Karakteristik Desain … (Cadelina C., Ratna S., dan Riswan E.)
KARAKTERISTIK DESAIN SOCIAL COMMERCE TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN Cadelina Cassandra1, Ratna Sari2, Riswan Efendi Tarigan3 Pascasarjana Magister Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Nusantara Kampus Anggrek, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta, 11530 e-mail:
[email protected]),
[email protected]),
[email protected])
Abstrak Social commerce sedang menjadi tren bagi perusahaan online saat ini. Perkembangan Social Networking Site dan web 2.0 mendukung evolusi dari e-commerce dan membuka peluang baru bagi perusahaan untuk masuk ke dalam pasar baru. Perubahan pola perilaku pengguna internet dari yang kaku menjadi aktif dan komunikatif membuat social commerce diyakini dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan online namun ternyata tidak semua perusahaan berhasil menerapkan social commerce dan menarik pelanggan, tidak sebanding dengan biaya yang telah dikeluarkan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari apa yang mendasari kepuasan pelanggan dalam melakukan proses pembelanjaan secara online melalui social commerce dan menguji apakah benar karakteristik sebuah social commerce memang cocok untuk mendukung kepuasan pengguna dalam berbelanja sehingga didapatkan rekomendasi yang tepat bagi pebisnis baru yang ingin mengadopsi social commerce ke depannya mengingat tren media sosial semakin berkembang di masyarakat. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dan studi literatur terkait dengan isu yang dibahas. Hasil yang didapatkan adalah ternyata faktor kualitas informasi yang paling berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan jika dibandingkan faktor karakteristik social commerce lainnya. Keywords: social commerce, social networking site, web 2.0, media sosial.
122
Vol.13, No.1, January 2016: 122-139
PENDAHULUAN
yang
Perkembangan media sosial dan
memanfaatkan media social seperti
SNS (Social Networking Site) serta
facebook dan twitter untuk menawarkan
dukungan dari web 2.0 telah mengubah
produk dan pelanggan dapat menulis
lingkungan
lebih
seluruh review di halaman facebook atau
interaktif. Hal ini memicu interaksi sosial
twitter tersebut. Hal ini juga didukung
diantara seluruh pengguna internet yang
oleh pertumbuhan pengguna internet di
dapat
Indonesia yang saat ini telah mencapai
1.
online
diakses
menjadi
dengan
mudah
tak
paling
sederhana
adalah
terkecuali untuk pelanggan yang biasa
angka
berbelanja online. (Huang & Benyoucef,
peluang baru bagi pasar online di
2013).
Indonesia. (Pangerapan, 2015)
Perubahan
ini
juga
turut
mengubah pola pikir dan perilaku
34,9
%
sehingga
membuka
Tak berbeda dengan e-commerce,
pelanggan menjadi memiliki kebebasan
social
untuk saling berbagi pengetahuan dan
pelanggan sebagai faktor utama penentu
pengalaman yang mereka dapatkan
kesuksesan suatu bisnis. Tujuan bisnis
ketika berbelanja secara online melalui
dari
berbagai
memenuhi keinginan pelanggan, dan
media
sosial
dan
dapat
commerce
perusahaan
juga
melibatkan
seharusnya
dapat
berkomunikasi secara langsung untuk
berusaha
memberikan
mengenai
pelanggan agar tidak beralih (Alshibly,
produk dan jasa, rating, rekomendasi,
2014). Ini menjadi tugas dari seluruh
dan
perusahaan
komentar
sebagainya.
Hal
inilah
yang
untuk
untuk
selalu
menjaga
mempertahankan
menyebabkan, perusahaan- perusahaan
kepuasan dan kepercayaan pelanggan
baru atau pun yang sudah ada mulai
agar tetap setia terhadap perusahaan
bergerak ke arah social commerce.
tersebut.
Praktik dari social commerce juga
Cheung dan Lee (2005) menunjukkan
sudah banyak digunakan oleh pembeli
bahwa 80% pelanggan online yang puas
dan penjual online di Indonesia, contoh
akan belanja kembali sekitar dalam waktu
123
Karakteristik Desain … (Cadelina C., Ratna S., dan Riswan E.)
