Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
KATA PENGANTAR
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 tahun tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan
Pemerintah No 8 Tahun 2008
Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah serta Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, dimana SKPD wajib menyusun Renstra sebagai turunan Perda
Nomor 1
Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Soppeng Tahun 2016-2021 sebagai rujukan semua SKPD dalam menyusun Renstra SKPD yang
merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk
periode 5 (lima) tahun. Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Soppeng merupakan suatu dokumen penting yang harus ditetapkan sebagai suatu acuan dan panduan bagi seluruh unit kerja di lingkungan Bappeda dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya yang memberikan gambaran tentang kinerja Pelayanan, Isu isu strategis yang perlu diselesaikan, penetapan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta strategi dan kebijakan yang akan di tempuh dalam sisa waktu lima tahun mendatang. Selanjutnya dokumen Renstra ini akan dijadikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Bappeda setiap tahunnya. Akhir kata kiranya dengan tersusunnya Renstra ini dapat memberikan kontribusi dalam pencapaian visi misi daerah sehingga pada gilirannya mampu memberikan kontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Soppeng.
KEPALA BAPPEDA,
Drs. ANDI TENRI SESSU, M.Si Pangkat Muda
: Pembina Utama
NIP :
19640528 199103 1
009
DAFTAR ISI Kata Pengantar
i
Daftar Isi
ii
Daftar Tabel iv Daftar Gambar
v
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Landasan Hukum
3
1.3 Maksud dan Tujuan
5
1.4 Sistematika Penulisan 6 BAB II GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA 7
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Bappeda 7
2.2 Sumber Daya Bappeda 19
2.3 Kinerja Pelayanan Bappeda 26
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
Bappeda
29
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 31
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Bappeda 31
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih 34
3.3. Telaahan Renstra Bappenas dan Renstra Bappeda Provinsi
38
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis 41
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis 44 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI KEBIJAKAN
DAN
46
4.1 Visi dan Misi Bappeda 46
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda 47
4.3 Strategi dan Kebijakan 50
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 52 BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD 69 BAB VII
PENUTUP
77
DAFTAR TABEL Halaman
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
2.1 Pegawai Bappeda Berdasarkan Pendidikannya 20 2.2. Pegawai Bappeda Berdasarkan Golongannya 20 2.3. Pegawai Bappeda Berdasarkan Jenis Kelamin, Pendidikan dan Golongan 21 2.4. Sarana dan Prasarana Bappeda
24
2.5. Pencapaian Kinerja Pelayanan Bappeda Kab. Soppeng Tahun 2011-2015 26 2.6. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Bappeda Tahun 2011-2015 28 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Bappeda Kab. Soppeng 32 3.2. Identifikasi Isu-Isu Strategis (Lingkungan Eksternal) Kab. Soppeng 34 3.3. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD Terhadap Pencapaian Visi, Misi, Dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah 37 3.4. Permasalahan Pelayanan Bappeda Kab. Soppeng Berdasarkan Sasaran Renstra Bappenas Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya 39 3.5 Permasalahan Pelayanan Bappeda Kab. Soppeng Berdasarkan Sasaran Renstra Bappeda Prov. Sul-Sel Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
40
3.6. Permasalahan Pelayanan Bappeda Kab. Soppeng Berdasarkan RTRW Kab. Soppeng Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya 42 3.7. Permasalahan Pelayanan Bappeda Kab. Soppeng Berdasarkan KLHS Kab. Soppeng Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya 43 3.8.Isu-Isu Strategis
45
4.1. Visi, Misi dan Tujuan 48 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda 49 4.3. Keterkaitan Visi, Misi, Strategi dan arah Kebijakan Bappeda 51 5.1. Komponen Program yang Akan Dilaksanakan Sesuai Dengan Tupoksi Bappeda 52 5.2. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
56
6.1. Indikator Kinerja Bappeda yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD 70 6.2. Indikator Kinerja Pelayanan Bappeda 71
DAFTAR GAMBAR Halaman 2.1. Bagan Struktur Organisasi Bappeda Kabupaten Soppeng 8
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan dinamika lingkungan regional, nasional maupun global, permasalahan dan tantangan yang dihadapi Kabupaten Soppeng semakin kompleks.Arus globalisasi membawa keleluasaan informasi, meningkatnya distribusi barang dan jasa yang berdampak pada munculnya isu-isu yang berdimensi lintas bidang. Globalisasi juga mendorong akselerasi proses demokratisasi dan desentralisasi yang melahirkan situasi paradoksal, antara semakin membaiknya kebebasan sipil (civil liberty) dengan terbatasnya kapasitaskelembagaan
politik
dan
kapasitas
tata
kelola
pemerintahan
(governance) sehingga akuntabilitas layanan publik belum sepenuhnya sesuai harapan. Peningkatan arus informasi dan modal juga berdampak pada
meningkatnya eksploitasi berbagai sumber daya alam yang memunculkan ekternalitas berupa kerusakan lingkungan dan dan keresahan sosial.Berbagai masalah tersebut juga mencerminkan rumitnya tantangan yang harus dihadapi penyelengara negara baik nasional maupun daerah. Hal ini menuntut peningkatan peran
dan kapasitas seluruh instansi
pemerintah, termasuk Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) diberi tugas dalam perencanaan pembangunan daerah untuk mengatasi permasalahan dan tantangan tersebut. Peran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) sangat strategis, karena perencanaan merupakan pijakan awal untuk menentukan arah pembangunan di daerah dengan mengoptimalkan sumber daya dan melibatkan para pelaku pembangunan baik lokal, regional maupun
nasional.Untuk
itu,
Badan
Perencanaan
Pembangunan
Daerah
(Bappeda) dituntut memiliki kemampuan untuk menjembatani kesenjangan dan menekan ego sektoral yang dapat menghambat pencapaian target dan tujuan pembangunan nasional sesuai amanat Undang-Undang Dasar 1945, yaitu “Masyarakat Indonesia Adil dan Makmur”.Peran dan tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) di atas adalah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, terdapat 5 (lima) tujuan pelaksanaan sistem perencanaan pembangunan nasional, yaitu: a) untuk mendukungkoordinasi antarpelaku pembangunan; b) menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antardaerah, antarruang, antarwaktu, dan antarfungsi pemerintah, serta antara pusat dan daerah; c) menjamin keterkaitan dan
konsistensi
antara
perencanaan,
penganggaran,
pelaksanaan
dan
pengawasan; d) mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan e) menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan. Untuk mencapai kelima tujuan tersebut, maka Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) harus melaksanakan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi) secara optimal dan akuntabel. Rencana
strategis
SKPD
yang
selanjutnya
disebutRenstra
SKPD
merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat visi, misi, strategi dan kebijakan, program dan indikasi kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD yang selaras dengan strategi dan kebijakan daerah sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah
(RPJMD).Proses
penyusunan
renstra
diawali
dengan
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
pembentukan tim penyusun yang selanjutnya mengumpulkan data dan informasi untuk menyusun rancangan renstra. Setelah rancangan renstra telah jadi maka selanjutnya dilaksanakanlah forum SKPD dengan mengundang stakeholders Bappeda.Hasil kesepakatan dalam forum SKPD selanjutnya disajikan dalam rancangan akhir renstra dan selanjutnya ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Naskah Renstra Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) ini disusun dengan maksud menyajikan gambaran rinci tentang rencana kerja lima tahunan, terhitung sejak tahun 2016–2021, menyesuaikan dengan masa bhakti pasangan Bupati dan Wakil Bupati terpilih Kabupaten Soppeng 2016-2021. Sebagai rencana kerja, Renstra Bappeda ini disusun sebagai penjabaran lebih lanjut dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Soppeng2016-2021, yang disusun berdasarkan Visi dan Misi pasangan Bupati dan Wakil Bupati sebagaimana disampaikan pada masa dan proses pemilihan. Dengan dilantiknya pasangan Bupati dan Wakil Bupati Soppeng masa bhakti 2016-2021, maka visi dan misi yang disampaikan dituangkan ke dalam RPJM Daerah Kabupaten Soppeng, dengan melakukan penyesuaian yang diperlukan baik substansi, dan kapasitas keuangan daerah. Adapun keterkaitan renstra dengan dokumen perencanaan lainnya dapat dilihat dalam bagan berikut ini
1.2 Landasan Hukum
1.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan
Nasional
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4483);
5.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
6.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
7.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
8.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
9.
Peraturan
Pemerintah
Nomor
39
Tahun
2006 tentang Tata
Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817)
14. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah
Nasional
Tahun
2015-
2019;Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2009 tentang
Tata
Cara
Pelaksanaan
Evaluasi
Kinerja
Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
17. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2005-2025.
18. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2009-2029;
19. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 2013 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018;
20. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 02 Tahun 2010 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah;
21. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 01 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Soppeng (Lembaran Daerah Kabupaten Soppeng Tahun 2008 Nomor 90) ;
22. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 04 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Organisasi
dan
Tata
Kerja
Lembaga
Teknis
Daerah
Pemerintah Kabupaten Soppeng;
23. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 01 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, (Lembaran Daerah Kabupaten Soppeng Tahun 2009 Nomor 98);
24. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 9 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Soppeng Tahun 20052025, (Lembaran Daerah Kabupaten Soppeng Nomor Tahun 2010 111);
25. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 8 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Soppeng Tahun 2012-2032;
26. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perencanaan
dan
Penganggaran
Partisipatif
Pemerintah
Kabupaten
Soppeng;
27. Peraturan Bupati Nomor 28/Perbup/IX/2008 TentangTugas Fungsi Dan Rincian
Tugas
Jabatan
Struktural
Pada
Pembangunan Daerah Kabupaten Soppeng;
Badan
Perencanaan
Dan
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
28. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Soppeng Tahun 2016-2021.
1.3
Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra Bappeda ini antara lain adalah: Maksud: Maksud disusunnya Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Soppeng adalah sebagai pedoman umum (guide line) dan arahan bagi segenap pimpinan dan jajaran staf Bappeda didalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawab dalam menyusun berbagai kebijakan, program dan kegiatan yang berhubungan dengan proses perencanaan pembangunan di Kabupaten Soppeng. Tujuan:
A. Menjamin konsistensi perencanaan teknis Bappeda dengan arahan strategis Visi dan Misi Bupati/Wakil Bupati sebagaimana dijabarkan di dalam RPJM Daerah Kabupaten Soppeng;
B. Memudahkan penyusunan dan penyampaian laporan kinerja yang terukur, baik dalam bentuk Laporan Kinerja Bappeda maupun sebagai bahan
masukan
dalam
penyusunan
Laporan
Keterangan
Pertanggungjawaban Kepala Daerah.
C.
Menetapkan Visi, Misi dan Arah Pembangunan Bappeda
yang mengacu kepada RPJPD dan RPJMD Kabupaten Soppengserta sebagai pedoman dalam Penyusunan Renja Bappeda dalam kurun waktu lima tahun ke depan;
1.4
Sistematika Penulisan BAB I
PENDAHULUAN
1.5
Latar Belakang
1.6
Landasan Hukum
1.7
Maksud dan Tujuan
1.8
Sistematika Penulisan
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA
2.5
Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Bappeda
2.6
Sumber Daya Bappeda
2.7
Kinerja Pelayanan Bappeda
2.8
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Bappeda
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.6. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Bappeda
3.7. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
3.8. Telaahan Renstra Bappenas dan Renstra Bappeda Provinsi 3.9. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
3.10. Penentuan Isu-isu Strategis. BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.4
Visi dan Misi Bappeda
4.5
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda
4.6
Strategi dan Kebijakan
BAB V
RENCANA KINERJA,
PROGRAM KELOMPOK
DAN
KEGIATAN,
SASARAN,
DAN
INDIKATOR PENDANAAN
INDIKATIF. Memuat rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif. BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPDYANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Memuat
indikator
kinerja
SKPD
yang
secara
langsung
menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam 5 (lima) tahun
mendatang
sebagai
komitmen
untuk
mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. BAB VII
PENUTUP. Memuat catatan penting yang perlu mendapat perhatian, baik dalam
rangka
pelaksanaannya
maupun
seandainya
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
ketersediaan anggaran tidak sesuai dengan kebutuhan, kaidah pelaksanaan dan rencana tindak lanjut.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA 2. 1.
Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Sebagai SKPD yang mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam hal perencanaan, maka secara rinci Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Bappeda sebagaimana dijelaskan pada Peraturan Bupati SoppengNomor: 28/Per-Bup/IX/2008 TentangTugas Fungsi Dan Rincian Tugas Jabatan Struktural Pada Badan Perencanaan Dan Pembangunan Daerah Kabupaten Soppeng yang diuraikan berikut ini:
2. 1. 1.
Susunan Organisasi Untuk pelaksanaan tugas dan fungsinya, susunan organisasi Badan
Perencanaan dan Pembangunan Daerah, terdiri dari :
a. Kepala Badan; b. Sekretariat : 1.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
2.
Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
3.
Sub Bagian Keuangan
c. Bidang Fisik dan Prasarana 1.
Sub Bidang Pekerjaan Umum dan Perhubungan
2.
Sub Bidang Pertambangan dan Lingkungan Hidup.
d. Bidang Ekonomi 1.
Sub Bidang Pertanian
2.
Sub Bidang Prindustrian, Perdagangan dan Investasi.
e. Bidang Sosial Budaya
1.
Sub Bidang Kesejahteraan Sosial
2.
Sub Bidang Pemerintahan dan Hukum
f. Bidang Penelitian dan Statistik 1.
Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan
2.
Sub Bidang Statistik dan Pelaporan
Adapun bagan struktur organisasi Bappeda Kabupaten Soppeng adalah sebagai berikut:
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
2. 2. 1. TUGAS, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS a. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah di pimpin oleh seorang Kepala Badan mempunyai tugas membantu Bupati dalam membina,
mengkoordinasikan
dan
menyelenggarakan
perencanaan
pelaksanaan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah meliputi fisik dan prasarana, ekonomi, sosial budaya, penelitian dan statistik serta kesekretariatan badan sesuai dengank kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam menjalankan tugas yang dimaksud, Kepala Badan mempunyai fungsi :
1. Perumusan
kebijakan
teknis
perencanaan,
pelaksanaan
dan
pengendalian pembangunan daerah di bidang fisik dan prasarana, ekonomi, sosial budaya,penelitian dan statistik.
2.
Pelaksanaan
bimbingan
dan
konsultasi
atas
perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang bidang fisik dan prasarana, ekonomi, sosial budaya,penelitian dan statistik.
3. Penyelenggaraan koordinasi penyusunan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang fisik dan prasarana, ekonomi, sosial budaya,penelitian dan statistik.
4. Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah
di
bidang
fisik
dan
prasarana,
ekonomi,
sosial
budaya,penelitian dan statistik.
5. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang kesekretariatan Badan. 6. Pelaksanaan Tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dengan rincian tugas sebagai berikut :
1. Merencanakan,
mengorganisasikan,
menggerakkan
dan
mengendalikan penyelenggaraan kebijakan serta menyusun Renstra badan sesuai dengan visi dan misi daerah ;
2. Memberikan petunjuk kepada staf tentang konsep umum, rancangan perencanaan pembangunan daerah, dan rancangan perencanaan lainnya;
3. Mengkoordinasikan, mengkomunikasikan dan meyusun Rencana Kerja pemerintah
Daerah
(RKPD)/rancangan
dokumen
perencanaan
daerah;
4. Mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan proses perencanaan pembangunan daerah, kebijakan-kebijakan pembangunan daerah dengan para pimpinan unit kerja;
5. Mengkoordinasikan
konsep-konsep
RAPBD
khususnya
Belanja
Pembangnan dan pembahasan hingga pada penetapan menjadi APBD dengan para pimpinan unit kerja;
6. Mengkoordinasikan penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Daerah dan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban;
7. Memberikan petunjuk dan arahan kepada staf tentang progran penelitian pembangunan daerah dan melakukan pembinaan dan pengendalian atas pelaksanaan program dan kegiatan;
8. Mengkoordinasikan konsep hasil penelitian pembangunan daerah dengan pimpinan unit kerja terkait;
9. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap laporan hasil-hasil pembangunan daerah dan memberikan bimbingan pengelolaan administrasi umum atau melakukan pembinaan atas kedisiplinan dan peningkatan kualitas SDM aparat;
10. Mensinergikan potensi staf untuk dimanfaat secara optimal dalam perencanaan pembangunan daerah dan memberikan pertimbangan dan telaahan staf kepada Bupati secara berjenjang, mengenai rencana pembangunan daerah dan perencanaan lainnya;
11. Melakukan pembinaan dan pengendalian atas pengelolaan keuangan perlengkapan/peralatan Badan;
12. Menilai prestasi kerja dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier serta melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
b. Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris, mempunyai tugas menyiapkan bahan dalam rangka penyelenggaraan dan koordinasi pelaksanaan sub bagian umum dan kepegawaian, perencanaan, pelaporan dan keuangan serta memberikan pelayanan administrasi dan fungsional kepada semua unsur dalam lingkup Badan.
