PS-UNDP-REDD / 002 / 2012
Kajian Kelembagaan Pengelolaan Data dan Informasi Di Provinsi Riau PROVISION OF BASELINE DATA AND CADASTRAL MAPS FOR THE RIAU PROVINCE IN INDONESIA
PT. Waindo Specterra - 2013
Project At Glance / Sekilas Project
Kebutuhan data untuk REDD+
Ketersediaan
Kompilasi data
Analisis Kesenjangan
Rencana Aksi Berbagi Data
Rencana Aksi Perbaikan data
DATA SHARING
ARAHAN AKUSISI DATA
Pelibatan Stakeholder
Analisis Kebutuhan Perbaikan Kelembagaan Data
Review Sistem Pengelolaan Informasi
Telaah Kapasitas Lembaga & Individu
Rencana Aksi Penguatan IMS
Rancang Program Peningkatan Kapasitas
PENGUATAN SISTEM PENGELOLAAN INFORMASI
Penyiapan Materi Peningkatan Kapasitas
REKOMENDSI PERBAIKAN KELEMBAGAAN
Domain Paparan
DATA
KELEMBAGAAN
KAPASITAS
PENINGKATAN KAPASITAS
Aspek Kelembagaan “in Motion “
Sistematika Paparan 1
2
3
4
• Review Sistem Pengelolaan Informasi
• Review Kapasitas Lembaga dan Individu • Rekomendasi Aksi
• Konsep Kelembagaan Jaringan Data 3
Aspek Kelembagaan 1
• Review Sistem Pengelolaan Informasi Potensi Gaps
Catatan Positif Perangkat Keras IT (komputer) di semua stakeholder relatif memadai Koneksi Internet di seluruh lembaga stakholder memadai (>90%) Pengelolaan Data Non Spasial Berbasis IT terus berkembang: SDDKD, Statistik, e-Govt Komitmen Perbaikan Data Spasial: Inisiatif pemetaan di pemkab dan Pemprov
Belum tersedia pengaturan peran dan fungsi stakholder di dalam Sebuah Jaringan Data Spasial (mengacu kepada UU 4 /2011 ttg IG dan Kepres 85/2007 ttg JDSN) Belum tersedia mekanisme & prosedur:
Sharing data dan info Integrasi perangkat Verifikasi data Klasifikasi informasi
Monitoring dan audit kinerja Partisipasi publik Funding dll
Belum Terbentuk Basisdata + Metadata Spasial Resmi Daerah
Ketersediaan dan Kualitas Data
Aspek Kelembagaan 1
• Sistem Pengelolaan Informasi
Pembangunan Nasional (RPJP/M)
Mekanisme & Prosedur Nasional Database Nasional
Arah pembangunan Daerah (RPJP/M) Database Daerah ?
Gaps: Tidak ada Basis Data Resmi dan Terkelola!!
Mekanisme & Prosedur pengelolaan data
Gaps: Tidak ada mekanisme dan prosedur!!
Payung hukum nasional: UU 32/2004 UU 14/2004 ttg KIP UU 4/2011 ttg IG Perpres 85/2007 ttg JDSN Inpres 3/2003 ttg e-govt
Payung hukum di daerah: Perda 8 & 9 / 2008
Gaps: Tidak ada kebijakan utama !!
Aspek Kelembagaan 2
• Kapasitas Lembaga dan Individu Catatan Positif
Level Sistem
Level Organisasi
Level Individu
Infrastruktur Teknologi Informatika yang dimiliki Pemprov Potensi pendanaan kegiatan Budaya hubungan organisasi yang positif Mekanisme pengelolaan data non spasial telah berjalan Perangkat keras komputer memadai
Potensi Gaps Payung hukum pengelolaan data dan Informasi yang menjelaskan struktur dan pembagian peran antar stakeholder belum tersedia Pengembangan IMS belum terencana Jaminan ketersediaan tenaga teknis pengelola data spasial di setiap unit kerja
Infrastrukur jaringan IT belum merata Dukungan perangkat lunak belum merata
Program peningkatan standar kompetensi personel pengelolaan data belum terencana Minim akses terhadap sumber-sumber pengetahuan pengelolaan data dan informasi
7
Aspek Kelembagaan 3
• Rekomendasi Tindakan
I. Tata Kelola Informasi
II. Kapasitas Lembaga & Individu
III. Sistem Informasi
(1) Konsep Kebijakan, mekanisme serta prosedur pengelolaan data dan informasi
(1) Penyiapan referensi teknis yang dapat diakses melalui website
(1) Perbaikan data spasial resmi provinsi secara bertahap
(2) Penerbitan Kebijakan, mekanisme serta prosedur pengelolaan data dan informasi
(2) Integrasi materi taining pengelolaan data dan info ke dalam sistem diklat pemerintah
(3) Sosialisasi
(3) Penyelenggaraan training dan peningkatan kapasitas SDM
(4) Revisi Tupoksi sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang ada
