KARYA ILMIAH PENERAPAN MEDIA TOPI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGKLASIFIKASI PADA ANAK KELOMPOK B USIA 4 TAHUN PAUD NASIIRAH KECAMATAN KOTA MANNA KABUPATEN BENGKULU SELATAN
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Sarjana Kependidikan Bagi Guru Dalam Jabatan PAUD FKIP Universitas Bengkulu
Oleh: ZUBAIDAH NPM : A1I112075
PROGRAM SARJANA KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULU 2014
ABSTRAK
ZUBAIDAH : Penerapan Media Topi Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengklasifikasi Pada Anak kelompok B Usia 4 Tahun PAUD Nasiirah Kecamatan Kota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan. Skripsi. Program Sarjana Kependidikan Bagi Guru Dalam Jabatan, Universitas Bengkulu. Permasalahan dalam Skripsi ini adalah “Apakah Penerapan Media Topi dapat meningkatkan kemampuan mengklasifikasi pada anak kelompok B usia 4 tahun PAUD Nasiirah Kecamatan Kota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan mengklasifikasi pada anak kelompok B usia 4 tahun PAUD Nasiirah Kecamatan Kota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan. Metode penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini menggunakan 2 (dua) Siklus, dimana tiap Siklus terdiri dari : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, evaluasi, dan refleksi. Subjek penelitian sebanyak 8 anak laki-laki dan 7 anak perempuan. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang nyata antara Siklus I dan Siklus II. Pada siklus I masih sedikit anak-anak yang memiliki kemampuan mengklasifikasi dengan kategori baik, sedangkan pada siklus II sudah banyak anak yang memiliki kemampuan mengklasifikasi dengan kategori baik.kesimpulan penelitian ini adalah bahwa penerapan media topi dapat meningkatkan kemampuan Mengklasifikasi pada anak kelompok B usia 4 tahun PAUD Nasiirah Kecamatan Kota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan hasil pengamatan pada setiap siklus. Pada Siklus I, persentase akhir dari anak yang memiliki kategori baik hanya 53 % sampai dengan 73 % dan pada Siklus II meningkat menjadi 80 % sampai dengan 93 % (lebih dari 80%) Kata kunci: Media Topi, Kemampuan Mengklasifikasi.
I.
PENDAHULUAN Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan dasar dan pendidikan lebih lanjut. Dalam perkembangannya, masyarakat telah menunjukkan kepedulian terhadap masalah pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan anak usia dini untuk usia 0 sampai dengan 6 tahun dengan berbagai jenis layanan sesuai dengan
kondissi dan kemampuan yang ada, baik jalur formal
maupun non formal (Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003). Penyelenggaraan PAUD jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-Kanak (TK) / Raudhatul Atfal (RA) dan bentuk lain yang sederajat. Sedangkan
penyelenggaraan
PAUD
jalur
pendidikan
non
formal
berbentuk Taman Penitipan Anak (TPA) dan bentuk lain yang sederajat, yang menggunakan program untuk anak usia 0 – 2 tahun, 2 – 4 tahun, da, 4 – 6 tahun dan Program Pengasuhan untuk anak usia 0 – 6 tahun, Kelompok
Bermain
(KB)
dan
bentuk
lainnya
yang
sederajat
(Permendiknas Nomor 58 Tahun 2009). Usia dini atau prasekolah merupakan usia yang efektif untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki. Upaya pengembangan
ini dapat dilakukan dengan bermacam cara, antara lain melalui kegiatan mengklasifikasi benda berdasarkan warna. Dalam hal pengembangan kemampuan dasar kognitif, anak dapat mengembangkan kemampuan berpikir untuk mengolah perolehan hasil belajarnya,
sehingga
anak
mampu
mengklasifikasi
benda-benda
berdasarkan bentuk, warna, dan ukuran, mampu mengklasifikasi benda ke dalam kelompok yang sama atau sejenis. Di sekolah atau PAUD tempat peneliti melakukan penelitian, anak kelompok B usia 4 tahun berjumlah 15 anak, terlihat kemampuan kognitifnya masih sangat rendah,yaitu pada indikator mengelompokkan atau mengklasifiasikan benda berdasarkan warna, bentuk, dan ukuran anya 5 orang anak yang mendapatkan nilai baik. Artinya belum mencapai ketuntasan belajar. Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka dipandang perlu untuk mengadakan penelitian dengan judul “Penerapan Media Topi untuk Meningkatkan Kemampuan Mengklasifikasi pada Anak Kelompok B Usia 4 Tahun di PAUD NASIIRAH Kecamatan Kota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan. 1. Identifikasi Masalah Banyak
