KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya atas terselesaikannya dokumen Rencana Aksi Kegiatan Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat (Pusat TIKM) tahun 2015 – 2019. Dokumen ini merupakan suatu perencanaan yang memuat berbagai program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan langsung oleh Kementerian Kesehatan RI dalam kurun waktu tahun 2015 – 2019. Seperti kita ketahui bersama bahwa Kementerian Kesehatan RI telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) untuk tahun 2015 – 2019. Selanjutnya penjabaran dari Renstra tersebut digunakan oleh Unit Eselon I untuk membuat Rencana Aksi Program (RAP), dan unit Eselon II untuk membuat Rencana Aksi Kegiatan (RAK). Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 1144/Menkes/Per/VII/2010, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Pusat TIKM mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Pusat TIKM mempunyai fungsi antara lain: (1) Penyiapan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program litbang di bidang TIKM; (2) Pelaksanaan litbang di bidang TIKM; (3) Pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan litbang di bidang TIKM; (4) Pelaksanaan kajian daerah bermasalah kesehatan; dan (5) Pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga pusat. Untuk memberikan arah yang jelas dalam rangka mencapai visi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dan juga mendukung pelaksanaan Renstra Kementerian Kesehatan RI tahun 2015 – 2019, serta untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Pusat TIKM, maka perlu disusun Rencana Aksi Kegiatan Pusat TIKM tahun 2015 – 2019.
Jakarta,
Oktober 2015
Kepala Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat
Dr. D. Anwar Musadad, SKM, M.Kes NIP.195709151980121002
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI ..................................................................................................................... i DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... ii DAFTAR TABEL .............................................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang .......................................................................................................... 1 1.2. Tujuan Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan ............................................................. 2 1.3. Kondisi Umum ........................................................................................................... 2 1.3.1. Organisasi ...................................................................................................... 2 1.3.2. Sumberdaya (Manusia, Sarana-Prasarana,dan Anggaran) ........................... 8 1.3.3. Kinerja Pusat TIKM Tahun 2010-2014 ........................................................... 12 1.4. Potensi, Permasalahan dan Implikasi ....................................................................... 14 BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN .................................................................... 17 2.1. Visi dan Misi Presiden Republik Indonesia ................................................................ 17 2.2. Tujuan Badan Litbangkes .......................................................................................... 18 2.3. Tujuan Pusat TIKM ................................................................................................... 18 2.4. Sasaran Strategis Badan Litbangkes ........................................................................ 19 2.5. Sasaran Strategis Pusat TIKM .................................................................................. 19 BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN .............................................................................. 21 3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Badan Litbangkes ........................................................ 21 3.2. Arah Kebijakan dan Strategi Pusat TIKM .................................................................. 23 BAB IV PROGRAM, KEGIATAN, TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN ......................................................................... 29 4.1. Program .................................................................................................................... 29 4.2. Kegiatan .................................................................................................................... 30 4.3. Target Kinerja ........................................................................................................... 30 4.4. Kerangka Pendanaan ................................................................................................ 32 BAB V PENUTUP ............................................................................................................ 36
i
DAFTAR GAMBAR
Gambar I.1 Struktur Organisasi Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Tahun 2015 .....................................................6 Gambar I.2 Grafik Target dan Capaian Produk /Model/Prototipe/ Standar/Formula Di Bidang Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Tahun 2010-2014 .................................................................................13 Gambar I.3 Grafik Target dan Capaian Publikasi Nasional di Bidang Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Tahun 2010-2014 ...........................13 Gambar I.4 Grafik Target dan Capaian Jumlah Publikasi Internasional di Bidang Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Tahun 2010-2014 ...........14
ii
DAFTAR TABEL
Tabel I.1 Jumlah SDM Pusat TIKM Tahun 2010-2014 ............................................8 Tabel I.2 Jumlah Pegawai Pusat TIKM Tahun 2010-2014 Berdasarkan Tingkat Pendidikan.............................................................9 Tabel I.3 Keadaan Jabatan Struktural Pusat TIKM Tahun 2010-2014 ....................10 Tabel I.4 Jenjang Jabatan Peneliti Pusat TIKM Tahun 2010-2014 .........................10 Tabel I.5 Gedung Perkantoran Pusat TIKM Tahun 2010-2014 ...............................11 Tabel I.6 Kepemilikan Kendaraan Pusat TIKM Tahun 2010-2014 ..........................11 Tabel I.7 Alokasi dan Realisasi Anggaran Pusat TIKM Tahun 2010-2014............... 11 Tabel I.8 Target dan Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Bidang Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Tahun 2010-2014 ................................. 12 Tabel I.9 Analisis SWOT Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat .........16 Tabel IV.1 Kegiatan, Sasaran Kegiatan, Indikator Kinerja dan Target Pencapaian Bidang Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Tahun 2015 – 2019 ...............................................................................31 Tabel IV.2 Satuan Kerja, Indikator Kinerja Kegiatan dan Target Pencapaian Bidang Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Tahun 2015 – 2019 ........32 Tabel IV.3 Kerangka Pendanaan Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Tahun 2016 – 2019 ................................................................................33 Tabel IV.4 Bidang Kajian Penyusunan Rekomendasi Kebijakan Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Tahun 2015 – 2019 ..........................34
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) disebutkan bahwa untuk menjamin agar kegiatan pembangunan berjalan efektif, efisien, dan bersasaran maka diperlukan perencanaan pembangunan nasional. Perencanaan pembangunan nasional terdiri atas perencanaan pembangunan yang disusun secara terpadu oleh Kementerian / Lembaga dan perencanaan pembangunan oleh Pemerintah Daerah sesuai
dengan
kewenangannya.
Perencanaan
Pembangunan
Nasional
sebagaimana dimaksud menghasilkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan Rencana Pembangunan Tahunan. Setiap Kementerian perlu menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Dengan telah ditetapkannya RPJMN 2015-2019 maka Kementerian Kesehatan menyusun Renstra Tahun 2015-2019. Renstra Kementerian Kesehatan merupakan dokumen
perencanaan
yang
bersifat
indikatif
memuat
program-program
pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan dan menjadi acuan dalam penyusunan perencanaan tahunan (Renstra Kemenkes 20152019, 2015). Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.64
tahun 2015, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes) mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan. Badan Litbangkes secara teknis terdiri atas Sekretariat Badan dan empat Pusat (eselon II) dimana salah satunya adalah Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat (Puslitbang Ukesmas) yang pada tahun 2015 masih bernama Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat (Pusat TIKM). 1
Dengan telah disusunnya Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019, maka selanjutnya Renstra tersebut akan dijabarkan dalam bentuk Rencana Aksi Program (RAP) 2015-2019 di tingkat Eselon I (Badan Litbangkes) dan Rencana Aksi Kegiatan (RAK) di tingkat Eselon II (Puslitbang Ukesmas).
