙãÔÑä
#àÝö÷òø #àÝö÷òø #àÝö÷òø #àÝö÷òø #àÝö÷òø #àÝö÷òø #àÝö÷òø #àÝö÷òø #àÝö÷òø #àÝö÷òø #àÝö÷òø #àÝö÷òø
õ Õ
ç
Õ
õ å
å
Õòòëòò
Õòòëòò
Õòòëòò
)H I *0 0 )
F)
* 123 451167 46746849 * 123 451167 46746849 ;1<1 123 451167 46746849 =51;16
123 451167 46746849 >?@< + 123 >61A1B1 , 123 >61A1B1 ;1<1 - 123 >61A1B1 =51;16 . 123 >61A1B1 =6771<1 / 123 =C@51@16 167>A= 0 123 =C@51@16 151@8 12@C1;=6 =C@51@16 >;1<4 * 4;1 16184 4;1 >;@67 4;1 4?4A46 + 4;1 4;1?4217@
, + + / 0 / 0 + / + ,/
+
:
: :
0 0 0 0 0
: :
:
: :
0 0 0 0 0
: : 0
:
@?2=5 =B=A1;16 12F4;1 1A@6 *0 0
0 :
! "#$% #!" &'$( , . : : 0 : 0 + 0 0 0 : 0 .0 : 0 00 : : : / 0 : :
: : , : : : *.+ * 0 0 , * :
:
-,*
))
/
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 :
0
:
: :
0 0 0 0
: : 0 :
JKLMN OP KUR\KV URVQRVKV VMVKJRyv LKXY [KV LKXY LLNZ XKV [YJKVKVY \ZYVyY yRNKMyY RJKZK JKTRV WlOl V
UKLR\KJMVUJK
W O Umno Lpqmmrs Sprsprtpu W Umno Lpqmmrs Sprsprtpu Rwmxm f Umno Lpqmmrs Sprsprtpu yzqmwmr g Umno Lpqmmrs Sprsprtpu J{|}x P Umno S{rm~mm h Umno S{rm~mm Rwmxm i Umno S{rm~mm yzqmwmr j Umno S{rm~mm Jzrssmxm k Umno Uz}qm}mr ymrs{~z Ol Umno Uz}qm}mr Jmqm}t OO Umn}mwzr Uz}qm}mr y{wmxp OW Upwm Smrmtp Of Upwm L{w}rs Og Upwm Jp|p~pr OP Upwm Upwm|pnms}
O
QRSNKT
VMVKJRy
\RyUMySKy f
QRSNKT g fvgiO OvOjk hki OvlWg gvPOi WvjhP Wvilk Wvglh OvjfO OvfPl ijP Pvjfl fvjfO OviPh OvkiO
UVW P WvklW Ovlhi hiW OvlWg gvlWl Wvigj Wvhjl WvOPW Ovigl OvOhg jli Pvihi fvhfP OvhfW Ovigl
Ohk fhvWfW
ffviPl
Og h P P Ok Ol Oi OO Oi Ok Ol OP k i P
y}|nzx
[mwm xpsxm| zo Krm \xp y}q}w WlOl \xp{q Uzo UmnUpwm Jm~}r WlOl
LKXY
LKXY NKTYZ
h jfohO jkoig khogO Olloll jkoll kPokW kjokf jkogg kPolf jhoWW OlWojl kjokW kgojj kWokg jjoWj
QSN LKXY i gvkff OvOfg OvOPi Ovggg PvlOh gvOlf fvPhi Wvgli WvWOl OvfiP Ovfjh ivOWh gvOfh WvlWg OvkiO
URVQ j fvlil Ovljg OvOPi kjf fvkgl WvPhi fvOPP WvOPW Ovikg OvOhg OvOfk Pvihi fvhPW OvhWj OvggW
k hWoWf kPoPk Olloll hjoli ijoPP hWoPh jjogP jkogO jOoOj jgohP jWoOj jlokf jjofl jlogf ifoOh
kfoOP
gfvkjk
fgvhkg
ijoji
%
%
QSN NKTYZ LLNZ TY[R\ Ol Of fvgOh h Wj OvWWj kjj Ol jhk g gvkhi Wvkii Wi Wvilk fP Wvljk WO Ovkif fW OvfPl kiO hi PvjfP h fvijh OP Wi OviPh OvjWk fl fhvigf
flj
%
]]^_ % ]]^_ LLNZ `abcdecda `abcdecda Og OP Oh loOj h Olloll WoWj Wj Olloll OolO Ol Olloll logh g Olloll #[Yl Wi koOf Olloll OoWk fP Olloll OolO Oh ihoOk OohW fW Olloll #[Yl hokl OW OiokO loOl h Olloll logl Og kfoff Wi OoPg Olloll Oohg fl Olloll lojg
Wgi
jloOk
¡ ¢£ ¢¡Ì £ ¢ ²¹¹ %
¡
¡
² º»¼ ½¾ºº¿À ½¿À½¿Á½Â ² º»¼ ½¾ºº¿À ½¿À½¿Á½Â ĺ°º ³ º»¼ ½¾ºº¿À ½¿À½¿Á½Â žºÄº¿ ´ º»¼ ½¾ºº¿À ½¿À½¿Á½Â Ư° µ º»¼ ¿ºÇºÈº º»¼ ¿ºÇºÈº ĺ°º ¶ º»¼ ¿ºÇºÈº žºÄº¿ · º»¼ ¿ºÇºÈº Å¿ÀÀº°º ¸ º»¼ Åɯ¾º¯º¿ º¿ÀÇÅ ¹ º»¼ Åɯ¾º¯º¿ º¾º¯Á º»¯ÉºÄÅ¿ Åɯ¾º¯º¿ ĺ°½ ² ½Äº º¿ºÁ½ ³ ½Äº į¿À ´ ½Äº ½Æ½Ç½¿ µ ½Äº ½ÄºÆ½»ºÀ¯
³
¯Æ»Å°Ê °½Ë¾ ÅÈÅǺĺ¿ ¡ ²¹¹
´ µ µ ¸ ¹ ¶ ¶ ¸ ¹ µ ¸ ¶ µ ¸
¤ ¥¦§¦¨©ª« ¬ ´ µ ¸Ã´ µÃ³µ ²Ã¸³´ ôµ µÃ¶´ ³Ã·³¶ õ³² ²Ã¹ ²Ãµ¶¶ µÃ³µ ´Ã³¸³ ³Ã´ ³Ã¹¸ ²Ã·²µ ³¶Ã²³ µÃµ·² õ³¸ ¹Ã³¶¶ ù¹² ¹Ã¸¸³ ¸Ã·¶³ ù¶¸ ¶Ã¶¸´ ¶Ã´² ·Ã¶¹ µÃ¸ ³Ãµ¸ µÃ¸² ´Ã³´ ³Ã¸³ ´Ã ³Ã¸µ· ³Ã²¶· ³´Ã³µ² ²¹Ã¹·² ù¸ õ ¸Ã²¸³ ·Ã²¶² µÃ·· µÃ³³´ ´Ã¸²¹ à ·Ãµ µÃ¶¸¶ ²¹²Ã²¶
²Ã³µ
¹¸Ã²¹µ
¶ ²¹³ ´¶ ³² ²² ²¹² ¶µ ¶³ ´ ³ ´¸ ²³ µ² ² ³ ö¹¹
® ¯°¯± ¥¦§¦¨©ª«¬ ¹ · ¸ ² ·¹¼· ·´¼² ¹ ¼·´ ··¼·¹ ¶ ³¸¼¸¹ ¸·¼·¸ ¹ ·²¼¹² ·³¼¹¹ ² ³µ¼³ ¸¶¼¸¶ ² ¶´¼¹µ ·¸¼¸³ ·¼¶¹ ¹ ·¸¼· ¹ ¶¹¼³µ ¸µ¼²· ² µ¸¼¶² ¶¹¼´² ¹ ¶²¼³ ·µ¼ ³ ·µ¼¶µ ·²¼·² · µ·¼´ ·¹¼³ ¹ µµ¼¸³ ·¸¼¹ ¹ ¸¹¼¶¹ ¸²¼²´ ¶¼¸³ ·¼¸ ¶
²¼´·
·¼´³
¼³² ²¼µ ¹¼ ¹¼¶³ ²¼¹¹ ¼¶µ ¹¼· ¹¼¸´ ²¼· ³¼¶· ¼²´ ¹¼ ¼´ ¹¼³¸ ¹¼µ´ ¼³µ
® ¯°¯± ²
0.01 0.17 0.27 0.02 0.02 0.04 0.23 0.08 0.09 0.17
¹¼¹µ
Í ¢£ ³
ÎÏÐÑÒ ÓÔ
ÏÙÖáÏÞ ÙÖÞÕÖÞßÏÞ ÜÐÖ ØÏ×ÜÒ ÙÓô ÙÚ ô áÑ àÏÒÜÞÏÞ ÛÜÎÝÒÝÞß ÎÑÞÏßÏ ÙÑàÑØÏÎÏÞ ÛÏÞ ÜÐÖ ÞÜäÏà á Ý ÜÞàÜ àÖÒÏ ÑàÜ ÖÎÏ Ï ÎÏØÖÞ åëÓë
ÞÝ Ó
ÙÏÐÖáÏÎÑÞ ÙÝÎÏ
å Ó Ùìíã Ðîïììðñ ×îðñîðòîó å Ùìíã Ðîïììðñ ×îðñîðòîó Öõìöì æ Ùìíã Ðîïììðñ ×îðñîðòîó à÷ïìõìð Ú Ùìíã Ðîïììðñ ×îðñîðòîó Îøùúö ç Ùìíã ×øðìûìüì è Ùìíã ×øðìûìüì Öõìöì Ô Ùìíã ×øðìûìüì à÷ïìõìð é Ùìíã ×øðìûìüì Î÷ðññìöì ê Ùìíã Ù÷ýúïìúìð àìðñøû÷ Óë Ùìíã Ù÷ýúïìúìð Îìïìúò ÓÓ Ùìíúýìõ÷ð Ù÷ýúïìúìð àøõìöî Óå Ùîõì ×ìðìòî Óæ Ùîõì Ðøõúðñ ÓÚ Ùîõì Îîùîûîð Óç Ùîõì Ùîõìùîíìñú ë ë ÕÖ×ÒÏØ
ÓÚ è ç ç Óê Óë ÓÔ ÓÓ ÓÔ Óê Óë Óç ê Ô ç
ÕÖ×ÒÏØ Ú æôÔçè Óôæéë ÓôÓåç ÓôçÔé çôåÓæ æôÓéÔ æôåëÚ åôçÓç åôåêè ÓôÚëé ÓôçåÚ ÔôÚèç ÚôÚèë åôÓÚå åôëÚê
ÙÓ ç ÚôëëÓ ÓôæÔè Óôæëæ ÓôæëÓ çôåçè æôèÔÔ æôëåå åôÚåæ åôåèå ÓôæÚç ÓôÓÔë ÔôÓÔÚ Úôæëå åôååå åôëåå
Óèê
Úæôæëå
Úåôéçè
àúùí÷öþ Ûìõì áöîñöìù Ù÷üã Üíú áöîÿã àúïúõ åëÓë áöî øï Ù÷üã Ùìí Ùîõì Îìûúð åëÓë
ÜÐÖ ØÏ×ÜÒ
áÖàÙÑà×Ïà æ
è Óëèãçå êêãÔÓ ÓÓçãéå éåãÚç Óëëãéå ÓÓçãæÔ êÚãæå êèãæÚ êéãçå êçãçæ ÔèãÔÔ êèãÓë êèãÚè ÓëæãÔæ êéãèé
ÙÚ Ô æôåÚÓ êÔç êæë Óôëåå Úôéææ æôæÔé åôéèë åôåèÓ ÓôèÔç ÓôæÓÚ êÔæ èôèêæ æôêæë åôëÚê ÓôÔÚê
é éèãåê Ôëãèç éåãèÔ èÚãÔÔ êåãÔÓ Óëçãêê éêãåè éêãêë Ôåãêç êæãæå èæãéç éêãèè ééãÓå êçãèè éçãæè
êéãêÔ
æÔôééæ
éÔãÚê
%
ÜÐÖ ÐÑ àÏÒÜÞ ÕÖ×ÒÏØ ÛÜÎÝÒÝÞß ÞÏÙÑà ê Óë æôçéç æôåèå ÓôåÓæ êÔå ÓôëæÚ çêé Óôçëå êÓÔ ÚôêÔç Úôçæè æôëæê åôéçÔ æôëçé åôèçÓ åôÚëÓ åôÓÓÓ åôÓéé Óôééç ÓôæÚæ ÓôëéÚ ÓôÚçè êÚê ÔôÓåè èôÓÓë ÚôæÓå æôÔéè ÓôêÚÔ ÓôÔÔÓ Óôéêé ÓôèèÔ
%
ÚÓôëÔÔ
æçôÓçè
%
ÓÓ êëãêê éëãÓæ çÔãéæ èÓãëç êÓãÓé êÚãëÓ éèãèê éÔãêå éèãÓç éëãÔÓ èçãÓé éçãÔÚ éÔãéë êëãêè éÔãéæ éçãçê
ÜÐÖ ÞÜäÏà ×ÑÞÛÏáÏÎ ÕÖ×ÒÏØ âÏÞãÞÜäÏà
%
æôçéç ÓôÓçç êéÚ ÓôÚéæ ÚôÔåé æôëæê åôêÓæ åôåéè åôÓéç ÓôæÚæ ÓôÚçè ÔôÓåè ÚôæÓå ÓôêÚÔ Óôéêé
æôåéë ÓôëÚÔ èÓè ÓôëÓÚ æôéèÚ åôÔÚé åôèêë åôÓÓÓ Óôçêç èéè êÚê ÚôÔëæ åôéçÔ ÓôÔÔÓ ÓôæÔÚ
êÓãÚê êëãèç èåãèë èéãæÔ éÓãÔæ êëãÚå êåãæÚ êåãæÚ Ôæãëë çÓãëé èçãÓé èèãëë èèãåè êëãêè Ôåãæê
ÚëôÚÚë
æÓôæëç
ÔÔãÚÓ
FG (/ /
H F I F
F
(
%!& #$'
-
% .
%!& #$'
/
%
+
,
*) )
)//
(,2++
/))
++/
+2/
-./
.(
(*2)/
( 012 340056 35635738 90:0
,
,*,+
* /
,*2,,
-).,
)/(
+ 2*
)/((
*,,
*2+
) 012 340056 35635738 ;40905
+
,+)(
)/+
*2,-
-((
/.
(2+.
,,
<
<
* 012 340056 35635738 =>?:
+
+)+,
).-/
*2,(
-**
<
<
+ 012 =50@0A0
.
.((/
(-,+
*-2+,
(*,
, 012 =50@0A0 90:0
/
- 012 =50@0A0 ;40905 012 =50@0A0 ;5660:0 . 012 ;B?40?05 056=@;
012 340056 35635738
*
%
*
)
!"!#$
-*2 (
-) (
-+
*(2+)
+ *
.(..
/-(+
++2+-
(/,/
((,+
+.2+*
/.,
-/(,
,)2.+
-
,//(
- )
**2,
()-,,
*.)-
,(2+
-*-*
)-*,
( 2**
(/)+
. /
-,2(
*,*,
/++
++2//
-)
*(
+*2-,
-
-/
)*+/
).2,+
(-,(
(+)
*+2)-
(/*
+ *
-)2.)
/ 012 ;B?40?05 040?7
.
(-.+
(-.+
//2//
+-
+-
//2//
- .
).
+*2 /
01?B09;5 ;B?40?05 =90:3
/
*, ,
)/-,
,,2,*
(./,
- .
(*2-*
())(
()+
/2/
( 390 05073
+
(.,-*
(.,-*
//2//
+/.
(/-/(
(*2 )
*(////
(////
,,2,-
) 390 =9?56
.
,,*)
,(+
+ 2(
-)-/
,+-
.2)
+.(-
* ,
()2.
* 390 3>3@35
-
+
+))*
./2-/
(),
*.*(
,/2//
,*/,
)-*,
+2*
+ 390 390>3106?
+
-(*+
)+
+)2,(
(,-/
(
/
-.2/)
*
+-+
2.+
,.
-*-
/*) (
+.2,
(/.-//
/./
)2,(
*-* -
)/*+.)
,(2*.
