HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT DI PELABUHAN SAMUDERA BITUNG. Marco Leonardo Damopoli*, Johan Josephus*, Budi T. Ratag* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
ABSTRAK Kelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah isirahat. Istilah kelelahan menunjukan kondisi yang berbeda-beda dari setiap individu, tetapi semuanya bermuara kepada kehilangan efisensi dan penurunan kapasitas kerja serta ketahanan tubuh. Kelelahan kerja ditandai oleh penurunan kesiagaan dan perasaan lelah yang merupakan gejala subyektif. Pekerja di pelabuhan samudera Bitung, memiliki beban kerja tenaga kerja bongkar muat terlalu berlebihan, dimana tenaga kerja harus bekerja terus menerus selama barang angkut masih ada tanpa memperhatikan masa istirahat maupun berat beban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara umur dan beban kerja dengan kelelahan kerja pada tenaga kerja bongkar muat di pelabuhan samudera Bitung. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 72 orang. Penelitian ini dilakukan dengan mengunakan Reaction timer kepada sampel penelitian. Hasil penelitian yang diperoleh adalah Terdapat hubungan antara umur dengan kelelahan kerja pada tenaga kerja bongkar muat “sejahtera” di pelabuhan Samudera Bitung. Dan terdapat hubungan antara beban kerja dengan kelelahan kerja pada tenaga kerja bongkar muat “sejahtera” di pelabuhan Samudera Bitung. Saran yang dapat diberikan bagi TKBM sebaiknya melakukan olaraga atau pemanasan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas fisik seperti mengangkat, menahan, dan memindakan barang. Dan untuk koperasi TKBM “sejahtera” sebaiknya memperhatikan usia dari pekerja-pekerja yg sudah lanjut usia. Kata kunci : Kelelahan kerja, umur, beban kerja
ABSTRACT Fatigue is a body protection mechanism in order to prevent the body from further damage resulting in recovery after take a rest. The term fatigue showed different conditions of each individual, but it all boils down to loss of efficiency and a reduction in work capacity and endurance. Fatigue is characterized by a decrease in alertness and feelings of fatigue which is a subjective symptom. Workers at the port of Bitung ocean, has a workforce workload excessive unloading, where workers have to work continuously during the transport of goods is still there regardless of the period of rest and weight. This research aims to determine the relationship between age and workload with the work on labor fatigue loading and unloading at the port of Bitung ocean. The method used is analytic observational study with cross sectional design. The sample in this study as many as 72 people. This research was conducted by using a timer Reaction to the sample. The results which obtained are there is a relationship between age and job burnout in the workforce unloading "prosperous" in the ocean port of Bitung. And there is a relationship between workload and fatigue on labor work unloading "prosperous" in the ocean port of Bitung. Advice can be given for TKBM should exercise or warm up before and after physical activity such as lifting, hold, and move the goods. And for cooperative TKBM "prosperous" should pay attention to the age of the workers who are elderly. Keywords: Fatigue work, age , workload
berkepanjangan. Dalam hal ini kelelahan
PENDAHULUAN Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan sarana untuk menuju kesehatan tenaga kerja dan
produktivitas
kerja
yang
setinggi-
terjadi berlanjut bahkan kadang-kadang telah terjadi sebelum memulai suatu pekerjaan (Grandjean dan Kogi dalam setyawati, 2010).
tingginya. Upaya kesehatan kerja pada
Notoatmodjo
(2007)
menyatakan
dasarnya merupakan penyerasian kapasitas
kesehatan kerja berusaha mengurangi atau
kerja dan lingkungan kerja. Keserasian antara
mengatur beban kerja para karyawan atau
dua hal tersebut sangat dibutuhkan agar
pekerja dengan cara merencanakan atau
terpenuhinya persyaratan kesehatan pekerja
mendesain suatu alat yang dapat mengurangi
baik fisik maupun psikis sesuai dengan jenis
beban kerja. Dan Tarwaka (2010) juga
pekerjaannya Tarwaka (2010).
menyatakan bahwa dari sudut pandang
Berdasarkan Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 164 ayat 4 menjelaskan bahwa upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan diakibatkan hambatan
serta
pengaruh
buruk
yang
oleh pekerjaan. Salah satu yang
berhubungan
dengan
produktivitas karyawan di suatu perusahaan
ergonomic beban kerja yang diterima harus sesuai
atau
seimbang
kemampuan maupun
fisik,
baik
terhadap
kemampuan
keterbatasan
kognitif
manusia
yang
menerima beban tersebut. Sesuai dengan pernyataan tersebut, Menurut Hasil penelitian yang
dilakukan
oleh
Cahyani
tentang
Hubungan Antara Beban Kerja dengan Kelelahan kerja pada Pekerja Buruh Angkut menunjukan adanya hubungan antara berat
atau organisasi adalah kelelahan kerja.
