e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI KETERAMPILAN MENULIS DALAM BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 TONJA Ni Luh Putu Indah Pratiwi1, Dra. Ni Nyoman Ganing2, I Ketut Ardana3
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail:
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan kompetensi keterampilan menulis pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Tonja tahun ajaran 2015/2016 dengan menerapkan pendekatan saintifik berbantuan media gambar berseri. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perenanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 2 Tonja. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes perbuatan untuk mengetahui penguasaan kompetensi keterampilan menulis dalam materi bahasa Indonesia, selanjutnya dianalisis menggunakan metode analisis statistik deskriptif. Hasil perbaikan pembelajaran siklus I sebesar 60,25% sedangkan rata-rata perbaikan pembelajaran pada siklus II sebesar 75,225% dari perbaikan pembelajaran pada siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 16%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan saintifik berbantuan media gambar berseri dapat meningkatkan penguasaan kompetensi keterampilan menulis dalam bahasa Indonesia siswa kelas IV SD negeri 2 Tonja. Kata-kata kunci: Pendekatan santifik, media gambar berseri, keterampilan menulis
Abstract This study aims to improve the mastery of writing skills competency in IV grade SDN 2 Tonja academic year 2015/2016 by implementing a scientific approach aided by serial images media. This type of research is the Classroom Action Research (CAR), which is composed of two cycles. Each cycle consists of planning, action, observation, and reflection. The subjects are IV grade students in SDN 2 Tonja. Data collection method used is performance test method to determine the competency mastery of writing skills of Bahasa Indonesia material, then be analyzed using descriptive statistical analysis method. The results of the first cycle of learning improvements are 60.25% while the average improvements of learning in the second cycle are 75.225% from the improvement of learning in the first cycle to the second cycle increase by 16%. Based on these results it can be concluded that the application of the scientific approach aided by serial images media can improve competency mastery of writing skills of Bahasa Indonesian in fourth grade students SDN 2 Tonja. Key words: Scientific approach, media beamed images, writing skills.
1
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan satusatunya cara yang dapat ditempuh oleh manusia dalam mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya. Melalui pendidikan, manusia akan terbentuk menjadi pribadi dan masyarakat yang terdidik dengan memiliki kecerdasan intelegensi, emosional, dan spiritual yang terbentuk dalam aktivitas yang terampil, kreatif dan inovatif. Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satu usaha pemerintah dalam meningkatkan pendidikan yang berkualitas yaitu melalui perbaikan di berbagai sektor pendidikan, khususnya yang menyangkut kualitas pendidikan dengan menerapkan kurikulum 2013. Yang menjadikan insan yang produktif, kreatif, inovatif, dan dimensi sikap, keterampilan dan pengetahuan yang terintgrasi sesuai yang dimuat pada Kurikulum 2013. Menurut Kurniasih dan Sani (2014:12) “tujuan pengembangan kurikulum 2013 terutama adalah untuk mengatasi masalah dan tantangan berupa kompetensi riil yang dibutuhkan untuk membangun kualitas manusia yang berakhlak mulia, dan menjadi warga negara bertanggung jawab”. Berhasilnya tujuan dalam proses pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor diantaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Guru memilki peran yang sangat peting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya. Oleh sebab itu, guru harus memikirkan dan membuat perencanaan secara saksama dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi siswanya dan memperbaiki kualitas mengajarnya. Hal ini menuntut perubahanperubahan dalam pengorganisasian kelas, penggunaan metode mengajar, strategi belajar mengajar, maupun sikap dan karakteristik guru dalam mengelola proses belajar mengajar. Guru berperan sebagai pengelola proses belajar mengajar, bertindak selaku fasilitator yang berusaha menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif agar mampu
