PENGENALAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi Fakutas Elektro & Komunikasi IT Telkom Jaringan Telekomunikasi
1
Jaringan Komunikasi Definisi: Pengaturan komponen hardware dan software sebagai komponen komunikasi sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran informasi antara sumber & penerima Beberapa klasifikasi jaringan komunikasi: Jaringan komunikasi terdapat dalam berbagai skala: Jaringan komunikasi lokal/ perkantoran, jaringan komunikasi perkotaan, hingga jaringan komunikasi dunia (seperti Internet) Jaringan komunikasi dapat dibedakan berdasarkan jenis informasi yang disalurkan di dalamnya: Jaringan telepon/ suara, jaringan data, jaringan video/ TV Jaringan komunikasi dapat dibedakan berdasarkan arah informasi yang disampaikan Jaringan broadcast (simplex) untuk penyampaian informasi satu arah dan jaringan interaktif (duplex) untuk komunikasi dua arah Jaringan komunikasi seringkali membutuhkan jenis perangkat CPE yang khusus: Pesawat telepon (jar telepon), komputer (jar data), televisi Jaringan Telekomunikasi 2 (jaringan TV)
Nodes dan Links Jaringan komunikasi biasa digambarkan dalam node dan link Node: merepresentasikan end-terminal, perangkat jaringan; digambarkan dengan bentuk lingkaran, kotak Link: merepresentasikan hubungan/koneksi antar nodes; digambarkan dengan garis
Sebagai perangkat jaringan, node dapat memiliki fungsi:
Routing Switching Multiplexing
Jaringan Telekomunikasi
3
Pengertian Jaringan Telekomunikasi
Jaringan Telekomunikasi Secara Umum Jaringan dalam sistem telekomunikasi adalah setiap perangkat dan media yang saling berhubungan dan berfungsi untuk menyalurkan komunikasi yang berlangsung antara dua tempat atau lebih
Jaringan ini biasanya terbuat dari bahan logam berupa kawat atau kabel yang direntangkan antara kedua belah pihak yang berkomunikasi. Bila A ingin berkomunikasi dengan pelanggan lain maka diperlukan jaringan lain.
Jaringan telekomunikasi secara keseluruhan adalah segenap perangkat telekomunikasi yang menghubungkan pemakainya dengan pemakai lain, sehingga kedua pemakai tersebut dapat saling bertukar informasi (baik suara, data maupun gambar). PBX
Network
4
Komponen Pembentuk Jaringan Telekomunikasi Secara garis besar jaringan telekomunikasi terdiri dari dua ruas yaitu : ruas antara terminal dan switching, ruas ini disebut dengan access network atau jaringan akses ruas antara switching dan switching, ruas ini disebut dengan backbone network Satellite
Jaringan akses
Jaringan akses Satellite dish
Satellite dish
bacbound network SWITCHING
SWITCHING
NETWORK
Terminal
Terminal
Jaringan Telekomunikasi
5
Klasifikasi Jaringan Jaringan komunikasi dapat diklasifikasikan Komunikasi berdasarkan cara node mempertukarkan informasi Communication Network
Switched Communication Network
Circuit-Switched Communication Network
Broadcast Communication Network
Packet-Switched Communication Network
Datagram Virtual Circuit Jaringan Telekomunikasi Network Network
6
Switching Network Transmisi data/ informasi jarak jauh biasanya dilakukan melalui beberapa switching node yang saling terhubung sehingga membentuk suatu jaringan switching, atau dapat juga disebut jaringan komunikasi switched. Setiap node yang terdapat dalam jaringan switching bekerja tanpa memperhatikan isi data/ informasi yang ditransmisikannya Transmisi data dimulai dan diakhiri di perangkat yang dinamakan station. Station dapat berupa komputer, terminal, telepon, dsb. Data ditransmisikan melalui suatu rute yang ditentukan oleh proses switching di setiap node yang dilalui. Koneksi node ke node lainnya biasanya dilakukan secara multiplex Jaringan komunikasi biasanya dibuat terhubung sebagian. Sebagian lainnya digunakan sebagai koneksi redundant/back-up untuk meningkatkan reliabilitas jaringan. Teknologi switching dibagi ke dalam dua jenis : Circuit switching Packet switching Jaringan Telekomunikasi
7
Contoh Switching Network Sederhana
Jaringan Telekomunikasi
8
