e-Journal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD (Vol. 2 No. 1 Tahun 2014)
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALLY) BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS V SD GUGUS I KECAMATAN PETANG BADUNG Pande Wyn. Eka Putra1, IGA. Agung Sri Asri2, I.B. Surya Manuaba3 1,2,3
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
Email :
[email protected] ,
[email protected],
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar PKn antara siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individually) berbantuan media PowerPoint dengan siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada siswa kelas V SD Gugus I Kecamatan Petang Badung Tahun Ajaran 2013/2014. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan rancangan Non Equivalent Control Group. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Gugus I Kecamatan Petang Badung yang berjumlah 178 siswa. Sampel diambil dengan teknik random sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas V SD Negeri 2 Getasan sebagai kelompok eksperimen dan kelas V SD Negeri 1 Getasan sebagai kelompok kontrol dengan jumlah masing-masing kelompok sebanyak 30 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes bentuk objektif. Data dianalisis menggunakan teknik analisis statistik uji-t. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar PKn antara siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individually) berbantuan media PowerPoint dengan siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil uji-t didapat = 4,06 dan = 2,000. Berdasarkan kriteria pengujian = 4,06 > = 2,000 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Rata-rata hasil belajar PKn yang diperoleh antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individually) berbantuan media PowerPoint = 71.00 > = 60.25 siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individually) berbantuan media PowerPoint berpengaruh terhadap hasil belajar PKn siswa kelas V SD Gugus I Kecamatan Petang Badung. Kata kunci : kooperatif tipe TAI, Konvensional, PowerPoint, hasil belajar, dan PKn. Abstract This study aims to determine the differences of civic education learning outcomes between students that learned through by implementing TAI (Team Assisted Individually) cooperative learning model assisted PowerPoint with students who learned through conventional learning in fifth grade SD Gugus I district Petang Badung of academic year 2013/2014. This research was a quasi-experimental study with a design is NonEquivalent Control Group Design. The population in this research were all students of fifth grade in SD Gugus I Petang District Badung totaling 178 students. Samples were taken with a random sampling technique. The sample in this study is the class V of SD
e-Journal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD (Vol. 2 No. 1 Tahun 2014) Negeri 2 Getasan as the experimental group and class V of SD Negeri 1 Getasan as a control group, which is the total of each group of 30 person. Data collection method used is an objective tests method. Data were analyzed by t-test statistical analysis. The results showed that there were significant differences of civic education learning outcomes between students that learned through by implementing TAI cooperative learning model assisted PowerPoint with students who learned through conventional learning. Based on the t-test results obtained = 4,06 and = 2.000. Based on the testing criteria that = 4,06 > = 2.000 then H0 is rejected and Ha accepted. The average of civic education leraning outcomes between students who learned through TAI cooperative learning model assisted PowerPoint = 71,00 > = 60,25 students who learned through conventional learning. It can be concluded that the TAI cooperative learning model assisted PowerPoint significant influence againts the civic education learning outcomes on fifth grade students in SD Gugus I District of Petang Badung. Keywords : Cooperative TAI,Conventional, PowerPoint, learning outcomes, and civic education
