Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA POKOK BAHASAN PERPINDAHAN KALOR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI SMP NEGERI 1 BELITANG MADANG RAYA TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012 ( Penelitian Tindakan Kelas) Oleh: Tri Wahyuni GURU SMPN 1 BMR Abstrak: Penelitian ini berjudul Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Fisika Siswa Pada Pokok Bahasan Perpindahan Kalor Menggunakan Model Pembelajaran Langsung Dikelas VII-2 SMP Negeri 1 Belitang Madang Raya Tahun Pembelajaran 2014/2015. Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar fisika pada pokok bahasan perpindahan kalor menggunakan model pembelajaran langsung di kelas VII-2 SMP Negeri 1 Belitang Madang Raya Tahun Pembelajaran 2014/2015. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari pra siklus, siklus I dan siklus II yang melalui empat tahapan yaitu perencanaan, aksi, observasi dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII-2 SMP Negeri 1 Belitang Madang Raya yang terdiri dari 18 peserta didik laki-laki dan 14 peserta didik perempuan. Pengumpulan data menggunakan tes penguasaan materi untuk mengetahui hasil penguasaan materi belajar peserta didik yang telah disampaikan pada setiap siklus dan observasi untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan oleh peserta didik dan pendidik. Persentase hasil pembelajaran menunjukkan peserta didik pada pra siklus sebesar 17,2%, siklus I 62 %, dan siklus II 86,2%. Ketuntasan belajar siswa pada pra siklus 51,7%, siklus I 75,9%, dan siklus II 100%. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa penerapan model pembelajaran langsung dapat meningkatkan prestasi belajar fisika peserta didik kelas VII-2 SMP Negeri Belitang Madang Raya tahun pembelajaran 2014/2015. Kata kunci : Pembelajaran langsung PENDAHULUAN Hasil belajar peserta didik di hampir setiap lembaga pendidikan masih banyak yang belum mencapai standar yang di tetapkan.
Standar yang ditetapkan sebagai ketentuan
pencapaian hasil belajar peserta didik sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yaitu dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Untuk meraih hasil belajar yang mencapai KKM yang ditetapkan, maka pendidik hendaknya memahami berbagai upaya yang dapat dilakukan. Peningkatan hasil belajar peserta didik diantaranya dapat dilakukan dengan menggunakan Strategi, Pendekatan, Metode, dan Model Pembelajaran. Pemilihan metode dan model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran sangat dibutuhkan untuk mencapai hasil belajar yang sesuai dengan KKM. Pemahaman konsep dan prinsip akan lebih baik jika peserta pemahaman konsep dan prinsip secara langsung dalam pembelajaran fisika dapat memudahkan peserta didik dalam memahami daan mengingat kembali materi pembelajaran dengan baik. 66
Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015
Berdasarkan hasil penguasaan materi dan minat peserta didik pada mata pelajaran fisika di kelas VII-2 SMP Negeri 1 Belitang Madang Raya Tahun Pembelajaran 2014/2015 masih terdapat banyak siswa yang belum mencapai KKM. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan harian peserta didik yang rata-rata hanya mencapai nilai 70 untuk mata pelajaran fisika. Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan penguasaan materi pelajaran fisika salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran langsung yang diharapkan mampu menjadikan peserta didik lebih aktif. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan penguasaan materi, dan peserta didik dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan pembelajaran langsung peserta didik menjadi subjek pembelajaran karena peserta didik diminta langsung untuk melakukan sendiri percobaan, demonstrasi
atau
eksperimen tentang materi pembelajaran yang sedang dipelajari.