?>1;:C 090 :36:0> ;A2 1? :3D2 ?4?9 (/ / :3E=4 ;A;@0905 01390 90@?5 (/ /
))
(
<
JKLMN
OP
QRSNKT URVW UMVMXJK YLW UMVMXJK YL LKXRW ZK[ YL KYJ\] SM[RXRJ YKLRUKJM[^Y_JK ZK[ URVYMVSKV UX_|\[V\ VRNK}MV\ RJKXK JKTR[ `pOp
UMVMXJK YL LKXR [_
YKLRUKJM[^Y_JK
URVYMVSKV
QRSNKT URV QRSNKT
O
` O Yghi Ljkgglm Sjlmjlnjo
a
b
c
%
UMVMXJK YL KYJ\]
QRSNKT
d
e
% f
Ob
b`Wbee
eWaPp
Oeibp
a`Wfce
` Yghi Ljkgglm Sjlmjlnjo Rqgrg
d
OaWObO
`WdOd
OPiPO
OpWPce
faiaf
a Yghi Ljkgglm Sjlmjlnjo Vskgqgl
c
OpWd`O
`WPd`
`eifP
eWPcp
ebifc
b Yghi Ljkgglm Sjlmjlnjo Jtuvr
eeiac
c
O`WPOb
aWpde
`aiec
PWpc`
epipP
c Yghi Stlgwgxg
OP
dOWfPO
OfWdpO
apipc
cbWb`c
feiPb
d Yghi Stlgwgxg Rqgrg
Op
aaWbO`
cWPea
Oeiff
`fWO`b
fbiOe
e Yghi Stlgwgxg Vskgqgl
Oe
adWdeb
eWebc
`OiO`
aOWPPa
fei`b
f Yghi Stlgwgxg Jslmmgrg
OO
OfWbde
cWdPe
apifc
OcWcbO
fbiOd
P Yghi Ysyvkgvgl Vglmtws
Oe
``Wpfa
bWcce
`pidb
OfWpOP
fOidp
Op Yghi Ysyvkgvgl Jgkgvn
OP
OcWcfP
`WPOf
Ofie`
ObWdO`
Paiea
OO Yghvygqsl Ysyvkgvgl Vtqgrj
Op
OOWbpa
aWPdb
abied
PWbdb
faipp
O` Yjqg Sglgnj
Oc
eaWade
OeWfd`
`biac
ccWdf`
eciPp
Oa Yjqg Ltqvlm
P
afWPaf
OpWafc
`dide
a`W`ea
f`iff
Ob Yjqg Jjujwjl
e
OcWaeP
bWbdc
`Pipa
OaWddd
ffifd
Oc Yjqg Yjqgujhgmv
c
OPWced
bWOef
`Oiab
OcW`ee
efipb
OdP
b`cWPa`
Op`Wafp
`bipb
abPWfP`
f`iOc
QRSNKT
Vvuhsrz LYYL[ Urj{i Vvkvq `pOp
~
~ ~ ~
~ Ç È ~ ~ ©
% ~ ~
~ ~
©
¬
¡¢£¡¤
®
¯
¦§
¨
©©
É
©
©ª
©«
¡¢£¡¤
©®
¥ ¦§ ©¯
¨
©°
°
©
©¬
©
©º©ª
º°¬
©º®°©
°º©«¬
«
»
»
ªº¯¬®
®³¯«
ª³««
©³©
ª¯³°ª
®³¯ª
³¯
»
»
©³
±²³ ´µ±±¶· ´¶·´¶¸´¹ ¼±½±
¯¯«
©°®
º°¬
ªº¬ª
ªº®«
ª«°
»
»
©º°¬®
¯³®
©³¯
³°
ª©³°®
¯³
ª³©°
»
»
©³
ª ±²³ ´µ±±¶· ´¶·´¶¸´¹ ¾µ±¼±¶
«
©¬°
©º¯°¯
º¯
º
©°ª
»
»
®º°¬
¬³¯
³
ª³¯®
ª³¯©
ªª³ª
³«ª
»
»
©³
« ±²³ ´µ±±¶· ´¶·´¶¸´¹ ~¿ÀÁ½
«
¥
º¬®¬
© ±²³ ´µ±±¶· ´¶·´¶¸´¹
ª
É
~Ê~
¬¬
©¯
©º®®
ªº®°
ªº««¬
¯©
»
»
°º¬
³©
³«©
©¯³¬ª
ª«³©
ª¯³
³¯°
»
»
©³
¬ ±²³ ¿¶±Â±Ã±
®º¬¬
°¯©
¬º¯¬
º©°
©®º¬¯
¬©«
»
»
¬«º«¬
©ª³¯®
©³¯
©³«¬
«³
ª³ª©
³°«
»
»
©³
±²³ ¿¶±Â±Ã± ¼±½±
©º¬ª
¬ª°
«º¬ª¬
©«º©
º¯¬
¬
»
»
¯º©«
¬³«
©³°
©³©ª
¬©³°¬
«³ª
³©¯
»
»
©³
® ±²³ ¿¶±Â±Ã± ¾µ±¼±¶
®ºª¯«
«ª°
ªº««¯
©º«
°º®
«°©
»
»
ª©º°°ª
ª³¯
©³ª®
©³®¯
ªª³©«
ª³°
©³¬ª
»
»
©³
¯ ±²³ ¿¶±Â±Ã± ~¾¶··±½±
©º°¬©
©°«
ªº®°
¬º¯ª°
ªºªª«
«®
»
»
©¬º¬«©
©³¬¬
©³¬
«³«ª
ª®³¬®
©³«¬
³®¬
»
»
©³
° ±²³ ¾ÄÁµ±Á±¶ ±¶·¿Â¾
©ºª¯¬
«¬©
«ºª®«
®º«¯®
«º¬
ª©®
»
»
©¯º©°
®³°
³¬
«³®
«©³¬¬
³ª
©³®
»
»
©³
©º®®¬
¬
ªº°®©
«º¬°ª
ªº©ª
°¬
»
»
©«º©
©³©¬
©³«
®³©¯
ª©³«ª
©³«
³
»
»
©³
°¯
«¯®
°°°
«º«
º¬«
ªª
»
»
°º««
®³ª¯
¬³©¬
©³¬
«³®
³®
ª³¬¬
»
»
©³
© ´¼± ±¶±¸´
®º«¯
º«
«º¬«
º®
©º°¬ª
º«©ª
»
»
¬¬º¯
©ª³«ª
ª³ª
¯³©
ª°³°°
ª³«¬
«³ªª
»
»
©³
©ª ´¼± ¿¼Á¶·
©º¯®¬
¬¯°
ªº¯®
©«º°®
©º°®
¯
»
»
ªº®ª
¬³¯©
©³¯ª
©©³¯
«¬³¬«
ªª³©¬
©³¯¯
»
»
©³
©« ´¼± ~´À´Â´¶
©º°ªª
«¯°
¯©
®º¬¯¯
º¬ª
ª©
»
»
©ªº
©«³©«
ª³¬¯
¬³°ª
¬¬³¬
©¯³¬
³®
»
»
©³
©¬ ´¼± ´¼±À´²±·Á
©º¬©
°«
º®¯
¬º®ª¬
«º¬ª¬
ª«
»
»
©¬º®®
¯³©°
³©¬
©¯³©
ª®³¬«
°³°
³
»
»
©³
ª°º°¬
°º«
¼
©«©º°ªª
©º«
®ºª¬«
»
»
ª«°º¯°
©©³ª
³¬¯
©«³°ª
«³¬
¯³¬°
³©
»
»
©³
© ±²³ ¾ÄÁµ±Á±¶ ~±µ±Á¸ ©© ±²Áı¼¾¶ ¾ÄÁµ±Á±¶ ¿¼±½´
ÁÀ²¾½Å ½´Æ³ ÁµÁ¼ ©
ËÌÍÎÏ ÐÑ
ÒÎÏÌÓÌÔÌÔ ÕÍ ÍÌÖ× ØÎÔ×Ö×Ë ÕÌÍ×ÒÌËÎÔÙÕÚËÌ ÒÖÚ ÞÔÝÞ Ý×ÏÌàÎÝÞ ×ËÌÖÌ ËÌÜ×Ô ÐóÑó
% ÒÎÝÎÖËÌ ÕÍ ÍÌÖ×
Û×ØÏÌÜ ÒÎÝÎÖËÌ ÕÍ ÍÌÖ× ÔÚ
ØÕÛÒ
ÕÌÍ×ÒÌËÎÔÙÕÚËÌ Þ×ß
Ñ
Ð
ØÕÛÒ
ÔÚÔ ØÕÛÒ
ØÚÒÙ
ÞØÒ
ØÚà
ÏÌÔË î
Ý×Ô ËÞÕ
ÒÞÏ
áâãäâå
âæçè
ÏÌÞÔ
ÔÚÔ
éçêëãç
ÔÓÌ
ØÕÛÒ
ò
Ñó
ØÕÛÒ Þ×ß
ÔÚÔ ØÕÛÒ
ØÚÒÙ
ÞØÒ
Ý×Ô
ØÚà
ÏÌÔË
ËÞÕ Ñï
Ñð
í
ÑÑ
ÑÐ
ÑÑñ
ÑÑï
ðíò
íýìñÑ
Ñýñóì
ÐÐì
þ
þ
ðýìòó
Ñöïó
Ñöîð
ÑóöÑí
îòöÐñ
Ðíöíó
ìöóÐ
þ
Ð Õôõö Í÷øôôùú Ø÷ùú÷ùû÷ü ×ÿô ô
Ñóð
îó
íÐó
ÑýÑÑí
îìï
ìñò
þ
þ
ÐýïÑï
íöóò
ÑöòÑ
Ñïöóï
íÐöîñ
Ðóöíò
Ñíöñð
þ
ì Õôõö Í÷øôôùú Ø÷ùú÷ùû÷ü Ýøôÿôù
ÑíÐ
íñ
ïíó
Ñýìóò
ðìò
ñí
þ
þ
ÐýòïÐ
íöðò
ÑöïÐ
ÐÑöïÑ
ííöÑò
Ðíöòî
Ðöñí
þ
í Õôõö Í÷øôôùú Ø÷ùú÷ùû÷ü Ë
Ðóð
ìò
íòÐ
ÑýìÑò
òóî
Ñóî
þ
þ
ìýóïð
ïöðî
ÑöÐð
Ñïöóí
íìöóÑ
ÐòöîÑ
ìöíÐ
þ
ÑýÑìò
Ñîï
ÑýîïÑ
ñýòóÑ
îýïìÑ
ÑýÐÑì
þ
þ
ÑñýïóÑ
ïöÑÐ
óöñí
ñöìò
íðöñî
ìóöÐð
ïöîÐ
þ
ï Õôõö Øùôôô ×ÿô ô
Ñïò
ï
îíñ
ìýðóð
ÑýíÐî
ÑÑñ
þ
þ
îýòðì
Ðöñì
óöÑó
òöÑð
ïÐöóï
Ðìöñï
Ñöòñ
þ
ð Õôõö Øùôôô Ýøôÿôù
íòó
ïñ
Ðìì
ìýòðï
Ðýïíò
ìÐò
þ
þ
ðýðíî
ïöìì
óöññ
ìöóÑ
îÑöìí
ìíöÐó
íöÐî
þ
ñ Õôõö Øùôôô Ëùúúô ô
ïìí
íÐ
ññð
Ñýîñó
ÑýÑîò
Ñýìòî
þ
þ
îýïòð
ÑÑöÑì
óöðí
Ñîöîð
Ððöðì
Ðóöìí
Ðíöíò
þ
ìì
ìð
îòï
ÐýòÐò
ïìò
ìÐì
þ
þ
íýîîð
óöðÐ
óöñÑ
Ñìöóñ
ïíöÐð
ÑíöóÐ
ðöóò
þ
Ðóí
îð
îòì
òÑÑ
ïñÐ
íðÑ
þ
þ
ÐýòÑñ
ïöòò
Ñöòî
ÐóöìÐ
ìÑöÐÐ
Ðìöìð
ÑïöÑí
þ
Ðñ
Ðò
íîí
ÐýÑÑì
ÑýÑíò
ÑòÑ
þ
þ
ìýòïí
óöðÑ
óöðì
ÑÑöíî
îìöìó
Ðñöòò
íöñÐ
þ
ÑýÐìÑ
Ðññ
ÑýðóÑ
îýòñò
Ðýðòî
îýñîñ
þ
þ
ÑðýñïÐ
ïöñò
ÑöïÑ
òöîÐ
ììöîì
Ñîöïî
ìÐöñó
þ
Ñì Õ÷ÿô Íÿ ùú
Ðòð
ðò
Ñýóïî
îýÑîð
Ðýòññ
ðòò
þ
þ
Ñóýìñî
Ðöñï
óöðï
ÑóöÐï
íòöïï
Ðñöðð
ðöïò
þ
Ñí Õ÷ÿô Ë÷÷÷ù
ìÐó
Ñíî
ìñÑ
ÐýÑòò
ÑýÑÐì
þ
þ
íýíïî
ðöÑð
ìöÐî
ñöîì
íòöÐî
ÐîöÑî
ïöïî
þ
Ñî Õ÷ÿô Õ÷ÿô÷õôú
Ðñî
Ñóð
ïòò
Ñýòòò
òññ
Ñóó
þ
þ
íýÑðñ
ïöñÐ
Ðöîï
Ñïöðì
íðöñî
Ðìöïî
Ðöìò
þ
îýíóí
ÑýÐïð
ÑÑýóÑò
íðýîñí
ÐîýÐÑÑ
ÑÑýñòî
þ
þ
ÑóÐýìñó
îöÐñ
ÑöÐí
Ñóöðï
íïöíñ
ÐíöïÐ
ÑÑöïÐ
þ
î Õôõö Øùôôô
ò Õôõö Õøôôù Ýôùú Ñó Õôõö Õøôôù Ëôøô û ÑÑ Õôõôÿù Õøôôù Ýÿô ÷ ÑÐ Õ÷ÿô Øôùôû÷
Û×ØÏÌÜ
Ýõ
ÍÕÕÍÔ Ò ÷ ö Ýø ÿ ÐóÑó
ñ
Ðòð
Ñî
âæçè éçêëãç
ì
ð
Ñí
áâãäâå
Ñ Õôõö Í÷øôôùú Ø÷ùú÷ùû÷ü
ï
Ñì
ÒÞÏ
Ññ
5>(7 ( ? $5 7 :( 8$> 2 7 $?; 7$>$ 5>9@;7(; ($ A(; $ > 2$7 ##
79
$5 789
5$(( (
!
1$ 2 :( 8
% :( 8 $?;
:( 8 $?;
"
"#
! $%&
"
'
#
! ()%
*
! +,-&
"
+./
"
'
"
"
+./ $%&
#
"#
' +./ ()%
'
'#
'
* +./ )&
" )0-- (+.)
##
'
'
*
# )0-- -
"
'"
-0%) )0-- (+%&
#
*
"
%
*'
'
*'
% +%-
"
"
*
"'
% ,.
'
% %,-
'
**
"
3'
3
*'*
1$ 2
(-,)&4 5&6+ )/).% $5 789 2$7 ##8:% 5&&, ;,-+//+ :+<)/ 5&= (--% ##
"
BCDEF GH IEJKELBCKE MCNOICL PQOLPKCKP DCRP QELOJOB NCDOICBELSNTBC NCDOICBELSNTBC BCVOL GcYc PQOLPKCKP
UOQFCV
WT
LT
NCDOICBELSNTBC
IOKNEKQCK
DCRP
UOQFCV
%
UOQFCV
%
UOQFCV
%
UOQFCV
%
UOQFCV
%
Y
G
H
]
^
_
`
a
b
Yc
YY
YG
YH
Y]
Y]
]mbHH
HmHaH
_af^a
GmbH^
^bf^c
GmHYa
]_fbb
Gm^^G
^Yf`H
Gmab^
^af_b
G Ndef Dghddij Qgijgikgl Ondod
_
YmYH]
Ymaa]
Y__fY]
Gmccc
Y`_fH`
YmaHa
Y_Gfca
GmYac
YbGfG]
Ym`_G
Y^^fHa
H Ndef Dghddij Qgijgikgl Kphdndi
^
YmY^`
Yma_Y
Y_cfa^
Ym``^
Y^Hf]Y
Ym_G`
Y]cf_G
Ym]bb
YGbf^_
Ym_YY
YHbfG]
] Ndef Dghddij Qgijgikgl Bqrso
^
Ym]]]
YmGG]
a]f`_
YmHG_
bYfaH
YmGc_
aHf^G
YmcaG
`]fbH
YmYY_
``fGb
^ Ndef Qqidtdud
Yb
^mcY_
^mcaa
YcYf]]
^mcG^
YccfYa
]mbHb
baf]_
^mcc_
bbfac
^mcH]
YccfH_
_ Ndef Qqidtdud Ondod
Yc
]mYcH
]mY`G
YcYf_a
]mcb^
bbfaY
]mcGY
bafcc
]mYGY
Yccf]]
]mcYb
b`fb^
` Ndef Qqidtdud Kphdndi
Y`
Hm^_`
Gmbb^
aHfb_
Hmc`^
a_fGY
Gmb__
aHfY^
Gmb`b
aHf^G
GmabG
aYfca
a Ndef Qqidtdud Bpijjdod
YY
Gm]c`
GmG^^
bHf_b
GmY]a
abfG]
YmaGb
`^fbb
YmabH
`af_^
Gmcaa
a_f`^
b Ndef Npvshdsdi Kdijqtp
Y`
GmGYc
Ym_ab
`_f]H
Ym_`]
`^f`^
Ym_YG
`Gfb]
Ym_YG
`Gfb]
Ym^`Y
`Yfcb
Yc Ndef Npvshdsdi Bdhdsk
Yb
YmH`^
Ym]^_
Yc^fab
Ym]aG
Yc`f`a
Ym]ca
YcGf]c
YmH`Y
bbf`Y
YmHHY
b_fac
YY Ndesvdnpi Npvshdsdi Kqndog
Yc
YmHa_
YmY^H
aHfYb
YmG]^
abfaH
YmGbc
bHfc`
YmG`G
bYf``
YmGba
bHf_^
YG Ngnd Qdidkg
Y^
`mYG_
am_ac
YGYfaY
amHYG
YY_f_]
`mHH^
YcGfbH
`mG^]
YcYfac
`mYb_
Yccfba
YH Ngnd Dqnsij
b
]mYH_
Hm`Hc
bcfYa
Hm]`^
a]fcG
Hm]_]
aHf`^
Hm_Y^
a`f]c
HmG`a
`bfG_
Y] Ngnd Bgrgtgi
`
GmcG]
Ym`^_
a_f`_
Ym_a]
aHfGc
YmbYG
b]f]`
YmbcH
b]fcG
YmbGc
b]fa_
Y^ Ngnd Ngndrgedjs
^
Ymb`Y
Ym`_a
abf`c
Ym__H
a]fH`
Ym_Y_
aYfbb
Gm_`]
YH^f_`
Ym^]^
`afHb
Y_b
]Hmbab
]Hmcb]
b`fb`
]YmbY]
b^fGa
HbmHaY
abf^G
]YmcYH
bHfGH
Hbm^^_
abfbG
Y Ndef Dghddij Qgijgikgl
UOQFCV
% DCRP WPPQOLPKCKP FELXNCI
Ksrepow Wdnd Iogjodr Prsiquduq Iogxf Kshsn GcYc
DMX
WIBYZVDY
ITFPTH
WIBHZVDH
MCQICN
[%\
Y^
yz{|} ~
¿zz {zÀ {z}yz Àz |´zzy |}zÀzz ||zyz |y z{zy|¶Áyz ´z |z Áµ }zÂ| yzz yz ~££
zz {
~ {}
Á
z{zy|¶Áyz
~ ¤¥¦ {§¨¤¤©ª §©ª§©«§¬
|z
zz {z}yz
yz
}z
z
%
¡
¡
~ ¤¥¦ {§¨¤¤©ª §©ª§©«§¬ ®¤¯¤
¤¥¦ {§¨¤¤©ª §©ª§©«§¬ °¨¤®¤©
~
¤¥¦ {§¨¤¤©ª §©ª§©«§¬ y±²³¯
}z
¡
£¦
£
£¦£
~
££¦££
~
££¦££
#´µ¶£·
{z}yz {
%
}z
¢
£
%
~
££¦££
~
~
££¦££
¢¡
¦~~
£
£
££¦££
¡¡
~~¦ ¡
¡~¦¢
£
££¦££
#´µ¶£·
¤¥¦ ±©¤¸¤¹¤
¢
¢~~£
£
¦
~
~
¤¥¦ ±©¤¸¤¹¤ ®¤¯¤
£
~£~
¡¦
¢~¢¢
~
¦¢¢
~
~
¤¥¦ ±©¤¸¤¹¤ °¨¤®¤©
£
¡¦
££~
~
¡~¦¢
¡ ¤¥¦ ±©¤¸¤¹¤ y°©ªª¤¯¤
£
£¦££
~£
¢
¦ ¡
¢ ¤¥¦ °º³¨¤³¤© ¤©ª±¸°
££¦££
¡ £
£¦~
~
~
££¦££
£ ¤¥¦ °º³¨¤³¤© y¤¨¤³«
¢
£
£
¡
¢
¢¦¡~
£
£
££¦££
¤¥³º¤®°© °º³¨¤³¤© ±®¤¯§
£
¡
~
¡ ¦£
~£
¦
££¦££
~ §®¤ ¤©¤«§
¢
¢
££¦££
~¢
~
~¦£
¡
¡
¡¦
£ ~
¦
££¦££
¡¡
¡¡
¢¦£~
£¦££
~
~¦£
¡
¢¦ ¡
§®¤ {±®³©ª
¢
§®¤ y§²§¸§©
~
§®¤ §®¤²§¥¤ª³
£
}z
³²¥°¯» ´¤®¤ ¼º¯§ª¯¤² ±½± ¯§¾¦ ³¨³® ~££
¢
~
~
¢¢
#´µ¶£·
~
£ £
£ £
££¦££ ££¦££
#´µ¶£· #´µ¶£·
££¦££
#´µ¶£· #´µ¶£·
££¦££
££¦££
ÃÄÅÆÇ ÈÉ
ÊËÌÇÄÍ ÎÅË ÍÄÌÎÇ ÏÄÐÑ ÌÆÐÒÄÓÄÃÔÄÐ
ÃÄÅÇÆà ÕÖ×Ø ÕÖÙ
ÌÆÐËÚËÃ ÔÄÅËÓÄÃÆÐÛÔÜÃÄ ÒÄÐ ÓËÝÔÆÝÌÄÝ ÓÚÜ
ÎÐÝÎ ÝËÇÄ
ÆÝÎ ËÃÄÚÄ
ÃÄÍËÐ Èë×ë
ÕÖ×
ÊËÌÇÄÍ ÐÜ
ÔÄÅËÓÄÃÆÐÛÔÜÃÄ
ÓËÝÔÆÝÌÄÝ ÎÅË ÍÄÌÎÇ
×
È × Ôâãä Ååæââçè Ìåçèåçéåê
Ù
Þ
ÊËÌÇÄÍ É
ÕÖÙ
%
ÊËÌÇÄÍ
ß
à
% á
×Þ
ÙØàÉß
ÙØÙáë
áìäìì
ÙØÈÞ×
áßäÈì
È Ôâãä Ååæââçè Ìåçèåçéåê Ëíâîâ
ß
×ØÙáë
×ØÙÙÈ
ìßäÉÈ
ìß×
ßìäßÞ
Ù Ôâãä Ååæââçè Ìåçèåçéåê ÝÖæâíâç
É
×Ø×ÈÉ
á×È
àÈä×á
ÞáÉ
ÞÙä××
Þ Ôâãä Ååæââçè Ìåçèåçéåê Ãïðñî
É
×ØÉàá
×ØÙë×
áÈäÞÉ
×ØëÈÈ
ßÞäàà