1.2 Tujuan Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan Tujuan penyusunan Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Puslitbang Ukesmas tahun 2015-2019 adalah sebagai alat manajemen, baik dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk mewujudkan penyelenggaraan kegiatan litbang kesehatan
bidang upaya kesehatan masyarakat yang efektif, efisien dan
berjangka panjang serta menghasilkan manfaat yang optimal dalam periode lima tahun mendatang. Selain itu, penyusunan RAK Puslitbang Ukesmas juga dapat dijadikan sebagai alat komunikasi kepada pemangku kepentingan (stakeholder) terkait tentang rencana kegiatan Puslitbang Ukesmas selama tahun 2015-2019 dalam rangka mendapatkan dukungan dan kerjasama.
1.3 Kondisi Umum 1.3.1 Organisasi Puslitbang Ukesmas merupakan unit eselon II di lingkungan Badan Litbangkes. Penjabaran dari peran Puslitbang Ukesmas dituangkan dalam tugas dan fungsi Puslitbang Ukesmas sebagai organisasi fungsional di Badan Litbangkes yang mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan. Puslitbang Ukesmas mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan, dan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan penelitian
dan
pengembangan
kesehatan
di
bidang
upaya
kesehatan
masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Puslitbang Ukesmas menyelenggarakan fungsi : a.penyusunan kebijakan teknis penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang kesehatan masyarakat dan pencegahan dan pengendalian penyakit; 2
b.pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang kesehatan masyarakat dan pencegahan dan pengendalian penyakit; c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang kesehatan masyarakat dan pencegahan dan pengendalian penyakit; dan d.pelaksanaan administrasi Pusat.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 64 tahun 2015, susunan organisasi Puslitbang Ukesmas terdiri atas : 1. Bagian Tata Usaha; 2. Bidang Kesehatan Masyarakat ; 3. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; dan 4. Kelompok Jabatan Fungsional Adapun tugas dan fungsi masing-masing bagian/bidang tersebut adalah sebagai berikut: 1. Bagian Tata Usaha Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran, kerja sama, urusan keuangan, kepegawaian dan umum. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran, serta kerja sama; dan b. Pelaksanaan urusan keuangan, kepegawaian dan umum. Bagian Tata Usaha ini terdiri atas : a. Subbagian Program dan Kerja Sama (PKS) Subbagian Program dan Kerja Sama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran, pemantauan, evaluasi, pelaporan, kerja sama, penyiapan bahan diseminasi, dan advokasi hasil penelitian dan pengembangan, serta pengelolaan jaringan informasi ilmiah dan perpustakaan
3
b. Subbagian Keuangan, Kepegawaian, dan Umum (KKU) Subbagian Keuangan, Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melakukan urusan keuangan dan barang milik negara, kepegawaian, kearsipan, tata persuratan, rumah tangga, dan perlengkapan, serta pengelolaan laboratorium penunjang. 2. Bidang Kesehatan Masyarakat Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang kesehatan masyarakat. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Kesehatan Masyarakat menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan kebijakan teknis penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang gizi masyarakat, kesehatan keluarga, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga, dan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat; dan b. penyiapan pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang gizi masyarakat, kesehatan keluarga, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga, dan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Bidang Kesehatan Masyarakat terdiri atas : a. Subbidang Gizi dan Kesehatan Keluarga Subbidang Gizi dan Kesehatan Keluarga mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang gizi masyarakat dan kesehatan keluarga. b. Subbidang Kesehatan Komunitas Subbidang Kesehatan Komunitas mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan
kebijakan
teknis
dan
pelaksanaan
penelitian
dan
pengembangan kesehatan di bidang kesehatan lingkungan, kesehatan kerja
dan
olahraga,
dan
promosi
masyarakat. 4
kesehatan
dan
pemberdayaan
3. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Bidang
Pencegahan
dan
Pengendalian
Penyakit
mempunyai
tugas
melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan kebijakan teknis penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang surveilans dan karantina kesehatan, penyakit menular langsung, penyakit tular vektor dan zoonotik, penyakit tidak menular, dan kesehatan jiwa dan NAPZA; dan b. penyiapan pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang surveilans dan karantina kesehatan, penyakit menular langsung, penyakit tular vektor dan zoonotik, penyakit tidak menular, dan kesehatan jiwa dan NAPZA. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit terdiri atas : a. Subbidang Penyakit Menular Subbidang Penyakit Menular mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan
kebijakan
teknis
dan
pelaksanaan
penelitian
dan
pengembangan kesehatan di bidang surveilans dan karantina kesehatan, penyakit menular langsung, dan penyakit tular vektor dan zoonotik. b. Subbidang Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Subidang Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa dan NAPZA.
5
Struktur Organisasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat
Kepala Bagian Tata Usaha
Kepala Sub Bagian Program dan Kerjasama
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat
Kepala Sub Bidang Gizi dan Kesehatan Keluarga
Kepala Sub Bagian Keuangan, Kepegawaian dan Umum
Kepala Sub Bidang Kesehatan Komunitas
Kepala Sub Bidang Penyakit Menular
Kepala Sub Bidang Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa
Kelompok Jabatan Fungsional
Gambar I.1. Struktur Organisasi Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat Tahun 2016
6
Pada tahun 2016, dengan adanya restrukturisasi di lingkungan Kementerian Kesehatan, Balai Litbang GAKI Magelang menjadi satker ampuan Puslitbang Ukesmas, sehingga sebagai Pembina Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Lingkungan Badan Litbangkes, Puslitbang Ukesmas menjadi pembina teknis fungsional pada 7 satker UPT yaitu : 1. Balai Litbang P2B2 Donggala 2. Balai Litbang P2B2 Banjarnegara 3. Balai Litbang P2B2 Tanah Bumbu 4. Balai Litbang GAKI Magelang 5. Loka Litbang P2B2 Baturaja 6. Loka Litbang P2B2 Ciamis 7. Loka Litbang P2B2 Waikabubak
Disamping
itu,
Puslitbang
Ukesmas
sebagai
lembaga
penelitian
dan
