KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat dan HidayahNya, Revisi Dokumen Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013 yang berisi tentang rencana kegiatan program pembangunan kesehatan tahun 2013 telah selesai disusun. Dinas Kesehatan Kota Dumai sebagai pelaksana sebagian tugas pemerintah daerah di bidang kesehatan telah menyusun suatu Rencana Strategis bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan dan pengelolaan pembangunan daerah di bidang kesehatan yang dijabarkan melalui Rencana Kerja (Renja) yang disusun pada setiap tahunnya. Rencana Kerja (Renja) ini diharapakan
dapat
dijadikan
sebagai
pedoman
dalam
melaksanakan
pembangunan kesehatan di Kota Dumai dalam rangka mewujudkan Dumai Sehat 2015.
Kepada semua pihak yang telah menyumbangkan tenaga dan pikirannya sehingga tersusunnya Revisi Dokumen Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun
2013
ini, kami mengucapkan
terimakasih. Dumai, Oktober 2010 Kepala Dinas Kesehatansehatan Kota Dumai
Marjoko Santoso, SKM, M.Si NIP 196306141988031001
i
Dinas Kesehatan Kota Dumai
DAFTAR ISI Daftar Isi .................................................................................................. i Daftar Tabel. ............................................................................................ ii Daftar Grafik. ............................................................................................ iii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1 1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1 1.2 Landasan Hukum . ................................................................ 4 1.3 Maksud dan Tujuan ............................................................... 5 1.4 Sistematika Penulisan ........................................................... 5 BAB II TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN ...................................... 7 2.1 Tugas Pokok dan Fungsi ........................................................ 7 2.2 Susunan Organisasi .............................................................. 8 BAB III EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2012 .............................. 10 3.1 Sumber Daya Kesehatan........................................................ 10 3.2 Situasi Derajat Kesehatan ..................................................... 18 3.3 Telaahan Hasil Evaluasi Pelaksanaan Renja 2012 ................... 32 BAB IV VISI DAN MISI DINAS KESEHATAN................................................ 34 4.1 Visi Dinas Kesehatan Kota Dumai ........................................... 34 4.2 Misi Dinas Kesehatan Kota Dumai ......................................... 35 BAB V
SASARAN, ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI ................................ 37 5.1 Sasaran ................................................................................ 37 5.2 Arah Kebijakan ..................................................................... 38 5.3 Strategi ................................................................................ 39 5.4 Program Pembangunan Kesehatan ......................................... 41 5.5 Revisi Rencana Kerja (Renja) Tahun 2013 .............................. 42
BAB VI PENUTUP ..................................................................................... 48 Lampiran Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
i
Dinas Kesehatan Kota Dumai
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1
Perincian Puskesmas se Kota Dumai Tahun 2012 ...................... 11
Tabel 2
Perincian Puskesmas Pembantu se Kota Dumai Tahun 2012 ...... 12
Tabel 3
Perincian Penyebaran Puskesmas Keliling dan Ambulans se Kota Dumai Tahun 2012 ....................................................13
Tabel 4
Perkembangan Persentase Anggaran Dinas Kesehatan Kota Dumai Terhadap APBD Kota Dumai Dari Tahun 2011 s/d 2012....17
Tabel 5
Alokasi Anggaran Berdasarkan Program Rutin dan Urusan Wajib Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013 .......................47
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
ii
Dinas Kesehatan Kota Dumai
DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 1 Grafik 2 Grafik 3 Grafik 4 Grafik 5 Grafik 6 Grafik 7 Grafik 8 Grafik 9 Grafik 10 Grafik 11 Grafik 12 Grafik 13 Grafik 14 Grafik 15 Grafik 16 Grafik 17 Grafik 18 Grafik 19
Persebaran Tenaga di Sarana Kesehatan Milik Pemerintah di Kota Dumai Tahun 2012 ........................................................... 15 Pesebaran Tenaga Kesehatan Menurut Jenis Tenaga di Kota Dumai Tahun 2012 ...................................................................... 16 Perkembangan Alokasi Anggaran Kesehatan Bersumber APBD Kota Dumai Berdasarkan Unit Kerja Dari Tahun 2011 s/d 2012......... 17 Pencapaian Angka Kematian Bayi Kota Dumai Tahun 2011 dan 2012 serta Target 2015 ...............................……………………….19 Jumlah Kematian Bayi Berdasarkan Kecamatan di Kota Dumai Tahun 2012 . ............................................................................... ...20 Pencapaian Angka Kematian Balita Kota Dumai Tahun 2011 dan 2012 serta Target 2015 ................................................................ ...21 Jumlah Kematian Balita Berdasarkan Kecamatan di Kota Dumai Tahun 2012 . ............................................................................... ...21 Pencapaian Angka Kematian Ibu Melahirkan di Kota Dumai Tahun 2011 dan 2012 serta Target 2015 ....................................... ...22 Jumlah Kematian Ibu Berdasarkan Kecamatan di Kota Dumai Tahun 2012……………………………………………………………………………….... 23 Jumlah Kematian Ibu Berdasarkan Jenis Kematian Ibu dan Kelompok Umur di Kota Dumai Tahun 2012 . ............................. …...23 Pencapaian Angka Harapan Hidup Waktu Lahir Kota Dumai Tahun 2011 dan 2012 serta Target 2015 ...................................... ..24 Pencapaian Angka Kesakitan Malaria Kota Dumai Tahun 2011, Target 2011 dan 2012 serta Target 2015 . ..................................... ..25 Jumlah Kasus Malaria Berdasarkan Kecamatan di Kota Dumai Tahun 2012 . ............................................................................... ..25 Pencapaian Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA + Kota Dumai Tahun 2011 dan 2012 serta Target 2015...................... ..26 Prevalensi Penderita HIV terhadap Penduduk Beresiko Kota Dumai Tahun 2011 dan 2012 serta Target 2015 ............................. ..27 Pencapaian Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue Kota Dumai Tahun 2011 dan 2012 serta Target 2015 ............................. ..28 Jumlah Kasus DBD Berdasarkan Kecamatan di Kota Dumai Tahun 2012 . ............................................................................... ..28 Pencapaian Persentase Balita Dengan Gizi Buruk Kota Dumai Tahun 2011 dan 2012 serta Target 2015 ....................................... ..30 Pencapaian Persentase Balita Dengan Gizi Kurang Kota Dumai Tahun 2011 dan 2012 serta Target 2015 ....................................... ..31
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
iii
Dinas Kesehatan Kota Dumai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan
kesehatan
diarahkan
untuk
meningkatkan
kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan
kesehatan
diselenggarakan
dengan berdasarkan
pada
perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, usia lanjut (lansia), dan keluarga miskin. Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan: 1) Upaya kesehatan, 2) Pembiayaan kesehatan, 3) Sumber daya manusia kesehatan, 4) Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan, 5) Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat. Upaya tersebut dilakukan dengan memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), serta globalisasi dan demokratisasi dengan semangat kemitraan dan kerja sama lintas sektoral. Penekanan diberikan pada peningkatan perilaku dan kemandirian masyarakat serta upaya promotif dan preventif. Pembangunan Nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu setiap kebijakan publik selalu memperhatikan dampaknya terhadap kesehatan. Dengan berpedoman pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN), dokumen Sistem Kesehatan Nasional (SKN) 2009 dan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJPK) 2005-2025 dalam tahapan ke 2 (2010-2014), kondisi pembangunan kesehatan diharapkan telah mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang ditunjukan dengan membaiknya berbagai indikator pembangunan Sumber Daya Manusia,
seperti
meningkatnya
derajat
kesehatan
dan
status
gizi
masyarakat, meningkatnya kesetaraan gender, meningkatnya tumbuh kembang optimal, kesejahteraan dan perlindungan anak, terkendalinya Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
1
Dinas Kesehatan Kota Dumai jumlah dan laju pertumbuhan penduduk, serta menurunnya kesenjangan antar individu, antar kelompok masyarakat, dan antar daerah. Sesuai
dengan
Keputusan
Menteri
Kesehatan
RI
Nomor
HK.03.01/160/I/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014, telah ditetapkan arah kebijakan pembangunan kesehatan periode 5 tahun ke depan (2010-2014) adalah pada tersedianya akses kesehatan dasar yang murah dan terjangkau terutama pada kelompok menengah ke bawah guna mendukung pencapaian Millenium Development Goals (MDG’s) pada tahun 2015; dengan sasaran pembangunan kesehatan adalah peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan antara lain ditandai oleh meningkatnya angka harapan hidup, menurunnya tingkat kematian bayi dan kematian ibu melahirkan. Penitikberatan pembangunan bidang kesehatan melalui pendekatan preventif, tidak hanya kuratif, melalui peningkatan kesehatan masyarakat dan lingkungan di antaranya dengan perluasan penyediaan air bersih, pengurangan wilayah kumuh sehingga secara keseluruhan dapat meningkatkan angka harapan hidup dari 70,7 tahun pada 2009 menjadi 72,0 tahun pada 2014, dan pencapaian keseluruhan sasaran Millenium Development Goals (MDG’s) tahun 2015. Prioritas pembangunan kesehatan pada tahun 2010-2014 difokuskan pada delapan fokus prioritas, yaitu: 1) Peningkatan kesehatan ibu, bayi, balita, dan Keluarga Berencana (KB); 2) Perbaikan status gizi masyarakat; 3) Pengendalian penyakit menular serta penyakit tidak menular diikuti penyehatan lingkungan; 4) Pemenuhan, pengembangan, dan pemberdayaan
SDM
kesehatan;
5)
Peningkatan
ketersediaan,
keterjangkauan, pemerataan, keamanan, mutu dan penggunaan obat serta pengawasan obat dan makanan; 6) Pengembangan sistem Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas); 7) Pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana dan krisis kesehatan; dan 8) Peningkatan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier.
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
2
Dinas Kesehatan Kota Dumai Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013 merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat
program-program
pembangunan
kesehatan
yang
akan
dilaksanakan langsung oleh Dinas Kesehatan Kota Dumai maupun dengan mendorong peran aktif masyarakat untuk kurun waktu tahun 2011-2015. Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013 ini memberikan penekanan pada pencapaian sasaran Prioritas Nasional, Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan di Kabupaten/Kota, dan Millenium Development Goals (MDG’s). Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013 juga sebagai pedoman dalam mengatasi isu-isu strategis di bidang kesehatan dengan menerapkan paradigma pembangunan kesehatan baru yang mengacu pada pendekatan PARADIGMA SEHAT dengan menerapkan kebijakan pembangunan berwawasan kesehatan untuk mendukung visi Kementerian
Kesehatan
“Masyarakat
Sehat
Yang
Mandiri
dan
Berkeadilan”, serta memperhatikan visi Dinas Kesehatan Propinsi Riau “Masyarakat Riau Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat Pada Tahun 2020”. Memasuki abad ke 21 yang merupakan era persaingan bebas antar bangsa, sektor Kesehatan harus mampu meningkatkan derajat kesehatan yang nantinya akan meningkatkan produktifitas dan kreativitas tenaga kerja, dan pada akhirnya akan mempertajam daya saing bangsa. Oleh karena itu pembangunan kesehatan sebagai bagian dari Pembangunan Nasional yang
dilaksanakan secara bertahap, terpadu dan menyeluruh
serta berkesinambungan, membutuhkan suatu perencanaan strategis yang sesuai dengan kondisi, potensi permasalahan dan kebutuhan nyata daerah serta aspirasi masyarakat yang tumbuh dan berkembang di Kota Dumai. Dalam menyusun Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013 ini acuan utama yang digunakan adalah rumusan Visi, Misi, Arah Kebijakan dan Rencana Program Indikatif Walikota/Wakil Walikota Dumai periode Tahun 2010 – 2015. Adapun visi Walikota/Wakil Walikota Dumai adalah: Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
3
Dinas Kesehatan Kota Dumai “Terwujudnya Kota Dumai Sebagai Pusat Pelayanan Kepelabuhan, Perdagangan, Tourism dan Industri (Pengantin) yang Berbudaya Melayu dan Agamis Menuju Dumai Kota Sejahtera, Harmonis, Aman dan Tertib (Sehat) di Kawasan Pantai Timur Sumatera”
Penyusunan Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013 ini juga mengacu kepada RPJP Nasional, RPJM Nasional dan Renstra Dinas Kesehatan Propinsi Riau, Renstra Dinas Kesehatan Kota Dumai serta berbagai kebijakan dan prioritas program pemerintah pusat dan propinsi.
1.2. LANDASAN HUKUM Dalam penyusunan Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013, sejumlah peraturan telah digunakan sebagai rujukan yaitu : 1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional 2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah 3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional Tahun 2005- 2025 5. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 6. Peraturan
Presiden
Nomor
5
Tahun
2010
tentang
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014 7. Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah 8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata
Cara
Penyusunan,
Pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
4
Dinas Kesehatan Kota Dumai 9. Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
741/Menkes/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota 10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374/Menkes/SK/V/2009 tentang Sistem Kesehatan Nasional 11. Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
HK.03.01/160/I/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tahapan dan Tata Cara Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) 13. Peraturan Daerah Propinsi Riau Nomor 10 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Propinsi Riau Tahun 2009-2013 14. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau Nomor 717 tanggal 22 Mei 1999 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kotamadya Daerah Tingkat II Dumai 15. Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 16 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Dinas Daerah 16. Peraturan Walikota Dumai Nomor 15 Tahun 2008 tentang Sistem Kesehatan Kota Dumai
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013 ini disusun dengan tujuan agar dapat dijadikan sebagai acuan dokumen perencanaan Dinas Kesehatan Kota Dumai yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan bidang kesehatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2013.
1.4. SISTEMATIKA PENULISAN Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013 ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut : Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
5
Dinas Kesehatan Kota Dumai BAB I.
BAB II.
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Sistematika Penulisan TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN 2.1. Tugas Pokok dan Fungsi 2.2. Susunan Organisasi
BAB III.
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2012 3.1. Sumber Daya Kesehatan 3.2. Situasi Derajat Kesehatan 3.3. Telaahan Hasil Evaluasi Pelaksanaan Renja 2012
BAB IV.
VISI DAN MISI DINAS KESEHATAN 4.1. Visi Dinas Kesehatan Kota Dumai 4.2. Misi Dinas Kesehatan Kota Dumai
BAB V.
SASARAN, ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 5.1. Sasaran 5.2. Arah Kebijakan 5.3. Strategi 5.4. Program Pembangunan Kesehatan 5.5. Revisi Rencana Kerja (Renja) Tahun 2013
BAB VI.
PENUTUP
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
6
Dinas Kesehatan Kota Dumai
BAB II TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN 2.1.
Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas Kesehatan Kota Dumai berdasarkan Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 16 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah i merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kota Dumai yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Dinas Kesehatan mempunyai tugas membantu walikota dalam melaksanakan kewenangan desentralisasi dibidang kesehatan. Berdasarkan Peraturan Walikota Dumai Nomor 19 Tahun 2013, tentang Tugas, Fungsi dan Uraian Tugas Dinas Kesehatan Kota Dumai, bahwa Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsi: 1. Perumusan kebijakan teknis penanganan dibidang kesehatan; 2. Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum dibidang kesehatan; 3. Pembinaan terhadap unit pelaksana teknis dinas dalam lingkup tugas dan fungsinya; 4. Pembinaan
umum
dibidang
kesehatan
meliputi
pendekatan,
pencegahan, pengobatan dan pemeliharaan kesehatan; 5. Perencanaan sistem kesehatan daerah, akreditasi dan sertifikasi kesehatan
serta peningkatan
sumber daya manusia kesehatan
berdasarkan kebijakan teknis; 6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
1
Dinas Kesehatan Kota Dumai
2.2.