Prinsip Circuit Switched Karakteristik Circuit Switched: Jalur komunikasi permanen (dedicated) secara fisik dibangun (set-up) antara 2 end-terminal terlebih dahulu sebelum informasi dikirimkan. Istilah yang sering digunakan untuk kondisi ini disebut Connection Oriented Proses komunikasi melalui Circuit Switch adalah sebagai berikut: Circuit Establishment Point to Point dari terminal ke terminal melalui switching nodes Internal Switching dan multiplexing antar switching nodes Data Transfer Circuit Disconnect Jika sirkit tidak tersedia maka akan terjadi blocked (biasa diinformasikan dengan nada sibuk) Ada garansi quality of service (bandwidth (64 Kbps), latency, jitter) Tidak akan ada informasi yang hilang sepanjang sirkit tersambung terus menerus Jaringan Telekomunikasi
9
Perkembangan teknologi circuit switched Voice only network
X
Point-to-point switched
Tanpa MUX dengan MUX Analog Digital (Sentral & Transmisi Digital, Akses Lokal Analog) PC ISDN
Multimedia Network
X
(Voice, data, video) FAX G4
Videoconference Jaringan Telekomunikasi
ISDN (Sentral, Transmisi, & Akses Lokal Digital) 10
Contoh Circuit Switching (1/2)
Physical copper connection set up when call is made
Switching offices Jaringan Telekomunikasi
11
Contoh Circuit Switching (2/2) Ada proses pembangunan hubungan dan hubungan tetap terjaga selama percakapan berlangsung Sumber daya jaringan dialokasikan (reserved) dan diduduki secara tetap (dedicated) dari pengirim sampai penerima selama pembicaraan berlangsung Bukan strategi yang efisien Selama terjadi hubungan, saluran fisik akan digenggam bahkan selama periode “silence” (saat di mana tidak ada informasi yang dikirimkan) Jaringan Telekomunikasi
12
Routing pada Circuit Switched C
B
1
2
3
D
6
E
5 A
4 7
F
Jalur komunikasi A – D terbentuk melalui routing yang terbaik dan akan tetap selama komunikasi berlangsung/belum diputus oleh salah satu pihak. Jaringan Telekomunikasi
13
Circuit Switched : Generic Switching Process incoming links
Switch
outgoing links
How to Multiplex?
How to Demultiplex? How to Switch? Jaringan Telekomunikasi
14
Circuit Switched: Multiplexing/Demultiplexing Frames
Slots = 0 1 2 3 4 5
0 1 2 3 4 5
Time dibagi dalam frames dan frames dibagi dalam slot Posisi slot dalam frame menunjukkan kepemilikan data dari suatu percakapan Sebagai contoh, slot 0 milik percakapan berwarna merah Membutuhkan sinkronisasi antara pengirim dan penerima Dalam suatu percakapan, time slot tertentu digunakan sebagai identitas data baik bagi pengirim maupun penerima. Time slot yang sudah diduduki tidak akan bisa digunakan oleh yang lainnya kecuali bila percakapan sudah selesai. Di sepanjang percakapan, jika ada waktu jeda yang tidak berisi informasi maka kapasitas time slot yang tersedia tidak akan termanfaatkan tidak efisien
15
Circuit Switched : Timing Host 1
Switch 1
Switch 2
Host 2
processing delay at Swich 1 propagation delay between Host 1 and Switch1
cuit Establishment
Transmission
propagation delay between Host 2 and Switch2
Information time
cuit Termination Jaringan Telekomunikasi
16
Circuit Switched : Keuntungan dan Kelemahan KEUNTUNGAN Sekali koneksi terjadi: Jaringan transparan (seolah hanya koneksi langsung antar stations) Fixed data rate tanpa adanya delay
Sangat baik untuk komunikasi real time
KELEMAHAN Tidak efisien Selama koneksi berlangsung, time slot akan selalu diduduki walaupun tidak ada data yang dikirim Delay sebelum terbentuknya hubungan (call set up delay)
Jaringan Telekomunikasi
17
Packet Switched (1/2) Mengapa perlu paketisasi
Untuk komunikasi end-to-end yang terdiri atas banyak link, transmisi paket memungkinkan suatu paket yang menjadi bagian dari suatu pesan diterima, diproses, dan diteruskan oleh suatu node ketika paket lainnya masih dipersiapkan adanya efisiensi waktu pemrosesan. Jumlah data yang harus di re-transmisi karena adanya error menjadi berkurang (tidak seluruh pesan perlu di re-transmisi). Kapasitas memori internal network node dapat dikurangi. Waktu transmisi dapat dikurangi Karakteristik Packet Switched Informasi/pesan dibagi menjadi paket-paket yang berukuran kecil (< 1500 byte) dan kemudian ditransmisikan paket demi paket Setiap paket terdiri dari payload (data informasi yang akan dikirimkan) dan header. Header berisi informasi tentang: Source (sender’s) address Destination (recipient’s) address Packet size Sequence number Error checking information Jaringan Telekomunikasi 18