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Sekretaris mempunyai fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang umum, kepegawaian, perlengkapan dan aset, perencanaan dan pelaporan, serta keuangan;
2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan di bidang umum, kepegawaian, perlengkapan dan aset, perencanaan dan pelaporan, serta keuangan;
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang umum, kepegawaian, perlengkapan dan aset, perencanaan dan pelaporan, serta keuangan;
4. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan kesekretariatan;
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikab oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dengan rincian tugas sebagai berikut :
1. Merencanakan kegiatan tahunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2. Merencanakan,
mengorganisasikan,
menggerakkan
dan
mengendalikan serta menetapakan kebijakan di bidang umum, kepegawaian,
keuangan,
perlengkapan,
perencanaan
serta
pelaporan;
3. Mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkungan Bappeda;
4. Mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan umum dan kepegawaian;
5. Mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan keuangan; 6. Mengkoordinasikan penyiapan bahan dan penyusunan RKA, DPA, LAKIP, LKPJ, RENSTRA, RENJA dan/atau dokumen perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
7. Melakukan monitoring dan evaluasi atas program dan kegiatan lingkup badan;
8. Menilai prestasi kerja para Kepala Sub Bagian dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier;
9. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan kesekretariatan dan menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah;
10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan c. Bidang Fisik dan Prasarana dipimpin oleh seorang Kepala Bidang mempunyai
tugas
mengkoordinasikan
dengan
instansi terkait dan
melaksanakan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Kerja Pemerintahan Daerah (RKPD)/dokumen perencanaan pembangunan daerah serta melaksanakan evaluasi dan monitoring penyelenggaraan pembangunan daerah dibidang fisik dan prasarana meliputi pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Bidang mempunyai fungsi :
1. Perumusan
kebijakan
teknis
perencanaan,
pelaksanaan
dan
pengendalian pembangunan daerah di bidang fisik dan prasarana meliputi
pekerjaan
umum,
penataan
ruang,
perumahan,
perhubungan, komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan;
2. Pelaksanaan
bimbingan
dan
konsultasi
atas
perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang fisik dan
prasarana
perumahan,
meliputi
pekerjaan
perhubungan,
umum,
komunikasi
penataan dan
ruang,
informatika,
pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan;
3. Penyelenggaran
koordinasi
perencanaan,
pelaksanan
dan
pengendalian daerah di bidang fisik dan prasarana meliputi pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan;
4. Penyelenggaraan
monitoring
dan
evaluasi
pelaksanaan
dan
pengendalian daerah di bidang fisik dan prasarana meliputi pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, perhubungan,
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan. Rincian tugas dimaksud sebagai berikut :
1. Merumuskan
dan
menetapkan
kebijakan
teknis
pelaksanaan
perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan;
2. Mengkoordinasik
perencanaan,
pelaksanaan
dan
pengendalian
pembangunan daerah di bidang pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan,
perhubungan,
komunikasi
dan
informatika,
pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan;
3. Menyelenggarakan pengkonsultasian perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan,
perhubungan,
komunikasi
dan
informatika,
pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan;
4. Menyelenggarakan
monitoring
dan
evaluasi
pelaksanaan
pembangunan daerah di bidang pekerjaan umum, penataan ruang, Perumahan,
perhubungan,
komunikasi
dan
informatika,
pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan;
5. Menyusun dan merumuskan perencanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)/dokumen perencanaan pembangunan daerah dalam rangka penyusunan rencana pembangunan pada bidang pekerjaan umum, penataan
ruang,
perumahan,
perhubungan,
komunikasi
dan
informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan;
6. Menyusun dan merumuskan rencana tahunan daerah di bidang pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan;
7. Menyusuna dan merumuskan program tahunan sebagai pelaksanaan RPJMD dan RPJPD/dokumen perencanaan di bidang pekerjaan umum, penataan
ruang,
perumahan,,
perhubungan,
komunikasi
dan
informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan
8. Menyusun dan merumuskan rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah di bidang pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan,
perhubungan,
komunikasi
dan
informatika,
pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan;
9. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan program dan kegiatan di bidang pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan,
perhubungan,
komunikasi
dan
informatika,
pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan
10. Mengkoordinasikan penyusunan laporan pelaksanaan program dan kegiatan di bidang pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan
11. Menilai prestasi kerja pada Kepala Sub Bidang dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier;
12. Menginventrisir dengan
permasalahan-permasalahan
bidang
tugasnya
serta
yang
menyiapkan
berhubungan
bahan
petunjuk
pemecahan masalah dan melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.
d. Bidang Ekonomi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang mempunyai tugas mengkoordinasikan dengan instansi terkait dan melaksanakan penyusunan Rencana
Pembangunan
Jangka
Panjang
Daerah
(RPJPD),
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Kerja Pemerintahan
Daerah
(RKPD)/dokumen
perencanaan
pembangunan
daerah serta melaksanakan evaluasi dan monitoring penyelenggaraan pembangunan daerah di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan,
perindustrian,
perdagangan,
koperasi
dan
UKM
serta
investasi/penanaman modal. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Bidang mempunyai fungsi :
1. Perumusan
kebijakan
teknis
perencanaan,
pelaksanaan
dan
pengendalian pembangunan daerah di bidang ekonomi meliputi
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM serta investasi/penanaman modal;
2. Pelaksanaan
bimbingan
dan
konsultasi
atas
perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan,
kehutanan,
ketahanan
pangan,
perindustrian,
perdagangan, koperasi dan UKM serta investasi/penanaman modal;
3. Penyelenggaraan
koordinasi
perencanaan,
pelaksanaan
dan
pengendalian pembangunan daerah di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM serta investasi/penanaman modal;
4. Penyelenggaraan
koordinasi
perencanaan,
pelaksanaan
dan
pengendalian pembangunan daerah di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM serta investasi/penanaman modal;
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikab oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Rincian tugas dimaksud sebagai berikut:
1. Merumusan
dan
menetapkan
kebijakan
teknis
pelaksanaan
perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan,
kehutanan,
ketahanan
pangan,
perindustrian,
perdagangan, koperasi dan UKM serta investasi/penanaman modal sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2. Mengkoodinasikan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM serta investasi/penanaman modal;
3. Menyelenggarakan pengkonsultasian perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan
pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM serta investasi/penanaman modal;
4. Menyelenggarakan
monitoring
dan
evaluasi
pelaksanaan
pembangunan daerah di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM serta investasi/penanaman modal;
5. Menyusun dan merumuskan perencanaan RPJPD, RPJMD dan RKPD/dokumen
perencanaan
pada
bidang
ekonomi
meliputi
pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM serta investasi/penanaman modal;
6. Menyusun dan merumuskan rencana tahunan daerah di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan,
kehutanan,
ketahanan
pangan,
perindustrian,
perdagangan, koperasi dan UKM serta investasi/penanaman modal;
7. Menyusun dan merumuskan program tahunan sebagai pelaksanaan RPJPD, RPJMD dan RKPD/dokumen perencanaan di bidang ekonomi meliputi
pertanian
perkebunan,
tanaman
kehutanan,
pangan,
ketahanan
peternakan, pangan,
perikanan,
perindustrian,
perdagangan, koperasi dan UKM serta investasi/penanaman modal;
8. Menyusun dan merumuskan rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM serta investasi/penanaman modal;
9. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan program dan kegiatan di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM serta investasi/penanaman modal;
10. Mengkoordinasikan penyusunan laporan pelaksanaan program dan kegiatan di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan,
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
perindustrian,
perdagangan,
koperasi
dan
UKM
serta
investasi/penanaman modal;
11. Menilai prestasi kerja pada Kepala Sub Bidang dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier;
12. Mengiventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan
bidang
tugasnya
serta
menyiapkan
bahan
petunjuk
pemerintah masalah dan melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.
e. Bidang Sosial Budaya dipimpin oleh seorang Kepala Bidang mempunyai tugas mengkoordinasikan dengan instansi terkait dan melaksanakan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Kerja
Pemerintahan
Daerah
(RKPD)/dokumen
perencanaan
serta
melaksanakan evaluasi dan monitoring penyelenggaraan pembangunan daerah di bidang sosial budaya meliputi sosial, pendidikan, pemuda dan olahraga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Bidang mempunyai fungsi :
1. Perumusan
kebijakan
teknis
perencanaan,
pelaksanaan
dan
pengendalian pembangunan daerah di bidang sosial budaya meliputi sosial, pendidikan, pemuda dan olahraga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah;
2. Pelaksanaan
bimbingan
dan
konsultasi
atas
perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang sosial budaya meliputi sosial, pendidikan, pemuda dan olahraga, kesehatan,
tenaga
kerja
dan
transmigrasi,
pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah;
3. Penyelenggaraan
koordinasi
perencanaan,
pelaksanaan
dan
pengendalian pembangunan daerah di bidang sosial budaya meliputi sosial, pendidikan, pemuda dan olahraga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah;
4. Penyelenggaraan
koordinasi
perencanaan,
pelaksanaan
dan
pengendalian pembangunan daerah di bidang sosial budaya meliputi sosial, pendidikan, pemuda dan olahraga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah;
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikab oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Rincian tugas dimaksud sebagai berikut:
1. Merumusan
dan
menetapkan
kebijakan
teknis
pelaksanaan
perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang sosial budaya meliputi sosial, pendidikan, pemuda dan olahraga, kesehatan,
tenaga
kerja
dan
transmigrasi,
pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah;
2. Mengkoodinasikan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang sosial budaya meliputi sosial, pendidikan, pemuda dan olahraga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah;
3. Menyelenggarakan pengkonsultasian perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang sosial budaya meliputi sosial, pendidikan, pemuda dan olahraga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah;
4. Menyelenggarakan
monitoring
dan
evaluasi
pelaksanaan
pembangunan daerah di bidang sosial budaya meliputi sosial, pendidikan, pemuda dan olahraga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah;
5. Menyusun dan merumuskan perencanaan RPJPD, RPJMD dan RKPD/dokumen perencanaan pada bidang sosial budaya meliputi sosial, pendidikan, pemuda dan olahraga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah;
6. Menyusun dan merumuskan rencana tahunan daerah di bidang sosial budaya
meliputi
kesehatan,
sosial,
tenaga
kerja
pendidikan, dan
pemuda
transmigrasi,
dan
olahraga,
pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah;
7. Menyusun dan merumuskan program tahunan sebagai pelaksanaan RPJPD, RPJMD dan RKPD/dokumen perencanaan di bidang sosial budaya
meliputi
kesehatan,
sosial,
tenaga
pendidikan,
kerja
dan
pemuda
dan
transmigrasi,
olahraga,
pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah;
8. Menyusun dan merumuskan rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah di bidang sosial budaya meliputi sosial, pendidikan, pemuda dan olahraga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan
perempuan
dan
perlindungan
anak,
keluarga
berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah;
9. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan program dan kegiatan di bidang sosial budaya meliputi sosial, pendidikan, pemuda dan olahraga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah;
10. Mengkoordinasikan penyusunan laporan pelaksanaan program dan kegiatan di bidang sosial budaya meliputi sosial, pendidikan, pemuda dan
olahraga,
pemberdayaan
kesehatan, perempuan
tenaga dan
kerja
dan
perlindungan
transmigrasi,
anak,
keluarga
berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah;
11. Menilai prestasi kerja pada Kepala Sub Bidang dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier;
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
12. Mengiventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan
bidang
tugasnya
serta
menyiapkan
bahan
petunjuk
pemerintah masalah dan melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.
f. Bidang Penelitian dan Statistik dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, mempunyai tugas merumuskan kebijakan teknis, mengkoordinasikan dengan instansi terkait, mengumpulkan, menghimpun serta mengolah data dalam rangka pelaksanaan Penelitian dan Pengembangan, Statistik dan Pelaporan hasil-hasil pembangunan daerah Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang mempunyai fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang Penelitian dan Statistik; 2. Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas di bidang Penelitian dan Statistik;
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Penelitian dan Statistik; 4. Penyelenggaraan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan serta Statistik dan Pelaporan;
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Rincian tugas dimaksud sebagai berikut :
1. Merencanakan,
mengorganisasikan,
menggerakan
dan
mengendalikan serta menetapkan kebijakan di bidang Penelitian, Pengembangan,
Statistik
dan
Pelaporan
sebagai
pedoman
pelaksanaan tugas;
2. Menyusun
dan
RPJMD/dokumen
merumuskan perencanaan
perencanaan dalam
RPJPD
rangka
dan
Penyusunan
RKPD/dokumen perencanaan tahunan di bidang Penelitian, dan Statistik;
3. Menyusun dan merumuskan rencana tahunan di bidang Penelitian, dan Statistik;
4. Menyusun dan merumuskan RKPD/dokumen perencanaan tahunan sebagai
pelaksanaan
Penelitian dan Statistik;
RPJMD/dokumen
perencanaan
di
bidang
5. Menyusun dan merumuskan rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah di bidang Penelitian dan Statistik;
6. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan program dan kegiatan di bidang Penelitian dan Statistik;
7. Melakukan pendataan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan hasilhasil pembangunan daerah;
8. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan kegiatan di bidang Penelitian dan Statistik;
9. Mengkoordinasikan penyusunan laporan pelaksanaan program dan kegiatan di bidang Penelitian dan Statistik;
10. Mengkoordinasikan dan mengkonsultasikan dengan unit terkait kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan bidang Penelitian dan Statistik;
11. Menilai prestasi kerja para Kepala Sub Bidang dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier;
12. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan
bidang
tugasnya
serta
menyiapkan
bahan
petunjuk
pemecahan masalah dan melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.
2. 2.
Sumber Daya Bappeda 2.2.1. Sumber Daya Manusia Komposisi Sumber Daya Manusia jabatan dalam struktur organisasi BAPPEDA Kabupaten Soppeng berdasarkan peraturan Bupati
tersebut di atas
adalah: 1 (satu) orang Eselon IIb; 1 (satu ) orang Eselon IIIa 1 (satu) orang yaitu sekretaris, 4 (empat) orang eselon IIIb yaitu kepala bidang, serta 11 (sebelas) orang Eselon IV yang terdiri dari 3 (tiga) orang kasubbag dan 8 kasubid. Sumber daya manusia merupakan komponen penting dalam menjalankan kinerja organisasi secara keseluruhan. Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia perlu dirancang sesuai dengan kebutuhan. Komposisi jumlah pegawai Bappeda dengan latar belakang pendidikan sarjana lebih besar dibandingkan dengan yang bukan sarjana, secara signifikan diharapkan memberikan andil yang cukup besar. Komposisi pegawai BAPPEDA berdasarkan tingkat golongan yaitu golongan IV sebanyak 8 orang atau 20%, golongan III sebanyak 26 orang atau 63% dan golongan
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
II sebanyak 7 orang atau 17% untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.1. Adapun komposisi pegawai berdasarkan tingat pendidikan yaitu Pasca Sarjana (S-2) 12 orang atau 29 %, Sarjana 26 orang atau 63 %dan sisanya yang berpendidikan SLTA sebanyak 3 orang atau 8% seperti tertera pada tabel dibawah ini : Tabel 2.1 Pegawai Bappeda berdasarkan pendidikannya Tahun 2016 No 1 2 3 4 5 6 7
Status Kepegawaian PNS CPNS 0 0 0 0 3 0 0 0 26 0 12 0 0 0
Pendidikan SD/Sederajat SMP/Sederajat SMA/Sederajat D1-D3 S1/Sederajat S2 S3 Jumlah
Jumlah 0 0 3 0 26 12 0 41
Sumber Data : Bagian Umum dan Kepegawaian Bappeda, 2015
Tabel 2.2. Pegawai Bappeda berdasarkan golongannya Tahun 2016 No 1 2 3 4
Status Kepegawaian PNS CPNS 0 0 7 0 26 0 8 0
Pendidikan Golongan I Golongan II Golongan III Golongan IV JUMLAH
Jumlah 0 7 26 8 41
Sumber Data : Bagian Umum dan Kepegawaian Bappeda, 2015
Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
Tabel 2.3. Pegawai Bappeda berdasarkan Jenis Kelamin, Pendidikan dan Golongan Tahun 2016
N O.