dua
bulan,
dan
akan
commerce diperkirakan akan berkembang
merekomendasikan kepada orang lain. Di
dan memberikan keuntungan sebanyak
sisi lainnya, 87% pelanggan online yang
US$30 milyar pada tahun 2015. (Zhou,
tidak puas tidak akan mengunjungi kembali
Zhang,
secara
hanya
Diperkirakan bahwa pertumbuhan dari
mengelola
social commerce akan meningkat 43%
hubungan yang baik dengan pelanggan dan
setiap tahunnya dan 88% bisnis berencana
memberikan kepuasan kepada pelanggan
untuk mengadopsi social commerce di masa
yang akan bertahan. Perusahaan yang ingin
mendatang. (Constantinides, 2008)
permanen,
perusahaan
sehingga
yang
mengadopsi
90%
dapat
social
Zimmwemann,
2013).
dalam
Namun berbanding terbalik dengan
pengembangan bisnisnya memiliki resiko
keinginan perusahaan untuk mengadopsi
yang
social commerce ke depannya, ternyata
cukup
commerce
&
besar
karena
pelanggan
menjadi
dari
keunggulan interaktif social commerce
biasanya,
perusahaan
menjaga
tidak sepenuhnya disukai oleh pelanggan,
kepuasan pelanggan sebaik-baiknya agar
pelanggan lebih cenderung mempercayai
komentar
tersebar
dan menyukai e-commerce dibandingkan
merupakan informasi yang mendukung
social commerce (Bansal & Chen, 2011).
perusahaan.
dari
Hal ini mengartikan bahwa tidak semua
kepuasan pelanggan dalam jangka panjang
perusahaan berhasil mengadopsi social
adalah dapat meningkatkan keuntungan
commerce, ada hal-hal yang perlu diketahui
atau pendapatan perusahaan, sehingga
untuk dapat memuaskan pelanggan. Banyak
inilah hal yang dapat membuat perusahaan
hal yang mendukung kepuasan pelanggan
bertahan (Luo, 2013).
dalam interaksinya melalui pembelian
dan
lebih
kekuatan
harus
berita
Salah
besar
satu
yang
dampak
Social commerce telah mendapatkan perhatian
Beyoucef
(2013)
perusahaan online di berbagai negara. Di
commerce yang harus ada pada sebuah
Amerika
website
pasar
banyak
dan
mendeskripsikan prinsip desain dari social
serikat,
cukup
Huang
oleh
124
yang
online.
dari
social
social
commerce,
dengan
Vol.13, No.1, January 2016: 122-139
mengikuti prinsip tersebut sebuah social
(Jung, 2014). Meskipun social commerce
commerce dapat
sering
memenuhi keinginan
pelanggannya.
dikaitkan
dengan
e-commerce,
terdapat perbedaan diantara keduanya
Oleh karena itu, pada penelitian ini penulis tertarik untuk menginvestigasi faktor-faktor apa saja yang mendukung
(Huang & Beyoucef, 2013). Adapun perbedaannya terletak pada: a. Tujuan bisnisnya (business goals)
kepuasan pelanggan social commerce jika
Dimana jika dilihat dari tujuan bisnis, e-
dilihat dari karakteristik social commerce
commerce fokus dalam memaksimalkan
dan membuktikan bahwa karakteristik
efisiensi melalui strategi pencarian
social commerce memang telah sesuai
barangnya, pembelian dalam sekali klik
dengan keinginan pelanggan saat ini.
(one click buying), penyediaan katalog, dan fokus pada transaksi semudah
2.
TINJAUAN TEORI DAN
mungkin
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
sedangkan
Istilah
berorientasi
social
commerce
dan
sebanyak social
kepada
mungkin commerce
tujuan
sosial
diperkenalkan pertama kali oleh yahoo
terlebih dahulu seperti networking,
untuk digunakan pada kolaborasi online
kolaborasi, berbagi informasi, dan fokus
yahoo dan rating oleh pengguna pada tahun
yang kedua baru berbelanja setelah
2005, istilah social commerce kemudian
interaksi sosialnya tercapai.
dikenal hingga saat ini. (Saundage & Lee,
b. Hubungan antar pelanggan (customer connection)
2011). Social commerce merupakan area
Pada e-commerce pelanggan biasanya
yang
berinteraksi
secara
menggabungkan SNS (Social Networking
independen
dari
Site) dimana keunggulan dari e-commerce
lainnya, tidak ada komunikasi langsung
ataupun interaksi sosial dari SNS dapat
dan hanya memiliki tujuan membeli
dirasakan keduanya di social commerce
barang saja sedangkan social commerce
bisnis
baru
dari
e-commerce
individu pelanggan
dan yang
125
Karakteristik Desain … (Cadelina C., Ratna S., dan Riswan E.)