mengembangkan materi dengan baik dan meningkatkan kemampuan siswa untuk menyimak, dan menguasai tujuan-tujuan pendidikan yang harus mereka capai. Untuk memenuhi hal tersebut, guru dituntut mampu memberikan rangsangan kepada siswa, sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Kurikulum 2013 terdapat KI yang dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan (KI 1), sikap sosial (KI 2), Pengetahuan (KI 3), dan penerapan pengetahuan (KI) 4). Keempat kelompok itu menjadi acuan dari KD dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integrative. Kompetensi yang berkenaan dengan setiap keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak langsung, yaitu pada waktu siswa belajar tentang pengetahuan (KI 3) dan penerapan pegetahuan (KI 4). Untuk mencapai tujuan pembelajaran dari setiap komponen KI, dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 menjelaskan bahwa proses pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, menyenangkan, menantang, inspiratif, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Menurut Kosasih (2014 : 72) “Pengalaman belajar yang siswa peroleh tidak bersifat hafalan, dan sejenisnya. Pengalaman belajar, baik itu yang berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka diperoleh berdasarkan kesadaran dan kepentingan mereka sendiri”. Pendekatan saintifik dalam implementasinya mengedepankan kegitan proses pembelajaran yaitu: 1) mengamati, 2) menanya, 3) mencoba/mengumpulkan informasi, 4) menalar/asosiasi, 5) mengkomunikasikan Dyer (dalam Sani 2014 : 53). Dalam penerapan pendekatan saintifik dapat disimpulkan bahwa proses 2
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
kegiatan pembelajaran menuntut siswa aktif dalam belajar, mengumpulkan informasi untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi, dan guru berperan penting sebagai pemandu siswa dalam belajar. Bertautan dengan hal tersebut seorang guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pembimbing akan dituntut memiliki keprofesionalan dalam mengajar. Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada siswa dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, dengan diharapkannya tercipta diarahkan untuk mencari tahu berbagai hal contohnya menulis menggunakan gambar berseri. Media gambar adalah media yang sering dipakai atau dipergunakan di mana-mana. Gambar juga merupakan salah satu jenis bahasa umum yang memungkinkan terjadinya komunikasi, bahasa yang diekspresikan melalui tanda dan simbol serta dapat dimengerti dan dinikmati banyak orang. Media gambar termasuk media buatan karena media gambar dibuat oleh guru untuk mengoptimalkan proses pembelajaran. Menurut Arsyad (2011 : 8) “gambar dapat mengalihkan pengalaman belajar dari taraf belajar dengan lambang kata-kata, ke taraf yang lebih konkret”. Media ini lebih praktis dan mudah digunakan. Gambar ini digunakan oleh guru untuk memberikan gambaran tentang manusia, tempat atau segala sesuatu sehingga penjelasan guru lebih konkret dari pada hanya diuraikan dengan kata-kata. Melalui gambar orang menerjemahkan ide-ide abstrak dalam bentuk yang lebih realistik. Media gambar seri merupakan jenis media visual atau hanya mempunyai unsur gambar. Adapun fungsi media visual dalam pembelajaran menurut Levie & Lentz (2011: 16), yaitu: “fungsi afensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris”. Menurut Sapari (2010: 8) “Media gambar seri merupakan serangkaian gambar yang terdiri dari 2 hingga 6 gambar yang menceritakan suatu kesatuan cerita yang dapat dijadikan alur pemikiran siswa dalam mengarang, setiap gambar dapat
dijadikan paragraf”. Sejalan dengan itu Hasindah (2010 : 9) “Gambar berseri yang dipergunakan hendaknya menarik dan merangsang anak untuk bercerita”. Gambar berseri yaitu beberapa gambar yang dituangkan dalam beberapa kertas yang terpisah, memuat keterkaitan isi cerita antara gambar yang satu dengan yang lainnya. Penggunaan media gambar berseri dalam proses pembelajaran mempunyai beberapa karakteristik, yaitu (1) Gambar berseri bersifat konkret, melalui gambar berseri para siswa dapat melihat dengan jelas sesuatu yang sedang dibicarakan atau didiskusikan dalam kelas, (2) Gambar berseri mengatasi batas ruang dan waktu, (3) Gambar berseri dapat digunakan untuk menjelaskan sesuatu masalah; (4) Gambar berseri mudah didapat dan murah, (5) Gambar berseri mudah digunakan, baik untuk perorangan maupun untuk kelompok siswa. Berdasarkan model pembelajaran examples non examples (contoh dari kasus/gambar yang relevan dengan KD), menurut Depdikbud, (2013 : 49) langkahlangkah penggunaan media gambar seri dapat disusun sebagai berikut: 1) Menyiapkan alat peraga yang akan digunakan. 2) Mengatur dan mengkondisikan tempat duduk anak yang nyaman. 3) Anak memperhatikan 4 gambar yang diperhatikan oleh guru di papan tulis. 4) Anak mendengarkan penjelasan tentang judul gambar berseri. 5) Guru melepas gambar yang terdapat di papan tulis. 6) Anak dan guru membicarakan gambar satu demi satu dan mencari hubungan antara gambargambar. 7) Anak menuliskan kesimpulan isi cerita pada gambar. 8) Guru memberikan tugas pada anak untuk membacakan uruutan keempat gambar berseri tersebut secara bergantian. Dari gambar berseri siswa lebih tertarik untuk belajar, khususnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia dimaksud untuk melatih keterampilan menulis Susanto (2013 : 245) “Bahasa Indonesia merupakan suatu alat yang penting dalam rangka merealisasikan dan mencapai tujuan kebahasaan Indonesia, 3
