PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT PADA SISWA KELAS X IPA SMAN 1 LEMBAR TAHUN PELAJARAN 2015-2016
JURNAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram
OLEH TRIAPRIANTINI E1M 012 064
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT PADA SISWA KELAS X IPA SMAN 1 LEMBAR Oleh : Triapriantini, Dwi Laksmiwati, Muti’ah Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram Email:
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran berbasis proyek terhadap hasil belajar Kimia materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit siswa kelas X IPA SMAN 1 Lembar. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental Design) dengan rancangan penelitian menggunakan Posttest Only Control Group Design. Data hasil belajar dikumpulkan melalui tes. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling sehingga diperoleh kelas sampel yaitu kelas X 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X4 sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen diberikan model pembelajaran berbasis proyek, sedangkan kelas kontrol diberikan model pembelajaran konvensional. Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian ini yaitu uji-t bentuk separated varians. Hasil uji-t dengan taraf signifikan 5% menunjukkan thitung < ttabel ( 1,37 < 2,000) maka Ho diterima. Kesimpulannya, bahwa tidak terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis proyek terhadap hasil belajar kimia materi larutan elektolit dan non elektrolit kelas X IPA SMAN 1 Lembar Tahun Pelajaran 2015/2016.
Kata Kunci: Model Pembelajaran Berbasis Proyek, Hasil belajar dan Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit.
THE INFLUENCE OF PROJECT BASED LEARNING TO THE LEARNING CHEMICAL OUTCOME ON ELECTROLYTE AND NON-ELECTROLYTE SOLUTION TOPIC AT CLASS X SAINS OF SMAN 1 LEMBAR By: Triapriantini, Dwi Laksmiwati, Muti’ah Study Program of Chemistry Education Faculty of Teacher Training and Education, Mataram University Email:
[email protected]
ABSTRACT This research aimed to know the influence of project based learning to the learning chemical outcome on electrolyte and non-electrolyte solution topic at class X Sains of SMAN 1 Lembar. The design of this research was Quasi Experimental Design by used Posttest Only Control Group Design. The data of students’ outcome were obtained by conducted test. The sampling was taken by used purposive sampling technique, then it was found that class X 2 as the experiment class while class X4 as the control class. The experiment class was given project based learning model, on the other hand, control class was given conventional learning model. Statistic test which used to examine the hypothesis in this research was t-test in the form of separated varians. The result of t test with significant 5% showed that tcount < ttable (1,37 < 2,000), it means that Ho was accepted. The conclusion was there was no influence of using project based learning to the learning chemical outcome on electrolyte and non-electrolyte solution topic at class X Sains of SMAN 1 Lembar academic year 2015/2016
Keywords: Project based learning to the learning chemical outcome on electrolyte and non-electrolyte solution topic
PENDAHULUAN Pendidikan sangat penting untuk dilaksanakan sehingga pemerintah Indonesia mewajibkan semua masyarakat mengikuti program wajib belajar pendidikan dasar selama 9 tahun. Hal tersebut dilakukan untuk memperkokoh dasar pendidikan di Indonesia agar mampu bersaing dengan bangsa lain dan dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Menurut Marjan (2014), pendidikan menjadi ukuran utama suatu bangsa dikatakan sebagai bangsa yang memiliki kesejahteraan tinggi, karena pendidikan memiliki peranan yang sangat sentral dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM).
Proses pembelajaran merupakan hal yang utama dalam pendidikan. Menurut Sartika (2011), pembelajaran merupakan kegiatan belajar mengajar yang melibatkan guru dan peserta didik. Agar proses pembelajaran terlaksana dengan baik, maka perlu adanya
model-model
pembelajaran.