pasti melibatkan komunitas online yang
dari social commerce yang menekankan
mendukung
aspek sosial. Model karakteristik desain
percakapan
dan
social
komunikasi antar pelanggan c. Interaksi sistem (system interaction)
commerce
oleh
Huang
dan
Beyoucef (2013) menghasilkan model
Interaksi sistem pada e-commerce
karakteristik
hanyalah
sebatas
browsing
dan
commerce yang terdiri dari 4 lapisan
membeli,
dimana
informasi
dari
utama yaitu: Individual, digambarkan
pelanggan setelah membeli hanya satu
sebagai lapisan yang pertama dalam
arah atau bahkan tidak ada feedback
model
untuk perusahaan, sedangkan social
merepresentasikan yang disebut dengan
commerce
mengembangkan
“the self”. Hal ini menunjukkan bahwa
interaktif
social
aspek
lebih
sosial
dan
yang
yang
fitur
desain
dibuat,
commerce
lapisan
menampilkan
social
ini
sisi
menjadikannya wadah bagi pelanggan
individu
untuk
pengalaman,
dirinya, ingin dianggap ada, dan ingin
rekomendasi, rating, komentar kepada
bersosialisasi; Conversation, merupakan
sesama pelanggan atau bahkan penjual.
lapisan
berbagi
yang
kedua
ingin
menunjukkan
pada
model
social
commerce. Mengapa aspek ini perlu Penelitian Terdahulu Penelitian yang telah ada sebelumnya tentang social commerce lebih banyak menarik peneliti untuk melihat kepada konsep dan model social commerce dan karakteristiknya.
Dengan
ciri
social
commerce yang berbeda, muncul pula karakteristik berbeda-beda.
social
commerce
Huang dan
yang
Beyoucef
(2013) mendefinisikan prinsip desain
126
diperhatikan
dalam
desain
social
commerce adalah dikarenakan individu dapat mengekspresikan diri mereka sendiri melalui postingan dan berbagi kepada individu lainnya. Tanpa adanya conversation, tidak ada informasi yang diperoleh.
Conversation
menekankan
kepada interaksi antar individu dan komunikasi dua arah, dan fokus kepada pendekatan
yang
memungkinkan
Vol.13, No.1, January 2016: 122-139
pelanggan
untuk
mendengar
berbicara;
Community,
dan
merupakan
diakses
dan
memiliki
desain
yang
menarik.
lapisan ketiga. Dengan adanya individu
Lebih
penelitian
mulai
dan conversation sehingga menciptakan
mengarah kepada bagaimana
social
sebuah
commerce
dapat
komunitas
dari
interkasi
jauh
lagi,
akhirnya
tersebut. Komunitas sangat penting bagi
mempengaruhi
sebuah
dengan
semakin banyak perusahaan online yang
memiliki komunitas dengan preferensi
mengadopsi social commerce tersebut.
tertentu, penjualan produk akan menjadi
Dengan
lebih mudah; dan Commerce, merupakan
persiapan website online yang baik,
aspek yang diambil dari e-commerce
kepuasan pelanggan akan terbentuk dan
dikarenakan social commerce masih
akhirnya keputusan pembelian akan
berkaitan
dan
dilakukan oleh pelanggan. Kepuasan
penjualan seperti transaksi pembelian
pelanggan tersebut dapat membawa
dan mekanisme pembayaran.
keuntungan
Dari sisi kualitas website, Alsibly (2014)
organisasi. (Eid, 2011)
mengidentifikasi beberapa karakteristik
Kepuasan
yang dapat diuji dalam website social
bagaimana perusahaan tersebut dapat
commerce,
Kualitas
bertahan dan sukses. (Anderson & Mittal,
Informasi, termasuk didalamnya yang
2000). Website jual beli online dapat
dimaksud dengan kualitas informasi
dikatakan sukses jika berhasil membuat
adalah relevansi, penghematan waktu,
pelanggan puas dan mengunjunginya
dan
kembali. Pelanggan yang puas dengan
social
commerce,
dengan
akurasi
e-commerce
diantaranya:
dari
informasi
yang
pelanggan
adanya
karena
ketertarikan
jangka
panjang
pelanggan
dan
bagi
menentukan
disampaikan; Kualitas Sistem, diukur
website
tersebut
dipastikan
dari perspektif teknis pada website.
bersedia
untuk
Sebelum menghasilkan sebuah informasi
mengunjungi
yang menarik, website haruslah mudah
bersedia untuk mengunjunginya kembali
berlama
website
–
tersebut
akan lama dan
127
Karakteristik Desain … (Cadelina C., Ratna S., dan Riswan E.)
