~~@~I([Q)I(~@ ~lcMD~M ~O(O)~~[L
~(0)11 ~
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
lilllllllilllltiilillllllllllllllilllMilllllllllllll ...
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG
KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN KONSEP PEMBANGUNAN KOTA BERKELANJUTAN
ISBN: 978-602-0839-63-9 diselenggarakan
dalam
rangka:
LUSTRUM VII PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FA KU LT AS TE KN I K SIP IL
DAN PERE HCA H AA H
INSTITUT Tl!KNOLOGI NASIONAL Y L •• 'G
CD
SEMINAR NASIONAL 2015 FTSP ITN MALANG
DAFTAR ISi PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2015 FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN (FTSP) INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG
HALAMAN JUDUL EDITORIAL
iii
SAMBUTAN
v
DAFTAR ISi
vii
1.
Anik Budiati
EVALUASI RENCANA ARAH KEBIJAKAN PENYELENGGARMN TRANSPORTASI PERKOTMN PASCA PEMBANGUNAN MONGREL TREM DI SURABAYA
1
2.
Candra Dwiratna W. Sudiro Khusnul Khotimah Prasetyo Abdi
PRA DISAIN BANGUNAN PENGOLAH LIMBAH CAIR RUMAH POTONG HEWAN (RPH)
9
3.
Adhi Widyarthara Debby Budi Susanti
PERAN LINGKUNGAN BINMN DALAM MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN KOTA BERKELANJUTAN STUDI KASUS: KELURAHAN DINOYO KOTA MALANG
15
4.
I WayanMundra Erni Yulianti
PENDUGMN POTENSI BANJIR KOTA TULUNGAGUNG AKIBAT DEBIT BANJIR SUNGAI JENES DAN USULAN PENANGGULANGANNYA
22
5.
Ester Priskasari Sudirman Indra A. Agus Santoso
KEKUATAN LEKATAN (BOND) BAMBU POLOS DAN BAMBU DENGAN PENGASARAN PERMUKAAN PADA BETON BERTULANG
39
6.
Mohammad Ghozi Anik Budiati SyarifulAlim
PURWARUPA PENGKONDISIAN FILE INPUT PROGRAM SAP2000 UNTUK OPTIMASI STRUKTUR BAJA SESUAI DENGAN SNI 2002
46
7.
HerwinSutrisno TheresiaSusi
ADAPTASI HUNIAN PADA LAHAN GAMBUT BELAJAR DARI KEARIFAN LOKAL SUKU DAYAK DI KALIMANTAN TENGAH
53
8.
Hirijanto Lila Ayu Ratna W.
EFISIENSI PRODUKSI BATA MERAH DENGAN OTOMASI PRODUKSI
61
9.
Ibnu Sasongko I G.A.P. Sutaresmi S.
RANCANGAN JAUR SEPEDA SEKITAR KAMPUS (STUD! KASUS: SEKITAR KOMPLEKS KAMPUS SUMBERSARI - TLOGOMAS MAI.ANG)
67
10.