Packet Switched (2/2) Masing-masing paket akan dikirimkan ke jaringan secara independen (tidak tergantung pada rute paket sebelum atau sesudahnya). Paket yang berbeda dari pesan yang sama dapat melalui rute yang berbeda. Istilah untuk karakteristik ini disebut Connectionless Pada sisi penerima, header setiap paket akan dibuang kemudian paket diurutkan kembali menjadi sebuah informasi/pesan sesuai dengan yang dikirimkan Paket dikirimkan hanya pada saat data siap untuk dikirim. Pada saat kondisi “silence”/idle maka link dapat digunakan oleh yang lainnya (jaringan digunakan bersama/shared bandwidth). Tidak ada garansi Quality of service, ada kemungkinan paket hilang Contoh Teknologi Layanan Packet Switched: Public data network Frame relay Internet (connectionless) LAN (connectionless) Jaringan Telekomunikasi
19
Contoh Paketisasi Message
Segmented Message
Packetized Message
Hello Bob He ll H
He
o Bo b H
Paket 1
ll
Paket 2
H
o
Paket 3
H
Bo
Paket 4
H
b
Paket 5
Header Jaringan Telekomunikasi
20
Paket
Paket
Paket
Paket
Paket
Paket
Jaringan Telekomunikasi
21
Keuntungan dan Kelemahan Packet Switching Beberapa keuntungan packet switching : Efisiensi utilisasi jaringan tinggi Jaringan dapat digunakan bersama (shared) secara dinamis Dapat mengakomodasi penggunaan multiple data rates untuk jenis aplikasi yang berbeda-beda Setiap aplikasi akan terhubung ke jaringan dengan data rate yang sesuai kebutuhannya Tidak terjadi blocking jika beban jaringan tinggi, tetapi waktu pengiriman menjadi lama. Mekanisme prioritas pengiriman dapat diberlakukan untuk paket-paket yang dianggap penting, seperti paket real-time. Reliabilitas tinggi, jika suatu rute terputus maka rute lain dapat digunakan. Kelemahan packet switching: Tidak memberikan garansi Quality of Service: delay antrian, jitter, loss packet
Jaringan Telekomunikasi
22
Virtual Circuit vs Datagram
• Packet switching terdiri dari dua teknik, yaitu Datagram dan Virtual Circuit. • Datagram: Connectionless – Setiap paket ditangani / diproses secara independen. – Setiap paket memiliki alamat tujuan yang lengkap. – Penentuan routing dilakukan terhadap setiap paket di setiap node – Paket-paket yang berbeda namun berasal dari pesan yang sama dapat menggunakan rute yang berbeda. • Virtual Circuit: Connection Oriented – Dilakukan connection setup sebelum pengiriman data dilakukan. – Setiap paket memiliki VC identifier. – Penetapan routing dilakukan sekali untuk semua paket. Jaringan Telekomunikasi 23 – Semua paket akan melalui rute yang sama.
Tipe-tipe Paket Switch
Jaringan Telekomunikasi
24
Packet Swiched Datagram
Node-node jaringan memroses tiap paket secara independen Jika host A megirim dua paket berurutan ke host B pada sebuah jaringan paket datagram, jaringan tidak dapat menjamin bahwa kedua paket tersebut akan dikirim bersamaan, kenyataannya kedua paket tersebut dikirimkan dalam rute yang berbeda
Paket-paket tersebut disebut datagram Implikasi dari switching paket datagram : Urutan paket dapat diterima dalam susunan yang berbeda dari ketika dikirimkan Tiap paket header harus berisi alamat tujuan yang lengkap Jaringan Telekomunikasi
25
Virtual Circuit Packet Switching
Virtual-circuit packet switching adalah campuran dari circuit switching dan paket switching Seluruh data ditransmisikan sebagai paket-paket Seluruh paket dari satu deretan paket dikirim setelah jalur ditetapkan terlebih dahulu (virtual circuit) Urutan paket yang dikirimkan dijamin terima di penerima
Bagaimanapun: Paket-paket dari virtual circuit yang berbeda masih dimungkinkan terjadi interleaving
Pengirim data dengan virtual circuit melalui 3 fase : 1.Penetapan VC 2.Pentransferan data 3.Pemutusan VC
Alamat tujuan paket pada header tidak perlu lengkap Jaringan Telekomunikasi
26
Routing pada Packet Switched 3 1
2
8 5 6
4 7
Connectionless: jalur/ routing dapat berbeda untuk setiap paket Connection-oriented: jalur/routing tetap untuk seluruh paket Jaringan Telekomunikasi
27
(+) dan (–) pada virtual circuit vs datagram Datagram :
Virtual Circuit :
+ +
+ + +
Kedatangan paket sesuai urutannya.
