Arsitektur Jaringan Secara Umum Jaringan Telekomunikasi terdiri dari : User Terminal / CPE(perangkat “penghubung” antara user
dengan Jaringan), terdiri dari Terminal Equipment dan Communication Equipment Local Network : perangkat penghubung user terminal dengan “Exchange System” Exchange System : sistem yang mengatur jaringan , tidak hanya dalam hal pertukaran informasi antar user terminal , tetapi dalam konteks yang lebih luas Trunk Network atau backbone
User Terminal Contoh – contoh : Telephone-set & Telefax untuk PSTN Handphone untuk PLMN ISDN terminal untuk ISDN Komputer untuk jaringan pada umumnya dll
Local Network Contoh- contoh Pada PSTN dan ISDN disebut juga sebagai local-loop
atau subscriber line , misal : jarlokab (jaringan lokal akses kabel tembaga) ; jarlokar (jaringan lokal akses radio dan jarlokaf (jaringan lokal akses kabel optik). Pada ISDN di local loop terdapat hierarchy berupa Reference Point R ,S , T , U dan V Pada PLMN berupa base station yang umumnya terdiri dari BTS (base transceiver station) dan BCS (base station controller) Pada jaringan komputer bisa berupa LAN (local area network)
Exchange System Contoh contoh : Pada PSTN dan ISDN berupa sentral (hierarkinya :
sentral lokal , sentral interlokal dan sentral internasional. Perbedaan sentral PSTN dan ISDN pada konsep jaringan , di mana PSTN mengacu pelayanan telepon , ISDN mengacu pada jaringan komputer pada umumnya Pada PLMN berupa switching system , yang umumnya terdiri dari service switching center , location register , authentication center , equipment identify register dan support system Pada jaringan komputer pada umumnya terdiri dari router dan switch
Trunk Network / Backbone Merupakan jaringan penghubung antara Exchange system dalam suatu jaringan Suatu jaringan dengan jaringan lain (internetworking) Bisa berupa jaringan kabel (umumnya kabel optik)
maupun jaringan radio Trunk network biasa disebut juga sebagai backbone.
Technical Plan Technical Plan terdiri dan mengacu pada Protokol standar (OSI , TCP/IP dll) Rekomendasi dan standar (internasional , regional dan nasional) Buku Referensi
Fundamental Technical plan merupakan pokok-pokok
perencanaan yang harus diacu oleh semua operator , vendor dan user di suatu negara. Fundamental Technical Plan disusun oleh regulator (saat ini di RI : Ditjen Postel dan BRTI) Transmission Plan Signaling plan Charging plan Numbering plan Routing and networking plan
Switching plan QOS (quality of service) plan Network Management plan Intelligent Network plan
Konsep PSTN Public telecommunication network = jaringan
telekomunikasi yang dimiliki oleh operator jaringan telekomunikasi dan disediakan untuk melayani pelanggan (subscriber) dan pemakai (user) dengan sistem pentarifan tertentu Switched = pelayanan utama menggunakan perangkat switching , berarti ada konsentrasi , distribusi dan ekspansi. Tetapi dimungkinkan juga adanya leased-line.
Konsep PSTN
Cont..
