KATA PENGANTAR
Dengan rahmat Allah Subhanahu Wata’ala, penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapang ( PKL) ini tepat pada waktunya yang dilaksanakan di PT.ITCI HUTANI MANUNGGAL (IHM). Laporan PKL ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program Studi Manajemen Hutan, Jurusan Manajemen Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna seperti apa yang diharapkan, oleh karena itu adanya kritik dan saran yang bersifat membangun penulis sangat mengharapkan. Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Pimpinan PT IHM beserta staf. 2. Bapak Ir. Wartomo, MP, selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. 3. Bapak Ir. Hasanudin, MP, selaku Ketua Jurusan Manajemen Pertanian. 4. Bapak Ir. M. Fadjeri,MP, selaku Ketua Program Studi Manajemen Hutan. 5. Bapak Ir. Noorhamsyah, MP, selaku Dosen Pembimbing. 6. Bapak Ir. Suparjo MP, dan Ibu Elisa Herawati, S.Hut MP, selaku Dosen Penguji. 7. Teristimewa kepada Abah dan Mama yang senantiasa memberikan do’a, materi dan dukungannya.
2
Dalam penulisan laporan ini disadari adanya kelemahan baik cara penulisan maupun materi yang disampaikan, oleh karena itu segala bentuk kritik dan saran demi perbaikan laporan ini kami harapkan guna perbaikan yang akan datang. Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak khususnya mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
Penulis Kampus Sei Keledang, Juni 2012
3
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR………………………………………………..
iii
DAFTAR ISI..............................................................................
iv
DAFTAR TABEL……………………………………………………
v
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………
vi
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………....
vii
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang……………………………………………….. B. Tujuan……………………………………………………….... C. Hasil yang Diharapkan ……………………………………...
1 2 2
II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. Tinjauan Perusahaan………………………………………. B. Manajemen Perusahaan…………………………………… C. Lokasi dan Waktu Kegiatan PKL……………………….....
3 5 6
III. HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG A. Perencanaan (Planning)…………………………………… B. Persemaian (Nursery)……………………………………… C. Penanaman (Plantation)…………………………………… D. Pemanenan (Harvesting)………………………………….. E. Tata Usaha Kayu……………………………………………. F. Lingkungan (Environment)………………………………… G. Fire and Safety………………………………………………
8 11 13 16 19 21 22
IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………………………………………………… B. Saran…………………………………………………………
24 24
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….
25
LAMPIRAN………………………………………………………….
26
4
DAFTAR TABEL Nomor
Halaman
1.
Kelas Kelerengan Areal Kerja PT. ITCI HUTANI MANUNGGAL…
4
2.
Jadwal Kegiatan PKL di PT. ITCI HUTANI MANUNGGAL………..
6
3.
Hasil Kegiatan Survey di PT. IHM...........................................
9
4.
Hasil Kegiatan Audit di PT. IHM..............................................
9
5.
Hasil Kegiatan Persemaian di PT. IHM ..........................
12
6.
Hasil Kegiatan Penanaman di PT. IHM .....................................
15
7.
Hasil Kegiatan Pemanenan di PT. IHM……………………………..
17
8.
Hasil Kegiatan Tata Usaha Kayu di PT. IHM………………………….. 20
9.
Hasil Pengukuran Erosi Tanah Pada Kegiatan Lingkungan di PT. IHM……………………………………………………………….
22
5
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Tubuh Utama
Halaman
1. Struktur Organisasi PT. ITCI Hutani Manungggal Estate Senoni 2012……………………………………………………
27
2. Peta Kerja PT. IHM Estate Senoni……………………..…………..
28
3. Foto-foto Kegiatan PKL………………………………………………
29
6
DAFTAR GAMBAR Nomor
Halaman
1. Penandaan Batas Petak…………………………..………..
29
2. Penandaan Batas Konservasi.…………………………….
29
3. Pengukuran Diameter PMA 12..…………………………..
29
4. Pencampuran Media…...……………………………….....
29
5. Penjarangan……………………………………………......
29
6. Seleksi & Pengepakan………………………………………
29
7. Penyiraman…………………………………………………..
30
8. Pengisian Polybag…………..……………………………..
30
9. Pemupukan……………………………………………….....
30
10. Penanaman………………………………………………....
30
11. Penaburan Pupuk KCL Pada Lubang……………………
30
12. Penebangan…………………………………………………
30
13. Pemotongan Kayu………………………………………….
31
14. Pemuatan & Pengangkutan……………………………….
31
15. Penyaradan…………………………………………………
31
16. Pengukuran Bak Terbuka Dispathcer Sector…………...
31
17. Pemantauan Patok Erosi…………………………………
31
18. Kayu di Log Pond………………………………………….
31
7
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Hutan di Kalimantan Timur merupakan salah satu andalan bagi negara Indonesia yang kaya akan sumber daya alamnya yang patut dilestarikan. Keberadaan hutan secara umum akan selalu dibutuhkan dunia.
