LAPORAN AKHIR
KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT., atas selesainya penyusunan Laporan
Akhir
Penelitian Kajian
Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati – Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012. Laporan ini merupakan hasil kerjasama Badan Perencanaan dan Pembangunan
Daerah
Kabupaten
Ngawi
dengan
Pusat
Penelitian,
Pengembangan dan Pengabdian pada Masyarakat (P4M) Fakultas Pertanian Universitas Pembangun Nasional ”Veteran” Jawa Timur.
Secara substansial
Laporan ini tersusun dalam suatu Sistematika Penulisan sebagai berikut : Bab I. Pendahuluan; Bab II. Tinjauan Pustaka; Bab III. Metode Penelitian; Bab IV. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Ngawi.
Bab V. Identifikasi dan Analisis
Peluang dan Potensi Jalur Strategis Karangjati-Mantingan; dan Bab.
VI.
Kesimpulan, Rekomendasi dan Implementasi Program Kebijakan. Ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kami sampaikan kepada semua pihak
yang telah memberikan kontribusi masukan dalam rangka
penyusunan Laporan Akhir Penelitian ini. Diharapkan Laporan Akhir Penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi sebagai dasar pijakan dalam rangka pengambilan Kebijakan Program Strategi Pemberdayaan Peluang dan Potensi Jalur Strategis Karangjati-Mantingan di Kabupaten Ngawi. Kami menyadari karena keterbatasan yang ada, maka tiada gading yang tak retak, kami selalu mengharap kritik saran membangun dari semua pihak. Ngawi,
September 2012
KEPALA BAPPEDA KABUPATEN NGAWI
Drs. M. ARIF SUYUDI, M.M. Pembina Utama Muda Nip. 19571207 198503 1 010 Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
i
LAPORAN AKHIR
DAFTAR ISI Halaman PENDAHULUAN ………………………………………………........
1
1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6
Latar Belakang ………………………………………………… Perumusan Masalah ………………………………………….. Tujuan …………………………………………………………. Manfaat ………………………………………………………… Kerangka Alur Pikir …………………………………………… Sistimatika Penyusunan Laporan ….………………….........
1 2 3 3 4 5
II.
TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………. 2.1 Pengertian Strategis …………………………………………. 2.2 Pengertian dan Konsep Jalur Strategis ………………….. 2.3 Pengertian Peluang dan Potensi Jalur Strategis ………… 2.4 Pemberdayaan dan Pengembangan Jalur Strategis ……. 2.5 Tahap Pemberdayaan Jalur Strategis ……………………..
8 8 10 10 11 11
III.
METODE PENELITIAN …………………………………………… 3.1 Lokasi dan Jenis Penelitian …………………………………. 3.2 Obyek dan Ruang Lingkup Penelitian ……………………. 3.3 Jenis, Teknik Pengambilan dan Sumber Data ……………. 3.4 Analisis Data ………………………………………………… 3.5 Jadual Penelitian ……………………………………………… 3.6 Organisasi Pelaksana Penelitian …………………………….
13 13 14 15 15 17 18
IV.
GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN NGAWI ……….. 4.1 Kondisi Letak dan Geografi ………………………………….. 4.2 Kondisi Topografi dan Hidroligi ……………………………… 4.3 Tata Guna Lahan ……………………………………………… 4.4 Kondisi Iklim …………………………………………………... 4.5 Kondisi Pertanian …………………………………………….. 4.6 Kondisi Penduduk ……………………………………………. 4.6 Kondisi Perekonomian ……………………………………….
19 19 20 22 22 23 24 25
I.
Halaman Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
ii
LAPORAN AKHIR
V.
VI.
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS PELUANG, POTENSI JALUR STRATEGIS KARANGJATI-MANTINGAN ................................ 5.1 Identifikasi Peluang dan Potensi Jalur Strategis KarangjatiMantingan ………………....................................................... 5.2 Analisis Peluang dan Potensi Jalur Strategis KarangjatiMantingan ………………..................................................... KESIMPULAN, REKOMENDASI DAN IMPLEMENTASI PROGRAM KEBIJAKAN ………………………………………….. 6.1 Kesimpulan …………………………………………………….. 6.2 Rekomendasi Kebijakan ……………………………………… 6.3 Implementasi Program Kebijakan ……………………………
29 29 30
42 42 44 45
DAFTAR PUSTAKA
Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
iii
LAPORAN AKHIR
DAFTAR TABEL Tabel
Teks
1.
Prosedur Analisis SWOT ………………………………………….
2.
Rincian Jadual Pelaksanaan Penelitian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati- Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 …………………………… Susunan Tim Peneliti Penelitian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 …………………………………….
3.
4.
Hal. 16
17
18
Sebaran Luas Areal Kecamatan di Jalur Strategis KarangjatiMantingan, Kabupaten Ngawi Tahun 2011 ……………………...
20
5.
Sebaran Penggunaan Lahan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012
22
6.
Jumlah Penduduk Kabupaten Ngawi Tiap Kecamatan Pada Akhir Tahun 2010 …………………………………………………..
24
Jumlah Penduduk di Kecamatan dalam Jalur Strategis Karangjati-Mantingan, Kabupaten Ngawi Akhir Tahun 2010 …………
25
Kontribusi Subsektor Pertanian Terhadap Total PDRB Kabupaten Ngawi Tahun 2006 – 2010 (%) ……………………….
26
9.
Produksi Padi (Ton) Kabupaten Ngawi Tahun 2006 – 2010 …..
27
10.
PDRB Kabupaten Ngawi ADHK 2000 Menurut Lapangan Usaha 2000 – 2009 (Jutaan Rupiah) ……………………………………...
28
7.
8.
11.
12.
13.
Matriks Analisis Strategi Faktor Internal Komponen Sumberda-ya Manusia dan Alam di Jalur Strategis KarangjatiMantingan
31
Matriks Analisis Strategi Faktor Eksternal Komponen Sumberdaya Manusia dan Alam di Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Matriks Implementasi Program Kebijakan Strategi Pemberdayaan Peluang dan Potensi Jalur Strategis Karangjati-mantingan di Kabupaten Ngawi Tahun 2013 – 2017 ………………………..
Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
33
45
iv
LAPORAN AKHIR
DAFTAR GAMBAR Gambar
Teks
Hal.
1.
Alur Kerangka Pikir Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 ………………………………
4
2.
Diagram Analisis Matrik SWOT
17
3.
Kondisi Jalur Strategis Karangjati – Mantingan Kabupaten Ngawi Tahun 2012 ………………………………………………..
29
Matrik IFAS & EFAS Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Menurut Diagram SWOT
40
4.
……………………………….
Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
v
LAPORAN AKHIR
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Pembangunan ekonomi Kabupaten/Kota yang berlangsung di Indonesia berjalan terus menerus dalam upaya untuk memajukan daerahnya. Hal ini berkaitan dengan adanya kewenangan yang diberikan kepada daerah semenjak diberlakukannya kebijakan otonomi daerah. Pusat Pertumbuhan menggerakkan
Ekonomi dan
merupakan
memacu
salah
satu
pembangunan
alternative
guna
untuk
meningkatkan
pendapatan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi manakala diarahkan pada daerah-daerah
yang
memiliki
potensi
dan
fasilitas
wilayah,
akan
mempercepat terjadinya kemajuan ekonomi, karena secara tidak langsung kemajuan daerah akan membuat masyarakat untuk mencari kehidupan yang lebih layak di daerahnya. Penciptaan pusat pertumbuhan ekonomi dapat dimulai dari beberapa sektor yang dinamis dan mampu memberikan output rasio yang tinggi dan pada wilayah tertentu, yang dapat memberikan dampak yang luas (spread effect) dan dampak ganda (multiple effect) pada sektor lain dan wilayah yang lebih luas. Di Kabupaten Ngawi ada ruas jalan provinsi yang sangat strategis dan menjadi jalur utama transportasi antara provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah, yaitu jalur Mantingan – Karangjati, atau dengan istilah “Jatipangawitan”.
Jalur tersebut telah membelah
Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
1
LAPORAN AKHIR
Kabupaten Ngawi menjadi dua bagian, yaitu bagian selatan dan utara dan menghubungkan ujung barat Kabupaten Ngawi dan ujung timur Kabupaten Ngawi. Melihat letaknya yang strategis maka sangat potensial jika dikembangkan
pusat-pusat
pertumbuhan
ekonomi
disepanjang
jalur
Karangjati - Mantingan. Diharapkan dengan dikembangkannya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi ini akan mampu menjadi generator bagi kegiatan ekonomi di daerah sekitar. ataupun
penelitian
yang
Sayangnya selama ini belum ada kajian menganalisis,
mengidentifikasi
dan
mengembangkan wilayah-wilayah di sekitar jalur Karangjati-Mantingan yang mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi. Dilatarbelakangi oleh uraian di atas, maka Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Ngawi bekerja sama dengan
P4M
Fakultas Pertanian UPN “Veteran” perlu kiranya melakukan Penelitian Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati – Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012.
1.2. Perumusan Masalah Adapun
pokok
permasalahan
dalam
penelitian
ini
dapat
dirumuskan sebagai berikut : 1.
Bagaimanakah peta potensi sosial ekonomi masyarakat di sekitar jalur Karangjati – Mantingan ?
Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
2
LAPORAN AKHIR
2.
Daerah-daerah manasajakah di sekitar jalur Karangjati – Mantingan yang potensial untuk dikembangkan menjadi pusat-pusat pertumbuhan ekonomi ?
3.
Bagaimanakah kebijakan – kebijakan yang harus diambil pemerintah daerah terkait dengan starategi pengembangan potensi sosial ekonomi di jalur Karangjati – Mantingan tersebut ?
1.3. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk : 1.
