KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI
SBA
PT Sisarti Baksya Asasta Planning, Art and Management Consultant Jalan Ekologi no.26 Bandung 40191, Indonesia Tel/Fax : +62 22 825 22 697 email adress :
[email protected]
Latar Belakang
PENDAHULUAN
• 30 kecamatan di Kota Bandung memiliki tingkat perkembangan yang berbeda. • Sebagian kecamatan memiliki pusat-pusat ekonomi dan sumbersumber pendapatan yang besar, sebagian lagi sebaliknya. • pertumbuhan perekonomian yang belum berimbang disetiap wilayah menyebabkan tidak meratanya juga pembangunan infrastruktur kewilayahan • Untuk itu diperlukan suatu terobosan strategi pembangunan kewilayahan yang merata melalui penerapan sistem pembangunan yang mengusung teknologi inovasi dan berkelanjutan dalam mengentaskan permasalahan perkotaan.
Pokok Permasalahan
PENDAHULUAN
a. Apa saja permasalahan dan kendala pembangunan kewilayahan di Kota Bandung b. Bagaimana optimalisasi peran kewilayahan dalam meningkatkan pembangunan wilayahnya terutama dalam penyediaan infrastruktur yang mendukung peningkatan perekonomian Kota Bandung? c. Apa saja prioritas pembangunan kewilayahan di Kota Bandung yang dapat dikembangkan melalui konsep Inovasi,Kolaborasi dan desentralisasi? d. Bagaimana model kerjasama antar-stakeholder dalam konsep pembangunan Inovasi,Kolaborasi dan desentralisasi? e. Bagaimana Strategi Pembangunan Kota Bandung melalui Konsep Inovasi, Kolaborasi dan Desentralisasi?
Maksud dan Tujuan
PENDAHULUAN
Maksud : Menyusun Strategi Pembangunan Kota Bandung Melalui Konsep Inovasi, Kolabroasi dan desentralisasi di setiap wilayah
Tujuan : Meningkatnya kualitas dan kuantitas pembangunan Kota Bandung yang merata dan berimbang melalui konsep Inovasi, Kolaborasi, dan Desentralisasi di seluruh wilayah Kota Bandung
PERMASALAHAN UTAMA
PERMASALAHAN/KENDALA
1. Kurangnya Kuantitas dan Kualitas Sumber Daya Manusia 2. Kurangnya Sarana dan Prasarana 3. Keterbatasan Anggaran 4. Kurangnya Partisipasi Masyarakat 5. Belum Otpimalnya Koordinasi 6. Belum adanya peraturan pendukung
KOLABORASI DAN DESENTRALISASI DALAM INOVASI DI KOTA BANDUNG NO
SKPD/INSTANSI
PROGRAM/KEGIATAN INOVASI
KATAGORI INOVASI
POLA PEMBIAYAAN
PELAKSANAAN PROGRAM
1
RUSD Kota Bandung
Antrian Pendaftaran Pelayanan Kesehatan melalui SMS
Pelayanan Publik
BLUD DAN APBD
Sentralisasi
2
Inspektorat Kota Bandung
Audit berbasis Web
Pelayanan Publik
DPA INSPEKTORAT KOTA BANDUNG
Sentralisasi
3
SKPD
Bandung Integrated Resources Management System (BIRMS)
Pelayanan Publik
APBD
Sentralisasi
Sentralisasi
4
Pemkot dan Dinas Kesehatan
Call Center SPGDT
Pelayanan Publik
APBD DAN CSR (KOLABORASI Dengan PT. Telkom)
5
Kecamatan Bandung Wetan
Digital Informasi Sistem di Kecamatan
Pelayanan Publik
APBD DPA Kecamatan
Desentralisasi
6
Kelurahan Sadang Serang
e-Kelurahan
Pelayanan Publik
Kolaborasi dengan PT. Telkom
Desentralisasi
Pelayanan Publik
BOK (Bantuan Operasional Kesehatan) yang berasal dari APBN, PNPM mandiri, dana Desentralisasi P2KB kota Bandung dan dana swadaya masyarakat.
7
Kapala UPT Puskesmas Kopo, Lurah Cibaduyut dan RW
Gerakan Katresna Sadaya
Sumber : Buku Inovasi Pelayanan Publik Kota Bandung, diolah kembali.