Konsep dasar PSTN adalah pelayanan subscriber dan user
melalui saluran pelanggan (subscriber line = local loop)analog 4 kHz. Terminal pelanggan bisa berupa : Telepon analog : langsung tersambung ke local loop Telefax (biasa disebut awam sebagai fascimile) Wartel & warnet Komputer / data terminal : terhubung ke local loop menggunakan
modem (modulator-demodulator)
PSTN Kondisi jaringan PSTN di RI saat ini : Peralatan switching dan transmisi sudah digital ( IDN = integrated
Digital Network) Local loop umumnya berupa saluran analog 4 kHz menggunakan kabel tembaga (jarlokat = jaringan lokal akses kabel tembaga) Terdapat local loop berupa jarlokar (jaringan lokal akses radio) , jarlokaf (jaringan lokal akses fiber optik) dan HFC (hybrid fiber optic + copper) VAN (value added network) dalam local loop , misalnya
DSL (digital subscriber line) Jaringan radio ( Telkom Flexi, Starone, Esia)
Diagram Umum Suatu PSTN Jaringan Lokal (Local Loop) - Kabel Tembaga - Wireless/Fixed Cellular - Serat Optik
Trunk
Sentral Lokal (Local Exchange)
Terminal Pelanggan - Pesawat Telepon - Mesin Fax - PC dengan modem
Sentral Lokal Lainnya atau Sentral Toll (SLJJ)
PABX (Private Automatic Branch Exchange)
Ext #n Ext #1
Jaringan Lokal Akses Tembaga Jarlokat adalah suatu jaringan kabel telepon dari bahan tembaga yang dipasang/ ditarik dan dipergunakan untuk menghubungkan pesawat – pesawat pelanggan dengan sentral lokal yang bersangkutan. Jaringan Lokal Akses Tembaga Murni, yaitu : jaringan lokal akses tembaga tanpa menggunakan perangkat tambahan. Bentuk konfigurasi :
Jaringan Lokal Akses Tembaga Jaringan Lokal Akses Tembaga Tidak Murni (menggunakan
perangkat tambahan) Contoh : Aplikasi ADSL
Jaringan lokal akses tembaga ini dapat berupa Jaringan
Catu Tidak Langsung atau Jaringan Catu Langsung (DCL)
Unsur Jarlokat Ancillary ( non saluran ) , antara lain berupa : MDF (Main Distribution Frame) Tiang telepon Rumah Kabel (RK) dan Distribution Point (DP) Hand-hole dan mand hole Alat sambung kabel KTB (kotak terminal batas)
Saluran pelanggan , berupa : Saluran primer Saluran sekunder Saluran penanggal / drop-wire Saluran rumah (house-wiring)
Jaringan Catu Tidak Langsung
Jaringan Catu Langsung (DCL) Adalah : Jaringan yang menghubungkan antara RPU ke KP
tanpa melalui RK
Jaringan Catu Langsung (DCL) Pemakaian Jaringan Catu Langsung : Kota besar dekat sentral Kota kecil yang jumlah pelanggan sedikit Daerah dengan demand terpusat Daerah dengan pelanggan VIP
Cont..
Jaringan Catu Kombinasi Adalah : Jaringan lokal dimana pesawat terminal pelanggan yang
dicatu melalui 2 (dua) cara yakni sebagian dengan catu langsung dan sebagian lagi dengan catu tidak langsung.
MDF / RPU RPU Berada di ruang RPU atau ruang MDF, yang letaknya
berdekatan dengan peralatan sentral. Dibawah RPU, terdapat ruang bawah tanah yang biasa disebut Cable Chamber. Didalam ruang tersebut dipasang rangka besi, guna menambatkan kabel-kabel primer dari luar, sebelum terdistribusi ke RPU. Fungsi MDF/RPU : Titik sambung antara sentral dengan kabel primer atau DCL Tempat pengetesan Melokalisir gangguan Fleksibilitas saluran
MDF / RPU
Cont..
Gambar MDF (RPU) tampak depan
Rumah Kabel (RK) adalah : unit terminal yang merupakan titik terminal akhir
kabel primer dan titik awal kabel sekunder. Kapasitas RK : 800, 1600, 2400, atau 4800 pasang Fungsi RK : Tempat menyambungkan kabel Primer dengan kabel
Sekunder Tempat pengetesan Melokalisir gangguan Fleksibilitas saluran
Rumah Kabel (RK)
Cont..