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
pengalaman belajar tertentu”. Sejalan dengan itu menurut Susanto (2013 : 246) “Menulis merupakan kegiatan paling sering dilakukan oleh setiap orang yang membutuhkan keterampilan khusus dan perlu dilatih, menulis memerlukan motivasi karena menulis bukan bakat karena tidak semua orang mampu untuk menulis”. Jadi penguasaan kompetensi keterampilan menulis dalam bahasa Indonesia merupakan sejauh mana materi yang dicapai atau yang dapat dikerjakan setelah siswa belajar, yang diperolehnya dengan beberapa usaha yang berupa latihan maupun pengalaman. Berdasarkan hasil obeservasi pada tanggal 7 Desember 2015 di SD Negeri 2 Tonja ditemukan beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran khususnya keterampilan menulis dalam bahasa Indonesia yang disebabkan oleh kurang bervariasinya metode yang diterapkan oleh guru. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa sehari-hari mulai dari catatan siswa dan tugas-tugas yang diberikan menunjukkan siswa belum terampil pada keterampilan menulis dalam bahasa Indonesia sehingga nilai keterampilan menulis dalam bahasa Indonesia yang siswa peroleh yaitu 55 yang kategori keberhasilannya masih di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Dari permasalahan tersebut perlunya solusi perbaikan penguasaan kompetensi keterampilan menulis dalam bahasa Indonesia siswa. Maka dari itu dengan penerapan pendekatan saintifik berbantuan media gambar berseri diharapkan penguasaan kompetensi keterampilan menulis dalam bahasa Indonesia siswa menjadi meningkat. Berdasarkan identifikasi permasalahan yang ditemukan di lapangan, maka masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagaimanakah meningkatkan Penguasaan Kompetensi Keterampilan Menulis Bahasa Indonesia melalui Penerapan Pendekatan Saintifik Berbantuan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Tonja Tahun Ajaran 2015/2016 ?
yaitu meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tulisan”. Sejalan dengan itu Menurut Sunarti (2010 : 23) “Keterampilan berbahasa adalah keterampilan seseorang untuk mengungkapkan “sesuatu” dan memahami “sesuatu” yang diungkapkan oleh orang lain dengan media bahasa, baik secara lisan maupun tulis”. Keterampilan berbahasa merupakan sesuatu yang penting untuk dikuasai setiap orang. Dalam suatu masyarakat, setiap orang saling berhubungan dengan orang lain dengan cara berkomunikasi. Tidak dapat dipungkiri bahwa keterampilan berbahasa adalah salah satu unsur yang menentukan kesuksesan mereka dalam berkomunikasi. Menurut Saddhono dan Slamet (2014) “menulis merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya”. Jadi melalui gambar berseri yang siswa lihat dan amati diharapkan siswa mampu menuangkan ide ke dalam tulisan. Menulis juga mempunyai tahapantahapan adapun tahapan-tahapan menulis yaitu Menurut Alek dan Achmad (2010:106) menulis terdiri dari 3 langkah adalah sebagai berikut. 1) Persiapan (preparation). a) Membuat kerangka tulisan (outline). b) Menemukan idiom yang menarik (eye catching). c) Menemukan kata kunci (key word) 2) Menulis (writing) a) Mengingat diri agar tetap logis. b) Membaca kembali setelah menyelesaikan satu paragraph. c) Percaya diri akan apa yang telah ditulis. 3) Editing a) Memperhatikan kesalahan kata, tanda baca, atau tanda penghubung. b) Memperhatikan hubungan antar paragraf c) Membaca secara keseluruhan. Penguasaan Kompetensi adalah penampilanpenampilan yang dapat diamati sebagai hasil-hasil kegiatan atau proses memperoleh kemampuan siswa melalui pengalaman sendiri. Menurut Sudijono (2013: 57) “ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan atau kemampuan bertindak setelah sesorang menerima 4
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
Sesuai dengan permasalah yang diungkapkan maka tujuan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Untuk meningkatkan Penguasaan Kompetensi Keterampilan Menulis Bahasa Indonesia melalui Penerapan Pendekatan Saintifik Berbantuan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Tonja Tahun Ajaran 2015/2016.