PENDAHULUAN Pendidikan adalah suatu hal yang wajib diperoleh seseorang dalam kehidupan. Pendidikan bukan semata-mata hanya sebagai persyaratan mencari pekerjaan, namun lebih dari itu pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia baik dari segi kemampuan, kepribadian, dan tanggung jawab sebagai masyarakat sekaligus menjadi warga negara. Salah satu pendidikan yang wajib diperoleh siswa sebagai seorang warga negara dan bagian dari bangsa adalah Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Menurut Winarno (2013:19) PKn merupakan wahana untuk mengembangkan kecerdasan siswa sebagai warga negara (civic intelligence), membina tanggung jawab siswa sebagai warga negara (civic responsibility), dan mendorong partisipasi siswa sebagai warga negara (civic participation). Tujuan pembelajaran PKn berdasarkan KTSP (dalam BSNP, 2006:108) adalah untuk memberikan kompetensi-kompetensi yaitu: a) berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan, b) berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi, c) berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsabangsa lainnya, dan d) berinteraksi dengan
bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Sekolah sebagai wahana untuk memperoleh pendidikan tentu harus mampu mengupayakan dan melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan tujuan dari PKn itu sendiri. Dalam hal ini, guru sebagai oknum pendidikan yang secara langsung berhubungan dengan siswa dituntut untuk dapat menciptakan pembelajaran yang efektif agar tujuan PKn sesuai dengan amanat kurikulum tersebut dapat dicapai dengan baik. Slameto (2010:95) menjelaskan bahwa ada syaratsyarat yang membuat pembelajaran menjadi efektif diantaranya, guru harus menggunakan model pembelajaran yang bervariasi untuk disesuaikan dengan materi yang akan diberikan, guru harus mempertimbangkan perbedaan individual siswa, dan juga guru harus mampu membangkitkan semangat siswa untuk belajar. Jika syarat-syarat tersebut dipenuhi, maka pembelajaran yang berlangsung akan berjalan dengan efektif. Namun segala sesuatu tentu tidak terlepas dari permasalahan. Begitu juga dalam pembelajaran, kenyataan yang terjadi di lapangan masih ditemui kendalakendala yang harus mendapat perhatian serius dari guru. Seperti pada proses pembelajaran Pkn di kelas V sekolah dasar (SD) Gugus 1 Kecamatan Petang Badung. Selama ini guru membelajarkan siswa dengan menerapkan pembelajaran
e-Journal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD (Vol. 2 No. 1 Tahun 2014)
konvensional. Siswa cenderung beranggapan bahwa mata pelajaran PKn itu sulit karena cakupan materinya berisi pengetahuan-pengetahuan yang bersifat hafalan, yang menuntut siswa untuk mengingat materi yang banyak tanpa ada pemahaman dalam dirinya. Jika dikaji lebih dalam, sebenarnya hal itu bukan disebabkan oleh faktor guru ataupun siswa, melainkan terletak pada proses pembelajarannya. Pembelajaran konvensional yang selama ini dilakukan oleh guru belum memberikan kontribusi yang memuaskan terhadap hasil belajar PKn siswa. Untuk itu guru perlu melakukan inovasi pada pembelajaran sehingga dari pembelajaran semula yang bersifat hafalan, mudah dilupakan dan membosankan, menjadi pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami oleh siswa. Selain itu guru juga perlu memperhatikan kemampuan individual siswa dalam belajar. Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap individu mempunyai kemampuan yang berbeda dari segi berfikirnya. Ada siswa yang lebih cepat atau sebaliknya lebih lambat dari siswa lainnya dalam memahami materi pembelajaran. Untuk itu, penelitian ini bermaksud menambah wawasan guru tentang modelmodel pembelajaran yang efektif salah satunya melalui model pembelajaran kooperatif tipe TAI berbantuan media Power Point untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal pada mata pelajaran PKn kelas V SD di Gugus 1 Kecamatan Petang. TAI adalah suatu model pembelajaran yang menyatukan pembelajaran individual dan pembelajaran kelompok. Dalam model pembelajaran ini, siswa bekerja dalam tim-tim yang bersifat heterogen yaitu siswa yang mempunyai prestasi belajar yang tinggi, sedang, dan rendah berada dalam satu tim (Suyitno, 2002:10). Dengan demikian meskipun terdapat perbedaan kemampuan individual siswa, hal tersebut akan teratasi karena dalam tim belajar mereka dapat saling berinteraksi dan saling melengkapi kekurangannya satu sama lain, sehingga mereka dapat mengkonstruksi pemahamannya secara bersama-sama. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat dipilih sebagai alternatif model