+
Penerima telah bersiap untuk menerima paket yang datang
-
Adanya delay saat connection setup.
-
Adaptasi terhadap network overload kurang baik
+ -
Tidak ada waktu call setup Adaptasi yg cepat jika terjadi congestion/network overload. Adaptasi yang cepat jika terjadi node failure. Kedatangan paket bisa tidak sesuai dengan urutannya.
-
Adanya beban pemrosesan karena setiap paket di proses di setiap node
-
Receiver tidak memiliki persiapan terhadap paket yang datang
Terdapat mekanisme error control. Penetapan satu rute untuk satu koneksi.
Adaptasi terhadap node failure kurang baik.
Jaringan Telekomunikasi
28
Beberapa Perbandingan Circuit Switched dan Packet Switched (1/2) Circuit switched
Packet Switched connectionless
Packet Switched connection-oriented
Dedicated transmission path
No dedicated path
No dedicated path
Continuous transmission of data
Transmission of packet
Transmission of packet
Messages are not stored
Packet may be stored until Packet stored until delivered delivered
The path is established for entire conversation
Route established for each packet
Route established for entire packet
Call setup delay
Packet transmission delay
Call setup delay; packet transmission delay
Busy signal if called party busy
Sender may be notified if packet not delivered
Sender notified if connection denial
Overload may block call setup
Overload increases packet May block call setup; delay increases packet delay Jaringan Telekomunikasi
29
Beberapa Perbandingan Circuit Switched dan Packet Switched (2/2) Circuit switched Packet Switched Packet Switched connectionless
connection-oriented
User responsible for message loss protection
Network may be responsible for individual packet
Network may be responsible for packet sequences
Fixed bandwidth transmission
Dynamic use of bandwidth
Dynamic use of bandwidth
No overhead bits after call setup
Overhead bits in each packet
Overhead bits in each packet
Electromechanical or computerized switching nodes
Small switching nodes
Small switching nodes
Jaringan Telekomunikasi
30
Circuit switching vs packet switching • Performansi • Propagation delay • Transmission time • Node delay
Jaringan Telekomunikasi
31
ATM
(Asynchronous Transfer Mode) ATM : suatu teknologi packet switching berkecepatan tinggi.
Menggunakan paket yg pendek berukuran tetap (53 byte) yang disebut sel ATM Mendukung berbagai jenis trafik Data, suara, gambar, video Mode real-time dan non real-time Transmisi secara connection oriented Memiliki kemampuan QoS (Quality of Service) Bandwidth on demand High speed network: 25 MBps – 2,5 GBps Switching via hardware Memiliki skalabilitas implementasi LAN, MAN, hingga WAN Jaringan Telekomunikasi 32
Komponen Pembentuk Jaringan Telekomunikasi (1/5)
Perangkat terminal Terminal adalah peralatan yang bertugas mengubah sinyal informasi asli (suara manusia, gambar atau lainnya) menjadi sinyal elektrik atau elektromagnetik atau cahaya. Hal ini diperlukan karena perangkat transmisi yang mampu menyampaikan informasi tersebut dari satu tempat ke tempat lain (yang umumnya tidak dekat) dalam waktu cepat memang mensyaratkan agar sinyal informasi diubah menjadi sinyal listrik (untuk dilewatkan kabel) atau menjadi sinyal elektromagnetik (untuk dilewatkan udara) atau menjadi sinyal cahaya (untuk dilewatkan serat opti k).
Contoh : Telepon
Jaringan Telekomunikasi
33
Komponen Pembentuk Jaringan Telekomunikasi (2/5) • •
Perangkat transmisi bertugas menyampaikan informasi dari satu tempat ke tempat lain. Media transmisi bisa berupa kabel, serat optik, maupun udara bergantung jarak dari tempat-tempat yang akan dihubungkan dan banyaknya tempat yang akan dihubungkan. a. Kabel Tembaga
1. Kabel tembaga adalah pasangan kabel yang dipakai untuk mengantar informasi dari pelanggan ke sentral. 2. Umumnya frekuensi yang digunakan adalah frekuensi pembicaraan (0 – 4 KHz), karena sinyal yang digunakan adalah sinyal AC dan DC maka karakteristik dominan yang diperhatikan adalah redaman kabel dan perubahan fasa terhadap frekuensi. Jaringan Telekomunikasi
34
Komponen Pembentuk Jaringan Telekomunikasi (3/5) Kabel koaksial adalah kabel yang terdiri satu kawat inti di tengah yang dibungkus secara berlapis oleh plastik, kawat screen, plastik, aluminium foil dan terakhir adalah lapisan plastik lagi (polyethilene). Contohnya adalah kabel antena TV. Kabel koaksial redamannya jauh lebih kecil dibandingkan dengan kabel tembaga biasa. Kabel ini digunakan untuk gelombang yang membawa kanal multipleks yang besar.