permasalahan
yang
timbul
pada
penyelenggaraan
pendidikan di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), termasuk pada PAUD Nasiirah Kecamatan Kota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan. Permasalahan tersebut antara lain: 1) Adanya perbedaan tingkat social
ekonomi peserta didik; 2) Perlu adanya pengetahuan tentang konsep diri, misalnya tentang aku, keluarga, dan lingkungan; 3) Kebiasaan anak-anak di rumah yang masih perlu diperbaiki; 4) Kemampuan dan pelaksanaan ibadah yang masih kurang; 5) Peserta didik atau anak-anak masih sering ingin bermain saja; 6) Anak-anak masih malu-malu untuk tampil di depan kawan-kawannya; 7) Tingkat kedisiplinan anak masih sangat rendah; 8) Anak-anak masih sering menggunakan bahasa daerah; 9) Anak-anak masih banyak menggunakan permainan yang tidak meningkatkan kemampuan mengklasifikasi; dan 10) Sebagian besar anak mengalami kesulitan dalam kegiatan belajar menggunakan alat atau media untuk meningkatkan kemampuan mengklasifikasi. 2. Pembatasan masalah Berdasarkan berbagai permasalahan yang telah diidentifikasi di atas, maka dilakukan pembatasan masalah yang berkaitan dengan Kemampuan Mengklasifikasi pada anak kelompok B usia 4 tahun di PAUD Nasiirah Kecamatan Kota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan. 3. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: a. Bagaimanakah kemampuan mengklasifikasi pada anak kelompok B usia 4 tahun PAUD NASIIRAH Kecamatan Kota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan, sebelum dan sesudah diberikan tindakan?
b. Apakah penerapan media topi dapat meningkatkan kemampuan mengklasifikasi pada anak kelompok B usia 4 tahun PAUD NASIIRAH Kecamatan Kota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan? 4. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Kemampuan mengklasifikasi benda anak kelompok B usia 4 tahun PAUD Nasiirah Kecamatan Kota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan, sebelum dan sesudah diberikan tindakan. 2. Peningkatan kemampuan mengklasifikasi benda melalui penerapan media topi pada anak kelompok B usia 4 tahun PAUD Nasiirah Kecamatan Kota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan. 5. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peserta Didik Meningkatkan motivasi anak dalam belajar dan mengembangkan kemampuan mengklasifikasi benda melalui penerapan media Topi. 2. Bagi Tenaga Pendidik Meningkatkan kreativitas guru dalam rangka menciptakan mediamedia kreatif untuk meningkatkan kemampuan mengklasifikasi benda Anak Usia Dini. 3. Bagi Sekolah / Lembaga PAUD Meningkatkan
mutu
pendidikan
dipertanggung jawabkan.
peserta
didik
yang
dapat
II.
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Media Pengertian Media berasal dari bahasa Latin Mediusyang secara harfiah berarti tengah, „perantara‟ atau „pengantar‟.Menurut Muhammad Fadlillah (2012: 205), media merupakan salah satu alat penyampai materi kepada siswa. Tidak hanya sebagai alat peraga, tetapi juga sebagai pembawa informasi atau pesan pengajaran kepada pesert didik. Sedangkan Arsyad (2013: 3), menyatakan: “pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal”. Dalam proses pembelajaran media dapat mempertinggi prose belajar siswa, sehingga pada gilirannya dapat mempertinggi kualitas hasil belajar. Sebagaimana dinyatakan Badru Zaman dan Cucu Eliyanati: (dalam Mukhtar Latif, dkk. 2013: 152), penggunaan media pembelajaran sangat dianjurkan untuk mempertinggi kualitas pembelajaran Gerlach dan Ely (dalam Buku Arsyad, 2006: 3), mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. 2. Media Topi Topi adalah sebuah benda yang difungsikan sebagai penutup kepala dengan mahkota, (Valerie Steele, 2005: 181)
Menurut Purwadarminta, 2011), topi adalah “tudung kepala”. Topi terdiri berbagai bentuk dan jenis, ada topi baja, topi caping, topi gabus, topi keledar, topi pandan, dan sebagainya. 3. Pengertian Klsifikasi Secara
harfiah
arti
pengelompokkan.