pada pembelajaran PKn di SD khususnya di Gugus 1 Kecamatan Petang Badung karena jika dilihat dari keunggulannya terdapat beberapa alasan yang mendukung yaitu, dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI akan dapat meningkatkan partisipasi siswa karena masing-masing anggota dalam kelompok memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama terhadap kelompoknya. Selain itu, dalam proses pembelajaran siswa tidak hanya mengharapkan bantuan dari guru, melainkan ia dapat berdiskusi dan meminta bantuan kepada sesama temannya yang lain. Dalam hal ini, siswa yang pandai akan mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya dengan menjadi tutor sebaya bagi siswa yang lemah dalam pembelajaran, sedangkan siswa yang lemah akan merasa terbantu sehingga akan terjadi interaksi yang aktif dan mendorong partisipasi setiap anggota kelompok dalam belajar. Dalam pembelajaran tentu ada proses komunikasi antara guru dengan siswa. Hal yang sering terjadi adalah guru mengalami kesulitan dalam menyampaikan pesan secara verbal kepada siswa, sehingga apa yang diterima siswa berbeda dengan maksud dan tujuan guru. Dalam situasi inilah peran media pembelajaran sangat dibutuhkan untuk dapat mengatasi hal tersebut. Azhar (2013:10) menjelaskan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam proses pembelajaran sehingga dapat merangsang perhatian dan minat siswa dalam belajar. Salah satu media menarik yang dapat digunakan dalam pembelajaran adalah PowerPoint. PowerPoint merupakan program aplikasi persentasi dalam komputer (Susilana, 2007:99). Sebagai program aplikasi presentasi yang populer, PowerPoint paling banyak digunakan untuk berbagai kepentingan persentasi, baik persentasi produk, meeting, seminar, lokakarya, dan dalam pembelajaran. PowerPoint dipilih sebagai media pembelajaran dalam penelitian ini karena mempunyai banyak keunggulan diantaranya: menarik, mudah dioperasikan, dan banyak objek yang bisa disisipkan di
e-Journal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD (Vol. 2 No. 1 Tahun 2014)
dalamnya. Dengan menggunakan media PowerPoint, guru tidak hanya menyampaikan pesan melalui penjelasan secara verbal, melainkan konsep-konsep yang ada dalam materi pembelajaran bisa dibuat sistematis dan divisualisasikan melalui media PowerPoint. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI berbantuan media PowerPoint ini, diharapkan akan dapat memaksimalkan hasil belajar PKn siswa. Berdasarkan pemikiran tersebut, maka dilakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualy) Berbantuan Media PowerPoint Terhadap Hasil Belajar PKn Siswa Kelas V SD Gugus 1 Kecamatan Petang Badung. Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : 1) Bagaimanakah hasil belajar PKn siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe TAI berbantuan media PowerPoint pada kelas V SD Gugus 1 Kecamatan Petang Badung Tahun Ajaran 2013/2014?; 2) Bagaimanakah hasil belajar PKn siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada kelas V SD Gugus 1 Kecamatan Petang Badung Tahun Ajaran 2013/2014?; 3) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar PKn antara siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe TAI berbantuan media PowerPoint dengan siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada kelas V SD Gugus 1 Kecamatan Petang Badung Tahun Ajaran 2013/2014? Dari permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Untuk mengetahui hasil belajar PKn siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe TAI berbantuan media PowerPoint pada kelas V SD Gugus 1 Kecamatan Petang Badung Tahun Ajaran 2013/2014; 2) Untuk mengetahui hasil belajar PKn kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran Konvensional Tahun Ajaran 2013/2014; 3) Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan hasil belajar PKn antara
kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran kooperatif tipe TAI berbantuan media PowerPoint dengan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada kelas V SD Gugus I Kecamatan Petang Badung Tahun Ajaran 2013/2014. METODE Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu (quasi experiment) karena tidak semua variabel yang muncul dalam kondisi eksperimen dapat diatur dan dikontrol secara ketat. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non equivalent Control Group. Rancangan penelitian ini hanya memperhitungkan skor post test saja yang dilakukan pada akhir penelitian atau dengan kata lain tanpa memperhitungkan skor pre test. Dalam penelitian ini skor pretest digunakan untuk menguji keseteraan sampel yakni antara siswa kelompok eksperimen dengan siswa kelompok kontrol. Terdapat dua kelompok yang dipilih sebagai kelompok eskperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberikan perlakuan dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI berbantuan media PowerPoint, sedangkan kelompok kontrol tidak mendapat perlakuan sedemikian rupa. Kemudian di akhir penelitian kedua kelompok diberi post-test untuk mengetahui hasil belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Prosedur penelitian yang dilaksanakan pada penelitian ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir penelitian. Pada tahap persiapan, langkah-langkah yang dilakukan adalah (1) Membuat kisi-kisi instrumen sesuai dengan pokok bahasan yang telah ditentukan, (2) Menyusun instrumen penilaian berupa tes formatif dalam bentuk soal objektif untuk mengukur hasil belajar siswa, (3) Mengkonsultasikan instrumen penilaian dengan guru, dosen PKn, dan dosen pembimbing, (4) Melaksanakan uji coba instrumen untuk menentukan validitas dan reliabilitasnya, (5) Merancang RPP
e-Journal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD (Vol. 2 No. 1 Tahun 2014)
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada tahap pelaksanaan, langkahlangkah yang dilakukan adalah (1) Menentukan sampel penelitian dengan melakukan random kelas untuk menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, (2) Memberikan pre-test untuk uji kesetaraan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, (3) Melaksanakan pembelajaran yaitu memberi perlakuan berupa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI berbantuan media PowerPoint kepada kelompok eksperimen, (3) Melaksanakan pembelajaran konvensional pada kelompok kontrol, (4) Memberikan post-test kepada kedua kelompok sampel penelitian. Kemudian di tahap akhir penelitian langkahlangkah yang dilakukan adalah (1) Menganalisis data hasil penelitian untuk menguji hipotesis yang diajukan, (2) Menyusun laporan penelitian. Dalam penelitian terdapat populasi dan sampel. Populasi adalah keseluruhan subjek dalam penelitian (Arikunto, 2010:173). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V Gugus 1 Kecamatan Petang Badung yang berjumlah 178 siswa terdiri dari 6 sekolah yaitu SD N 1 Getasan, SD N 2 Getasan, SD N 1 Carangsari, SD N 2 Carangsari, SD N 3 Carangsari, dan SD N 5 Carangsari. Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil, yang dianggap mewakili seluruh populasi dan diambil dengan menggunakan teknik tertentu (Agung, 2001:47). Untuk menentukan sampel yang diteliti digunakan teknik simple random sampling. Teknik ini dilakukan dengan mengundi secara random semua kelas V di SD Gugus 1 Kecamatan Petang Badung untuk memperoleh sampel. Pengambilan sampel dengan teknik ini memberikan kemungkinan yang sama bagi kelas yang menjadi anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel penelitian. Dari hasil pengundian, terpilih SD N 2 Getasan dan SD N 1 Getasan sebagai sampel penelitian. Untuk mengetahui sampel benar-benar setara, dalam penelitian ini pre test digunakan untuk menyetarakan kelompok. Teknik yang digunakan dalam penyetaraan kelompok adalah teknik matching. Menurut
Darmadi (2011:197) “matching adalah satu teknik untuk menyeragamkan kelompok pada satu variabel atau lebih”. Masingmasing subjek yang ada dijodohkan dengan subjek lain yang nilai pratesnya sama. Jika subjek tidak mendapat pasangan maka subjek tersebut tetap diikutkan dalam proses pemberian perlakuan saat penelitian, tetapi tidak diikutkan sebagai sampel dalam penelitian. Dari pemetaan diperoleh jumlah sampel seluruhnya adalah 60 orang siswa dengan 30 orang siswa dari kelas V SD N 1 Getasan dan 30 orang siswa dari kelas V SD Negeri 2 Getasan. Setelah diundi, ditentukan bahwa kelas V SD N 2 Getasan sebagai kelompok eksperimen yang dibelajarkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe TAI berbantuan media Powerpoint dan kelas V SD N 1 Getasan sebagai kelompok kontrol yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional. Penelitian ini melibatkan dua variabel, yakni variabel bebas dan variabel terikat. “Variabel adalah objek penelitian, atau titik perhatian dari suatu penelitian” (Arikunto, 2010 : 161). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individually (TAI) berbantuan media Powerpoint yang diterapkan pada kelompok eksperimen dan pembelajaran konvensional yang diterapkan pada kelompok kontrol. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar PKn siswa kelas V. Tes untuk mengukur hasil belajar PKn dikonstruksi dalam bentuk tes objektif/pilihan ganda (multiple choice item test). Sebelum digunakan, tes tersebut terlebih dahulu divalidasi secara teoritis dengan menyusun kisi-kisi soal dan dikonsultasikan dengan ahli. Validasi tes meliputi uji validitas, validitas logis, validitas empiris, uji daya beda, uji tingkat/derajat kesukaran dan uji reliabilitas. Sudjana (2012:12) menyatakan, “validitas berkenaan dengan ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai”. Validitas tes ini adalah sebagai ukuran seberapa cermat suatu tes melakukan fungsi ukurnya, sehingga memberikan hasil ukur sesuai dengan yang hendak diukur.
e-Journal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD (Vol. 2 No. 1 Tahun 2014)
Penelitian ini menggunakan tes hasil belajar dalam bentuk soal obyektif. Dalam soal obyektif setiap butir soal yang dijawab benar diberi skor 1 (satu), sedangkan untuk setiap jawaban salah diberi skor 0 (nol). Jenis ini dalam ilmu statistik dikenal dengan nama data diskret murni atau data dikotomi. Nilai yang diperoleh kemudian bandingkan nilai yang diperoleh dari r tabel, jika > maka dalam katagori valid. Berdasarkan perhitungan uji validitas tes hasil belajar PKn, dari 60 butir soal yang diujicobakankan kepada 80 responden diperoleh 42 butir soal yang valid dan 18 butir soal yang tidak valid. Untuk tes yang sudah valid dilanjutkan diuji realibilitasnya. Menurut Arikunto (2009:86) “Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan tinggi atau reliabel jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap”. Uji reliabilitas dilakukan terhadap butir soal yang valid saja, dengan demikian uji reliabilitas bisa dilakukan setelah dilakukan uji validitas. Kriteria yang digunakan untuk menentukan butir soal yang reliabel adalah, jika r11 0.70 berarti tes hasil belajar dinyatakan telah memiliki reliabilias yang tinggi (reliabel). Apabila r11 0.70 berarti bahwa tes belum memiliki reliabilitas yang tinggi (un-reliable). Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas tes hasil belajar PKn, diperoleh nilai r11 = 0.86. Sehingga = 0.86 > = 0,70. Dengan demikian tes hasil belajar PKn tergolong reliabel. Setelah uji reliabilitas, dilanjutkan dengan uji daya beda. Sudijono (2011:385) menyatakan bahwa “Daya beda adalah kemampuan suatu butir soal tes hasil belajar untuk dapat membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah dalam menjawab butir soal tersebut dimana sebagian besar siswa yang memiliki kemampuan tinggi untuk menjawab butir soal itu lebih banyak menjawab betul sementara siswa yang kemampuannya rendah untuk menjawab butir soal tersebut sebagain besar tidak dapat menjawab item itu dengan betul”. Berdasarkan hasil analisis, dari 42 butir tes yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas diperoleh 2 butir soal yang masuk dalam
kriteria daya beda jelek, 8 butir soal yang masuk dalam kriteria daya beda cukup, 31 butir soal masuk dalam kriteria daya beda baik, serta 1 butir soal masuk dalam kriteria daya beda sangat baik. 2 butir soal yang tergolong mempunyai daya beda jelek dibuang sehingga jumlah soal yang tersisa sebanyak 40 butir soal. Langkah yang terakhir adalah uji tingkat kesukaran butir tes. Berdasarkan hasil analisis, dari 40 butir tes yang diuji didapat 5 butir soal yang termasuk dalam kriteria tingkat kesukaran sukar, 30 butir soal yang termasuk dalam kriteria tingkat kesukaran sedang, dan 5 butir soal yang termasuk dalam kriteria tingkat kesukaran mudah. Data hasil belajar PKn dikumpulkan dengan instrumen berupa tes objektif berjumlah 40 butir tes yang telah