DP / KP Merupakan terminasi akhir dari kabel sekunder dan
terminasi awal saluran pelanggan Fungsi : Menghubungkan kabel sekunder dengan saluran pelanggan Tempat pengetesan Untuk melokalisir gangguan
Kapasitas : 10 pairs, 20 pairs, untuk DP/KP dinding bisa
mencapai 100 pairs
DP / KP
Cont..
Macam – macam (DP/KP) : Kotak Pembagi atas tanah (KPT) atau KP Tiang Adalah Kotak Pembagi yang dipasang pada tiang. Kapasitas 10 pasang dan 20 pasang. Digunakan untuk mencatu pelanggan yang terpencar dengan
menggunakan drop wire.
Kotak Pembagi Dinding Adalah Kotak Pembagi yang biasanya dipasang pada dinding bagian luar bangunan. Kapasitasnya lebih besar , bisa mencapai s/d 400 pasang. Bahan terbuat dari logam ataupun fiber glass.
DP / KP
DP kapasitas 10” (10 pasang)
Cont..
DP kapasitas 20” (20 pasang)
Kotak Terminal Batas Terminal ini merupakan tempat penyambungan antara
kabel penanggal/distribusi dengan kabel instalasi dalam rumah (indoor kabel). Dipasang pada dinding bagian luar rumah pelanggan dengan ketinggian ± 170 cm dari lantai.
Jaringan Kabel Primer adalah : jaringan kabel dengan kapasitas besar (sekitar 800 s.d 4800 pasang) yang dipasang dari RPU sampai ke RK atau KP (pada DCL).
Untuk STO kapasitas besar, kabel primer ditanam langsung atau dipasang menggunakan polongan (system duct).
Jaringan Kabel Sekunder adalah : jaringan kabel yang berkapasitas lebih kecil dari kabel primer (sekitar 10 s.d. 200 pasang) yang dipasang dari terminal RK sampai ke KP atau terminal pada Titik Pembagi Atas tanah (TPAT) atau Titik Pembagi Bawah Tanah (TPBT).
Kabel sekunder dipasang dengan cara tanam langsung atau
atas tanah (kabel udara).
Jaringan Kabel Distribusi (Saluran Penanggal) Kabel distribusi yang dimaksud adalah kabel distribusi
pelanggan (kabel penanggal) yang mempunyai fungsi menghubungkan KP (TPAT) ke tambatan akhir di rumah pelanggan (KTB) Dapat juga menghubungkan KP (TPBT) ke terminal blok di rumah pelanggan melalui saluran bawah tanah . Kabel yang digunakan adalah Drop wire (Saluran Penanggal). Ada 2 jenis Drop Wire, yaitu : Drop wire dengan penguat Drop wire tanpa penguat
Saluran Penanggal
Cont..
Saluran Kabel Rumah Adalah kabel rumah (indoor cable) berkapasitas satu
pasang atau lebih yang dipasang dari (KTB) di rumah pelanggan sampai ke roset terminal pelanggan yang bersangkutan. Pemasangan / Instalasi Kabel Rumah (IKR) dapat dilakukan dengan cara : Sistem Tanam :
Kabel PVC dimasukkan didalam pipa dan tertanam di dalam tembok / dinding. Sistem Tempel : Kabel PVC dimasukkan didalam pipa atau Tray kabel dan dipasang / ditempelkan di dinding.