LANDASAN TEORI a. Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses yang merubah tingkah laku dengan kegiatan mendengar, membaca serta mengamati dan merupakan suatu unsure yang sangat berpengaruh dan penting dalam setiap jenjang pendidikan. Ini berarti berhasil dan gagalnya tujuan pendidikan sangat bergantung pada proses belajar siswa itu sendiri baik ketika di sekolah, maupun dilingkungan rumah atau keluarga. Menurut pendapat ahli(Muhibin Syah, 2009: 87) bahwa: “Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat tergantung pada proses belajar yang dialami oleh siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di rumah atau keluarganya sendiri”. b. Model Pembelajaran Langsung Terdapat banyak model pembelajaran yang sering dipakai dalam proses pembelajaran. Salah satu diantaranya adalah model pembelajaran langsung atau sering juga di kenal dengan istilah direct instruction. Pembelajaran langsung atau direct instruction adalah model pembelajaran yang memiliki ciri bahwa peserta didik belajar langsung dalam menemukan konsep yang sedang dipelajari. Dalam pembelajaran langsung peserta didik merupakan subjek belajar sehingga semua aktifitas pembelajaran terpusat pada peserta
67
Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015
didik. Hal ini bertolak belakang dengan model belajar konvensional yaitu penddik sebagai pusat aktifitas belajar (teacher centered). Model pembelajaran langsung biasanya digunakan berpasangan dengan memakai metode eksperimen, demonstrasi, observasi atau praktikum. Hal inilah yang menjadi kelebihan atau kekuatan model pembelajaran langsung. Karena dengan perpasangan dengan metodemetode tersebut akan tergambar bahwa model tersebut memerankan siswa langsung sebagai subjek belajar. Sehingga peserta didik benar-benar mengalami sendiri penemuan konsep dan prinsip tanpa harus menunggu pendidik untuk mentransfer melalui metode dan model konvensional. c. Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang disertai dengan suatu tindakan yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil belajar dan aktifitas peserta didik. Dalam penelitian tindakan kelas hanya menyangkut suatu kegiatan peserta didik yang masih berada pada kemampuan pengawasan pendidik sehingga apapun kegiatan peserta didik dapat di observasi. Ciri khas PTK yaitu suatu penelitian yang lakukan dengan menggunakan siklus yang berulang dari tiap siklus. Setiap siklus diawali dengan kegiatan perencanaan (Planning), Tindakan (Action), Observasi/Pengawasan (Controling), dan Refleksi (Reflection). Akhir tiap siklus harus menunjukkan adalah perubahan menuju kearah perbaikan baik perupa hasil belajar atau aktifitas belajar peserta didik. d. Perpindahan Kalor. Materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Perpindahan Kalor. Pada materi pembelajaran perpindahan kalor terdapat 3 sub pokok bahasan yaitu perpindahan kalor secara konduksi, perpindahan kalor secara koneksi dan perpindahan kalor secara radiasi. Konduksi adalah perpindahan kalor yang memerlukan medium perambatan tanpa disertai perpindahan partikel medium tersebut.
Konveksi adalah perpindahan kalor yang
memerlukan medium perambatan yang disertai perpindahan pertikel medium tersebut. Radiasi adalah perpindahan kalaor yang tidak memerlukan medium perambatan. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian
68
Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015
Penelitian ini adalah berupa Peelitian Tindakan Kelas (PTK) yang direncanakan sebanyak 2 siklus yang diawali dengan kegiatan Pra Siklus. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Belitang Madang Raya. Sebagai subjek penelitian yaitu kelas VII-2 SMP Negeri 1 Belitang Madang Raya. Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah semester ganjil tahun pembelajaran 2014/2015 tepatnya Januari 2015. Hal ini dilaksanakan dengan waktu tersebut mengingat materi yang dipilih adalah perpindahan kalor yang disesuaikan jadwal kalender pendidikan. Prosedur Penelitian Pelaksanaan penelitian ini menggunakan prosedur yang berlaku pada penelitian tindakan kelas yaitu : a. Perencanaan (Planning) Perencanaan penelitian ini, peneliti membuat rencana tindakan yang sekaligus rencana pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran langsung. Sehingga Rencana Program Pembelajaran (RPP) dalam kegiatan inti nya berupa kegiatan pembelajaran langsung.