Susunan Organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari :
Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Kota Dumai ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 16 tahun 2013 yang terdiri dari : 1. Kepala Dinas 2. Sekretariat a. Subbagian Administrasi dan Umum b. Subbagian Program, Evaluasi dan Pelaporan c. Subbagian Kepegawaian 3. Bidang Kesehatan Masyarakat a. Seksi Kesehatan Keluarga b. Seksi Promosi Kesehatan c. Seksi Gizi dan Peran serta Masyarakat 4. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan a. Seksi Pengendalian Penyakit b. Seksi Penyehatan Lingkungan c. Seksi Surveilans dan Kesehatan Matra 5. Bidang Pelayanan Kesehatan a. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar b. Seksi Bina Rumah Sakit c. Seksi Farmasi dan Alat Kesehatan 6. Bidang Sumber Daya Kesehatan a. Seksi Jaminan Kesehatan b. Seksi Sumber Daya Kesehatan dan Akreditasi c. Seksi Pelayanan Sarana Kesehatan 7. Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan a. Puskesmas 8. Kelompok Jabatan Fungsional
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
2
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi Dan Tatakerja Dinas Kesehatan Kota Dumai
KEPALA DINAS
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SEKRETARIAT
SUBBAGIAN ADMINISTRASI DAN UMUM
BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
BIDANG PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
SUBBAGIAN PROGRAM, EVALUASI DAN PELAPORAN
SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN
BIDANG PELAYANAN KESEHATAN
BIDANG SUMBER DAYA KESEHATAN
SEKSI KESEHATAN KELUARGA
SEKSI PENGENDALIAN PENYAKIT
SEKSI PELAYANAN KESEHATAN DASAR
SEKSI JAMINAN KESEHATAN
SEKSI PROMOSI KESEHATAN
SEKSI PENYEHATAN LINGKUNGAN
SEKSI BINA RUMAH SAKIT
SEKSI SUMBER DAYA KESEHATAN DAN AKREDITASI
SEKSI GIZI DAN PERAN SERTA MASYARAKAT
SEKSI SURVEILANS DAN KESEHATAN MATRA
SEKSI FARMASI DAN ALAT KESEHATAN
SEKSI PELAYANAN SARANA KESEHATAN
UPT
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
3
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
4
Dinas Kesehatan Kota Dumai
BAB III EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2012 3.1. Sumber Daya Kesehatan. a. Sarana Kesehatan Sejak berdirinya Kota Dumai pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2011 telah terjadi peningkatan jumlah sarana pelayanan kesehatan di Kota Dumai, baik itu rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu, dan puskesmas keliling serta sarana Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) seperti Pos
Pelayanan
Terpadu
(Posyandu),
Pos
Kesehatan
Desa/Kelurahan
(Poskesdes), dan Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK). Hal tersebut menunjukan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan rujukan di rumah sakit sudah meningkat. Diharapkan dengan meningkatnya jumlah sarana pelayanan kesehatan tersebut sebagian besar masyarakat akan memanfaatkannya secara optimal.
Namun akses terhadap pelayanan kesehatan belum merata di seluruh Kota Dumai terutama di beberapa daerah terpencil yang berada di Kecamatan Bukit Kapur, Medang Kampai, Dumai Barat dan Sungai Sembilan, karena kondisi geografis yang sulit dan masih terbatasnya transportasi dan infrastruktur. 1) Rumah Sakit Pada tahun 2012 jumlah rumah sakit yang ada di Kota Dumai sebanyak 3 rumah sakit yang terdiri dari 1 rumah sakit milik pemerintah Kota Dumai tipe C yakni RSUD Kota Dumai, 1 rumah sakit milik BUMN tipe D yakni RS Pertamina (Rumah Sakit Pelabuhan sejak tahun 2007 sudah tidak operasional lagi dan berubah status menjadi Balai Pengobatan) dan 1 rumah sakit milik TNI/POLRI yakni RS Bhayangkara yang mulai operasional sejak tahun 2007. Total jumlah tempat tidur rumah sakit sebesar 266 yang terdiri dari RSUD Kota Dumai sebanyak 211 tempat Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
1
Dinas Kesehatan Kota Dumai tidur, RS Pertamina sebanyak 35 tempat tidur dan RS Bhayangkara sebanyak 20 tempat tidur.
2) Puskesmas Pada awal berdirinya Kota Dumai jumlah puskesmas yang ada sebanyak 3 (tiga) buah. Dari tahun ke tahun jumlah puskesmas yang ada terus berkembang dan diharapkan pada tahun 2015 nanti jumlah puskesmas yang ada di Kota Dumai menjadi 10 (sepuluh) buah.
Pada tahun 2012 jumlah puskesmas yang ada di Kota Dumai sebanyak 9 puskesmas yang terdiri dari 6 puskesmas non rawat inap, 1 puskesmas non rawat inap dengan UGD, dan 2 puskesmas rawat inap. Puskesmas non rawat inap terdiri dari Puskesmas Dumai Kota, Puskesmas Dumai Barat, Puskesmas Bumi Ayu, Puskesmas Bukit Timah, Puskesmas Jaya Mukti dan Puskesmas Purnama. Puskesmas non rawat inap dengan UGD adalah Puskesmas Medang Kampai dengan jumlah tempat tidur 8 buah. Sedangkan puskesmas rawat inap terdiri dari Puskesmas Bukit Kapur dengan jumlah tempat tidur 11 buah dan Puskesmas Sungai Sembilan dengan jumlah tempat tidur 10 buah. Tabel 1. Perincian Puskesmas Sekota Dumai Tahun 2012 No
Kecamatan
Nama Puskesmas
Non Rawat Inap V
1.
Dumai Timur
1. Jaya Mukti
2.
Dumai Barat
2. Dumai Barat
V
3. Purnama
V
Rawat Inap
Jumlah Tempat Tidur
3.
Bukit Kapur
4. Bukit Kapur
V
11
4.
Sungai Sembilan
5. Sungai Sembilan
V
10
5.
Medang Kampai
6. Medang Kampai
V*
6.
Dumai Kota
7. Dumai Kota
V
7.
Dumai Selatan
8. Bumi Ayu
V
9. Bukit Timah
V
8
Keterangan : V*= Non Rawat Inap dengan UGD Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
2
Dinas Kesehatan Kota Dumai Sebagai pengembangan Upaya Kesehatan Usia Lanjut (Usila), Pemerintah Kota Dumai telah membangun Puskesmas Santun Usila yang memberikan pelayanan khusus terhadap kelompok usia lanjut secara terpadu dan menyeluruh yang meliputi kegiatan dalam gedung dan luar gedung. Sebagai pilot project, puskesmas santun usila dibangun di Kecamatan Dumai Timur dan telah diresmikan oleh Ibu Walikota Dumai pada tanggal 21 Januari 2008.
3) Puskesmas Pembantu Puskesmas
pembantu
berfungsi
meluaskan
jangkauan
pelayanan
puskesmas dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pada awal berdirinya Kota Dumai jumlah puskesmas pembantu yang ada sebanyak 10 (sepuluh) buah. Pada tahun 2012 jumlah puskesmas pembantu yang ada sebanyak 13 buah, dengan perincian sebagai berikut: Tabel 2. Perincian Puskesmas Pembantu Sekota Dumai Tahun 2012 No 1. 2.
Kecamatan Dumai Barat Bukit Kapur
3.
Sungai Sembilan
4. 5.
Medang Kampai Dumai Kota
Nama Puskesmas Pembantu 1. Parit Pisang Mas 2. Gurun Panjang 3. Kayu Kapur 4. Simpang Murini 5. Suka Damai 6. Basilam Baru 7. Simpang Pulai 8. Kampung Sejati 9. Sungai Sembilan/Transmigrasi 10. Sungai Teras 11. Bulu Hala 12. Pelintung 13. Rimba Sekampung
4) Puskesmas Keliling dan Ambulans Pada awal berdirinya Kota Dumai jumlah puskesmas keliling yang ada sebanyak 1 (satu) buah. Seiring dengan bertambahnya jumlah puskesmas, jumlah kendaraan roda empat yang ada dari tahun ke tahun terus berkembang. Jumlah puskesmas keliling di Kota Dumai pada tahun 2012 Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
3
Dinas Kesehatan Kota Dumai sebanyak 11 buah yang masih operasional dan 2 buah sudah rusak total sehingga tidak berfungsi/operasional lagi. Sedangkan jumlah ambulans yang ada di puskesmas sebanyak 3 buah. Sehingga total kendaraan roda empat yang masih operasional di puskesmas sebanyak 14 buah. Tabel 3. Perincian Penyebaran Puskesmas Keliling dan Ambulans Sekota Dumai Tahun 2012
No
Nama Puskesmas
1.
Dumai Kota
2.
Bumi Ayu
3.
Dumai Barat
Uraian Pengadaan Puskesmas Keliling Tahun Jenis/Merk Jumlah Pengadaan/ Sumber Dana Pusling/Mitsubitshi L 1 unit 2005/APBD 300 Kota Dumai Pusling/Toyota 1 unit 1995/APBD Kab Kijang Bengkalis Pusling/New Armada Pusling/MItsubitshi L 300 Pusling/Toyota Kijang
1 unit 1 unit 1 unit
4.
Bukit Timah
Pusling/Isuzu
1 unit
5.
Bukit Kapur
Pusling/Toyota Kijang Pusling/Isuzu
1 unit
Ambulance/Isuzu ELV Pusling/Toyota Kijang Pusling/Isuzu
1 unit
Ambulance/KIA Travello Pusling/KIA Travello
1 unit
Pusling/Daihatsu Zebra Ambulance/KIA Travello Pusling/KIA Travello
1 unit
6.
Sungai Sembilan
7.
Medang Kampai
8.
Jaya Mukti
9.
Purnama
1 unit
1 unit 1 unit
1 unit
1 unit 1 unit
2005/APBD Propinsi Riau 2005/APBD Kota Dumai APBD Kab. Bengkalis 2004/APBD Propinsi Riau 2002/APBD Propinsi Riau 2003/APBD Propinsi Riau Hibah CSR Pertamina 2011 2002/APBD Kota Dumai 2006/APBD Kota Dumai 2012/APBD Kota Dumai 2007/APBD Kota Dumai 2006/APBD Propinsi Riau 2012/APBD Kota Dumai 2007/APBD Kota Dumai
Keterangan Kondisi rusak ringan Kondisi rusak total (tidak berfungsi lagi) Kondisi rusak berat Kondisi rusak ringan Kondisi rusak total (tidak berfungsi lagi) Kondisi rusak ringan Kondisi baik Kondisi rusak berat Baik Kondisi baik Kondisi rusak berat Kondisi baik Kondisi baik Kondisi rusak berat Kondisi baik Kondisi rusak ringan
Untuk lebih mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat telah dikembangkan pula suatu pendekatan keterpaduan di tingkat kelurahan melalui pos pelayanan terpadu (posyandu), Pondok Bersalin Desa (Polindes) dan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) sebagai wujud nyata dari peran serta masyarakat. Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
4
Dinas Kesehatan Kota Dumai 1) Posyandu Pada awal berdirinya Kota Dumai jumlah posyandu yang ada sebanyak 121 buah. Dari tahun ke tahun perkembangan jumlah posyandu yang ada cenderung meningkat. Pada tahun 2012, jumlah posyandu yang ada di Kota Dumai sebanyak 186 posyandu. Dari jumlah tersebut, seluruh posyandu berstatus strata mandiri (100%). Selain posyandu balita, di Kota Dumai telah dikembangkan posyandu usila sebagai salah satu pengembangan program pelayanan kesehatan usia lanjut (usila). Posyandu usila pertama kali dikembangkan pada tahun 2005 di kelurahan Jaya Mukti yakni Posyandu Lansia Nuri. Pada tahun 2012 jumlah posyandu usila yang ada di Kota Dumai berjumlah 52
posyandu.
Kegiatan
yang
dilaksanakan
setiap
bulannya
adalah
pemeriksaan kesehatan lansia, pengobatan, penyuluhan kepada para lansia, senam lansia, wirid pengajian, home care, membuat kerajinan tangan serta rekreasi. 2) Polindes Pada awal berdirinya Kota Dumai jumlah polindes yang ada sebanyak 13 buah. Jumlah polindes mengikuti jumlah bidan PTT yang ada pada saat itu. Pada tahun 2012, jumlah polindes yang ada di Kota Dumai sebanyak 35 polindes. Sampai tahun 2012 jumlah bangunan polindes yang permanen sebanyak 7 buah. Sedangkan sebanyak 28 polindes yang lain status bangunannya menumpang pada sarana kesehatan yang ada, menyewa rumah penduduk, atau menumpang pada sarana kelurahan setempat. 3) Pos Kesehatan Desa/Kelurahan (Poskeskel) Salah satu upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang lain adalah Pos Kesehatan Desa/Kelurahan (Poskeskel). Dalam rangka pengimplementasian Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 564/Menkes/SK/VIII/2007 tentang Pengembangan Desa Siaga dan Pos Kesehatan Desa, pada Tahun 2012 jumlah desa/kelurahan siaga di Kota Dumai sebanyak 33 kelurahan. Ini berarti Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
5
Dinas Kesehatan Kota Dumai seluruh (100%) desa/kelurahan di Kota Dumai sudah menjadi kelurahan siaga dan memiliki Poskeskel. Namun desa/kelurahan dengan kriteria kelurahan siaga aktif baru sebanyak 20 kelurahan atau sebesar 60,61%. Pada tahun 2012 jumlah poskesdes yang sudah memiliki bangunan permanen sebanyak 22 poskeskel sedangkan untuk 11 poskeskel lainnya status bangunannya ada yang menumpang di puskesmas pembantu, posyandu, rumah dinas/kantor, dan menyewa. Tenaga kesehatan yang ditempatkan di Poskesdes adalah bidan PTT. Bidan PTT bersama-sama kader kesehatan mengelola poskesdes. Kegiatan yang diberikan di poskesdes meliputi pelayanan
kesehatan
dasar,
surveilans,
KIA,
kesehatan
lingkungan,
pemantauan gizi, usila, PHBS dll. b. Tenaga Kesehatan Pada tahun 2012 total tenaga yang ada di sarana kesehatan milik pemerintah Kota Dumai sebanyak 1.232 orang terdiri dari PNS, TKS Pemko Dumai, PTT, dan tenaga honorer/lepas, yang tersebar di 3 unit kerja yang ada yakni puskesmas (532 orang), RSUD Kota Dumai (614 orang), dan Dinas Kesehatan Kota Dumai (86 orang). Dari total tenaga tersebut sebanyak 983 orang (79,79%) adalah tenaga kesehatan seperti terlihat pada grafik berikut: Grafik 1.
