HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR KIMIA MATERI ASAM BASA DENGAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 GERUNG TAHUN AJARAN 2015/2016
JURNAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram
Oleh: RIDA FITRIA NIM. E1M 012 056
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2016
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS MATARAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jln. Majapahit No.62 Telp. (0370)623873, Fax. 634918 Mataram 83125
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING JURNAL SKRIPSI Jurnal skripsi yang disusun oleh: Rida Fitria, Nomor Induk Mahasiswa E1M012056, Program Studi Pendidikan Kimia dengan judul skripsi “Hubungan Antara Hasil Belajar Kimia Materi Asam Basa dengan Keterampilan Metakognitif Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Gerung Tahun Ajaran 2015/2016” telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.
Mataram,
September 2016
HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR KIMIA MATERI ASAM BASA DENGAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 GERUNG TAHUN AJARAN 2015/2016 THE RELATIONSHIP BETWEEN STUDENT’S LEARNING OUTCOMES ON ACID-BASE TEORY METACOGNITIVE SKILLS IN 11Th SCIENCE CLASS AT SMA NEGERI 1 GERUNG ACADEMIC YEAR 2015/2016 Rida Fitria1, Wildan1, Aliefman Hakim1 1
Universitas Mataram, Jalan Majapahit No. 62 Mataram-NTB, 83125 Email:
[email protected] ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara hasil belajar kimia materi asam basa dengan keterampilan metakognitif siswa kelas XI SMA Negeri 1 Gerung tahun jaran 2015/2016. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei. Sampel sebanyak 60 siswa diambil dengan teknik simple random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode angket dan metode dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi dan analisis korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan positif dan signifikan antara hasil belajar kimia materi asam basa dengan keterampilan metakognitif siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Gerung Tahun ajaran 2015/2016. Hal ini terbukti dari persamaan regresi yaitu Ŷ=77,20+0,025X, dengan nilai Fhitung=0,236 lebih kecil dari Ftabel=4,00, maka koefisien arah regresi tidak berarti, sedangkan nilai Fhitung=0,88 lebih kecil dari Ftabel=1,91, maka regresi linear. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,06 dengan thitung=0,457 lebih kecil dari ttabel=1,671 pada taraf kesalahan 5%. Ini menunjukkan bahwa semakin tinggi hasil belajar maka semakin tinggi keterampilan metakognitif siswa, tetapi nilai koefisien korelasi sebesar 0,06 tidak dapat digeneralisasikan untuk populasi dimana sampel diambil. Kata kunci: Hubungan, Hasil Belajar, Keterampilan Metakognitif,
ABSTRACT The aims of this research are to know the relationship between student’s learning outcomes on acid-base teory and metacognitive skills in 11th science class at SMA Negeri 1 Gerung, academic year 2015/2016. The type of this research is a survey. There are 60 students as sample that was taken by simple random sampling technique. Data collection techniques using questionnaires and documentation. Data were analyzed using regression analysis and correlation analysis. The results showed that there was a positive and significant relationship between student’s metacognitive skills learning outcomes on acid-base teory in 11th class at SMA Negeri 1 Gerung, academic year 2015/2016. This is showed by regression equation Ŷ=77,20+0,025X with value of F calculated=0,236 smaller than F table=4,00, the coefficient of the regression insignificant, while value of F calculated=0,88 smaller than F table=1,91, the linear regression. The correlation coefficient of 0.06, with t calculated=0.457 smaller than t table=1.671 at error level of 5%. This was showed that enhancement learning outcomes. will be enhancement metacognitive skills, but the correlation coefficent of 0,06 can’t generalizable to populations where samples were taken
Keywords: Relationships, Learning Outcomes, Metacognitive Skills
PENDAHULUAN Kimia merupakan salah satu cabang ilmu sains yang mempunyai peranan penting dalam perkembangan sains dan teknologi yang mendorong terciptanya sumber daya manusia yang semakin berkualitas. Banyak siswa yang mengungkapkan pembelajaran kimia merupakan pembelajaran yang sulit karena pembelajaran kimia bersifat abstrak yang didalamnya terdapat konsep-konsep dan teori, sehingga banyak diantara mereka yang malas untuk mempelajarinya yang mengakibatkan rendahnya pemahaman siswa dalam pembelajaran kimia. Selain itu juga, kurangnya inovasi dari seorang guru dalam mengkreasikan pola pembelajaran yang akan diterapkan, akan berdampak pada siswa yang menjadi malas, akibatnya siswa hanya menunggu perintah dari guru saja tanpa adanya inisiatif dari siswa. Hal tersebut terjadi karena siswa tidak mengenal dengan baik kemampuan yang dimiliki. Kemampuan yang dimaksudkan yaitu kemampuan atau keterampilan metakognitif.
