RENCANA STRATEGIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2014-2018
KATA PENGANTAR
Assalâmu ‘alaikum wr.wb. Alhamdu lillâhi rabbil ‘âlamîn, puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan kepada kita dalam menjalankan amanah untuk mengelola Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Puji syukur kita panjatkan pula atas selesainya penyusunan Rencana Strategis (renstra) UMS 2014-2018 yang telah disahkan oleh Senat UMS pada tanggal 30 Desember 2014. Renstra ini disusun bukan sekadar sebagai sebuah dokumen yang diperlukan untuk kelengkapan administratif semata, melainkan kristalisasi dari kesadaran, kehendak, kebutuhan bersama untuk dijadikan sebagai pedoman bagi penyelenggaraan dan pengembangan UMS selama periode 20142018. Renstra ini disusun berdasarkan analisis yang mendalam terhadap kondisi internal dan eksternal UMS untuk menetapkan sasaran yang akan dicapai beserta indikator pencapaian sasaran tersebut. Oleh karena itu, setiap keputusan yang terkait dengan penyelenggaraan dan pengembangan UMS ke depan diharapkan secara konsisten mengacu pada renstra ini. Terima kasih dan penghargaan disampaikan kepada para perintis pendirian UMS dan para pendahulu yang telah meletakkan fondasi dan semangat juang, sehingga UMS mencapai kondisinya sekarang. Selain itu, terima kasih juga disampaikan kepada dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, pengurus fakultas, alumni, serta anggota Senat atas masukan yang sangat bernilai untuk pengayaan dan koreksi terhadap penyusunan renstra ini. iii
Akhirnya kami mengajak segenap warga UMS, dengan mengacu pada RENSTRA ini, untuk menyusun kegiatan berdasarkan program-program yang komprehensif, terpadu, efektif, efisien, dan akuntabel.
Wassalâmu ‘alaikum wr. wb.
Surakarta, 30 Desember 2014 Rektor,
Prof. Dr. Bambang Setiaji
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................
ii
DAFTAR ISI ......................................................................
iii
BAB I: PENDAHULUAN .......................................................
1
BAB II: PROFIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
4
A. Sejarah Singkat ...................................................... B. Filosofi dan Nilai-nilai dasar ..................................... 1. Filosofi ............................................................
4 8 9
2. Nilai-nilai Dasar ................................................ C. Visi, Misi, dan Tujuan ............................................. 1. Visi..................................................................
9 10 10
Misi ................................................................. Tujuan ............................................................
10 12
D. Sasaran ................................................................. E. Arah Pengembangan ...............................................
12 13
BAB III: ANALISIS SITUASI DAN ISU STRATEGIS ................ A. Analisis Situasi ........................................................
15 15
2. 3.
1. 2. 3.
Kekuatan Internal ............................................. Kondisi yang membutuhkan perbaikan ............... Peluang pengembangan....................................
15 16 18
4. Situasi Lingkungan ........................................... B. Isu Sttrategis..........................................................
18 19
v
BAB IV: SASARAN DAN RUMUSAN STRATEGI ....................... A. B.
10
Sasaran ................................................................. Strategi Pencapaian ................................................
20 21
BAB V: PENUTUP ...............................................................
28
vii
BAB I PENDAHULUAN
Rencana Strategis ini merupakan rencana pengembangan UMS untuk periode 2014-2018. Rencana Strategis ini dibangun berdasarkan visi universitas yang merupakan kristalisasi cita-cita dan komitmen bersama tentang kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dengan mempertirmbangkan potensi yang dimiliki, permasalahan yang dihadapi dan berbagai kecenderungan (perubahan lingkungan) yang sedang dan akan berlangsung. Berdasarkan visi tersebut, selanjutnya dirumuskan berbagai tujuan dan sasaran yang akan dicapai empat tahun ke depan. Berdasarkan tujuan dan sasaran tersebut, selanjutnya dirumuskan skenario untuk mencapainya. Skenario yang dimaksud meliputi strategi dan program pengembangan yang perlu ditempuh, beserta indikator-indikator keberhasilannya. Titik berat Perencanaan Strategi pengembangan universitas ini adalah aspek-aspek strategis dalam penyelenggaraan dan pengembangan UMS. Aspek-aspek strategis yang dimaksud meliputi: (1) penguatan reputasi UMS melalui kinerja penyelenggaraan pendidikan, kinerja penyelenggaraan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, (2) penguatan kualitas lulusan untuk meningkatkan daya saing lulusan di dunia kerja, (3) implementasi Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dalam kehidupan akademik, (4) pemantapan kinerja manajemen universitas yang meliputi bidang manajemen sumberdaya insani, keuangan, sumberdaya fisik, pengembangan kampus, administrasi akademik, pengembangan perpustakaan, dan teknologi informasi, (5) budaya organisasi dan iklim akademik, dan (6) jaringan kerjasama 1