Jaringan Telekomunikasi
35
Komponen Pembentuk Jaringan Telekomunikasi (4/5) c.Kabel Serat Optik
1. Kabel serat optik adalah kabel yang intinya terbuat dari serat kaca atau bahan plastik yang kualitas atau kemurnian tinggi sehingga mampu melewatkan cahaya. 2. Untuk kaca biasanya digunakan kaca silika. Kabel serat optik biasanya digunakan untuk hubungan yang jarak jauh dan kabel laut, untuk hubungan lokal biasanya digunakan untuk membawa sinyal informasi multimedia. Jaringan Telekomunikasi
36
Jenis Serat Optik
a). Step Index Single mode c). Graded Index Multimode
b). Step Index Multimode Jaringan Telekomunikasi
37
Optical Optical
Source and Detector
Sumber cahaya (transmitter)yang dipakai dalam komunikasi optik adalah : - Light emitting diodes (LED) - Injection laser diodes (ILD) atau laser diodes Detektor cahaya sebagai receiver - p-i-n photodiode - avalanche photodiode (APD) Jaringan Telekomunikasi
38
Pengukuran daya sumber optik
Jaringan Telekomunikasi
39
Pengukuran daya penerima optik
Jaringan Telekomunikasi
40
SEA-ME-WE 3
Kabel Laut
Ready for Service
March 1999
System Length
30, 000 Km
Management
Common Carrier Consortium (with return on investment option)
Cable Stations
Japan, Korea, China, Taiwan, Philippines, Hong Kong, China, Macao, Brunei, Vietnam, Singapore, Malaysia, Indonesia, Australia, Sri Lanka, India, Pakistan, UAE, Oman, Djibouti, Egypt, Turkey Cyprus, Greece, Italy, Morocco, Portugal, France, UK, Belgium, Germany
Capacity
5.0 Gbps/PR
Restoration
Cable (SEA-ME-WE 2)
Initial System Cost
$ 1,200 Million
Jaringan Telekomunikasi
41
Transmisi Radio
1. Penggunaan frekuensi radio sangat bergantung pada tujuan dan sifat aplikasinya. 2. Yang dijadikan sebagai bahan pertimbangan adalah jarak, iklim, kondisi kontur/lapangan dan kapasitas kanal.
Transmisi radio terrestrial Gelombang radio yang termasuk dalam kelompok ini merambat tidak jauh atau sejajar permukaan bumi.
Transmisi Radio Satelit Transmisi radio yang menggunakan satelit sebagai pengulang atau repeater. Biasanya digunakan untuk trasmisi jarak jauh dan daerah-daerah yang sulit dijangkau dengan menggunakan trasmisi radio terrestrial. SAT ELIT
hc
h1
UPLINK
DOWN LINK
h2 hs
Tx
d1
d2 d
GTX
LTX
LP
d
ST ASIUN BUMI T X
G RX
LRX RSL
PTX
Pemancar
Rx
Penerima
Sensitivitas
ST ASIUN BUMI RX
Kategori Satelit menurut bentuk orbit dan jaraknya : •Satelit LEO (Low Earth Orbit) •Satelit MEO (Medium Earth Orbit) Jaringan Telekomunikasi 42 •Satelit GEO (Geostationary Orbit)
Komponen Pembentuk Jaringan Telekomunikasi (5/5) Perangkat switching Perangkat penyambungan bertugas agar pemakai dapat menghubungi pemakai lain seperti yang diinginkan. Perangkat switching dilengkapi dengan peralatan-peralatan yang melakukan fungsi pengontrolan, penyambungan maupun pengebelan. Peralatan control berfungsi untuk penyelenggaraan, pengendalian, pengendalian, dan pembangunan hubungan pada peralatan penyambungan. Peralatan penyamb penyambungan untuk menentukan arah hubungan, peralatan penyambungan ini mampu menganalisa informasi yang diterimanya dari pemanggil. Peralatan pengebelan berperan untuk memberikan informasi kepada pelanggan berupa nada-nada tertentu, yaitu nada pilih, nada panggil maupun nada sibuk.
Jaringan Telekomunikasi
43
Bentuk Konfigurasi Jaringan (1/6) Jumlah sentral 5 1.