Dasar Perencanaan Jarlokat Limitasi dalam jarlokat : Transmission limit : keterbatasan panjang kabel disebabkan redaman kabel dan redaman terminal yang totalnya tidak boleh melebihi SCRE lokal. SCRE = Sending Corrected Reference Equivalent, dinyatakan dalam dB. Signalling limit : keterbatasan panjang kabel karena PSTN menggunakan konsep “central-batterey” , dimana catu arus dan tegangan untuk terminal dikirim dari sentral
Signalling Limit Loop-resistance dari jarlokab tergantung dari sentral PSTN. Resistance limit sentral analog sekitar 1300 – 1900 Ohm, sedangkan sentral digital sekitar 2000 s.d. 4000 ohm Loop resistance kabel tembaga sekitar 60 s.d. 125 ohm per km panjang kabel Jadi panjang kabel jarlokat maksimum yang disebabkan signalling limit adalah sekitar 12 s.d. 25 km Rumusan : Panjang kabel (L) ≤ R limit / Loop Resistance (L adalah panjang kabel maksimal (diukur dari sentral s.d. telephone set)
Transmission Limit Redaman total antara sentral s.d. terminal tidak boleh
melebihi SCRE lokal ( SCRE lokal di setiap negara berbeda, misal Jepang = 7 dB, Finland= 9,5 dB, Austria = 11 dB, Indonesia = 15,5 dB dan Netherland = 17 dB) Redaman kabel tembaga sekitar 0,8 s.d. 1,25 dB per km panjang kabel Redaman terminal sekitar 0,0001 s.d. 0,01 kali loopresistance Rumusan : YL + redaman terminal + redaman sirkit lain ≤ SCRE local dimana YL = redaman kabel persatuan panjang kabel
Transmission Limit
(Cont..)
Redaman terminal sekitar 0,5 s.d. 1,5 dB. Redaman sirkit lain : Redaman PABX sekitar 1 dB Tambahan redaman facsimile sekitar 0,5 dB Tambahan redaman komputer + modem sekitar 0,5 dB Redaman sirkit DSL diabaikan
Dasar Perencanaan Jarlokat Perencanaan jarlokat bisa dimulai bila letak local exchange
telah ditentukan. Letak local exchange dalam boundarynya dilakukan antara lain mempertimbangkan center-of-gravity method atau umum dikenal sebagai copper center sbb : Bagi suatu local area ke dalam square kecil dengan ukuran 100 – 500 m Lakukan demand forecasting untuk setiap square Jumlahkan demand pada square secara horisontal (Sh) dan jumlahkan secara vertikal (Sv). Jumlahkan secara kumulatif dari Sh (didapat Ch) dan secara kumulatif Sv (didapat Cv) Lokasi sentral : square berkoordinat (Ch,Cv) dimana Ch dan Cv paling mendekati ½ total demand
Dasar Perencanaan Jarlokat Contoh penerapan cooper center / center of gravity : demand
40
100
180
100
80
Sh
Ch
500
500
1300
1800
1700
3500
400
3900
100
300
400
400
100
60
200
700
620
120
100
100
20
80
100
Sv
300
700
Cv
300
1000 2300 3500 3900
Boundary satu sentral lokal
1300 1200 400
Dasar Perencanaan Jarlokat Letak Sentral Lokal
demand
40
100
180
100
80
100
300
400
400
100
60
200
700
620
120
100
100
20
80
100 ½ total demand = 1950
Dasar Perencanaan Penomoran PSTN Penomoran pada PSTN , sejauh ini mempertimbangkan: Terminal standar hanya memiliki 12 key-pad (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9, *dan #) menyebabkan adanya limitasi (keterbatasan sumber daya penomoran PSTN) Diperlukan adanya Country code (1 , 2 atau 3 digit) : misalnya USA=1 (1 digit) , Indonesia = 62 (2 digit) Untuk negara “besar” diperlukan area code (1 digit , 2 digit atau 3 digit) Untuk SLJJ , SLI dan intra-wilayah diperlukan prefix hubungan Nomor lokal = subscriber number perlu diberikan pada setiap saluran pelanggan dan mungkin juga untuk nomor cabangnya
Dasar Perencanaan Penomoran PSTN di Indonesia
di Australia
di USA
Jumlah Digit nomor lokal
tidak seragam
8 digit
7 digit
Area Code
1 digit , direncanakan secara random
3 digit , direncanakan secara random
Prefix SLJJ
2 atau 3 digit , direncanakan secara sistematis , setiap area code memperlihatkan lokasi area 0
1
1
Prefix SLI
00
11
11