KARYA ILMIAH TENTANG BUDIDAYA PAKCHOI (brassica chinensis L.) SECARA ORGANIK DENGAN PENGARUH BEBERPA JENIS PUPUK ORGANIK
Oleh
SUSI SUKMAWATI NPM 10712035
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2012
I.
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang Masalah
Salah satu jenis sayuran yang mudah dibudidayakan adalah tanaman sawi. Sayuran berdaun hijau ini termasuk tanaman yang tahan terhadap hujan, dan dapat dipanen sepanjang tahun tidak tergantung dengan musim. Masa panennya juga cukup pendek, yaitu 40 hari sudah dapat dipanen. Disamping kemudahan dalam proses budidaya, sayuran sawi juga peminatnya cukup banyak. Permintaan pasarnya juga cukup stabil, sehingga resiko kerugian petani sangat kecil. Beberapa jenis sawi yang saat ini cukup popular dan banyak dikonsumsi masyarakat antara lain; sawi hijau, sawi putih dan sawi pakcoy. Dari ketiga jenis sawi tersebut, pakcoy (Brassica chinensis L.) termasuk jenis yang banyak dibudidayakan petani saat ini. Batang dan daunnya yang lebih lebar dari sawi hijau biasa, membuat sawi jenis ini lebih sering digunakan masyarakat dalam berbagai menu masakan. Hal ini memberikan prospek bisnis yang cukup cerah bagi para petani pakcoy karena budidayanya mudah dan permintaan pasarnya cukup tinggi. Budidaya pakcoy, sebaiknya dipilih daerah yang memiliki suhu 15-30° celcius, dan memiliki curah hujan lebih dari 200 mm/bulan, sehingga tanaman ini cukup tahan untuk dibudidayakan di dataran rendah.
Tahapan budidaya sawi pakcoy di dataran tinggi dan di dataran rendah juga tidak terlalu berbeda yaitu meliputi; penyiapan benih, pengolahan lahan, teknik penanaman, penyediaan pupuk dan pestisida, serta proses pemeliharaan tanaman. Untuk mendapatkan hasil sayuran pakcoy yang bebas residu pestisida, sehingga aman bagi konsumen maka dilakukan dengan budidaya secara organik. Budidaya organik yakni budidaya yang bebas dari residu bahan anorganik (kimia) mulai dari pembukaan lahan, pemupukan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, penggunaan pestisida sampai penanganan pasca panen. Menurut
Susila
(2009),
mengatakan
budidaya
sayuran
organik
yang
paling
menguntungkan adalah sayuran daun (leave vegetable) daripada sayuran buah. Hal ini disebabkan teknik pemeliharaan sayuran daun lebih mudah, murah, dapat ditanam dimana saja dan siklus perputaran produksinya cepat. Pemupukan merupakan hal penting untuk meningkatkan hasil, dimana dalam budidaya secara organik pemupukan menggunakan pupuk organik padat maupun cair (POC). Pupuk merupakan semua bahan yang ditambahkan ke dalam tanah untuk menyediakan unsur seperti Nitrogen, Phosphor, Kalium dan unsur hara lainnya yang esensial bagi pertumbuhan tanaman. Kandungan unsur hara dalam pupuk organik tidak terlau tinggi bila dibandingkan dengan pupuk anorganik tetapi pupuk organik mempunyai keistimewaan yaitu dapat memperbaiki sifat fisik tanah, meningkatkan daya serap dan daya simpan air sehingga secara keseluruhan dapat meningkatkan kesuburan tanah. Pengunaan pupuk organik cair mempunyai beberapa manfaat diantaranya dapat meningkatkan pembentukan klorofil daun, meningkatkan vigor tanaman sehingga tanaman
menjadi kokoh serta meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan (Rizqiani dkk, 2007). Menurut Salisbury dan Ross (1995), selain mengandung unsur nitrogen yang berfungsi menyusun semua protein, asam amino dan klorofil, pupuk organik cair juga mengandung unsur hara mikro yang berfungsi sebagai katalisator dalam proses sintesis protein dan pembentukan klorofil. Beberapa penelitian menunjukkan penggunaan pupuk organik cair memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan tanaman.
I.2 Tujuan
Karya ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair (POC) pada budidaya tanaman pakcoy secara organik.
1.3 Manfaat Kegiatan budidaya pakcoy ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi penulis ataupun pembaca tentang pengaruh jenis POC terhadap pakcoy yang dapat memperoleh hasil yang maksimal, khususnya pada masyarakat yang bergerak dalam bidang pertanian tanaman sayuran.
II.
