PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DI WILAYAH KECAMATAN KARANGGEDE DAN SEKITARNYA
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh: Muhaimatuw Wachdatul Faticha NIM:
JURUSAN S -PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DI WILAYAH KECAMATAN KARANGGEDE DAN SEKITARNYA
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh: Muhaimatuw Wachdatul Faticha NIM:
JURUSAN S -PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
i
KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jl. Stadion Telp. ( ) , FAX Salatiga Website:www.iainsalatiga.ac.idEmail:
[email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING Disampaikan dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan dan koreksi, maka naskah skripsi mahasiswa: Nama
: Muhaimatuw Wachdatul Faticha
NIM
:
Jurusan
: S -Perbankan Syariah
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul
: Pengaruh Kepemimpina dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Lembaga Keuangan Mikro Syariah Wilayah Kecamatan Karanggede dan Sekitarnya.
dapat diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga untuk diujikan dalam sidang munaqasah. Demikian persetujuan pembimbing ini dibuat, untuk menjadi pehatian dan digunakan sebagaimana mestinya.
Salatiga, September Pembimbing
Dr. Ahmad Mifdlol Muthohar. Lc., M.SI NIP.
ii
KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jl. Stadion
Telp. ( ) , FAX Salatiga Website:www.iainsalatiga.ac.idEmail:
[email protected]
PENGESAHAN Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Lembaga Keuangan Mikro Syariah Wilayah Kecamatan Karanggede dan Sekitarnya DISUSUN OLEH: MUHAIMATUW WACHDATUL FATICHA NIM: Telah dipertahankan didepan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal September
dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana S Ekonomi. Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji
: Dr. Faqih Nabhan, M.M.
Sekretaris Penguji : Dr. Ahmad Mifdlol Muthohar Lc., MSi Penguji I
: Mochlasin, M.Ag.
Penguji II
: Ari Setyawan, M.M.
Salatiga, September Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si NIP.
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Muhaimatuw Wachdatul Faticha
NIM
:
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis Islam
Jurusan
: S -Perbankan Syariah
Judul
:
Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Lembaga Keuangan Mikro Syariah Di Wilayah Kecamatan Karanggede dan Sekitarnya.
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, September Yang menyatakan
Muhaimatuw Wachdatul F NIM
iv
MOTTO Hidup dengan melakukan kesalahan akan tampak lebih terhormat dari pada selalu benar karena tidak melakukan apa-apa. (George Bernard Shaw) Keberhasilan, Kebahagiaan dan Kelimpahan adalah Mudah dan Pantas Didapatkan oleh Setiap Orang. (Robert Collien)
v
PERSEMBAHAN Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-Nya, serta dengan penuh cinta dan sayang skripsi ini saya persembahkan kepada: . Allah SWT yang telah memberikan kelancaran, dan kemudahan dalam melakukan penulisan skripsi ini. . Kedua Orang Tuaku, Bapak Nur Yazid dan Ibu Nurul Istiqomah serta adik ku Khansa Labiibah Adibah dan Mbah uti Siti Zaenab tercinta yang selalu memberikan motivasi dan do’a untukku. . Yoga Ari Santoso yang senantiasa menemani, memotivasi dan mendoakan. khususnya sahabat – sahabat saya
. Teman-teman angkatan
Destika Primasari, Muammar Azizi, Endah Fitriyani, Doni Armansyah dan Geng Ilin lainya. . Almamaterku
S
fakultas
kubanggakan.
vi
ekonomi
dan
bisnis
islam
yang
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufiq, hidayah dan inayah-Nyalah penyusun dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Lembaga Keuangan Mikro Syariah Wilayah Kecamatan Karanggede dan Sekitarnya”. Penulisan Skripsi ini dapat selesai berkat kerja sama, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak, oleh karenanya penulis mengucapkan terima kasih kepada: . Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri Salatiga. . Dr. Anton Bawono, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga. . Fetria Eka Yudiana, S.E. M.Si, selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah S . . Dr. Ahmad Mifdlol Muthohar. Lc., M.SI., selaku pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan dorongan, bimbingan dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. . Segenap Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga, yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan , sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.
vii
. Seluruh Karyawan Lembaga Keuangan Mikro Syariah Wilayah Kecamatan Karanggede dan Sekitarnya atas kesempatan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis untuk mengadakan penelitian guna mendapatkan data sebagai bahan penulisan skripsi ini. . Kedua Orang Tuaku, Bapak Nur Yazid dan Ibu Nurul Istiqomah serta adik ku Khansa Labiibah Adibah dan Mbah uti Siti Zaenab tercinta yang selalu memberikan motivasi dan do’a untukku. . Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi in Semoga atas bantuan semua tersebut akan mendapatkan limpahan berkah dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan Skripsi ini, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi bertambahnya pengetahuan dan wawasan Penulis. Harapan penulis semoga Skripsi ini berguna bagi para pembaca. Wassalamualaikum Wr.Wb
Salatiga,
September
Penulis
Muhaimatuw Wachdatul F
viii
ABSTRAK Faticha, Muhaimatuw Wachdatul. . Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Lembaga Keuangan Mikro Syariah Wilayah Kecamatan Karanggede dan Sekitarnya. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Jurusan Perbankan Syariah S , Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Ahmad Mifdlol Muthohar. Lc., M.SI,. Di era globalisasi setiap organisasi atau perusahaan yang berbentuk swasta maupun pemerintah,tentunya memiliki tujuan baik itu untuk jangka pendek maupun jangka panjang yang hendak dicapai melalui aktivitas yang dilakukannya. Agar tujuan yang telah ditetapkan tercapai maka diperlukan perencanaan dan pengelolaan sumber daya manusia sebaik-baiknya. Istilah sumber daya manusia merujuk pada individu-individu yang ada dalam organisasi yang saling bekerja sama untuk mewujudkan tujuan organisasinya. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menguji apakah ada pengaruh kepemimpinan, dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Sampel yang digunakan sebagai objek dalam penelitian ini sejumlah karyawan. Teknik analisis data dilakukan dengan metode regresi linier berganda dengan uji statistik terlebih dahulu. Uji statistik terdiri dari uji t test, Ftest, koefisien determinasi (R ). Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan alat bantu IBM SPSS Statistic . Berdasarkan hasil penelitian diperoleh persamaan regresi linear berganda Y = + X+ . X + . . Hasil uji ttest menunjukkan bahwa variabel persepsi kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, variabel Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Uji Ftest menunjukkan bahwa F hitung E dengan nilai signifikansi . Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan dan motivasi kerja bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Sedangkan hasil koefisien determinasi (R ) sebesar ini berarti kontribusi variasi variabel independen (kepemimpinan dan motivasi kerja) mampu menjelaskan variasi variabel dependen (kinerja) sebesar % Kata kunci : Kepemimpinan, Motivasi kerja dan Kinerja Karyawan.
ix
DAFTAR ISI
SAMPUL .................................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. ii PENGESAHAN KELULUSAN .............................................................. iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................ iv MOTTO ..................................................................................................... v PERSEMBAHAN .................................................................................... vi KATA PENGANTAR ............................................................................. vii ABSTRAK ............................................................................................... ix DAFTAR ISI ............................................................................................. x DAFTAR TABEL .................................................................................. xiv DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xv DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ......................................................... B. Rumusan Masalah ..................................................................
x
C. Tujuan Penelitian .................................................................... D. Kegunaan Penelitian ............................................................... E. Sistematika Penulisan ...........................................................
BAB II LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka ...................................................................... B. Landasan Teori ..................................................................... .
Kepemimpinan ..............................................................
.
Motivasi .........................................................................
.
Kinerja Karyawan..........................................................
C. Kerangka Berfikir ................................................................. D. Hipotesis ...............................................................................
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ......................................................................... B. Lokasi Penelitian Dan Waktu Penelitian .................................. C. Populasi Dan Sampel ................................................................ D. Jenis dan Sumber Data ............................................................. E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... F. Definisi Operasional ................................................................. G. Teknik Analisis Data ................................................................ H. Alat Analisis .............................................................................
xi
BAB IV ANALISIS DATA
A. Gambaran Umum LKMS ........................................................ .
BPRS .................................................................................
.
BMT ..................................................................................
.
Koperasi Syariah ...............................................................
B. Visi dan Misi BMT ................................................................... C. Lokasi ....................................................................................... D. Gambaran Umum Responden................................................... . Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.................... . Profil Responden Berdasarkan Pendidikan ........................ E. Analisa Data ............................................................................. .
.
Hasil Uji Instrumen ........................................................... a.
Uji Reabilitas ..............................................................
b.
Uji Validitas ...............................................................
Hasil Uji Kecocokan Model .............................................. a. Uji ttest ..........................................................................
b. Uji Ftest .........................................................................
c. Uji R ........................................................................... .
Hasil Uji Asumsi Klasik .................................................... a.
Uji Multikolinieritas ...................................................
xii
b.
Uji Heteroskedastisitas ...............................................
c.
Uji Normalitas ............................................................
d.
Uji Linieritas ..............................................................
F. Pembahasan .............................................................................. .
Kepemimpinan Berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan ..........................................................................
.
Motivasi Kerja Berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan .........................................................................
.
Kepemimpinan dan Motivasi
Kerja
Secara
Bersama – sama Berpengaruh Terhadap Kinerja Karyawan........................................................................... BAB V PENUTUP ................................................................................... A. Kesimpulan ............................................................................... B. Saran ......................................................................................... DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL Tabel .
Penelitian Terdahulu ............................................................
Tabel .
Definisi Oprasional .............................................................
Tabel .
Jenis Kelamin Responden ....................................................
Tabel .
Pendidikan Responden.........................................................
Tabel .
Hasil Uji Reliabilitas Data ...................................................
Tabel .
Hasil Uji Validitas Data .......................................................
Tabel .
Hasil Uji ttest .........................................................................
Tabel .
Hasil Uji Ftest ........................................................................
Tabel .
Hasil R ................................................................................
Tabel .
Hasil R (Koefisien determinasi majemuk) regresi utama...
Tabel .
Perbandingan R dan r ........................................................
Tabel .
Hasil Uji Heteroscedasticity (Metode Glejser) ....................
Tabel .
Hasil Uji Normalitas ............................................................
Tabel .
Hasil Uji Linieritas...............................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR Gambar .
Kerangka Penelitian ............................................................. DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
Kuesioner Penelitian
Lampiran II
Hasil Pengumpulan Data Kuesioner
Lampiran III Hasil Analisis Data
xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi setiap organisasi atau perusahaan yang berbentuk swasta maupun pemerintah, tentunya memiliki tujuan baik itu untuk jangka pendek maupun jangka panjang yang hendak dicapai melalui aktivitas yang dilakukannya. Agar tujuan yang telah ditetapkan tercapai maka diperlukan perencanaan dan pengelolaan sumber daya manusia sebaik-baiknya. Istilah sumber daya manusia merujuk pada individu-individu yang ada dalam organisasi yang saling bekerja sama untuk mewujudkan tujuan organisasinya (Schein dalam Mangkunegara,
:
)
Sumber daya manusia merupakan hal terpenting yang dimiliki suatu organisasi, salah satu implikasinya adalah bahwa investasi terpenting yang dilakukan oleh suatu organisasi adalah di bidang sumber daya manusia (Handoko,
: ).
Oleh karena itu, agar sebuah organisasi dapat mencapai kinerja yang maksimal diperlukan perlakuan yang adil dan memuaskan pada sumber daya manusia yang bekerja pada organisasi tersebut.Setiap organisasi dituntut mampu berkompetisi agar dapat tetap bertahan dalam persaingan global. Strategi untuk selalu dapat berkompetisi adalah dengan cara memperkuat kapasitas organisasi dan sumber daya manusia yang dimiliki (Sudarmanto, : ).
Akan tetapi masalah sumber daya manusia menjadi tantangan tersendiri bagi manajemen karena
keberhasilan manajemen tergantung pada kualitas
sumber daya manusia. Apabila sumber daya manusia dalam perusahaan dapat berjalan efektif maka perusahaan pun tetap berjalan efektif, dengan kata lain kelangsungan hidup perusahaan tergantung dari kinerja karyawan. Maka selaras dengan yang dikemukakan oleh Handoko (
:
) bahwa sumber
daya yang terpenting dalam suatu organisasi adalah sumber daya manusia yaitu orang-orang yang memberikan tenaga,bakat,kreativitas dan usaha mereka kepada organisasi. Ada banyak berbagai Lembaga Keuangan salah satunya adalah lembaga keuangan mikro, menurut ( Soetanto Hadinoto,
:
) LKM di definisikan
sebagai penyedia jasa keuangan bagi pengusaha kecil dan mikro serta sebagai alat pembangunan bagi masyarakat pedesaan. Adapun yang dikutip dari ( www. Puskopsyahbmtjateng.com) LKM telah menjadi alat yang penting dalam menanggulangi masalah kemiskinan dan membantu pembangunan masyarakat melalui pengembangan kapasitas bagi masyarakat miskin untuk menikmati kemandirian yang lebih besar dan berkelanjutan. Selain LKM ada juga LKMS ( Lembaga
Keuangan
Mikro
nayyasemangat.blogspot.co.id/
Syariah
menurut
yang
dikutip
oleh
(
/peranan-lembaga-keuangan-mikro-
syariah) pengertian dari LKMS adalah merupakan lembaga keuangan yang menyalurkan uang kepada masyarakat dengan menetapi hukum yang ada di dalam islam. Dan menurut yang dikutip oleh ( pengayaan.com/pengertianlembaga-keuangan-mikro-syariah ) LKMS adalah lembaga keuanagn yang
khusus didirikan untuk memberi jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat. LKMS merupakan salah satu instrumen yang digunakan untuk mengatur ekonomi didalam islam. Dengan adanya LKMS sangat membanu kaum muslim karena terhindar dari bunga yang penyebabkan riba. Dalam suatu organisasi atau perusahaan, kepemimpinan merupakan salah
satu
faktor
penting.