Model
pembelajaran
biasanya
disusun
berdasarkan berbagai prinsip atau teori pengetahuan. Model tersebut merupakan pola umum perilaku pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Joyce dan Weil (dalam Rusman, 2013) berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dulu telah ditetapkan pada tahun 2006 kemudian diperbaharui dengan kurikulum 2013 sempat menjadi pro dan kontra dari kalangan masyarakat sehingga sekarang ditetapkan lagi menggunakan KTSP walaupun ada sekolah yang masih menerapkan kurikulum 2013. Salah satu sekolah yang masih menerapkan kurikulum 2013 dalam proses pembelajarannya adalah SMAN 1 Lembar. Dalam Kurikulum 2013, siswa diminta aktif dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Apabila dilihat dalam kurikulum 2013, pembelajaran yang menciptakan siswa pasif dan tidak dapat mengembangkan ilmu yang dimilikinya merupakan pembelajaran yang dianggap gagal. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang menitikberatkan pada aktifitas siswa dalam menemukan sendiri pengetahuan yang sedang mereka pelajari.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran kimia di SMAN 1 Lembar dapat diketahui bahwa hasil belajar kimia siswa sangatlah rendah. Kenyataan ini terlihat dari hasil ulangan tengah semester siswa kelas X IPA. Nilai tersebut dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1 Data Nilai Ulangan Tengah Semester Siswa Kelas X SMAN 1 Lembar Tahun Ajaran 2015/2016 pada pelajaran kimia. Kelas
Nilai rata-rata
Ketuntasan belajar
X IPA1
60,68
31,03%
X IPA2
48
3,57%
X IPA3
31
7,40%
X IPA4
48,08
15,38%
Berdasarkan tabel nilai rata-rata ulangan tengah semester di atas, berarti masih kurang baik jika dibandingkan dengan KKM yang sudah ditetapkan yaitu 75. Nilai rata-rata ulangan tengah semester yang sangat rendah ini juga disebabkan karena mata pelajaran kimia merupakan mata pelajaran yang bersifat abstrak, sehingga membutuhkan keterlibatan guru secara lebih komunikatif dalam menjelaskan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti mencoba menerapkan suatu strategi pembelajaran dalam mendukung proses pembelajaran yang tentunya diharapkan mampu mendorong minat peserta didik dalam mempelajari kimia, sehingga dalam proses pembelajaran kimia akan berdampak pada keaktifan peserta didik sehingga pembelajaran tidak hanya di dominasi oleh guru di kelas. Agar lebih menarik, pengetahuan yang diperoleh dari pembelajaran di sekolah hendaknya dapat diterapkan dalam kehidupan. Cara yang dapat menghubungkan pengetahuan dengan berbagai aspek kehidupan adalah model pembelajaran berbasis proyek. Adapun, kata “proyek” berasal dari bahasa latin “proyektum” yang artinya maksud, tujuan, rancangan atau rencana, yang merujuk pada bagaimana merancang atau merencanakan kegiatan
belajar pada siswa. Menurut Abidin (2014), model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) selanjutnya disebut MPBP adalah model pembelajaran yang secara langsung melibatkan siswa dalam proses pembelajaran melalui kegiatan penelitian untuk mengerjakan dan menyelesaikan suatu proyek pembelajaran tertentu. Menurut Kosasih (2014), pembelajaran berbasis proyek memfokuskan pada aktifitas siswa yang berupa pengumpulan informasi dan pemanfaatannya untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan siswa itu sendiri ataupun bagi orang lain, namun tetap terkait dengan KD dalam kurikulum. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran berbasis proyek pada materi pokok larutan elektrolit dan non elektrolit dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Hasil Belajar Kimia Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit pada Siswa Kelas X IPA SMAN 1 Lembar Tahun Pelajaran 2015-2016”, agar dapat menyalurkan minat peserta didik, selain itu peserta didik dapat dilatih untuk menelaah dan memandang suatu materi pelajaran dalam konteks yang lebih luas.
METODE PENELITIAN Penelitian quasi experimental design dengan rancangan post test only control group design. ini dilaksanakan di SMAN 1 Lembar. Posttest disini merupakan hasil belajar yang diperoleh dengan menggunakan tes evaluasi pilihan ganda pada akhir perlakuan. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu model pembelajaran berbasis proyek (project based learning), dan variabel terikatnya yaitu
hasil belajar
kimia.Dalam penelitian ini, perlakuan diberikan pada kelas eksperimen yaitu pembelajaran kimia dengan model pembelajaran berbasis proyek (project based learning), sedangkan pada kelas kontrol menggunakan model konvensional (ceramah dan diskusi). Uji validitas dilakukan ialah valditas isi dan validitas butir soal. Hasil validitas ahli dianalisis menggunakan Aiken’s v (Sugiyono, 2010), sedangkan hasil validitas butir soal ditentukan berdasarkan koefisien korelasi point biserial yang di
hitung menggunakan rumus korelasi point biserial (Arikunto, 2010). Uji reliabilitas instrumen menggunakan KR-20 (Arikunto, 2013). Uji normalitas data dapat dihitung dengan menggunakan rumus Chi Kuadrat. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui varians kedua sampel homogen atau tidak. Pengujian homogenitas varians digunakan uji F (Sugiyono, 2014). Uji hipotesis data hasil belajar kimia yang digunakan adalah uji t menggunakan rumus Separated Varians (Sugiyono, 2014).