(networking). Perlu ditekankan bahwa aspek-aspek tersebut bukanlah sesuatu yang saling terpisah tetapi merupakan suatu kesatuan yang saling terkait. Penyusunan Rencana Strategis ini dimaksudkan sebagai pedoman untuk penyelenggaraan dan pengembangan UMS 4 (empat) tahun ke depan. Rencana Strategis ini bukanlah merupakan pedoman yang statis, melainkan dinamis. Artinya, rencana tersebut dapat ditinjau ulang secara periodik, setiap setahun sekali. Peninjauan rencana juga dapat dilakukan sesuai dengan perubahan-perubahan penting yang diperkirakan berpengaruh secara signifikan terhadap penyelenggaraan dan pengembangan UMS. Namun demikian, rencana strategis ini tidak berarti sekadar sebuah dokumen, apalagi sekedar untuk memenuhi kepentingan sangat praktis, semacam kelengkapan administratif untuk akreditasi. Rencana Strategis ini disusun berdasarkan kesadaran, kehendak, kebutuhan bersama untuk dijadikan sebuah pedoman bagi penyelenggaraan dan pengembangan UMS, agar setiap keputusan yang diambil dan setiap langkah yang ditempuh oleh setiap elemen pada setiap level merupakan bagian dari upaya untuk menuju tujuan bersama yang sudah ditetapkan. Sebagai pedoman penyelenggaraan dan pengembangan UMS, Rencana Strategis ini harus menjadi komitmen bersama seluruh elemen penyelenggara universitas. Oleh karena itu, dokumen ini perlu disahkan oleh Senat Universitas yang merupakan representasi dari unsur-unsur penyelenggaraan universitas. Sebagai pedoman penyelenggaraan dan pengembangan universitas, Rencana Strategis ini perlu dijabarkan dalam berbagai dokumen perencanaan yang lebih operasional. Dokumen perencanaan operasional yang dimaksud adalah Rencana 2
Strategis di tingkat unit, Rencana Tindakan (Action Plan) per bidang, dan berbagai peraturan penyelenggaraan universitas. Secara garis besar renstra ini dibagi menjadi lima bab. Bab I merupakan pendahuluan, yang memuat uraian tentang latar belakang pentingnya penyusunan renstra bagi pengembangan UMS dalam periode 2014-2018. Bab II berhubungan dengan profil UMS, yang memuat uraian tentang sejarah singkat UMS, filsofi, nilai-nilai dasar, visi, misi, tujuan, sasaran, dan arah pengembangan UMS. Bab III berisi uraian tentang situasi dan posisi UMS berdasarkan hasil analisis terhadap kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Bab IV memuat uraian tentang strategi mencapai sasaran beserta indikator ketercapaian sasaran. Bab V merupakan Penutup.
3
BAB II PROFIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
A. Sejarah Singkat Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) merupakan salah satu pendidikan tinggi yang dimiliki oleh persyarikatan Muhammadiyah. Keberadaan UMS dimulai dengan berdirinya IKIP Muhammadiyah Jakarta Cabang Surakarta pada tanggal 18 September 1958, atas prakarsa dari sejumlah tokoh antara lain Ibu Sudalmiyah Suhud Rais, Bapak Radjab Bulan Hadipurnomo, Bapak Muhammad Syafa‟at Habib, Ibu Sulastri Gito Atmodjo, dan Bapak KH Syahlan Rosyidi. Pada waktu diresmikan oleh Wali Kota Madya Surakarta, Bapak H.M. Shaleh Werdhisastro, IKIP Muhammadiyah Jakarta Cabang Surakarta baru memiliki 51 mahasiswa, 6 orang karyawan dan 7 orang dosen. Kampusnya yang masih sederhana terletak di Jalan Overste Sudiarto Nomor 60 Surakarta. Yang bertindak sebagai Rektor saat itu adalah Prof. Drs. Abdullah Sigit, seorang Guru Besar dari Universitas Gadjah Mada, dan sekretarisnya adalah Bapak Drs. M. Syafa‟at Habib. Pada waktu itu, IKIP Muhammadiyah Jakarta Cabang Surakarta memiliki tiga jurusan, yaitu Pendidikan Umum, Ekonomi Umum, dan Pendidikan Agama Islam (Islamic Studies) dalam jenjang Sarjana Muda. Pada tahun 1963, ketiga jurusan tersebut mendapatkan kenaikan status dari semula Terdaftar menjadi Disamakan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Nomor 106/A tahun 1963. Setelah berjalan selama tujuh tahun, IKIP Muhammadiyah Jakarta Cabang Surakarta mendapatkan ijin untuk 4
memisahkan diri dari IKIP Muhammadiyah Jakarta dan berdiri sendiri menjadi dua lembaga pendidikan tinggi, yaitu Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Muhammadiyah Surakarta, di bawah koordinasi Departemen Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan, dan Institut Agama Islam Muhammadiyah (IAIM) di bawah koordinasi Departemen Agama. IKIP Muhammadiyah Surakarta terdiri dari jurusan-jurusan Pendidikan Umum (PU) dan Ekonomi Umum (EU), berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan No. 337/B-SWT/1965, sedangkan IAIM terdiri dari jurusan Tarbiyah/Pendidikan Agama Islam dan Jurusan Ushuluddin/Perbandingan Agama berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 21 Tahun 1966. Setahun kemudian, pada 1967, IKIP Muhammadiyah Surakarta membuka satu jurusan baru, yaitu Civic Hukum (CH) dengan status Terdaftar dan mendapatkan ijin sebagai induk Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Jawa Tengah yang terdiri dari IKIP Muhammadiyah Klaten, Magelang, Kudus, Purwokerto, Kebumen, Wates, Temanggung, Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, Banjarnegara, Prambanan, Purbalingga, Wonosari, dan Sragen. Setelah berkembang, cabang-cabang tersebut akhirnya berdiri sendiri menjadi perguruan tinggi yang mandiri seperti IKIP Muhammadiyah Purwokerto, IKIP Muhammadiyah Purworejo dan IKIP Muhammadiyah Magelang. Pada tahun 1979, Drs. H. Mohamad Djazman, Rektor IKIP Muhammadiyah Surakarta saat itu, memprakarsai berdirinya Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan menggabungkan IKIP Muhammadiyah Surakarta dan IAIM Surakarta. Terbitnya SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0330/O/1981 tanggal 24 Oktober 1981, tentang perubahan status IKIP Muhammadiyah Surakarta menjadi Universitas Muhammadiyah 5