Menurut Nuryana dan Sugiarto (2012), yang meneliti tentang hubungan keterampilan metakognisi dengan hasil belajar siswa pada materi reaksi reduksi oksidasi (redoks) pada kelas X-1 di SMA Negeri 3 Sidoarjo. Menurut Woolfolk (2008) dalam Nuryana dan Sugiarto (2012) dalam model pemerosesan informasi, proses kontrol eksekutif disebut sebagai keterampilan metakognisi sebab proses tersebut dapat digunakan secara intensif untuk mengarahkan atau mengatur proses kognisi. Proses kognisi merupakan proses bagaimana informasi masuk ke dalam memori jangka panjang dan pemanggilannya kembali sebagai bentuk suatu pengetahuan. Proses kognisi tersebut dikontrol oleh suatu sistem yang disebut sistem eksekutif. Menurut Iin dan Sugiarto (2012), Metakognitif berkaitan dengan bagaimana seseorang dapat belajar mandiri dalam cara berpikirnya. Mereka tahu apa yang tidak diketahui dan apa yang diketahui. Metakognisi merupakan “thingking about thingking” atau berpikir tentang berpikir dimana yang menjadi obyek berpikirnya adalah proses berpikir yang terjadi pada diri sendiri. Keterampilan metakognisi dapat mempengaruhi kesuksesan belajar seseorang. Semakin baik perkembangan metakognisi seseorang, maka hasil belajar yang diperoleh juga semakin baik. Menurut Arifin, dkk (2012), Keterampilan metakognitif memiliki peran penting dalam membangun kemandirian siswa dalam belajar. Keterampilan metakognitif juga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengontrol belajar, merencanakan dan memilih strategi, memonitor kemajuan belajar, memperbaiki kesalahan dan menganalisis seberapa efektif strategi yang digunakan dan mengganti kebiasaan atau strategi bila dibutuahkan Materi asam basa merupakan materi yang dekat dengan kehidupan siswa. Contoh nyata dari materi asam basa sering dijumpai di lingkungan sekitar, seharusnya siswa dapat menguasai materi tersebut dengan baik. Keterampilan metakognitif pada materi asam basa diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengontrol belajar, merencanakan dan memilih strategi, memonitor kemajuan belajar, memperbaiki kesalahan dan menganalisis seberapa efektif
strategi belajar yang digunakan dan mengganti kebiasaan atau strategi bila dibutuhkan. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui hubungan antara hasil belajar kimia pada materi asam basa dengan keterampilan metakognitif siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Gerung tahun ajaran 2015/2016. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian survei. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Gerung, yang terdiri dari 6 kelas, total keseluruhan yakni 228 siswa. Subjek penelitian yang dilibatkan yakni 60 siswa kelas IX IPA SMA Negeri 1 Gerung yang ditentukan menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan angket MAI (Metacognitive Awarenes Inventory) yang terdiri dari 52 pernyataan (Schraw and Dannison, 1994) dengan pilihan jawaban sangat setuju (5), setuju (4), ragu-ragu (3), tidak setuju (4), sangat tidak setuju (1) untuk menganalisis keterampilan metakognitif meliputi Pengetahuan tentang kognisi terdiri dari pengetahuan deklaratif
(declarative
knowledge),
pengetahuan
prosedural
(procedural