Kustamar I Wayan Mundra B. Wedyantadji I NyomanSudiasa
PENINGKATAN KINERJA SISTEM PENYEDIMN AIR BERSIH PEDESMN DI DUSUN DURENAN DESA PETUNGSEWU KECAMATAN WAGIR KABUPATEN MAI.ANG
81
SEMINAR NASIONAL 2015 FTSP ITN MALANG
EVALUASI RENCANA ARAH KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN TRANSPORTASIPERKOTAANPASCAPEMBANGUNAN MONOREL TREM DI SURABAYA Anik Budiati Program Studi Teknik Sipil Universitas BhayangkaraSurabaya dan Mahasiswa Program Doktor Universitas Brawijaya email:
[email protected]
Abstrak Implementasi dari kebutuhan transportasi publik di wilayah Kata Surabaya, maka Pemerintah Kata Surabaya berupaya membangun Angkutan Massal Cepat {AMC), berupa Trem dan Monorel yang menghubungkan wilayah Surabaya Utara dan Selatan. Alasan dari pembangunan AMC tersebut didasarkan pada daya angkut yang lebih banyak, pilihan teknologi, simpul perekonomian, dan cagar budaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi rencana kebijakan transportasi pasca pembangunan trem-monorel di Surabaya. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif diskriptif. Proses analisa dengan cara mengurutkan data berdasarkan tanggal penerbitan di media massa dan menganalisanya. Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa proses kebijakan penyelenggaraan transportasi perkotaan pasca pembangunan monoreltrem di Surabaya, terjadi beberapa penundaan. Perlu adanya kesepakatan di antara pihak-pihak yang terkait. Proses kebijakan membutuhkan beberapa solusi untuk dapat menyelesaikan masalah transportasi yang begitu kompleks. Harus dilakukan beberapa kombinasi strategi kebijakan secara bersinergi dan terarah untuk menunjang keberhasilan kebijakan transportasi tersebut. Kata Kund: Tansportasl Perkotaan, Trem, Monorel Kebijakan Angkutan Massa/ Cepat (AMC)
I.
PENDAHULUAN Transportasi publik di Surabaya saat ini dilayani oleh 2.254 unit bus kota (patas dan
ekonomi) dengan 19 rute, 8.638 unit rnobil angkutan umum, taksi, angguna, dan kereta api komuter. Keseluruhan akses transportasi publik didukung dengan keberadaan terminal yang strategis, seperti Terminal Joyoboyo, Bratang, Jembatan Merah, Purabaya, dan Oso Wilangun. Berdasarkan data yang dimiliki Pemerintah Kata Surabaya, terdapat 57 rute atau trayek angkutan kota (atau yang lebih dikenal dengan angkot/bemo/mikrolet) yang berjumlah 3.480 unit, bus kota 1.200 unit, dan komuter empat unit Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa Kata Surabaya perlu adanya Sarana Angkutan Umum Cepat {Angkutan Masai Cepat=AMC). Implementasi dari keperluan tersebut, Walikota Surabaya berupaya membangun AMC berupa Trem dan Monorel yang akan menghubungkan
wilayah Surabaya Barat ke Timur dan Surabaya Selatan ke Utara
(Surabaya.go.id, diakses pada 15 Mei 2015). Angkutan Umum Cepat di Surabaya selain di layani angkutan utama juga didukung angkutan cabang dan angkutan ranting. Mada rnonorel-trem termasuk dalam angkutan utama, trunk (bus) termasuk dalam angkutan cabang, dan feeder (pengumpan/bus minl/sejenls bison) termasuk dalam angkutan ranting. Angkutan massal cepat yang memiliki kriteria kepastian
waktu,
kenyamanan, dan keamanan sudah seharusnya diterapkan jauh hari sebelum sekarang, dengan alasan kondisi beban jalan yang terlampau berat, persaingan antara angkutan pribadi dan massal
1
SEMINAR NASIONAL 2015 FfSP ITN MALANG
yang asimetris, pemenuhan hak-hak masyarakat
untuk
mendapatkan
fasilitas publik yang
memadai, dan yang lebih utama adalah untuk meletakkan tonggak sebagai kota keberlanjutan. Berbagai dasar yang mendukung perlunya kebijakan AMC di Surabaya adalah:
1. PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRW Nasional disebutkan bahwa Kota Surabaya yang merupakan bagian dari
Kawasan Perkotaan Gerbangkertosusila
ditetapkan sebagai
kawasan yang berfungsi sebagai PKN di Propinsi Jawa Timur. 2. Mengacu kepada Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalulintas Angkutan Jalan diamanatkan untuk Kota Besar dan Kota Raya memiliki sistem angkutan massal jalan berlajur khusus yang harus didukung sistem pengumpan. Sebuah misi bagi sistem transportasi harus mencakup tujuan. 3. Data yang dihimpun oleh Sadan Lingkungan Hidup tahun 2011 menyebutkan bahwa 1.827.806 kendaraan bermotor (sepeda motor, mobil bensin, mobil solar, mikrolet, bus, dan truk) memiliki kekuatan emisi 5.269.460 ton C02/tahun. Pada tahun 2016, kekuatan emisi diproyeksikan mencapai 8.045.644 ton C02/tahun. Pemerintah Kota Surabaya memilih trem untuk rnengakomodasi pengguna transportasi di jalur uUtara-Selatan dengan alasan selain daya angkut yang lebih banyak,
kawasan tersebut
merupakan kawasan cagar budaya dan histori, titik simpul perekonomian, dan jalur trem yang pernah diterapkan pada jaman Hidia Belanda. Dua alasan tersebut menjadi landasan Pemerintah Kota Surabaya untuk mengoperasikan trem pada jalur ini. Pemerintah Kota Surabaya juga berencana untuk mengangkat kembali jalur trem yang ada di kawasan itu. Selain alasan tersebut, kondisi rute jalan di wilayah Surabaya Selatan-Utara cenderung linier, juga tidak memiliki banyak persimpangan seperti di jalur Tlrnur-Barat atau sebaliknya. Pembangunan monorel di jalur Surabaya Tlmur-Barat dilandasi oleh alasan pilihan teknologi, simpul perekonomian dan cagar budaya. Pemerintah Kota Surabaya menginginkan agar tulang punggung angkutan massal berbasis rel dengan alasan daya angkut lebih banyak. Moda monoreldirencanakan terdiri dari 4 gerbong per satu rangkaian. Simpul perekonomian yang dihubungkan adalah kawasan Surabaya Timur dan Surabaya Barat Lahan di sisi koridor Barat- Timur Surabaya dikembangkan
oleh
Pemerintah
Kota Surabaya sebagai
unit
pengembangan
pendidikan,
permukiman, perbelanjaan, dan bisnis. Selain itu, koridor Barat-Timur memiliki lebih banyak persimpangan daripada rute linier Utara-Selatan (Defrina Sukma Satiti, 2014). Berdasarkan alasan ini, maka untuk kontruksi jalur dibuat
elevated.
Rencana pembangunan AMC didukung dengan adanya jalur kendaraan tidak bermotor dan pembangunan sarana park and ride di beberapa titik sebagai area parkir kendaraan roda dua dan roda empat bagi pengguna angkutan masal yang merupakan salah satu misi Pemerintah Surabaya untuk mewujutkan kota yang oerkesinambungan, sehingga kebijakan yang dirumuskan harus didasarkan pada pertimbangan ramah lingkungan. Rencana terhadap kebijakan transportasi AMC tersebut tidak seperti yang diharapkan, dimana mulai didengungkan sampai dengan rencana
2
SEMINARNASIONAL 2015 FTSP ITN MALANG keberadaannya dan realisasi pembangunannya sampai saat ini belum terwujud. Rencana kebijakan terkait AMC ini masih menjadi polemik di antara para pemangku kebijakan terkait masalah tarif, kemacetan akibat pembangunan dan AMDAL serta dampak sosial. Proses arah kebijakan ini sangat menarik, sehingga penulis mengangkat topik ini sebagai sebuah artikel ilmiah. Permasalahan
yang dibahas dalam
artikel
ini
adalah
bagaimana
arah
kebijakan
penyelenggaraan transportasi perkotaan berdasarkan para pemangku kebijakan terkait realisasi trem-monorel di Surabaya. Sedangkan tujuan dari penulisan ini adalah mengevaluasi rencana penyelenggaraan kebijakan transportasi perkotaan pasca pembangunan trem-monorel di Surabaya, dimana diharapkan penulisan ini dapat digunakan sebagai referensi bagi para pemangku kebikajan yang memiliki otoritas untuk menangani permasalahan transpotasi publik, khususnya trem dan monorel.
II.
METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif karena penelitian ini bertujuan untuk
menggambarkan fakta dari artikel yang dimuat koran dan jurnal dirangkum secara sistematis, faktual, serta hubungan antar-peristiwa yang sedang diselidiki. Hubungan tersebut untuk menggambarkan relasi dan interaksi proses kebijakan transportasi terkait dengan kebijakan transportasi
perkotaan
trem
dan
monorel.
Data
bersumber
dari
artikel
di
http://surabaya.tribunnews.com mulai tanggal 7 Nopember 2012 sampai dengan 3 Oktober 2014 serta berasal beberapa artikel di harian Jawa Pos dan Tempo. Kajian artikel ini digunakan untuk literature, kemudian dianalisa tiap kejadian dan tanggal secara berurutan.
IU.
HASIL DAN PEMBAHASAN Sudah lama mocla transportasi massal berupa trem dan monorel digaungkan oleh Perintah
Kota Surabaya sebagai solusi atas tidak sebandingnya kapasitas jalan dengan volume kendaraan. Akan tetapi, realisasinya belum ada kejelasan. Walikota Surabaya menargetkan pada pertengahan 2013 pembangunan fisik transportasi massal tersebut sudah akan jalan. Trem menghubungkan koridor Utara-Selatan dan monorel untuk koridor Timur-Selatan, sedangkan World Bank dan Cities Development Initiative for Asia (COIA) yang akan membantu untuk konsep transportasi massal yang sama dengan kota-kota besar (Surabaya.tribunews.com/2012/7/11). Dalam rapat perencanaan daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah {RTRW) disampaikan bahwa rencana tarif untuk mendapatkan fasilitas monorel dan trem dikhawatirkan sangat mahal karena pembangunan transportasi massal sepenuhnya diserahkan ke investor, sedangkan Kepala Bappeko Surabaya memastikan tarif monorel dan trem akan disesuikan dengan kemampuan masyarakat dan membantah dua alat transportasi itu identik dengan tarif tinggi atau mahal. Pemerintah Kota tetap menjadi regulatomya, dimana sesuai dengan Perpres 70 tahun 2012
3
SEMINAR NASIONAL 2015 FfSP ITN MALANG
tentang pengadaan barang/jasa pemerintah, maka pelaksanaan lelang akan disosialisasikan melalui media massa dan internet. Upaya kebijakan terhadap pembangunan transportasi massal terus bergolir. Pemerintah Kota Surabaya berupaya menggandeng ITS Surabaya. Tim teknis ITS ini mendampingi kegiatan proyek, mulai dari pelaksanaan lelang hingga pelaksanaan operasional lapangan. Tim teknis tersebut melibatkan sejumlah pakar dari berbagai bidang ilmu yang terkait dengan pelaksanaan pembangunan dua moda transportasi massal tersebut. Ada sedikitnya 10 bidang keilmuan di ITS yang terlibat (Surabaya.tribunnews.com/2013/01/13). Upaya untuk mendapatkan dukungan
guna terwujudnya transportasi massal ini terus
diusahakan. Pemerintah Kota Surabaya terus berkeliling ke kampus-karnpus untuk menggandeng kalangan akademisi dalam proyek pembangunan trem dan monorel. Pemerintah Kota menjalin Kerj'a sama a'engan .iTE 6ana'ung a'an
rm mena\:nlung perro'/r de«
si\3):1 memaa.'lto' Pei71ei'i\'ltah ,'<.(;ta
Surabaya untuk pengembangan angkutan massal di Surabaya dengan melibatkan tenaga ahli dalam proses realisasi dan pembangunannya. (surabaya.tribunnews.com/2013/02/08). Pembangunan Angkutan Masai Cepat (AMC) terus dimatangkan oleh Pemerintah Kota Surabaya dengan melakukan pemeriksaan lahan antara PT KAI bersama Pemerintah Kota, dimana rencana ground breaking dijadwalkan pada bulan Juli 2014 (Surabaya.tribunnews.com/2014/10/
07). Rencana pembangunan proyek angkutan massal cepat (AMC) berupa trem bertolak belakang dengan wakil rakyat di DPRD Kota Surabaya, dimana dewan menolak rencana tersebut. Mayoritas anggota dewan menilai angkutan umum yang diproyeksikan akan membentang dari Selatan menuju Utara Surabaya ini hanya menambah jalanan Surabaya makin macet. Rencana Pemerintah
Kota Surabaya mengaktifkan kembali trem untuk mengurai kemacetan, namun
nyatanya trem yang dibangun atau diaktifkan itu menggunakan jalur badan jalan. Artinya, akan memperparah volume kemacetan. Selain itu, kalangan dewan menilai Pemerintah Kota belum memiliki persiapan yang matang untuk membangun proyek yang akan direalisasikan bersama PT KAI tersebut. Beberapa alasan untuk mementahkan rencana tersebut adalah: (a) DPRD mengaku tidak pemah dilibatkan, (b) Bappeko Surabaya tidak memiliki desain yang matang, serta (c) dampak sosial dari pembangunan proyek trem ini belum ada (Surabaya.tribunnews.com2014/ 10/14) Kepala Bappeko Surabaya rnembantah bahwa trem memperparah kemacetan. PT KAI turun ke lapangan untuk memastikan trace yang akan dilalui trem. PT KAI berencana mulai menggali rel yang tertimbun tanah dan menerjunkan tim untuk melakukan kajian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) dan dampak sosial. Trem yang direncanakan menggunakan energi listrik, sehingga memerlukan tempat yang memiliki peralatan charger untuk mengisi baterai. PT KAI belum memikirkan subsidi untuk harga tiket. Selama ini diberitakan harga tiket berkisar Rp 3.000 dan itu masih belum final (Surabaya.tribunnews.com/2014/10/14).
4
Penentuan tarif memang masih
SEMINAR NASIONAL 2015 FTSP ITN MALANG
menjadi pertimbangan dan hal tersebut menjadi menjadi perdebatan antara Walikota Surabaya dengan Dewan. Tarif yang akan berlaku bagi penumpang monorel dan trem harus disesuaikan dengan kemampuan bayar masyarakat dan lebih kecil dari biaya yang dikeluarkan apabila pelaku perjalanan menggunakan angkutan pribadi. Namun, bila tarif yang ditentukan tidak sesuai dengan kemampuan masyarakat
untuk
membayar,
maka
dipastikan
moda monorel-trem
hanya
diperuntukkan bagi akomodasi masyarakat menengah ke atas. Berdasarkan survey tarif monoreltrem dengan prinsip WTP/ATP, rata-rata kemampuan masyarakat membayar tarif monorel-trem adalah Rp 6.000 - Rp 10.000 per penumpang (Surabaya.tribunnews.com/2014/10/14). Guna terwujudnya AMC tersebut, kesepakatan antara Walikota Surabaya dan Dirut PT KAI menyebutkan bahwa realisasi AMC sudah deal dengan pendanaan dari PT KAI dan Pemerintah Kata Surabaya menyiapkan lahan.
Dibahas
pula bahwa dalam waktu dekat dilakukan
penandatanganan memorandum of understanding (MoU). Dalam pertemuan tersebut dibahas juga, bahwa paling lambat satu bulan lagi akan ada groundbreaking(JawaPos.com/artikel/2014/09/12). Pada saat yang sama, Ketua DPRD Surabaya mengatakan bahwa ia memikirkan pengaturan jalan yang akan dilewati, seperti pengaturan traffic light dan lalulintas lainnya, dimana menurutnya Pemerintah Kata Surabaya tidak memiliki planning jika trem nantinya tidak diminati oleh warga (Surabaya. tribunnews.com/2014/ 10/14). Pemerintah Kota Surabaya tetap melanjutkan rencana pembangunan trem. Ini dibuktikan dengan pengecekan jalur yang akan dijadikan rute angkutan massal tersebut. Dilakukan penelusuran jalur trem lawas oleh tim dari ITS sepanjang 17 km. Alat yang digunakan adalah Ground Penetrating Radar (GPR) terdeteksi 113 titik dengan kedalaman 22 - 28 cm di bawah lapisan aspal. Walikota Surabaya menyampaikan bahwa pihaknya sudah mengecek jalur yang akan dijadikan rute trem. Pengecekan ini dilakukan juga oleh PT KAI selaku operator proyek trem. Tujuannya untuk memperkuat data sebelum proyek ini dikomunikasikan dengan kabinet yang baru. Selanjutnya, survei akan dilakukan di semua jalur trem yang saat ini sudah tidak difungsikan. Beberapa jalur yang mati sejak lama di antaranya rute Jalan Semarang - Pasar Turi - Ujung. Ada juga Wonokromo - Jembatan Merah yang dulu disebut-sebut
sebagai jalur paling sibuk.
Rencananya trem akan dimulai dari Terminal Joyoboyo di Selatan Surabaya, Jalan Raya Darmo Jalan Kombespol M Duryat. Untuk tahap pertama proyek ini, PT KAI sudah menyiapkan anggaran Rp 125 miliar dari anggaran total Rp 2,2 triliun (Surabaya.tribunnews.com/2014/10/16). DPRD Surabaya meminta Pemerintah Kota Surabaya mengkaji lebih detail alat transportasi yang akan menghubungkan kawasan Selatan dengan Utara di wilayah Surabaya ini. Pemerintah Kota Surabaya harus memiliki kajian yang mendalam terkait dengan analisis dampak lingkungan (AMDAL), sosiliasasi, serta perubahan perilaku masyarakat dalam kaitannya dengan rencana pembangunan AMC (Surabaya.tribunnews.com2014/10/27). Realisasi terwujudnya AMC semakin berkepanjangan. Hasil kunjungan kerja DPRD Surabaya ke Kemenhub terkait pembangunan AMC jenis trem mendapat jawaban yang mengejutkan, dimana
5
SEMINAR NASIONAL 2015 FfSP ITN MALANG
langkah Pemkot Surabaya yang menunjuk tim dari ITS Surabaya dalam melakukan studi kelayakan soal jalur trem belum diketahui pihak Kemenhub. Menurut DPRD, pembangunan angkutan masal jenis trem yang menggunakan jalur
PT KAI ini pembangunannya harus terlebih
dahulu
mendapatkan persetujuan Presiden. DPRD berpendapat bahwa pembuatan jalur trem sepanjang 17 Km itu adalah mengaktifkan kembali jalur trem yang sudah ada di jaman penjajahan Belanda (Surabaya.tribunnews.com/2014/ 10/31). Koordinasi antara Walikota Surabaya dengan DPRD Surabaya nampaknya kurang bagus soal proyek Angkutan Masai Cepat (AMC) yang digagas Pemerintah Kata Surabaya. Sebelumnya, DPRD Kata Surabaya menyatakan proyek trem dan monorel itu tidak dianggarkan di APBN 2015, namun Walikota Surabaya justru menyatakan sebaliknya, mengklaim proyek senilai Rp 8,8 triliun itu dibiayai oleh Pemerintah Pusat dan sudah dianggarkan di APBN 2015. Sebelumnya, Pemerintah Kata Surabaya mengalokasikan anggaran Rp 5,8 miliar dalam APBD 2015 melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kata Surabaya. Menurut Walikota anggaran tersebut digunakan untuk membangun park and ride (Surabaya.tribunnews.com/2014/11/13). Untuk mewujudkan proyek angkutan massal cepat berupa trem dan monorel di Surabaya, Bapenas mengalokasikan anggaran total Rp 11 Triliun. Anggaran tersebut full diambil dari APBN. Rencana proyek angkutan masal cepat (AMC) berupa trem di Kata Surabaya sedikit ada kejelasan. Ini setelah Komisi C DPRD Kata Surabaya mendapat pemaparan dari Bapenas bagian transportasi darat di Jakarta. Dalam perencanaan di Bapenas, angkutan massal cepat berbasis rel untuk trem dan monorel di Surabaya ini dimasukkan sebagai perencanaan
pembangunan Bapenas
(Surabaya.tribunnews.com/2014/11/19) Pada pertemuan ntara Walikota Surabaya dengan Menteri Perhubungan terdapat agenda kesepakatan pembangunan dimulai awal 2015. AMC jenis trem dengan tenaga penggerak baterai, kecepatan gerak 30 km/jam dan diperkirakan 2 s/d 3 tahun terselesaikan. (JawaPos.com/artikel/ 2014/11/24). Tahap pembangunan trem Kata Surabaya oleh PT KAI mulai tahun 2015 direspons positif oleh DPRD Surabaya. Anggota Komisi C DPRD Surabaya mengatakan, semua anggota DPRD Surabaya sebaiknya mendukung pelaksanaan proyek trem tersebut karena bagaimanapun, trem nantinya menjadi solusi kemacetan yang terjadi di Kata Surabaya. Adanya keraguan dari sejumlah pihak terkait proyek trem Kata Surabaya bisa dimaklumi, terutarna terkait dengan kesiapan Pemerintah Kata Surabaya dalam pembangunan trem tersebut. Proyek trern dibiayai APBN yang dikerjakan dan dioperasionalkan oleh PT KAI (Surabaya.tribunnews.com/2014/11/24). Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia Danang Parikesit mengatakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Kota Surabaya sebaiknya mengkaji ulang rencana pembangunan trem di
Surabaya. Menurutnya sistem transportasi di Surabaya belum terpadu, sehingga trem hanya bakal menambah ramai kendaraan di jalan. Danang memprediksi penyusunan jaringan akan memakan waktu dua tahun. Sekretaris Jenderal Perhimpunan Insinyur Indonesia ini menyarankan, sebelum
6
SEMINAR NASIONAL 2015 FTSP ITN MALANG
membangun trem, Pemerintah Kata harus membuat jaringan transportasi publik yang terkoneksi dan memadai untuk mendukung trem sebagai mass rapid transit Pemerintah Kata, kata Danang, juga harus menambah jumlah kendaraan umum (Tempo.co/read/news/2014/11/29). Pemerintah Kata Surabaya dan Pemerintah Pusat menyepakati pembangunan trem dimulai pada tahun 2015 dan beroperasi pada tahun 2017. Bappenas, yang kini dibawahi langsung oleh Presiden, telah memasukkan trem Surabaya dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RJPMN) 2015-2019. Pembangunan trem akan melibatkan tiga pihak, yitu (1) Kementerian Perhubungan untuk menyiapkan desain pembangunan dan reaktivasi prasarana, (2) Pemerintah Kata Surabaya yang menyusun dokumen lingkungan, penyiapan lahan, sumberdaya manusia, sosialisasi, dan integrasi antarmodal, serta (3) PT KAI berperan dalam pengadaan, pengoperasian, dan pengusahaan sarana prasarana (Tempo.co/read/news/2014/12/04). Kementerian Perhubungan berencana membangun trem di Surabaya dalam jangka waktu lima tahun ke depan. Hal yang menarik dari trem tersebut adalah menggunakan kekuatan baterai. Trem tersebut akan memiliki panjang ruas 17 Km (Surabaya,tribunnews.com/bisnis/2015/03/10).
IV.
KESIMPULAN Proses kebijakan penyelenggaraan transportasi perkotaan pasca pembangunan monorel-
trem di Surabaya telah terjadi beberapa penundaan. Diantara para pemangku kebijakan masih saling silang pendapat. Terjadi kesepakatan dan dukungan setelah terjadi pertemuan pemangku kebijakan. Dalam upaya realisasai kebijakan penyelenggaraan AMC, berupa trem-monorel, perlu beberapa kajian antara lain adalah: a. Studi kelayakan. b. Analisa dampak lingkungan (AMDAL), terutama dampak lalulintas. c. Dampak sosial masyarakat, termasuk kemampuan bayar masyarakat dan tarif yang akan diterapkan. d. Data peningkatan penggunaan kendaraan pribadi. e. Kompromi di antara otoritas pembuat kebijakan, yaitu Walikota Surabaya, DPRD Kata Surabaya, PT KAI, dan Pemerintah (Kemenhub). f. Tanggungjawab masalah pendanaan antara Pemerinah Kata Surabaya, PT KAI, dan Pemerintah Pusat, walaupun akhirnya menjadi tanggungjawab APBN tahun 2015. Untuk dapat melaksanakan kesepakatan dalam proses suatu kebijakan perlu adanya pendekatan predict dan preventff. Dengan demikian, maka diperlukan berbagai strategi kebijakan, dimana perlu adanya kesepakatan diantara pihak-pihak yang terkait. Proses kebijakan dibutuhkan beberapa solusi untuk dapat menyelesaikan masalah transportasi yang begitu kompleks. Harus dilakukan beberapa kombinasi strategi kebijakan secara bersinergi dan terarah untuk menunjang keberhasilan kebijakan transportasi tersebut.
7
REFERENSI
Defrina Sukma Satiti. 2014. KebijakanTransportasiPub/ikdalam PerspektifGreenPolitics.Journal Universitas Airlangga. Vo.3/No.2/Publisch 2004/page 118-128 Pemerintah Kota Surabaya. 2014. PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRW Nasional. Dinas Perhubungan. 2009. Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas Angkutan Jalan. http://surabaya.tribunnews.com/2013/01/14/warga-surabaya-tak-sabar-punya-trem-monoreldiakses Monday, April 13, 2015 pukul 4:30 PM http://surabaya.tribunnews.com/2014/10/14/karakter-orang-surabaya-senang-pakai-kendaraan-pribadi diakses Monday, April 13, 2015 pukul 3:08 PM http://surabaya.tribunnews.com/2014/10/14/pemkot-surabaya-terjunkan-tim-amda diakses Monday, April 13, 2015 pukul 3: 18 PM http://surabaya.tribunnews.com/2014/11/13/proyek-trem-makin-membingungkandiakses Monday, April 13, 2015 pukul 3:25 PM diakses Monday, April 13, 2015 pukul 4:01 PM http://bisnis.tempo.co/read/news/2014/11/29/090625212/Risma-Diminta-Tunda-Bangun-Trem-Surabaya http://surabaya.tribunnews.com/2014/11/24/dewan-sambut-positip-dimulainya-proyek-trem-di-surabaya diakses Monday, April 13, 2015 pukul 3:25 PM http:/lnasional.tempo.co/read/news/2014/12/04/058626266/Risma-.Jokowi-Targetkan-Trem-SurabayaSelesai-2017 http://www.tribunnews.com/bisnis/2015/03/10/trem-tenaga-baterei-akan-hadir-di-surabaya diakses Monday, April 13, 2015 pukul 3:10 PM. http://surabaya.go.id, diakses pada 15 Mei 2015. http://surabaya.go.id, diakses pada 23 Mei 2015.
8
~NITIA SEMINAR NASIONAL 2015 ~KUL TAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN ~STITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG Bendungan Sigura-gura No. 2 Malang 65145 Terp. 0341-551431, Fax. 0341-553015
·mail:
[email protected]
ISB:S : 978..@2--083~3-9