BAB IV
ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Pengungkapan Kebijakan Akuntansi PT. Hillcon Jaya Sakti
Pendapatan dari kontrak konstruksi dengan
harga tetap diakui dengan
metode persentase penyelesaian, dengan metietapkan bahwa pendapatan diakui
pada saat direalisasi atau dapat direalisasi dan dihasilkan. Pendapatan direalisasi bila barang-barang atau jasa-jasa dipertukarkan untuk
kas atau klaim atas kas (piutang). Pendap&utan dapat direalisasi bila aktiva yang diterima segera dapat dikonversikan pada junlah kas atau klaim atas kas yang diketahui. Dan pendapatan dihasilkan bila kesatuan itu sebagian besar telah menyelesaikan apa yang seharusnya dilakukan agar berhak atas manfaat yang diberikan dari pendapatan, yakni, bila proses rnencari laba telah selesai atau sebenamya telah selesai. Sejalan dengan prinsip yang diterapkan, maka ; a.
Pendapatan dari penjualan produk diakui pada tanggal
penjualan, yang
biasanya diinterpretasikan berarti tanggal pengiriman kepada pelanggan.
b.
Pendapatan dari jasa yang diberikan diakui ketika jasa-jasa telah dilaksanakan dan dapat ditagih.
c.
Pendapatan dari memberi kemungkinan bagi pihak lain untuk menggunakan aktiva perusahaan,
seperti bunga,
sewa, dan
royalty,
diakui
pada saat
berlalunya waktu atau ketika aktiva itu digunakan. d.
Pendapatan dari pelepasan aktiva selain produk diakui pada tanggal penjualan.
55
56
metode persentase penyelesaian
PT. Hillcon Jaya Sakti mengguuakan metode persentase penyelesaian untuk mengakui pendapatan, biaya-biaya, dan laba kotor dengan terlaksananya kemajuan ke arah penyelesaian kontrak jangka panjang. Untuk menerapkan metode persentase penyelesaian, harus dimiliki
dasar atau standar untuk
mengukur kemajuan penyelesaian pada tanggal sementara waktu. Selanjutnya,
metode
dasar
yang
digunakan
dalam
praktek
untuk
menentukan tingkat kemajuan penyelesaian (the extent of progress toward completion), adalah metode biaya-ke-biaya (cost-to-cost method).
Menurut perusahaan, persentase penyelesaian diukur dengan membandingkan
biaya-biaya yang sudah dikeluarkan dengan taksiran jumlah seluruh biaya untuk menyelesaikan suatu kontrak seperti yang ditunjukkan dalam rumus berikut: Biaya-biaya yang dikeluarkan sampai akhir periode berjalan
- Persentase Sdesai
Taksiran jumlah seluruh biaya yang terbaru fPercent Complete)
Persentase yang diperoleh dari perbandingan biaya-biaya yang dikeluarkan
terhadap taksiran jumlah
seluruh bieya,
diterapkan pada jumlah
seluruh
pendapatan atau taksiran seluruh laba kotor dalam kontrak, untuk mendapatkan
jumlah pendapatan atau jumlah laba kotor yang diakui sampai sekarang. Jumlah pendapatan dan laba kotor yang diakui setiap tahun dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Juniblt taksiran
Biaya-biava yang dikeluarkon sampai saat selcarang
x
Taksiran seluruh biaya ——^
seluiuhPenriapatan . (aiau laba koior, 'p ' '
:
'
Jumlah Pendapaton
(atau laba koior) yang diakui pada periode sebelumnya
Pendapalan
=
periode berjalan (atau laba koior)
57
Metode Persentase Penyelesaian (Dasar biaya-ke-biaya) Untuk menjelaskan penerapan metode persentase penyelesaian pada PT. Hillcon
Jaya Sakti, berikut ini disajikan contoh ilustrasi berdasarkan kontrak yang dimulai
pada bulan Desember 2000, untuk melaksanakan Pekerjaan Urugan tanah merah senilai
Rp 1.200.000.000,- dan diharapkan selesai pada bulan Januari 2001,
dengan taksiran biaya sebesar Rp 800.000.000,-. Data berikut mengenai periode pekerjaan:
2000
Biaya-biaya'iampai'sekarang
Rp
Taksiran biaya-biaya penyelesaian
.
