KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG .......................................................... 1
R. PROGRAM KEGIATAN INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI .......................................................... 46
B. POKOK PERMASALAHAN ................................................ 1 C. MAKSUD DAN TUJUAN ................................................... 1
S. KESIMPULAN ................................................................. 62
D. SASARAN......................................................................... 2
T.
E. KEBIJAKAN INOVASI....................................................... 2 F. KEBIJAKAN KOLABORASI ............................................... 5 G. KEBIJAKAN DESENTRALISASI ........................................ 6 H. PERMASALAHAN UTAMA PEMBANGUNANAN DI KOTA BANDUNG ....................................................................... 9 I. MASALAH DAN KENDALA INTERNAL ............................ 11 J. MASALAH DAN KENDALA EKSTERNAL ......................... 15 K. KEGIATAN INOVASI YANG TELAH DILAKSANAKAN ...... 18 L. KEGIATAN INOVASI YANG DILAKSANAKAN .................. 22 M. PRIORITAS TUJUAN PROGRAM INOVASI ...................... 24 N. PETA PRIORITAS TUJUAN PROGRAM INOVASI ............. 36 O. POSISI STRATEGI DALAM IMPLEMENTASI INOVASI..... 38 P. STRATEGI DALAM PENYUSUNAN DAN IMPLEMENTASI INOVASI ........................................................................ 42 Q. MODEL KOLABORASI UNTUK INOVASI PEMBANGUNAN DAERAH ........................................................................ 45
i
REKOMENDASI ........................................................... 66
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI dalam penyediaan infrastruktur yang mendukung
A. LATAR BELAKANG • •
peningkatan perekonomian Kota Bandung?
30 kecamatan di Kota Bandung memiliki tingkat
c. Apa saja prioritas pembangunan kewilayahan di Kota
perkembangan yang berbeda.
Bandung yang dapat dikembangkan melalui konsep
Sebagian kecamatan memiliki pusat-pusat ekonomi
Inovasi,Kolaborasi dan desentralisasi?
dan sumber-sumber pendapatan yang besar, sebagian •
d. Bagaimana model kerjasama antar-stakeholder dalam
lagi sebaliknya.
konsep
pertumbuhan perekonomian yang belum berimbang
desentralisasi?
disetiap wilayah menyebabkan tidak meratanya juga •
pembangunan
melalui
Untuk itu
Desentralisasi?
diperlukan suatu terobosan strategi kewilayahan
yang
merata
inovasi
dan
berkelanjutan
Konsep
Inovasi,
Kolaborasi
dan
melalui
C. MAKSUD DAN TUJUAN
penerapan sistem pembangunan yang mengusung teknologi
dan
e. Bagaimana Strategi Pembangunan Kota Bandung
pembangunan infrastruktur kewilayahan pembangunan
Inovasi,Kolaborasi
dalam
Maksud :
mengentaskan permasalahan perkotaan.
Menyusun Strategi Pembangunan Kota Bandung Melalui Konsep Inovasi, Kolabroasi dan desentralisasi di setiap
B. POKOK PERMASALAHAN
wilayah
a. Apa saja permasalahan dan kendala pembangunan kewilayahan di Kota Bandung
Tujuan :
b. Bagaimana optimalisasi peran kewilayahan dalam
Meningkatnya kualitas dan kuantitas pembangunan Kota
meningkatkan pembangunan wilayahnya terutama
Bandung yang merata dan berimbang melalui konsep
1
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI Inovasi, Kolaborasi, dan Desentralisasi di seluruh
wilayah
Daerah
adalah
semua
bentuk
pembaharuan
dalam
Kota Bandung
penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Pasal 386 Ayat 2).
D. SASARAN
Peraturan Bersama Kemendagri No 3/2012 dan Kemenristek No 36/2012 mengamanatkan penetapan kebijakan SIDa
1. Menganalisis permasalahan pembangunan di seluruh
menjadi wewenang Bupati/Walikota.
wilayah Kota Bandung; 2. Memetakan
prioritas
dan
pola
Inovasi adalah suatu proses menerjemahkan gagasan
pembangunan
atau invensi menjadi suatu produk barang atau jasa yang
infrastruktur di setiap wilayah;
menciptakan nilai-nilai tambah yang akan dibayar oleh
3. Menganalisis kebijakan kewenangan yang dapat diberikan
konsumen.
kepada kewilyahan;
›
4. Perumusan model kerjasama antar pemerintah dengan
memberikan
stakeholder dalam penyediaan infrastruktur; 5. Perumusan
alternatif
pola
penyediaan
Inovasi teknologi penerapan teknologi baru dapat perubahan
(nilai)
yang
substansial
terhadap barang dan jasa atau terhadap suatu proses
infrastruktur,
produksi barang dan jasa,
termasuk di dalamnya peran masing-masing stakeholder; ›
6. Penentuan alternatif metode dan teknologi pembangunan
inovasi non-teknologi inovasi-inovasi organisasional dan manajerial suatu perusahaan atau lembaga yang
infrastruktur yang inovatif.
dapat berkontribusi pada perbaikan kinerja lembaga
E. KEBIJAKAN INOVASI
tersebut (OECD, Oslo Manual, 2005; Roger EM, 2003) Suatu ide, gagasan, praktek atau objek/benda yang
UU No 23 tahun 2014 (Pasal 386-390) mengamanatkan
disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh
Inovasi daerah dalam rangka optimalisasi peran pemerintah daerah
didalam
pelayanan
kepada
seseorang atau kelompok untuk diadopsi.(Everett M. Rogers
masyarakat.Inovasi
, 1983)
2
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI Suatu
gagasan
baru
yang
diterapkan
untuk
3. Jaminan pelayanan publik yang disediakan pemerintah
memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses
daerah
dan jasa.(Stephen Robbins , 1994). Menurut UU 18 tahun 2002 Tentang Sinas P3 IPTEK, Inovasi
adalah
kegiatan
penelitian,
Prinsip – prinsip kebijakan pelaksanaan inovasi (Pasal 387):
pengembangan,
a. Peningkatan efisiensi
dan/atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan
b. Perbaikan efektivitas
penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang
c. Perbaikan kualitas pelayanan
baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan
d. Tidak ada konflik kepentingan
dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses
e. Berorientasi kepada kepentingan umum
produksi. (Pasal 1 angka 9)
f. Dilakukan secara terbuka
Berdasarkan Peraturan Bersama Mendagri Nomor 36
g. Memenuhi nilai-nilai kepatutan
Tahun 2012 dan Menristek Nomor 3 tahun 2016 tentang
h. Dapat dipertanggungjawabkan hasilnya tidak untuk
Penguatan Sida, SIDa Sistem Inovasi Daerah keseluruhan
kepentingan diri sendiri
proses dalam satu sistem untuk menumbuhkembangkan inovasi
yang
pemerintah
dilakukan daerah,
antar
lembaga
institusi
pemerintah,
kelitbangan,
Kriteria Inovasi Daerah:
lembaga
1. Mengandung pembaharuan (boleh salah
pendidikan, lembaga penunjang inovasi, dunia usaha, dan
satu)
Menciptakan karya yang sebelumnya belum ada di
masyarakat di daerah
Indonesia
Inovasi Daerah bertujuan untuk: (Penjelasan umum
Melakukan pembaharuan dari suatu karya yang
UU 23/2014)
sudah ada ke arah yang lebih efisien dan efektif
1. Tujuan Melindungi ASN yang melakukan inovasi
2. Memberi manfaat bagi daerah dan/atau masyarakat
2. Memacu kreativitas daerah untuk meningkatkan daya
saing daerah
Manfaat bagi daerah (minimal 2) Meningkatkan kinerja pemda
3
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
2. Pelayanan Publik
Meningkatkan PAD
Meliputi proses pemberian layanan barang/jasa publik,
Manfaat bagi masyarakat (minimal 2)
serta inovasi jenis dan bentuk barang/jasa publik
Kemudahan memperoleh akses pelayanan
3. Bentuk Inovasi Daerah Lainnya
Memperkecil biaya untuk memperoleh pelayanan
Meliputi yang tidak termasuk dalam keduuanya, antara
Meningkatkan kesejahteraan
lain metode pembelajaran pada pendidikan dan pelatihan,
3. Tidak mengakibatkan pembebanan dan/atau pembatasan pada
masyarakat
yang
dilarang
oleh
alat kerja, serta metode pemberdayaan
peraturan
perundang-undangan (harus semua)
Pengusulan Inovasi Daerah
Menghilangkan pungutan/iuran tidak resmi
1. Kepala Daerah
Menghilangkan budaya Kolusi dan Nepotisme
Dibantu tim independen yang terdiri dari
4. Merupakan kewenangan daerah
perguruan
tinggi,profesional, pakar , praktisi. Dikoordinasikan oleh
Tidak berbenturan dengan kewenangan provinsi dan
litbang daerah
pemerintah pusat
2. Anggota DPRD
5. Dapat direplikasi (boleh salah satu)
Dapat diterapkan di daerah lain
Dapat diproduksi massal
Dibahas dan ditetapkan dalam rapat paripurna DPRD serta disampaikan kepada Kepala Daerah 3. Aparatur Sipil Negara Disampaikan kepada kepala Perangkat Daerah atasannya
Bentuk Inovasi Daerah
lalu pada Litbang daerah. Stelah dinyatakan layak lalu
1. Tata Kelola Pemerintah Daerah Meliputi
penataan
tata
laksana
disampaikan pada Kepala Daerah internal
dalam
4. Perangkat Daerah
pelaksanaan fungsi manajemen dan pengelolaan unsur
Disampaikan kepada Litbang daerah. Stelah dinyatakan
manajemen
layak lalu disampaikan pada Kepala Daerah 4
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI 5. Anggota Masyarakat
1. Meningkatkan
kebersamaan
dalam
memecahkan
Disampaikan kepada DPRD, setelah dinyatakan layak lalu
permasalahan, menghindari benturan kepentingan dan
disampaikan ke Kepala Daerah oleh bagian Litbang dalam
mengurangi kesenjangan.
