KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Tahunan merupakan Laporan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi pemerintah. Setiap instansi pemerintah, termasuk Pusat Penelitian Oseanografi (P2O LIPI), mempunyai kewajiban untuk membuat dokumen laporan kinerja (LKj), dalam upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan penganggaran yang berbasis kinerja. Dokumen LKj disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014, tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Pada tahun 2016 yang merupakan tahun kedua dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019, P2O LIPI beserta UPT binaannya melaksanakan berbagai kegiatan riset kelautan sekaligus kegiatan administratif penunjangnya guna menghasilkan berbagai rekomendasi, pertimbangan ilmiah kepada Pemerintah serta Karya Ilmiah yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan kelautan di Indonesia. Berpijak pada tugas pokok dan fungsi (TUPOKSI) yang diemban oleh P2O LIPI, Rencana Strategis (RENSTRA) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, serta berdasarkan Rencana Implementatif 2015-2019, maka P2O LIPI telah menetapkan empat arah kebijakan yaitu 1) penajaman kegiatan riset oseanografi, 2) revitalisasi peralatan penelitian, 3) peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dan penguatan jejaring pelaksanaan riset, 4) pembangunan stasiun penelitian kawasan barat Indonesia. Khusus terkait penajaman riset, P2O LIPI telah memiliki fokus kegiatan 2015-2019 antara lain: 1) keanekaragaman hayati dan potensi sumber daya laut, 2) kesehatan ekosistem laut, 3) pencemaran dan bioremediasi, 4) oseanografi dan perubahan iklim global, 5) budidaya dan bioprospeksi biota laut, 6) konservasi sumber daya laut, 7) bio industri laut. Masukan dan saran membangun dari semua pihak sangat diharapkan sebagai bahan penyempurnaan penyusunan laporan pada waktu yang akan datang. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Tim Perencanaan Monitoring dan Evaluasi (PME) Pusat Penelitian Oseanografi LIPI dan semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan Laporan Kinerja ini. Semoga dokumen LKj Tahun Anggaran 2016 ini dapat memberikan gambaran tentang capaian kinerja P2O LIPI, serta dapat dijadikan sebagai acuan dalam melaksanakan program kegiatan dimasa mendatang. Jakarta, Desember 2016 Kepala Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Dr. Dirhamsyah, MA NIP. 196112211981031001
1
RINGKASAN EKSEKUTIF Pusat Penelitian Oseanografi LIPI (P2O LIPI) sebagai instansi pemerintah memiliki tanggung jawab untuk melaporkan capaian kinerjanya pada tahun 2016. Dalam rangka memenuhi hal tersebut, P2O LIPI mendokumentasikan capaian kinerjanya dalam Laporan Kinerja (LKj) 2016 sebagai bentuk penjabaran dan manifestasi hasil kegiatan yang telah dilaksanakan oleh P2O LIPI selama tahun anggaran 2016. P2O LIPI telah menetapkan target capaian yang dijabarkan dalam dokumen Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2016 untuk kemudian dievaluasi dalam dokumen Capaian Kinerja Kegiatan baik secara bulanan maupun triwulanan. Terdapat 9 Sasaran Strategis LIPI yang ditetapkan untuk dapat dipenuhi pada akhir tahun anggaran 2015 yang terangkum dalam berbagai aktivitas kegiatan. Namun dari 9 Sasaran Strategis di LIPI, P2O LIPI hanya menetapkan target capaian 8 Sasaran Strategis sesuai dengan arahan Deputi Bidang Ilmu Kebumian LIPI. Secara kumulatif capaian kinerja P2O LIPI tahun 2016 mencapai 142% melebihi target yang telah ditetapkan 100%. Sebagian besar dari sasaran program kegiatan di P2O LIPI pada Tahun Anggaran 2016 telah tercapai sesuai dengan target yang ditetapkan pada rencana Penetapan Kinerja (PK) 2016. Namun ada beberapa target indikator kinerja kegiatan yang tidak tercapai realisasinya. Capaian-capaian lainnya secara lengkap disajikan pada Bab III bagian Akuntabilitas Kinerja 2016. Capaian publikasi internasional telah melebihi target yang ditetapkan, namun publikasi nasional hanya mencapai target sebesar 65.7%. Namun demikian secara total, capaian pada sasaran strategis pertama telah memenuhi target. Jumlah publikasi internasional pada tahun 2016 mencapai 21 publikasi dari target 10 publikasi, dimana lebih dari separuh diantaranya adalah publikasi KTI terindex Scopus atau Scimago. Jumlah sitasi peneliti LIPI mencapai 5044 sitasi dari target sebanyak 6614 (capaian 76,3%). Jumlah komoditi dari kegiatan technopark telah melampaui target yang ditetapkan (14 komoditi dari 9 target). Selanjutnya terdapat Usaha Kecil dan Menengah yang dibina di tahun 2016 sebanyak 21 unit. Kemudian secara umum pengguna jasa LIPI telah memenuhi target. Pengguna jasa ini meliputi jasa analisis sampel, identifikasi biota, maupun jasa sebagai narasumber dan mitra bestari pada jurnal ilmiah. Jumlah kerjasama dengan industri juga telah memenuhi target. Kerjasama dengan industri meliputi jasa penentuan kuota perdagangan biota laut yang dilakukan melalui tim CITES. Peran LIPI sebagai penyedia infrastruktur riset nasional juga telah terpenuhi. Hal ini dapat dilihat dari indikator kinerja berupa jumlah institusi eksternal yang memanfaatkan infrastruktur riset (terpenuhi 9 dari target 10) dan penambahan infrastruktur baru pada tahun 2016 sebanyak 60 unit berupa alat-alat laboratorium dan kapal Baruna Jaya VIII. Jumlah koleksi yang dimanfaatkan merupakan koleksi yang digunakan peneliti/akademisi berdasarkan logbook peminjaman spesimen. Tingginya minat akademisi terhadap spesimen biota laut tercermin dari tingginya pemanfaatan spesimen di Ruang 2
koleksi Rujukan. Koleksi yang dihasilkan P2O sebanyak 404 spesimen dan sisanya merupakan koleksi dari UPT pada tahun 2016. Sebanyak 26 koleksi disosialisasikan melalui pameran maupun media belajar pada kunjungan. Target luaran berupa konsep, paket teknologi atau model untuk sasaran strategis kelima ini sudah dapat dipenuhi, yaitu dihasilkannya produk benih teripang pasir dari UPT Loka Pengembangan Bioindustri Laut Mataram. Selain itu tahun 2016 ini, P2O berhasil membuat tiga (3) prototipe yaitu prototipe dari Laboratorium Produk Alam Laut berupa: a). 1 prototipe produk suplemen teripang Stichopus vastus dalam sediaan cair; b). 1 prototipe produk suplemen teripang S. vastus dalam sediaan jely padat (permen jely); dan c). 1 prototipe Produk teripang H. atra yang mempunyai aktifitas antibakteri dalam sediaan kapsul. Terkait target dan perencanaan, Pusat Penelitian Oseanografi perlu melakukan kajian pengukuran menyeluruh terhadap potensi, kemampuan organisasi dan sumber daya yang dimiliki. Kajian ini berguna dalam menetapkan target kinerja yang lebih realistis dan terarah. Keberadaan Kelompok Penelitian yang dimulai pada tahun 2015 dapat digunakan sebagai sarana penetapan target capaian misalnya dalam hal jumlah publikasi. Dengan kata lain, target capaian publikasi ilmiah perlu ditetapkan berdasarkan target capaian publikasi ilmiah kelompok penelitian mengingat budaya penelitian multi atau interdisipliner yang dikembangkan. Masing-masing peneliti yang tergabung dalam setiap kelompok penelitian diharapkan mampu mengukur kemampuan masing-masing sekaligus menetapkan target capaian individu. Demikian pula untuk masing-masing Pejabat Struktural harus memberikan capaian kinerja yang signifikan terhadap target yang ditetapkan oleh kantor P2O LIPI. Sistem pengendalian mandiri (auto-control system) lembaga perlu juga diterapkan terutama dalam rangka mengontrol dan mengevaluasi capaian kinerja (misalnya) setiap triwulan. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga arah kerja lembaga tetap pada koridor, tepat sasaran dan optimal dalam capaian.
3
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..................................................................................................................... RINGKASAN EKSEKUTIF......................................................................................................... DAFTAR ISI................................................................................................................................... PENDAHULUAN.......................................................................................................................... 1.1
Kondisi Umum Organisasi............................................................................................7
1.1
Permasalahan Utama/Isu Strategis..............................................................................10
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA...................................................................... 2.1
Umum.....................................................................................................................12
2.2 Rencana Strategis Tahun 2015-2019.............................................................................12 2.3 Kebijakan.......................................................................................................................13 2.4. Strategi...........................................................................................................................15 2.5 Program dan Kegiatan....................................................................................................17 A.
Penelitian Oseanografi.......................................................................................17
B.
Riset Unggulan LIPI..........................................................................................20
C.
Riset Prioritas Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian (IPK)..................21
D.
Program IPTEKDA...........................................................................................21
E.
Technopark........................................................................................................21
F.
Kegiatan PNBP..................................................................................................21
2.6
Penetapan Kinerja Tahun 2016...................................................................................23
AKUNTABILITAS KINERJA 2015........................................................................................... 3.1
Capaian Kinerja Organisasi....................................................................................24
3.1.1.
Akuntabilitas Kinerja....................................................................................24
3.1.2.
Analisis dan Evaluasi Kinerja Tahun 2015...................................................29
3.1.3 Analisis efektifitas dan efisiensi penggunaan sumber daya...............................39 3.1.4. Evaluasi Capaian Renstra 2015-2019...............................................................40 3.2.
Realisasi Anggaran.................................................................................................42
PENUTUP..................................................................................................................................... Lampiran...................................................................................................................................... Perjanjian Kinerja dan Capaian Kinerja Pusat Penelitian Oseanografi Tahun 2016............49 4
Daftar Publikasi P2O tahun 2015.........................................................................................55 Performa Ilmiah dan Finansial (http://koki.lipi.go.id)..........................................................65
5
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Kondisi Umum Organisasi
Pusat Penelitian Oseanografi LIPI (P2O LIPI) merupakan suatu instansi pemerintah yang memiliki tugas untuk melakukan penelitian di bidang kelautan, di seluruh wilayah perairan Indonesia. Pembentukan instansi P2O LIPI adalah berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (KEPPRES) No 103, tanggal 13 September 2001, serta Surat Keputusan (SK) Kepala Lembaga Pengetahuan Indonesia Nomor: 1151/M/2001, tanggal 5 Juni 2001. Selanjutnya, P2O LIPI merupakan satu satunya lembaga penelitian pemerintah yang merintis dan mengawali kegiatan penelitian laut di Indonesia, serta memiliki pengalaman yang sangat luas dalam mengungkapkan berbagai kekayaan, dan fenomena alam laut di sebagian besar kawasan perairan Indonesia. Oleh karena itu, sudah wajar apabila P2O LIPI memiliki sumberdaya manusia yang berpengalaman dan handal dibidang kelautan, serta memiliki sarana penelitian yang memadai untuk mengungkap fenomena dan misteri yang ada di perairan Indonesia. Melihat pentingnya kedudukan P2O LIPI sebagai lembaga penelitian pemerintah di bidang kelautan, maka lembaga ini memiliki tugas pokok dan fungsi yang dijabarkan sebagai berikut: a. Tugas Pokok Pusat Penelitian Oseanografi LIPI mempunyai tugas pokok antara lain:
Melaksanakan penelitian dan penyiapan kebijakan, Penyusunan pedoman; Pemberian bimbingan teknis; Penyusunan rencana program; Pelaksanaan penelitian bidang oseanografi; dan Evaluasi dan penyusunan laporan
b. Fungsi Adapun untuk melaksanakan tugas tersebut, maka P2O LIPI mempunyai fungsi antara lain: Penyiapan bahan perumusan kebijakan penelitian bidang oseanografi; Penyusunan pedoman, pembinaan dan pemberian bimbingan teknis penelitian bidang oseanografi; Penyusunan rencana, program dan pelaksanaan penelitian bidang oseanografi; Pemantauan pemanfaatan hasil penelitian bidang oseanografi; Pelayanan jasa ilmu pengetahuan dan teknologi bidang oseanografi; Evaluasi dan penyusunan laporan penelitian bidang oseanografi; 6
Pelaksanaan urusan tata usaha. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya di daerah, P2O LIPI didukung oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan stasiun penelitian lapangan (SPL) yang merupakan ujung tombak dari pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh puslit. UPT dan SPL yang berada di bawah naungan P2O LIPI antara lain: Balai Bioindustri Laut Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Loka Konservasi Biota Laut Tual, Maluku Tenggara. Loka Konservasi Biota Laut Bitung, Sulawesi Utara. Loka Konservasi Biota Laut Biak, Papua. Loka Pengembangan Kompetensi Sumberdaya Manusia Oseanografi Pulau Pari. Stasiun Penelitian Lapangan Ternate, Maluku Utara Pembentukan UPT-UPT tersebut di atas diatur tersendiri dengan Surat Keputusan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Masing-masing UPT dipimpin oleh seorang Kepala (Eselon IV). Khusus SPL Ternate, Maluku Utara sesuai dengan nota kesepahaman (MoU) antara PEMDA Maluku Utara dengan Kepala LIPI (PEMDA No. 119/06/KPMU-1/05 dan LIPI No. 02/KS/LIPI/2005). Struktur Organisasi P2O LIPI didukung oleh para pejabat struktural, pejabat fungsional peneliti dan fungsional non-peneliti. P2O LIPI dipimpin oleh seorang Kepala (Eselon II), dan membawahi tiga kepala bidang setingkat Eselon III yaitu: Kepala Bidang Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian, Kepala Bidang Sarana Penelitian, dan Kepala Bagian Tata Usaha. Informasi secara lebih rinci tentang struktur organisasi yang ada di Pusat Penelitian Oseanografi LIPI adalah sebagai berikut : 1.
Bidang Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian
Mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan dokumentasi, data dan hasil-hasil penelitian, hak kekayaan intelektual dan system informasiserta penyiapan penyusunan rencana strategis diseminasi, pelayanan jasa, implementasi, komersialisasi dan promosi hasil penelitian di bidang oseanografi. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian menyelenggarakan fungsi: Pengelolaan dokumentasi, data dan hasil-hasil penelitian, hak kekayaan intelektual dan sistem informasi; Penyiapan penyusunan bahan rencana strategis, diseminasi, pelayanan jasa, implementasi, komersialisasi dan promosi hasil penelitian. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Bidang Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian dibagi menjadi dua subbidang antara lain :
7
Subbidang Pengelolaan Hasil Penelitian, yang bertugas untuk melakukan pengelolaan dokumentasi, data dan hasil-hasil penelitian, hak kekayaan intelektual dan sistem informasi penelitian di bidang oseanografi. Subbidang Diseminasi dan Kerja Sama, yang bertugas untuk melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana strategis diseminasi, pelayanan jasa, implementasi, komersialisasi dan promosi hasil penelitian di bidang oseanografi. 2.