Dubrin
(
: )
mengemukakan
bahwa
kepemimpinan itu adalah upaya mempengaruhi banyak orang melalui komunikasi untuk mencapai tujuan, cara mempengaruhi orang dengan petunjuk atau perintah, tindakan yang menyebabkan orang lain bertindak atau merespons dan menimbulkan perubahan positif, kekuatan dinamis penting yang memotivasi dan mengkoordinasikan organisasi dalam rangka mencapai tujuan, kemampuan untuk menciptakan rasa percaya diri dan dukungan diantara bawahan agar tujuan organisasional dapat tercapai.Kepemimpinan merupakan faktor penting dalam memberikan pengarahan kepada karyawan apalagi pada saat-saat sekarang ini di mana semua serba terbuka, maka kepemimpinan yang dibutuhkan adalah kepemimpinan yang bisa memberdayakan karyawannya. Kepemimpinan yang bisa menumbuhkan motivasi kerja karyawan adalah kepemimpinan yang bisa menumbuhkan rasa percaya diri para karyawan dalam menjalankan tugasnya masing-masing. Anoraga (
:
) menyatakan bahwa seorang pemimpin adalah
seorang yang mempunyai wewenang untuk memerintah orang lain yang di dalam pekerjaannya untuk mencapai tujuan organisasi memerlukan bantuan orang lain. Sebagai seorang pemimpin ia mempunyai peranan yang aktif dan
senaniasa ikut campur tangan dalam segala masalah yang berkenaan dengan kebutuhan anggota kelompoknya. Pemimpin ikut merasakan kebutuhankebutuhan itu dan dapat membantu menstimulir para anggotannya dalam kegiatan kegiatan yang dilakukan. Armstrong (
) dalam Sudarmanto (
:
) menyatakan
kepemimpinan adalah proses memberi inspirasi kepada semua karyawan agar bekerja sebaik-baiknya untuk mencapai hasil yang diharapkan. Kepemimpinan adalah cara mengajak karyawan agar bertindak benar, mencapai komitmen dan memotivasi mereka untuk mencapai tujuan bersama. Senantiasa ikut campur tangan dalam segala sesuatu masalah yang berkenaan dengan kebutuhan anggota kelompoknya. Pemimpin ikut merasakan kebutuhan-kebutuhan itu dan dapat membantu menstimulr para anggotanya dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukakn (Anoraga,
: )
Salah satu tantangan yang cukup berat yang sering harus dihadapi oleh pemimpin adalah bagaimana ia dapat menggerakkan para bawahannya agar senantiasa mau dan bersedia mengerahkan kemampuannya yang terbaik untuk kepentingan kelompok atau organisasinya. Seringkali kita menjumpai adanya pemimpin
yang
menggunakan
kekuasaannya
secara
mutlak
dengan
memerintahkan para bawahannya tanpa memperhatikan keadaan yang ada pada bawahannya. Hal ini jelas akan menimbulkan suatu hubungan yang tidak harmonis dalam organisasi. Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain. Keberhasilan seorang pemimpin tergantung kepada kemampuannya untuk mempengaruhi itu. Dengan kata lain kepemimpinan
dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain, melalui komunikasi baik langsung maupun tidak langsung dengan maksud untuk menggerakkan orang-orang tersebut agar dengan penuh pengertian, kesadaran dan senang hati bersedia mengikuti kehendak pemimpin. Seorang pemimpin yang efektif adalah seorang yang memiliki kemampuan tersebut (Anoraga,
: )
Amstrong
(
)
dalam
Sudarmanto
(
:
)
menyatakan
kepemimpinan adalah proses memberi inspirasi kepada semua karyawan agar bekerja sebaik-baiknya untuk mencapai hasil yang diharapkan. Kepemimpinan adalah cara mengajak karyawan agar bertindak benar, mencapai komitmen dan memotivasi mereka untuk mencapai tujuan bersama. Faktor lain yang mempengaruhi kinerja adalah motivasi kerja. Motivasi mempunyai sifat yang tidak lepas dari sifat manusia yang secara individual mempunyai kualitas yang berbeda satu sama lain. Menurut Kamery (
:
) motivasi menjadi aktualisasi seorang karyawan untuk meningkatkan kinerjanya. Di dalam organisasi maupun perusahaan, interaksi yang terjadi adalah antar manusia yang berperilaku berbeda. Oleh karena itu, motivasi ini merupakan subyek yang amat penting bagi seorang pimpinan atau manajer, karena seorang pimpinan atau manajer harus bekerja dengan dan melalui orang lain. Sudarmanto, (
:
) setiap tindakan manusia mempunyai suatu
tujuan atau motivasi baik itu didasari maupun tidak disadari yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan yang bersangkuatan. Demikian pula setiap
pekerjaan atau kegiatan karyawan suatu motivasi misalnya dia mengharapkan penghasilan atau gaji, kepuasan pribadi dari hsil karyanya. peningkatan status, penghargaan dari karyawan karyawan sejawat, dari atasannya dan lain-lain. Karyawan sebagai makhluk sosial dalam bekerja tidak hanya mengejar penghasilan saja tetapi juga mengharapkan bahwa dalam bekerja dia dapat diterima (acceptable) dan dihargai oleh sesama karyawan, diapun juga akan lebih berbahagia apabila dapat menerima dan membantu karyawan lain. Setiap tindakan manusia mempunyai suatu tujuan atau motivasi baik itu disadari maupuan tidak disadari yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan yang bersangkutan. Demikian pula setiap pekerjaan atau kegiatan karyawan mempunyai suatu motivasi misalnya dia mengharapakn penghasilan atau gaji, kepuasan pribadi dari hasil karyanya, peningkatan status, penghargaan dari karyawan karyawan sejawat, dari atasannya dan lain-lain. Karyawan sebagai makhluk sosial dalam bekerja tidak hanya mengejar penghasilan saja tetapi juga mengharapkan bahwa dalam bekerja dia dapat diterima dan dihargai oleh sesama karyawan, diapun juga akan lebih berbahagia apabila dapat menerima dan membantu karyawan lain (Anoraga, :
) Motivasi atau dorongan kerja karyawan adalah kemampuan kerja
karyawan yng timbulnya karena adanya dorongan dari dalam pribadi karyawan yang bersangkutan sebagai hasil intregasi keseluruhan daripada kebutuhan pribadi, pengaruh lingkungan fisik,dan pengaruh lingkungan sosial dimana
kekuatannya tergantung daripada proses pengintregasian tersebut ( Anoraga, :
) Sudarmanto (
: ) kinerja merupakan catatan hasil yang diproduksi
(dihasilkan) atas fungsi pekerjaan tertentu atau aktivitas-aktivitas selama periode waktu tertentu. Sehingga kinerja merupakan suatu hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan. Oleh karena itu, kinerja bukan hanya menyangkut karakteristik pribadi yang ditujukan oleh seseorang, melainkan hasil kerja yang telah dan akan dilakukan oleh seseorang.melainkan hasil kerja yang telah dan akan dilakukan oleh seseorang. Vera Parlinda, M.Wahyudin (
) dalam jurnal penelitiannya dengan
variabel independent Kepemimpinan, Motivasi, Pelatihan, dan Lingkungan kerja variabel dependen Kinerja Karyawan dengan responden Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minun Kota Surakarta. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan dan motivasi menurut analisa data di muka ternyata tidak signifikan sehingga tidak berpengaruh pada kinerja karyawan Perusahaan Daerah Air Minum Surakarta. Tetapi Nilai F-hitung sebesar . Artinya bahwa secara bersama-sama faktor kepemimpinan, motivasi, pelatihan dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan Perusahaan Daerah Air Minum Surakarta. Ida Ayu Brahmasari dan Agus Suprayetno (
) dalam jurnal
penelitiannya dengan variabel independent Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi variabel dependen Kepuasan Kerja Karyawan serta
Dampaknya
pada
Kinerja
Perusahaan
(Studi
Kasus
pada
PT.
Pei
HaiInternational Wiratama Indonesia). Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja mempunyai pengaruh yang positif tetapi tidak signifikan
terhadap
kinerja
perusahaan.
Dan
variabel
kepemimpinan
mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan. Shadare Oluseyi. A dan Hammed, T. Ayo meneliti tentang Pengaruh Motivasi Kerja, Efektivitas Kepemimpinan dan Manajemen Waktu Terhadap Kinerja Karyawan di Beberapa Industri di Ibadan, Oyo State, Nigeria menyatakan bahwa adanya korelasi positif dan signifikan antara variabelvariabel independen terhadap kinerja karyawan, namun yang paling besar pengaruhnya terhadap kinerja karyawan adalah kepemimpinan. Penelitian mereka dimuat dalam European Journal of Economics, Finance and Administrative Sciences, ISSN Imam Fauzi (
-
Issue
(
).
) dalam jurnal penelitiannya dengan variabel
independent Kepemimpinan dan Motivasi
variabel dependen Kinerja
Karyawan dengan responden Karyawan pada unit SKT Brak BL
PT. Djarum
Kudus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif, signifikan kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja karyawan baik secara parsial maupun simultan. Berdasarkan beberapa contoh penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan dan signifikan sedangkan motivasi juga berpengaruh positif namun tidak signifikan. Objek penelitian ini adalah lembaga keuanagn mikro syariah di
wilayah kecamatan Karanggede dan sekitarnya. Di Lembaga ini menawarkan berbagai fasilitas yang sama dengan lembaga keuangan lain hanya saja dengan menerapkan konsep-konsep syariah. Menarik untuk diteliti karena Lembaga ini masih dapat mempertahankan kelangsungan hidup (survive) di tengah persaingan dengan lembaga lain yang mungkin menawarkan jasa dan fasilitas yang sama, dengan ketidakpastian mengenai resiko di masa datang dan resiko yang akan terjadi nantinya. B. Rumusan Masalah . Seberapa besar pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada lembaga keuangan mikro syariah di kecamatan Karanggede dan sekitarnya (kecamatan Wonosegoro, Suruh, Susukan, dan Klego)? . Seberapa besar pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada Lembaga keuangan mikro syariah di kecamatan Karanggede dan sekitarnya (kecamatan Wonosegoro, Suruh, Susukan, dan Klego)? . Seberapa besar pengaruh kepemimpinan dan motivasi secara bersama - sama terhadap kinerja karyawan pada Lembaga keuangan mikro syariah di kecamatan Karanggede dan sekitarnya (kecamatan Wonosegoro, Suruh, Susukan, dan Klego)? C. Tujuan Penelitian . Mendiskripsikan dan menganalisis pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada lembaga keuangan mikro syariah di kecamatan Karanggede dan sekitarnya.
. Mendiskripsikan dan menganalisis pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada lembaga keuangan mikro syariah di kecamatan Karanggede dan sekitarnya. . Mendiskripsikan dan menganalisis pengaruh kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja karyawan pada lembaga keuangan mikro syariah di kecamatan Karanggede dan sekitarnya. D. Kegunaan Penelitian . Manfaat Teoristis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan konsep mengenai pengaruh kepempinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan di LKMS wilayaah Kec. Karanggededan sekitarnya dan dapat digunakan sebagai bahan penelitian selanjutnya. . Manfaat Praktis ) Bagi Pembaca Merupakan bahan informasi tentang kepemimpinan dan motivasi kerja serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan. ) Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wacana yang positif bagi pimpinan untuk meningkatkan kepemimpinan dan meningkatkan motivasi kerja serta menciptakan lingkungan yang kondusif sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan.
E. Sistematika Penulisan Sistematika pembahasan ini bertujuan untuk menggambarkan alur pemikiran penulis dari awal hingga kesimpulan akhir. Adapun rencana sistematika pembahasan dari awal hingga akhir kesimpulan adalah sebagai berikut: Pada Bab I ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. Pada Bab II ini membahas telaah pustaka tentang informasi variabel-variabel yang diteliti, landasan teoritik, dan hipotesis yang berkaitan dengan variable yang akan diteliti. Pada Bab III ini menguraikan tentang metode-metode yang digunakan dalam penelitian. Bab ini berisi penjelasan mengenai model penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengukuran data, sumber data, definisi operasional variable instrument penelitian, pengujian instrument penelitian dan teknis analisis. Pada Bab IV ini berisi tentang hasil analisis dari pengolahan data, baik analisis data secara deskriptif maupun analisis hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan. Analisis tersebut diinterprestasikan terhadap hasil pengolahan data dengan menggunakan teori. Pada Bab V ini memaparkan kesimpulan, dan saran dari hasil analisis data yang berkaitan dengan penelitian.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka Guna mendukung penelitian dengan penelitian sebelumnya, berikut akan dibahas beberapa penelitian yang terkait dengan penelitian penulis yang berjudul pengaruh kepemimpinan dan rmotivasi kerja terhadap kinerja karyawan lembaga keuangan mikro syariah wilayah kecamatan Karanggede dan sekitarnya. Tabel Penelitian Terdahulu
No.
Penulis
Variabel
Judul
Independent .
Maizar Pratama
Hasil Dependent
Pengaruh
Pengaruh
kinerja
variabel
Kepemimpinan, motivasi
Kepemimpinan,
pegawai
kerja dan disiplin kerja
motivasi kerja dan
balai
terhadap kinerja pegawai
disiplin
wilayah
balai wilayah sungai
sungai
sumatra V
sumatra V
kepemimpinan, motivasi kerja, dan disiplin kerja mempunyai pengaruh yang positif signifikan terhadap kinerja pegawai.
.
Khaerul Amri (
)
Pengaruh
Pengaruh
Kinerja
variabel
Kepemimpinan,
Kepemimpinan,
Karyawan
kepemimpinan
Motivasi, disiplin kerja
Motivasi,
Pada
motivasi dan
dan pelatihan kerja
Pelatihan,
terhadap Kinerja
disiplin kerja
Karyawan Pada BMT
dan
BMT
Bina Ihsanul
disiplin kerja tidak
Fikri
berpengaruh
Yogyakarta.
signifikan dan
Bina Ihsanul Fikri
positif terhadap
Yogyakarta.
kinerja karyawan, sedangkan variabel pelatihan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
.
Fahmi
Aji
Pengaruh Kepemimpinan
Pengaruh
Kinerja
bahwa
wibowo
dan Motivasi terhadap
Kepemimpinan
Karyawan
pengaruh
(
Kinerja Karyawan pada
dan Motivasi
)
positif,
terdapat yang signifikan
bagian produksi PT. Sari
kepemimpinan dan
Tembakau kab. Kendal
motivasi kinerja
terhadap karyawan
baik secara parsial maupun simultan. .
Fenny Dwi
Pengaruh Kepemimpinan
Kepemimpina
Kinerja
Variabel
Oktavia
dan Disiplin Kerja
dan Disiplin
Karyawan
kepemimpinan
(
terhadap Pegawai pada
Kerja
)
tidak berpengaruh
pendidikan kota
dan signifikan
Bengkulu
terhadap kinerja karyawan , sedangkan disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah penelitian ini hanya menggabungkan tiga variabel yaitu kepemimpinan motivasi kerja, dan kinerja karyawan. Untuk penelitian ini objek yang diambil adalah Lembaga Keuangan Mikro Syariah.
B. Landasan Teori . Kepemimpinan a) Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan salah satu dimensi kompetensi yang sangat menentukan terhadap kinerja atau keberhasilan organisasi. Esensi pokok kepemimpinan adalah cara untuk memengaruhi orang lain agar menjadi efektif tentu setiap orang bisa berbeda dalam melakukan. Kepemimpinan merupakan seni, karena pendekatan setiap orang dalam memimpin orang dapat berbeda tergantung karakteristik pemimpin, karakteristik tugas maupun karakteristik orang yang dipimpinnya. Armstrong (
) menyatakan kepemimpinan adalah proses memberi
inspirasi kepada semua karyawan agar bekerja sebaik-baiknya untuk mencapai hasil yang diharapkan. Kepemimpinan adalah cara mengajak karyawan agar bertindak benar, mencapai komitmen dan memotivasi mereka untuk mencapai tujuan bersama ( Sudarmanto, Kepemimpinan menurut Anoraga (
: :
)
) diartikan
sebagai kemampuan seseorang untuk dapat mempengaruhi orang lain, melalui komunikasi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan maksud untuk menggerakkan orang-orang tersebut agar dengan penuh pengertian, kesadaran dan senang hati bersedia mengikuti kehendak-kehendak pemimpin itu. Kepemimpinan menurut Dubrin (
:
) adalah upaya
mempengaruhi banyak orang melalui komunikasi untuk mencapai
tujuan, cara mempengaruhi orang dengan petunjuk atau perintah, tindakan yang menyebabkan orang lain bertindak atau merespons dan menimbulkan perubahan positif, kekuatan dinamis penting yang memotivasi dan mengkoordinasikan organisasi dalam rangka mencapai tujuan, kemampuan untuk menciptakan rasa percaya diri dan dukungan diantara
bawahan
agar
tujuan
(Brahmasari & Suprayetno,
:
organisasional
dapat
tercapai.
)
Berdasarkan pengertian kepemimpinan dari beberapa pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan erat kaitannya dengan kemampuan seseorang untuk dapat mempengaruhi orang lain agar bekerja sesuai dengan tujuan yang diharapkan. b) Teori-teori Kepemimpinan Wursanto ( adalah
:
bagaimanaseseorang
) menyatakan teori kepemimpinan menjadi
pemimpin
atau
bagaiman
timbulnya seorang pemimpin. Beberapa teori tentang kepemimpinan yaitu: ) Teori Kelebihan Teori ini beranggapan bahwa seseorang akan menjadi pemimpin apabila ia memiliki kelebihan dari para pengikutnya. Pada dasarnya kelebihan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin mencakup badaniah.
hal yaitu kelebihan ratio, kelebihan rohaniah, kelebihan
) Teori Sifat Teori ini menyatakan bahwa seseorang dapat menjadi pemimpin yang baik apabila memiliki sifat-sifat yang positif sehingga para pengikutnya dapat menjadi pengikut yang baik, sifatsifat kepemimpinan yang umum misalnya bersifat adil, suka melindungi, penuh rasa percaya diri, penuh inisiatif, mempunyai daya tarik, energik, persuasif, komunikatif dan kreatif. ) Teori Keturunan Menurut teori ini, seseorang menjadi pemimpin karena keturunan atau warisan, karena orangtuanya seorang pemimpin maka anaknya
otomatis
akan
menjadi
pemimpin
menggantikan
orangtuanya. ) Teori Kharismatik `Teori ini menyatakan bahwa seseorang menjadi pemimpin karena orang tersebut mempunnyai kharisma (pengaruh yang sangat besar). Pemimpin ini biasanya memiliki daya tarik, kewibawaan dan pengaruh yang sangat besar. ) Teori Bakat Teori ini disebut juga teori ekologis, yang berpendapat bahwa pemimpin lahir karena bakatnya. Ia menjadi pemimpin karena memang mempunyai bakat untuk menjadi pemimpin. Bakat kepemimpinan harus dikembangkan, misalnya dengan memberi kesempatan orang tersebut menduduki suatu jabatan.