Surakarta menandai lahirnya secara resmi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Pada saat itu, UMS terdiri dari lima fakultas, yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Teknik, dan Fakultas Agama Islam (FAI). Dua tahun kemudian, yaitu pada tahun akademik 1983/1984, UMS membuka dua fakultas baru: Fakultas Psikologi dan Fakultas Geografi. Sejalan dengan tuntutan dan perkembangan masyarakat, Universitas Muhammadiyah Surakarta mengembangkan fakultasfakultas yang dimiliki dengan membuka jurusan-jurusan baru, seperti Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan di Fakultas Ekonomi dengan, Jurusan Teknik Arsitektur, Elektro, Teknik Kimia, dan Teknik Industri di Fakultas Teknik. Pada tahun 1993/ 1994, Universitas Muhammadiyah Surakarta membuka program Pendidikan Ahli Madya Kesehatan (D3) dengan Jurusan Keperawatan, Fisioterapi, Gizi, dan Kesehatan Lingkungan. Tahun 1995/ 1996, UMS membuka Program Pascasarjana dengan program studi Magister Studi Islam (MSI). Universitas Muhammadiyah Surakarta membuka Fakultas Farmasi dan Magister Manajemen (MM) pada tahun 1999, dan dua tahun berikutnya (2001) UMS membuka Magister Ilmu Hukum, Teknik Sipil, dan Manajemen Pendidikan. Adapun Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, baik program S1 maupun D4, dengan jurusan Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, Fisioterapi, Gizi dibukan pada tahun 2003/2004. Satu tahun berikutnya, UMS membuka program studi Pendidikan Dokter tahun akademik 2004/2005. Pada tahun 2005, UMS mendapat izin untuk membuka program Magister Psikologi dan di susul program Magister Pengkajian Bahasa tahun 2006. Pada tahun 2006, FKIP membuka jurusan baru Program D2 Pendidikan Guru Taman Kanak6
Kanak (PGTK). Pada tahun 2006 juga dibuka Fakultas Komunikasi dan Informatika dengan satu jurusan yaitu Ilmu Komunikasi, disusul dibukanya jurusan Teknik Informatika (Perangkat Lunak) pada tahun 2007. Pada tahun 2007 UMS juga membuka jurusan baru, yaitu Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan Kedokteran Gigi pada tahun 2009. Pada tahun 2014, UMS mendapatkan ijin untuk menyelenggaralan program Pendidikan Teknik Informatika. Secara bertahap UMS mulai melangkah menuju percaturan pendidikan internasional. Langkah tersebut dimulai dengan dibukanya program Internasional kerjasama dengan Kingston University Inggris untuk program studi Automotive Engineering dan kerjasama dengan Universiti Kebangsaan Malaysia untuk program studi Bussiness Administration dan Medical Law pada tahun 2007. Internasionalisasi diharapkan dapat menempatkan UMS sebagai hub adanya gap kemajuan IPTEKS di barat dan di timur. Hal ini menempatkan UMS sebagai katalisator kemajuan IPTEKS di Indonesia. Internasionalisasi dapat menempatkan UMS pada posisi yang unik dan istimewa di tengah-tengah masyarakat. Pada tahun 2012 UMS juga dipercaya pemerintah untuk mengelola program Kemitraan Negara Berkembang (KNB) dan program darmasiswa bagi mahasiswa asing dari berbagai negara Asia, Afrika, dan Eropa. Pada tahun 2014, UMS mengembangkan kampus unit V (di Jl. Rajiman), sebagai pusat internasionalisasi UMS, termasuk untuk penyelenggaraan kelas internasional dan gelar ganda (double degree), kerjasama yang dilakukan dengan negara Korea, Taiwan, Australia dan Inggris. Sampai dengan 2014, UMS mengelola 12 fakultas dan 1 sekolah Pascasarjana yang terdiri dari 32 program studi S1, 4 7
program profesi, 3 program Diploma 3, 3 program double-degre S1, dan 9 (sembilan) program internasional, 1 akademi komunitas, 10 program studi S2, dan 1 Program Studi S3. Pendidikan profesi yang diselenggarakan antara lain profesi Apoteker, Dokter, Advokat, dan Ners. Pada saat ini UMS mempunyai 10 program studi jenjang S2. Program Studi jenjang S2 tersebut adalah sebagai berikut: (1) Magister Pemikiran Islam (MPI), (2) Magister Pendidikan Islam (MPdI), (3) Magister Hukum Islam (MHI), (4) Magister Manajemen (MM), (5) Magister Manajemen Pendidikan (MPd), (6) Magister Ilmu Hukum, (7) Magister Teknik Sipil, (8) Magister Sain Psikologi, (9) Magister Psikolgi Profesi, dan (10) Magister Pengkajian Bahasa (MPB), (11) Magister Farmasi, (12) Magister Teknik Mesin, (13) Magister Akutansi. Adapun program studi jenjang S3 adalah Program Doktor Ilmu Hukum. B. Filosofi dan Nilai-nilai Dasar Perguruan tinggi pada hakikatnya merupakan lembaga yang berfungsi untuk melestarikan, mengembangkan, menyebarluaskan, dan menggali ilmu, pengetahuan, teknologi, dan seni. Selain itu perguruan tinggi juga berfungsi mengembangkan kualitas sumber daya manusia dan menghasilkan jasa-jasa. Dalam era globalisasi, informasi, dan indepedensi sebagaimana yang telah, sedang, dan akan berlangsung, peran perguruan tinggi menjadi semakin penting. Dalam era tersebut keunggulan suatu bangsa tidak lagi ditentukan oleh kekayaan sumberdaya alam yang dimilikinya, tetapi lebih ditentukan oleh kualitas sumberdaya manusia, penguasaan informasi, serta penguasaan ilmu, pengetahuan, teknologi, dan seni.
8
Eksistensi UMS ke depan ditentukan oleh kemampuannya untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan-kebutuhan tersebut, sehingga UMS perlu secara terus-menerus mempertinggi daya saing dan daya juang guna mencapai keunggulan kompetitif berkelanjutan. Untuk itu, UMS merumuskan landasan filosofi, visi, misi dan tujuan penyelenggaraan dan pengembangan sebagai berikut.