1
JENIS KELAMIN
DATA JABATAN NAMA JABATAN 2
JM L
L
P 5
JM L 6
PENDIDIKAN S D 7
DI 10
D II 1 1
JM L
GOLONGAN
S.1
S. 2
13
14
3
4
II-B
1
1
III-A
1
1
1
1
III-B
4
3
1
4
2
2
IV-A FUNGSIONAL TERTENTU
11
5
6
11
8
3
1 - Perencana Muda
1
1
FUNGSIONAL UMUM 1. Staf Subag.Umum dan Kepegawaian - Pengelola Penyimpan Barang
1
I a 16
b 1 7
II c 1 8
D 1 9
a 2 0
b 2 1
III c 2 2
a 24
b 2 5
IV d 27
a 2 8
b 2 9
c 3 0
d 3 1
32
II-A 1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
- Pengelola Surat
1
1
1
1 3 5
1
1
- Pengelola Barang - Pengelola Umum dan Kepegawaian - Pengadministrasi Persuratan
1
2
1
1 1 4 11
1
1 1
1
1
1
1 1
1
1 1
1
1
2. Staf Subag.Keuangan - Bendahara - Pengelola Daftar Gaji - Pengadministrasi Keuangan - Verivikator Keuangan
1
- Pengelola Data
1
1 1
1
1
1
1
1
1 1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
N O.
1
JENIS KELAMIN
DATA JABATAN NAMA JABATAN 2 - Penata Laporan Keuangan 3. Staf Subag. Perenc. Dan Pelaporan - Pengolah Data Perencanaan dan Penyusnan Anggaran - Penyusun Rencana Program dan Laporan
JM L 3
L 4
1
1
P
JM L
5
6
1
1
1
1
PENDIDIKAN S D 7
DI 10
D II 1 1
S.1
S. 2
13
14
I a 16
b 1 7
II c 1 8
D 1 9
a 2 0
b 2 1
III c 2 2
a 24
1
b 2 5
IV d 27
1
1
1
JM L
GOLONGAN
1
d 3 1
32
1
0
dan Investasi
0 1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1 1
1
5. Staf Subid.Pertanian - Pengelola Data - Pengelola Perencanaan 6. Staf Subid.Pertambangan & Lingkungan
c 3 0
1
4. Staf Subid.Perindustrian dan Perdagangan - Pengelola Data - Pengelola Perencanaan
b 2 9
1
1
1
a 2 8
0 1
1 1
1 0
Hidup.
0
- Fasilitator 7. Staf Subid. PU dan Perhubungan
1
1
- Pengelola Data - Pengelola Data Analisis Pengembangan Sarana dan Prasarana
1
1
1
1
1
1 0
1
1
1
1 1
1 1
1 0
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
N O.
1
JENIS KELAMIN
DATA JABATAN NAMA JABATAN
JM L
L
2 8. Staf Subid. Pemerintahan dan Hukum
3
4
- Pengolah Data
1
1
9. Staf Subid.Kessos - Pengelola Perencanaan
P 5
JM L 6
PENDIDIKAN S D 7
DI 10
D II 1 1
JM L
GOLONGAN
S.1
S. 2
13
14
I a 16
b 1 7
II c 1 8
D 1 9
a 2 0
b 2 1
III c 2 2
a 24
b 2 5
IV d 27
a 2 8
b 2 9
c 3 0
d 3 1
32 0
1
1
1
1 0
1
1
1
1
1
1 0
10. Staf Subid. Statistik & Pelaporan - Pengelola Perencanaan 11. Staf Subid.Penelitian dan Pengembangan - Pengelola Perencanaan
0 0 0 1
1
41
2 4
1 1 7
41
1
0
0
0
Sumber Data : Bagian Umum dan Kepegawaian Bappeda, 2016
26
1
12
0
0
0
0
1
4
1
2
6
7
6
5
2
1
0
41
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
2.2.2. Sarana dan Prasarana Sarana dan Prasarana pendukung kegiatan Bappeda Kabupaten Soppeng adalah Gedung kantor seluas 360 m²,Kendaraan Dinas sebanyak 12 Unit terdiri dari Roda 4 sebanyak2 unit dan roda 2 sebanyak 10 unit.Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2.3.dibawah ini. Tabel 2.3. Sarana dan Prasarana Bappeda Tahun 2016
NO
NAMA BARANG
SATUAN
JUMLAH
1
Mobil
Unit
2
2
Sepeda Motor
Unit
10
3
Alat Ukur
Unit
1
4
Mesin Ketik Manual Portable
Unit
2
5
Mesin Fotocopy
Unit
1
6
Lemari Besi/metal
Unit
7
7
Filling Besi Metal
Unit
10
8
Lemari Makan
Unit
1
9
Lemari Arsip
Unit
2
10
Mesin Absensi
Unit
1
11
Meja Kayu
Unit
6
12
Kursi Besi/metal
Unit
8
13
Meja Rapat
Unit
9
14
Kursi Rapat
Unit
301
15
Kursi Tamu
Unit
2
16
AC
Unit
20
17
Kompor Gas
Unit
1
18
Radio
Unit
1
19
Televisi
Unit
2
20
Amplifier
Unit
2
21
Loudspeaker
Unit
12
22
Sound System
Unit
3
23
Wireless
Unit
4
24
Unit Power Supply
Unit
1
25
Dispenser
Unit
2
26
Mimbar/Podium
Unit
1
27
Brankas
Unit
1
28
Komputer PC
Unit
11
29
Laptop/Notebook
Unit
14
30
Hard Disk
Unit
1
31
Monitor
Unit
1
32
Printer
Unit
12
33
Meja Kerja
Unit
7
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
NO
NAMA BARANG
SATUAN
JUMLAH
34
Kamera
Unit
1
35
Proyektor
Unit
3
36
Layar Proyektor
Unit
2
37
Bangunan Gedung Kantor
Unit
1
38
Tempat Parkir
Unit
1
39
Instalasi Listrik
Instalasi
3
Sumber Data : Pengurus Barang Bappeda, 2016
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
2. 3.
Kinerja Pelayanan Bappeda Tabel 2.4. Pencapaian Kinerja Pelayanan Bappeda Kabupaten Soppeng Tahun 2011-2015
NO
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
(1)
(2)
Target Renstra SKPD Tahun ke-
Targe t SPM
(3)
Realisasi Capaian Tahun ke-
Rasio Capaian pada Tahun ke-
1
2
3
4
5
2
3
4
5
2
3
4
5
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(12)
(13)
(14)
(15)
(17)
(18)
(19)
(20)
Perencanaan Pembangunan 1
Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yg telah ditetapkan dgn PERDA
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
100
100
100
100
2
Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD yg telah ditetapkan dgn PERDA/PERKADA
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
100
100
100
100
3
Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dgn PERKADA
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
100
100
100
100
4
Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD
97,6 %
88,37 %
100
100
97,6
88,3 7
100 %
100%
100 %
100 %
100 %
100%
100 %
Statistik 5
Buku "kabupaten dalam angka"
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
100
100
100
100
6
Buku "PDRB kabupaten"
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
100
100
100
100
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
Dari tabel diatas terlihat hampir semua Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Bappeda dapat tercapai. Untuk urusan Perencanaan Pembangunan terdapat satu indikator kinerja yang tidak tercapai yaitu Penjabaran program RPJMD kedalam RKPD, hal tersebut disebabkan karena belum optimalnya peran lembaga dalam koordinasi, sinkronisasi dan sinergitas pembangunan antar sektor dan antar fungsi baik
internal maupun eksternal dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan
daerah. Untuk urusan statistik, semua indikator dapat tercapai yang disebabkan karena adanya koordinasi yang baik dengan pihak BPS, namun demikian perlu terus ditingkatkan kualitas dari output dan dokumen perencanaan sehingga lebih implementatif dalam pelaksanaannya.
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
Tabel 2.5. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan BAPPEDA Kabupaten Soppeng Tahun 2011-2015
Anggaran pada Tahun ke-
Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-
Realisasi Anggaran pada Tahun ke-
Rata-rata Pertumbuhan
Uraian
(1)
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
Anggara n
Realisasi
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14 )
(15 )
(16)
(17)
(18)
2,112,528,66 5
2,078,521,69 8
2,263,023,287
100.0 0
101.6 5
91.7 6
95.7 2
100.2 5
BELANJA DAERAH Belanja tidak langsung - Belanja pegawai Belanja langsung Belanja Pegawai
1,732,713, 439
1,732,713, 439
1,992,399,9 43
1,938,548,507
1,989,547, 237
2,268,648,1 06
107,186,933 106,061,970
1,732,713,43 9
3,046,224,5 28
1,9 60,073,251
4,793,064,736
2,1 12,528,665
3,152,291,69 0
2,0 78,521,698
3,898,184,36 6
2,263 ,023,287
4,568,400,315
2 163,905,000
Belanja Barang Jasa
2,389,117,77 8
Belanja Modal
493,201,750
Total
1,960,073,25 1
59,775,000
4,1 53,143,806
1,732,713,43 9
2,994,094,6 57
1, 992,399,943
4,218,872,8 98
1,93 8,548,507
2,796,394,614
5 470,180,000
2,61 4,078,890
799,700,000
2,9 05,814,366
62,001,000
3,4
3,474,334, 020
2, 268,648,106
4,194,316,4 54
100.00
98.2 9
101.65
88.0 2
91.76
88.7 1
95.72
89.1 3
1 00.25 106,061,970
107,186,933
304,435,157
240,044,359
79,619,200
76,377,400
204,406,307
146,653,103
20,409,650
17,013,856
91.8 1
4 163,805,000
11,149,315
1,989,547,23 7
2,341,142,43 7
166,352,000
3, 729,789,248
60,530,000
2,26 8,430,764
775,850,000
2 ,508,639,020
545,692,000
3, 074,407,954
99.94
97.99
64.04
89.81
97.95
86.78
97.02
86.33
97.10
90.13
5
4,778,937,9 67
380,145,930
6,753,137,987
68,032,800
5,264,820,355
192,670,000
5,976,706,06 4
95,250,000
6,831,423,602
489,147,220
4,726,808,0 96
322,731,650
6,211,272,8 41
67,433,850
4,734,943,121
189,845,000
5,463,881, 257
574,216,500
6,462,964,5 60
99.18
98.9 1
84.90
91.9 8
99.12
89.9 4
98.53
91.4 2
96.47
94.6 1
410,497,12 7
347,231,2 93
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
Tabel diatas menunjukkan bahwa rasio antara realisasi dengan anggaran pada tahun 2013 paling rendah selama 5 tahun.Hal ini disebabkan karena pada APBD Perubahan tahun berjalan di Bulan Oktober/November sehingga waktu yang tersedia untuk penyerapan sangat sempit.Kecermatan dalam menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) yang menjadi pedoman pelaksanaan program/kegiatan baik dari sisi anggaran maupun dari indikator kinerja turut menentukan tingkat penyerapan dan alokasi anggaran yang dibutuhkan.
2. 4.
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Bappeda Sebagai upaya mendorong Bappeda menjadi lembaga yang mampu menjalankan peran dan tupoksinyaditengah dinamika pembangunan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, Bappeda Kabupaten Soppeng harus mempunyai strategi pencapainnya yang mengacu pada faktor kekuatan dan kelemahan internal serta faktor peluang dan ancaman eksternal. Berdasarkan hasil analisis terhadap faktoreksternal , teridentifikasi beberapa peluang yang harus dimanfaatkan secara baik, antara lain:
1. Tersedianya dokumen-dokumen perencanaan pembangunan tingkat nasional dan provinsi.
2. Dukungan masyarakat, DPRD, LSM, dunia Pendidikan dan stakeholder lainnya terhadap perencanaan pembangunan.
3. Terbukanya kesempatan pengembangan SDM melalui pendidikan dan pengangkatan ke dalam Jabatan Fungsional Tertentu dari Kementerian/ Lembaga/ Pemerintah Daerah/ Institusi Lainnya
4. Terdapatnya kebijakan penilaian kinerja instansi yang memasukkan unsur perencanaan dan pengendalian Di samping itu, berbagai ancaman eksternal juga perlu diantisipasi dalam penyusunan strategi dan kebijakan perencanaan pembangunan ke depan. Ancaman tersebut, antara lain:
1. Terbatasnya Data dan Informasi yang aktual/terbaru dari Lembaga Resmi (BPS). Analisis kondisi wilayah merupakan hal utama dan penting dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah, analisis kondisi wilayah perencanaan membutuhkan data dan informasi yang aktual,
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Dengan ketersediaan data dan
informasi
yang
akurat
akan
sangat
menentukan
langkah
selanjutnya keberhasilan perencanaan.
2. Kualitas Profesionalisme Aparat Perencana. Salah satu variabel penentu keberhasilan suatu rencana banyak ditentukan
ketersediaan
dan
kualitas
para
perencana,
sebagai
pelaksana perencana pembangunan daerah dituntut untuk senantiasa meningkatkan kualitas kinerja dan profesionalisme.
3.
Perencanaan Masih didominasi oleh Kepentingan Politik. Pendekatan perencanaan lebih didominasi oleh pendekatan politik dibandingkan dengan pendekatan teknokratik dan partisipatif. Oleh sebab itu pengambilan keputusan perencanaan lebih diwarnai oleh kepentingan politik dibandingkan dengan keberpihakan pada kebutuhan masyarakat.
4. Instrumen Perencana Wilayah. Tingkat Kualitas suatu rencana dapat dicapai jika dilengkapi dengan berbagai peralatan perencanaan yang terkait dengan analisis terhadap indikator sosial, ekonomi dan indikator lainnya yang sering digunakan sebagai ukuran keberhasilan beberapa aturan perundang-undangan terkait perencanaan yang belum maksimal diterapkan.
5. Evaluasi dan Pengendalian, Pelaksanaan Rencana. Proses
perencanaan
pelaksanaannya
perlu
pembangunan
dilakukan
daerah
Evaluasi
sampai
sebagai
dengan
pengendalian
terhadap jalannya pelaksanaan pembangunan apakah sesuai dengan rencana atau tidak. Jika ditemukan target dan sasaran yang tidak tercapai, maka akan menjadi masukan perbaikan untuk perencanaan yang akan datang.
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Analis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah untuk melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan, dapat dioperasionalkan
dan
secara
moral
serta
etika
birokratis
dapat
dipertanggungjawabkan.Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi SKPD adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunankarena dampaknya yangsignifikan bagi SKPD dimasa datang.Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu trategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang.
3.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan yang dilaksanakan oleh Bappeda
yang berkaitan dengandalam membina, mengkoordinasikan dan menyelenggarakan perencanaan pelaksanaan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah meliputi fisik dan prasarana, ekonomi, sosial budaya, penelitian dan statisticserta kesekretariatan Badan
sesuai dengan
kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam penyelenggaraan tugas tersebut Bappeda mempunyai fungsi sebagai berikut:
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
a. Perumusan kebijakan teknis perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang fisik dan prasarana, ekonomi, sosial budaya, penelitian dan statistik.
b. Pelaksanaan bimbingan dan konsultasi atas perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang fisik dan prasarana, ekonomi, sosial budaya, penelitian dan statistik.
c. Penyelenggaraan koordinasi penyusunan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang fisik dan prasarana, ekonomi, sosial budaya, penelitian dan statistik.
d. Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah di bidang fisik dan prasarana, ekonomi, sosial budaya, penelitian dan statistik.
e. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang dan kesekretariatan Badan f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Selama periode 2011-2015, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Soppeng
dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsinya telah
diupayakan secara optimal. , meskipun demikian dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut masih terdpat beberapa hal yang belum sepenuhnya sesuai dengan harapan, antara lain belum optimalnya sinergitas kebijakan pembangunan antar tingkatan
pemerintah
guna
optimalisasi
pencapaian
tujuan
dan
sasaran
pembangunan, terbentuknya sebuah kawasan yang terintegrasi yang dikenal sebagai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Perubahan Iklim, masih tingginya angka kemiskinan,
isu kelaparan, tingkat kesenjangan yang semakin tinggi. Selain itu
terkait dengan munculnya berbagai masalah baru dan mendesak, seperti penanganan bencana alamdan antisipasi terhadap fluktuasi harga bahan bakar minyak. Berkaitan dengan isu-isu tersebut, maka Bappeda Kabupaten Soppeng dituntut untuk antisipatif dan proaktif dalam mengkaji berbagai strategi dan menyelesaikan pencapaian
berbagai
tujuan
Permasalahan
pembangunan
Pembangunan daerah
tetap
tersebut,
sehingga
terjamin.Berikut
ini
dikemukakanIdentifikasi permasalahan-permasalahan pelayanan SKPDbeserta faktorfaktor yang mempengaruhinya. Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Bappeda Kabupaten Soppeng
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
N o
Aspek Kajian
Capaian /Kondisi Saat ini
Standar yang Digunaka n
Faktor yang Mempengaruhi INTERNAL
EKSTERNAL
(KEWENANGA N SKPD)
(DILUAR KEWENANGAN SKPD)
Permasalahan Pelayanan SKPD
Gambaran pelayanan SKPD Perencanaa n Pembangun an
1
2
3
Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yg telah ditetapkan dgn PERDA
Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD yg telah ditetapkan dgn PERDA/PERKA DA
Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dgn PERKADA
adanya kewenangan tugas dan fungsi perencanaan pembangunan yang diatur dalam UU no. 25 tahun 2004. ada
ada
Dalam penyusunan dokumen belum mengacu pada regulasi yang ada
ada
ada
ada
ada
adanya kewenangan pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan Belum Optimalnya Kualitas dan Kuantitas SDM Perencana dan sarana prasarananya Dalam penyusunan dokumen perencanaan belum mengacu pada regulasi yang ada adanya kewenangan tugas dan fungsi perencanaan pembangunan yang diatur dalam permendagri 54 tahun 2010
belum optimalnya peran lembaga dalam koordinasi, sinkronisasi dan sinergitas pembangunan antar sector dan antar fungsi baik internal maupun eksternal dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan daerah dalam perumusan visi-misi calon kepala daerah belum mengacu pada arah kebijakan yang tertuang dalam RPJPD Tersedianya dokumen perencanaan nasional dan provinsi Dukungan masyarakat, DPRD, LSM, dunia Pendidikan dan stake holder lainnya terhadap perencanaan pembangunan. Dokumen perencanaan yang belum dijadikan pedoman dan diaplikasikan (applicable). Adanya Kebijakandan regulasi Nasional dan Propinsi yang harus di akomodir dalam RKPD.