KOLABORASI DAN DESENTRALISASI DALAM INOVASI DI KOTA BANDUNG NO
SKPD/INSTANSI
PROGRAM/KEGIATAN INOVASI
8
Pemkot Bandung
Gerakan Pungut Sampah (GPS)
9
Pemkot Bandung
Gerakan Sejuta Biopori
10
Tata Usaha Sekda dan KPP Walikota
Hibah dan Bansos Online
Dinas Pertanian dan Ketahanan 11 Kampung Berkebun Pangan
KATAGORI INOVASI Inovasi Lainnya (Pemberdayaan Masyarakat) Inovasi Lainnya (Pemberdayaan Masyarakat) Pelayanan Publik
Inovasi Lainnya (Pemberdayaan Masyarakat) Inovasi Lainnya (Pemberdayaan Masyarakat)
POLA PEMBIAYAAN
PELAKSANAAN PROGRAM
Kolaborasi (CSR)
Desentralisasi
Kolaborasi (CSR)
Desentralisasi
APBD
Sentralisasi
APBD
Desentralisasi
Kolaborasi
Sentralisasi
12 Pemkot Bandung
Kolaborasi Pembiayaan Pembangunan
13 Pemkot Bandung
Lampu Hemat Energi
Pelayanan Publik
APBD
Sentralisasi
14 Pemkot Bandung
Musrenbang RKPD Online
Pelayanan Publik
APBD
Sentralisasi
Sumber : Buku Inovasi Pelayanan Publik Kota Bandung, diolah kembali.
KOLABORASI DAN DESENTRALISASI DALAM INOVASI DI KOTA BANDUNG NO
SKPD/INSTANSI
Dinas Pelayanan Pajak,Bidang Pajak Pendaftaran, Seksi 15 Penyelesaian Piutang dan Koordinator BPHTB 16 Kantor Perpustakaan Daerah
17 Dinas Kesehatan
PROGRAM/KEGIATAN INOVASI
Pelayanan Satu Hari BPHTB Perpustakaan Sahabat Anak, Sahabat Keluarga, Sahabat Kita Semua Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit Kronis)
KATAGORI INOVASI
POLA PEMBIAYAAN
PELAKSANAAN PROGRAM
Pelayanan Publik
APBD
Sentralisasi
Pelayanan Publik
APBD dan Kolaborasi
Sentralisasi
Pelayanan Publik
Kolaborasi
Sentralisasi
18
Belum ada yang khusus mengelola
RW -Net
Pelayanan Publik
APBD dan Kolaborasi PLN, PDAM
Desentralisasi
19
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota Bandung
Sistem Informasi Pelayanan Perijinan
Pelayanan Publik
APBD
Sentralisasi
Taman Tematik
Pelayanan Publik
APBD dan CRS (Kolaborasi)
Sentralisasi
APBD
Sentralisasi
20 Pemkot Bandung
21
Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP)
Unit Reaksi Cepat (URC) Perbaikan Pelayanan Publik Infrastruktur Kota
Sumber : Buku Inovasi Pelayanan Publik Kota Bandung, diolah kembali.
KOLABORASI DAN DESENTRALISASI DALAM INOVASI DI KOTA BANDUNG
Peran pihak ke-3 dalam pola pembiayaan program inovasi sudah di atas 50 % (baik sekali).
Peran kewilayahan dalam program inovasi sudah di atas 40 % (baik sekali).
Sumber : Buku Inovasi Pelayanan Publik Kota Bandung, diolah kembali.