Politeknik
Pertanian Negeri Samarinda memiliki peran sangat strategis untuk menghasilkan sumber daya manusia yang ahli dibidang kehutanan guna berkiprah membangun hutan dan kehutanan di wilayahnya. Lulusan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda semakin penting peranannya mengingat kondisi hutan yang semakin parah. Pengalaman praktek di lokasi pembangunan hutan tanaman industri sangat bermanfaat bagi mahasiswa didalam menambah wawasan di lapangan setelah pendalaman teori dibangku kuliah. Politeknik
Pertanian
Negeri
Samarinda
bersifat
vocasional
yaitu
memberikan program pendidikan yang lebih banyak porsi prakteknya dibanding teori, yaitu 70% praktek dan 30% teori.
Praktek tersebut di antaranya diisi
melalui praktek kerja lapangan ini selama dua bulan penuh, di samping kegiatan praktikum rutin di laboratorium sesuai mata kuliah.
8
B. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya Praktek Kerja Lapang adalah : 1. Menambah wawasan mahasiswa dan pengalaman kerja pada kondisi lapangan sebenarnya 2. Memahami pelaksanaan pembangunan hutan tanaman industri mulai dari kegiatan persemaian, penanaman, pemeliharaan sampai pemanenan serta hal-hal lain yang terstruktur dari perusahaan 3. Mempunyai kesempatan untuk berinteraksi dengan para pekerja HTI di lapangan dan dapat mengerti langsung beberapa teknik di lapangan yang berbeda ataupun belum disampaikan di ruang kuliah. C. Hasil Yang Diharapkan Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan PKL ini adalah agar ilmu yang dipunyai mahasiswa dapat diterapkan di dunia kerja sehingga berpengalaman dan terampil dibidangnya agar kelak lebih siap untuk menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya dan dapat berkontribusi maksimal secara langsung di bidang kehutanan.
9
BAB II KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. Tinjauan Umum Perusahaan 1. Lokasi dan Luas Anonim (2012), menyatakan, bahwa areal IUPHHK HTI PT. ITCI HUTANI MANUNGGAL secara geografis terletak antara 0o 23’ 04” – 1o 6’ 29” LS dan 1160 52’ 21” - 116 o 52’ 52” BT.
Termasuk dalam Kelompok Hutan Sungai
Jembayan, Perian dan Sepaku. Merupakan hutan dengan fungsi sebagai Hutan Produksi Tetap (HP).
Secara administrasi pemerintahan berada di enam
Kecamatan dan dua Kabupaten yaitu di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kecamatan Kota Bangun, Kecamatan Muara Muntai, Kecamatan Sebulu, Kecamatan Tenggarong dan Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Propinsi Kalimantan Timur. Berdasarkan administrasi kehutanan berada di RPH Sepaku dan Senoni, BKPH Balikpapan dan Tenggarong,
Dinas Kehutanan Kabupaten Kutai
Kartanegara
Kabupaten
dan
Dinas
Kehutanan
Penajam
Paser
Utara.
Berdasarkan SK Menhut No. 184/KPTS-II/1996, tanggal 23 April 1996, PT. ITCI HUTANI MANUNGGAL memiliki areal seluas 161.127 Ha. Adapun kepemilikan sahamnya 90% PT. Kreasi Lestari Pratama dan 10% PT. Inhutani I. 2. Topografi Areal kerja PT. ITCI HUTANI MANUNGGAL memiliki topografi wilayah yang bervariasi dari datar (kelerengan + 0 – 8 %) sampai dengan terjal (kelerengan > 40%), dapat dilihat pada tabel 1 berikut :
10
Tabel 1. Kelas Kelerengan Areal Kerja PT. ITCI HUTANI MANUNGGAL Kelas Sektor (Ha) kelerengan
Terunen Sepaku
Senoni
Jumlah
%
A (0 - 8%)
10.003
6.119
32.152
48.274
29,96
B (8 - 15%)
22.609
21.296
27.848
71.753
44,53
C (15 - 25%)
9.123
8.643
17.348
35.114
21,79
D (25 - 40%)
520
2.714
1.748
4.982
3,09
E ( > 40%)
215
416
373
1.004
0,62
42.470
39.188
79.469
161.127
100,00
Jumlah 3. Geologi
Berdasarkan peta geologi lembar Balikpapan, lembar Samarinda dan lembar Long Iram skala 1 : 250.000 (Anonim 2012), informasi geologi areal PT. ITCI HUTANI MANUNGGAL terdiri dari formasi Aluvium Undak Terumbu Koral sebesar 2,3%, Miosin Pulau Balang Beds sebesar 29,1%, Miosin Balikpapan Beds sebesar 6,15% 4. Hidrologi Sungai-sungai yang mengalir di sekitar areal PT. ITCI HUTANI MANUNGGAL adalah Sungai Mahakam, Sungai Sepaku, Sungai Pamaluan, Sungai Jembayan, Sungai Kedang dan Sungai Perian. Sungai-sungai tersebut mempunyai pola aliran yang kontinyu sepanjang tahun.