N
Jaringan Mata Jala
Jaringan mata jala adalah jaringan yang menghubungkan antara satu titik dengan titik lain tanpa melalui satu titik pusat S e n tra l B
S e n tra l A
S e n tr a l C
S e n tr a l E S e n tra l D
Bila jumlah sentral sama dengan S dan jumlah saluran yang dibutuhkan adalah N maka dapat dirumuskan: N
S S 1 2
S S 1 2
5 5 1 2
5.4 2
20 2
10 saluran
Keuntungan dari jaringan mata jala 1. Tiap sentral mempunyai derajat yang sama. 2. Tiap sentral mempunyai hubungan langsung 3. Peralatan switching dapat lebih sederhana 4. Syarat saluran lebih murah 5. Bila salah satu saluran penghubung terganggu, maka hubungan antar sentral masih tetap dapat dilakukan melalui saluran yang lain.
Kerugian jaringan mata jala 1. Efisiensi saluran rendah karena memerlukan banyak berkas 2. Konsentrasi saluran agak rendah 3. Telekomunikasi Jaringan mata jala yang satu dengan Jaringan 44 yang lain sulit dihubungkan
Bentuk Konfigurasi Jaringan (2/6) 2.
Jaringan Bintang
Pada sistem yang menggunakan jaringan bintang akan terdapaat satu sentral utama/host/tandem berfungsi sebagai sentral transit yang menghubungkan semua sentral yang terhubung kepadanya. S e n tra l A
S e n tra l B
S e n tra l T r a n s it
T
Sifat-sifat jaringan Bintang 1. Cocok untuk jaringan dengan volume trafik yang rendah 2. Trafik ke sentral lain (antar sentral) dari suatu sentral dikonsentrasikan melalui sentral transit, sehingga sentral transit biasanya mempunyai derajat yang lebih tinggi. 3. Jumlah berkas saluran S linear terhadap jumlah sentral N atau S = N-1 Contoh : N = 5 sentral maka S = 5 – 1 = 4 saluran 4. Konsentrasi saluran besar 5. Efisiensi saluran tinggi S e n tra l D
S e n tra l C
Kelemahan jaringan bintang Bila sentral transit mengalami gangguan (break down) maka semua sentral di Jaringan Telekomunikasi 45 bawahnya akan terisolir (tidak dapat saling berhubungan)
Bentuk Konfigurasi Jaringan (3/6) 3.
Jaringan Kombinasi
Bentuk jaringan digunakan dengan tujuan mengambil sifat-sifat baik dari dua jenis T T jaringan yang ada.
T
T E
A
D B
C
F
G
H
Keuntungan Jaringan Kombinasi • Penggunaan saluran lebih efisien • Trafik yang kecil dilewatkan melalui link tandem, sedangkan trafik yang besar dilewatkan melalui link langsung (direct link) • Memungkinkan menggunakan rute alternatif untuk trafik limpahan dari rute langsung. Kelemahan Jaringan Kombinasi • Perangkat sentral menjadi lebih kompleks sehingga harganya menjadi lebih mahal. • Jaringan kombinasi banyak diterapkan di kota-kota besar (metropolitan) dalam bentuk Multi Exchange Area (MEA) yang mempunyai sentral tandem yang lebih Jaringan Telekomunikasi 46 dari satu.
Bentuk Konfigurasi Jaringan (4/6) 4.
Jaringan Cincin
1. Dalam topologi cincin, setiap titik dihubungkan langsung hanya pada dua titik yang tetangga yang berdekatan. 2. Jika satu titik ingin mengirimkan informasi pada node lain dalam cincin, titik tersebut harus melewati beberapa titik lainnya yang bertindak sebagai repeater dan 1 2 mengirimkan kembali informasi pada saluran outgoing. 3
Keuntungan 5 4 • Suatu jaringan cincin mudah sekali di konfigurasi dan diinstall. • Dalam jaringan secara normal sinyal disirkulasikan setiap waktu. Bila node tidak menerima sinyal untuk waktu tertentu menunjukan adanya kesalahan sederhana pada cincin tersebut. Bila ada node yang mengalami kerusakan maka dengan mudah dapat diisolasi sehingga tidak menggangu pada kinerja sistem secara keseluruhan. Kelemahan 1. Bila satu titik tidak berfungsi maka seluruh jaringan tidak akan berfungsi. Untuk menghindari kelemahan tersebut biasanya menggunakan cincin ganda. 2. Kelemahan yang lainnya adalah trafiknya hanya bisa satu (tidak cocok Jaringan Telekomunikasi 47 digunakan dengan titik yang banyak).
Bentuk Konfigurasi Jaringan (5/6) 5.
Jaringan Bus
1. Topologi bus menggunakan filosofi multipoint (broadcast). Dalam hal ini sebuah kabel panjang di sebut bus membentuk backbone pada seluruh titik. 2. Jika satu titik menginginkan untuk mengirim data ke beberapa titik maka titik memasukan data tersebut pada bus, yang akan membawa data tersebut ke node lainnya melalui jalur bus yang ada.