knowledge), dan pengetahuan kondisional (conditional knowledge). Regulasi tentang kognisi (regulation about cognition) terdiri dari; a) planning, b) information management strategies, c) comprehension monitoring, d) debugging strategies, e) evaluation (Livingstone, 1997). Pengolahan dan analisis data meliputi analisis validitas angket (uji korelasi product moment), reliabilitas angket (Alpha Cronbach), pengujian persyaratan uji hipotesis berupa normalitas dan linearitas, dan uji hipotesis berupa persamaan regresi, uji kebermaknaan, dan uji korelasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil validitas dan reliabilitas instrumen Berdasarkan hasil uji coba instrumen, dari 52 butir pernyataan yang diuji cobakan, diperoleh 41 butir pernyataan yang dinyatakan valid dan sisa 11 butir penyataan dinyatakan tidak valid. 11 butir pernyataan diperbaiki dan divalidasi. Hasilnya dari 11 pernyataan, diperoleh 9 butir pernyataan dinyatakan valid dan
sisa 2 butir pernyataan yang dinyatakan tidak valid di perbaiki dengan arahan dan bimbingan dari validitas ahli. Sedangkan reliabilitas angket keterampilan metakognitif diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,911, nilai ini berada pada interval 0,80-1,00 sehingga reliabilitasnya termasuk dalam kategori sangat tinggi. Pengujian persyaratan uji hipotesis Normalitas data Tabel 1 Data Normalitas Penelitian Hasil Belajar
Keterampilan metakognitif
20,167
15,967
36
42
Asymp. Sig.
0,98
1,00
Keterangan
Normal
Normal
Chi-Square Df
Dari tabel 1 menunjukkan bahwa variabel hasil belajar dan keterampilan metakognitif berdistribusi normal Uji linearitas Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai Fhitung sebesar 1,09 dan dibandingkan dengan nilai Ftabel sebesar 1,91. Nilai Fhitung < Ftabel untuk taraf kesalahan 5% maka Ho diterima, artinya garis regresi ini merupakan garis regresi linear Uji hipotesis Persamaan regresi tunggal Persamaan regresi antara hasil belajar kimia materi asam basa dengan keterampilan metakognitif siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Gerung adalah Ŷ = 77,20 + 0,025X uji kebermaknaan Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai Fhitung sebesar 0,236 dan dibandingkan dengan Ftabel sebesar 4,00. Nilai Fhitung < Ftabel untuk taraf kesalahan 5% maka Ho diterima, artinya koefisien arah regresi tidak berarti (b = 0).
Koefisien korelasi Hasil analisis korelasi untuk mengetahui kekuatan hubungan antara variabel hasil belajar kimia materi asam basa dengan keterampilan metakognitif, diperoleh harga koefisien korelasi (ry1) sebesar 0,06 Selanjutnya
dari
hasil
pengujian
signifikansi
dilakukan
dengan
membandingkan thitung dengan ttabel dengan taraf signifikansi 5% diperoleh nilai ttabel sebesar 1,671. Nilai thitung (0,457) < ttabel (1,671), artinya Ho yang menyatakan persamaan regresi Ŷ = 77,20 + 0,025X, tidak signifikan, diterima. Hal ini berarti persamaan Ŷ = 77,20 + 0,025X adalah tidak signifikan dan bersifat linier. Bentuk Grafis persamaan regresi ditampilkan pada Gambar 1. 100 80 60 40 20 0 0
20
40
60
80
100
120
Gambar 1 Gafik hubungan antara hasil belajar kimia materi asam basa dan keterampilan metakognitif Berdasarkan Gambar di atas, dapat ditafsirkan bahwa perubahan pada satu unit X (hasil belajar kimia materi asam basa), maka akan diikuti oleh perubahan Y (keterampilan metakognitif), pada arah yang sama 0,025 pada konstanta 77,20. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan positif dan signifikan, yang dibuktikan dengan kekuatan hubungan antara hasil belajar kimia materi asam basa dengan keterampilan metakognitif siswa sangat rendah. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilaporkan oleh Ardila dkk, yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara keterampilan metakognitif dengan retensi siswa.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa hasil belajar kimia materi asam basa tidak secara langsung mempengaruhi keterampilan metakognitf, namun berdampak langsung pada Siswa. Oleh karena itu peneliti menganjurkan bahwa Siswa disarankan untuk mengontrol kegiatan belajar, merencanakan dan memilih strategi, memonitor kemajuan belajar, memperbaiki kesalahan dan menganalisis seberapa efektif strategi yang digunakan dan mengganti kebiasaan atau strategi bila dibutuhkan. Namun perlunya disini pengajaran dari Guru untuk melatih kemampuan siswa selama pembelajaran, sehingga pencapain terbaik dari hasil belajar dapat tercapai secara optimal. Rendahnya kontribusi