DPRD
2. Memaksimalkan
kolaborasi
pembangunan
di
Kota
merupakan Bandung.
kewenangan
daerah.
salah
satu
Kolaborasi
3. Meningkatkan kualitas pelayanan public.
pilar
4. Mempercepat
sendiri
penguasaan
ilmu
pengetahuan
peluang dan menanggulangi kelemahan keterbatsan dana,
5. Meningkatkan pendapatan asli daerah.
keterbatasan sumber daya alam, keterbatasan sumber daya
6. Meningkatkan efsiensi penggunaan sumber daya.
dan
keterbatasan
prasarana
dan
Berdasarkan UU No. 23 tahun 2014 Pasal 363 ayat (1)
sarana.
menyebutkan
Diharapkan dengan membangun aliansi strategis melalui maka
meningkatkan masayarakat
pemerintah
pelayanan serta
Kota
Bandung
public, memenuhi mempercepat
Dalam
rangka
meningkatkan
yang didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas
dapat
pelayanan publik serta saling menguntungkan.
kebutuhan
Ruang lingkup kerjasama meliputi :
pembangunan
1. Kerjasama daerah dengan daerah
infrastruktur. Tujuan
bahwa
kesejahteraan rakyat, Daerah dapat mengadakan kerja sama
kerjasama dan kemitraan, baik secara vertical maupun horizontal
dan
teknologi.
merupakan salah satu strategi dalam rangka memanfaatkan
manusia
dan
engoptimalkan pemanfaatan sumber daya dan potensi
F. KEBIJAKAN KOLABORASI Kata
pelaksanaan
dan
manfaat
kolaborasi
yang
2. Kerjasama daerah dengan pihak ketiga (swasta, organisasi
dilakukan
kemasyarakatan, NGO lainnya.
pemerintah Kota Bandung adalah sebagai berikut :
5
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI 3. Kerjasama dengan lembaga atau pemerintah daerah di luar
negeri
sesuai
dengan
ketentuan
Pemerintahan Terdiri Atas Urusan Wajib Dan Urusan
peraturan
Pilihan. Urusan Wajib Adalah Urusan Pemerintahan Yang
perundang-undangan.
Wajib Diselenggarakan Oleh Pemerintahan Daerah Berkaitan
Kerja sama dengan Daerah lain dikategorikan menjadi
Dengan Pelayanan Dasar yang terdiri dari 26 Urusan Wajib
kerja sama wajib dan kerja sama sukarela. Kerja sama
Dan Urusan Pilihan Terdiri Dari 9 Urusan Pilihan.
wajib merupakan kerja sama antar-Daerah yang berbatasan
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor
untuk penyelenggaraan Urusan Pemerintahan:
08 Tahun 2007 Tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kota
a. yang memiliki eksternalitas lintas Daerah; dan
Bandung, terdapat 24 Urusan Pemda Bandung dimana
b. penyediaan layanan publik yang lebih efisien jika dikelola
Pelaksanaannya Oleh Unit Organisasi Yang Ada Pada
bersama.
Kecamatan Sesuai Dengan Bidang Tugasnya.
Kerja sama wajib mencakup: a). kerja sama antar-
Masalah-masalah rutin di perkotaan yang selama ini
Daerah provinsi;b). kerja sama antara Daerah provinsi dan
terjadi, dikarenakan manajemen kota yang sangat terpusat,
Daerah kabupaten/kota dalam wilayahnya; c). kerja sama
dan karenanya diperlukan pelimpahan kewenangan ke level
antara Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota dari
terkecil untuk menindaklanjuti masalah, seperti kemacetan,
provinsi
banjir, dan penertiban pedagang kaki lima dan sebagainya.
yang
berbeda;
d).
kerja
sama
antar-Daerah
kabupaten/kota dari Daerah provinsi yang berbeda; dan e). kerja
sama
antar-Daerah
kabupaten/kota
dalam
Desentralisasi
satu
adalah
penyerahan
Urusan
Pemerintahan oleh Pemerintah Pusat kepada daerah otonom
Daerah provinsi.
berdasarkan Asas Otonomi. Desentralisasi dalam konteks pembangunan di Kota
G. KEBIJAKAN DESENTRALISASI
Bandung
adalah
adanya
distribusi
kewenangan
dari
Walikota ke aparat kewilayahan mellaui program kegiatan di
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
kecamatan, keLurahan, RT/RW, Karang Taruna, PKK, dan
tentang Pemerintah Daerah disebutkan bahwa Urusan
lembaga pemberdayaan masyarakat lainnya. 6
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI Program desentralisasi pembangunan yang dilakukan
B.
oleh pemerintah Kota Bandung diantaranya adalah PIPPK
Lembaga
D. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (Lpm) Kelurahan.
Pemberdayaan Kewilayahan Kota Bandung, menyebutkan :
Pasal
6:
Pasal 2: (1) Maksud Dilaksanakan PIPPK Adalah Untuk
Pemberdayaan
Meningkatkan
Berikut:
Peran,
Dan
Seluruh
Kemasyarakat
Kelurahan
Pelaksanaan
Pembangunan
Dan
C. Lembaga Karang Taruna Unit Kelurahan; Dan
Tentang Pelaksanaan Program Inovasi Pembangunan Dan
Beserta
Pemberdayaan
Keluarga (Tp. Pkk) Kelurahan;
Peraturan Walikota Bandung Nomor 281 Tahun 2015
Kewilayahan
Penggerak
Kesejahteraan
dan Pengelolaan Sampah (Gober).
Tugas,
Tim
Fungsi
Stakeholder
Dalam
Rangka
Melalui
Aparat Lembaga
Jenis
Kegiatan
Komunitas
Dalam
Masyarakat
Pippk
Berbasis
Adalah
Sebagai
A. Fasilitasi Pemberdayaan Lingkup Rw;
Percepatan
B. Fasilitasi Pemberdayaan Lingkup Pkk;
Pengembangan
C. Fasilitasi Pemberdayaan Lingkup Karang Taruna;
Pemberdayaan Masyarakat.
D. Fasilitasi Pemberdayaan Lingkup Lpm
(2) Tujuan Pippk Adalah Mewujudkan Sinergitas Kinerja
PIPPK
merupakan
program
pemerintah
Kota
Aparatur Kewilayahan Dengan Lembaga Kemasyarakatan
Bandung untuk mengoptimalkan tugas, peran serta fungsi
Kelurahan Dalam Melaksanakan Pippk Yang Berbasis Pada
aparat dan pemberdayaan masyarakat kota Bandung yang
Pemberdayaan Masyarakat
berbasis kewilayahan.
Pasal 4 (1) Pelaksanaan PIPPK Berdasarkan Pagu
Dengan semangat desentralisasi,
inovasi dan kolaborasi, berbagai program pembangunan
Indikatif Kelurahan Dengan Memperhatikan Skala Prioritas
akan dimanfaatkan di setiap kelurahan.
Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan
Program
Pasal 5: Penunjang Pelaksanaan Kegiatan Pippk,
yang
digulirkan
sejak
tahun
lalu
ini
membawa dampak positif bagi pembangunan Kota Bandung,
Adalah Sebagai Berikut:
salah
A. Lembaga Rukun Tetanggga (Rt)/Rukun Warga (Rw);
penghargaan Adipura. Walikota Bandung menyampaikan bahwa 7
satunya peran
bentuknya serta
adalah
masyarakat
dengan
dalam
diraihnya
pembangunan
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI menjadi nomor satu. Karena itulah konsep PIPPK dibentuk
b.
secara merata, berdaya dan bersama. Selain
desentralisasi
kewenangan
ke
kemasyarakatan,
meliputi
pelatihan,
penyuluhan/sosialisasi, pendampingan dan kegiatan-
dalam
kecamatan
Sosial
bentuk (PIPPK),
pelimpahan
kegiatan lain kemasyarakatan sesuai lingkup RW);
sebenarnya
c.
Penguatan
kelembagaan
RW,
perlengkapan
dan Perusahaan Daerah (PD), yang diantaranya adalah PD
pelatihan pengurus/kader tingkat RT/RW, peningkatan
Kebersihan. Walikota Bandung melalui PD Kebersihan telah
jejaring (networking) antar RW di tingkat Kelurahan,
menerapkan
tingkat Kecamatan dan tingkat Kota;
desentralisasi
dalam
pengelolaan
sampah di Kota Bandung. Pengelolaan sampah yang selama ini
hanya
terpusat
oleh
PD
Kebersihan,
kini
turut
RW,
kegiatan
Fasilitasi
dapat
Pemberdayaan
Infrastruktur,
pengadaan
atau
dilaksanakan
untuk
dalam usaha meningkatkan keterampilan, kapasitas,
Lingkup
adalah
kompetensi
RW
masyarakat
serta
memperbaiki kesejahteraan; meliputi
dan
pelatihan, pendampingan dan kegiatan-kegiatan lain
sebagai berikut: a.
meliputi
e. Pemberdayaan dan inovasi ekonomi lokal, meliputi
setiap kelurahan yang jumlahnya mencapai 1500 orang. yang
RW,
perbaikan/pemeliharaan sarana kerja K-3;
dengan melibatkan pasukan gober (gorong-gorong bersih) di lingkup
perkantoran
d. Pelaksanaan ketertiban, kebersihan, keindahan lingkup
melibatkan petugas dikewilayahan, yaitu dari sisi SDM
Ruang
dan
pengadaan
desentralisasi telah dilaksanakan pula pada SKPD-SKPD
konsep
administrasi
meliputi
pembangunan
dan
atau
perbaikan prasarana dan sarana lingkungan lingkup RW, misalnya, pembangunan dan atau pemeliharaan kantor RW, jalan, gang, drainase dll sesuai urusan pemerintahan umum yang diserahkan Walikota;
8
kelompoknya
dalam
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI
H. PERMASALAHAN UTAMA PEMBANGUNANAN DI KOTA BANDUNG NO. 1 2 3
INSTANSI
MASALAH UTAMA
Asisten Pemerintahan, Setda Kota
Integrasi sistem aplikasi pengelolaan barang dan jasa yang mampu menyajikan
Bandung
data dan informasi secara cepat, tepat dan akurat
Badan Kepegawaian Daerah Kota
Pengelolaan dan penataan SDM dalam rangka peningkatan kinerja dan penegakan
Bandung
displin
Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung
Legalitas/Kewenangan Penanganan a. Belum optimalnya pelayanan kesehatan antara pemerintah dengan swasta dalam penyediaan sarana dan prasarana kesehatan b. Pemerataan dan keterjangkauan pelayan kesehatan yang bernutu belum optimal.