pengembangan juga mempunyai struktur ad-hoc yakni: 1. Panitia Pembina Ilmiah (PPI) Adapun tugas Panitia Pembina Ilmiah Puslitbang Ukesmas adalah sebagai berikut: a. Memberikan masukan kepada Kepala Puslitbang Ukesmas tentang prioritas dan kualitas penelitian dan pengembangan di bidang upaya kesehatan masyarakat, b. Memberikan saran dalam penyusunan rencana program dan kerjasama penelitian dan pengembangan Puslitbang Ukesmas, c. Melakukan seleksi dan menilai usulan penelitian sesuai dengan kriteria pedoman yang telah ditentukan dan memberikan saran perbaikan sebagai masukan untuk Kepala Puslitbang Ukesmas, d. Melakukan pembinaan penelitian dari proposal, pelaksanaan penelitian, hingga penyusunan laporan akhir penelitian e. Memberikan saran-saran perbaikan terhadap laporan hasil penelitian, penyebarluasan hasil penelitian termasuk dalam seminar hasil penelitian dan publikasi 7
f. Membina peneliti melalui seminar, diskusi ilmiah, kursus, perumusan pedoman dan lain sebagainya g. Memupuk lingkungan kehidupan ilmiah 2. Tim Penilai Peneliti Unit (TP2U) Tugas Tim Penilai Peneliti Unit Puslitbang Ukesmas adalah sebagai berikut: a. Membantu para peneliti dalam proses penilaian dan perhitungan angka kredit jabatan fungsional b. Memberikan saran perbaikan kepada para peneliti dalam proses penilaian dan perhitungan angka kredit jabatan fungsional c. Memberikan penjelasan kepada para penelitia tentang Angka Kredit Jabatan Fungsional Peneliti d. Melaporkan hasil kerjanya kepada Kepala Puslitbang Ukesmas e. Mengecek kebenaran artikel/ tulisan yang diajukan f. Mengingatkan/ memberi peringatan pada peneliti yang angka kreditnya akan habis sesuai batas waktu yang ditentukan
1.3.2 Sumberdaya (Manusia, Sarana-Prasarana dan Anggaran) Dalam suatu organisasi, Sumber Daya Manusia (SDM) berperan sebagai pengelola sistem dan merupakan aset yang sangat vital perannya dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai dari organisasi tersebut. Oleh karena itu, SDM merupakan salah satu unsur penggerak utama kegiatan yang dilaksanakan di Puslitbang Ukesmas. Berdasarkan data Laporan Tahunan (Laptah) tahun 2010-2016, jumlah pegawai Puslitbang Ukesmas per bulan Desember dalam tujuh tahun terakhir dapat dilihat pada tabel 1.1,. Tabel. I.1 Jumlah SDM Puslitbang UkesmasTahun 2010-2016 Satker Puslitbang
Jumlah Pegawai 2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
99
156
150
147
145
150
173
Ukesmas
8
Ditinjau dari jenjang pendidikan, Puslitbang Ukesmas memiliki pegawai dengan latar belakang pendidikan terbanyak yaitu S2. Data selengkapnya mengenai latar belakang pendidikan pegawai Puslitbang Ukesmas dalam enam tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel I.2 Tabel I.2 Jumlah Pegawai Puslitbang Ukesmas Tahun 2010-2015 Berdasarkan Tingkat Pendidikan No. Pendidikan Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 1. S3 6 12 15 18 17 17 19 2. S2 34 72 68 66 69 78 90 3. S1 40 54 54 50 52 46 50 4. D3 5 7 5 6 3 4 4 5. SLTA 14 11 8 7 4 4 9 6. SLTP 1 1 Jumlah 99 156 150 147 145 150 173
Menurut UU no. 8 tahun 1974
jabatan pegawai negeri sipil
dikelompokkan menjadi dua yaitu jabatan fungsional dan jabatan struktural. Adapun yang dimaksud dengan jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang pegawai negeri sipil dalam rangka susunan suatu satuan organisasi. Jabatan dilihat dari sudut struktural adalah jabatan yang secara tegas ada dalam struktur organisasi sedangkan jabatan fungsional adalah jabatan yang ditinjau dari sudut fungsinya dalam suatu satuan organisasi dan tidak tergambar dalam struktur organisasi. Berdasarkan struktur organisasi, jabatan Struktural di Puslitbang Ukesmas ada 3 (tiga) eselon. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel I.3. Tabel I.3. Keadaan Jabatan Struktural Puslitbang Ukesmas tahun 2010-2016 Eselon yang tersedia No Jabatan Struktural Jumlah I II III IV 1. Kepala Puslitbang Ukesmas 1 1 2.
Kepala Bagian/Bidang
-
-
3
-
3
3.
Kepala Sub Bagian/Bidang
-
-
-
6
6
-
1
3
6
10
Jumlah
Keterangan : untuk 2 kepala bidang dan 3 kepala sub bidang merangkap sebagai peneliti
9
Menurut fungsinya, jabatan fungsional di Puslitbang Ukesmas adalah jabatan fungsional peneliti yang ada di masing-masing sub bidang yang terdiri dari jenjang Jabatan Peneliti Utama, Peneliti Madya, Peneliti Muda dan Peneliti Pertama.
Keadaan jabatan fungsional peneliti dan jenjang jabatannya dapat
dilihat pada tabel I.4. Tabel I.4 Jenjang Jabatan Peneliti Puslitbang Ukesmas Tahun 2010-2016 NO
Jenjang Jabatan
Tahun 2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
1
Peneliti Pertama
13
20
23
30
23
32
32
2
Peneliti Muda
13
25
23
29
38
44
46
3
Peneliti Madya
18
22
25
23
19
19
29
4
Peneliti Utama
6
9
9
7
6
7
6
JUMLAH
50
76
80
89
86
102
113
Puslitbang Ukesmas memiliki sarana dan prasarana baik barang bergerak maupun tidak bergerak. Sarana dan prasarana yang akan dijelaskan disini berupa gedung dan kendaraan operasional. 1.Gedung Perkantoran Puslitbang Ukesmas memiliki 2 gedung yang terletak di Jl. Percetakan Negara No. 29 dan 1 gedung perpustakaan di Jl. Dr. Semeru no. 63 Bogor seperti yang terlihat pada tabel I.5 berikut: Tabel I.5 Gedung Perkantoran Puslitbang Ukesmas Tahun 2010-2016 No
Keterangan
Tahun 2010
1
Gedung 4 lantai 1750 m2
2011
2012
2013
2014
2015
2016
1750 m2
1750 m2
1750 m2
1750 m2
1750 m2
1750 m2
-
1224 m2
1224 m2
1224 m2
1224 m2
1224 m2
-
-
-
-
-
800 m2
(gedung 5) 2
Gedung
ex- -
namru 3 lantai (gedung 6) 3
Gedung
-
perpustakaan (Bogor) 10
2.Kepemilikan Kendaraan Kepemilikan kendaraan Puslitbang Ukesmas dalam enam tahun terakhir dapat dilihat pada tabel I.6 berikut : Tabel I.6 Kepemilikan Kendaraan Puslitbang UKM Tahun 2011-2016 Tahun No 1 2 3
Jenis Kendaraan
2011
2012
2013
2014
2015
2016
Sedan Mini Bus ( Penumpang 14 Orang Kebawah )
1
1
1
1
1
1
4
4
4
4
4
4
Sepeda Motor
4
3
3
3
3
3
Alokasi dan realisasi anggaran Puslitbang Ukesmas selama tujuh tahun terakhir dapat dilihat pada tabel I.7 berikut : Tabel I.7 Alokasi dan Realisasi Anggaran Puslitbang UKM Tahun 2010-2016 Tahun
Alokasi
Realisasi
% Realisasi
2010
55.707.345.000
44.819.258.244
80.45
2011
43.495.371.000
32.697.745.293
75.18
2012
32.523.555.000
28.619.902.548
88.00
2013
78.817.653.000
75.829.928.353
96.21
2014
62.964.624.000
54.015.279.502
85.79
2015
48.379.500.000
41.203.814.779
85.17
2016
*129.299.642.000
94.754.751.947
73.28
Adanya Inpres No.8 tahun 2016 tentang Langkah-langkah Penghematan Belanja Kementerian/Lembaga mengakibatkan adanya beberapa kegiatan yang terkena self blocking anggaran. Dengan demikian, dari total pagu anggaran Puslitbang Ukesmas sebesar Rp.129.299.642.000,- hanya sebesar Rp.98.396.519.000,- yang dapat digunakan karena adanya self blocking anggaran sebesar Rp. 30.903.123.000,-. Dari jumlah anggaran tersebut, yang dapat diserap sebanyak Rp.94.754.751.947,-.