1. Filosofi Filosofi yang menjadi dasar penyelenggaraan dan pengembangan UMS adalah memadukan nilai-nilai keilmuan menjadi bagian dari ibadah kepada Allah SWT. Filosofi tersebut dirumuskan menjadi ”Wacana Keilmuan dan Keislaman” yang berarti menumbuhkan kepribadian yang menguasai ilmu, pengetahuan, teknologi, dan seni, untuk mengabdi secara ikhlas kepada Allah dan memberi manfaat kepada sesama umat. Kata “wacana” dalam filosofi ini merupakan misi UMS yang diderivasi dari al-Quran surat al-baqarah ayat kedua. Wacana dimaknai sebagai “rujukan dalam memberikan pencerahan, menyerukan kebaikan, menebarkan kedamaian, dan memperjuangkan kemaslahatan umum”. 2. Nilai-nilai Dasar Nilai-nilai dasar yang menjadi rujukan dalam pengembangan UMS adalah sebagai berikut. 1. tauhid (kesadaran tentang kesatuan antara pengetahuan dan nilai), 2. „ilm (rasional-transendental, objektif, kritis, inovatif, kreatif, terbuka), 9
3. amanah (kejujuran dan tanggung jawab), 4. „adl (keadilan dan kesejahteraan manusia), 5. khalifah (ketinggian kodrat dan martabat manusia), 6. istishlah (kesejahteraan alam semesta), 7. „ibadah (pengabdian manusia pada Tuhan). C. Visi, Misi, dan Tujuan 1. Visi Visi Universitas Muhammadiyah Surakarta adalah bahwa pada tahun 2029, Universitas Muhammadiyah Surakarta menjadi Pusat Pendidikan dan Pengembangan IPTEKS yang Islami dan memberi arah perubahan. 2. Misi Misi Universitas Muhammadiyah Surakarta mengemban dua misi utama, yaitu: a. Mengembangkan ilmu, pengetahuan, teknologi dan seni sebagai bagian dari ibadah kepada Allah (integrated) yang memberi impak terwujudnya masyarakat utama, b. Mengembangkan sumberdaya manusia berdasarkan nilai-nilai keislaman dan memberi arah perubahan dalam rangka mewujudkan masyarakat utama. Pokok-pokok pikiran tentang visi dan misi di atas dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Pusat Pengembangan IPTEKS adalah bahwa keberadaan UMS dan produk IPTEKS yang dikembangkan UMS diakui, dibutuhkan, dijadikan sebagai rujukan masyarakat, baik tingkat lokal, nasional, regional, maupun internasional. b. IPTEKS Islami adalah IPTEKS yang didasarkan atas nilai Islam yaitu: tauhid (kesadaran tentang kesatuan antara 10
c.
d.
e.
f.
g.
pengetahuan dan nilai), „ilm (rasional-transendental, objektif, kritis, inovatif, kreatif, terbuka), amanah (kejujuran dan tanggung jawab), berorientasi pada „adl (keadilan dan kesejahteraan manusia), khalifah (ketinggian kodrat dan martabat manusia), istishlah (kesejahteraan alam semesta) dalam rangka „ibadah (pengabdian manusia pada Tuhan). Memberi arah perubahan adalah IPTEKS yang dikembangkan bersifat proaktif untuk memberikan arah bagi perubahan IPTEKS, masyarakat, bangsa dan Negara yang mampu memberi bimbingan menuju kemaslahatan kehidupan manusia. Kata “ilmu” dalam renstra ini dipahami sebagai pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara sistematis menurut metode-metode tertentu yang dapat dipergunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dalam bidang bersangkutan. Kata “pengetahuan” dalam renstra ini dipahami sebagai suatu pemahaman atau kesadaran tentang fenomena yang berupa fakta, informasi, keterampilan, yang diperoleh dari pengalaman dan pendidikan melalui proses pemahaman, penemuan dan belajar, atau yang bersumber pada pewahyuan. Kata “teknologi” dipahami sebagai keseluruhan sarana untuk menyediakan segala sesuatu yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Kata “seni” dipahami sebagai keahlian membuat karya yang bermutu dilihat dari segi kehalusan, keindahan, dan kerumitannya.