4
Dinas Kesehatan Kota Bandung
Terutama untuk masyarakat miskin dan golongan rentan c. Meningkatnya prevalensi terjadinya penyakit akibat kepadatan penduduk, dan masalah lingkungan. Akibat selanjutnya: a) sanitasi dan udara yang kotor, b) Varians penyakit baru yg menyebar, c) penyalah gunaan obat, d) penyakit degeneratif akibat situasi perkotaan dan pola hidup
5
Dinas Koperasi, UKM,
a. Terbatasnya SDM, baik kuantitas maupun kualitas (internal)
Perindustrian dan Perdagangan
b. Lemahnya kualitas pelaku usaha kop.ukm industri perdagangan (eksternal)
Kota Bandung 6
Dinas Pencegahan
Tata Kelola: a) kekurangan pegawai untuk pasukan dan pengemudi, b) belum
9
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI Penanggulangan Kebakaran kota
optimal penguatankualitas teknis dan kompetensi manajemen SDM, c) belum
Bandung
optimalnya kompensasi bagi petugas lapangan (kesejahteraan; jaminan asuransi kecelakaan dan advokasi hukum serta tunjangan risiko kerja), d) belum optimalnya alokasi kode rekening kegiatan pembangunan Pelayanan Publik: a) Keterbatasan sarana dan prasarana, b) Gangguan informasi komunikasi kejadian kebakaran,c) kurangnya sarana air, d) belum optimalnya koordinasi, sinergitas, sinkronisasi dan harmonisasi dalam kerjasama antara instansi terkait dalam sistem proteksi kebakaran dalam penyediaan dan pemeliharaan sumber air; hidrant, sungai, tandom air dll, e) kondisi kemacetan lalu lintas Pemberdayaan Masyarakat: a) tingkat kepeduliaan masyarakat kurang akan arti pentingnya pencegahan dan penangulangan kebakaran dalam sistem keamanan lingkungan, b) kesadaran pemilik bangunan untuk melengkapi bangunannya dengan sistem proteksi kebakaran masih kurang.
7
Dinas Pelayanan Pajak Kota
Tuntutan peningkatan penerimaan pajak daerah yang ditopang dengan SDM
Bandung
aparatur yang propesional dan kesadaran/peran serta masyarakat atau dunia usaha yang tinggi dalam membayar pajak tepat waktu dan tepat jumlahnya
8 9
Rumah Sakit Khusus Ibu dan
Kurang Optimalnya pengadaan barang dan Jasa, akibat harus terus menerus
Anak
merespon pengaduan masyarakat
Kecamatan Arcamanik
a. Adanya titik-titik banjir di lingkungan masyarakat/pemukiman b. Banyak sungai meluap
10
Kecamatan Rancasari
11
Kecamatan Buahbatu
Pembebasan Lahan a. Tuntun masyarakat untuk memperoleh pelayanan prima 10
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI b. Tuntutan akuntabilitas tata kelola pemerintahan c. Perkembangan IPTEK yg tidak dibarengi SDM yang profesional d. Perbaikan tata kelola pemerintahan 12
Badan Perencanan Pembangunan Daerah
a. Belum optimalnya Implementasi Renja SKPD dengan Dokumen Perencanaan Daerah ( RPJMD, RKPD); b. Banyaknya kegiatan pembangunan yang muncul tiba-tiba, tanpa memperhatikan sinergitas rencana pembangunan sebelumnya; c. Kurangnya monitaring impelemntasi pelaksanaan Renja SKPD, sehingga banyak kegiatan yang gagal dilaksanakan sesuai RKA/DPA SKPD
I. MASALAH DAN KENDALA INTERNAL NO.
INSTANSI
1
Asisten Perekonomian dan Pebangunan, Setda Kota Bandung
2
Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung
MASALAH SDM pengelola data informasi yang berbasis aplikasi belum memadai (terbatas) Tugas pokok dan fungsi BPSDA khususnya antar sub bagian tidak merupakan satu kesatuan yang utuh dan bulat (satu sama lain terpisah), sehingga menyulitkan dalam pengembangan sistem yang terintegrasi secara holistik SDM sebagai pengelola manajemen administrasi kurang dapat konsisten untuk memenuhi target capaian kinerja yang telah ditetapkan dalam penyediaan infrastruktur, sehingga sering terjadi keterlambatan
11
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI 3
Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung
4
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung
5
Dinas Kesehatan Kota Bandung
Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung 6
7
Dinas Pencegahan Penanggulangan Kebakaran kota Bandung
Kapabilitas SDM Peraturan pendukung kewenangan penanganan bidang garapan sumberdaya air Terbatasnya jumlah SDM aparatur Dalam proses pelayanan dokumen kependudukan ada tahapan dalam pengadaan sarananya belum sepenuhnya kewenangan dilimpahkan ke Pemkot Bandung Tingkat pelayanan kesehatan belum optimal, karena ketersediaan sarana dan prasarana, SDM/tenaga kesehatan belum memenuhi standar Jumlah Puskesmas belum sesuai standar (standar WHO: 1 puskesmas melayani 30.000 penduduk) saat ini 1 puskesmas melayani 33.219 penduduk (data tahun 2010) Jumlah puskesmas perkecamatan belum merata Belum semua Puskesmas terakreditasi (Permenkes 75 tahun 2014) Terbatasnya personil dinas yang hanya berjumlah 99 orang. Bidang-bidang ada 6 ditambah 2 buah UPT Terbatasnya anggaran untuk membina Koperasi, UMKM, industriformal dan non formal serta pedagang formal dan non formal. Belum optimalnya diklat khusus untuk peningkatan kualitas SDM aparatur Keterbatasan sarana prasarana: sektor wilayah dan pos pemadam serta kendaraan unit pemadam kebakaran untuk pencegahan dan penanggulangan kebakaran serta bencana lainnnya Gangguan informasi komunikasi kejadian kebakaran Kurangnya sarana air : banyaknya hidrant kota yang tidak berfungsi, sungai-sungai yang tertutup bangunan serta volume kecil Kekurangan pegawai untuk ditempatkan sebagai pasukan dan pengemudi Belum optimalnya penguatan kualitas kemampuan teknis dan 12
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI
8
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung
9
Dinas Pendidikan Kota Bandung
10
Bagian Hukum dan Hak Azasi Manusia, Sekretariat Daerah kota Bandung
11
Kecamatan Panyileukan
12
Kecamatan Arcamanik
13
Kecamatan Rancasari
14
Kecamatan Buahbatu
kompetensi manajemen pegawai Belum optimalnya kompensasi bagi petugas yaitu berupa jaminan asuransi kecelakaan dan advokasi hukum serta tunjangan risiko kerja Belum optimalnya alokasi kode rekening kegiatan pembangunan Belum tersedianya data potensi pajak daerah yang handal dan akurat, didukung IT dan integrasi dengan lainnya Masih terbatasnya ketersediaan SDM yang memiliki kemampuan teknis di bidangnya Kebutuhan anggaran terbatas sesuai dengan rencana Belum terpenuhinya kapasitas daya tampung sekolah Tingginya tingkat kerusakan bangunan sekolah yang ada Tidak meratanyapenyebaran sekolah dan penyebaran penduduk Masih adanya kendala budaya & atau tradisi yang hidup di masyarakat: kurang pentingnya pendidikan Pembangunan infrastruktur bagian hukum dan HAM difasilitasi oleh bagian umum dan perlengkapan pada sekretariat Daerah Kota Bandung Belum optimalnya pelayanan publik pada kecamatan, nilai IKM kecamatan tahun 2013 =77,34 Tingkat koordinasi antar dengan lembaga masyarakat dalam penanganan kebencanaan masih rendah Belum optimalnya pemanfatan teknologi informasi dalam membantu kelancaran pelaksanaan tugas dan pelayanan Masih terbatasnya/kurang SDM Terbatasnya anggaran Terbatasnya kewenangan Keterediaan anggaran Komitmen bersama antara SKPD terkait Kualitas dan kuantitas SDM yang kurang memadai Terbatasnya anggaran untuk penyediaan sarana &prasarana Sarana dan prasaranan masih kurng baik Rendahnya pemahaman aparatur pada aturan-aturan Tupoksi 13
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI
15
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
gedung kantor kelurahan belum memiliki ruang pelayanan yang memadai Fungsi Koordinasi bappeda sebagai Mitra SKPD dalam Penyusunana Dokumen perencanaan Daerah Belum Optimal; Bidang – Bidang perencanaan Bappeda dalam menjalankan tufoksinya belum fokus mendukung IKU Bappeda. Perubahan SOTK menurut PP no. 18 Tahun 2016 Kendala teknis dalam pengembangan aplikasi e budgething Kesulitan dalam sinkronisasi jadwal pelaksanaan reses dan jadwal perencanaan penganggaraN Belum terintegrasinya aplikasi e-monev dengan aplikasi lain seperti RKPD online,SIMDA dan e-LKPJ khususnya dalam penyesuaian format isian Kendala teknis dalam pengembangan aplikasi Menghadapi kesulitan dalam pengumpulan hasil kegiatan kelitbangan yang dilakukan diluar Bappeda Belum adanya SDM yang ditugaskan khusus untuk mengelola (pembaruan dan pemerliharaan) aplikasi ini Kesulitan dalam menyamakan persepsi terkait kegiatan reses antara legistaltif dan ekskutif