) Teori Sosial Teori ini beranggapan pada dasarnya setiap orang dapat menjadi pemimpin. Setiap orang mempunyai bakat untuk menjadi pemimpin asal dia diberi kesempatan. Setiap orang dapat dididik menjadi pemimpin karena masalah kepemimpinan dapat dipelajari, baik melalui pendidikan formal maupun pengalaman praktek. c) Tipe Kepemimpinan Siagian (
:
) menyatakan bahwa terdapat lima tipe
kepemimpinan yang mempunyai ciri masing-masing, yaitu: ) Tipe Otokratik Kepemimpinan otokratik adalah seorang pemimpin yang memiliki ciri-ciri yang pada umumnya negatif, mempunyai sifat egois yang besar sehingga akan memutarbalikan kenyataan dan kebenaran sehingga sesuatu yang subyektif akan diinterpretasikan sebagai kenyataan dan atau sebaliknya. Tipe kepemimpinan ini segalannya akan diputuskan sendiri, serta punya anggapan bahwa bawahannya tidak mampu memutuskan sesuatu. ) Tipe Paternalistik Kepemimpinan paternalistik adalah seorang pemimpin yang mempunyai ciri menggabungkan antara ciri negatif dan positif, ciricirinya adalah:
a) Bersikap selalu melindungi b) Jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan sendiri c) Tidak memberikan kesempatan epada bawahan untuk berinisiatif dan mengembangkan imajimasi dan daya kreativitas mereka sendiri. d) Sering menonjolkan sikap paling mengetahui e) Melakukan pengawasan yang ketat. ) Tipe Kharismatik Tipe kepemimpinan kharismatik memiliki kekuatan energi, daya tarik dan wibawa yang luar biasauntuk mempengaruhi orang lain, sehingga orang lain itu bersedia untuk mengikutinya tanpa selalu bisa menjelaskan apa penyebab kesediaan itu. Menurut Max Webber, pemimpin yang kharismatik biasanya dipandang sebagai orang yang mempunyai kemampuan atau kualitas supernatural dan mempunyai daya yang istimewa. Kemampuan ini tidak dimiliki oleh orang biasa karena kemampuan ini bersumber dari Illahi, dan berdasarkan hal ini seseorang kemudian dianggap sebagai seorang pemimpin. pemimpin kharismatik mempunyai banyak cara untuk memperoleh simpati dari karyawannya yaitu dengan menggunakan pernyataan visi untuk menanamkan tujuan dan sasaran pada karyawannya, kemudian mengkomunikasikan ekspektasi kinerja yang tinggi dan meyakini dengan
meningkatkan
ras
percaya
diri
bahwa
bawahan
bisa
mencapainya, kemudian pemimpin memberikan contoh melalui kata-
kata dan tindakan, serta memberikan teladan supaya ditiru para bawahannya. ) Tipe Laissez Faire Kepemimpinan laissez faire adalah kepemimpinan yang gemar melimpahkan wewenang kepada bawahanya dan lebih menyenangi situasi bahwa para bawahanlah yang mengambil keputusan dan keberadaan dalam organisasi lebih bersifat suportif. Pemimpin ini tidak senang
mengambil
risiko
dan
lebih
cenderung
pada
upaya
mempertahankan status quo. ) Tipe Demokratik Kepemimpinan demokratik adalah kepemimpinan yang selalu mendelegasikan wewenangnya yang praktis dan realistik tanpa kehilangan kendali organisasional dan melibatkan bawahannya secara aktif dalam menentukan nasib sendiri melalui peran sertanya dalam proses pengambilan keputusan serta memperlakukan bawahan sebagai makhluk politik, ekonomi, sosial, dan sebagai individu dengan karakteristik dan jati diri. Pemimpin ini dihormati dan disegani dan bukan ditakutikarena perilakunya dalam kehidupan organisasional mendorong para bawahannya menumbuhkan dan mengembangkan daya inovasi dan kreatifitasnya. d) Fungsi-fungsi Kepemimpinan Fungsi kepemimpinan berhubungan dengan situasi sosial dalam kehidupan kelompok atau organisasi dimana fungsi kepemimpinan harus
diwujudkan dalam interaksi antar individu. Menurut Rivai (
) secara
operasional fungsi pokok kepemimpinan dapat dibedakan sebagai berikut: ) Fungsi Instruktif Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai komunikator merupakan pihak yang menentukan apa, bagaiman, bilamana, dan dimana perintah itu dikerjakan agar keputusan dapat dilaksanakan secara efektif. Kepemimpinan yang efektif memerlukan kemampuan untuk menggerakkan dan memotivasi orang lain agar mau melaksanakan perintah. ) Fungsi konsultatif Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Konsultasi itu dimaksudkan untuk memperoleh masukan berupa umpan balik untuk memperbaiki dan menyempurnakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dan dilaksanakan. Dengan menjalankan fungsi konsultatif dapat diharapkan keputusan-keputusan pimpinan akan mendapat dukungan
dan
lebih
mudah
menginstruksikannya
sehingga
kepemimpinan berlangsung efektif. ) Fungsi Partisipasi Dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam keikut sertaan mengambil keputusan maupun dalam melaksanakannya. Partisipasi tidak berarti bebas berbuat semaunya, tetapi dilakukan secara terkendali dan terarah berupa kerjasama dengan tidak mencampuri atau mengambil tugas pokok
orang lain. Keikutsertaan pemimpin harus tetap dalam fungsi sebagai pemimpin dan bukan pelaksana. ) Fungsi Delegasi Fungsi ini dilaksanakan dengan memerikan pelimpahan wewenang membuat atau menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa persetujuan dari pimpinan. Fungsi delegasi pada dasarnya berarti kepercayaan. Orang-orang penerima delegasi itu harus diyakini merupakan pembantu pemimpin yang mempunyai kesamaan prinsip, persepsi, dan aspirasi. ) Fungsi Pengendalian Fungsi pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukses atau efektif mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif sehingga memungkinkan tercipnya tujuan bersama secara maksimal. Fungsi pengendalian ini dapat diwujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan. e). Indikator Kepemimpinan Menurut Wahjosumidjo (
:
) secara garis besar indikator
kepemimpinan adalah sebagai berikut: . Bersifat adil Dalam kegiatan suatu organisasi, rasa kebersamaan diantara para anggota adalah mutlak, sebab rasa kebersamaan pada hakikatnya merupakan pencerminan dari pada kesepakatan antara para bawahan
maupun antara pemimpin dengan bawahan dalam mencapai tujuan organisasi . Memberi sugesti Sugesti biasanya disebut sebagai saran atau anjuran. Dalam rangka kepemimpinan, sugesti merupakan pengaruh dan sebagainya, yang mampu menggerakkan hati orang lain dan sugesti mempunyai peranan yang sangat penting di dalam memelihara dan membina harga diri serta rasa pengabdian, partisipasi, dan rasa kebersamaan diantara para bawahan. . Mendukung tujuan Tercapainya tujuan organisasi tidak secara otomatis terbentuk, melainkan harus didukung oleh adanya kepemimpinan. Oleh karena itu, agar setiap organisasi dapat efektif dalam arti mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka setiap tujuan yang ingin dicapai perlu disesuaikan dengan keadaan organisasi serta memungkinkan para bawahan untuk bekerja sama. . Katalisator Seorang pemimpin dikatakan berperan sebagai katalisator, apabila pemimpin itu selalu dapat meningkatkan segala sumber daya manusia yang ada, berusaha memberikan reaksi yang menimbulkan semangat dan daya kerja cepat semaksimal mungkin.
. Menciptakan rasa aman Setiap pemimpin berkewajiban menciptakan rasa aman bagi para bawahannya. Dan ini hanya dapat dilaksanakan apabila setiap pemimpin mampu memelihara hal-hal yang positif, sikap optimisme di dalam menghadapi segala permasalahan, sehingga dalam melaksanakan tugastugasnya, bawahan merasa aman, bebas dari segala perasaan gelisah, kekhawatiran, merasa memperoleh jaminan keamanan dari pimpinan. . Sebagai wakil organisasi Setiap bawahan yang bekerja pada unit organisasi apapun, selalu memandang atasan atau pimpinannya mempunyai peranan dalam segala bidang kegiatan, lebih-lebih yang menganut prinsip-prinsip keteladanan atau panutan-panutan. Seorang pemimpin adalah segala-segalanya, oleh karena itu segala perilaku, perbuatan, dan kata-katanya akan selalu memberikan kesan-kesan tertentu terhadap organisasinya. . Sumber inspirasi Seorang pemimpin pada hakikatnya adalah sumber semangat bagi para bawahannya. Oleh karena itu, setiap pemimpin harus selalu dapat membangkitkan semangat para bawahan sehingga bawahan menerima dan memahami tujuan organisasi dengan antusias dan bekerja secara efektif ke arah tercapainya tujuan organisasi. . Bersikap menghargai Setiap orang pada dasarnya menghendaki adanya pengakuan dan penghargaan diri pada orang lain. Demikian pula setiap bawahan dalam
organisasi memerlukan adanya pengakuan dan penghargaan dari atasan. Oleh karena itu, menjadi suatu kewajiban bagi pemimpin untuk mau memberikan penghargaan atau pengakuan dalam bentuk apapun kepada bawahannya. Berdasarkan uraian-uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi, menggerakkan, mengarahkan, mendorong, dan mengajak orang lain untuk bekerja sama dan mau bekerja secaraproduktif guna pencapaian tujuan tertentu, sehingga indikator
yang
digunakan
dalam
variabel
kepemimpinan
adalah
menggunakan teori dari Wahjosumidjo yaitu: bersifat adil, memberi sugesti, mendukung tercapainya tujuan, sebagai katalisator, menciptakan rasa aman, sebagai wakil organisasi, sumber inspirasi, dan bersikap menghargai. f) Pengaruh Kepemimpina Terhadap Kinerja Menurut Michigen Robin, (
)
:
“Pemimpin yang
berorientasi karyawan memiliki pengaruh terhadap kinerja kelompok kerja”. Selanjutnya dalam Teori Jalur Tujuan, Robin (
:
) Menggambarkan :
) Kepemimpinan yang suportif menghasilkan kinerja dan kepuasan pegawai yang tinggi bila bawahan mengerjakan tugas terstruktur. )
Kepemimpinan
yang
berorientasi
prestasi
akan
meningkatkan
pengharapan bawahan bahwa upaya akan mendorong kinerja yang tinggi bila tugas-tugas
terstruktur. Keberhasilan
suatu
lembaga
atau
instansi
baik
sebagai
keseluruhan maupun berbagai kelompok dalam suatu lembaga atau instansi tertentu, sangat tergantung pada efektivitas kepemimpinan yang terdapat dalam lembaga atau instansi yang bersangkutan. Dapat dikatakan bahwa mutu kepemimpinan yang terdapat dalam suatu lembaga atau instansi memainkan peranan yang sangat dominan dalam keberhasilan lembaga atau instansi tersebut dalam menyelenggarakan berbagai kegiatannya terutama terlihat dalam kinerja para pegawainya (Siagian,
).
Pemimpin yang terdapat pada lembaga atau instansi harus memiliki kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan bawahannya, yaitu pegawai yang terdapat di lembaga atau instansi yang bersangkutan, sehingga dapat menunjukkan kepada bawahannya untuk bergerak, bergiat, berdaya upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Akan tetapi hanya mengerahkan seluruh pegawai saja tidak cukup, sehingga perlu adanya suatu dorongan agar para pegawainya mempunyai minat yang besar terhadap pekerjaanya. Atas dasar inilah, maka kinerja pegawainya akan tinggi. . Motivasi a) Pengertian Motivasi Untuk mempermudah pemahaman motivasi kerja, dibawah ini dikemukakan pengertian motif, motivasi dan motivasi kerja. Abraham Sperling (
:
) mengemukakan bahwa “Motive is defined as a
tendency to activity, started by a drive and ended by an adjustment. The adjustment is said to satisfy the motive”. (Motif didefinisikan sebagai suatu kecenderungan untuk beraktivitas, dimulai dari dorongan dalam diri (drive) dan diakhiri dengan penyesuaian diri. Penyesuaian diri dikatakan untuk memuasakan motif). William J.Stanton (
) mendefinisikan sebagai berikut “A
:
motive is a stimulated need which a goal-oriented individual seeks to satisfy”. ( Suatu motif adalah kebutuhan yang distimulasi yang berorientasi kepada tujuan individu dalam mencapai rasa puas). Motivasi didefinisikan oleh Fillmore H. Stanford (
:
) bahwa “ Motivation as an energizing
condition of the organism that serves to direct that organism toward the goal of a certain class”. (Motivasi sebagai suatu kondisi yang menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan tertentu). Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa motif merupakan suatu dorongan kebutuhan dalam diri pegawai yang perlu dipenuhi agar pegawai tersebut dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya,
sedangkan
motivasi
adalah
kondisi
yang
menggerakkan.pegawai agar mampu mencapai tujuan dan motifnya ( Mangkunegara,
:
)
b) Teori-teori Motivasi Teori motivasi sering diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu teori isi dan teori proses. Teori isi atau disebut juga teori kebutuhan adalah teori yang menyangkut hal-hal yang berkenaan dengan kebutuhan yang
mendasari seseorang untuk berperilaku, atau memusatkan pada apa-apa yang menyebabkan perilaku tersebut. Yang termasuk didalam teori isi diantaranya: ) teori hierarki kebutuhan dari Abraham H. Maslow. ) teori motivasi dua faktor dari Frederick Herzberg. ) teori motivasi prestasi dari David McClelland, dan ) teori ERG dari Alderfer. Sedangkan teori proses memusatkan pada bagaimana perilaku dimulai dan dilaksanakan atau menjelaskan proses dimulainya hasrat seseorang untuk berperilaku. Yang termasuk didalam teori proses ini diantaranya: ) teori penghargaan dari Victor H. Vroom, dan ) teori keadilan dari Adam Smith. Teori-teori isi dalam motivasi: ) Teori Hierarki Kebutuhan Abraham H. Maslow Maslow mendasarkan konsep hierarki kebutuhan pada dua prinsip. Pertama, kebutuhan manusia dapat disusun dalam suatu hierarki dari kebutuhan terendah sampai yang tertinggi. Kedua, suatu kebutuhan yang telah terpuaskan berhenti menjadi motivator utama dari perilaku. Menurut Maslow, kebutuhan manusisa terbagi menjadi lima tingkatan yaitu : kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan, kebutuhan akan aktualisasi diri. Dalam tingkatan tersebut, kebutuhan pertama yang harus dipenuhi terlebih dahulu adalah kebutuhan fisiologis, seperti sandang, pangan papan,dsb. Setelah kebutuhan pertama terpuaskan, kebutuhan lebih tinggi berikutnya akan menjadi kebutuhan utama yaitu kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan ketiga akan muncul setelah kebutuhan kedua
terpuaskan. Proses ini akan terus sampai terpenuhinya kebutuhan aktualisasi diri ) Teori Motivasi Prestasi David Mc Clelland David Mc Clelland mengemukakan ada korelasi positif antaraa kebutuhan berprestasi dan prestasi dan sukses pelaksanaan. Menurutnya ada tiga dorongan mendasar dalam diri orang yang termotivasi, yaitu: a) Kebutuhan berprestasi (need for achievement
b) Kebutuhan kekuatan (need for power)
c) Kebutuhan untuk berprestasi (need for affiliation) Teori David Mc Clelland menunjukan bahwa kebutuhan yang kuat untuk berprestasi merupakan dorongan yang kuat untuk berhasil atau unggul berkaitan dengan sejauh mana orang tersebut termotivasi untuk melaksanakan tugasnya. Orang dengan kebutuhan berprestasi yang tinggi cenderung untuk menetapkan sasaran cukup sulit bagi mereka sendiri dengan mangambil resiko yang sudah diperhitungkan untuk mencapai sasaran itu. Dengan demikian orang yang mempunyai kebutuhan berprestasi yang tinggi akan cenderung termptivasi dengan situasi kerja yang penuh tantangan dan persaingan, orang dengan kebutuhan berprestasi rendah cenderung berprestasi jelek dalam stuasi kerja yng sama.
. Teori Motivasi ERG Alderfer Alferder menyatakan bahwa terdapat tiga kebutuhan yang melandasi motivasi seseorang. Alferder mengemukakan bahwa ada tiga kelompok kebutuhan yang utama, yaitu : ) Kebutuhan akan keberadaan (Existence needs), merupakan kebutuhan manusia untuk bertahan hidup atau mempertahankan eksistensinya. Berhubungan dengan kebutuhan dasar dari teori Maslow kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman. ) Kebutuhan akan afiliasi ( Relatedness needs ), menekankan akan pentingnya hubungan antar individu (Interpersonal relationship) dan bermasyarakat (social relationship). Berhubungan dengan kebutuhan sosial dari teori Maslow.
