Judul
Isi Tabel Lampiran Pustaka
: Hubungan Motivasi Kerja dan Kreativitas Figural Dalam Bekerja pada Tim Kreatif Media Elektronik Televisi dan Radio : 63 halaman :25 :28 : 3 halaman (1978-2008) ABSTRAKSI
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,595 dengan signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,001). Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa hipotesis penelitian ini diterima, artinya ada hubungan positif yang signifiikan antara motivasi kerja dan kreativitas dalam bekerja pada tim kreatif media elektronik. Hal ini berarti semakin tinggi motivasi kerja subjek maka semakin tinggi kreativitasnya. Hal ini didukung oleh pendapat Adni (1994) yang menjelaskan motivasi yang tinggi akan menyebabkan kreativitas seseorang meningkat. Sehingga dengan memiliki motivasi kerja yang tinggi akan memunculkan kreativitas yang pula. Hal tersebut sangat dibutuhkan sekali pada tim kreatif yang khususnya bekerja di media elektronik, karena karena kita dapat menilai seberapa menariknya ideide yang mereka sajikan dalam setiap tayangan dan dapat dikatakan berhasil jika acara-acara mereka banyak menarik perhatian para penonton ataupun pendengar. Setelah dilakukan analisis statistik, maka dapat diketahui bahwa mean empirik motivasi kerja sebesar 103,44 dimana mean hipotetik sebesar 80 dan mean empirik kreativitas sebesar 96,66. Pada zaman sekarang ini seorang yang memiliki kreativitas sangatlah dibutuhkan pada perusahaan khususnya yang bergerak dalam dunia entertainment yang menuntut kreativitas lebih banyak. Bidang ini menuntut bagaimana cara penyajian karya mereka agar dapat menarik para penikmat karya tersebut. Semua acara dapat ditampilkan dengan bantuan media cetak ataupun media elektronik. Oleh karena itu banyak yang perusahaan yang menuntut karyawannya, khususnya bagi para tim kreatif media elektronik memiliki motivasi kerja agar bisa memiliki kreativitas yang maksimal sehingga dapat bersaing dengan industri lainnya yang bergerak dalam bidang pertelevisian atau penyiaran. Tim kreatif merupakan sekelompok individu yang mengeksplorasi ide kreatif mereka yang dapat dituangkan dan di produksi secara apik. Tim kreatif memiliki peranan besar dalam mengelola suatu informasi atau tayangan-tayangan dalam media elektronik agar dapat menarik untuk dinikmati para pendengar atau penonton acara tersebut dan menghasilkan suatu program acara yang menarik sehingga mampu bersaing dengan acara lainnya. Tim kreatif pada media elektronik memainkan peranan dalam hal
menyajikan suatu program acara semenarik mungkin agar para penikmat acara mereka tidak merasa monoton dengan ide-ide yang mereka tuangkan dalam program acara yang mereka tampilkan. Melihat dari tugas-tugas yang mereka jalani dapat kita nilai bahwa untuk menghasilkan suatu karya yang bagus dan maksimal untuk disajikan baik melalui media cetak atau media elektronik, para tim kreatif harus memiliki motivasi kerja sehingga bisa memiliki kreativitas yang maksimal dalam menciptakan ide-ide atau karya yang selalu menarik dan berbeda dengan lainnya. Oleh karena itulah peneliti ingin mengetahui hubungan motivasi kerja dan kreativitas dalam bekerja pada tim kreatif media elektronik.
Kata kunci : Motivasi Kerja, Kreativitas.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu memiliki berbagai macam aktivitas dalam rangka mengisi dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Individu sebagai makhluk sosial, harus mampu berinteraksi dengan sesamamya serta lingkungannya dan hal itu merupakan suatu kodrat manusia. Selain itu, bekerja dan berkarya juga merupakan kodrat manusia yang harus dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya agar tetap dapat bertahan di era globalisasi seperti sekarang ini. Kreativitas dibutuhkan pada setiap tingkat, fungsi, dan orang dalam berorganisasi untuk menjadi kreatif. Khususnya bagi mereka yang berkecimpung dalam dunia entertainment yang menuntut kreativitas lebih banyak. Bidang ini menuntut bagaimana cara penyajian karya mereka agar dapat menarik para penikmat karya tersebut. Semua acara dapat ditampilkan dengan bantuan media cetak ataupun media elektronik, dimana sekelompok individu yang memegang tanggung jawab seperti itu disebut tim kreatif. Mereka ditantang untuk mengeluarkan ide-ide kreatif untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam bekerja.