Dalam penyusunan dokumen belum mengacu pada regulasi yang ada sehingga menyebabkan sinergitas pembangunan antar sektor dan antar fungsi tidak optimal dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan daerah
Pengendalian dan evaluasi RPJMD tidak optimal sehingga menyebabkan dokumen yang telah tersedia tidak diaplikasikan Belum optimalnya peran lembaga dalam menyusun kebijakan perencanaan untuk mengantisipasi perubahan, tantangan, peluang dan dinamika pembangunan daerah Belum sinkronnya antara perencanaan , penganggaran dan Pelaksanaan
Masih kurang terpadunya mekanisme perencanaan pembangunan daerah antara Bappeda dengan SKPD lainnya
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
N o
4
Aspek Kajian
Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD
Capaian /Kondisi Saat ini
88,75%
Standar yang Digunaka n
100%
Faktor yang Mempengaruhi INTERNAL (KEWENANGA N SKPD) adanya kewenangan tugas dan fungsi perencanaan pembangunan yang diatur dalam permendagri 54 tahun 2010 adanya kewenangan BAPPEDA dalam melaksanakan asistensi yang dilaksanakan sebelum penetapan APBD
EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGAN SKPD) Komitmen dan ketaatan SKPD terhadap rencana program/kegiatan
Dokumen perencanaan yang belum dijadikan pedoman dan diaplikasikan
Belum terbangunnya budaya organisasi yang berorientasi hasil dan mampu menghadapi tantangan dan perubahan kedepan
Adanya dinamika politik yang terjadi pada saat pembahasan anggaran
Adanya koordinasi yang baik dengan pihak BPS,
Kewenangan statistik tumpang tindih antara kewenangan instansi vertikal dengan pemerintah daerah
Adanya koordinasi yang baik dengan pihak BPS,
Belum tersedianya data yang berkualitas untuk perencanaan pembangunan
Permasalahan Pelayanan SKPD
Cukup signifikannya ketidak sesuaian (inconsistency) antara rencana pembangunan dan implementasinya dapat menyebabkan pencapaian tujuan pembangunan yang tidak terarah Optimalisasi koordinasi antara institusi perencana dengan pemegang otoritas penganggaran,dalam untuk menjaga konsistensi/kontinyuitas perencanaan dan penganggaran, sehingga program dan kegiatan yang telah direncanakan tidak tereduksi di dalam proses penganggaran; Belum efektifnya peran lembaga dalam koordinasi, sinkronisasi dan sinergitas pembangunan antar sector dan antar fungsi
Statistik
5
6
Buku "kabupaten dalam angka"
Buku "PDRB kabupaten"
ada
ada
Ada
Ada
Ketersediaan data/ Informasi pembangunan yang cepat, akurat dan lengkap kurang tercapai, sehingga setiap permintaan data harus mencari dan memerlukan waktu yang relatif lama.. Data perencanaan yang belum komprehensif dan akurat.
Selain identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi juga terdapat isu-isu strategis yang berhubungan atau mempengaruhi SKPD dari faktor-faktor eksternal lainnya yang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.2
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
Identifikasi Isu-Isu Strategis (Lingkungan Eksternal) Kabupaten Soppeng Isu Strategis No
Dinamika Internasional (2)
(1) 1
Terbentuknya sebuah kawasan yang terintegrasi yang dikenal sebagai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA merupakan bentuk realisasi dari tujuan akhir integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara.
2
Perubahan Iklim
3
Masih tingginya angka Kemiskinan
4
Kelaparan
3.2
Dinamika Nasional (3) Adanya peraturan perundangundangan yang melegitimasi kedudukan Bappeda sebagai institusi perencana seperti : UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah , Peraturan menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah Terbitnya beberapa regulasi baru seperti UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa dan UU No. 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah yang nantinya akan ditindaklanjuti dengan peraturan pemerintah.
Dinamika Regional/Lokal (4)
Lain-lain
Belum optimalnya sinergitas kebijakan pembangunan antar tingkatan pemerintah guna optimalisasi pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan
Perkembangan kawasan/wilayah Kabupaten tidak sebanding dengan dokumen perencanaan yang dihasilkan;
Bencana Alam
Adanya tuntutan masyarakat untuk merasakan hasil rencana pembangunan dalam bentuk riil Adanya ketimpangan data antara Lembaga Statistik dengan SKPD terkait.
Adanya kesempatan dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang perencanaan melalui beasiswa pusbindiklatren yang diadakan oleh bappenas setiap tahunnya
(5)
Telaah Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah Terpilih
Visi RPJMD Kabupaten Soppeng 2016-2021 adalah:“Pemerintahan yang Melayani dan Lebih Baik”, pada rumusan visi ini terkandung substansi “perwujudan visi” bahwa Kabupaten Soppeng “pemerintahannya akan lebih melayani” dan “daerahnya akan lebih baik”. Terdapat dua pokok visi pada rumusan visi ini yakni “pemerintahan yang melayani” dan “Kabupaten Soppeng yang lebih baik”. Pemerintahah yang melayani bermakna bahwa dalam lima tahun kedepan kehadiran pemerintah akan semakin signifikan dalam melayani rakyatnya. Hakekat kehadiran pemerintahan adalah untuk melayani rakyatnya.Pemerintah tidak hadir untuk dilayani tetapi untuk melayani. Kondisi yang hendak dicapai dengan pokok visi
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
ini adalah terjadinya peningkatan kinerja pelayanan dalam pemenuhan kebutuhan petani dan kemajuan pertanian,
pendidikan yang unggul dan murah, pelayanan
publik yang prima, pariwisata yang berkembang, infrastruktur transportasi yang baik, tata kelola pemerintahan yang baik, pelayanan kesehatan yang unggul dan murah, serta kehidupan beragama yang kondusif dan tingginya partisipasi pemuda dan perempuan dalam pembangunan. “Kabupaten Soppeng yang lebih baik” bermakna bahwa Kabupaten Soppeng akan terakselerasi kemajuannya sehingga mencapai posisi sebagai daerah yang merupakan pilar utama pembangunan Sulawesi Selatan. Sebagaimana Visi RPJMD Sulawesi Selatan 2013-2018 salah satu pokok visinya adalah pilar utama pembangunan nasional dalam hal ketahanan, kemandirian dan kedaulatan pangan, maka Kabupaten Soppeng dalam lima tahun kedepan akan menjadi pilar utama Sulawesi Selatan dalam mewujudkan ketahanan, kemandirian dan kedaulatan pangan tersebut. Untuk mewujudkan visi tersebut maka misi yang akan ditempuh adalah sebagai berikut.
1.
Memantapkan arah kebijakan pertanian yang melayani dan propetani Fokus dari misi ini adalah upaya umum untuk meningkatkan pelayanan pada urusan pertanian secara umum sehingga berlangsung kebijakan yang berpihak kepada petani.Sebagaimana terlihat pada gambaran umum daerah bahwa mata pencaharian utama penduduk Kabupaten Soppeng adalah pertanian dalam arti umum.Misi ini terutama memprioritaskan upaya memenuhi kebutuhan sarana produksi petani terutama pupuk, sarana produksi untuk pembudidaya ikan terutama bibit ikan, keterpenuhan jaringan irigasi bagi persawahan dan upaya penerapan sistem petik-olah-jual pada usahatani yang berjalan.
2.
Mewujudkan pendidikan unggul yang murah dan berkeadilan bagi semua warga Fokus dari misi ini adalah upaya umum untuk meningkatkan kualitas pendidikan di satu sisi serta dapat diakses dengan murah dan berkeadilan pada sisi lainnya.Misi ini terutama memprioritaskan upaya umum untuk pendidikan gratis level sekolah dasar dan menengah pertama serta bimbingan belajar gratis bagi siswa.Prioritas ini dijalankan secara terkait dengan kewajiban dasar pemerintah kabupaten dalam urusan pendidikan.
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
3.
Menjadikan Kabupaten Soppeng yang lebih baik dalam pelayanan publik Fokus dari misi ini adalah upaya umum untuk menyelenggarakan pelayanan publik secara lebih baik. Prioritas dalam misi adalah upaya dalam mengaplikasikan sistem administrasi satu pintu berbasis teknologi informasi (information
technology/IT),
peningkatan
pelayanan
administrasi
kependudukan, perbaikan pelayanan dan pengadaan pemadam kebakaran setiap kecamatan, keringanan biaya melahirkan dan santunan kematian (lahir gratis, meninggal disantuni) dan meningkatkan kunjungan dan interaksi Bupati dengan warga (Bupati menyapa).
4.
Menata kepariwisataan dan sistem transportasi yang mulus dan nyaman Fokus dari misi ini adalah upaya umum dalam memanfaatkan potensi wisata daerah dan meningkatkan kapasitas infrastruktur transportasi daerah. Prioritas dalam misi ini adalah optimalisasi promosi wisata, penemuan dan pengembangan obyek wisata baru, pembangunan / perbaikan jalan 500 km dalam lima tahun dan membuka isolasi kampung terpencil.
5.
Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih bebas korupsi Fokus dari misi ini adalah upaya umum mewujudkan tata kelola pemerintahan baik melalui reformasi birokrasi. Dalam misi ini prioritas diarahkan kepada keterlibatan perempuan hingga 30% dalam pemerintahan, menciptakan PNS yang kuat untuk pemerintahan yang bersih, penerapan fakta integritas tidak korupsi bagi pejabat, pemberian tunjangan kesejahteraan khusus untuk PNS dan pengadaan kendaraan operasional bagi kepala dusun.
6.
Menjamin ketersediaan sistem pelayanan kesehatan unggul dan murah Fokus dari misi ini adalah upaya umum dalam perbaikan pelayanan kesehatan. Prioritas dalam misi ini adalah penyelenggaraan layanan dokter/bidan keluarga/pribadi untuk warga, layanan kesehatan keliling yang gratis, pelayanan kesehatan gratis di puskesmas dan rumah sakit, penyelenggaraan layanan puskesmas plus setaraf rumah sakit di ibu kota kecamatan dan penghargaan dan insentif khusus bagi kader posyandu.
7.
Mendorong peningkatan kehidupan beragama serta partisipasi pemuda dan perempuan dalam pembangunan
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
Fokus dari misi ini adalah upaya umum dalam perbaikan kehidupan beragama sebagai landasan spiritual dalam kehidupan masyarakat serta peningkatan peran pemuda dan perempuan dalam kemajuan daerah. Prioritas dalam misi ini adalah fasilitasi pelatihan di balai latihan kerja (BLK) untuk pemuda, fasilitasi peningkatan keterampilan untuk persiapan pengiriman tenaga kerja Indonesia
(TKI),
peningkatan
kapasitas
kelembagaan
perempuan,
meningkatkan prestasi bidang olah raga dan seni, pembangunan perumahan bagi imam masjid dan insentif khusus untuk guru mengaji.
8.
Menjadikan Kabupaten Soppeng sebagai pilar utama pembangunan Sulawesi Selatan Fokus dari misi ini adalah upaya umum dalam memaksimalkan seluruh potensi Kabupaten Soppeng secara penuh untuk menjadikan daerah ini sebagai salah saatu penopang utama provinsi Sulawesi Selatan.Potensi yang terdiri dari sumberdaya alam dan sumberdaya manusia, diupayakan untuk dioptimalkan mendorong Kabupaten Soppeng sebagai daerah utama di Provinsi Sulawesi Selatan.Prioritas dari misi ini adalah pengelolaan potensi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia bagi perwujudan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pendapatan, membuka lapangan kerja dan lapangan usaha, serta menanggulangi kemiskinan.
9.
Menjadikan Kabupaten Soppeng sebagai daerah yang nyaman dan terdepan dalam investasi Fokus dari misi ini adalah upaya menggairahkan roda perekonomian daerah. Akselerasi roda perekonomian dimaksud berlangsung melalui investasi, baik investasi yang berkembang secara autonomous dalam masyarakat melalui usaha kecil dan menengah, maupun investasi yang berkembang secara induced dari luar masyarakat untuk usaha skala besar dan korporasi. Perputaran roda ekonomi akan semakin kencang dengan semakin banyaknya kegiatan investasi. Untuk itu, semua usaha akan diupayakan agar bisa menarik lebih banyak investor masuk ke Soppeng. Mengingat eratnya kaitan antara Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng
denganDokumen
RPJMD
2016-2021,
maka
dalam
penyusunannya
harus
menjadikanDokumen Perencanaan Jangka menengah tersebut sebagai acuan, artinya indikatorkinerja Bappeda Kabupaten Soppeng harus diarahkan untuk mencapai
target
kinerjasesuai
dengan
kewenangan
Bappeda
yang
telah
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
dicantumkan dalam target KinerjaRPJMD.Berdasarkan urusan dan kewenangan yang dimiliki, dalam rangkapencapaian Misi Pemerintah Kabupaten Soppeng, kontribusi Bappeda dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.3 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Visi: PEMERINTAHAN YANG MELAYANI DAN LEBIH BAIK No 1 1
Misi dan Program KDH dan Wakil KDH terpilih
Permasalahan Pelayanan SKPD
2
3
Faktor Penghambat
Pendorong
4
5
Misi 5 : Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih bebas korupsi Meningkatkan penerapan kaidah kepemerintahan yang baik dan reformasi birokrasi dalam penyelenggaraan pembangunan daerah
Dalam penyusunan dokumen belum mengacu pada regulasi yang ada sehingga menyebabkan sinergitas pembangunan antar sektor dan antar fungsi tidak optimal dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan daerah
Masih kurang terpadunya mekanisme perencanaan pembangunan daerah antara Bappeda dengan SKPD lainnya
belum optimalnya peran lembaga dalam koordinasi, sinkronisasi dan sinergitas pembangunan antar sector dan antar fungsi baik internal maupun eksternal dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan daerah Adanya Kebijakandan regulasi Nasional dan Propinsi yang harus di akomodir dalam RKPD.
Belum optimalnya peran lembaga dalam menyusun kebijakan perencanaan untuk mengantisipasi perubahan, tantangan, peluang dan dinamika pembangunan daerah
Belum Optimalnya Kualitas dan Kuantitas SDM Perencana dan sarana prasarananya
Ketersediaan data/ Informasi pembangunan yang cepat, akurat dan lengkap kurang tercapai, sehingga setiap permintaan data harus mencari dan memerlukan waktu yang relatif lama.. Data perencanaan yang belum komprehensif dan akurat.