INOVASI DI KOTA BANDUNG PROGRAM/KEGIATAN INOVASI
NO
1
SKPD
Bagian Pemerintahan Umum
Tata Kelola
Pelayanan Publik
Inovasi Lainnya
Pola Pembiaya an
Pelaksana an Program
Waktu Pelaksanaan
Sudah
SIP Bandung Juara (Sistem Pelaporan)
SIP Bandung Juara (Wadah Partisipasi Publik)
SIP Bandung Juara (Media komunikasi Kewilyahan
APBD
SKPD
√
e-Pemerin-tahan (Digitalisasi Administrasi Pemerin- tahan dan Koordinasi data-data ….. SKPD
e-Pemerin-tahan (Memperce-pat dan mempermudah layanan public, trasparansi dan akuntabilitas)
e-Pemerin-tahan (Digitalisasi Administrasi Pemerin- tahan dan Koordinasi data-data ….. SKPD
APBD
SKPD
√
PIPPK (bentuk desntralisasi ala Bandung, penguatankewila yahan)
PIPPK (Mendelegasikan solusi di kwilayahan)
PIPPK (Pemberdayaan masyarakat di kewilayahan)
APBD
Kewilayah an
√
Rencana
Kendala
INOVASI DI KOTA BANDUNG PROGRAM/KEGIATAN INOVASI
NO
2
SKPD
PD Kebersihan Kota Bandung
Tata Kelola
Pelayanan Publik
Inovasi Lainnya
Pola Pembiaya an
Pelaksan aan Program
Waktu Pelaksanaan
Sudah
Pembangunan TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terpadu) di bawah tanah
APBD dan Piahak ke-3
Pembangunan SPST skala kecil di setiap TPS yang ada.
APBD dan Piahak ke-3
2016
Sistem Pengelolaan Sampah dengan Biodegester (Penghasil Gas)
APBD dan Piahak ke-3
2016
Smart Card Bank Sampah Resik PD Kebersihan
Pengembangan dan implementasi Bandung Smart City melalui Fleet Management System (GPS Trucking) truk pengambil sampah
2017
Kolaborasi dengan Pihak Ketiga (Telkom)
Kolaborasi dengan Pihak Ketiga (Telkom)
Rencana
2016-2017
SKPD
2016
Kendala
INOVASI DI KOTA BANDUNG PROGRAM/KEGIATAN INOVASI
NO
2
SKPD
PD Kebersihan
Tata Kelola
Waktu Pelaksanaan
Pola Pembiayaan
Pelaksanaa n Program
Pembuatan aplikasi e-pelaporan
Kolaborasi dengan Pihak Ketiga (Telkom)
SKPD dan Pihak ketiga
2016
Pembuatan website perusahaan
Anggaran Perusahaan
SKPD
2016
Pembuatan Biodigester kapasitas 200 ton/hari
Kolaborasi dengan pihak ke-3 (B to B)
SKPD, Pihak Ketiga dan desentralisasi
Anggaran Perusahaan
SKPD
Pembangunan Recycling center
APBN/APBD Propinsi.
SKPD
2017/ 2018
Pembangunan Stasiun Peraihan Sementara (SPA)
APBN/APBD Propinsi.
SKPD
2017/ 2018
Pembangunan Bank Sampah Resik PD Kebersihan (Bank Sampah Skala Kota)
Anggaran Perusahaan
SKPD
Pelayanan Publik
Pembentukan TIM patrol pengawas kebersihan (PPK)
Inovasi Lainnya
Sudah
Rencana
2017
2015
2014
Kendala
INOVASI DI KOTA BANDUNG PROGRAM/KEGIATAN INOVASI
NO
SKPD
Tata Kelola
Pelayanan Publik Katresna Sadaya (masyarakat peduli kesehatan ibu dan anak)
Dinas Kesehatan
Inovasi Lainnya
Pola Pembiayaan
Pelaksanaa n Program
Rencana
Kendala
2015
2016
Perlu partisipasi masayarakat
2016
Perlu partisipasi masayarakat
Kolaborasi
UPT PKM Talagabodas
2015
Perlu partisipasi masayarakat
APBD dan Kolaborasi
Dinkes dan PT. Telkom
2015/ 2016
Perlu partisipasi masayarakat
Kolaborasi
Kolaborasi
UPT PKM Riung Bandung
Kolaborasi
UPT PKM Talagabodas
Prolanis 1 (Penanganan penyakit kronis) SPGDT Call Center 119 (Penanganan Gawat Darurat)
From Hero to Zero (usaha kesehatan sekolah)
Sudah
Perlu partisipasi masayarakat
UPT PKM Kopo
Omaba (ojeg membawa makanan)
3
Waktu Pelaksanaan
INOVASI DI KOTA BANDUNG PROGRAM/KEGIATAN INOVASI
NO
4
SKPD
Bagian Hukum dan HAM
Tata Kelola BARIS (Bandung Regulation and Information System) merupakan pengembangan dari web JDIH (Jaringan data dan informasi hokum) aka nada kolom BARIS yang merupakan system pencatatan perjalanan berkas khususnya Perwal dan Kepwal yang sedang diproses di bagian hokum. Sehingga SKPD dan masyarakat dapat mengakses melalui web JDIH.