) Kebutuhan akan kemajuan (Growth needs), adalah keinginan intrinsik dari dalam diri seseorang untuk maju atau meningkatkan kemampuan pribadinya. Dalam teori Maslow erat kaitannya dengan kebutuhan akan harga diri.
c) Teknik Motivasi Kerja Pegawai Terdapat Mangkunegara (
beberapa :
teknik
memotivasi
pegawai
menurut
), yaitu :
. Teknik Pemenuhan Kebutuhan Pegawai Pemenuhan kebutuhan pegawai merupakan fundamen yang mendasari perilaku kerja dan tidak mungkin memotivasi kerja pegawai tanpa
memperhatikan apa yang dibutuhkan pegawainya. Kebutuhan dasar manusia menurut Maslow dalam Mangkunegara (
:
) adalah
kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. Jika tidak terpenuhi maka pegawai tersebut mengalami konflik diri, keluarga, dan bisa juga menjadi penyebab terjadinya konflik kerja, dengan demikian jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi maka pemimpin akan mengalami kesulitan dalam memotivasi kerja pegawai. . Teknik Komunikasi Persuasif Teknik komunikasi persuasif merupakan salah satu teknik memotivasi kerja pegawai yang dilakukan dengan cara mempengaruhi pegawai secara ekstrologis Teknik ini dirumuskan “ AIDDAS” A= Attention (Perhatian) I= Interest (Minat) D= Desire (Hasrat) D= Decision (Keputusan) A= Action (Tindakan) S= Satisfaction (Kepuasan) Terpenuhinya faktor dari dalam pekerjaan akan menimbulkan kepuasan kerja yang berpengaruh terhadap motivasi kerja, sedangkan faktor dari luar pekerjaan akan menghilangkan ketidakpuasan kerja yang berdampak pada meningkatnya semangat kerja dan kinerja (Slamet,
).
d) Indikator Motivasi Indikator motivasi kerja dalam penelitian ini menggunakan teori dari Herzberg dalam Slamet (
:
) yaitu:
a) Hubungan dengan rekan kerja dan atasan Suasana harmonis antar pegawai terjalin di tempat kerja dan selalu terjalin kerjasama bawahan dengan atasan maupun dengan rekan kerja. b) Lingkungan kerja Terdapat fasilitas penunjang pekerjaan yang memadai sesuai dengan kebutuhan kerja dan suasana kerja yang sesuai dengan yang di harapkan. c) Kesempatan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Perusahaan/ organisasi selalu memberikan pendidikan dan pelatihan bagi pegawainya. d) Pemberian tunjangan Perusahaan / organisasi telah memberikan tunjangan yang layak bagi pegawainya. . Kinerja Karyawan a) Pengertian Kinerja Istilah kinerja berasal dari kata Job performance atau performance yang berarti prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang (Mangkunegara,
:
). Biasanya orang yang
kinerjanya tinggi disebut orang yang produktif dan sebaliknya orang yang tingkat kinerjanya tidak mencapai standar dikatakan sebagai orang yang tidak produktif atau berperforma rendah.
Kinerja menurut Timpe (
:
) adalah tingkat prestasi
seseorang atau karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan yang dapat meningkatkan produktifitas. Kinerja menurut Meiner (
:
) adalah
sebagai kesuksesan yang dapat dicapai individu didalam melakukan pekerjaannya, dimana ukuran kesuksesan yang dicapai individu tidak dapat disamakan dengan individu yang lain. Kesuksesan yang dicapai individu adalah berdasarkan ukuran yang berlaku dan disesuaikan dengan jenis pekerjaannya. Sedangkan Beyley (
:
) berpendapat bahwa kinerja
berkaitan erat dengan tujuan atau sebagai suatu hasil dari perilaku kerja individu, hasil yang diharapkan dapat merupakan tuntutan dari individu itu sendiri (Lewa dan Subowo, Sutiadi (
). Hasibuan dalam Sujak (
) dan
: ) mengemukakan bahwa kinerja adalah suatu hasil kerja
yang dicapai seorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Dengan kata lain bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Selanjutnya As’ad dalam Agustina ( dan Sutiadi (
)
: ) mengemukakan bahwa kinerja seseorang merupakan
ukuran sejauhmana keberhasilan seseorang dalam melakukan tugas pekerjaannya (Brahmasari & Suprayetno,
:
). Berdasarkan
pengertian kinerja dari beberapa pendapat ahli di atas dapat ditafsirkan bahwa kinerja karyawan erat kaitannya dengan hasil pekerjaan seseorang
dalam suatu organisasi atau perusahaan. Hasil dari pekerjaan tersebut dapat menyangkut kualitas, kuantitas, dan ketepatan waktu. b). Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Dalam berbagai faktor mengenai permasalahan kinerja maka tidak terlepas dari berbagai macam faktor-faktor yang menyertainya : a. Faktor Kemampuan (ability) Secara psikologis kemampuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge dan skill). Artinya pegawai yang memiliki IQ diatas rata-rata (
-
) dengan
pendidikan yang memadai dengan jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya. b. Faktor Motivasi (motivation) Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan kerja. c. Faktor Strategi (atrategic) Strategi merupakan suatu bentuk sasaran dari kinerja untuk dapat mengetahui dan mengukur sejauh mana keberhasilan pegawai dan melaksanakan pekerjaannya dengan susunan strategi yang dimilikinya.
c) Teori - teori Kinerja Goal Theory Teori ini dikemukakan oleh Georgopoulus (
) yang disebut path
goal theory. Menurutnya performance adalah fungsi dari facilitating process dan inhibiting process. Prinsip dasarnya adalah jika seseorang melihat bahwa performance yang tinggi itu merupakan jalur (path) untuk memuaskan need (goal) tertentu, maka ia akan berbuat mengikuti jalur tersebut sebagai fungsi dari level of needs yang bersangkutan. Kesimpulan dari teori ini adalah bahwa performance merupakan fungsi dari motivasi untuk berproduksi dengan level tertentu. Motivasinya ditentukan oleh kebutuhan yang mendasari tujuan yang bersangkutan dan merupakan alat dari tingkah laku produktif terhadap tujuan yang diharapkan. d) Penilaian Kinerja Evaluasi kinerja dalaam organisasi sebuah perusahaan merupakan kunci dalam pengembangan karyawan. Evaluasi kinerja pada prinsipnya merupakan manifestasi dari bentuk penilaian kinerja seorang karyawan. Penilaian kinerja merupakan suatu proses organisasi dalam menilai kinerja karyawannya. Penilaian kinerja memberikan gambaran tentang keadaan karyawan dan sekaligus dapat memberikan feedback (umpan balik) bagi para karyawan (Sulistiyani,
:
).
Pada prinsipnya penilaian kinerja merupakan cara pengukuran kontribusi-kontribusi dari individu di dalam perusahaan yang dilakukan
terhadap perusahaan tersebut. Nilai penting dari penilaian kinerja adalah menyangkut penantuan tingkat kontribusi individu atau kinerja yang diekspresikan
dalam
menyelesaikan
tanggungjawabnya (Rosidah,
:
tugas-tugas
yang
menjadi
).
Penilaian kinerja adalah salah satu tugas yang perlu dilakukan oleh seorang manajer atau pimpinan. Kegiatan penilaian ini tergolong penting karena dapat digunakan untuk memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada para karyawan tentang kinerja mereka. Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan salah satu faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien. Karena adanya kebijakan atau program penilaian kinerja, berarti organisasi telah memanfaatkan secara baik atas sumberdaya manusia dalam organisasi (Sulistyani,
:
).
e) Manfaat dan Tujuan Penilaian Kinerja Kontribusi hasil-hasil penilaian merupakan sesuatu yang sangat bermanfaat bagi perencanaan kebijakan-kebijakan organisasi. Kebijakankebijakan oganisasi dapat menyangkut aspek individual maupun aspek organisasi. Adapun manfaat penilaian kinerja adalah sebagai berikut : . Perbaikan kinerja memberikan kesempatan pada karyawan untuk mengambil
tindakan-tindakan perbaikan untuk meningkatkan kinerja
melalui feedback yang diberikan oleh organisasi.
. Penyesuaian gaji yang dapat dipakai sebagai informasi untuk mengkompensasi karyawan secara layak sehingga dapat memotivasi mereka. . Pelatihan dan pengembangan, yaitu melalui penilaian akan diketahui kelemahan-kelemahan dari karyawan sehingga dapat dilakukan program pelatihan dan pengembangan yang lebih efektif. . Meningkatkan adanya perlakuan kesempatan yang sama pada karyawan, yaitu
dengan
dilakukannya
penilaian
yang
obyektif
berarti
meningkatkan perlakuan yang adil bagi para karyawan. . Dapat membantu karyawan mengatasi masalah bersifat eksternal, yaitu dengan penilaian kinerja, atasan akan mengetahui
apa
yang
menyebabkan terjadinya kinerja yang buruk sehingga atasan dapat membantu menyelesaikannya.
Informasi penilaian kinerja tersebut dapat dipakai perusahaan untuk mengelola kinerja karyawannya, dan mengungkapkan kelemahan kinerja karyawan sehingga pemimpin dapat menentukan tujuan maupun peringkat target yang harus diperbaiki. Tersedianya informasi kinerja para karyawan sangat membantu pimpinan dalam mengabil langkah perbaikan programprogram kepegawaian yang telah dibuat, maupun program-program organisasi secara menyeluruh (Rosidah,
:
)
Sedangkan tujuan dari penilaian kinerja adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui tujuan dan sasaran manajemen dan karyawan.
b. Memotivasi karyawan untuk memperbaiki kinerjanya.
c. Mendistribusikan reward dari organisasi atau perussahaan yang dapat berupa tambahan gaji atau upah serta promosi yang adil. f) Indikator Kinerja Indikator kinerja merupakan aspek-aspek yang menjadi ukuran dalam menilai kinerja. Adapun mengenai indikator yang menjadi ukuran kinerja menurut Robert L. Mathis-John H..Jackson (
) adalah
sebagai berikut: a. Kuantitas Merupakan jumlah yang dihasilkan, dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan karyawan, dan jumlah aktivitas yang dihasilkan b. Kualitas Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap ketrampilan dan kemampuan karyawan. c. Ketepatan waktu Ketepatan waktu diukur dari persepsi karyawan terhadap suatu aktivitas yang diselesaikan di awal waktu sampai menjadi output. d. Kehadiran Kehadiran karyawan di perusahaan baik dalam masuk kerja, pulang kerja, izin, maupun tanpa keterangan yang seluruhnya mempengaruhi kinerja karyawan itu.
e. Kemampuan bekerjasama Kemampuan bekerja sama adalah kemampuan seseorang tenaga kerja untuk bekerja sama dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan pekerjaan yang telah ditetapkan sehinggamencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya. `Dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil yang dicapai seseorang berdasarkan standar atau kriteriayang telah ditetapkan sebelumnya. Atau karena organisasi pada dasarnya dijalankan oleh manusia, maka kinerja sesungguhnya merupakan perilaku manusia dalam memainkan peran yang mereka lakukan didalam suatu organisasi untuk memenuhi standar perilaku yang telah ditetapkan agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan, sehingga indikator yang digunakan pada variabel kinerja adalah kuantitas, kualitas, ketepatan waktu, kehadiran, kemampuan bekerjasama. . Kerangka Berfikir Kerangka berfikir merupakan gambaran secara skematis tentang arah penelitian yang dilakukan. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu diketahui skema penelitian yang menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Di dalam suatu perusahaan, kinerja merupakan hal yang terpenting. Setiap karyawan dituntut untuk dapat menampilkan kinerja yang baik dan memberikan kontribusi yang maksimal. Kinerja dipengaruhi oleh kondisi input dan proses sumber daya manusia sebagai faktor pendukung dalam menjalankan tugas. Kinerja merupakan hasil dari suatu proses bekerja.
Dalam penelitian ini yang menjadi indikator kinerja adalah kuantitas, kualitas, ketepatan waktu, kehadiran, dan kemampuan bekerja sama. Dalam hal ini, motivasi mempunyai pengaruh yang besar terhadap kinerja karyawan, karena keinginan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang lebih baik harus dikerjakan dengan penuh rasa tanggung jawab serta adanya minat dan daya pendorong untuk bekerja dengan baik, dari dalam diri individu maupun dari organisasi. Motivasi merupakan dorongan atau semangat yang membuat seseorang mempunyai tujuan dan ukuran standar yang akan dicapai. Indikator dari motivasi meliputi hubungan dengan rekan kerja dan atasan, lingkungan kerja, kesempatan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, pemberian tunjangan. Namun hal tersebut perlu didukung dengan adanya sikap kepemimpinan yang dapat mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama dengan baik guna mencapai tujuan tertrntu yang diinginkan. Kepeminmpinan dan motivasi saling terkait dalam mempengaruhi, menggerakan, mengarahkan, mendotong, dan mengajak oranglain untuk bekerja sama dan mau bekerja sama dan mau bekerja secara produktif guna pencapaian tujuantertentu.Dari penjelasan di atas dapat digambarkan sebuah model kerangka berfikir sebagai berikut : Kepemimpinan (X )
Kinerja karyawan (Y) Motivasi Kerja (X ) Gambar Kerangka Pemikiran
. Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono,
:
).
Berdasarkan landasan teori di atas, dapat disusun hipotesis penelitian sebagai berikut: . Kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan Kepemimpinan merupakan salah satu dimensi kompetensi yang sangat menentukan terhadap kinerja atau keberhasilan organisasi. Esensi pokok kepemimpinan adalah cara untuk memengaruhi orang lain agar menjadi efektif tentu setiap orang bisa berbeda dalam melakukan. Kepemimpinan merupakan seni, karena pendekatan setiap orang dalam memimpin orang dapat berbeda tergantung karakteristik pemimpin, karakteristik tugas maupun karakteristik orang yang dipimpinnya. Armstrong ( Kepemimpinan menurut wibowo (
)
) bahwa terdapat pengaruh
yang positif, signifikan pada aspek kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja karyawan baik secara parsial maupun simultan. Berangkat dari hal di atas, dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis yaitu : H : Ada berpengaruh positif dan signifikan antara kepemimpinan terhadap kinerja karyawan
. Motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Motivasi kerja dalah suatu dorongan dari dalam hati untuk mencapai suatu tujuan terntrntu. Dalam penelitian Maizar Pratama variabel kepemimpinan, motivasi kerja, dan disiplin kerja mempunyai pengaruh yang positif signifikan terhadap kinerja pegawai. Berangkat dari hal di atas, dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis yaitu : H : Ada pengaruh positif dan signifikan antara motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. . Kepemimpinan dan motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Dalam penelitian Vera Parlinda dan
M.Wahyudin (
)
Menunjukan penelitian yang berjudul Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Pelatihan, dan Lingkungan kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minun Kota Surakarta. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan dan motivasi menurut analisa data di muka ternyata tidak signifikan sehingga tidak berpengaruh pada kinerja karyawan Perusahaan Daerah Air Minum Surakarta. Tetapi Nilai F-hitung sebesar . Artinya bahwa secara bersama-sama faktor kepemimpinan, motivasi, pelatihan dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan Perusahaan Daerah Air Minum Surakarta. Lain halnya dengan Imam Fauzi (
) dalam penelitian yang
berjudul Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja
Karyawan pada unit SKT Brak BL menunjukkan
bahwa
terdapat
PT. Djarum Kudus. Hasil penelitian pengaruh
yang
positif,
signifikan
kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja karyawan baik secara parsial maupun simultan. Berdasarkan dari hal di atas, dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis yaitu : H : ada pengaruh positif dan signifikan antara kepemimpinan dan motivasi kerja dengan secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data berupa angka yang kemudian data tersebut diolah dan dianalisis untuk mendapatkan suatu informasi ilmiah dibalik angka-angka tersebut (Martono,
:
).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah Wilayah Kecamatan Karanggede dan sekitarnya. Waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan data dalam penelitian ini adalah selama dari tanggal
Agustus
sampai tanggal
agustus
hari dimulai
.
C. Populasi dan Sempel Menurut Sugiyono (
:
), populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Bawono (
:
),
populasi adalah keseluruhan wilayah obyek dan subyek penelitian untuk di analisis dan ditarik kesimpulan oleh peneliti. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah karyawan lembaga keuangan mikro syariah wilayah kecamatan karanggede dan
sekitarnya. Dimana jumlah karyawan aktif lembaga keuangan mikro syariah wilayah kecamatan karanggede dan sekitarnya adalah total populasi adalah
karyawan. Sehingga
karyawan.
Menurut Bawono (
:
), sampel adalah objek atau subjek
penelitian yang dipilih guna mewakili keseluruhan dari populasi. Hal ini dilakukan untuk menghemat waktu dan biaya. Sehingga didalam menentukan sampel harus berhati-hati, karena kesimpulan yang dihasilkan, nantinya merupakan kesimpulan dari populasi. Adapun teknik untuk menentukan jumlah sampel, dapat menggunakan rumus sebagai berikut : s =
P (P.e ) +
s = ( ,
) +
s = . s =
=
Keterangan: s : Jumlah sampel yang dicari P : Jumlah populasi e : error atau tingkat kesalahan yang diyakini Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah
karyawan
lembaga keuangan mikro syariah wilayah kecamatan karanggede, dengan menggunakan tingkat kesalahan yang diyakini sebesar %.