Mengidentifikasi dan memetakan potensi sosial ekonomi masyarakat disekitar Jalur Mantingan – Karangjati.
2.
Menentukan wilayah – wilayah di sekitar jalur Mantingan – Karangjati yang
potensial
untuk
dikembangkan
menjadi
pusat-pusat
pertumbuhan ekonomi. 3.
Merumuskan kebijakan –kebijakan yang harus diambil pemerintah daerah terkait dengan pengembangan pusat – pusat pertumbuhan ekonomi di sekitar jalur Mantingan – Karangjati.
1.4. Manfaat Manfaat penelitian ini, dapat digunakan sebagai : 1.
Referensi dalam pengambilan kebijakan pembangunan di daerah sekitar jalur Mantingan - Karangjati.
2.
Bahan informasi dan pembanding bagi kegiatan penelitian sejenis yang akan dilakukan oleh para peneliti selanjutnya.
Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
3
LAPORAN AKHIR
1.5. Kerangka Alur Pikir IDENTIFIKASI JALUR KARANGJATI – MANTINGAN
ANALISIS SWOT FAKTOR-FAKTOR : KEKUATAN & KELEMAHAN PELUANG & ANCAMAN PEMETAAN POTENSI SOSEK MASYARAKAT SEKITAR JALUR KARANGJATI-MANTINGAN
PROSPEK PELUANG POTENSI JALUR KARANGJATI-MANTINGAN
ALTERNATIF STRATEGI PEMBERDAYAAN POTENSI SOSEK MASYARAKAT SEKITAR JALUR KARANGJATI – MANTINGAN
REKOMENDASI KEBIJAKAN STRATEGI PENGEMBANGAN POTENSI SOSEK JALUR KARANGJATI – MANTINGAN
Gambar 1. Alur Kerangka Pikir Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 Berdasarkan alur kerangka pikir dalam gambar 1 di atas, kegiatan Penelitian diawali dari identifikasi Jalur Strategis Karangjati – Mantingan, kemudian
dilanjutkan
dengan
Analisis
Strenghts,
Weakness,
Opportunities and Threats (SWOT). Hasil analisis Strenghts, Weakness, Opportunity dan Threats dapat dipetakan peluang dan potensi, maupun prospek kondisi wilayah sosial-ekonomi masyarakat di sekitar Jalur
Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
4
LAPORAN AKHIR
Strategis Karangjati – Mantingan, yang kemudian kondisi tersebut dapat dijadikan sebagai alternatife strategi pemberdayaan peluang dan potensi sosial-ekonomi masyarakat sekitar jalur Karangjati-Mantingan. Sehingga pada akhirnya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan Rekomendasi Kebijakan Strategi Pemberdayaan Peluang dan Potensi Sosial-Ekonomi Jalur Karangjati-Mantingan, bagi Pemerintah Derah Kabupaten Ngawi, khususnya bagi Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Ngawi.
1.6. Sistimatika Penyusunan Laporan Sistimatika
penyusunan
Laporan
Penelitian
Kajian
Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Mantingan - Karangjati Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012, terdiri dari 6 bab, dengan uraian singkat sebagai berikut : Bab I. Pendahuluan Uraian dalam bab I menjelaskan mengenai : Latar Belakang mengapa penelitian ini dilakukan; Perumusan Masalah yaitu berupa permasalahan pokok dalam penelitian; Tujuan serta Manfaat dilakukannya penelitian; Kerangka Alur Pikir sebagai kerangka alur tahapan mulai dari latar belakang sampai dengan diajukannya rekomendasi sebagai bahan pertimbangan strategi kebijakan; dan Sistimatika Penulisan, yang mulai dari pendahuluan dalam bab I, sampai dengan
Kesimpulan, Rekomendasi dan
Implementasi Program Kebijakan dalam bab VI. Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
5
LAPORAN AKHIR
Bab II. Tinjauan Pustaka Uraian dalam bab II berisi kepustakaan, sebagai teori yang
melandasi
dilakukannya
penelitian.
Dalam
bab
ini
menjelaskan : Pengertian dan Konsep Jalur Strategis; Pengertian Peluang dan Potensi Jalur Strategis;
Pemberdayaan
dan
Pengembangan Jalur Strategis; dan Tahapan Pemberdayaan Jalur Strategis. Bab III. Metode Penelitian Uraian dalam bab III menjelaskan metode penelitian, yaitu berupa tata cara pelaksanaan dilakukannya Penelitian. Penjelasannya diawali dari penetapan : Lokasi dan Jenis Penelitian; Obyek dan Ruang LIngkup Penelitian; Jenis, Teknik Pengambilan dan Sumber Data; Analisis Data; Jadual Penelitian dan Organisasi Pelaksana Penelitian. Bab IV. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Ngawi Uraian dalam bab IV menjelaskan gambaran umum wilayah Kabupa-ten Ngawi, yang berupa : Kondisi Letak dan Geografi; Kondisi Topografi dan Hidrologi; Tata Guna Lahan; Kondisi Iklim; Kondisi Pertanian; Kondisi Penduduk dan Kondisi Perekonomian.
Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
6
LAPORAN AKHIR
Bab V. Identifikasi dan Analisis Peluang, Potensi Jalur Strategi Karangjati – Mantingan Uraian dalam bab V menjelaskan tentang : Identifikasi Peluang dan Potensi Jalur Strategis Karangjati – Mantingan; dan AnalisisPeluang
dan
Potensi
Jalur
Strategis
Karangjati
–
Mantingan. Bab VI. Kesimpulan, Rekomendasi dan Implementasi Program Kebijakan Uraian dalam bab VI berupa : Kesimpulan, yaitu menyimpulkan
hasil
pelaksanaan
penelitian;
Rekomendasi
Kebijakan, adalah sebagai bahan pertimbangan bagi Pemerintah Kabupaten Ngawi, khususnya Bappeda Kabupaten Ngawi dalam mengambil kebijakan, dilengkapi dengan Implementasi Program Kebijakan Pengembangan Peluang dan Potensi Jalur Strategis Karangjati – Mantingan.
Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
7
LAPORAN AKHIR
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Strategis Kata “strategi” berasal dari turunan kata bahasa Yunani, “stratēgos”. yang dapat diterjemahkan sebagai ‘komandan militer’ pada zaman demokrasi Athena. Definisi strategi dalam pelaksanaan, yaitu upaya bagaimana mencapai tujuan atau sasaran yang ditetapkan sesuai dengan keinginan. Karena strategi merupakan upaya pelaksanaan, maka strategi pada hakikatnya merupakan suatu seni yang implementasinya didasari oleh intuisi, perasaan dan hasil pengalaman. Strategi juga dapat merupakan ilmu, yang langkah-langkahnya selalu berkaitan dengan data dan fakta yang ada. Seni dan ilmu digunakan sekaligus untuk membina atau mengelola sumber daya yang dimiliki dalam suatu rencana atau tindakan. Strategi biasanya menjangkau masa depan, sehingga pada umumnya strategi disusun secara bertahap dengan memperhitungkan factor-faktor yang mempengaruhinya. Gerry Johnson dan Kevan Scholes (dalam buku “Exploring Corporate Strategy”) misalnya mendefinisikan strategi sebagai arah dan cakupan jangka panjang organisasi untuk mendapatkan keunggulan melalui konfigurasi sumber daya alam dan lingkungan yang berubah untuk
Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
8
LAPORAN AKHIR
mencapai
kebutuhan
pasar
dan
memenuhi
harapan
pihak
yang
berkepentingan (stakeholder). Henry Mintzberg, James Brian Quinn, dan John Voyer (1995). The Strategy Process. Prentice-Hall, Inc., mendefinisikan strategi sebagai 5P, yaitu: strategi sebagai PERSPECTIF, strategi sebagai POSISI, strategi sebagai PERENCANAAN, strategi sebagai POLA kegiatan, dan strategi sebagai “PENIPUAN” (Ploy) yaitu muslihat rahasia. Sebagai Perspektif, di mana strategi dalam membentuk misi, misi menggambarkan perspektif kepada semua aktivitas. Sebagai Posisi, di mana dicari pilihan untuk bersaing. Sebagai Perencanaan, dalam hal strategi menentukan tujuan performansi perusahaan. Sebagai Pola kegiatan, di mana dalam strategi dibentuk suatu pola, yaitu umpan balik dan penyesuaian. John A. Pearce II dan Richard B. Robinson Jr., (2003), “Strategic Management, formulation, implementation and control”, Irwin McGraw-Hill., mendefinisikan strategi sebagai seperangkat keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan implementasi dari rencana yang didesain untuk mencapai tujuan. Menurut
Wikipedia:
Strategi
adalah
pendekatan
secara
keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk
Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
9
LAPORAN AKHIR
mencapai tujuan secara efektif. Strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu yang lebih singkat, walaupun pada umumnya orang sering kali mencampuradukkan ke dua kata tersebut. Dari berbagai pengertian dan definisi mengenai strategi, secara umum dapat didefinisikan bahwa strategi itu adalah rencana tentang serangkaian manuver, yang mencakup seluruh elemen yang kasat mata maupun yang tak-kasat mata, untuk menjamin keberhasilan mencapai tujuan. (http://strategika.wordpress.com/2007/06/24/pengertian-strategi) 2.2 Pengertian dan Konsep Jalur Strategis Jalur strategis merupakan suatu potongan atau bentangan jalan berfungsi sangat strategis sebagai
sarana dan prasarana penghubung
transportasi, komunikasi dan informasi antara dua lokasi.