Pelayanan Publik
Waktu Pelaksanaan
Inovasi Lainnya
Pola Pembiayaan
APBD Perubahan tahun 2016
Pelaksanaa n Program
Bagian Hukum
Sudah
Rencana
2017
Kendala
Baris masih dalam proses pembanguna n system Masih menunggu anggaran perubahan 2016
INOVASI DI KOTA BANDUNG PROGRAM/KEGIATAN INOVASI
NO
SKPD
Tata Kelola
Pelayanan Publik
Emergency Call 115
5
Diskar
Sistem Komunikasi Informasi Kebakaran dan Kebencanaan (SKIKK)
Waktu Pelaksanaan
Inovasi Lainnya
Pola Pembiayaan
APBD
APBD
Pelaksanaa n Program
SKPD
SKPD
Sudah
Rencana
Kendala
2016
2017
Terbatasny a Anggaran dan Sumber Daya Manusia
INOVASI DI KOTA BANDUNG PROGRAM/KEGIATAN INOVASI
NO
6
SKPD
Tata Kelola
Pelayanan Publik
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Mini Lab Food Security
Inovasi Lainnya
Waktu Pelaksanaan
Pola Pembiayaan
Pelaksanaan Program
Sudah
Kampung Berkebun (Urban Farming)
APBD
SKPD
2016
Bandung Agri Market
APBD
SKPD
2016
One Day No Rice
APBD
SKPD
2016
APBD
SKPD
Rencana
2017
Kendala Kesadaran masyarakat untuk memelihara dan meneruskan program tersebut Terbatasnya anggaran dan sarana prasarana untuk memaksimumkan kegiatan tersebut Masih sedikitnya bahan pangan pengganti beras yang tersedia di Kota Bandung, sehingga masyarakat Bandung tetap mengkonsumsi beras. Adanya pola piker bahwa “ belum makan nasi, dainggap belum makan, walaupun sudah mengkonsumsi bahan makan pengganti. Terbatasnya Anggaran penyediaan lab mini dilakukan secara bertahap.
INOVASI DI KOTA BANDUNG PROGRAM/KEGIATAN INOVASI
NO
7
SKPD
PDAM Tirtawenin g (Devisi Air Limbah)
Tata Kelola
Pelayanan Publik
Waktu Pelaksanaan
Inovasi Lainnya
Penambahan jumlah SR air limbah melalui program Hibah dari Australias Aid. (upaya percepatan penambahan cakupan pelayanan air limbah ( Tahun 2011 KL 1400 SR – selesai) Tahun 2013 KL 3100 SR-selesai) (tahun 2016 2000 SR-masih dalam proses).
Pola Pembiayaan
Pelaksanaan Program
2011 dan 2013
Hibab AUSAID
Kolaborasi dengan warga sekitar lokasi proyek dengan pelibatan tenaga warga sekitar proyek. Rencana penjualan air hasil olahan IPAL Bojongsoang untuk keperluan industri
Sudah
Pihak ke-3 (PKS)
Rencana
2016
Kendala
INOVASI DI KOTA BANDUNG PROGRAM/KEGIATAN INOVASI
NO
SKPD
Tata Kelola
Pelayanan Publik
Inovasi Lainnya
Pola Pembiayaa n
Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan Program
Sudah
Rencana Mobile IPLT (untuk mengakomodir/mem permudah tanki-tanki tinja PDAM an Swasta untuk membuang lumpur tinjanya) Komunitas pemerhati air limbah (saat ini ada di 2 lokasi di Kota Bandung) yang akan melaporkan permasalahan air limbah di lapangan, memberi informasi perihal manfaat mengelola air limbah dengan baik, sehingga penanggulangan sementara dengan dana swadaya masyarakat.
Sudah berjalan dan rncana akan menamba h jumlah komunitas .
Rencana CCM (Customer Care Management) untuk semua kegiatan terkait pelayanan air minum dan air limbah.