Bidang Sarana Penelitian
Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan, pengelolaan dan pemanfaatan, pengoperasian kapal penelitian, dan peralatan penelitian, laboratorium dan sarana lainnya, pemantauan dan evaluasi serta penyusunan laporan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Sarana Penelitian menyelenggarakan fungsi: Pelaksanaan urusan sarana teknis; dan Pelaksanaan urusan peralatan penelitian. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Bidang Sarana Penelitian dibagi menjadi dua subbidang antara lain : Subbidang Sarana Teknis, yang bertugas untuk melakukan pengoperasian, pemanfaatan, dan pemeliharaan kapal dan laboratorium penelitian. Subbidang Peralatan Penelitian, yang bertugas untuk Mempunyai tugas melakukan pengoperasian, pemanfaatan, pengembangan, dan pemeliharaan peralatan penelitian. 3.
Bagian Tata Usaha
Mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha. Dalam melaksanakan tugas tersebut Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi pelaksanaan urusan keuangan, pelaksanaan urusan kepegawaian dan pelaksanaan urusan umum. Struktur Bagian Tata Usaha P2O LIPI terdiri dari tiga sub bagian, yaitu sebagai berikut : Sub Bagian Kepegawaian, yang mempunyai tugas untuk melakukan urusan kepegawaian. Sub Bagian Keuangan, yang mempunyai tugas melakukan urusan keuangan. Sub Bagian Umum, mempunyai tugas melakukan urusan persuratan, kearsipan, pengelolaan perlengkapan, inventarisasi barang milik negara, dan rumah tangga. 4.
Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional di P2O LIPI mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari beberapa jabatan fungsional yang dibagi ke dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya. Masing-masing kelompok jabatan fungsional dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Pusat Penelitian Oseanografi LIPI. 8
Kelompok jabatan fungsional peneliti ditugaskan melaksanakan kegiatan penelitian dan pngembangan berdasarkan isu/topik utama yang akan diusung lima tahun kedepan, yang terdiri dari lima kelompok penelitian di tingkat puslit dan lima kelompok penelitian di UPT: 1.1
Keanekaragaman Hayati Laut dan Konservasi Potensi Sumberdaya dan Kesehatan Ekosistem laut Pencemaran dan Bioremediasi Oseanografi dan Perubahan Iklim Global Budidaya dan Bioprospeksi Biota Laut Bioindustri Laut (Mataram) Konservasi Biota Laut (Biak, Bitung, Tual) Pengembangan SDM Oseanografi (P Pari) Permasalahan Utama/Isu Strategis
Beberapa permasalahan utama yang dihadapi Pusat Penelitian Oseanografi LIPI sebagai lembaga penelitian di bidang kelautan adalah:
Informasi yang terbatas tentang potensi dan keanekaragaman hayati laut, Terjadinya penurunan stok sumberdaya laut, Perlunya pemanfaatan biodiversitas laut secara berkelanjutan, Terjadinya pencemaran dan penurunan kesehatan ekosistem laut, Perlunya mitigasi dan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan pengasaman air laut.
Berdasarkan panduan tersebut diatas, maka pada tahun 2016, P2O LIPI memfokuskan kegiatannya pada: budidaya jenis ekonomis penting (teripang, kerang mutiara dan lobster), kajian oseanografi perairan, kajian kesehatan perairan dan pencemaran, kajian terkait karbon biru dan perubahan iklim, konservasi dan pengembangan koleksi kultur mikroalga, pengembangan nutraseutikal dari teripang dengan evaluasi substansi anti-degenerative, serta pengembangan prototipe makanan kesehatan berbasis sumber daya laut. Selain itu, dalam rangka menunjang keberlanjutan P2O LIPI sebagai lembaga penelitian, maka P2O LIPI juga menyelenggarakan program-program administratif dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Beberapa program dan target terkait hal ini berupa tersedianya sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan; terwujudnya tata kelola organisasi yang baik (good corporate governance); terbinanya SDM; dan meningkatnya kualitas pengetahuan para peneliti.
9
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
2.1
Umum
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merupakan salah satu lembaga pemerintah lebih banyak berperan di dalam Peningkatan Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (P3 IPTEK). Salah satu bidang strategis yang tercantum di dalam prioritas utama tersebut adalah Ilmu Pengetahuan Alam, yang di dalamnya terdapat Penelitian kelautan/oseanografi. Dengan adanya keterkaitan bidang penelitian oseanografi di dalam strategi pembangunan nasional di bidang IPTEK tersebut, maka LIPI, dalam hal ini Pusat Penelitian Oseanografi LIPI (P2O LIPI) berkewajiban untuk berperan dan berpartisipasi aktif dalam penelitian ilmu kelautan. Sebagai suatu lembaga penelitian yang menjadi rujukan nasional di bidang kelautan, Pusat Penelitian Oseanografi LIPI dituntut untuk menghasilkan hasil-hasil kajian di bidang kelautan yang bermanfaat tidak hanya bagi sesama instansi kelautan, tapi juga bermanfaat bagi perguruan tinggi, pemerintah pusat dan daerah serta para pemangku kepentingan lainnya. Oleh sebab itu, diperlukan suatu perencanaan yang matang, terukur dan akuntabel dalam melaksanakan kegiatan penelitian, sehingga target capaiannya dapat terealisasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2.2 Rencana Strategis Tahun 2015-2019 Terkait dengan upaya untuk meningkatkan kinerja dan akuntabilitas yang berorientasi kepada hasil diperlukan adanya suatu perubahan. Perubahan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program. Selain itu, terkait dengan perkembangan lingkungan yang sangat dinamis maka perubahan tersebut juga dimaksudkan untuk menjamin kelangsungan hidup suatu organisasi. Adanya perubahan tersebut, Pusat Penelitian Oseanografi LIPI diharapkan mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan yang terjadi saat ini sehingga memiliki makna yang sangat berarti bagi publik. Perubahan tersebut dirumuskan dalam serangkaian rencana tindakan (action plan) yang mengandung visi dan misi untuk diimplementasikan dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Reformasi Birokrasi yang ada di lingkungan Pusat Penelitian Oseanografi LIPI diawali dengan meredefinisi visi dan misi organisasi. Redefinisi visi dan misi tersebut ikut mendorong adanya upaya reposisi organisasi di antara organisasi penelitian di bidang kelautan dengan meningkatkan fungsi dan core-competent Pusat Penelitian Oseanografi LIPI. Visi Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, yaitu “Menjadi institusi Ilmu Pengetahuan berkelas dunia dalam penelitian, pengembangan dan pemanfaatan Ilmu Pengetahuan Oseanografi untuk meningkatkan daya saing bangsa”. Pusat penelitian oseanografi LIPI mempunyai keunggulan dalam hal penyediaan basis data, konsep pengelolaan, dan informasi baru. Selain itu, Pusat Penelitian Oseanografi LIPI sebagai institusi riset pemerintah juga unggul dalam 10
hal spektrum kepakaran. Pusat Penelitian Oseanografi LIPI secara nyata diharapkan mampu menghasilkan riset dan inovasi yang signifikan dalam memenuhi kebutuhan pemerintah, serta membantu memberikan pertimbangan ilmiah dan saran kebijakan dalam upaya mencapai Indonesia sejahtera. Berdasarkan Visi Pusat Penelitian Oseanografi LIPI yang telah disepakati tersebut, maka untuk mencapainya diperlukan “empat misi utama” yang diemban Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, untuk merealisir keinginan dimasa mendatang, yaitu: 1. Menciptakan invensi ilmu pengetahuan oseanografi yang dapat mendorong inovasi dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi bangsa. 2. Mengembangkan ilmu pengetahuan oseanografi yang bermanfaat untuk konservasi dan pemanfaatan sumber daya berkelanjutan. 3. Meningkatkan pengakuan internasional dalam bidang ilmu pengetahuan oseanografi. 4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM Indonesia bidang oseanografi melalui aktivitas ilmiah. Visi dan misi P2O LIPI tersebut dituangkan ke dalam rencana implementatif satker yang mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) LIPI 2015-2019. Adapun sasaran yang ditetapkan dalam rencana implementasi kegiatan penelitian di lingkup P2O LIPI tahun 20152019 yang mengacu pada Indikator Kinerja Utama (IKU) LIPI.
2.3 Kebijakan Kebijakan Pusat Penelitian Oseanografi diantaranya adalah penajaman kegiatan riset osenografi, revitalisasi peralatan penelitian, peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dan penguatan jejaring pelaksanaan riset, pembangunan stasiun penelitian kawasan barat Indonesia serta pembangunan jejaring kerja (net work) dengan berbagai pemangku kepentingan. Untuk mencapai Visi dan melaksakan Misi yang telah ditetapkan, Pusat Penelitian Oseanografi LIPI menetapkan lima kebijakan riset dengan mempertimbangkan kemampuan sumberdaya manusia dan fasilitas yang tersedia. Lima kebijakan tersebut adalah sebagai berikut: 1.
Penajaman kegiatan riset oseanografi.
Pusat Penelitian Oseanografi harus menentukan arah penelitian yang jelas, fokus, dan spesifik untuk periode 5 tahun (2015-2019), serta menetapkan target capaiannya dengan memperhatikan berbagai isu kelautan yang berkembang. Kedepan orientasi penelitian tidak lagi berpusat pada bidang penelitian, tetapi lebih kepada topik dan isu penelitian yang hendak diusung. Dengan demikian program penelitian digarap secara bersama antar bidang penelitian, dan setiap program memiliki penanggung jawab yang dapat membantu pimpinan Pusat Penelitian Oseanografi dan UPT dalam merencanakan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program penelitian. Arah dan fokus penelitian ini juga yang akan menjadi dasar dalam pengembangan SDM peneliti dan fasilitas penelitian. 2. Revitalisasi peralatan penelitian.
11
Dalam lima tahun kedepan, Pusat Penelitian Oseanografi memerlukan peralatan penelitian yang memadai dan terkini (up to date) untuk menjawab tantangan penelitian kelautan yang terus berkembang. Oleh karena itu diperlukan pengadaan peralatan peralatan penelitian baru yang belum dimiliki serta memperbaiki/mengganti peralatan yang rusak, dan yang kadaluwarsa (out of date). Peralatan terkait riset pemanfaatan sumberdaya hayati laut, pendugaan sumberdaya laut dan alat survey bawah laut menjadi peralatan yang penting untuk diadakan. 3. Peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dan penguatan jejaring pelaksanaan riset. Kunci keberhasilan lembaga penelitian ditentukan oleh kesiapan sumberdaya manusia baik unsur peneliti maupun pendukung dalam melaksanakan program penelitian. Untuk itu diperlukan peningkatan kualitas dan kuantitas peneliti untuk menjawab tujuan penelitian yang dilakukan. Peningkatan kualitas peneliti dilakukan secara formal (pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi) maupun non formal (mengikuti pelatihan). Peningkatan kuantitas peneliti dapat dilakukan dengan perekrutan pegawai baru untuk bidang-bidang penelitian yang diperlukan. Selain itu, untuk melakukan penelitian yang komprehensif dalam menjawab isu-isu global diperlukan kerjasama lintas lembaga penelitian. Oleh karena itu diperlukan jejaring antar lembaga penelitian baik nasional, regional maupun internasional yang memerlukan keterlibatan aktif Pusat Penelitian Oseanografi LIPI. 4.
Pembangunan stasiun penelitian kawasan barat Indonesia.
Selama ini sebagian besar keberadaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah naungan Pusat Penelitian Oseanografi berada di kawasan Timur Indonesia, sedangkan di kawasan Barat Indonesia sangat kurang. Padahal dinamika perairan yang berada di kawasan Barat Indonesia (Samudera Hindia, Laut Cina Selatan dan Selat Malaka) sangat penting untuk diungkap. Oleh karena itu diperlukan keberadaan Unit Pelaksana Teknis sebagai pegemban mandat Pusat Penelitian Oseanografi LIPI untuk melakukan kajian di wilayah tersebut. 5.
Pembangunan jejaring kerja dengan berbagai pemangku kepentingan.
Hal ini dapat dicapai melalui kerjasama riset, melakukan komunikasi ilmiah atau penyelenggaraan workshop, simposium dan seminar terkait isu-isu kelautan Indonesia. Dengan demikian, peluang untuk meningkatkan kualitas sumber daya peneliti P2O LIPI menjadi lebih besar dan mudah diwujudkan.
2.4. Strategi Rencana kegiatan penelitian di lingkup P2O LIPI hingga tahun 2015 tertuang dalam buku “Rencana Implementasi Kegiatan Riset Oseanografi 2015-2019”. Adapun tujuan dari rencana implementasi tersebut yaitu untuk memperkuat kompetensi penelitian dan kelembagaan Pusat Penelitian Oseanografi LIPI. Penguatan kompetensi penelitian tersebut mencakup kegiatan penelitian yang berorientasi kepada kompetensi inti satker di bidang oseanografi.
12
Dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang sumber daya kelautan, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, maka Pusat Penelitian Oseanografi LIPI dalam kurun waktu 2015 – 2019 memiliki tiga kegiatan, yakni: 1. Penelitian, Pengembangan, dan Pemanfaatan Ilmu Oseanografi 2. Penguatan Sistem Inovasi Nasional 3. Diseminasi IPTEK P2O LIPI juga merumuskan sasaran strategis lembaga dalam lingkup penelitian kelautan, yaitu: 1. Dipahaminya proses-proses oseanografis untuk mendukung pemanfaatan sumberdaya laut yang berkelanjutan di perairan Indonesia yang ditandai oleh: a. Tersedianya data dan informasi keanekaragaman sumberdaya hayati laut; b. Tersedianya data dan informasi keanekaragaman sumberdaya nir-hayati di perairan Indonesia; c. Dikuasainya teknologi budidaya biota laut yang bernilai ekonomi tinggi dan terancam punah; d. Teridentifikasinya senyawa aktif sebagai bahan baku obat dan makanan kesehatan (functional food) dari laut. 2. Terwujudnya dukungan terhadap pengelolaan ekosistem laut yang sehat dan lestari yang ditandai oleh: a. b. c. d. e.
Tersedianya data dan informasi ekosistem laut untuk upaya pengelolaannya; Teridentifikasinya indikator pencemaran laut; Dikuasainya konsep restorasi dan perlindungan ekosistem laut; Dihasilkannya timbangan ilmiah sebagai dasar pengelolaan ekosistem laut; Terbangunnya kesadaran masyarakat pesisir dalam memanfaatkan dan melindungi ekosistem laut.
3. Terwujudnya dukungan terhadap adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, yang ditandai oleh: a. Tersedianya data dan informasi blue carbon terkait dengan mitigasi perubahan iklim; b. Tersedianya data dan informasi tingkat kerentanan wilayah terhadap perubahan iklim; c. Dikuasainya konsep atau teknologi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim untuk pengurangan resiko bencana 4. Terwujudnya dukungan terhadap peran Indonesia dalam pergaulan internasional berbasis ilmu kelautan, yang ditandai oleh: a.
Terwakilinya Indonesia dalam forum-forum internasional; 13
b. c.
Terjalinnya komunikasi dan kerjasama internasional; Meningkatnya jumlah publikasi internasional.
5. Terwujudnya pengakuan internasional dalam bidang ilmu pengetahuan oseanografi melalui publikais yang berkualitas internasional yang ditandai dengan: a. Meningkatnya indeks sitasi peneliti menurut pengindeks sitasi global b. Meningkatnya jumlah publikasi ilmiah internasional 6. Tersedianya SDM bidang oseanografi yang berualitas yang ditandai dengan: a. Meningkatnya jumlah peneliti yang bergelar Doktor b. Mengingkatnya jumlah peneliti utama dan Profesor riset. 7. Mengingkatnya pengetahuan masyarakat yang ditandai dengan; a. b. c. d.