bahkan
merekomendasikan
kepada
interaksi sosial dan hubungan pelanggan
orang lain. (Zhang & Dran, 2001). Hingga
adalah pembeda antara social commerce
saat ini, beberapa penelitian tentang
dan e-commerce pada umumnya.
memprediksi
Model Penelitian
terhadap
kepuasan
social
pelanggan
commerce
telah
Pengujian
model
karakteristik
social
dilakukan seperti Alsibly (2014) yang
commerce diuji
melakukan
empat variabel Independent (X) yaitu
penelitian
dengan
dengan menggunakan
mengambil faktor kualitas sistem dan
variabel
kualitas informasi pada website social
komunikasi, kualitas informasi, dan kualitas
commerce
dalam
mempengaruhi
sistem dan satu variabel dependent (Y)
kepuasan
pelanggan,
namun
belum
yaitu Kepuasan Pelanggan. Lebih rinci
menguji
penjelasan tentang masing-masing variabel
karakteristik utama social commerce
tersebut akan dijelaskan kemudian didalam
berupa interaksi sosial dan hubungan
hipotesis yang terbentuk.
antar pelanggan secara spesifik untuk
Berikut adalah gambaran model penelitian
menguji kepuasan pelanggan padahal
yang dilakukan oleh penulis:
banyak
penelitian
yang
Fasilitas Individu
Fasilitas Komunikas
fasilitias
H1
H2
H3
Kualitas Informasi
H4
Kualitas Sistem
Gambar 1. Model Penelitian
128
individu,
Kepuasan Pelanggan
fasilitas
Vol.13, No.1, January 2016: 122-139
Dari
model
tersebut,
dibuatlah
lapisan kedua pada website social
hipotesisnya sebagai berikut:
commerce.
H1 : Fasilitas Individu secara positif
merupakan
karakteristik
berpengaruh
commerce
yang
interaksi
pelanggan
terhadap
kepuasan
pelanggan Faktor
social
mendukung untuk
digambarkan
bersosialisasi (Huang & Beyoucef,
sebagai lapisan pertama ketika
2013). Komunikasi menjadi aspek
sebuah website social commerce
yang juga dapat mendukung pada
digunakan oleh pelanggan. Faktor
kepercayaan
individual
melakukan
adalah
Individual
Komunikasi
yang
fitur
dimaksudkan
personal
pelanggan pembelian
ketika melalui
yang
social commerce. Pelanggan dapat
disediakan oleh website. Huang
berbagi informasi dan konten
dan
kepada
Beyoucef
mendeskripsikan sebagai
(2013)
pelanggan
lain
dan
fitur
individu
mencapai suatu kesimpulan dan
ketersediaan
fasilitas
interaksi sosial. Kim dan Noh
untuk menempatkan profil pribadi,
(2012)
aktivitas pribadi individu yang
komunikasi terhadap peningkatan
dapat dibagikan kepada individu
kepercayaan
lain dan menarik interaksi sebagai
dalam berbelanja, dan memegang
ciri khas dari social commerce
peranan yang cukup penting dalam
yaitu hubungan antar pelanggan.
menentukan kepercayaan online
Social
tersebut.
commerce
menyediakan yang
yang
fasilitas
sesuai,
maka
menginvestigasi
pelanggan
faktor
online
individu
H3: Kualitas Informasi secara positif
dapat
berpengaruh terhadap kepuasan
memenuhi karakteristik sebuah
pelanggan
social
Kualitas Informasi dapat menjadi
commerce.
(Huang
&
Beyoucef, 2013)
faktor yang berpengaruh besar
H2: Fasilitas Komunikasi secara positif
berpengaruh
terhadap
kepuasan pelanggan Fasilitas komunikasi merupakan
terhadap proses berbelanja online. Website berbelanja online seperti e-commerce sangat mengandalkan kualitas informasi tentang produk 129
Karakteristik Desain … (Cadelina C., Ratna S., dan Riswan E.)
yang
ditampilkan
website.
ke
dalam
Alsibly
(2014)
3. METODE RISET Metode
Penelitian
yang
menginvestigasi kualitas informasi
digunakan pada penelitian ini adalah
sebagai salah satu faktor yang turut
metode
mempengaruhi
pengumpulan
kepuasan
kuantitatif data
dengan menggunakan
pelanggan social commerce dalam
kuisioner yang disebar melalui google
berbelanja online. Kim dan Noh
docs kepada pengguna internet yang
(2012) juga menemukan bahwa
pernah
kualitas
seperti
melalui facebook dan kaskus. Objek
informasi
penelitian dipilih sebagai contoh dari
kepercayaan
website social commerce. Pengambilan
informasi
keakuratan mempengaruhi
melakukan
pembelanjaan
pelanggan dalam berbelanja.