11
3. Tujuan Berdasarkan misi yang diembannya, Universitas Muhammadiyah Surakarta menetapkan tiga tujuan utamanya sebagai berikut: a. Menjadi universitas yang unggul di bidang ilmu, pengetahuan, teknologi dan seni (T1), b. Menghasilkan lulusan berkualitas yang mengamalkan nilai-nilai Islam (T2), c. Menjadi universitas yang sustainable (berkelanjutan) dengan tata kelola yang baik (T3). D. Sasaran Untuk mencapai ketiga tujuan (T1, T2, T3) tersebut, renstra ini menetapkan tujuh sasaran (SA1, SA2, SA3, SA4, SA5, SA6, SA7), yaitu: (1) penguatan reputasi UMS di tingkat nasional dan internasional (SA1), (2) akselerasi kinerja bidang penelitian, pengabdian pada masyarakat, dan publikasi ilmiah yang berbasis pada kebutuhan pemangku kepentingan, (3) kepeloporan dalam pendidikan Islami yang berkemajuan, (4) pemantapan pengelolaan aset, (5) penataan kelembagaan dan kepegawaian, (6) optimalisasi IT untuk pengelolaan lembaga, dan (7) penguatan struktur pendanaan, transparansi dan akuntabilitas tata kelola keuangan. Tiga sasaran pertama (SA1, SA2, SA3) dimaksudkan untuk mewujudkan tujuan menjadi universitas yang unggul di bidang ilmu, pengetahuan, teknologi dan seni dan menghasilkan lulusan berkulaitas yang mengamalkan nilai-nilai Islam (T1, T2), sedangkan empat sasaran berikutnya (SA4, SA5, SA6, SA7) dimaksudkan untuk mewujudkan tujuan menjadi universitas yang sustainable (berkelanjutan) dengan tata kelola yang baik (T3). 12
E. Arah Pengembangan Arah pengembangan UMS didasarkan atas kesinambungan kebijakan dari waktu ke waktu selama 50 tahun pertama sejak berdirinya UMS. Secara garis besar jangka waktu 50 tahun pertama tersebut dibagi menjadi 6 periode, yaitu: (1) periode 1981-1990, (2) periode 1990-1997, (3) periode 1997-2005, (4) periode 2005-2013, (5) periode 2013-2021, dan (6) periode 2021-2029. Periode 1981–1990 merupakan fase peletakan dasar dan perintisan sebagai sebuah universitas dengan menggabungkan IKIP dan IAIM menjadi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Pada periode tersebut berdiri pula Fakultas Baru, selain Fakultas Agama Islam dan Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan, yaitu Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Psikologi, Fakultas Geografi dan Fakultas Teknik. Periode 1990–1997 merupakan fase pemantapan. Pada periode ini UMS meningkatkan mutu program studi yang telah ada dengan peningkatan status dari terdaftar menjadi disamakan. Tahapan ini merupakan tahapan penting dalam peningkatan kualitas manajemen, kualitas sarana dan prasarana serta peningkatan kapasitas mahasiswa. Periode 1997–2005 merupakan fase pengembangan. Pada periode ini UMS mengembangkan program studi baru yang strategis seperti Fakultas Ilmu Kesehatan dan Fakultas Farmasi. UMS mulai merintis penguatan reputasi dibidang penelitian, pengabdian masyarakat dan hibah-hibah ditingkat nasional untuk pengembangan institusi serta menambah sarana prasaran baru yang menopang kegiatan UMS. Pengiriman SDM untuk studi lanjut mulai dikembangkan untuk penguatan mutu UMS.
13
Periode 2005–2013 merupakan tahap penguatan lembaga dan modernisasi. Pada periode ini UMS melakukan penguatan lembaga diawali dengan penguatan Sumber Daya Manusia (SDM), melalui peningkatan intensitas pengiriman studi lanjut (dalam dan luar negeri), penguatan penelitian dan pengabdian masyarakat melalui hibang internal dan eksternal, internasionalisasi melalui peningkatan kerjasama internasional, penyelenggaraan forum internasional dan pengembangan kelas internasional dan double degree. Penguatan lembaga dilakukan pula melalui penguatan manajemen modern dan pengembangan sistem penjaminan mutu, serta modernisasi manajemen dengan memanfaatkan teknologi informasi baik untuk penerimaan mahasiswa, pengelolaan data base mahasiswa dan pengelolaan keuangan. Periode 2013–2021 merupakan fase Penguatan Reputasi Nasional dan Internasional, setelah pengembangan SDM pada periode sebelumnya, diharapkan pada periode ini dengan manajemen UMS dapat meningkatkan reputasi secara nasional maupun internasional, mulai produk-produk ilmiah maupun produk lulusan yang diakui oleh masyarakat nasional maupun internasional. Periode 2021–2029 merupakan fase motor perubahan di bidang ilmu, pengetahuan dan teknlogi yang menjadi rujukan/ trend setter perkembangan modernisasi di Indonesia.
14
BAB III ANALISIS SITUASI DAN ISU STRATEGIS
A. Analisis Situasi Penyusunan renstra didasarkan atas analisis situasi yang meliputi kondisi internal dan eksternal. Kondisi internal mencakup hal-hal yang diidentifikasi sebagai kekuatan dan kelemahan (membutuhkan perbaikan); sedangkan kondisi eksternal mencakup hal-hal yang diidentifikasi sebagai peluang dan ancaman bagi UMS. 1. Kekuatan internal a. UMS memiliki lokasi kampus yang secara geografis dan sosiologis unik, strategis, dan berbasis pada masyarakat, serta memungkinkan pengembangan terencana dan terpadu di masa depan. b. UMS memiliki variasi keilmuan yang sangat dibutuhkan masyarakat, dengan 50 program studi pada 12 Fakultas dan Sekolah Pascasarjana, didukung oleh dosen berkualitas. Visi dan misi UMS yang berorientasi ke depan mencerminkan keunggulan dalam proses dan produk sesuai kebutuhan masyarakat. c. UMS memiliki tradisi keilmuan yang sangat mapan dalam proses belajar mengajar yang didukung oleh dosen yang berkualitas, fasilitas sarana dan prasarana, teknologi informasi, kerja sama dalam dan luar negeri, dan dalam pemberian penghargaan terhadap karya akademik. d. UMS telah mengadopsi tata kelola modern berbasis IT 15
e.
f.
g.
h. i.
di bidang pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, penganggaran, audit sistem mutu dan keuangan baik pada tataran Universitas, Fakultas, Program Studi dan Unit pendukung. UMS memiliki rasio calon mahasiswa yang meningkat, unit dan aset yang prospektif, jejaring kerja sama yang baik, dan telah menarik minat mahasiswa asing. UMS memiliki sistem pengelolaan sumber daya yang efisien melalui perencanaan anggaran dan melalui resource sharing penggunaan ruang dan SDM, dan pengembangan SDM Efisiensi didukung oleh sistem penjaminan mutu yang baik terutama terkait aktivitas akademik. UMS merupakan bagian dari persyarikatan Muhammadiyah yang memiliki jaringan nasional dan internasional UMS menghasilkan jumlah lulusan dan rasio karya akademik dosen sangat baik. UMS memiliki kepemimpinan berkomitmen sangat tinggi terhadap pengembangan berbagai aktivitas tridharma perguruan tinggi, dan merumuskan kebijakannya sebagai dasar penyusunan program.