Diistilahkan
strategis disamping tata letaknya yang strategis, juga berpeluang dan berpotensi baik sumberdaya alam, sumberdaya manusianya maupun sumberdaya usaha/bisnisnya juda berposisi sangat strategis. 2.3. Pengertian Peluang dan Potensi Jalur Strategis Yang dimaksud peluang jalur strategis Karangjati-Mantingan adalah semua kemungkinan yang ada di jalur tersebut untuk bisa digali dan diberdayakan, misalkan berupa peluang usaha atau yang lainnya. Sedangkan yang dimaksud potensi jalur strategis Karangjati-Mantingan adalah semua sumber-sumber yang dimiliki jalur tersebut untuk bisa digali dan
diberdayakan,
misalkan
berupa
sumberdaya
Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
alam
maupun 10
LAPORAN AKHIR
manusianya. Agar penggalian dan pemberdayaan tersebut bisa berhasil dengan sukses, karenanya penggalian dan pemberdayaan antara peluang dan potensi hendaknya berjalan seiring dan seimbang. 2.4 Pemberdayaan dan Pengembangan Jalur Strategis Yang dimaksud pemberdayaan adalah suatu kegiatan berupa eksplorasi/penggalian baik penggalian berupa peluang maupun potensi yang dimiliki jalur strategis Karangjati-Mantingan.
Sedangkan yang
dimaksud pengembangan adalah merupakan kegiatan tindak lanjut atau implementasi dari hasil pemberdayaan jalur strategis Karangjati-Mantingan, agar hasil akhir dari kegiatan tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna bagi kehidupan, dengan perkataan lain dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat
disekitarnya
maupun
dapat
meningkatkan
pendapatan asli daerah Kabupaten Ngawi pada umumnya.
2.5 Tahapan Pemberdayaan Jalur Strategis. 1.
Strategi Penggalian Peluang dan Potensi Jalur Strategis KarangjatiMantingan
2.
Strategi Pemberdayaan Peluang dan Potensi Sumberdaya Alam dan Manusia di Jalur Strategis Karangjati-Mantingan
3.
Strategi Pemberdayaan Peluang dan Potensi Usaha Jalur Strategis Karangjati-Mantingan
4.
Strategi Pembangunan Sarana dan Prasarana Jalan, Transportasi, Informasi dan Komunikani Jalur Strategis Karangjati-Mantingan
Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
11
LAPORAN AKHIR
5.
Strategi Pembentukan Asosiasi Para Pengusaha di
Jalur Strategis
Karangjati-Mantingan Adapun setiap tahapan tersebut akan dibahas dan diuraikan lebih lanjut dalam bab V. Identifikasi dan analisis peluang, potensi Jalur Strategis
Karangjati-Mantingan
Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
12
LAPORAN AKHIR
BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Jenis Penelitian Menyimak dari gambaran wilayah Kabupaten Ngawi, maka dapat diketahui bahwa jalur jalan propinsi yang diawali dari pintu masuk Kabupaten Ngawi bagian paling timur (Wilayah Kecamatan Karangjati) menuju ke bagian tengah (Wilayah Kecamatan Ngawi) sampai ke bagian paling barat (Wilayah Kecamatan Mantingan), merupakan jalur strategis bagi wilayah Kabupaten Ngawi. Oleh karena itu atas dasar kesepakatan antara Bappeda, Dinas terkait dan Pihak Pelaksana Peneliti, telah sepakat Jalur tersebut (Karangjati – Mantingan) atau yang sudah dikenal dengan sebutan ″Kapangawingan″, telah ditetapkan sebagai lokasi penelitian. Berdasarkan geografis wilayah kecamatan, potongan – potongan jalur strategis tersebut, melewati
Kecamatan : Karangjati, Padas, Ngawi,
Widodaren dan Kecamatan Mantingan. Adapun jenis penelitian ini merupakan Studi Kasus, yaitu berupa kasus yang khusus ditujukan untuk Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati – Mantingan, Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012, dengan harapan hasil penelitian dapat menggambarkan secara lebih detail dan komprehensif mengenai strategi pengembangan potensi sosial ekonomi pada komunitas jalur tersebut di Kabupaten Ngawi. Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
13
LAPORAN AKHIR
3.2 Obyek dan Ruang Lingkup Penelitian 1. Obyek Penelitian a. Survey identifikasi peluang dan potensi kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar jalur strategis Karangjati – Mantingan di Kabupaten Ngawi. b. Analisis SWOT (Strenghts, Weakness, Opportunities and Threats) karakteristik pekuang dan potensi kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar jalur strategis Karangjati – Mantingan di Kabupaten Ngawi. c. Pengembangan kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar jalur strategis Karangjati – Mantingan di Kabupaten Ngawi. Laporan hasil penelitian ini diharapkan sebagai konsep kebijakan strategi pemberdayaan peluang dan potensi sosial-ekonomi masyarakat sekitar jalur strategis Karangjati – Mantingan di Kabupaten Ngawi, bagi Pemerintah
Daerah
Kabupaten
Ngawi,
khususnya
bagi
Bappeda
Kabupaten Ngawi. 2. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup kegiatan Penelitian Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati – Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012, adalah sebagai berikut, yaitu melakukan : -
Pembuatan KAK
-
Pembentukan Tim Pelaksana & Konsultan
Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
14
LAPORAN AKHIR
-
Pembuatan Riset Desain
-
Pembuatan Laporan Penduluhan
-
Survey Lapang
-
Pengumpulan Data
-
Tabulasi dan Tabulasi Data
-
Penyusunan Draft Laporan Akhir
-
Diskusi Draft Laporan Akhir
-
Penyempurnaan Draft Laporan Akhir
-
Penyerahan Laporan Akhir
3.3 Jenis, Teknik Pengambilan dan Sumber Data Jenis data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Teknik pengambilan untuk data primer diperoleh melalui kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya, dengan teknik wawancara kepada setiap responden.
Sedangkan untuk melengkapi kesempurnaan
data diambil juga data sekunder dari berbagai informasi literatur maupun instansi terkait, yang diambil berbagai sumber dari dinas, para stakeholder di Kabupaten Ngawi, seperti : BAPPEDA Kabupaten Ngawi; Dinas Perhubungan, Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ngawi; Bagian Perekonomian; Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Ngawi; Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Ngawi; Dinas Koperasi dan Perindustrian; dan Stake Holder.
3.4 Analisis Data Setelah data dikumpulkan, tahap kegiatan berikutnya adalah melakukan pengklasifikasian data dilanjutkan dengan analisis data, yang hasilnya untuk interpretasi dalam menentukan Alternatif Kebijakan Strategi Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
15
LAPORAN AKHIR
Pengembangan Peluang dan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati – Mantingan
Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012,
sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan bagi Pemerintah Daerah khususnya Bappeda Kabupaten Ngawi. Data yang sudah ditabulasi kemudian dianalisis dengan memakai Analisis Deskriptif dan Analisis Strenghts, Weakness, Opportunities and Threats (SWOT).
Adapun prosedur analisis SWOT sebagaimana
dalam Tabel 1. Tabel 1. Prosedur Analisis SWOT Faktor-Faktor SWOT Bobot Faktor-Faktor Internal : a. Kekuatan : - ………………… - ………………… b. Kelemahan : - ………………… - ………………… Faktor-Faktor Eksternal : a. Peluang : - ………………… - ………………… b. Ancaman : - ………………… - …………………
Rating
Bobot x Rating
Komentar
Dari hasil prosedur analisis SWOT selanjutnya dapat ditentukan Strategi Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati – Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012, melalui Diagram Analisis Matriks SWOT, sebagaimana dalam Gambar 2.
Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
16
LAPORAN AKHIR
Berbagai Peluang Lingkungan Mendukung Strategi Turn around
Mendukung Strategi Agresif
Kelemahan Internal Yang Kritis
Kekuatan Internal Yang Besar
Mendukung Strategi Defensif
Mendukung Strategi Diversifikasi
Berbagai Ancaman Lingkungan
Gambar 2. Diagram Analisis Matrik SWOT 3.5 Jadual Penelitian Pelaksanaan Penelitian dalam waktu 6 bulan, terhitung sejak penanda-tanganan SPMK (Surat Perintah Melaksanakan kerja). seperti dalam Tabel 2. Tabel 2. Rincian Jadual Pelaksanaan Penelitian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 No.
Uraian Kegiatan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Penyusunan KAK Pembentukan Tim Pelaksana & Konsultan Penyusunan Riset Desain Pembekalan Survey Pengumpulan Data Tabulasi Data Penyusunan Lap. Sementara Diskusi Laporan Sementara Penyusunan Laporan Akhir Ekspose Laporan Akhir Penyempurnaan Laporan Akhir Penyerahan Laporan Akhir
6 √ √ √
Pelaksanaan Tahun 2012 Bulan : 7 8 9 10 11
√ √
√ √
√ √
Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
√
√ √
12
√ √
17
LAPORAN AKHIR
3.6 Organisasi Pelaksana Penelitian Penelitian ini dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Ngawi yang bekerjasama dengan Tim Peneliti dari
Pusat Penelitian, Pengembangan Pengabdian pada Masyarakat (P4M) Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Adapun
susunan Tim Peneliti , sebagaimana dapat dilihat dalam Tabel 3. Tabel 3. Susunan Tim Peneliti Penelitian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 No.
Nama
1.
Dr.Ir. Nora Agustien, M.P.
2. 3. 4. 5.
Ir. Eko Priyanto, M.P. Drs.Ec. Munari,M.M. Ir. Didik Utomo Pribadi, M.P. Wahyu Santoso, S.P.,M.MA.