beban dengan kelelahan buruh angkut. Hasil Kelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi
analisis ini juga menunjukkan bahwa berat beban semakin tinggi menyebabkan tingkat kelelahan yang tinggi pula.
pemulihan setelah istirahat. Kelelahan diatur secara sentral oleh otak. Pada susunan syaraf pusat terdapat system aktivasi (bersifat simpatis) dan inhibasi (bersifat parasimpatis). Berdasrkan
waktu
terjadinya,
Berdasarkan survey awal peneliti di pelabuhan samudera Bitung, terlihat bahwa beban kerja tenaga kerja bongkar muat terlalu berlebihan,
dimana
tenaga
kerja
harus
bekerja terus menerus selama barang angkut
kelelahn terdapat dua macam yaitu kelelahan
masih
akut dan kelelahan kronis. Kelelahan akut
istirahat maupun berat beban. Berdasarkan
terutama disebabkan oleh kerja suatu organ
hal tersebut maka peneliti tertarik untuk
atau
melakukan
seluruh
tubuh
secara
berlebihan.
Sedangkan kelelahan kronis terjadi bila kelelahan
berlangsung
setiap
hari
atau
antara
ada
tanpa
memperhatikan
penelitian
umur
dan
tentang
beban
masa
hubungan
kerja
dengan
kelelahan kerja pada tenaga kerja bongkar
Bitung timur Kecamatan Bitung Timur Kota
muat di pelabuhan Samuderaa Bitung.
Bitung Provinsi Sulawesi Utara pada bulan Desember 2014 – April 2015. Populasi dalam penelitian ini seluruh tenaga kerja bongkar
METODE Penelitian
ini
merupakan
penelitian
observasional analitik dengan desain cross sectional. Penelitian bertempat di Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat “Sejahtera” Pelabuhan
Samudera
Bitung
Kelurahan
muat “Sejahtera” di Pelabuhan Samudera Bitung yang berjumlah 250 orang. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 72 pekerja. Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan metode quota sampling.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian berdasarkan tingkat kelelahan kerja pada tenaga kerja bongkar bongkar muat di Pelabuhan Samudera Bitung dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan tingkat kelelahan kerja Kelelahan Kerja
Jumlah
%
Normal
6
8,33
Ringan
38
52,77
Sedang
25
34,72
Berat
3
4,16
Total
72
100
Dari
hasil
pengukuran
tingkat
menurunkan
prestasi
maupun
kelelahan kerja pada tenaga kerja bongkar
motivasi pekerja bersangkutan. Kelelahan
muat “sejahtera” di pelabuhan Samudera
kerja merupakan kriteria yang lengkap tidak
Bitung
hanya menyangkut kelelahan yang bersifat
yang
melibatkat
72
responden,
berdasarkan tingkat kelelahan diperoleh
fisik dan psikis saja tetapi lebih banyak kaitan
adanya
penurunan
kinerja
fisik,
hasil paling banyak yaitu pada tingkat
adanya perasaan lelah, penurunan motivasi,
kelelahan ringan 38 responden dengan
dan penurunan produktifitas kerja (Cameron,
presentase 52,77%, dan paling sedikit yaitu
1973), (setyawati, 2012).
tingkat kelelahan berat 3 responden dengan presentase 4,16%. Kelelahan
adalah
respon
total
individu terhadap stres psikososial yang dialami dalam suatu periode waktu tertentu dan kelelahan kerja itu cenderung
a. Hubungan antara Umur dengan Kelelahan Kerja Tabel 2. Hubungan Antara Umur dengan Kelelahan Kerja Kelelahan
Kerja
Umur Normal
Ringan
Sedang
Berat
20 – 29
4
9
2
0
30 – 39
1
11
6
0
40 – 49
1
16
8
0
50 – 59
0
1
7
2
60 – 69
0
1
2
1
Total
6
38
25
3
r
p value
0,617
0,000
Pada hasil hubungan antara umur
dilakukan oleh Farrah dengan mengunakan
dengan kelelahan kerja pada tenaga kerja
uji korelasi person dengan hasil p=0,001
bongkar muat “sejahtera” di pelabuhan
(p=0,05) yang artinya terdapat hubungan
Samudera
yang sangat signifikan antara umur dengan
Bitung
yang
melibatkan
72
responden, dapat dilihat secara statistik dengan menggunakan uji spearman diperoleh hasil p=0,000 dan r=0,617 ini berarti ada hubungan yang kuat antara variabel umur dengan variabel kelelahan kerja pada tenaga kerja bongkar muat “sejahtera” di pelabuhan Samudera Bitung. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Suma’mur (2013), kata lelah menunjukkan keadaan tubuh fisik dan mental berakibat kepada penurunan daya kerja dan berkurangnya ketahanan tubuh untuk bekerja. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Januar (2014)
mengenai
factor-faktor
yang
berhubungan dengan kelelahan kerja dengan mengunakan uji Rank-spearman dengan hasil p=0,001 yang artinya terdapat hubungan antara kedua variabel tersebut. Penelitian ini juga
sejalan
dengan
penelitian
yang
kelelahan kerja.
b. Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Kelelahan Kerja Tabel 3. Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Kelelahan Kerja Kelelahan
Kerja
Beban Kerja
r
p value
Normal
Ringan
Sedang
Berat
Ringan
1
3
1
0
Sedang
3
11
5
0
Berat
1
20
11
0
Sangat berat
1
3
2
3
Sangat berat sekali
0
1
6
0
Total
6
38
25
3
0,383
0,001
Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Hasil uji statistic dengan menggunakan uji
yang
spearman
dan
hubungan
antara
r=0,383 yang artinya terdapat hubungan yang
kelelahan
kerja
rendah antara beban kerja dengan kelelahan
(p=0,05) yang artinya terdapat hubungan
kerja pada tenaga kerja bongkar muat
antara beban kerja dengan kelelahan kerja.
diperoleh
nilai
p=0,001
dilakukan
oleh
Murleni
beban didapat
kerja hasil
tentang dengan p=0,000
“sejahtera” di pelabuhan Samudera bitung. Hal ini diakibatkan karena semakin besar
KESIMPULAN
tingkat beban kerja pada pekerja maka dapat
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat
meningkatkan resiko kelelahan kerja. Faktor
disimpulkan bahwa
lain juga memungkinkan untuk terjadinya
1.
Terdapat
hubungan
antara
umur
kelelahan kerja pada responden antara lain
dengan kelelahan kerja pada tenaga
disebabkan oleh akibat lingkungan fisik
kerja bongkar muat “sejahtera” di
tempat kerja yang kurang mendukung/tidak
pelabuhan Samudera Bitung
ergonomis, kebisingan, tingkat subyektif
2.
Terdapat hubungan antara beban kerja
suhu ruangan yang panas, akibat aktivitas
dengan kelelahan kerja pada tenaga
kerja fisik yang panjang dan tanggung jawab
kerja bongkar muat “sejahtera” di
yang besar dalam pekerjaannya.
pelabuhan Samudera Bitung.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Herry tentang
SARAN
hubungan
1.
antara
beban
kerja
dengan
Bagi TKBM sebaiknya melakukan
kelelahan kerja dengan menggunakan uji chi-
olaraga atau pemanasan sebelum dan
square didapat hasil p=0,000 (p=0,05) yang
sesudah
artinya ada hubungan yang signifikan antara
seperti mengangkat, menahan, dan
beban
memindakan barang.
kerja
dengan
kelelahan
kerja.
melakukan
aktivitas
fisik
2.
Bagi
koperasi
TKBM
“sejahtera”
sebaiknya memperhatikan usia dari
.jogjapress.com/index.php/KesMas/ article/view/1204
pekerja-pekerja yg sudah lanjut usia. Notoatmodjo,
Cahyani D. W. Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Kelelahan Kerja Pada Pekerja Buruh Angkut Ch.
2007.
Kesehatan
Masyarakat Ilmu Dan Seni. Jakarta:
DAFTAR PUSTAKA
Farrah.
S.
–
Faktor
Faktor
Rineka Cipta Setyawati,
K.
2010.
Kelelahan Yang
Selintas
Kerja.
Tentang
Yogyakarta:
Amara Books
Berhubungan Dengan Kelelahan
Suma’mur. 2009. Higiene Perusahaan dan
Kerja Pada
Kesehatan Kerja (Hiperkes).
Supir Bis Trayek
Manado – Amurang Di Terminal
Jakarta : Sagung Seto
Malalayang Manado Tarwaka. 2010. Ergonomi industri. Surakarta Herry koesyanto. 2008. Hubungan Antra Beban Kerja Dengan Kelelahan Kerja Pada Guru Sekolah Dasar Sekecamatan
Semarang
barat
Tahun Ajaran 2006/2007. KEMAS - Volume 3 / No. 2 / Januari - Juni 2008 Januar Atiqoh. Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelelahan Kerja
Pada
Pekerja
Konveksi
Bagian Penjahitan di CV. Aneka Garment
Gunungpati
Semarang.
http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm Murleni Wati. Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Kelelahan Kerja Karyawan Laundry Waraungboto
di
Kelurahan Kecamatan
Umbulharjo Kota Yogyakarta KES MAS Vol. 5, No. 3, September 2011.
: Harapan Press