Tim kreatif media elektronik memiliki peranan besar dalam mengelola suatu informasi atau tayangantayangan dalam media elektronik agar dapat menarik untuk dinikmati para pendengar atau penonton acara tersebut dan menghasilkan suatu program acara yang menarik sehingga mampu bersaing dengan acara lainnya. Tim kreatif pada media cetak atau elektronik memiliki tugas yang hampir sama walaupun hasil karya mereka disajikan dalam media yang berbeda. Pada tim kreatif media cetak mereka menyalurkan ide-ide kreatif melalui suatu informasi dalam bentuk tulisan atau pesan bergambar yang mampu menarik pembaca untuk mengetahui apa isi dari yang mereka sajikan sedangkan tim kreatif pada media elektronik memainkan peranan dalam hal menyajikan suatu program acara semenarik mungkin agar para penikmat acara mereka tidak merasa monoton dengan ide-ide yang mereka tuangkan dalam program acara yang mereka tampilkan. Melihat dari tugas-tugas yang mereka jalani dapat kita nilai bahwa untuk menghasilkan suatu karya yang bagus dan maksimal untuk disajikan baik melalui media cetak atau media elektronik, para tim kreatif memiliki peranan besar untuk dapat
bersaing dengan perusahaanperusahaan lain. Para tim kreatif yang sangat terlihat secara nyata hasil karya mereka itu lebih terlihat pada karyawankaryawan yang bekerja pada media elektronik, karena kita dapat menilai seberapa menariknya ide-ide yang mereka sajikan dalam setiap tayangan dan dapat dikatakan berhasil jika acara-acara mereka banyak menarik perhatian para penonton ataupun pendengar. Oleh karena itu, para tim kreatif media elektronik banyak sekali memegang peranan sepanjang acara-acara atau karya yang mereka hasilkan untuk dapat dinikmati oleh banyak orang. Orang yang benar-benar kreatif memiliki sistem nilai dan sistem apresiasi hidup sendiri yang mungkin tidak sama dengan nilai-nilai yang dianut masyarakat ramai. Kemampuan kreativitas individu tidak lepas dari pengaruh kebudayaan dan masyarakat di sekitarnya. Peranan teknologi dalam suatu kebudayaan atau organisasi dapat membatasi atau meluaskan kreativitas. Berhubungan dengan semakin canggihnya teknologi maka kita dapat dengan mudah menikmati hasil-hasil kerja mereka melalui media elekronik.