Selain perencanaan pembelajaran peneliti juga mempersiapkan format-format
obsevsi yang akan digunakan untuk pengambilan data penelitian. Format observasi tersebut digunakan pada saat peneliti dan kolaborator melakukan tindakan sekaligus pengamatan. b. Tindakan/Aksi (Action) Kegiatan tindakan ini dilakukan peneliti bersama kolaborator. Peneliti bertindak sebagai pendidik dan pada saat yang sama juga bertindak sebagai pengamat. Peneliti bertindak sebagai pendidik berarti melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disiapkan. Jika bertindak sebagai pengamat berarti melakukan pengamatan terhadap semua aktifitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Sedangan aktifitas pendidik di amati oleh kolaborator. c. Observasi Kegiatan obsevasi dilakukan oleh peneliti dan kolaborator. Observasi dilakukan dengan mengamati segala aktifitas pendidik dan peserta didik, dan hasil pengamatan dicatat pada lembar observasi sesuai dengan format yang telah diesdiakan. Sedangkan catatan hasil belajar di amati setelah pembelajaran berakhir dengan menggunakan instrumen butir soal. 69
Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015
d. Refleksi Setelah kegiatan pengamatan berakhir maka peneliti menganalisis data hasil pengamatan. Hasil analisis data penelitian dibuat tiap siklus. Akhir dari analisis selalu menghasilkan sebuah refleksi yang digunakan untuk menentukan langkah perbaikan pada siklus selanjutnya. Jika dari refleksi akhir sebuah siklus telah menunjukkan adanya perbaikan hasil kegiatan pembelajaran yang telah sesuai dengan yang diharapkan maka siklus berakhir. Pelaksanaan penelitian dan Pengumpulan Data a. Instrumen Tes Tes yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah tes setelah akhir kegiatan pembelajaran atau sering disebut post test. Instrumen tes terdiri dari 5 butir soal yang berupa tes uraian. Tes ini dilakukan tiap akhir siklus dalam penelitian ini. b. Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Instrumen rencana pelaksanaan pembelajaran berupa : - Silabus - RPP - Lembar Kerja Siswa Instrumen Pelaksanaan Pembelajaran Instrumen pelaksanaan pembelajaran berupa : - Lembar obsrvasi aktivitas pendidik. - Lembar observasi aktivitas peserta didik.
Teknik Analisis Data a. Analisis Observasi Pendidik Analisis data observasi pendidik yaitu dari persiapan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran dari tiap siklus. Data dari setiap aktifitas di analisis untuk mengetahui adanya perbaikan atau peningkatan. b. Analisis Observasi Peserta Didik
70
Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015
Analisis data peserta didik yaitu dimulai dari awal kegiatan pembelajaran hingga akhir kegiatan pembelajaran dari tiap siklus. Data aktifitas peserta didik dari tiap siklus dianalisis guna mengetahui perbaikan yang alami peserta didik. c. Analisis Data Tes Analisis data tes dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hasil analisis data tes diharapkan menggambarkan adanya perbaikan atau peningkatan penguasaan materi pembelajaran. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Hasil Aktifitas Peserta Didik No 3 1