11
Kinerja Pusat TIKM Tahun 2010-2015 Sesuai dengan Renstra Kemenkes 2010-2014, output kinerja dari kegiatan Puslitbang Ukesmas yang pada tahun 2011-2015 masih bernama Pusat TIKM adalah meningkatnya penelitian dan pengembangan di bidang teknologi intervensi kesehatan masyarakat. Pengukuran tingkat capaian kinerja di bidang teknologi
intervensi
kesehatan
masyarakat
dilakukan
dengan
cara
membandingkan antara target dan realisasi masing-masing indikator kinerja kegiatan. Pencapaian kinerja di bidang Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat yang dihasilkan oleh Pusat TIKM dan satker ampuan selama tahun 2010-2015 telah mencapai target yang ditentukan seperti yang dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut. Tabel I.8 Target dan Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Bidang Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Tahun 2010-2015 Sasaran
Indikator
Meningkatnya penelitian bidang teknologi intervensi kesehatan masyarakat
Jumlah produk/model intervensi/prototipe/ standar/formula di bidang teknologi intervensi kesehatan masyarakat Jumlah publikasi ilmiah di bidang teknologi intervensi kesehatan masyarakat yang dimuat pada media cetak dan elektronik: a. Nasional b. Internasional Jumlah laporan status kesehatan masyarakat hasil riset kesehatan nasional wilayah II
2010 T C
2011 T C
2012 T C
2013 T C
2014 T C
2015 T C
16
24
10
10
13
13
11
11
11
11
23
23
10 2
58 4
10 2
35 9
15 2
53 1
15 29 2 3
15 2
82 4
30 3
75 3
-
-
-
-
-
-
7
7
-
-
12
7
7
Chart Title 30 25 20 15 10 5 0
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Target
16
10
13
11
11
23
Capaian
24
10
13
11
11
23
Gambar I.2 Grafik Target dan Capaian Produk /Model/Prototipe/ Standar/Formula Di Bidang Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Tahun 2010-2015
Chart Title 100 80 60 40 20 0
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Target Nasional
10
10
15
15
15
30
Capaian Nasional
58
35
53
29
82
75
Gambar I.3 Grafik Target dan Capaian Publikasi Nasional di Bidang Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Tahun 2010-2015
13
Chart Title 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Target
2
2
2
2
2
3
Capaian
4
9
1
3
4
3
Gambar I.4 Grafik Target dan Capaian Jumlah Publikasi Internasional di Bidang Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Tahun 2010-2015
Dari data tabel dan grafik diatas terlihat bahwa hasil capaian antara target dan realisasi kinerja sudah terpenuhi bahkan melebihi target untuk indikator publikasi walaupun trendnya tidak selalu naik. Akan tetapi untuk capaian publikasi ilmiah internasional pada tahun 2012 tidak mencapai target dikarenakan tertundanya penerbitan artikel yang ditulis peneliti pada tahun 2012. Capaian untuk publikasi ilmiah tidak bisa diprediksi penerbitannya karena dipengaruhi oleh jurnal yang diterbitkan oleh lembaga penerbit di luar Badan Litbangkes, khususnya publikasi internasional.
1.4 Potensi Permasalahan dan Implikasi Adanya tuntutan dari program untuk kebutuhan penelitian diperlukan kesiapan sumber daya yang sesuai dengan kepakaran. Saat ini penelitian yang ada sebagian besar masih dilakukan sendiri oleh peneliti Badan Litbangkes, selain itu SDM yang menguasai dan menggunakan teknologi informasi masih kurang dan belum merata sarana prasarananya. Pengelolaan data belum terintegrasi dan terpadu sehingga untuk mendapatkan informasi on-line yang up to date perlu waktu yang lama. Penyebarluasan informasi hasil litbang masih terbatas pada jurnal ilmiah belum banyak ke media populer.
14
Selain itu, adanya pelaksanaan Riset Kesehatan Nasional menjadi peluang dan momentum untuk pengembangan jejaring. Momentum ini diperkuat dengan restrukturisasi baik dari sisi organisasi, aset manusia, sarana prasarana dan sistem/mekanisme. Sejak momentum tersebut, Puslitbang Ukesmas dan Badan Litbangkes semakin giat mencari dan membuka diri untuk kemitraan positif. Jejaring yang sudah ada tetap digiatkan dan potensi jejaring baru terus ditumbuhkan. Sesuai dinamika
iptek
global,
semakin
ditingkatkan
pendekatan
multidisiplin
dan
multiinstitusi dalam litbangkes dengan memanfaatkan sumber dana dari luar. Tuntutan
untuk menyiapkan pelayanan yang cepat, tepat dan terpadu, serta
ketersediaan informasi yang akurat dan informatif untuk terciptanya Good Governance. Fluktuasi anggaran yang tidak menentu membuat ketidakpastian dalam menghasilkan litbang yang maksimal di samping administrasi keuangan yang tidak fleksibel dapat menghambat pelaksanaan teknis di lapangan. Pelaksanaan litbang khususnya riset kesehatan nasional yang menjangkau ke seluruh Indonesia belum terkelola dengan baik sehingga menghambat dalam menghasikan informasi yang cepat. Adapun analisis SWOT untuk Puslitbang Ukesmas dapat dilihat pada tabel I.9. Tabel I.9 Analisis SWOT Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat Kekuatan
Kelemahan
Peluang
Ancaman
Sebagai Pusat yang diberi tugas untuk melaksanakan Litbang bidang upaya kesehatan masyarakat
Tupoksi yang belum jelas untuk pelaksanaan Litbang yang masih tumpang tindih
Tuntutan Litbang untuk mendukung program semakin tinggi
Masih ada utama melakukan penelitian yang dikordinasikan balitbang
Manajemen
Adanya komisi ilmiah, etik, MTA, dll
Belum ada sistem Pembinaan yang terarah untuk para peneliti
Kerjasama dengan Lembaga Litbang lain semakin dibutuhkan
kepemilikan hasil litbang jika kerjasama dengan unit lain
Regulasi
Balitbang lokomotif
Organisasi
sebagai litbang
Unit/Lembaga Litbang di
15
unit juga tidak oleh
luar
kesehatan Data Informasi Publikasi
/ &
semakin maju
Publikasi jurnal terakreditasi dan database hasil telah banyak dimanfaatkan pihak luar
Publikasi di media populer masih kurang
Pengembangan aplikasi semakin lengkap dan mudah didapatkan
Belum terdokumentasi degan baik
Sarana Prasarana
Gedung 4 lantai serta jaringan TIK yang memadai
Kebutuhan ruangan dan PC per peneliti masih kurang serta koneksi internet yang lambat
Mendesign tata ruang serta pengadaan sarpras
Restrukturisasi tidak sejalan dengan penataan sarpras.Pengelolaan BMN yang belum baik
Dana
Selalu meningkat untuk penelitian
Fluktuasi yang tidak menentu sehingga bisa berubah dari perencanaan
Dana bantuan terbuka untuk litbang
Administrasi keuangan tidak flesible dengan situasi pelaksanaan litbang.