Menurut Guilford (dalam Munandar, 1999) ciriciri aptitude dari kreativitas (berpikir kreatif) meliputi kelancaran, kelenturan atau keluwesan (fleksibitas), orisinalitas dan elaborasi. Kreativitas seseorang agar dapat terwujud membutuhkan adanya dorongan dalam diri individu (motivasi intrinsik) maupun dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik). Orang akan sangat kreatif ketika mereka sangat dimotivasi oleh minat, kepuasan dan tantangan dari pekerjaan itu sendiri dan bukan oleh tekanan eksternal. Amabile(dalam Munandar, 1999) secara eksplisit menegaskan bahwa motivasi intrinsik merupakan pemrakarsa utama bagi munculnya perilaku kreatif, karena adanya motivasi intrinsik akan memberikan perasaan senang bagi individu untuk melakukan eksplorasi dan penyelesaian tugas secara maksimal. Motif sangat mempengaruhi sikap, perilaku, keinginan, atau tindakantindakan sengaja lainnya. Individu cenderung tidak terdorong dan tidak tergerak untuk meraih sesuatu yang diinginkan bila tidak adanya motivasi. Padahal kreativitas sering menuntut satu rangkaian persiapan, pemikiran,
pendefinisian persoalan, dan pemecahannya Menurut Munandar (1999) individu dengan tingkat motivasi yang cukup tinggi akan lebih bersemangat dalam memulai dan menyelesaikan segala pekerjaannya, sedangkan pada individu dengan tingkat motivasi yang relatif rendah cenderung enggan untuk memulai dan menyelesaikan pekerjaannya. Kondisi seperti itu mungkin sekali membuat kreativitas seseorang tidak dapat berkembang secara optimal. Motivasi dapat mengarahkan individu untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Motivasi mampu meningkatkan semangat individu dalam melakukan berbagai aktifitasnya, termasuk bekerja dan berkarya. Pemahaman yang baik mengenai motivasi dapat menjadi suatu alat yang berharga untuk memahami sebab munculnya perilaku tertentu dalam organisasi, untuk memprediksi efek dari setiap tindakan, dan untuk mengarahkan perilaku agar sasaran organisasi dan individu dapat tercapai melalui pengembangan ide-ide kreatif mereka. Motivasi tampak sebagai suatu usaha positif dalam menggerakkan dan
mengarahkan sumber daya manusia agar secara produktif berhasil mencapai tujuan yang diinginkan. Motivasi kerja merupakan masalah penting untuk mendorong seseorang agar dapat bekerja dan berkarya secara optimal. Maka dengan adanya motivasi kerja yang tinggi seseorang dapat menghasilkan kreativitas yang memuaskan sehingga dapat memberi keuntungan dan kepuasan baik untuk diri sendiri, organisasi atau perusahaan di tempatnya bekerja. Hal-hal yang telah diuraikan di atas merupakan gambaran mengenai hubungan motivasi kerja dan kreativitas dalam bekerja pada tim kreatif media elektronik. Pada dasarnya kreativitas dapat terjadi dimanapun, sejauh tempat kerja tersebut menghargai atau mendorong para individunya untuk berkreasi. Kreativitas orangorang dunia pertelevisian atau penyiaran radio ternyata memiliki caranya tersendiri dalam menciptakan ide-ide kreatifnya. Kreativitas para pekerja di media cetak atau media elektronik itu muncul saat adanya keterikatan bersama tim kerja di lapangan, misalnya pada tim produksi atau tim kreatif. Kreativitas itu amat sangat penting, para tim kreatif atau tim produksi di stasiun TV atau radio itu
kreativitasnya muncul setiap saat, setiap detik, menit, jam, sampai setiap hari. Maka untuk menciptakan kreativitas itu, seseorang itu diberikan motivasi bersama tim kerjanya. Berdasarkan uraian diatas penulis ingin meneliti apakah ada hubungan motivasi kerja dan kreativitas dalam bekerja pada tim kreatif media elektronik? B. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris hubungan motivasi kerja dan kreativitas figural dalam bekerja pada tim kreatif media elektronik televisi dan radio. C. Manfaat Penelitian 1.
Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat terhadap perkembangan ilmu psikologi, khususnya Psikologi Industri dan Organisasi. Selain itu penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi penelitian
selanjutnya terutama yang berhubungan dengan motivasi kerja dan kreativitas dalam bekerja. 2.
Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada karyawan dan perusahaan, dimana karyawan diharapkan mampu mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya agar lebih kreatif dalam bekerja, khususnya pada tim kreatif yang sangat mementingkan ide-ide kreatif. Selain itu pada perusahaan diharapkan dapat membantu karyawan agar dapat memotivasi karyawan untuk mengembangkan kreativitasnya dalam bekerja.
II. TINJAUAN PUSTAKA
ketiga sifat, yaitu : baru, berguna,
1. Pengertian Kreativitas
dan dapat dimengerti orang lain.