Berdasarkan
karakterisistik sungai tangkapan DAS dan informasi lainya, sungai-sungai tersebut bukan merupakan ancaman, sebaliknya sebagai sumber utama untuk memenuhi kebutuhan air.
11
5. Iklim Areal PT. ITCI HUTANI MANUNGGAL sebagaimana juga daerah-daerah lainnya di Kalimantan Timur, mempunyai iklim tropika basah dengan batas antara musim hujan dan kemarau yang tidak begitu jelas. Berdasarkan klasifikasi Smith dan Ferguson, curah hujan pada PT. ITCI HUTANI MANUNGGAL termasuk dalam tipe A atau merupakan daerah basah dengan nilai Q antara 0% & 14,3%. Curah hujan rata-rata sebesar 1.998 mm/tahun, tanpa bulan kering (nilai Q = 0%) dengan 128 hari hujan. Curah hujan tertinggi jatuh pada bulan Desember yaitu sebesar 244 mm dan terendah sebesar 92 mm jatuh pada bulan Agusus. B. Manajemen Perusahaan 1. Pengorganisasian PT. ITCI Hutani Manunggal Secara umum dapat disebutkan bahwa tugas organisasi PT. ITCI Hutani Manunggal ini mengelola hutan dengan sistem silvikultur THPB. Sedangkan tujuan dari pengelolaan tersebut adalah memproduksi kayu untuk chip atau kertas dari areal yang dikelola dengan sistem THPB dalam rangka menunjang industri kayu terkait secara lestari dan penyediaan bahan dasar pembuatan kertas 2. Struktur Organisasi PT. ITCI Hutani Manunggal Dari ketentuan pokok organisasi tersebut, selanjutnya disusun organisasi pengusahaan hutan PT. ITCI Hutani Manunggal seperti yang disajikan pada lampiran 1
12
C. Lokasi dan Waktu Kegiatan PKL
Kegiatan Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan di PT. ITCI HUTANI MANUNGGAL Kecamatan Senoni, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Yang dilaksanakan pada tanggal 12 Maret sampai 12 Mei 2012, dengan rincian waktu jenis kegiatan dan lokasi dapat dilihat pada tabel 2 berikut. Tabel 2. Jadwal Kegiatan PKL di PT. ITCI HUTANI MANUNGGAL NO KEGIATAN TANGGAL 1
Safety Induction
LOKASI
12-13
Kantor
Maret 2012
Pusat PT. IHM
2
Common Service Departement Perkenalan struktur organisasi PT IHM
3
14-15
Estate
Maret 2012
Senoni
16-25
Estate
Maret 2012
Senoni
26 Maret
Estate Senoni
Planning Departement a. Survey b. Audit ?
Plantation Monitoring Assessment (PMA) 12
?
Plantation Quality Assessment-planting (audit tanam)
4
Nursery Departement Orientasi lapangan nursery Estate III Senoni ?
Pencampuran media
?
Penjarangan (spacing)
2012
?
Seleksi bibit (packing)
s/d
?
Penyiraman (watering)
01 April
?
Pengisian polybag
?
Penyiangan/perumputan (grading)
?
Pemupukan (fertilizing)
?
Penyulaman (Blanking)
2012
13
Tabel 2 Lanjutan. Jadwal Kegiatan PKL di di PT. ITCI HUTANI MANUNGGAL Plantation Departement 5 a. Materi tentang kegiatan plantation ?
Penyemprotan Sebelum Tanam
?
Penanaman & Pemupukkan
?
Penyemprotan 1-5
?
Penyulaman
02 – 10
Estate
April 2012
Senoni
11 – 22
Estate
April 2012
Senoni
23-25
Estate
April 2012
Senoni
b. Penanaman & Pemupukkan 6
7 8
Harvesting Departement ?
Pengimasan (underbrushing),
?
Mikro planning
?
penebanagan (feeling)
?
pemotongan cabang dan ranting (topping).
?
Penyusunan kayu (Pre-bunching)
?
Penyaradean (Extraction)
?
Pemotongan batang (Bucking)
?
Pengumpulan kayu (Stacking)
?
Pengangkutan kayu (haoling)
Tata Usaha Kayu EHS (Environment, Healty & Safety) Departement ?
Environment
?