Persebaran Tenaga Kesehatan Menurut Jenis Tenaga di Kota Dumai Tahun 2012
20,21%
79,79%
Kesehatan
Non Kesehatan
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
6
Dinas Kesehatan Kota Dumai Sedangkan persebaran tenaga kesehatan menurut jenis tenaga menunjukan perawat merupakan jenis tenaga kesehatan yang paling banyak yakni sebesar 39% seperti terlihat pada grafik berikut ini:
Grafik 2
6%
Persebaran Tenaga Kesehatan Menurut Jenis Tenaga di Kota Dumai Tahun 2012
3%
7%
2% 1% 4% 11%
39%
27%
Medis
Perawat
Bidan
Farmasi
Gizi
Teknisi Medis
Sanitasi
Fisioterapi
Kesmas
Sampai dengan tahun 2012 tenaga kesehatan yang jumlahnya masih kurang adalah tenaga dokter gigi, apoteker, ahli gizi, ahli sanitasi, dan ahli kesehatan masyarakat. Untuk tenaga dokter umum, dokter spesialis, bidan dan perawat jumlahnya sudah mencukupi, namun distribusinya masih belum merata dan kualitasnya belum memadai. Permasalahan tenaga kesehatan yang dihadapi dewasa ini dan di masa depan adalah: a) Pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan belum dapat
memenuhi
kebutuhan
SDM
untuk
pembangunan
kesehatan;
b)
Perencanaan kebijakan dan program SDM Kesehatan masih lemah dan belum didukung sistem informasi SDM Kesehatan yang memadai; c) Masih kurang serasinya antara kebutuhan dan pengadaan berbagai jenis SDM Kesehatan. Kualitas hasil pendidikan SDM Kesehatan dan pelatihan kesehatan pada umumnya masih belum memadai; d) Dalam pendayagunaan SDM Kesehatan, pemerataan SDM Kesehatan berkualitas masih kurang. Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
7
Dinas Kesehatan Kota Dumai c. Pembiayaan Kesehatan Selama tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 perkembangan alokasi anggaran kesehatan (Dinas Kesehatan dan RSUD) bersumber APBD Kota Dumai cenderung meningkat. Namun bila dilihat berdasarkan unit kerja, alokasi anggaran
kesehatan
untuk
Dinas
Kesehatan
Kota
Dumai lebih
sedikit
dibandingkan dengan RSUD Kota Dumai. Grafik 3 Perkembangan Alokasi Anggaran Kesehatan Bersumber APBD Kota Dumai Berdasarkan Unit Kerja Dari Tahun 2011 s/d 2012
140.000.000.000 116.852.654.334
120.000.000.000 100.388.308.883
Rupiah
100.000.000.000 80.000.000.000
62.093.002.100
64.859.871.534 51.992.782.799,5
60.000.000.000 40.000.000.000
38.295.306.783
20.000.000.000 0 2011
2012 Tahun
Dinkes
RSUD
Total
Dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 perkembangan persentase anggaran Dinas Kesehatan Kota Dumai terhadap APBD Kota Dumai cenderung meningkat meskipun secara kuantitatif jumlahnya berfluktuasi, seperti terlihat pada tabel berikut ini: Tabel 4 Perkembangan Persentase Anggaran Dinas Kesehatan Kota Dumai Terhadap APBD Kota Dumai Dari Tahun 2005 s/d 2013
No
Tahun
APBD Kota Dumai
APBD Dinkes Kota Dumai
1. 2.
2011 2012
874.345.009.208,19 1.046.437.057.059
38.295.306.783 51.992.782.799,5
% APBD Dinkes terhadap APBD Kota Dumai 4,38% 4,97%
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
8
Dinas Kesehatan Kota Dumai Meskipun alokasi anggaran kesehatan bersumber APBD Kota Dumai untuk Dinas Kesehatan Kota Dumai terlihat meningkat, namun bila berdasarkan belanja terlihat persentase belanja tidak langsung (gaji pegawai) mengalami peningkatan setiap tahunnya, sedangkan persentase belanja langsung cenderung menurun. Permasalahan pembiayaan kesehatan yang dihadapi lebih pada alokasi yang cenderung pada upaya kuratif dan masih kurangnya anggaran untuk biaya operasional dan kegiatan langsung untuk puskesmas. Akibat dari pembiayaan kesehatan yang masih cenderung kuratif dibandingkan pada promotif dan preventif mengakibatkan pengeluaran pembiayaan yang tidak efektif dan efisien, sehingga
berpotensi
menimbulkan
permasalahan
pada
kecukupan
dan
optimalisasi pemanfaatan pembiayaan kesehatan. Pembiayaan pembangunan kesehatan merupakan salah satu sumber daya yang penting untuk ikut menentukan keberhasilan pembangunan terutama di bidang kesehatan. Hasil dan dampak dari pembangunan kesehatan tidak dapat diukur dalam kurun waktu yang relatif singkat, tetapi pelaksanaan pembangunan harus dilaksanakan secara berkesinambungan, agar Visi Dumai Sehat 2015 dapat tercapai. Untuk itu pembiayaan pembangunan kesehatan perlu mendapatkan perhatian dan dukungan dari pemerintah daerah, lintas sektor dan swasta khususnya untuk pelayanan kesehatan di bidang pelayanan publik terutama untuk peningkatan kesehatan ibu, bayi, balita, penduduk miskin, dan kelompok lanjut usia serta difokuskan pada upaya promotif dan preventif dengan tetap memperhatikan besaran satuan anggaran kuratif yang relatif lebih besar dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
3.2.
Situasi Derajat Kesehatan Derajat kesehatan adalah tingkat keadaan kesehatan perorangan,
kelompok atau masyarakat yang diukur dengan indikator kualitas hidup, mortalitas, morbiditas dan status gizi. Kualitas hidup antara lain dilihat dari indikator Angka Harapan Hidup Waktu Lahir sedangkan mortalitas dilihat dari indikator – indikator Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Balita, Angka Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
9
Dinas Kesehatan Kota Dumai Kematian Ibu Melahirkan dan Angka Kematian Diare pada Balita. Morbiditas dilihat dari indikator-indikator Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue, Angka kesakitan Malaria, Persentase Kesembuhan TB-Paru, Presentasi penderita HIV/AIDS Sedangkan Status Gizi dilihat dari indikator-indikator persentase Balita dengan Gizi Buruk dan Gizi Kurang.
a. Mortalitas (Angka Kematian) Angka Kematian Bayi Angka kematian bayi mencerminkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan terhadap perinatal. Pada tahun 2012 jumlah kasus kematian bayi yang ditemukan di Kota Dumai sebanyak 79 kasus dari 7.121 kelahiran hidup. Dengan demikian angka kematian bayi di Kota Dumai sebesar 11,09 per 1.000 kelahiran hidup. Bila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2011 dimana angka kematian bayi sebesar 10,49 per 1000 kelahiran hidup, terlihat angka kematian bayi pada tahun 2012 mengalami peningkatan. Namun bila dibandingkan dengan target indikator Kota Dumai tahun 2012 yakni < 23 per 1.000 kelahiran hidup, maka pencapaian angka kematian bayi di Kota Dumai masih di bawah target (yang berarti tingkat pencapaiannya baik). Hal ini menggambarkan kualitas kuantitas pelayanan kesehatan terhadap perinatal masih baik. Pencapaian Angka Kematian Bayi Tahun 2011 dan 2012 dan target 2015 Kota Dumai dapat di lihat pada grafik berikut ini : Grafik 4 Pencapaian Angka Kematian Bayi Kota Dumai Tahun 2011 dan 2012 serta Target Tahun 2015 25
23
23
23
Realisasi
20 15
Target
10,49
11,09
10 5 0 2011
2012
2015
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
10
Dinas Kesehatan Kota Dumai Berdasarkan kecamatan, jumlah kasus kematian bayi terbanyak berada di Kecamatan Dumai Selatan yakni sebanyak 18 kasus, disusul dengan Kecamatan Dumai Timur dan Dumai Barat masing-masing sebanyak 17 kasus, seperti terlihat pada grafik berikut ini : Grafik 5 Jumlah Kematian Bayi Berdasarkan Kecamatan Di Kota Dumai tahun 2012 79 80 J 60 u m 40 l a 20 h
17
18
17 10
7
9 1
0
Kecamatan Penyebab kematian bayi didominasi oleh kasus Asfiksia dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
Angka Kematian Balita Angka kematian balita menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi dan penyakit infeksi. Pada tahun 2012 jumlah kasus kematian balita yang ditemukan di Kota Dumai sebanyak 99 kasus. Dengan demikian angka kematian balita tahun 2012 di Kota Dumai sebesar 13,90 per 1.000 kelahiran hidup. Bila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2011 dimana angka kematian bayi sebesar 13,36 per 1000 kelahiran hidup, terlihat adanya peningkatan angka kematian balita. Namun bila dibandingkan dengan target indikator Kota Dumai tahun 2012 yakni < 32 per 1.000 kelahiran hidup, maka pencapaian angka kematian balita ini masih di bawah target (yang berarti tingkat pencapaiannya baik). Pencapaian Angka Kematian Balita dan Tahun 2011 dan 2012 serta target 2015 Kota Dumai dapat di lihat pada grafik berikut ini : Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
11
Dinas Kesehatan Kota Dumai Grafik 6 Pencapaian Angka Kematian Balita Kota Dumai Tahun 2011 dan 2012 serta Target 2015 35 30
Gr
32
32
32
Per 1000 Kelahiran HIdup
25 20 15
13,36
13,9
10 5 0 Tahun 2012 Pencapaian
2011
2015
Target
Berdasarkan Kecamatan, jumlah kasus kematian balita terbanyak berada di Kecamatan Dumai Timur dan Dumai Selatan yakni masing-masing sebanyak 21 kasus, disusul dengan Kecamatan Dumai Barat sebanyak 20 kasus, seperti terlihat pada grafik berikut ini : Grafik 7 Jumlah kematian Balita Berdasarkan Kecamatan Di Kota Dumai Tahun 2012 99
21
20
15
21 10
10
Kota Dumai
D.Kota
D.Selatan
M. Kampai
Kecamatan
S. Sembilan
B. Kapur
D. Barat
2 D. Timur
Jumlah
100 95 90 85 80 75 70 65 60 55 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0
Penyebab kematian balita masih didominasi oleh kasus Asfiksia dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
12
Dinas Kesehatan Kota Dumai Angka Kematian Ibu Melahirkan Angka kematian ibu melahirkan berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kondisi ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, waktu melahirkan dan masa nifas. Pada tahun 2012 jumlah kasus kematian ibu melahirkan yang ditemukan di Kota Dumai sebanyak 6 kasus dari 7.121 kelahiran hidup. Dengan demikian angka kematian ibu melahirkan tahun 2012 di Kota Dumai sebesar 84,26 per 100.000 kelahiran hidup. Bila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2011, di mana angka kematian ibu melahirkan sebesar 172,41 per 100.000 kelahiran hidup, maka terlihat ada penurunan angka kematian ibu melahirkan pada tahun 2012. Bila dibandingkan dengan target indikator Kota Dumai tahun 2012 yakni 185 per 100.000 kelahiran hidup, maka pencapaian angka kematian ibu melahirkan ini masih di bawah target (yang berarti tingkat pencapaiannya baik). Namun demikian dibutuhkan kerja keras untuk bisa mencapai target indikator Angka Kematian Ibu Kota Dumai pada tahun 2015 yakni sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup. Pencapaian Angka Kematian Ibu Melahirkan tahun 2011 dan 2012 serta target 2015 Kota Dumai dapat di lihat pada grafik berikut ini : Grafik 8 Pencapaian Angka Kematian Ibu Melahirkan di Kota Dumai Tahun 2011 dan 2012 serta Target 2015
Per 100.000 Kelahiran HIdup
200 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0
200 185
172,41
102 84,26
2011
2012
2015
Tahun Pencapaian
Target
Berdasarkan Kecamatan, jumlah kasus kematian ibu terbanyak berada di 2 (dua) kecamatan yakni Kecamatan Dumai Timur dan Dumai Selatan yakni masing-masing sebanyak 2 kasus, seperti terlihat pada grafik berikut ini : Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
13
Dinas Kesehatan Kota Dumai Grafik 9 Jumlah Kematian Ibu Berdasarkan Kecamatan Di Kota Dumai Tahun 2012 6 6 J u m l a h
4 2
2 1
2
1
0
0
0
0
Kecamatan
Sedangkan berdasarkan penyebab kematian ibu, perdarahan merupakan jumlah penyebab terbanyak. Perdarahan yang terjadi karena retensio plasenta, solusio plasenta dan haemoragik post partum. Berdasarkan kelompok umur, kasus kematian ibu banyak terjadi pada kelompok umur 20 – 35
tahun yakni sebanyak 4 kasus (67,67%) seperti terlihat pada grafik
berikut ini: Grafik 10 Jumlah Kematian Ibu Berdasarkan Jenis Kematian Ibu dan Kelompok Umur Di Kota Dumai Tahun 2012 4 3
4 3
2
2
Jumlah
2
1 0 0
1 0
0 0
0
0
0 Ibu Hamil
Ibu Bersalin
Ibu Nifas
Total Kematian Ibu
Kelompok Kematian Ibu < 20 Th
20 - 35 Th
> 35 Th
Angka Harapan Hidup Waktu Lahir Pada tahun 2012 angka harapan hidup waktu lahir (umur harapan hidup) di Kota Dumai sebesar 71,33 tahun. Bila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2011 yakni sebesar 71,33 tahun, terlihat angka harapan hidup waktu lahir Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
14
Dinas Kesehatan Kota Dumai pada tahun 2012 cenderung statis.
Meningkatnya angka harapan hidup
waktu lahir secara tidak langsung memberikan gambaran tentang adanya kemungkinan peningkatan kualitas hidup dan kesehatan dalam masyarakat sehingga dapat menurunkan angka kematian. Pencapaian Angka Harapan Hidup waktu lahir di Kota Dumai tahun 2011, 2012 serta target 2015 dapat di lihat pada grafik berikut ini : Grafik 11 Pencapaian Angka Harapan Hidup Waktu Lahir di Kota Dumai Tahun 2011 dan 2012 serta target 2015 72
Umur (Tahun)
72 71,8 71,6 71,4 71,2 71 70,8
71,33
Target Pencapaian
71,33
71
71
70,6 70,4 2011
2012
2015
Tahun
a. Morbiditas (Angka Kesakitan) Angka Kesakitan Malaria Upaya kegiatan pengendalian vektor melalui penyemprotan rumah (IRS) dapat dinilai efektif bila dilihat dari dampak terhadap penurunan angka malaria klinis. Pada tahun 2012 ditemukan sebanyak 660 kasus malaria klinis di Kota Dumai dengan Annual Malaria Incidence (AMI) sebesar 2,41 per 1.000 penduduk. Bila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2011 di mana Annual Malaria Incidence (AMI) sebesar 2,27, terlihat adanya peningkatan Annual Malaria Incidence (AMI) pada tahun 2012. Namun bila dibandingkan dengan target indikator Kota Dumai tahun 2012 yakni 4 per 1.000 penduduk maka pencapaian Annual Malaria Incidence (AMI) ini masih di bawah target (yang berarti tingkat pencapaiannya baik). Dari 660 kasus yang ada terdapat 43 kasus penderita malaria positif sehingga di dapatkan Annuali Parasite Incidence (API) sebesar 0,16 per 1.000 penduduk.