Metode yang digunkan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes yang dilengkapi dengan rubrik penskoran. Sudijono (2013 : 67) “tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian”. Sedangkan Wina Sanjaya (2014 : 251) Tes adalah instrumen atau alat untuk mengumpulkan data tentang kemampuan subjek penelitian dengan cara pengukuran, misalnya untuk mengukur kemampuan subjek penelitian dalam menguasai materi pelajaran tertentu, digunakan tes tertulis tentang materi pelajaran tersebut untuk mengukur kemampuan subjek penelitian dalam menggunakan alat tertentu, makanya digunakan tes keterampilan menggunakan alat tersebut, dan lain sebagiannya. Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah tes perbuatan. Menurut Anas Sudijono (2013 : 156) “Tes uraian (essay test) adalah salah satu jenis tes hasil belajar yang memiliki karakteristik sebagaimana dikemukakan sebagai berikut; a) tes tersebut berbentuk pertanyaan atau perintah yang menghendaki jawaban berupa uraian. b) bentuk-bentuk pertanyaan atau perintah itu menuntut kepada tesstee untuk memberikan penjelasan. c) jumlah butir soalnya umumnya terbatas, yaitu berkisar antara lima sampai dengan sepuluh butir”. Adapun penilaian yang diukur dalam penguasaan kompetensi keterampilan bahasa Indonesia yaitu keterampilan menulis berbantuan media gambar berseri. Tes uraian digunakan untuk mengukur kemampuan keterampilan menulis bahasa Indonesia siswa melalui gambar berseri. Dengan cara demikian, maka data tentang pengusaan kompetensi keterampilan menulis bahasa Indonesia yang diperoleh bersifat skor. Untuk menilai keterampilan menulis dalam bahasa Indonesia siswa, yang digunakan adalah rubrik penskoran. Rubrik adalah sebuah skala penyekoran yang dipergunakan untuk menilai kinerja terhadap tugas-tugas tertentu. Adapun hal-hal yang dinilai yaitu Aspek Penulisan 1)) Kesesuaian kalimat dengan gambar,
METODE PENELITIAN Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016. Tempat penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Tonja. Subjek penelitian ini adalah adalah 40 orang siswa kelas IV SD Negeri 2 Tonja yang terdiri dari 23 orang perempuan dan 17 orang laki-laki. Kelas IV dipilih sebagai subjek penelitian karena kelas ini memiliki hasil belajar keterampilan menulis dalam bahasa Indonesia yang masih rendah. Hal ini terjadi karena di kelas tersebut terungkap permasalahanpermasalahan yang telah diungkapkan pada bagian latar belakang. Di samping itu, di sekolah belum pernah diadakan penelitian terkait dengan permasalahan tersebut, sehingga perlu dilaksanakannya penelitian di tempat ini. Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah Penguasaan Kompetensi Keterampilan menulis dalam bahasa Indonesia pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Tonja dengan diterapkannya pendekatan saintifik berbantuan gambar berseri. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research. Menurut Suharsimi (2015) “Penelitian tindakan kelas merupakan memperbaiki mutu pembelajaran, kegiatan yang dilakukan haruslah berupa tindakan yang diyakini lebih baik dari kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan, dengan kata lain tindakan yang diberikan kepada siswa harus terlihat kreatif dan movatif”. Dalam pelaksanaan model PTK ini peneliti berkolaborasi dengan guru di kelas IV SD Negeri 2 Tonja yang dijadikan subjek penelitian. Setiap siklus ada empat tahapan yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. 5
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
2) Pilihan kata 3) Ejaan dan tanda baca, 4) Kerapian tulisan, 5) Kohesi dan koherensi, 6) Kesan hidup, 7) Imajinasi , 8) Keterlibatan aspek pancaindera, 9) Memusatkan objek yang ditulis 10) Memusatkan uraian pada objek yang ditulis Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu: data penguasaan keterampilan menulis dalam bahasa Indonesia. Sedangkan data mengenai hasil penguasaan kompetensi keterampilan dianalisis dengan menghitung rata-rata kelas, presentase klasikal, kemudian persentase penguasaan kompetensi keterampilan menulis dalam bahasa Indonesia dikonversikan dalam Penilaian Acuan Patokan (PAP) skala lima. Sebagai tolak ukur keberhasilan dalam penelitian ini, maka ditetapkan indikator keberhasilan sebagai berikut: a. Rata-rata keterampilan menulis siswa berada pada rentang 75-84 dengan kategori tinggi. b. Ketuntasan klasikal siswa mencapai 80% artinya, sebanyak 80% siswa memperoleh nilai di atas KKM yang ditentukan yaitu 65. Apabila indikator keberhasilan pada pencapaian penguasaan keterampilan menulis sudah tercapai maka penelitian dapat dihentikan dan hasil penelitian akan dijadikan pembahasan dan simpulan bahwa siklus tersebut telah tercapai dengan baik.
sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun dengan menggunakan pendekatan saintifik berbantuan media gambar berseri. Penelitian ini dilaksanakan dengan bimbingan dari guru/wali kelas IV baik pada perencanaan maupun proses pembelajaran di kelas. Pelaksanaan siklus I dilaksanakan pertemuan I pada hari rabu, 24 Februari 2016, pertemuan II pada hari kamis, 25 Februari 2016, dan pertemuan III pada hari jumat, 26 Februari 2016. Siklus I ini dilaksanakan selama tiga kali pertemuan. Siklus I dilaksanakan selama 5 x 35 menit pada setiap pertemuan. Pelaksanaan pembelajaran di kelas berlangsung sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun dengan pendekatan saintifik berbantuan media gambar berseri. Hasil keterampilan menulis siswa dinilai dengan berpatokan pada 10 (sepuluh) aspek, yaitu kesesuaian kalimat dengan gambar, pilihan kata, ejaan dan tanda baca, kerapian tulisan, kohesi dan koherensi, kesan hidup, imajinasi, keterlibatan aspek pancaindera, memusatkan objek yang ditulis, memusatkan uraian pada objek yang ditulis. Skor keterampilan menulis yang diperoleh adalah pada siklus I yaitu 60,25 pada rentang sedang, apabila dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas sebelum tindakan (data awal) sebesar 50,75 berarti terjadi kenaikan 10 %. Dilihat dari hasil pelaksanaan pembelajaran pada siklus I walaupun sudah mengalami peningkatan, namun masih terdapat hal-hal yang perlu dicermati yakni masih belum tercapainya kategori keberhasilan pada kegiatan menulis, sehingga masih perlu ditingkatkan dan dilanjutkan ke siklus II. Berdasarkan hasil analisis data seperti yang diuraikan sebelumnya, selanjutnya diadakan refleksi. Pada pelaksanaan siklus I hasil yang diperoleh dari keterangan menulis siswa sebesar 60,25%, jika dikonversikan ke dalam PAP skala lima, berada pada rentang 60%74% dengan kategori sedang. Walaupun sudah mengalami peningkatan, namun
HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL Penelitian ini dilaksanakan 2 (dua) siklus. Siklus I dilaksanakan selama tiga kali pertemuan, yaitu pertemuan I pada hari rabu, 24 Februari 2016, pertemuan kedua II pada kamis, 25 Februari 2016, dan pertemuan ke III jumat, 26 Februari 2016. Sedangkan siklus II dilaksanakan pertemuan I pada senin, 29 Februari 2016, pertemuan ke II pada rabu, 2 Maret 2016, dan pertemuan III pada kamis, 3 Maret 2016. Setiap siklus dilaksanakan selama 5 x 35 menit, pada setiap pertemuan. Pelaksanaan pembelajaran di kelas IV SD Negeri 2 Tonja yang berjumlah 40 orang yang terdiri dari 23 perempuan dan 17 laki-laki berlangsung 6
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
masih terdapat hal-hal yang perlu dicermati yakni masih belum tercapainya kategori keberhasilan pada kegiatan menulis, sehingga masih perlu ditingkatkan dan dilanjutkan ke siklus II. Berdasarkan hasil observasi selama pelaksanaan tindakan siklus I, adapun kendala-kendala yang dihadapi sebagai refleksi yang akan digunakan sebagai acuan pelaksanaan tindakan pada siklus II terkait dengan proses pembelajaran yakni sebagai berikut. 1) Siswa belum sepenuhnya mampu mengikuti proses pembelajaran yang diterapkan 2) Guru belum mampu mengkondisikan siswa dalam kegiatan menulis siswa, karena lemahnya konsentrasi siswa dan masih banyak siswa yang sulit diatur saat pembelajaran berlangsung. 3) Kurang seriusnya siswa dalam mengikuti pembelajaran. 