- Kewenangan statistik tumpang tindih antara kewenangan instansi vertikal dengan pemerintah daerah
Pengendalian dan evaluasi RPJMD tidak optimal sehingga menyebabkan dokumen yang telah tersedia tidak diaplikasikan
Belum tersedianya data yang berkualitas untuk perencanaan pembangunan Kurangnya tenaga fungsional perencana dan peneliti
adanya kewenangan tugas dan fungsi perencanaan pembangunan yang diatur dalam UU no. 25 tahun 2004.
adanya kewenangan tugas dan fungsi perencanaan pembangunan yang diatur dalam permendagri 54 tahun 2010 Dukungan masyarakat, DPRD, LSM, dunia Pendidikan dan stake holder lainnya terhadap perencanaan pembangunan. Adanya koordinasi yang baik dengan pihak BPS,
Adanya koordinasi yang baik dengan pihak BPS, adanya kewenangan pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
Visi: PEMERINTAHAN YANG MELAYANI DAN LEBIH BAIK No
Misi dan Program KDH dan Wakil KDH terpilih
Permasalahan Pelayanan SKPD
Faktor Penghambat
Cukup signifikannya ketidak sesuaian (inconsistency) antara rencana pembangunan dan implementasinya dapat menyebabkan pencapaian tujuan pembangunan yang tidak terarah
Komitmen dan ketaatan SKPD terhadap rencana program/kegiatan
Optimalisasi koordinasi antara institusi perencana dengan pemegang otoritas penganggaran,dalam untuk menjaga konsistensi/kontinyuitas perencanaan dan penganggaran, sehingga program dan kegiatan yang telah direncanakan tidak tereduksi di dalam proses penganggaran;
Dokumen perencanaan yang belum dijadikan pedoman dan diaplikasikan
Pendorong adanya kewenangan tugas dan fungsi perencanaan pembangunan yang diatur dalam permendagri 54 tahun 2010 adanya kewenangan BAPPEDA dalam melaksanakan asistensi yang dilaksanakan sebelum penetapan APBD
Keterkaitan antara Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dengan Renstra Bappeda mengacu pada misi nomor 5 (lima) yaitu: Menciptakan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih Bebas Korupsi, fokus tujuan untuk Meningkatkan penerapan kaidah kepemerintahan yang baik dan reformasi birokrasi, sasaran yang ingin dicapai Meningkatnya penerapan prinsip akuntabilitas, transparansi, partisipasi, efektivitas, dan efisiensi dalam perencanaan, pengaggaran dan pertanggungan kinerja.
3.3
Telaahan Renstra Bappenas dan Renstra Bappeda Provinsi Sulawesi Selatan
3.3.1 Review Rencana Strategis Kementerian PPN/Bappenas Rencana Strategis Kementerian PPN/Bappenas periode 2015-2019 memuat sasaran Sebagai berikut:
1. Meningkatnya kualitas rancangan rencana pembangunan dan pendanaan nasional terkait lingkup sumber daya manusia dan kebudayaan, politik, hukum, pertahanan, dan keamanan, kemiskinan, ketenagakerjaan, dan usaha kecil menengah, ekonomi, sumber daya alam dan lingkungan hidup, sarana dan prasarana, pengembangan regional dan otonomi daerah.
2. Meningkatnya nasional.
kualitas
rancangan
rencana
pendanaan
pembangunan
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
Berdasarkan hasil analisis terhadap Renstra BAPPENAS, faktor-faktor baik yang bersifat menghambat maupun yang bersifat mendorong, yang akan mempengaruhi penanganan permasalahan yang telah diidentifikasidapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.4 Permasalahan Pelayanan BAPPEDA Kab. Soppengberdasarkan Sasaran Renstra BAPPENAS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya No
Sasaran Jangka Menengah Renstra BAPPENAS
1 1
Permasalahan Pelayanan BAPPEDA Kabupaten Soppeng
2
Sebagai Faktor Penghambat
Pendorong
4
5
3
Meningkatnya kualitas rancangan
Dalam penyusunan dokumen
belum
adanya
rencana pembangunan dan
belum mengacu pada regulasi
optimalnya peran
kewenangan
pendanaan nasional terkait lingkup
yang ada sehingga
lembaga dalam
tugas dan
sumber daya manusia dan
menyebabkan sinergitas
koordinasi,
fungsi
kebudayaan, politik, hukum,
pembangunan antar sektor dan
sinkronisasi dan
perencanaan
pertahanan, dan keamanan,
antar fungsi tidak optimal dalam
sinergitas
pembanguna
kemiskinan, ketenagakerjaan, dan
rangka pencapaian tujuan
pembangunan
n yang diatur
usaha kecil menengah, ekonomi,
pembangunan daerah
antar sector dan
dalam UU no.
sumber daya alam dan lingkungan
antar fungsi baik
25 tahun
hidup, sarana dan prasarana,
internal maupun
2004.
pengembangan regional dan
eksternal dalam
otonomi daerah
rangka pencapaian tujuan pembangunan
2
Meningkatnya kualitas rancangan
Optimalisasi koordinasi antara
daerah Dokumen
adanya
rencana pendanaan pembangunan
institusi perencana dengan
perencanaan
kewenangan
nasional
pemegang otoritas
yang belum
BAPPEDA
penganggaran,dalam untuk
dijadikan
dalam
menjaga
pedoman dan
melaksanaka
konsistensi/kontinyuitas
diaplikasikan
n asistensi
perencanaan dan
disebabkan
yang
penganggaran, sehingga
karena Adanya
dilaksanakan
program dan kegiatan yang
dinamika politik
sebelum
telah direncanakan tidak
yang terjadi pada
penetapan
tereduksi di dalam proses
saat pembahasan
APBD
penganggaran;
anggaran
3.3.1 Review Rencana Strategis Bappeda Provinsi Sulawesi Selatan
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
Rencana Strategis Bappeda Provinsi Sulawesi Selatanperiode 2013-2018 memuat sasaran Sebagai berikut:
1. Meningkatnya kualitas pengetahuan yang dicerminkan oleh jumlah aparatur perencana yang memiliki kualifikasi pendidikan dan pelatihan sesuai bidang tugasnya.
2. Menguatnya struktur hubungan kerjasama dan koordinasi antar sektor dan wilayah perencanaan, baik pusat maupun daerah.
3. Tersusunnya berbagai dokumen perencanaan pembangunan daerah baik jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek.
4. Terbangunnya sinergitas dokumen perencanaan antar pusat, provinsi dengan kabupaten/kota..
5. Meningkatnya jumlah sarana berdasarkan beban kerja pada masing-masing bidang dan sub bidang.
6. Meningkatkan kinerja aparat perencana yang tercermin dari hasil kerja yang telah dilaksanakannya.
7. Terwujudnya lembaga perencana yang memiliki kemampuan memberikan pelayanan optimal dengan menerapkan kaidah-kaidah good governance.
8. Terbentuknya organisasi yang mandiri dan, profesional, kompetitif dan terpercaya dalam menjalankan misinya. Berdasarkan hasil analisis terhadap Renstra Bappeda Prov. Sulawesi Selatan,faktor-faktor baik yang bersifat menghambat maupun yang bersifat mendorong, yang akan mempengaruhi penanganan permasalahan yang telah diidentifikasidapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.5 Permasalahan Pelayanan BAPPEDA Kab. Soppengberdasarkan Sasaran Renstra Bappeda Prov. Sul-Sel beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No
1
Sebagai Faktor
Sasaran Jangka Menengah Renstra Prov. Sulawesi Selatan
Permasalahan Pelayanan BAPPEDA Kabupaten Soppeng
Penghambat
Pendorong
2
3
4
5
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
No
Sasaran Jangka Menengah Renstra Prov. Sulawesi Selatan
Permasalahan Pelayanan BAPPEDA Kabupaten Soppeng
Sebagai Faktor Penghambat
Pendorong
1
Meningkatnya kualitas pengetahuan yang dicerminkan oleh jumlah aparatur perencana yang memiliki kualifikasi pendidikan dan pelatihan sesuai bidang tugasnya.
Kurangnya Kualitas dan Kuantitas Sumber Daya Manusia Perencana
Belum terbangunnya budaya organisasi yang berorientasi hasil dan mampu menghadapi tantangan dan perubahan kedepan
Adanya peningkatan kapasitas SDm perencana yang dilaksanakan oleh BAPPENAS melalui Pusbindiklatren
2
Menguatnya struktur hubungan kerjasama dan koordinasi antar sektor dan wilayah perencanaan, baik pusat maupun daerah.
Dalam penyusunan dokumen belum mengacu pada regulasi yang ada sehingga menyebabkan sinergitas pembangunan antar sektor dan antar fungsi tidak optimal dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan daerah
belum optimalnya peran lembaga dalam koordinasi, sinkronisasi dan sinergitas pembangunan antar sector dan antar fungsi baik internal maupun eksternal dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan daerah
adanya kewenangan tugas dan fungsi perencanaan pembangunan yang diatur dalam UU no. 25 tahun 2004.
Belum optimalnya peran lembaga dalam menyusun kebijakan perencanaan untuk mengantisipasi perubahan, tantangan, peluang dan dinamika pembangunan daerah
Belum Optimalnya Kualitas dan Kuantitas SDM Perencana dan sarana prasarananya
Dukungan masyarakat, DPRD, LSM, dunia Pendidikan dan stake holder lainnya terhadap perencanaan pembangunan.
3 Tersusunnya berbagai dokumen perencanaan pembangunan daerah baik jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek.
3.4
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan KLHS
3.4.1. Telahaan RTRW Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 8 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Soppeng, Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Soppeng berperan sebagai alat untuk mewujudkan keseimbangan pembangunan antar wilayah dan kesinambungan pemanfaatan ruang di Kabupaten Soppeng. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Soppeng berfungsi sebagai pedoman untuk: a. penyusunan rencana pembangunan daerah; b. pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah Kabupaten Soppeng; c. perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan antarwilayah serta keserasian antarsektor di Kabupaten Soppeng; d. penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi di Kabupaten Soppeng; dan e. perwujudan keterpaduan rencana pengembangan Kabupaten Soppeng dengan kawasan sekitarnya.
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
Telaahan rencana tata ruang wilayah ditujukan untuk mengidentifikasi implikasi rencana struktur dan pola ruang terhadap kebutuhan pelayanan SKPD. Dibandingkan dengan struktur dan pola ruang eksisting maka SKPD dapat mengidentifikasi arah (geografis) pengembangan pelayanan, perkiraan kebutuhan pelayanan, dan prioritas wilayah pelayanan SKPD dalam lima tahun mendatang. Dikaitkan dengan indikasi program pemanfaatan ruang jangka menengah dalam RTRW, SKPD dapat menyusun rancangan program beserta targetnya yang sesuai dengan RTRW tersebut. Untuk itu, dalam penelaahan RTRW, aspek yang perlu ditelaah adalah:
1. Rencana struktur tata ruang; 2. Rencana pola ruang; Berdasarkan hasil analisis terhadap RTRW Kab.Soppeng , faktor-faktor baik yang bersifat menghambat maupun yang bersifat mendorong, yang akan mempengaruhi penanganan permasalahan yang telah diidentifikasi dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.6 Permasalahan Pelayanan BAPPEDA Kab. Soppengberdasarkan RTRW Kab. Soppeng beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No 1 1
Rencana Tata Ruang Wilayah terkait Tugas dan Fungsi SKPD
Permasalahan Pelayanan BAPPEDA Kabupaten Soppeng
Penghambat
Pendorong
2
3
4
5
RENCANA STRUKTUR RUANG
Faktor
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
No
Rencana Tata Ruang Wilayah terkait Tugas dan Fungsi SKPD Pusat kegiatan lokal PKL terdiri dari Kota Watansoppeng dengan pengaruh seluruh wilayah di Kabupaten Soppeng. sementara itu Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) dipusatkan di ibukot Kecamatan. Selanjutnya kelengkapan dalam penyediaan sarana dan prasarana baik sosial maupun ekonomi pada dasarnya bergantung pada hirarki kota yang bersangkutan. Selain itu terdapat fungsi kota sebagai pusat administrasi pemerintah yang mempunyai sifat pelayanan hirarki menurut status administrasi (Ibukota Kabupaten dan Ibukota Kecamatan). RENCANA POLA RUANG
2
3
Kawasan lindung :Hutan Lindung (32.975,99 Ha), Kawasan Lindung (7.741,83 Ha), Taman Wisata Alam (1.572,50 Ha)
Permasalahan Pelayanan BAPPEDA Kabupaten Soppeng
Cukup signifikannya ketidak sesuaian (inconsistency) antara rencana pembangunan dan implementasinya dapat menyebabkan pencapaian tujuan pembangunan yang tidak terarah
Faktor Penghambat
Komitmen dan ketaatan SKPD terhadap rencana program/kegiatan yang rendah
Pendorong
adanya kewenangan tugas dan fungsi perencanaan pembangunan yang diatur dalam permendagri Nomor 54 tahun 2010
Kawasan budidaya : Rencana Kawasan peruntukan hutan kota, rencana kawasan peruntukan pertanian, rencana kawasan peruntukan perkebunan, rencana kawasan peruntukan pertambangan,
3.4.2. Telahaan KLHS Berdasarkan hasil analisis terhadap KLHS Kab.Soppeng , faktor-faktor baik yang bersifat menghambat maupun yang bersifat mendorong, yang akan mempengaruhi penanganan permasalahan yang telah diidentifikasi dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.7 Permasalahan Pelayanan BAPPEDA Kab. Soppengberdasarkan KLHS Kab. Soppeng beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
No
Hasil KLHS terkait Tugas dan Fungsi SKPD
Permasalahan Pelayanan BAPPEDA Kabupaten Soppeng
1
2
1
kajian konsistensi antara dokumen perencanaan RPJPD dengan RPJMD 2016-2021, kajian kesesuaian RPJMD dengan RTRW Kabupaten Soppeng dan kajian dokumen-dokumen perencanaan lainnya baik di tingkat pusat maupun tingkat provinsi
3 Dalam penyusunan dokumen belum mengacu pada regulasi yang ada sehingga menyebabkan sinergitas pembangunan antar sektor dan antar fungsi tidak optimal dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan daerah
Belum efektifnya peran lembaga dalam koordinasi, sinkronisasi dan sinergitas pembangunan antar sector dan antar fungsi
Pengendalian dan evaluasi RPJMD tidak optimal sehingga menyebabkan dokumen yang telah tersedia tidak diaplikasikan dan keterlambatan laporan pelaksanaan laporan
Belum optimalnya peran lembaga dalam menyusun kebijakan perencanaan untuk mengantisipasi perubahan, tantangan, peluang dan dinamika pembangunan daerah
banyak indikator kinerja prioritas RPJMD yang tidak terpetakan dalam Renstra SKPD, adanya kewenangan penggunaan anggaran yang besar kepada SKPD menyebabkan porsi belanja untuk internal SKPD (belanja pegawai dan belanja barang) lebih besar dibandingkan dengan porsi belanja modal.
Faktor Penghambat 4 belum optimalnya peran lembaga dalam koordinasi, sinkronisasi dan sinergitas pembangunan antar sector dan antar fungsi baik internal maupun eksternal dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan daerah Dalam penyusunan dokumen belum mengacu pada regulasi yang ada dan dalam perumusan visi-misi calon kepala daerah belum mengacu pada arah kebijakan yang tertuang dalam RPJPD dalam pelaksanaannya, kegiatan perencanaan pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah banyak yang sudah mendapatkan arahan dari pusat, sehingga daerah tidak dapat melaksanakan program yang telah direncanakan di tingkat daerah karena hanya melaksanakan arahan dan program yang ditetapkan Pemerintah Pusat Belum Optimalnya Kualitas dan Kuantitas SDM Perencana dan sarana prasarananya
Dalam penyusunan dokumen perencanaan belum mengacu pada regulasi yang ada sehingga menyebabkan Dokumen perencanaan yang belum dijadikan pedoman dan diaplikasikan (applicable).
Pendorong 5 adanya kewenangan tugas dan fungsi perencanaan pembangunan yang diatur dalam UU no. 25 tahun 2004.
adanya kewenangan tugas dan fungsi perencanaan pembangunan yang diatur dalam permendagri 54 tahun 2010 adanya kewenangan pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan
Dukungan masyarakat, DPRD, LSM, dunia Pendidikan dan stake holder lainnya terhadap perencanaan pembangunan . penguatan regulasi kelembagaan dari Bappeda. Hal tersebut dapat dilakukan dengan penajaman kewenangan yang telah dimiliki. Sehingga secara dasar
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
No
3.5
Hasil KLHS terkait Tugas dan Fungsi SKPD
Permasalahan Pelayanan BAPPEDA Kabupaten Soppeng
Faktor Penghambat
adanya kegiatan dari K/L yang dibiayai APBN dan kegiatan SKPD yang dibiayai APBN belum sesuai; nomenklatur dan kodifikasi kegiatan K/L (APBN) dan SKPD (APBD) belum seragam
Adanya Kebijakandan regulasi Nasional dan Propinsi yang harus di akomodir dalam RKPD.