On progress/d alam persiapan
PDAM
PDAM
Rencana
Kendala
INOVASI DI KOTA BANDUNG PROGRAM/KEGIATAN INOVASI
NO
SKPD
Tata Kelola
Pelayanan Publik
Inovasi Lainnya
Magrib Mengaji Ayo bayar zakat
APBD APBD
Senyum pagi (Sehat nyaman cuci tangan pake sabun dan sikat gigi) 8
Pola Pembiaya an
kolaborasi
Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaa n Program
Sudah
skpd skpd
kolaborasi
Kendala
Rencana
2017 2017
Tidak ada Tidak ada
1. 2.
Ego sektoral Objek/Sasaran Program Kurang antusias dikarenakan terlalu banyak beban program yg harus dilaksanakan sekolah
1. 2.
Ego sektoral Objek/Sasaran Program Kurang antusias dikarenakan terlalu banyak beban program yg harus dilaksanakan sekolah
√
Bagian Kesra dan Kemasyarak atan
Poros (Performance recognize sytem)
kolaborasi
kolaborasi
√
INOVASI DI KOTA BANDUNG PROGRAM/KEGIATAN INOVASI
NO
SKPD
Tata Kelola
Pelayanan Publik Aplikasi data penyandang disabilitas berbasis online
Pedoman perencanaan Partisipasi masyarakat dalam pembangunan
Waktu Pelaksanaan
Inovasi Lainnya
Pola Pembiayaan
Pelaksanaan Program
Sudah
Rencana
Kendala
APBD
kolaborasi
2017
Tidak ada
APBD
LPM
2017
Tidak ada
INOVASI DI KOTA BANDUNG PROGRAM/KEGIATAN INOVASI
NO
SKPD
Tata Kelola
Pelayanan Publik
e-Presription
Inovasi Lainnya
Pola Pembiayaan
APBD/BLUD
PIO Online 9
Waktu Pelaksanaan
APBD/BLUD
Pelaksanaan Program
RSUD Kota Bandung
RSUD Kota Bandung
Sudah
Rencana
2017/2018
Diperlukan peraturan yang mendukung dalam E-prescription Belum semua klinisi/dokter mendukung program tersebut
2017/2018
SDM masih kurang (S2) Farmasi Klinis Media pendukung belum ada (aplikasi/web)
2017/2018
Perlu dibuat kebijakan dan MOU dengan stakeholder eksternal (Dinkes, PKM, dokter/Bidan praktek swasta dll) Media pendukung belum ada (aplikasi/web)
RSUD
Pelayanan Ponek Online
APBD/BLUD
RSUD Kota Bandung Dinkes Puskesmas Kecamatan Dokter/bidan Swasta
Kendala
INOVASI DI KOTA BANDUNG PROGRAM/KEGIATAN INOVASI
NO
SKPD
Tata Kelola
Pelayanan Publik
Pelayanan Edukasi dan Informasi Pasien Rawat Inap
Pabaraja Pakai SMS
Waktu Pelaksanaan
Inovasi Lainnya
Pola Pembiayaan
APBD/BLUD
APBD/BLUD
Pelaksanaan Program
Sudah
RSUD Kota Bandung
RSUD Kota Bandung
Rencana
2017/2018
2014
Kendala
Sarana/media pendukung masih perlu dilengkapi Komitmen dari semua stakeholder Jumlah pasien RSUD makin meningkat tidak sebanding dengan kapasitas pelayanan RSUD Adanya gangguan dalam aplikasi dan koneksi internet.
INOVASI DI KOTA BANDUNG PROGRAM/KEGIATAN INOVASI
NO
SKPD
Tata Kelola
Pelayanan Publik
Sistem Pelayanan Perbendaharan
10
Waktu Pelaksanaan
Inovasi Lainnya
Pola Pembiayaan
Pelaksanaan Program
APBD
Pihak-3
APBD
Pihak-3
Hibah Bansos Online
DPKAD Sistem Pengelolaan Barang Milik Daerah Berbasis WEB
Sudah
2013
2015 APBD
Rencana
Kendala
Sistem masih dalam tahap Trial and eror Dialksanakan secara bertahap SDM SKPD belum siap Diperlukan pengembangan lebih lanjut
Pihak-3 2016
Tingkat akurasi database belum lengkap.