sampel dilakukan secara simple random
H4 : Kualitas Sistem secara positif
sampling. Kuisioner dibuat terdiri dari
berpengaruh
3 bagian yaitu bagian untuk profil
terhadap
kepuasan
responden (data demografi), bagian
pelanggan. Kualitas Sistem merupakan aspek
untuk pengujian karakteristik web
teknikal yang ditampilkan pada
social commerce (empat variabel), dan
sebuah
bagian
website.
dan
untuk
menguji
kepuasan,
Beyoucef (2013) mengidentifikasi
responden diminta untuk mengisi salah
kualitas sistem sebagai salah satu
satu tipe social commerce yang paling
faktor yang mempengaruhi dalam
sering
website jual beli online. Sebelum
pertanyaan pada kedua tipe adalah
berinteraksi
sama.
dengan
informasi
dikunjungi
Seluruh
dimana
pertanyaan
setiap
pada
didalam sebuah website, pengguna
kuesioner kecuali pada bagian pertama
atau
dapat
menggunakan skala pengukuran ordinal
tersebut
yang diberi skala 1-4 dimana angka satu
seperti
menunjukkan paling tidak puas dan
kemampuan akses dan kegunaan
skala 4 menunjukkan yang paling baik.
sistem tersebut. (McKinney et al,
Pengujian secara statistik dilakukan
2002)
dengan bantuan software SPSS 22.
pelanggan
mengakses terlebih
130
Huang
harus
website dahulu,
Vol.13, No.1, January 2016: 122-139
pernah melakukan pembelanjaan online di Kaskus.co.id dan sebanyak 52 orang
4. PEMBAHASAN Berikut
akan
dipaparkan
pengolahan data dari hasil kuisioner
responden memilih berbelanja melalui sosial media.
yang telah dikembalikan responden kepada penulis. Dari kuesioner yang telah disebar melalui bantuan google docs, sebanyak 138 kuesioner yang terisi
dengan
baik.
Kemudian,
dilakukan seleksi terhadap kuisioner tersebut untuk mengambil data yang dapat diolah dan valid dapat digunakan untuk perhitungan yaitu sebanyak 94 sampel kuisioner dengan karakteristik responden pria sebanyak 54 orang dan responden wanita sebanyak 40 orang.
Analisis Data Sebagai
langkah
melakukan
uji
pertama,
penulis
korelasi
untuk
menentukan apakah varibel yang diuji valid dan dapat digunakan, serta melakukan
uji
regresi
untuk
menentukan seberapa besar sebetulnya pengaruh
antar
variabel
dalam
penelitian ini. Tabel 1.1 sampai dengan Tabel 1.5 adalah hasil analisis yang telah dilakukan:
Sebanyak 42 orang responden yang
Tabel 1.1 Hasil Uji Korelasi Variabel Fasilitas Individu Correlations Individual
Individual
Individual
Individual
Total_Individual
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Individual 1 94 .337** .001 94 .260** .011 94 .227* .028 94 .643** .000 94
Individual .337** .001 94 1 94 .347** .001 94 .188 .069 94 .684** .000 94
Individual .260** .011 94 .347** .001 94 1 94 .463** .000 94 .748** .000 94
Individual .227** .028 94 .188** .069 94 .463** .000 94 1 94 .689** .000 94
Total_Individual .643** .000 94 .684** .000 94 .689** .000 94 .689** .000 94 1 94
** Correlation significant at the 0.01 level (2-tailed) * Correlation significant at the 0.05 level (2-tailed)
131
Karakteristik Desain … (Cadelina C., Ratna S., dan Riswan E.)