É Ôâãä Ìïçâòâóâ
×ì
ÉØÈ×Ù
ÉØ×ì×
ììäÉá
ÞØáÙÙ
ìÈäà×
ß Ôâãä Ìïçâòâóâ Ëíâîâ
×ë
ÙØ×áà
ÙØà×È
××ßäÞà
ÙØÞÙá
×ëàäáá
à Ôâãä Ìïçâòâóâ ÝÖæâíâç
×à
ÙØÈëÞ
ÙØë×É
ìÞä×ë
ÈØáßë
áìäÈß
á Ôâãä Ìïçâòâóâ ÃÖçèèâîâ
××
ÈØÉ×É
ÈØÞ×È
ìÉäìë
ÈØÈß×
áìäìë
ì Ôâãä ÔÖôñæâñâç ÝâçèïòÖ
×à
ÈØÈìß
×ØÞÞÉ
ßÈäìÞ
×ØßàÉ
àÈäìÉ
×ë Ôâãä ÔÖôñæâñâç Ãâæâñé
×ì
×ØÞëá
×ØÙÞÉ
ìÉäÉÙ
×ØÙ×Þ
ìÙäÙÈ
×× ÔâãñôâíÖç ÔÖôñæâñâç Ýïíâîå
×ë
×ØÉÈÞ
×Øë×Ù
ßßäÞà
ìàÙ
ßÙäáÉ
×È Ôåíâ Ìâçâéå
×É
àØÞßÉ
àØÈàÈ
ìàäÞ×
ßØßìÙ
áìäßß
×Ù Ôåíâ Åïíñçè
ì
ÞØÞßë
ÞØÈáÙ
ìßäëÙ
ÙØìÙë
ááä×È
×Þ Ôåíâ Ãåðåòåç
à
ÈØ×ÞÈ
×ØìÈì
ìëäëß
ÈØëÞì
ìÉäßß
×É Ôåíâ Ôåíâðåãâèñ
É
ÈØëÞì
õ
õ
×ØàÞì
áÉäÙß
×ßì
ÞÙØÙëÈ
ùøúûöû
öü÷ýü
ÊËÌÇÄÍ
ÝñðãÖîþ Òâíâ Óîåÿïæ ÔÖóä ÔâãÛÔåíâ Ãâòñç Èë×ë
ÙáØÞÞÈ
öö÷øö
2 B 4#4 !" !" % % # $ % & ' ( # #2345 #2345 )* * +,+-./0)1 #2345 #2345 # )06+ ./)/78)/7 69,6/7 )9) )9):; #2345 #2345 #2345 < < $ .:/ +/;)7+ )1:/) #4 #4 #44*44 #2345 #2345 % ), )0:9)/7. ./)1)=) #2345 #2345 & -6>* )/;6:? )/);6 #2345 #2345 -6>* )0:,@:A=)/7 )/);6 #2345 #2345 ' ,:-)/7 ./)1)=) +9)0)/ #2345 #2345 ( B)9)/;) )-),.= ./:0 #2345 #2345 C 66/7)/ ./)1)=) #2345 #2345 #4 )/+,@6< +,@6 .0:/7 #2345 #2345 @* ?)=0) #2345 #2345 #2345 #2345 # =9), 66/6? 60),6@)7: 6/6,D.) 60),6@)7: #2345 #2345 #2345 #2345 $ ./)D.0 60),6@)7: #2345 #2345 % .0. )-A), )/);6 #2345 #2345 & )/E)-)/ )=.1 )/);6 #2345 #2345 .96), 6/;+- ./)1)=) #2345 #2345 ' :;. +0.) )/76?)/ ./)1)=) #2345 #2345 ( 6/=+) ./:0 #2345 #2345 C F)/0.) 6,D)=6 )-: ./)1)=) #4 +01+=;) 6,616/ $% $% #44*44 # # #44*44 #44*44 ## :/:/7 )-.) 6,616/ ' ' #44*44 #2345 #2345 # :;. :9.) .0:/7 #2345 #2345 #$ +-,)/) +,@+)/ #2345 #2345 #% )966-)/ ,:-)/7 #2345 #2345 #& ;G+/0 )/);6 #2345 #2345 E* 3 #2345 #2345 #2345 #2345 # * 80 +9./7 )/);6 #2345 #2345 :,8.0 80 2 1)A)/78)-. )/);6 #2345 #2345 $ :,8.0 80 2 )/);6 #2345 #2345 % * .0:/7 #2345 #2345 & * +=;., 60),6@)7: #2345 #2345 #2345 #2345 #2345 #2345 #2345
)@* +D* )/7.1+ < < && && #44*44
60) 6,616/ < < #2345 & & #44*44
)@* +D* .0)-6 4 < < < #2345 # #2345 #2345 #2345 #2345 #2345 #2345 #2345 #2345 < < H I J -6>.9 +=* )@3 60) )1:/ 4#4
KLMNO PQ RSTOLU nL| zNkN|KLkN oMS ULToO nL| |N}|LKLO oko^} Ko|oq^}TzOo^Lko noKL|L|o TN|SSK ^LMSzLKN|q^}KL nL| zSk^NkTLk z}po|ko kSOLNko SKLL KLUS| P]V]
RSTOLU ~ ^LMSzLKN|q^}KL |} zSk^NkTLk oMS ULToO
RSTOLU % RSTOLU % RSTOLU % RSTOLU % V P W X Y Z Q [ \ V] VV VP VW V ^_`a Mbc__de Tbdebdfbg VX WhQYZ QYP P]a]P ZX\ [ZaW] WhXQV YV\ VXa\Y PWX XYa]\ P ^_`a Mbc__de Tbdebdfbg Si_j_ Z VhW[] VZY VVa\Z XZ PQa[[ VhV[\ W] PaYP W] V]]a]] W ^_`a Mbc__de Tbdebdfbg klc_i_d Y VhVPY m m m #nopq]r Z\Q m m m #nopq]r X ^_`a Mbc__de Tbdebdfbg Kstuj Y VhYQ[ X\ WaVV X\ V]]a]] Vh]PX Q ]aZ[ Q V]]a]] Y ^_`a Tsd_v_w_ V\ YhPVW Q[[ VYaVP []X V]Pa]W XhYVQ Z[V VYa][ PWP WXa]Q Z ^_`a Tsd_v_w_ Si_j_ V] WhV[Q Vh][P WWa\Y PQV PYa]Y Ph[ZY WX VaV\ V\ YYa[[ Q ^_`a Tsd_v_w_ klc_i_d VQ WhP]X X[Q VYaP] VQY WYa\W PhQ]\ VWZ Ya]P VWZ V]]a]] [ ^_`a Tsd_v_w_ Kldee_j_ VV PhYVY WYQ QWa]] PYQ QVa\\ PhX]Z P[P VVaQP PWY [WaWW \ ^_`a ^lxuc_u_d k_desvl VQ PhP\Z XYV V\aZX \X P]a[X Vh[WV WWP V[aVW WQ VVaVX V] ^_`a ^lxuc_u_d K_c_uf V\ VhX][ PV[ VYaX[ PV[ V]]a]] VhWY] PQ Pa]] m m VV ^_`ux_ild ^lxuc_u_d ksi_jb V] VhYPX W] Va\Q W] V]]a]] Q[Y m m m #nopq]r VP ^bi_ T_d_fb VY QhXZY VhW[X V[aYX VhZW\ VV[aXP Yh[W] QX VaPQ Z[ \Va[\ VW ^bi_ Msiude \ XhXZ] QV] VYa\P YXV QZaP] Wh[WV WPP [aXV WQ VVaX\ VX ^bi_ Kbtbvbd Q PhVXP W[X VQa\W W[X V]]a]] VhQYZ ZP WaYW ZP V]]a]] VY ^bi_ ^bi_tb`_eu Y Ph]X\ Q]P WXaPZ PZZ WQa[\ Vh\QV Q]P WYaZP PP[ WPaX[ RSTOLU VZ\ XWhW]P QhYY\ VQaXZ YhXPW QVaQX WZhPWP WhP][ [a[Y VhWPY XVaW] kut`ljy zjb{sc ^lwlv_i_d ^LMSzLKN|q^}KL KLUS| P]V]
¥¬¬ ¬¥ ¡¬§ ¤£ ¡ £® ¤¥¥ £¤¥Ã ¥Ä° ¬ ¬®¬ ¥ § ¨ Ä
¬¥ ¡¬§
¦§ ¬¥
¨
©
¡ ¢ £¤¥ % ¦§ ª «
¨ ¥§ ¬¡
©ª
©ª
¥§ ¬¡ ¦ ®
¯
¯
#¤ °±²
© ¥§ ¬¡ ¡§¬¬
¯
¯
#¤ °±²
ª ¬¡¬¬
¨³´
¨¢
¯
« ¬¥ ¡¬¢ ¦§ ¬¶·¸¹º» ¤¼½¼ º¾¿º¼· ¡ º¾À¢ ¬¶Á¶½ ¨
©
©ª
¨³¢µ«
ÅÆÇÈÉ ÊË ÌÍÎÉÆÏ ÐÆÑ ÒÈÓÔÈÑÅÆÔÈ ÐÈÔÆÕÖÈÉÍÓÆÏÆÑ ÅÈÓÖÈÑÆ ÖÉÇ ×ÆÑØ ÐÙÅÆÑØÆÑÙ Ú ÊÛ ÌÆÎ ÎÈÑÍÓÍÅ ÖÆÇÍÒÆÅÈÑÕÖÜÅÆ ÐÆÑ ÒÍÔÖÈÔÎÆÔ ÒÓÜ÷ÙÑÔÙ ÔÍÉÆýÈÔÙ ÍÅÆÓÆ ÅÆÏÍÑ ÊìÝì ÑÜ Ý
ÖÆÇÍÒÆÅÈÑÕÖÜÅÆ
Ê Ý Öâãä Çåæââçè Îåçèåçéåê Ê Öâãä Çåæââçè Îåçèåçéåê Ííâîâ Þ Öâãä Çåæââçè Îåçèåçéåê Ôïæâíâç Û Öâãä Çåæââçè Îåçèåçéåê Åðñòî ß Öâãä Îðçâóâôâ à Öâãä Îðçâóâôâ Ííâîâ á Öâãä Îðçâóâôâ Ôïæâíâç ë Öâãä Îðçâóâôâ Åïçèèâîâ Ë Öâãä Öïõòæâòâç Ôâçèðóï Ýì Öâãä Öïõòæâòâç Åâæâòé ÝÝ Öâãòõâíïç Öïõòæâòâç Ôðíâîå ÝÊ Öåíâ Îâçâéå ÝÞ Öåíâ Çðíòçè ÝÛ Öåíâ Ååñåóåç Ýß Öåíâ Öåíâñåãâèò
ÌÍÎÉÆÏ
ÒÍÔÖÈÔÎÆÔ Þ
ÌÍÎÉÆÏ ÐÈÔÆÕÖÈÉ ÝÛ à ß ß ÝË Ýì Ýá ÝÝ Ýá ÝË Ýì Ýß Ë á ß ÝàË
Ôòñãïîú Ðâíâ Òîåèîâñ Ôòîûïðæâçô ÊìÝìÕÐâíâ Òîåüðæ ÖâãÕÖåíâ Åâóòç ÊìÝì
Û
ÝßÛ ËÞ àß ßÝ ÊÞá ÝÊÛ Ýáì ÝÛÛ Ýàá ÝßÞ ëÛ ëá àË ÛÛ ÞÞ Ýùàáß
ÐÈÔÆÕÖÈÉ ÅÈÓÖÈÑÆ ÖÉÇ ÐÙÅÆÑØÆÑÙ ÌÍÎÉÆÏ % ÚÊÛ ÌÆÎ ß à á Ýë Ýë Ýììäìì Êá Êá Ýììäìì Û Û Ýììäìì Ýà Ýà Ýììäìì ÝÛ ÝÝ áëäßá Ýì Ýì Ýììäìì ÝË ÝÛ áÞäàë à à Ýììäìì Ýì Ýì Ýììäìì Ýß ÝÝ áÞäÞÞ #ÐÙ÷Õìø ö ö ÊÛ ÊÊ ËÝäàá Þ Ê ààäàá Êë Êë ì Ê Ê Ýììäìì ÝËà
ÝëÝ
ËÊäÞß
þÿ ÿ þÿ ÿ ÿþ ÿ
þÿ ÿ ÿ ÿþ þÿ ÿ ÿ ÿ þ ÿ ÿ3 þÿ ÿ þÿ
ÿ ÿ ÿ
ÿÿ
!"# #"!$%&!& !'!&!& !)!" ! þ"*+ '! !,+!' . '%&/%&0! !1 #2
ÿ þ ÿ ÿ ÿ ÿ
ÿ þ ÿ ÿ
Sumber: Seksi Surveilans &Litbangkes, UPTD Balai Data, Surv. & SIK 2010
-
ÿ þÿ
ÿ ÿþ ÿ
-
( (
ATTACK RATE 4%5
6 4%5
# # #
# #
( (
789:; <= >?@;8A 98BC B8DE FC9:GC 8HC :IHI;?HCJ gGlmCDHC H?;8n:HC ?78G8 78A?D Kd=d Dl =
I89?g87:DjIl78
K = IOPQ 9RSOOTU @RTURTVRW K IOPQ 9RSOOTU @RTURTVRW ?[O\O < IOPQ 9RSOOTU @RTURTVRW H^SO[OT L IOPQ 9RSOOTU @RTURTVRW 7_`a\ M IOPQ @_TObOcO N IOPQ @_TObOcO ?[O\O Z IOPQ @_TObOcO H^SO[OT ] IOPQ @_TObOcO 7^TUUO\O Y IOPQ I^eaSOaOT HOTU_b^ =d IOPQ I^eaSOaOT 7OSOaV == IOPaeO[^T I^eaSOaOT H_[O\R =K IR[O @OTOVR =< IR[O 9_[aTU =L IR[O 7R`RbRT =M IR[O IR[O`RPOUa
>?@;8A
g?HI:H@8H <
>?@;8A 98BC =L N M M =Y =d =Z == =Z =Y =d =M Y Z M
L
=NY
Ha`P^\f FO[O g\RU\O` E_h_ g\RiQ HaSa[ H^e[^`P^\ Kd=djFO[O g\Rk_S IOPjIR[O 7ObaT Kd=d
LXY<< =X=
>?@;8A 98BC B8DE FC9:GC 8HC :IHI;?HCJ % >?@;8A M N ZN= =MQL< YY= ]ZQ
KKQN=
opqrs tu vrwxryopxr zrxp{|rs}wp~py zrypy pwp qrwz} py qp| ry}w}o |pq}vpory{|op vwyx x}sp¤rx }opwp op~}y u
y
|pq}vpory{|op
u | q u | q } t | q x
| q o | | } | x | o | | x | | o | | x u | t | q
| o | |
¡}sp~ zrxp{|rs zx}wr
v}x|rxpx t
¡}sp~ x¢ v£ | |pq}vpory{|op op~}y u
u u
t u t t
¥¦§¨©ª «¬©®¯¬¨ % «¬©®¯¬¨ «° «° °©±©§ ²¬±³´«µ¦§ ³° °©±©§³°²¬±³´«µ¦§ ²©µ¯ ²©µ¯
#z{
u
t t u t t
u #z{ t
u #z{
u
u
¶·¸¹º »»
¾Ç Ý
Å·¸Ä¼·¶¹¾ñÅǶ·
¼ÄÀŹÀÈ·À
Þ » Ý Åæçè ¸éêææëì Èéëìéëíéî Þ Åæçè ¸éêææëì Èéëìéëíéî Äóæôæ » Åæçè ¸éêææëì Èéëìéëíéî Àõêæóæë ß Åæçè ¸éêææëì Èéëìéëíéî ¶ö÷øô à Åæçè Èöëæùæúæ á Åæçè Èöëæùæúæ Äóæôæ â Åæçè Èöëæùæúæ Àõêæóæë ã Åæçè Èöëæùæúæ ¶õëììæôæ ä Åæçè Åõûøêæøæë Àæëìöùõ Ýå Åæçè Åõûøêæøæë ¶æêæøí ÝÝ Åæçøûæóõë Åõûøêæøæë Àöóæôé ÝÞ Åéóæ Èæëæíé Ý» Åéóæ ¸öóøëì Ýß Åéóæ ¶é÷éùéë Ýà Åéóæ Åéóæ÷éçæìø üÄȺ·ý ÆÅ·¸ñ ÅǶ·Ë Àø÷çõôþ ¼ôéÿöê Åõúõùæóæë Å·¸Ä¼·¶¹¾ñÅǶ· ¶·ýľ ÞåÝå
Ýß á à à Ýä Ýå Ýâ ÝÝ Ýâ Ýä Ýå Ýà ä â à Ýáä
¼¹º·½·¾·¾ ŹÀ¹ý·¶·¾ ÂÃÂà ¿·¾ ÈĺĶ ¿Ã ¼ÄÀŹÀÈ·À ¼ÁÇÊþÀà Àĺ·¹Àà Ķ·Á· ¶·ýľ ÞåÝå ¼¹º·½·¾·¾ ¿·À·Á ÂÃÂà ÄÅÂÀ ƼÁÇÈǶÃÉ ¿·¾ ¼Á¹Ê¹¾¶ÃÉË ÌÍÎÏÐ ÑÐÒÌÏ ÐÏÓÔÎÏÕÑÖ ÌÍÎÏÐ ÑÐÒÌÏ ÎÖÑÏ ÛÍÌÓÖÛÖÜ ÓÔÜÖÍÛÖ ×ÍÌØÖÙ ÛÖÌÖØÒ ×ÍÌØÖÙ ×ÍÌØÖÙ % ÓÔÎØÍ ÌÔÜÐÖÓÖÛ Ï Ï ÛÔÛÖÓ Ü Ï Ï ÛÔÛÖÓ % ÌÔÜÐÖÓÖÛ ÖÍÛ ÌÍÎÏÐ ÑÐ ×ÍÌØÖÙ ÓÔÎÖÚÖÛÖÜ ÓÔÎÖÚÖÛÖÜ ÓÔÎÖÚÖÛÖÜ ß à á â ã ä Ýå ÝÝ ÝÞ Ý» #¿ÃÊñåò äïÝßä âïààá Ýáïâåà ÝèÞÝ Ýåïã»» ð ð ð ð ß Ýàâ ÝáÝ åèå» âï»äá ßâèáä Þäã ßãà ÝáÞèâà »ïàÞâ ð Ýßß Ýßß ð ãïâÞÞ ð ð ð ä ð Ýß Þãà Þää åèåà âï»ÝÞ Ýïàáâ ÞÝèß» ààá Þåá »âèåà ð #¿ÃÊñåò Þäïââä ð #¿ÃÊñåò áå ÝïÝ»ä ÝïÝää åèåà Þåãßâ áïáãÝ ÝïàÞã ßÝèãÝ »Þèß» »ïáàà Ýïßßã ÝïßàÝ åèåå Þ»ïâáá ÝåïÝäà ßÞèäå ßïãåá Ýïâßà » »áè»Ý ÝÞã ÞäÝ ßÝä åèßß Ýßïáßá ãïÝâã ààèãß Þïå»å à»èÞÝ »ïãÝà Þß ÝïßáÞ Ýïßãá åèåÞ ÞïâáÞ ð ð ð ð #¿ÃÊñåò #¿ÃÊñåò ð ð ãàâ ð ð ð ð »ää »ää ð Ýää Ýää ð Þïäåá ÞïÝåÝ âÞè»å ÞàÝ ÝàÝ áåèÝá ßáÞ ÞïáÝ» åèÝã ãàïãåä ÞåïáåÝ ÞßèåÝ ãïàÞá ßïÝàß ßãèâÞ »ïåâà ßâ Ýïâá» ÝïãÝå åèå» âï»âå àï»ãã â»èÝÝ äãÞ ãßÞ ãàèâß ââ ßàá à»» åèÝâ ãïÞ»á Ýïàâå Ýäèåá âåÞ ßá áèàà Þã Þä» åèÝå Þïáâå ð ð ð ð #¿ÃÊñåò »ÞÝ äïääá ÝãïÞåà ÞãïÞåÝ åèàà Þ»»ïäÝÝ àäïãåã Þàèàâ Þ»ïàäÝ ÝÝïÝäá ßâèßá
$% JB FIKB B LB F '6&6
I
DI
&
' & *+, -.**/0 %-/0-/1-2 ' *+, -.**/0 %-/0-/1-2 7*8*
*+, -.**/0 %-/0-/1-2 :.*7*/ *+, -.**/0 %-/0-/1-2 ;<=8 ( *+, %;/*>*?* ) *+, %;/*>*?* 7*8* 4 *+, %;/*>*?* :.*7*/ 3 *+, %;/*>*?* :/00*8* 9 *+, :A=.*=*/ */0;>: &6 *+, :A=.*=*/ *.*=1 && *+=A*7:/ :A=.*=*/ ;7*8&' -7* %*/*1& -7* ;7=/0 & -7* -<->-/ &( -7* -7*<-+*0=
$% B & C;/*? :?:>*7*/ *+=A*7:/D-7* & C;/E:? *+, -.**/0 %-/0-/1-2 ' C;/E:? *+, -.**/0 %-/0-/1-2 7*8*