Jabatan Ketua P4M FP selaku Penanggung Jawab Ketua Peneliti Anggota Peneliti Anggota Peneliti Kesekretariatan
Keahlian/Spesialisasi Budidaya Pertanian Ekonomi Sumberdaya Manajemen Akuntansi Pemberdayaan Masy.Petani ---
Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
18
LAPORAN AKHIR
BAB IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN NGAWI 4.1 Kondisi Letak dan Geografi Kabupaten Ngawi merupakan salah satu kabupaten yang secara geografis berada di Propinsi Jawa Timur bagian Barat, merupakan daerah penghubung dengan Daerah Istimewa Jogyakarta dan Jakarta yang mempunyai aksesbilitas transportasi cukup ramai. Luas wilayah Kabupaten Ngawi sebesar 1.298,58 Km2. Secara administratif pemerintahan terbagi kedalam : 19 Kecamatan, 4 Kelurahan, 213 Desa. Secara astronomis terletak pada posisi 7º21’ - 7º31’ Lintang Selatan dan 111º07’-111º40’ Bujur Timur dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : - Sebelah Utara
: Kabupaten Blora, dan Kabupaten Grobogan ( Propinsi Jawa Tengah ) dan
Kabupaten
Bojonegoro ( Propinsi Jawa Timur ) - Sebelah Barat
: Kabupaten
Karanganyar
dan Kabupaten
Sragen ( Propinsi Jawa Tengah ) - Sebelah Timur - Sebelah Selatan
: Kabupaten Madiun : Kabupaten Magetan dan Kabupaten Madiun
Ditinjau dari bentuk fisiografis dan potensi yang terkandung didalamnya, Kabupaten Ngawi termasuk daerah yang berpotensi dalam Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
19
LAPORAN AKHIR
sektor pertanian, diperkirakan 39 % luas Wilayah Kabupaten Ngawi berpotensi untuk pertanian, yaitu untuk tanaman pangan dan hortikultura, disamping untuk sektor perdagangan dan jasa. Adapun peluang dan potensi sumberdaya alam kecamatan yang dilalui jalur strategis dari Kecamatan karangjati – Mantingan, untuk bentang alam, luas secara keseluruhan sebesar 471,57 Km2, untuk peluang dan potensi pertanian yang diprediksi 39 % dari luas keseluruhan, yaitu sebesar 183,91 Km2 atau 18.391 Ha. Sedangkan dengan asumsi mengambil 5 Km di kanan-kiri bentang jalur strategis, mendapatkan peluang dan potensi sumberdaya alam sebesar 560 Km2. Rincian detailnya dapat dilihat dalam Tabel 4. Tabel 4. Sebaran Luas Areal Kecamatan di Jalur Strategis KarangjatiMantingan, Kabupaten Ngawi Tahun 2011 No.
Kecamatan
Luas Areal (Km2)
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Karangjati Padas Ngawi Kedunggalar Widodaren Mantingan Jumlah
66.67 50.22 70.56 129.65 92.26 62.21 471,57
Peluang & Potensi 39 % Areal Pertanian Km2 Ha
26,00 19,59 27,52 50,56 39,98 24,26 183,91
2.600 1.959 2.752 5.056 3.998 2.426 18.391
Peluang & Potensi 5 Km kanan-kiri Jalur Strategis Jarak Karangjati - Mantingan sekitar 56 Km, jadi peluang & potensi : 56 Km x 10 Km = 560 Km2, Sumber: Dinas Lalu Lintas Jalan Raya (DLLAJ) Kabupaten Ngawi
Sumber : Kabupaten Ngawi Dalam Angka Tahun 2012
4.2 Kondisi Topografi dan Hidrologi Kondisi topografi wilayah cukup bervariasi, yaitu topografi datar, bergelombang, berbukit dan bahkan pegunungan tinggi, dengan ketinggian 553 m hingga 3031 m dari atas permukaan laut.
Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
20
LAPORAN AKHIR
Secara umum daerah dataran terletak di bagian Tengah yang merupakan lahan pertanian subur, bagian Selatan daerah perbukitan dan pegunungan yang membujur dari Timur ke Barat meliputi wilayah Kecamatan Kendal, Jogorogo, Ngrambe dan Sine. Sedangkan bagian Utara membujur dari Timur ke Barat merupakan daerah yang kurang subur terdiri dari batuan kapur yang dipertegas dengan mengalirnya Sungai Bengawan Solo sebagai pembatasnya. Topografi wilayah Kabupaten Ngawi berupa dataran tinggi dan dataran rendah. Empat kecamatan terletak pada dataran tinggi yaitu Kecamatan Sine, Ngrambe, Jogotogo dan Kendal yang terletak di Kaki Gunung Lawu. Wilayah Kabupaten Ngawi dialiri oleh sungai Bengawan Solo sehingga menjadikan wilayah Kabupaten Ngawi terbagi menjadi wilayah utara dan selatan. Pengelompokan wilayah berdasarkan aliran sungai Bengawan Solo adalah sebagai berikut : Utara Bengawan Solo
: Karangannyar dan Pitu
Selatan Bengawan Solo
: Sine, Ngrambe, Jogorogo, Kendal, Geneng, Gerih, Kwadung, Pangkur, Karangjati,Bringin, Padas,
Kasreman,
Ngawi,
Paron,
Kedunggalar dan Mantingan Wilayah
selatan
sebagian
besar
lahannya
mendapatkan
pengairan dari Sungai Bengawan Solo jadi berpotensi untuk tanaman pangan. Sedangkan wilayah utara sebagian besar lahannya merupakan
Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
21
LAPORAN AKHIR
lahan tadah hujan dan lahan tegalan. Keberadaan beberapa waduk di Kabupaten Ngawi seperti waduk Pondok dan Sangiran di Kecamatan Bringin juga merupakan salah satu sarana penunjang di sektor pertanian. Kondisi hidrologi sangat ditentukan oleh adanya
dua aliran
sungai besar yaitu Bengawan Solo dan Sungai Madiun yang bertemu di Kota Ngawi. Selain itu juga, terdapat sungai-sungai kecil seperti : Sungai Banger, Sawur, Sidolaju, Alas Tuwo, Batu Bunder, Kenteng, Kelompok dan Ketonggo.
4.3 Tata Guna Lahan Penggunaan lahan di wilayah Kabupaten Ngawi dapat dilihat dalam Tabel 5. Tabel 5. Sebaran Penggunaan Lahan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Penggunaan Lahan Persawahan Perkebunan Tegalan Pekarangan Hutan Negara Waduk, Bendungan, dll. Jumlah
Luas (Ha.) 57.911,9 1.551,04 8.165,81 13.486,55 45.428,60 3.054,81 129.598,00
Luas (%) 44,69 1,20 6,30 10,41 35,05 2,36 100,00
4.4 Kondisi Iklim Keadaan
Iklim
di
Kabupaten
Ngawi
adalah
tropis
dan
bertemperatur sedang. Ditinjau dari keadaan curah hujan Kabupaten Ngawi termasuk daerah beriklim kering dengan curah hujan rata-rata dibawah 3.000 mm/tahun yaitu
1.603,63 mm/tahun dan mempunyai hari hujan
dengan rata-rata yaitu sebesar 158,85 hari/tahun.
Curah hujan yang
Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
22
LAPORAN AKHIR
rendah di Kabupaten Ngawi menjadikan daerah ini sering mengalami kesulitan pengairan terutama pada lahan sawah saat musim kemarau tiba, sehingga petani harus menggunakan mesin diesel untuk mengambil air bawah tanah. Curah hujan yang rendah di Kabupaten Ngawi dilengkapi rata-rata hari hujan yang rendah pula dalam satu tahun. Selama kurun waktu antara tahun 2005 – 2010 tercatat hari hujan di Kabupaten Ngawi sebesar 158,86 hari/tahun. Pada tahun 2010, kabupaten Ngawi sepanjang tahun diguyur hujan. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari hingga Mei. Curah hujan berkisar pada 21,00-28,00 mm. Rata-rata hari hujan tiap bulannya 15-16 hari. Curah hujan terendah terjadi pada bulan Juni hingga Agustus. Curah hujan berkisar 12,00-15,00 mm. Rata-rata hari hujan tiap bulan hanya 2-7 hari.
4.5 Kondisi Pertanian Sektor pertanian masih merupakan
sektor andalan bagi
Kabupaten Ngawi. betapa tidak, dari 129.598 Ha. di mana 57.911,9 Ha atau sekitar 44,69 % berupa lahan sawah.
Sektor ini cukup besar
menyerap tenaga kerja yang ada di Kabupaten Ngawi. Kondisi pertanian di kanan-kiri jalur strategis dari wilayah Kecamatan Karangjati sampai Kecamatan Ngawi banyak ditanami padi, tebu dan tembakau, sedangkan dari wilayah Kecamatan Ngawi sampai Kecamatan Mantingan, banyak ditanami pohon jati/hutan jati.
Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
23
LAPORAN AKHIR
4.6 Kondisi Penduduk Jumlah penduduk Kabupaten Ngawi akhir tahun 2010 adalah 894.675 jiwa, terdiri dari 439.536 penduduk laki-laki dan 455.139 penduduk perempuan, dengan sex ratio sebesar 96 artinya bahwa setiap 100 penduduk wanita terdapat sekitar 96 penduduk laki-laki (Tabel 6.). Dibandingkan dengan tahun 2009 jumlah penduduk Kabupaten Ngawi bertambah sebesar 2.624 jiwa atau meningkat sebesar 0,29 persen. Kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar adalah Paron dengan 89.403 jiwa, sedangkan kecamatan dengan jumlah penduduk terkecil adalah Kasreman yaitu 24.292 jiwa. Tabel 6. Jumlah Penduduk Kabupaten Ngawi Tiap Kecamatan Pada Akhir Tahun 2010 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Kecamatan Sine Ngrambe Jogorogo Kendal Geneng Gerih Kwadungan Pangkur Karangjati Bringin Padas Kasreman Ngawi Paron Kedunggalar Pitu Widodaren Mantingan Karanganyar Tahun 2010 Tahun 2009 Tahun 2008 Tahun 2007 Tahun 2006
Laki-Laki 22 953 21 308 20 106 24 552 27 810 18 196 14 200 14 202 23 257 15 922 17 031 12 147 42 038 44 075 36 804 14 089 35 008 19 841 15 997 439.536 438 223 437 808 431 354 429 921
Wanita 25 980 21 540 21 150 26 509 28 213 19 294 14 543 14 624 24 850 16 419 17 136 12 145 42 498 45 328 37 062 14 195 35 742 22 002 15 909 455.139 453 828 451 416 450 867 449 272
Jumlah 48 933 42 848 41 256 51 061 56 023 37 490 28 743 28 826 48 107 32 341 34 167 24 292 84 536 89 403 73 866 28 284 70 750 41 843 31 906 894.675 892 051 889 224 882 221 879 193
Sex Ratio 88,35 98,92 95,06 92,62 98,57 94,31 97,64 97,11 93,59 96,97 99,39 100,02 98,92 97,24 99,30 99,25 97,95 90,18 100,55 96,57 96,99 96,99 95,67 95,69
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Ngawi Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
24
LAPORAN AKHIR
Adapun kompilasi jumlah penduduk (sebagai sumberdaya manusia) per kecamatan yang berada di jalur strategis KarangjatiMantingan, sebanyak 353.269 orang,
Rincisn lebih lanjut dapat dilihat
dalam Tabel 7. Kondisi dan jumlah penduduk tersebut, dalam penelitian ini yang
perlu
diberdayakan
pengembangan
peluang
Potensi Sosial
dan
potensinya
dalam
konteks
Ekonomi Komunitas Jalur Strategis
Karangjati-Mantingan Tabel 7. Jumlah Penduduk di Kecamatan dalam Jalur Strategis Karangjati-Mantingan, Kabupaten Ngawi Akhir Tahun 2010 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kecamatan Karangjati Padas Ngawi Kedunggalar Widodaren Mantingan Jumlah
Laki-Laki 23 257 17 031 42 038 36 804 35 008 19 841 173 979
Wanita 24 850 17 136 42 498 37 062 35 742 22 002 179 290
Jumlah 48 107 34 167 84 536 73 866 70 750 41 843 353 269
Sex Ratio 93,59 99,39 98,92 99,30 97,95 90,18 97,03
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Ngawi
4.6 Kondisi Perekonomian Dari lima sub sektor pertanian (tanaman bahan makanan, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan), sub sektor tanaman pangan khususnya komoditi padi merupakan penyumbang terbesar terhadap total nilai produksi pertanian. pertanian
masih
merupakan
sektor
Sampai dengan tahun 2009 sektor andalan
dalam
perekonomian
Kabupaten Ngawi. Kontribusi sektor ini pada tahun 2010 sebesar 36,63 %, sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya 36,91 %. Penurunan ini
Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
25
LAPORAN AKHIR
utamanya disebabkan penurunan kontribusi dan pertumbuhan subsektor tanaman bahan makanan (lihat Tabel 8.) Tabel 8. Kontribusi Subsektor Pertanian Terhadap Total PDRB Kabupaten Ngawi Tahun 2006 – 2010 (%)
Sumber : PDRB Kabupaten Ngawi 2010
Dari jumlah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Kabupaten Ngawi tahun 2009 yang sebesar 6.444,782 milyar rupiah, hampir 37 % diantaranya disumbang oleh sektor pertanian, hal tersebut sangat menggembirakan, Ngawi sebagai daerah agraris sektor pertanian yang dapat memberikan kontribusi terbesar pada Produk Domestik Regional Bruto sebesar 39,28%. Dari kelima subsektor pertanian, tanaman bahan makanan (tabama) memberi kontribusi paling besar. Subsektor ini menyumbang sekitar 79,66 % dari PDRB sektor pertanian dan 29,40 % dari total PDRB Kabupaten Ngawi (lihat Tabel 8.). Dari data tersebut terlihat betapa besarnya andil subsektor tanaman pangan dalam pembentukan PDRB Kabupaten Ngawi. Dari lembar kerja penghitungan PDRB tercatat bahwa hampir 61 persen PDRB subsektor tabama pada tahun 2010 dihasilkan dari komoditi padi. Sumbangan komoditi padi terhadap PDRB Kabupaten Ngawi juga Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
26
LAPORAN AKHIR
tidak terbilang kecil. Sekitar 16 % PDRB Kabupaten Ngawi disumbang oleh komoditi padi, sehingga naik turunnya produksi padi sedikit banyak akan berpengaruh terhadap total PDRB Kabupaten Ngawi. Pada tahun 2006 produksi padi mencapai 604.069 ton dan terus meningkat hingga tahun 2009 mencapai 719.365 ton. Pada tahun 2010 produksi padi Kabupaten Ngawi turun menjadi 697.501 ton. Penurunan tersebut tidak disebabkan menurunnya luas panen, namun karena penurunan produktifitas (lihat Tabel 9.).
Tabel 9. Produksi Padi (Ton) Kabupaten Ngawi Tahun 2006 - 2010
Sumber : PDRB Kabupaten Ngawi 2010
Nilai PDRB atas dasar lapangan usaha sektor pertanian (lihat Tabel
10), PDRB
subsektor tanaman bahan makanan merupakan
penyumbang terbesar terhadap PDRB Sektor pertanian.
Nilai PDRB
dengan dan tanpa MIGAS selalu sama per tahunnya, hal tersebut menunjukkan bahwa Kabupaten Ngawi tidak menghasilkan migas sama sekali.
Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
27
LAPORAN AKHIR
Tabel 10. PDRB Kabupaten Ngawi ADHK 2000 Menurut Lapangan Usaha 2000 – 2009 (Jutaan Rupiah) Lapangan Usaha
2000
2001
2002
2003
2004
PERTANIAN 845,144.68 833,90152 846,610.63 843,486.27 879,270.85 Tan.Bahan 670,016.08 679,757.11 673,929.40 671,453.43 693,098.04 Makanan Tanaman 21,538.48 22,607.37 23,450.21 24,745.68 26,136.12 Perkebunan Peternakan 74,562.26 73,429.88 77,695.00 79,072.17 89,069.45 & hasilnya Kehutanan 56,654.09 57,710.53 59,216.79 55,834.57 58,891.45 Perikanan 11,130.61 11,639.79 12,319.24 12,380.43 12,075.79 PDRB DG 2,036,785.18 2,076,059.58 2,122,888.84 2,187,262.88 2,282,391.93 MIGAS PDRB Tan2,036,785.18 2,076,059.58 2,122,888.84 2,187,262.88 2,282,391.93 migasMIGAS
2005
2006
2007
2008
2009
905,474.59 718,443.29
941,025.88 746,676.58
985,007.46 1,039,356.65 1,092,374.15 788,739.33 838,220.97 887,646.05
48,792.61
54,917.29
56,751.54
55,180.50
53,287.81
75,596.42
71,281.76
68,173.87
69,635.11
72,591.82
50,763.63 55,540.76 58,067.86 62,834.62 64,874.23 11,878.63 12,609.49 13,274.85 13,485.45 13,974.24 2,385,681.99 2,510,075.52 2,639,717.89 2,785,335.43 2,942,602.51 2,385,681.99 2,510,075.52 2,639,717.89 2,785,335.43 2,942,602.51
Sumber : PDRB Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur Tahun 2010
Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
28
LAPORAN AKHIR
BAB V. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS PELUANG, POTENSI JALUR STRATEGIS KARANGJATI-MANTINGAN 5.1 Identifikasi Peluang dan Potensi Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Identifikasi peluang dan potensi Jalur Strategis KarangjatiMantingan secara garis besar dibagi dua komponen, yaitu komponen Sumberdaya manusia dan sumberdaya alam.
Identifikasi sumberdaya
manusia sebagaimana dalam Tabel 7 halaman 21, telah teridentifikasi sebanyak 353.269 orang yang perlu diberdayakan peluang dan potensinya.
Gambar 3. Kondisi Jalur Strategis Karangjati – Mantingan Kabupaten Ngawi Tahun 2012
Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
29
LAPORAN AKHIR
Adapun kondisi jalur strategis Karangjati-Mantingan, yang merupakan jalan propinsi, melintas dari posisi paling timur sampai menuju wilayah paling barat Kabupaten Ngawi, kondisi tersebut dapat dilihat dalam Gambar 3.
Sedangkan indentifikasikomponen sumberdaya alamnya tiada lain merupakan luasan kecamatan-kecamatan yang dilewati jalur strategis Karangjati-Mantingan, yaitu sebagaimana yang telah diuraikan dalam Tabel 4, halaman 16.