Cukup signifikannya ketidak sesuaian (inconsistency) antara rencana pembangunan dan implementasinya dapat menyebabkan pencapaian tujuan pembangunan yang tidak terarah
Komitmen dan ketaatan SKPD terhadap rencana program/kegiatan
Optimalisasi koordinasi antara institusi perencana dengan pemegang otoritas penganggaran,dalam untuk menjaga konsistensi/kontinyuitas perencanaan dan penganggaran, sehingga program dan kegiatan yang telah direncanakan tidak tereduksi di dalam proses penganggaran; Kurangnya Kualitas dan Kuantitas Sumber Daya Manusia Perencana
Dokumen perencanaan yang belum dijadikan pedoman dan diaplikasikan
Belum terbangunnya budaya organisasi yang berorientasi hasil dan mampu menghadapi tantangan dan perubahan kedepan
Pendorong hukum Bappeda memiliki kewenangan melakukan dan mengkoordinir perencanaan tidak hanya secara formil namun juga secara materiil; adanya kewenangan tugas dan fungsi perencanaan pembangunan yang diatur dalam permendagri 54 tahun 2010 adanya kewenangan tugas dan fungsi perencanaan pembangunan yang diatur dalam permendagri 54 tahun 2010 adanya kewenangan BAPPEDA dalam melaksanakan asistensi yang dilaksanakan sebelum penetapan APBD Adanya peningkatan kapasitas SDm perencana yang dilaksanakan oleh BAPPENAS melalui Pusbindiklatre n
Penentuan Isu Strategis Dalam rangka mengantisipasi dinamika, perubahan dan tantangan ke depan pembangunan di Kabupaten Soppeng maka Bappeda Kabupaten Soppeng dalam mengemban tugas dan perannya harus memperhatikan isu-isu strategis yang berkembang saat ini dan lima tahun ke depan.Analis isu-isu startegis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam proses
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
penyusunan rencana pembangunan daerah untuk melengkapi tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan, dapat dioperasionalkan dan secara moral serta etika birokratis dapat dipertanggungjawabkan dan menjawab persoalan nyata yang dihadapi dalam pembangunan. Hal ini sangat penting dalam menentukan visi-misi
dan strategi yang digunakan dalam
sebagai upaya mendukung tercapainya visi-misi pemerintah Kabupaten Soppeng tahun 2016-2021. Selanjutnya, memperhatikan
dalam
penentuan
kekuatan
dan
isu
kelemahan
strategis
disamping
lembaga/institusi
harus
Bappeda
Kabupaten Soppeng dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta misi sebagai lembaga perencanaan pembangunan yang berdasarkan
seperti
diamanatkan dalam Undang-undang No.25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, perlu diperhatikan juga peluang dan ancaman yang terkait dengan dinamika lingkungan strategis. Penentuan Isu-isu strategis yang menjadi acuan atau dasar dalam perumusan Visi-misi, Tujuan dan sasaran program dan kegiatan yang diprioritaskan selama periode20162021. Metode penentuan isu-isu strategis pelayanan Bappeda Kab. Soppeng dilakukan dengan cara membahas melalui forum Focussed Group Discussion (FGD) dengan melibatkan para pakar yang memiliki pengalaman merumuskan isu-isu strategis serta menggunakan menggunakan metode pembobotan dengan menentukan skor terhadap beberapa kriteria yang digunakan untuk penentuan isu strategis yaitu 1) Memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap pencapaian sasaran Renstra BapppenasL atau Renstra Bappeda Provinsi Sulawesi Selatan; 2) Merupakan tugas dan tanggung jawab Bappeda; 3) Dampak yang ditimbulkannya terhadap publik; 4) Memiliki daya ungkit untuk pembangunan daerah; 5) Kemungkinan atau kemudahannya untuk ditangani; 6) Prioritas janji politik yang perlu diwujudkan. Setelah melakukan penilaian isu strategis terhadap kriteria yang telah ditetapkan berdasarkan skala, makaditetapkanlah isu strategis yang akan ditangani melalui Renstra Bappeda Kab. Soppeng Tahun 2016-2021 sebagai berikut: Tabel 3.8 Isu-Isu Strategis
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
ISU STRATEGI
NO 1 2 3 4 5 6 7
Belum optimalinya koordinasi antara institusi perencana dengan pemegang otoritas penganggaranuntuk menjaga konsistensi/kontinyuitas perencanaan dan penganggaran Pengendalian dan evaluasi RPJMD tidak optimal banyak indikator kinerja prioritas RPJMD yang tidak terpetakan dalam Renstra SKPD, Masih kurangnya SDM yang memiliki skill & kompetensi sesuai dengan tugas & kewajiban utamanya Belum efektifnya peran lembaga dalam koordinasi, sinkronisasi dan sinergitas pembangunan antar sektor dan antar fungsi Data perencanaan yang belum komprehensif dan akurat. Belum optimalnya peran lembaga dalam menyusun kebijakan perencanaan untuk mengantisipasi perubahan, tantangan, peluang dan dinamika pembangunan daerah
8
Belum adanya system pengelolaan yang dapat menghimpun seluruh produk kajian Bappeda
9
Dalam penyusunan dokumen perencanaan belum mengacu pada regulasi yang ada
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Bappeda Beberapa hal yang menjadi kondisi, harapan, dan fokus perhatian yang mempengaruhi dan melandasi Bappeda dalam merumuskan visinya adalah sebagai berikut :
1. Sebagai
lembaga
yang
menyelenggarakan
urusan
perencanaan
pembangunan dengan kewenangan yang diatur di dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, serta beberapa Peraturan Perundang-Undangan yang menjadi turunannya, Bappeda menjadi lembaga yang strategis sebagai “lokomotif” dan think tank-nya pembangunan daerah
2. Besarnya kewenangan yang dimiliki oleh Bappeda, ternyata belum diimbangi dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi secara optimal sehingga perencanaan pembangunan yang dibangun melalui proses yang
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
panjang dengan berbegai pendekatan baik politik, teknokratik, top down, dan bottom up serta partisipatif seringkali “dikalahkan” oleh kepentingan yang bersifat pragmatis.
3. Tuntutan yang semakin kuat dari masyarakat akan akuntabilitas Bappeda sebagai lembaga perencana dengan produk perencanaan pembangunan yang berkualitas.
Dalam upaya mendukung pencapaian visi dan misi Kabupaten Soppeng tahun 2016-2021dimana pada misi kelima fokus pada upaya dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan melalui reformasi birokrasi, dan sebagai upaya mewujudkan arah, peran dan kewenangan serta tugas pokok dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Soppeng yang diharapkan, maka ditetapkan Visi BappedaKabupaten Soppeng, yaitu:
“TERWUJUDNYA PERENCANAAN PEMBANGUNAN YANG TERPADU, ASPIRATIF DAN RESPONSIF” Visi Bappeda Kabupaten Soppeng diatas memiliki makna:
Terpadu,
perencanaan yang mampu saling mendukung antar sektor, antar waktu, sehingga perencanaan yang dihasilkan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan saat ini saja tetapi yang lebih penting dapat menjawab kebutuhan yang akan datang dan yang mungkin terjadi atau orientasi kedepan. Aspiratif, artinya dalam penyusunan dokumen perencanaan, keterlibatan para pemangku kepentingan (stakeholders) secara aktif pada setiap tahapan perencanaan pembangunan.Responsif dimaknai sebagai upaya yang dilakukan dengan cepat untuk menanggapi lingkungan dan isu strategis yang dinamis.Berbagai isu stretegis tetap menjadi konsen dalam penyusunan perencanaan, dalam artian muatan dari dokumen perencanaan pembangunan tidak lepas dari berbagai isu seperti isu kemiskinan, keadilan, pengangguran, gender, lingkungan, dan sebagainya.Selain itu, responsif diartikan sebagai kemampuan melihat ke bawah (berbasis masyarakat) dan melihat ke atas (terintegrasi dengan perencanaan pembangunan nasional dan provinsi). Untuk mewujudkan visi BAPPEDA Kabupaten Soppeng 2016-2021 tersebut, maka disusunlah misi yang menjadi tanggung jawab institusi, yakni :
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
1.
Meningkatkan
kualitas
perencanaan
dan
evaluasi
pelaksanaan
pembangunan daerah
2.
Meningkatkan kualitas data dan informasi pembangunan daerah
Misi pertama,Meningkatkan kualitas perencanaan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan
daerah
merupakan
upaya
dalam
menghasilkan
dokumen
perencanaan yang benar-benar berkualitas serta dapat diimplementasikan oleh SKPD teknis.Oleh karena itu untuk mewujudkan perencanaan yang berkualitas diperlukan koordinasi, sinergi, dan integrasi perencanaan pembangunan serta menjalankan konsultasi dan pendampingan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Dalam proses pelaksanaan pembangunan daerah, selain koordinasi juga diperlukan kegiatan monitoring dan evaluasi kegiatan proses pelaksanaan pembangunan daerah sebagai bagian dari pengendalian terpadu. Arah kegiatan tersebut memiliki manfaat mengenai dinamika proses pembangunan yang berjalan telah sesuai dengan yang direncanakan dan hasilnya dapat dievaluasi untuk menjadi masukan dalam perencanaan pembangunan selanjutnya dan yang akan datang. Misi kedua, untuk mewujudkan perencanaan pembangunan yang baik, diperlukan pengelolaan data yang baik pula dengan memastikan data tersebut valid/akurat, up to date, aktual dan tersedia serta mudah diakses.Oleh karenanya kualitas manajemen data sangat mempengaruhi proses perencanaan pembangunan maupun hasil perencanaan itu sendiri. 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Untuk merealisasikan misi Bappeda tersebut perlu ditetapkan tujuan Bappeda Kota Soppeng dalam kurun waktu lima (5) tahun ke depan. Tujuan merupakan sesuatu kondisi yang akan dicapai dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan. Tujuan ini ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu strategis dan analisis lingkungan.Tujuan ini dirumuskan untuk memberikan arah dalam setiap penyusunan perencanaan pembangunan yang dilakukan oleh Bappeda Kabupaten Soppeng. Sedangkan Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata, spesifik, terukur dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan, dalam kurun waktu tertentu/tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan. Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD 2016-2021, Bappeda Kabupaten Soppeng sebagai institusi perencana berkewajiban meningkatkan
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
penerapan kaidah kepemerintahan yang baik dan reformasi birokrasi dalam penyelenggaraan pembangunan daerah yang indikator keberhasilannya ditandai dengan status kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah. Terhadap sasaran RPJMD, Bappeda bertanggungjawab langsung terhadap Meningkatnya penerapan prinsip akuntabilitas, transparansi, partisipasi, efektivitas, dan efisiensi dalam perencanaan, penganggaran dan pertanggungan kinerja dimana indikatornya adalah penjabaran program RPJMD kedalam RKPD yang mutlak 100% setiap tahunnya, sehingga untuk mencapai beberapa target kinerja tadi maka tujuan dan sasaran Bappeda adalah sebagai berikut: 4.2.1. Tujuan
1. Meningkatkan
kualitas
perencanaan
dan
evaluasi
pelaksanaan
pembangunan daerah
2. Meningkatkan ketersedian data dan informasi pembangunan daerah. Tabel 4.1.Visi, Misi, dan Tujuan VISI
MISI
TUJUAN
INDIKATOR TUJUAN
(2)
(3)
(4)
Mewujudkan perencanaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan yang terintegrasi dan sinergi
Meningkatkan kualitas perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah
(1) Terwujudnya Perencanaan Pembangunan yang Terpadu, Aspiratif dan Responsif
Persentase penjabaran program pembangunan daerah kedalam RKPD Persentase target kinerja tujuan RPJMD yang tercapai
Meningkatkan kualitas data dan informasi pembangunan daerah yang akurat dan terpadu
Meningkatkan ketersedian data dan informasi pembangunan daerah.
Persentase kebutuhan data pembangunan dan statistik yang terisi didalam SIPD
4.2.2. Sasaran Jangka Menengah
1. Tercapainya konsistensi penjabaran RPJMD ke dalam RKPD, RKPD ke dalam APBD.
2. Meningkatnya sistem pengendalian dan evaluasi kinerja terhadap pelaksanaan rencana pembangunan.
3. Meningkatnya jumlah perencana yang memiliki kompetensi dasar perencanaan dan kapasitasnya sesuai dengan tugas fungsional
4. Terpenuhinya kebutuhan data dan informasi dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas.
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
Tabel 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda
NO .
TUJUAN
INDIKATOR TUJUAN
(1)
(2)
(3)
1
Meningkatkan kualitas perencanaan dan evaluasi pembangunan daerah
Persentase penjabaran program pembangunan daerah kedalam RKPD
2
Meningkatkan ketersedian data dan informasi pembangunan daerah.
Persentase target kinerja sasaran RPJMD yang tercapai Jumlah aparatur Bappeda yang mengikuti pendidikan dan pelatihan kepemimpinan, substantive dan teknis Persentase kebutuhan data pembangunan dan statistik yang terisi didalam SIPD
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA PADA TAHUN KE2
3
4
5
6
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Persentase penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD
100%
100%
100%
100%
100%
Persentase penjabaran Kegiatan RKPD ke dalam APBD
100%
100%
100%
100%
100%
Meningkatnya sistem pengendalian dan evaluasi kinerja terhadap pelaksanaan rencana pembangunan
Persentase rekomendasi hasil monitoring dan evaluasi yang ditindaklanjuti
100%
100%
100%
100%
100%
Meningkatnya jumlah perencana yang memiliki kompetensi dasar perencanaan dan kapasitasnya sesuai dengan tugas fungsional
Jumlah aparatur yang mendapatkan sertifikat perencana
6 Org
8 Org
11 Org
12 Org
13 Org
- Profil Kabupaten Dalam Angka
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
- SIPD
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
- PDRB Kabupaten
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
- Inflasi
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
- IPM
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
- Inkesra
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
- Gini Ratio
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
(4)
Tercapainya konsistensi penjabaran RPJMD ke dalam RKPD, RKPD ke dalam APBD
Terpenuhinya kebutuhan data dan informasi dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas
(5)
Ketersediaan Dokumen Perencanaan (RPJPD, RPJMD, RKPD)
Ketersediaan :
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
4.3. Strategi dan Kebijakan Strategi merupakan cara untuk mencapai tujuan dan sasaran. Adapun strategi pencapaian tujuan dan sasaran Bappeda Kabupaten Soppeng harus selaras dengan strategi dan kebijakan daerah serta rencana program prioritas dalam RPJMD Kabupaten Soppeng. Sedangkan Kebijakan merupakan ketentuan yang “telah ditetapkan oleh yang berwenang
untuk
dijadikan
pedoman,
pegangan
ataupun
petunjuk
dalam
pengembangan atau pelaksanaan kegiatan. 4.3.1. Strategi
1. Mendorong konsistensi dan sinergitas perencanaan daerah dengan pemerintah provinsi dan pusat dengan meningkatkan peran seluruh stakeholder.
2. Meningkatkan kualitas sistem pengendalian, evaluasi dan pelaporan yang berbasis teknologi informasi.
3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia serta budaya organisasi yang berorientasi hasil dan mampu menghadapi tantangan dan perubahan ke depan melalui pendidikan dan pelatihan yang berkualitas.
4. Meningkatkan ketersediaan data dan pengelolaan data yang akurat, cepat dan mutakhir melalui koordinasi dengan semua stake holder.
5. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana perkantoran serta meningkatkan profesionalisme SKPD. 4.3.2. Kebijakan
1.
Merumuskan kebijaksanaan teknis perencanaan yang mampu mendorong pencapaian VISI-MISI daerah.
2.
Menciptakan sistem pengendalian, evaluasi dan pelaporan yang efektif, efesien dan handal.
3.
Mengoptimalkanpeningkatan
kapasitas
melalui
pelatihan
substanstif dan pelatihan teknis
4.
Membangun
pengelolaan
data
dan
statistik
perencanaan
pembangunan dengan memanfaatkan teknologi.
5.
Pengadaan sarana dan prasarana perkantoran secara berkala berdasarkan kebutuhan dan anggaran.
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng2016 – 2021 Tabel 4.3.Keterkaitan Visi, Misi, Strategi dan Arah Kebijakan Bappeda VISI : MEWUJUDKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN YANG TERPADU, ASPIRATIF DAN RESPONSIF MISI I : Mewujudkan perencanaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan yang terintegrasi dan sinergi TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
(1)
(2)
(3)
(4)
Meningkatkan kualitas perencanaan dan evaluasi pembangunan daerah
Tercapainya konsistensi penjabaran RPJMD ke dalam RKPD, RKPD ke dalam APBD
Mendorong konsistensi dan sinergitas perencanaan daerah dengan pemerintah provinsi dan pusat dengan meningkatkan peran seluruh stakeholders
Merumuskan kebijakan teknis perencanaan yang mampu mendorong pencapaian Visi-Misi daerah
Meningkatnya capaian sasaran kinerja pembangunan daerah
Meningkatkan kualitas sistem pengendalian, evaluasi dan pelaporan yang berbasis teknologi informasi
Menciptakan sistem pengendalian, evaluasi dan pelaporan yang efektif, efisien dan handal
Meningkatnya jumlah perencana yang memiliki kompetensi dasar perencanaan dan kapasitasnya sesuai dengan tugas fungsional
Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia serta budaya organisasi yang berorientasi hasil dan mampu menghadapi tantangan dan perubahan kedepan melalui pendidikan dan pelatihan yang berkualitas
Mengoptimalkan peningkatan kapasitas melalui pelatihan subtantif dan pelatihan teknis
MISI II : Meningkatkan kualitas data dan informasi pembangunan daerah yang akurat dan terpadu Meningkatkan ketersedian data dan informasi pembangunan daerah.