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil uji validitas isi instrumen mengunakan Aiken’s v, diperoleh nilai v untuk aspek konstruk sebesar 0,875, aspek materi 0,83, dan aspek bahasa/budaya 0,91, aspek tampilan instrument 0,75. Hasil uji butir soal menggunakan point biserial dengan r tabel 5% yakni 0,266, diperoleh 21 soal yang valid dan 14 soal yang tidak valid. Uji reliabilitas soal menggunakan teknik rumus KR-20 dan diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,819 yang berarti kriteria reliabilitas tinggi. Hasil uji normalitas data eksperimen yaitu 11,06 dan kelas kontrol yaitu 9,685 dengan taraf taraf signifikan 5% yaitu 11,07 maka data terdistribusi normal. Uji homogenitas diperoleh Fhitung
No. 1 2 3 4 5 6 7
Tabel 2 Hasil Belajar Siswa Kelas Aspek Eksperimen (X IPA 2) Jumlah siswa yang mengikuti tes 28 Nilai KKM 75 Jumlah siswa yang mencapai KKM 8 Nilai tertinggi 100 Nilai terendah 19 Rata-rata 61,11 Persentase ketuntasan 28,57 %
Kelas Kontrol (X IPA 4) 24 75 4 100 14,29 52,58 16,67 %
Uji hipotesis menggunakan rumus separated varians menunjukkan bahwa thitung (1,37) < ttabel (2,04). Hal ini menunjukkan bahwa uji hipotesis menerima Ho dan menolak hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) terhadap hasil belajar kimia materi larutan elektrolit dan non elektrolit pada siswa kelas X IPA SMAN 1 Lembar Tahun Pelajaran 2015/2016. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu : 1.
Penerapan model pembelajaran berbasis proyek dinilai belum maksimal. Hal ini terjadi karena proses pembelajaran terjadi dalam waktu yang singkat sehingga siswa masih belum beradaptasi sepenuhnya dengan model pembelajaran berbasis proyek. Selain itu, kecepatan tanggap anak dalam belajar berbeda-beda.
2.
Siswa belum terbiasa dengan LKP model pembelajaran berbasis proyek yang menuntut siswa merancang sendiri langkah-langkah untuk menyusun proyek dan menemukan solusi untuk memecahkan permasalahan yang diberikan sehingga dalam pembelajaran siswa cenderung kesulitan karena biasanya siswa lebih sering mengerjakan masalah-masalah yang bersifat teoritis,
3.
Dalam proses pembelajaran, ada beberapa siswa yang terlalu bergantung dengan teman kelompoknya untuk mengerjakan tugas yang diberikan dan ada juga siswa yang tidak mau memberi masukan atau tidak berperan serta dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Hal ini menunjukkan bahwa siswa tidak berkontribusi sepenuhnya untuk mengerahkan semua kemampuan dan interaksinya dalam diskusi untuk memecahkan permasalahan yang diberikan pada model pembelajaran berbasis proyek,
4.
Ada beberapa tugas proyek yang dikerjakan dirumah, hal ini menyebabkan guru tidak leluasa melakukan monitoring pada siswa. Guru tidak tahu keterlibatan siswa dalam pelaksanaan proyek tersebut sehingga memungkinkan ada siswa yang tidak ikut serta dalam menyelesaikan proyeknya,
5.
Peneliti kurang tepat dalam memilih jenis proyek yang dikerjakan siswa sehingga proyek yang diberikan kurang menumbuhkan rasa ingin tahu dan rasa ingin meneliti siswa.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) tidak berpengaruh terhadap hasil belajar kimia materi larutan elektrolit dan non elektrolit pada siswa kelas X IPA SMAN 1 Lembar Tahun Pelajaran 2015-2016”. SARAN Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, peneliti mengajukan beberapa saran yaitu: a.
Kepada mahasiswa (calon guru kimia) agar dapat meneliti lebih lanjut dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek pada materi pokok yang lain.
b.
Untuk mencegah kegagalan dalam penelitian, sebaiknya waktu penelitian lebih lama serta peneliti lebih meningkatkan pembimbingan dalam pelaksanaan penugasan proyek.
c.
Selama mengerjakan proyek, siswa diberikan motivasi agar lebih bersemangat dalam mengerjakan proyek yang diberikan.
d.
Perlu diperhatikan kemampuan kerjasama setiap kelompok dan lebih peka terhadap kekompakkan masing-masing kelompok.
e.
Tugas proyek yang diberikan sebaiknya dipilih secara tepat sehingga memberikan hasil baik sesuai dengan yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA Abidin, Y. 2014. Desain System Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung : PT. Refika Aditama. Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi). Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, S. 2013. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta : Bumi Aksara. Kosasih, E. 2014. Strategi Belajar Dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013. Bandung : Yrama Widya. Marjan. 2014. Pengaruh Pembelajaran Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar Biologi dan Keterampilan Proses Sains Siswa MA Mu’allimat NW Pancor Selong Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat. Denpasar : Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja Indonesia. Rusman. 2013. Model-Model Pembelajaran. Jakarta : PT. Rajagrafino Persada. Sardini, 2013. Pengaruh Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS MAN Pontianak. Pontianak : Universitas Tanjung Pura Pontianak. Hal 2-6. Sartika,Y. 2011. Peranan Guru Dalam Pembelajaran Kimia. Jakarta Timur : PT. Hijau Daun. Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : Alfabeta.