divalidasi. Teknik yang digunakan untuk menganalisis hasil belajar PKn dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis statistik yaitu uji-t. Sebelum dilaksanakannya uji-t terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat yang meliputi uji normalitas sebaran data dan uji homogenitas varians. Uji Normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sebaran data skor hasil belajar PKn siswa masing-masing kelompok berdistribusi normal atau tidak. Uji Normalitas sebaran data dalam penelitian ini menggunakan Chisquare. Kriteria pengujian adalah jika , maka H0 diterima (gagal ditolak) yang berarti data berdistribusi normal. Pada taraf signifikansinya 5% dan derajat kebebasanya (db) = (b-1). Uji Homogenitas varians dilakukan untuk menunjukkan bahwa perbedaan yang terjadi pada uji hipotesis benar-benar terjadi akibat adanya perbedaan antar kelompok, bukan sebagai akibat perbedaan dalam kelompok. Uji homogenitas dapat dilakukan apabila kelompok data tersebut dalam distribusi normal. Uji homogenitas data dilakukan dengan Anava Havley (Uji F). Analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah uji beda mean (uji t). Rumus uji-t dengan rumus polled varians digunakan karena jumlah anggota sampel sama n1=n2 dan varians homogens. Dengan kriteria, jika
e-Journal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD (Vol. 2 No. 1 Tahun 2014)
< maka Ho diterima dan Ha ditolak, sebaliknya jika maka Ho ditolak dan Ha diterima. Pada taraf signifikan 5% dengan db = n1+n2-2.
(6-1) = 5 diperoleh , = 11,07, sedangkan tabel kerja diperoleh = 1,43 karena , maka h0 diterima (gagal ditolak). Ini berarti sebaran data nilai post-test PKn kelas V SD N 2 Getasan berdistribusi normal. Sedangkan berdasarkan hasil uji normalitas pada kelas
HASIL DAN PEMBAHASAN Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah hipotesis nol (H0) yaitu tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar PKn kelompok siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individually) berbantuan media Powerpoint dengan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada kelas V SD Gugus I Kecamatan Petang Badung. Sedangkan untuk hipotesis alternatif (Ha) yaitu terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar PKn kelompok siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individually) berbantuan media Powerpoint dengan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada kelas V SD Gugus I Kecamatan Petang Badung. Berdasarkan perhitungan hasil posttest, kelompok eksperimen yang dibelajarkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe TAI berbantuan media PowerPoint memperoleh mean = 71.00, median Me = 71.25, modus Mo = 70.00, dengan varian S2 = 95.09 dan standar deviasi S = 9.75. Sedangkan pada kelompok kontrol yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional memperoleh mean = 60.25, median Me = 60.00, modus Mo = 60.00 dan 67.5, dengan varian S2 = 116.10 dan standar deviasi S = 10.77. Berdasarkan hasil uji normalitas di kelas eksperimen dengan taraf signifikansi
kontrol dengan taraf signifikansi 5% (ɑ = 0,05) dan derajat kebebasan (dk) = (6-1) = 5 diperoleh = 11,07, sedangkan tabel kerja diperoleh = 5,24 karena , maka h0 diterima (gagal ditolak). Ini berarti sebaran data nilai post-test PKn kelas V SD N 1 Getasan berdistribusi normal. Hasil uji homogenitas varians menunjukkan hasil analisis yaitu = 1,22. Berdasarkan nilai pada taraf signifikan 5% dengan derajat kebebasan pembilang (n2-1) = (30-1) = 29 dan derajat kebebasan penyebut (n1-1) = (30-1) = 29, maka diperoleh = 1,85. Karena , maka data hasil belajar PKn antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai varians yang homogen. Setelah data yang diperoleh telah memenuhi semua uji prasyarat, uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis uji-t dengan rumus polled varians. Rumus uji-t dengan rumus polled varians digunakan karena jumlah anggota sampel sama n1=n2 dan varians homogen. Dengan kriteria pengujian apabila , maka Ho diterima (gagal ditolak) dan Ha ditolak. Sebaliknya apabila , maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan db = n1 + n2 – 2 dan taraf signifikansi 5% (α = 0,05) atau taraf kepercayaan 95%, Adapun hasil analisis dari uji t dapat dilihat pada tabel 1.