PEMBAHASAN
1.1 Isi Budidaya pakcoy ini diakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan terdapat empat perlakuan POC yaitu: Tanpa POC, POC N, POC P, dan POC campuran(POC N dan POC P). budidaya pakcoy ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair (POC) pada pertumbuhan tanaman pakcoy. Pertumbuhan dapat diartikan pertambahan ukuran. Pertambahan itu bukan hanya dalam volume, tetapi juga dapat dihitung dalam bobot (berat). Ada dua macam pengukuran yang lazim digunakan untuk mengukur pertambahan volume atau massa. Pertambahan volume (ukuran) sering ditentukan dengan cara mengukur panjang (misalnya, tinggi tanaman). Pertambahan massa sering ditentukan dengan cara memanen seluruh tumbuhan atau bagian yang diinginkan, dan menimbangnya sebelum air terlalu banyak menguap dari bahan tersebut (Salisbury dan Ross, 1991). Menurut Haryanto, dkk (2006), tanaman sayuran daun membutuhkan pupuk dengan unsur nitrogen yang cukup tinggi agar sayuran dapat tumbuh dengan baik, lebih renyah, segar dan enak dimakan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Mahanani (2003) pada sayuran daun pak-coy, bahwa penggunaan unsur hara N pada tanaman pak-coy dapat menambah zat hijau daun yang di gunakan untuk pembentukan asam amino dan protein. Sedangkan pada tanaman pak-coy yang tidak diberi unsur hara N tanaman tetap kecil dan daun lebih cepat berubah menjadi kuning, karena N yang tersedia tidak cukup untuk membentuk protein dan klorofil
sehingga menyebabkan kemampuan tanaman menjadi berkurang dan produksi karbohidratnya berkurang. Selain unsur hara N tanaman membutuhkan unsur P yang berguna untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar pada tanaman muda, serta agar daun tanaman tidak menguning yang kemudian rontok dan tanaman menjadi kerdil. Tinggi tanaman Dari hasil analisis ragam diatas terlihat bahwa pada tinggi tanaman perlakuan POC (POC P, POC N, POC campuran) menyebabkan pengaruh yang berbeda nyata dibandingkan dengan perlakuan tanpa POC. Perbedaan tinggi tanaman dari perlakuan POC dengan perlakuan tanpa POC dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara, dimana pada perlakuan tanpa POC hara yang dibutuhkan oleh tanaman yaitu unsur hara N dan hara P tidak tercukupi sehingga pertumbuhan tanaman terhambat atau tidak maksimal. Fungsi utama unsur hara N adalah untuk merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan pada masa vegetatif, sehingga POC N yang diberikan bertujuan agar pertumbuhan vegetatif tanaman lebih cepat dan lebih baik.
Unsur hara fosfor (P) berfungsi untuk
mengedarkan energi keseluruh bagian tanaman, berguna untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar, khususnya akar tanaman muda. Tanaman yang kekurangan unsur hara P maka daun tanaman akan kuning kemudian rontok dan tanaman menjadi kerdil. Lebar daun Data hasil analisis ragam pengamatan pertumbuhan tanaman (lebar daun) terlihat menunjukkan adanya perbedaan.
Perlakuan tanpa POC dan perlakuan POC pada lebar daun tidak berpengaruh nyata, namun pengaruhnya sama. Hal ini menandakan bahwasanya pemberian POC, baik POC N maupun POC P serta POC campuran (N dan P) tidak menyebabkan pengaruh yang berbeda nyata dengan tanpa POC pada lebar daun tanaman pakcoy yang dibudidayakan secara organik. Tidak adanya perbedaan pengaruh dari perlakuan yang dicobakan, kemungkinan disebabkan oleh waktu dan dosis pemberian POC yang diberikan kurang maksimal. Apabila waktu pemberian lebih sering dan dosis lebih banyak maka kemungkinan pengaruh pemberian POC dan tanpa POC akan terlihat perbedaan yang nyata. Jumlah daun Hasil pengamatan dan analisis ragam pada pertumbuhan tanaman lebar daun pada tanaman menunjukkan perbedaan yang nyata pada perlakuan yang diberikan. Perlakuan tanpa POC dengan POC P memiliki pengaruh yang sama, dan perlakuan POC N dengan POC campuran memiliki pengaruh yang sama pula, namun perlakuan Tanpa POC dan POC N memiliki pengaruh yang berbeda nyata dengan perlakuan POC N dan POC campuran. Perbedaan jumlah daun dipengaruhi oleh perberian unsur N dan unsur P yang diberikan, dimana unsur N yang cukup dapat membantu mengubah karbohidrat yang dihasilkan dalam proses fotosintesis menjadi protein sehingga akan menambah lebar, panjang, dan jumlah daun. Sedangkan pada perlakuan tanpa POC dan POC P unsur hara N yang sangat dibutuhan tanaman pakcoy pada vase vegetativ untuk membantu pertumbuhannya rendah, sehingga jumlah daun yang dihasilkan lebih sedikit dibandingkan dengan perlakuan POC N dan POC campuran.
III.
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
•
Pemberian POC pada budidaya tanaman pakcoy secara organik menyebabkan pengaruh yang berbeda nyata dibandingkan dengan tanpa pemberian POC.
•
Pemberian jenis POC tidak berpengaruh terhadap lebar daun, namun berpengaruh nyata pada tinggi tanaman, dan jumlah daun.
•
Pemberian POC N dan POC Campuran pengaruhnya paling baik dan memiliki pengaruh yang sama (tidak berbeda nyata) pada pertumbuhan dan hasil budidaya tanaman pakcoy secara organik.
5.2 Saran
•
Perlu dilakukan percobaan yang sama pada daerah dataran tinggi dan dilakukan pada musim kemarau.
•
Perlu dilakukan penelitian berapa besar kandungan hara yang terkandung pada POC yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Lingga, P. 1986. Petunjuk penggunaan pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta Mahanani, C. R. L. 2003. Pengaruh media tanam dan pupuk NPK terhadap produki tanaman pak-choi (Brassica chinensis) varietas green pak-choi. Fakultas Pertanian Jurusan Budidaya Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Rizqiani, N. F. Ambarwati, E. dan Yuwono, N. W. 2007. Pengaruh Dosis dan Frekuensi Pemberian Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Buncis (Phaseolus vulgaris L.) Dataran Rendah. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan, Vol 7: 43-53. Salisbury, B. F. dan Ross, C. C. W. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Institut Teknologi Bandung. Bandung. Susila, Anas D. 2009. Budidaya sayuran organik. http://infobisnisukm.wordpress.com/2009/05/22/budidaya-sayuran-organik.