Tersedianya informasi bidang oseanografi yang mudah diakses Meningkatnya jumlah masyarakat yang mengakses informasi bidang oseanografi Meningkatnya jumlah pelatihan bidang oseanografi yang diselenggarakan Meningkatnya jumlah peserta yang mengikuti pelatihan bidang oseanografi
2.5 Program dan Kegiatan Program kegiatan di lingkup P2O LIPI pada tahun anggaran 2016 terdiri dari beberapa sumber pendanaan. Program kegiatan yang didanai oleh DIPA APBN (Penelitian Oseanografi) merupakan kegiatan Kompetensi Inti yang mengacu pada Program Peningkatan Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Iptek (P3 IPTEK), Program IPTEKDA LIPI, Technopark dan Coremap-CTI (PHLN). Sedangkan program kegiatan penelitan yang bersumber dari pendanaan lain adalah riset unggulan LIPI, riset unggulan IPK dan kegiatan penelitian melalui PNBP. Uraian dari masing-masing kegiatan penelitian tersebut dijabarkan sebagai berikut. A.
Penelitian Oseanografi
Kegiatan Penelitian Oseanografi dilaksanakan dalam dua kegiatan yang terpisah. Kegiatan pertama adalah kegiatan Pengetahuan Oseanografi (Sumberdaya Laut, Ekosistem Laut, Budidaya Biota Laut), sedangkan kegiatan kedua adalah kegiatan Data Informasi Dan Penelitian Kerusakan Terumbu Karang (COREMAP - CTI). Kegiatan Penelitian Oseanografi merupakan kegiatan tematik yang bertujuan untuk memperkuat kompetensi inti (core competence) dari Satker, melalui peningkatan kompetensi para peneliti di bidangnya masingmasing.
14
Penelitian Oseanografi: Pengetahuan Oseanografi (Sumberdaya Laut, Ekosistem Laut, Budidaya Biota Laut). Kegiatan Penelitian Oseanografi difokuskan pada lima kelompok penelitian yang sudah ditetapkan untuk menjadi kegiatan utama Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, yang tercantum dalam Buku Rencana Implementasi Pusat Penelitian Oseanografi LIPI 2015-2019. Tabel 1. Rincian sub-sub kegiatan penelitian di Pusat Penelitian Oseanografi LIPI tahun 20152019. Sub Kegiatan Keanekaragaman Hayati dan Potensi Sumberdaya Laut
Kesehatan Ekosistem laut Pencemaran dan Bioremediasi
Sub-Sub Kegiatan
Oseanografi dan Perubahan Iklim Global
Budidaya dan Bioprospeksi Biota Laut
Konservasi Biota Laut
Eksplorasi keanekargaman hayati laut dan potensi sumbedaya laut Dinamika populasi biota laut yang terancam punah Pengeolaan wilayah pesisir Pengembangan indeks kesehatan ekosistem pesisir (terumbu karang, mangrove dan padang lamun) Monitoring Status dan Kondisi Terumbu Karang dan Ekosistem terkait Respon biota sebagai proxy kesehatan ekosistem laut terhadap aktivitas antropogenik Penelitian dan pengembangan teknik bioremediasi di ekosistem pantai Pengembangan panduan kualitas sedimen laut untuk Cu dan Cd Kajian rekonstruksi lingkungan laut via geokimia karang Kajian kerentanan lingkungan fisik pesisir sebagai dampak perubahan iklim Kajian dampak pengasaman air laut terhadap lingkungan pesisir Kajian potensi stok dan serapan karbon di ekosistem pesisir Penelitian oseanografi fisik, kimia dan biologi perairan Kajian rekonstruksi perubahan iklim dan pengasaman laut dengan arsip alam Pembenihan dan budidaya biota laut ekonomis penting dan/atau yang dilindungi Pengembangan suplemen, nutrasetikal dan bahan baku obat berbasis sumberdaya hayati laut (suplemen & nutrasetikal: Teripang, Kuda Laut,dan hiu pesisir bahan baku obat: mikroorganisme dan invertebrata) Kajian pemanfaatan alga sebagai sumber bahan bioprospeksi (pakan dan suplemen ) Pemeliharaan koleksi, pengembangan basis data, karakterisasi (morfologi, fisiologi , molekuler) mikroalga laut. Pengembangan dan Pemulihan alami Teripang di perairan Sulawesi Utara, Perairan Kei dan sekitarnya
Transplantasi Terumbu Karang Berbasis Masyarakat dan Pengurangan Potensi Pencemaran di Perairan Selat Lembeh Secara Berkesinambungan
Pengembangan biota hias air laut di Bitung dan Ternate
15
Sub Kegiatan
Bio Industri Laut
Sub-Sub Kegiatan
Biodiversitas biota di Sulawesi Utara, Perairan Biak dan sekitarnya, Perairan Kei dan sekitarnya
Budidaya Teripang hitam (H. atra)Budidaya Lobster karang (Panulirus sp.) Formulasi pakan buatan untuk teripang dan Lobster Karang Pengembangan teknologi budidaya kepiting bakau (Scylla spp.) Diseminasi dan alih teknologi budidaya teripang pasir, kerang mutiara dan abalon Pengembangan teknologi budidaya rumput laut
Penelitian Oseanografi: Data Informasi Dan Penelitian Kerusakan Terumbu Karang Kegiatan Penelitian Oseanografi: Data Informasi Dan Penelitian Kerusakan Terumbu Karang merupakan kegiatan tahun pertama dalam fase COREMAP-CTI. Adapun kegiatankegiatan yang dilakukan oleh COREMAP - CTI pada tahun 2015 adalah sebagai berikut: a. Monitoring dan evaluasi. b. Monitoring Kesehatan Terumbu Karang dan Ekosistem Terkait di lokasi ADB (Kab. Bintan; Kab. Lingga; Kab. Kep. Mentawai; Kab. Nias Utara; Kab. Natuna; Kab. Tapanuli tengah) c. Monitoring Kesehatan terumbu karang dan ekosistem terkait di lokasi control (Lampung dan Bangka Belitung) d. Monitoring social ekonomi lokasi ADB (Kab. Bintan; Kab. Lingga; Kab. Kep. Mentawai; Kab. Nias Utara; Kab. Natuna; Kab. Tapanuli tengah) e. Monitoring social ekonomi lokasi control (Lampung dan Bangka Belitung) f. Sertifikasi monitoring kesehatan terumbu karang dan ekosistem terkait ADB g. Monitoring kesehatan terumbu karang dan ekosistem terkait di lokasi WB (Kab. Pangkep, Kab. Selayar, Kab. Wakatobi, Kab. Raja Ampat, Kab. Sikka, Kab. Biak Numfor, Kab. Spermonde, kab. Lombok, Kab. Ternate). h. Monitoring social ekonomi lokasi WB (Kab. Pangkep, Kab. Selayar, Kab. Wakatobi, Kab. Raja Ampat, Kab. Sikka, Kab. Biak Numfor, Kab. Spermonde, kab. Lombok, Kab. Ternate). i. Baseline survey Taman Wisata Perairan (TWP) j. Sertifikasi monitoring kesehatan terumbu karang dan ekosistem terkait di lokasi World Bank (WB) k. Pendidikan public (edukasi) l. Pendidikan dan pelatihan (training) m. Pengembangan sumber daya manusia n. Riset Agenda Nasional o. Data informasi dan penelitian kerusakan terumbu karang
16
p. Tantangan Penerapan Ecosystem Approach untuk Pengelolaan Terumbu Karang dan Sumberdaya Kelautan yang berkelanjutan q. Pelatihan Training of Trainer (TOT) Muatan Kurikulum Lokal untuk Guru-guru B.
Riset Unggulan LIPI
Tahun 2016 terdapat dua (2) kegiatan dari riset unggulan LIPI yang dilaksanakan oleh P2O LIPI. Kegiatan pertama yaitu Sub Program Eksplorasi dan Pemanfaatan Terukur Sumberdaya Hayati Indonesia, yaitu: Pengembangan nutraseutikal dari teripang dan ikan sidat dengan evaluasi substansi anti-degenerative. Kegiatan kedua yaitu Sub Program Mitigasi Bencana dan Perubahan Iklim dengan judul kegiatan: Potensi Ekosistem Laut dalam Mitigasi Bencana Perubahan Iklim. Dua kegiatan Unggulan LIPI ini dilaksanakan dengan skema pendanaan DIPA APBN masing-masing pada Puslit Bioteknologi dan Puslit Geoteknologi LIPI.
C.
Riset Prioritas Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian (IPK)
Kegiatan dari riset prioritas IPK yang dilaksanakan oleh P2O LIPI, yaitu Strategi pembangunan terpadu untuk kawasan pesisir Indramayu, Jawa Barat. Riset prioritas ini dilaksanakan dengan skema pendanaan DIPA APBN Puslit Limnologi LIPI.
D.
Program IPTEKDA
Program IPTEKDA yang dilaksanakan di P2O LIPI, yaitu : 1. Pengembangan unit usaha diversifikasi olahan rumput laut (Eucheuma cottonii) di Pulau Pari – Kepulauan Seribu. 2. Usaha budidaya ikan capungan banggai (Pterapogon kauderni) di Bitung, Sulawesi Utara. 3. Budidaya Kuda Laut (Hippocampus spp.) untuk konservasi dan pemanfaatan yang berkelanjutan. 4. Usaha pembesaran teripang pasir (Holothuria scabra), secara alami di perairan Tual, Maluku Tenggara. 5. E.
Technopark
Program Technopark yang dilaksanakan di P2O LIPI, yaitu : 1. Maluku Utara Agro-Marine Technopark di Ternate melaksanakan tiga kegiatan utama, yaitu pemanfaatan teknologi budidaya ikan hias, budidaya mutiara serta kegiatan pasca panen pisang mulut bebek.
17
2. Maluku Tenggara Agro-Marine Technopark di Tual melaksanakan lima kegiatan, yaitu budidaya rumput laut, pembuatan dan pengolahan mocaf, pengolahan rumput laut, pengolahan ikan dan pembuatan pupuk organik hayati. 3. Lombok Marine Technopark di Mataram, Nusa Tenggara Barat melaksanakan tiga kegiatan, yaitu baseline study, pemanfaatan teknologi budidaya mutiara dan budidaya teripang pasir. F.
Kegiatan PNBP
Kegiatan penelitian hasil kerjasama Pusat Penelitian Oseanografi LIPI melalui mekanisme PNBP adalah sebagaimana disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 2. Kegiatan penelitian melalui mekanisme kerjasama dan PNBP P2O tahun 2016 No
PIHAK PENERIMA LAYANAN
Kegiatan
No Kontrak Kerjasama
Pusat Penelitian dan Pengembangan 1 Sumber Daya Laut dan Pesisir Balitbang KP
Kegiatan Penelitian dan Observasi Kelautan di Perairan Selat Sunda, Karimata dan Samudera Hindia Selatan Jawa, dengan menggunakan KR Baruna Jaya VIII
Balai Penelitian dan Observasi Laut, Pusat Penelitian dan Pengembangan 2 Sumber Daya Laut dan Pesisir Balitbang KP
Kegiatan Penelitian dan Observasi Nomor : Kelautan di Perairan Laut Banda, PB.7/K/BalitbangKP. dengan menggunakan KR Baruna Jaya 2/PL.420/VII/2016 VIII
Balai Penelitian dan Observasi Laut, Pusat Penelitian dan Pengembangan 3 Sumber Daya Laut dan Pesisir Balitbang KP
Kegiatan Penelitian dan Observasi Nomor : Kelautan di Perairan Laut Maluku, PB.8/K/BalitbangKP. dengan menggunakan KR Baruna Jaya 2/PL.420/VII/2016 VIII
TIO-SOA (Third Institute Of 4 Oceanography -State Oceanic Administration)
Concerning Collaboration on Subsurface Mooring System (SMS) Plan Of Operation and Physical Oceanography in Lembeh (POP) : Juni 2016 Strait
Pusat Penelitian dan Pengembangan 5 Sumber Daya Laut dan Pesisir Balitbang KP
Kegiatan Penelitian dan Observasi Kelautan di Selat Makasar dan Selat Lombok, dengan menggunakan KR Baruna Jaya VIII
6 Kementerian Riset, Teknologi dan Pengembangan Mikroflora Laut dan Pendidikan Tinggi, Direktorat Jenderal Darat Sebagai Sumber Bahan Baku Penguatan Riset dan Pengembangan, Obat Antiinfeksi (Antituberkulosis, Direktorat Riset dan Pengabdian
Nomor : 30/Balitbang KP.3/PPK/PL.420/IV/ 2016 dan Nomor : B1163/IPK.2/KS/IV/20 16
Nomor : 87/Balitbang KP.2/PPK/PL.420/VI I/2016 dan Nomor : B2195/IPK.2/KS/VII/2 016 Nomor : 298/SP2H/LT/DRPM /III/2016
18
7
2.6
Masyarakat
antibakteri dan antifungi)
IOCAS (Institute of Oceanology Chinese Academy of Sciences )
Concerning Collaboration on Circulation and Ecosystem Study in The Indonesian Sean Under The Influence of The Western Pacific Variability
Plan Of Operation (POP) : Agustus 2016
Penetapan Kinerja Tahun 2016
Setiap kegiatan telah direncanakan dan ditetapkan pada awal tahun dalam suatu Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja (PK) Satker. Indikator dari capaian setiap kegiatan dicantumkan dalam target mengidentifikasi sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Implementasi, kemudian dikaitkan dengan program utama yang tertera dalam Rencana Panjang Jangka Menengah (RPJM). Sasaran diuraikan dan atau mencerminkan kegiatan yang dilakukan pada setiap program, serta dilengkapi dengan uraian yang ditetapkan di dalam dokumen Penetapan Kinerja, untuk kemudian direalisasikan dalam kegiatan yang dilaksanakan pada tahun berjalan. Kriteria keberhasilan kinerja satker ditunjukkan dalam Pengukuran Kinerja Kegiatan yang mencantumkan realisasi dari target yang ditetapkan. Dalam rangka menjalankan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil, P2O LIPI telah menetapkan Rencana Kegiatan/Kinerja Tahunan (RKT) 2016, yang diawali dengan indikator Kinerja Keluaran dan hasil yang ingin dicapai pada tahun anggaran 2016. Rencana Kinerja Tahunan yang telah disusun pada awal tahun kemudian ditetapkan di dalam sebuah Penetapan Kinerja (PK) P2O LIPI, yang merupakan ikhtisar rencana kerja yang akan dicapai pada tahun anggaran 2016. Adapun jumlah anggaran yang ditetapkan di dalam penetapan kinerja tersebut adalah sebesar Rp.146.914.683.000,-. Jumlah pagu tersebut merupakan pagu final yang didapat oleh P2O LIPI dan UPT-UPT setelah mengalami revisi DIPA. Penilaian keberhasilan (indikator kinerja) yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja P2O LIPI dilakukan melalui output yang dicapai pada akhir tahun anggaran yang berjalan, yang berdasarkan pada program-program kegiatan yang telah ditetapkan di dalam Penetapan Kinerja (PK) P2O LIPI. Ringkasan Penetapan Kinerja Tahun 2016 diperlihatkan pada lampiran.