■,
2001
320,000,000
Rp
840,000,000
480,000,000
JCemajuan P|nagiEan per tahun - "' ; ■
300,000,000
90O';OOO,OO0
Kas yang diterimaper tahun
230,000,000
970,000,000
Persentase selesai dihitung sebagai berikut:
Hillcon Juya Sakti
'' METODE PERSENTASE PENYELESAIAN (Dasar Biaya ke Biaya) 2000 Harga Kontrak
: \p
2001-
1,200,000,000
Rp
1,200,000,000
Dikurangi Taksiran Biaya
Biaya-biaya sampai sekarang
,
■
320,000,000
Taksiran biaya-biaya sampai selesai
480,000,000
Taksiranfjuralah selu'ruh biaya
800,000:000
'1
Taksiran jumlah seluruh laba kotor
840,000,000
400,000,000
Persentase selesai
■!■
840,000,000
360,000,000
40%
■
f-
32O.OOO.OOo")
800,000,000j
100%
[
I
84O.OOO.OOol 840,000,000j
Dengan dasar data diatas, ayat-ayat berikut dipershpkan untuk mencatat (1) biaya-biaya pekerjaan, (2) Kemajuan penagihan, (3) Tagihan-tagihan (ayat-ayat
58
ini muncul sebagai ikhtisar dad beberapa transaksi yang masuk sendiri-sendiri selama setahun):
2000
■ .2001;
Untuk mencatat biaya-biaya penibangunan
Pekerjaandalani pelaksanaan
320,000,000
520,000,000
Bahan-bahan, kas,
'
,
'
hutang dan sebagainya
320,000,000
520,000,000
t-V Untuk mencatat kemajuan Penagihau
Piutang Dagang
300,000,000
900,000,000
Penagihau atas Bangunan dalam Pelaksanaan
*
300,000,000
900,000,000
Untuk mencatat tagihan-tagikan
Kas" '"■'■' ■> -
'
230,000,000
Piutang Dagang
970,000,000 230,000,000
970,000,000
Dalam contoh transaksi ini, biaya-biaya yang dikeluarkan sampai sekarang yang merupakan proporsi dari jumlah seluruh taksiran biaya yang dikeluarkan pada
proyek adalah suatu ukuran tingkat kemajuan penyelesaian. Taksiran pendapatan dan laba kotor yang diakui untuk setiap tahun dihitung sebagai berikut: 2000
Pendapatanyangdiakui pada tahun :
2000 Rplio0.000.000,-x40% 2001
,
Rp.l400.000,000rxl00%
,
-
-
Rp
2001
480,000,000
■
Rp 1,200,000,000
Dikurangi pengakuan pendapatan pada th 2000
480,000,000
Pendapatan tahun 2001
720,000,000
Laba kotor yang diakui pada tahun : 2000
Rp 400,000.000," x 40%
2001
-Rp 360,000.000,- x 100%
160,000,000
360,000,000
Dikurangi pengakuan laba kotor pada th 2000 Laba Kotor tahun 2001
-
160,000,000 Rp
200,000,000
59
Ayat-ayat untuk mengakui pendapatan dan laba kotor masing-masing tahun dan
untuk mencatat penyelesaian dan persetujuan akhir sebuah kontrak dicatat sebagai berikut: 2000
200J_
Untuk mengakui Pendapatan dan Laba Kotor
Pekerjaan dalara
Pelaksanaan (laba kotor) 160,000,000 •'> Beban Pekerjaan
■
? 200,000,000
320,000,000
520,000,000
Pendapatan daii :;
Kontrak Pkj. Jk panjang
480,000,000
Untuk mencatat Persetujuan Akhir Kontrak
Penagihan ata£; Pekerjaan dim Pelaksanaan Pekerjaan dim Pelaksanaan
720,000,000
f
1,200,000,000 '
1,200,000,000
Laba kotor yang dihitung diatas didcbet ke Pekerjaan dala'm Pelaksanaan,
sementara Pendapatan dari Kontrak Pekerjaan Jangka Panjang dikredit sebesar jumlah yang dihitung diatas. Selisih antara jumlah yang diakui setiap tahun untuk pendapatan dan laba kotor, didebet ke suatu perkiraan nominal, Beban Pekerjaan (Harga Pokok Proyek), yang dilaporkan dalam perhitungan laba rugi. Biaya-biaya terus diakumulasikan pada Pekerjaan dalam Pelaksanaan untuk mempertahankan pencatatan total biay& yang dikeluarkan (ditambah laba yang diakui) sampai saat ini. Selanjutnya, perkiraan Pekerjaan dalam Pelaksanaan akan mencakup ayat-ayat ikhtisar berikut ini selama masa proyek berjalan.