Olson
(1996)
menyatakan
bahwa kreativitas adalah proses untuk menghasilkan
gagasan
yang
Mempengaruhi Kreativitas
atau
Hurlock (dalam Rochman,
wawasan segar. Dikemukakan juga
1989) Jenis kelamin, Status sosial dan
bahwa
proses
ekonomi, Urutan kelahira, Jumlah
tidak
anggota keluarga, Lingkungan kota
kreativitas
menghasilkan
baru
5. Faktor-faktor
adalah
sesuatu
yang
berkembang secaraa alamiah atau tidak
dan desa, Intelegensi 6. Alat Ukur Kreativitas
di buat dengan cara yang biasa.
Tes kreativitas pertama
2. Teori-teori Kreativitas (1999),
dikonstruksikan di Indonesia pada
mengemukakan beberapa teori tentang
tahun 1977 adalah Tes Kreativitas
kreativitas
Verbal dan Tes Tes Kreativitas
Munandar diantaranya
Teori
Psikoanalisis, Teori Humanistik., Teori
Figural (TKF)
Csikszentmilhalyi A. Motivasi Kerja
3. Aspek-aspek Kreativitas Menurut (1992),
Munandar
mengemukakan
aspek-
1. Pengertian Motivasi Kerja Menurut Usmara (2006) motivasi
aspek kreativitas yaitu Kelancaran
kerja
berpikir,
kekuatan tenaga yang berasal baik
Kelenturan
berpikir,
adalah
suatu
kumpulan
Keaslian dalam berpikir
dari dalam maupun luar individu
a. Elaborasi berpikir
yang
Campbell (dalam Nashori Mucharam,
sikap
dan
menetapkan bentuk, arah, serta
4. Sifat-sifat Kreativitas dan
memulai
2002)
mengemukakan bahwa kreativitas merupakan suatu kegiatan yang mendatangkan hasil dan memiliki
intensitasnya. 2. Karakteristik Pribadi Orang dengan Motivasi Kerja Tinggi Menurut
Kartono
(1994)
mengatakan ada beberapa karakteristik
pribadi orang yang memiliki motivasi
E. Hubungan antara Motivasi Kerja
kerja tinggi, dimana orang tersebut
dan Kreativitas dalam Bekerja pada
memiliki sifat diantaranya adalah:
tim Kreatif Media Elektronik Kreativitas
Adanya keinginan untuk Berprestasi,
adalah
Adanya keinginan untuk mendapatkan
kemampuan dalam memecahkan
pengarahan, Adanyan keinginan untuk
suatu masalah, menghasilkan suatu
maju
produk, mengajukan pertanyaan yang belum ada sebelumnya dan
B. Tim Kreatif
unik juda merupakan kemampuan
1. Pengertian Tim Kreatif Naratama
(2004)
untuk
kreatif
maalah baru yang nantinya akan
merupakan orang yang bertanggung
dicari solusi pemecahan masalah
jawab mengemas konsep acara
(Herington
&
menjadi menarik dan mempunyai
Santrock,
1998).
nilai komersial karena apapun yang
adalah sekelompok individu yang
terjadi,
mengeksplorasi id ekreatif mereka
mengemukakan
tim
acara
televisi
harus
mempunyai nilai jual yang tinggi.
mendapatkan
masalah-
Parke
dalam
Tim
kreatif
yanng dapat dituangkan dan di produksi secara apik (Harry Roesli
C. Media Elektronik
&
1. Pengertian Media Elektronik media
elektronik elektronik
elektromekanik
untuk
atau dicapai
pengguna seperti televisi, radio, komputer dan telepon (Naratama, 2004).