19
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 2015
3.1
Capaian Kinerja Organisasi
3.1.1. Akuntabilitas Kinerja Pencapaian dan kendala dari setiap kegiatan yang telah ditetapkan, dijelaskan secara rinci berdasarkan dsembilan (9) sasaran strategis LIPI tahun 2016, antara lain: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing bangsa berbasis hasil penelitian. Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing industri. Meningkatnya rekomendasi kebijakan berbasis hasil penelitian. Meningkatnya peranan LIPI sebagai penyedia infrastruktur riset nasional. Meningkatnya hasil penelitian yang berorientasi pada nilai tambah Sumber Daya dan perlindungan lingkungan. Meningkatnya jejaring dan kerjasama ilmiah nasional dan internasional yang berkualitas dan saling menguntungkan. Meningkatnya rujukan ilmiah dan informasi iptek yang diakses masyarakat. Meningkatnya pengembangan kompetensi SDM penelitian Indonesia. Terwujudnya tatakelola pemerintahan yang baik
Tabel berikut ini adalah rangkuman dari capaian kinerja Pusat Penelitian Oseanografi tahun 2015 berdasarkan target outcome kedeputian Ilmu Pengetahuan Kebumian LIPI. Secara lengkap capaian kinerja 2016 terdapat poin 3.1.4. Tabel 3. Rangkuman dari capaian kinerja Pusat Penelitian Oseanografi 2016 No
Sasaran strategis
1
Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing industri.
Indiktor Kinerja
Jumlah sitasi atas publikasi
1. Jumlah publikasi terbit di Jurnal Nasional 2. Jumlah publikasi terbit di Jurnal Internasional
Satuan
sitasi
artikel artikel
Kinerja 2016 C
T
%
6614
5044
76.3
35 10
23 21
65.7 210
20
Jumlah hasil penelitian dan HKI yang dimanfaatkan
buah
0
0
0
1. Jumlah HKI non KTI yang didaftarkan
buah
0
0
0
2. Jumlah prototipe
prototipe
0
0
0
Jumlah STP - TP yang termanfaatkan
lokasi
3
3
100
1. Jumlah komoditi yang dihasilkan
produk
9
14
155.6
2. Jumlah UKM yang dibina
kelompok
19
21
110.5
3. Jumlah orang dilatih di STP - TP
orang
50
53
106
4. Jumlah paket teknologi yang diaplikasikan - dihasilkan
paket
9
12
133.3
Jumlah pengguna jasa LIPI
orang
87
108
124.1
1. Jumlah sertifikat pengujian yang diterbitkan
dokumen
0
0
0
2. Jumlah kontrak PNBP
buah
5
5
100
orang orang
15 20
18 39
120 195
3. Jumlah layanan sebagai narasumber 4. Jumlah Layanan bimbingan mahasiswa (S1,S2 dan S3)
21
2
3
Meningkatnya rekomendasi kebijakan berbasis hasil penelitian.
Meningkatnya peranan LIPI sebagai penyedia infrastruktur riset nasional.
5. Jumlah layanan sebagai reviewer pada jurnal ilmiah
orang
Jumlah kerjasama dengan industri
12
11
91.7
kerjasama
5
6
120
1. Jumlah MoU yang dihasilkan
dokumen
0
0
0
2. Jumlah kontrak yang dihasilkan
dokumen
0
0
0
3. Jumlah Industri yang melaksanakan kerjasama riset
institusi
0
0
0
4. Jumlah Industri yang memanfaatkan pelayanan ilmiah
institusi
5
6
120
Jumlah policy paper - rekomendasi kebijakan - keputusan yang dimanfaatkan
dokumen
0
0
0
1. Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan
dokumen
0
0
0
2. Jumlah sosialisasi kepada pemangku kepentingan yang dilakukan
kali
0
0
0
3. Jumlah peserta yang mengikuti sosialisasi rekomendasi kebijakan
orang
0
0
0
22
4
5
Meningkatnya hasil penelitian yang berorientasi pada nilai tambah Sumber Daya dan perlindungan lingkungan.
Jumlah institusi eksternal yang memanfaatkan insfrastruktur riset LIPI
institusi
10
9
90
1. Jumlah MoU dengan institusi eksternal
dokumen
0
0
0
2. Infrastruktur riset yang siap untuk digunakan oleh institusi eksternal
jenis
60
60
100
Jumlah dan jenis koleksi yang dimanfaatkan
koleksi
50
298
596
1. Jumlah koleksi yang dihasilkan
koleksi
545
944
173.2
2. Jumlah koleksi yang disosialisasikan
koleksi
25
26
104
1 2
3 3
300 150
Meningkatnya jejaring dan kerjasama ilmiah nasional dan internasional yang berkualitas dan saling menguntungkan.
Jumlah teknologi konsep - model - jenis produk yang bernilai tambah 1. Jumlah teknologi - konsep - model jenis produk yang dihasikan
buah buah
23
6
7
Meningkatnya rujukan ilmiah dan informasi iptek yang diakses masyarakat.
2. Jumlah teknologi - konsep - model jenis produk yang disosialisasikan
buah
Rasio kerjasama yang terlaksana dibandingkan total MoU yang dibuat ( persen)
persen
1. Jumlah Dokumen MOU dan PKS yang dihasilkan
1
1
100
100
100
100
dokumen
11
10
90.9
2. Jumlah MOU yang masih berjalan
dokumen
4
5
125
3. Jumlah kerjasama yang terlaksana
dokumen
22
34
154.5
Jumlah posisi strategis yang dijabat dalam organisasi - pertemuan nasional - internasional
orang
5
5
100
Jumlah peserta pemasyarakatan iptek
orang
2000
3095
154.8
1. Jumlah diseminasi yang dilakukan
kali
1
2
200
2. Jumlah peserta yang ikut dalam pemasyarakatan iptek
orang
2000
3064
153.2
Meningkatnya pengembangan kompetensi SDM penelitian Indonesia.
24
Terwujudnya tatakelola pemerintahan yang baik.
8
Jumlah peneliti LIPI terindeks global
orang
10
10
100
1. Jumlah peneliti yang terdaftar di indeks global
orang
10
10
100
artikel
15 11770
16 13079
106.7 142
2. Jumlah publikasi yang dapat diakses secara online Akumulasi Capaian Kinerja
3.1.2. Analisis dan Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Sebagian besar dari sasaran program kegiatan di P2O LIPI pada Tahun Anggaran 2016 telah tercapai sesuai dengan target yang ditetapkan pada Rencana Penetapan Kinerja (RPK) 2016. Secara rinci, pencapaian dan kendala dari setiap sasaran kegiatan diuraikan berdasarkan delapan sasaran strategis LIPI. 1. Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing bangsa berbasis hasil penelitian. Sesuai dengan arahan LIPI, sasaran strategis 1 merupakan domain dari LIPI. Oleh sebab itu pusat penelitian (P2O-LIPI) tidak memberikan indikator kinerja. 2. Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing industri
Tabel 4. Capaian terkait kontribusi LIPI terhadap daya saing industri No
Sasaran strategis
1
Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing industri.
Indiktor Kinerja
Jumlah sitasi atas publikasi
1. Jumlah publikasi terbit di Jurnal Nasional 2. Jumlah publikasi terbit di Jurnal Internasional
Satuan
sitasi
artikel artikel
Kinerja 2016 C
T
%
6614
5044
76.3
35 10
23 21
65.7 210
25
Jumlah hasil penelitian dan HKI yang dimanfaatkan
buah
0
0
0
1. Jumlah HKI non KTI yang didaftarkan
buah
0
0
0
2. Jumlah prototipe
prototipe
0
0
0
Jumlah STP - TP yang termanfaatkan
lokasi
3
3
100
1. Jumlah komoditi yang dihasilkan
produk
9
14
155.6
2. Jumlah UKM yang dibina
kelompok
19
21
110.5
3. Jumlah orang dilatih di STP - TP
orang
50
53
106
4. Jumlah paket teknologi yang diaplikasikan - dihasilkan
paket
9
12
133.3
Jumlah pengguna jasa LIPI
orang
87
108
124.1
1. Jumlah sertifikat pengujian yang diterbitkan
dokumen
0
0
0
2. Jumlah kontrak PNBP
buah
5
5
100
orang orang
15 20
18 39
120 195
3. Jumlah layanan sebagai narasumber 4. Jumlah Layanan bimbingan mahasiswa (S1,S2 dan S3)
26
5. Jumlah layanan sebagai reviewer pada jurnal ilmiah
orang
12
11
91.7
Capaian publikasi internasional telah mencapai target, namun publikasi nasional hanya mencapai target sebesar 65.7% (sama dengan capaian di tahun 2015). Namun demikian secara total, capaian pada sasaran strategis pertama telah memenuhi target. Rendahnya capaian publikasi KTI nasional salah satunya disebabkan karena proses percepatan peneliti Pusat Penelitian Oseanografi untuk meningkatkan publikasinya pada level internasional/global. Kemungkinan lain adalah berkurangnya jumlah jurnal-jurnal nasional yang terakreditasi yang berbanding terbalik dengan jumlah karya tulis ilmiah yang di submit ke jurnal nasional yang ada. Jumlah jurnal ilmiah nasional berkurang karena sistem akreditasi yang semakin ketat, dan jumlah peneliti yang berkompetisi semakin tinggi sangat mempengaruhi capaian kinerja organisasi. Jumlah publikasi internasional mengalami peningkatan dari 20 publikasi pada tahun 2015 menjadi 21 publikasi di tahun 2015, dimana setengah diantaranya adalah publikasi KTI terindex Scopus atau Scimago. KTI terindeks Scopus dan Scimago memiliki dampak besar terutama pada dunia ilmiah. Pengguna Jasa meliputi Analisis Lab (67 Orang), sisanya adalah jasa yang digunakan sebagai narasumber, reviewer, penguji Tugas Akhir, dll. Analisis Laboratorium meliputi: 1) Universitas Pancasila, 2) Univ. Lambung Mangkurat , 3) ITB, 4) IPB, 5) UNPAD, 6) Universitas Hang Tuah, 7) Universitas Cendrawasih, 8) Universitas Pakuan, 9) UNIBRAW, 10) UNEJ, 11) UNMUH Malang, 12) USU, 13) Univ. Muhamadiyah Prof. Dr. Hamkah, 14)Univ. Nusa Bangsa, 15) Univ. Pasundan, 16) Univ. Muslim Nusantara Al Wasilah Medan, 17) Univ. Pelita Harapan, 18) Institut Sains dan Teknologi Al Kamal, sehingga total adalah 18 institusi dengan mahasiswa sebanyak 67 orang. Untuk jasa bimbingan tugas akhir S1/S2 Mencapai 44 orang dengan 39 orang tercatat dalam surat bimbingan di DK, sisanya melalui input pribadi Peneliti untuk mahasiswa asing. 2.
Meningkatnya rekomendasi kebijakan berbasis hasil penelitian.
Tabel 5. Capaian terkait rekomendasi terhadap kebijakan No
Sasaran strategis
2
Meningkatnya rekomendasi kebijakan berbasis hasil penelitian.
Indiktor Kinerja
Satuan
Jumlah kerjasama dengan industri 1. Jumlah MoU yang dihasilkan
kerjasama dokumen
Kinerja 2016 C
T
5 0
6 0
%
120 0
27
2. Jumlah kontrak yang dihasilkan
dokumen
0
0
0
3. Jumlah Industri yang melaksanakan kerjasama riset
institusi
0
0
0
4. Jumlah Industri yang memanfaatkan pelayanan ilmiah
institusi
5
6
120
Sepanjang tahun 2016, P2O melakukan bantuan pelayanan ilmiah dengan industri, baik berupa jasa analisis maupun pemantauan lainnya. Hingga akhir tahun, tercatat 6 industri yang memanfaatkan jasa ilmiah P2O, yaitu: UD. SInar Bahari pada Januari 2016, Asosiasi Koral Kerang dan Ikan Hias Indonesia pada April 2016, PT Cahaya Alami Lestari pada Oktober 2016, CV. Cahaya Sukses pada Oktober 2016, PT. Dinar Darum Lestari pada Oktober 2016 dan PT. Trisentosa Intra Buana Niaga pada November 2016. Pelayanan ilmiah tersebut juga termasuk studi dan penentuan kota dagang dalam regulasi The Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES). 3.
Meningkatnya peranan LIPI sebagai penyedia infrastruktur riset nasional.
Tabel 6. Capaian terkait infrastruktur No
Sasaran strategis
3
Meningkatnya peranan LIPI sebagai penyedia infrastruktur riset nasional.
Indiktor Kinerja
Jumlah policy paper - rekomendasi kebijakan - keputusan yang dimanfaatkan 1. Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan 2. Jumlah sosialisasi kepada pemangku kepentingan yang dilakukan
Satuan
Kinerja 2016 C
T
%
dokumen
0
0
0
dokumen kali
0 0
0 0
0 0
28
3. Jumlah peserta yang mengikuti sosialisasi rekomendasi kebijakan
orang
0
0
0
Pada saat penetapan Perjanjian Kinerja (PK) 2016, P2O-LIPI tidak memiliki target rekomendasi maupun policy paper untuk sasaran strategis 4 ini.
4.
Meningkatnya hasil penelitian yang berorientasi pada nilai tambah Sumber Daya dan perlindungan lingkungan.
Tabel 7. Capaian terkait nilai tambah sumber daya No
Sasaran strategis
4
Meningkatnya hasil penelitian yang berorientasi pada nilai tambah Sumber Daya dan perlindungan lingkungan.
Indiktor Kinerja
Satuan
Kinerja 2016 C
T
%
Jumlah institusi eksternal yang memanfaatkan insfrastruktur riset LIPI
institusi
10
9
90
1. Jumlah MoU dengan institusi eksternal
dokumen
0
0
0
2. Infrastruktur riset yang siap untuk digunakan oleh institusi eksternal
jenis
60
60
100
Sasaran strategis ini diimplementasikan dengan pelayanan terhadap institusi eksternal dengan memanfaatkan sarana riset. Terdapat 9 institusi eksternal yang memanfaatkan infrastruktur riset, sehingga P2O-LIPI bisa memenuhi target dengan capaian 90%. Namun, P2O-LIPI telah menyiapkan 60 sarana alat penelitian untuk menunjang program penelitian dan kerjasama. Semua alat ini siap digunakan bersama mitra. Keberadaan 60 alat penelitian ini memenuhi target 60 sarana yang ditetapkan untuk triwulan IV. Alat-alat ini merupakan realisasi pengadaan alat penelitian baru di P2O-LIPI. 5. Meningkatnya jejaring dan kerjasama ilmiah nasional dan internasional yang berkualitas dan saling menguntungkan. 29
Tabel 8. Capaian terkait jejaring dan kerjasama ilmiah nasional dan internasional. No
Sasaran strategis
5
Meningkatnya jejaring dan kerjasama ilmiah nasional dan internasional yang berkualitas dan saling menguntungkan.