Pekerjaan dalam Pelaksanaan
2000 Biaya-biaya pekerjaan Rp
320,000,000 31/12/01
Untuk menutup
2000 Laba kotor yang diakui
160,000,000
proyek yang
2001 Biaya-biaya pekerjaan
520,000,000
diselesaikan
2001 Laba kotor yang diakui
200,000,000
Jumlalr ' -
Rp 1,200,000,000
Rp 1,200,000,000 Rp 1,200,000,000
60
Penyajian Laporan Keuangan-Persentaso Penyelesaian
Pada umumnya bila piutang dari suaru penjualan dicatat, perkiraan Persediaan akan dikurangi. Tetapi dalam kasus ini, baik piutang maupun persediaan akan terus
tercatat.
Pengurangan
saldo
perkiraan
Penagihan
Pekerjaan
dalam
Pekerjaan
dalam
Pelaksanaan mencegab perhitungan ganda persediaan. Selama
masa
kontrak,
selisih
antara
perkiraan
Pelaksanaan dan perkiraan Penagihan Pekeriaan dalam Pelaksanaan dilaporkan
dalam neraca debet sebagai aktiva lancar dan kredit sebagai kewajiban lancar. Bila biaya-biaya yang dikeluarkan ditambah laba kotor yang diakui sampai saat ini (saldo pekerjaan dalam pelaksanaan) melebihi penagihan, kelebihannya dilaporkan sebagai aktiva lancar dengan nama "Biaya-biaya dan Pengakuan Laba yang Melebihi Penagihan". Bagian yang belum ditagih dari pendapatan yang
diakui sampai saat itu dapat dipcrhitungkan kapan saja dengan mengurangkan penagihan sampai tanggal itu dari pendapatan yang diakui sampai saat itu seperti ilustrasi pada tahun 2000 dibawah ini:
Perhitungan Faktur Harga Kontrak yang Belum ditagih pada 12/31/00 Pendapatan kontrak yang diakui sampai tanggal i*u : / -
} 1,200.000.000,-x;(320.000;000r/800.000.000,-) Penagihan sampai tanggal itu (25%) Yang belum ditagih (unbilled)
=
;
'■ ■
;;
v
480,'000,000 300,000,000
'
180,000,000
Bila penagihan melebihi biaya yang dikeluarkan dan laba kotor sampai tanggal itu, kelebihan tersebut dilaporkan sebagai kewajiban lancar dengan nama
"Penagihan yang Melebihi Biaya-biaya dan Pendapatan yang diakui". Bila ada
61
saat dimana perusahaan mempunyai sejumlah proyek, dan biaya-biaya melebihi penagihan pada beberapa kontrak, dan penagihan melebihi biaya-biaya pada
kontrak lainnya, kontrak tersebut dipisahkan. Sisi aktiva hanya memasukan kontrak-kontrak yang biaya-biaya dan laba yang diakuinya melebihi penagihan, sedangkan sisi kewajiban memasukan kontrak yang penagihannya melebihi biayabiaya dan laba yang diakui.
Menggunakan data dari ilustrasi sebeiumnya, pelaporan status dan hasil-
hasil menurut metode persentase penyelesaian dari kegiatan pembangunan jangka panjang PT. Hillcon Jaya Sakti adalah sebagai berikut; HiUcon Jaya Sakti
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN METODE PERSENTASE PENYELESAIAN ■ * Perhitungan LabaRugi '
20Q0
;
2001 ■
Pendapatan dari kontrak-kontrak
JangkaPanjang Biaya-biayaPembangunan LabaKotor.;
•'
•
-s. ■■;;:.-
Aktiva Lanc^,;p,;:_...
, ;
- .
■
=,-■■'/■".
■(> ■
:
Rp480,000,000 320,000,000; Rp 160,000,000
■■ x. .»
Rp 720,000,000 520,000,000 Rp 200,000,000
2000
■
2001
:^^^^m^^^kM^^^^;:^^^ i-i<*?.-'id''■■ f I O70M)000 "=-'•; :^"l4'Sb"■ i':J'<,
'•'-':•■ 4'
''\*<- ''^KV!f..'r>^">
-'!]-t' c"}"i'~
? -"" '-"-■--'■■4-; ■ ■
'<■ '""'. /-{'>'J^^','" .':]■.