Fire and Safety
26 April 2012
Estate
s/d
Senoni
05 Mei 2012 9
10 11
SSL (Social, Security & Licence) Departement
Pembuatan Laporan/Presentase PKL Presentase
06-08 Mei
Estate
2012
Senoni
10-11 Mei
Estate
2012
Senoni
12 Mei
Kantor
2012
Pusat PT. IHM
14
BAB III HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) Selama dua bulan di lokasi praktek (12 Maret 2012 – 12 Mei 2012 ), penulis telah melakukan kegiatan dari mulai Departemen Perencanaan, Persemaian, Penanaman, Pemanenan, sampai terakhir di Departemen EHS. Cara melakukan praktek ada yang langsung melakukan kegiatan tetapi ada juga penyampaian materi dan dengan cara melakukan observasi. A. Perencanaan (Planning)
1. Tujuan Tujuan dari kegiatan ini adalah agar dapat mengetahui pengaturan lahan/tata ruang yang telah disusun dalam penyusunan rencana PT. ITCI HUTANI MANUNGGAL serta dapat memantau dan menilai kualitas kegiatan operasianal perusahaan oleh Departemen Perencanaan. 2. Dasar Teori Perencanaan (Planning) adalah suatu kegiatan untuk menentukan lahan/tata ruang dalam suatu perusahaan. Kegiatanya mencakup penentuan areal tanaman, penataan areal konservasi, pembuatan pal batas. Selain itu, kegiatan Planning juga memantau dan menilai kegiatan operasional, apakah sudah sesuai dengan standar operasional prosedur yang berlaku di PT. ITCI HUTANI MANUNGGAL. 3. Alat dan Bahan a. Survey 1) Alat
: GPS, Peta kerja, parang, alat pelindung diri (APD) dan
……………kamera. 2) Bahan
: cat warna kuning dan merah
15
b. Audit (PMA 12 & PQA Plantation) 1) Alat
; GPS, Peta kerja, parang, pita warna, phiband, alat
……………pelindung diri (APD) dan kamera. 2) Bahan
: Tanaman Acacia mangium
4. Prosedur Kerja a. Survey b. Audit (PMA 12 & PQA Plantation) 5. Hasil yang dicapai a. Survey Tabel 3. Hasil Kegiatan Survey di PT. IHM No ? Jenis Tgl Lama Org/ Kegiatan Kegiatan kegiatan Regu 17-20 1 Survey Maret 7 4 hari 2012
Prestasi Kerja
Ket
4 petak (compartem ent)
Praktek
Prestasi Kerja
Ket
b. Audit Tabel 4. Hasil Kegiatan Audit di PT. IHM No ? Jenis Tgl Lama Org/ Kegiatan Kegiatan kegiatan Regu 1
PMA 12
21 Maret 2012
7
1 hari
4 plot/4 Ha
Praktek
2
PQA tanam
22 Maret 2012
15
1 hari
9 plot/1Ha
Praktek
6. Pembahasan a. Survey Mambuat pal batas dengan menggunakan GPS Untuk batas petak (compartement) digunakan warna kuning, untuk areal konservasi & reparian cat warna merah, untuk jalan cabang atau jalan yang diperuntukkan untuk
16
kegiatan harvesting digunakan cat warna biru dan cat warna putih untuk batas konsesi. Dengan cara mengikuti batas-batas alam. Kegiatan ini juga disebut Redisign Compartement. b. Audit 1) Plantation Monitoring Assessment (PMA) 12 Adalah kegiatan penilaian yang dilaksanakan pada tanaman berumur 12 bulan setelah tanam. Tujuannya untuk mengetahui kualitas, kondisi dan pertumbuhan tanaman. Dengan cara membuat plot lingkaran, jari-jari 11,82 meter, jarak antar jalur survey 200 m x 200 m. dengan intensitas sampling 1%. adalah 93%.
Presentase keberhasilan PMA 12
Pengamatan di dalam plot adalah jumlah tanaman,
keadaan tanaman (tanaman sehat, sakit dan mati) serta diameter dan tinggi. 2)
Plantation Quality Assessment-Planting (audit tanam) Plantation Quality Assessment adalah teknik penilaian terhadap
kualitas
suatu
pekerjaan
penanaman
dalam
suatu
petak
(compartement). Dengan cara membuat plot lingkaran, jari-jari 8,41 meter, dalam 1 hektar = 9 plot, dengan intesitas sampling 20%. Standart kelulusan audit tanam 98%, Pengamatan di dalam plot adalah jumlah tanaman sehat.
17
B. Persemaian (Nursery)
1. Tujuan Tujuan dari kegiatan ini untuk memperoleh bibit yang bermutu tinggi dalam jumlah dan tata waktu yang tepat, serta untuk menigkatkan produktivitas maupun kualitas hasil hutan berupa pohon/kayu yang sesuai dengan kondisi tempat tumbuh, dengan menggunakan bibit berkualitas tinggi dari jenis-jenis yang dikehendaki. 2. Dasar Teori Persemaian
adalah
suatu
tempat
untuk
pengadaan
bibit
yang
dipersiapkan untuk kegiatan penanaman di lapangan nantinya. 3. Alat dan Bahan a.
