KARAKTERISTIK DAN PERILAKU AWAL SISWA Dina Amelia 702011094 Mario da Costa 702011901
A. ANALISIS PEMBELAJARAN
Analisis pembelajaran adalah: langkah awal yang perlu dilakukan sebelum melakukan pembelajaran.
Langkah-langkah sistematis pembelajaran secara keseluruhan terdiri dari:
1) Analisis kebutuhan pembelajaran, 2) menentukan tujuan pembelajaran, 3) memilih dan mengembangan bahan ajar. 4) memilih media dan sumber belajar yang relevan. 5) memilih dan merencanakan sistem evaluasi dan tindak-lanjut.
Tahapan ini dilakukan terutama untuk menentukan tujuan pembelajaran.Analisis pembelajaran dilakukan dengan menganalisis tuntutan dan kebutuhan belajar siswa yang sangat beragam.Keberagaman itu perlu diakomodasi dalam pembelajaran, sebab tindakan penyeragaman terhadap siswa yang realitasnya beragam, bukanlah tindakan yang bijak dan proporsional. 1. IDENTIFIKASI PERILAKU DAN KARAKTERISTIK SISWA Identifikasi perilaku dan karakteristik awal siswa adalah salah satu upaya para guru yang dilakukan untuk memperoleh pemahaman tentang; tuntutan, bakat, minat, kebutuhan dan kepentingan peserta didik, berkaitan dengan suatu program pembelajaran tertentu. Tahapan ini dipandang begitu perlu mengingat banyak pertimbangan seperti; peserta didik, perkembangan sosial, budaya, ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kepentingan program pendidikan/ pembelajaran tertentu yang akan diikuti peserta didik.
Identifkasi perilaku dan karakteristik awal peserta didik bertujuan: a) Memperoleh informasi yang lengkap dan akurat berkenaan dengan kemampuan serta karakteristik awal siswa sebelum mengikuti program pembelajaran tertentu. b) Menyeleksi tuntutan, bakat, minat, kemampuan, serta kecenderungan peserta didik berkaitan dengan pemilihan program-program pembelajaran tertentu yang akan diikuti mereka. c) Menentukan desain program pembelajaran dan atau pelatihan tertentu yang perlu dikembangkan sesuai dengan kemampuan awal peserta didik.
2. Landasan Dasar. Identifikasi perilaku dan karakteristik awal peserta didik perlu dilakukan berdasarkan landasan teoretik dan landasan yuridis sebagai berkut. pertama Peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan bahwa pengembangan pembelajaran dilakukan dengan memperhatikan; tuntutan, bakat, minat, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik. kedua secara teoretik peserta didik berbeda dalam banyak hal yakni; perbedaan fitrah individual, disamping perbedaan latar belakang keluarga, sosial, budaya, ekonomi, dan sebagainya. Teori Kecerdasan ganda (Multiple Intelligences), dari Gardnerd, yang menyatakan bahwa sejak lahir manusia memiliki jendela kecerdasan yang banyak. Ada delapan jendela kecerdasan menurut Gardnerd pada setiap individu yang lahir, dan kesemuanya itu berpotensi untuk dikembangkan. Namun dalam perkembangan dan pertumbuhannya individu hanya mampu paling banyak empat macam saja dari ke delapan jenis kecerdasan yang dimilikinya. Dengan teori ini maka terjadi pergeseran paradigm psikologis hierarkhis menjadi pandangan psikologis diametral. Tidak ada individu yang cerdas, bodoh, sedang, genious, dan sebagainya, yang ada kavling kecerdasan yang berbeda.
3. Penerapan Identifikasi Perilaku dan Karakteristik Awal Siswa Identifikasi perilaku peserta didik dilakukan dengan memberikan pree-testing yakni tes awal yang dilakukan sebelum dimulai pembelajaran, yang dimaksudkan untuk menguji entrybehavior (kemampuan awal) peserta didik berkenaan dengan tujuan pembelajaran tertentu yang harus dikuasai peserta didik. Identifikasi perilaku dan karakteristik awal siswa juga dilakukan berkenaan dengan program pembelajaran sebuah mata pelajaran atau sebuah lembaga pendidikan tertentu.
4. KALASIFIKASI KARAKTERISTIK SISWA Pribadi dan lingkungan Umur, Jenis kelamin, Keadaan ekonomi orang tua, Kemampuan pra sekolah, Lingkungan tempat tinggal Psikis Tingkat Kecerdasan, Perkembangan jiwa anak, Modalitas belajar, Motivasi, Bakat dan minat 5. KALASIFIKASI KARAKTERISTIK SISWA BERDASARKAN POTENSI Aliran yang berkaitan dengan potensi manusia menerima pendidikan 1. Nativisme Arthur Schopenhour dari Jerman (1788-1860) anak yang baru lahir membawa bakat kesanggupan dan sifat-sifat tertentu 2. Empirisme Manusia itu dalam perkembangan pribadinya semata-mata ditentukan oleh dunia di luar dirinya. John Locke (1632-1704) dari Inggris dengan teorinya “Tabula Rasa” 3. Konvergensi William Stern (1871-1938), yang mengatakan : “kemungkinan-kemungkinan yang dibawa lahir itu adalah petunjuk-petunjuk nasib dengan ruangan permainan. Dalam ruangan permainan itulah letaknya pendidikan dalam arti seluas-luasnya Klasifikasi Kecerdasan > 140 = Genius 130 – 139 = Sangat Pandai 120 – 129 = Pandai 110 – 119 = Di atas Normal 90 –109 = Normal/Sedang 80 – 89 = Di bawah Normal 70 – 79 = Bodoh 50 – 69 = Feeble Minded: Moron < 49 = Feeble Monded: Imbicile/Idiot
MODALITAS BELAJAR: SISWA VISUAL N : - Rapi dan teratur
- Berbicara dengan cepat
- Mementingkan penampilan, baik dlm pakaian maupun presentasi
- Biasanya tidak terganggu oleh keributan
- Lebih suka membaca daripada dibacakan
- Mencoret-coret tanpa arti selama berbicara di telpon/kuliah
- Lebih suka demonstrasi daripada berpidato
- Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat, ya/tidak!
- Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan sering kali minta bantuan orang untuk mengulanginya
- Mengingat apa yang dilihat daripada apa yang didengar, dll SISWA AUDITORIAL O : - Berbicara kepada diri sendiri saat bekerja
- Mudah terganggu oleh keributan
- Menggerakkan bibir dan mengucapkan tulisan di buku saat membaca
- Merasa kesulitan untuk menulis, namun hebat dalam bercerita
- Lebih suka gurauan lisan daripada komik
- Berbicara dalam irama terpola
- Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat
- Suka berbicara, suka berdiskusi dan menjelaskan sesuatu panjang lebar
- Dapat menirukan warna, irama dan nada suara, dll
SISWA KINESTETIK N : - Berbicara dengan perlahan
- Menanggapi perhatian fisik
- Menyentuh orang untuk mendapat perhatian mereka
- Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang
- Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak
- Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
- Menggunakan jari sebagai petunjuk saat membaca
- Banyak menggunakan isyarat tubuh
- Mempunyai perkembangan awal otot-otot yang besar
- Sulit mengingat peta kecuali jika dirinya pernah berada di tempat itu
- Kemungkinan tulisannya jelek
- Tidak dapat duduk diam untuk waktu lama