C;/E:? *+, -.**/0 %-/0-/1-2 :.*7*/ C;/E:? *+, -.**/0 %-/0-/1-2 ;<=8 ( C;/E:? *+, %;/*>*?* ) C;/E:? *+, %;/*>*?* 7*8* 4 C;/E:? *+, %;/*>*?* :.*7*/ 3 C;/E:? *+, %;/*>*?* :/00*8* 9 C;/E:? *+, :A=.*=*/ *.*=1 &6 C;/E:? *+, :A=.*=*/ */0;>: && C;/E:? *+, :A=.*=*/ ;7*8&' -7* -<->-/ & -7* %*/*1& -7* ;7=/0 &( -7* -7*<-+*0= $% BB ' F=<*> *E;7 $% BBB $% =<+:8G 8-H;. :?:>*7*/ DI '6&6
%
& ) ( ( &9 &6 &4 && &4 &9 &6 &( 9 4 (
$% ! " ! " #!# ( ) ) 3 ()4 &5'6(
3 &99 ( 4 )( ' 39 (9 (' &566& @
5)4 ')9
59
6 &5&96 43) &5&36 &5')9 39 &(5'''
' &(5() &6' @ &6' & & & &4' &4) &( &9& &56&6 ') &56 ) @
)6 )6 '6
&)9 &
6
6
@ @ @ @
(
&'
&'
&4 && &9
) 4(
& ( &
9
&6
'&
)&
& 4
9
' @ @ @ (6 &'6 ( @ @ @ @
& @ ' 6
' 6
& 4
9
' 6
MNOPQ RS TNUVWNX YNZ[XNX WPZPQ[\N]NNX UP^P\NMNX W]N ON_N] W]`[X^[ ^VQNP^[ VMN]N MN\VX kqjq X`
UNOVWNMPXU`MN
YVZQN\ WPXiViVU
WV^UP^ZN^
j
k j Urst Ouvrrwx Zuwxuwyuz k Urst Ouvrrwx Zuwxuwyuz V}r~r R Urst Ouvrrwx Zuwxuwyuz ^vr}rw l Urst Ouvrrwx Zuwxuwyuz M~ S Urst Zwrrr m Urst Zwrrr V}r~r n Urst Zwrrr ^vr}rw o Urst Zwrrr Mwxxr~r p Urst U
vrrw ^rwx jq Urst U
vrrw Mrvry jj Urs
r}w U
vrrw ^}r~u jk Uu}r Zrwryu jR Uu}r O}wx jl Uu}r Muuuw jS Uu}r Uu}rusrx
YVZQN\ WP]^PXMN^P
R
jl m S S jp jq jn jj jn jp jq jS p n S
l kjR{lol nq{mpR Sn{qqj mR{mSl Rjq{Rol joo{pql jpS{SSR jqq{llR jkm{jqq oR{lRl mR{oqj ljq{loj jon{mSk pj{SSR jqn{lSp
jmp
k{knq{Spm
YVZQN\ WP^P]MN YNZ[XNX UP^P\NMNX W]N ON_N] N^UP^ S jo{mqR Rm{kjm jn{qmo jo{jmS n{Rlo jn{nSn n{mkm S{qqS oo{oRj jm{qjm jl{jjm jn{qSk kmR{oqR jjtmk
N^UP^ abcdedfgh abchgdcbd YNZUP^iN U`ZP]^[NQ j{mlS q q q j{kRj m{koj S{njR | k{kmR | | R{jkp j{mSS lRS |
m
q q q q nkk loR k{jmm loR q q q ko{opq p{mRq k{lqn R{Rnq
n lR{Sll jS{jRq jm{mkk jq{Sok Sp{RlR lm{pjm Rm{SRS jo{jkm Sl{okm lj{oRl o{joq mq{lqm kp{jmm jo{npo kS{qnm
o k{oqo Sqqq jqqq kqpp l{qqq kj{Rqq S{qqq jkSqq lS{qqq jS{qqq mSqq kk{mlR k{qno jq{qqq Skqq
kk{RSk
lo{jSj ktjk
loS{qol kjtRm
jmq{jko ntqS
^s~ ir}r N kqjq{ ir}r Yru} kqjq Tr}r}rw Yvr
wyy w~}
r r~ rr ywxrw vr
wyy w~} UNOVWNMPXU`MN
iNXN ^P\NM |
q q q RR{Skp Sn{llm m{oon q j{SkS j{qlm q jn{qqq RRq jR{qnS q jRq{oRo
YVZQN\
%
p mm{mqq kq{jRq jn{mkk jk{moj jRS{qlj jlp{lpl nl{lmm Ro{lSn jkj{Rnj mS{Sqm jp{moS kkq{opp So{onS So{oRj Sq{mpo
jq Rjtkq kotlo Rqtpk jptpk lRtSj nptjl Rotqo Rotkp pmtkS notSj RqtoS SRtoj RjtRn mltkm lntjo
j{jjq{RSm lotpq
lotpq
¡¡ ¢ £ ¤¡ ɵ¡¡ Ê¡ ¦·¥· ¡¡ É
¶É
¥
¦ ¥ ¨©ª «¬¨¨® «®«¯«° ¦ ¨©ª «¬¨¨® «®«¯«° ¹¨º¨ ¨©ª «¬¨¨® «®«¯«° ¼¬¨¹¨ ± ¨©ª «¬¨¨® «®«¯«° ¾¿Àº § ¨©ª ¾¨Â¨Ã¨ ¨©ª ¾¨Â¨Ã¨ ¹¨º¨ » ¨©ª ¾¨Â¨Ã¨ ¼¬¨¹¨ Á ¨©ª ¾¨Â¨Ã¨ ¼®®¨º¨ ³ ¨©ª ¼ÄÀ¬¨À¨ ¨®¾Â¼ ¥· ¨©ª ¼ÄÀ¬¨À¨ ¨¬¨À¯ ¥¥ ¨©ÀĨ¹¼ ¼ÄÀ¬¨À¨ ¾¹¨º« ¥¦ «¹¨ ¨¨¯« ¥ «¹¨ ¾¹À® ¥± «¹¨ «¿«Â« ¥§ «¹¨ «¹¨¿«©¨®À
£ À¿©¼ºÅ ´¨¹¨ ÃƼà Ǧ·¥·È² ´¨¹¨ £¨¿Ã«Ã¹¼Æ Ǧ·¥·È
£ ¤ ´
´¡ £
¥± § § ¥³ ¥· ¥» ¥¥ ¥» ¥³ ¥· ¥§ ³ » §
±²§±± ¦¥²¥» ¥»²¦¦ ¥¦²Á¥ ²± Á²¦¥ ±¥²§§ ²±Á §Á²Á¦ §»²±¦ ¥±²Á· Á²·±³ ¥²¦±± ¦Á²·ÁÁ §²·»
£ § ±²§¦ ¦·²¥· ¥»²¦¦ ¥¦²Á¥ ²± Á²¦¥ ±¥²§§ ·²¦ §²³·Á §²Á± ¥±²Á· Á²·±³ ¥²¦±± ¦Á²»³Á ·²¦»
¥³
¥²·¦§
·¦²¦³±
%
³³ª§³ ³§ª·» ¥··ª·· ¥··ª·· ¥··ª·· ¥··ª·· ¥··ª·· ³¥ª± ³ª»± ³Áª³¥ ¥··ª·· ¥··ª·· ¥··ª·· ¥·¦ª§ Áª¦ ³Áª¦§
¡ ª¡¡ ËÌÍÎ ÏÌÐÍÑÏÎÐÒÎÓ ËÔÏ ÚÛÏÜÌÝ ËÌÍÎ ÏÕÓÖÌ×ÌØ Ï×ÙÌÐÎ ÏÌÐÍÑÏÎÐÒÎÓ ËÔÏ £ % ¥¥ ¥¦ ¥ #´¡µ¶·¸ §± §± ¥··ª·· #´¡µ¶·¸ ½ ½ ¦ §³ª·³ ±± #´¡µ¶·¸ #´¡µ¶·¸ »§ §±ª» ±¥ #´¡µ¶·¸ ¥Á ¥Á ¥··ª·· #´¡µ¶·¸ ¦§ ¦» ¥·Áª·· »· »· ¥··ª·· ³ ± ±ª· #´¡µ¶·¸ § § ¥··ª·· Á»³
»±·
Á±ª¥³
âøåá ñ äåçåëâå äåáâêâëâë æååãââë æåçÞâ äâíâ äåæåçÞâ èéçàâá äçé îëî ßáâåî ßâçâ âãßë ðï äåáâêâëâë æååãââë æåçÞâ æâøßäâåëæéâ
ëé ï
ï ð ñ ò ó ô
ï ïï ïð ïñ ïò ïó
ð æõö÷ øùúõõûü àùûüùûýùþ æõö÷ øùúõõûü àùûüùûýùþ ßõõ æõö÷ øùúõõûü àùûüùûýùþ úõõû æõö÷ øùúõõûü àùûüùûýùþ æõö÷ à ûõ õ õ æõö÷ à ûõ õ õ ßõõ æõö÷ à ûõ õ õ úõõû æõö÷ à ûõ õ õ ûüüõõ æõö÷ æúõõû õûü æõö÷ æúõõû õúõý æõöõû æúõõû õù æùõ àõûõýù æùõ ø ûü æùõ ù ù ùû æùõ æùõ ùöõü
äßæåàâ ñ
Þßàáâã
ö äù ú æ õõû æâøßäâåëæéâ âãßë ðï
ïò ô ó ó ï ï ï ïï ï ï ï ïó
Þßàáâã äåæåçÞâ èéçàâá
Þßàáâã êâëì íîáâêâëî
ò
ó
ÿ ÿ
ÿ
ÿ ÿ
% ô
ÿ
ðó
ïï
ô
ï
ÿ ÿ
ÿ ÿ
ó
òó ñóò ÿ
ïôïñ ï ÿ
ïô
ï
ïïôñô
#íî #íî
#íî #íî
#íî
òñ÷ð ï÷òð ï÷
#íî
#íî #íî #íî
ñð÷ñô
ôó÷ò
! "!! #$! % #& '! #& %RS&!#& #T#& % $! 4:3: !R 3
!QR
##)#
4 3 ;<= >?;;@A )>@A>@B>C 4 ;<= >?;;@A )>@A>@B>C F;G; ;<= >?;;@A )>@A>@B>C #H?;F;@ 5 ;<= >?;;@A )>@A>@B>C IJKG 6 ;<= )I@;L;M; 7 ;<= )I@;L;M; F;G; 8 ;<= )I@;L;M; #H?;F;@ ;<= )I@;L;M; H@AA;G; 9 ;<= HNK?;K;@ #;@AILH 3: ;<= HNK?;K;@ ;?;KB 33 ; 34 >F; );@;B> 3 >F; IFK@A 35 >F; >J>L>@ 36 >F; >F;J><;AK ()$ #KJPI? HMHL;F;@ !QR $! 4:3:
35 7 6 6 39 3: 38 33 38 39 3: 36 9 8 6 379
% #& U56D69 $W #& U7:$VW % ()$ *+,-.-/+ ()$ *+,-.-/+ 012 012 5 6 7 8 D D D E97=:: 7E93=:: E95 3E757 54 4E75 3E345 8E535 D D E4: 3E355 9E4 3E9 36=:: 5E57 E477 64E35: 47E8:7 63=44 48E7:9 4E57 46E5 35E3 67=:: 35E59 9E4 3E835 3E374 68=48 44E:3 3E95 3E74 6E733 53=37 33E:7 6E974 45E543 33: :=56 38E754 377 3E359 5: 6=63 3E448 : E968 97 4=76 E98 3E763 E93 33E83 :=3: 3E836 E54 39E77 37E:3 :=73 33E:45 9E47 9E3 6E348 64=44 E83 7E376 5E533 695 3=58 4E:3 3E487 457E:3: 3:4E7:8 53=83 35E777 93E699
%
9 88=54 54 5= 86=36 3:=33 7=57 7=49 6=8 :=95 45=79 54=8 56=4 9=3 8:=43 7=9 73=73
% #& '! #& % ()$ *+,-.-/+ 012 3: 33 34 E97 793 88=54 7E74 4E88: 54 3:E795 3E355 3:=8: 3E75 5E769 5=38 89E859 66E385 79=3 9E7 45E:33 7:=63 6E856 4E3:6 69=85 45E8:: 33E758 58=36 54E:7 487 :=77 4E587 833 4=84 8E65 4E68 4=95 68E75 4:E396 6=:5 :E9: 46E9 =76 3E699 33E494 7:=83 7E545 3E8: 49=33 5:E83 4:3E39 59=5
XYZ[\ ]^ _Y`abYc dYceXY afeY faZag h[ciYbYX `Ybfa\ jkieah bgkecfe fa\Yd[fe aXYgY XYqac
ck
`YZabYX[cl`kXY
`m Z h
`m Z h a ] `m Z h f `m Z h X `m h `m h a `m h f `m h X ^ `m ` f `m ` X ` ` f
` h ] ` Z ` X ` `
baf`[fhYf ]
pah\Yq f¡ b¢ ` `YZabYX[cl`kXY XYqac
daf ie i[fYl`[\m [ci[hef f[iYcn o Z[gYX pah\Yq i[fYl`[\ rstuvw xvyz % jYcn ieZ[ge [ci[hef pah\Yq daf {|}~| vsu `Ybfa\ jkieah x{|st #iel
^ #iel #iel
^^
m
]
^
#iel ^ #iel ^
]
]
^^
]m
£¤¥¦§ ¨© ª¦«¬¦£¤¬¦ ®¯¯« ®¤«¤° ®±¬²«±±³ £¦«°¤®¤ª °±´µ¤±®¬ ª«¯´±¬± ¬·§¤×¦¬± ·£¤«¤ £¤°· ¼©»© ¯
·±£ £«¤¬¹·¬± ®¤«¤°
»
¼
¶·¸§¤° ª¦®¯¯« ½
» ·£® ÁÂÃÂÄÅ ª¸± ¥ÆÇÈÄÅ ¼ ·£®Á ª¸± ÁÂÃÂÄÅ £ËÌËÍËÄ ½ ª¸± ÁÂÃÂÄÅ ¸ÂÄÂÐË ¨ ·£® «¬·® §±· ²¦®¤³¦ £¤°·¤
¶·¸§¤° ¬ÈÌÃÑÒÓ ªÒËÔÆÕ ²ÑÖÑÍÂÇÂÄ ²¤¥·ª¤£¦º²¯£¤ £¤°· ¼©»©
®¯¯« ®¤«¤° ¶¸§ ¬¤¸ª¦§ ¶¸§ ª¯¬£±¹ ®¤«¤° ®±ª¦«±²¬¤ °±´º¤±®¬ ¨ ¾
»É¿»Ê ¿½Î © »É½½©
»É¿»Ê ¿½Î © »É½½©
½É¾Î¾
½É¾Î¾
µ
% ª¯¬±£±¹ °±´µ
¤±®¬ ¿ #®±´º©À
¼ © ¼
¨
#®±´º©À #®±´º©À #®±´º©À #®±´º©À #®±´º©À #®±´º©À #®±´º©À #®±´º©À #®±´º©À #®±´º©À #®±´º©À #®±´º©À #®±´º©À #®±´º©À #®±´º©À
µ ©Ï½» © ©Ï»¾
©Ï»»
ØÙÚÛÜ ÝÞ
ßàáÜÙâ ãàäßàäåÙä èÙçÙØ ßÙÜÙä èÙçÙØéèæäÙéùæä éÛÜÙ ÙäÙä åÙäååàÙä ßæçÙøæ ÙèÙäÙ éÛÜÙ ÙäÙä ãÛ ÛâÙØÙä æ àÜÙçÛ æ àØÙèÙ ØÙâàäêûÞû ßàáÜÙâ ãàäßàäåÙä ãàäßàäåÙä åÙäååàÙäßæçÙ ä ÙèÙäÙ éÛÜÙÙäÙä ãÛ ÛâÙØÙä èÙçÙØ ßÙÜÙä èÙçÙØ æäÙé % ßàáÜÙâ ßàáÜÙâ ÞÞ éïðñòðóôð õöö ê ë Ý ì ÷ í î #øæùúûü áþ þ þ ëíí ÞíÝ ìëû Þê ãôýö Úþÿ ô ô Þê íî î Þí þ þ àôô êêí Úþÿ ôôôô áþ ëÝêÝÝÝíí ÞÞÞí ëíêÝûíê êêöûö÷ûÞê þ þ òÿôô í ëÝ ãôýö ãôýö Úþÿ áþ ÷ Ý ÷ áþ þ þ Ø óï êî êííêì êí÷êê ÷ ÷ #øæùúûü ìí ãôýö ãôýö ááÚþÿ
ôôôôôðô ôô Ý ìûë ûî ãôýö ôðô à ì ìí ìî ÞÞî ûö òÿôô ÞëÞ î ãôýö áá
ôôôðô ÞêëíìíÞûìê ÞÞûêí ÞêÝíí êíîê ûöûöêêûûêû ôô ãôýö ôðô Øò êûì î ãò ÞÞíÞëëÞÝ ÞÞíÞÝÝÝìî Þêë ûö÷Þû ÞûÞÞ ãôýö ãôýö ãò ô òïÿïÿôôãòïôïô ïÿØôÿôôïôôï ò ôþ íûëÝêìû íÞÝë ÷ Ýêî êû îê ãôýï Þ êë Þ îöêë #øæùúûü ô áô ôþ ÞêÞë ãþ ÷ ô Ú ï î ë Þû ãþ ÞëÝ Þ Þëì Ýû ûöûöëêûî ÝÝë ÞÝÞì ãþãþôô ãþØþóþ þ Þëû ëÞÞ Þëû ëìíêë ôóþýôï êÞëÞëê êîì ÷ êÞëêîì ûöûÞ #øæùúûü ÷ àÚ ßàáÜÙâ æ îíë êêêìûì ÞûëÝÝ ÞÞêíî Þöûê è #øæùúûü ôö Þ Þ èè öàõöéòóò ô û þò Ú ô ñô Úþÿóþ ÝìÞû íÝêûí ÝÞû îëÝêûÞê ÞÞÞ êë èè àà øô áôÿ ô Øôÿôï îûí ûö÷ûê îî ë íîê Ü
ï ãò ôò Øôï ô Þê ì Þ ÷ èô ïÿô á ôôðô #øæùúûü Ýì èè àà é ôó ÷ þ ö ãô þï áô ôþ #øæùúûü ÷÷ #øæùúûü þ ö èô ïóýï ðô áô ôþ íî èè ààøéÙóï á ôôðô òÿôô ë î öûí ô ê Ý ê êí è àø çôÿô ô áôôó ð á ï #øæùúûü ÷ è àø äþþ ô á ôôðô #øæùúûü ÷ ÞûÞÞ èè àø Ú ï ëÞìûÝí ê ììÞÞ ëíìûÝíûû Ýêê Þö÷Þì þñ á ôôðô Øò ôô à èôáôôþòóýþ÷äòóýþ ÷ ÷ #øæùúûü ÷ ýö èè ôðô þ #øæùúûü ÷ Þê è æðÿáþôóþóáþþ ãþ ôóþýô ï ÷÷ ìëÝ ìëÝ ÷÷ ìí ìí ô ãþôóþýôï ê ê ôóþýôï ëÝ èè ã
ôáô ãþôóáô ÷ î î ÷ #øæùúûü þ ô ÷ #øæùúûü ìí èè éô ÿþôó ôô ãôð áô ôþ ÷÷ þ #øæùúûü #øæùúûü î èè ÚïØþ ðòô ò áô Üôïò áþ ôôôðô á ôôðô ÷÷ #øæùúûü è ô ô Øþó ôðþ Úôï á ôôðô ÞÞ êì ëí Þ ì î ÷ ÷÷ ë êÝêî ÞûÞÞ èè àÚòåïòðïô Øþóþ þ îûÝ ÞÞÞûìëÝìû ÷êî ô Øþóþþ îëÝ áô Ý ì ûö ûì ÞêÞë èè àâòÚïóô áïÿô Üòóýòô
ô Ú ï êëîûÝ íÞûÞ ê÷ûì ÷ #øæùúûü þþô Ùóïô ÞÝÞì èè ãôÿ Þíëû îûÞî êë÷Ýî êí ûöÞÞ ò áô ôþ #øæùúûü Ù è ÙÜ øö çôï ÿôóò êÞÝí ÞìÞû àÚ ßàáÜÙâ ææ êÞûÞ ÞëÞîû ëÝîêì íêû ûöÞ Þ ôô ô ô ñòð ÿô ô ßàáÜÙâ Þûìêû ëìÝëîì ÞÝÝííë ÞÞî ûöê ßàáÜÙâ éÛäøàøàã ãÙÚàéÙØÛäúãØÙ êêîûìí êêîûìí éÛÜÙÙäÙä ßàáÜÙâ ÙãàéÙä ãàäßàäåÙä % Ýöêî Þìöíûî ïóýò éþ ÿ ãòðòôô ãÙÚàéÙØÛäúã ØÙ ØÙâàä êûÞû
! "#$ %&$$ '"!$
$# '
%$ '" ($
))') "%"))" ("#
%#:6)$") "4") # !$ 2-2
$:
"#$ '"!$
-
!