Tabel 1.2 Hasil Uji Korelasi Variabel Fasilitas Komunikasi Correlations Komunikasi
Komunikasi
Komunikasi
Komunikasi
Total_Komunikasi
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Komunikasi 1 94 .412** .000 94 .330** .001 94 .174 .093 94 .669** .000 94
Komunikasi .412** .000 94 1
Komunikasi .330** .001 94 .323** .002 94 1
94 .323** .002 94 .172 .098 94 .706** .000 94
94 .275** .007 94 .726** .000 94
Komunikasi .174** .093 94 .172** .098 94 .275** .007 94 1 94 .595** .000 94
Total_Komunikasi .669** .000 94 .706** .000 94 .726** .000 94 .595** .000 94 1 94
** Correlation significant at the 0.01 level (2-tailed)
Tabel 1.3 Hasil Uji Korelasi Variabel Kualitas Informasi Correlations
Kualitas Informasi Kualitas Informasi Kualitas Informasi Kualitas Informasi Total_Kualitas Informasi
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Kualitas Informasi 1 94 .462** .000 94 .419** .000 94 .396** .000 94 .734** .000 94
** Correlation significant at the 0.01 level (2-tailed)
132
Kualitas Informasi .462** .000 94 1 94 .433** .000 94 .456** .000 94 .780** .000 94
Kualitas Informasi .419** .000 94 .433** .000 94 1 94 .567** .000 94 .788** .000 94
Kualitas Informasi .396** .000 94 .456** .000 94 .567** .000 94 1 94 .773** .000 94
Total_Kualitas Informasi .734** .000 94 .780** .000 94 .788** .000 94 .773** .000 94 1 94
Vol.13, No.1, January 2016: 122-139
Tabel 1.4 Hasil Uji Korelasi Variabel Kualitas Sistem Correlations
Kualitas Sistem
Kualitas Sistem
Kualitas Sistem
Kualitas Sistem
Total_Kualitas Sistem
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Kualitas Sistem 1 94 .481** .000 94 .441** .000 94 .486** .000 94 .784** .000 94
Kualitas Sistem .481** .000 94 1 94 .358** .000 94 .359** .000 94 .707** .000 94
Kualitas Sistem .441** .000 94 .358** .000 94 1 94 .637** .000 94 .798** .000 94
Kualitas Sistem .486** .000 94 .359** .000 94 .637** .000 94 1 94 .797** .000 94
Total_Kualitas Sistem .784** .000 94 .707** .000 94 .798** .000 94 .797** .000 94 1 94
** Correlation significant at the 0.01 level (2-tailed)
Tabel 1.5 Hasil Uji Korelasi Variabel Kepuasan Pelanggan Correlations
Kepuasan Pelanggan Kepuasan Pelanggan Kepuasan Pelanggan Kepuasan Pelanggan Total_Kepuasan Pelanggan
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Kepuasan Pelanggan 1 94 .445** .000 94 .356** .000 94 .313** .002 94 .716** .000 94
Kepuasan Pelanggan .445** .000 94 1 94 .316** .002 94 .328** .001 94 .714** .000 94
Kepuasan Pelanggan .356** .000 94 .316** .002 94 1 94 .592** .000 94 .767** .000 94
Kepuasan Pelanggan .313** .002 94 .328** .001 94 .592** .000 94 1 94 .753** .000 94
Total_Kepuasan Pelanggan .716** .000 94 .714** .000 94 .767** .000 94 .753** .000 94 1 94
** Correlation significant at the 0.01 level (2-tailed)
Pada tabel 1.1, tabel 1.2, tabel 1.3,
diajukan mampu mewakili variabel
tabe1.4, dan tabel 1.5 dapat ditafsirkan
yang diujikan serta secara sah bisa
hasilnya
diteliti,
digunakan dalam penelitian ini dan
seluruhnya valid karena memiliki nilai
memiliki pengaruh untuk diuji dalam
uji diatas r-tabel yaitu 0,202 sehingga
penelitian ini.
variabel
yang
menunjukkan semua pertanyaan yang 133
Karakteristik Desain … (Cadelina C., Ratna S., dan Riswan E.)
Tabel 1.6 Model Summary Model Summary
Model
R
R Square .563
.750a
1
Adjusted R Square .543
Std. Error of the Estimate .30645
Pada tabel 1.6, terlihat bahwa nilai r
dependent (Y), dengan angka adjusted
sebesar 0,750 yang menyatakan bahwa
R square sebesar 0.563 menunjukkan
variabel yang diujikan yaitu variabel
bahwa variabel-variabel yang sudah
fasilitas individu, fasilitas komunikasi,
diujikan memberikan pengaruh sebesar
kualitas informasi dan kualitas sistem
56.3% sedangkan sisanya yaitu 53.1%
memiliki
75%
dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain
pelanggan.
yang tidak dijelaskan pada penelitian
terhadap
pengaruh
sebesar
kepuasan
Sedangkan nilai adjusted
R square
ini.
menjelaskan bahwa variasi variabel Tabel 1.7 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients
Coefficients Std.
Model 1
Error
(Constant)
.391
.274
Individu
.058
.104
Komunikasi
.308
Kualitas Informasi Kualitas Sistem a. Dependent Variable: Kepuasan
134
B
Beta
t
Sig.