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
15
Dinas Kesehatan Kota Dumai Seluruh penderita Malaria (100%) telah mendapat pengobatan standar di puskesmas. Hal ini menunjukkan keberhasilan dalam pencegahan dan pemberantasan penyakit malaria. Pencapaian tersebut dapat dilihat dari grafik dibawah ini : Grafik 12 Pencapaian Angka Kesakitan Malaria Kota Dumai tahun 2011 dan 2012 serta Target 2015 6 Persentase
5
5
4
4
3 2,41
2,27
2 1
1
0 2011
2012 Tahun Target
2015 Pencapaian
Berdasarkan kecamatan, jumlah kasus Malaria terbanyak ditemukan di Kecamatan Sungai Sembilan yakni sebanyak 461 kasus. Hal tersebut disebabkan
tingginya
mobilitas
penduduk
melalui
transmigrasi,
pembukaan lahan perkebunan, pengembangan tambak udang serta penebangan pohon bakau sebagai industri arang bakau. Dengan faktor resiko tersebut maka satu wilayah Kecamatan Sungai Sembilan menjadi daerah high endemis Malaria. Kecamatan Bukit Kapur merupakan kecamatan terbanyak kedua ditemukannya kasus Malaria yakni sebanyak 86 kasus, seperti terlihat pada grafik berikut ini : Grafik 13 Jumlah Kasus Malaria Berdasarkan Kecamatan Di Kota Dumai Tahun 2012 660 461
D.Selatan
M. Kampai
S. Sembilan
B. Kapur
D. Barat
Kecamatan
5
20 Kota Dumai
25
3
D.Kota
86
60
D. Timur
Jumlah
650 600 550 500 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
16
Dinas Kesehatan Kota Dumai Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA + Pada tahun 2012 dari total 312 penderita TB Paru BTA + yang ditemukan dan diberikan pengobatan dengan OAT selama 6 bulan, sebanyak 278 orang dinyatakan sembuh (hasil pemeriksaan dahaknya menunjukan 2 kali negatif). Dengan demikian pencapaian angka kesembuhan penderita TB Paru BTA + adalah sebesar 89,10%. Bila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2011 sebesar 85,14%, maka terlihat ada peningkatan angka kesembuhan penderita TB Paru BTA +. Bila dibandingkan dengan target Kota Dumai sebesar 86%, maka pencapaian angka kesembuhan penderita TB Paru BTA + tahun 2012 sudah mencapai target. Pencapaian angka kesembuhan penderita TB Paru BTA + tahun 2011 dan 2012 serta target 2015 dapat dilihat dari grafik 3.11 di bawah ini : Grafik 14 Pencapaian Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA + Kota Dumai tahun 2011 dan 2012 serta Target 2015 90
89,1
89 Persentase
88 88 87 86
86,32 86
86
85 84 2011 Target
2012
2015
Tahun
Pencapaian
Prevalensi Penderita HIV terhadap Penduduk Beresiko Sampai dengan akhir tahun 2012, jumlah kumulatif kasus HIV yang dijumpai di Kota Dumai sebanyak 204 kasus yang terdiri dari 159 kasus lama dan 45 kasus baru yang ditemukan tahun 2012. Dengan demikian
prevalensi
penderita HIV terhadap penduduk beresiko pada tahun 2012 adalah sebesar 0,75%. Bila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2011 dimana prevalensi penderita HIV terhadap penduduk beresiko sebesar 0,58%, maka terlihat ada peningkatan kasus. Namun bila dibandingkan dengan target Kota Dumai tahun 2012 sebesar < 1%, maka pencapaian tersebut masih di bawah target. Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
17
Dinas Kesehatan Kota Dumai Melihat potensi Kota Dumai sebagai Kota Jasa dan Industri, daerah yang memiliki pelabuhan internasional dan sebagai pintu gerbang keluar masuknya bagi wisatawan asing maupun pelaut asing, serta mobilisasi penduduk dari dan ke kabupaten/kota yang memiliki angka prevalensi HIV/AIDS cukup tinggi seperti Kota Batam, Tanjung Balai Karimun, serta Kepulauan Riau, maka tidak tertutup
besar
kemungkinannya
penyakit
HIV/AIDS
akan
menjadi
permasalahan di Kota Dumai. Grafik 15 Prevalensi Penderita HIV Terhadap Penduduk Beresiko Kota Dumai tahun 2011 dan 2012 serta Target 2015 1
1
1
1
Per 100.000 Penduduk
0,75
0,8 0,58
0,6 0,4 0,2 0
2011 Target
Pencapaian
2012 Tahun
2015
Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) Kota Dumai merupakan daerah endemis Demam Berdarah Dengue (DBD). Pada tahun 2012 di Kota Dumai ditemukan kasus DBD sebanyak 93 kasus atau IR= 33,95 per 100.000 penduduk dengan kematian sebanyak 0 kasus atau CFR= 0.
Bila dibandingkan dengan tahun 2011 dimana
ditemukan
kasus DBD sebanyak 163 kasus atau IR= 60,89 per 100.000 penduduk dengan kematian sebanyak 3 kasus atau CFR= 1,84%, maka ada penurunan angka kesakitan demam berdarah dengue. Bila dibandingkan dengan target indikator Kota Dumai yaitu 65/100.000 penduduk, maka angka tersebut masih dibawah target indikator Kota Dumai (yang berarti tingkat pencapaiannya masih baik). Namun demikian masih diperlukan kerja keras untuk bisa mencapai target angka kesakitan DBD tahun 2015 yakni sebesar 51 per 100.000
penduduk. Masih
tingginya
angka
kesakitan
DBD
terutama
disebabkan oleh faktor perilaku, lingkungan dan sosial ekonomi masyarakat yang masih mendukung sebagai tempat berkembang biaknya nyamuk vektor DBD seperti
± 80% penduduk Dumai masih menggunakan bak–bak
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
18
Dinas Kesehatan Kota Dumai penampung air hujan (PAH) dalam memenuhi kebutuhan air bersih, serta tingginya mobilitas penduduk. Di samping itu, dampak dari global warming juga memicu meningkatnya angka kesakitan DBD. Grafik 16 Pencapaian Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue Kota Dumai tahun 2011 dan 2012 serta Target 2015 80 70
Per 100.000 Penduduk
70
65
60
60,89
50
51
40
33,95
30 20 10 0 2011 Pencapaian
Target
2012
2015
Tahun
Berdasarkan kecamatan, jumlah kasus DBD terbanyak ditemukan di Kecamatan Dumai Selatan yakni sebanyak 29 kasus, disusul dengan Kecamatan Dumai Barat sebanyak 26 kasus, seperti terlihat pada grafik berikut ini : Grafik 17 Jumlah Kasus DBD Berdasarkan Kecamatan Di Kota Dumai Tahun 2012
100
93
75
Jumlah
50
29
26
20
25
12 1
4
1
0 D. Timur
D. Barat
B. Kapur
S. Sembilan
M. Kampai D.Selatan
D.Kota
Kota Dumai
Kecamatan
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
19
Dinas Kesehatan Kota Dumai Berhasilnya kasus DBD
diminimalisir karena didukung
oleh
kegiatan
penyemprotan yang dilakukan dengan 2 (dua) metode, yaitu melalui fogging massal dengan mesin ULV dan fogging focus. Fogging massal dengan mesin ULV
Penyemprotan Fogging Massal dengan mesin ULV dilakukan untuk mengendalikan populasi nyamuk aedes vektor Demam Berdarah sebagai langkah Sistem Kewaspadaan Dini (SKD). Penyemprotan massal dengan mesin ULV dilakukan pada saat memasuki musim penghujan atau musim penghujan akan berakhir, karena pada saat ini container-container atau tempat-tempat yang dapat menampung air bersih akan terisi air sebagai tempat berkembang biaknya nyamuk aedes dan akan terjadi peningkatan populasi nyamuk. Penyemprotan/Fogging Massal dengan mesin ULV dilaksanakan di 28 kelurahan endemis Demam Berdarah. Fogging penanggulangan focus
Fogging atau pengasapan dilakukan untuk memutuskan rantai penularan dengan cara membunuh nyamuk dewasa yang telah Infektif (terinfeksi Virus Dengue). Nyamuk yang telah menggigit penderita akan menjadi infektit dan apabila tidak dibunuh maka selama hidup nyamuk tersebut akan menjadi sumber penyebaran penyakit DBD. Kegiatan fogging focus dilakukan
setiap
ditemukan
rekomendasi hasil
kasus
tersangka
DBD
berdasarkan
penyelidikan epidemiologi (PE) dengan luas daerah
penyemprotan atau radius 200 M2 dan dilakukan di 100 fokus sebanyak 2 siklus dengan interval 1 (satu) minggu. Namun
demikian,
fogging/pengasapan
bukanlah
solusi
dalam
upaya
pengendalian penyakit demam berdarah, upaya yang paling efektif adalah dengan pemberantasan sarang nyamuk secara serentak oleh seluruh warga masyarakat dan secara terus menerus.
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
20
Dinas Kesehatan Kota Dumai b. Status Gizi Persentase Balita Dengan Gizi Buruk Status gizi sangat erat kaitannya dengan permasalahan kesehatan secara umum, karena disamping merupakan faktor predisposisi yang dapat memperparah
penyakit
infeksi secara
langsung
dan
juga dapat
menyebabkan gangguan kesehatan individual. Bahkan status gizi janin yang masih berada dalam kandungan dan bayi yang sedang menyusui sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu hamil dan ibu menyusui. Pengukuran gizi pada balita difokuskan pada tingkat kecukupan gizinya yang diukur melalui berat badan terhadap umur atau berat badan terhadap tinggi badan yang dilakukan di posyandu. Melalui pemantauan pertumbuhan balita yang dilakukan secara terus menerus setiap bulannya di posyandu terutama pada balita BGM (Bawah Garis Merah) oleh
petugas
kesehatan,
pengadaan
PMT
(Pemberian
Makanan
Tambahan), pemberian vitamin balita dan penyuluhan gizi kepada masyarakat khususnya ibu-ibu yang memiliki balita, maka kejadian gizi buruk pada balita dapat diantisipasi. Pada tahun 2011 dan 2012 tidak ditemukan kasus balita dengan gizi buruk di Kota Dumai, sehingga persentase balita dengan gizi buruk di Kota Dumai adalah 0%. Grafik 18 Pencapaian Persentase Balita Dengan Gizi Buruk Kota Dumai Tahun 2011 dan 2012 serta Target 2015
3,5 3
3
3
0
0
3
2,5 2 1,5 1 0,5 0 2011
2012 Pencapaian
2015 Target
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
21
Dinas Kesehatan Kota Dumai Persentase Balita Dengan Gizi Kurang Kasus balita dengan gizi kurang masih sering ditemukan dan jumlahnya cenderung mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh tingginya mobilitas warga pendatang dari luar Kota Dumai, dimana warga pendatang ini pada umumnya masih kurang berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan jarang mau datang ke sarana kesehatan (posyandu, poskeskel dan puskesmas) untuk memeriksakan kesehatan balitanya. Sampai dengan akhir tahun 2012 kasus balita dengan gizi kurang yang ditemukan di Kota Dumai sebanyak 131 kasus dari 31.426 balita yang ditimbang, sehingga persentase balita dengan gizi kurang di Kota Dumai adalah sebesar 0,42%. Bila dibandingkan dengan tahun 2011 dimana persentase balita dengan gizi kurang sebesar 0,20, terlihat ada peningkatan persentase balita dengan gizi kurang. Bila dibandingkan dengan target Kota Dumai Tahun 2012 yakni sebesar < 7%, maka pencapaian tersebut masih di bawah target. Grafik 19 Pencapaian Persentase Balita Dengan Gizi Kurang Kota Dumai Tahun 2011 dan 2012 serta Target 2015
8 7
7
7
0,2
0,42
7
6 5 4 3 2 1 0 2011
2012 Pencapaian
2015 Target
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
22
Dinas Kesehatan Kota Dumai 3.3 Telaahan Hasil Evaluasi Pelaksanaan Renja 2012 1. Akses
masyarakat
terhadap
pelayanan
kesehatan
dasar
sudah
meningkat yang ditandai dengan meningkatnya jumlah puskesmas, dibentuknya Pos Kesehatan Kelurahan (poskeskel) di setiap kelurahan. Namun akses terhadap pelayanan kesehatan belum merata di seluruh Kota Dumai, terutama di wilayah kerja puskesmas yang memiliki daerah sulit dijangkau karena kondisi geografis dan terbatasnya transportasi dan infrastruktur seperti wilayah kerja puskesmas Sungai Sembilan, Bukit Kapur dan Medang Kampai. Sehingga untuk menjangkau daerah sulit tersebut diperlukan transportasi air berupa puskesmas keliling perairan (speedboat) maupun transportasi darat berupa ambulans puskesmas dan sepeda motor roda 2. 2. Sarana bangunan puskesmas dan puskesmas pembantu yang ada yang merupakan bangunan hibah dari pemerintah Kabupaten Bengkalis karena adanya pemekaran Kota Dumai, pada umumnya sudah berumur tua dan kondisinya sudah mulai rusak. Selain itu kondisi peralatan kesehatan yang ada di puskesmas jumlahnya terbatas dan kondisinya tidak lengkap atau rusak. Hal tersebut sangat berdampak pada akses masyarakat
terhadap
pelayanan
kesehatan
dasar di puskesmas.
Masyarakat lebih memilih untuk langsung mendapatkan pelayanan kesehatan dasar atau berobat di RSUD Kota Dumai dari pada ke puskesmas karena sarana dan peralatan kesehatan termasuk tenaga di RSUD Kota Dumai lebih lengkap dan canggih. Hal tersebut berdampak pada rendahnya sistem rujukan yang ada di puskesmas. Pada tahun 2012 persentase rujukan rawat jalan dari puskesmas ke RSUD Kota Dumai hanya sebesar 4,33%. Apabila hal tersebut tidak segera diantisipasi, untuk masa yang akan datang mungkin saja tidak ada lagi masyarakat pelayanan
yang
kesehatan
menggunakan teknologi
mau
serta
alat-alat
berobat dengan
ke
gedung
kesehatan
dilaksanakan
puskesmas.
oleh
yang
sesuai sumber
Penyelenggaraan representatif
dengan daya
dan
perkembangan manusia
yang
profesional, sudah menjadi tuntutan masyarakat guna mendapatkan Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
23
Dinas Kesehatan Kota Dumai pelayanan yang lebih baik. Oleh sebab itu kinerja dan penampilan puskesmas perlu terus ditingkatkan yang salah satunya melalui peningkatan dan pengadaan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya. 3. Alokasi dana yang ada bersumber dari APBD Kota Dumai sangat terbatas. Pada tahun 2012 alokasi dana APBD untuk Dinas Kesehatan hanya sebesar 4,97%, jauh di bawah target yang diharapkan yakni 10% dari APBD Kota Dumai. Sedangkan persentase alokasi anggaran kesehatan untuk Belanja Langsung (di luar gaji) hanya 2,02%. Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan (Bab XV, pasal 171) persentase anggaran kesehatan adalah sebesar 10% dari APBD di luar gaji. 4. Permasalahan
penduduk
pendatang
atau
illegal
merupakan
permasalahan terbesar dalam pelaksanaan program kesehatan di Kota Dumai. Apabila permasalahan penduduk pendatang atau illegal ini tidak ditangani secara serius oleh Pemerintah Kota Dumai, maka dapat berdampak pada kegagalan pencapaian pelaksanaan program kesehatan yang diukur melalui indikator Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Balita, Angka Kematian Ibu Melahirkan, serta persentase balita dengan gizi buruk dan gizi kurang. Pada umumnya permasalahan kesehatan yang ada banyak merupakan kontribusi dari penduduk pendatang (illegal) tersebut. Para penduduk pendatang (illegal) pada umumnya berdomisili di Kecamatan Dumai Timur, Medang Kampai dan Sungai Sembilan dan mereka juga jarang mengakses pelayanan kesehatan dasar karena status mereka yang illegal yang otomatis tidak mempunyai kartu identitas seperti KTP.
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
24
Dinas Kesehatan Kota Dumai
BAB IV VISI DAN MISI DINAS KESEHATAN 4.1 VISI DINAS KESEHATAN KOTA DUMAI Untuk mendukung Visi Pemerintah Kota Dumai : “Terwujudnya Kota Dumai Sebagai Pusat Pelayanan Kepelabuhan, Perdagangan, Tourism dan Industri (Pengantin) yang Berbudaya Melayu dan Agamis Menuju Dumai Kota Sejahtera, Harmonis, Aman dan Tertib (Sehat) di Kawasan Pantai Timur Sumatera” Maka Dinas Kesehatan Kota Dumai menyusun Rencana Strategis untuk merealisasikan hal tersebut diatas melalui Visi dan Misi yang lebih spesifik di bidang kesehatan. Visi Dinas Kesehatan Kota Dumai yang akan diwujudkan sampai tahun 2015 melalui Rencana Strategis 2011 – 2015, yaitu: “MASYARAKAT DUMAI SEHAT, MANDIRI DAN HIDUP PRODUKTIF SECARA SOSIAL DAN EKONOMI “ Yang dirumuskan sebagai :
Gambaran kesehatan masyarakat Kota Dumai dalam Visi tersebut adalah masyarakat yang penduduknya hidup dalam keadaan sehat fisik, jiwa dan sosialnya sehingga terbentuk masyarakat yang kreatif, produktif, serta memiliki kemampuan untuk menjangkau pemerataan pelayanan kesehatan yang bermutu dan memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Seiring dengan Visi Kota Dumai tersebut, diharapkan pada masa mendatang pembangunan Kota Dumai mengacu pada perencanaan pembangunan yang berwawasan kesehatan, sehingga terciptanya lingkungan yang bebas dari polusi dan pencemaran dalam kawasan pemukiman yang sehat. Lingkungan yang diharapkan adalah kondisi bagi terwujudnya keadaan sehat, yaitu lingkungan yang bebas dari polusi dan pencemaran, tersedianya air bersih, tersedianya sanitasi dasar dalam lingkungan sosial dan budaya yang Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
1
Dinas Kesehatan Kota Dumai kondusif. Perilaku masyarakat
yang diharapkan adalah yang bersifat
proaktif untuk memelihara, meningkatkan dan
melindungi diri dari
ancaman penyakit dengan membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
4.2 MISI DINAS KESEHATAN KOTA DUMAI. Dalam rangka pencapaian Visi Pemerintah Kota Dumai dan Visi Dinas Kesehatan yang telah ditetapkan dan juga sebagai penjabaran salah satu Misi Pemerintah Kota Dumai yang berkaitan dengan bidang kesehatan yakni Misi Kedua : Mewujudkan Dumai sebagai pusat pelayanan yang bermutu pada sektor jasa dan publik, maka telah ditetapkan 5 (lima) Misi Dinas Kesehatan Kota Dumai, yaitu :
Misi I : Memantapkan manajemen kesehatan yang dinamis dan akuntabel. Dengan terciptanya manajemen kesehatan yang akuntabel dilingkungan
Dinas
kesehatan
Kota
Dumai,
fungsi-fungsi
administrasi kesehatan dapat terselenggara secara efektif dan efesien yang didukung oleh sistem informasi, IPTEK serta hukum kesehatan. Melalui penyelenggaraan manajemen kesehatan yang akuntabel dengan menetapkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance), diharapkan upaya pembangunan kesehatan
dapat
dipertanggung
jawabkan
dan
dipertanggunggugatan kepada semua lapisan masyarakat.