! &$*
% &$*
))')
+
'"
%,
"%"))" ("#
.
/
! "') )4
5
5
#()6728
. #
! "') '!""
5
5
#()6728
!
"
-09
1
2.
-
0
-22322
1031
#()6728
3-
0
%,
1
#
.
))')
"%"))" ("#
0
! "')
.
+
'"
- #
%"'"
232
;<=>? @A
a>=F;FGBY;>kR>IJ<R>BRJ m C=<; Y>B>kJa j>?R>G<;RJ F;
BC
C=<; >R>BRJ
B=F;FG
j>BY
C=<; Y>B>kJa
a>;>kR>IJ<
%
a>=F;FG
#IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN
RSTUVWX YSZ[\] ^[WT[_` a[USb[cV\ aVc X
* EV\`_ dU[c X eV\`_ dU[c f[\] g[WS_ cVW_VZ`[ S\cSh bVi[f[\[\ hV_Vg[c[\ Z[_[W
j>BY
a>;>kR>IJ<
% #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN
pqrst uu
sps
s~qq rqp ss rst xswwp vs
rqp ¡
wtq¢s
wpqq pqyw {z
vs
rqp
srwpwyq
z
{
|
sps
s~qq vwxtqy
%
u
}
#~ #~ #~ #~ #~ #~ #~ #~ #~ #~ #~ #~ #~ #~ #~ #~ #~ #~ #~
z { | u }
v
£¤¥¦§ ¨©
ª¦«¬¦£¤¬¦ ª¦®§¯¬¤ «¦¬¦ª °¥¤£ ±¦¦«¯² ª«°Ä¯¬¯ ¬®§¤Þ¦¬¯ ®£¤«¤ £¤µ® ·Æ¶Æ
ª¦®§¯¬¤ «¦¬¦ª °
²¤¥®ª¤£¦Å²°£¤
¶
·
ª®¬²¦¬´¤¬
¸
¶ ²º»¼ ¥½¾ºº¿À ´½¿À½¿Á½Â
«¦¬¦ª
«¦¬¦ª
°¥£ ±¦¦«¯²
¨
©
¹
¸ ²º»¼ ¥½¾ºº¿À ´½¿À½¿Á½Â ¬Í¾ºÈº¿
© ©
·Æʷ˶ Î
% ¹
#ïÄÅÆÇ
¶¨
· ²º»¼ ¥½¾ºº¿À ´½¿À½¿Á½Â ®ÈºÉº
¨ ²º»¼ ¥½¾ºº¿À ´½¿À½¿Á½Â £ÏÐÑÉ
³®´§¤µ
©¸ÊÌÌË Î
·¹©¼Æ¨
#ïÄÅÆÇ
¸ÆʹÒÌ
¸ÆʹÒÌ
#ïÄÅÆÇ
ÕÖ×Ø×ÙÚ
ÕÖ×Ø×ÙÚ
#ïÄÅÆÇ
¶¶
¶¶Òʹ¸¶
¶ÆÆʨ̸
Ò¨¼¹Ë
¶Ì
ËÆÊÆ̹
Ҩʷ˸
˸¼©Ò
¶Æ ²º»¼ ²ÍÛѾºÑº¿ £º¾ºÑÁ
¶Ë
¸Ë̶©Ì
¸Ì¸·¶¹
˸¼ËÌ
¶¶ ²º»ÑÛºÈÍ¿ ²ÍÛѾºÑº¿ ¬ÏȺɽ
¶Æ
·Ìʹ©·
··ÊÒƨ
Ò·¼¨Ì
¶· ²½Èº ´º¿ºÁ½
¶©
¸ÌÌʸ©Ì
¸ÌÌʸ¹Ò
¶ÆƼÆÆ
© ²º»¼ ´Ï¿ºÓºÔº
¶Ë
¹ ²º»¼ ´Ï¿ºÓºÔº ®ÈºÉº
¶Æ
Ì ²º»¼ ´Ï¿ºÓºÔº ¬Í¾ºÈº¿
¶Ì
Ò ²º»¼ ´Ï¿ºÓºÔº £Í¿ÀÀºÉº Ë ²º»¼ ²ÍÛѾºÑº¿ ¬º¿ÀÏÓÍ
¶ÆƼÆÆ
¶ÆƼÆÆ
#ïÄÅÆÇ
¶¸ ²½Èº ¥ÏÈÑ¿À
Ë
¶¨ ²½Èº £½Ð½Ó½¿
Ì
¶¸¨ÊÆ··
¶¹¹Ê¨¶¶
¶·¨¼¶Ì
¶© ²½Èº ²½ÈºÐ½»ºÀÑ
©
¶ÆËʹ¶·
¶ÆËʹ¶·
¶ÆƼÆÆ
¶¹Ë
¶Ê¨¹¸Ê·¨Ò
¶Ê¨Ì¹Ê¨Æ¹
¶ÆƼËÆ
³®´§¤µ
¬ÑлÍÉÜ ªÉ½ÝϾ ²ÍÔÍӺȺ¿ ²¤¥®ª¤£¦Å²°£¤ £¤µ® ·Æ¶Æ
éãêëâ òô
ã êëìçëìæâãõà äæåàç êëìíæä íëäãé æèíæ íàâãëíæ àéãìã éãäàè ðï
çëìíëèéãíë ìàáãä éãè çì
è
éã
õãêàçãéëè õ
ìàáãä éãè çàíõëíáãí
ßàáâãä åæçãèéãà
ï
ð ï
ñ
õö÷ø êùúööûü áùûüùûýùþ
ñ õö÷ø êùúööûü áùûüùûýùþ íúööû ò õö÷ø êùúööûü áùûüùûýùþ é ó õö÷ø áûö öö ô õö÷ø áûö öö àöö õö÷ø áûö öö íúööû õö÷ø áûö öö éûüüöö õö÷ø õ úö öû íöûü ï õö÷ø õ úö öû éöúö ý ïï õö÷ öû õ úö öû íöù ïð õùö áöûöýù ïñ õùö ê ûü ïò õùö éùù ùû ïó õùö õùöù÷öü
ò ïò
÷ çùú õ ööû õãêàçãéëè õéã éãäàè ðï
í
êëì çäêí î
%
ó
ô ððÿññô
ï
ñ
ïÿó óÿôï
ðóÿòóð
ïòÿò ï
òïÿóòñ
ðôÿô
ïï
ï ÿ
ïñÿóñò
ð õö÷ø êùúööûü áùûüùûýùþ à ö ö
ßàáâãä
ðñÿ ó
ã
ô
ï ÿò ð
ó
ðÿóòï
ó
ÿ
ï
ï
ï ï ï
ïó
ó
ïô
ïÿóï ïñÿï ïÿô
òÿï ñ
ïòÿðôð
ïïÿ ñ
ÿ
óô
ïóÿôóð
ÿïðò ïïÿòñ
ò
ïòòÿð ó
ïÿðïó
ñ
ï ÿ
ðï ÿ
ñ ò
ñøôó ðñøó
ó øñï
#åæ
ô ø
óôø ñ ôòøòó
#åæ
ô ø ï
ñø óø óøó ñø ôóøóð
ôøñ
ôôøðï
!" #$%"% #&%'"! "$ %$ !" (#")(& #$&Q*"%* %W%* $ " 8>7> "& 7
(#")(&
8 7 (?@A BC??DE BDEBDFBG 8 (?@A BC??DE BDEBDFBG I?J? 9 (?@A BC??DE BDEBDFBG %KC?I?D (?@A BC??DE BDEBDFBG LMNJ : (?@A LD?O?P? ; (?@A LD?O?P? I?J? (?@A LD?O?P? %KC?I?D < (?@A LD?O?P? KDEE?J? = (?@A (KSNC?N?D %?DELOK 7> (?@A (KSNC?N?D ?C?NF 77 (?@NS?IKD (KSNC?N?D %LI?JB 78 (BI? ?D?FB 79 (BI? LINDE 7 (BI? BMBOBD 7: (BI? (BI?MB@?EN
#%(%% 9
7 ; : : 7= 7> 7 77 7 7= 7> 7: = : 7;=
%NM@KJU #JBVLC (KPKO?I?D (#")(& " 8>7>
#&%'"! #$ !' #$" "!*$* #$ : ; < = H => == 9 7=8 H 9< < H =9 >A<; > > > 9A<: 8 H :8 7;A< ; 77> 78 8<; 7;A< < 7> <: 7; ;A<: H H 7<= H 7<= H H H 7 H 7 H H 7=8 H H 7=8 H =8 := ; H 7: : 8 89 H = 8A< 7:= =8 :8 H 9>9 :8A< 7= 78 ; > A=9 ; 8 8< 77 ;= H 7; 8 H H 9 9<=
<87
=8:
8T7=
7A<:
#$%"% #&%'"! % !' #$" "!*$* +,-./012 /3456 7> 77 78 79 7 877A8> :7A:; 7>>A>> H ;A<< :>A: 7:A<9 7>>A>> >A<; :=> <>A>> 9A<: A;= 9 7>>A>> 7;A< 9A9; 9 7>>A>> 7;A< 9A9; 9>A7 8<8A>: :>A>> ;A<: H 7>>A>> 7>>A>> H #!*Q)>R H 7>>A>> 7>>A>> H #!*Q)>R 7>>A>> H H 7>>A>> H 9A:< 7:A= 9A<8 7>>A>> : 89A7 7=>A>> 8A< A9; 77A8; 7A7; 7>>A>> :8A< 98A9= 87;A>= 7>>A>> =A9> A=9 9A< <>A:> 7>>A>> >A:< 9A87 ;8A= 7>>A>> H 8A:; 9A;<
8A:
8A>8
7>>
A
XYZ[\ ]^ _[`a[bXYa[ `cdYe a[eYX d[bc`cX fYZc_YX[bgfhXY XYecb o~n~
bh n
fYZc_YX[bgfhXY n o p ] q r s ^ n~ nn no np n] nq
o ftuv Zwxttyz dwyzwy{w| ftuv Zwxttyz dwyzwy{w| ctt ftuv Zwxttyz dwyzwy{w| axtty ftuv Zwxttyz dwyzwy{w| X
ftuv dyttt ftuv dyttt ctt ftuv dyttt axtty ftuv dyttt Xyzztt ftuv f
xt
ty atyz ftuv f
xt
ty Xtxt
{ ftu
ty f
xt
ty atw fwt dtyt{w fwt Z
yz fwt Xwwwy fwt fwtwutz
icd\Ye fYZc_YX[bgfhXY
_caf[adYa p
`cdYe i\e a[\c`cebjY i\e kl_[`lfaY
n] r q q n n~ ns nn ns n n~ nq s q nr
a
u _wzt fxyz o~n~gktt _wx ftty ftugfwt t
y o~n~
]
m
]]}r^~ ns}n~r nn}~o] nq}pon s^}^q ]o}n^^ s}os~ oq}~r po}pr] oo}^p] ns}^^r r}rn^ ps}]n o~}~q oo}spo
q op}^q~ n]}qor q}]^q ]}~]q ]q}sr p~}qrs q^}or~ ns}sr or}pop on}]op n]}]] qs}s]s os}~q n~}srs nq}rqo
r qpvp^ ^]vo ]vsr orv]~ qsvq sov]q spvq~ r^vq ^nvpp pv^o ^pvqq ^ovq sov]n qpvq^ r^v^q
qps}]o^
ps]}ooo
rvrp
icd\Ye m a[eYX a[eYX s ^ n}p]^ ^nvno ^}~q rnvp~ p}ons q^vrq n}opo p~v]r pq}]~~ ssvp] o]}o^n sv]] nq}pp^ orvpp no}]p~ rvq nq}rrs qvqo n]}]r rsvq] no}]pn ^pvn^ ]^}rpo ^]voo o~}os s]v^] n~}o]^ qvn^ nn}]p srvp~ oqp}^o~
rsv^p
ÊÛ ¤
Åɼʼ ¬¸ÉË ´´ÌÌ¬Ì ¬¼¼ ÌÉ É¼ÌÍ ÅÉÛßÌÊ¼Ì ¼¸à¼Ì ¸É Í¸Ê ¥«¤« ¬¸ÅÊƬÛ
¥ ¤ ¬®¯ °±²³ ´°²³°²µ°¶ ¥ ¬®¯ °±²³ ´°²³°²µ°¶ ¸¹º ¦ ¬®¯ °±²³ ´°²³°²µ°¶ ¼½±¹² ¬®¯ °±²³ ´°²³°²µ°¶ ¾¿Àº § ¬®¯ ´¾²Á ¨ ¬®¯ ´¾²Á ¸¹º © ¬®¯ ´¾²Á ¼½±¹² ª ¬®¯ ´¾²Á ½²³³º ¬®¯ ¬½ÃÀ±À² ¼²³¾Á½ ¤« ¬®¯ ¬½ÃÀ±À² ±Àµ ¤¤ ¬®Àù½² ¬½ÃÀ±À² ¼¾¹º° ¤¥ ¬°¹ ´²µ° ¤¦ ¬°¹ ¾¹À²³ ¤ ¬°¹ °¿°Á°² ¤§ ¬°¹ ¬°¹¿°®³À
Ÿ¼¬¼´¼ ¦
% ÎÏÐÑÒÓ ÎÏÐÑÒÓ ÔÕÑÏÒÖ×Ò ÔÕÑÏÒÖ×Ò ÔÕÑÏÒÖ×Ò ØÒÙ× ÒÚÒ ÚÜÝÕÖÜÔÞÒ ÚÜÝÕÖÜÔÞÒ
¤ §¥·¨© ¨ ¤ª·¨ § ¥·§¤ § ¤©·«¦ ¤ ª©·§« ¤« ·§¦¤ ¤© §ª·¥¨« ¤¤ ¥©·¥© ¤© ¦¥·¦¨ ¤ ¥¤·© ¤« ¥¤·¤« ¤§ ¥·§¦ ¥·¤¨¥ © ¥·¨¤ § ¥©·¥§¥ ¤¨ §©·©¤© ¼À¿®½ºÄ ź°³º¿ ¬½Â±¾²³ ¥«¤«Æǹ ź°È¾± ¬½Â½Á¹² ¬®Æ¬°¹ ¹ÁÀ² ¥«¤«
§ ¦·§¦ª ¤«·¥¥¦ ¤¤·ª¦ §·¦§§ ©ª·¤¥ª ¥§·§§ ¥¤·¤¦ ¤ª·©§ ¤§·¤¥§ ¤©·ª§ª ¤·¨§¤ ª«·«¥¨ ¦·¨¤ ¤©·§« ¤§·¨¦ «¨·¦©
¨ ¨§¯§¨ §¦¯¨ ª¯¦¨ ¦¤¯ ª¯¦ §¤¯¨© ¦¨¯¥ ¨ª¯¨© ¨¯©¦ ª¤¯¥ ¨¯¤ ª¨¯© ¯©ª ©¤¯¤« §©¯¦© ¨©¯
¬¼¼ ÌÉ É¼ÌÍ
© ª §·©ª §« ¤¦·©« ©¦¤ ¤¦ ·¥ª ¤·§ª » ¥·¥¥¤ ¤·¥« ¦§ ¤·¤¦ §«·«« ¤¤¥ ¤·©¦§ ª·¨¨ ¥«§ ¤·¨¦ ¦·¨© ¤«·¤« ¨·©¥ §·ª©¦ ¤«¥ ª·¤¥¨ ©·¦ ª ¥· §·§©« ¤·¦¤ ¨·ª ©·«© ¤ ¤·§§¤ «·«ª¨ §·¤¤« ¤ª·¥ ¥¨·¦¤ §¦¦ ¥·§«© ©·¥ª ¥·¤¤ §·¨« ¤¤·©¦¥ ©ª §·©§ ¤ª¦·©ª ¥¤·©©¥ ¤«¤·¨©
¡
£¢ ¤« ¤¤ ¤¥ ¤¦ ¤ ¨ ¥·¥« ¥¥·¥ » ¤·«¤© ¥¤¨ ¤¤·¥¥§ ¤ ¤·¥¦¤ ¥·««¨ ©·«§© ¦¥ ©§¨ ¤·¥¥¤ §·¤© ¤¥ §·¥¤« ¤·«§« §ª·¤¥ª ©¨ » ¤·¤©§ ¥·©ª¨ §©© © © ¥¤·¤¦ » §¨ ¤·¦« ¤¨·¦¨¨ ·¦ª §¥ ¥·¦¦ ¤©·¤©§ ¥¥ » » ¤¦·¦« §·ª© » ·©¨« ¥«·¥¤ ¦©ª © ¤¥·§¦ ©©·«¥¨ « ¥·«¤¨ ¥·¤§§ ¦¦·¨¤ » §¤¦ ¤·«ª ¤¨·©¨© ¤¥ ¥·«¤ª ¦¨ ¥«·¥¤ ¤¤·ª¤ ¤¦·©ª ¦¥·¤§§ ¦¨§·«§¥
¬¼¼ ÌÉ É¼ÌÍ ¤¨ ¤© ¤ª ¨¤¯§ «¯«« «¯«¦ ª¥¯¦ «¯«« ¯«¨ ¦¤¯© «¯«¤ ¤©¯ «¯«« «¯«« «¯«« ¥¯ª «¯«¥ ª¯¨ §¯« «¯¦¤ «¯«« ¦¤¯ª¦ ¥¯©¦ «¯«¦ ¯¨§ «¯«« §¯ª ¤¯¥¨ ¥§¯§¦ «¯¦« ª¯¥ «¯¤¨ «¯«« ©¯¨ ¥¯§¤ «¯«« ¥¯¨¨ «¯ «¯«¤ ©¯¦ª ¤¯¥« §¯ ¦¦¯§ «¯«« ¦¯«¨ ¥ª¯¦¤ «¯«¨ ¯§ ¥©¯ª ¦¯¥¨ ¦¯©ª %
¤ ¥¨¯«¨ ¨¯§¤ ¥¥¯¨ «¯«« ª¨¯«¦ ¦§¯«ª ¤©¯¦ª ¦§¯ª ¨¯¥§ ¤¯¨« ¦¯ª §¥¯« ©©¯§¨ ¯¦« §©¯ª¥ §«¯¦§
¤§ ¥¯«¥ «¯¤¥ «¯«« «¯«« «¯¤ «¯ª¦ ©¯ª¤ «¯¨¥ «¯«§ ¯ª¤ ¯§« ¨¯¨¦ ¤¯§© ¤¥¯¨ ¦¯¨ §¯¨
¡
¤ ¤«¯¥ ¤¯¥ ¥ª¯¦ «¯«« ¤¯ª¤ ¯© «¯¥¥ ª¯«« ¤¦¯¨¥ «¯«« ¥¦¯¨ ¤¨¯¤© ¨¯¦§ ¨¯§§ «¯¤ª ª¯ª¤
£¢ ¥« ¤««¯«« ¤««¯«« ¤««¯«« «¯«« ¤««¯«« ¤««¯«« ¤««¯«« ¤««¯«« ¤««¯«« ¤««¯«« ¤««¯«« ¤««¯«« ¤««¯«« ¤««¯«« ¤««¯«« ¤««¯««
áâãäå æç èäåéâêëâ ìäíëâí èäîäïðåðèâí ñâêâíâ ñâíðáâñð ìâñâê ïäíéêéá èâãéîâáäíòèóáâ îêóðíñð ñéåâ#äñð éáâêâ áâ éí çç
æ
ç æ
è ã ï è ã ï é è ã ï ñ è ã ï á è ï è ï é è ï ñ è ï á
è è ñ è è á è è ñ
è ï
è ã è á è è
éïåâ
éïåâ
èè
÷ úú úüÿ öõ þý üû ô æ æ ç ç
ùø
úú üü÷
ü
÷ úú ü÷ö öõ þ ô ö
æ
æ æ ç æç æ æç ç æ æ
ç æ æ æç ç æ
ç æ æ ç æ çç
æ
ç
ææ
æ æ
ç ç æ
ùø
úü
ñ! î
è ççòì î " è èòè çç
öþ