Luasan lahan keseluruhan sebagai sumberdaya lahan
sebesar 471,57 Km2, untuk pertanian sebesar 183,91 Km2 atau 18.391 Ha, Luas sempadan di kanan-kiri jalur strategis sebesar 560 Km2, yang perlu diberdayakan peluang dan potensinya. Baik komponen sumberdaya manusia sebanyak 279.403 orang maupun lahan seluas 471,57 Km2 sebagai sumberdaya alam, keduanya masih sangat memungkinkan untuk diberdayakan peluang dan potensinya. 5.2 Analisis Peluang dan Potensi Jalur Strategis Karangjati-Mantingan a. Peluang dan Potensi Sumberdaya Manusia dan Alam Untuk menjawab secara realibel peluang dan potensi, baik komponen sumberdaya manusia maupun sumberdaya alam, perlu melalui analisis SWOT, yang berupa analisis strategi faktor internal (IFAS) berupa kekuatan dan kelemahan, serta analisis strategi faktor eksternal (EFAS), berupa peluang dan ancaman. Analisis Strategi Faktor Internal (IFAS) Dari serangkaian data dan informasi yang telah dikumpulkan dinilai
apakah
faktor-faktor
tersebut
merupakan
Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
kekuatan
atau
30
LAPORAN AKHIR
kelemahan bagi keragaman komponen sumberdaya manusia maupun sumberdaya alam di jalur strategis Karangjati-mantingan, Kabupaten Ngawi. Adapun analisis strategi faktor internal komponen sumberdaya manusia maupun sumberdaya alam di jalur strategis Karangjatimantingan, Kabupaten Ngawi, disajikan dalam Tabel 11, berikut : Tabel 11. Matriks Analisis Strategi Faktor Internal Komponen Sumberdaya Manusia dan Alam di Jalur Strategis Karangjati-Mantingan
Faktor –faktor Strategi Internal
Bobot Rating
Bobot x Rating (skor)
Komentar
KEKUATAN (Strengths) : 1. Letak dan Posisi yang Strategis
0,15
4
0,60
Diberdayakan Peluang &Potensinya
2. Besarnya Jumlah Sumberdaya Manusia
0,09
3
0,27
Diberdayakan Peluang &Potensinya
3. Luasnya Sumberdaya Lahan/ Alam
0,13
3
0,39
Diberdayakan Peluang &Potensinya
4. Sarana transportasi & Komunikasi yang cukup memadai
0,09
3
0,27
Lebih ditingkatkan lagi sarananya
5. Besarnya Potensi Usaha non pariwisata
0,13
4
0,52
Terwujudnya Pemberdayaan usaha non pariwisata
6. Besarnya Potensi Usaha Pariwisata
0,11
3
0,33
Terwujudnya Pemberdayaan usaha pariwisata
7. Dukungan Masyarakat Sekitar
0,07
3
0,21
Terwujudnya motivasi semangat kerja masyarakat
Jumlah
0,73
2,59
Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
31
LAPORAN AKHIR
Tabel 11. Matriks Analisis Strategi Faktor Internal Komponen Sumberdaya Manusia & Alam di Jalur Strategis Karangjati-Mantingan (lanjutan)
Faktor –faktor Strategi Internal
Bobot Rating
KELEMAHAN (Weaknesses) :
Bobot x Rating (skor)
Komentar
1. Kondisi saat ini belum ada perencanaan keterpaduan usaha bisnis & pariwisata
0,04
3
0,12
Terwujudnya pola rencana terpadu : bisnis & pariwisata
2. Belum ada koordinasi usaha keterpaduan antara instansi terkait, stakeholder/Investor
0,05
4
0,20
Terwujudnya koordinasi terpadu : instansi & investor
3. Belum ada pemberdayaan/ penggalian peluang & potensi usaha bisnis dan pariwisata
0,05
3
0,15
Terwujudnya pemberdayaan : usaha bisnis & pariwisata
4. Kualitas SDM masyarakat sekitar yang masih rendah
0,02
3
0,06
Perlu penyuluhan kinerja SDM masyarakat sekitar
5. Belum ada lembaga penjaminan resiko usaha secara formal
0,03
3
0,09
Perlu adanya lembaga penjamin realisasi resiko usaha
6. Kondisi jalan yang masih rawan kecelakaan
0,04
3
0,15
Perlu renovasi kelayakan jalan
7. Kondisi lampu penerangan dan rambu-rambu/marka jalan kurang memadai
0,03
2
0,06
Perlu penataan lampu dan marka jalan
Jumlah
0,27
0,83
Total
1,0
3,42
Analisis Strategi Faktor Eksternal (EFAS) Dari serangkaian data dan informasi yang telah dikumpulkan dinilai apakah faktor-faktor tersebut merupakan peluang atau Ancaman bagi keragaman komponen sumberdaya manusia maupun sumberdaya alam di jalur strategis Karangjati-mantingan, Kabupaten Ngawi. Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
32
LAPORAN AKHIR
Adapun analisis strategi faktor eksternal komponen sumberdaya manusia maupun sumberdaya alam di jalur strategis Karangjatimantingan, Kabupaten Ngawi, disajikan dalam Tabel 12, berikut : Tabel 12. Matriks Analisis Strategi Faktor Eksternal Komponen Sumberdaya Manusia & Alam di Jalur Strategis Karangjati-Mantingan
Faktor –faktor Strategi Eksternal
Bobot Rating
Bobot x Rating (skor)
Komentar
PELUANG (Opportunities) : 1. Besarnya Peluang Usaha/ Bisnis secara umum
0,11
3
0,33
Terwujudnya usaha secara umum
2. Potensi Pemasaran usaha, terbuka luas
0,11
3
0,33
Terwujudnya pemamasaran usaha
3. Besarnya peluang usaha pariwisata
0,11
3
0,33
Terwujudnya usaha pariwisata
4. Besarnya peluang usaha hotel dan restoran
0,11
3
0,33
Terwujudnya usaha hotel & restoran
5. Besarnya peluang usaha wisata alam
0,09
2
0,18
Terwujudnya usaha wisata alam
6. Besarnya peluang usaha wisata budaya dan religi
0,09
3
0,27
Terwujudnya usaha budaya & religi
7. Dukungan kebijakan usaha Pemerintah Kabupaten Ngawi dan Bappeda
0,11
3
0,33
Perlu terus dilakukan dukungan kebijakan usaha
Jumlah
0,73
2,08
Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
33
LAPORAN AKHIR
Tabel 12. Matriks Analisis Strategi Faktor Eksternal Komponen Sumberdaya Manusia & Alam di Jalur Strategis Karangjati-Mantingan (lanjutan)
Faktor –faktor Strategi Eksternal
Bobot Rating
Bobot x Rating (skor)
Komentar
ANCAMAN (Threats) : 1. Pengaruh adat-istiadat negatif dari luar
0,04
4
0,16
Pengendalian pengaruh adat-istiadat negatif
2. Pengaruh budaya negatif dari luar
0,04
4
0,16
Pengendalian pengaruh budaya negatif
3. Terjadinya kondisi usaha yang merusak lingkungan hidup
0,05
4
0,20
Penataan kondisi usaha & lingkungan hidup yg. seimbang
4. Peningkatan polusi suara & udara
0,03
3
0,06
Pengendalian kepadatan lalu lintas
5. Beralihnya fungsi lahan pertanian untuk usaha non pertanian
0,05
4
0,20
Penataan kondisi usahatani & non pertanian yg.seimbang
6. Adanya migrasi penduduk, yang memadati sekitar jalur strategis
0,03
4
0,12
Perlu penataan pemukiman penduduk
7. Peningkatan kecelakaan lalu lintas
0,04
3
0,12
Pengendalian kecelakaan lalu lintas
Jumlah
0,27
1,02
Total
1,0
3,10
Penjelasan Masing – Masing Faktor : Faktor Kekuatan 1)
Letak dan Posisi yang Strategis; Jalur strategis Karangjati-Mantingan merupakan jalan propinsi sebagai jalur utama yang menghubungkan antara wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah, oleh karena itu sangat perlu
Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
34
LAPORAN AKHIR
diberdayakan peluang dan potensinya, terutama untuk meningkatkan pendapatan masyarakat di sekitar jalur tersebut, maupun pendapatan asli daerah Kabupaten Ngawi. 2)
Besarnya sumberdaya manusia dan luasnya sumberdaya lahan/alam; jelas keduanya sangat perlu pemberdayaan peluang maupun potensinya, yang pada akhirnya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat di sekitar jalur tersebut, maupun pendapatan asli daerah Kabupaten Ngawi.
3)
Sarana
transportasi
&
komunikasi
yang
cukup
memadai;
untuk
mempertahankan peluang dan potensi usaha di jalur strategis perlu adanya peningkatan perbaikan sarana transportasi dan komunikasinya, agar dapat dijamin kelancaran, keamanan dan kesinambungan usaha di jalur tersebut. 4)
Besarnya potensi usaha non pariwisata maupun usaha pariwisata; besarnya potensi tersebut terkandung arti berpeluang besar dalam mewujudkan usaha secara nyata, baik yang non pariwisata maupun usaha pariwisatanya.
5)
Dukungan masyarakat sekitar; Dukungan tersebut sebagai wujud motivasi semangat kerja mereka, oleh karena itu perlu ditindaklanjuti pemberdayaan kinerja masyarakat tersebut, senyampang searah dengan percepatan pemberdayaan peluang dan potensi jalur strategis Karangjati-mantingan.
Faktor Kelemahan 1)
Belum ada perencanaan keterpaduan usaha bisnis dan pariwisata; agar pemberdayaan jalur strategis terpola dan tertata, perlu diwujudkan dalam perencanaan terpadu antara usaha bisnis dan usaha pariwisatanya.
Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
35
LAPORAN AKHIR
2)
Belum ada koordinasi usaha keterpaduan antar instansi terkait dengan stakeholder/investor; agar pemberdayaan jalur strategis terpola, tertata dan terpadu, sangat perlu diwujudkan dalam koordinasi antar instansi terkait dengan seperti Pemerintah/Bappeda Kabupaten Ngawi, Dinas Pariwisata, Dinas
Perdagangan,
stakeholder/investor,
Dinas
mulai
dari
Koperasi
dan
perencanaan
Industri, sampai
dengan
pelaksanaan
implementasi keterpaduan usaha di lapang. 3)
Belum ada pemberdayaan penggalian peluang dan potensi usaha bisnis dan pariwisata; perlu pemberdayaan peluang dan potensi sampai terwujudnya usaha bisnis dan pariwisata di jalur strategis KarangjatiMantingan.
4)
Kualitas SDM masyarakat sekitar yang masih rendah; perlu adanya penyuluhan kinerja SDM masyarakat sekitar jalur strategis KarangjatiMantingan, dengan harapan sumberdaya manusianya siap masuk kegiatan pengembangan dunia usaha yang semakin bersaing dan kompetitif.