2. Kondisi yang membutuhkan perbaikan a. UMS belum optimal dalam membangun tata kelola kampus dan tata kelola organisasi. b. Kurikulum kurang berorientasi pada dunia kerja/ kebutuhan masyarakat dan masih bertahan pada tataran keilmuan, sedangkan proses pembelajaran oleh dosen belum optimal memasukkan unsur soft-skill dan 16
c. d.
e.
f.
g.
h.
i. j.
tidak terintegrasi dengan kegiatan penelitian. Nilai-nilai Al Islam dan Kemuhammadiyahan belum tercermin secara utuh dalam kehidupan kampus. Kualitas karya ilmiah dosen belum merata dan karya ilmiah dosen yang mengarah pada kompetensi unggulan dan dukungan sarana dan prasarana untuk kegiatan dosen dalam Tri Dharma kurang memadai. Produktivitas dalam bidang pendidikan masih perlu ditingkatkan terkait dan IPK lulusan pada sebagian Program Studi yang masih di bawah 3,0. Manajemen internal organisasi belum berjalan optimal karena kendala kapasitas tenaga kependidikan, sistem informasi yang belum teritegrasi, pengelolaan IT yang belum mengikuti standar tata kelola. Di sisi lain, manajemen pendidikan dipandang perlu untuk memperbaiki rasio dosen dan mahasiswa serta meningkatkan kualitas sarana dan prasarana bagi dosen untuk meningkatkan produktivitasnya. Keberlanjutan (sustainability) institusi masih lemah pada aspek struktur demografi kepegawaian, ketergantungan sumber pendanaan dari mahasiswa, tata kelola aset, tingkat selektivitas mahasiswa baru dan asal mahasiswa yang terkonsentrasi di Jawa Tengah. Pengelolaan organisasi belum efisien dalam aspek pemanfaatan laboratorium dan pemanfaatan potensi dosen. Kondisi lingkungan UMS yang mendukung implementasi nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan UMS belum mampu membangun “brand” kuat dan penamaan khas yang dapat menimbulkan kebanggaan. 17
3. Peluang pengembangan a. Minat masyarakat untuk masuk ke atau bekerjasama dengan UMS cukup tinggi. b. Pemerintah dan persyarikatan memberi otoritas kepada perguruan tinggi untuk mengembangkan aktivitas tri dharma perguruan tinggi. c. Tersedianya sumber dana eksternal baik dari pemerintah maupun non-pemerintah untuk pengembangan peneli-tian, pengabdian masyarakat, pengembangan pendidi-kan, pengembangan SDM, dan infrastruktur. d. Terbukanya jaringan tingkat nasional dan internasional untuk pengembangan penelitian, pengabdian masyarakat, pengembangan pendidikan dan pengembangan SDM. e. Semakin membaiknya kondisi ekonomi nasional. f. Akses informasi yang tidak terbatas dan mudah dijangkau dengan perkembangan IT. g. Pemberlakuan regulasi global, seperti ASEAN Community, yang berpengaruh pada kesempatan kerja lulusan dan perluasan kerja sama. h. Implementasi KKNI (2012) dan SNPT (2014). 4. Situasi lingkungan a. Tuntutan untuk pelayanan bertaraf internasional semakin besar. b. Kebanyakan calon mahasiswa tidak memandang UMS sebagai pilihan pertama. c. Kompetisi dengan perguruan tinggi lain baik negeri, swasta dalam negeri maupun asing sangat ketat. d. Keberpihakan pemerintah kepada perguruan tinggi 18
e. f.
negeri sangat tinggi. Pemberlakuan regulasi global, seperti ASEAN Community, berpengaruh pada pergeseran animo masyarakat Kepercayaan pengguna terhadap produk UMS baik karya akademik maupun lulusan masih rendah
B. Isu Strategis Berdasarkan analisis terhadap kondisi internal dan eksternal, maka dirumuskan tujuh isu strategis dalam pengembangan program UMS pada periode 2014-2018, yang di satu sisi dapat memaksimisasikan kekuatan dan peluang dan, di sisi lain, dapat meminimisasi kelemahan dan ancaman. Ketujuh isu strategis tersebut adalah sebagai berikut: (1) penguatan reputasi UMS melalui kinerja penyelenggaraan pendidikan, kinerja penyelenggaraan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, (2) penguatan kualitas lulusan untuk meningkatkan daya saing lulusan di dunia kerja, dan (3) Implementasi Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dalam kehidupan akademik, (4) pemantapan kinerja manajemen universitas yang meliputi bidang manajemen sumberdaya insani, keuangan, sumberdaya fisik, pengembangan kampus, administrasi akademik, pengembangan perpustakaan, dan teknologi informasi, (5) budaya organisasi dan iklim akademik, dan (6) jaringan kerjasama (networking). Ketujuh aspek tersebut bukanlah bagian-bagian yang terpisah, melainkan saling berhubungan yang membentuk suatu kesatuan yang utuh.