Massardi
dalam
Naratama, 2004).
adalah
alat sebaran yang menggunakan teknologi
Yudhistira
Beberapa penelitian
menyebutkan
hasil juga
bahwa adanya hubungan antara motivasi kerja dengan kreativitas dalam bekerja. Berdasarkan hasil penelitian
sebelumnya
yang
dilakukan oleh Adni (1994) bahwa motivasi kerja yang signifikan menyebabkan kreativitas, dengan
demikian
untuk
meningkatkan
menunaikan
kewajibannya
kreativitas dapat dilakukan dengan
(Siagian, 1995). Adapun ciri-ciri
meningktakan
kerja.
motivasi kerja yaitu rasa tanggung
Penelitian ini juga di dukung oleh
jawab yang tinggi, keinginan untuk
Suarsih (2008) yang membuktikan
berprestasi,
bahwa variabel motivasi kerja
mengembangkan diri, suka bekerja
berhubungan dengan kreativitas
keras, cenderung mandiri, suka
kerja pegawai.
menjalin hubungan dengan rekan
motivasi
Motivasi mengarahkan
atau
meningkatkan melakukan
dapat
aktivitas
untuk
sekerja, dan suka pekerjaan yang
mampu
individu
keinginan
menantang.
dalam
E. Hipotesis
termasuk
Berdasarkan
tinjauan
bekerja dan berkarya. Hal tersebut
pustaka di atas maka hipotesis
berhubungan jika individu yang
yang diajukan yaitu bahwa adanya
berperilaku
kreatif
dalam
hubungan antara motivasi kerja
menuangkan
ide-idenya
apabila
dan
kreativitas
figural
dalam
individu memahami dengan baik
bekerja pada media elektronik
mengenai motivasi dalam dirinya
televisi dan radio.
yang dapat dijadikan suatu alat yang berharga untuk memahami munculnya
perilaku
mengembangkan mereka
dalam
ide-ide bekerja
III. III. METEDOLOGI PENELITIAN
sepertiA. kreatif dan
berkarya. Oleh karena itu, motivasi
A.Identifikasi Variabel-variabel Penelitian Beberapa Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini antara lain : Variabel Terikat : Kreativitas Variabel Bebas : Motivasi Kerja
kerja merupakan pendorong yang mengakibatkan seorang anggota organisasi agar mau dan rela untuk melakukan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan
B. Definisi Operasional 1. Kreativitas adalah Kemampuan seseorang untuk menghasilkan atau dengan menemukan inovasi baru baik dalam gagasan, benda atau karya seni yang unsur-unsurnya
lama tetapi konfigurasinya baru dengan dimensi konten verbal. 2. Motivasi kerja adalah suatu proses dimana adanya kebutuhankebutuhan yang mendorong individu untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah ke tercapainya tujuan tertentu dalam pekerjaannya. C. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian adalah laki-laki atau perempuan yang berusia diatas 18 tahun, Masa kerja lebih dari 1 tahun, Pendidikan minimal SMA Adapun karakteristik subjek penelitian diambil dari tim kreatif pada media elektronik dikarenakan tim-tim kreatif tentunya membutuhkan tingkat kreativitas yang tinggi dalam menyelesaikan pekerjaannya. D. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui kuesioner dimana berisi identitas subjek penelitian yang terdiri dari nama, jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, lama bekerja, urutan anak dan penghasilan yang menunjukkan karakteristik subjek penelitian. Selain itu di dalam kuesioner itu terdapat skala motivasi kerja dan tes kreativitas figural (TKF). Untuk mengukur kreativitas dalam bekerja menggunakan tes kreativitas figural (TKF) dan motivasi kerja menggunakan skala berbentuk skala Likert. 1. Tes Kreativitas Figural (TKF) Dalam penelitian ini untuk mengukur kreativitas