14
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI
J. MASALAH DAN KENDALA EKSTERNAL NO.
INSTANSI
1
Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Setda Kota Bandung
2
Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung
3
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung
4
Dinas Kesehatan Kota Bandung
MASALAH Sitem aplikasi monitoring, evaluasi dan pengendalian pembangunan daerah belum terintegrasi secara menyeluruh Perencanaan anggaran yang berbasis pagu dan kode rekening menyulitkan dalam perubahan program dan kegiatan yang disesuaikan denga kebutuhan organisai Perubahan aturan perundang –undangan terkait manajemn pemerintahan sangat dinamis dan begitu cepat, sehingga harus direspon secara cepat pula melalui kolaborasi antar legeslatif dan eksekutif Kebutuhan lahan bagi pengembangan infrastruktur Koordinasi dan keterpaduan dengan utilitas2 (pengelola) Partisipasi dan kesadaran masyarakat untuk mengurus dokumen kependudukan masih perlu ditingkatkan Pemanfatan data penduduk oleh SKPD dan unit layanan lain belum optimal Beberapa sistem layanan belum terintegrasi dengan SKPD lainnnya Kualitas kesehatan lingkungan masih menjadi kendala, karena akan menjdi sarang penyakit yang dapat menimbulkan wabah penyakit Perilaku masyarakat yang sepenuhnya belum sepenuhnya sadar kesehatan Munculnya penyakit baru yang memiliki dampak terhadap kesehatan masyarakat Reemerging desease (munculnya kasus penyakit lama) Penyakit degeneratif meningkat Masih ada penduduk dengan tingkat ekonomi yang rendah (masyarak miskin) yang menjadi beban tersendi untuk menjaga dan meningkatkan status kesehatan yang optimal 15
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung 5
6
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung
7
Dinas Sosial Kota Bandung
8
Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak
9
Kecamatan Panyileukan
10
Kecamatan Arcamanik
11
Kecamatan Rancasari
Rendahnya partisipasi anggota dalam berkoperasi Pengelolaaan UKM yang belum profesional Rendahnya kualitas produk industri mikro kecil Rendahnya kualitas akses pemasaran UMKM, industri dan perdagangan mikro dan kecil, baik formal mauoun informal Terbatasnya sumber bahan baku Masih lemahnya sinergitas dan integrasi program antar SKPD Tuntutan pelayanan masyarakat lebih tinggi dari sumber daya dan ketersediaan anggaran Peraturan perundang-undangan/kebijakan pemerintah yang tidak sejalan/tidak sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah Peningkatan jumlah anak terlantar, keluarga miskin, keluarga dengan rumah tidak layak huni & pengidap HIV dan Aids Semakin meningkanya aneka korban tindak kekerasan, anak terlantar, balita terlantar Sampai saat ini proses pengadaan barang dan jasa, penyerapan anggaran APBD sebesar 23,39% POKJA ULP beserta anggotanya sedang memenuhi panggilan pemeriksaan Polrestabes, sehingga berdampak terhadap pengadaan alat kesehatan, obat dan bahan habis pakaiperluan lainnnya Mutu layanan dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat terganggu Adanya multi interpretasi terhadap pelimpahan kewenangan kepada camat dan lurah yang dapat menimbulkan kesenjangan dalam penyelenggaraan pemerintah Belum adanya koordinasi praktikal yang baik dengan satuan kerja lain dilingkungan pemerintah kota Bandung Kekurang percayaan Regulasi/kebijakan Kebutuhan/tuntutan yang jauh lebih tinggi Keberpihakan dan kepastian regulasi yang mendukung 16
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI 12
Kecamatan Buahbatu
13
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
pembangunan penyediaan infrastruktur masih rendah Letak strategis antar kelurahan kurang strategis Rendahnya pemahaman masyarakat terhadap aturan Tidak meratanya jumlah penduduk antar kelurahan Peran serta aktif masyarakat dalam pembangunan masih kurang terutama di daerah-daerah kumuh Jalan utama akses ke kecamatan sering macet Rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga K3 SKPD Kurang responsif dalam melaksanakan koordinasi perencanaan Renja dan Penyusunan Dokumen perencanaan Daerah SKPD seringkali mewakilkan staff yang kurang berkompeten dalam perumusan Renja SKPD Kesulitan dalam merubah mindset SKPD dalam menyusun kegiatan Perubahan SOTK menurut Ppno. 18 Tahun 2016 Kesulitan dalam menyamakan persepsi terkait kegiatan reses antara legistaltif dan ekskutif Kendala teknis dalam pengembangan aplikasi PADA SETIAP SKPD Kualitas dan kuantitas SDM pengelola IT di kewilayahan Respon SKPD yang belum maksimal dalam melaporkan capaian kinerja program/ kegiatan walaupun sosialisasi dan asistensi sudah sering dilakukan Belum terintegrasinya aplikasi e-monev dengan aplikasi lain seperti RKPD online,SIMDA dan e-LKPJ khususnya dalam penyesuaian format isian Perlu adanya kebijakan pimpinan dalam mengendalikan program/kegiatan yang berlangsung pada Tahun Anggaran agar sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya
17
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI
K. KEGIATAN INOVASI YANG TELAH DILAKSANAKAN NO
INSTANSI
1
Asisten Pemerintahan, Setda Kota Bandung
2
Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung
KEGIATAN PEMBANGUNAN BIRMS
2015 dan 2016
2. Aplikasi sistem pelelangan ULP
Data dan informasi PJB lelang
2016
Sistem informasi
Pengembanan Sistem Informasi Pengelolaan Manajemen Kepegawaian
2008 s.d. saat ini
Perencanaan FO dan Under pass
2015,2016
Perencanaan revitalisasi trotoar/pedestrian Restorasi/penjernihan air sungai & perataan Sempadan menjadi ruang publik, kolam retensi sekaligus berfungsi sebagai ruang publik, sumur resapan pada saluran Pembangnan dan dan penggantian PJU dengn LED Sosialisasi melalui pemasangan banner PJU, pemasangan rambu pedulli sungai Pemasangan & pembuatan bangku, bollard, tempat sampah, pot bunga pada PJU & lampu pedestrian Perencanan & pembangunan PJU model klasik Pembentukan & p emberdayaan ....
2014,2015,201 6 2014,1015,201 6
Infrastruktur pengendalian banjir Dinas Bina Marga dan Pen gairan Kota Bandung
TAHUN
1. Aplikasi PJB (PL)
Penataan/mengatasi masalah persimpangan Revitalisasi fungsi pelestarian/jalur pejalan kai Perbaikan kualitas air sungai dan sempadan
3
BENTUK INOVASI
PJU yang hemat energi Peningkatan partisipasi masyarakat terhadap infrastruktur Penyediaan streureat furnit pada trotoar Revitalisasi Kota lama Pemeliharaan jalan, PJU
18
2014,1015,201 6 2014,1015,201 6 2015, 2016 2014,1015,201 6 2014,1015,201 6 2014,1015,201 6
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI
4
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung
Pelayanan Akta kelahiran
Layanan KK dan KTP
Aspek Regulasi
5
Dinas Kesehatan Kota Bandung Peningkatan pelayan puskesmas
Meningkatkan peran serta masyarakat Bidang Kesehatan (penghargaan Tingkat Nasional Sinovik)
Teknologi
19
1. Pendaftaran akta kelahiran online 2. Delivery service akta keluarga 3. Layanan jemput bola kerjasama dengan kewilayahan 4. Dengan rumah sakit 1. Perekaman dan pencentakan KK dan KRP di kecamatan 2. Weekend service minggi I,III a. Penetapan Sistem Kesehatan Kota Bandung (SKKB), ditetapkan melalui Peraturan Daerah No.10 tahun 2009 b. Peraturan Daerah No. 3 tahun 2010 tentang Retribusi Kesehatan a. Menambah Puskesmas baru b. Meningkatkan jumlah Puskesmas 24 jam c. Meningkkatkan jumlah Puskesmas PONED (Pelayanan Obsteri Neonatal Emergency Dasar) d. Pelayanan ambulance gratis untuk masyarakat miskin e. Alokasi anggaran untuk premi asuransi masyarakat miskin a. Katresna Sadaya (upaya menurunkan jumlah kematian ibu dan bayi) b. Omaba (Ojeg makan balita) c. Prolanis (untuk menurunkan jumlah penderita penyakit 19ndustry19ive) d. From Zero to Hero a. Sistem penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGT)
2015 2016 2014 2013 2016
2010
2013 s.d. 2018
2013 s.d 2018
2014 s.d 2016
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI
6
7
Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung
Dinas Pencegahan Penanggulangan Kebakaran kota Bandung
Koperasi Pencegahan dan pengendalian biaya Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Pengawasan pelaksanaan kebijakan pencegahan kebakaran Pembangunan gedung kantor
8
9
10
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung
Pelayanan Publik
Dinas Perhubungan Kota Bandung
Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak
Pelayanan kesehatan Sistem informasi dan manajeme rumahsakit Anjungan informasi public 20
b. Sistem antrian pasien online (Puskesms Ibrahim Aji) Membentuk nara sumber koperasi (NASKOP) terdiri dari pejabat dan staf. Membentuk UPT BALATKOP dan UPT 20ndustry, showroom dan pelayanan industri Sistem komunikasi informasi kebakaran dan Kebencnaan (SKIK) Bandung Comand Centre (BCC) Pelayanan penarikan retribusi alat pemadam kebakaran terpadu sebagai salah satu persyaratan ijin HO. Pembangunan UPT DPPK wilayah selatan Integrasi pelayanan perijinan dengan pajak Sistem informasi pelayanan PBB (SIPP) Layanan SMS berbasis Lokasi Host to host dengan BPN untuk BPHTB Layanan mobil informasi konsultasi Peningkatan kualitas hidup Penngkatan tarap hidup masyarakat secara berkelanjutani Meningkatkan pelestarian seni budaya melalui peran pemuda Layanan tumbuh kembang Membangun system yang mendukung layanan Layanan bagi pasien dan keluarganya mengenai rumah sakit
2005 s.d. sekarang 2015
2016 2016 2015 2015 2015 2016 2016 2016 2016 2013 2015 2015 2014 2014 sd sekarang 2014
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI
11 12
13
14
15
16
Bagian Hukum dan Hak Azasi Manusia, Sekretariat Daerah kota Bandung Kecamatan Panyileukan
Kecamatan Arcamanik
Kecamatan Rancasari
Kecamatan Buahbatu
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Peningkatan sarana dan prasarana Pengembangan JDIH (Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum) UKM dan Koperasi Peningkatan kesehatan dan ekonomi Kebersihan TPS Keterbukaan Informasi Publik Pembangunan kreatifitas pemuda Budaya lokal
Pembuatan ruangan efisiensi biaya
2015
Pengembangan Sistem Informasi pembentukan produk hukum di Kota Bandung BARIS (Bandung Regulation Membentuk narasumber KOR Car free day
2016
Dibuat SOP tata kelola TPS Dibuat WEB Kecamatan Dipenuhi sarana rumah kreatif
2016 2016 2016
Pelatihan Pembentukan Tim Penanggulangan Tanggap dan Siaga Bencana Banjir Berbasis Masyarakat Perbaikan SOP pelayanan Peningkatan kualitas pelayanan Penyediaan sarana prasarana publik pelayanan Penyediaan Wifi gratis R.pelayanan Perbaikan Tata Kelola Jemput SPJ ke kelurahan Pemerintah Inivasi Tata Kelola Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pemerintahan Komunikasi dalam perencanaan dan penganggaran melalui aplikasi ebudgeting
2016
2016 2014-2015 2014-2015 2015 2016 2016 – MENERUS
Inovasi Tata Kelola Pemerintahan
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pengusulan hasil reses dewan melalui aplikasi e-reses
2015MENERUS
Inovasi Tata Kelola Pemerintahan
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam monitoring dan evaluasi program/kegiatan melalui