Keuntungan • mudah untuk diinstal • menggunakan panjang kabel yang lebih pendek dibandingkan topologi lainnya. Kelemahannya • Topologi ini tidak flesibel karena penambahan satu titik menyebabkan perubahan konfigurasi dan penambahan pajang rata-rata kabel. • Pengisolasian kerusakan sangat sulit dilaksanakan karena akan menganggu kinerja jaringan. • Bila bus mengalami kerusakan maka seluruh titik tidak berfungsi. Jaringan Telekomunikasi
48
Bentuk Konfigurasi Jaringan (6/6) 6.
Jaringan Pohon
1. Jaringan pohon dapat diturunkan dari topologi bintang yang berhirarki membentuk sebuah percabangan pohon, hanya beberapa node yang langsung berhubungan dengan sentral pusat. 2. Sentral pusat berisi repater yang menerima sinyal informasi yang masuk dan me-regenerate ke sentral di bawahnya yang dituju. 3. Sentral pusat merupakan sentral yang aktif sementara sentral di bawahnya adalah sentral yang pasif. 4. Kelebihan dan kelemahannya sama dengan topologi jaringan bintang. Jaringan Telekomunikasi
49
Hirarki Jaringan
Pada suatu negara yang mempunyai wilayah geografis yang luas, jika jaringan telekomunikasinya hanya terdiri dari sentral lokal dan tandem saja akan menjadi rumit dan mahal. Pembangunan hubungan panggilan akan memakan waktu yang lama dan kemungkinan gagal menjadi tinggi. Pemakaian peralatan sentral selama pendudukan panggilan menjadi tidak efisien, karena banyak sentral transit yang dilaluinya. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan sesedikit mungkin sentral perantara dengan menggunakan jaringan berhirarki untuk memudahkan strategi ruting
S e n tr a l G e r b a n g In te r n a s io n a l
SGI
T e r tia r y C e n tr e
T C
T C
S e c o n d a ry C e n tre
S C
S C
P r im a ry C e n tr e
P C
P C
L E
L E
Local Exchange
Jaringan Telekomunikasi
50
MACAM-MACAM JARINGAN TELEKOMUNIKASI PSTN (Public Switch Telephone Network) Tahun 1900 dikenal dengan POTS (Plain Old Telephone Service) Ciri utama PSTN: komponen/unsur jaringan mengacu pada pelayanan telapon analog. Local loop harus transmisi analog (0 – 4 KHz/kanal) Sentral (LE, TE, LDC dan ISC) dan jaringan hubung (lo kal, nasional, internasional) boleh digital
LE
IS C
S e n tr a l L o k a l E n d C e n tr e Local E xchang (L E )
Fax
LE IS C TE
m odem
LD C
K o m p u te r
LD C
J a r in g a n L o k a l P e la n g g a n / lo c a l lo o p / s u b s c r ib e r lin e T E L D C IS C
J a r in g a n P e n g h u b u n g In t e r n a s io n a l
LD C
J a r in g a n P e n g h u b u n g N a s io n a l ( t r u n k )
J u n c t io n L in e / Jaringan Telekomunikasi J a r in g a n P e n g h u b u n g L o k a l
= T a n d e m E xc h a n g e (S e n tr a l T a n d e m ) = L o n g D ista n c e C e n tr e = In t e r n a t i o n a l S w i t c h i n g C e n t r e ( S G I)
51
Lokal Loop PSTN (1/5) Jaringan Akses Lokal Tembaga (Jarlokat)
Sentral
KP
RK
P
x
S
TB
RS
SP
Posisi jaringan penanggal
RPU
TB
RS
Kabel Catuan Langsung
Jaringan kabel lokal catu MDF DP langsung STO
Saluran penanggal
DP
Saluran penanggal
DP
Saluran penanggal
Kab. Sekunder
RK Kabel primer
Kab. Sekunder
Kab. Sekunder
IKR
D r o p W ir e TP
J a lu r
Jaringan kabel catu tidak langsung MDF DP STO
IKR
T e r m in a l B lo k
KTB KTB
Jaringan kabel distribusi
KTB
K a b e l D is t r ib u s i Saluran penanggal
DP
Saluran penanggal
DP
Saluran penanggal
KTB
T e r m in a l B lo k
KTB KTB
Jaringan Telekomunikasi
R o set
52