áäïîâá ñâïîâ îäíëäåóåââí âðê åðïãâ ø ø ü ü ü úü úüü ùø ùø ùø ùø úü úú úüü÷ úú úüü÷ ÷ü ÷ úú ü÷ö ÷ ÷ úú úüÿ ÷ ú ú öþ öþ öõ öõ ú öþ öõ öõ ú ÿþ þý þ ýü üû ô ô ô ô ö ö ö ö û ç æ æ æ æ ç ç æ ç æ ç æç ç ç çç æ ç çæ çæ æç æ æ æ #ìðòç #ìðòç ç æ ç æ #ìðòç #ìðòç æ æ ç çæ çæ çç çç æ æ ç ææ æ æ çç æç ç ææ æ ç æ æ æ ææ æ æç
ö
ç
æ ç æ ææ æ æ æ æ
æ
ææ
ç ç
%
îéñèäñïâñ
úü
%
èâãéîâáäíòèóáâ
âïãâí
%
íó
ø
$%&'( )* e'gW'h$%W' $'Ke%$ NKNK R%h e'hi'(j(%%h K%C%h%h k$NeKl W'c%$ K'hNgN$ C%&Ne%$'hUCj$% egjTShWS WN(%n'WS N$%g% $%cNh ;B*B
*
; * CDEF &GHDDIJ KGIJGILGM ; CDEF &GHDDIJ KGIJGILGM NODPD < CDEF &GHDDIJ KGIJGILGM WXHDODI = CDEF &GHDDIJ KGIJGILGM $YZ[P ) CDEF KYID^D_D > CDEF KYID^D_D NODPD ? CDEF KYID^D_D WXHDODI @ CDEF KYID^D_D $XIJJDPD A CDEF CX`[HD[DI WDIJY^X *B CDEF CX`[HD[DI $DHD[L ** CDE[`DOXI CX`[HD[DI WYODPG *; CGOD KDIDLG *< CGOD &YO[IJ *= CGOD $GZG^GI *) CGOD CGODZGEDJ[
bNK(%c
*= > ) ) *A *B *? ** *? *A *B *) A ? )
< * ) \ ) *; ; * ** A * )= ;> *@ )=
*>A ;B;
W[ZEXPd ePGJPDZ CX_HYIJ ;B*BURDOD ePGfYH CX_X^DODI CDEUCGOD OD^[I ;B*B
*>*
*=)
69
? *BBFBB
#RSTUBV
>BFBB
#RSTUBV
>BFBB *BBFBB *BBFBB *BBFBB *BBFBB *BBFBB *BBFBB A;FBB @BFBB @@F@A A)F;= ABFB>
*aA;<
*a>))
*aBA*
>)FA;
0/ /3 . / -
,+ *;
A ** *< ; ; *B *; *< *< *@ > ? ) * @
*
**;
?B
/:0 69
*) *BBFBB >;F)B )BFBB Q Q )BFBB Q =>F*) =>F*) ??F?@ @;F)B
21
0/ /3 . / -
,+ *>
$NeK (%Shhm% 0/ /98 0/ : . 47 . /0 ,-+ 645 ,-+ 69 3
<** @* ; *AA ?; Q @@ *a;=< =@@ ;B= ?B)
*? <** ;; * *> *AA )@ Q @@ @?* =)? *A* ))= ;); @= *=B
=aB);
/:0 69
21
0/ /3 . / -
*@ ;B *>; );FBA ;; *BBFBB * *BBFBB = ;)FBB >* ) ;B <=F=@ Q #RSTUBV @; A< >=F>= =;; A;F<= *?; ABFB) =*< ?=F)) ;<< A;F=> )= >=F;A *B) ?)FBB
,+ ;* @) >?A ;A* *?A ;;< *a<;> ))) ;;> *aB@* );> *@@ ;<<
;a<*=
>aB?@
?*F<<
bNK(%c $NeK 0/ /98 0/ : . 47 . /0 ,-+ 645 ,-+ 69 3 ;; ;< >?A ;=* ;)* *)* =B ;; ;;< *A< A)= >*; );= >> ==> =BB *?? *;< *=B *B) )aB;=
/:0 69
%
/:0
e%W%g 0/ /98 0/ : . 47 . /0 ,-+ 645 ,-+ 69 3 *< *= A A @ ) *B ) ; Q ; Q *B ) > Q *< > *< > *@ *= > ) ? ? ) ) Q Q < <
%
<
,+ =
0/ /3 . / -
21
%
eNWC'WK%W
g'W$jg%hUgQK%C%h 0/ /98 0/ : /:0 0/ /3 . 47 . /0 69 - 6 - 6 . / , , -, + 345 + 9 + @ A *B ** ?= ?= ?= *BBFBB == =* =* *BBFBB *@ *@ ? <@F@A => *= ] *=F;A =?< =?< *?? >F@> *>) <; ;B >;F)B *B* *B* *B* *BBFBB )A )A <; )=F;= => => => *BBFBB =< =< ;? >;F?A <*) ;@> ;BB >AFA< *A* *>= *=; @>F)A @) ?) )< ?BF>? >) )= ); A>F
%
C%&Ne%$'hUCj
%$cj$'( / 0/ 98 0/ : . 47 . /0 ,-+ 645 ,-+ 69 3 ) > < < Q Q ) < \ \ ) < *B *B ; ; * * ** ** A A * * )B => ;) ;B *@ *> ;* ;B
%
hj
21
;= >;F=? =)F=) <@F@A *@F?) <)F=A >BF*> ))FBB @>F)) >=F*) ?=F=< @AF>? ?=F;) @AF>A >AF=A ?)FBB >?FB@
¤£ }z
ǻ y
§©«¤ « «¤ ¥¤¤« £«®«®¤««¯¤ §©ª« £¤¬ ¤©¤ ¤¥« zy ¤§¤«ª¤
z y
z
{
|
}
~
¡ y
¡ yy
¡ ¡ yz y{ y| y}
¢£¤¥
§¤ {
¤©¤«¤ ¥¤¤«
¤©¤«¤ §«¤«
¤©¤«¤ ¤¤¥
§©¤«ª©¤«
¤©¤«¤ £¤«
opqrst uvwvxs % opqrst uvwvxs % opqrst uvwvxs % opqrst uvwvxs % opqrst uvwvxs % | } ~ y yy yz y{ y| y} y~ y y y| y z z y z z y y~y y~y y ~ |~ z| }zy| yzz } |{~y yy |z {}}{ { || |{yz } } y } z~ { y|~y} {} |z{ yz| z z{{ zz zz} | } || { ~yz yy z z|{ yz {} zy~ z~ {y|{ } {y }z}|z # # # # y zz zz y y yz ~ {y} z~ ~y }{ ||z z| y{ y} y{| }z { { y z z y # |}| yz{ z{ # # yy ~ ~ y y{ yz { zy} y~ y~ y{ y{| ~|{ { zy }{|~ y y} y} y # # # # y } ~| }z| z}} z}} y zz zz y y y y # y { |y y}y{ y{| y{ y} z y} {{y y y y y} ~| ~z ~} |y} {y |zy { {z |}{~ y~ y} |yz z} zy| z|~ ~z ~z y y~ y}{ ~{z z} zy{ z}} yz{ y~ ~y z | { } }{ y} zz{ z }~}z | { ~| y y y } {z { {} y { ~~z }z }{~ y{z { z y
y~
¦ § zy §¨
zy
{ {zy z ~
z y z|~ { y~}
z z| y| y |~y
y }
|}
}y
{{
}y
¢£¤¥ %
opqrst y y} {| {y |yz zz y zy || z~ y} y |}{ y zz y {~} {y
uvwvxs z y} y| yz| y}y zz y yy y|{ } y} y |{ y y}z ~~ {~ y{
zy y |}{y { {~~} y |y {y z}y y y ~| y~ }| ~} }zz
~|
~ |
}y|
°±²³´ µ¶ ·³¸¹³º°±¹³ ¸»¼±½¾²±º¿»º±º À±º¿ Á·³¸Âù± Á±º ²³²±¹ ijº°Âà ºÀ±¼»Ã ±³Á³¹ ¼³º»¸»° ñ²»·±°³º¾ÃÅ°± Á±º ·»¹Ã³¹¼±¹ ·¸Åغ¹Â ¹»´±ó³¹Â »°±¸± °±½»º ÇÖÆÖ
ºÅ Æ Æ Ç ¶ È µ É Ê Ë Ü ÆÖ ÆÆ ÆÇ Æ¶ ÆÈ Æµ
ñ²»·±°³º¾ÃÅ°± Ç ÃÌÍÎ ²ÏÐÌÌÑÒ ¼ÏÑÒÏÑÓÏÔ ÃÌÍÎ ²ÏÐÌÌÑÒ ¼ÏÑÒÏÑÓÏÔ »ÚÌÛÌ ÃÌÍÎ ²ÏÐÌÌÑÒ ¼ÏÑÒÏÑÓÏÔ ¹ÝÐÌÚÌÑ ÃÌÍÎ ²ÏÐÌÌÑÒ ¼ÏÑÒÏÑÓÏÔ °ÞßàÛ ÃÌÍÎ ¼ÞÑÌáÌâÌ ÃÌÍÎ ¼ÞÑÌáÌâÌ »ÚÌÛÌ ÃÌÍÎ ¼ÞÑÌáÌâÌ ¹ÝÐÌÚÌÑ ÃÌÍÎ ¼ÞÑÌáÌâÌ °ÝÑÒÒÌÛÌ ÃÌÍÎ ÃÝíàÐÌàÌÑ ¹ÌÑÒÞáÝ ÃÌÍÎ ÃÝíàÐÌàÌÑ °ÌÐÌàÓ ÃÌÍàíÌÚÝÑ ÃÝíàÐÌàÌÑ ¹ÞÚÌÛÏ ÃÏÚÌ ¼ÌÑÌÓÏ ÃÏÚÌ ²ÞÚàÑÒ ÃÏÚÌ °ÏßÏáÏÑ ÃÏÚÌ ÃÏÚÌßÏÍÌÒà
Ä»¼´±½ ï ñ²»·±°³º¾ÃÅ°±ð
·»¹Ã³¹¼±¹
ôõö÷øù úõöøùûüøýþõýøý ÿøýþ ø ø
¸»¼±½¾²±º¿»º±º Á·³¸Âù± Ä»¼´±½
%
¸»¼±½¾²±º¿»º±º ²³²±¹ ijº°Âà Ļ¼´±½
È
µ
É
Ê
¶ ÆÈ É µ µ ÆÜ ÆÖ ÆÊ ÆÆ ÆÊ ÆÜ ÆÖ Æµ Ü Ê µ ÆÉÜ
¹àßÍÝÛñ ·ÛÏÒÛÌß ÃÝâÐÞÑÒ ÇÖÆÖ¾ÁÌÚÌ ·ÛÏòÞÐ ÃÝâÝáÌÚÌÑ ÃÌ;ÃÏÚÌ ÚÌáàÑ ÇÖÆÖ
ÈÈÕÉËÖ ÆÊÆÖÉ ÆÆÕÖÇÈ ÆµÕ¶ÇÆ
× ÜÕ¶¶Æ µÕÈ˵ ÈÕÖȵ
ããäåæç
èéäêãé
ǵÕÜÖÉ ¶¶ÕÈÈÖ ÇÆÕÊÜÜ ÆµÕµÜÈ ÇÖÕÜÊÈ ãëäéîé ÇÖÕÖܵ ÇÇÕʶÇ
ÆÉÕÉµÆ × ÆÊÕËµË ÆÖÕÉÈÖ ËÕÜÇË ìçäìéì ËÕÇµÖ ¶ÕÇƶ
¶¶µÕȶÖ
ƶÈÕÖÈÇ
Ö µÈεµ ÈÜÎÊÉ ÇÉÎÈÖÆÉÊÖÜ #ÁÂؾÖÙ ÉËζ¶ËÜÉÈË #ÁÂؾÖÙ ÉÈÎÇÊÈÉËµÈ Ö ËÆÎÜÇÆÆËÜ ÉËÎǶƶÊÆ ÈÇÎµÊ ÈµÎÈÖÇËÜÜÜ ÈÆÎÖµ ÆÈÎƶ ¶ÜÎÜÉ
× ÆÇµË µÕÈ˵ ÇÕÖ¶Ç
% Ë
#ÁÂؾÖÙ
ÆÆÕËÖÜ × × ÜÕ赂 ÉÕÉÉÖ ìãäåæì ËÕÆ¶Ê ÇÕÊÆÊ
ƶÎÈË ÆÖÖÎÖÖ µÖÎǶ #ÁÂؾÖÙ ËÇ뵂 #ÁÂؾÖÙ ÊÖÎÜÇ #ÁÂؾÖÙ × ÜÇ뵆 ÊÈÎÉÖ ÊÉÎËÉ ÜËÎɶ ËÈεÉ
ËÊÕ˶Ç
ɵε¶
ëêäëéì
& !"# $ %
&' (&
' ) *+ %, *%,*%$* *+ %, *%,*%$*- %,/0 + "$ / * /% 0 ! /% 0 ! + % %0! /% 0 ! %,, /**0*% % $* /"%, * *2 ," 2.*+ %, *%,*%$*- /" 2.*+ %, *%,*%$*- + % 34564789:;<=43>?3793@ . K3L=?7?K;MN9: ' */% %,# %, *+*%, + + "$ /"% %$ , %,/0 "+ %,//% 0 ! *O.' . %$*"- % $* *O. "2"P! %, % $* 'Q + %$ /! /%" '**%, % /% 0 ! ' %2*1%2*/"%, '" %, /% 0 ! + % **#"P R %, %! - %, / * , # 0 + "$ 2. K33S93N9 !+ **%*- * *2 ," *%*R/ * *2 ,"
/% R/ * *2 ," !+ // P % $* %V % !/0 % $*
/+* *%$/% 0 ! "$/ / %,*- % /% 0 ! *%! /%" W0 %/ *R !* " 0!$ **0*% "%"%, / **0*% "$/"+/ /"%, % 2 %
+** %" %, "%$ % $* $X% % $* K3NM;Y=Z8K; # +/%, % $* "#/ #T 0 P %,# / % $* "#/ #T % $* /"%,
!$/ * *2 ," DINAS KAB/KOTA
2.*+ %, *%,*%$* 2.*+ %, *%,*%$*- 2. R. %,/0 2 + "$ 2. R. / * 2./% 0 ! 2./% 0 ! + % 2./% 0 ! 2./% 0 ! %,, * **0*% * % $* * /"%, * * *2 ," 2.*+ %, *%,*%$*- /" 2.*+ %, *%,*%$*- + % SUB JUMLAH III (KAB/KOTA)
16
[\]^_`a_ab^c^]defg\]_\hij^ka_\lc^e^
SUB JUMLAH DINAS KESEHATAN
&T Q ' ' Q{' z } %
%
%
%
ABC
. . . . . . . . . . . . . . .
DEFGH
. . . . . 1 . . . . . 1 1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . IBJ DJG
. . . . . . . . . . .
1 1 1 1 1 1
. . 1 1 . 1 . . . . . 1 1 'T(U 'T(U 'T(U . . 'T(U . . . . . . . . 1 1 1 . . . 'T(U . . . . . . . 1 . . . 1 . . . .
'T(U 'T(U 'T(U . . 'T(U 1 . . . . . . . . . 1 . 1 1 . 1 . . . 'T(U . IECAF . . . . . . . 1 . . . . 1 . . . .
# #
1 FHA
61
#
#
#
126
# # #
#
#
.
. . 1 1 1 1 . 1 . . 1 1 1 'T(U 'T(U 1 'T(U . 1 'T(U 1 1 1 . . . 1 1 . . 1 1 1 1 . . 1 'T(U
# # #
#
. . . . . . . . . . . . . . . . . 1 1 1 1 . 1 . . 1 1 1 'T(U 'T(U 'T(U . 1 'T(U 1 1 . . . . . 1 1 1 1 1 1 . 'T(U
#
1
#
#
55
%
#
1 1
1 1
42
#
1 . 1 . 1 1 1 . . . 1 . . . .
1
1
35
21
. . . . . 1 1 1 . . . . . 1 .
1 HI 1 1 1 1 1
. . 1 1 1 1 1 1 . 1 1 1 1 'T(U 'T(U 'T(U . 1 'T(U 1 1 1 . . . . 1 1 1 1 1 . . 'T(U
# #
#
. 1 . 1 . 1 1 1 1 1 . . . 1 . 1 1 . .
1
1 1 1
#
#
1 1 1
1
41
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
#
1
%
%
. . . . . . . . . . . . . . . DGC IDJ
. . 1 1 1 1 . 1 1 1 1 1 1 1 1 1 'T(U 1 'T(U 1 'T(U 1 1 1 'T(U 1 1 1 1 1 . 1 1 1 1 1 1 . 1 1 1 1 1 1 1 1 1 'T(U . 1 . 1 . 1 1 . . 1 1 1 . 1 1 1 . 1 . 1 . 1 1 1 . 1 . 1 . 1 . # # #
#
20
#
46
1
. . . . . . . . . . . . . . .
. . 1 1 1 1 . 1 . . 1 1 1 'T(U 'T(U 'T(U . 1 'T(U 1 1 1 1 1 . 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 'T(U # # #
#
19
#
. . 1 . 1 . 1 . . . 1 . . . .