3
Kehadiran Siklus I Skor 2
79,3%
17,2%
3
Bertanya Siklus I Skor 2
Pra Siklus
69%
2
1
20,7%
10,3%
No Pra Siklus 3 1
6,9%
2
1
17,2%
75,9%
24%
No Pra Siklus
1
3,5%
3 96,5%
2
1
3,5%
0%
Siklus II 1
38%
3 48,1%
Menjawab Siklus I Skor 2 1
2
1
38%
13,9%
Siklus II
2
1
3
10,3%
24,1%
65,5%
31%
55,2%
1
3
2
1
6,9%
86,2%
6,9%
6,9%
3
2
1
3
Sikap Siklus I Skor 2
34,5%
34,5%
31%
55,1%
38%
Pra Siklus
No Pra Siklus
1 No
1
3
No
1
38%
Siklus II
3
2
1
20,7%
24,1%
55,2%
Pra Siklus 3
2
1
13,8%
2
51,7%
44,8%
1 3,5%
Siklus II
Partisipasi dalam kelompok Siklus I Skor 3 2 1 51,7% 38% 10,3% Membuat laporan Siklus I Skor 3 2 1
71
3
Siklus II 3 69%
2
1
31%
0%
Siklus II 3
2
1
Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015 1
24,1%
34,5%
41,4%
65,5%
27,6%
6,9%
75,9%
24,1%
0%
b. Hasil Penguasaan Materi Oleh Peserta Didik No
Penguasaan Materi
1
Pra siklus Tuntas
51,7%
Siklus I
Tidak
Skor
Tuntas
rata-rata
48,3%
6,6
Tuntas
75,9%
Siklus II
Tidak
Skor
Tuntas
rata-rata
24,1%
80,3
Tuntas
Tidak
Skor
Tuntas
rata-rata
0%
91,62
100%
c. Hasil Akhir Observasi Aktivitas Pendidik Waktu
Persentase Perolehan Nilai
Kriteria
Pra siklus
72,2%
Baik
Siklus I
83,3%
Baik
Siklus II
97,2%
Sangat baik
d. Hasil Akhir Observasi Pendidik Menggunakan Model Pembelajaran Langsung Siklus
Persentase Perolehan Nilai
Kriteria
Pra siklus
65%
Cukup
Siklus I
75%
Baik
Siklus II
90%
Sangat baik
KESIMPULAN Berdasarkan Penelitian Tindakan Kelas yang menerapkan model pembelajaran langsung pada kelas VII-2 pada pokok bahasan perpindahan kalor. Hasil penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.
Aktivitas belajar peserta didik kelas VII-2 SMP N 1 Belitang Madang Raya pada pokok bahasan kalor mengalami peningkatan setelah proses belajar pembelajaran menggunakan model pembelajaran langsung. Penilaian aktivitas peserta didik terdapat enam aspek yang dinilai yaitu kehadiran, bertanya, menjawab, sikap, partisipasi dalam kelompok dan membuat laporan dengan skor maksimum keseluruhan aspek adalah 18. Pada pra siklus 72
Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015
aktivitas mendapat skor rata-rata 10,8 dengan kriteria cukup kemudian pada siklus I meningkat skor rata-ratanya menjadi 13,8 dengan Kriteria Baik dan selanjutnya yaitu pada siklus II mendapat skor rata-rata 15,8 dengan kriteria Sangat baik. 2.
Hasil belajar fisika dengan menggunakan model pembelajaran langsung pada pokok bahasan perpindahan kalor kelas VII-2 SMP N 1 Belitang Madang Raya mengalami peningkatan setelah proses belajar pembelajaran dilakukan. Pada pra siklus skor rata-rata penguasaan materi secara klasikal adalah 66 peserta didik yang tuntas adalah 15 orang dengan persentase 51,72% . Kemudian pada siklus I skor rata-rata peserta didik adalah 80,3 dengan jumlah peserta didik yang tuntas adalah 22 orang atau dengan persentase 75,9% selanjutnya pada siklus II skor rata-rata peserta didik 91,62 dengan persentase 100% atau 29 orang peserta didik yang tuntas. Skor rata-rata yang telah didapatkan mendekati sempurna yaitu dengan skor maksimumnya adalah 100.
3.