(4) Perbaikan sarana dan prasarana IMS (Hardware, Software, data)
Inisiasi dalam Project
(2) Pengembangan Basis Data
(3) Pembuatan data referensi melalui survey Ground Control Point (GCP) dengan GPS Geodetik (4) Pembuatan data referensi melalui groundcheck tutupan lahan untuk menguji ketelitian informasi tutupan lahan
Aspek Kelembagaan 4
• Konsep Kelembagaan
Rekomendasi :
Pembentukan Jaringan Data Spasial Riau
.... Sistem Pengelolaan Data Spasial Secara Bersama, Tertib, Terukur, Terintegrasi, berkesinambungan serta berdayaguna, yang berfungsi sebagai : a) sarana pertukaran Data Spasial; dan b) sarana penyebarluasan Data Spasial. Referensi Payung Hukum !! Undang-undang No. 4 tahun 2011 tentang Informasi Geospasial Undang-undang No. 14 tahun 2008 tentang keterbukaan Informasi Publik Peraturan Presiden Nomor 85 Tahun 2007 tentang Jaringan Data Spasial Nasional Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government
Aspek Kelembagaan 4
• Konsep Kelembagaan
Komponen JDSR:
(1) Simpul Jaringan Data Spasial Riau (SJDSR) & Unit Kliringnya ..adalah perangkat pemerintahan daerah atau lembaga yang bertanggung jawab dalam penyediaan, pemeliharaan, pemutakhiran, dan penyebarluasan Data Spasial tertentu
(2) Penghubung Simpul Jaringan Data Spasial Riau (PSJDSR) & unit Kliringnya ..adalah institusi yang menyelenggarakan pengintegrasian Simpul Jaringan Data Spasial Riau , pengumpulan, dan penyebarluasan sata spasial tertentu.
Aspek Kelembagaan
• Konsep (cont..)
4
Unit Kliring adalah salah satu unit kerja pada PDSR atau SJDSR yang ditunjuk sebagai pelaksana pertukaran dan penyebarluasan Data Spasial tertentu
Tugas Unit Kliring Data dan Informasi di masing-masing SJDSR adalah: a.
mengkoordinasikan dan mengintegrasikan pengumpulan pemeliharaan dan pemuthakhiran data spasial serta hasil pelaksanaan kegiatan pembangunan metadata dari setiap unit kerja di lingkungannya;
b.
melaksanakan pemantauan standar-standar yang telah diberlakukan tentang data
dan informasi c.
melaksanakan pertukaran dan penyebarluasan data spasial dan metadata sesuai kewenangannya.
PSJDSR & Unit Kliringnya SJDSR & Unit Kliringnya
JDSN
JDSR
13
Aspek Kelembagaan 4
• Konsep (cont..)
Siapa Simpul-simpul JDSR Riau? a. SKPD Pemprov Riau yang memproduksi data spasial: pertanahan,
pemerintahan dalam negeri, perhubungan, komunikasi, pekerjaan umum, kebudayaan dan kepariwisataan, kehutanan, pertanian, perkebunan,
kelautan, dan lain sebagainya.
b. Lembaga Non Pemerintahan yang memenuhi syarat dan disetujui Pemerintah Provinsi sebagai Simpul Jaringan Data Spasial Riau, termasuk
Perguruan Tinggi, Swasta, dan Organisasi Masyarakat.
Aspek Kelembagaan 4
• Rekomendasi (cont..)
Siapa Penghubung Simpul JDSR Riau ? Instansi yang ditunjuk gubernur yang membidangi pengumpulan dan pengelolaan data spasial berbasis sistem informasi
Memiliki kemampuan: a. Membangun sistem JDSR yang mampu memfasilitasi pertukaran data spasial antar Simpul JDSR; b. Melakukan kegiatan pengumpulan, pemeliharaan dan pemutakhiran data spasial sebagai data resmi provinsi; c. Membangun basis data spasial resmi provinsi; d. Penyelaras pengembangan kebijakan JDSR di seluruh Satuan Kerja lingkup Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota; e. Melakukan pengembangan pedoman dan standar teknis data spasial di lingkup Pemerintah Provinsi; f. Mengatur dan Menyediakan akses publik sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
JDSN
PERATURAN DAERAH
SKPD
Proses Koreksi Data
SKPD
SKPD
PERATURAN DAERAH
SKPD
KAB/KOT
SKPD
SJ UK
PROVINSI
SJ
SKPD Data sumber A
Data Acuan
Data sumber B
UK SKPD
PSJ SKPD
SJ
UK JDSN
PUSAT PERPRES 85/2007
Data komposit
PSJ= PENGHUBUNG SIMPUL JARINGAN SJ = SIMPUL JARINGAN UK = UNIT KLIRING
Daerah Lain????
18