4) Guru hanya memberikan penguatan kepada beberapa siswa saja dan kurang memperhatikan siswa lainnya untuk belajar sehingga mereka beranggapan guru itu pilih kasih dan dapat menurunkan minat belajar mereka pada saat proses pembelajaran berlangsung. Untuk mengatasi kendala tersebut diupayakan pola penerapan pendekatan saintifik berbantuan media gambar berseri dengan lebih optimal, sehingga kegiatan pembelajaran siklus II menjadi lebih terarah dan meningkatkan bimbingan terhadap siswa secara lebih intensif. Pelaksanaan siklus II disesuaikan dengan RPP dan hasil refleksi pada siklus I. Siklus II dilaksanakan pertemuan I pada hari senin, 29 Februari 2016, pertemuan II dilaksanakan pada hari rabu, 2 Maret 2016, dan pertemuan III pada hari kamis, 3 Maret 2016. Siklus II ini dilaksanakan selama tiga kali pertemuan. Siklus II dilaksanakan selama 5 x 35 menit setiap pertemuan. Pelaksanaan pembelajaran di kelas berlangsung sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun dengan pendekatan saintifik berbantuan media gambar berseri. Tindakan pembelajaran siklus II. Siklus II dilaksanakan pertemuan I pada hari senin, 29 Februari 2016, pertemuan II dilaksanakan pada hari rabu, 2 Maret
2016, dan pertemuan III pada hari kamis, 3 Maret 2016. Siklus II ini dilaksanakan selama tiga kali pertemuan. Siklus II dilaksanakan selama 5 x 35 menit setiap pertemuan. Hasil keterampilan menulis siswa dinilai dengan berpatokan pada 10 (sepuluh) aspek, yaitu kesesuaian kalimat dengan gambar, pilihan kata, ejaan dan tanda baca, kerapian tulisan, kohesi dan koherensi, kesan hidup, imajinasi, keterlibatan aspek pancaindera, memusatkan objek yang ditulis, memusatkan uraian pada objek yang ditulis. Skor keterampilan menulis yang diperoleh adalah pada siklus II yaitu 76,225 pada rentang tinggi, apabila dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas dari siklus I ke siklus II berarti terjadi kenaikan 16 %. Proses pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II merupakan perbaikan dari pelaksanaan pembelajaran pada siklus I. melalui proses perbaikan pembelajaran dari siklus I ke siklus II telah tampak adanya peningkatan keterampilan menulis pada siklus II adalah 76,225%, jika dikonversikan ke dalam PAP skala lima, berada pada rentang 75%-84% dengan kategori tinggi. Dilihat dari kriteria keberhasilan yang telah ditentukan dalam penelitian ini. Ketuntasan belajar siswa telah mencapai tujuan /target yang ditentukan yakni ≥80% dari jumlah siswa kelas IV SD Negeri 2 Tonja memperoleh nilai 65 ke atas, maka dalam penelitian ini pelaksanaan tindakan sudah cukup dilakukan dua siklus. Adapun temuan-temuan yang diperoleh selama pelaksanaan tindakan siklus II sebagai berikut. 1) Pada pelaksanaan siklus II, siswa sudah mampu mengikuti pendekatan saintifik berbantuan media gambar berseri yang telah diterapkan. Siswa mulai meninggalkan kebiasaannya yakni mendengarkan penjelasan materi dari guru. Peran guru adalah sebagai fasilitator dan mediator dalam pembelajaran. 2) Secara umum proses pembelajaran siswa telah dapat berjalan sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dibuat. Dalam 7
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
proses pembelajaran, waktu sudah tepat dan disesuaikan dengan alokasi waktu pada RPP. Pembelajaran menjadi lebih kondusif. Siswa dapat mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dengan menggunakan fondasi pengetahuan awal yang tepat. 3) Siswa sudah menunjukkan antusiasme untuk melakukan diskusi dalam kelompok. Setiap anggota kelompok sudah mampu memposisikan dirinya bukan hanya sebagai pelengkap dikelompoknya. Siswa tampak saling mengisi dan bertanggung jawab atas keberhasilan kelompok mereka. 4) Kondisi kelas pada saat proses
pembelajaran berlangsung tampak tenang sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara optimal. Kemampuan siswa dalam mengamati gambar juga baik sehingga keterampilan menulis berbantuan media gambar berseri mengalami peningkatan. 5) Sebelumnya siswa masih kurang dalam menulis. Sehingga diupayakan media pembelajaran yang lebih menarik, agar siswa tertarik untuk menulis dan keterampilan. menulis siswa menjadi lebih meningkat.