Menurut
(KUBI),2011:603.
klasifikasi
klasifikasi
adalah
penggolongan
Kamus
Umum
Bahasa
adalah
penyusunan
atau
Indonesia
bersistem
dalam
kelompok atau golongan menurut kaidah atau standar yang ditetapkan. Harrolds Librarians Glossary menyebutkan bahwa klasifikasi adalah pengelompokkan benda secara logis menurut ciri-ciri kesamaannya. Menurut Sulistyo Basuki (dalam Upriyadi, 2014), Klasifikasi adalah proses pengelompokkan/pengumpulan benda atau entitas yang sama, serta memisahkan benda atas entitas yang tidak sama. Secara
umum
pengertian
klasifikasi
ialah
suatu
kegiatan
mengelompokkan benda yang memiliki beberapa ciri yang sama dan memisahkan benda yang tidak sama. Dalam kaitannya dengan penerapan media topi, klasifikasi diartikan sebagai kegiatan pengelompokkan media topi berdasarkan warna, bentuk dan ukuran besar kecilnya topi. 4. Kemampuan klasifikasidan Pendekatan Kognitif usia 4 – 6 tahun Kemampuan klasifikasi merupakan kesanggupan atau kecakapan yang dimiliki oleh anak untuk memilih dan mengelompokan benda-benda berdasar-kan kesamaan yang dimiliki. Anak harus mampu melihat persamaan dan perbedaan suatu benda untuk melakukan klasifikasi.
Klasifikasi ini melibatkan dua kegiatan sekaligus yaitu kegiatan memilih dan mengelompokkan benda ke dalam kelompok yang sesuai. Adapun Adapun fungsi dari kemampuan mengklasifikasi ini adalah anak
dapat
mengembangkan
kemampuannya
dalam
menyatukan
beberapa informasi yang didapat dari lingkungan maupun yang adalah dalam akal fikirannya (Hildayani, dkk. 2006: 9, 40). 5. Pengertian Anak Usia Dini Anak Usia Dini adalah sekelompok individu yang berada pada rentang usia 0 – 8 tahun. Anak usia dini memiliki karakteristik yang khas, baik secara fisik, psikis, sosial, moral dan sebagainya. Masa kanak-kanak juga masa yang paling penting untuk sepanjang usia hidupnya, sebab masa kanak-kanak adalah masa pembentukan fondasi dan dasar kepribadian yang akan menentukan pengalaman anak selanjutnya (Rahman, 2005:31). 6. Upaya Meningkatkan Kemampuan Klasifikasi Benda Untuk meningkatkan kemampuan klasifikasi benda, sebagai guru perlu metode yang tepat bagi usia 4 – 6 tahun. Metode tersebut adalah : a. Metode Pemberian Tugas b. Sarana atau alat. c. Tugas. d. Langkah-langkah pelaksanaan. 1) Guru menyiapkan berbagai macam topi sesuai dengan warna dan ukurannya.
2) Guru mengadakan tanya jawab mengenal bentuk, warna, dan ukurannya. 3) Guru memberi
tugas
kepada
anak-anak
mengelompokkan
benda dengan berbagai warna dan ukuran (Sujiono, dkk, 2007: 7.27) Dari uraian di atas dapat disimpulkan dengan kegiatan pemberian tugas tersebut, anak dapat meningkatkan kemampuan kognitif klasifikasi benda melalui media topi. 7. Korelasi Variabel Media
topi
dapat
meningkatkan
kemampuan
anak
dalam
mengklasifikasi benda. Media Topi dapat digunakan sebagai media untuk meningkatkan kemampuan mengklasifikasi benda sesuai dengan warna, bentuk dan ukurannya. Dalam hal ini, peneliti mengambil judul Penerapan Media Topi untuk Meningkatkan Kemampuan Mengklasifikasi pada Anak Kelompok B Usia 4 Tahun di PAUD Nasiirah Kecamatan Kota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Pelajaran 2014/2015. 8. Kerangka Berpikir
Kondisi Awal
Tindakan
Kondisi Akhir
9. Hipotesis Tindakan Berdasarkan pada kerangka berpikir di atas dapat diajukan Hipotesis Tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu melalui
penerapan media topi dapat meningkatkan kemampuan mengklasifikasi benda. III.