Pencampuran media tanam 1) Alat
: Cangkul, sekop, takaran pencampuran media dan arco
2) Bahan: Gambut yang sudah diberi dolomit, sekam padi yang ………...sudah disangrai, pupuk NPK, rock pospat dan kaliphos. b.
Pengisian media 1) Alat
: corong plat
2) Bahan: media tanam dan polybag c.
Penaburan benih 1) Alat
: stik tugal
2) Bahan: benih Acacia mangium dan media tanam d.
Pemeliharaan (pemupukan, penyiraman dan perumputan) 1) Alat : alat penyiraman, selang, dan drum pencampuran pupuk 2) Bahan: air, pupuk NPK dan kaliphos
18
e.
Penjarangan, seleksi dan pengepakan 1) Alat : plastik 2) Bahan : Bibit Acacia mangium
4. Prosedur Kerja a.
Pencampuran media (gambut 70% - sekam padi 30%)
b. Pengisian media ke polybag c. Penaburan benih d. Pemeliharaan (pemupukan, penyiraman dan perumputan) e. Penjarangan & seleksi f.
Pengepakan
g. Bibit siap ditanam 5. Hasil yang Dicapai Tabel 5. Hasil Kegiatan Persemaian di PT. IHM ? Jenis Tgl Lama No Org/ Kegiatan Kegiatan kegiatan Regu
Prestasi Kerja
Ket
1
Pencampura n Media
27 Maret 2012
5
5 jam
4 Kubik
Praktek
2
Penjarangan
27 Maret 2012
8
3 jam
2 bedengan
Praktek
Seleksi bibit & Packing
28 Maret 2012
18
5 jam
180 pack @9900 bibit
Praktek
4
Penyiraman
28 Maret 2012
4
3 jam
20 bedengan
Praktek
5
Pengisian Polybag
29 Maret 2012
23
5 jam
3000 polybag
Praktek
6
Penyiangan/ Perumputan
29 Maret 2012
5
3 jam
20 bedengan
Praktek
3
19
Tabel 5 Lanjutan. Hasil Kegiatan Persemaian di PT. IHM 7
Pemupukan
30 Maret 2012
5
3 jam
20 bedengan
Praktek
8
Penyulaman
31 Maret 2012
8
5 jam
20 Bedengan
Praktek
6. Pembahasan Kegiatan pada persemaian dimulai dari pencampuran media tanam berupa gambut yang ditaburi dolomit dengan sekam padi yang telah disangrai dengan perbandingan 70%:30%, masukkan juga pupuk NPK 3kg, rock poshpat 3 kg dan kaliphos 3kg per m3. Kemudian dikemas kedalam polybag yang telah disediakan dengan menggunakan corong plat. Lalu, benih disemai kedalam polybag yang telah berisi media tanam.
Benih berasal dari R&D Riau Fiber.
Kegiatan selanjutnya yaitu perawatan bibit berupa penyiraman dua kali sehari, pemupukan 2-3 kali perminggu dan perumputan. Setelah bibit berumur + 4 minggu lakukan penjarangan, setalah itu pada umur 5 - 8 minggu dilakukan kegiatan penyeleksian bibit dan pengepackan bibit siap tanam. C. Penanaman (Plantation)
1. Tujuan Adalah
tujuan
untuk
menyediakan
bahan
baku
pabrik
yang
berkesinambangan menghasilkan panen kayu (serat) yang bermutu tinggi dengan kuantitas yang mencukupi kebutuhan. 2. Dasar Teori Penanaman adalah suatu kegiatan untuk menenanam bibit di areal yang kosong atau areal yang ditetapkan untuk kegiatan penanaman.
20
3. Alat dan Bahan a. Penyemprotan sebelum penanaman (pre- plan spray) 1) Alat
: Alat penyemprot (solo), APD dan kamera.
2) Bahan : Larutan herbisida (racun) b. Penanaman (Planting) dan pemupukan (fertilizing) 1) Alat
: Dodos, tugal, kompas, stick 3 meter, tali seling, tempat
…………dan takaran pupuk, APD dan kamera 2) Bahan : Bibit Acacia mangium, pupuk TSP dan KCL. c. Penyemprotan 1 s/d 6 (weeding round 1-6) 1) Alat
: Alat penyemprot (solo), APD dan kamera.