2016MENERUS
21
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI aplikasi e-monev
L. KEGIATAN INOVASI YANG AKAN DILAKSANAKAN NO.
1
INSTANSI
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung
KEGIATAN PEMBANGUNAN
Pembangunan system
Petugas Registrasi
2
Dinas Pencegahan Penanggulangan Kebakaran kota Bandung
Pembangunan Gedung Kantor
Pengawasan Pelaksananaan Kebijakan Pencegahan Kebakaran 22
BENTUK INOVASI Pengembangan layanan akta kelahiran on line Mutasi on line Layanan on lina Layanan on line akta kelahiran One day sevice Dafduk Software, jaringan Penyediaan kendaraan roda dua Sistem Keamanan Kebakaran Lingkungan (SKKL)/Kelurahan Siaga a. Pembangunan pos pemadam di kelurahan dilengkapi sarana dan prasarana penataan b. Sumber air: Tandon air dan sumber air lainnnya di kelurahan siaga c. Optimalisasi SATWANKAR sebagai tenaga harian lepas (THL) yang berfungsi sebagai tenga bantuan pemadaman dan bencana lainnnya di kelurahan siaga d. Pembangunan UPT DPPK Wilayah utara Sistem Pelayanan Retribusi alat pemadaman kebakaran online
TAHUN
2017 2017
2018
2017/2018
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI
3
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung
Pelayanan Perpajakan
Pembangunan Gedung Rumah sakit baru 4
Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak
Pelayanan Kesehatan Posyandu yg zero waste Culiery day
Kecamatan Rancasari 5
6
Sharing antar kelurahan Badan Perencanan Pembangunan Daderah
Inovasi Pelayanan Publik
Sistem Pelaporan pajak online Host to Host dengan BPLH untuk pajak air tanah Data Potensi pajak berbasis teknologi Sistem pembayaran pajak berbasis riil transaksi Terwujudnya Rumah Sakit milik Pemerintah Daerah berskala internasional Layanan infertilitas Tumbuh kembang anak dan pelayanan pada anak autis Tiap anak bawa piring/gelas sendiri Di bantaran sungai Pengalihan dana swadaya murni dari satu kelurahan untk dimanfaatkan kelurahan lainnnya Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pengumpulan data untuk keperluan penyusunan LKPJ melalui aplikasi e-LKPJ Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam penyampaian informasi hasil kegiatan kelitbangan melalui aplikasi e-litbang
Inovasi Pelayanan Publik
23
2017 2017 2017
2017
2017 2017 2017 2016/2017menerus
2016/2017menerus
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI
M. PRIORITAS TUJUAN PROGRAM INOVASI Tujuan inovasi berdasarkan RPP Inovasi daerah terdiri dari peningkatan efisensi, peningkatan efektifitas dan peningkatan kualitas. Hasil analisis AHP, berbeda tergantung kepada tupoksi dan kondisi saat ini yang dihadapi oleh
SKPD tersebut. Di
bawah ini adalah priorotas tujuan inovasi di beberapa SKPD lingkungan pemerintahan Kota Bandung.
Prioritas Tujuan Inovasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Peningkatan Kualitas
75,30%
Peningkatan Efektifitas
Peningkatan Efisiensi
18,40%
0.000%
0.000%
0.010%
0.020%
0.030%
24
0.040%
0.050%
0.060%
0.070%
0.080%
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI Prioritas Tujuan Inovasi Dinas Koperasi, UKM, Industri dan Perdagangan
Peningkatan Kualitas
Peningkatan Efektifitas
47,40%
5,30%
Peningkatan Efisiensi
0.000%
0.047%
0.005%
0.010%
0.015%
0.020%
25
0.025%
0.030%
0.035%
0.040%
0.045%
0.050%
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI Prioritas Tujuan Inovasi Dinas Pemuda dan Olah Raga
Peningkatan Kualitas
21,90%
Peningkatan Efektifitas
Peningkatan Efisiensi
0.000%
70,10%
0.008%
0.010%
0.020%
0.030%
0.040%
26
0.050%
0.060%
0.070%
0.080%
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI Prioritas Tujuan Inovasi Dinas Pelayanan Pajak
Peningkatan Kualitas
6,70%
Peningkatan Efektifitas
71,50%
Peningkatan Efisiensi
0.000%
0.022%
0.010%
0.020%
0.030%
27
0.040%
0.050%
0.060%
0.070%
0.080%
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI Prioritas Tujuan Inovasi Bagian Pembangunan dan Sumber Daya Alam
Peningkatan Kualitas
Peningkatan Efektifitas
Peningkatan Efisiensi
0,00%
5,00%
10,00%
15,00%
28
20,00%
25,00%
30,00%
35,00%
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI Prioritas Tujuan Inovasi Dinas Bina Marga dan Pengairan
Peningkatan Kualitas
77,80%
Peningkatan Efektifitas
Peningkatan Efisiensi
0,00%
18,00%
4,20%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
29
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
90,00%
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI Prioritas Tujuan Inovasi Dinas Kesehatan
Peningkatan Kualitas
Peningkatan Efektifitas
70,10%
9,70%
Peningkatan Efisiensi
0,00%
20,20%
10,00%
20,00%
30,00%
30
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI Prioritas Tujuan Inovasi Bagian Hukum dan HAM
Peningkatan Kualitas
35,20%
Peningkatan Efektifitas
Peningkatan Efisiensi
0,00%
55,20%
9,60%
10,00%
20,00%
31
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI Prioritas Tujuan Inovasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Peningkatan Kualitas
4,74%
Peningkatan Efektifitas
5,30%
Peningkatan Efisiensi
4,40%
4,74%
4,50%
4,60%
4,70%
4,80%
32
4,90%
5,00%
5,10%
5,20%
5,30%
5,40%
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI Prioritas Tujuan Inovasi Kecamatan Buahbatu
Peningkatan Kualitas
33,30%
Peningkatan Efektifitas
33,30%
Peningkatan Efisiensi
33,30%
0,00%
5,00%
10,00%
15,00%
33
20,00%
25,00%
30,00%
35,00%
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI Prioritas Tujuan Inovasi Kecamatan Rancasari
Peningkatan Kualitas
33,30%
Peningkatan Efektifitas
33,30%
Peningkatan Efisiensi
33,30%
0,00%
5,00%
10,00%
15,00%
34
20,00%
25,00%
30,00%
35,00%
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI
Prioritas Tujuan Inovasi Kecamatan Arcamanik
Peningkatan Kualitas
Peningkatan Efektifitas
68,50%
8,00%
Peningkatan Efisiensi
0,00%
23,40%
10,00%
20,00%
30,00%
35
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI
N. PETA PRIORITAS TUJUAN PROGRAM INOVASI Peta Prioritas Tujuan Inovasi Pembangunan di Tiga Kecamatan (Arcamanik, Buah Batu dan Rancasari)
ARCAMATIK
BUAHBATU
RANCASARI
PENINGKATAN EFISIENSI 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
PENINGKATAN KUALITAS
PENINGKATAN EFEKTIFITAS
36
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI Peta Prioritas Program Inovasi Pembangunan di Tiga Kecamatan (Arcamanik, Buah Batu dan Rancasari)
ARCAMATIK
BUAHBATU
RANCASARI
TATA KELOLA 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PELAYANAN PUBLIK
37
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI
O. POSISI STRATEGI DALAM IMPLEMENTASI INOVASI Posisi strategi implementasi inovasi untuk beberapa SKPD berdasarkan hasil analisis SWOT dengan pendekatan model GE 1. Asisten Pemerintahan , Setda Kota Bandung Kekuatan Internal Daya Tarik E
6
K
tinggi
tinggi
rata-rata
Lemah
6
4
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
S T
4
E
sedang
R N
2
A
rendah
Keterangan: 1= Growth : Konsentrasi melalui integrasi vertikal 2= Growth : Konsentrasi melalui itegrasi horizontal 3= Retrenhment : Turnaround 4= Stability : Hati-hati 5= Growth : Konsentrasi melalui itegrasi horizontal 6= Retrenhment : Captive atau Divestment 7= Growth : Difersifikasi Konsentrik 8= Growth : Difersifikasi Konglomersi 9= Retrenhment : Bankrut atau Likuidasi
L Skor Internal
3,10
SkorEksternal: 3,59 Strategi:
Growth Konsentrasi dengan integrasi horizontal
38
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI 2. Dinas Kesehatan Kekuatan Internal tinggi Daya Tarik
rata-rata
6
4
Lemah 2
6 tinggi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
4 sedang
Keterangan: 1= Growth : Konsentrasi melalui integrasi vertikal 2= Growth : Konsentrasi melalui itegrasi horizontal 3= Retrenhment : Turnaround 4= Stability : Hati-hati 5= Growth : Konsentrasi melalui itegrasi h orizontal 6= Retrenhment : Captive atau Divestment 7= Growth : Difersifikasi Konsentrik 8= Growth : Difersifikasi Konglomersi 9= Retrenhment : Bankrut atau Likuidasi
2 rendah
Skor Internal
3,69
SkorEksternal: 2,97 Strategi:
Growth Konsentrasi dengan integrasi horizontal
39
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI
3. Dinas Pencegahan Penanggulangan Kebakaran kota Bandung Kekuatan Internal Daya Tarik E
6
K
tinggi
tinggi
rata-rata
Lemah
6
4
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Keterangan: 1= Growth : Konsentrasi melalui integrasi vertikal 2= Growth : Konsentrasi melalui itegrasi horizontal 3= Retrenhment : Turnaround 4= Stability : Hati-hati 5= Growth : Konsentrasi melalui itegrasi h orizontal 6= Retrenhment : Captive atau Divestment 7= Growth : Difersifikasi Konsentrik 8= Growth : Difersifikasi Konglomersi 9= Retrenhment : Bankrut atau Likuidasi
S T
4
E
sedang
R N
2
A
rendah
L Skor Internal
2,60
SkorEksternal: 2,0 Strategi:
Growth Difersifikasi Konglomerasi
40
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI
4. Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung Kekuatan Internal Daya Tarik E
6
K
tinggi
tinggi
rata-rata
Lemah
6
4
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Keterangan: 1= Growth : Konsentrasi melalui integrasi vertikal 2= Growth : Konsentrasi melalui itegrasi horizontal 3= Retrenhment : Turnaround 4= Stability : Hati-hati 5= Growth : Konsentrasi melalui integrasi horizontal 6= Retrenhment : Captive atau Divestment 7= Growth : Difersifikasi Konsentrik 8= Growth : Difersifikasi Konglomersi 9= Retrenhment : Bankrut atau Likuidasi
S T
4
E
sedang
R N
2
A
rendah
L Skor Internal
3,96
SkorEksternal: 3,34 Strategi:
Growth Konsentrasi melalui integrasi horizontal
41
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI 2. Dinas Kesehatan
P. STRATEGI DALAM PENYUSUNAN DAN IMPLEMENTASI INOVASI Dalam
penyusunan
dan
atau
a. Optimalisasi produktivitas pegawai b. Optimalisasi kolaborasi dengan pihak terkait dalam
implementasi
rangkat peningkatan kualitas rumah sakit
program/kegiatan inovasi tidak selamanya berjalan sesuai
c. Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan
dengan harapan, maka untuk meningkatkan penyusunan
pelatiahan yang sesuai dengan kebutuhan;
program dan implementasi inovasi di Kota Bandung perlu
d. Peningkatan kualitas jasa rumah sakit.; a) melakukan
diupayakan strategi-strategi sebagai berikut :
kajian
1. Assiten Pemerintahan, Setda Kota Bandung
dan, b) mengimplementasinya
dan memecahkan masalah
melalui
program
f. Peningkatan kualitas komunikasi antara pihak
Pendidikan dan Pelatihan sesuai kebutuhan.
rumah sakit (pengelola, dokter, pegawai) dengan
d. Pengkajian dan Penyempurnaan TUPOKSI sebagai
pasien dan keluarganya.
suatu kesatuan
3. Dinas Pencegahan Penanggulangan Kebakaran kota
e. Penyempurnaan SOP; ULP dan MOVEVDAL f. Penetapan Standar Sistem
persepsi
e. Peningkatan kemampuan menanggapi keluhan
b. Peningkatan kulitas Budaya Organisasi SDM,
berdasarkan
pada operasional rumah sakit.
data/ informasi yang berbasis aplikasi Kualitas
jasa
pelanggan/pasien
a. Peningkatan Kualitas SDM, khususnya pengelola
c. Pemerataan
kualitas
Pelaporan
Bandung
Pembangnan
a. Berkolborasi dengan pemilik bangunan dalam;
Terpadu
Sosialisasi
g. Penyederhanan dan pengintegrasian Sistem/Prosedur
pencegahan
kebakaran,
Penyediaan
Administrasi, sesuai perkembangan peraturan yang
pencegahan
berlaku.
internal gedung.