S;vv-iS M ^^diakuimelebihiPenagihahv■=
Penagihan melebihi
biaya-bjayadan laba yang diakui
'
. ■. ■
-
' ■'■
-.'
■
" .
¥
? vv«.
480^000,000
180,000,000
. '
- .
.
., v;,
\
62
B.
Pengungkapan Kebijakan Akuntansi PSAK 34 Pendapatan dari kontrak konstruksi dengan harga tetap diakui dcngan
metode persentase penyelesaian, diukur dengan memperhafikan persentase jam
kerja yang terjadi saat ini terhadap total jam kerja yang diestimasi untuk masingmasing kontrak.
Pendapatan dari kontrak biaya-plus'diakui dengan memperhatikan biaya
yang dapat dipulihkan yang terjadi selama periode tersebut ditambah dengan
honor yang dihasilkan, diukur dengan proporsi yang didapat dari biaya yang terjadi saat ini dengan total biaya kontrak yang diestimasi.
Penentuan Pendapatan dan Beban Kontrak
Kontraktor (PT HJS), menentukan tahap penyelesaian kontrak dengan perhitungan proporsi biaya kontrak yang terjadi untuk pekerjaan dilakukan sampai saat ini sampai estimasi total biaya kontrak yang terakhir. Rangkuman data keuangan selama periode konstruksi adalah sebagai berikut:
Thn 1
Thn 2
Jumlah semula pendapatan
Yang disetujui dalam kontrak Penyimpangan pend. kontrak Total pendapatan kontrak
1.200.000.000 _
1.200.000.000 _
1.200.000.000
1.200.000.000
Biaya kontrak yang terjadi saat ini
320.000.000
840.000.000
Biaya kontrak untuk menyelesaikan
480.000.000
63
Total estimasi biaya kontrak
800.000.000
840,000.000
Estimasi laba
400.000.000
360.000.000
40%
100%
Tahap penyelesaian
Jumlah pendapatan, beban dan laba yang diakui dalam laporan laba rugi dalam
jangka waktu dua tahun adalah sebagai bcrikut:
Saat ini
Diakui
Diakui
pada tahun
pada tahun
sebelumnya
sekarang
Tahun ke 1 Pendapatan 480.000.000
480.000.00C
800.000.000 x 40 %
320.000.000
320.000.000
Laba
160.000.000
160.000.000
1.200.000.000x40% Beban
Tahun ke 2 Pendapatan
1.200.000.000 x 100 %
1.200.000.000
480.000.000
720.000.000
Beban
840.000.000
320.000.000
520.000.000
Laba
360.000.000
160.000.000
200.000.000
64
C. Penerapan Akuntansi Pendapatan PSAK 34 dan PT. Hillcon Jaya Sakti
PERBANDINGAN PENERAPAN AKUNTANSI PENDAPATAN
Uraian
PSAK 34
PT. HILLCON JAYA SAKTI
Pendapatan
-
Kontrak
Berdasarkan
Berdasarkan
perjanjian kontrak
perjanjian awal
semula
hingga selesai masa kontrak
-
Biaya Kontrak
-
Penyimpangan dalam
-
Bila terjadi
perjanjian kontrak
penyimpangan, maka
dapat mempengaruhi
akan dilakukan
pendapatan
perjanjian ulang
Meliputi biaya-biaya
Biaya kontrak
yang dapat
terhitung sejak
diatribusikan kepada
proyek berjalan
suatu kontrak untuk
hingga proyek
jangka waktu sejak
dinyatakan selesai
tanggal kontrak itu diperoleh sampai dengan penyeiesaian akhir kontrak terscbut
65
Pengakuan,
Bila besar
Prediksi kerugian
Taksiran Rugi
kemungkinan terjadi
diperhitungkan sedini
bahwa total biaya
mungkin sejak
kontrak akan
proyek berjalan,
melebihi total
sehingga taksiran
pendapatan kontrak,
beban kemgian dapat
taksiran rugi hams
dideskripsikan lebih
segera diakui sebagai
awal agar dapat
beban
membantu didalam pengambilan keputusan dan mencari solusi
penanggulannya