2) Bahan : Larutan herbisida (racun) d. Penyulaman (blanking) 1) Alat
: Dodos dan takaran pupuk
2) Bahan : Bibit akasia, pupuk TSP dan KCL. 4. Prosedur Kerja a. Penyemprotan sebelum tanam b. Penanaman & pemupukkan c. Penyemprotan 1-5 d. Penyulaman
21
5. Hasil yang Dicapai Tabel 6. Hasil kegiatan Penanaman di PT. IHM No Jenis Kegiatan 1
2
Penyajian materi plantation ttg ? PPS ? Penanaman & Pemupukan ? WR 1-5 ? Penyulaman
Penanaman & Pemupukan
Tgl Kegiatan
? Org/Regu
Lama kegiata n
Prestasi Kerja
Ket
2-4 April 2012
3
3 hari
-
Materi
5 April 2012
10
1 hari
834 bibit/ 5000 m 2
Praktek
6. Pembahasan Penyemprotan
sebelum tanam dilakukan dengan cara menyemprot
gulma pada areal yang akan dilakukan penanaman dengan menggunakan larutan herbisida, kegiatan ini dilakukan + 15 hari sebelum penanaman. Setelah lahan siap untuk ditanam, kegiatan selanjutnya adalah penanaman dan pemupukan dengan cara menarik pancang kepala (AS) arah Timur-Barat 3 m dan Utara-Selatan 2 m, membuat lubang tanam dengan ukuran 20 x 20 x 20 cm3 pada tanah normal, kemudian masukkan pupuk TSP pada lubang tanam yang sudah digemburkan dengan dodos sebanyak 60 gram pada saat penggalian tanah. Masukkan bibit yang sudah siap tanam pada lubang tanam yang sudah ditugal. Buat lubang dikiri & kanan lubang tanam + 20 cm (tergantung kondisi lapangan) lalu masukkan pupuk KCL sebanyak 40 gram. Setelah
kegiatan
penanaman
dan
pemupukan
selesai,
kegiatan
selanjutnya Penyemprotan 1-5 dilaksanakan sesuai tata waktu. periode waktu dimana usaha pengendalian gulma dengan menggunakan larutan herbisida dilakukan, sbb : a. Penyemprotan 1 : satu bulan setelah tanam b. Penyemprotan 2 : tiga bulan setelah tanam
22
c. Penyemprotan 3 : enam bulan setelah tanam d. Penyemprotan 4 : sepuluh bulan setelah tanam e. Penyemprotan 5 : empat belas bulan setelah tanam f.
Penyemprotan 6 : delapan belas bulan setelah tanam Pada kegiataan departemen penanaman, penulis hanya sempat
melakukan kegiatan penanaman dan pemupukan saja, sedangkan kegiatan penyulaman dan penyemprotan tidak mengikuti, tetapi hanya mendengarkan penjelasan dari pihak perusahaan. D. Pemanenan (Harvesting)
1. Tujuan Tujuan dari kegiatan pemanenan yaitu untuk memanen hasil hutan dari investasi tanaman selama + 5 tahun berupa kayu sesuai dengan standar yang berlaku dan nantinya akan diproduksi di pabrik, serta untuk mempersiapkan lahan buat kegiatan penanaman kembali. 2. Dasar Teori Pemanenan adalah suatu kegiatan pemanenan yang dimulai dari kegiatan
pengimasan,
mikro
planning
(perencanaaan
dalam
kegatan
pemanenan) yang mencakup pembatasan areal penebangan dan pembuatan jalan operasional pemanenan sampai dengan kegiatan penebangan, kemudian penyaradan kayu dan pengangkutan kayu ke log pond. 3. Alat dan Bahan a. Alat
: Chain saw, alat berat (excavator dan skidder/dozer), Alat
………Pelindung Diri (APD),alat tulis dan kamera b. Bahan : Bahan bakar minyak dan oli
23
4. Prosedur Kerja ?
Pengimasan (underbrushing),
?
Mikro planning
?
penebangan (feeling)
?
pemotongan cabang dan ranting (topping).
?
Penyusunan kayu (Pre-bunching)
?
Penyaradan (Extraction)
?
Pemotongan batang (Bucking)
?
Pengumpulan kayu (Stacking)
?