Dari data diatas hanya terdapat
Lembaga keuangan mikro yang
dapat dijadikan lokasi penelitian karena adanya kesalahan teknis. D. Jenis dan Sumber Data . Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka ataupun data yang dapat dihitung Santoso dalam Mahanani (
:
).
. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini ialah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu orang yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai sarana mendapatkan informasi ataupun data Narimawati dalam Mahanani (
:
). Data
primer dari penelitian ini diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh responden secara langsung yang berada di Lembaga Keuangan Mikro Syariah Wilayah Kecamatan Karanggede. E. Teknik Pengumpulan Data Menurut Arikunto (
:
), teknik pengumpulan data adalah cara
yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Dalam penggunaan teknik pengumpulan data, peneliti memerlukan instrumen yaitu alat bantu agar pengerjaan pengumpulan data menjadi lebih mudah.
Menurut Bawono (
:
), teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah: . Penelitian Lapangan Metode kuesioner atau angket daftar pertanyaan yang diberikan kepada objek penelitian yang mau memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna. . Penelitian kepustakaan merupakan penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan bahan-bahan pustaka, literatur dan karangan ilmiah yang ada kaitanya dengan penelitian. F. Definisi Operasional Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel, sehingga peneliti dapat mengetahui baik buruknya pengukuran tersebut. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah: Tabel Definisi Oprasional No. Variabel .
Kepemimpinan
Indikator
Sumber
. Bersifat adil
Wahjosumidjo
. Memberikan Sugesti
(
:
)
. Mendukung tercapainya tujuan . Sebagai Katalisator . Menciptakan rasa aman . Sebagai wakil organisasi . Sumber Inspirasi . Bersikap Menghargai .
Motivasi
. Hubungan dengan rekan kerja Slamet (
:
dan atasan
)
. Lingkungan kerja . Kesempatan
meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan . Pemberian tunjangan .
Kinerja
. Kuantitas
Robert
L.
. Kualitas
Mathis
dan
. Ketepatan Waktu
John
. Kehadiran
Jackson (
. Kemampuan bekerjasama
:
H.
)
G. Teknik Analisis Data Analisis yang dilakukan adalah analisis data kuantitatif, dilakukan dengan beberapa langkah antara lain: . Uji Instrumen a) Uji Reliabilitas Pada prinsipnya uji reliabilitas digunakan untuk menguji data yang kita peroleh sebagai misal hasil dari jawaban kuesioner yang kita bagikan. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Teknik yang digunakan dalam pengukuran reliabilitas ini adalah teknik cronbach alpha. Suatu variabel dikatakan reliable jika nilai cronbach alpha lebih besar dari
(Bawono,
:
-
).
b) Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengungkap sahih atau tidaknya suatu pertanyaan pada kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid/sahih
jika pertanyaan pada kuesioner tersebut mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Bawono,
:
).
Untuk mengukur validitas dapat dilakukan dengan melihat nilai Corrected Item Total Correlation (sebagai r hitung), suatu pertanyaan dikatakan valid apabila nilai r hitung > r tabel. . Uji Statistik a. Uji ttest Uji ttest ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel independen dalam mempengaruhi variabel dependen secara individu atau sendiri-sendiri dengan tingkat kepercayaan tertentu (Bawono, :
). Untuk melihat tingkat signifikansi dalam uji t test ini bisa
membandingkan nilai pada kolom ttest pada tabel hasil pengolahan menggunakan SPSS dengan Ttabel. Apabila nilai ttest> Ttabel berarti Variabel Independen secara individu mempengaruhi secara signifikan variabel dependen, begitu pula sebaliknya. b. Uji F Uji F ini hampir sama dengan uji ttest. Yang membedakan adalah untuk melihat tingkat signifikansi, variabel independen tidak secara individu mempengaruhi variabel dependen, melainkan secara bersamasama. Artinya dengan tingkat kepercayaan tertentu, variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara serentak atau bersama-sama. Untuk melihat tingkat signifikansi bisa dengan membandingkan nilai pada kolom Ftest hasil pengujian dengan SPSS dengan nilai Ftabel.
Apabila Fhitung/test> Ftabel, berarti variabel independen secara bersamasama mempengaruhi secara signifikan variabel dependen, begitu pula sebaliknya. c. Uji R Uji R ini digunakan untuk melihat seberapa kuat tingkat hubungan (korelasi) antara variabel independen dengan variabel dependen. Untuk melihat seberapa kuat tingkat hubungan antara kedua variabel dapat melihat nilai pada kolom R pada tabel hasil pengolahan menggunakan SPSS. Apabila nilai pada kolom R semakin mendekati , berarti hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen semakin kuat. . Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik terdiri dari: a. Uji Multicollinearity (Multikolinearitas) Multicollinearity adalah situasi di mana terdapat korelasi variabel-variabel bebas di antara satu dengan yang lainnya. Masalah Multikolinearitas yang serius dapat mengakibatkan berubahnya tanda dari parameter estimasi (Bawono,
:
-
).
Uji multikolinearitas dapat dilakukan dengan metode VIF (Varian Inflation Factor) dan nilai Tolerance. Nilai VIF tidak boleh lebih besar dari
, sedangkan nilai Tolerance adalah tidak boleh lebih
besar dari (Ghozali,
).
b. Uji Heteroscendasticity (Heteroskendastisitas) Untuk
mengetahui
ada
tidaknya
gejala
penyakit
Heteroskendastisitas dapat dilakukan dengan grafik scatterplot. Jika pola pergerakan grafiknya beraturan, maka cenderung ada gejala penyakit Heteroskendastisitas. Sedangkan jika pergerakan grafiknya tidak beraturan, maka tidak ada gejala penyakit Heteroskendastisitas. c. Uji Normality Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, data variabel dependen dan independen yang digunakan memiliki distribusi normal atau tidak. Ada beberapa cara untuk mengujinya, salah satunya dengan analisa grafik. Dengan metode grafik kita dapat melihat data yang digunakan memberikan distribusi normal atau tidak dengan melihat histogram dan normal probability plot. Pengujian
linieritas
digunakan
untuk
menguji
apakah
spesifikasi model yang kita gunakan sudah tepat atau lebih baik dalam spesifikasi model bentuk lain, spesifikasi model dapat berupa linier, kuadratik atau kubik (Bawono,
:
).
Untuk menguji linieritas, penulis akan menggunakan uji langrange multiplier yang dikembangkan oleh Engle tahun (Bawono,
:
). Untuk mendapatkan nilai χ hitung, kemudian
dibandingkan dengan nilai χ tabel, χ hitung didapatkan dengan
mengalikan jumlah data observasi dengan R atau n*R dengan kriteria analisis: a. Jika χ hitung > χ tabel, maka spesifikasi model persamaan linier tidak benar. b. Jika χ
hitung <
χ
tabel, maka spesifikasi model
persamaan linier adalah benar. H. Alat Analisis Alat analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan program olah data SPSS (statistical product and service solution), data yang didapat merupakan data kuantitatif dimana data dapat dinyatakan dalam bentuk angka, maka akan mudah untuk diaplikasikan ke dalam olah data SPSS. SPSS merupakan sebuah program computer statistic yang berfungsi untuk membantu dalam memproses data-data statistic secara tepat dan cepat, serta menghasilkan berbagai output yang dikehendaki oleh para pengambil keputusan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum LKMS ( Lembaga Keuangan Mikro Syariah) LKM adalah sebuah lembaga keuangan yang didirikan untuk membantu masyarakat dalam mengembangkan usaha, simpan pinjam dsb. Sedangkan LKM Syariah adalah sebuah lembaga keuangan yang didirikan untuk membantu masyarakat untuk usaha mikro, simpan pinjam dengan menggunakan prinsip – prinsip syariah. LKM Syariah dibagi menjadi
yaitu : BPRS, BMT dan Koperasi Syariah.
. BPRS (Bank Perkreditan Rakyat Syariah) BPRS adalah sebuah bank yang menggunakan prinsip syariah namun dalam
transaksinya
menggunakan
cara
konvensional.
operasional BPR Syariah tunduk pada peratuan BI Nomor
Mekanisme /PBI/
.
Dalam aturan ini usaha BPR Syariah adalah : a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk antara lain : . Tabungan berdasarkan prinsip wadi’ah atau mudharabah; . Deposito berjangka berdasarkan prinsip mudharabah; . Bentuk lain yang menggunakan prinsip wadi’ah atau mudharabah;
b. Menyalurkan dana dalam bentuk antara lain :
. Transaksi
jual
beli
dalam aktifitasnya
murabahah, isthisna dan salam;
menggunakan prinsip
. Transaksi sewa menyewa di landaskan dengan prinsip ijarah; . Pembiayaan bagi hasil berdasarkan prinsip : mudharabah, dan musyarakah. . Pembiayaan yang dilakukan dengan berlandaskan prinsip qardh
c. Melakukan transaksi yang tidak melanggar Undang-undang Perbankan dan prinsip syariah. . BMT (Baitul Mal Wat Tamwil) BMT secara harfiah yaitu baitul maal atau baitul tanwil. Baitul maal adalah lembaga keuangan Islam yang menggunakan prinsip – prinsip syariah dan memiliki kegiatan utama menghimpun dan mendistribusikan dana ZISWAHIB ( Zakat, Infak, Shadaqah, Waqaf dan Hibah. Baitul tamwil ) merupakan lembaga keuangan Islam yang kegiatan maupun operasionalnya memperhitungkan
keuntungan.
Kegiatan
menghimpun dan mendistribusikan dana
utama
baitul
tamwil
yaitu
kembali kepada anggota dengan
imbalan bagi. Ciri –ciri dari BMT adalah sebagai berikut:
a. Berbadan Hukum Koperasi.
b. Bertujuan menyediakan dana murah dan cepat serta tidak berbelit-belit guna pengembangan dan memajukan usaha bagi anggotanya.
c. Skala produk dan pendanaan yang terbtas menjadi Prinsip dan pembeda dengan lembaga
keuangan lainnya.
Sedangkan mekanismenyadan
transaksinya hampir sama dengan perbankan syariah.
. Koperasi Syariah Koperasi syariah dalam menjalankan kegiatannya untuk melayani anggota menggunakan beberapa aspek adapun aspek – aspek tersebut adalah aspek azas keseimbangan, azas keadilan,azas kerjasama. Kegiatan koperasi jasa keuangan syariah adalah menghimpun dana dari para anggota maupun masyarakat baik berupa tabungan, simpanan berjangka dalam pembiayaan mudharabah, musyarakah, murabahah, salam, istisna, ijarah dan alqadr. Dan kegiatan koperasi jasa keuangan juga menjalankan kegiatan pengumpulan dan penyaluran dana untuk masyarakat yang membutuhkan dan layak menerima. (Dikutip dari website alfatihmedia.blogspot.co.id/
/lembaga-keuangan-
mikro-syariah-lkms) B. VISI DAN MISI BMT – BMT
NO
NAMA BMT BMT TEKUN
VISI
MISI
Menjadikan Koperasi Jasa Membangun Keuangan Syariah (KJKS) kemandirian yang mandiri, proesional dan yang terdepan dalam layanan.
lembaga profesional
berbasis pada ekonomi
kerakyatan
dengan
mengedepankan pelayanab yang islami untuk
mencapai
kesejahteraan bersama.
BMT AMAL MULIA
Menjadikan
KJKS
yang Mengembangkan usaha
handal dan mementingkan yang asas
agama
Meningkatkan
pada
dalam ekonomi yang berbasis
kinerjannya.
BMT AL FATTAH
mandiri
kerakyatan.
kualitas Mengembangkan usaha
keimanan anggota dan mitra yang
mandiri
pada
binaan sehinggan mampu ekonomi yang berbasis berperan
aktivf
sebagai kerakyatan.
khalifah Allah. BMT ANDA
Menjadi lembaga keuangan Menumbuhkan syariah
yang
profesional
maju
usaha
, usaha produk anggota dan
mensejahterakan anggotanya.
BMT MADU JAYA
Menjadi BMT yang terdepan Mengembangkan usaha
dan profesional.
yang
mandiri
pada
ekonomi yang berbasis kerakyatan. . C. LOKASI ) BMT TEKUN Karanggede Jl. Raya Karanggede – Wonosegoro , Pulutan Kebonan Karanggede Boyolali. ) BMT TEKUN Klego Jl. Raya Klego – Solo KM
, Klego Boyolali
) BMT AMAL MULIA Karanggede Jl. Raya Karanggede – Wonosegoro , Trayon Kebonan Karanggede Boyolali. ) BMT AMAL MULIA Suruh Jl. Raya Suruh – Salatiga , Karangasem Suruh Kab. Semarang. ) BMT AL FATTAH Jl. Raya Susukan – Sruwen , Kab. Semarang. ) BMT ANDA Jl. Prawiro Digdoyi Pasar Karanggede Boyolali. )BMT MADU JAYA Jl. Raya Wonosegoro – Guwo KM
, Ketoyan Wonosegoro Boyolali
D. Gambaran Umum Responden
Penelitian ini meneliti tentang pengaruh kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Adapun responden yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak
karyawan pada Lembaga keuangan mikro syariah
wilayah kecamatan Karanggede dan sekitarnya. Berdasarkan kuesioner yang telah diisi oleh responden, maka peneliti akan mengidentifikasi berdasarkan jenis kelamin dan pendidikan. Berikut ini adalah gambaran umum para responden:
) Identifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel . Jenis Kelamin Responden NO
KATEGORI
JUMLAH
PRESENTASE
Laki – laki Permpuan JUMLAH Sumber : Data Primer yang Diolah, Agustus
(Lampiran IV)
Identifikasi karyawan berdasarkan jenis kelamin, menunjukan presentase karyawan laki-laki sebesar presentasi karyawan perempuan yang hanya
.
Lebih banyak daripada . Berdasarkan pengamatan
yang dilakukan oleh peniliti, hal ini dikarenakan karyawan LKMS kecamatan Karanggede dan sekitarnya lebih banyak menggunakan karyawan laki-laki sebagai Marketing dalam mengembangkan usahanya.
) Identifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan
Tabel . Pendidikan Responden NO
KATEGORI
JUMLAH
PRESENTASE
SD
-
-
SMP
-
-
-
-
SMA DI/D /D S S JUMLAH Sumber : Data Primer yang Diolah, Agustus Identifikasi
karyawan
berdasarkan
(Lampiran IV)
pendidikan,
menunjukan
presentase pendidikan karyawan LKMS kecamatan Karanggede dan sekitarnya lebih dominan SMA dengan presentase sebesar
. Hal ini dikarenakan syarat
minimal tingkat pendidikan terakhir untuk menjadi karyawan LKMS adalah SMA.
E. Analisa Data
.
Hasil Uji Instrumen Agar penelitian menghasilkan data yang akurat, maka instrument yang digunakan diuji terlebih dahulu menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas dilakukan untuk mengungkapkan apakah
pertanyaan pada kuesioner yang digunakan benar atau tidak sedangkan uji reliabilitas digunakan untuk melihat konsistensi pengukuran dari suatu variabel (Bawono,
:
).
a. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi alat ukur sehingga dapat digunakan lagi untuk penelitian yang sama. Suatu variabel dikatakan reliable jika nilai cronbach alpha > (Nunnally dalam Bawono,
:
). Hasil pengujian reliabilitas
dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel . Hasil Uji Reliabilitas Data Variabel Cronbach’s Alpha Kepemimpinan (X ) , Motivasi kerja (X ) , Kinerja (Y) , Sumber : Data Primer yang Diolah, Agustus Hasil
pengujian
reliabilitas
konstruk
Kesimpulan Reliable Reliable Reliable (Lampiran IV) variabel
yang
digunakan dalam penelitian ini diperoleh nilai Cronbach Alpha yang lebih besar dari
. Hal ini berarti bahwa seluruh instrument
dalam penelitian ini reliable, sehingga semua butir pertanyaan dapat dipercaya dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya. b. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur seberapa cermat suatu test melakukan fungsi ukurnya atau telah benar-benar mencerminkan variabel yang diukur (Hadi,
dalam Bawono,
:
). Item kuisioner dinyatakan valid apabila nilai pearson
correlation berbintang dua dengan tingkat signifikansi pada level dan berbintang satu dengan tingkat signifikansi pada level
.