Misi II : Mendorong pembangunan yang berwawasan kesehatan. Keberhasilan
pembangunan
di
bidang
kesehatan
juga
dipengaruhi oleh pembangunan sektor lain, sehingga perlu diupayakan masuknya wawasan kesehatan dalam program pembangunan
di
Kota
Dumai.
Dengan
demikian
dapat
diwujudkan Kota Dumai yang BERSERI (Bersih, Semarak, Rukun dan Indah). Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
2
Dinas Kesehatan Kota Dumai
Misi III : Membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat melalui upaya promotif dan preventif. Masyarakat diharapkan bersikap proaktif dalam memelihara, meningkatkan dan melindungi diri dari ancaman penyakit dengan membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Misi IV : Pemerataan
pelayanan
kesehatan
yang
bermutu,
terjangkau dan berkeadilan. Untuk menurunkan angka kesakitan dan angka kematian karena penyakit, diperlukan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, terjangkau dan berkeadilan oleh seluruh lapisan masyarakat. Misi V : Meningkatkan
kemandirian
masyarakat
dalam
mengatasi masalah kesehatan. Pembangunan Kesehatan tidak akan berhasil jika tidak ada upaya dari masyarakat untuk secara mandiri melakukan pemeliharaan, peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, dengan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat perlu ditingkatkan.
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
3
Dinas Kesehatan Kota Dumai
BAB V SASARAN, ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 5.1 SASARAN Dalam rangka pencapaian Visi Kota Dumai yang telah ditetapkan, maka dijabarkan langkah-langkah kedalam beberapa misi yang salah satunya adalah Misi Kedua : Mewujudkan Dumai sebagai pusat pelayanan yang bermutu pada sektor jasa dan publik. Adapun sasaran yang hendak dicapai dari misi kedua tersebut yang berkaitan dengan kesehatan kesehatan untuk tahun 2011-2015, yaitu: 1. Menurunnya mortalitas (angka kematian) 2. Menurunnya morbiditas (angka kesakitan) 3. Meningkatnya status gizi dengan target sasaran indikator Kinerja Utama Kesehatan yang akan dicapai pada tahun 2015 adalah sebagai berikut: 1. Menurunnya mortalitas, indikator kinerjanya meliputi: a. Menurunnya Angka kematian bayi menjadi < 23 per 1.000 kelahiran hidup b. Menurunnya Angka kematian balita menjadi < 32 per 1.000 kelahiran hidup c. Menurunnya Angka kematian ibu melahirkan menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup d. Meningkatnya Angka harapan hidup waktu lahir menjadi 72 tahun 2. Menurunnya morbiditas, indikator kinerjanya meliputi: a. Menurunnya Angka kesakitan malaria menjadi 1 per 1.000 penduduk b. Meningkatnya Angka kesembuhan penderita TB Paru BTA + menjadi 88% c. Menurunnya Prevalensi penderita HIV terhadap penduduk beresiko menjadi < 1% Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
1
Dinas Kesehatan Kota Dumai d. Menurunnya Angka kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi 51 per 100.000 penduduk 3. Meningkatnya status gizi, indikator kinerjanya meliputi: a. Menurunnya persentase balita dengan gizi buruk menjadi < 3% b. Menurunnya persentase balita dengan gizi kurang menjadi < 7%
5.2 ARAH KEBIJAKAN Kebijakan pembangunan kesehatan secara Nasional untuk periode 5 tahun ke depan (2010-2014) diarahkan pada tersedianya akses kesehatan dasar yang murah dan terjangkau terutama pada kelompok menengah ke bawah guna mendukung pencapaian MDG’s pada tahun 2015; dengan sasaran pembangunan kesehatan adalah peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan antara lain ditandai oleh meningkatnya angka harapan hidup, menurunnya kematian bayi dan kematian ibu melahirkan. Untuk mewujudkan sasaran tersebut, maka pembangunan manusia sebagai insan harus dilakukan dalam seluruh proses kehidupan mulai dari kandungan, bayi, balita, anak pra sekolah, usia sekolah, remaja, usia produktif sampai usia lanjut. Kebijakan pembangunan kesehatan di Kota Dumai diarahkan pada: 1) Peningkatan aksesibilitas dan layanan kesehatan bagi masyarakat 2) Peningkatan kualitas pelayanan pada setiap strata pelayanan dan
fasilitas kesehatan dasar 3) Peningkatan kualitas, kuantitas dan pendayagunaan tenaga kesehatan 4) Peningkatan kualitas lingkungan sehat dan peningkatan perilaku hidup
bersih dan sehat serta mendorong pemberdayaan masyarakat 5) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam peredaran obat-obatan
terlarang dan peningkatan pengawasan pengobatan dan perbekalan kesehatan 6) Meningkatkan sarana dan prasarana serta pengembangan manajemen
dan regulasi bidang kesehatan
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
2
Dinas Kesehatan Kota Dumai 7) Meningkatkan pola hidup sehat masyarakat dan memelihara mutu
institusi pelayanan kesehatan pemerintah melalui paradigma sehat dengan promotif, preventif dan rehabilitatif. 5.3 STRATEGI Untuk mewujudkan Visi dan Misi Dinas Kesehatan pada tahun 2015 serta memperhatikan pencapaian hasil pembangunan bidang kesehatan di Kota Dumai, maka dalam periode 2011-2015 akan dilaksanakan strategi dengan fokus pada prioritas pembangunan bidang kesehatan Kota Dumai yang dijabarkan dalam bentuk program dan kegiatan Dinas Kesehatan Kota Dumai.
Adapun strategi pembangunan bidang kesehatan Kota Dumai adalah 1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan swasta dalam pembangunan kesehatan melalui kerjasama lintas sektor Mendorong kerjasama antar masyarakat, antar kelompok serta lintas sektor
dalam
rangka
pembangunan
berwawasan
kesehatan,
memantapkan peran masyarakat termasuk swasta sebagai subjek atau penyelenggara dan pelaku pembangunan kesehatan; dan meningkatkan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat. Peran masyarakat dalam pembangunan kesehatan semakin penting. Masalah kesehatan perlu diatasi oleh masyarakat sendiri dan pemerintah. Selain itu, banyak permasalahan kesehatan yang wewenang dan tanggung jawabnya berada di luar sektor kesehatan. Untuk itu perlu adanya kemitraan antar berbagai pelaku pembangunan. Masalah kesehatan merupakan masalah yang kompleks dan terintegrasi yang tidak terlepas dari berbagai faktor sehingga
upaya
pemecahannya
harus
secara
komprehensif
dan
melibatkan sektor-sektor terkait. Pengalaman menunjukkan kerja sama lintas sektor dalam pembangunan kesehatan belum membuahkan hasil yang optimal sehingga untuk dapat mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sangat perlu ditingkatkan koordinasi secara sektoral berdasarkan azas kemitraan dan kerja sama. Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
3
Dinas Kesehatan Kota Dumai 2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dengan pengutamaan pada upaya promotif-preventif. Pengembangan pelayanan atau upaya kesehatan, yang mencakup upaya kesehatan
masyarakat
dan
pelayanan
kesehatan
perorangan
diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat (client oriented), dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, berkelanjutan, merata, terjangkau, berjenjang
dan
bermutu. Pelayanan
kesehatan
bagi
masyarakat miskin perlu mendapatkan pengutamaan. Penyelenggaraan upaya kesehatan diutamakan pada upaya pencegahan (preventif) dan peningkatan
kesehatan
(promotif),
tanpa
mengabaikan
upaya
pengobatan (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif). Untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada masyarakat
masih
diperlukan
penyesuaian
perkembangan
ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan melalui pengembangan sarana, prasarana dan jaringan sistem informasi kesehatan. Di samping itu pemenuhan pelayanan kesehatan dasar kuratif termasuk layanan kesehatan rujukan bagi seluruh masyarakat yang didukung dengan kemudahan akses baik jarak maupun pembiayaan, mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk meningkatkan kualitas manusia yang sehat dan mengurangi angka kesakitan.
3. Meningkatkan pengembangan dan kesehatan yang merata dan bermutu.
pemberdayaan
SDM
Pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat tidak akan terwujud apabila tidak didukung oleh sumber daya manusia kesehatan yang mencukupi jumlahnya, dan professional, yaitu sumber daya manusia kesehatan yang mengikuti perkembangan IPTEK, menerapkan nilai-nilai moral dan etika profesi yang tinggi. Oleh sebab itu, pemenuhan SDM kesehatan yang mencukupi dalam jumlah, jenis dan kualitasnya, serta terdistribusi secara efektif sesuai dengan kepentingan masyarakat secara adil utamanya
di
daerah
sulit/terpencil
dalam
upaya
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
pemerataan 4
Dinas Kesehatan Kota Dumai keterjangkauan
pelayanan
kesehatan
masyarakat
masih
perlu
ditingkatkan.
4. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan, berdayaguna dan berhasilguna untuk memantapkan desentralisasi kesehatan yang bertanggungjawab. Meningkatkan manajemen kesehatan dengan fokus pada pembenahan perencanaan kebijakan, pembiayaan dengan dukungan data dan informasi yang lengkap, akurat dan mutakhir dan Sistem Informasi Kesehatan online yang berbasis fasilitas dan terintegrasi, serta memantapkan pelaksanaan Sistem Kesehatan Kota (SKK). Disadari bahwa alokasi dana pembangunan di daerah lebih memprioritaskan pada pembangunan fisik termasuk infrastruktur maupun pembangunan perekonomian.
Pembiayaan
pembangunan
di
sektor
kesehatan
umumnya kurang mendapatkan alokasi dana yang memadai. Hal ini dikarenakan hasil dan dampak dari pembangunan kesehatan tidak dapat diukur secara kasat mata dalam kurun waktu yang relatif singkat. Untuk itu sangat dibutuhkan dukungan politis dan pembiayaan kesehatan dari pemerintah
daerah,
lintas
sektor
dan
swasta
khususnya
biaya
operasional upaya pelayanan kesehatan masyarakat (Public Good), seperti Pemberantasan Penyakit Menular, Kesehatan Lingkungan dan Pelayanan Kesehatan Keluarga, Ibu dan Anak.
5.4. PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN Berdasarkan visi, misi, tujuan, strategi dan sasaran strategis sebagaimana diuraikan dalam bab-bab sebelumnya, maka disusunlah program-program Dinas Kesehatan Kota Dumai untuk kurun waktu 2011-2015. Programprogram Dinas Kesehatan (program urusan wajib) 2011-2015 disusun dengan mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang terdiri dari : Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
5
Dinas Kesehatan Kota Dumai 1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat 3. Program Pengawasan Obat dan Makanan 4. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 5. Program Perbaikan Gizi Masyarakat 6. Program Pengembangan Lingkungan Sehat 7. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 8. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 9. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya 10. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita 11. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
5.5. REVISI RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2013 Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai untuk tahun 2013 masih di prioritaskan pada 4 issue strategis yakni: 1. Pencapaian target Millenium Development Goals (MDG’s) tahun 2015 dan pencapaian target Indikator Kinerja Utama Kesehatan Masih diprioritaskan pada program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yakni penurunan Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Balita dan Angka Kematian Ibu; program gizi yakni penurunan gizi buruk dan gizi kurang pada balita; program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yakni pencegahan dan pengendalian penyakit malaria, TB Paru, DBD dan HIV/AIDS; serta program kesehatan lingkungan. 2. Peningkatan keterjangkauan pemerataan dan mutu pelayanan Masih diprioritaskan pada program DTPK yakni peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat di daerah sulit, pembangunan dan rehabilitasi puskesmas dan jaringannya (puskesmas pembantu dan poskeskel), dan pengadaan
peralatan
kesehatan
(medis
dan
non
medis) untuk
puskesmas dan jaringannya (puskesmas pembantu dan poskeskel)
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
6
Dinas Kesehatan Kota Dumai 3. Peningkatan dan pemerataan Sumber Daya Kesehatan Pemerataan penempatan tenaga kesehatan di sarana pelayanan kesehatan terutama di daerah sulit seperti penempatan bidan PTT dan perawat PTT. 4. Pengentasan kemiskinan Pengentasan kemiskinan dilaksanakan melalui program Jampersal, Jamkesmas, perbaikan gizi masyarakat (pemberian PMT balita dan bumil resti masyarakat miskin), pengobatan gratis (jamkesko) di puskesmas sunatan massal untuk masyarakat miskin dan pemberian kaca mata gratis untuk masyarakat miskin.
Rencana Sasaran, Indikator Kinerja dan Target Tahun 2013 adalah sebagai berikut :
Sasaran
No 1.
Uraian Menurunnya Mortalitas
-
2.
Menurunnya Morbiditas
-
3.