Pengangkutan kayu (haoling)
5. Hasil Yang Dicapai Tabel 7. Hasil kegiatan Penebangan di PT. IHM ? Tgl No Jenis Org Lama Kegiat Kegiatan /Re kegiatan an gu
Prestasi Kerja
Ket
1
Pengimasan
14 April 2012
3
1 jam
-
Materi
2
Micro Planning
14 April 2012
3
1 jam
-
Materi
3
Penebangan
18 April 2012
3
2 jam
-
Observasi
Tabel 7 Lanjutan. Hasil kegiatan di Departemen Harvesting PT. IHM Pemotongan 18 April 4 Cabang & 3 1 jam Observasi 2012 Ranting 4 tumpukan 5 Penyusunan 18 April (12 3 1 jam Observasi Kayu 2012 batang /satu tumpuk)
24
6
Penyaradan
19 April 2012
3
1 jam
6 penarikan (5-6 batang/ satu penarikan)
Observasi
7
Pemotongan Batang
19 April 2012
3
1 Jam
12 Batang
Observasi
8
Pengumpuan Kayu
19 April 2012
3
1 jam
-
Observasi
6. Pembahasan Membersihkan areal yang yang akan ditebang yaitu dengan menebas gulma dan anakan kayu berdiameter < 5 cm. Lalu, menetapkan batas areal penebangan serta membuat spur road atau jalan cabang untuk kegiatan operasional pemanenan kegiatan ini juga disebut Mikro planning. Setelah itu Kegiatan penebanagan yang dilakukan oleh operator chainsaw sesuai jalur tebang dan arah terbang yang telah ditentukan atau menentukan arah rebah terlebih dahulu. Tidak menebang pohon yang termasuk dalam areal konservasi. Tinggi tunggul tidak lebih dari 10 cm dari permukaan tanah, serta melakukan penebangan terarah menggunakan takik rebah dan takik balas, pohon yang sudah ditebang lalu dipotong cabang dan rantingnya, kemudian disusun kayukayu
tersebut
dengan
menggunakan
excavator.
Selanjutnya
kayu
ditarik/penyaradan ke TPN dengan menggunakan skidder, potong kayu menjadi beberapa batang, kumpulkan kayu yang sudah dipotong manjadi beberapa batang di TPN (stacking).
Selanjutnya kayu diangkut ke Log Pond dengan
menggunakan truck. Dalam kegiatan di pemanenan yang dimulai dari pengimasan sampai pengangkutan kayu, semua dilakukan secara observasi.
25
E. Tata Usaha Kayu (TUK) 1. Tujuan Tujuan dari kegiatan ini adalah suatu proses pengaturan alur fisik kayu agar terekomendasi sehingga memudahkan perusahaan dalam memonitor kegiatan serta mengetahui jumlah fisik volume yang telah diproduksi mulai dari TPN hingga ke TPK. 2. Dasar Teori Tata Usaha kayu (TUK) adalah suatu kegiatan pengujian dan pengukuran volume kayu pada Dispatcher sector dan Log pond 3. Alat dan Bahan a. Alat
: alat tulis, kalkulator, stik ukur, alat pelindung diri
b. Bahan: muatan log dalam truck 4. Prosedur Kerja a.
Pengukuran dispatcher sector ?
Pengukuran tinggi rata-rata muatan log dalam truck dengan stik ukur.
?
Mengalikan dengan panjang kayu dan lebar bak truck (buku table) baru didapatkan Stavel Meter (SM).
?
Setelah itu dikonversikan, barulah diketahui volume kayunya, kemudian hasil perhitungan tersebut dimasukkan ke dalam buku monitoring
b. Pengukuran di log pond ?
Prosedur kerja sama dengan di dispatcher sector
?
Final kubikasi yang diambil oleh perusahaan adalah pengukuran di log pond sedangkan di dispatcher hanya sebagai pembanding.
26
c. Pengukuran volume kayu dengan cara Stavel Meter: Rumusnya: TR
x
P x L =SM? SM x KONVERSI = Volume
Keterangan: TR
= Tinggi rata-rata
konversi:
P
= Panjang
.bak tertutup
:0,5261
L
= Lebar bak
bak terbuka
:0,5801
SM
= Stavel Meter
5. Hasil yang Dicapai Tabel 8. Hasil Kegiatan TUK di PT. IHM ? Lama Jenis Tgl No Org/R kegiat Kegiatan Kegiatan egu an
Prestasi Kerja
Ket
1
Pengukuran Dispatcher Sector
24 April 2012
3
1 Hari
108 kubik
Praktek
2
Pengukuran Log Pond
25 April 2012
3
1 Hari
60 kubik
Praktek
6. Pembahasan Dalam kegiatan ini yang dilakukan yaitu mengukur lebar, tinggi rata-rata kayu pada truck hauling dan menghitung volume kayu pada dispatcher sector dan log pond.