19
BAB IV SASARAN DAN STRATEGI PENCAPAIAN
A. Sasaran Sasaran-sasaran yang dikembangkan di dalam renstra 2014-2018 ini diderivasi dari ketiga tujuan utama (T1, T2, T3) Universitas Muhammadiyah Surakarta, dan merupakan keberlanjutan dari sasaran pada renstra 2009-2013. Di dalam renstra 2014-2018 ini terdapat penajaman-penajaman strategi yang dikembangkan untuk dapat mewujudkan sasaran yang telah dicanangkan. Sebagaimana telah dinyatakan pada bagian terdahulu, Universitas Muhammadiyah Surakarta menetapkan tiga tujuan utama, yaitu: (1) menjadi universitas yang unggul di bidang ilmu, pengetahuan, teknologi dan seni, (2) menghasilkan lulusan berkualitas yang mengamalkan nilai-nilai Islam, dan (3) menjadi universitas yang sustainable (berkelanjutan) dengan tata kelola yang baik. Untuk mencapai ketiga tujuan tersebut, renstra 20142018 menetapkan tujuh sasaran, yaitu: (1) penguatan reputasi UMS di tingkat nasional dan internasional, (2) akselerasi kinerja bidang penelitian, pengabdian pada masyarakat, dan publikasi ilmiah yang berbasis pada kebutuhan pemangku kepentingan, (3) kepeloporan dalam pendidikan Islami yang berkemajuan, (4) pemantapan pengelolaan aset, (5) penataan kelembagaan dan kepegawaian, (6) optimalisasi IT untuk pengelolaan lembaga, dan (7) penguatan struktur pendanaan, transparansi dan akuntabilitas tata kelola keuangan. Masing-masing sasaran dicapai melalui strategi-strategi tertentu dengan indikator-indikator ketercapaian sasaran tertentu. 20
Keterkaitan antara tujuan, sasaran dan strategi yang dikembangkan diuraikan sebagai berikut. Untuk mewujudkan tujuan menjadi universitas yang unggul di bidang ilmu, pengetahuan, teknologi dan seni dan menghasilkan lulusan berkualitas yang mengamalkan nilai-nilai Islam (T1 & T2), maka ditetapkan sasaran berupa penguatan reputasi UMS di level nasional dan internasional (SA1), akselerasi kinerja penelitian dan pengabdian masyarakat berbasis kebutuhan pemangku kepentingan (SA2), dan kepeloporan pelopor pendidikan Islami yang berkemajuan (SA3). Untuk menjadi universitas yang sustainable (berkelanjutan) dengan tata kelola yang baik (T3) ditetapkan sasaran berupa pemantapan pengelolaan aset (SA4), penataan kelembagaan dan kepegawaian (SA5), optimisasi IT untuk pengelolaan lembaga (SA6), dan penguatan struktur pendanaan (SA7). B. Strategi Pencapaian 1. Penguatan reputasi UMS di level nasional dan internasional dicapai dengan strategi sebagai berikut: a. pengembangan kurikulum berbasis nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, capaian kompetensi, dan Learning Outcome, b. Adapsi/konvergensi sistem penjaminan mutu berstandar nasional dan internasional c. peningkatan kemampuan mahasiswa dalam bidang penalaran, minat dan bakat, d. kolaborasi dengan institusi dalam dan luar negeri untuk pengembangan pendidikan, penelitian, publikasi ilmiah, dan pengabdian masyarakat. 2. Akselerasi kinerja penelitian dan pengabdian masyarakat berbasis kebutuhan pemangku kepentingan dicapai dengan 21
3.
4. 5.
6.
7.
22
strategi sebagai berikut: a. pembentukan pusat unggulan, b. pengembangan jaringan riset dengan industri/masyarakat, c. peningkatan jumlah publikasi ilmiah. Kepeloporan dalam pendidikan Islami yang berkemajuan dicapai dengan strategi strategi sebagai berikut: a. pembinaan terprogram terhadap lembaga pendidikan Muhammadiyah dan komunitas/masyarakat, b. penguatan pengamalan nilai-nilai Islam dalam kehidupan kampus, c. pengembangan ilmu dan teori berbasis nilai-nilai Islam untuk bidang-bidang yang relevan yang mewarnai dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemantapan pengelolaan aset dicapai dengan strategi standarisasi sarana dan prasarana dan optimalisasi IT. Penataan kelembagaan dan kepegawaian dicapai dengan strategi berikut: a. standarisasi pelayanan minimal (SPM) b. peningkatan manajemen kepegawaian. Optimalisasi IT untuk pengelolaan lembaga dicapai dengan strategi penyempurnaan manajemen sistem informasi universitas yang lengkap, akurat dan mutakhir. Penguatan struktur pendanaan, transparansi dan akuntabilitas tata kelola keuangan dicapai dengan strategi sebagai berikut: a. pengembangan struktur pendanaan b. penerapan standar penyusunan RAPB dan pelaporan keuangan di tingkat Universitas
Strategi
1.c. Peningkatan kemampuan mahasiswa dalam bidang
0 0
1.b.6. Jumlah jurnal UMS yang diindeks 1.b.7. Jumlah jurnal terbitan UMS yang terakreditasi
160
0
1.b.5. Jumlah Lab yang terakreditasi
1.c.1. Jumlah proposal PKM berkualitas yang diajukan ke Dikti
8
1.b.4. Jumlah Prodi yang terakreditasi A
200
2
2
1
10
B
B
55%
850
50%
1.a.4. Lulusan memperoleh pekerjaan pertama dengan waktu tunggu < 6 bulan
62,5%
862
60%
1.a.3. Relevansi bidang kerja lulusan
70%
0
60%
1.a.2. Capaian Nilai Komptensi Bahasa Inggris lulusan > 400 (TOEP UMS)
82%
2015
0
80%
2014
1.a.1. Capaian Nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan minimal B
Deskripsi indikator
Indikator
1.b. Adapsi / konvergensi sistem 1.b.1. Jumlah prodi yang terakreditasi oleh penjaminan mutu lembaga internasional berstandar nasional dan 1.b.2. Ranking Webometrik UMS se-Asia internasional 1.b.3. Akreditasi Institusi
1. Penguatan 1.a. Pengembangan kurikulum reputasi UMS di berbasis nilai Al-Islam dan level nasional Kemuhadiyan dan capaian dan internasional kompetensi dan Learning Outcome
Sasaran
350
4
3
2
15
A
800
1
60%
65%
80%
84%
2016
500
5
4
3
15
A
750
2
70%
65,5%
85%
86%
2017
23
600
6
5
4
19
A
700
3
80%
70%
90%
90%
2018
24
2. Akselerasi kinerja penelitian dan pengabdian masyarakat berbasis kebutuhan pemangku kepentingan
Sasaran
10
2.c.1. Jumlah penelitian dan PkM yang didanai oleh institusi non-pemerintah (industri dan masyarkat) dalam dan luar negeri 2.d.1. Jumlah penelitian dan PKM yang didanai oleh lembaga non-Dikti Riset
2.c. Pengembangan jaringan riset dengan industri/ masyarakat
2.d. Peningkatan kualitas riset dosen
6
26
0
60
1.d.2. Jumlah kerjasama nasional yang Produktif 2.a.1. Jumlah klaster pusat unggulan yang terbentuk
3
25
1.c.3. Mahasiswa/kelompok mahasiswa yang menjadi juara dalam kompetisi nasional pada bidang minat dan bakat 1.d.1. Jumlah kerjasama Internasional Produktif
5
2014
1.c.2. Mahasiswa/kelompok mahasiswa yang menjadi juara dalam kompetisi nasional pada bidang akademik
Deskripsi indikator
Indikator
2.b. Peningkatan Jumlah Paten/ 2.b.1. Jumlah paten/ HAKI HAKI
2.a. Pembentukan klaster laboratorium (pusat unggulan)
1.d. Kolaborasi dengan institusi luar negeri untuk pengembangan pendidikan, penelitian dan publikasi ilmiah
minat dan bakat serta penalaran.