hasil belajar kimia terhadap keterampilan
metakognitif dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: Pertama, jika dilihat dari hasil belajar pada materi asam basa, alat evaluasi yang digunakan oleh guru pada saat ulangan harian materi asam basa sebatas pada tipe soal C1 (pengetahuan hafalan), C2 (pemahaman) dan C3 (penerapan), sedangkan yang diukur pada penelitian ini yaitu keterampilan metakognitif yang merupakan kemampuan tingkat tinggi (Ardilla, dkk, 2012) siswa, dengan tipe soal berupa C4 (analisis), C5 (sintesis) dan C6 (evaluasi). Kedua, jika dilihat dari keterampilan metakognitif siswa, dari 60 responden, 23% siswa termasuk dalam kategori berkembang sangat baik, artinya menggunakan kesadaran metakognitf secara teratur untuk mengatur proses berpikir dan belajarnya secara mandiri (Very well developing). Selanjutnya 75% siswa termasuk dalam kategori berkembang baik, artinya siswa sadar dengan cara berpikirnya dan dapat membedakan tahap elaborasi input dan output dari proses berpikirnya (Well developing), siswa terkadang telah menggunakan model-model ini untuk mengatur proses berpikir dan belajarnya, dengan harapan siswa mendapatkan hasil yang lebih baik. 1,6% siswa termasuk dalam kategori mulai berkembang telah dapat dibantu untuk sadar akan cara berpikirnya sendiri dengan menggugah dan mendukung cara mereka berpikir (Starting to develope).
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.
Keterampilan metakognitif siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Gerung semester ganjil Tahun Ajaran 2015/2016 tergolong dalam tingkatan sudah berkembang baik, berarti hasil belajar juga baik.
2.
Hubungan antara hasil belajar kimia materi asam basa dengan keterampilan metakognitif ditunjukkan oleh persamaan garis regresi Ŷ = 77,20 + 0,025X. Persamaan garis regresi tersebut tidak signifikan, sehingga diperoleh tidak ada hubungan antara hasil belajar kimia materi asam basa dengan keterampilan metakognitif siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Gerung Tahun Ajaran 2015/2016.
DAFTAR PUSTAKA [1] Nuryana, E dan Sugiarto, B. 2012. Hubungan Keterampilan Metakognisi dengan Hasil Belajar Peserta didik pada Materi Reaksi Reduksi Oksidasi (REDOKS) Kelas X-1 SMA Negeri 3 Sidoarjo. Unesa Journal of Chemical Education Vol.. 1, No. 1, pp 83-75. [2] Iin, Y dan Sugiarto, B. 2012. Korelasi Antara Keterampilan Metakognitif dengan Hasil Belajar Siswa di Sman 1 Dawarblandong Mojokerto. Unesa Journal Of Chemical Education Vol. 1, No. 2, Pp. 78-83. [3] Arifin, M.S., Zubaidah, S., Mahanal, S. 2012. Hubungan Antara Keterampilan Metakognitif Terhadap Hasil Belajar Biologi dan Retensi Siswa Kelas X dengan Strategi Reciprocal Teaching di SMA Negeri I Lawang. Artikel. Malang: Universitas Negeri Malang. [4] Schraw, G., Dennison, RS. 1994. Assesing Metacognitive Awareness. Contemporary Educational Psychology 91, 460-475. [5] Livingstone, J.A. 1997. Metacognition: An Overview. Educational Resources information Center (ERIC). [6] Ardila, C., Corebima, A.D., dan Zubaidah, S. 2012. Hubungan Keterampilan Metakognitif Terhadap Hasil Belajar Biologi dan Retensi Siswa Kelas X dengan Penerapan Strategi Pemberdayaan Berfikir Melalui Pertanyaan (PBMP) di SMAN 9 Malang. Artikel. Malang: Universitas Negeri Malang.