menggunakan tes kreativitas figural (TKF) yang merupakan adaptasi dari Circle Test dari Torrance, yang pertama digunakan di Indonesia pada tahun 1976. 2. Skala Motivasi Kerja Skala motivasi kerja disusun berdasarkan karakteristik motivasi kerja yang berasal dari Hasibuan (1994) yaitu rasa tanggung jawab yang tinggi, keinginan untuk berprestasi, keinginan untuk mengembangkan diri, suka bekerja keras untuk mendapatkan pengakuan, cenderung mandiri, suka menjalin dengan rekan sekerja, suka pekerjaan yang menantang. 3. Sistem Penilaian a. Kreativitas Torrance (1974) menentukan patokan sebagai berikut: a) menggabung 2 lingkaran mendapat 2 bonus points b) menggabung 3-5 lingkaran mendapat 5 bonus points c) menggabung 6-10 lingkaran mendapat 10 bonus points d) menggabung 11-15 lingkaran mendapat 15 bonus points e) menggabungkan semua lingkaran mendapat bonus 25 points b. Motivasi Kerja Penilaian pada skala motivasi kerja dibagi menjadi dua yaitu item favourable adalah item yang mendukung aspek dan unfavourable adalah item yang tidak mendukung aspek. Pada skala motivasi kerja setiap pernyataan mengandung empat alternatif
jawaban yang bergradasi mulai dari SS (sangat sesuai), S (sesuai), TS (tidak sesuai), dan STS (sangat tidak sesuai). Tabel di bawah ini merupakan sistem penilaian pada skala baik item favourable maupun unfavourble. E. Validitas dan Reliabilitas Alat Pengumpul Data Variabel berasal dari kata validity, yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dari suatu instrument pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 1996). Jika korelasi skor item dengan skor total item kurang dari 0,3 maka item tersebut terbuang. Untuk melihat korelasi tersebut digunakan teknik korelasi product moment Pearson (Azwar, 1996) Menurut Anastasi dan Urbina (2003), reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya. Uji reliabilitas penelitian ini menggunakan teknik analisis Alpha Cronbach dimana tes dapat dibelah menjadi beberapa bagian dan dapat digunakan pada tes yang belahannya tidak paralel satu sama lain. Jika reliabilitasnya kurang dari 0,7 maka instrumen pengukuran tersebut tidak reliabel (Azwar, 1996). F. Teknik Analisis Data Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan teknik Korelasi Product Moment Pearson, yaitu menganalisis hubungan antara motivasi kerja sebagai variabel bebas dengan kreativitas sebagai variabel terikat.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.
Persiapan Penelitian Pada penelitian ini, peneliti
mempersiapkan alat ukur dan lokasi penelitian.
Alat
ukur
yang
dipersiapkan
dalam
penelitian
ini
adalah skala motivasi kerja yang dikembangkan
berdasarkan
karakteristik motivasi kerja dan alat ukur
kreativitas
Kreativitas
yaitu
Figural).
TKF Pada
(Tes skala
motivasi kerja menggunakan 48 item yang terdiri dari 24 item favourable dan
24
item
unfavourable
dan
kreativitas terdiri dari 65 lingkaran. Setelah mempersiapkan alat ukur, peneliti
kemudian
memperbanyak
skala dan alat ukur yang telah disusun sebanyak 50 eksemplar. b. Pelaksanaan Penelitian Penelitian
menggunakan
metode try out terpakai, dimana data yang diperoleh dan digunakan dari satu kali try out. Hal ini dikarenakan
cukup
sulitnya
mendapatkan izin dari perusahaan dan
menemukan
waktu
yang
kosong pada subjek penelitian
beberapa
dimana mereka para tim kreatif
berdasarkan
pada media elektronik sulit sekali
jenis
untuk diminta waktunya karena
terakhir, urutan anak, lama
kesibukan mereka sehingga hanya
bekerja
dilakukan satu kali pengambilan
penghasilan.
data. Proses pengambilan data dilakukan
pada
tanggal
2-6
kelompok kelompok
kelamin,
usia,
pendidikan
dan
jumlah
2. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala
februari 2009. Dalam penelitian
a. Skala Motivasi Kerja
ini, peneliti membagikan kuesioner sebanyak 50 buah yang dibagikan
Menurut Sutrisno Hadi (1996) koefisien
di TPI di Pintu II TMII sebanyak
validitas dapat dianggap memuaskan
20 buah, PH AVANTGARDE
apabila melebihi rxy = 0,279 yang
ASTRO TV 19 buah di Duren
dianggap valid. Pada skala motivasi
Tiga, MD radio di Duren Sawit
kerja dari 48 item yang valid, sementara
sebanyak 5 buah dan Oz radio di
32 item yang valid, sementara 16 item
Kemang sebanyak 6 buah. Dari 50
lainnya dinyatakan gugur. Korelasi skor
kuesioner yang dibagikan kepada
total pada item-item valid bergerak
subjek penelitian, kuesioner yang
antara 0,297 sampai 0,641.