Sumber daya Manusia
Sebagian besar sudah S2
Peneliti yang sesuai kepakaran dengan litbang yang dilakukan masih terbatas
pengembangan kompetensi terbuka
Peneliti tidak on the track sehingga menghambat pengembangan karirnya
16
BAB II VISI, MISI DAN SASARAN
2.1. Visi dan Misi Presiden Republik Indonesia1 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan sebagai salah satu unit eselon I di Kementerian Kesehatan turut berperan pula dalam mendukung pencapaian Visi dan Misi Presiden Republik Indonesia. Dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015- 2019, Rencana Aksi Program Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Tahun 2015-2019 maupun dalam Rencana Aksi Puslitbang Ukesmas Tahun 2015 – 2019 tidak tertuang visi dan misi, karena mengikuti visi dan misi Presiden Republik Indonesia yaitu “Terwujudnya
Indonesia
yang
Berdaulat,
Mandiri
dan
Berkepribadian
Berlandaskan Gotong royong”. Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 misi pembangunan yaitu: 1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim
dan
mencerminkan
kepribadian
Indonesia
sebagai
negara
kepulauan. 2. Mewujudkan
masyarakat
maju,
berkesinambungan
dan
demokratis
berlandaskan negara hukum. 3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai negara maritim. 4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera. 5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing. 6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional, serta 7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
1
Renstra Kementerian Kesehatan 2015-2019
17
Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA yang ingin diwujudkan pada Kabinet Kerja, yakni: 1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara. 2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya. 3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. 4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya. 5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. 6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional. 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. 8. Melakukan revolusi karakter bangsa. 9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia. 2.2. Tujuan Badan Litbangkes2 Dalam mendukung dua tujuan Kementerian Kesehatan pada tahun 2015-2019, Badan Litbangkes memiliki tujuan memberikan hasil penelitian dan pengembangan kesehatan yang berkualitas dan berinovasi untuk dimanfaatkan oleh para pengambil keputusan dan pengelola program pembangunan kesehatan. 2.3. Tujuan Puslitbang Ukesmas Mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.64 tahun 2015, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan serta Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, pelaksanaan tugas Puslitbang Ukesmas bertujuan menghasilkan informasi dan teknologi
2
RAP Badan Litbang Kesehatan 2015-2019
18
intervensi
kesehatan
masyarakat
yang
unggul
dan
berkualitas
guna
peningkatan status kesehatan masyarakat.
2.4. Sasaran Strategis Badan Litbangkes3 Sasaran program penelitian dan pengembangan kesehatan adalah meningkatnya kualitas penelitian, pengembangan dan pemanfaatan di bidang kesehatan. Sasaran program Litbangkes ini dicapai dengan 3 indikator utama yaitu: 1) Jumlah hasil Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) bidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat dengan target sebanyak 8 dokumen 2) Jumlah rekomendasi kebijakan berbasis penelitian dan pengembangan kesehatan yang diadvokasikan ke pengelola program kesehatan dan atau pemangku kepentingan dengan target sebanyak 120 rekomendasi. 3) Jumlah hasil penelitian yang didaftarkan HKI dengan target sebanyak 35 dokumen. 2.5. Sasaran Strategis Puslitbang Ukesmas Dalam mendukung sasaran strategis Badan Litbangkes, Puslitbang Ukesmas sebagai unit eselon II dalam melaksanakan tugas dan fungsinya memiliki sasaran kegiatan yaitu meningkatnya penelitian dan pengembangan di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat. Sasaran kegiatan Puslitbang UKM dicapai dengan 4 indikator kinerja kegiatan yaitu : 1. Jumlah Hasil Riset Status Kesehatan Masyarakat pada Riset Kesehatan Nasional Wilayah II dengan target sebanyak 11 laporan (wilayah Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Banten, Maluku). 2. Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat dengan target sebanyak 40 rekomendasi.
3
RAP Badan Litbang Kesehatan 2015-2019
19
3. Jumlah hasil penelitian dan pengembangan di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat dengan target sebanyak 148 dokumen hasil penelitian. 4. Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat yang dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan internasional dengan target sebanyak 268 publikasi.
20
BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBANGAAN
3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Badan Litbangkes4 Arah kebijakan dan strategi Badan Litbangkes didasarkan dan mengacu pada arah kebijakan dan strategi nasional dan Kementerian Kesehatan sebagaimana tercantum di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan 2015-2019. Arah kebijakan Badan Litbangkes adalah sebagai berikut: 1) Arah pelaksanaan litbang mendukung Strategis Pembangunan Kesehatan yaitu a. Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan Lanjut Usia yang Berkualitas. b. Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat. c. Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan d. Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas e. Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan Rujukan yang Berkualitas f. Meningkatkan Ketersediaan, Keterjangkauan, Pemerataan, dan Kualitas Farmasi dan Alat Kesehatan g. Meningkatkan Pengawasan Obat dan Makanan h. Meningkatkan Ketersediaan, Penyebaran, dan Mutu Sumber Daya Manusia Kesehatan i. Meningkatkan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat j. Menguatkan Manajemen, Penelitian Pengembangan dan Sistem Informasi k. Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Bidang Kesehatan l. Mengembangkan dan Meningkatkan Efektifitas Pembiayaan Kesehatan. 2) Diutamakan memberikan kontribusi signifikan pada 12 Sasaran Strategis Kementerian Kesehatan, yaitu: a. Meningkatnya Kesehatan Masyarakat 4
RAP Badan Litbang Kesehatan 2015-2019
21
b. Meningkatnya Pengendalian Penyakit c. Meningkatnya Akses dan Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan d. Meningkatnya akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan e. Meningkatnya Jumlah, Jenis, Kualitas dan Pemerataan Tenaga Kesehatan f. Meningkatnya sinergitas antar Kementerian/Lembaga g. Meningkatnya daya guna kemitraan dalam dan luar negeri h. Meningkatnya integrasi perencanaan, bimbingan teknis dan pemantauanevaluasi i. Meningkatnya efektivitas penelitian dan pengembangan kesehatan j. Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih k. Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur Kementerian Kesehatan l. Meningkatkan sistem informasi kesehatan integrasi.
3) Pengelolaan sumberdaya Badan Litbangkes bersifat pro aktif, yaitu tidak mengandalkan sepenuhnya pada fasilitas negara, namun memberikan ruang untuk kreativitas dan inovasi sumberdaya sesuai aturan hukum. 4) Pengelolaan pendidikan, pelatihan, dan forum ilmuwan dilakukan dengan menumbuhkembangkan iklim ilmiah yang sehat. 5) Penelitian dan pengembangan diutamakan dan didorong pada lingkup stratejik nasional, komprehensif, kontinum, dan berorientasi produk terobosan. 6) Produk Program Litbangkes adalah laporan hasil, set data, publikasi ilmiah, teknologi tepat guna, HKI dan rekomendasi.