Meningkatnya Status Gizi
-
Indikator Kinerja Angka Kematian Bayi per 1.000 Kelahiran Hidup Angka Kematian Balita per 1.000 Kelahiran Hidup Angka Kematian Ibu Melahirkan per 100.000 Kelahiran Hidup Angka Harapan Hidup Waktu Lahir Angka Kesakitan Malaria per 1.000 penduduk Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA + Prevalensi Penderita HIV Terhadap Penduduk Beresiko Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per 100.000 penduduk Persentase Balita dengan Gizi Buruk Persentase Balita dengan Gizi Kurang
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
Target < 23 < 32 155 71,6 thn 3 87% < 1% 60
< 3%
< 7%
7
Dinas Kesehatan Kota Dumai Dengan mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, maka program rutin dan program urusan wajib pembangunan kesehatan yang direncanakan untuk dilaksanakan pada tahun 2013 adalah sebagai berikut:
Program Rutin: 1. Program pelayanan administrasi perkantoran 2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 3. Program peningkatan disiplin aparatur 4. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Program Urusan Wajib: 1. Program obat dan perbekalan kesehatan Kegiatan: - Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan 2. Program upaya kesehatan masyarakat
Kegiatan: - Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya - Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya - Peningkatan Kesehatan Masyarakat - Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan - Peningkatan pelayanan kesehatan anak sekolah - Peningkatan pelayanan kesehatan khusus - Peningkatan pelayanan kesehatan - Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan dan rumah sakit 3. Program pengawasan obat dan makanan
Kegiatan: - Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
8
Dinas Kesehatan Kota Dumai 4. Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
Kegiatan: - Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat - Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Bersih dan Sehat - Peringatan Hari Kesehatan Nasional - Peningkatan sumber daya manusia bidang kesehatan 5. Program perbaikan gizi masyarakat
Kegiatan: - Pemberian tambahan makanan dan vitamin Penanggulanggan KEP, anemia gizi besi, GAKY, kurang Vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya 6. Program pengembangan lingkungan sehat
Kegiatan: - Pengkajian pengembangan lingkungan sehat 7. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
Kegiatan: - Penyemprotan/fogging sarang nyamuk - Pengadaan alat fogging dan bahan-bahan fogging - Pengadaan vaksin penyakit menular - Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah - Pelayanan pencegahan dan penanggulanggan penyakit menular - Peningkatan imunisasi - Peningkatan surveilance epidemiologi dan penanggulangan wabah 8. Program standarisasi pelayanan kesehatan
Kegiatan: - Penyusunan standar kesehatan - Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan - Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan kesehatan - Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan - Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Dumai Kota - Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Dumai Barat - Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Bukit Kapur Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
9
Dinas Kesehatan Kota Dumai - Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Sungai Sembilan - Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Medang Kampai - Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Bumi Ayu - Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Bukit Timah - Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Jaya Mukti - Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Purnama - Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal puskesmas Dumai Kota - Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal puskesmas Dumai Barat - Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal puskesmas Bukit Kapur - Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal puskesmas Sungai Sembilan - Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal puskesmas Medang Kampai - Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal puskesmas Bumi Ayu - Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal puskesmas Bukit Timah - Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal puskesmas Jaya Mukti - Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal puskesmas Purnama 9. Program pengadaan,peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya Kegiatan: - Pembangunan puskesmas pembantu (poskeskel) - Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas - Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas perairan - Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana puskesmas keliling - Rehabilitasi sedang/berat puskesmas - Rehabilitasi sedang/berat puskesmas pembantu - Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 10. Program pendidikan dan perawatan anak balita
Kegiatan: - Penyuluhan kesehatan anak balita - Pelatihan dan pendidikan perawatan anak balita Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
10
Dinas Kesehatan Kota Dumai 11. Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
Kegiatan: - Pelayanan kesehatan Pada tahun 2013 usulan Rancangan APBD Kota Dumai untuk Dinas Kesehatan Kota Dumai khususnya Belanja Langsung adalah sebesar 22.833.577.920. Dari total anggaran Belanja Langsung tersebut sebesar Rp 20.004.532.920 atau 87,61% dialokasikan untuk program urusan wajib. Uraian alokasi anggaran berdasarkan program rutin dan urusan wajib tahun 2013 adalah sebagai berikut:
Tabel 5 Alokasi Anggaran Berdasarkan Program Rutin dan Urusan Wajib Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013 No
Uraian Program
Usulan Anggaran
1
2
3
A
PROGRAM RUTIN
1 2
Program pelayanan administrasi perkantoran Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
2.829.045.000
3 4
Program peningkatan disiplin aparatur Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
B
PROGRAM URUSAN WAJIB
1
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
1.921.200.000
2
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
3.778.572.950
3
Program Pengawasan Obat dan Makanan
104.864.000
4
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Kesehatan
631.320.350
5
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
775.556.100
6 7
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
8 9
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
10
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
11
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
1.707.045.000 988.683.000 5.250.000 128.067.000 20.004.532.920
711.639.800
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
3.464.547.470 4.376.426.850 dan
TOTAL
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
3.991.530.000 78.170.400 170.705.000 22.833.577.920
11
Dinas Kesehatan Kota Dumai
BAB VI PENUTUP Menyadari
bahwa
banyak
faktor
yang
mempengaruhi
penyelenggaraan
pembangunan di bidang kesehatan, maka dalam pelaksanaan Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013 ini perlu dukungan politis dari pemerintah daerah, Lintas Sektoral, Peran Serta Masyarakat dan Pihak Swasta. Kerja sama lintas sektoral sangat penting, karena sebagian dari masalah kesehatan merupakan masalah yang komplek dan terintergrasi yang tidak terlepas dari berbagai kebijaksanaan Nasional, Pemerintah Daerah dan sektor lain, sehingga upaya pemecahannya harus secara strategis melibatkan sektor terkait.
Pengalaman menunjukkan kerja sama lintas sektor dalam pembangunan kesehatan belum membuahkan hasil yang optimal. Untuk itu diperlukan upaya yang lebih intensif dalam menggali sumber daya dan pendanaan baik melalui Anggaran Pemerintah Kota, Swasta, Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM ) dan Peran Serta Masyarakat. Melalui Dukungan berbagai pihak diharapkan Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kota Dumai ini dapat terlaksana sesuai dengan yang direncanakan, Amin.
LA DINAS KESEHATAN KOTA DUMAI
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013
1
RENCANA ALOKASI ANGGARAN PROGRAM URUSAN WAJIB DINAS KESEHATAN KOTA DUMAI TAHUN 2013 NO 1
URAIAN PROGRAM/KEGIATAN 2
JUMLAH ANGGARAN 3
1
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
1.921.200.000 1.921.200.000
2
Program Upaya Kesehatan Masyarakat Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya Peningkatan kesehatan masyarakat Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan Peningkatan pelayanan kesehatan khusus Peningkatan pelayanan kesehatan Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan dan rumah sakit
3.778.572.950 131.599.050 708.972.000 761.484.000 336.090.000 96.035.300 1.598.052.500 146.340.100
3
Program Pengawasan Obat dan Makanan Peningkatan pengawasan makanan keamanan pangan dan bahan berbahaya
104.864.000 104.864.000
4
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat Peringatan Hari Kesehatan Nasional Peningkatan sumber daya manusia bidang kesehatan
631.320.350 233.402.000 306.242.700 33.225.650 58.450.000
5
Program Perbaikan gizi Masyarakat Pemberian tambahan makanan dan vitamin Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium (GAKY)
775.556.100 275.715.000 499.841.100
6
Program Pengembangan Lingkungan Sehat Pengkajian pengembangan lingkungan sehat
711.639.800 711.639.800
7
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Penyemprotan/fogging sarang nyamuk Pengadaan alat fogging dan bahan-bahan fogging Pengadaan vaksin penyakit menular Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular Peningkatan imunisasi Peningkatan surveillance epidemiologi dan penanggulangan wabah
3.464.547.470 889.226.200 337.500.000 100.240.000 173.840.500 1.583.458.000 167.214.750 213.068.020
8
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Penyusunan standar kesehatan Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan kesehatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas Dumai Kota Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas Dumai Barat Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas Bukit Kapur Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas Sungai Sembilan Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas Medang Kampai Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas Bumi Ayu Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas Bukit Timah Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas Jaya Mukti Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas Purnama Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Dumai Kota
4.376.426.850 70.000.000 57.040.000 140.260.000 77.700.000 433.392.500 278.257.300 533.849.460 528.245.530 300.328.100 208.739.155 142.201.040 216.195.790 169.373.600 93.596.000
Page 1 of 4
NO
URAIAN PROGRAM/KEGIATAN 2 1 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Dumai Barat Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Bukit Kapaur Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Sungai Sembilan Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Medang Kampai Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Bumi Ayu Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Bukit Timah Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Jaya Mukti Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Purnama 9
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya Pembangunan puskesmas pembantu Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas perairan Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana puskesmas keliling Rehabilitasi sedang/berat puskesmas Rehabilitasi sedang/berat puskesmas pembantu Monitoring, evaluasi dan pelaporan
10 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
JUMLAH ANGGARAN 3 62.960.250 330.529.500 287.085.875 94.961.250 101.927.500 51.113.500 117.185.000 81.485.500 3.991.530.000 483.300.000 698.270.000 350.000.000 159.600.000 987.000.000 1.281.010.000 32.350.000 78.170.400 13.900.000 64.270.400
Penyuluhan kesehatan anak balita Pelatihan dan pendidikan perawatan anak balita 11 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
170.705.000 170.705.000
Pelayanan kesehatan JUMLAH
KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA DUMAI
Marjoko Santoso, SKM, M.Si Pembina
Page 2 of 4
20.004.532.920
TABEL T-VI.C.6 REKAPITULASI HASIL EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD SAMPAI DENGAN TAHUN 2013 KOTA DUMAI Nama SKPD : Dinas Kesehatan Kota Dumai
Kode
Urusan/bidang urusan pemerintahan daerah dan program/kegiatan
1
3
2
1
WAJIB
1 02
Kesehatan
1 02 15
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
1 02 15 01 Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan 1 02 16
Indikator Kinerja Program (outcome)/Kegiatan (Output)
Menurunnya Mortalitas
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
- Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup
- Angka kematian balita per 1.000 kelahiran hidup
Target dan Realisasi Kinerja Hasil Realisasi Target Target Target Capaian Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan SKPD Program/ Tahun 2012 Kinerja Renstra Program dan Kegiatan SKPD Tahun Keluaran Renja SKPD Tingkat 2015 Kegiatan s/d th Target Realisasi Realisasi Tahun 2013 2011 (%)
Perkiraan Realisasi Capaian Target Program/Kegiatan Renstra SKPD s/d Tahun 2013 Realisasi Capaian
Tingkat Capaian
4
5
6
7
8
9
10
11
≤ 23
10,49
< 23
11,09
100
< 23
11
100
≤ 32
13,36
< 32
13,90
100
< 32
13
100
102
172,41
185
84,26
100
155
155
100
72
71,33
71,3
71,33
100
71,6
71,3
100
1
2,27
4
2,41
100
3
2,4
100
88
86,32
86
89,10
100
87
87
100
<1
0,58
<1
0,75
100
<1
0,75
100
51
60,89
65
33,95
100
60
35
100
1 02 16 01 Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan
1 02 16 03 jaringannya
- Angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup
1 02 16 09 Peningkatan Kesehatan Masyarakat 1 02 16 12 Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan
- Angka harapan hidup waktu lahir
1 02 16 17 Peningkatan pelayanan kesehatan khusus 1 02 16 18 Peningkatan pelayanan kesehatan 1 02 16 19 Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan dan rumah sakit 1 02 17
Menurunnya Morbiditas
Program Pengawasan Obat dan Makanan
- Angka kesakitan malaria per 1.000 penduduk
- Persentase angka kesembuhan penderita TB Paru BTA +
1 02 17 02 Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya 1 02 19
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Kesehatan
-
Menurunnya prevalensi penderita HIV terhadap penduduk beresiko
-
Angka kesakitan demam berdarah (DBD) per 100.000 penduduk
1 02 19 01 Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat 1 02 19 02 Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Bersih dan Sehat 1 02 19 06 Peringatan Hari Kesehatan Nasional 1 02 19 07 Peningkatan Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan 1 02 20
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
1 02 20 02 Pemberian tambahan makanan dan vitamin Penanggulanggan KEP, anemia gizi besi, GAKY, kurang Vitamin A dan
1 02 20 03 kekurangan zat gizi mikro lainnya 1 02 21
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
1 02 21 01 Pengkajian pengembangan lingkungan sehat 1 02 22
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
1 02 22 01 Penyemprotan/fogging sarang nyamuk 1 02 22 02 Pengadaan alat fogging dan bahan-bahan foging 1 02 22 03 Pengadaan vaksin penyakit menular 1 02 22 04 Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah 1 02 22 05 Pelayanan pencegahan dan penanggulanggan penyakit menular 1 02 22 08 Peningkatan imunisasi
Meningkatnya Status Gizi
- Persentase balita dengan gizi buruk
<3
0
<3
0
100
<3
0
100
- Persentase balita dengan gizi kurang
<7
0,20
<7
0,42
100
<7
1
100
Catatan
12
1 02 22 09 Peningkatan surveilance epidemiologi dan penanggulangan wabah 1 02 23
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
1 02 23 01 Penyusunan standar kesehatan 1 02 23 02 Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan 1 02 23 03 Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan kesehatan 1 02 23 06 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 1 02 23 07 Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Dumai Timur 1 02 23 08 Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Dumai Barat 1 02 23 09 Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Bukit Kapur 1 02 23 10 Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Sungai Sembilan 1 02 23 11 Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Medang Kampai 1 02 23 12 Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Bumi Ayu 1 02 23 13 Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Bukit Timah 1 02 23 14 Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Jaya Mukti 1 02 23 15 Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Purnama 1 02 23 17 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Dumai Kota 1 02 23 18 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Dumai Barat 1 02 23 19 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Bukit Kapur 1 02 23 20 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Sungai Sembilan 1 02 23 21 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Medang Kampai 1 02 23 22 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Bumi Ayu 1 02 23 23 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Bukit Timah 1 02 23 24 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Jaya Mukti 1 02 23 25 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Purnama 1 02 25
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
1 02 25 02 Pembangunan puskesmas pembantu 1 02 25 06 Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas 1 02 25 08 Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas perairan 1 02 25 16 Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana puskesmas keliling 1 02 25 19 Rehabilitasi sedang/berat puskesmas 1 02 25 20 Rehabilitasi sedang/berat puskesmas pembantu 1 02 25 22 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 1 02 29
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
1 02 29 01 Penyuluhan kesehatan anak balita 1 02 29 04 Pelatihan dan pendidikan perawatan anak balita 1 02 30
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
1 02 30 06 Pelayanan kesehatan