PETA PRIORITAS
INOVASI
PETA PRIORITAS
INOVASI
PETA PRIORITAS
INOVASI
PETA PRIORITAS
INOVASI
PETA PRIORITAS
INOVASI
PETA PRIORITAS
INOVASI
PETA PRIORITAS
INOVASI
PETA PRIORITAS
INOVASI
PETA PRIORITAS
INOVASI
PETA PRIORITAS
INOVASI
PETA PRIORITAS
INOVASI
PETA PRIORITAS
INOVASI
PETA PRIORITAS
INOVASI
INOVASI
PETA PRIORITAS PRIORITAS PRINSIP INOVASI DALAM PEMBANGUNAN DI 3 KECAMATAN ARCAMATIK
BUAHBATU
PRIORITAS INOVASI KEGIATAN PEMBANGUNAN DI 3 KECAMATAN
RANCASARI
ARCAMATIK
BUAHBATU
RANCASARI
TATA KELOLA 70% PENINGKATAN EFISIENSI 70%
60%
60%
50%
50%
40%
40%
30%
30%
20%
20%
PENINGKATAN KUALITAS
10%
10%
0%
0%
PENINGKATAN EFEKTIFITAS
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PELAYANAN PUBLIK
ANALISIS SWOT 1. Asisten Pemerintahan , Setda Kota Bandung
Daya Tarik 6 E tinggi K S 4 T E sedang R 2 N A rendah L
1. Dinas Kesehatan
Kekuatan Internal Lemah rata-rata 2 4
tinggi 6 1
2
3
4
5
6
7
8
9
Skor Internal 3,10 SkorEksternal: 3,59 Growth Strategi: Konsentrasi dengan integrasi horizontal
Keterangan: 1= Growth : Konsentrasi melalui integrasi vertikal 2= Growth : Konsentrasi melalui itegrasi horizontal 3= Retrenhment : Turnaround 4= Stability : Hati-hati 5= Growth : Konsentrasi melalui itegrasi horizontal 6= Retrenhment : Captive atau Divestment 7= Growth : Difersifikasi Konsentrik 8= Growth : Difersifikasi Konglomersi 9= Retrenhment : Bankrut atau Likuidasi
tinggi Daya Tarik 6 6 tinggi 1
Kekuatan Internal rata-rata Lemah 4 2 2
3
4 sedang
4
5
6
2 rendah
7
8
9
Skor Internal 3,69 SkorEksternal: 2,97 Strategi: Growth Konsentrasi dengan integrasi horizontal
Keterangan: 1= Growth : Konsentrasi melalui integrasi vertikal 2= Growth : Konsentrasi melalui itegrasi horizontal 3= Retrenhment : Turnaround 4= Stability : Hati-hati 5= Growth : Konsentrasi melalui itegrasi h orizontal 6= Retrenhment : Captive atau Divestment 7= Growth : Difersifikasi Konsentrik 8= Growth : Difersifikasi Konglomersi 9= Retrenhment : Bankrut atau Likuidasi
ANALISIS SWOT 1. Dinas Pencegahan Penanggulangan Kebakaran kota Bandung
Daya Tarik E 6 K tinggi S T 4 E sedang R N 2 A rendah L
Kekuatan Internal Lemah rata-rata 4 2
tinggi 6 1
2
3
4
5
6
7
8
9
Skor Internal 2,60 SkorEksternal: 2,0 Strategi: Growth Difersifikasi Konglomerasi
Keterangan: 1= Growth : Konsentrasi melalui integrasi vertikal 2= Growth : Konsentrasi melalui itegrasi horizontal 3= Retrenhment : Turnaround 4= Stability : Hati-hati 5= Growth : Konsentrasi melalui itegrasi h orizontal 6= Retrenhment : Captive atau Divestment 7= Growth : Difersifikasi Konsentrik 8= Growth : Difersifikasi Konglomersi 9= Retrenhment : Bankrut atau Likuidasi
1. Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung
Daya Tarik E 6 K tinggi S T 4 E sedang R N 2 A rendah L
Kekuatan Internal Lemah rata-rata 4 2
tinggi 6 1
2
3
4
5
6
7
8
9
Skor Internal 3,96 SkorEksternal: 3,34 Strategi: Growth Konsentrasi melalui integrasi horizontal
Keterangan: 1= Growth : Konsentrasi melalui integrasi vertikal 2= Growth : Konsentrasi melalui itegrasi horizontal 3= Retrenhment : Turnaround 4= Stability : Hati-hati 5= Growth : Konsentrasi melalui integrasi horizontal 6= Retrenhment : Captive atau Divestment 7= Growth : Difersifikasi Konsentrik 8= Growth : Difersifikasi Konglomersi 9= Retrenhment : Bankrut atau Likuidasi
KESIMPULAN
a.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Setda Kota Bandung memiliki Kekuatan internal rata-rata (skor = 3,10)
sedang kemenarikan eksternal berada pada situasi sedang. Strategi yang dapat diterapkan adalah dengan pertumbuhan orgaisasi melalui integrasi horizontal, atau dengan melakukan kolaborasi secara horizontal. b. Dinas Kesehatan Kota Bandungmemiliki Kekuatan internal rata-rata (skor = 3,69), sedang kemenarikan eksternal berada pada situasi sedang dengan skor = 2,97. Strategi yang dapat diterapkan adalah dengan pertumbuhan
orgaisasi melalui integrasi horizontal, atau dengan melakukan kolaborasi secara horizontal c.