70
1
1
IV. Institusi Diknakes/Diklat
m`noh hpqir^_ m`dstpfc^ui^]`fc^vfu^wi
. 1 1 1 1 1 1 'T(U 'T(U 'T(U 'T(U 'T(U 'T(U 'T(U 1 1 1 1 1 1 1 & x . x . . . . .
"2y*O/ %, %y! + !0 % ( &
$/ #%/%/ !!//$/! y% % % *%,%x% %!!/x z/!/* R y"+ "+!/!x$ % x x$
! ! y
xx$+ z /|/ -!/{ 2/$ % + % ' !0 %/%,#"%, % SUB JUMLAH IV
1
#
#
#
#
#
#
#
AEIIH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 x 2,659
360
~
~ ~ ~
~Ó Ô~ ~
~ ~ Ô
~ ~ ~ ~ &
¡ ¡ ¢£ ¡ ¡ ¢£
¥¦ ¤ ¤ ¡§¨© ¤ ª ¤ ¤ ~«¢ ¤ §¥¦ ¤ ¤ § ¨¬ ¤ ¤ ª ª ¤ § ¨¬ ©¥ ¤ ª § ¨¬
¥¦ ¤ ª ¤ § ¨¬ ~© ¡¡¦ ¤¤ ¤ ¤ ~¨ ¢ ¤ §¥« ¡ ¤ ¤ ¤ ¥®¡« ®¯ ¡ ¡ ¢£ ~§«¦ ¤ ª ®¯ ¡ ¡ ¢£ ©¥ ¤ ¤
Ð
)
~ ¯¯ ¯ ¯ ©©¦§ ¥¨
¥© § ¡± ¡ ¡
~«¢ ¤
§« © ¢¡© ~¨«
¥« ¡§ § ¨¬
¦²¯ ¢«£ ¢
¦²¯ ¥«®«³¬ ¡ ¢
«¦ ¡ § ¨¬ ©¥
¢ ¦§¬ § «¥
¡ § ¨¬
©®ª©® §¥« ¡
¥¥¥± ®¯ £¬¥ ¬ £ ¥®¡« ´§ ¥®¡« ¤ § ´§¥ ¥®¡« §¥§ ¦³ ¢ ¶¦ ¬§¨ ¢ § ¢©¦ § ¨¬ «¢§ ©¥§ ¡£ § ¨¬ ~ ¬© § «¥ · ¥§ ~´¬ ¦« § ¨¬ ©¥¨©¬¢ ~¨
« « ¡ ¦§ ~¨
«¢§ «§ §¥« ¡ ¤ ©¦ ©®© ¦ «¦ ¡ ¢¸© ¥ ¢ ¹º »¼½ ¾¿ À½½½ ¹ÁÂý» ÄÅÆ ÇÈÉÊË ºÌÈÍÎÏ
©¦¥ « ¢ ¢ ~Ð ©¬¢§) ¥®¡« «±§¥ ~±¥ Ñ
¢
Ð
~)
°¤
¤
¤ ¤
¤ ¤
¤ ¤
¤ ¤
¤
¤ ¤¤ ¤
ª ª
«®©¦Ò ¦²§ ©¬©¨¥
~ÓÔ~ ~
©¥©¦ ¡ Ò ©¢§¬ Ò ±¥©¦° ±¥©¦ §¡§° ¦Ó¦¡ ´©¬§§¬ ©¦£¥ Ò ¥©¦¬«± ««¬ ¢ ¦¬§ Ò ´¥©±©¦° ¬§¬¥© ´¥©±©¦ §Þ§ Ò ««¬ ¢ §Þ§ Ð ¢ )
¤ ¤ ¤ ¤ ¤ °¤
ª ª
ª ª ¤
ª ª
ª ª ª
ª ª ª ª ª ª ª ª
ª
¤ ¤
ª
ª ª
ª ª ª ª ª ª ª ª ª ª ª ª ¤
¤ ¤ ¤ ¤ ¤ ¤¤ ¤ ¤ ¤¤ ¤¤ ª °¤ ª ª ª ª ° ª ¤ ¤ ª ª ª ª ª #µ ª ª ª ª ª ª ª ª ª ª ª ¤ ª ¤ #µ
ÕÖ×ØÙÚÙ ÛÖÜÙÚ Ò §¬° ~ Ý © ¥ ¥¡© ° © ¥ ©¬¥©¬§° ¢ §¥¬§ Ò ««¬ ° ¢ ©¬©¨¥ § ¡±« ¡ ©¬¬ Ò ° ° ¢
ßàáâã äå
æçèãàé ßâêàëà èâìíî ìí îàïàêà òâîâéàßàê ðïñ íêîí îçãà âîí çßàïà ßàéçê ô ó æçèãàé ßâêàëà èâìíî ìï îðâîíàãíî ìñòßâï çèçè ìñòßâï ëíëí æçèãàé ä å õ ö óä ô ó÷ óö ó óä å å ôó ôó õ ó õó õö õ õ÷ äô äõ ó äó ö õ õó ô õõ ôä õ ô åö ÷ô õö õ õ÷ óå óå óö ô óå ó ó +
%
êñ çêíß òâïæà ó ô ó ðøùúûùüýù þþþ ó áÿ ýý èÿ ÿ ÿ ô áÿ ýý èÿ ÿ ÿ ç ý ý õ îý û ö ßý ýø äî ýÿ å è ý ýùý ÷ è ý ýùý îû ý ý è ý ýùý ç ý ý è ý ýùý ßû ý ý ó ßÿüÿ ÿ óó èý ý ÿ óô á ø óõ òÿ ýüÿ ý ø óö òý áÿ ýý èÿ ÿ ÿ ß üø óä òý áÿ ýý èÿ ÿ ÿ îû ý ý
ó ïî þþþþ ý ïî ðûüû ý ó ïîç ìý ÿû á ý úý áÿ üÿ ô ïîç èý ý ßý ýø õ ïîç ã ø òû ý û ßý ø ý ö ïîç îýü ïý ø ý è ý ýùý ä ïîç ð ÿ òý ÿø èý ý ÿ å ïîç ð ÿ ïý øü ø ùý èý ý ÿ ÷ ïîçì àüø ý è ý ýùý îû ý ý ïîçì ý ý ý èý ýü ù è ø ïîçì êÿÿ ý è ý ýùý ó ïîçì èý ûü ÿ êûü ÿ á ø óó ïîç ïý ý ÿ ÿú ïî î ýù ý ó ïî íù ýü èÿÿ ÿ òÿ ýüÿ ý ø ô ïî èÿ ÿü ý òÿ ýüÿ ý ø õ ïî ò ý òÿ ýüÿ ý ø ö ïî î èý ýü èý ý ÿ ä ïî ðý ý ý òýù èý ý ÿ å ïî î ÿýü îÿ û è ý ýùý ÷ ïî áø îû ý ãý ÿ ý è ý ýùý ïî ßÿ ùûý è ø ïî ý ý ßÿü ýùÿ áý ø è ý ýùý ó ïî áû ûù ý ßÿüÿ ÿ óó ïîç ëø ø èý ý ßÿüÿ ÿ óô ïîç áø èø ý á ø óõ ïî éû üý ý ãûü ûý óö ïî òý ÿÿ ý àüø ý óä ïî à û èý ý ÿ ïî ßêí ðñãïí ó ïî ßú ííí ßû èý ý ÿ ô ïøüú ßú í á ý ý úý èý ý ÿ õ ïøüú ßú í àçïí èý ý ÿ ö ïî ßêí àã á ø ý ø î ýüû ä ïî òûù ü òÿ ýüÿ ý ø
÷
#
#
%
å
õ óô
ó óó ó õ
)
ö ô ôä ôä óõ ó óå
óó óö õó õ
óô ö ô ÷ óä ÷ ÷ ÷
ôô ö å öó õõ ôô ó÷ ôõ
ó ó ó
*
+
+
$
%
ó å
$
!.
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
SARANA KESEHATAN LAIN DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
&
&
&
JUMLAH SE DINAS KESEHATAN
298
JUMLAH PROPINSI
-
îøü û ð ÿ òûùû ý ý òàáçðàßâê òñßà ßàéçê ô ó 0
#
844 -
õ ó ó ô õö å ô ô
õ ó ó ô õ÷ å õ ô
õ
ó
ä ö õ 63 ó ÷
/
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
16
530
ä óä
-
ó òý áÿ ýý èÿ ÿ ÿ ô òý áÿ ýý èÿ ÿ ÿ ç ý ý õ òý áÿ ýý èÿ ÿ ÿ îû ý ý ö òý áÿ ýý èÿ ÿ ÿ ß üø ä òý è ý ýùý å òý è ý ýùý ç ý ý ÷ òý è ý ýùý îû ý ý òý è ý ýùý ßû ý ý òý òû ø ýøý ßý ýø ó òý òû ø ýøý îý û óó òý òû ø ýøý î ý ÿ óô òÿ ý ßÿüÿ ÿ óõ òÿ ý èý ý ÿ óö òÿ ý á ø óä òÿ ý òÿ ýüÿ ý ø
ó ô
, -
õ ÷
*
ó
ó
&
ä
äåä
ô
ó
ó ó
$
'
&
'
(
"
&
õ
ó÷ó
õ ô
ó õ
$
!
ó
ìñòßâï òâãçàïëà ÷
44.35
-
45
ä ö õ
1,287
ô
12345 67
6
TU=52V 148292 :4;2<=2>?28 W28 9?@? W? >2<282 :4>4V2128 A? >U52}4>? U12<2 12VU8 [aCa
148292 :4;2<=2>?28 8B
148292 9?@?
U8?1 :4
C
[
2AB14:4<
>C ;2<=2>?
DEFFF GHIJHKF
LMM LNOPQRQS
TU=52V
WX?YZ>C 9?@?
WX??? 9?@?
WX? 9?@?
\
]
6
^
7
_
`
Ca
X
[ 3jkgglm =jlmjlnjo Usgtg
X C
\ >glmwxe X
6 >wsgtj
X
^ =wlgxgcg
X
7 =wlgxgcg >ekgsgl
a
X
X ^
Ca 1jfjxjl CC =glgnj C[ 3wsblm
X
C\ :jsgfjygmb
X
C] :gyz 3jkgglm =jlmjlnjo 1wfbt
X
C6 :gyz 3jkgglm =jlmjlnjo >ekgsgl
\
\
C X
X
C
C
]
C]
\
CC
Ca
]
X
CC
[
6
X
C6
C7
X
\
]
C
6
a a
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
a
C
X _
p \
a
X
X C
[
a
17
\
16
a
61
56
C
\
[
[
C <> hhhh gz
<>z Aefetwlsgx C <>U Wgsje 3wlglmdglm 3jkfjlm
X
[ <>U =gkg 1gkgbn
X [
]
C
Ca
[
\
\ <>U 5wbl :elngme 1gxblg ] <>U >gf U Atj{z :glnjbo =glgnj
C`
7
^ <>U Atj{z UW 2fbtglm =wlgxgcg >ekgsgl _ <>UW }gkglng =gtgfwc =wlbs
X
` <>UW 8jjlmgl =wlgxgcg Ca <>UW =glefyjX8efyj 3wsblm CC <>U
yz
X
X
X
X
[
\
X
X
C
[
X
C
\ a
X
a
[
C <> ?ckgf =jjljo :jsgfjygmb [ <> =jljf~wg :jsgfjygmb \ <> :wlg~ws :jsgfjygmb X
C
C
\
6 <> Aglgtgl :gcwx =glgnj ^ <> >wkjgf >jlnet =wlgxgcg
X
X
X
C
_ <> 1jlceg =wlbs
X
X
X
X
` <> glswg 1jf~gcj 3gtb =wlgxgcg
X
X
X
7 <> 3bnw >eswg 5glmjogl =wlgxgcg
Ca <> 3esxecng 1jfjxjl
C C
CC <>U 9blblm =gtwg 1jfjxjl
a
[
X
X
X
X
C\ <> Vetfglg 5efyegl
X
X
X
C
C
6 X
X
X
-
<> 18?ZAB5
-
C <>z 1ds ??? 1ekwlm =glgnj [
C
a
a
X
] <>z 18? 25 3wsblm ntz }gx|b >kgfes
a
a
6
X
-
6 <>z :ecnwf :jsgfjygmb
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
16
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
20
20
44
SARANA KESEHATAN LAIN
\
X
X
\ :gyz 3jkgglm =jlmjlnjo >ekgsgl
X C
C X
6 :gyz =wlgxgcg
X
X
^ :gyz =wlgxgcg Usgtg
X
X
7 :gyz =wlgxgcg >ekgsgl
X
X
C X
C X
` :gyz :e~bkgbgl 1gkgbn
\
[
C
C
a
-
\
C
a
X
_
X
C^ C
X [
X a
a X
CC
X \
a
a
_
X
_
X
6
X
5
194
C
C6
X
]
X
C[
X
X
\
X
\
X
8
X
C
X
C
[
X
C
]
X
C
a
a
X
X
1
X
X
[
X
8
X C C
a
[
X
C
X
[ X
a
6
\ a
-
52
a
4
X
X
-
CC :gyz :e~bkgbgl >wsgtj C
]
C\ :jsg =glgnj C a
10
43
1.89
>bfyet Atj{wk :ecexgsgl :23UA2148Z:B12 12VU8 [aCa
a a
5
41
\ \
14
95
a a
10
110
-
2 C
1 ]
X
a C
-
X
X
X
a
C
a
X
X
-
2 1 2
1
62
-
4
3 4 4
C
[
v
21 6 8 16 23 15 11 27 18 8 8 5 207 16 4 15 3 1 3 5 1 -
X
1 5
X
C]
C_
5
1 2
X
[[
a
pv a
[[
C
qr
X
\
C
1
X
Ca :gyz :e~bkgbgl >glmwxe
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
6
4
a
C X
C
JLH SE-DINAS KESEHATAN
X
1
X \
C
_ :gyz =wlgxgcg 1elmmgtg
JUMLAH PROPINSI
C
-
C
X
a
] :gyz 3jkgglm =jlmjlnjo 1wfbt
C6 :jsg :jsgfjygmb
[a
100
-
C :gyz 3jkgglm =jlmjlnjo
C] :jsg 3wsblm
X
C\
-
DI DINAS KESEHATAN
C[ :jsg 1jfjxjl
-
\
5 4
^
C
C6 <> 2nels =glgnj
[ :gyz 3jkgglm =jlmjlnjo Usgtg
-
[C
X
150 4 10 37 5 2 4 5 3
-
C
u
10 19 30 17 37 7 6 3 3
6 C
a
C[ <>U 3bnw =bkwg 3wsblm
C] <> :gkjjtgl 2fbtglm
z
i
-
<> >ogcsg
] <> >wsw =gt|gf =glgnj
i
X
[
C
C
` =wlgxgcg 1elmmgtg
C [
a
] 1gkgbn
_ =wlgxgcg Usgtg
CC
i
C Abcdecfgc hhh C 3jkgglm =jlmjlnjo
TU=52V
a
X
a
a
\
a
C
C
a
[
[
a
a
X
a a
a [
X
a
C
\
a
7
a
C
a
4
a
C
a
a
[
a
3 40
290
-
4
0.66
16
262
11.54
12
2 1
-
15
4
2
a C
3 2
a
a
5
-
-
4
1 1 2
20
289
ÙÚ ¡µ µ
Ù
¡
¢
£
¤
¥
¦
§¨©ª¨«¬¨
®
¯°¬¬±² ¯±²¯±³¯´ ¡
¯°¬¬±² ¯±²¯±³¯´ ¶¬·¬
®
¢ ¬±²¸¹ª
¦
µ
¤
¡¥
¤
¡µ
¢¤
¡
µ
¢
¡
¡
¡¥
¡
¥
¦ ¤
µ
£ ¬°¬§³
¥
¤
¤¤
¢£
¢
¸¶¬·¯
¦¡
£¥
£¥
¥
¡¤
¦µ
¡£
¡¦
¦
¡µ
¢¢
¤ ¸±¬¹¬¨¬
¥µ
¥ ¸±¬¹¬¨¬ ª°¬¶¬±
¤¦
¥
¥¦
¡
¦
¤£
¢
¡
¡µ
¡¦
£¦
µ ¯«¯¹¯±
£¥
¤
¦¤
¡
£¤
¬±¬³¯
£
¤
¤
¦
£
¢¤
¦µ
¡¡
¤¡
¢
¸±¬¹¬¨¬ ¶¬·¬
®
¦ ¸±¬¹¬¨¬ ª±²²¬·¬
¡
¸¶§±²
¢¢
¥
¡¤
µ
¥¤
¡
¥
£
¡
¢¤
£ ¬º»
¯°¬¬±² ¯±²¯±³¯´ ¸«§·
®
¡µ
¢¤
¤
¤
¡¤
¢¡
¬º»
¯°¬¬±² ¯±²¯±³¯´ ª°¬¶¬±
®
¢
¡
¥
¡
¤
¡¥
ÍÌÎ
ÍÌÏ
ÊÐÎÌÑ
ÏÑÎ
542
982
¢ ¯¶¬«¯º¬²§
¼½¾ ¿½ÀÁÂÃ Ä Åƽ¼ÇȼÀ¼É
ÊËÌ
¬»
® ®
» ª«ª·¸±¶¬¹ ¬¶¯ª
¸±¬±²©¬±²
¯°«¯±²
£
¤
¤
¡¤
¡
£
¢
¡¦
¥
£
¡¦
£
¦
¥ ¡
¡
¢ ¸§± ª±³¬²ª ¬¹§±¬
®
£ ¬« ¬¶§°¬±²¸ ¸±¬¹¬¨¬ ·¯Ò» ¬±³¯§´ ¬±¬³¯
®
®
¤ ·¯Ò» ¬¶§«º§Ó¨¬±² ¬±¬³¯
®
®
µ ®
¥ «§·¬±² ¸±¬¹¬¨¬ ª°¬¶¬±
¤
¬°¬±³¬ ¬·¬«¸¨ ¸±§¶
¡
¤
¡¦
£
¦
¦ ¯¯±²¬± ¸±¬¹¬¨¬
¡¡
¢
¤¡
£
¦
¢
µ ¬±ª«º¯®ª«º¯
¸¶§±²
¢¥
®
¬¶¬¶¯¶¯©
µ
¢¥
®
¢
£
´¬¨¶¬ ¨°¬« ¯¯±¯´ ¯¶¬«¯º¬²§ ¡ ¯±¯«Ô¸¬ ¯¶¬«¯º¬²§
¡¤
¥
¬±Õ¬·¬± ¬¨¸¹ ¬±¬³¯
µ
µ
¡
®
®
®
® ® ®
¢
£
£
®
¥
¦ Ö¬±¶¸¬ ¯«Ô¬¨¯
¬·§ ¸±¬¹¬¨¬
®
® £
®
®
®
®
®
¯±¨ª¬ ¸±§¶
¥ ®
®
®
¥
§³¸ ª¶¸¬ ¬±²¯´¬± ¸±¬¹¬¨¬
¥
¥
®
¢
®
£ ¸¶¸ ¬·Ó¬« ¬±¬³¯
¤ ¸°¯¬« ¯±³ª· ¸±¬¹¬¨¬
¡
®
¢ ¸±¬Ô¸¶ ¯¶¬«¯º¬²§
®
®
¡
®
µ
ª¶¹ª¨³¬ ¯«¯¹¯±
¥
¢¦
¦¥
£¢
¢
¡
§±§±² ¬·¸¬ ¯«¯¹¯±
¢
¡µ
µ¤
¡¦
¢
£
¡
§³¸ §°¸¬
¸¶§±²
¡
¥
¦
¡
¡
£
¢
®
¢ ª·«¬±¬ ª«ºª¬±
®
¦
¦
£ ¬°¯¯·¬± «§·¬±²
®
¡¥
¢
³×ª±¶ ¬±¬³¯
Õ»
®
¡
¡ ¬°¬ ¬°¬§³