Nilai Rata-rata Kelas 80 70 60 50 40
Nilai Rata-rata Kelas
30 20 10 0 Nilai Awal
Nilai Siklus I
Nilai Siklus II
Grafik 4.1 Hasil Penilaian Keterampilan Menulis Bahasa Indonesia Siswa kelas IV SD Negeri 2 Tonja PEMBAHASAN Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Masing-masing siklus dilakukan dalam tiga kali pertemuan untuk pemberian tindakan dan satu kali untuk memberikan tes evaluasi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 2 Tonja yang berjumlah 40 orang siswa yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 23 siswa perempuan. Data prestasi siswa diperoleh dengan menggunakan metode tes yang dilengkapi dengan rubrik pensekoran. Hasil penelitian ini menunjukkan terjadinya peningkatan keterampilan menulis melalui penerapan pendekatan
saintifik berbantuan media gambar berseri pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Tonja. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari skor rata-rata pada nilai awal yang diperoleh siswa yaitu 50,75 dan skor yang diperoleh tiap siklus yaitu siklus I 60,25 dan siklus II 76,225. Jika keterampilan menulis dikonversikan ke dalam PAP skala lima, skor rata-rata awal yang diproleh siswa yaitu 50,75% pada rentang 40%-59% dengan kriteria rendah pada siklus I sebesar 60,25% berada pada rentang 60%-74% dengan kriteria sedang, dan siklus II sebesar 76,225% berada pada rentang 75%-84% dengan kriteria tinggi.
8
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
Jadi setelah dilakukan penelitian dapat ditunjukkan peningkatan keberhasilan keterampilan menulis siswa kelas IV SD Negeri 2 Tonja dari pra siklus ke siklus I menunjukkan peningkatan nilai keterampilan menulis siswa sebanyak 10%, dari siklus I ke siklus II peningkatan nilai keterampilan menulis siswa sebanyak 16% dan dari pra siklus ke siklus II peningkatan nilai keterampilan menulis siswa sebanyak 26%. Pada siklus I keterampilan menulis dengan kriteria sedang. Hal ini disebabkan siswa belum sepenuhnya mengikuti proses pembelajaran yang diterapkan karena siswa kurang tertarik terhadap kegiatan pembelajaran, lemahnya konsentrasi siswa dan masih banyak siswa yang sulit diatur saat proses pembelajaran berlangsung. Dalam pembelajaran sebelumnya guru belum pernah menggunakan media, sehingga pada saat menggunakan media banyak siswa yang tidak memperhatikan. Pada saat kerja kelompok siswa belum menampakkan keseriusan, siswa lebih mengandalkan pendapat dari teman kelompoknya yang dirasakan mampu, siswa kurang mempersiapkan diri dalam pembelajaran, siswa masih takut mengemukakan pendapat dan menjawab pertanyaan yang sifatnya memancing pengetahuan awal siswa. Selain itu beberapa siswa juga terlihat masih bingung mencari informasi dari berbagai buku yang dimiliki. Bahkan sebagaian dari mereka ada yang lupa membawa buku pelajaran/penunjang dan hanya mengandalkan LKS, sehingga mereka sulit menggali informasi lebih banyak karena sedikitnya sumber belajar yang mereka miliki. Berdasarkan kendala tersebut, dilakukan beberapa perbaikan dengan melakukan kegiatan, yaitu guru memperlihatkan/menyampaikan hasil penilaian pada siklus I tentang keterampilan menulis siswa dengan harapan siswa yang lain termotivasi untuk melaksanakan pembelajaran. Guru juga menyampaikan kriteria penilaian yang akan digunakan dalam penilaian keterampilan menulis. Hal ini dilakukan agar siswa memahami dan melaksanakan