Berikut merupakan tabel hasil pengujian validitas: Tabel . Hasil Uji Validitas Data Variabel
Item Pertanyaan
Total Score Correlation . **
Keterangan
Kepemimpin
Kepemimpinan
Valid
an
Kepemimpinan
.
**
Valid
Kepemimpinan
.
**
Valid
Kepemimpinan
.
**
Valid
Kepemimpinan
.
**
Valid
Kepemimpinan
.
**
Valid
Kepemimpinan
.
**
Valid
Kepemimpinan
.
**
Valid
Kepemimpinan
.
**
Valid
Kepemimpinan
.
**
Valid
Motivasi
Motivasi Kerja
.
**
Valid
Kerja
Motivasi Kerja
.
**
Valid
Motivasi Kerja
.
**
Valid
Motivasi Kerja
.
**
Valid
Motivasi Kerja
.
**
Valid
Kinerja
Kinerja
.
**
Valid
Kinerja
.
**
Valid
Kinerja
.
**
Valid
Kinerja
.
**
Valid
Kinerja
.
**
Valid
Sumber : Data Primer yang Diolah, Agustus
(Lampiran IV)
Berdasarkan tabel di atas, diketahui semua pertanyaan yang digunakan dalam kuisioner adalah valid, semua item pertanyaan dalam variabel berbintang dua yang menunjukkan signifikan pada level % , sehingga tidak ada item pertanyaan yang dihapus dan semua item pertanyaan dapat digunakan pada keseluruhan model pengujian. . Hasil Uji Kecocokan Model a. Uji ttest Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara individu atau sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan secara parsial atau individu, dengan menggunakan uji t statistik untuk masingmasing variabel bebas, dengan tingkat kepercayaan tertentu (Bawono,
:
). Hasil uji ttest dapat dilihat dibawah ini:
Tabel .
Hasil Uji ttest Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients B
Std. Error
- .
.
Kepemimpinan_X
.
.
Motivasi kerja_X
.
.
(Constant)
Standardized Coefficients
T
Sig.
Beta - .
.
.
.
.
.
.
.
a. Dependent Variable: kinerja_Y
Sumber : Data Primer yang Diolah, Aguatus
(Lampiran IV)
Dari tabel coefficient, dapat dibuat model persamaan regresi sebagai berikut: Y=β +β X +β X + .
Y=- .
+ԑ
X+ .
X + .
Dimana : Y
= Kinerja Karyawan
X
= Kepemimpinan
X
= Motivasi Kerja
ԑ
= Residual titik eror Apabila nilai signifikansi kurang dari nilai alfa .
maka
variabel tersebut dinyatakan positif mempengaruhi variabel dependennya. Berdasarkan hasil uji t, peneliti mendapatkan nilai t hitung masing-masing untuk Kepemimpinan (X ) dan motivasi kerja (X ), yaitu:
) Variabel kepemimpinan (X ) dengan t hitung
.
dan
signifikansi
.
, dimana nilai signifikansi lebih kecil dari
nilai alfa
.
maka dapat dikatakan bahwa variabel
kepemimpinan (X ) secara statistik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y). ) Variabel motivasi kerja (X ) dengan t hitung
.
dan
signifikansi .
, dimana nilai signifikansi lebih lebih kecil
dari nilai alfa
.
maka dapat dikatakan bahwa variabel
motivasi kerja (X ) secara statistik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y). b. Uji Ftest Uji F test dilakukan untuk mengatur seberapa jauh variabel independen
secara
bersama-sama
mempengaruhi
variabel
independen. Uji F test dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel . Hasil Uji Ftest a
ANOVA Model Regression
Sum of Squares
Df
Mean Square
.
Residual
F
Sig. E
.
Total a. Dependent Variable: kinerja_Y b. Predictors: (Constant), kepemimpinan_X motivasi kerja_X
Sumber : Data Primer yang Diolah, Agustus
(Lampiran IV)
.
b
Pada tabel di atas, menunjukkan bahwa F hitung dengan nilai signifikansi . lebih kecil dari
.
.
E
. Karena probabilitas signifikan jauh
maka H ditolak dan Ha diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa H yaitu kepemimpinan, motivasi kerja, secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan. c.
Uji R Menurut Bawono (
:
) koefisien determinasi (R )
menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen atau sejauh mana kontribusi variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Tabel Hasil Uji R Model Summary Model
R
.
R Square
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.
.
.
a. Predictors: (Constant), kepemimpinan_X , motivasi kerja_X
Sumber : Data Primer yang Diolah, Agustus
(Lampiran IV)
Tabel di atas menjelaskan bahwa koefisien Adjusted R Square sebesar
.
ini berarti kontribusi variasi variabel independen
(persepsi kepemimpinan dan motivasi kerja) mampu menjelaskan variasi variabel dependen (kinerja) sebesar sebesar
% sedangkan sisanya
% dijelaskan variasinya oleh variabel di luar model.
. Hasil Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan untuk menghasilkan model regresi yang handal sesuai dengan kaidah best linier unbiased estimator, yang menghasilkan model regresi tidak bias (Bawono,
:
) sehingga
dapat digunakan sebagai alat memprediksi yang handal. Uji asumsi klasik yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, uji normalitas dan uji linearitas. a. Hasil Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji ada tidaknya korelasi di antara variabel bebas satu dengan variabel bebas lainnya. Dalam pengujian ini, peneliti melakukan auxiliary regresi antar variabel independen untuk mendapatkan r , kemudian dibandingkan dengan R dari regresi antar variabel dengan hasil uji regresi utama : Tabel . Hasil R (Koefisien determinasi majemuk) regresi utama Model Summary Model
R
.
R Square
a
.
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate .
.
a. Predictors: (Constant), Kepemimoinan_X , motivasi kerja_X
Sumber : Data Primer yang Diolah, Agustus IV)
(Lampiran
Dibawah ini adalah hasil r
untuk setiap variabel
independen yang diregresikan, setelah mendapatkan r untuk setiap variabel independen, maka nilai dari r dibandingkan dengan nilai R untuk mengetahui ada atau tidaknya penyakit multikolinieritas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel Perbandingan r dan R Variabel Independen
r
Persepsi Kemudahan = f (Kepercayaan, Risiko)
.
Kepercayaan = f (Persepsi Kemudahan, Risiko)
.
R = . Sumber : Data Primer yang Diolah, Juni
(Lampiran IV)
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa R dari regresi lebih besar dari nilai r variabel kepemimpinan dan motivasi kerja, sehingga dinyatakan variabel kepemimpinan dan motivasi kerja model yang kita pakai tidak memiliki gejala multikolinieritas. b. Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji heteroscedasticity bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskesdatisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas (Ghazali,
:
). Dalam pengujian ini, peneliti menggunakan
pengujian dengan metode Glejser yaitu glejser mengusulkan untuk
meregres nilai absolute residual terhadap variabel independen (Gujarati dalam Ghozali,
:
). Prosedur penyajiannya
adalah dengan cara meregresi nilai absolute residual terhadap variabel dependen atau undstandardized residual sebagai variabel dependen, sedangkan variabel independennya adalah variabel X , X dan X , sedangkan pengambilan keputusannya adalah jika nilai signifikansi lebih dari nilai alfa
maka data tidak mengandung
heteroskedatisitas, jika nilai signifikansi kurang dari terdapat
gejala
heteroskedastisitas.
Adapun
maka hasil
uji
heteroscedasticity sebagai berikut:
Tabel . asil Uji Heteroscedasticity Metode Glejser Coefficients Model
a
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
T
Sig.
Beta
(Constant)
.
.
.
Kepemimpinan_X
.
.
.
.
.
Motivasi kerja_X
-.
.
-.
-.
.
a. Dependent Variable: Abs_Ut
Sumber : Data Primer yang Diolah, Agustus
(Lampiran IV)
Dari tabel di atas diketahui nilai signifikansi kepemimpinan (X )
, berarti data termasuk homogen karena lebih dari nilai
. Nilai signifikansi untuk variabel motivasi kerja (X ) sebesar , ini berarti data termasuk homogen karena lebih dari nilai
. Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung
adanya
heteroskedastisitas,
sehingga
asumsi
persamaan regresi baik. c. Hasil Uji Normalitas Uji Normalitas dilakukan untuk menguji apakah variabel independen dan variabel dependen dalam model regresi memiliki distribusi normal atau tidak (Bawono,
). Model regresi yang
baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Pada pengujian ini peneliti menggunakan analisa grafik dengan cara melihat grafik normal plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data yang sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari data distribusi normal. Jika distribusi normal, maka ada titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal sedangkan penyebarannya
mengikuti
arah
garis
merupakan gambar grafik normal plot : Grafik Grafik Normal Plot
Sumber: Data Primer yang diolah, Agustus
diagonalnya.
Berikut
Dalam grafik Normal Plot disini yang dapat kita lihat adalah perbandingan antara distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif data dari distribusi normal. Dalam grafik normal plot terlihat adanya titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal sedangkan penyebarannya mengikuti arah garis diagonalnya. Sehingga bisa disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. d. Hasil Uji Liniearitas Uji Linieritas dilakukan untuk menguji apakah spesifikasi yang kita gunakan sudah tepat atau lebih baik dengan model lain. Dalam pengujian ini, multiplier
untuk
peneliti
menggunakan
mendapatkan nilai
dibandingkan dengan nilai χ
χ
uji
langrange
hitung,
kemudian
tabel. Berikut merupakan tabel
hasil perkalian jumlah data dengan R : Tabel Hasil Uji Liniearitas Model Summary Model
R
. a.
R Square
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.
Predictors: (Constant), motivasikerja_X
-.
.
, Kepemimpinan_X
Sumber : Data Primer yang Diolah, Agustus IV)
(Lampiran
Pengujian liniearitas menggunakan uji lagrange multiplier ditujukan untuk mencari perbandingan χ hitung dan χ tabel, yang
mana χ hitung= n * R =
* .
= . Dengan tingkat signifikan
maka χ tabel =
dan df :
.
Dengan begitu maka nilai χ hitung < χ tabel sehingga spesifikasi model persamaan regresi linier adalah benar F. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan lembaga keuangan mikro syariah di wilayah kecamatan Karanggede dan sekitarnya. Pembahasan masingmasing variabel disajikan sebagai berikut: . Kepemimpinan Berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan. Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
kepemimpinan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil uji statistik yang telah dilakukan menunjukkan nilai t hitung variabel kepemimpinan sebesar . dari
dengan taraf signifikan .
. Pengujian ini membuktikan bahwa
lebih kecil kepemimpinan
berpengaruh positif dan signifikan terdapat kinerja karyawan lembaga keuangan mikro syariah di wilayah kecamatan Karanggede dan sekitarnya. Hasil penelitian ini telah mendukung penelitian yang dilakukan oleh Ida Ayu Brahmasari dan Agus Suprayetno (
)
terdapat pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan engan nilai t hiting variabel . .
dengan nilai sig .
lebih kecil dari nilai alfa
. demikian menurut teori dari Amstrong (
Sudarmanto (
:
) dalam
) menyatakan kepemimpinan adalah proses
memberi inspirasi kepada semua karyawan agar bekerja sebaikbaiknya untuk mencapai hasil yang diharapkan. Kepemimpinan adalah cara mengajak karyawan agar bertindak benar, mencapai komitmen dan memotivasi mereka untuk mencapai tujuan bersama. . Motivasi Kerja Berpengaruh Kinerja Karyawan Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
motivasi
kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil uji statistik yang telah dilakukan menunjukkan nilai t hitung variabel motivasi kerja sebesar , dari
dengan taraf signifikan
lebih kecil
. Pengujian ini membuktikan bahwa motivasi kerja
berpengaruh positif dan signifikan terdapat kinerja karyawan lembaga keuangan mikro syariah di wilayah kecamatan Karanggede dan sekitarnya. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang pernah dilakukan oleh Imam Fauzi (
) Penelitian yang berjudul Pengaruh
Kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan pada unit SKT Brak BL
PT. Djarum Kudus. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh yang positif, signifikan kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja karyawan baik secara parsial maupun simultan. Diketauhi hasil regresi di peroleh pelayanan = ( .
dan p-value =
), maka p-value .
koefisien regresi
. Pada taaf segnifikan
lebih kecil dari .
, sehingga pelayanan
dapat disimpulkan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Demikian juga menurut teori dari Motivasi atau dorongan kerja karyawan adalah kemampuan kerja karyawan yng timbulnya karena adanya dorongan dari dalam pribadi karyawan yang bersangkutan sebagai hasil intregasi keseluruhan daripada kebutuhan pribadi, pengaruh lingkungan fisik,dan pengaruh lingkungan sosial dimana kekuatannya tergantung daripada proses pengintregasian tersebut ( Anoraga,
:
)
. Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Secara Bersama-Sama Berpengaruh Terhadap Kinrja Karyawan Hasil pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai F hitung .
E dengan nilai signifikansi
kurang dari
(
<
.
. Dengan nilai signifikansi ) dapat disimpulkan bahwa
Kepemimpinan dan motivasi kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan terdapat kinerja karyawan lembaga keuangan mikro syariah di wilayah kecamatan Karanggede dan sekitarnya. Kepemimpinan dapat mempengaruhi kinerja karyawan untuk terus memajukan kinerjanya. Semakin tinggi Kepemimpinan, maka semakin tinggi kinerja karyawan untuk memajukan kinerjanya karena karyawan berkeyakinan bahwa pengaruh kepemimpinan adalah salah satu faktor yang dapat memepengaruhi kinerja karyawan.
Motivasi kerja dapat mempengaruhi kinerja karyawan untuk terus memajukan kinerjanya. Semakin tinggi Motivasi kerja, maka semakin tinggi kinerja karyawan untuk memajukan kinerjanya karena karyawan berkeyakinan motivasi kerja yang diberikan adalah salah satu upaya untuk memotivasi karyawan dalam meningkatkan kinerjanya. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kepemimpinan dan motivasikerja maka akan meningkatkan kinerja karyawan lembaga keuangan mikro syariah wilayah kecamatan Karanggede dan sekitarnya. Berdasarkan hasil dari nilai adjusted R square (R ) yang diperoleh
.
motivasikerja
(
%). Hal ini berarti kepemimpinan dan
berpengaruh
positif
dan
mempengaruhi
%
perubahan kinerja karyawan lembaga keuangan mikro syariah wilayah kecamatan Karanggede dan sekitarnya, sedangkan sisanya sebesar % dijelaskan variasinya oleh variabel lain di luar model.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari data primer yang diperoleh dari penyebaran kuisioner, maka dilakukan pengujian reliabilitas untuk mengetahui konsistensi jawaban responden dari waktu ke waktu, serta pengujian validitas untuk menyatakan sah atau tidaknya kuisioner. Hasil pengujian reliabilitas dan validitas dari data yang dipakai
di
Lembaga Keuangan Mikro
Syariah Wilayah Kecamatan Karanggede dan Sekitarnya menunjukkan bahwa seluruh item pertanyaan dinyatakan reliabel dan valid. Setelah melakukan uji statistik, data diuji asumsi klasik yang meliputi uji multikolinieritas, uji heteroskendastisitas, uji normalitas dan uji linieritas yang menunjukkan bahwa dalam model regresi yang digunakan
tidak
heteroskendastisitas,
ditemukan berdistribusi
gejala
normal
multikolinieritas, dan dinyatakan bahwa
persamaan regresi linier adalah benar. Dengan begitu berdasarkan pembahasan analisis mengenai pengaruh kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan di lembaga keuangan mikro syariah wilayah kecamatan Karanggede dan sekitarnya , maka penelitian ini menyimpulkan tiga hipotesis diterima dan satu ditolak. Dengan keterangan sebagai berikut : . Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
di lembaga keuangan mikro syariah wilayah kecamatan
Karanggede dan sekitarnya. Sehingga semakin tinggi kepemimpinan maka semakin tinggi untuk kinerja karyawan di lembaga keuangan mikro syariah wilayah kecamatan Karanggede dan sekitarnya. Dengan demikian Ha terbukti. . Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
di lembaga keuangan mikro syariah wilayah kecamatan
Karanggede dan sekitarnya. Sehingga semakin tinggi motivasi kerja maka semakin tinggi kinerja karyawan di lembaga keuangan mikro syariah wilayah kecamatan Karanggede dan sekitarnya. Dengan demikian Ha terbukti. . Kepemimpinan
dan
motivasi
kerja
secara
bersama-sama
mempengaruhi kinerja karyawan di lembaga keuangan mikro syariah wilayah kecamatan Karanggede dan sekitarnya. Dengan kata lain, seorang Pemimpin di lembaga keuangan mikro syariah wilayah kecamatan Karanggede dan sekitarnya harus dapat memimpin dan memberi matovasi kerja terhadap karyawannya. Sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan di lembaga keuangan mikro syariah wilayah kecamatan Karanggede dan sekitarnya . B. Saran . Bagi karyawan, dalam hal kinerja sebaiknya harus terus meningkatkan kualitas kerjanya dengan baik dengan terus mengasah kemampuan dengan pelatihan dan sebagainya serta menanamkan motivasi yang tinggi dalam diri karyawan tersebut, dengan membentuk sifat seorang
karyawan dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakan diri karyawan yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi. . Bagi pemimpin, berkaitan dengan motivasi kerja hendaknya para pemimpin yang ada pada lembaga keuangan mikro syariah agar memberikan motivasi yang lebih tinggi kepada karyawan guna terciptanya kinerja karyawan yang tinggi. Salah satunya dengan memberikan bonus untuk para karyawannya yang berprestasi, hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai masukan dan menentukan kebijakan untuk menyusun strategi untuk lebih meningkatkan kinerja karyawan. . Bagi peneliti selanjutnya juga dapat menjadikan penelitian ini sebagai bahan acuan dan referensi dalam penelitian sejenis.