Indiktor Kinerja
Satuan
Kinerja 2016 C
T
%
Jumlah dan jenis koleksi yang dimanfaatkan
koleksi
50
298
596
1. Jumlah koleksi yang dihasilkan
koleksi
545
944
173.2
2. Jumlah koleksi yang disosialisasikan
koleksi
25
26
104
Jumlah teknologi konsep - model - jenis produk yang bernilai tambah
buah
1
3
300
1. Jumlah teknologi - konsep - model jenis produk yang dihasikan
buah
2
3
150
2. Jumlah teknologi - konsep - model jenis produk yang disosialisasikan
buah
1
1
100
P2O-LIPI sejak pada triwulan I telah memenuhi jumlah koleksi yang dihasilkan. Koleksi ini dihasilkan oleh pusat koleksi referensi biota laut. Dari total jumlah koleksi yang dihasilkan, pada triwulan IV terdapat 298 koleksi spesimen yang dimanfaatkan untuk keperluan penelitian dan identifikasi oleh mahasiswa maupun peneliti. Jumlah ini jauh melampaui target disebabkan karena ada pelimpahan spesimen dari laboratoriumlaboratorium (zoologi dan botani laut) serta dari UPT dibawah P2O LIPI. Kejadian pelimpahan ini tentunya diluar prediksi awal tahun P2O, sehingga jumlah capaian melebihi target yang telah ditetapkan. Hal yang sama berlaku untuk indikator jumlah koleksi yang 30
dihasilkan. Sementara itu terdapat 26 spesimen (dari target 25 spesimen) yang disosialisasikan dalam beberapa kegiatan pameran. Spesimen-spesimen ini disosialisasikan untuk mengenalkan biota laut kepada publik. Jumlah koleksi yang dimanfaatkan merupakan koleksi yang digunakan peneliti/akademisi berdasarkan logbook peminjaman spesimen. Tingginya minat akademisi terhadap spesimen biota laut tercermin dari tingginya pemanfaatan spesimen di Ruang koleksi Rujukan. Koleksi yang dihasilkan P2O sebanyak 404 spesimen dan sisanya merupakan koleksi dari UPT pada tahun 2016. Sebanyak 26 koleksi disosialisasikan melalui pameran maupun media belajar pada kunjungan. Kemudian untuk dua indikator lainnya, jumlah konsep, model, atau jenis produk yang dihasilkan maupun disosialisasikan telah memenuhi target. Pada tahun 2016 ini P2O LIPI telah berhasil menghasilkan 3 jenis prototipe yaitu prototipe dari Laboratorium Produk Alam Laut berupa: a). 1 prototipe produk suplemen teripang Stichopus vastus dalam sediaan cair; b). 1 prototipe produk suplemen teripang Stichopus vastus dalam sediaan jely padat (permen jely); dan c). 1 prototipe Produk teripang Holothuria atra yang mempunyai aktifitas antibakteri dalam sediaan kapsul. 6
Meningkatnya rujukan ilmiah dan informasi iptek yang diakses masyarakat.
Tabel 9. Capaian terkait Meningkatnya rujukan ilmiah dan informasi iptek yang diakses masyarakat. No
Sasaran strategis
6
Meningkatnya rujukan ilmiah dan informasi iptek yang diakses masyarakat.
Indiktor Kinerja
Satuan
Rasio kerjasama yang terlaksana dibandingkan total MoU yang dibuat ( persen)
persen
1. Jumlah Dokumen MOU dan PKS yang dihasilkan 2. Jumlah MOU yang masih berjalan 3. Jumlah kerjasama yang terlaksana
Kinerja 2016 C
T
%
100
100
100
dokumen
11
10
90.9
dokumen dokumen
4 22
5 34
125 154.5
31
Jumlah posisi strategis yang dijabat dalam organisasi pertemuan nasional internasional
orang
5
5
100
Pusat Penelitian Oseanografi (P2O-LIPI) merupakan institusi riset yang menjalin kerjasama dengan berbagai instansi, baik Nasional maupun internasional. Kerjasama riset didasarkan pada dokumen perjanjian yang berupa MoU, Perjanjian Kerjasama (PKS) dan Plan of Operasional (PO). Pada bulan Maret 2016 dilakukan penandatangan Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan UNRAM, UNSRAT dan UNDIP. Surat perjanjian kerjasama teknis dalam kerjasama juga meliputi Plan of Operation (PO), diantaranya adalah 2 PO dengan TIO, 1 PO dengan IOCAS, dan 1 PO dengan UCLA. Adapun Kerjasama debgan institusi dalam negeri juga dilakukan melalui MoU baru dengan KLHK dan PKS dengan KKP. Pada Bulan Desember ditandatangani satu agreement bersama IOCAS dalam menyepakati perluasan kerjasama yang mencakup Shino-Indonesia Project. Total dokumen perjanjian dalam kerjasama adalah 10 dokumen MoU dan Perjanjian Kerjasama. Dalam peranannya sebagai bagian dari organisasi-organisasi internasional, beberapa personil P2O menduduki posisi strategis dalam organisasi-organisasi tersebut. Jabatan strategis tersebut diantaranya adalah: 1. 2. 3. 4. 5.
7.
Dr. Zainal Arifin sebagai Vocal Point dan advesort group pada IOC Westpac Dr. Dirhamsyah sebagai vocal point pada ASEANCOST Prof. Dr. Suharsono sebagai vocal point CITES Dr. Suhartati Natsir sebagai Sekretaris ISOI Dr. A’an J. Wahyudi sebagai International Board member program Tohoku Ecosystem-Associated Marine Science (TEAMS) Meningkatnya pengembangan kompetensi SDM penelitian Indonesia
Tabel 10. Capaian terkait pengembangan kompetensi SDM penelitian No
Sasaran strategis
7
Meningkatnya pengembangan kompetensi SDM penelitian Indonesia.
Indiktor Kinerja
Jumlah peserta pemasyarakatan iptek 1. Jumlah diseminasi yang dilakukan
Satuan
orang kali
T
2000 1
Kinerja 2016 C
3095 2
%
154.8 200
32
2. Jumlah peserta yang ikut dalam pemasyarakatan iptek
orang
2000
3064
153.2
Kegiatan diseminasi meliputi pameran dan aktivitas coremap. Pelibatan peserta masyarakat iptek diantaranya adalah: Coremap 857 orang, Pameran Indonesian Biodiversity Expo 460 orang, Pameran youth science fair dilakukan di LIPI pusat dan proyek perubahan 285 orang, Pengunjung perpustakaan 513 orang, dan sisnya dilakukan melalui workshop, training dan kegiatan lainnya. Dampak posistif kegiatan diseminasi yang dilakukan oleh P2O-LIPI ditahun-tahun sebelumnya, terlihat dari tingginya minat dan perhatian masyarakat, terutama mahasiswa yang tertarik pada penelitian sector kelautan dan datang ke P2O untuk belajar melalui kegiatan magang/PKL dan bimbingan Skripsi. 8. Terwujudnya tatakelola pemerintahan yang baik Tabel 11. Capaian terkait peneliti terindeks global No
Sasaran strategis
Indiktor Kinerja
Satuan
Kinerja 2016 C
T
%
Terwujudnya tatakelola pemerintahan yang baik.
8
Jumlah peneliti LIPI terindeks global
orang
10
10
100
1. Jumlah peneliti yang terdaftar di indeks global
orang
10
10
100
2. Jumlah publikasi yang dapat diakses secara online
artikel
15
16
106.7
Pada triwulan IV (akhir tahun 2016) jumlah peneliti terindex global telah memenuhi target seiring dengan terbitnya publikasi internasional terindeks global. Jumlah publikasi yang dapat diakses secara online juga telah tercapai. Dengan banyaknya artikel yang dipublikasikan di jurnal online dan jurnal internasional, diharapkan pada triwulan yang akan datang semakin banyak publikasi yang dapat diakses masyarakat. 3.1.3 Analisis efektifitas dan efisiensi penggunaan sumber daya Pusat Penelitian Oseanografi (P2O) telah melakukan analisis efektivitas dan efisiensi dengan mempertimbangkan besaran anggaran riset, jumlah sumber daya manusia (peneliti) 33
serta luaran (output) yang dihasilkan. Kinerja lembaga secara ilmiah (dilihat dari luaran yang diperoleh) mengalami peningkatan dari tahun 2015 (Gambar 3). Indeks efisiensi SDM juga mengalami peningkatan, namun indeks efisiensi anggaran mengalami penurunan. Hal ini dapat disebabkan karena capaian luaran (terutama publikasi karya tulis ilmiah) yang tidak sesuai target. Dilihat dari capaian kinerja tahun berjalan dapat diketahui bahwa secara akumulatif seluruh kinerja tercapai, akan tetapi jika dilihat per poin diketahui bahwa untuk beberapa kinerja seperti: Jumlah publikasi terbit di Jurnal Nasional dan Jumlah sitasi tidak mencapai target optimal. Berdasarkan simulasi performa ilmiah dan finansial (http://koki.lipi.go.id) dengan mempertimbangkan capaian-capaian tertentu saja (KTI jurnal internasional, buku, KTI jurnal nasional, prosiding nasional, dan program diseminasi), P2O LIPI memiliki performa ilmiah sebesar 21% (naik dari tahun 2015 yang hanya 14%) dan performa finansial sebesal 27% (naik signifikan dari tahun 2015 yang hanya 2%). Detail kalkulasi performa dapat dilihat pada Lampiran.
Gambar 1. Indeks kinerja, efisiensi anggaran dan SDM P2O LIPI (2014-2015)
3.1.4. Evaluasi Capaian Renstra 2015-2019 Tahun 2016 adalah tahun kedua dari periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2015-2019. Setelah capaian 2015 digunakan sebagai dasar bagi capaian tahuntahun berikutnya (2016-2019), maka kita dapat melihat perbandingannya dengan capaian tahun 2016 ini. Oleh sebab itu, kami menampilkan capaian dan target pada tahun-tahun berikutnya pada tabel dibawah ini (Tabel 12). Sementara itu, untuk perbandingan capaian dengan tahun 2014, telah disampaikan pada sub bab sebelumnya. Secara umum, capaian pada tahun 2015 mengalami peningkatan, terutama dilihat pada indikator kinerja dan sasaran strategis yang sama. Meskipun terdapat beberapa indikator yang tidak sesuai harapan (misalnya jumlah publikasi jurnal nasional), namun secara umum capaian pada tahun 2016 telah memenuhi rencana yang dicanangkan pada awal tahun melalui Perjanjian Kinerja lembaga. 34
Tabel 12. Perbandingan capaian kinerja tahun 2015 dan 2016. N o
Sasaran strategis
1
Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing bangsa berbasis hasil penelitian.
2
Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing industri.
Indiktor Kinerja
Jumlah sitasi atas publikasi 1. Jumlah publikasi terbit di Jurnal Nasional 2. Jumlah publikasi terbit di Jurnal Internasional Jumlah hasil penelitian dan HKI yang dimanfaatkan 1. Jumlah HKI non KTI yang didaftarkan 2. Jumlah prototipe Jumlah STP - TP yang termanfaatkan 1. Jumlah komoditi yang dihasilkan 2. Jumlah UKM yang dibina 3. Jumlah orang dilatih di STP - TP 4. Jumlah paket teknologi yang diaplikasikan - dihasilkan Jumlah pengguna jasa LIPI
3
Meningkatnya rekomendasi kebijakan berbasis hasil penelitian.
Satuan
Kinerja 2015 T C %
Kinerja 2016 T C %
sitasi
75 0
207 0
276, 0
661 4
504 4
76,3
artikel
50
34
68,0
35
23
65,7
artikel
10
20
200, 0
10
21
210, 0
buah
0
0
0,0
buah prototipe
0
0
0,0
0
0
3
3
0,0 100, 0 155, 6 110, 5 106, 0
lokasi
3
3
100, 0
produk kelompok
9
14
19
21
orang
50
53
paket
9
12
orang
87
108
1. Jumlah sertifikat pengujian yang diterbitkan
dokumen
0
0
2. Jumlah kontrak PNBP 3. Jumlah layanan sebagai narasumber 4. Jumlah Layanan bimbingan mahasiswa (S1,S2 dan S3) 5. Jumlah layanan sebagai reviewer pada jurnal ilmiah Jumlah kerjasama dengan industri 1. Jumlah MoU yang dihasilkan 2. Jumlah kontrak yang dihasilkan 3. Jumlah Industri yang melaksanakan kerjasama riset
buah
5
5
orang
15
18
0,0 100, 0 120, 0
20
39
195, 0
12
11
5
6
91,7 120, 0
0
0
0,0
0 0
0 0
0,0 0,0
orang orang kerjasama dokumen dokumen institusi
10
2
24
0
240, 0
0,0
133, 3 124, 1
35
4
5
6
7
8
Meningkatnya peranan LIPI sebagai penyedia infrastruktur riset nasional.
Meningkatnya hasil penelitian yang berorientasi pada nilai tambah Sumber Daya dan perlindungan lingkungan.
Meningkatnya jejaring dan kerjasama ilmiah nasional dan internasional yang berkualitas dan saling menguntungkan.
Meningkatnya rujukan ilmiah dan informasi iptek yang diakses masyarakat.
Meningkatnya pengem-
4. Jumlah Industri yang memanfaatkan pelayanan ilmiah Jumlah policy paper rekomendasi kebijakan keputusan yang dimanfaatkan 1. Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan 2. Jumlah sosialisasi kepada pemangku kepentingan yang dilakukan 3. Jumlah peserta yang mengikuti sosialisasi rekomendasi kebijakan Jumlah institusi eksternal yang memanfaatkan insfrastruktur riset LIPI 1. Jumlah MoU dengan institusi eksternal 2. Infrastruktur riset yang siap untuk digunakan oleh institusi eksternal Jumlah dan jenis koleksi yang dimanfaatkan 1. Jumlah koleksi yang dihasilkan 2. Jumlah koleksi yang disosialisasikan Jumlah teknologi - konsep - model - jenis produk yang bernilai tambah 1. Jumlah teknologi konsep - model - jenis produk yang dihasikan 2. Jumlah teknologi konsep - model - jenis produk yang disosialisasikan Rasio kerjasama yang terlaksana dibandingkan total MoU yang dibuat ( persen) 1. Jumlah Dokumen MOU dan PKS yang dihasilkan 2. Jumlah MOU yang masih berjalan 3. Jumlah kerjasama yang terlaksana Jumlah posisi strategis yang dijabat dalam organisasi - pertemuan nasional - internasional Jumlah peserta pe-
5
6
120, 0
0
0
0,0
0
0
0,0
kali
0
0
0,0
orang
0
0
0,0
10
9
90,0
0
0
0,0
60
60
koleksi
50
298
koleksi
545
944
koleksi
25
26
100, 0 596, 0 173, 2 104, 0
institusi
2
2
100, 0
dokumen dokumen
2
institusi dokumen
15
jenis
15
0
28
22
0,0
186, 7
146, 7
buah
2
0
0,0
1
3
300, 0
buah
2
0
0,0
2
3
150, 0
1
1
100, 0
100
100
100, 0
11
10
4
5
22
34
90,9 125, 0 154, 5
5 200
5 309
100, 0 154,
buah
persen dokumen dokumen dokumen
orang orang
5
6
4
4
9
9
120, 0 100, 0 100, 0
5
4
80,0
36
bangan kompetensi SDM penelitian Indonesia.