42
dan
dan
penanngulangan sarana/sistem
penanggulangan
kebakaran
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI b. Optimalisasi SATWANKAR c. Peningkatan kualitas manajemen SDM
dinas
b. Optimalisasi kolaborasi dengan pihak terkait dalam
pencegahan dan penanggulangan kebakaran d. Peningkatan pencegahan
kompetensi dan
petugas
penanggulangan
rangkat peningkatan kualitas rumah sakit dinas
c. Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan
kebakaran,
pelatiahan yang sesuai dengan kebutuhan;
melalui pendidkan dan pelatihan
d. Kemampuan manajerial
e. Pemenuhan ratio, sarana, prasarana dan petugas
e. Kemampuan teknis operasional
pemadam dengan luas wilayah yang dikelola
f. Sikap dan perilaku kerja, etika profesi
f. Peningkatan kulitas Sistem Informasi yang cepat,
g. Peningkatan
tepat dan akurat.
antara
pihak
pasien dan keluarganya
h. Penyediaan Asuransi kecelekaan bagi seluruh petugas
5. Bagian Hukum dan HAM
pencegahan dan penannggulangan kebakaran
j.
komunikasi
rumah sakit (pengelola, dokter, pegawai) dengan
g. Peningkatan kesejahteraan pegawai
i.
kualitas
a.
Peningkatan kualitas dan kuantitas produk hukum
Penyediaan pos wilayah pemadaman, pada wilayah
daerah, melalui optimalisasi produktivitas SDM dan
berisiko sedang dan tinggi,dengan memperhatikan
sarana-prasarana.
metode jalur terpendek.
b. Penyiapan data based produk hukum
Penyediaa system dan sarana pemadaman pada
c.
gedung-gedung berlantai tinggi k. Berkolaborasi
dengan
masyarkat
Peningkatan kualitas SDM melalui sertifikasi tenaga perancang
dalam
rangka
d. Peningkatan pengendalian internal
meningkatkan kepedulian dalam sistem keamanan
e.
lingkungan
Efisien
penggunaan
memperhatikan
4. Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak
organisasi
a. Optimalisasi produktivitas pegawai 43
anggaran,
efektivitas
dengan
pencapaian
tetap tujuan
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI f.
Peningkatan kemampuan mengkaji peraturan yang
mancanegara),Permodalan dan Pelatihan wirausaha
berlaku beserta perubahannnya
(UMKM).
6. Dinas Pelayanan Pajak a.
Berkolaborasi mempeoleh
dengan
b. Program peningkatan kualitas/dayasaing instansi
kelengkapan
terkait
data
bisnis
untuk
dalam negeri
yang
c.
dibutuhkan teknis operasional, maupun dalam
penguasaan informasi mancanegara, dan promosi
membangun
produk ekspor
sikap dan perilaku positif (pengembangan diri) Komputerisasi
pelayanan
pajak
(peningkatan
kualitas pelayanan pajak berbasis IT) secara terpadu d. Pemutahiran data/infomasi pajak e.
Peningkatan kualitas layanan (service of exelent) pada seluruh wajib pajak
f.
Peningkatan kualitas komunikasi lebih emosional. Antar petugas pajak dengan wajib pajak, dengan tetap menjaga etika profesi.
7. Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung. a.
Peningkatan kualitas dan kualitas SDM
d. Peningkatan penguasaan bahasa asing dalam rangka
b. Peningkatan kualitas SDM baik dalam kemampuan
c.
produk
Kolaborasi dengan berbagai pihak dalam bidang ; Produksi (inovasi produk, Marketing (mempertahan pasar yg ada, pengembangan pasar domes-tik dan
44
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI
Q. MODEL KOLABORASI UNTUK INOVASI PEMBANGUNAN DAERAH
45
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI
R. PROGRAM KEGIATAN INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI PROGRAM/KEGIATAN INOVASI NO
SKPD
Tata Kelola
Pelayanan
Pemerintahan
Publik
1
Pemerint ahan Umum
Pembiay Inovasi Lainnya
SIP Bandung
SIP Bandung
SIP Bandung
Juara (Sistem
Juara (Wadah
Juara (Media
Pelaporan)
Partisipasi
komunikasi
Publik)
Kewilyahan
e-Pemerintahan Bagian
Pola
(Digitalisasi Administrasi Pemerintahan dan Koordinasi data-data SKPD
e-Pemerintahan (Mempercepat dan mempermudah layanan public, trasparansi dan akuntabilitas)
Administrasi Pemerintahan
Pelaksanaan
Progra
Suda
Renc
m
h
ana
APBD
SKPD
√
APBD
SKPD
√
aan
Kendala
dan Koordinasi data-data SKPD PIPPK
(bentuk
Penguatan
pengembangan
dalam
inovasi
Kewilay
wilayah lainnya
diluar
46
- Arsitek
ahan APBD
pembangunan di kewilayahan
Program Inovasi setiap
naan
(Digitalisasi
PIPPK
Bandung,
Waktu
e-Pemerin-tahan
PIPPK
desntralisasi ala program
Pelaksa
(Camat,
yang
menjadi √
pendamping
Lurah,
program
RT, RW,
kewilayahan
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI Pemberdayaan
melalui
tata
Pembangunan
kerjasama
pemerintahan
kewilayahan)
dengan pelibatan dan
dengan mengptimalkan peran
kelola
Karang
masih kurang;
Taruna,
pelayanan
- Belum
Lembag
jelasnya
Arsitek di setiap publik.
a
prosedur
Kecamatan/Pend
Pengabd
pelaksanaan
Camat, ampingan.
ian
Lurah, RT, RW, (terdapat
60
Karang Taruna, Arsitek
√
Masyara
yang
teknis dilapangan;
kata
- Prosedur
Lembaga
tergabung
(LPM),
pembiayaan di
Pengabdian
kedalam
PKK.
wilayah belum
Masyarakata
ARKOMDA
mengakomodi
(LPM), PKK.
/Arsitek
r
komunitas
fisik;
Daerah) dibawah
biaya
- Program
pembinaan
kegiatan
Ikatan
belum
Arsitek
Indonesia Provinsi
non
PIIK
bersinergis Jabar
dengan
(IAI Jabar) dalam
program hasil
pelaksanaan
musrenbang.
pembangunan 2
PD
Pembangunan
APBD
47
2017
- Alokasi lahan
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI Kebersih
TPST
an Kota Bandung
(Tempat
dan
belum
Pembuangan
Piahak
tersedia
Sampah
ke-3
Terpadu)
di
bawah tanah Pembangunan
APBD
SPST
dan
skala
kecil di setiap
Pihak ke-
TPS yang ada.
3
2016
- Lokasi
Jalan
Pasar impun, terkendala Jalan
Sistem Pengelolaan
APBD
Sampah dengan
dan
Biodegester
Piahak
(Penghasil Gas)
ke-3
Pada 3 lokasi
Masuk
dan KBU; - Lokasi 2016
Jalan
Cobiru, terkendala jalan
masuk
dan KBU; - Lokasi Gedebage status
48
lahan
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI milik
Pemda
tetapi
masih
terikat kontrak dengan BRILL. Kolabora Smart Card Bank
si dengan
Sampah Resik
Pihak
PD Kebersihan
Ketiga
20162017
(Telkom) Pengembangan dan implementasi Bandung Smart
Kolabora
City melalui
si dengan
Fleet
Pihak
Management
Ketiga
System (GPS
(Telkom)
Trucking) truk pengambil sampah
49
SKPD
2016
PT
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI Kolabora Pembuatan
si dengan
aplikasi e-
Pihak
pelaporan
Ketiga (Telkom)
Pembuatan
Anggaran
website
Perusaha
perusahaan
an
SKPD dan Pihak
2016
ketiga
SKPD
2016
SKPD, Pembuatan
Kolabora
Pihak
Biodigester
si dengan
Ketiga
kapasitas 200
pihak ke-
dan
ton/hari
3 (B to B)
desentr
2017
alisasi Pembentukan TIM patrol
Anggaran
pengawas
Perusaha
kebersihan
an
SKPD
2015
(PPK) APBN/AP
Pembangunan
BD
Recycling center
Propinsi.
50
2017 SKPD
/ 2018
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI Pembangunan
APBN/AP
Stasiun Peraihan
BD
Sementara (SPA)
Propinsi.
2017 SKPD
/ 2018
Pembangunan Bank Sampah
Anggaran
Resik PD
Perusaha
Kebersihan
SKPD
2014
an
(Bank Sampah Skala Kota) Katresna Sadaya (masyarakat
Kolabora
peduli kesehatan
si
ibu dan anak)
UPT PKM
Perlu 2015
Kopo
partisipasi masayarakat
UPT 3
Dinas
Omaba (ojeg
Kesehata
membawa
n
makanan)
Kolabora si
PKM Riung
Perlu 2016
Bandun
partisipasi masayarakat
g From Hero to
UPT
Zero (usaha
Kolabora
PKM
kesehatan
si
Talagab
sekolah)
odas
51
Perlu 2016
partisipasi masayarakat
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI UPT
Prolanis 1 (Penanganan penyakit kronis)
PKM
si
Talagab
Perlu 2015
partisipasi masayarakat
odas
SPGDT Call
APBD
Center 119
dan
(Penanganan
Kolabora
Gawat Darurat) 4
Kolabora
si
Dinkes
2015
Perlu
dan PT.