5% (ɑ = 0,05) dan derajat kebebasan (dk) =
Tabel 1. Rekapitulasi Analisis Uji-t Kelompok Eksperimen Kontrol
71.00 60.25
s2 95.09 116.10
n 30 30
Kesimpulan 4.06
2.00
(H0 ditolak)
e-Journal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD (Vol. 2 No. 1 Tahun 2014)
Dari hasil analisis diperoleh nilai = 4,06, sedangkan = 2.00. Berdasarkan tabel 1, tampak bahwa Dengan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Rata-rata hasil belajar PKn yang diperoleh antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI = 71.00 > = 60.25 siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Dengan demikian maka dapat ditarik kesimpulan hasil analisis bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar PKn kelompok siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada kelas V SD Gugus 1 Kecamatan Petang Badung. Berdasarkan uji-t diperoleh berarti hipotesis yang menyebutkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar PKn antara siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada taraf signifikansi 5% diterima. Hal ini mengandung arti bahwa siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe TAI hasil belajarnya lebih baik daripada siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional. Perbedaan hasil belajar ini dikarenakan pembelajaran PKn melalui model pembelajaran kooperatif tipe TAI berbantuan media PowerPoint pada kelas eksperimen berlangsung lebih optimal dibandingkan dengan pembelajaran konvensional yang dilakukan di kelas kontrol. Ini karena model pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah suatu model pembelajaran yang menggabungkan pembelajaran individu dengan kelompok, dimana siswa lebih diberikan kebebasan untuk membangun pengetahuannya baik belajar secara individu ataupun dalam kelompok belajar. Dengan demikian, siswa memiliki kemampuan untuk mengorganisir informasi yang ditemukan, menuliskan apa yang ada dalam pikirannya, dan selanjutnya dituangkan secara penuh dalam
pekerjaannya atau tugas-tugasnya sehingga mengubah pandangan siswa terhadap pelajaran PKn yang membosankan dan materinya lebih banyak menghafal. Dibantu dengan media PowerPoint yang bisa menampilkan multimedia yang kompleks seperti gambar, suara, video, dan lain-lain menjadikan pembelajaran semakin menarik bagi siswa. Dengan media PowerPoint siswa juga lebih cepat memahami konsep-konsep yang terdapat dalam materi pembelajaran ke dalam gambaran-gambaran nyata melalui ilustrasi baik berupa ilustrasi gambar, video, dan lain-lain. Hal ini sesuai dengan keunggulan media PowerPoint yang diungkapkan oleh Alfian (2010:5) yaitu: (1) mudah dan cepat dipahami oleh siswa, (2) membantu guru memyampaikan informasi kepada siswa, (3) mengefektifkan waktu dalam menyampaikan isi pembelajaran, (4) menarik minat dan perhatian siswa dalam materi yang disampaikan. Selama proses pembelajaran pada kelas eksperimen berlangsung, siswa terlihat aktif menjawab pertanyaan, menyelesaikan masalah secara individu, dan berdiskusi dalam kelompok yang heterogen. Dengan begitu banyak siswa terutama siswa yang lemah merasa sangat terbantu dalam proses belajarnya. Hal ini sesuai dengan keunggulan model pembelajaran kooperatif tipe TAI yang dikemukakan oleh Slavin (2008:101) diantaranya: (1) program ini sangat membantu siswa yang lemah, dan (2) meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Berbeda dengan pembelajaran pada kelas kontrol yang berlangsung kurang optimal. Siswa terlihat kurang aktif selama mengikuti pembelajaran. Hal ini disebabkan karena guru memegang peranan utama dalam pembelajaran yaitu guru lebih menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran. Selain itu guru kurang menggunakan media pembelajaran sehingga membuat siswa menjadi cepat bosan dalam belajar. Hal tersebut membuat siswa kurang aktif sehingga hasil belajar PKn belum tercapai secara optimal. Penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian sebelumnya oleh Purnamayanti (2013) yang menyatakan bahwa model pembelajaran TAI berbantuan
e-Journal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD (Vol. 2 No. 1 Tahun 2014)