Terwujudnya tatakelola pemerintahan yang baik.
masyarakatan iptek 1. Jumlah diseminasi yang dilakukan 2. Jumlah peserta yang ikut dalam pemasyarakatan iptek Jumlah peneliti LIPI terindeks global 1. Jumlah peneliti yang terdaftar di indeks global 2. Jumlah publikasi yang dapat diakses secara online
9
Akumulasi Capaian Kinerja
3.2.
kali
1
1
0
5
1
2
200 0
306 4
100, 0
8 200, 0
orang
4
5
125, 0
10
10
153, 2 100, 0
orang
4
5
125, 0
10
10
100, 0
artikel
24
24
15
16
orang
100, 0 118, 4
106, 7 142, 0
Realisasi Anggaran
Sumber pendanaan untuk melaksanakan seluruh kegiatan P2O LIPI bersumber dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2016 Nomor: SP DIPA079.01.2.017106/2016 tanggal 7 Desember 2015 dengan jumlah pagu awal Rp.146.914.682.000,-. Seiring perjalanan waktu terjadi beberapa kali proses revisi DIPA, sehingga pada akhir tahun anggaran pagu DIPA (Revisi ke 10) menjadi sebesar Rp.141.208.309.000,-. Jumlah Pagu tersebut masih harus dikurangi karena terdapat anggaran self blocking sebesar Rp.1.392.235.000,-. Secara keseluruhan realisasi anggaran P2O LIPI pada tahun 2016 mencapai 96,83%. Sedangkan untuk persentase realisasi anggaran dari Total pagu dikurangi self blocking adalah sebesar 97,82%. Rincian per output kegiatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Penyerapan anggara adalah berdasarkan pagu pada revisi 10, dengan penjelasan dari masingmasing kegiatan adalah sebagai berikut: 37
3419.001. Peningkatan kemampuan 2 lokasi kelautan dan 1 daerah pesisir sebagai Technopark Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari tahun 2015 yaitu pembangunan technopark LIPI yang berlokasi di Mataram, Tual dan Ternate. Anggaran semula pada kegiatan ini sebesar Rp.7.750.000.000,-, dengan adanya kebijakan penghematan anggaran dan self blocking, maka anggaran untuk kegiatan ini menjadi Rp. 3.421.706.000,- dengan realisasi sebesar Rp.3.342.178.733,- atau sebesar 98.35%. Sisa anggaran sebesar Rp.79.527.267,- atau sebesar 1,65% 3419.002 Diseminasi Hasil Eksplorasi Oseanografi (SD Samudera Hindia, Laut Jeluk Indonesia) Pagu anggaran untuk kegiatan ini yaitu sebesar Rp.9.641.057.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 9.476.927.279,- atau sebesar 98,30%. Sisa anggaran sebesar Rp. 164.129.721,- atau sebesar 1,70%. 3419.003 Domestikasi biota laut liar dan ditemukannya teknik budidayanya Pagu anggaran untuk kegiatan ini yaitu sebesar Rp.299.204.000,- dengan realisasi sebesar Rp.284.953.000,- atau sebesar 95,24%. Sisa anggaran sebesar Rp.14.251.000,- atau sebesar 4,76%. 3419.004 Difusi produk functional food Pagu anggaran untuk kegiatan ini yaitu sebesar Rp.357.980.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 347.395.609,- atau sebesar 97,04%. Sisa anggaran sebesar Rp.10.584.391 sebesar 2,96%. 3419.005 Monitoring kondisi kesehatan terumbu karang dan ekosistem terkait lainnya (COREMAP-CTI) Pagu anggaran untuk kegiatan ini yaitu sebesar Rp. 32.310.576.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 29.954.063.825,- atau sebesar 92,71%. Sisa anggaran sebesar Rp. 2.356.512.175 sebesar 7,29%. Sumberdana pada output ini terdiri dari : 1. Pinjaman Luar Negeri Kegiatan ini merupakan sub output untuk menampung kegiatan Coral Reef Rehabilitation and Management Program – Coral Triangle Initiative (COREMAP-CTI) Project. Dana kegiatan ini bersumber dari dua sumber yaitu: a. Pinjaman World Bank (WB) dengan nomor pinjaman: IBRD 8336-ID dan Hibah nomor: TF015470, effective date pinjaman dan hibah tersebut adalah 5 Juni 2014 dan closing date 30 Juni 2019. b. Pinjaman Asian Development Bank (ADB) dengan nomor pinjaman: 3094-INO dan Hibah nomor : 0379 (EF)-INO, effective date pinjaman dan hibah untuk ADB adalah 24 Februari 2014 dan closing date 30 Juni 2019, kegiatan ini direncanakan akan berlangsung selama 5 tahun. Total pagu untuk kegiatan ini setelah Realokasi adalah sebesar Rp. 27.337.396.000,terdiri dari Loan WB sebesar Rp.15.588.037.000,- dan Loan ADB sebesar 38
Rp.11.749.359.000,- untuk membiayai beberapa kegiatan diantaranya Monitoring Kesehatan Terumbu Karang dan Ekosistem Terkait Lainnya di Lokasi Target (Wilayah Timur dan Barat), Monitoring Kesehatan Terumbu Karang dan Ekosistem Terkait Lainnya di Lokasi Kontrol (Wilayah Timur dan Barat), Monitoring Sosial Ekonomi di Lokasi Target dan Kontrol (Wilayah Timur dan Barat), Sertifikasi, Workshop dan Seminar, Pendidikan Publik, Pendidikan dan Pelatihan, Diseminasi dan Percetakan, Pengadaan Konsultan, Pengembangan Sumberdaya Manusia serta Riset Agenda. Total Realisasi anggaran kegiatan ini adalah sebesar Rp. 25.090.002.480,- atau 91.78%. Sisa anggaran sebesar Rp.2.247.393.520,- atau sebesar 8,22%. Hal ini disebabkan optimalisasi dan adanya selisih antara HPS dengan penawaran kegiatan lelang pembuatan buku MULOK. 2. Hibah Luar Negeri Sumber dana yang berasal dari Hibah WB dan ADB ini sebesar Rp. 2.036.584.000,diperuntukkan Kegiatan Baseline Survey Terumbu Karang dan Ekosistem Terkait di Lokasi KKPN/UPTN untuk Wilayah Barat dan Baseline Survey Terumbu Karang dan Ekosistem Terkait di Lokasi TWP untuk Wilayah Timur serta kegiatan CRMIS dan Worskhop CRMIS. Realisasi dari anggaran ini adalah sebesar Rp. 2.008.040.900,- atau 98,60% dan sisa anggaran sebesar Rp. 28.543.100 ,- atau 1,40%. 3. Rupiah Murni (Pendukung Kegiatan) Pagu pada kegiatan sub output ini adalah sebesar Rp.2.936.596.000,- diperuntukan Operasional Kantor Pendukung Kegiatan COREMAP-CTI yang berlokasi di Gedung D. Tisna Atmidjadja Jl. Raden Saleh No.43 Jakarta Pusat dan juga kegiatan penelitian, Training serta Workshop guna menunjang kegiatan COREMAP-CTI. Realisasi dari anggaran ini sebesar Rp.2.856.020.445,- atau 97,26% dan sisa anggaran sebesar Rp.80.575.555,- atau 2,74% adalah penghematan dari beberapa kegiatan 3419.006 Peningkatan pengetahuan "blue carbon" dan bioindikator lingkungan tercemar Pagu anggaran untuk kegiatan ini yaitu sebesar Rp. 764.734.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 757.182.500 , atau sebesar 99,01%. Sisa anggaran sebesar Rp.7.551.500 sebesar 0,99%. 3419.007 Peningkatan Pengetahuan Oseanoigrafi (SD Laut Ekosistem dan Budidaya Biotalaut) Pagu anggaran untuk kegiatan ini yaitu sebesar Rp. 1.579.022.000,- dengan realisasi sebesar Rp1.535.971.775, atau sebesar 97,27%. Sisa anggaran sebesar Rp.43.050.225 sebesar 2,73%. 3419.009 Tata Kelola Layanan (PNBP) Pagu anggaran untuk kegiatan ini yaitu sebesar Rp. 15.844.306.000 dengan realisasi sebesar Rp. 15.836.663.391, atau sebesar 99,95%. Sisa anggaran sebesar Rp.7.642.609,sebesar 0,05%.
39
Daftar penerimaan kontrak kerjasama antara lain :
No
PIHAK PENERIMA LAYANAN
A
PNBP P2O :
1
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir Balitbang KP
2
3
4
5
6
Balai Penelitian dan Observasi Laut, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir Balitbang KP Balai Penelitian dan Observasi Laut, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir Balitbang KP TIO-SOA (Third Institute Of Oceanography -State Oceanic Administration) Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir Balitbang KP Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat
Kegiatan
Kegiatan Penelitian dan Observasi Kelautan di Perairan Selat Sunda, Karimata dan Samudera Hindia Selatan Jawa, dengan menggunakan KR Baruna Jaya VIII
1.312.324. 104
Kegiatan Penelitian dan Observasi Kelautan di Perairan Laut Banda, dengan menggunakan KR Baruna Jaya VIII
1.143.125. 410
Kegiatan Penelitian dan Observasi Kelautan di Perairan Laut Maluku, dengan menggunakan KR Baruna Jaya VIII
1.167.668. 529
Concerning Collaboration on Subsurface Mooring System (SMS) and Physical Oceanography in Lembeh Strait Kegiatan Penelitian dan Observasi Kelautan di Selat Makasar dan Selat Lombok, dengan menggunakan KR Baruna Jaya VIII Pengembangan Mikroflora Laut dan Darat Sebagai Sumber Bahan Baku Obat Antiinfeksi (Antituberkulosis, antibakteri dan antifungi) Concerning Collaboration on Circulation and Ecosystem Study in The Indonesian Sean Under The Influence of The Western Pacific Variability
7
IOCAS (Institute of Oceanology Chinese Academy of Sciences )
B
PNBP UPT LOKA PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA OSEANOGRAFI PULAU PARI Penerimaan dari layanan sesuai dengan tugas dan fungsi, berupa setoran simponi
Mahasiswa, masyarakat
Nilai Kontrak
C
PNBP P2LD :
1
PT. Pertamina (Persero) TBBM Wayame (TA 2016 : Addendum)
Pengolahan Nugget Ikan Nila
2
Masyarakat
Analisa data sampel Jumlah Penerimaan
941.850. 000 1.416.842. 787 300.000. 000
9.827.644. 000
102.575. 001
41.043. 150 2.500. 000 16.255.572.980
3419.010 Sarana prasarana riset kelautan Anggaran pada output ini Sebesar Rp. 6.000.000.000,- anggaran tersebut disediakan guna Revitalisasi Peralatan Kapal dan Laboratorium, Pengadaan Peralatan Laboratorium, Pengadaan meubelair dan peralatan kantor lainnya. Realisasi pada sub output ini adalah
40
sebesar Rp. 5.999.554.660,- atau sebesar 99,99%. Sisa anggaran sebesar Rp.445.340,- atau sebesar 0,01%. 3419.994 Layanan Perkantoran Layanan Perkantoran terdapat Pagu Belanja Pegawai dan Pagu untuk Layanan Perkantoran. Pagu anggaran untuk Belanja Pegawai adalah sebesar Rp. 57.568.177.000 dengan realisasi sebesar Rp. 57.336.046.705,- atau sebesar 99,60%. Sisa anggaran sebesar Rp.232.130.295,- sebesar 0,40%. Sedangkan pagu untuk Layanan Perkantoran adalah sebesar Rp. 12.029.312.000 dengan realisasi sebesar Rp. 11.859.805.043,- atau sebesar 98,59%. Sisa anggaran sebesar Rp. 169.506.957,- sebesar 1,41%. Realisasi anggaran secara total P2O LIPI dan UPT-UPT di lingkungan P2O LIPI pada TA 2016 adalah sebesar Rp.148.735.195.968,- atau sebesar 96,69% dari total pagu sebesar Rp.153.825.196.000,- Secara rinci pagu dan realisasi tersebut dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel. Pagu dan Realisasi P2O LIPI dan UPT-UPT di lingkungan P2O TA 2016. No
Satuan Kerja
Pagu
Realiasasi
Sisa dana
% Realisasi
% Sisa Dana
141.208.309.000
136.730.742.520
4.477.566.480
96,83%
3,17%
2.196.833.918
123.731.082 94,67%
5,33%
98,76%
1,24%
91,69%
8,31%
97,93%
2,07%
1
Pusat Penelitian Oseanografi LIPI
2
Loka Pengembangan Kompetensi Sumberdaya Manusia Oseanografi, Pulau Pari
2.320.565.000
3
Loka Konservasi Biota Laut Biak, Irian Jaya
2.345.935.000
2.316.877.212
29.057.788
4
Loka Konservasi Biota Laut Bitung, Sulawesi Utara
3.157.627.000
2.895.148.630
262.478.370
5
Loka Konservasi Biota Laut Tual, Maluku Tenggara
1.787.733.000
1.750.790.470
36.942.530
6
Balai Bio Industri Laut, Mataram
3.005.027.000
2.844.803.218
160.223.782
94,67%
5,33%
153.825.196.000
148.735.195.968
5.090.000.032
96,69%
3,31%
Total DIPA P2O & UPT
41
BAB IV PENUTUP Sebagian besar dari sasaran program kegiatan di Pusat Penelitian Oseanografi (P2O LIPI) pada Tahun Anggaran 2016 telah tercapai sesuai dengan target yang ditetapkan pada Rencana Penetapan Kinerja (RPK) 2016. P2O LIPI berhasil meraih capaian 142% secara keseluruhan kinerja. Publikasi ilmiah internasional mengalami kenaikan dari tahun 2015, sekaligus melampaui target tahun 2016. Tiga Technopark juga berhasil didirikan dan telah termanfaatkan untuk pelayanan pelatihan terhadap masyarakat. Namun, beberapa indikator kinerja yang tidak tercapai pada tahun 2016, seperti publikasi ilmiah nasional patut mendapat perhatian. Para peneliti harus terus didorong untuk meningkatkan kinerja mereka dalam menghasilkan publikasi ilmiah dengan mengintensifkan pembinaan dalam kelompok penelitian dimana para peneliti senior diwajibkan untuk membina peneliti junior dibawahnya. Partisipasi aktif seluruh komponen yang ada dan saling koordinasi diantara masing-masing komponen sangat diperlukan sehingga tercapai iklim kerja yang dinamis dan saling mengisi.
42
Lampiran Perjanjian Kinerja dan Capaian Kinerja Pusat Penelitian Oseanografi Tahun 2016
No
1 2
3
Sasaran strategis
Indiktor Kinerja
Kinerja 2016
Satuan
T
C
%
Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing bangsa berbasis hasil penelitian. Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing industri.
Meningkatnya rekomendasi kebijakan berbasis hasil penelitian.