Penerapan model pembelajaran langsung dapat meningkatkan prestasi belajar pada peserta didik di kelas VII SMP N 1 Belitang Madang Raya Tahun Pembelajaran 2014/2015. Langkah-langkah yang dilakukan antara lain adalah meningkatkan kedisiplinana peserta didik dengan memberikan ketegasan pada peserta didik pada saat memasuki kelas, peserta didik diminta untuk membuat pertanyaan seputar pelajaran fisika yang materinya akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya, menambah pertanyaan pada apersepsi dan motivasi pada peserta didik lebih kepada penerapan dan konsep yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut: 1. Bagi pendidik yang akan menyampaikan materi fisika kelas VII-2 pokok bahasan perpindahan kalor peneliti menyarankan menggunakan model pembelajaran langsung, karena sudah terbukti dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar peserta didik. 2. Bagi pendidik yang akan menggunakan model pembelajaran langsung sebaiknya tetap harus mengikuti langkah-langkah yang ada dan pokok bahasan yang dipilih harus sesuai dengan karakteristik model pembelajaran langsung. 73
Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015
3. Penelitian lanjutan yang menggunakan model pembelajaran langsung untuk meneliti aktivitas belajar peserta didik hendaknya selalu menggunakan pedoman penskoran yang jelas dan mengikuti prosedur dalam pengisian lembar observasi peserta didik. 4. Penggunaan model pembelajaran langsung dan model pembelajaran lainnya sebaiknya dipergunakan pada materi pelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajarannya. Demikian kesimpulan serta beberapa saran yang dapat dikemukakan oleh peneliti dari hasil penelitian yang di adakan pada SMP N 1 Belitang Madang Raya Tahun Pembelajaran 2014/2015. Dengan harapan dapat bermanfaat bagi peneliti pada khususnya dan dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Asril, Zainal. 2010. Micro Teaching Disertai Dengan Pedoman Pengalaman Lapangan. Padang: RajaGrafindo Persada. Depdiknas.2011.http://www.sarjanaku.com/2011/01/kriteria-ketuntasanminimal.html,2011:1). Gulo, W. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Cetakan ke empat. Jakarta: Grasindo. Gurunesama, Eka. 2010.http://ekagurunesama.blogspot.com/2010/07/karakteristik-modelpembelajaran.html diakses pada 06 April 2011. Hermawan, Sandy.--------.Kartu Memori Fisika Dan Kimia Untuk Kelas 1,2, dan 3 SMP.Jakarta Selatan: Wahyu Media. Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Cetakan kelima. Bandung. PT Remaja Rosdakarya Offset. Masel,N.2009.”Kriteria Ketuntasan Minimal”htt://www Nuasa Masel. blogspot.com/2009/12/kriteria-ketuntasan-minimal-kkm.html. Diakses tanggal 13 Maret 2011. Nasution, S. 2010. Berbagai Pendekatan Dalam Belajar dan Mengajar. Cetakan keempat belas. Jakarta:Bumi Aksara. Purwanto, Budi. 2007. Sains Fisika Konsep Dan Penerapannya Untuk Kelas VII SMP dan MTs. Solo: Tiga serangkai. Rahman Saleh, Abdur.2012 http://www.abdulrahmansaleh.com/2012/02/pengertian-danfungsi-kriteria.html diakses pada 3 april 2012. Rama, Tri.--------. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Mitra Pelajar. 74
Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015
Sanjaya, Wina. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Cetakan Kedua. Bandung : Kencana Prenada Media Group. Sudjana, Nana. 2009. Penelitian dan penilaian pendidikan. Cetakan kelima. Bandung: Percetakan Sinar Baru Algensindo Offset. Sudjana, Nana. 2010. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar.cetakan Kesebelas.Bandung: Sinar Baru Algensindo Offset. Sukardi, Ismail. 2011. Model dan Metode Pembelajaran. Palembang: Tunas Gemilang Press. Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Cetakan Kelima Belas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Takari, Enjah. 2006. Kamus Pintar Fisika. Bandung: Epsilon Grup Anggota IKAPI Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi dan Implementasinya dalam KTSP. Cetakan Ketiga. Jakarta : Bumi Aksara.
75