kartu bilangan berpengaruh terhadap hasil belajar PKn siswa kelas V SD Gugus 8 Mengwi dengan ( = 4,082 > = 2,000) dan rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas V yang mengikuti model pembelajaran TAI berbantuan media kartu bilangan lebih dari nilai rata-rata operasi hitung siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional (71,23>67,27). Hasil penelitian lainnya oleh Merudewi (2013) menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TAI berbasis peta konsep berpengaruh terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V SD Gugus VIII Sukawati Kabupaten Gianyar dengan ( =3,26 > =2,000) dan rata-rata hasil belajar IPS kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok kontrol, yaitu 70,5>58,83. Jadi, semua alasan dan fakta tersebut mendukung hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar PKn siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe TAI berbantuan media PowerPoint dengan siswa yang dibelajarakan melalui pembelajaran konvensional pada kelas V SD Gugus 1 Kecamatan Petang Badung. PENUTUP Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar PKn kelompok siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe TAI berbantuan media PowerPoint dengan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional. Dari pembahasan hasil penelitian, pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI berbantuan media PowerPoint memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada mata pelajaran PKn. Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelompok eksperimen = 71.00 > = 60.25 hasil belajar PKn siswa kelompok kontrol. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TAI berbantuan media PowerPoint berpengaruh terhadap hasil belajar PKn pada kelas V SD Gugus 1 Kecamatan Petang Badung. Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan, maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut. Bagi guru, Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan kepada guru untuk merancang pembelajaran PKn yang efektif melalui inovasi pembelajaran dan memberikan pengetahuan serta pengalaman yang konkret untuk mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe TAI berbantuan media PowerPoint. Bagi sekolah, Hasil penelitian ini sebagai masukan bagi sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah khususnya dalam pembelajaran PKn. Bagi peneliti lain, Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dan memberikan informasi dalam mengembangkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI berbantuan media PowerPoint sebagai kegiatan penelitian. DAFTAR RUJUKAN Aqib, Zainal. 2013. Model-Model, Media, dan Srategi Pembelajaran Konstektual (Inovatif). Bandung: Yrama Widya. Baharuddin dan Nur Wahyuni. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogyakarta: Ar-Ruzz Media. Dantes, Nyoman. 2012. Metode Penelitian. Yogyakarta: Andi. Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Emzir.
2010. Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif dan kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Meier,
Dave. 2002. The Accelerated Learning Handbook. Bandung: Kaifa.
e-Journal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD (Vol. 2 No. 1 Tahun 2014)
Ngalimun. 2012. Srategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo. Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : raja Grafindo Persada. Sugiyono. 2009a. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif. Jakarta: Alfabeta. -------, 2009b. Statistik untuk Penelitian . Bandung :Alfabeta. -------, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung: Alfabeta. Sudiarta, I. G. P. 2008. Membangun Kompetensi Berfikir Kritis Melalui Pendekatan Open Ended. Singaraja: Undiksha. Suherman, Erman, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran PKn Kontemporer. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Uno, Hamzah dan Nurdin Mohamad. 2012. Belajar dengan Pendekatan Pailkem. Jakarta: Bumi Aksara. Winarsunu, Tulus. 2012. Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan. Malang: UMM Press.