TABEL T.VI.C.1 PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN DINAS KESEHATAN KOTA DUMAI TAHUN 2011 No 1 I SPM KESEHATAN Menurunnya Mortalitas
Indikator
SPM/ Standar Nasional
IKK (PP 6/08)
2
3
4
Target Renstra SKPD
Realisasi Pencapaian
Tahun 2011 5
Tahun 2012 6
Tahun 2013 7
Tahun 2014 8
Tahun 2011 9
Tahun 2012 10
Proyeksi Tahun 2013 11
Tahun 2014 12
1. Menurunnya Angka Kematian Bayi (per 1.000 Kelahiran Hidup)
< 23
< 23
< 23
< 23
< 23
10,49
< 23
< 23
2. Menurunnya Angka Kematian Balita (per 1.000 Kelahiran Hidup)
< 32
< 32
< 32
< 32
< 32
13,36
< 32
< 32
3. Menurunnya Angka Kematian Ibu Melahirkan (per 100.000 Kelahiran Hidup)
102
200
185
155
118
172,41
155
118
72 tahun
71 tahun 71,3 tahun 71,6 tahun 72 tahun 71,3 tahun
71,6 tahun 72 tahun
Menurunnya Morbiditas 1. Menurunnya Angka Kesakitan Malaria (per 1.000 penduduk)
1
5
4
3
2
2,27
3
2
2. Meningkatnya Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA +
88%
86%
86%
87%
87%
86,32%
87%
87%
< 0,5%
< 1%
< 1%
< 1%
< 1%
0,58%
< 1%
< 1%
51
70
65
60
55
60,89
60
55
1. Menurunnya Persentase Balita dengan Gizi Buruk
3,60%
< 3%
< 3%
< 3%
< 3%
0
< 3%
< 3%
2. Menurunnya Persentase Balita dengan Gizi kurang
< 11,9%
< 7%
< 7%
< 7%
< 7%
0,20%
< 7%
< 7%
80%
80%
80%
80%
80%
100%
80%
80%
2. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
90%
90%
90%
90%
90%
92,12%
90%
90%
3. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
100%
100%
100%
100%
100%
81,82%
100%
100%
4. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
5. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA (+)
90%
55%
60%
70%
80%
72,90%
70%
80%
6. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
7. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
100%
50%
60%
70%
80%
45,31%
70%
80%
8. Cakupan kunjungan bayi
90%
90%
90%
90%
90%
90,65%
90%
90%
3. Menurunnya Prevalensi Penderita HIV Terhadap Penduduk Beresiko 4. Menurunnya Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) (per 100.000 penduduk) Meningkatnya Status Gizi
II INDIKATOR KINERJA KUNCI (PP-6/2008) 1. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
13
Masih Dalam Proses Pelaksanaan
4. Meningkatnya Angka Harapan Hidup Waktu Lahir
Catatan Analisis
TABEL T-VI.C.6 REKAPITULASI HASIL EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD SAMPAI DENGAN TAHUN 2013 KOTA DUMAI Nama SKPD : Dinas Kesehatan Kota Dumai
Kode
Urusan/bidang urusan pemerintahan daerah dan program/kegiatan
1
3
WAJIB
1 02
Kesehatan
1 02 15
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
1 02 15 01 Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
Menurunnya
Perkiraan Realisasi Capaian Target Program/Kegiatan Renstra SKPD s/d Tahun 2013 Realisasi Capaian
Tingkat Capaian
4
5
6
7
8
9
10
11
≤ 23
10,49
< 23
11,09
100
< 23
11
100
- Angka kematian balita per 1.000 kelahiran hidup
≤ 32
13,36
< 32
13,90
100
< 32
13
100
- Angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup
102
172,41
185
84,26
100
155
155
100
72
71,33
71,3
71,33
100
71,6
71,3
100
1
2,27
4
2,41
100
3
2,4
100
88
86,32
86
89,10
100
87
87
100
<1
0,58
<1
0,75
100
<1
0,75
100
51
60,89
65
33,95
100
60
35
100
2
1
1 02 16
Indikator Kinerja Program (outcome)/Kegiatan (Output)
Target dan Realisasi Kinerja Hasil Realisasi Target Target Target Capaian Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan SKPD Program/ Tahun 2012 Kinerja Renstra Program dan Kegiatan SKPD Tahun Keluaran Renja SKPD Tingkat 2015 Kegiatan s/d th Target Realisasi Realisasi Tahun 2013 2011 (%)
- Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup
Mortalitas
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
1 02 16 01 Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan
1 02 16 03 jaringannya
1 02 16 09 Peningkatan Kesehatan Masyarakat 1 02 16 12 Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan
- Angka harapan hidup waktu lahir
1 02 16 17 Peningkatan pelayanan kesehatan khusus 1 02 16 18 Peningkatan pelayanan kesehatan
Menurunnya
1 02 16 19 Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan dan rumah sakit
Morbiditas
1 02 17
Program Pengawasan Obat dan Makanan
- Angka kesakitan malaria per 1.000 penduduk
- Persentase angka kesembuhan penderita TB Paru BTA +
1 02 17 02 Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya 1 02 19 1
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Kesehatan
-
Menurunnya prevalensi penderita HIV terhadap penduduk beresiko
-
Angka kesakitan demam berdarah (DBD) per 100.000 penduduk
02 19 01 Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat
1 02 19 02 Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Bersih dan Sehat 1 02 19 06 Peringatan Hari Kesehatan Nasional 1 02 19 07 Peningkatan Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan
Meningkatnya
- Persentase balita dengan gizi buruk
<3
0
<3
0
100
<3
0
100
1 02 20
Status Gizi
- Persentase balita dengan gizi kurang
<7
0,20
<7
0,42
100
<7
1
100
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
1 02 20 02 Pemberian tambahan makanan dan vitamin Penanggulanggan KEP, anemia gizi besi, GAKY, kurang Vitamin A dan kekurangan
1 02 20 03 zat gizi mikro lainnya 1 02 21
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
1 02 21 01 Pengkajian pengembangan lingkungan sehat 1 02 22
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
1 02 22 01 Penyemprotan/fogging sarang nyamuk 1 02 22 02 Pengadaan alat fogging dan bahan-bahan foging 1 02 22 03 Pengadaan vaksin penyakit menular 1 02 22 04 Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah 1 02 22 05 Pelayanan pencegahan dan penanggulanggan penyakit menular 1 02 22 08 Peningkatan imunisasi 1 02 22 09 Peningkatan surveilance epidemiologi dan penanggulangan wabah
Catatan
12
Kode
1 02 23
Urusan/bidang urusan pemerintahan daerah dan program/kegiatan
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
1 02 23 01 Penyusunan standar kesehatan 1 02 23 02 Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan 1 02 23 03 Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan kesehatan 1 02 23 06 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 1 02 23 07 Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Dumai Timur 1 02 23 08 Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Dumai Barat 1 02 23 09 Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Bukit Kapur 1 02 23 10 Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Sungai Sembilan 1 02 23 11 Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Medang Kampai 1 02 23 12 Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Bumi Ayu 1 02 23 13 Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Bukit Timah 1 02 23 14 Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Jaya Mukti 1 02 23 15 Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Purnama 1 02 23 17 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Dumai Kota 1 02 23 18 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Dumai Barat 1 02 23 19 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Bukit Kapur 1 02 23 20 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Sungai Sembilan 1 02 23 21 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Medang Kampai 1 02 23 22 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Bumi Ayu 1 02 23 23 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Bukit Timah 1 02 23 24 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Jaya Mukti 1 02 23 25 Peningkatan pelayanan jamkesmas dan jampersal Puskesmas Purnama 1 02 25
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
1 02 25 02 Pembangunan puskesmas pembantu 1 02 25 06 Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas 1 02 25 08 Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas perairan 1 02 25 16 Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana puskesmas keliling 1 02 25 19 Rehabilitasi sedang/berat puskesmas 1 02 25 20 Rehabilitasi sedang/berat puskesmas pembantu 1 02 25 22 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 1 02 29
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
1 02 29 01 Penyuluhan kesehatan anak balita 1 02 29 04 Pelatihan dan pendidikan perawatan anak balita 1 02 30
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
1 02 30 06 Pelayanan kesehatan
Indikator Kinerja Program (outcome)/Kegiatan (Output)
Target dan Realisasi Kinerja Hasil Realisasi Target Target Target Capaian Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan SKPD Program/ Tahun 2012 Kinerja Renstra Program dan Kegiatan SKPD Tahun Keluaran Renja SKPD Tingkat 2015 Kegiatan s/d th Tahun 2013 Target Realisasi Realisasi 2011 (%)
Perkiraan Realisasi Capaian Target Program/Kegiatan Renstra SKPD s/d Tahun 2013 Realisasi Capaian
Tingkat Capaian
Catatan
Revisi Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013 Nama SKPD : Dinas Kesehatan Kota Dumai Rencana Tahun 2013 Kode
Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program/Kegiatan Lokasi
Target Capaian Kinerja
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2014
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Catatan Penting
Target Capaian Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
PROGRAM dan KEGIATAN PADA SETIAP SKPD 02
01
001
02
01
001 002 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air & listrik
- Jumlah pemakaian listrik, telepon, air dalam 1 tahun
Kota Dumai
12 bulan
137.160.000
12 bulan
150.876.000
02
01
001 003 Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor
- Jumlah kegiatan penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor
Kota Dumai
1 kegiatan
115.025.000
1 kegiatan
126.527.500
02
01
001 006 Penyediaan jasa pemeliharaan & perizinan kendaraan dinas/operasional
- Jumlah kendaraan dinas/operasional yang terpelihara perizinannya dalam 1 tahun
Kota Dumai
6 unit
02
01
001 008 Penyediaan jasa kebersihan kantor
- Jumlah petugas jasa kebersihan kantor Dinas Kesehatan dan Puskesmas
Kota Dumai
20 orang
204.000.000
20 orang
224.400.000
02
01
001 010 Penyediaan alat tulis kantor
- Jumlah pemakaian alat tulis kantor dalam 1 tahun
Kota Dumai
12 bulan
260.602.250
12 bulan
286.662.475
02
01
001 011 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
- Jumlah barang cetakan dalam 1 tahun
Kota Dumai
15 jns cetakan
02
01
001 012 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
- Jumlah pemakaian komponen listrik dalam 1 tahun
Kota Dumai
12 bulan
4.608.000
12 bulan
5.068.800
02
01
001 014 Penyediaan peralatan rumah tangga
- Jumlah peralatan kebersihan dalam 1 tahun
Kota Dumai
12 bulan
7.229.750
12 bulan
7.952.725
02
01
001 015 Penyediaan bahan bacaan & peraturan perundang-undangan
- Jumlah pemakaian surat kabar dalam 1 tahun
Kota Dumai
12 bulan
34.440.000
12 bulan
37.884.000
02
01
001 017 Penyediaan makanan dan minuman
- Jumlah makan dan minum rapat selama 1 tahun - Jumlah makan dan minum tamu selama 1 tahun
Kota Dumai Kota Dumai
11 bulan 10 bulan
31.240.000
11 bulan 10 bulan
34.364.000
02
01
001 018 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
Kota Dumai
133 kali
571.114.500
133 kali
628.225.950
02
01
001 020 Penyediaan jasa tenaga keamanan kantor
- Jumlah rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah dalam 1 tahun - Jumlah tenaga keamanan kantor Dinas Kesehatan dan Puskesmas
Kota Dumai
21 orang
277.200.000
21 orang
304.920.000
02
01
002
02
01
002 003 Pembangunan gedung kantor
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.707.045.000
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
9.000.000
55.425.500
1.877.749.500
6 unit
15 jns cetakan
988.683.000
- Jumlah kegiatan pembangunan gedung kantor
Kota Dumai
1 paket
268.180.000
9.900.000
60.968.050
1.087.551.300
1 paket
294.998.000
Rencana Tahun 2013 Kode
Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program/Kegiatan Lokasi
Target Capaian Kinerja
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2014
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Catatan Penting
Target Capaian Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
02
01
002 007 Pengadaan perlengkapan gedung kantor
- Jumlah perlengkapan gedung kantor yang diadakan
Kota Dumai
4 item
39.500.000
4 item
43.450.000
02
01
002 009 Pengadaan peralatan gedung kantor
- Jumlah peralatan gedung kantor yang diadakan
Kota Dumai
6 item
371.250.000
6 item
408.375.000
02
01
002 010 Pengadaan mebeleur
- Jumlah meubeleur kantor yang diadakan
Kota Dumai
3 item
112.800.000
2 item
124.080.000
02
01
002 022 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
- Jumlah kegiatan pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
Kota Dumai
1 paket
47.806.000
1 paket
52.586.600
02
01
002 024 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/ operasional
- Jumlah kendaraan dinas opersional yang terpelihara
Kota Dumai
6 unit
105.597.000
6 unit
116.156.700
02
01
002 026 Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
- Jumlah AC yang terpelihara dalam 1 tahun
Kota Dumai
33 AC
17.600.000
33 AC
19.360.000
02
01
002 028 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
- Jumlah peralatan gedung kantor yang terpelihara dalam 1 tahunKota Dumai
99 kali
25.950.000
120 kali
28.545.000
02 02
01 01
Program Peningkatan Disiplin Aparatur 003 003 003 Pengadaan pakaian kerja lapangan
- Terlaksananya pengadaan pakaian kerja lapangan
15 stel
5.250.000 5.250.000
510 stel
5.775.000 178.500.000
02
01
005
02
01
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 005 001 Pendidikan dan pelatihan formal
128.067.000 64.657.000
4 paket
140.873.700 71.122.700
02
01
005 007 Pembinaan mental dan fisik aparatur
4 orang
69.751.000
- Jumlah tenaga kesehatan yang mengikuti diklati formal -
Jumlah PNS berprestasi yang mendapat penghargaan Jumlah poskeskel yang dinilai Jumlah puskesmas yang dinilai Jumlah puskesmas yang dilakukan pembinaan kepegawaian
Dinkes
Kota Dumai Kota Kota Kota Kota
30 orang
Dumai 4 orang Dumai 18 poskeskel Dumai 9 pusk. Dumai 9 pusk.
TOTAL ANGGARAN PROGRAM dan KEGIATAN PADA SETIAP SKPD 02 02
01 01
02 02
01 01
02
01
URUSAN WAJIB 015 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 015 001 Pengadaan obat dan Perbekalan Kesehatan
Jumlah puskesmas yang diadakan obat dan bahan habis pakai
016 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 016 001 Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan Jumlah puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan jaringannya penduduk miskin 016 003 Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan Tersedianya peralatan kesehatan sesuai standar di puskesmas prasarana puskesmas dan jaringannya dan puskesmas pembantu Pengadaan peralatan medis di puskesmas lama Pengadaan peralatan medis di pustu & poskeskel Pengadaan peralatan medis di puskesmas baru Kayu Kapur
63.410.000
18 poskeskel
10 pkm 10 pkm 2.829.045.000
Kota Dumai
9 pkm
1.921.200.000 1.921.200.000 Prog.wajib tahunan
3.111.949.500
10 pkm
3.778.572.950 Kota Dumai
9 pkm
Kota Dumai 9 pkm 13 pustu
2.113.320.000 2.113.320.000
4.156.430.245
131.599.050
10 pkm
708.972.000
10 pkm 13 pustu
144.758.955 779.869.200
Rencana Tahun 2013 Kode
Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program/Kegiatan Lokasi
02
01
016 009 Peningkatan Kesehatan Masyarakat
02
01
016 012 Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan masalah Kesehatan
- Jumlah kegiatan pelatihan yang dilaksanakan untuk bidan - Jumlah bidan praktek swasta yang dibina - Jumlah supervisi PWS KIA yang dilaksanakan
Kota Dumai Kota Dumai Kota Dumai
02
01
016 017 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Khusus
- Jumlah sekolah yang dilakukan penjaringan kesehatan
Kota Dumai 229 sekolah
02
01
016 018 Peningkatan Pelayanan Kesehatan
-
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Kota Kota Kota Kota
Dumai 17 pesantren 37 BP Dumai Dumai 20 Batra 9 pkm Dumai
02
01
016 019 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan & Rumah Sakit
-
Jumlah rumah sakit yang dibina Jumlah sarana radiologi yang dibina Jumlah sarana kesehatan laboratorium yg dibina Jumlah pertemuan evaluasi Tim PONED & PONEK yang dilaksanakan
Kota Kota Kota Kota
Dumai Dumai Dumai Dumai
02 02
01 01
017 Program Pengawasan obat dan makanan 017 002 Peningkatan pengawasan keamananan pangan dan bahan berbahaya
Kota Kota Kota Kota
Dumai Dumai Dumai Dumai
02
01
02
01
02
01
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 019 001 Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat
Jumlah posyandu yang dibina
Target Capaian Kinerja
pesantren/panti asuhan yang dibina Balai Pengobatan yang dibina Batra yang dibina puskesmas yang dibina
-
Jumlah apotek yang dibina Jumlah toko obat yang dibina Jumlah IRTP yang dibina Jumlah toko makanan minuman & distributor yang dibina - Jumlah puskesmas yang dbina
Kota Dumai 186 posyndu
Kota Dumai
2 kegiatan 15 BPS 54 kali
3 RS 9 lab 8 radiologi 2 kali
20 30 35 30
buah buah buah buah
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Target Capaian Kinerja
837.632.400
336.090.000 Prog.wajib tahunan
2 kegiatan 15 BPS 54 kali
369.699.000
96.035.300 Prog.wajib
10 pkm
105.638.830
1.598.052.500 Prog.wajib 17 pesantren tahunan 37 BP 20 Batra 10 pkm 146.340.100 Prog.wajib tahunan
104.864.000 104.864.000 Prog.wajib tahunan
3 RS 9 lab 8 radiologi 2 kali
20 35 40 35
buah buah buah buah
Kota Dumai Kota Dumai
1 keg. 33 kel
Kota Dumai
4 kali
- Jumlah kelurahan yg dilakukan pembinaan rumah tangga ber PHBS 33 kel Kota Dumai ber PHBS - Jumlah penyuluhan NAPZA 36 kali Kota Dumai - Jumlah Sekolah yg melakukan PHBS Kota Dumai 38 sekolah
02
01
019 006 Peringatan Hari Kesehatan Nasional
- Terlaksananya kegiatan peringatan Hari Kesehatan Nasional
Kota Dumai
1 keg.
02
01
019 007 Peningkatan sumber daya manusia bidang kesehatan
- Jumlah nakes yang mendapat sosialisasi
Kota Dumai
50 orang
1.757.857.750
160.974.110
115.350.400 115.350.400
10 pkm 631.320.350
- Jumlah pertemuan desa siaga aktif - Jumlah kelurahan yang dilakukan pembinaan keluarahan siaga aktif - Terlaksananya penyiaran radio spot
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
761.484.000 Prog.wajib 186 posyndu tahunan
9 pkm
019
019 002 Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2014 Catatan Penting
233.402.000 Prog.wajib tahunan
694.452.385 1 keg. 33 kel
256.742.200
4 kali 306.242.700 Prog.wajib tahunan
33 kel
336.866.970
36 kali 38 sekolah 33.225.650 Keg .rutin tahunan 58.450.000
1 keg.