Kementerian
Kesehatan
telah
menetapkan
12
sasaran
strategis
Kementerian Kesehatan. Salah satu sasaran strategis yang menjadi amanah Badan Litbangkes adalah meningkatnya efektivitas penelitian dan pengembangan kesehatan. Efektivitas diartikan sebagai pemanfaatan hasil litbangkes untuk pengambilan kebijakan dalam pembangunan kesehatan. Untuk itu dalam mewujudkan sasaran strategis ini akan dilakukan melalui berbagai upaya strategi antara lain: 22
1. Memperluas kerja sama penelitian dalam lingkup nasional dan international yang melibatkan Kementerian/Lembaga lain, perguruan tinggi dan pemerintah daerah dengan perjanjian kerjasama yang saling menguntungkan dan percepatan proses alih teknologi. 2. Menguatkan jejaring penelitian dan jejaring laboratorium dalam mendukung upaya penelitian dan sistem pelayanan kesehatan nasional. 3. Aktif membangun aliansi mitra strategic dengan Kementerian/Lembaga Non Kementerian, Pemda, dunia usaha dan akademisi. 4. Meningkatkan diseminasi dan advokasi pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan untuk kebutuhan program dan kebijakan kesehatan. 5. Melaksanakan penelitian dan pengembangan mengacu pada Kebijakan Kementerian Kesehatan dan Rencana Kebijakan Prioritas Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Tahun 2015-2019. 6. Pengembangan sarana, prasarana, sumber daya dan regulasi dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan.
3.2. Arah Kebijakan dan Strategi Puslitbang Ukesmas Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan Puslitbang Ukesmas mengacu pada arah kebijakan dan rencana strategis Kementerian Kesehatan dan Badan Litbangkes serta mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : a. Hasil midterm review terhadap capaian RPJMN dan MDGs, dimana beberapa indikator tidak tercapai, antara lain: 1. Masih belum tercapainya target MDGs, dimana : a. AKI tidak turun dan cenderung naik, dengan penyebab tertinggi karena hipertensi dalam kehamilan, infeksi dan perdarahan b. AKB cenderung stagnan dimana lebih dari separohnya merupakan kematian neonatal c. Data kematian dari survei dihadapkan pada permasalahan sampling error dan
representativeness,
sementara
registrasi
kematian dan kelahiran masih belum optimal.
23
kematian,
penyebab
d. Masih tingginya prevalensi anak Balita yang pendek (stunting) dari 36,8 persen menjadi kurang dari 32 persen; 2. Masih tingginya masalah stunting dan gizi buruk, dimana : a. Menurunnya prevalensi anak Balita yang pendek (stunting) dari 36,8 persen menjadi kurang dari 32 persen; b. Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (cakupan PN) sebesar 90%; c. Persentase Puskesmas rawat inap yang mampu PONED sebesar 100%; d. Persentase RS Kab/Kota yang melaksanakan PONEK sebesar 100%; e. Cakupan kunjungan neonatal lengkap (KN lengkap) sebesar 90%. 3. Komitmen global seperti kesepakatan dengan WHA, post MDGs dan SDGs.: a. Menurunnya prevalensi Tuberculosis dari 235 menjadi 224 per 100.000 penduduk; b. Menurunnya kasus Malaria (Annual Paracite Index-API) dari 2 menjadi 1 per 1.000 penduduk; c. Terkendalinya prevalensi HIV pada populasi dewasa dari 0,2 menjadi di bawah 0,5%; d. Meningkatnya cakupan imunisasi dasar lengkap bayi usia 0-11 bulan dari 80% menjadi 90%; e. Persentase Desa yang mencapai UCI dari 80% menjadi 100%; f. Angka kesakitan DBD dari 55 menjadi 51 per 100.000 penduduk. 4. Menurunnya disparitas status kesehatan dan status gizi antar wilayah dan antar tingkat sosial ekonomi serta gender, dengan menurunnya disparitas separuh dari tahun 2009. 5. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada tingkat rumah tangga dari 50 persen menjadi 70 persen. 6. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategis di Daerah Tertinggal, Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Terluar (DTPK). 7. Seluruh Provinsi melaksanakan program pengendalian penyakit tidak menular. 8. Seluruh Kabupaten/Kota melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM). 24
b. Prioritas Pembangunan Kesehatan pada tahun 2015-2019 difokuskan pada sebelas prioritas, yaitu: 1. Peningkatan status kesehatan ibu, bayi, balita, remaja, usia lanjut kerja/produktif, dan lansia. 2. Perbaikan status gizi masyarakat 3. Pengendalian beban ganda penyakit dan penyehatan lingkungan 4. Pemenuhan ketersediaan farmasi, alat kesehatan, dan pengawasan obat dan makanan 5. Peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat 6. Pengembangan Jaminan Kesehatan Nasional 7. Pemenuhan sumber daya manusia kesehatan 8. Penguatan manajemen dan sistem informasi 9. Peningkatan efektifitas pembiayaan kesehatan 10. Peningkatan akses masyarakat pada pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas 11. Peningkatan akses masyarakat pada pelayanan kesehatan rujukan yang berkualitas
c. Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan No. 02.03/12/1906/2014 Tentang Rencana Kegiatan Prioritas Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2015-2019, dimana prioritas litbangkes meliputi: yaitu: 1. Kajian untuk mendukung unit utama 2015-2019 2. Riskesdas 2018 3. Survei antar Riskesdas 2016 4. Rifaskes 2014 5. Total Diet Study 2014 6. Riset Khusus Vektor & Reservoar 2015, 2017, 2019 7. Riskesdas Berbasis Penyakit 2016 8. Riset tumbuhan obat & jamu 2015, 2017, 2019 9. Riset khusus budaya 2015-2019 10. Riset khusus lingkungan 2016, 2018 11. Riset pembiayaan kesehatan 2015-2019 12. Kohor 2015-2019 13. Perubahan Iklim 2015-2019 25
14. Registrasi vital dan penyebab kematian 2015-2019 15. Sample registration system 2015-2019 16. Registri penelitian klinis 2015-2019 17. Disease registry 2015-2019 18. Surveilans berbasis laboratorium 2015-2019 19. Registri jamu 2015-2019 20. Riset vaksin 2015-2019 21. Riset obat baru 2015-2019 22. Riset kit diagnostik 2015-2019 23. Riset biosimilar 2015-2019 24. Riset formula makanan 2015-2019 25. Riset alat kesehatan 2015-2019 26. Riset model intervensi 2015-2019 27. Riset formula jamu 2015-2019 28. Riset formula insektisida 2015-2019 29. Riset klinis berbasis fasilitas kesehatan 2015-2019 30. Risbin Iptekdok 2015-2019 31. Risbinkes 2015-2019 32. Penelitian jejaring 2015-2019 d. Struktur Organisasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat sesuai Permenkes RI No. 64 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, dimana tugas penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang kesehatan masyarakat dan pencegahan dan pengendalian penyakit terbagi dalam 4 sub bidang teknis, yaitu: 1. Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Kesehatan Keluarga 2. Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Komunitas 3. Penelitian dan Pengembangan Penyakit Menular 4. Penelitian dan Pengembangan Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Untuk dapat mewujudkan sasaran strategis Puslitbang Ukesmas, dilakukan beberapa upaya strategi yaitu : 26
1. Untuk memperluas kerja sama penelitian yang melibatkan Kementerian / Lembaga lain, perguruan tinggi dan atau pemerintah daerah dengan perjanjian kerja sama yang saling menguntungkan dan percepatan proses alih teknologi, maka dilakukan upaya mengembangkan penelitian multicenter dimana Balai atau Loka Litbang menjadi center yang mengerjakan penelitian dengan TOR yang sama dan supervisi yang kuat sehingga menghasilkan penelitian nasional dengan kualitas dan standar yang sama, 2. Untuk menguatkan jejaring penelitian dan jejaring laboratorium dalam mendukung upaya penelitian dan sistem pelayanan kesehatan nasional maka dilakukan upaya perlibatan jejaring lab sebagai pelaksana