DAFTAR PUSTAKA Agustina, Harini. . Analisis Hubungan Antara Komitmen Karyawan Dengan Iklim Organisasi dan Performansi Kerja Karyawan . Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen. Vol. No. , Mei. Amstrong, dan Kotler , Dasar-dasar Pemasaran, Jilid I, Edisi Kesembilan, Penerbit PT. Indeks Gramedia, Jakarta. Andrew j, Dubrin. . Leadership (terjemahan), Edisi kedua, Prenada Media. Jakarta. Anoraga, Pandji. . Psikologi Kepemimpinan. Jakarta: RinekaCipta Arikunto, Suharsimi. . Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Bawono, Anton. . “Multivariate Analysis dengan SPSS”. Salatiga: STAIN Salatiga Press. Brahmasari, Ida Ayu dan Suprayetno, Agus, . Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Serta Dampaknya Pada Kinerja Karyawan ( Studi kasus pada PT. Hai Internasional Wiratama Indonesia), Jurnal manajemen dan kewirausahaan, vol, , no. , september. Fauzi, Imam. . Pengaruh Kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja Karyawan . ( Studi kasus PT Djarum Kudus) Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen. Vol. No. , Juni. Handoko T. Hani. . Manajemen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta . Manajemen Personalia dan Sumber daya Manusia. Edisi .Yogyakarta : BPFE Mahanani, Hanum Risfi. . “Analisis Pengaruh Faktor Internal Dan Faktor Lingkungan Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha”. Skripsi. Universitas Diponegoro. Mangkunegara, A. A, Anwar Prabu, . Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT Remaja Rosdya Karya, Bandung. Mangkunegara, .Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.Bandung: PT.RemajaRosdakarya. Martono, Nanang.
. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Rajawali Press.
Moslow, H. Abraham, Presindo.
. Motivasi dan kepribadian, PT. Pustaka Binawah
Parlinda, Vera dan Wahyudi, M, . Pengaruh, Kepemimpinan, Motivasi , Pelatihan dan Lingkungan kerja Terhadap Kinerja Karyawan ( Studi kasus pada Perusahaan air minum kota surakarta ), Jurnal manajemen dan kewirausahaan, vol, , no. , juli. Rivai, Veithzal. . Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta.
Robbin, Stephen P, . Perilaku Organisasi, Edisi Kesembilan, Jilid , PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta. Robert L Mathis dan John H. Jackson. , Human resource Management, Alih Bahasa. Jakarta : Salemba Empat Slamet Achmad, , Sumber Daya Manusia. Unnes Press. Semarang. Siagian, Sondang P. . Teori & Praktek Kepemimpinan, Rineka Cipta, Jakarta. Sperling, Abraham. Psycology : Made Simple. The Publishers W.H. Allen & Co.Ltd., London. . Stanford, , H. Fillmore ( ). Human Resource Management (terjemahan), Edisi keempat belas, Jakarta. Stanton, J William. . Fundamentals Of Marketing. New York : Mc. Graw Hill International. Sudarmanto. . Kinerjadan Pengembangan Kompetensi SDM. Yogyakarta: PustakaPelajar Sulistyani dan Rosidah. . Manajemen Sumber Daya Manusia, Graha Ilmu. Yogyakarta Sugiyono. . StatistikauntukPenelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono.
. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.. Sujak Abi, . Kepemimpinan Manager ( Eksistensi dalam perilaku organisasi), Jakarta : PT. Gramedia. Sutiadi, , Motivasi Karyawan dan Aktivitas Manajerial Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan. Pasca Sarjana, Universitas Brawijaya, Malang. Timpe, Dale. ( ). Kinerja, Jakarta: PT.Gramedia. Wahjosumidjo. . Kepemimpinan yang efektif. Yogyakarta : Balai Pustaka. Wursanto, , Manajemen, Cetakan Ketiga, Bumi Aksara, Jakarta.
Website: http://alfatihmedia.blogspot.co.id/ lkms.html.
/lembaga-keuangan-mikro-syariah-
mtsmustaqim.blogspot.co.id/ /skripsi-pengaruh-gaya-kepemimpinandan.html. nayyasemangat.blogspot.co.id/ /peranan-lembaga-keuangan-mikrosyariah.html. pengayaan.com/pengertian-lembaga-keuangan-mikro-syariah/ imaniajoah.blogspot.co.id/ /jurnal-buku-besar.html. eprint.undip.ac.id www.journal.unistas-pdg.ac.id www.puskopsyahbmtjateng.com
Lampiran
Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
Kepada : Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i Karyawan Lembaga Keuangan Mikro Syariah Karanggede Assalamu’alaikum wr.wb Dengan Hormat,
Sehubungan dengan diadakannya penelitian dalam rangka menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan Lembaga Keuangan Mikro Syariah Wilayah Kecamatan Karanggede dan Sekitarnya”, maka peneliti bermaksud mengumpulkan data guna penyelesaian penelitian tersebut. Oleh karena itu peneliti mohon bantuan Bapak/Ibu/Saudara/Saudari agar berkenan mengisi kuesioner yang terlampir pada halaman berikut ini dengan benar sesuai dengan pengamatan dan pengalaman Bapak/Ibu/Saudara/Saudari selaku karyawan Lembaga Keuangan Mikro Syariah Wilayah Kecamatan Karanggede dan Sekitarnya. Demikian permohonan peneliti, atas perhatian dan kerjasama juga bantuan yang diberikan, peneliti ucapkan terima kasih. Wasalamu’alaikum wr.wb
Salatiga,
Agustus
Hormat Saya,
M.W Faticha
PETUNJUK PENGISIAN :
. Isilah identitas responden dengan benar dan lengkap pada tempat yang telah disediakan. . Kuesioner ini tediri dari pertanyaan dengan
alternatif jawaban.
.Jawablah pertanyaan dalam kuesioner ini sesuai dengan apa yang Bapak/ Ibu/ Saudara/Saudari rasakan. . Cara mengisi jawaban dengan cara memberi tanda centang (√) pada kolom Sangat Setuju ( -
)
Setuju ( - ) Kurang Setuju ( - ) Tidak Setuju ( - ) Sangat Tidak Setuju ( - ) . Apabila Bapak/ Ibu/ Saudara/ Saudari merasa jawaban yang telah dipilih kurang tepat,
maka dapat diperbaiki dengan memberi tanda sama dengan (=) pada jawaban yang dirasa kurang tepat tersebut, kemudian berilah tanda (√) pada jawaban yang tepat.
Identitas Responden Nama
:
Jenis Kelamin
:
Pendidikan
:
SD
SMP
SMA
D /D /D
KUESIONER Variabel Kepemimpinan
No. INDIKATOR VARIABEL .
Pimpinan tidak membeda-bedakan antara karyawan yang satu dengan yang lain dalam memberikan tugas.
.
Pimpinan memberikan dorongan semangat kerja dalam bentuk apapun kepada karyawannya. Pimpinan mempunyai inisiatif yang tinggi dalam memberikan ide untuk meningkatkan hasil kerja. Pimpinan pandai mengadakan pendekatan dalam upaya meningkatkan hasil kerja. Pimpinan memberikan informasi yang lengkap tentang petunjuk pelaksanaan kerja yang benar kepada semua karyawannya. Pimpinan membuat peraturanperaturan yang dapat mengendalikan keamanan dan kenyamanan karyawan. Pimpinan ikut berpartisipasi dalam memberikan contoh cara bekerja yang benar kepada karyawan. Pimpinan berpenampilan rapi dan menarik. Pimpinan berbicara menggunakan bahasa santun kepada karyawannya. Pimpinan menegur karyawan yang melakukan kesalahan pada saat tidak di depan teman sekerjanya.
.
.
.
.
.
. .
.
BOBOT
SARJANA
Variabel Motivasi Kerja No. INDIKATOR VARIABEL . .
.
.
.
BOBOT
Hubungan harmonis terjalin antar karyawan di tempat kerja. Hubungan harmonis terjalin antara karyawan dengan pimpinan di tempat kerja. Lingkungan kerja yang bersih membuat saudara semangat dalam melaksanakan pekerjaan. Perusahaan/organisasi melakukan pengembangan karir bagi karyawannya. Perusahaan/organisasi memberikan tunjangan keluarga yang layak bagi karyawannya
Variabel Kinerja No. INDIKATOR VARIABEL .
. . . .
Pekerjaan yang dihasilkan oleh Anda sudah sesuai dengan target yang ditentukan perusahaan. Anda dapat menyelesaikan setiap pekerjaan dengan teliti dan rapi. Anda dapat menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu. Anda masuk kantor sesuai dengan jam yang telah di tentukan. Anda sering mengutamakan kerjasama dengan rekan kerja dalam menyelesaikan pekerjaan.
BOBOT
Lampiran II Hasil Pengumpulan Data Kuisioner NO
Kepemimpinan
NO
Motivasi Kerja
Kinerja
Lampiran III Hasil Analisis Data
Reliability Notes Output Created
-Aug-
Comments Input
Active Dataset
DataSet
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
N of Rows in Working Data File Matrix Input Missing Value Handling
Definition of Missing
User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Statistics are based on all cases with valid data for all variables in the procedure.
Syntax
RELIABILITY /VARIABLES=kepemimpinan kepemimpinan kepemimpinan kepemimpinan kepemimpinan kepemimpinan kepemimpinan kepemimpinan kepemimpinan kepemimpinan /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /STATISTICS=CORR /SUMMARY=TOTAL.
Resources
Processor Time Elapsed Time
[DataSet ]
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary N Cases
%
Valid a
Excluded
.
Total a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Cronbach's Alpha
Items
.
N of Items .
Inter-Item Correlation Matrix kepemimpin kepemimpin kepemimpin kepemimpi kepemimpi kepemimpi kepemimpi kepemimpin kepemimpin kepemimpin an
an
kepemimpinan
an .
nan
nan
nan
nan
an
an
an
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
kepemimpinan
.
kepemimpinan
.
.
kepemimpinan
.
.
.
kepemimpinan
.
.
.
.
kepemimpinan
.
.
.
.
.
kepemimpinan
.
.
.
.
.
.
kepemimpinan
.
.
.
.
.
.
.
kepemimpinan
.
.
.
.
.
.
.
.
kepemimpinan
.
.
.
.
.
.
.
.
. .
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Scale Variance if Deleted
Item Deleted
Corrected Item-
Squared Multiple
Cronbach's Alpha
Total Correlation
Correlation
if Item Deleted
kepemimpinan
.
.
.
kepemimpinan
.
.
.
.
.
.
kepemimpinan
.
.
.
kepemimpinan
.
.
.
kepemimpinan
.
.
.
kepemimpinan
.
.
.
kepemimpinan
.
.
.
kepemimpinan
.
.
.
kepemimpinan
.
.
.
kepemimpinan
.
Reliability Notes Output Created
-Aug-
Comments Input
Active Dataset
DataSet
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
N of Rows in Working Data File Matrix Input Missing Value Handling
Definition of Missing
User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Statistics are based on all cases with valid data for all variables in the procedure.
Syntax
RELIABILITY /VARIABLES=motivasikerja motivasikerja motivasikerja motivasikerja motivasikerja /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /STATISTICS=CORR /SUMMARY=TOTAL.
Resources
Processor Time Elapsed Time
[DataSet ]
Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
%
Valid a
Excluded
.
Total a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Cronbach's Alpha .
Items
N of Items .
Inter-Item Correlation Matrix motivasikerja
motivasikerja
motivasikerja
motivasikerja
motivasikerja
.
.
.
.
.
.
.
.
.
motivasikerja motivasikerja
.
motivasikerja
.
.
motivasikerja
.
.
.
motivasikerja
.
.
.
. .
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Scale Variance if Deleted
Item Deleted
Corrected Item-
Squared Multiple
Cronbach's Alpha
Total Correlation
Correlation
if Item Deleted
motivasikerja
.
.
.
motivasikerja
.
.
.
motivasikerja
.
.
.
motivasikerja
.
.
.
motivasikerja
.
.
.
Reliability Notes Output Created
-Aug-
Comments Input
Active Dataset
DataSet
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
N of Rows in Working Data File Matrix Input Missing Value Handling
Definition of Missing
User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Statistics are based on all cases with valid data for all variables in the procedure.
Syntax
RELIABILITY /VARIABLES=kinerja kinerja kinerja kinerja kinerja /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /STATISTICS=CORR /SUMMARY=TOTAL.
Resources
Processor Time Elapsed Time
[DataSet ]
Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
%
Valid a
Excluded
.
Total a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Cronbach's Alpha .
Items
N of Items .
Inter-Item Correlation Matrix kinerja kinerja
kinerja
kinerja
kinerja
kinerja
.
.
.
.
.
.
.
.
.
kinerja
.
kinerja
.
.
kinerja
.
.
.
kinerja
.
.
.
. .
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Scale Variance if Deleted
Item Deleted
Corrected Item-
Squared Multiple
Cronbach's Alpha
Total Correlation
Correlation
if Item Deleted
kinerja
.
.
.
kinerja
.
.
.
kinerja
.
.
.
kinerja
.
.
.
kinerja
.
.
.
Correlations Notes Output Created
-Aug-
Comments Input
Active Dataset
DataSet
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
N of Rows in Working Data File Missing Value Handling
Definition of Missing
User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Statistics for each pair of variables are based on all the cases with valid data for that pair.
Syntax
CORRELATIONS /VARIABLES=kepemimpinan kepemimpinan kepemimpinan kepemimpinan kepemimpinan kepemimpinan kepemimpinan kepemimpinan kepemimpinan kepemimpinan
kepemimpinanx
/PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.
Resources
Processor Time Elapsed Time
[DataSet ]
Correlations kepemim kepemim kepemim kepemimp kepemim kepemim kepemimp kepemim kepemim kepemim kepemimp pinan
pinan
pinan
inan
pinan
pinan
inan
pinan
pinan
pinan
inanx
kepemim Pearson pinan
Correlati
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
on Sig. ( -
.
tailed)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
N kepemim Pearson pinan
Correlati
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
on Sig. ( -
.
tailed)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
N kepemim Pearson pinan
Correlati
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
on Sig. ( tailed)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
N kepemim Pearson pinan
Correlati
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
on Sig. ( -
.
tailed)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
N kepemim Pearson pinan
Correlati
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
on Sig. ( -
.
tailed)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
N kepemim Pearson pinan
Correlati
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
on Sig. ( -
.
tailed)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
N kepemim Pearson pinan
Correlati
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
on Sig. ( -
.
tailed)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
N kepemim Pearson pinan
Correlati
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
on Sig. ( -
.
tailed)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
N kepemim Pearson pinan
Correlati on
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
Sig. ( -
.
tailed)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
N kepemim Pearson pinan
Correlati
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
on Sig. ( -
.
tailed)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
N kepemim Pearson pinanx
Correlati
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
on Sig. ( tailed)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
N **. Correlation is significant at the
level ( -tailed).
CORRELATIONS /VARIABLES=motivasikerja motivasikerjax /PRINT=TWOTAIL NOSIG
motivasikerja
motivasikerja
motivasikerja
motivasikerja
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations Notes Output Created
-Aug-
Comments Input
Active Dataset
DataSet
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
N of Rows in Working Data File Missing Value Handling
Definition of Missing
User-defined missing values are treated as missing.
.
Cases Used
Statistics for each pair of variables are based on all the cases with valid data for that pair.
Syntax
CORRELATIONS /VARIABLES=motivasikerja motivasikerja motivasikerja motivasikerja motivasikerja motivasikerjax /PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.
Resources
Processor Time Elapsed Time
[DataSet ]
Correlations motivasikerja motivasikerja motivasikerja
motivasikerja
Pearson
**
.