Lokal Loop PSTN (2/5) HDSL ( High bit rate Digital Subscriber Loop) Konfigurasi HDSL Penempatan perangkat HDSL pada Jarlokat
COT (Central Office Terminal) RT (Remote Terminal)
Jaringan Telekomunikasi
53
Lokal Loop PSTN (3/5) Jaringan Lokal Akses Fiber (Jarlokaf) MDF
ONU CB
DDF PS FO
FO
FDF
V5.X
LE
CB DDF FDF FO LE MDF ODN OLT ONU PS
FO
ODN
FO
OLT
metalik
: Channel Bank : Digital Distribution Frame : Fiber Distribution Frame : Fiber Optic : Local Exchange : Main Distribution Frame : Optical Distribution Network : Optical Line Termination : Optical Network Unit : Passive Splitter
Telephone
ONU
Telephone
Fiber To The Home ( FTTH) f ib e r o p t ik
L E
Fiber To The Curb k a b e l te m b a g a
f ib e r o p t ik
L E
c u rb
HFC (Hybrid Fiber Coax)
Jaringan Telekomunikasi
54
Lokal Loop PSTN (4/5) Jaringan Lokal Akses Radio (Jarlokar) KONFIGURASI DASAR
SUBCRIBER RADIO TERMINAL Telephone
BASE STATION SENTRAL LOKAL (lOCAL EXCHANGE)
RADIO TOWER (ANTENA)
Sistem radio kanal tunggal
SUBCRIBER RADIO TERMINAL
BASE STATION SENTRAL LOKAL (lOCAL EXCHANGE)
HANDHELD
Telephone
RADIO TOWER (ANTENA)
Jaringan Telekomunikasi
55
Lokal Loop PSTN (5/5) Jaringan Lokal Akses Radio (Jarlokar) Sistem Radio kanal banyak Telephone
BASE STATION SENTRAL LOKAL (lOCAL EXCHANGE)
BASE STATION RADIO TOWER (ANTENA)
RADIO TOWER (ANTENA)
Telephone
Sistem radio multi akses Telephone
Telephone
SUBCRIBER RADIO TERMINAL
BASE STATION SENTRAL LOKAL (lOCAL EXCHANGE)
RADIO TOWER (ANTENA)
Telephone
Telephone
Jaringan Telekomunikasi
56 REPEATER
Telephone
ISDN
(Integrated Switched Digital Network)
Evolusi Jaringan PSTN PSPDN
Jaringan Eksklusif
OTHER NT
PSTN ISDN
NT
PSPDN OTHER
JARINGAN TUNGGAL
Jaringan Telekomunikasi
Integrasi Tahap Awal (ISDN) Konvergensi Jaringan Integrasi Jaringan 57
Lingkungan IN Service user: pihak yg melakukan dialing untuk memanfaatkan service IN. Service subscriber: pihak yang memiliki nomor langganan servis IN dan dapat diakses oleh user. Network operator: pihak yang mengontrol logic dan jaringan (servis) sehingga service user dan service subscriber dapat menjalankan bisnis. Service operator: pihak yang memperkenalkan dan mengoperasikan servis Service provider: pihak yang mensupport service IN Jaringan Telekomunikasi
58
FreeCall Cabang Bandung
Kantor Pusat Jakarta
Cabang Surabaya
Service Management 0800-1-888888
Statistic Waktu
Bill
Origin
IN PSTN/ISDN
Bill
Jakarta Bandung Surabaya Medan
08-17 Jakarta Bandung Surabaya Medan
17-08
Cabang Medan
Jkt Jkt Jkt Jkt
0800-1-88888
Jaringan Telekomunikasi
59
PLMN (Public Land Mobile Network) (1/3) Konfigurasi Dasar
B S M S ( M o b ile S t a t io n )
B a s e S t a t io n
M S C M o b ile S w it c h in g C en tre
L D C
f ib e r /r a d io
L o n g D is t a n c e C e n t r e
RBS
PSTN
PSTN RBS
MSC MSC
Jaringan Telekomunikasi
60
PLMN (Public Land Mobile Network) (2/3) GSM
GSM/GPRS network
GPRS Support Node (SGSN) Gateway GPRS Support Node (GGSN) Jaringan Telekomunikasi
61
PLMN (Public Land Mobile Network) (3/3) EDGE (Enhanced Data rate for GSM Evolution) GPRS/EDGE Radio Network EDGE BS BTS
Network Subsystem BSC
PSTN
HLR
UTRAN BTS
MSC/VLR
RNC GPRS-backbone
BTS
RNC
UMTS Radio Network
SGSN
IP Network
GGSN
EDGE implementation
Core Network
OSS
GGSN
2G SGSN
•RNC = Radio Network Controller •UMTS = Universal Mobile Telecommunications System •UTRAN = UMTS Terrestrial Radio Access Network
BTS
G n
BSC Iu A-bis
A
MSC
BTS
GSM/EDGE
Jaringan Telekomunikasi
62