Strategi
7
12
29
1
65
6
30
10
2015
8
14
32
2
70
8
35
15
2016
9
18
36
3
75
9
40
20
2017
10
20
40
4
80
10
50
25
2018
3.c. Pengembangan ilmu dan teori berbasis nilai-nilai Islam untuk bidang-bidang yang relevan yang mewarnai dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara
25
5%
3.b.2. Jumlah mata kuliah yang memasukan nilai-nilai Islam secara eksplisit dalam proses pembelajaran (dalam RMP) 3.c.1. Jumlah karya ilmiah yang merujuk dalil AlQuran dan Sunnah sesuai kompetensi
6
3.b.1. Frekuensi penyelenggaraan pengajian oleh kelompok unit (jumlah per tahun)
2
NA
3.b. Penguatan pengamalan nilai-nilai Islam dalam kehidupan kampus
2
NA
3. Sebagai pelopor 3.a. Pembinaan terprogram 3.a.1. Jumlah program binaan kepada lembaga pendidikan terhadap lembaga pendidikan yang berkelanjutan Islami yang pendidikan Muhammadiyah berkemajuan dan komunitas/masya-rakat 3.a.2. Jumlah program binaan kepada komunitas yang berkelanjutan
30
10%
12
10
20
2015
8
2014
2.e.2. Jumlah publikasi internasional mempunyai impact factor >= 0.5
Deskripsi indikator
Indikator 18
2.e. Peningkatan jumlah publikasi ilmiah
Strategi 2.e.1. Jumlah publikasi nasional terakreditasi
Sasaran
35
15%
14
4
4
14
22
2016
45
20%
16
8
8
16
24
2017
25
50
25%
18
12
12
20
26
2018
26
5.c.1. Peningkatan jumlah dosen sesuai dengan bidang kompetensi 5.d.1. Terselenggarakannya prodi baru yang menampung dinamika keilmuan, permintaan stakeholder dan mengakomodasi potensi sumber daya
5.c. Peningkatan rasio dosen dan Mahasiswa
5.d. Pembukaan Prodi baru
N/A
5.a.2. Persentase kegiatan akademik (KRS, Kuliah, Ujian, KHS, dll.) yang sesuai dengan SPM
4
1:48
20%
N/A
5.a.1. Persentase SOP yang memiliki SPM dibanding seluruh SOP
25%
4.a.2. Kelengkapan dan kemutakhiran data aset pada sistem informasi aset, termasuk penyusunan masterplan pengembangan UMS
5.b.1. Aksesabilitas data kepegawaian
5.a. Standarisasi pelayanan minimal (SPM)
5. Penataan kelembagaan dan kepegawaian
40%
2014
4.a.1. Jumlah dosen yang memiliki ruang kerja mandiri dengan luas sekurang-kurangnya 6 meter persegi
Deskripsi indikator
Indikator
5.b. Peningkatan manajemen kepegawaian
4.a. Standarisasi sarana dan prasarana
Strategi
4. Pemantapan pengelolaan aset
Sasaran
7
1:47
60%
75%
25%
50%
50%
2015
10
1:46
75%
80%
50%
65%
60%
2016
13
1:45
90%
85%
60%
80%
70%
2017
15
1:43
100%
90%
70%
100%
80%
2018
BAB V PENUTUP Rencana Strategis UMS tahun 2014-2018 merupakan dasar pengembangan Rencana Kegiatan seluruh unit kerja di lingkungan UMS. Rencana Strategis ini selanjutnya dijabarkan ke dalam Rencana Operasional (Renop) sebagai rujukan dalam penyusunan kegiatan setiap unit kerja di lingkungan UMS, dan dilengkapi dengan indikator kinerja (terlampir) sebagai dasar untuk mengevaluasi keberhasilan dan/atau ketidakberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan. Berhasilnya implementasi Renstra ini sangat tergantung pada pemahaman, kesadaran, keterlibatan dan upaya sungguhsungguh dari segenap unsur dalam lingkungan UMS, serta dukungan masyarakat. Keberhasilan pelaksanaan Renstra ini juga menjadi harapan nyata bagi pengembangan dan keberlanjutan UMS dalam partisipasinya mencerdaskan kehidupan bangsa. Bagi segenap sivitas akademika UMS hanya tersedia satu jalan lurus untuk mencapai cita-cita luhur yang digariskan dalam Renstra ini, yaitu bekerja keras dan sungguhsungguh seraya berdoa kepada Allah SWT.
28
29
30