Jumlah sitasi atas publikasi
sitasi
6614
5044
76,3
1. Jumlah publikasi terbit di Jurnal Nasional
artikel
35
23
65,7
2. Jumlah publikasi terbit di Jurnal Internasional
artikel
10
21
210
Jumlah hasil penelitian dan HKI yang dimanfaatkan
buah
0
0
0
1. Jumlah HKI non KTI yang didaftarkan
buah
0
0
0
2. Jumlah prototipe
prototipe
0
0
0
Jumlah STP - TP yang termanfaatkan
lokasi
3
3
100
1. Jumlah komoditi yang dihasilkan
produk
9
14
155,6
2. Jumlah UKM yang dibina
kelompok
19
21
110,5
3. Jumlah orang dilatih di STP TP
orang
50
53
106
4. Jumlah paket teknologi yang diaplikasikan - dihasilkan
paket
9
12
133,3
Jumlah pengguna jasa LIPI
orang
87
108
124,1
1. Jumlah sertifikat pengujian yang diterbitkan
dokumen
0
0
0
2. Jumlah kontrak PNBP
buah
5
5
100
3. Jumlah layanan sebagai narasumber
orang
15
18
120
4. Jumlah Layanan bimbingan mahasiswa (S1,S2 dan S3)
orang
20
39
195
5. Jumlah layanan sebagai reviewer pada jurnal ilmiah
orang
12
11
91,7
Jumlah kerjasama dengan industri
kerjasama
5
6
120
1. Jumlah MoU yang dihasilkan
dokumen
0
0
0
2. Jumlah kontrak yang dihasilkan
dokumen
0
0
0
institusi
0
0
0
3. Jumlah Industri yang melaksanakan kerjasama riset
43
4
5
6
7
8
Meningkatnya peranan LIPI sebagai penyedia infrastruktur riset nasional.
Meningkatnya hasil penelitian yang berorientasi pada nilai tambah Sumber Daya dan perlindungan lingkungan.
Meningkatnya jejaring dan kerjasama ilmiah nasional dan internasional yang berkualitas dan saling menguntungkan.
Meningkatnya rujukan ilmiah dan informasi iptek yang diakses masyarakat.
Meningkatnya pengembangan
4. Jumlah Industri yang memanfaatkan pelayanan ilmiah
institusi
5
6
120
Jumlah policy paper rekomendasi kebijakan keputusan yang dimanfaatkan
dokumen
0
0
0
1. Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan
dokumen
0
0
0
2. Jumlah sosialisasi kepada pemangku kepentingan yang dilakukan
kali
0
0
0
3. Jumlah peserta yang mengikuti sosialisasi rekomendasi kebijakan
orang
0
0
0
Jumlah institusi eksternal yang memanfaatkan insfrastruktur riset LIPI
institusi
10
9
90
1. Jumlah MoU dengan institusi eksternal
dokumen
0
0
0
2. Infrastruktur riset yang siap untuk digunakan oleh institusi eksternal
jenis
60
60
100
Jumlah dan jenis koleksi yang dimanfaatkan
koleksi
50
298
596
1. Jumlah koleksi yang dihasilkan
koleksi
545
944
173,2
2. Jumlah koleksi yang disosialisasikan
koleksi
25
26
104
Jumlah teknologi - konsep model - jenis produk yang bernilai tambah
buah
1
3
300
1. Jumlah teknologi - konsep model - jenis produk yang dihasikan
buah
2
3
150
2. Jumlah teknologi - konsep model - jenis produk yang disosialisasikan
buah
1
1
100
Rasio kerjasama yang terlaksana dibandingkan total MoU yang dibuat ( persen)
persen
100
100
100
1. Jumlah Dokumen MOU dan PKS yang dihasilkan
dokumen
11
10
90,9
2. Jumlah MOU yang masih berjalan
dokumen
4
5
125
3. Jumlah kerjasama yang terlaksana
dokumen
22
34
154,5
Jumlah posisi strategis yang dijabat dalam organisasi pertemuan nasional internasional
orang
5
5
100
Jumlah peserta pemasyarakatan
orang
2000
3095
154,8
44
kompetensi SDM penelitian Indonesia.
Terwujudnya tatakelola pemerintahan yang baik. 9
Akumulasi Capaian Kinerja
iptek 1. Jumlah diseminasi yang dilakukan
kali
1
2
200
2. Jumlah peserta yang ikut dalam pemasyarakatan iptek
orang
2000
3064
153,2
Jumlah peneliti LIPI terindeks global
orang
10
10
100
1. Jumlah peneliti yang terdaftar di indeks global
orang
10
10
100
2. Jumlah publikasi yang dapat diakses secara online
artikel
15
16
106,7 142
45
46
47
Daftar Publikasi P2O tahun 2015 Jurnal Internasional 1. Allen, G.R., M.V. Erdmann, W.T. White, Fahmi & C.L. Dudgeon. 2016. Review of the Bamboo Shark Genus Hemiscyllium (Orectolobiformes: Hemiscyllidae). Journal of the Ocean Science Foundation, 23: 51-97. DOI: http://dx.doi.org/10.5281/zenodo.164197 2. Arsianti, A., Fadilah, Fatmawaty, L.K. Wibisono, Kusmardi, N.N. Azizah, R. Putrianingsih, T. Murniasih, A. Rasyid & R. Pangestuti. 2016. Phytochemical Composition and Anticancer Activity of Seaweeds Ulva lactuca and Eucheuma cottonii against Breast MCF-7 and Colon HCT-116 Cells. Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research, 9(6). DOI: http://dx.doi.org/10.22159/ajpcr.2016.u9i6.13798 3. Artanti, N., F. Maryani, H. Mulyani, R.T. Dewi, V. Saraswati & T. Murniasih. 2016. Bioactivities Screening of Indonesian Marine Bacteria Isolated from Sponges. Annales Bogoriensis. DOI: http://dx.doi.org/10.14203/mri.v40i2.63 4. Baohonh, C., M. Muchtar, F. Tingting, C. Hongzhe, W. Jigang, D. Jiangou, L. Hui, C. Bin & Z. Kaiwen. 2016. A baseline study of coastal water quality in the Lembeh Strait of North Sulawesi,Indonesia,in 2013. Marine Pollution Bulletin, 104: 364-370. 5. Baum, G., P. Kegler, B.M. Scholz-Bottcher, Y.R. Alfiansyah, M. Abrar & A. Kunzmann. 2016. Metabolic Performance of the Coral Reef Fish Siganus guttatus Exposed to Combinations of Water Borne Diesel, an Anionic Surfactant and Elevated Temperature in Indonesia. Marine Pollution Bulletin. 6. Borsa, P., K-N. Shen, I.S. Arlyza & T.B. Hoareau. 2016. Multiple Cryptic Species in the Blue-Spotted Maskray (Myliobatoidei: Dasyatidae: Neotrygon spp): An update. Comptes Rendus Biologies, 339: 417-426. DOI: http://dx.doi.org/10.1016/j.crvi.2016.07.004 7. Cahyarini, S.Y., J. Zinke, S. Troelstra, Suharsono, E. Aldrian, B. W. Hoeksema. 2016. Coral Sr/Ca-based sea surface temperature and air temperature variability from the inshore and offshore corals in the Seribu Islands, Indonesia. Marine Pollution Bulletin. DOI: 10.1016/j.marpolbul.2016.04.052 8. Chen, M., E.A. Boyle, J-M. Lee, I.S. Nurhati, C. Zurbrick, A.D. Switzer & G. Carrasco. 2016. Lead Isotope Excharge between Dissolved and Fluvial Particulate Matter: a Laboratory Study from the Johor River Estuary. Philosophical Transactions of the Royal Society A: Mathematical, Physical & Engineering Sciences. 9. Cordova, M.R. & A.J. Wahyudi. 2016. Microplastic in the Deep-Sea Sediment of Southwestern Sumateran Water. Marine Research in Indonesia, 41(1): 27-35. 10. Dassie, E., K. DeLong, H. Kilbourne, B. Williams, N. Abram, L. Brenner, C. Brahmi, K. Cobb, T. Correge, D. Dissard, J. Emile-Geay, H. Evangelista, M. Evans, J. Farmer, T. Felis, M. Gagan, D. Galikin, N. Goodkin, M. Khodri, A.C. Lavagnino, M. LaVigne, C. Lazareth, B. Linsley, J. Lough, H. McGregor, I.S. Nurhati, G. Ouellette, L. Perrin, M. Raymo, B. Rosenheim, M. Sanstrom, B. Schone, A. Sifeddine, S. Stevenson, D.
48
Thompson, A. Waite, A. Wanamaker & H. Wu. 2016. Save Our marine AnnuallyResolved Proxy Archives (MARPA)!. American Geophysical Union EOS. 11. Dirhamsyah. 2016. Setbacks in the Development of Marine Protected Areas in Indonesia. Australian Journal of Maritime & Ocean Affairs. DOI: 10.1080/18366503.2016.1187781 12. Murniasih, T & A. Bayu. 2016. Carbon Source Optimization for Antibiotic Production from Aaptos-Associated Bacteria Rhodobacteracea bacterium SP.2.11. Marine Research Indonesia. DOI: http://dx.doi.org/10.14203/mri.v40i2.63 13. Murniasih, T., E.A. Indriany, M.Y. Putra & F. Untari. 2016. The Antibacterial Capacity of Marine Bacteria Isolated from Sponge Acanthella cavernosa collected from Lombok Island. Journal of Coastal Life Medicine. DOI: 10.12980/jclm.4.2016J6-189 14. Nurhati, I.S. 2016. Spectrophotometry analysis of deep-sea sediments along the main pathway of the Indonesian Throughflow: Spatial view. Marine Research in Indonesia, 41(2):50-57. doi: 10.14203/mri.v41i2.115 15. Ong, J.Y., I. Wirawati & H.P-S. Wong. 2016. Sea Cucumbers (Echinodermata: Holothuridae) collected from the Singapore Strait. Raffles Bulletin of Zoology, Supplement No 34: 666-717. 16. Pangestuti, R. 2016. Free Radical Scavenging Activity of Selected Area Sea Cucumber Species from Lombok. Jurnal Teknologi Malaysia, 4: 179-185. DOI: http://dx.doi.org/10.11113/jt.v78.8202 17. Pollastro, F., S. Golin, G. Chianese, M.Y. Putra, A.S. Moriello, L.D. Petrocellis, V. Garcia, E. Munoz, O.T. Scafati & G. Appendino. 2016. Neuroactive and Antiinflammatory Frankincense Cembranes: A Structure–Activity Study. J. Nat. Prod, 79(7): 1762-1768. DOI: 10.1021/acs.jnatprod.6b00141 18. Putra, M.Y. & T. Murniasih. 2016. Distribution and Diversity of Marine Natural Products from Indonesian Marine Organism. Journal of Coastal Life Medicine, 4(2): 104-107. DOI: 10.12980/jclm.4.2016j5-236 19. Putra, M.Y. & T. Murniasih. 2016. Marine Soft Corals as Source of Lead Compounds for Anti-Inflammatories. Journal of Coastal Life Medicine, 4(1): 73-77. DOI: 10.12980/jclm.4.2016j5-226 20. Putra, M.Y., T. Murniasih, J.T. Wibowo, T.A. Hadi, F. Untari, A.C. Nisa & R.T. Swasono. 2016. Phenolic Content, Anti-Oxidant, Anti-Plasmodium and Cytotoxic Properties of the Sponge Acanthella cavernosa. Asian Pacific Journal of Tropical Disease, 6(10): 811-815. DOI: 10.1016/S2222-1808(16)61136-2 21. Putra, M.Y., T. Murniasih, R.T. Swasono, J.T. Wibowo, A.C. Saputri, M.R. Widhiana & I.S. Arlyza. 2016. Secondary Metabolites and Their Biological Activities in Indonesia Soft Coral of the Genus Lobophytum. Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine, 6(11): 909-913. DOI: http://dx.doi.org/10.1016/j.apjtb.2016.08.011 22. Putra, M.Y., T.A. Hadi & T. Murniasih. 2016. In Vitro Antibacterial and Antifungal Activities of Twelve Sponges Collected from the Anambas Islands, Indonesia. Asian Pacific Journal of Tropical Disease, 6(9): 732-735. DOI: 10.1016/S22221808(16)61119-2
49
23. Sugeha, H.Y. 2016. Book Review: Biology and Ecology of Anguillid Eel. Marine Biology Reserach. DOI: http://dx.doi.org/10.1080/17451000.2016.1249488 24. Wahyudi, A.J., S. Rahmawati, B. Prayudha, M.R. Iskandar & T. Arfianti. 2016. Vertical Carbon Flux of Marine Snow in Enhalus acroides-dominated Seagrass Meadows. Regional Studies in Marine Science, 5: 24-34. DOI: 10.1016/j.rsma.2016.01.003 25. Widyastuti, E & D.L. Rahayu. 2016. New Record of Parasesarma raouli Rahayu and Ng, 2009 (Crustacea: Brachyura: Sesarmidae) from the Riau Archipelago, Indonesia. Marine Research Indonesia, 41(1): 13-17. Balai Pengembangan Bio Industri Laut 1. Hamzah, M.S., Y.H, Endang, Marsoedi & M. Fadjar. 2016. Protease Enzyme Reactability Effect of Pearl Oyster (Pinctada maxima) Flesh Shell Growth at Different Water Temperature and Salinity. International Journal of Biosciences, 9(1): 124-137. DOI: http://dx.doi.org/10.12692/ijb/9.1.121-137 2. Kamyab, E., H. Kunhold, S.S. Novais, L.M.F. Alves, L. Indriana, A. Kunzmann, M. Slater & M.F.L. Lemos. 2016. Effects of Thermal Stress on the Immune and Oxidative Stress Responses of Juvenile Sea Cucumber Holothuria scabra. J. Comp. Physiol. DOI: 10.1007/s00360-016-1015-z 3. Ng, P.K.I & D.L. Rahayu. 2016. On the genera Selwynia Borradaile, 1903, and Gandoa Kammerer, 2006, with Descriptions of Two New Species from Papua New Guinea and French Polynesia (Crustacea: Decapoda: Brachyura: Aphanodactylidae). Zootaxa, 4092(3): 339-370. DOI: http://doi.org/10.11646/zootaxa.4092.3.2 4. Ng, P.K.I., D.L. Rahayu & H-T. Shih. 2016. Ankerius aenigmaticus, a new genus and new species of Aphanodactylid Crab Symbiotic with Polychaetes from the Red Sea Coast of Saudi Arabia, Zootaxa, 4179(2): 271-278. DOI: http://doi.org/10.11646/zootaxa.4179.2.7 5. Rahayu, D.L., H-T. Shih & P.K.I. Ng. 2016. A New Species of Land Hermit Crab in the Genus Caenobita Latreille 1829 from Singapore, Malaysia, and Indonesia, previously Confused with C. cavipes Stimpson, 1858 (Crustacea: Decapoda: Anomura: Coenobitidae). Raffles Bulletin of Zoology, Supplement No 34: 470-488. 6. Ridwanudin, A., M. Firdaus, I.S. Pratama & S.A.P. Dwiono. 2016. Effect of Various Dietary Seaweeds on the Growth of Gold-mouth Turban (Turbo chrysostomus L., 1758) at Lombok, Indonesia. Marine Research in Indonesia, 40(1): 21-26. Loka Konservasi Biota Laut Bitung 1. Dua, J., X. Zheng, T. Peristiwady, J. Liao, P. Ch. Makatipu, X. Yin, W. Hu, W. Koagouw & B. Chen. 2016. Food Sources and Trophic Structure of Fishes and Benthic Macroinvertebrates in a Tropical Seagrass Meadow Revealed by Stable Isotope Analysis. Marine Biology Research. DOI: http://dx.doi.org/10.1080/17451000.2016.1183791 2. Kimura, S., T. Peristiwady & R. Fricke. 2016. Taxonomic review of the genus Leptobrama Steindachner 1878 (Perciformes: Leptobramidae), with the resurrection 50