Dinas Pencegahan Penanggulangan Kebakaran kota Bandung memiliki Kekuatan internal rata-rata (skor = 2,60), sedang kemenarikan eksternal berada pada sitasi rendah (skor = 2,00). Strategi yang dapat diterapkan adalah dengan pertumbuhan orgaisasi melalui difersifikasi konglomerasi.
d. Dinas Kesehatan Kota Bandungmemiliki Kekuatan internal rata-rata (skor = 3,96), sedang kemenarikan eksternal berada pada sitasi sedang rata (skor = 3,34). Strategi yang dapat diterapkan adalah dengan pertumbuhan orgaisasi melalui integrasi horizontal, atau dengan melakukan kolaborasi secara horizontal.
KESIMPULAN
a.
Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak memiliki Kekuatan internal rata-rata (skor = 3,86), sedang kemenarikan eksternal berada pada sitasi sedang rata (skor = 2,56). Strategi yang dapat diterapkan adalah dengan pertumbuhan orgaisasi melalui integrasi horizontal, atau dengan melakukan kolaborasi secara horizontal.
b. Bagian Hukum dan Hak Azasi Manusia, Sekretariat Daerah kota Bandung memiliki Kekuatan internal rata-
rata (skor = 2,60), sedang kemenarikan eksternal berada pada sitasi sedang rata (skor = 3,00). Strategi yang dapat diterapkan adalah dengan pertumbuhan orgaisasi melalui integrasi horizontal, atau dengan melakukan kolaborasi secara horizontal.
REKOMENDASI Dalam penyusunan dan atau implementasi program/kegiatan inovasi tidak selamanya berjalan sesuai dengan harapan, maka untuk mengoptimalkan dan atau meningkatkan penyusunan program dan implementasi inovasi di Kota Bandung perlu diupayakan strategi-strategi sebagai berikut : 1.
2.
Assiten Perekonomian dan Pembangunan Kota Bandung a.
Peningkatan Kualitas SDM, khususnya pengelola data/ informasi yang berbasis aplikasi
b.
Peningkatan kulitas Budaya Organisasi
c.
Pemerataan Kualitas SDM, melalui program Pendidikan dan Pelatihan sesuai kebutuhan.
d.
Pengkajian dan Penyempurnaan TUPOKSI sebagai suatu kesatuan
e.
Penyempurnaan SOP; ULP dan MOVEVDAL
f.
Penetapan Standar Sistem Pelaporan Pembangnan Terpadu
g.
Penyederhanan dan pengintegrasian Sistem/Prosedur Administrasi, sesuai perkembangan peraturan yang berlaku.
Dinas Kesehatan a.
Peningkatan kualitas layanan kesehatan, khususnya pada pusat-pusat layanan masyarakat dengan menyempurnakan sarana kesehatan melalui mengaplikasi teknologi kedokteran terbaik.
b.
Penyempurnaan peraturan medis dalam rangka yang memudahkan akses pelayanan kesehatan masyarakat
c.
Peningkatan profesionalisme tenaga medis melalui program pendidikan dan pelatihan
d.