5)
Belum ada lembaga penjaminan resiko usaha secara formal; perlu adanya lembaga asuransi sebagai penjaminan usaha secara formal, sehingga setiap kerugian akibat kegagalan usaha di jalur strategis KarangjatiMantingan dapat ditanggulangi dengan baik.
6)
Kondisi jalan yang masih rawan kecelakaan; perlu adanya perbaikan dan renovasi kelayakan jalan di jalur strategis, agar tranportasi menjadi lancar, aman dan nyaman.
Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
36
LAPORAN AKHIR
7)
Kondisi lampu penerangan dan rambu-rambu/marka jalan kurang memadai; perlu penataan lampu dan marka jalan, sehingga diharapkan bentang jalan di jalur strategis cukup terang kalau malam hari, dan penataan marka jalan, demi ketertiban para pengguna jalan di jalur strategis Karangjati-Mantingan.
Faktor Peluang 1)
Besarnya
peluang
usaha/bisnis
secara
umum;
perlu
diwujudkan
usaha/bisnis secara umum, agar tercapai pemberdayaan peluang dan potensi bisnis di jalur strategis Karangjati-Mantingan. 2)
Potensi pemasaran usaha, terbuka luas; perlu diwujudkan pemasaran secara luas, sehingga setiap usaha yang dilakukan di jalur strategis Karangjati-Mantingan sangat laku/lancar pemasarannya.
3)
Besarnya peluang usaha pariwisata; perlu perwujudan usaha pariwisata secara nyata di jalur strategis Karangjati-Mantingan, agar pemberdayaan peluang dan potensi usaha dapat tercapai.
4)
Besarnya peluang usaha hotel dan restoran; perlu perwujudan usaha hotel dan restoran secara nyata di jalur strategis Karangjati-Mantingan, agar pemberdayaan peluang dan potensi usaha khususnya usaha hotel dan restoran dapat tercapai.
5)
Besarnya peluang usaha wisata alam; perlu perwujudan usaha wisata alam secara nyata di jalur strategis Karangjati-Mantingan, agar pemberdayaan peluang dan potensi usaha khususnya usaha wisata alam dapat tercapai.
Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
37
LAPORAN AKHIR
6)
Besarnya peluang usaha wisata budaya dan religi; perlu perwujudan usaha wisata budaya dan religi secara nyata di jalur strategis KarangjatiMantingan, agar pemberdayaan peluang dan potensi usaha khususnya usaha wisata budaya dan religi dapat tercapai.
7)
Dukungan kebijakan usaha Pemerintah Kabupaten Ngawi dan Bappeda; melalui dukungan kebijakan usaha dan implementasi program kebijakan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Ngawi dan Bappeda akan memacu peningkatan pemberdayaan peluang dan potensi usaha di jalur strategis Karangjati-Mantingan.
Faktor Ancaman 1)
Pengaruh adat-istiadat negatif dari luar; perlu adanya antisipasi yang berupa pengendalian terhadap pengaruh adat-istiadat negatif dari luar, sehingga ancaman pengaruh tersebut bisa terkendali dengan baik.
2)
Pengaruh budaya negatif dari luar; perlu adanya antisipasi yang berupa pengendalian terhadap pengaruh budaya negatif dari luar, sehingga ancaman pengaruh negatif budaya tersebut bisa terkendali dengan baik.
3)
Terjadinya kondisi usaha yang merusak lingkungan hidup; perlu adanya keseimbangan penataan antara kondisi usaha dengan lingkungan hidup, satu sisi pemberdayaan usaha disisi lain jangan sampai pemberdayaan tersebut berdampak kerusakan terhadap lingkungan hidup.
4)
Peningkatan polusi suara dan udara; agar tidak terjadi polusi suara maupun polusi udara di jalur strategis Karangjati-Mantingan, perlu adanya
Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
38
LAPORAN AKHIR
pengendalian/pengaturan kepadatan lalu lintas, sehingga bisa menekan terjadinya polusi suara maupun polusi udara di jalur tersebut. 5)
Beralihnya fungsi lahan pertanian untuk usaha non pertanian; akibat kebutuhan lahan untuk usaha pariwisata maupun usaha industri, akan berdampak semakin banyak lahan subur berubah fungsinya, bahkan akan berdampak mencemari lingkungan, sehingga hal tersebut perlu diantisipasi dan dikendalikan.
6)
Adanya migrasi penduduk; terjadi migrasi/perpindahan penduduk secara reguler dan terus-menerus memadati kanan-kiri jalur strategis KarangjatiMantingan,
adanya
fenomena
urbanisasi
yang
mengimplikasikan
banyaknya penduduk desa berbondong-bondong ke kanan-kiri jalur strategis tersebut perlu adanya penataan pemukiman penduduk, sehingga tidak merusak penghijauan maupun lingkungan hidup. 7)
Peningkatan kecelakaan lalu-lintas; perlu adanya pengendalian dan pengaturan lalu lintas di jalur strategis Karangjati-Mantingan, sehingga tujuan pemberdayaan peluang dan potensi usaha di jalur tersebut disamping
dapat
berjalan
lancar,
dengan
pengendalian/menekan
kecelakaan lalu lintas.
Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
39
LAPORAN AKHIR
Gambar 4. Matrik IFAS & EFAS Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Menurut Diagram SWOT
Strategi Agresif Peluang & Potensi Jalur Strategis Karangjati-Mantingan
S
=
(strengths)
= 2,59
W
=
(weaknesses) = - 0,83
O (opportunities) = 2,08 T (threats)
Koordinat A = (-0,83 ; 2,08)
C = (2,59 ; -1,02)
B = (2,59 ; 2,08)
D = (-0,83; -1,02)
= -1,02
Persamaan SWOT
:
(Y – Y1) (X2 – X1) = (Y2 – Y1) (X – X1)
Persamaan AC
: (Y – 2,08) (2,59 + 0,83) = (-1,02 – 2,08) (X + 0,83) (Y – 2,08) (3,42) = (-3,10) (X + 0,83) 3,42 Y – 7,11
= - 3,10 X – 2,57
3,10 X + 3,42 Y
= 4,54 ………….. (1)
Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
40
LAPORAN AKHIR
Persamaan BD
: (Y – 2,58) (-0,83 – 2,59) = (-1,02 – 2,58) (X – 2,59) (Y – 2,58) (-3,42) = (-3,60) (X – 2,59) -3,42Y + 8,82 = -3,60X + 9,32 3,60X – 3,42Y = 9,32 – 8,82 3,60X – 3,42Y = 0,50 ……… (2)
Substitusi Persamaan (1) dan (2) : 3,10 X + 3,42 Y = 4,54 3,60 X – 3,42 Y = 0,50 6,70 X
+
= 5,04 X = 1,33
Masukkan nilai X ke persamaan (1) 3,10 (1,33) + 3,42 Y = 4,54 4,12 + 3,42 Y = 4,53 3,42 Y = 4,53 – 4,12 3,24 Y = 0,41 Y = 0,12
Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
41
LAPORAN AKHIR
BAB VI. KESIMPULAN, REKOMENDASI DAN IMPLEMENTASI PROGRAM KEBIJAKAN 6.1. Kesimpulan Bertitik tolak dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan hal – hal sebagai berikut : a. Identifikasi dan Pemetaan Potensi Sosial Ekonomi Identifikasi dan pemetaan sosial ekonomi masyarakat di sekitar jalur strategis Karangjati-Mantingan, berupa sumberdaya alam dan sumber- daya manusia.
Pemetaan sumberdaya alam berupa
peluang dan potensi sumberdaya alam yang berada di seluruh bentang jalur strategis Karangjati-Mantingan, yaitu sebesar 471,57 Km2. Sedangkan pemetaan sumberdaya manusia berupa peluang dan potensi pemberdayaan kinerja manusia yang berada di kecamatan yang dilewati jalur strategis Karangjati-Mantingan,
yaitu sebesar
353.269 orang.
b. Analisis Faktor-Faktor Kekuatan dan Kelemahan Pengembangan Sosial-Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan 1). Faktor-faktor kekuatan yang berpengaruh dalam pengembangan Sosial Ekonomi komunitas jalur strategis Karangjati-Mantingan, berupa : Letak dan posisi yang strategis; Besarnya jumlah sumberdaya manusia; Luasnya sumberdaya lahan/alam; Sarana Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
42
LAPORAN AKHIR
transportasi dan komunikasi yang cukup memadai; Besarnya potensi usaha pariwisata; Besarnya potensi usaha non pariwisata; dan Dukungan masyarakat sekitar. 2). Faktor-faktor kelemahan yang berpengaruh dalam pengembangan Sosial Ekonomi komunitas jalur strategis Karangjati-Mantingan, berupa : Belum adanya perencanaan keterpaduan usaha bisnis dan pariwisata; Belum adanya koordinasi usaha keterpaduan antar instansi
terkait
dengan
stakeholder/investor;
Belum
adanya
pemberdayaan/penggalian peluang dan potensi usaha bisnis dan pariwisata;
Kualitas
masyarakat
sekitar
jalur
Karangjati-
Mantinganyang masih rendah; Belum adanya lembaga penjaminan resiko usaha secara formal; Kondisi jalan yang masih rawan kecelakaan;
dan
kondisi
lampu
penerangan
dan
rambu-
rambu/marka jalan yang kurang memadai. 3). Faktor-faktor peluang yang berpengaruh dalam pengembangan Sosial Ekonomi komunitas jalur strategis Karangjati-Mantingan, berupa : Besarnya peluang usaha/bisnis secara umum; Potensi pemasaran
usaha
terbuka
luas;
Besarnya
peluang
usaha
pariwisata; Besarnya peluang usaha hotel dan restoran; Besarnya peluang usaha wisata alam; Besarnya peluang usaha wisata budaya dan religi; dan dukungan kebijakan usaha Pemerintah Kabupaten Ngawi dan Bappeda. 4). Faktor-faktor ancaman yang berpengaruh dalam pengembangan Sosial Ekonomi komunitas jalur strategis Karangjati-Mantingan, berupa : Pengaruh adat-istiadat negatif dari luar; Pengaruh budaya Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
43
LAPORAN AKHIR
negatif dari luar; Terjadinya kondisi usaha yang merusak lingkungan hidup; Peningkatan polusi suara dan udara; Beralihnya fungsi lahan pertanian untuk usaha non pertanian; Adanya migrasi penduduk yang memadati sekitar jalur strategis; dan peningkatan kecelakann lau lintas. c. Strategi Pemberdayaan Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Dari hasil kajian analisis faktor internal dan eksternal pemberdayaan jalur strategis Karangjati-Mantingan, maka dihasilkan strategi
S
–
mengandalkan
O
(Strenghts
faktor-faktor
–
Opportunities)
kekuatan
artinya
yang
dengan
dimiliki
untuk
merealisasikan peluang pengembangan potensi segala usaha yang berada di jalur strategis Karangjati-Mantingan. 6.2. Rekomendasi Kebijakan Rekomendasi strategi pemberdayaan peluang dan potensi sosial ekonomi komunitas jalur strategis Karangjati-Mnatingan, berupa : 1.