pemeriksaan
dengan terlebih dahulu dilakukan assessment dengan menggunakan standar internasional sehingga kualitas penelitian lebih terjamin. 3. Aktif membangun aliansi mitra strategic dengan Kementerian / Lembaga Non Kementerian, Pemda, dunia usaha dan akademisi yang dilakukan dengan upaya : - Menginformasikan rencana dan hasil Litbang dalam forum komunikasi kelitbangan Kementerian / Lembaga a. Dalam perencanaan penelitian mengundang unit-unit utama untuk menyampaikan penelitian-penelitian yang diperoleh oleh masing-masing unit utama sesuai dengan prioritas b. Dalam setiap kegiatan / kajian melibatkan pelaksana program agar pemanfaatan hasil litbangkes dapat secara langsung dilakukan dan sesuai dengan program unit utama c. Melakukan penelitian-penelitian yang secara langsung mendukung program kesehatan nasional seperti Team Based, Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB), Civil Registration and Vital Statistics (CRVS) dll. -
Melibatkan akademisi dalam Forum Panitia Pembina Ilmiah (PPI)
27
4. Meningkatkan diseminasi dan advokasi pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan untuk kebutuhan program dan kebijakan kesehatan yang dilakukan dengan upaya : a. Melakukan diseminasi hasil litbang ke pihak program dan stake holder terkait melalui berbagai cara dan media, antara lain parade penelitian, parade buku, parade doctor, penyusunan policy brief, seminar nasional dan internasional, publikasi jurnal dll, b. Pelatihan penyusunan policy brief bagi sebagian peneliti sehingga berkemampuan menyusun policy brief c. Setiap kajian dan litbang menghasilkan policy brief
28
BAB IV PROGRAM, KEGIATAN, TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
4.1. Program5 Badan
Litbangkes
melaksanakan
Program
Penelitian
dan
Pengembangan Kesehatan (Program Litbangkes). Untuk menjamin efektivitas litbangkes maka program litbangkes diarahkan untuk meningkatkan dan mengoptimalkan kualitas litbangkes, meningkatkan dan mengoptimalkan pengembangan litbangkes dan meningkatkan pemanfaatan hasil litbangkes. Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan memiliki sasaran program
yaitu
meningkatnya
kualitas
penelitian,
pengembangan
dan
pemanfaatan di bidang kesehatan. Indikator dan target pencapaian sasaran program sampai dengan tahun 2019 adalah: a. Jumlah hasil penelitian yang didaftarkan HKI b. Jumlah rekomendasi kebijakan berbasis penelitian dan pengembangan kesehatan yang diadvokasikan ke pengelola program kesehatan dan atau pemangku kepentingan c. Jumlah laporan Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) bidang kesehatan dan gizi masyarakat Dalam mencapai target indikator program lima tahunan maka target indikator kinerja program perlu dibuat rinci pertahun sebagai acuan perencanaan tahunan. Target indikator kinerja program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dicapai dari kinerja kegiatan dan satuan kerja Badan Litbangkes. Oleh karena itu kontribusi dan integrasi seluruh satuan kerja Badan Litbangkes sangat diperlukan dalam pencapaian target indikator program ini.
5
RAP Badan Litbang Kesehatan 2015-2019
29
4.2 Kegiatan Puslitbang Ukesmas sebagai salah satu unit Eselon II di Badan Litbangkes, melaksanakan program kegiatan yang disusun berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran dan indikator kinerja dengan mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Puslitbang Ukesmas mempunyai kegiatan yaitu Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat. Sasaran kegiatan Puslitbang Ukesmas adalah meningkatnya penelitian dan pengembangan di bidang upaya kesehatan masyarakat. Untuk mencapai sasaran tersebut, Puslitbang Ukesmas memiliki indikator pencapaian sasaran kegiatan sampai dengan tahun 2019 sebagai berikut : 1. Jumlah Hasil Riset Status Kesehatan Masyarakat pada Riset Kesehatan Nasional Wilayah II (wilayah Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Banten, Maluku). 2. Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat 3. Jumlah hasil penelitian dan pengembangan di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat. 4. Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat yang dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan internasional. 4.3 Target Kinerja Target indikator kinerja kegiatan Puslitbang Ukesmas dicapai dari kinerja kegiatan Puslitbang Ukesmas dan 7 satuan kerja yang diampu oleh Puslitbang Ukesmas, yaitu : 1. Balai Litbang P2B2 Donggala 2. Balai Litbang P2B2 Banjarnegara 3. Balai Litbang P2B2 Tanah Bumbu 4. Balai Litbang GAKI Magelang 5. Loka Litbang P2B2 Baturaja 6. Loka Litbang P2B2 Ciamis 30
7. Loka Litbang P2B2 Waikabubak Oleh karena itu pencapaian target indikator kinerja ini sangat ditentukan oleh kontribusi dan integrasi seluruh satuan kerja. Secara lebih jelas mengenai kegiatan, sasaran kegiatan, indikator kinerja dan target pencapaian output tahun 2015-2019 dapat dilihat pada Tabel IV.1 dan Tabel IV.2 Tabel IV.1. Kegiatan, Sasaran Kegiatan, Indikator Kinerja dan Target Pencapaian Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat Tahun 2015 – 2019 Target Perkiraan Maju (tahun) INDIKATOR KINERJA KEGIATAN SASARAN 2015 2016 2017 2018 2019 Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat
Meningkatnya penelitian dan pengembangan di bidang upaya kesehatan masyarakat
1. Jumlah Hasil Riset Status Kesehatan Masyarakat pada Riset Kesehatan Nasional Wilayah II
-
2
1
7
1
2. Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan di bidang Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat 3.Jumlah hasil penelitian dan pengembangan di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat
8
8
8
8
8
23
63
14
12
28
33
48
60
62
65
4. Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang bidang Upaya Kesehatan Masyarakat yang dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan Internasional
31
Tabel IV.2 Satuan Kerja, Indikator Kinerja Kegiatan dan Target Pencapaian Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat Tahun 2015 – 2019 No
Indikator Kinerja Kegiatan
Jumlah Hasil Penelitian dan Pengembangan di Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat
Tahun Satuan Kerja
Jumlah Publikasi Karya Tulis Ilmiah di Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat yang dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan Internasional
2015
2016
2017
2018
2019
2015
2016
2017
2018
2019
Target Total
23
63
14
12
28
33
48
60
62
65
1
Puslitbang Ukesmas
17
27
6
5
8
16
14
26
26
29
2
Balai Litbang P2B2 Donggala
1
5
2
1
2
3
4
4
4
4
3
Balai Litbang P2B2 Banjarnegara
1
7
1
1
3
3
5
5
6
6
4
Balai Litbang P2B2 Tanah Bumbu
1
4
1
1
3
2
5
4
4
4
5
Balai Litbang GAKI Magelang
-
5
1
1
3
-
6
6
6
6
5
Loka Litbang P2B2 Baturaja
1
6
1
1
3
3
2
1
2
2
6
Loka Litbang P2B2 Ciamis
1
5
1
1
3
4
9
10
10
10
7
Loka Litbang P2B2 Waikabubak
1
4
1
1
3
2
3
4
4
4
32
4.4. Kerangka Pendanaan Kebijakan anggaran merupakan salah satu acuan dari perencanaan kinerja. Kerangka pendanaan kegiatan Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan
Masyarakat
berdasarkan
Renja-KL
pada
tahun
2016-2019
mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pendanaan tersebut diutamakan untuk melakukan riset-riset dalam mendukung isu dan sasaran strategis pembangunan kesehatan serta sasaran strategis Kementerian Kesehatan, kajian, dan riset skala nasional. Kerangka pendanaan tahun 2016-2019 dapat dilihat pada tabel IV.3.