1.425
.158
.053
.559
.577
.114
.282
2.693
.008
.243
.097
.260
2.506
.014
.269
.098
.277
2.760
.007
Vol.13, No.1, January 2016: 122-139
H1: Fasilitas Individu secara positif
yang terlalu berpengaruh terhadap
berpengaruh
kepuasan pelanggan.
terhadap
kepuasan
pelanggan
H2: Fasilitas Komunikasi secara
Hasil uji dari hipotesis 1 diketahui
positif
bahwa tabel coefficients bahwa tingkat
kepuasan pelanggan
signifikansi p value dari variabel
Hasil uji dari hipotesis 2 diketahui
individual berada pada nilai 0,577 yang
bahwa fasilitas komunikasi diketahui
berarti signifikansi p value > 0,05
secara signifikan memberikan pengaruh
sehingga hipotesis H1 tidak dapat
karena nilai ujinya memiliki nilai 0,008
diterima atau tidak signifikan, dimana
yang berarti signifikansi p value < 0,05
penelitian ini tidak sesuai dengan
sehingga hipotesis H2 dapat diterima
penelitian sebelumnya yang dilakukan
atau signifikan. Penelitian ini sesuai
oleh Huang dan Beyoucef (2013) yang
dengan penelitian yang sudah dilakukan
menyatakan faktor individu adalah
oleh Huang dan Beyoucef (2013)
karakteristik yang harus dimiliki oleh
dimana dengan tersedianya fasilitas
social
menarik
komunikasi memungkinkan setiap user
pelanggan. Namun hasil penelitian ini
untuk mendapatkan informasi yang
juga bisa dikatakan menunjukan pola
tepat terkait dengan produk atau jasa
dari masyarakat Indonesia yang lebih
yang ditawarkan oleh penjual. Selain itu
cenderung tidak selalu memanfaatkan
memungkinkan juga dengan adanya
fasilitas
fasilitas
komunikasi
sehingga
pengamatan dan wawancara dengan
terciptanya
komunikasi
yang baik
responden,
bahwa
antara penjual, calon pembeli. Hasil uji
responden cenderung memilih untuk
juga significant terhadap penelitian oleh
bisa
Kim dan Noh (2012) yang menyatakan
commerce
individu.
untuk
Dari
menunjukan
berbelanja
tanpa
hasil
harus
berpengaruh
menggunakan fasilitas individu seperti
faktor
melakukan login, update profile dan
mempengaruhi kepercayaan konsumen.
semua
H3: Kualitas Informasi secara positif
yang
berhubungan
dengan
fasilitas
terhadap
komunikasi
ikut
eksistensi diri dari calon penjual,
berpengaruh
sehingga dalam penelitian ini maka
pelanggan
fasilitas individu tidak menjadi variabel
Hasil uji dari hipotesis 3 diketahui
terhadap
kepuasan
135
Karakteristik Desain … (Cadelina C., Ratna S., dan Riswan E.)
bahwa fasilitas komunikasi diketahui
semakin baik sistem yang dirancang
secara signifikan memberikan pengaruh
akan semakin memudahkan transaksi
karena nilai ujinya memiliki nilai 0,014
dilakukan
yang berarti signifikansi p value < 0,05
daripada itu kualitas sistem yang baik
sehingga hipotesis H3 dapat diterima
akan mampu membuat pelanggan untuk
atau signifikan. Penelitian ini sudah
kembali untuk melakukan transaksi
sesuai dengan penelitian yang sudah
ataupun hanya untuk melihat-lihat
dilakukan oleh Huang dan Beyoucef
(Koufaris, 2002).
(user
friendly)
selain
(2013) karena semakin terupdatenya kualitas informasi maka akan semakin memberikan
kepuasan
5.
pelanggan
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
dalam melakukan transaksi di social
Tujuan dari penelitian ini adalah
commerce. Hasil uji juga sesuai dengan
untuk menguji apakah benar beberapa
penelitian
yang
karakteristik social commerce ikut
informasi
mempengaruhi kepuasan pelanggan
Alsibly
(2014)
menginvestigasi
kualitas
sebagai
satu
salah
yang
dalam berbelanja. Berdasarkan hasil
berpengaruh pada kepuasan pelanggan
analisis data yang telah dilakukan,
yang
dapat
berbelanja
faktor
melalui
social
diambil
kesimpulan
commerce.