Strategi
Penggalian
Peluang
dan
Potensi
Jalur
Strategis
Karangjati-Mantingan 2.
Strategi Pemberdayaan Peluang dan Potensi Sumberdaya Alam dan Manusia di Jalur Strategis Karangjati-Mantingan
3.
Strategi Pemberdayaan Peluang dan Potensi Usaha Jalur Strategis Karangjati-Mantingan
4.
Strategi
Pembangunan
Transportasi,
Informasi
Sarana dan
dan
Prasarana
Komunikani
Jalur
Jalan, Strategis
Karangjati-Mantingan Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
44
LAPORAN AKHIR
5.
Strategi Pembentukan Asosiasi Para Pengusaha dan Sentra Pengembangan Usaha Terpadu di
Jalur Strategis Karangjati-
Mantingan Adapun rincian ke lima strategi tersebut lebih jelasnya akan dijabarkan lebih lanjut dalam matriks implementasi Program Kebijakan, sebagaimana disajikan dalam Tabel 13.
6.3. Implementasi Program Kebijakan Bedasarkan rekomendasi kebijakan penelitian kajian pengembangan peluang dan potensi sosial ekonomis pada jalur strategis KarangjatiMantingan
di
Kabupaten
Ngawi,
maka
dapat
dirumuskan
dan
diformulasikan tahapan strategi dalam bentuk implementasi program kebijakan, sebagaimana disajikan dalam Tabel 13. Tabel 13. Matriks Implementasi Program Kebijakan Strategi Pemberdayaan Peluang dan Potensi Jalur Strategis Karangjati-mantingan di Kabupaten Ngawi Tahun 2013 – 2017. No.
Aspek
Penanggung Jawab
Program Kegiatan
Waktu Pelaksanaan
Sumber Dana
1.
Teknis
Pemkab Ngawi, Bappeda & Kantor Lingkungan Hidup
Penggalian Potensi & Peluang Pemberdayaan Jalur Strategis KarangjatiMantingan
Pemkab Ngawi, Bappeda, Dinas Penanaman Modal & Investor
2013 – 2014
APBD, DAU
Terwujudnya Penggalian Potensi & Peluang Pemberdayaan Jalur Strategis KarangjatiMantingan
Sosialisasi Hasil 2013 – 2014 Penggalian Potensi & Peluang Pemberdayaan Jalur Strategis Karangjati-Mantingan
APBD; DAU
Terwujudnya Pemberdayaan Usaha di Jalur Strategis Karangjati-Mantingan
Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
Sasaran
45
LAPORAN AKHIR
Tabel 13 (Lanjutan) : No.
Aspek
Penanggung Jawab
1.
Teknis
Bappeda, Dinas Penanaman Modal, Dinas Perdagangan & Investor
Pengembangan 2014 – 2015 Usaha di Jalur Strategis KarangjatiMantingan
APBD; DAU
Terwujudnya Pengembangan Usaha di Jalur Strategis KarangjatiMantingan
Bappeda, Dinas Penanaman Modal, Investor, Dinas Kimpraswil & Infokom
Pembangunan sarana & Prasarana jalan, transportasi, komunikasi dan informasi
2015 - 2016
APBD; DAU
Terwujudnya Sarana & Prasarana jalan, transportasi, komunikasi dan informasi
2015 - 2016
APBD; DAU
Terwujudnya : - Kredit Lunak & - Asuransi Usaha
2016 - 2017
APBD; DAU
Terwujudnya :
2.
Ekonomis
3.
Sosial & Kelemba - gaan
- Lokakarya Kredit Modal Usaha & Penjaminan Modal & Resiko Usaha Bappeda, Dinas Pembentukan AsosiPenanaman Mo- asi Para Pengusaha dal, BPD &Inves- di Komunitas Jalur Bappeda, Dinas Penanaman Modal, BPD &Investor
tor Dinas Infokom & Dinas Perdagangan Sosial & Kelemba - gaan
Program Kegiatan
Bappeda, Dinas Penanaman Modal, BPD &Investor Dinas Infokom & Dinas Perdagangan
Waktu Pelaksanaan
Sumber Dana
Asosiasi Para Pengusaha di Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan
Strategis Karangjati-Mantingan
Pembentukan Sentra Pengembangan Usaha Terpadu (SPUT) Komunitas di
Sasaran
2016 - 2017
APBD; DAU
Jalur Strategis Karangjati-Mantingan
Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
Terwujudnya :
Sen tra Pengembangan Usaha Terpadu (SPUT) Komunitas di Jalur Strategis Karangjati-Mantingan
46
LAPORAN AKHIR
DAFTAR PUSTAKA __________, 2010. Kabupaten Ngawi Dalam Angka Tahun 2011. Badan Penelitian, Pengembangan dan Statistik. Biro Pusat Statistik. Kabupaten Ngawi __________, 2011. Kabupaten Ngawi Dalam Angka Tahun 2012. Badan Penelitian, Pengembangan dan Statistik. Biro Pusat Statistik. Kabupaten Ngawi __________, (http://id.shvoong.com/humanities/philosophy/2117278-pengertianstrategi/ #ixzz2EkGl3ZBQ) __________, (http://strategika.wordpress.com/2007/06/24/pengertian-strategi) Aziz, Amin dan Bayu Krisnamurti. 2001. Agribisnis. Yayasan Pengembangan Sinar Tani, Jakarta. Bisri Chasan; 1998.Lingkungan Hidup dan Masalahnya, Malang. Brierlein,JG,K.C.Schneeberger dan DD. Osburn. 1986. Principles of Agribusiness Management. New Jersey; Prentice – Hall. Cook, M.L., and M.E. Bredahl. 1991. Agiibussiness Competitiveness in the 1990’s. Discusion American Journal of Agricultural Economics. 73 (5) : 1472 – 1473. Daniel Mochtar , ,2003. Metode Penelitian Social ekonomi ,PT Bumi Aksara, Jakrta. Downey, WD dan S.P. Erickson. Erlangga, Jakarta.
1992.
Manajemen Agribisnis.
Penerbit
Drillon, Jr. 1971. Introduction to Agribussines Management. Asian Productivity Organization, Tokyo. Fauzi Akhmad, 2006..Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan ,Gramedia Pustaka Utama,Jakarta. Fandell Chalid, 2007. Analisis mengenai Dampak Lingkungan Prinsip Dasar dalam Pembangunan, Liberty Yogyakarta. Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
47
LAPORAN AKHIR
Gregory Mankiw , 2004. Principle of Economis,Thomson South Western. Gumbira said, E. dan Intan,H.A. 2001.Manajemen Agribisnis. PT. Ghalia Indonesia, Jakarta. Henry Mintzberg, James Brian Quinn, dan John Voyer. 1995. The Strategy Process. Prentice-Hall, Inc. John A. Pearce II dan Richard B. Robinson Jr., 2003, “Strategic Management, formulation, implementation and control”, Irwin McGraw-Hill. Jumin Basri Hasan, 2007, Teknologi Ramah Lingkungan, UII Pres, Yogyakarta Kotler,P. 1993. Manajemen Pemasaran. Penerbit Erlangga, Jakarta. _____________ . 2000. Marketing Management. Prentice Hall Inc. Kuncoro Mudrajad , 2006. Ekonomi Pembangunan ,STIM YRPN Yogyakarta Lempelius, C dan Gert Thoma. LP3ES, Jakarta.
1980.
Industri Kecil dan Kerajinan Rakyat.
Liana Bratasida, MSc et al, 2005. Tantangan-Peluang Pertanian dan Ketahanan Pangan Dalam Menghadapi Globalisasi, Agricon, Maria et. al, 2004. Natural Resources and Environmental Accounting, BPFE, Yogyakarta Mc. Gregor, J. Murray. 1997. A System View of Agribusiness. Jurnal Agribisnis. Prasetyo Bambang et.al, 2003. Metode Penelitian Kwantitatif, Grafindo Perkasa Jakarta Rangkuti, F. 2001. Analisis SWOT, Teknik Membedah Kasus Bisnis. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Saragih,Bungaran. 1997. Tantangan dan Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia. Jurnal Abribisnis.
Kajian Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Komunitas Jalur Strategis Karangjati-Mantingan Di Kabupaten Ngawi Tahun 2012 BAPPEDA Kabupaten Ngawi – P4M, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur
48