36.548.215
50 orang
64.295.000
Rencana Tahun 2013 Kode
02 02
02
01 01
01
Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegiatan
020 Program Perbaikan Gizi Masyarakat 020 002 Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin
020 003 Kegiatan Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya.
02 02
01 01
021 Program Pengembangan Lingkungan Sehat 021 001 Pengkajian pengembangan lingkungan sehat
02
01
022
02
01
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 022 001 Penyemprotan/fogging sarang nyamuk
Indikator Kinerja Program/Kegiatan Lokasi
-
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
vitamin A untuk bayi vitamin A untuk anak balita vitamin A untuk ibu nifas PMT balita gizi kurang/buruk vitamin untuk anak balita PMT bumil KEK
Kota Kota Kota Kota Kota Kota
Target Capaian Kinerja
Dumai 9.680 kapsul Dumai 72.600 kapsul Dumai 16.940 kapsul 720 kg Dumai Dumai 11.250 org 432 kg Dumai
- Jumlah kelurahan yang dilaksanakan pemantauan garam beryodium - Jumlah puskesmas yang dilakukan PWS gizi
Kota Dumai 33 kelurahan Kota Dumai
9 pkm
- Jumlah dokumen pengkajian yang dihasilkan
Kota Dumai
1 dokumen
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2014
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Catatan Penting
775.556.100 275.715.000 Prog.wajib tahunan
Target Capaian Kinerja
9.680 kapsul
Kota Dumai
28 kel.
Kota Dumai
200 fokus
02
01
022 002 Pengadaan alat fogging dan bahan-bahan fogging
Jumlah alat fogging yang diadakan
Kota Dumai
5 unit
02
01
022 003 Pengadaan vaksin penyakit menular
- Tersedianya vaksin anti rabies - Tersedianya rantai vaksin imunisasi rutin
Kota Dumai Kota Dumai
100 keur 9 pkm
02
01
022 004 Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah
- Terlaksananya pelayanan imunisasi anak sekolah - Terlaksananya pelayanan bulan imunisasi anak sekolah
Kota Dumai Kota Dumai
100 SD 100 SD
02
01
022 005 Pelayanan pencegahan & penanggulangan penyakit menular
-
Kota Kota Kota Kota Kota Kota Kota
02
01
022 008 Peningkatan imunisasi
- Terlaksananya pelayanan imunisasi bayi, ibu hamil, dan WUS
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
larvasidasi massal yang dilakukan PE DBD Larvasidasi Selektif yang dilaksanakan penemuan penderita BTA (+) penjaringan pneumonia balita MBS yang dilaksanakan kegiatan sosialisasi HIV/AIDS yang dilaksanakan kegiatan Sero Survey yang dilaksanakan
Dumai Dumai Dumai Dumai Dumai Dumai Dumai
Kota Dumai
3 kali 200 kasus 150 kasus 9 pkm 20 lokasi 2 kegiatan 1 kegiatan 9 pusk.
853.111.710 303.286.500
72.600 kapsul 16.940 kapsul
720 kg 11.250 org 432 kg 499.841.100 Prog.wajib 33 kelurahan tahunan 10 pkm
711.639.800 711.639.800 Prog.wajib
1 dokumen
3.464.547.470 - Terlaksananya fogging dengan ULV di kelurahan rawan DBD - Terlaksananya fogging fokus di lokasi kasus DBD
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
889.226.200 Prog.wajib tahunan
549.825.210
782.803.780 782.803.780 3.777.252.217
28 kel.
978.148.820
200 fokus 337.500.000
5 unit
337.500.000
100.240.000 Prog.wajib tahunan
100 keur 10 pkm
110.264.000
173.840.500 Prog.wajib tahunan
100 SD 100 SD
191.224.550
1.583.458.000 Prog.wajib tahunan
167.214.750 Prog.wajib tahunan
3 kali 200 kasus 150 kasus 10 pkm 20 lokasi 2 kegiatan 1 kegiatan 10 pkm
1.741.803.800
183.936.225
Rencana Tahun 2013 Kode
Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegiatan
02
01
022 009 Peningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan wabah
02 02
01 01
023 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 023 001 Penyusunan standar pelayanan kesehatan
Indikator Kinerja Program/Kegiatan Lokasi
Target Capaian Kinerja 350 jemah 350 jemah 5 kali
- Jumlah Calon Jemaah Haji yang diperiksa kesehatannya - Jumlah Calon Jemaah Haji yang divaksinasi influenza - Jumlah penyelidikan epidemiologi KLB
Kota Dumai Kota Dumai Kota Dumai
- Jumlah dokumen RKT yang dihasilkan - Jumlah dokumen Penilaian Kinerja (PK) yg dihasilkan - Jumlah dokumen Rencana Kinerja Dinas Kesehatan yang dihasilkan - jumlah dokumen musrenbang Dinas Kesehatan yang dihasilkan - Jumlah pertemuan sosialisasi program kesehatan
1 dokumen Dinkes Kota Dumai 1 dokumen 1 dokumen
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2014
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Catatan Penting
213.068.020 Prog.wajib tahunan
4.376.426.850 70.000.000 Keg. Rutin tahunan
Target Capaian Kinerja 350 jemah 350 jemah 5 kali
1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen
1 dokumen
1 dokumen
1 kegiatan
1 kegiatan
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif 234.374.822
4.814.069.535 77.000.000
02
01
023 002 Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan
- Jumlah dokumen RKA perubahan yang dihasilkan - Jumlah dokumen RKA yang dihasilkan - Jumlah pertemuan evaluasi pelaksanaan anggaran yang dilaksanakan
1 dokumen Dinkes Kota Dumai 1 dokumen 3 kali
57.040.000 Keg. Rutin tahunan
1 dokumen 1 dokumen 3 kali
62.744.000
02
01
023 003 Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan kesehatan
-
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
1 kegiatan Dinkes Kota Dumai 1 dokumen 1 dokumen 9 pusk. 3 RS
140.260.000 Prog.wajib tahunan
1 kegiatan 1 dokumen 1 dokumen 10 pusk. 3 RS
154.286.000
02
01
023 006 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
-
Jumlah dokumen Jumlah dokumen Jumlah dokumen Jumlah dokumen Jumlah dokumen yang dihasilkan
4 dokumen Dinkes Kota Dumai 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 2 dokumen
77.700.000 Keg. Rutin tahunan
02
01
023 007 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Puskesmas Dumai Kota
- Jumlah pasien jamkesko yang dilayani
Wilayah kerja
35.000 org
02
01
023 008 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Puskesmas Dumai Barat
- Jumlah pasien jamkesko yang dilayani
Wilayah kerja
02
01
023 009 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Puskesmas Bukit Kapur
- Jumlah pasien jamkesko yang dilayani
Wilayah kerja
023 010 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Puskesmas Sungai Sembilan
- Jumlah pasien jamkesko yang dilayani
023 011 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Puskesmas Medang Kampai
- Jumlah pasien jamkesko yang dilayani
02
02
01
01
pertemuan validasi data yang dilaksanakan dokumen profil kesehatan yang dihasilkan dokumen informasi ringkas yang dihasilkan puskesmas yang melaksanakan SIK rumah sakit yang melaksanakan SIK evaluasi SPM yg dihasilkan laporan kematian yang dihasilkan laporan tahunan yang dihasilkan LAKIP yang dihasilkan LPPD dan LKPJ Dinas Kesehatan
DK
DB
4 1 1 1 2
dokumen dokumen dokumen dokumen dokumen
85.470.000
433.392.500 Prog.wajib
35.000 org
476.731.750
26.000 org
278.257.300 Prog.wajib
26.000 org
306.083.030
30.934 org
533.849.460 Prog.wajib
30.934 org
587.234.406
44.743 org
528.245.530 Prog.wajib
44.743 org
581.070.083
22.500 org
300.328.100 Prog.wajib
22.500 org
330.360.910
BK Wilayah kerja
SS Wilayah kerja
MK
Rencana Tahun 2013 Kode
02
02
02
02
02
02
02
02
02
02
02
02
02
01
01
01
01
01
01
01
01
01
01
01
01
01
Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
023 012 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Puskesmas Bumi Ayu
- Jumlah pasien jamkesko yang dilayani
023 013 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Puskesmas Bukit Timah
- Jumlah pasien jamkesko yang dilayani
023 014 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Puskesmas Jayamukti
- Jumlah pasien jamkesko yang dilayani
023 015 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Puskesmas Purnama
- Jumlah pasien jamkesko yang dilayani
023 017 Peningkatan Pelayanan Jamkesmas dan Jampersal Puskesmas Dumai Kota
- Jumlah pasien yang dilayani
023 018 Peningkatan Pelayanan Jamkesmas dan Jampersal Puskesmas Dumai Barat
- Jumlah pasien yang dilayani
023 019 Peningkatan Pelayanan Jamkesmas dan Jampersal Puskesmas Bukit Kapur
- Jumlah pasien yang dilayani
023 020 Peningkatan Pelayanan Jamkesmas dan Jampersal Puskesmas Sungai Sembilan
- Jumlah pasien yang dilayani
023 021 Peningkatan Pelayanan Jamkesmas dan Jampersal Puskesmas Medang Kampai
- Jumlah pasien yang dilayani
023 022 Peningkatan Pelayanan Jamkesmas dan Jampersal Puskesmas Bumi Ayu
- Jumlah pasien yang dilayani
023 023 Peningkatan Pelayanan Jamkesmas dan Jampersal Puskesmas Bukit Timah
- Jumlah pasien yang dilayani
023 024 Peningkatan Pelayanan Jamkesmas dan Jampersal Puskesmas Jaya Mukti
- Jumlah pasien yang dilayani
023 025 Peningkatan Pelayanan Jamkesmas dan Jampersal Puskesmas Purnama
- Jumlah pasien yang dilayani
02
01
025
02
01
025 002 Pembangunan puskesmas pembantu
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2014 Catatan Penting
Lokasi
Target Capaian Kinerja
Wilayah kerja
23.000 org
208.739.155 Prog.wajib
23.000 org
229.613.071
8.500 org
142.201.040 Prog.wajib
8.500 org
156.421.144
28.700 org
216.195.790 Prog.wajib
28.700 org
237.815.369
20.000 org
169.373.600 Prog.wajib
20.000 org
186.310.960
2.945 org
93.596.000 Prog.wajib
2.945 org
102.955.600
2.939 org
62.960.250 Prog.wajib
2.939 org
69.256.275
1.153 org
330.529.500 Prog.wajib
1.153 org
363.582.450
629 org
287.085.875 Prog.wajib
629 org
315.794.463
256 org
94.961.250 Prog.wajib
256 org
104.457.375
5.225 org
101.927.500 Prog.wajib
5.225 org
112.120.250
400 org
51.113.500 Prog.wajib
400 org
56.224.850
2.848 org
117.185.000 Prog.wajib
2.848 org
128.903.500
872 org
81.485.500 Prog.wajib
872 org
89.634.050
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Target Capaian Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
BA Wilayah kerja
BT Wilayah kerja
JM Wilayah kerja PRM
Wilayah kerja
DK Wilayah kerja
DB Wilayah kerja
BK Wilayah kerja
SS Wilayah kerja
MK Wilayah kerja
BA Wilayah kerja
BT Wilayah kerja
JM Wilayah kerja PRM
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana & Prasarana Puskesmas/ Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
3.991.530.000
- Jumlah poskeskel & pustu yang dibangun
Kec. BK & SS
2 unit
483.300.000
4.005.683.000
4 unit
531.630.000
Rencana Tahun 2013 Kode
Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program/Kegiatan Lokasi
Target Capaian Kinerja 21 item
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2014
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Catatan Penting
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
02
01
025 006 Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas
- Tersedianya peralatan non kesehatan di puskesmas
9 pusk.
02
01
025 008 Pengadaan sarana & prasarana pusk. perairan
- Tersedianya puskesmas perairan
Pkm S. Sembilan
1 unit
350.000.000
02
01
025 016 Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana puskesmas keliling
- Jumlah puskesmas keliling yang dipelihara
Pkm se Kota Dumai
12 unit
159.600.000
12 unit
175.560.000
02
01
025 019 Rehabilitasi sedang/berat puskesmas
- Jumlah puskesmas yang rehabilitasi
Pkm se-Kota Dumai
7 pkm
987.000.000
9 pkm
1.085.700.000
02
01
025 020 Rehabilitasi sedang/berat puskesmas pembantu
- Jumlah puskesmas pembantu yang rehabilitasi
14 unit
1.281.010.000
-
14 unit
1.409.111.000
02
01
025 022 Monitoring, evaluasi dan pelaporan
- Jumlah kegiatan monitoring, evaluasi & pelaporan
32.350.000
-
1 kegiatan
02
01
029
02
01
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita 029 001 Penyuluhan kesehatan anak balita
02
01
029 004 Pelatihan dan pendidikan perawatan anak balita
02
01
030
02
01
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia 030 006 Pelayanan kesehatan
Pustu/ poskeskel seKota Dumai
Kota Dumai
1 kegiatan
698.270.000
Target Capaian Kinerja 10 pkm
78.170.400 - Jumlah poskeskel yg melakukan MTBS & MTBM
Kota Dumai
33 poskeskel
- Jumlah bidan yang mengikuti pelatihan BBLR - Jumlah bidan yg mengikuti pelatihan MTBS & MTBM - Jumlah bidan yg mengikuti pelatihan SDIDTK
Kota Dumai Kota Dumai Kota Dumai
20 org 20 org 20 org
13.900.000 64.270.400 Prog.wajib tahunan
Kota Dumai
9 pkm
170.705.000 Prog.wajib tahunan
35.585.000 85.987.440
1 kegiatan
15.290.000
20 org 20 org 20 org
70.697.440
170.705.000 - Jumlah puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan lansia
768.097.000
187.775.500 10 pkm
187.775.500
TOTAL ANGGARAN URUSAN WAJIB
20.004.532.920
21.586.236.212
TOTAL ANGGARAN PROGRAM dan KEGIATAN PADA SETIAP SKPD dan ANGGARAN URUSAN WAJIB
22.833.577.920
24.698.185.712
KETERANGAN = Usulan sudah diakomodir di APBD Dinas Kesehatan T.A. 2012 = Usulan musrenbang kecamatan 2012
Dumai, 09 April 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai
Rencana Tahun 2013 Kode
Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program/Kegiatan Lokasi
Target Capaian Kinerja
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2014
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Catatan Penting
Target Capaian Kinerja
= Usulan musrenbang kecamatan 2012 diusulkan melalui Budget Sharing APBD Kota Dumai dengan APBD Provinsi Riau 2013 = Diusulkan melalui Budget Sharing Provinsi Riau 2013
Marjoko Santoso, SKM, M.Si NIP 19630614 198803 1 001
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
No
Uraian Program
Usulan Anggaran
1
2
3
A
PROGRAM RUTIN
1 2 3 4
Program Program Program Program
B
PROGRAM URUSAN WAJIB
1
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
1.921.200.000
2
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
3.778.572.950
3
Program Pengawasan Obat dan Makanan
104.864.000
4
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Kesehatan
631.320.350
5
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
775.556.100
6 7
Program Pengembangan Lingkungan Sehat Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
3.464.547.470
8
Program Kesehatan Program Standarisasi Pengadaan, Pelayanan Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
4.376.426.850
9
2.829.045.000
pelayanan administrasi perkantoran peningkatan sarana dan prasarana aparatur peningkatan disiplin aparatur peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
10 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita 11 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia TOTAL
12,39
1.707.045.000 988.683.000 5.250.000 128.067.000 20.004.532.920
711.639.800
3.991.530.000 78.170.400 170.705.000 22.833.577.920
87,61