27
F. Lingkungan (Environment)
1. Tujuan Departemen EHS-environment bertanggung jawab dan melaksanakan kegiatan menjaga kawasan yang dilindungi dan lingkungan sekitar. 2. Dasar Teori Lingkungan (Environment) adalah keadaan sekeliling di mana organisasi beroperasi, termasuk udara, air, tanah, sumberdaya alam, flora, fauna, manusia dan interaksinya. (SNI 19-14004-2005) 3. Prosedur Kerja a. Pengukuran Erosi 1) Mengukur keadaan tanah pada skala tongkat 2) Mencatat hasil pengukuran pada tally sheet 4. Alat dan bahan a. Alat
: penggaris, tongkat ukur, tally sheet, alat tulis, Alat Pelindung Diri,
…………kamera dan peta kerja. b. Bahan : tanah 5. Hasil yang Dicapai Tabel 9. Hasil Pengukuran Erosi Tanah Pada Kegiatan Lingkungan PT. IHM ? Lama Jenis Tgl Prestasi No Org/R kegiat Ket Kegiatan Kegiatan Kerja egu an 1 27 April 1 Plot / Pengukuran 4 1 Hari Praktek Patok Erosi 2012 Petak 6. Pembahasan Pada pemantauan erosi pada beberapa titik lokasi, pemantauan erosi ini menggunakan tongkat yang dibenamkan ke dalam tanah, selanjutnya diukur
28
skala yang sudah ada pada tongkat yang panjang skalanya 0,5 cm tiap garis menggunakan penggaris. G. Fire and safety 1.
Tujuan Tujuan dari kegiatan Fire & Safety adalah untuk mencegah bahaya
kebakaran serta keselamatan kerja setiap karyawan di PT. IHM 2. Dasar Teori Fire & Safety adalah kegiatan yang meliputi kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
Kegiatan yang dilakukan adalah seperti pengarahan, patrol
(berdasarkan tingkat bahaya kebakaran), pemeriksaan alat dan lain-lain yang menyangkut keselamatan kerja. 3. Alat dan Bahan a. Alat : alat pemadam kebakaran (mesin kompa, truck tangki, selang dll) b. Bahan: air, bahan bakar, oli dll 4. Prosedur Kerja a. Melakukan pengarahan mengenai bahaya dalam pekerjaan maupun bahaya kebakaran b. Menentukan tingkat bahaya kebakaran dengan cara mengukur curah hujan, suhu dan kelembaban. Pada saat cuaca ekstrim akan sering diadakan patrol untuk mengantisipasi kemungkinan bahaya kebakaran c. Melakukan pemeriksaan alat dua minggu sekali untuk meihat kondisi alat. 5. Pembahasan Perusahaan peduli atau memperhatikan keselamatan hutan dan areal perusahaan dari bahaya kebakaran.
29
Pada kegiatan ini tidak melakukan kegiatan fisik, hanya dilakukan penyampaian materi oleh perusahaan mengenai kegiatan fire and safety.
30
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
1. Sarana dan pra sarana di persemaian masih sederhana 2. Kegiatan harvesting sudah berjalan dengan baik, tapi untuk penggunaan APD masih banyak yang belum sadar terutama untuk
pekerja yang
melaksanakan dengan cara manual. 3. Perusahaan telah memperhatikan masalah keselamatan pekerja dan lingkungan dengan baik.Terbukti adanya departemen EHS dan dilengkapi dengan adanya alat Apar (alat pemadam api ringan). B. Saran
1. Dimasa yang akan datang agar dikembangkan fasilitas persemaian dengan menggunakan sprayer atau nozle (sprinkle) dalam hal penyiraman bibit 2. Kedisiplinan penggunaan APD agar ditingkatkan dengan cara pemberian sangsi kepada yang melanggar 3. Departemen kesehatan, lingkungan, keselamatan yang sudah baik agar dipertahankan.
31
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1995. Pedoman Teknis Penelenggaraan Pembuatan Tanaman Industri Koperasi Karyawan Departemen Kehutanan. Jakarta Anonim, 2012. Rencana Kerja Tahunan Izin Usaha Pengelolaan Hasil Hutan Kayu Tanaman Industri PT. ITCI Hutani Manunggal. Jakarta
Lampiran 1. Organisasi PT. ITCI Hutani Manungggal Estate Senoni 2012
Ir. Achmad Fauzi (Estate Manager)
David Lomenpouw (Askep C.S)
Achmad Setiawan
Dahri Chairudin
(Askep EHS & Safety)
(Askep Planning)
Puji Susilo & Nicolaus Tibo (Askep Plantation)
Samsul Hardi (Askep Nursery)
Gambar 1. Penandaan Batas Petak
Gambar 2. Penandaan Batas Konservasi
Gambar 3. Pengukuran Diameter PMA 12
Gambar 4. Pencampuran Media
Gambar 5. Penjarangan
Gambar 6. Seleksi dan Pengepa kan
34
Gambar 7. Penyiraman
Gambar 8. Pengisian Polybag
Gambar 9. Pemupukan
Gambar 10. Penanaman
Gambar 11. Penaburan Pupuk KCL Pada ………………Lubang
Gambar 12. Penebangan
35
Gambar 13. Pemotongan Kayu
Gambar 14. Pemuatan & Pengangkutan
Gambar 15. Penyaradan
Gambar 16. Pengukuran Bak Terbuka ……………. Dispatcher Sector
Gambar 17. Pemantauan Patok Erosi
Gambar 18. Kayu di Log Pond
36