Terpenuhinya kebutuhan data dan informasi dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas
Meningkatkan ketersediaan data dan pengelolaan data yang akurat, cepat dan mutakhir melalui koordinasi dengan semua stakeholders
Membangun pengelolaan data dan statistik perencanaan pembangunan dengan memanfaatkan teknologi
Terpenuhinya dukungan penyelenggaraan tupoksi Bappeda pada urusan Statistik dan Perencanaan Pembangunan
Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana perkantoran serta meningkatkan profesionalisme SKPD
Pengadaan sarana dan prasarana perkantoran secara berkala berdasarkan kebutuhan dan anggaran
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng2016 – 2021
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi dan kebijakan yang telah disusun pada babsebelumnya, maka disusun langkah-langkah rencana strategis yang lebih operasional untuk kurun waktu lima tahun (2016-2021), meliputi program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif. Program ini merupakan penjabaran dari kebijakan strategis Bappeda dengan tetap mengacu pada program pembangunan yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Soppeng 2016-2021. Komponen belanja program yang akan dilaksanakan sesuai dengan tupoksi Bappeda dan keterkaitannya dengan kebijakan strategis seperti terlihat pada Tabel 5.1. dibawah ini. Tabel 5.1.Komponen program yang akan dilaksanakan sesuaidengantupoksiBappeda. Program Utama
1.
Program Perencanaan Pembangunan Daerah
2.
Program Pengendalian dan Evaluasi Kebijakan Pembangunan Daerah
3.
Program Peningkatan Kapasitas SDM Perencanaan Pembangunan Daerah
4.
Program Pengembangan Statistik Daerah
Program Pendukung
1. 2.
Program PelayananPerkantoran
3.
Program Peningkatan Profesionalisme Aparatur
4.
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
ProgramPeningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Pada hakekatnya delapan program Bappeda di atas disusun berdasarkan tupoksi yang merupakan acuan bagi penyusunan program padaSekretariat dan Bidang-bidang lingkup Bappeda pada periode lima tahun ke depan (2016-2021). Masing-masing program pembangunan lebih lanjut dijabarkan ke dalam berbagai kegiatan dengan indkator output serta indikasi biaya.Rincian kegiatan dari masingmasing program untuk sekretariat dan masing-masing Bidang lingkup Bappeda adalah sebagai berikut:
1. Program Perencanaan Pembangunan Daerah a. Penyusunan RPJMD b. Penyusunan RKPD c. Penyelenggaraan Musrenbang RKPD
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng2016 – 2021
d. Penyusunan KUA-PPAS e. Asistensi Penyusunan RAPBD f. Fasilitasi Penyusunan Renstra SKPD g. Penyusunan Indikator Kinerja Utama h. Updating RAD Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK) i. Koordinasi Perencanaan Pengembangan dan Pengelolaan Irigasi Partisipatif j. Koordinasi dan Konsultasi Pelaksanaan Program WISMP k. Koordinasi Pembinaan Kabupaten Sehat l. Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah m. Koordinasi Perencanaan Responsif Gender n. Koordinasi Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Layak Anak o. Koordinasi Perencanaan Percepatan Pembangunan Sanitasi Perkotaan (PPSP) p. Fasilitasi Penyusunan RPJM Desa q. Pembangunan Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Kab. Soppeng 2. Program Pengendalian dan Evaluasi Kebijakan Pembangunan Daerah a. Revisi RPJPD b. Pengendalian dan Evaluasi RPJMD c. Revisi RPJMD d. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah e. f. g. h.
Koordinasi Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Daerah Koordinasi Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Evaluasi Mandiri Kepala Daerah Berbasis KPI (Key Performance Indicator) Pembangunan Sistem Informasi Monev
3. Program Peningkatan Kapasitas SDM Perencanaan Pembangunan Daerah
a. Peningkatan Kemampuan Teknis Aparat Perencana b. Workshop Perencanaan Pembangunan Daerah
4. Program Pengembangan Statistik Daerah a. Pengumpulan, updating dan analisis data informasi capaian target kinerja program dan kegiatan b. Penyusunan Penelitian dan Pengembangan pembangunan Daerah c. Penyusunan Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) d. Penyusunan, Pengumpulan & Analisis Data/informasi Kebutuhan Perencanaan Bidang Ekonomi.
e. Penyusunan, Pengumpulan & Analisis Data/informasi Kebutuhan Perencanaan Bidang
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng2016 – 2021
Sosial Budaya
f. Penyusunan, Pengumpulan & Analisis Data/informasi Kebutuhan Perencanaan Bidang Fisik & Prasarana
g. Penyusunan Rencana Pembangunan Industri Daerah (REPIDA) h. Penyusunan Indikator Ekonomi i. Analisis Sektor Unggulan terhadap Pengembangan Investasi Daerah j. Pengelolaan Data dan Informasi Profil Kabupaten k. Pengolahan, Updating dan Analisis Data PDRB 5. Program Pelayanan Perkantoran a. b. c. d. e. f. g. h. i. j.
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional Penyediaan layanan kebersihan kantor Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan Penyediaan bahan logistik kantor Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi dalam dan ke luar daerah Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran Pengelolaan Halaman Website Dinas/Badan/Kantor
6. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur a. b. c. d. e. f. g. h.
Pengadaan Kendaraan Dinas/ Operasional Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor Pengadaan peralatan gedung kantor Pengadaan Mebeuler Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
7. Program Peningkatan Profesionalisme Aparatur a. Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari tertentu 8. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD b. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng2016 – 2021
Rincian kegiatan dan program di atas merupakan program badan yang harus dijabarkan menjadi RKPD dengan memperhatikan dokumen perencanaan nasional dan provinsiserta kondisi terkini baik isu-isu strategis dari perubahan lingkungan strategis, masalah, tantangan maupun peluang yang dapat mempengaruhi pencapaian pembangunan. Pelaksanaan prioritas program tersebut memperhatikan juga ketersediaan sumber daya berupa: dana, tenaga dan fasilitas pendukungnya.
Renstra BappedaKabupatenSoppeng2016 – 2021 Tabel 5.2.Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tujuan
(1) Menin gkatka n kualita s perenc anaan dan evalua si pemba nguna n daerah
Indikator Tujuan
(2) Persentas e penjabar an program pembang unan daerah kedalam RKPD
Sasaran
(3) Tercapainya konsistensi penjabaran RPJMD ke dalam RKPD, RKPD ke dalam APBD
Kode
(5)
Program dan Kegiatan
(6) Program Perencanaan Pembangunan Daerah
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan
(8)
Penyusunan RPJMD
2016
2018
2019
2021
targ et
target
Rp
Rp
targ et
target
Rp
Rp
(9)
(11)
(1 2)
(14)
(15)
(17)
(1 8)
(20)
100 %
100%
1,216, 935
100 %
100%
1, 03 0, 96 0
1, 18 2, 96 0
1 0 0 %
(21)
1, 917,2 10
100 %
6 00,000
2 dok
41,250
12 dok
2 60,000
25 dok
2 1 dok
d o k
Penyusunan RKPD
Penyelenggaraa n Musrenbang RKPD
Lokasi Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD targ et (23)
8,1 06, 85 0
1,0 94, 42 9
2 2 dok
2 dok
5 dok
5 dok
2 dok
32, 00 0
34,750
2 dok
2 dok
41, 25 0
d o k
21 3,7 55
4 4 dok
25 0,0 00
250,0 00
4 dok
4 dok
26 0,0 00
d o k
1,5 24, 05 0
(2 4)
Renstra BappedaKabupatenSoppeng2016 – 2021 Penyusunan KUA-PPAS
2 2 dok
Asistensi Penyusunan RAPBD
37 SKP D
Penyusunan Naskah Akademik Rancangan RPJMD
Koordinasi Pelaksanaan Program WISMP
37 SKPD
55, 00 0
46,500
60,000
2 dok
37 SKP D
2 dok
48, 50 0
d o k
48,500
3 7 37 SKPD
70, 00 0
S K P D
75, 000
12 dok
37 SKP D
1 dok
27 9,9 38
3 75, 00 0
43, 44 9
3 7 37 SKP D
Penyusunan Indikator Kinerja Utama
Koordinasi Perencanaan Pengembangan dan Pengelolaan Irigasi Partisipatif
2 dok
44, 50 0
1 dok
Fasilitasi Penyusunan Renstra SKPD
Updating RAD Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK)
2 dok
87,72 5
S K P D 1
1 dok
d o k
95 ,000
37 SKP D
6 5,000
1 dok
12 0,0 88
35 ,000
6 dok
18 0,0 00
480 org
78 0,0 00
7 dok
25 4,7 60
29 7,3 21
1 1 dok
1 dok
90 org
80 org
1 dok
1 dok
1 dok
80 org
25, 00 0
30,00 0
1 dok
13 0,0 00
130 ,000
80 org
42, 46 0
42,46 0
2 dok
1 dok
80 org
35, 00 0
13 0,0 00
d o k 8 0 o r g
130,00 0
1 1 dok
1 dok
42, 46 0
d o k
42 ,460
Renstra BappedaKabupatenSoppeng2016 – 2021 Koordinasi Pembinaan Kabupaten Sehat
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Koordinasi Perencanaan Responsif Gender
Koordinasi Penyelenggaraa n Kabupaten/Kota Layak Anak Koordinasi Perencanaan Percepatan Pembangunan Sanitasi Perkotaan (PPSP) Sosialisasi Regulasi Perencanaan Pembangunan
Fasilitasi Penyusunan RPJM Desa
1 1 dok
1 dok
2 dok
2 dok
1 dok
60, 00 0
63,000
1 dok
65,00 0
2 dok
1 dok
65, 00 0
d o k
70, 000
6 dok
38 1,1 70
100 ,000
12 dok
44 5,1 75
55 ,000
37 SKP D
55 ,000
6 dok
24 5,0 00
45,000
6 dok
23 4,3 00
150 ,000
2400 Org
75 0,0 00
2
170 0rg
37 SKP D
2 dok
37 SKPD
1 dok
65, 00 0
2 dok
65, 00 0
d o k 3 7
45, 00 0
45,00 0
37 SKP D
37 SKPD
45, 00 0
45,00 0
1 dok
1 dok
50, 00 0
50, 00 0
S K P D 1 d o k
30 4,4 40
1 1 dok
400 org
7 des a
1 dok
400 Org
37, 00 0
11 0,0 00
37,000
120,00 0
110,500
1 dok
400 Org
1 dok
400 Org
10 desa
40, 00 0
14 0,0 00
95, 75 0
d o k 4 0 0 O r g
49 desa
2 93, 97 5
Renstra BappedaKabupatenSoppeng2016 – 2021 Pembangunan Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Kab. Soppeng
1
1 software
Persentas e target kinerja sasaran RPJMD yang tercapai
Meningkatn ya sistem pengendali an dan evaluasi kinerja terhadap pelaksanaa n rencana pembangun an
Program Pengendalian dan Evaluasi Kebijakan Pembangunan Daerah
Revisi RPJPD
Pengendalian dan Evaluasi RPJMD
Revisi RPJMD
88.37%
100 %
100%
1 dok
90, 00 0
90 0, 00 0
50,000
563,000
P a k e t
1 Pake t Pem elih araa n
1 Paket Pemelihara an
100 %
100%
50, 00 0
40 5, 00 0
P e m e l i h a r a a n
1 0 0 %
50,000
435,0 00
1 Pake t Pem eliha raan
100 %
52 0,0 00
1 dok
2,8 94, 95 7
52 0,0 00 1
80, 00 0
29 0,0 00
83,000
200,000
1 dok
1 dok
85, 00 0
d o k
90,0 00
5 dok
42 3,0 00
1 dok
2 00, 00 0
Renstra BappedaKabupatenSoppeng2016 – 2021 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah Koordinasi Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Daerah Koordinasi Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjaw aban (LKPJ) Evaluasi Mandiri Kepala Daerah Berbasis KPI (Key Performance Indicator)
2 2 dok
2 dok
12 dok
47 4,1 15
1 dok
1 dok
1 dok
40, 89 5
2 dok, 1 Publ ikasi
2 dok, 1 Publi kasi
2 dok, 1 Publikasi
2 dok
70, 00 0
75,000
2 dok
2 dok
90, 00 0
d o k
100,00 0
81, 00 5
2 1 dok
2 dok
14 0,0 00
155,000
2 dok
2 dok
18 0,0 00
Pembangunan Sistem Informasi Monev
d o k
195,00 0
9 dok
86 5,9 42
1
1 software
90, 00 0
50,000
1 Pake t Pem elih araa n
P a k e t 1 Paket Pemelihara an
50, 00 0
P e m e l i h a r a a n
50,000
1 Pake t Pem eliha raan
29 0,0 00
Renstra BappedaKabupatenSoppeng2016 – 2021 Jumlah aparatur Bappeda yang mengikuti pendidika n dan pelatihan kepemim pinan, substanti ve dan teknis
Meningkatn ya jumlah perencana yang memiliki kompetensi dasar perencanaa n dan kapasitasny a sesuai dengan tugas fungsional
Program Peningkatan Kapasitas SDM Perencanaan Pembangunan Daerah 2
Peningkatan Kemampuan Teknis Aparat Perencana
5 Org
Workshop Perencanaan Pembangunan Daerah
Menin gkatka n keters edian data dan inform asi pemba nguna n daerah .