dikembalikan sebanyak 50 buah
b. Kreativitas
juga. Dari 50 kuesioner yang dibagikan semua memenuhi syarat sebagai subjek penelitian. c. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian terdiri dari 50 orang karyawan tim kreatif yang dibagi menjadi
Berdasarkan hasil penelitian TKF (Tes Kreativitas
Figural),
diperoleh
skor
tertinggi dari subjek penelitian adalah 119, skor terendah subjek penelitian adalah 70 dan nilai Mean sebesar 96,66 ini termasuk dalam ketegori cukup, yang secara umum subjek penelitian memiliki tingkat kreativitas yang cukup
karena itu digunakan product moment.
3. Uji Asumsi Sebelum melakukan analisis korelasi, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi untuk
mengetahui
tidaknya
terpenuhi
normalitas
dan
atau
linearitas
sebaran data.
digunakan uji Kolmogorov Smirnov. Berdasarkan pengujian normalitas pada variabel motivasi kerja diperoleh hasil signifikansi
sebesar
0,200
pada
Kolmogorov Smirnov (p > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa distribusi skor motivasi Pada
diperoleh
data
yang
dilakukan dengan menggunakan teknik Korelasi Product Moment Pearson (2tailed) diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar
0,595
dengan
signifikansi
menunjukkan bahwa hipotesis penelitian
Untuk uji normalitas sebaran skor
normal.
analisis
sebesar 0,000 (p < 0,01). Hal ini
a. Uji Normalitas
skala
Berdasarkan
kerja alat
berdistribusi
ukur
signifikansi
kreativitas
0,200
ini diterima, artinya ada hubungan positif yang sangat signifikan antara motivasi kerja dengan kreativitas. Hal ini berarti semakin tinggi motivasi kerja subjek
maka
semakin
tinggi
kreativitasnya. Begitu juga sebaliknya. Hasil pengujian ini dapat dilihat pada tabel berikut. d. Pembahasan
pada
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
Kolmogorov Smirnov (p > 0,05). Hal ini
menguji hubungan antara motivasi kerja
menunjukkan bahwa distribusi skor
dan kreativitas dalam bekerja pada tim
skala
kreatif media elektronik. Hasil penelitian
motivasi
kerja
berdistribusi
normal.
ini
digunakan
dalam
bahwa
hipotesis
penelitian ini diterima, artinya ada
4. Uji Hipotesis Teknik
menunjukkan
hubungan positif yang signifikan antara korelasi penelitian
yang
motivasi kerja dan kreativitas. Hal ini
ini
berarti semakin tinggi motivasi kerja
menggunakan metode parametrik karena
subjek
data berdistribusi normal, N ≥ 30. Oleh
kreativitasnya
maka atau
semakin semakin
tinggi rendah
motivasi kerja subjek maka semakin
banyak, mereka akan sangat berharga
rendah kreativitasnya.
sekali
Motivasi
hasil
karya
yang
mempengaruhi
dihasilkan berguna atau dapat nikmati
timbulnya kreativitas dalam bekerja
oleh orang banyak. Kreativitas orang-
pada tim kreatif media elektronik. Hal
orang di media elektronik itu muncul
ini sesuai dengan pendapat Naratama
juga saat adanya ketertarikan antara tim
(2004)
bahwa
kerja dilapangan seperti, tim kreatif.
seorang tim kreatif yang berkecimpung
Dimana itu merupakan salah satu faktor
dalam media elektronik dengan memiliki
dari
motivasi
memunculkan kreativitas seseorang.
yang
kerja
kerja
apabila
menyebutkan
yang
tinggi
maka
luar
(eksternal)
yang
bisa
seseorang akan menghasilkan kreativitas
Dari hasil penelitian antara tingkat
yang maksimal pula guna mencapai hasil
kreativitas yang dimiliki oleh orang yang
yang memuaskan. Adni (1994) juga
bekerja di media elektronik televisi
menjelaskan motivasi yang tinggi akan
maupun radio pada umumnya adalah
menyebabkan
sama
kreativitas
seseorang
oleh
karena
itu
kreativitas
meningkat.