33
Tabel IV.3 Kerangka Pendanaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat Tahun 2016-2019 No
Sasaran Kegiatan (output)
2016 Target
1
2
3
4
5
6
7
8
Jumlah Hasil Riset Status Kesehatan Masyarakat pada Riset Kesehatan Nasional Wilayah II Jumlah hasil penelitian dan pengembangan studi kohor faktor risiko penyakit tidak menular dan tumbuh kembang anak Jumlah hasil penelitian dan pengembangan Peranan Keluarga Sehat dalam menurunkan Masalah Kesehatan Masyarakat Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat yang dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan internasional Jumlah hasil penelitian dan pengembangan di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat Jumlah Laporan Dukungan Layanan Internal Organisasi Litbang Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat Terlaksananya layanan perkantoran (bulan layanan) Total
2017 Target
1
Alokasi (ribu) 46.088.101
-
1
-
2
Alokasi (ribu) 52.649.070
Target
2018
2019 Target
7
Alokasi (ribu) 82.335.800
1
Alokasi (ribu) 49.000.000
8.000.000
1
8.000.000
1
16.000.000
1
2.296.000
1
4.850.000
1
3.000.000
8
1.001.420
8
1.058.220
8
1.058.220
8
17.700.000
14
627.410
26
1.151.050
26
762.350
29
687.500
27
51.184.787
4
25.149.337.
5
8.000.000
6
42.961.000
7
7.957.875
5
5.581.693
5
4.541.191
5
12.781.000
12
15.879.080
12
16.305.771
12
18.235.808
12
19.200.000
70
129.299.642
58
105.630.172
65
127.783.394
63
161.329.500
34
Adapun bidang kajian untuk rencana penyusunan rekomendasi kebijakan tahun 20152019 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel IV.4 Bidang Kajian Penyusunan Rekomendasi Kebijakan Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat Tahun 2015-2019 Bidang Kajian Rekomendasi
Mendukung Isu
Tahun Pelaksanaan
Strategis No.
2015
Indeks Kualitas Hidup Lansia
1
v
Pemenuhan Gizi 1000 Hari Pertama
2
v
Rotasi Penggunaan Insektisida
3
v
Pengendalian Faktor Risiko PTM
3
v
Pola Rujukan di Daerah Kepulauan
5
E-catalog Obat
6
v
Dokter Internship
8
v
Model Intervensi Kesehatan Berbasis Sekolah
9
v
Surveilance Dampak Kesehatan Akibat Perubahan Iklim Kesehatan Gigi dan Kekurangan Iodium Berdasarkan Peta Geologi Penilaian Aktivitas Fisik untuk Mengurangi Faktor Risiko PTM Studi Epidemiologi Beberapa Penyakit Akibat Radiasi Pengion Alam Kesiapan Daerah dalam Pemenuhan Tenaga Kesehatan Menghadapi Era Aparatur Sipil Negara (ASN) Eksistensi Pengelolaan Obat dan Perbekalan Kesehatan di Dinas Kesehatan Kota/Kab dan Puskesmas dalam Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional di Indonesia Task Shifting (pengalihan tugas) untuk Daerah Khusus (DTPK) di Indonesia Pengembangan Aplikasi Mobile untuk Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan Balita Pola Kewaspadaan Universal Bidan Praktek Mandiri dalam Upaya Pencegahan dan Penularan HIV AIDS pada Pelayanan Asuhan Kehamilan dan Persalinan Manajemen Perbekalan Kesehatan pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan & Laboratorium dalam Upaya Penanggulangan HIV-AIDS
10
v
2016
2017
2018
2019
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
3
v
2,3
v
3
v
8
v
11
v
8
v
1
v
1
v
6
v
35
Pemetaan Gen Resisten pada Anopheles Sp terhadap Golongan Insektisida dan Kerentanannya terhadap Bacillus thuringensis h-14 Model Penyebab Kematian
3
v
10
v
v
8
v
v
-
v
v
set Khusus Penempatan Team Nusantara Sehat Rapid Assesment of Avoidable Blindness (RAAB) di Indonesia Penyebab Mortalitas Maternal dan Balita
1
36
v
BAB V PENUTUP
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Puslitbang Ukesmas disusun sebagai panduan dan arahan dalam rangka mendukung pelaksanaan Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019 serta untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Puslitbang Ukesmas. RAK Puslitbang Ukesmas pada dasarnya adalah sebuah perencanaan yang mencakup kebijakan upaya kesehatan masyarakat secara umum dan mengakomodasi berbagai aspirasi baik yang bersifat bottom-upplanning (aspirasi daerah) dan top down planning (RENSTRA, RPJMN). Perencanaan yang baik merupakan suatu rangkaian proses yang berkelanjutan dan memiliki gabungan dari sifat intuitif dan sifat analitik. Dalam kenyataannya, baik intuitif maupun analitis merupakan sesuatu yang diperlukan bagi perencanaan yang efektif. Penyusunan RAK Puslitbang Ukesmas Tahun 2015-2019 ini akan bermanfaat sebagai alat manajemen, baik dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dari kegiatan Puslitbang Ukesmas dalam periode lima tahun mendatang. Selain itu, dokumen RAK ini bermanfaat sebagai alat komunikasi kepada pemangku kepentingan (stakeholder) terkait tentang rencana kegiatan Puslitbang Ukesmas dalam rangka mendapatkan dukungan dan kerjasama.
37