of Leptobrama pectoralis (Ramsay and Ogilby 1887). Ichtyological Research. DOI: Ichthyol Res DOI 10.1007/s10228-016-0511-1 Loka PKSDMO Pulau Pari 1. Corvianawatie, C., S.Y. Cahyarini & M.R. Putri. 2016. Reconstruction of Sea Surface Temperature Data based on the Sr/Ca of Porites Coral in Ambon Bay. Journal of Mathematical and Fundamental Sciences, 48 (2). DOI: 10.5614/j.math.fund.sci.2016.48.2.3 2. Miller, M.J., S. Wouthuyzen, H.Y. Sugeha, M. Kuroki, A. Tawa, S. Watanabe, A. Syahailatua, S.R. Suharti, F.Y. Tantu, T. Otake, K. Tsukamoto & J. Aoyama. 2016. High Biodiversity of Leptocephali in Tomini Bay Indonesia in the center of the Coral Triangle. Regional Studies in Marine Science, 8: 99-113. DOI: http://dx.doi.org/10.1016/j.rsma.2016.09.006 Jurnal Nasional 1. Afdal. 2016. CO2 Flux in the Coastal Waters of Lombok, West Nusa Tenggara. Jurnal Oseanologi dan Limnologi di Indonesia, 1(2): 91-103. 2. Ardiansyah, A. 2016. Ekstraksi dan Formulasi Suspensi Oral Teripang Holothuria scabra. Jurnal Oseanologi dan Limnologi di Indonesia, 1(1): 29-37. 3. Cappenberg, H.A.W. 2016. Moluska di Pulau Kabaena, Muna, dan Buton, Sulawesi Tenggara. Jurnal Oseanologi dan Limnologi di Indonesia 1(2): 61-72. 4. Dody, S. & D. La Rae. 2016. Laju Pertumbuhan Ikan Kerapu Bebek Cromileptes altivelis yang Dipelihara dalam Keramba Jaring Apung. Jurnal Oseanologi dan Limnologi di Indonesia 1(1): 11-17. 5. Edward. 2016. Bioakumulasi Senyawa Pestisida Organchlorin (POC) dalam Kerang Hijau (Perna viridis) di Teluk Jakarta. Jurnal Ilmu Kelautan Tropis, 1: 85-97. 6. Kusmanto, E., M.Hasanudin & W.B. Setiawan. 2016. Amplifikasi PAsang Surut dan Dampaknya terhadap Perairan Pesisir Probolinggo. Jurnal Oseanologi dan Limnologi di Indonesia 1(3): 69-80. 7. Kusmato, E & D. Surinati. 2016. Stratifikasi Massa Air di Teluk Lasolo, Sulawesi Tenggara. Jurnal Oseanologi dan Limnologi di Indonesia, 1(2): 17-29. 8. Oktaviyani, S., M. Boer & Yonvitner. 2016. Aspek Biologi Ikan Kurisi (Nemipterus japonicus) di Perairan Teluk Banten. Jurnal BAWAL, 8(1): 21-28. 9. Permadi, S. & S. Juwana. 2016. Penetapan Kebutuhan Harian Pakan Ikan Rucah untuk Penggemukan Kepiting Bakau Scylla paramamosain di Keramba Jaring Dasar. Jurnal Oseanologi dan Limnologi di Indonesia, 1(1): 75-83. 10. Pramudji & I.W.E. Dharmawan. 2016. Analisis Pertumbuhan Bibit Bakau Rhizopora stylosa Griff. di Kawasan Rehabilitasi Mangrove Tanjung Pasir Tanggerang. Jurnal Oseanologi dan Limnologi di Indonesia 1(3): 91-100. 11. Puspitasari, R. 2016. Evaluasi Penggunaan Ekstrak Lamun sebagai Bahan Aktif Antifouling terhadap Produsen Perairan. Jurnal Segara, 12(1): 45-51. 12. Setyastuti, A. 2016. Timun Laut Teluk Ambon, Maluku. Jurnal Oseanologi dan Limnologi di Indonesia 1(3): 11-22. 51
13. Setyawan, W.B. & S.D. Nuryana. 2016. Rekaman Posisi Muka Laut pada Akhir Masa Deglasial di Perairan Kepulauan Matasiri Laut Jawa. Jurnal Oseanologi dan Limnologi di Indonesia 1(1): 67-74. 14. Suyarso. 2016. Dinamika dan Evolusi Pantai Probolinggo, Jawa Timur. Jurnal Oseanologi dan Limnologi di Indonesia, 1(1): 19-27. 15. Wirawati, I & P. Purwati. 2016. Filogeni Timun Laut (Holothuridae: Stichopodidae) berdasarkan Karakteristik morfologis. Jurnal Oseanologi dan Limnologi di Indonesia, 1(2): 1-14. 16. Wobowo, K., M. Abrar & R.M. Siringoringo. 2016. Status Trofik Ikan Karang dan Hubungan Ikan Herbivora dengan Rekrutmen Karang di Perariran Pulau Pari, Teluk Jakarta. Jurnal Oseanologi dan Limnologi di Indonesia 1(2): 91-103. 17. Yusron, E. 2016. Struktur Komunitas Ekhinodermata (Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea dan Holothuroidea) di Perairan Taman Nasional Wakatobi Sulawesi Tenggara. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 8(1): 357-366. Balai Pengembangan Bio Industri Laut 1. Hamzah, M.S. 2016. The Effect of Golden-Mouth Turban (Turbo chysostomus, L.) Stocking Density on Their Survival and Growth under Air Water Lift System. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 8(1): 289-297. 2. Pratama, I.S., S. Juwana & S. Permadi. 2016. Penetapan Kadar Kalsium dalam Pakan Formulasi untuk Zoea Awal Kepiting Scylla paramamosin. Jurnal Oseanologi dan Limnologi di Indonesia 1(3): 81-90. Loka Konservasi Biota Laut Bitung 1. Arfah, H & S.I. Patty. 2016. Kualitas Air dan Komunitas Makroalga di Perairan Pantai Jikumerasa, Pulau Buru. Jurna Ilmiah Platax, 4(2). 2. Arbi, U.Y. 2016. Populasi dan Sebaran Jenis Moluska dilindungi di Perairan Selat Lembeh, Kota Bitung, Sulawesi Utara. Journal of Tropical Biodiversity and Biotechnology. Loka Konservasi Biota Laut Biak 1. Andriani, W & L.P. Aji. 2016. Beberapa Aspek Reproduksi Siput Lambis lambis di Pesisir Perairan Yenusi, Biak. Jurnal Oseanologi dan Limnologi di Indonesia 1 (3): 1-9. 2. Dharmawan, I.W.E., N.P. Zamani & H. Madduppa. 2016. Laju Dekomposisi Serasah Daun di Ekosistem Bakau Pulau Kelong, Kabupaten Bintan. Jurnal Oseanologi dan Limnologi di Indonesia, 1(1): 1-10. Prodising Internasional 1. Wouthuyzen,
S., S.M.C. Herandarudewi & T. Komatsu. 2016. Stock Assessment of Brown Seaweeds (Phaeophyceae) Along The Bitung-Bentena
52
Coast, North Sulawesi Province, Indonesia For Alginate Product Using Satelitte Remote Sensing. Procedia Environmental Sciences, 33: 553 – 561. Prosiding Nasional 1. A. Rasyid & A. Ardiansyah. 2016. Analisa Kadar Nutrisi dan Komposisi Kimia Senyawa yang terkandung dalam Ekstrak Teripang Stichopus vastus. Prosiding Pertemuan Ilmiah Nasional Tahunan XII ISOI 2015. 2. Ahmad, F. 2016. Keanekaragaman Tumbuhan Mangrove di Teluk Weda, Pulau Halmahera. Prosiding Seminar Nasional Perikanan Indonesia tahun 2015. 3. Ahmad, F. 2016. Kondisi Komunitas Mangrove di Teluk Ambon, Maluku. Prosiding Seminar Nasional Perikanan Indonesia tahun 2015. 4. Alkadri, S.I.T., D.E. Prasetiyo, N. Sulistyowati, A. Saputra, S. Wardono & W. Kiswara. Sebaran duyung (Dugong dugon Muller) di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Prosiding Forum Nasional Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan Ke-5. 5. Ardiansyah, A & A. Rasyid. 2016. Evaluasi Kandungan Nutrisi dan Logam Berat Teripang Segar Stichopus vastus. Prosiding Pertemuan Ilmiah Nasional Tahunan XII ISOI 2015: 168-171. 6. Corvianawatie, C. 2016. Tidal Data Analysis and Prediction in Pari Island, Jakarta. Prosiding Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan VI Tahun 2016: 380-384. 7. Doddy, S. 2016. Pemijahan Alami Siput Gonggong (Strombus turturella). Prosiding Seminar Nasional Perikanan Indonesia Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan Tahun 2015, Jilid 2: 132-136. 8. Doddy, S. Laju Pertumbuhan Kerang Mutiara (Pinctada maxima) yang dipelihara pada Rakit Apung di Perairan Teluk Bayat, Kepulauan Anambas. Prosiding Seminar Nasional Perikanan Indonesia Tahun 2015, jilid 2: 125-131. 9. Fahmi. 2016. Potensi Hiu dan Pari sebagai Komoditi Ikan Hias dan Aspek Konservasinya. Prosiding Simposium Nasional Ikan Hias, Balitbang Budidaya Ikan Hias, Kementrian Kelautan dan Perikanan. 10. Marasabessy, M.D. 2016. Budidaya fitoplankton Chaetoceros gracilis di Laboratorium. Prosiding Sekolah Tinggi Perikanan, Volume I: 101-109. 11. Marasabessy, M.D. 2016. Penambahan Logam Seng (Zn) terhadap Pertumbuhan Fitoplankton jenis Nanochloropsis sp 1. Prosiding Sekolah Tinggi Perikanan, Volume III: 163-168. 12. Marasabessy, M.D. 2016. Pertumbuhan Pyhtoplankton Jenis Pavlova sp. yang diberi Penambahan Logam Seng (Zn) untuk Kepentingan Manajemen Pakan. Prosiding Sekolah Tinggi Perikanan, Volume III: 169-173. 13. Pratiwi, R &. E. Widyastuti. Komunitas Krustasea di Perairan Selatan Jawa. Prosiding Pertemuan Ilmiah Nasional Tahunan XII ISOI 2015. 14. Rasyid, A. 2016. Analisa Kadar Logam Berat dan Total Basa Menguap Teripang Holothuria sp. Holothuria atra, Holothuria leucospilota dan Holothuria miliaris. Prosiding Seminar nasional Perikanan Indonesia Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan Tahun 2015. 53
15. Rugebregt, M.J. 2016. Kualitas Air untuk Pembesaran Lola (Trochus niloticus) dalam Kurungan Jaring di Perairan Ohoi Ngilngof, Kabupaten Maluku Tenggara. Prosiding Seminar Nasional Perikanan Indonesia: 364-369. 16. Supriyadi, I.H., R. Rositasari, Nurhayati, W. Kiswara, M. Muchtar. T. Sidabutar, S. Tarigan & M.Y. Iswari. 2016. Kajian Dampak Gejala Perubahan iklim: Studi Kasus Pesisir Pulau Bintan Timur-Kepulauan Riau. Prosiding Pertemuan Ilmiah Nasional Tahunan XII ISOI 2015. 17. Triandiza, T., R.N. Pesilette, D.Y. Walewowan & A. Ainarwowan. 2016. Biodiversitas Ikan Padang Lamun di Perairan Pulau Kur. Prosiding Seminar Nasional Perikanan Indonesia Tahun 2015. 18. Wahyudi, A.J & U.E. Hernawan. 2016. New Integrative Research Group: a Proposal for the 110 years old Marine Research Center in Indonesia. Prosiding Pertemuan Ilmiah Nasional Tahunan XII ISOI 2015. 19. Wibowo, J.T & T. Murniasih. 2016. Potensi Bakteri Penghasil Antibiotik dari Sedimen di Selat Makassar. Prosiding Pertemuan Ilmiah Nasional Tahunan XII ISOI 2015: 182-192. 20. Yusron, E & Jasmadi. 2016. Usaha Pembesaran Teripang Pasir (Holothuria scabra), secara alami di Perairan Tual, Maluku Tenggara. Prosiding Peningkatan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna untuk Mendukung Penguatan Inovasi Dartah, KSNTTG III Tahun 2016. Buku Internasional 1. Pangestuti, R. 2016. Pharmaceutical Importance of Marine Algal-Derived Carbohydrates. Marine Glycobiology: Priciples and Applications: 227-233. Buku Lokal 1. Rahmawati, S., A. Irawan, I.H. Supriyadi & M.H. Azkab. 2016. Panduan Monitoring Padang Lamun. Jakarta: Coremap CTI LIPI. 2. Wahyudi, A.J., M. Reza Cordova, Oksto R. Sianturi, Hanny Meirinawati, Nur F. Afianti, Ismiliana Wirawati (Eds: Intan Suci Nurhati). 2016. Ekspedisi Widya Nusantara 2015: Kontribusi Indonesia untuk Ekspedisi Internasional Samudra Hindia. Jakarta: Pusat Penelitian Oseanografi LIPI. 39 pp. Majalah Semi Populer 1. Pratiwi, R. 2016. Mengenal Kepiting Huenia spp. (Crustacea: Decapoda: Majidae). Oseana, XVI (1): 9-17. 2. Prayitno, H.B. 2016. Pore Water Sampling: An Introduction To The Four Common Techniques. Oseana XLI (2). 3. Purbonegoro, T. 2016. Penggunaan Toksikan Rujukan (Reference Toxicants) Dalam Uji Toksisitas Perairan. Oseana XLI (2). 54
4. Sari, N.W.P. 2016. Coral Reef: Penyerap atau Penghasil Karbon?. Oseana XLI (2). 5. Setyastuti, A. 2016. Archaster typicus (Asteroidea, Echinodermata): Sistematika, Pergeseran Habitat, perilaku Membenamkan Diri dan Perkawinan. Oseana XLI (2). 6. Surinati, D. 2016. Pemanfaatan Sistem Bouy untuk Kelautan. Oseana, XLI (1): 3949. Poster 1. Nurhati, I.S., J.M. Lee, E.A. Boyle, J.J.I. Tanzil & R. Shah. Coral records of sedimentation and its impacts to coral reefs in the eastern Malacca Strait. International Coral Reefs Symposium 2. Peristiwady, T., S. Kimura, K. Matsuura, H. Motomura, W. Koagouw, P. C. Makatipu, W. N. Satrioajie & K. Wibowo. 2016. New records of anthiine fishes (Teleostei, Perciformes, Serranidae) from North Sulawesi, Indonesia. Asian CORECOMSEA Seminar on Coastal Ecosystems in Southeast Asia. Atmosphere and Ocean Research Institute University of Tokyo. Orasi Ilmiah 1. LaVigne, M., K.M. Cobb, K. DeLong, M. Freiberger, A.G. Grotolli, T.M. Hill, H. Miller, I.S. Nurhati, J. Richey, G.S. Marks & R.M. Sherrell. 2016. Using Coral Ba/Ca Records to Investigate Seasonal to Decadal Scale Biogeochemical Cycling in the Surface and Intermediate Ocean. AGU Fall Meeting 2016
55
Performa Ilmiah dan Finansial (http://koki.lipi.go.id)
56