pembelajaran dengan optimal serta dapat meningkatkan rasa keingintahuan mereka dalam menemukan konsep mengenai materi pembelajaran. Setelah diadakan perbaikan pada siklus II, diperoleh keterampilan menulis pada siswa sudah mengalami peningkatan. Pada siklus II keterampilan menulis dengan kriteria tinggi. Keberhasilan yang ditentukan peneliti terhadap keterampilan menulis dalam penerapan pendekatan saintifik berbantuan media gambar berseri adalah pada kriteria tinggi. Sehingga penelitian sudah dapat dihentikan karena sudah memenuhi kriteria keberhasilan yang ditentukan oleh peneliti. Dengan peningkatan tersebut, maka dapat disimpulkan penerapan pendekatan saintifik berbantuan media gambar berseri pada materi Bahasa Indonesia dapat meningkatkan nilai keterampilan menulis siswa kelas IV SD Negeri 2 Tonja secara signifikan. PENUTUP SIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan sebagai berikut. Dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus ini menunjukkan terjadinya peningkatan keterampilan menulis melalui penerapan pendekatan saintifik berbantuan media gambar berseri pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Tonja. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari skor rata-rata yang diperoleh tiap siklus yaitu siklus I 60,25 dan siklus II 76,225. Jika keterampilan menulis dikonversikan ke dalam PAP skala lima, siklus I sebesar 60,25% berada pada rentang 60%-74% dengan kriteria sedang, dan siklus II sebesar 76,225% berada pada rentang 75%-84% dengann kriteria tinggi. Dengan peningkatan tersebut, maka dapat disimpulkan penerapan pendekatan saintifik berbantuan media gambar berseri pada materi Bahasa Indonesia dapat meningkatkan nilai keterampilan menulis siswa kelas IV SD Negeri 2 Tonja secara signifikan.
9
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
Kosasih, E. 2-14. Strategi Belajar Dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Penerbit Yrama Widya. Kurniasih & Berlin Sani. 2014. Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013. Jakarta: Kata Pena Sadiman, Arief S, dkk. 2014. Media Pendidikan. Jakarta: Pustekkom Dikbud dan PT Raja Grafindo Persada. Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara. Sanjaya, Wina. 2010. Srategi Pembelajaran Berorientasi standard Proses Pendidikan. Jakarta: kencana Pernada Media Group. Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluai Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Suharsimi, Arikunto dkk. 2015. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Akasara. Persada. Sunarti. 2010. Keterampilan Berbahasa Indonesia. Yogyakarta: Universitas PGRI Yogyakarta. Sapari. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Tarigan, Djago. 2010. Pendidikan Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.
SARAN Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan simpulan, maka dapat diajukan beberapa saran kepada berbagai pihak sebagai berikut. 1) Disarankan kepada guru agar dapat mengimplementasikan pendekatan saintifik berbantuan media gambar berseri untuk meningkatkan penguasaan kompetensi keterampilan menulis siswa. 2) Disarankan kepada sekolah agar dapat mengimplementasikan pendekatan saintifik berbantuan media gambar berseri untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. 3) Disarankan kepada peneliti lain untuk dapat mengembangkan pendekatan saintifik media gambar berseri dengan menyempurnakan aspek-aspek yang belum terjangkau dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Abbas, Hasnindah. 2011. “Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Keterampilan Menulis Materi Membuat Karangan Melalui Media Gambar Seri Pada Murid Kelas V SDN Sudirman III Makassar”. Skripsi. Makassar: FIP UNM. http://shaoran1401.blogspot.co.id/2014/01 /media-gambar-seri.html Agung, A.A Gede. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan. Singaraja: Fakultas Ilmu Pendidikan Institut keguruan dan Ilmu Pendidikan Negeri Singaraja. Alek A. & H. Achmad H.P. 2010 Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Ali, Lukman. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo. Daryanto. 2014. Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Akasara. Depdikbud. 2013. Kurikulum Tingkat satuan pendidikan pengajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar. Jakarta: Depdikbud 10