º»
¢¡ ¢¡
® ¡
®
®
¡ ®
ØÙ » ©¶ ª°¸±² ¬±¬³¯ ¡ §«©¸¶ ©¶ Ú
¹¬Ó¬±²©¬·¸ ¬±¬³¯ ¢ §«©¸¶ ©¶ Ú ¬±¬³¯
®
¥
£ »
¸¶§±² ³·» ¬¹Ó§ °¬«ª¶
®
£µ
» ª¨³¸« ¯¶¬«¯º¬²§
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
167
811
®
506
¡
®
¡
£µ
£
®
£
1,484
55
64
Ø
®
¡ ¬º»
¯°¬¬±² ¯±²¯±³¯´ ¶¬·¬
µ
£ ¬º»
¯°¬¬±² ¯±²¯±³¯´ ¸«§·
¡
¡
¡
¥
µ
¤
¥
£
®
¢ ¬º»
¯°¬¬±² ¯±²¯±³¯´ ª°¬¶¬±
¤ ¬º» ¸±¬¹¬¨¬ ¶¬·¬
®
® £
¬º» ¸±¬¹¬¨¬ ª±²²¬·¬ ¦ ¬º» ªÔ§°¬§¬± ¬°¬§³
µ
®
® ¢ ¢
®
® ¤
¢
£
¥
µ ¬º» ªÔ§°¬§¬± ¬±²¸¹ª
µ
3
-
µ
¤
¢ ¯¶¬ ¬±¬³¯
5 2 2
µ
¡
¯¶¬ ¯¶¬«¯º¬²§
¢
12
308
Ù µµ»µµµ
§«ºª·Û ·¯Ò¸° ª¨ª¹¬¶¬±
ØÙ ¡µ µ
¢
µ
®
®
¢
1,627
1,348
49
¢
£ µ
¦ ®
¡
£
µ
¡
® ¥
®
18
£ ®
®
µ
®
£ ¯¶¬
¸¶§±²
®
µ
®
¡ ¯¶¬ ¯«¯¹¯±
Ù
µ
®
¬º» ªÔ§°¬§¬± ¸¶¬·¯
®
591
-
¢
¬º» ¸±¬¹¬¨¬
¥ ¬º» ¸±¬¹¬¨¬ ª°¬¶¬±
152 303
¬º»
¯°¬¬±² ¯±²¯±³¯´
119
82
3,456
152.21
-
1
13
376
µ
® ®
¡ µ
8
614
¢ ®
26
1,582
69.67
ÜÝÞßà
áâ
ãäåàÝæ ÜßçÝèÝ éßêßæÝÜÝç åÝêëÝìÝéÝÜ íÝç êÝçîÜÝêî íî êÝìÝçÝ éßêßæÝÜÝç
ì&'îçêî êäàÝ
ÜÝæäç û
ç
ßêî äÜÝìÝ
ú
ÜßçÝèÝ éßêåÝê
&
[÷ø
äçîÜ éßìãÝ
ïðñòðóð ôõïöðï ú
û
å å ä ü ê ý Ü á ê þ å ÿ å ê å ä â å Ü ú Ü úú å úû Þ úü é úý é Þ å Ü úá é Þ å ê
ü
íùîîî éßêåÝê ý
á
û Þ
úâ
å é ! é ü ìê é! é ý ìê ê å å á ìê " é å þ ìê ê ê å ÿ ìê Þ ê à å ìê Ü å â ìê # Ü ! Þ å ú ìê Þ Ü úú ìêä è å Ü úû ìêä Þ å Þ úü ìê æ à úý ìê é Ý úá ìê Ý $ å
íî êÝçîÜÝêî
þ
ãäåàÝæ
ÿ
ù
ú Þ
äêéßêåÝê) ú ìê ìê ú ìêä í Þ Þ û ìêä å Ü ü ìêä à é Ü ý ìêä ê ì å á ìêä é å þ ìêä ì å ÿ ìêäí Ý å ê ìêäí å å â ìêäí ç å ú ìêäí å ùç Þ úú ìêä ì
íîîî êÝçîÜÝêî
á
ú
êäÞ ãäåàÝæ î
ÜßçÝèÝ êÝçîÜÝêî ãäåàÝæ
û
á ù
ú
û
úâ
ý
ú
ú
ú
û
ü
á
þ
ù
þ
â
ûá
üý
ü
ù
ü
þ
ü
â
û
ù
û ú
â
úú
ú
ûá
úû
üÿ
úý
úâ
ü
ûû
úú
ú
ú
ù
ú úý
ù
úú
ù
þ
ù
þ
û
û
úû
þ
úá
úý
ûâ
þ
ûú
ü
ûý
úú
ù
úú
á
ù
á
ü
ù
ü
ý
û
þ
ÿ
ý
ý
ú
ÿ
ú
ü
ý
ú ú
ú
ù ú
ù
ù
ù
ù
ù
ù
úû
ù
ü
ù
úû
ü
ý
ù
ý
ú
ù
ú
û
ù
ý
þ
ù
ù
ù û
ù
û
ù
û ú
ú
þ ù
ù ù
ù
ú ìê î
ù
û ìê å
ù
ù
ù
ù
ú
ù
ù
ú
ù
ù
ù
ù
ù
ù ù
ù
ù
ù
ù
ù ù
ù
ù
ù ú
ù
ù
ú ù
û
ù
ìê ê
â
ù
ù
ù
ù ú
ú
ù
ù
ù
ù
ù
ù
ù
ù
ù
ù
ù
ù
û
ù
ù
ù
ù
ù
ú ù
ù
ù
ù
ù
ù
û
ù
ù
ù
"
%&àìî Ü îîî Ü å ì Ü î' Þ å ì Ü î' Ýäìî å ìê Üçî Ýà Þ ê ìê é é
ù
ìê Üçî ú ìê û ü ý á
êäÞ ãäåàÝæ îî
ìäåÝæ êÝéîÜ) %
ù ù ù
ù
ù
ù
ù
ù
ù
ù
ù
ù
ù
ù
ù
(
)
(
îçêÜîÜäêî íîéçÝéßê íîéàÝÜ êÝìÝçÝ éßêßæÝÜÝç àÝîç íî íîçÝê éßêßæÝÜÝç
Þ å Þ å ä ü é Þ å ê ý é Þ å Ü á é å þ é å ä ÿ é å ê é å Ü â é é! Ü ú é é! ê úú é é! ê úû é Ü úü é å úý é Þ úá é é ãàæ êß íîçÝê éßêßæÝÜÝç éÝÞä ÝÜßç% é&ÜÝ ãäåàÝæ ì&îçêî ìÝêî& ÜßìæÝíÝ ú ííé ê
ú é
û
ù
û
ý
û é
úû
ù
úû
ú
, é éÝÞäÝÜßç%é&ÜÝ ÜÝæäç ûú , [-. Ü êû êü
é
ú
ú
ü
ù
ü
úû
ù
úû
ù
ú
)
û ú
ü ý ý
û
ü ü
á ý
ù
ü
ù
ý
ü
ü
ú
ù
ù þ
û
ù
ý ù
úá
ù
úá
ü
â
ù
â
ú
( ) +
ü ù
ù
þ
ý
( )
* +
ü ú
)(
/0123 45 CD;30E /26070 /2869:9 ;2<9: <9 :0@060 82:2E0/06 ?@Az96:9 :D30t2:9 D/0@0 /0ED6 G5F5 6A F
F F G H I J 4 K ^ _ F5 FF FG FH FI FJ
D69/ 82@C0 G ?LMNOMPQM RRR 1TUQQVW ;TVWTVXTY 1TUQQVW ;TVWTVXTY DZQ[Q :QVW\]O /QUQLX :\ZQ[T ;\VQ]QMQ ;\VQ]QMQ :OUQZQV ;\VQ]QMQ DZQ[Q ;\VQ]QMQ /OVWWQ[Q /TPT]TV ;QVQXT 1\ZLVW 8TZQPT`QWL 8Q`= 1TUQQVW ;TVWTVXTY /\PL[ 8Q`= 1TUQQVW ;TVWTVXTY :OUQZQV
/26070 /2869:9 ;2<9: 06039: 301= H
S S S S S
`=
v=
F G H I J 4 K ^ _ F5 FF FG FH FI FJ
@: :YQMZQ @: 9MUQP ;TTVTY 8TZQPT`QWL @: ;TVTPu\Q 8TZQPT`QWL @: 8\VQu\Z 8TZQPT`QWL @: :\Z\ ;Q[sQP ;QVQXT @: ?QVvQ[QV 8QM\] ;QVQXT @: :\UTQP :TVXO[ ;\VQ]QMQ @: 1LX\ :OZ\Q 3QVWTYQV ;\VQ]QMQ @: /TVMOQ ;\VLZ @: wQVZ\Q /TPuQMT 1Q[L ;\VQ]QMQ @: 1OZ]OMXQ /TPT]TV @:D 7LVLVW ;Q[\Q /TPT]TV @:D 1LX\ ;LU\Q 1\ZLVW @: EO[PQVQ 3OP`OQV @: 8QUTT[QV 0PL[QVW @: 0XxOVZ ;QVQXT
F G H I J
@: /69y?A3@9 @:= /NZ 999 /OU\VW ;QVQXT @LPN\Z /NZ 9z 1]QsQVWNQ[\ ;QVQXT @LPN\Z /NZ 9z 0D@9 ;QVQXT @:= /69 03 1\ZLVW X[= tQ]sL :UQPOZ @:= 8OMX\P 8TZQPT`QWL
K F F F F 5
S S S S S S
F
S S S S S S S
op
q
S S
abc dbefgh i jkbalmaegan F @: RRRR Q= @:= ?OPO[\VZQ] F @:D
/2; > ?=@A6/7 I
S
F
K
G S S S
G 5
S
S S S
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
S S S S S S S S S S S
G
14
5
S S S S S S S S S S
I
S
CD;30E K
I F
5
G
I F G5
S S S
S S S
S S
F 5
S
F 5
F S
F
S S S
S S
S
S S
F F
S S
30
F G 5
F S
G
S S
S
S
8
S
5
S
S S F F
5
S S
q
H F
S
5
S S
B9:9A/2@0?9: 4
GF
S
S
5
?=062:/2:9 J
H F F
S S S S S S S
34
J F F
18
S S FK F S S IH S S S F 4 S S S S S S S S S S S S S S
F
K F F F F
S
J F
4 H H
G F
86
96:/9/D:9 <986082:y<9830/ :0@060 82:2E0/06 3096 <9 <960: 82:2E0/06 F 8Q`= 1TUQQVW ;TVWTVXTY
S
S
S
S
G 8Q`= 1TUQQVW ;TVWTVXTY DZQ[Q H 8Q`= 1TUQQVW ;TVWTVXTY :OUQZQV
S
S
S
S
I 8Q`= 1TUQQVW ;TVWTVXTY /\PL[
S
S
S
S
S
J 8Q`= ;\VQ]QMQ
S
S
S
S
S
4 8Q`= ;\VQ]QMQ DZQ[Q K 8Q`= ;\VQ]QMQ :OUQZQV
S
S
S
S
S
5
5
5
S S 5
S
^ 8Q`= ;\VQ]QMQ /OVWWQ[Q
5
_ 8Q`= 8OuLUQLQV /QUQLX
F
5 S
5 S
5
F S
FF 8Q`= 8OuLUQLQV :\ZQ[T FG 8TZQ /TPT]TV
5
5
5
5
FH 8TZQ ;QVQXT FI 8TZQ 1\ZLVW
5
5
5
5
FJ 8TZQ 8TZQPT`QWL
5
5
5
5
S S S
27
30
2.38
2.64
C3E :2 <960: 82:2E0/06 @0:9A /2@E0<0? F55=555 ?<<8
S
S
F5 8Q`= 8OuLUQLQV :QVW\]O
CD;30E ?@A?96:9
S
:LP`O[{ ?[Tr\U 8OMO]QZQV 801D?0/26y8A/0 /0ED6 G55_
54
60
8
16
0.70
39
78
3.44
S S
104
208
9.16
|}~ }}}
}|} }~¸ }|À|} ¢
¸}Ç
¸|}} |}¸
¸¿~ ~}Æ}
}}
}}}
}|}
%
} ~¡ ¢
£~¤ |¥¦ §¨©ª¨© £~¤ §¨©ª¨©
«¬«®¯«¯ ¬«®«®¯«
} ~ £¡¨ ¡°¦±¨ª°¨²³ª £¡¨ |©ª °µ¶¨²¨
«¯«®´« ¯«®¯¯««
£·µ¦°ªµª
~}|¸} ¸} £ °²°³§¨¥ °³±ª¤ °§°¹
««
£ §±¶§ }§§¨º¤ ¢ºº¨²±¨ »±³ µµ¨¼²±¨ ½}¢¾
««
£ §±¶§ »¨¥ |~
«¯«¯«
£ §±¶§ »¨¥ }¡
«´«¯«
£ §±¶§ »¨¥ ¿§³
¬«¬®«¯«´´
¯
¸¿~ ¿|} }
||} }}}
}|}
«««¬¬®
||} } ~¡ }~¸ }|À|}
% } ~¡
}|} |¡ } ~¡ }~¸ }|
}}}
}|} } |}
µ¶°³Â °³°¨º¨¨ à °¨©¨ ¡¨¦°ª ³±ÄÅ
§²
#¡¢ÀÁ
£
ÈÉÊËÌ ÍÎ ÏÐÑÌÉÒ ÓÉÔÉÕÉ ÖËÌÉ×ÉÕÉÕ ØËÓËÒÉÈÉÕ ÖÔÜÞÙÕÓÙ ÓÐÌÉßËÓÙ ÐÈÉÔÉ ÈÉÒÐÕ Îèàè ÖËÑÙÌÙØÉÕÚÖËÕÛËÌÜÌÉ ÕÜ
ëÉÓÙÌÙÈÉÓ ØËÓËÒÉÈÉÕ
à
Î à ÔÐÑÉÒ ÓÉØÙÈ ÐÑÐÑ
ÖËÑÝÖÐÓÉÈ
ÖËÑÝÖÔÜÞ
ÖËÑÝØÉÊÐÖÉÈËÕÚØÜÈÉ
ÈÕÙÚÖÜÌÔÙ
ÊÐÑÕ
ÓßÉÓÈÉ
ÏÐÑÌÉÒ
á
â
ã
Í
ä
å
æ
Î
Î
æ
Î ÔÐÑÉÒ ÓÉØÙÈ ÏÙßÉ
ã
àÍ
áâ ç
á ÔÐÑÉÒ ÓÉØÙÈ ÊËÔÓÉÌÙÕ
Î
â ÔÐÑÉÒ ÓÉØÙÈ ØÒÐÓÐÓ ÌÉÙÕÕ×É
ç
ã ÖÐÓØËÓÑÉÓ ÖËÔÉßÉÈÉÕ
åã
Í ÖÐÓØËÓÑÉÓ ÕÜÕ ÖËÔÉßÉÈÉÕ
åâ
åã åâ
ä ÖÐÓØËÓÑÉÓ ØËÌÙÌÙÕÛ
àãä
å ÖÐÓØËÓÑÉÓ ÖËÑÊÉÕÈÐ
ãàè
æ ÔÐÑÉÒ ÊËÔÓÉÌÙÕ
ç
àè ÊÉÌÉÙ ÖËÕÛÜÊÉÈÉÕÚØÌÙÕÙØ
ç
àà ÖÔÉØÈÙØ éÜØÈËÔ ÊËÔÓÉÑÉ
ç
àÎ ÖÔÉØÈÙØ éÜØÈËÔ ÖËÔÜÔÉÕÛÉÕ
ç
àá ÖÔÉØÈØ ÖËÕÛÜÊÉÈÉÕ ÈÔÉéÙÓÙÜÕÉÌ
ç
àâ ÖÜÌÙÕéËÓ
ÎÍá
àã ÖÜÓØËÓéËÓ àÍ ÖÜÓ×ÉÕéÐ àä ÉÖÜÈËØ àå ÈÜØÜ ÜÊÉÈ àæ ÛëØ
âææ Îêàåâ àáæ Íã àá
Îè ÙÕéÐÓÈÔÙ ÜÊÉÈ ÈÔÉéÙÓÙÜÕÉÌ
ç
Îà ÙÕéÐÓÈÔÙ ØËìÙÌ ÜÊÉÈ ÈÔÉéÙÓÙÜÕÉÌ
ç
Óíîïðñò Öñóôõö Ø÷ïÚØóø÷ È÷ùíú Îèàè
ûüýþÿ
üü þþüûü ýþ ýþ üü üü üüû ý
./00 ÿü1þ0 ûü ü ûü ) ÿü
.
&
üýüûþ-.ûü ý ý ý ý û!"# !$% !$% !$% !$% û '## !$ '## û# #' '## ! ý!# û"$ "#
þüþÿ üü
þü 0ü2ü
.þþ
) ÿü
& &
#" + ,! % $ üýüûþ-.ûü ûü
*
& *&
& &
.ÿ0þ
.ü
& & &
*&
( (
& &
34567 89 <;Z674?4;4; [@A4D =4C<3 >[{<;=< =@74\6=< @34[4 34D@; ^c]c ; ]
;4A4 [@A4D =4C<3e
^ ] [=d Zefgh 5ijejklejk 5gmngjk ^ [=d [efefgfgl 5r}ef ]] [=d =gjsh~ =imgen Aijewepe ]^ [=d 5rsi =hfie 7ejkgqej Aijewepe ]_ [=@d 5hfwhpse 3gngwgj ]9 [=@d rjrjk Ae~ie 3gngwgj ]` [=d ejfie 3gntepg 5e~r Aijewepe ]8 [=d Cemgg~ej 4nr~ejk Aijphm ]a [=d Z[d \ew}r =menhf 5ifrjk ]Y [=d 5rsi Armie 5ifrjk ]b [=@Z Aejhnugvjhnug 5ifrjk ^c [=d 3lf <<< 3hmijk Aejesg ^] [=d 5we}ejkle~e Aejesg ^^ [=d =ifi Ae~}en Aejesg ^_ [=d >~gd Z[d{d7d [efrnur}pejk ^9 [=d >eje~ej Cepiw Aejesg ^` [=d 3lf <{ 7ejrs =en~ef Aejesg ^8 [=d >~gd Cejsgq Aejesg ^a [=@Z \emejse Ae~enip Aijrf ^Y [=@ Ah~nefe 5rjse Aejesg _] [=@Z 4nr~ejk Aijewepe =hmefej _^ =rnuh~ v Chfh~ejkej e
fh~neprl ~rnew pelif pqepfe
:6;<= >674?4;4; @A@ABCD@=@= _ @A@A @A@A @A@A @A@A @A@A @A@A @A@A @A@A @A@A @A@A @A@A @A@A @A@A UMUM UMUM
@A@A @A@A
@A@A @A@A @A@A @A@A
:@A74D :@A74D >4=<6; :@A74D D4[< 36A>43 QIRM EFGHIJ A43< WX 9Y >6[4\434; 5[ 3
7= ]c
`d8 _d8 _d` 9d` cdc ^db cdc #Z<{Bc| `d_ _db 9d] #Z<{Bc| `d] `d^ `d_ _d9 _d^ _dc #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc| ]cd^ #{47@6| 9d] _dc _d` ]d_
3<
Z[
]] ]^ Yd8 _cd^ ]bda ^cd8 ^d_ ^]d_ 9dY ]_db Yd9 9d8 9Yda ^`d9 ]cd9 ^ad8 #Z<{Bc| #Z<{Bc| ]]d^ ^]d8 ^9d_ ada ]8dY ^ad] #Z<{Bc| #Z<{Bc| ^d] ^]da _d_ ]^d_ _d` ]bd_ ]dY ^9d] 9d9 cdc ]d` bda #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc| ]da 9]da #{47@6| #{47@6| _d8 __dc b8d] cdc ]Yd_ bdc ]c9d^ 8dc
;Z[ ]_ ]^d^ ^cd8 ^]d_ ^d` cdc ]`d` ]]d] #Z<{Bc| ]Yd] 8d^ Yd8 #Z<{Bc| ]cd9 ]cdc `d_ Yd_ cdc 9d] #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc| `db #{47@6| ]Yd_ cdc bdc ^`_dc