Persentas e kebutuha n data pembang unan dan statistik yang terisi didalam SIPD
Terpenuhiny a kebutuhan data dan informasi dalam penyusunan dokumen perencanaa n pembangun an daerah yang berkualitas
7.3
14. 63
6 org
29.27
12 org
100 org
100 org
100 %
100%
19 3, 00 0
83, 00 0
11 0,0 00
203,000
83,000
120, 000
58. 54
24 org
73.17
30 org
100 org
100 org
632,350
100 %
100%
30,000
1 dok
23 1, 00 0
91, 00 0
14 0,0 00
8 7 . 8 0
241,0 00
3 6 o r g 1 0 0 o r g
87.8 0
1,2 47, 41 3
91,000
41 org
50 2,0 00
1 50,000
600 org
74 5,4 13
Program Pengembanga n Statistik Daerah
90%
Pengumpulan, updating dan analisis data informasi capaian target kinerja program dan kegiatan
1 dok
1 dok
70 8, 25 0
1 dok 27, 00 0
69 3, 50 0
1 dok
1 0 0 %
716,0 00
1 36, 00 0
d o k
39,000
100 %
6 dok
4,1 33, 20 0
19 2,0 00
Renstra BappedaKabupatenSoppeng2016 – 2021
Penyusunan Penelitian dan Pengembangan pembangunan Daerah Penyusunan Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD)
Penyusunan, Pengumpulan & Analisis Data/informasi Kebutuhan Perencanaan Bidang Ekonomi. Penyusunan, Pengumpulan & Analisis Data/informasi Kebutuhan Perencanaan Bidang Sosial Budaya
Penyusunan, Pengumpulan & Analisis Data/informasi Kebutuhan Perencanaan Bidang Fisik & Prasarana
4 5 dok
4 Dok
12 0,0 00
130 ,000
4 Dok
47, 60 0
54,70 0
1 dok
4 Dok
15 0,0 00
D o k
25 dok
95 0,0 00
83 ,000
6 dok
35 7,2 00
33,000
6 dok
15 7,2 00
33,000
6 dok
15 7,2 00
33,000
6 dok
15 7,2 00
150,00 0
1 1 dok
1 dok
1 dok
1 dok
72, 50 0
d o k
1 1 dok
1 dok
24, 55 0
27,550
1 dok
27,550
1 dok
27,550
1 dok
1 dok
30, 00 0
d o k
1 1 dok
1 dok
24, 55 0
1 dok
30, 00 0
d o k
1 1 dok
1 dok
24, 55 0
1 dok
30, 00 0
d o k
Renstra BappedaKabupatenSoppeng2016 – 2021 Penyusunan Rencana Pembangunan Industri Daerah (REPIDA)
1 dok
11 0,0 00
1 dok
Penyusunan Indikator Ekonomi
1 dok
Analisis Sektor Unggulan terhadap Pengembangan Investasi Daerah
1 dok
Pengelolaan Data dan Informasi Profil Kabupaten
1 dok
1 2 dok
Pengolahan, updating dan analisis data PDRB
1 dok
18 0,0 00
185,00 0
1 dok
15 0,0 00
150,00 0
1 dok
1,474,45 0
100 %
1 dok
19 5,0 00
19 5,000
7 dok
150 ,000
5 dok
1 0 1,57 0 7,100 %
100 %
d o k
9 0,0 00
86, 57 7
1,1 25, 82 3
1 1 dok
Program Pelayanan Perkantoran 100%
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
1 dok
11 0,0 00
100 %
100%
1 ,4 36 ,4 50
1 dok
100%
15 0,0 00
1 ,5 63 ,0 00
d o k
75 0,0 00
8, 90 6,6 44
1 2 12 kali
12 kali
12 kali
11 0,0 00
120 ,000
12 kali
12 kali
13 0,0 00
k a l i
130,00 0
72 kali
72 0,0 00
Renstra BappedaKabupatenSoppeng2016 – 2021 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasiona l
1 5 10 unit
12 Unit
13 Unit
4,0 50
15 Unit
4,050
15 Unit
5,5 00
Penyediaan layanan kebersihan kantor
U n i t
5,500
15 Unit
28, 65 0
1 5
15 Orang 18 Jenis
15 Ora ng 16 Jeni s
15 Orang 20 Jenis
11 0,0 00
15 Ora ng 20 Jeni s
110,000
15 Orang 20 Jenis
12 5,0 00
O r a n g 2 0
125,00 0
15 Oran g 116 Jenis
67 9,2 29
J e n i s Penyediaan komponen instalasi listrik/peneranga n bangunan kantor
20 buah
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
20 bua h
10,000
20 buah
10, 00 0
b u a h
10,000
20 buah
50, 00 0
8, 000
75 Jenis
44, 10 3
12,000
10 Terbi tan
1 5 5 Jenis
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundangundangan
10, 00 0
2 0
4 Terbitan
10 Jeni s
10 Terb itan
15 Jenis
10 Terbitan
10, 00 0
11, 00 0
8,000
1,000
1
15 Jeni s
10 Terb itan
10 Jenis
10 Terbitan
5,0 00
11, 00 0
J e n i s 1 0 T e r b i
66, 50 0
Renstra BappedaKabupatenSoppeng2016 – 2021
t a n Penyediaan bahan logistik kantor
1 2 12 Kali
Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi dalam dan ke luar daerah
Peningkatan pelayanan perkantoran 5 Paket
Pengelolaan Halaman Website Dinas/Badan/Kan tor
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pengadaan Kendaraan Dinas/ Operasional
12 Kali
12 Kali
110 0 kali
1150 kali
5 Pake t
5 Paket
48 berit a
48 berita
90 %
1,4 00
1,400
12 Kali
12 Kali
80 0,0 00
825,0 00
117 5 Kali
1180 Kali
33 0,0 00
330, 000
5 Pake t
5 Paket
50, 00 0
55,00 0
48 berit a
48 berita
90% 40 0, 10 0
350,250
90 %
1,5 00
87 5,0 00
34 0,0 00
60, 00 0
90% 35 7, 00 0
K a l i 1 1 8 0 K a l i 5 P a k e t 4 8
1,600
72 Kali
87 5,000
6960 Kali
3 50,000
5 Pake t
b 60 e ,000 r i t a 9 0 399,0 % 00
288 Berit a
8,8 00
4,9 80, 31 1
2,0 06, 85 1
32 2,2 00
90% 2,0 40, 39 0
Renstra BappedaKabupatenSoppeng2016 – 2021 2
1 unit
2 unit
40, 00 0
40,0 00
2 unit
2 unit
40, 00 0
u n i t
5 0,000
11 unit
1 unit
1 unit
21 0,0 00
-
Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 2 U n i t
2 Unit
20,00 0
4 Unit
3 5,0 00
3 Unit
2 8,0 00
1 Paket
2 0,0 00
1 Pake t
2 0,0 00
1 buah
1,5 00
1 Bua h
1,5 00
18,000
1 Unit
1 0,0 00
Pengadaan peralatan gedung kantor 2
11 unit
14 unit
1 unit
1 0,0 00
3 unit
45, 00 0
10,000
30,00 0
1 unit
1 unit
1 unit
1 0,0 00
2 unit
30, 00 0
u n i t 2 u n i t
20,00 0
30 ,000
17 unit
24 unit
6 0,0 00
15 5,0 00
Renstra BappedaKabupatenSoppeng2016 – 2021 2
12 unit
3 unit
10, 10 0
7,000
1 Unit Pengadaan Mebeuler
9 Unit
24 buah
3 0,0 00
4 buah
15, 00 0
1 set
30, 00 0
19,250
2 unit
1 unit
3,5 00
u n i t
7,00 0
22 unit
5 unit
6 unit
5 bua h
40 buah
5, 75 0 5 9,2 50
13 buah
15, 00 0
1 set
30, 00 0
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
1
1 unit gedung
1 unit
1 unit
70, 00 0
80,000
3 4,6 00
1 unit
1 unit
90, 00 0
u n i t
90,0 00
1 unit
4 80, 00 0
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasiona l 1 9
10 unit
1 unit Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
10 unit
1 unit
11 unit
1 unit
30, 00 0
60, 00 0
40,000
60,000
15 unit
1 unit
17 unit
1 unit
55, 00 0
60, 00 0
u n i t 1 u n i t
60,0 00
60,0 00
19 unit
1 unit
2 55, 00 0
3 60, 00 0
Renstra BappedaKabupatenSoppeng2016 – 2021 2 0
20 Unit
1 Paket
2 Unit
20 Unit
1 Pake t
2 Unit
20 Unit
20 Unit 20, 00 0
20 Unit 30, 00 0
25,000 3 Pake t
1 Paket
2 Unit
2 Unit
U n i t 4
4 Paket
P a k e t 2
20 Unit
30,000 4 Pake t
U n i t
2 Unit
15 0,0 00
2 Unit
Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor 1 5
11 unit
14 unit
12 unit
1 unit
11 unit
14 unit
12 unit
1 unit
13 unit
11 unit
14 unit
12 unit
1 unit
18, 50 0
21,000
17 unit
15 unit
1 unit
u n i t 2 0
14 unit
18 unit
17 unit
6 unit
28, 50 0
u n i t 1 8 u n i t 6 u n i t
17 unit
32,000
22 unit
20 unit
6 unit
14 1,2 90
Renstra BappedaKabupatenSoppeng2016 – 2021 Program Peningkatan Profesionalism e Aparatur
80%
90 %
Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari tertentu Program Peningkatan Pengembanga n Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
95%
41 set
70 ,0 00
100%
-
1 0 0 %
-
7 0,0 00
100%
100 %
7 dok
8 dok
7 dok
8,0 00
1 dok
1 dok
1 dok
2,0 00
2 dok
2 dok
2 dok
2 dok
2 dok
2 dok
2 dok
2 dok
2 dok
100%
-
100 %
35 ,0 00
100 %
41 set
100 %
55,000
100%
35 ,0 00
1 0 0 %
70, 00 0 7 0,0 00
100 %
29 8,3 20
26,500
44 dok
81, 80 0
2,5 00
6 dok
12, 50 0
1,50 0
12 dok
6, 50 0
5,00 0
12 dok
2 5,0 00
1,5 00
12 dok
16,0 00
3 dok
73,00 0
8
1 dok
7 dok
7 dok
8,0 00
d o k 1
1 dok
1 dok
2,0 00
d o k 2
1,000
2 dok
2 dok
4,0 00
4,000
2 dok
2 dok
4,0 00
d o k 2
1,0 00
1,000
2 dok
2 dok
1,0 00
d o k 1
1 ,00 0
8 ,000
2,000
20,000
1 ,00 0
d o k 2
d o k
6,5 00 5 1,3 00
Renstra BappedaKabupatenSoppeng2016 – 2021 Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
2 2 dok
2 dok
2 dok
19, 00 0
19,00 0
2 dok
2 dok
19, 00 0
d o k
20 ,000
2 dok
11 4,7 20
Renstra BappedaKabupatenSoppeng2016 – 2021
BAB VI INDIKATOR KINERJA BAPPEDA MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD KABUPATEN SOPPENG 2016-2021 Indikator Kinerja Bappeda Kabupaten Soppeng yang menunjukan secara langsung keluaran (output) hasil kinerja yang akan dicapai selama 5 (lima) tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten SoppengTahun 2016-2021. Mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Soppeng Tahun 20162021, telah memuat beberapa indikator kinerja yang harus dicapai oleh Bappeda Kabupaten Soppeng melalui beberapa program prioritas pembangunannya. Berikut ini disampaikan tabel 6.1 indikator kinerja Bappeda Kabupaten Soppeng yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD sebagai berikut :
Renstra BappedaKabupatenSoppeng2016 – 2021 Tabel 6.1. Indikator Kinerja Bappeda yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Kondisi NO
Indikator
(1)
(2)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kinerja pada awal periode RPJMD Tahun 0
Tahun 1
Tahun 2
Ta hu n3
Tahun 4
Tahun 5
Tahun 6
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
1
Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD
88.37%
100%
100%
10 0 %
100%
100%
100%
100%
2
Angka Kemiskinan
8,44 %
8,36 %
8,14 %
7, 92 %
7,70 %
7,48 %
7,26 %
7,26 %
3
Angka Kemiskinan (jiwa)
19.780
18.924
18.428
17 .9 32
17.437
16.941
16.446
16.446
Jumlah program RKPD Tahun berkenaan 1. Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD = x 100% Jumlah program RPJMD yang harus dilaksanakan Tahun berkenaan Jumlah penduduk yang masuk kategori miskin 2. Angka Kemiskinan =
Renstra BappedaKabupatenSoppeng2016 – 2021 x 100% Jumlah penduduk keseluruhan
3. Angka Kemiskinan (jiwa) = garis kemiskinan
Jumlah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan dibawah Tabel 6.2. Indikator Kinerja PelayananBappeda
N O
(1 )
Indikator
(2)
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Target CapaianSetiapTahun
Tahun 0
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Tahun 6
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
1
Persentase penjabaran program pembangunan daerah kedalam RKPD
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
2
Persentase target kinerja sasaran RPJMD yang tercapai
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
3
Jumlah aparatur Bappeda yang mengikuti pendidikan dan pelatihan kepemimpinan, substantive dan teknis
3 Org
4 Org
6 Org
8 Org
11 Org
12 Org
13 Org
13 Org
4
Persentase kebutuhan data pembangunan dan statistik yang terisi didalam SIPD
50%
50%
60%
70%
75%
80%
85%
85%
5
Ketersediaan Dokumen Perencanaan (RPJPD, RPJMD, RKPD)
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Renstra BappedaKabupatenSoppeng2016 – 2021
N O
Indikator
(1 )
(2)
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Target CapaianSetiapTahun
Tahun 0
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Tahun 6
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
88.37%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
6
Persentase penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD
7
Persentase penjabaran Kegiatan RKPD kedalam APBD
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
8
Persentaser ekomendasi hasil monitoring dan evaluasi yang ditindak lanjuti
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
9
Jumlah aparatur yang mendapatkan sertifikat perencana
3 Org
4 Org
6 Org
8 Org
11 Org
12 Org
13 Org
10
Ketersediaan : - ProfilKabupatenDalamAngka
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
- SIPD
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
- PDRB Kabupaten
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Tidak Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
- Inkesra
Tidak Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
- Gini Ratio
Tidak Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
- Inflasi - IPM
13 Org
11
Buku Kabupaten dalam angka
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
12
Buku PDRB Kabupaten
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Renstra BappedaKabupatenSoppeng2016 – 2021
N O
(1 )
Indikator
(2)
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Target CapaianSetiapTahun
Tahun 0
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Tahun 6
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
13
Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yg telah ditetapkan dgn PERDA
Ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
14
Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD yg telah ditetapkan dgn PERDA/PERKADA
Ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
15
Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dgn PERKADA
Ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
16
Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD
88.37%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Renstra BappedaKabupatenSoppeng2016 – 2021
1.
Persentase penjabaran program pembangunan daerah kedalam RKPD Jumlah Program Pembangunan Daerah di RPJMD Tahun Berkenaan
x 100% Jumlah Program Pembangunan Daerah di RKPD Tahun Berkenaan
2.
Persentase target kinerja sasaran RPJMD yang tercapai Jumlah target kinerja sasaran RPJMD yang mencapai target Tahun berkenaan x100% Jumlah target kinerja sasaran RPJMD Tahun berkenaan
3.
Jumlah aparatur Bappeda yang mengikuti pendidikan dan pelatihan kepemimpinan, substantive dan teknis Jumlah aparatur Bappeda yang mengikuti diklat dan bimtek
4.
Persentase kebutuhan data pembangunan dan statistik yang terisi didalam SIPD Jumlah data yang terisi dalam SIPD x 100% Jumlah data yang dibutuhkan dalam pengisian SIPD
5.
Ketersediaan Dokumen Perencanaan (RPJPD, RPJMD, RKPD) Ada/Tidakada
6.
Persentase penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD Jumlah program RKPD Tahun Berkenaan x 100%
Renstra BappedaKabupatenSoppeng2016 – 2021
Jumlah program RPJMD yang harus dilaksanakan Tahun Berkenaan
7.
Persentase penjabaran Kegiatan RKPD kedalam APBD Jumlah kegiatan APBD Tahun Berkenaan x 100% Jumlah kegiatan RKPD yang harus dilaksanakan Tahun Berkenaan
8.
Persentase rekomendasi hasil monitoring dan evaluasi yang ditindaklanjuti Jumlah rekomendasi yang ditindaklanjuti x 100% Jumlahr ekomendasi
9.
Jumlah aparatur yang mendapatkan sertifikat perencana Jumlah aparatur Bappeda yang mengikuti diklat Gelar/Non-Gelar Subtantive dan mendapatkan sertifikat perencana
10. Ketersediaan dokumen statistik Ada/Tidakada
11. Buku Kabupaten dalam angka Ada/Tidakada
12. Buku PDRB Kabupaten Ada/Tidakada
13. Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yg telah ditetapkan dgn PERDA Ada/Tidakada
Renstra BappedaKabupatenSoppeng2016 – 2021
14. Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD yg telah ditetapkan dgn PERDA/PERKADA Ada/Tidakada
15. Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dgn PERKADA Ada/Tidakada
16. Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD Jumlah program RKPD TahunBerkenaan x 100% Jumlah program RPJMD yang harusdilaksanakanTahunBerkenaan
Renstra BappedaKabupatenSoppeng2016 – 2021
BAB VII. Rencana
Strategis
Bappeda
PENUTUP Kabupaten
Soppeng
tahun
2016-2021
merupakan turunan atas Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah tahun 2016– 2021. Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Soppeng adalah sebagai pedoman (guide line) dan arahan bagi segenap pimpinan dan jajaran staf Bappeda di dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawab dalam menyusun berbagai kebijakan, program dankegiatan yang berhubungan dengan proses perencanaan pembangunan di Kabupaten Soppeng. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya yang memberikan gambaran tentang kinerja Pelayanan, Isu-isu strategis yang perlu diselesaikan, penetapan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta strategi dan kebijakan yang akan di tempuh dalam waktu lima tahun mendatang. Dokumen ini diharapkan dapat menjadi komitmen dan kesatuan
dalam menentukan arah dan peran Bappeda
Kabupaten Soppeng dalam mewujudkan visi dan Misi Kabupaten Soppeng sebagaimana diamanatkan dalam RPJMD KabupatenSoppeng 2016-2021. Untuk itu, perlu ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaannya sebagai berikut:
1.
Badan
Perencanaan
Pembangunan
Daerah
(BAPPEDA)
berkewajiban
menerapkan prinsip-prinsip koordinatif, efisien, efektif, transparan, akuntabel dan partisipatif dalam melaksanakan
kegiatannya
untuk
pencapaian
sasaran program-program yang tertuang dalam Renstra ini.
2.
Pelaksanaan semua kegiatan, mensyaratkan pentingnya keterpaduan dan sinkronisasi antar kegiatan, baik di antara kegiatan dalam satu program maupun
kegiatan
antar
program,
dengan
tetap
memperhatikan
peran/tanggung-jawab/tugas yang melekat pada masing-masing SKPD, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3.
Masyarakat luas dapat berperanserta seluas-luasnya dalam perancangan dan perumusan kebijakan Perencanaan Pembangunan yang nantinya akan dituangkan dalam produk peraturan sesuai perundangan-undangan.
Renstra BappedaKabupatenSoppeng2016 – 2021
4.
Dengan mendapatkan masukan dari seluruh stekeholder, BAPPEDA dapat merumuskan matriks rencana tindak untuk setiap bidang Pembangunan menjadi dokumen Rencana Kerja Bappeda (Renja) Tahunan;
5.
Revisi atau penyesuaian dokumen ini dapat dilakukan bila ada perubahan perundangan, perubahan kebijakan dan perubahan signifikan target kinerja yang harus dicapai.
6.
Pendanaan Program dan Kegiatan pada renstra ini disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.
Renstra Bappeda 2016 – 2021