Correlation Sig. ( -tailed)
motivasikerja **
.
.
motivasikerja **
.
.
motivasikerja **
.
.
x **
.
.
.
N motivasikerja
Pearson Correlation
**
.
Sig. ( -tailed)
**
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
.
N motivasikerja
Pearson Correlation
**
.
Sig. ( -tailed)
**
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
.
N motivasikerja
Pearson Correlation Sig. ( -tailed)
**
. .
**
. .
**
. .
**
. .
**
. .
N motivasikerja
Pearson
**
.
Correlation Sig. ( -tailed)
**
.
.
**
.
.
**
.
.
.
.
N motivasikerjax
Pearson
**
.
Correlation Sig. ( -tailed)
**
.
.
**
.
.
**
.
.
.
N **. Correlation is significant at the .
level ( -tailed).
CORRELATIONS /VARIABLES=kinerja kinerja /PRINT=TWOTAIL NOSIG
kinerja
kinerja
kinerja
kinerjay
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations Notes Output Created
-Aug-
Comments Input
Active Dataset
DataSet
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
N of Rows in Working Data File Missing Value Handling
Definition of Missing
User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Statistics for each pair of variables are based on all the cases with valid data for that pair.
Syntax
CORRELATIONS /VARIABLES=kinerja kinerja kinerja kinerja kinerja kinerjay /PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.
**
.
**
. .
Resources
Processor Time Elapsed Time
[DataSet ]
Correlations kinerja kinerja
kinerja
Pearson Correlation
**
.
Sig. ( -tailed)
kinerja **
.
.
kinerja **
.
.
kinerja **
.
.
kinerjay **
.
.
.
N kinerja
Pearson Correlation
**
.
Sig. ( -tailed)
**
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
.
N kinerja
Pearson Correlation
**
.
Sig. ( -tailed)
**
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
.
N kinerja
Pearson Correlation
**
.
Sig. ( -tailed)
**
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
.
N kinerja
Pearson Correlation
**
.
Sig. ( -tailed)
**
.
.
**
.
.
**
.
.
.
.
N kinerjay
Pearson Correlation Sig. ( -tailed)
**
. .
**
. .
N **. Correlation is significant at the
level ( -tailed).
REGRESSION /DESCRIPTIVES MEAN STDDEV CORR SIG N /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS CI R ANOVA /CRITERIA=PIN(. ) POUT(. ) /NOORIGIN /DEPENDENT kinerjay /METHOD=ENTER kepemimpinanx
motivasikerjax .
**
. .
**
. .
**
.
**
. .
Regression Notes Output Created
-Aug-
Comments Input
Active Dataset
DataSet
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
N of Rows in Working Data File Missing Value Handling
Definition of Missing
User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Statistics are based on cases with no missing values for any variable used.
Syntax
REGRESSION /DESCRIPTIVES MEAN STDDEV CORR SIG N /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS CI R ANOVA /CRITERIA=PIN(.
) POUT(.
)
/NOORIGIN /DEPENDENT kinerjay /METHOD=ENTER kepemimpinanx motivasikerjax .
Resources
Processor Time Elapsed Time Memory Required Additional Memory Required for Residual Plots
bytes bytes
[DataSet ]
Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
kinerjay kepemimpinanx motivasikerjax
Correlations kinerjay Pearson Correlation
Sig. ( -tailed)
kinerjay kepemimpinanx
.
motivasikerjax
.
kepemimpinanx
.
motivasikerjax
.
kinerjay
motivasikerjax
Variables Entered/Removed
b
Variables Variables Entered motivasikerjax , kepemimpinanx
a
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: kinerjay
Removed
Method . Enter
. .
. .
kepemimpinanx
Model
motivasikerjax
.
kinerjay
N
kepemimpinanx
.
. .
.
. .
Model Summary Std. Error of the Model
R
R Square .
a
Adjusted R Square
.
Estimate
.
.
a. Predictors: (Constant), motivasikerjax , kepemimpinanx
b
ANOVA Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Regression
Sig. E
Residual
.
a
.
Total a. Predictors: (Constant), motivasikerjax , kepemimpinanx b. Dependent Variable: kinerjay
Coefficients Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
B (Consta nt)
Std. Error
-
Confidence Interval for B
Beta
t
.
a
-
Sig.
Lower Bound .
-
Upper Bound .
kepemi mpinan
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
x motivasi kerjax a. Dependent Variable: kinerjay REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(. ) POUT(. ) /NOORIGIN /DEPENDENT kepemimpinanx /METHOD=ENTER motivasikerjax .
Regression Notes Output Created
-Aug-
Comments Input
Active Dataset
DataSet
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
N of Rows in Working Data File Missing Value Handling
Definition of Missing
User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Statistics are based on cases with no missing values for any variable used.
Syntax
REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.
) POUT(.
)
/NOORIGIN /DEPENDENT kepemimpinanx /METHOD=ENTER motivasikerjax .
Resources
Processor Time Elapsed Time Memory Required
bytes
Additional Memory Required for Residual Plots
[DataSet ]
Variables Entered/Removed
b
Variables Model
Variables Entered motivasikerjax
a
Removed
Method . Enter
bytes
Variables Entered/Removed
b
Variables Model
Variables Entered motivasikerjax
Removed
a
Method . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: kepemimpinanx
Model Summary Std. Error of the Model
R
R Square .
a
Adjusted R Square
.
Estimate
.
a. Predictors: (Constant), motivasikerjax
b
ANOVA Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Regression
Sig. E
.
a
Residual Total a. Predictors: (Constant), motivasikerjax b. Dependent Variable: kepemimpinanx
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model
B
Std. Error
Coefficients Beta
t
(Constant) motivasikerjax a. Dependent Variable: kepemimpinanx REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(. ) POUT(. ) /NOORIGIN /DEPENDENT motivasikerjax /METHOD=ENTER kepemimpinanx .
Sig. .
.
.
. .
Regression Notes Output Created
-Aug-
Comments Input
Active Dataset
DataSet
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
N of Rows in Working Data File Missing Value Handling
Definition of Missing
User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Statistics are based on cases with no missing values for any variable used.
Syntax
REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.
) POUT(.
)
/NOORIGIN /DEPENDENT motivasikerjax /METHOD=ENTER kepemimpinanx .
Resources
Processor Time Elapsed Time Memory Required
bytes
Additional Memory Required for Residual Plots
[DataSet ]
Variables Entered/Removed
b
Variables Model
Variables Entered kepemimpinanx
a
Removed
Method . Enter
bytes
Variables Entered/Removed
b
Variables Model
Variables Entered kepemimpinanx
Removed
Method
a
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: motivasikerjax
Model Summary Std. Error of the Model
R
R Square .
a
Adjusted R Square
.
Estimate
.
.
a. Predictors: (Constant), kepemimpinanx
b
ANOVA Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Regression
Sig. E
Residual
.
a
.
Total a. Predictors: (Constant), kepemimpinanx b. Dependent Variable: motivasikerjax
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model
B
Std. Error
(Constant)
.
.
kepemimpinanx
.
.
a. Dependent Variable: motivasikerjax REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(. ) POUT(. ) /NOORIGIN /DEPENDENT kinerjay /METHOD=ENTER kepemimpinanx motivasikerjax
Coefficients Beta
t
Sig. .
.
. .
/SAVE RESID.
Regression Notes Output Created
-Aug-
Comments Input
Active Dataset
DataSet
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
N of Rows in Working Data File Missing Value Handling
Definition of Missing
User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Statistics are based on cases with no missing values for any variable used.
Syntax
REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.
) POUT(.
)
/NOORIGIN /DEPENDENT kinerjay /METHOD=ENTER kepemimpinanx motivasikerjax /SAVE RESID.
Resources
Processor Time Elapsed Time Memory Required
bytes
Additional Memory Required for
bytes
Residual Plots Variables Created or Modified
[DataSet ]
RES_
Unstandardized Residual
Variables Entered/Removed
b
Variables Model
Variables Entered
Removed
Method
motivasikerjax , kepemimpinanx
. Enter
a
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: kinerjay
Model Summary
b
Std. Error of the Model
R
R Square .
a
Adjusted R Square
.
Estimate
.
.
a. Predictors: (Constant), motivasikerjax , kepemimpinanx b. Dependent Variable: kinerjay
b
ANOVA Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Regression
Sig. E
Residual
.
a
.
Total a. Predictors: (Constant), motivasikerjax , kepemimpinanx b. Dependent Variable: kinerjay
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model
B (Constant)
Std. Error -
Coefficients Beta
t
.
-
Sig. .
kepemimpinanx
.
.
.
.
motivasikerjax
.
.
.
.
a. Dependent Variable: kinerjay
Residuals Statistics Minimum
Maximum
a
Mean
Std. Deviation
N
Predicted Value Residual
-
.
.
Std. Predicted Value
-
.
Std. Residual
-
.
.
a. Dependent Variable: kinerjay COMPUTE Abs_Ut=ABS(RES_ ). EXECUTE. REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(. ) POUT(. ) /NOORIGIN /DEPENDENT Abs_Ut /METHOD=ENTER kepemimpinanx motivasikerjax /SAVE RESID.
Regression Notes Output Created
-Aug-
Comments Input
Active Dataset
DataSet
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
N of Rows in Working Data File Missing Value Handling
Definition of Missing
User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Statistics are based on cases with no missing values for any variable used.
Syntax
REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.
) POUT(.
)
/NOORIGIN /DEPENDENT Abs_Ut /METHOD=ENTER kepemimpinanx motivasikerjax /SAVE RESID.
Resources
Processor Time Elapsed Time Memory Required
bytes
Additional Memory Required for
bytes
Residual Plots Variables Created or Modified
RES_
Unstandardized Residual
[DataSet ]
Variables Entered/Removed
b
Variables Model
Variables Entered
Removed
Method
motivasikerjax , kepemimpinanx
. Enter
a
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Abs_Ut
Model Summary
b
Std. Error of the Model
R
R Square .
a
.
Adjusted R Square -.
a. Predictors: (Constant), motivasikerjax , kepemimpinanx
Estimate .
Model Summary
b
Std. Error of the Model
R
R Square .
a
Adjusted R Square
.
Estimate
-.
.
a. Predictors: (Constant), motivasikerjax , kepemimpinanx b. Dependent Variable: Abs_Ut
b
ANOVA Model
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
.
F
.
Residual
Sig. .
.
a
.
Total a. Predictors: (Constant), motivasikerjax , kepemimpinanx b. Dependent Variable: Abs_Ut
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model
B
Std. Error
(Constant)
Coefficients Beta
t
Sig.
.
kepemimpinanx motivasikerjax
.
.
.
.
.
.
-.
.
-.
-.
.
a. Dependent Variable: Abs_Ut
Residuals Statistics Minimum Predicted Value Residual
. -.
Maximum
a
Mean
.
.
.
.
.
Std. Predicted Value
-
.
Std. Residual
-
.
a. Dependent Variable: Abs_Ut
Std. Deviation
.
N
COMPUTE kepemimpinanx =kepemimpinanx * kepemimpinanx . EXECUTE. COMPUTE motivasikerjax =motivasikerjax * motivasikerjax . EXECUTE. COMPUTE kinerjay =kinerjay * kinerjay . EXECUTE. COMPUTE kinerjay =kinerjay * kinerjay. EXECUTE. REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(. ) POUT(. ) /NOORIGIN /DEPENDENT RES_ /METHOD=ENTER kepemimpinanx
motivasikerjax
.
Regression Notes Output Created
-Aug-
Comments Input
Active Dataset
DataSet
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
N of Rows in Working Data File Missing Value Handling
Definition of Missing
User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Statistics are based on cases with no missing values for any variable used.
Syntax
REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.
) POUT(.
)
/NOORIGIN /DEPENDENT RES_ /METHOD=ENTER kepemimpinanx motivasikerjax
Resources
.
Processor Time Elapsed Time Memory Required
bytes
Additional Memory Required for
bytes
Residual Plots
[DataSet ] Variables Entered/Removed
b
Variables Model
Variables Entered motivasikerjax kepemimpinanx
Removed
,
Method . Enter
a
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Unstandardized Residual
Model Summary Std. Error of the Model
R
R Square .
a
Adjusted R Square
.
a. Predictors: (Constant), motivasikerjax
-.
Estimate .
, kepemimpinanx
b
ANOVA Model
Sum of Squares Regression Residual
.
df
Mean Square . .
F
Sig. .
.
a
Total a. Predictors: (Constant), motivasikerjax
, kepemimpinanx
b. Dependent Variable: Unstandardized Residual
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model
B (Constant)
Std. Error -.
kepemimpinanx
Beta
t
. E-
motivasikerjax
Coefficients
.
-.
.
.
.
.
.
.
-.
-.
.
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(. ) POUT(. ) /NOORIGIN /DEPENDENT kinerjay /METHOD=ENTER kepemimpinanx motivasikerjax /RESIDUALS HIST(ZRESID) NORM(ZRESID) /SAVE RESID.
Regression Notes Output Created
-Aug-
Comments Input
Sig.
Active Dataset
DataSet
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
N of Rows in Working Data File Missing Value Handling
Definition of Missing
User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Statistics are based on cases with no missing values for any variable used.
Syntax
REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.
) POUT(.
)
/NOORIGIN /DEPENDENT kinerjay /METHOD=ENTER kepemimpinanx motivasikerjax /RESIDUALS HIST(ZRESID) NORM(ZRESID) /SAVE RESID.
Resources
Processor Time Elapsed Time Memory Required
bytes
Additional Memory Required for
bytes
Residual Plots Variables Created or Modified
RES_
Unstandardized Residual
[DataSet ]
Variables Entered/Removed
b
Variables Model
Variables Entered motivasikerjax , kepemimpinanx
a
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: kinerjay
Removed
Method . Enter
Model Summary
b
Std. Error of the Model
R
R Square .
a
Adjusted R Square
.
Estimate
.
.
a. Predictors: (Constant), motivasikerjax , kepemimpinanx b. Dependent Variable: kinerjay
b
ANOVA Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Regression
Sig. E
Residual
.
a
.
Total a. Predictors: (Constant), motivasikerjax , kepemimpinanx b. Dependent Variable: kinerjay
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model
B (Constant)
Std. Error -
Coefficients Beta
t
.
-
Sig. .
kepemimpinanx
.
.
.
.
motivasikerjax
.
.
.
.
a. Dependent Variable: kinerjay
Residuals Statistics Minimum
Maximum
a
Mean
Std. Deviation
Predicted Value Residual
-
.
.
Std. Predicted Value
-
.
Std. Residual
-
.
a. Dependent Variable: kinerjay
.
N
Charts
REGRESSION /DESCRIPTIVES MEAN STDDEV CORR SIG N /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS CI R ANOVA
/CRITERIA=PIN(. ) POUT(. /NOORIGIN /DEPENDENT kinerjay
)
/METHOD=ENTER kepemimpinanx
motivasikerjax .
Regression Notes Output Created
-Aug-
Comments Input
Active Dataset
DataSet
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
N of Rows in Working Data File Missing Value Handling
Definition of Missing
User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Statistics are based on cases with no missing values for any variable used.
Syntax
REGRESSION /DESCRIPTIVES MEAN STDDEV CORR SIG N /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS CI R ANOVA /CRITERIA=PIN(.
) POUT(.
)
/NOORIGIN /DEPENDENT kinerjay /METHOD=ENTER kepemimpinanx motivasikerjax .
Resources
Processor Time Elapsed Time Memory Required Additional Memory Required for Residual Plots
bytes bytes
[DataSet ] Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
kinerjay kepemimpinanx motivasikerjax
Correlations kinerjay Pearson Correlation
Sig. ( -tailed)
kinerjay kepemimpinanx
.
motivasikerjax
.
kepemimpinanx
.
motivasikerjax
.
kinerjay
motivasikerjax
Variables Entered/Removed
b
Variables Variables Entered motivasikerjax , kepemimpinanx
a
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: kinerjay
Removed
Method . Enter
. .
. .
kepemimpinanx
Model
motivasikerjax
.
kinerjay
N
kepemimpinanx
.
. .
.
. .
Model Summary Std. Error of the Model
R
R Square .
a
Adjusted R Square
.
Estimate
.
.
a. Predictors: (Constant), motivasikerjax , kepemimpinanx
b
ANOVA Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Regression
Sig. E
Residual
.
a
.
Total a. Predictors: (Constant), motivasikerjax , kepemimpinanx b. Dependent Variable: kinerjay
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model
B (Constant)
Std. Error -
Coefficients Beta
Confiden t
.
-
Sig.
Lower Bound .
-
kepemimpinanx
.
.
.
.
.
motivasikerjax
.
.
.
.
.
a. Dependent Variable: kinerjay