/
partisipasi
Telkom
2016
masayarakat
Bagian
BARIS
Hukum
(Bandung
dan HAM
Regulation and
Baris masih
Information
dalam proses
System)
pembangunan
APBD
merupakan pengembangan dari web JDIH
Perubaha
Bagian
n tahun
Hukum
2016
(Jaringan data
system 2017
Masih menunggu anggaran
dan informasi
perubahan
hokum) aka
2016
nada kolom BARIS yang
52
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI merupakan system pencatatan perjalanan berkas khususnya Perwal dan Kepwal yang sedang diproses di bagian hokum. Sehingga SKPD dan masyarakat dapat mengakses melalui web JDIH. 5
Emergency Call
APBD
115 Diskar
SKPD
2016
Sistem
Terbatasnya
Komunikasi
APBD
Informasi
SKPD
2017
Anggaran dan Sumber Daya
53
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI Kebakaran dan
Manusia
Kebencanaan (SKIKK) Diperlukan Kesadaran masyarakat
Kampung Berkebun (Urban
APBD
SKPD
2016
Farming)
untuk memelihara dan meneruskan program
6
Dinas
tersebut
Pertanian
Terbatasnya
dan
anggaran dan
Ketahana
sarana
n Pangan
Bandung Agri Market
APBD
SKPD
2016
prasarana untuk memaksimumk an kegiatan tersebut - Masih
One Day No Rice
APBD
SKPD
2016
sedikitnya bahan pangan
54
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI pengganti beras yang tersedia di Kota Bandung, sehingga masyarakat Bandung tetap mengkonsums i beras. - Adanya pola piker bahwa “ belum makan nasi, dainggap belum makan, walaupun sudah mengkonsums i bahan makan pengganti.
55
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI Terbatasnya Anggaran Mini Lab Food
APBD
Security
SKPD
2017
penyediaan lab mini dilakukan secara bertahap.
Penambahan jumlah SR air limbah melalui program Hibah dari Australias
7
PDAM
Aid. (upaya
Tirtaweni
percepatan
ng (Devisi
penambahan
Air
cakupan
Limbah)
pelayanan air
Hibab AUSAID
limbah ( Tahun 2011 KL 1400 SR –selesai) Tahun 2013 KL 3100 SR-selesai)
56
2011 dan 2013
2016
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI (tahun 2016 2000 SR-masih dalam proses). Kolaborasi dengan warga sekitar lokasi proyek dengan pelibatan tenaga warga sekitar proyek. Rencana penjualan air hasil olahan IPAL Bojongsoang untuk keperluan industri Rencana Mobile IPLT (untuk mengakomodir/ mempermudah tanki-tanki tinja PDAM an Swasta
57
Pihak ke-3 (PKS)
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI untuk membuang lumpur tinjanya) Komunitas pemerhati air limbah (saat ini
Suda
ada di 2 lokasi di
h
Kota Bandung)
berjal
yang akan
an
melaporkan
dan
permasalahan air
rncan
limbah di
a
lapangan,
akan
memberi
mena
informasi perihal
mbah
manfaat
jumla
mengelola air
h
limbah dengan
komu
baik, sehingga
nitas.
penanggulangan sementara dengan dana
58
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI swadaya masyarakat. Rencana CCM (Customer Care
On
Management)
progr
untuk semua
PDAM
kegiatan terkait
PDAM
ess/d alam
pelayanan air
persi
minum dan air
apan
limbah. Magrib Mengaji
APBD
skpd
2017
Tidak ada
Ayo bayar zakat
APBD
skpd
2017
Tidak ada 1. Ego sektoral 2. Objek/Sasar
Bagian 8
Kesra
Senyum pagi
dan
(Sehat nyaman
Kemasya
cuci tangan pake
rakatan
sabun dan sikat gigi)
an Program Kurang kolaboras
kolabor
i
asi
√
antusias dikarenakan terlalu banyak beban program yg
59
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI harus dilaksanakan sekolah 1. Ego sektoral 2. Objek/Sasar an Program Kurang antusias Poros (Performance recognize sytem)
kolaboras
kolabor
i
asi
dikarenakan √
terlalu banyak beban program yg harus dilaksanakan sekolah
Aplikasi data penyandang
APBD
disabilitas
kolabor asi
2017
Tidak ada
2017
Tidak ada
berbasis online Pedoman
APBD
perencanaan
60
LPM
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI Partisipasi masyarakat dalam pembangunan
61
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI
S. KESIMPULAN Berdasarkan uraian hasil analisis di atas, maka
dan Kecamatan di Kota Bandung, sedangkan masalahan
dapat disimpulkan bebrapa hal sebagai berikut:
yang
a. Masalahan dan kendala pembangunan kewilayahan di
Masyarakat di hadapi oleh 19% SKPD dan Kecamatan di
Kota Bandung
Kota
Masalahan meliputi
aspek
Tata
utama
Kota
Kelola,
Bandung
Pelayanan
ternyata
berkaitan Bandung
kesandaran
Publik dan
dan
dengan yang
kendala
meliputi
kepedulian
Pemberdayaan
masalah
redahnya
masyarakat
terhadap
permasalahan yang dihadapinya.
Pemberdayaan Masyarakat.
Secara spesifik, masalah/kendala internal yang
Permasalahan yang berkaitan dengan Tata Kelola di
dihadapi meliputi; 1) Masalah kualitas tata kelola
hadapi oleh 67% SKPD dan Kecamatan di Kota Bandung,
Kepegawai/SDM,
yang meliputi; 1) masalah penataan dan pengelolaan
kurangnya kompensasi dan program kesejahteaan, 2)
SDM sebesar19%, 2) masalah
masalah Sistem dan prosedur, 3) masalah ketersediaan
Informasi
Manajemen,SIM/IT
penyempurnaan Sistem sebesar
14%,
3)
kuantitas
SDM,
kualitas
SDM,
Sarana dan Prasarana, dan 4) masalah keterbatasan
Pemenuhan kuantitas dan kualitas SDM sebesar 14%, 4)
anggaran.
masalah pemenuhan sarana dan prasarana sebesar 10%,
Masalah
5) kendala dalam pelaksanaan kolaborasi sebesar 5%, 6)
dijumpai 48% kasus, yang meliputi kualitas tata kelola
masalah
SDM 9% , sedangkan masalah kualitas pegawai, belum
legalitas
desentralisisasi
penanganan
permasalahan kewilayahan sebesar 5%.
Sumber Daya
Manusia,
SDM/Kepegawaian
terpenuhinya jumlah Aparatur sesuai kebutuhan, serta
Masalahan yang berkaitan dengan Pelayanan
kurangnya
Publik, yaitu berkaitan dengan kendala pelaksanaan
kompensasi
sebesar 39%.
optimalisasi pelayanan publik di hadapi oleh 14% SKPD
62
dan
program
kesejahteraan
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI b. Optimalisasi peran kewilayahan dalam meningkatkan
tetapi
pembangunan wilayahnya terutama dalam penyediaan infrastruktur
yang
mendukung peran
diartikan
pelimpahan
kewenangan
dari
pemerintah kepada sektor swasta.
peningkatan
perekonomian Kota Bandung Optimalisasi
juga
c. Prioritas pembangunan kewilayahan di Kota Bandung kewilayahan
sudah
yang dapat dikembangkan melalui konsep
dilaksanakan di Kota Bandung, diantaranya melalui
Inovasi,Kolaborasi dan desentralisasi
pelaksanaan program PIPPK, yaitu dengan diterbitkan
Hasil
Analitical
Hierarkhi
Process
(AHP)
dan ditetapkannnya Peraturaan Wali Kota Bandung 281
menunjukkan bahwa prioritas-prioritas program inovasi,
tahun 2015. Tujuan pelaksanaan program PIPPK ini
dan kolaborasi pembangunan Kota Bandung
tergambar pada pasal 2, ayat 1 dan 2 dari
diterapkan
PERWAL
melalui
Perencanaan
dan
yang
pelaksanaan
tersebut, khususnya pada ayat 2 yaitu meningkatkan
program SKPD dan atau Kecamatan berbeda-beda .
tugas, peran dan fungsi aparat kewilayahan beserta
Dijumpai SKPD yang lebih mengutamakan (prioritas)
seluruh stakeholder lembaga kemasyarakatan kelurahan
pada pencapaian kualitas, dan sebagian lainnnya lebih
dalam rangka percepatan pelaksanaan pembangunan
memprioritaskan pada efektivitas atau efisiensi.
melalui pengembangan pemberdayaan masysrakat. Pada
Hasil
AHP
menunjukkan
program
dengan baik.
didasarkan pada pencapaian kualitas sebesar 44%, desentralisasi
yang
berdasarkan
prioritas
umumnya pelaksanaan Program PIPPK telah berjalan Pemahama
pembangunan
bahwa
tujuannnya
dinamis
efektivitas 39% dan efisiensi 19%. Dengan kata lain,
memberikan makna bahwa Desentralisasi tidak hanya
mayoritas SKPD dan Kecamatan mengarahkan tujuan
diartikan sebagai pelimpahan kewenangan dari Pusat
capaian program inovasi dan kolaborasi pada pencapaian
kepada Daerah, atau dari pemerintah daerah (Wali Kota)
kualitas, disamping efektivitas dan efisiensi.
ke kewilayahan (Camat, kelurahan dan selanjutnya),
63
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI d. Model kerjasama antar-stakeholder dalam konsep
teknologi, e) meningkatkan pendapatan asli daerah; dan
pembangunan Inovasi, Kolaborasi dan desentralisasi
f) meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya.
Banyak model yang dapat diaplikasi dalam
Model kolaborasi
yang utama melibatkan
penerapan strategi pembangunan melalui konsep invasi-
unsur-unsur pemerintah pusat, pemerintah daerah lain
kolaborasi dan desentralisasi. Aplikasi konsep tersebut
(kabupaten-kota), sector private (dalam dan luar negeri),
didasarkan pada kondisi adanya tuntutan peningkatan
serta masyarakat (Perguruan Tinggi dan instusi relevan
kualitas pelayanan publik, adanya tuntutan percepatan
lain). Dan Pemerintah Kota Bandung sebaai pusat
pembangunan
kolaborasi. Atau untuk lebih jelasnya dapat dicermati
infrastruktur,
serta
adanya
tuntutan
kebutuhan masyarakat yang lebih keterbatasan saranaprasarana,
keterbatasan
Sumber
Daya
gambar berikut:
Manusia
(kuantitas dan kualitas) dan keterbatasan Sumber Daya Alam. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan upaya membangun aliansi strategis
melalui kerjasama dan
kemitraan, baik secara vertikal maupun horizontal. Tujuan dan manfaat kolaborasi/kerjasama: a) meningkatkan
kebersamaan
dalam
memecahkan
permasalahan, menghindari benturan kepentingan, dan mengurangi
kesenjangan,
b)
memaksimalkan
pelaksanaan
kewenangan
dan
mengoptimalkan
pemanfaatan
sumber
daya
meningkatkan
kualitas
mempercepat
penguasaan
dan
potensi
pelayanan ilmu
daerah,
c)
publik,
d)
pengetahuan
dan
64
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI e. Strategi Pembangunan Kota Bandung melalui Konsep
(berinovasi dalam kebijakan yang sudah atau sedang di
Inovasi, Kolaborasi dan Desentralisasi
aplikasi),
Hasil analisis SWOT menunjukan bahwa hanya
implementasinya
Bandung, pada
dimana
Strategi
posisi
strategi
Growth
dengan
Diversifikasi Konglomerasi, sedangkan yang lainnnya pada Strategi Growth dengan Konsentrasi
Integrasi
Horizontal. Strategi Konglomerasi,
Growth
mengisyaratkan
bersangkutandiarahkan
dengan
Diversifikasi
bahwa
insutusi
untukmelakukan
yang
strategi
pembangunan yang tumbuh dan berkembang, dengan menerapkan kebijakan yang bervariasi dengan berinovasi di satu sisi, dan melakukan konglomerasi, dalam hal ini adalah bekerja sama dengan institusi sejenis (Dinas Pencegahan Penanggulangan Kebakaran) atau dengan pengguna jasa yang hasilkan. Strategi Growth dengan Konsentrasi Integrasi Horizontal,
mengisyaratkan
bahwa
institusi
yang
bersangkutan dapat melakukan strategi pertumbuhan melalui
optimalisasi
kebijakan
yang
sudah
sacara
internal
SKPD lain dalam melaksanakan suatu program.
yang berbeda, yaitu Dinas Pencegahan Penanggulangan Kota
berkolaborasi
dan
berkolaborasi dengan instansi setara misalnya dengan
satu SKPD yang memiliki posisi strategi implementasi Kebakaran
serta
ada
65
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI 1. Melakukan penyempurnaan Tata Kelola, khususnya
T. REKOMENDASI
dalam: a) peningkatan kualitas manajerial bidang sumber daya manusia (SDM)/aparatur, b) pemenuhan
1. Rekomendasi Berdasarkan
kesimpulan
di
atas
maka
kuantitas (jumlah) aparatur sesuai kebutuhan, c)
dapat
peningkatan
direkomendasukan beberapa hal sebagai berikut: a. Pelaksanaan
pembangunan
Kota
Bandung
melakukan
melalui
kulitas/kompetensi penyempurnaan
pegawai,
apalikasi
d)
Sistem
Informasi Manajemen (SIM) dan IT lainnnya, e)
konsep inovasi, kolaborasi dan desentralisasi tidak akan
peningkatan peran bagian/bidang kerjasama dalam
berjalan dengan baik, tanpa melihat potensi internal dan
membantu
potensi eksternal, sehingga semua sumber daya yang
memecahkan
pelaksanaan
dimiliki dan yang dapat ditingkatkan dapat dioptimalkan
kerja
masalah/kendala
sama/kolaborasi
pada
SKD
penggunaannya, sehingga tujuan yang sudah ditetapkan
tertentu yang mengalami kesulitan, f) pemenuhan
dapat dicapai dengan sangat baik. Salah satu upaya
kebutuhan
untuk mengetahui potensi internal dan eksternal adalah
legalisasi
dengan melakukan analisis SWOT. Hasil analsisi SWOT
penanganan permasalahan kewilayahan yang dapat di
menunjukkan dijumpainya beberapa kelemahan yang
selesaikan secara mandiri.
sarana yang
dan
lebih
prasarana,
jelas
dan
g)
Adanya
tegas
tentang
2. Pemerintah Kota Bandung dituntut untuk melakukan
bersifat umum, yaitu masalah/kendala yang berkaitan dengan Tata Kelola di dijumpai pada 67% SKPD dan
optimalisasi pelayanan publik, melalui peningkatan
Kecamatan di Kota Bandung, Masalah Pelayanan Publik
kualitas layanan masyarakat. Hakekatnya, pada saat
14%, dan masalah/kendala Pemberdayaan Masyarakat
seluruh
19%.
sampai dengan g), maka dengan sendirinya upaya
kelemahan
dihilangkan
(mulai
point
a)
optimalisasi juga sedang dilaksanakan. b) Optimalisas
Berdasarkan hal tersebut uapaya yang dapat dilakukan
peran
Pemerintah Kota Bandung:
kewilayahan
sudah
dilaksanakan
di
Kota
Bandung melalui pelaksanaan program PIPPK, yaitu
66
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI dengan diterbitkan dan ditetapkannnya Peraturaan
19%.
Wali Kota Bandung 281 tahun 2015. Program PIPPK
Kecamatan mengarahkan tujuan capaian program
telah berjalan dengan baik. Yang perlu diperhatikan
inovasi dan kolaborasi pada pencapaian kualitas,
adalah optimalisasi capaian tujuan PIPPK sesuai
disamping
pasal
yaitu
mengisyaratkan adanya seleksi yang sangat serius
aparat
dan sangat baik atas seluruh proposal program
kewilayahan beserta seluruh stakeholder lembaga
inovasi dan kolaborasi yang akan dilaksanakan.
kemasyarakatan kelurahan dalam rangka percepatan
Untuk mecapai hasil yang sangat baik, maka peran
pelaksanaan pembangunan melalui pengembangan
panitia seleksi program inovasi perlu dioptimalisasi.
2,
PERWAL
meningkatkan
termaksud
tugas,
peran
di
dan
atas, fungsi
pemberdayaan masysrakat. Artinya, program yang
Dengan
kata
lain,
efektivitas
dan
mayoritas
SKPD
efisiensi.
Hal
4. Model kerja sama yang dapat dilakukan
dan
ini
dalam
dikembangkan harus member manfaat nyata bagi
pembangunan Kota Bandung melalui konsep Inovasi,
masyarakat
mampu
Kolaborasi dan Desentralisasi, dapat dilakukan salah
meningkatkan perekonomian Kota Bandung, atau
satunya adalah dengan melakukan kerjasama dengan
tidak hanya sekedar melaksanakan program dan
pihak Perguruan Tinggi dan Kementrian Pendidikan
menyerap anggaran semata. Seleksi program dan
Tinggi
pemantauan
dengan pihak swasta nasional atau mancanegara.
terkait,
dalam
khususnya
pelaksanaan
program
perlu
dilakukan dengan sangat baik.
dan
Ristek,
selain
melakukan
kerjasama
Seperti diketahui bahwa setiap Dosen diwajibkan
3. Diketahui bahwa hasil Analitical Hierarkhi Process
melalukan
Tri
Dharma
Perguruan
Tinggi,
yang
(AHP) menunjukkan bahwa prioritas program inovasi,
diantaranya adalah melakukan aktivitas penelitian. Di
dan kolaborasi pembangunan Kota Bandung melalui
sisi lain, Pemerintah melalui Kementrian Pendidkan
pelaksanaan
Kecamatan
Tinggi dan Ristek menyiapkan dana untuk setiap
berdasarkan tujuannya didasarkan pada pencapaian
dosen melakukan aktivitas penelitian dalam bentuk
kualitas sebesar 44%, efektivitas 39% dan efisiensi
hibah bersaing multy years. Kerjasama Pemerintah
program
SKPD
dan
67
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI Daerah dapat dilakukan dengan Lembaga Penelitian
kota lainnnya). SKPD laninnya mengindikasi aplikasi
dan
(LPPM)
Strategi Pertumbuhan (Growth) dengan Konsentrasi
Perguruan Tinggi (PT) yang dituju. Bentuk aktivitas
Integrasi Horizontal, artinya strategi institusi yang
penelitian
semakin tumbuh dan berkembang dilakukan dengan
Pengabdian
kepada
kemudian
Masyarakat diarahkan
kepada
pengembangan inovasi-inovasi yang dapat diaplikasi
mengembangkan
dalam pembangunan Kota Bandung.
kebijakan/program
5. Hasil analisis SWOT menunjukan bahwa hanya satu
dengan
melakukan
(berinovasi) yang
sedang
kolaborasi.
berjalan Kolaborasi
pada diserai yang
SKPD yang memiliki posisi strategi implementasi yang
dilakukan adalah dalam bentuk integrasi horizontal,
berbeda, yaitu Dinas Pencegahan Penanggulangan
artinya berkolaborasi dengan SKPD lainnnya.
Kebakaran Kota Bandung, dimana posisi strategi implementasinya
pada
Strategi
Growth
dengan
Diversifikasi Konglomerasi, sedangkan yang lainnnya pada Strategi Growth dengan Konsentrasi Horizontal.
Integrasi
Kondisi ini memberi gambaran bahwa
Dinas Pencegahan Penanggulangan Kebakaran Kota Bandung harus menerapkan strategi pertumbuhan (institusi yang semakin tumbuh dan berkembang) dengan
mengaplikasi
program
yang
beragam
(berinovasi), serta dengan melakukan berkolaborasi. Kolaborasi
yang
dilakukan
adalah
melalui
bekerjasama dengan pihak pengguna, atau dengan Dinas
Pencegahan
Penanggulangan
Kebakaran
lainnnya (kewilayahan lain, misalnya kabupaten atau
68
KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG MELALUI KONSEP INOVASI, KOLABORASI DAN DESENTRALISASI
DAFTAR PUSTAKA
Sukirno, Sadono, 2006. Ekonomi Pembangunan, Jakarta.Kencana Group.
Abu Ahmadi.2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah, dan Dasar
Adbdul Syani. 2012. Sosiologi: Skematika, Teori dan
Kebiajakan.Jakarta. Bima Grafika.
Terapan. Jakarta. Bumi Aksara.
Van de Ven, Andrew H. 2016.pengertian
Evereit M. 2016.pengertian definisi.com/pengertian-inovasi-
definisi.com/pengertian-inovasi-dan-ciri-
dan-ciri-cirinya/
cirinya/
Herry Darwanto, 2002. Prinsip Dasar Ekonomi Daerah. Jakarta: BAPENAS Ilza.2013.Pengertian Kolaborasi.www.pengertianmenurutparaahli.net/p engerti-an-koordinasi-dan-kolaborasi/ Kusnandar.
2013.
Pengertian
Kolaborasi.www.pengertianmenurutparaahli.net/ pengertian-koordinasi-dan-kolaborasi/ Kuniyoshi Urabe.2016.pengertian definisi.com/pengertianinovasi-dan-ciri-ciri-nya/ Repubik Indonesia, 2002. UU Republik Indonesia No. 19 Tahun
2002
tentang
Hak
Cipta,
Jakarta.
Sekretariat Negara
69