faktor-faktor
H4 : Kualitas Sistem secara positif
kepuasan pengguna dalam berbelanja
berpengaruh
melalui
terhadap
kepuasan
yang
bahwa
website
social
mendukung
commerce
pelanggan
adalah fasilitas komunikasi, kualitas
Hasil uji dari hipotesis 4 diketahui
informasi, dan kualitas sistem yang
bahwa fasilitas komunikasi diketahui
merupakan karakteristik dari social
secara signifikan memberikan pengaruh
commerce. Faktor individual ternyata
karena nilai ujinya memiliki nilai 0,007
tidak berpengaruh secara significant
yang berarti signifikansi p value < 0,05
dalam
sehingga hipotesis H4 dapat diterima
pelanggan dalam berbelanja. Meskipun
atau signifikan. Penelitian ini sudah
faktor-faktor ini mengambil tempat
sesuai dengan penelitian yang sudah
sebesar 56.3% dari faktor-faktor lain
dilakukan oleh Alsibly (2014) dimana
yang tidak diuji pada penelitian ini,
136
menentukan
kepuasan
Vol.13, No.1, January 2016: 122-139
namun cukup memberikan dampak bahwa ketika membangun website social commerce, faktor-faktor ini perlu
dipertimbangkan
yaitu
menyediakan informasi yang akurat, fasilitas berbagi informasi yang sesuai dan mudah digunakan, serta kualitas sistem website yang mudah diakses dan user friendly. Lebih jauh untuk penyempurnaan dari penelitian ini, dapat ditambahkan faktor lain yang turut diuji untuk membuktikan bahwa social commerce memang
benar
mempengaruji
pelanggan dalam berbelanja sehingga rekomendasi yang didapatkan menjadi lebih banyak.
137
Karakteristik Desain … (Cadelina C., Ratna S., dan Riswan E.)
DAFTAR PUSTAKA Alshibly, H. H. (2014). A Free Simulation Experiment to Examine the Effect of Social commerce Website Quality and Customer Pyschological Empowerment on Customers' Satisfaction. Journal of Business Studies Quarterly , 21-40. Anderson, R. E & Srinivasan,, S. S (2003). E-Satisfaction and E-Loyalty: A Contingency Framework. Psychology & Marketing, Vol. 20 No. 2, pp. 123138 Bansal, G., & Chen, L. (2011). If They Trust our e-commerce site, will they trust our social commerce too? Differentiating the trust in e-commerce an scommerce: The Moderating role of privacy and security concerns. MWAIS 2011 Proceedings. Cheung, C.M.K., Lee, M.K.O. (2005). Research Framework for Consumer Satisfaction with Internet Shopping. Sprouts: Working Papers on Information Systems, 5 (26). Constantinides, E., Romero, L.R., and Boria, M.A.G. (2008). Social Media : A New Frontier for Retailers?.European Retail Research, Vol. 22. Eid, M. I. (2011). Determinants of E-Commerce Customer Satisfaction, Trust, and Loyalty in Saudi Arabia. Journal of Electronic Commerce Research, 78-93. Huang, Z., & Benyoucef, M. (2013). From e-commerce to social commerce: A close Look at Design Features. Electronic Commerce Research and Application 12 , 246-259. Jung, L. S. (2014). A Study of Affecting the Purchasing Intention of Social Commerce. International Journal of Software Engineering and Its Application. Kim, S., & Noh, M. J. (2012). Determinants Influencing Consumers' Trust and Trust Performance of Social commerce and Moderating Effect of Experience. Science Alert Koufaris, Marious. (2002). Applying the Technology Acceptance Model and Flow Theory to Online Consumer Behaviour. Information System Research. 205-224 Luo, J., Ba, S., & Zhang, H. (2012). The Effectiveness of Online Shopping Characteristics and Well Designed Websites on Satisfaction. MIS Quartely , A1-A9. McKinney, V., Yoon, K., and Zahedi, F.M (2002). The Measurement of WebCustomer Satisfaction: An Expectation and Disconfirmation Approach. Information System Research, Vol. 13 (3), pp. 296-315 Pangerapan, S. A. (2015, Maret Senin). Retrieved Juli Jumat, 2015, from Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia: apjii.or.id Saundage, D., & Lee, C. Y. (2011). Social commerce Activities - a Taxonomy. 22nd Australasian Conference on Information System. Sydney. Tabaei, Z., Fathian, M., & Gholamian, M. R. (2011). Effective Factors on Electronic Customer Satisfaction. International Conference on Information and Financial Engineering, 579-582.
138
Vol.13, No.1, January 2016: 122-139
Zhang, P. & Dran, G. V. (2001). User Expectation and Rangkings of Quality Factors in Different Website Domains. International Journal of Electronic Commerce, Vol. 6, No. 2, pp. 9-33 Zhou, L., Zhang, P., & Zimmwemann, H. D. (2013). Social commerce Research: an Integrated View. Electronic Commerce Research and Application
139