Berkolaborasi dengan dinas/lembaga terkait dalam penyuluhan wilayah kumuh, Narkoba, penyuluhan hidup sehat serta mediasi asuransi kesehatan.
REKOMENDASI 3.
Dinas Pencegahan Penanggulangan Kebakaran kota Bandung a.
Berkolborasi dengan pemilik bangunan dalam;Sosialisasi pencegahan dan penanngulangan kebakaran, Penyediaan sarana/sistem pencegahan dan penanggulangan kebakaran internal gedung.
4.
b.
Optimalisasi SATWANKAR
c.
Peningkatan kualitas manajemen SDM dinas pencegahan dan penanggulangan kebakaran
d.
Peningkatan kompetensi petugas dinas pencegahan dan penanggulangan kebakaran, melalui pendidkan dan pelatihan
e.
Pemenuhan ratio, sarana, prasarana dan petugas pemadam dengan luas wilayah yang dikelola
f.
Peningkatan kulitas Sistem Informasi yang cepat, tepat dan akurat.
g.
Peningkatan kesejahteraan pegawai
h.
Penyediaan Asuransi kecelekaan bagi seluruh petugas pencegahan dan penannggulangan kebakaran
i.
Penyediaan pos wilayah pemadaman, pada wilayah berisiko sedang dan tinggi,dengan memperhatikan metode jalur terpendek.
j.
Penyediaa system dan sarana pemadaman pada gedung-gedung berlantai tinggi
k.
Berkolaborasi dengan masyarkat dalam rangka meningkatkan kepedulian dalam sistem keamanan lingkungan
Bagian Hukum dan HAM a.
Peningkatan kualitas dan kuantitas produk hukum daerah, melalui optimalisasi produktivitas SDM dan sarana-prasarana.
b.
Penyiapan data based produk hukum
c.
Peningkatan kualitas SDM melalui sertifikasi tenaga perancang
d.
Peningkatan pengendalian internal
e.
Efisien penggunaan anggaran, dengan tetap memperhatikan efektivitas pencapaian tujuan organisasi
f.
Peningkatan kemampuan mengkaji peraturan yang berlaku beserta perubahannnya
REKOMENDASI 5. Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak a.
Optimalisasi produktivitas pegawai
b. Optimalisasi kolaborasi dengan pihak terkait dalam rangkat peningkatan kualitas rumah sakit c.
Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatiahan yang sesuai dengan kebutuhan;
d. Peningkatan kemampuan manajerial e.
Peningkatan kemampuan teknis operasional
f.
Peningkatan kulita Sikap dan perilaku kerja, etika profesi
g.
Peningkatan kualitas komunikasi antara pihak rumah sakit (pengelola, dokter, pegawai) dengan pasien dan keluarganya
h. Peningkatan kualitas jasa rumah sakit.; a) melakukan kajian kualitas jasa berdasarkan persepsi pelanggan/pasien dan, b) mengimplementasinya pada operasional rumah sakit i.
Peningkatan kemampuan menanggapi keluhan dan memecahkan masalah
REKOMENDASI 6. Dinas Pelayanan Pajak a.
Berkolaborasi dengan instansi terkait untuk mempeoleh kelengkapan data bisnis yang dibutuhkan
b. Peningkatan kualitas SDM baik dalam kemampuan teknis operasional, maupun dalam membangun sikap dan perilaku positif (pengembangan diri) c.
Komputerisasi pelayanan pajak (peningkatan kualitas pelayanan pajak berbasis IT) secara terpadu
d. Pemutahiran data/infomasi pajak e.
Peningkatan kualitas layanan (service of exelent) pada seluruh wajib pajak
f.
Peningkatan kualitas komunikasi lebih emosional. Antar petugas pajak dengan wajib pajak, dengan tetap menjaga etika profesi.
7. Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung.
a.
Kolaborasi dengan berbagai pihak dalam bidang ;Produksi (inovasi produk, Marketing (mempertahan pasar yg ada, pengembangan pasar domes-tik dan mancanegara),Permodalan dan Pelatihan wirausaha (UMKM).
b. Program peningkatan kualitas/dayasaing produk dalam negeri c.
Peningkatan kualitas dan kualitas SDM
d. Peningkatan penguasaan bahasa asing dalam rangka penguasaan informasi mancanegara, dan promosi produk ekspor
TERIMA KASIH