sangatlah penting untuk tim kreatif di
Tim kreatif yang bekerja di perusahaan
media elektronik, karena dapat muncul
manapun akan selalu berusaha bersaing
setiap saat yang kemudian jadilah suatu
dengan perusahaan lain agar mampu
konsep dan ide kreatif yang siap untuk
bersaing dalam menciptakan suatu karya
ditampilkan.
yang
segi
kebaikan suatu perusahaan bahwa dalam
manapun. Dengan demikian, seorang tim
era persaingan stasiun TV yang makin
kreatif yang bekerja minimal satu tahun
marak, membuat para tim kreatif harus
mereka sudah mampu menyesuaikan
memiliki ide atau gagasan baru yang
dengan bidang pekerjaan mereka dan
kreatif. Oleh karena itu perlu adanya
mampu berdaptasi dengan lingkungan
motivasi kerja yang diberikan bersama
kerja Pada umumnya seorang yang
tim kerjanya yaitu tim kreatif tersebut.
banyak memiliki ide kreatif berkarya
Jadi dengan adanya motivasi yang tinggi
tanpa mengharapkan timbal balik yang
seseorang dapat mengeluarkan ide-ide
selalu
berbeda
dalam
Hal
ini
guna
untuk
kreatif
mereka
sehingga
bisa
menghasikan sesuatu yang siap bersaing
2. Bagi Perusahaan Bagi pihak perusahaan hendaknya
dengan stasiun TV dan stasiun Radio
pimpinan
perusahaan
untuk
lain.
memotivasi
karyawaanya
untuk
bekerja dengan giat dan memberikan dukungan kepada para tim kreatif
VPENUTUP
dalam
A. Kesimpulan
mewujudkan
kreativitasnya
secara maksimal. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa ada hubungan yang positif
antara motivasi kerja dan
kreativitas dalam bekerja pada tim kreatif media elektronik.. Dari hasil penelitian juga dapat diketahui subjek memiliki motivasi kerja yang tinggi dan kreativitas berada dalam kategori cukup.
2. Bagi Penelitian Bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk mencari variabel lain yang dihubungkan dengan motivasi kerja dan
kreativitas
kecerdasan
misalnya
emosional.
variabel Subjek
penelitinpun tidak dibatasi oleh tim kreatif media elektronik, tetapi juga media massa.
B. Saran V. DAFTAR PUSTAKA 1. Bagi Subjek Bagi subjek penelitian yang telah memiliki motivasi kerja yang tinggi, hendaknya
mengasah
terus
kemampuannya khususnya dengan meningkatkan kreativitas agar semua ide-ide kreatif atau karya mereka mampu
bersaing
dalam
pertelevisian atau penyiaran.
industri
Adni,
S. (1994). Membangkitkan kreatvitas individu di dalam organisasi melalui pengembangan berfikir positif, keyakinan diri dan motivasi kerja yang dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan atasan. Skiripsi (tidak diterbitkan). Bandung: Universitas Padjajaran.
Anastasi, A. & Urbina, S.(1997). Tes psikologi. Alih bahasa: Robertus H,S.I. Jakarta: Prenhallindo.
Anastasi, A. & Urbina, S. (2003). Tes psikologi (Psychological testing 7e –Jilid 1 ). Jakarta: PT Indeks Gramedia Grup. Azwar, S. (1996). Tes prestasi : Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S. (2005). Tes Prestasi ( Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi pelajar – Edisi II ). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hasibuan, M.S.P. (1995). Manajemen sumber daya manusia: Dasar dan Kunci Keberhasilan. Jakarta: PT Gunung Agung. Hasibuan, M.S.P. Dasar, masalah. Aksara. Naratama, R. sutradara Grasindo
(2001). Manajemen: pengertian, dan Jakarta: Bumi (2004). televisi.
Menjadi Jakarta: