KAJIAN POTENSI DAN REALISASI PENERIMAAN PENDAPATAN RETRIBUSI PARKIR TEPI JALAN (ON-STREET PARKING) KOTA BANDA ACEH Muhammad Syaifuddin Ambia , Ria A. A. Soemitro **) dan Retno Indryani **) Program Magister Teknik Bidang Keahlian Manajemen Aset FTSP - ITS E-mail :
[email protected]
ABSTRAK Parkir on-street merupakan faktor penyebab terjadinya kemacetan lalu lintas, tetapi dengan manajemen pengelolaan yang profesional merupakan sumber potensial Pendapatan Asli Daerah. Permasalahan yang sering terjadi dalam pengelolaan parkir on-street terutama di Kota Banda Aceh adalah adanya perbedaan potensi dengan realisasi penerimaan pendapatan retribusi parkir on-street. Penelitian ini mengamati adanya korelasi antara potensi dan selisih potensi dengan realisasi penerimaan pendapatan retribusi parkir on-street serta seberapa besar nilai selisih tersebut dengan melibatkan variabel prediktor; potensi parkir mobil (X1), potensi parkir sepeda motor (X2) dan nilai selisih (Y) merupakan variabel kriterion. Analisis menggunakan korelasi product moment pearson, uji t, uji F dan regresi berganda. Hasil penelitian terdapat korelasi positif dan signifikan baik secara uji serentak maupun uji parsial antara potensi dan selisih potensi dengan realisasi penerimaan, nilai r = 0,839, R2= 0,705; Y = -14183,2 + 0,299 X1 + 0,376 X2, F = 13,124 sig = 0,001; (X1) t = 2,054 sig = 0,064; (X2) t = 1,966 sig = 0,075, dengan tingkat selisih sebesar 33,8%. Kata Kunci : Parkir On-street, Retribusi, Korelasi, Regresi berganda. 1.
PENDAHULUAN Ketiadaan fasilitas parkir (pelataran atau gedung) di kawasan tertentu dalam Kota Banda Aceh, menyebabkan badan jalan menjadi tempat parkir. Pada umumnya kendaraan yang parkir di badan jalan berada sekitar tempat atau pusat kegiatan seperti: perkantoran, sekolah, pusat kegiatan ekonomi atau pusat perdagangan/kawasan CBD (Central Business District). Bertambahnya pemanfaatan badan jalan sebagai fasiliatas parkir on-street salah satunya adalah akibat dari pelebaran ruas jalan dan perubahan arah arus lalu lintas pada kawasan tertentu. Keberadaan parkir tepi jalan (on-street) ini diusahakan sedemikian rupa dan pelaksanaannya secara legal telah diatur melalui undang-undang dan ketetapan peraturan pemerintah serta peraturan daerah. Pada era otonomi daerah, hal demikian sangat wajar, karena pemerintah daerah telah diberi keleluasaan untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri serta diharapkan mampu mengelola dan memaksimalkan sumber daya yang ada di daerah untuk kelangsungan dan kemajuan daerahnya sendiri . Untuk membawa daerah pada derajat otonomi yang berarti dan mengarah pada kemandirian daerah, faktor kemampuan keuangan daerah merupakan ciri utama yang menunjukkan suatu daerah otonom mampu berotonomi, self supporting keuangan merupakan salah satu bobot penyelenggaraan otonomi ini artinya daerah otonom memiliki kewenangan dan kemampuan untuk menggali sumber keuangan, mengelola dan menggunakan keuangan sendiri yang cukup memadahi membiayai penyelenggaraan pembangunan daerah. Dukungan keuangan ini ditandai dengan semakin besarnya nilai PAD dan semakin menurunkan dukungan pusat dalam bentuk sumbangan/bantuan. Sumber Pendapatan Asli Daerah diantaranya adalah pajak daerah dan retribusi daerah dimana daerah diberi kewenangan untuk melaksanakan pemungutan berbagai jenis pajak daerah dan retribusi daerah yang berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan masyarakat. Hal ini digunakan untuk meningkatkan pendapatan daerah dalam upaya pemenuhan kebutuhan daerah. Disini perlu dipahami oleh masyarakat bahwa pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah ini sebagai sumber penerimaan yang dibutuhkan oleh daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah. Dimana untuk mengatur tentang pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 tahun 1997 yang telah disempurnakan dengan Undang-Undang Nomor 34 tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang aturan **)
Mahasiswa Pascasarjana FTSP ITS - Surabaya Dosen Teknik Sipil FTSP - ITS Surabaya
1
pelaksanaannya berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2001 tentang Pajak Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1997 tentang Retribusi Daerah. Pemanfaatan aset jalan yang dipergunakan untuk fasilitas parkir on-street perlu dilkelola seoptimal mungkin. Kendala pengelolaan parkir sering terjadi terutama karena adanya perbedaan potensi dengan realisasi penerimaan pendapatan retribusi parkir pada saat operasional di lapangan. Salah fungsi dari manajemen pengelolaan parkir on-street adalah dengan menekan tingkat perbedaan potensi dengan tingkat perbedaan antara potensi dengan realisasi penerimaan pendapatan retribusi parkir tersebut. Hal ini penting dilaksanakan guna memaksimalkan kinerja perparkiran. Konsekuensi logis terhadap hal tersebut adalah perlunya diadakan langkah awal melalui analisis potensi dan realisasi penerimaan pendapatan retribusi di sektor parkir on-street. Pengelolaan parkir on-street sangat potensial untuk mendatangkan nilai lebih dari segi keuangan jika dilakukan dengan manajemen yang baik. Dalam pelaksanaannya pada era otonomi daerah mempunyai konsekuensi berupa perlunya usaha-usaha untuk menggali potensi potensi PAD guna meningkatkan penerimnaan Pemerintah Kota Banda Aceh. Salah satu usaha dilakukan dengan mengetahui potensi nyata sumber-sumber PAD dari pendapatan retribusi parkir on-street di Kota Banda Aceh. Upaya-upaya daerah ini sebagai implementasi dari berbagai kebijakan yang berkaitan dengan pelaksnaan otonomi daerah, yaitu : pertama, Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, telah memberikan keleluasaan otonomi dan kewenangan yang luas kepada daerah untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat, kedua, Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999, menegaskan bahwa untuk menyelenggarakan otonomi daerah perlu penyediaan sebagian pembiayaan dengan memeperhatikan seluruh potensi, kondisi serta kebutuhan daerah yang sejalan dengan kewajiban pembagian keuangan, dan ketiga adanya Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang pajak daerah dan retribusi daerah yang memungkinkan peluang untuk menggali beberapa sumber-sumber pendapatan daerah. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui besarnya potensi dan selisih potensi dengan realisasi penerimaan pada Kawasan Pusat Bisnis/Pusat Kota Lama dan Kawasan Mesjid Raya Baiturrahman di Kota Banda Aceh. 2. Untuk megetahui sejauh mana kolerasi perbedaan potensi dengan selisih potensi dengan realisasi penerimaan dan tingkat selisih pada Kawasan Pusat Bisnis/Pusat Kota Lama dan kawasan Mesjid Raya Baiturrahman di Kota Banda Aceh baik parkir untuk mobil maupun untuk parkir sepeda motor. 2.
METODOLOGI PENELITIAN Berdasarkan latar belakang dan sesuai dengan tujuan penelitian, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Ruas jalan yang menjadi lokasi penelitian adalah : 1. Kawasan Pusat Bisnis/Pusat Kota Lama, Kota Banda Aceh, yaitu: 1. Jalan T. P. Polem, dengan tipe jalan 4 lajur – 2 arah terbagi (4/2 D), lebar jalur lalu lintas total 21,0 m, dan fungsinya sebagai jalan arteri sekunder, untuk lokasi dengan fungsinya sebagai jalan arteri sekunder, lokasi parkir dan berhenti kendaraan dibatasi (Munawar, 2006); 2. Jalan Khairil Anwar, dengan tipe jalan 2 lajur – 1 arah (2/1), lebar jalur lalu lintas total 10,5 m, dan fungsinya sebagai jalan kolektor; 3. Jalan Sri Ratu Safiatuddin, dengan tipe jalan 2 lajur – 2 arah (2/2 UD), lebar jalur lalu lintas total 10,5 m, dan fungsinya sebagai jalan kolektor. 2. Kawasan Mesjid Raya Baiturrahman, Kota Banda Aceh, yaitu: 1. Jalan Moh Jam, dengan tipe jalan 2 lajur – 1 arah (2/1), lebar jalur lalu lintas total 10,5 m, dan fungsinya sebagai jalan kolektor; 2. Jalan KHA. Dahlan, dengan tipe jalan 2 lajur – 1 arah (2/1), lebar jalur lalu lintas total 10,5 m, dan fungsinya sebagai jalan kolektor; 3. Jalan Diponegoro, dengan tipe jalan 2 lajur – 1 arah (2/1), lebar jalur lalu lintas total 10,5 m, dan fungsinya sebagai jalan kolektor. Tahapan dalam penelitian dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Studi kepustakaan yang dilakukan meliputi pengumpulan teori, informasi dan penelitian terdahulu, yang akan dijadikan pedoman. 2. Selanjutnya dilakukan kajian terhadap beberapa NSPM (Norma, Standar, Pedoman, dan Manual) berkaitan dengan perumusan masalah untuk mendapatkan pedoman yang sesuai dengan objek dan tujuan penelitian. 3. Melakukan pra survai parkir pada lokasi parkir on-street kondisi eksisting untuk mengetahui keadaan lapangan dan memudahkan dalam menyusun strategi serta menentukan penempatan surveyor dalam mengumpulkan data primer yang diperlukan. Dari pengamatan pra survai ini ditentukan aktifitas parkir
2
4.
per-minggu dalam satu bulan dimana kendaraan memerlukan ruang parkir, juga untuk menentukan waktu survai dalam satu hari, kemudian dipersiapkan semua peralatan yang diperlukan dalam melakukan survai. Pada waktu yang telah ditentukan survai parkir untuk pengumpulan data primer dilaksanakan dalam kurun waktu yang berdekatan pada seluruh lokasi parkir on-street yang dijadikan sampel. Dalam pengumpulan data survai dilakukan selama 1 (satu) minggu untuk tiap kawasan, dengan asumsi aktifitas ekonomi bisnis dan masyarakat adalah homogen (mencerminkan tren jangka panjang). Pengumpulan data sekunder (realisasi penerimaan) dan primer dilakukan dengan studi literatur, metode survai parkir, pengamatan langsung, dokumentasi, wawancara dengan pengelola dan instansi terkait. Data primer didapatkan dengan cara survai langsung di lapangan. Cara yang dilakukan dalam pengambilan data di lapangan pada penelitian ini yaitu: 1) Survai parkir dengan pencatatan nomor polisi kendaraan, jam masuk kendaraan, jam keluar kendaraan dengan pengamatan langsung untuk data yang dipergunakan mengukur potensi parkir onstreet. Pengamatan dilakukan selama 7 hari dimulai hari Senin, 11 Januari 2010 sampai dengan Minggu, 17 Januari 2010. Dalam pengambilan data primer ini ditempatkan 24 personil pengamat. Lokasi pengamatan seperti pada Tabel 2.1 berikut ini. Tabel 2.1 Lokasi Pengamatan Parkir On-street Kota Banda Aceh Kawasan
Sub Sektor E1 E10 E11 E12 E27
Pusat Bisnis/Pusat Kota Lama
E28 E29 E24 E25
Mesjid Raya Baiturrahman
E26 C1 C6 C10 C11 C23 C25 C28 C15 C18 C19
Sumber: Hasil Survai 5.
6.
Lokasi
Jenis Kendaraan
Panjang Area (m) 30 40
Waktu Operasi (Jam) 11 11
Keterangan
Nagamas s/d Desember Gunung Salju s/d Indah Video Depan Nasi Goreng Iskandar BCA s/d AW Varitech s/d Money Changer
Mobil Mobil
Setiap Hari Setiap Hari
Sepeda Motor Sepeda Motor Sepeda Motor
15 20 15
11 13 11
Apotek Ratu Farma s/d Aniem Coty Babyshop s/d Daihatsu
Sepeda Motor
15
11
Mobil
25
11
Harmoni Gorden s/d RM. Panca Putra M Fashion s/d Sejahtera Utama Rujak Laura s/d Rujak Aceh Metro Market Mangga Dua Mewah s/d Marisa Pasar Aceh Asahi s/d Baka II BNI Zikra s/d Jualan Jeruk Monica Elektronik s/d Optik Hollywood Serba Mesin s/d Aneka Musik Apotik Citra s/d Zahra Besi
Mobil
20
11
Mobil
25
11
Sepeda Motor Sepeda Motor Mobil Mobil Sepeda Motor Mobil Mobil Sepeda Motor Sepeda Motor
15 15 30 30 20 40 25 15 15
11 13 13 11 11 13 11 13 13
Sabtu dan Minggu s/d jam 17.00 Sabtu dan Minggu s/d jam 18.00 Sabtu dan Minggu s/d jam 19.00 Setiap Hari Setiap Hari Setiap Hari Setiap Hari Setiap Hari Setiap Hari Setiap Hari Minggu s/d jam 18.00 Minggu s/d jam 19.00
Mobil
30
13
Setiap Hari
Sepeda Motor
15
13
Minggu s/d jam 19.00
Setiap Hari Setiap Hari Sabtu dan Minggu s/d jam 18.00 Minggu s/d jam 19.00
2) Wawancara terbuka dengan narasumber, dilakukan untuk mendapatkan data pendukung penelitian. Setelah data sekunder dan data primer diperolah dilakukan analisa terhadap potensi fisik parkir dilokasi yang menjadi sampel sehingga menghasilkan nilai potensi ekonomi berdasarkan tarif yang berlaku sesuai Qanun No. 11 Kota Banda Aceh tentang retribusi parkir di tepi jalan umum terhadap kondisi eksisting parkir yang kemudian dibandingkan dengan nilai realisasi penerimaan pendapatan retribusi parkir on-street. Tarif retribusi parkir sesuai Qanun diatas adalah Rp 1.000,- untuk parkir mobil persekali parkir dan Rp. 500,- untuk parkir sepeda motor persekali parkir dan pemegang izin perparkiran diwajibkan menyetor kepada Pemerintah Kota sebesar 35% dari hasil pungutan retribusi parkir atau sewa parkir yang diterima. Selanjutnya dari perbedaan tersebut didapat nilai selisih antara potensi dan realisasi penerimaan pendapatan retribusi parkir on-street yang akhirnya diperoleh dirumuskan dalam bentuk korelasi perbedaan antara potensi dengan selisih antara potensi dan realisasi penerimaan pendapatan retribusi parkir on-street. Hipotesis statistik dari korelasi ini dapat dilihat pada Gambar 1.
3
Potensi parkir mobil (𝑋1 ) Potensi parkir sepeda motor (𝑋2 )
Selisih (Y)
Gambar 2.1 Skema Dasar Hipotesis Rumusan secara statistik hipotesis pada penelitian ini adalah: - Hipotesis nolnya adalah: 𝐻0 : 𝛽1 = 𝛽2 = 0 - Hipotesis alternatifnya adalah: 𝐻1 : tidak semua 𝛽𝑆 ≠ 0 Uji hipotesis terpisah meliputi: - Untuk variabel potensi parkir mobil: 𝐻0 ∶ 𝛽1 ≤ 0 𝐻1 ∶ 𝛽1 > 0 - Untuk variabel potensi parkir sepeda motor: 𝐻0 ∶ 𝛽2 ≤ 0 𝐻1 ∶ 𝛽2 > 0 3.
HASIL DAN DISKUSI Berdasarkan hasil pengamatan dalam pengumpulan data primer maupun data sekunder diperoleh hasil dari kondisi eksisting perparkiran (parkir on-street) di Kota Banda Aceh pada kawasan Pusat Bisnis/Pusat Kota Lama dan kawasan Mesjid Raya Baiturrahman yang akan dianalisa korelasi perbedaan potensi dengan selisih potensi dan realisasi penerimaan. 3.1 Survai Parkir Hasil survai parkir selama 7 hari dimulai hari Senin, 11 Januari 2010 sampai dengan Minggu, 17 Januari 2010 dengan waktu pengamatan sesuai dengan waktu operasi pada tiap-tiap sub sektor dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini. Tabel 3.1 Volume Harian Parkir On-street Pada Lokasi Pengamatan Sub Sektor E1 E10 E11 E12 E27 E28 E29 E24 E25 E26 C1 C6 C10 C11 C23 C25 C28 C15 C18 C19
Senin 11-Jan-10 (Unit) 171 223 253 697 116 185 184 118 145 214 214 142 93 197 234 151 130 206 218 194
Sumber: Hasil Survai
Selasa 12-Jan-10 (Unit) 206 197 166 566 96 148 164 139 158 179 168 152 73 223 259 105 118 170 226 185
Jumlah Kendaraan Pada Tanggal Pengamatan Rabu Kamis Jumat 13-Jan-10 14-Jan-10 15-Jan-10 (Unit) (Unit) (Unit) 129 183 131 168 149 110 186 214 159 530 542 314 80 106 83 129 104 94 141 132 117 106 90 58 103 106 76 156 157 134 151 189 109 180 125 99 68 81 51 277 258 146 171 187 85 132 95 58 108 74 60 194 164 102 193 156 88 154 137 152
Sabtu 16-Jan-10 (Unit) 94 89 120 94 71 79 84 45 59 104 228 182 107 413 126 139 82 157 110 146
Minggu 17-Jan-10 (Unit) 69 73 88 67 41 48 40 49 36 78 237 134 137 566 107 116 73 94 70 66
Jumlah 983 1009 1185 2811 594 787 862 604 682 1022 1295 1013 611 2080 1169 795 646 1087 1060 1034
4
Berdasarkan hasil survai parkir yang dilakukan pada kawasan Pusat Bisnis/Pusat Kota Lama dan kawasan Mesjid Raya Baiturrahman seperti pada Tabel 3.1, diperoleh potensi parkir on-street cukup beragam, terlihat dari fluktuasi parkir yang ada, yaitu: o Pada Kawasan Pusat Bisnis/Pusat Kota Lama sub sektor E1 rata-rata volume parkir perhari 140 kendaraan, sub sektor E10 rata-rata volume parkir perhari 144 kendaraan, sub sektor E11 rata-rata volume parkir perhari 169 kendaraan, sub sektor E12 rata-rata volume parkir perhari 402 kendaraan, sub sektor E27 rata-rata volume parkir perhari 85 kendaraan, sub sektor E28 rata-rata volume parkir perhari 112 kendaraan, sub sektor E29 rata-rata volume parkir perhari 123 kendaraan, sub sektor E24 rata-rata volume parkir perhari 86 kendaraan, sub sektor E25 rata-rata volume parkir perhari 97 kendaraan dan sub sektor E26 rata-rata volume parkir perhari 146 kendaraan. o Pada Kawasan Mesjid Raya Baiturrahman sub sektor C1 rata-rata volume parkir perhari 185 kendaraan, sub sektor C6 rata-rata volume parkir perhari 145 kendaraan, sub sektor C10 rata-rata volume parkir perhari 87 kendaraan, sub sektor C11 rata-rata volume parkir perhari 297 kendaraan, sub sektor C23 rata-rata volume parkir perhari 167 kendaraan, sub sektor C25 rata-rata volume parkir perhari 114 kendaraan, sub sektor C28 rata-rata volume parkir perhari 92 kendaraan, sub sektor C15 rata-rata volume parkir perhari 155 kendaraan, sub sektor C18 rata-rata volume parkir perhari 151 kendaraan dan sub sektor C19 rata-rata volume parkir perhari 148 kendaraan. 3.2 Analisa Korelasi dan Regresi Berganda Dari data volume harian pada Tabel 3.1 berupa potensi fisik parkir, maka dapat diperoleh potensi ekonomi berdasarkan tarif yang berlaku sesuai Qanun Kota Banda Aceh No. 11 tentang retribusi parkir tepi jalan. Untuk mendapatkan korelasi perbedaan potensi dengan selisih potensi dan realisasi penerimaan untuk parkir mobil dan sepeda motor pada kedua kawasan tersbut yang diperoleh dari pengolahan data potensi ekonomi, realisasi dan selisih potensi dengan realisasi penerimaan seperti pada Tabel 3.2 berikut ini. Tabel 3.2 Data Potensi Fisik, Potensi Ekonomi, Realisasi Setoran dan Selisih Potensi dengan Realisasi Parkir Mobil Pf Pe Rs 1. Kawasan Pusat Bisnis/Pusat Kota Lama Senin/11 Jan 2010 841 294350 211500 Selasa/12 Jan 2010 864 302400 196000 Rabu/13 Jan 2010 647 226450 174500 Kamis/14 Jan 2010 660 231000 174000 Jumat/15 Jan 2010 492 172200 147500 Sabtu/16 Jan 2010 371 129850 108500 Minggu/17 Jan 2010 266 93100 74250 4141 1449350 1086250 2. Kawasan Mesjid Raya Baiturrahman Senin/11 Jan 2010 836 292600 215000 Selasa/12 Jan 2010 815 285250 230500 Rabu/13 Jan 2010 744 260400 165000 Kamis/14 Jan 2010 644 225400 162500 Jumat/15 Jan 2010 382 133700 92750 Sabtu/16 Jan 2010 664 232400 148000 Minggu/17 Jan 2010 564 197400 118000 4649 1627150 1131750 Pf = Potensi Fisik Pe = Potensi Ekonomi Rs = Realisasi Penerimaan Pendapatan Sh = Selisih Pe dengan Rs Hari/Tanggal
Pf
Parkir Sepeda Motor Pe Rs
82850 106400 51950 57000 24700 21350 18850 363100
1465 1155 1081 1124 785 468 322 6400
256375 202125 189175 196700 137375 81900 56350 1120000
171500 153000 152000 154250 114250 65000 45000 855000
84875 49125 37175 42450 23125 16900 11350 265000
167725 155525 89125 99450 47825 38250 30200 628100
77600 54750 95400 62900 40950 84400 79400 495400
942 865 884 821 569 1026 1035 6142
164850 151375 154700 143675 99575 179550 181125 1074850
99500 93500 91000 88500 58250 107000 114000 651750
65350 57875 63700 55175 41325 72550 67125 423100
142950 112625 159100 118075 82275 156950 146525 918500
Sh
Sh
Jumlah Selisih
Sumber: Hasil Analisis
Pada Tabel 3.2 dari hasil survai dapat dilihat besarnya potensi dan selisih potensi dengan realisasi penerimaan pada Kawasan Pusat Bisnis/Pusat Kota Lama dan Kawasan Mesjid Raya Baiturrahman di Kota Banda Aceh yang terjadi dalam waktu pengamatan selama 7 hari berdasarkan jam operasi pada tiap-tiap sektor (hasil pada Tabel 3.2 berdasarkan jenis kendaraan). Untuk kolerasi perbedaan potensi dengan selisih potensi dengan realisasi penerimaan dan tingkat selisih pada Kawasan Pusat Bisnis/Pusat Kota Lama dan kawasan Mesjid Raya Baiturrahman di Kota Banda Aceh baik parkir untuk mobil maupun untuk parkir sepeda motor, tahapan pengolahan data dengan menggunakan SPSS berdasarkan data pada Tabel 3.2 pada masing-masing variabel tentang potensi dan selisih antara potensi dengan realisasi penerimaan diperoleh hasil sebagai berikut.
5
Tabel 3.3 Model Summary Model Summaryb Model 1
R .839a
R Square .705
Adjusted R Square .651
St d. Error of the Estimate 26219.816
DurbinWat son .340
a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y
Sumber: Hasil Analisis Dari Tabel 3.3 Model Summary dapat diketahui bahwa: 1. Nilai Durbin Watson adalah sebesar 0,340 dan berada dalam selang ± 2, maka mengindikasikan tidak terjadi autokorelasi. 2. Nilai Koefisien korelasi (r) yang dihasilkan sebesar 0,839 yang berarti besarnya kemampuan potensi parkir mobil (X1) dan potensi parkir sepeda motor (X2) dalam memprediksi jumlah selisih potensi dengan realisasi penerimaan pendapatan retribusi parkir adalah sebesar 83,9%. Sedangkan sisanya 26,1% dijelaskan oleh faktor lainnya. 3. Nilai Koefisien Korelasi Ganda atau koefisien determinasi (R2) yang dihasilkan adalah sebesar 0,705 yang berarti besarnya korelasi ganda potensi parkir mobil (X 1) dan potensi parkir sepeda motor (X2) dengan jumlah selisih potensi dengan realisasi penerimaan pendapatan retribusi parkir adalah sebesar 70,5% (kuat). Tabel 3.4 Anova (Analysis of Variance) ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 1.80E+10 7.56E+09 2.56E+10
df 2 11 13
Mean Square 9022729476 687478731.7
F 13.124
Sig. .001a
a. Predictors: (Const ant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y
Sumber: Hasil Analisis Pada Tabel 3.4, uji F atau uji anova digunakan untuk menghitung secara global atau serentak antara potensi parkir On-street (X1 dan X2) dengan tingkat atau jumlah selisih potensi dengan realisasi penerimaan pendapatan retribusi parkir On-street (Y). Dalam pengujian secara global ini akan ditentukan apakah semua variabel bebas memiliki koefisien bersih regresi nol, atau dapatkah besar dari varians yang dapat dijelaskan R2 terjadi secara tidak sengaja. Pengujian hipotesis untuk: H0 : β1 = β2 = 0 H1 : tidak semua βs = 0 Pengambilan keputusan adalah menolak H0, bahwa semua koefisien regresi bernilai nol jika ρhitung ≤ α. Nilai Fhitung sebesar 13,124 dengan tingkat signifikan sebesar 0,001 (sig < 10%) yang berarti potensi parkir mobil dan potensi parkir sepeda motor secara simultan berpengaruh signifikan terhadap jumlah selisih potensi dengan realisasi penerimaan pendapatan retribusi parkir, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksikan jumlah selisih potensi dengan realisasi penerimaan pendapatan retribusi parkir. Maka hipotesisnya adalah tolak H0 dan terima H1, yang berarti potensi parkir mobil dan potensi parkir sepeda motor secara simultan berpengaruh signifikan terhadap jumlah selisih potensi dengan realisasi penerimaan pendapatan retribusi parkir. Tabel 3.5 Koefisien Regresi Coeffi ci entsa
Model 1
(Constant) X1 X2
Unstandardized Coef f icients B St d. Error -14183.2 24671.686 .299 .146 .376 .191
St andardized Coef f icients Beta .466 .446
t -.575 2.054 1.966
Sig. .577 .064 .075
Zero-order
Correlations Part ial
.775 .769
.527 .510
Part .337 .322
Collinearity Statistics Tolerance VI F .521 .521
1.919 1.919
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Hasil Analisis Dari Tabel 3.5 untuk uji t-student:
6
1. Nilai thitung pada X1 yang dihasilkan sebesar 2,054 dengan tingkat signifikan sebesar 0,064 (sig < 10%) yang berarti potensi ekonomi mobil secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah selisih. Berdasarkan perbandingan statistik hitung (thitung) dan statistik tabel (ttabel), jika : thitung < ttabel, maka terima H0; thitung > ttabel, maka tolak H0. Dari Tabel 6 nilai untuk X1 thitung adalah 2,054. Sedangkan untuk nilai ttabel dengan taraf signifikan (α) = 0,10 atau menggunakan taraf nyata 0,10 dan nilai df (derajat bebas) sebesar 11 dari Tabel 3.4 diperoleh nilai ttabel sebesar 1,363. Dengan demikian diperoleh hasil untuk variabel X 1 thitung > ttabel (2,054 > 1,363). Maka hipotesisnya adalah tolak H0 terima H1, yang berarti potensi parkir mobil secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah selisih. 2. Nilai thitung pada X2 yang dihasilkan sebesar 1,966 dengan tingkat signifikan sebesar 0,075 (sig < 10%) yang berarti potensi ekonomi sepeda motor secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah selisih. Berdasarkan perbandingan statistik hitung (thitung) dan statistik tabel (ttabel), jika : thitung < ttabel, maka terima H0; thitung > ttabel, maka tolak H0. Dari Tabel 6 nilai untuk X2 thitung adalah 1,966. Sedangkan untuk nilai ttabel dengan taraf signifikan (α) = 0,10 atau menggunakan taraf nyata 0,10 dan nilai df (derajat bebas) sebesar 11 dari Tabel 3.4 diperoleh nilai ttabel sebesar 1,363. Dengan demikian diperoleh hasil untuk variabel X 1 thitung > ttabel (1,966 > 1,363). Maka hipotesisnya adalah tolak H0 terima H1, yang berarti potensi parkir sepeda motor secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah selisih. Model regresi linier berganda dalam penelitian ini telah menghasilkan estimasi linear tidak bias yang baik yang artinya bahwa koefisien regresi pada persamaan tersebut linear dan tidak bias. Nilai toleransi < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10% menunjukkan adanya multikolinieritas. Adapun besaran VIF dari masing-masing variabel bebas untuk potensi parkir mobil dan potensi parkir sepeda motor sebesar 1,919. Berdasarkan Tabel 6 dapat ditunjukkan bahwa nilai VIF pada variabel potensi parkir mobil dan potensi parkir sepeda motor kurang dari angka 10 (VIF < 10%), sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dihasilkan tidak terjadi multikolinearitas. Untuk model atau persamaan regresi linier berganda yang dihasilkan adalah sebagai berikut : Y = -14183,2 + 0,299 X1 + 0,376 X2 Dari persamaan regresi di atas menjelaskan bahwa : a. Konstanta (a) yang dihasilkan sebesar -14183,2 menunjukkan besarnya jumlah selisih potensi dengan realisasi penerimaan pendapatan retribusi parkir on-street, apabila potensi parkir mobil (X1) dan potensi potensi parkir sepeda motor (X2) adalah konstan atau nol. b. Koefisien regresi untuk variabel potensi potensi parkir mobil (X1) (b1) sebesar 0,299 berarti setiap kenaikan potensi parkir mobil (X1) satu satuan maka jumlah selisih (Y) akan naik sebesar 0,299 dengan asumsi variabel potensi parkir sepeda motor (X2) adalah konstan. Secara umum dapat diketahui bahwa setiap penambahan (karena tanda +) Rp. 1,- potensi parkir mobil di kawasan pusat bisnis/pusat kota lama dan kawasan Mesjid Raya Baiturrahman akan meningkat besarnya jumlah selisih potensi dengan realisasi penerimaan pendapatan retribusi parkir sebesar Rp. 0.299,-. c. Koefisien regresi untuk variabel potensi parkir sepeda motor (X2) sebesar 0,376 berarti setiap kenaikan potensi parkir sepeda motor (X2) satu satuan maka jumlah perbedaan potensi dengan jumlah selisih potensi dan realisasi penerimaan pendapatan retribusi parkir (Y) akan naik sebesar 0,376 dengan asumsi variabel potensi parkir mobil (X1) adalah konstan. Secara umum dapat diketahui bahwa setiap penambahan (karena tanda +) Rp. 1,- potensi parkir sepeda motor di kawasan pusat bisnis/pusat kota lama dan kawasan Mesjid Raya Baiturrahman akan meningkat besarnya jumlah selisih potensi dengan realisasi penerimaan pendapatan retribusi parkir sebesar Rp. 0.376,-. Hasil analisis regresi menginformasikan bahwa tingkat selisih potensi dengan realisasi penerimaan pendapatan retribusi parkir on-street mobil dan sepeda motor pada kawasan pusat bisnis/pusat kota lama dengan kawasan Mesjid Raya Baiturrahman hampir sama. Tingkat selisih potensi dengan realisasi penerimaan pendapatan retribusi parkir mobil dikedua kawasan adalah 29,9%, sedangkan untuk tingkat selisih potensi dengan realisasi penerimaan pendapatan retribusi parkir sepeda motor dikedua kawasan adalah 37,6%. Dengan menggunakan persamaan regresi pada penelitian ini: Y’ = -14183,2 + 0,299 X1 + 0,376 X2; jika : X1 = 1 , X1 = 0,299 Y; X2 = 1 , X2 = 0,376 Y;
7
dan nilai konstanta -14183,2 dianggap nol, maka: 2X = 0,675Y Y = 0,338. Dengan demikian rata-rata setiap Rp. 1,- potensi parkir on-street di Kota Banda Aceh terdapat jumlah selisih potensi dengan realisasi penerimaan pendapatan retribusi parkir sebesar Rp. 0,338. Secara umum tingkat selisih potensi dengan realisasi penerimaan pendapatan retribusi parkir onstreet mobil dan sepeda motor pada kawasan pusat bisnis/pusat kota lama dengan kawasan Mesjid Raya Baiturrahman hampir sama yaitu 33,8 % KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut: 1. Nilai potensi ekonomi parkir on-street Kawasan Mesjid Raya Baiturrahman lebih besar daripada Kawasan Pusat Bisnis/Pusat Kota Lama. Potensi ekonomi Kawasan Mesjid Raya Baiturrahman untuk parkir mobil sebesar Rp. 1.627.150,- dan untuk parkir sepeda motor sebesar Rp. 1.074.850,-. Potensi ekonomi Kawasan Pusat Bisnis/Pusat Kota Lama untuk parkir mobil sebesar Rp. 1.449.350,- dan untuk parkir sepeda motor sebesar Rp. 1.120.000,-. 2. Pengaruh perbedaan potensi terhadap selisih potensi dengan realisasi penerimaan pendapatan retribusi parkir on-street cukup signifikan baik secara uji serentak maupun uji parsial, nilai r = 0,839, R2= 0,705; Y = -14183,2 + 0,299 X1 + 0,376 X2, F = 13,124 sig = 0,001; (X1) t = 2,054 sig = 0,064; (X2) t = 1,966 sig = 0,075. Berdasarkan persamaan regresi Y = -14183,2 + 0,299 X1 + 0,376 X2 dapat diketahui secara umum terjadi rata-rata setiap Rp. 1,- potensi parkir on-street di Kota Banda Aceh terdapat jumlah selisih potensi dengan realisasi penerimaan pendapatan retribusi parkir sebesar Rp. 0,338. Rata-rata tingkat selisih yang terjadi pada seluruh fasilitas parkir yang diamati adalah 33.8%. REFERENSI Algifari, (2000), Analisis Regresi, Teori, Kasus, dan Solusi, Penerbit BPFE, Yogyakarta. Badan Perencanaan dan Pembangunan (2009), Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh Tahun 20092029, Pemerintah Kota Banda Aceh, Banda Aceh Dajan, A., (1991), Pengantar Metode Statistik Jilid II, Penerbit LP3ES, Jakarta. Departemen Perhubungan Direktur Jenderal Perhubungan Darat, (1996), Pedoman Teknis dan Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, Jakarta. Departemen Pekerjaan Umum, (1997), Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Dirjen Bina Marga, Jakarta. Hobbs F.D, Terjemahan Suprapto dan Waldijono, (1995), Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas, Edisi Kedua, Penerbit Gajah Mada University Press, Yogyakarta. Jonathan, S., (2006), Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS 13, Penerbit Andi, Yogyakarta. Khisty, Jotin C., (1990), Transportation Engineering an Introduction, Prentice Hall Inc, New Jersey. Munawar, Ahmad, (2006), Manajemen Lalu Lintas Perkotaan, Cetakan Kedua, Penerbit Beta Offset, Yogyakarta. Riduwan, (2006), Dasar-Dasar Statistika, Penerbit Alfabeta, Bandung. Tamin, O.Z., (2003), Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Edisi Kesatu, Penerbit ITB, Bandung. Warpani, Suwardjoko, (2002), Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkuta Jalan, Penerbit ITB, Bandung.
8