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilakukan peneliti pada kesempatan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut Suharsimi Arikunto, dkk., 2012: 3. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.Tindakan diberikan guru harus terarah dan menonjolkan
kegiatan yang harus
dilakukan oleh siswa, bukan tindakan yang dilakukan oleh guru. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PAUD NASIIRAH Kompleks Perumnas Padang Panjang Desa Pagar Dewa Kecamatan Kota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan bulan Oktober 2014. C. Subjek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah peserta didik kelompok B usia 4 tahun PAUD Nasiirah Kompleks Perumnas Padang Panjang Desa Pagar Dewa Kecamatan Kota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan, dengan jumlah peserta didik dalam kelompok B ada 15 orang
yaitulaki-laki 8 orang dan perempuan 7 orang, dari latar belakang keluarga yang berbeda dan kemampuan anak yang berbeda pula. D. Prosedur Penelitian Penelitian tindakan kelas ini direncanakan oleh peneliti dengan didahului Siklus I. Dalam pelaksanaan penelitian peneliti melakukan 4 tahapan siklus, yaitu: 1. Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, Refleksi E. Instrumen Penelitian 1. Lembar Observasi Guru. Lembar observasi ini digunakan untuk mengamati pelaksanaan dan keberhasilan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. 2. Lembar Observasi Anak 3. Lembar observasi aktivitas anak F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan Teknik dokumentasi dan observasi.Hal ini digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data yang akurat dan valid,sehingga penelitian tindakan kelas ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. 1. Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan Data yang digunakan adalah : a. Dokumentasi,. b. Observasi, 2. Alat Pengumpulan Data
Lembar Observasi. Lembar observasi merupakan lembar yang dipergunakan
untuk
menilai
kegiatan
anak
selama
pengamatan
berlangsung. G. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan rumus Analisis Statistik, (Wayan Nurkancana. 1992: 22), yaitu: P = F x 100 % N
Keterangan : P = Persentase yang diharapkan F = Jumlah yang dicari persentasenya N = Jumlah peserta didik
H. Indikator Keberhasilan Penelitian tindakan kelas ini dapat dikatakan berhasil dengan baik apabila : 70 % anak mengklasifikasi warna, bentuk dan ukuran dalam kategori baik. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian Berdasarkan pengamatan pelaksanaan Siklus dan Siklus II dilihat tingkat kemampuan
mengklasifikasi,
untuk
aspek
1:
Kategori nilai Baik (),
dan Cukup (V), pada Siklus I hanya
Dengan 73 %,
sedangkan pada Siklus II sudah 93 %, aspek 2: Dengan Kategori nilai
Baik (), dan Cukup (V), pada Siklus I hanya 60 %, sedangkan pada Siklus II sudah 87 %, aspek 3: Dengan Kategori nilai Baik (), dan Cukup (V), pada Siklus I hanya 53 %, sedangkan pada Siklus II sudah 80 %, aspek 4: Dengan Kategori nilai Baik (), dan Cukup (V), pada Siklus I hanya 74 %, sedangkan pada Siklus II sudah 80 %. Pada Siklus I masih sedikit anak yang memiliki tingkat kemampuan mengklasifikasi Baik (), dan Cukup (V), sedangkan pada Siklus II meningkat. V. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: kemampuan mengklasifikasi anak kelompok B usia 4 tahun PAUD Nasiirah Kecamatan Kota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan meningkat berdasarkan hasil pembelajaran sebelum dan sesudah pelaksanaan tindakan melalui Siklus I dan Siklus II, dengan persentase sebagai berikut: nilai Baik () dan Cukup (V) pada Siklus I hanya 53 % sampai dengan 74 %, sedangkan pada Siklus II meningkat menjadi 80 % sampai dengan 93 %, telah memenuhi dan melampaui indikator keberhasilan, yaitu 80 %.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suhaimi, (2012).Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: Bumi Aksara. Arsyad,Azhar, (2013). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Depdiknas, (2003). UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas. Depdiknas, (2009). Permendiknas. No. 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda. (2002). Acuan Menu Pembelajaran Pada Anak Usia Dini (Menu Pembelajaran Generik). Depaertemen Pendidikan Nasional. Hartati, Sofia, (2005). Perkembangan Belajar Pada Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas. Hildayani Rini, (2006). Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka. Ilma,
Elok, (2013). Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Mengklasifikasi melalui Media Bola.(Skripsi). Semarang: IKIP PGRI.
Mukhtar Latif, Zukhairina, Rita Zubaidah, Muhammad Afandi, (2013). Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana. Purwadarminta, WJS. (2011). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Rahman, Hibana S. (2005). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: PGTKI Press.
Syaodih, Erna, Wulan. (2011). Bimbingan Konseling Untuk AUD. Jakarta: Universitas Terbuka.
http://topiku-topi. Blogspot.com/2012/03/jenis-jenis-topi.html. http://ilmu-perpustakaan.blogspot.com/2012/03/pengertian-klasifikasi.html