PENGARUH PEMBELAJARAN KIMIA INTERAKTIF BERBASIS MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI MINYAK BUMI KELAS XI IPA SMAN 5 MATARAM TAHUN AJARAN 2016/2017
JURNAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram
OLEH : JANUAR WAHYU PRIYANTO E1M 012 029
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2016
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. Majapahit No.62 Telp/ (0370) 623873 Fax. 634918 Mataram 83125
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING JURNAL SKRIPSI Jurnal skripsi yang disusun oleh : Januar Wahyu Priyanto (E1M 012 029) dengan judul : “Pengaruh Pembelajaran Kimia Interaktif Berbasis Multimedia terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Minyak Bumi Kelas XI IPA SMAN 5 Mataram Tahun Ajaran 2016/2017” telah diperiksa dan disetujui. Mataram, September 2016 Menyetujui : Dosen Pembimbing I,
Dosen Pembimbing II,
(Dr. rer.nat.L. Rudyat Telly Savalas,S.Si., M.Si) NIP. 197506262003121002
(Dr. Aliefman Hakim, S.Si., M.Si) NIP. 19810327200511003
PENGARUH PEMBELAJARAN KIMIA INTERAKTIF BERBASIS MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI MINYAK BUMI KELAS XI IPA SMAN 5 MATARAM TAHUN AJARAN 2016/2017
THE INFLUENCE OF MULTIMEDIA BASED INTERACTIVE CHEMISTRY LEARNING TOWARDS THE STUDENTS LEARNING OUTCOME IN PETROLEUM MATERIAL AT SCIENCE CLASS GRADE XI SMAN 5 MATARAM ACADEMIC YEAR 2016/2017 Januar Wahyu Priyanto, Lalu Rudyat Telly Savalas, Aliefman Hakim Universitas Mataram, Mataram, 83125 email :
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran kimia interaktif berbasis multimedia terhadap hasil belajar siswa pada materi minyak bumi. Hasil belajar yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar dalam ranah kognitif yang diukur melalui postest. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling dan diperoleh 69 orang siswa yang terdiri dari 33 orang pada kelas kontrol dan 36 orang pada kelas eksperimen. Kelas kontrol dan kelas eksperimen diberikan perlakuan yang berbeda yaitu pada kelas kontrol digunakan model pembelajaran konvensional yakni ceramah dengan media buku pelajaran, sedangkan pada kelas eksperimen digunakan model pembelajaran interaktif yakni discovery learning dengan media pembelajaran multimedia berupa video dan flashplayer. Nilai rata-rata postest pada kelas kontrol sebesar 74 dan pada kelas eksperimen sebesar 78. Data tersebut kemudian diubah menjadi data logit dan didapat nilai pada kelas kontrol sebesar 1,34 dan pada kelas eksperimen sebesar 1,50. Uji statistik yang digunakan adalah uji-t dengan menggunakan data logit hasil tes siswa dan diperoleh hasil thitung = 0,114 < ttabel = 1,671, dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak yaitu pembelajaran kimia interaktif berbasis multimedia tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa pada materi minyak bumi kelas XI IPA SMAN 5 Mataram tahun ajaran 2016/2017. Kata kunci: pembelajaran kimia interaktif, multimedia, hasil belajar siswa, minyak bumi
ABSTRACT
This study investigated the effect of using multimedia based interactive chemistry teaching on students’ achievement in petroleum topic. The students’ achievement was measured via posttest. The study was designed as a quasi-experimental research which involved of 69 students as samples. The control group design consisted of 33 students, whereas experimental group consisted of 36 students. They were selected using purposive sampling technique. Both control class and experiment class were treated differently. The control class was taught using conventional teaching consisting lecture and textbook. In contrast, the experiment class was taught using discovery learning model with videos and flash player as the teaching media. The average posttest score for control class and experiment class were 74 and 78 respectively. The scores were converted into logit data and the converted score were 1.34 for controlled class and 1.50 for the experimented class. Since t-test showed that tscore was lower than ttable (0,114 and 1,671, respectively), Ho was accepted and it can be concluded that, the effect of multimedia based interactive chemistry teaching on students’ achievement in petroleum topic at Grade XI Science Program SMAN 5 Mataram is not significant. Keywords: Interactive chemistry teaching, multimedia, students’ achievement, and petroleum.
PENDAHULUAN Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi, baik antara peserta didik dengan pendidik, maupun antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga nantinya akan terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik, baik dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Dalam proses pembelajaran, peserta didik dituntut untuk mampu memahamai dan menguasai konsep dari materi yang disampaikan. Oleh karena itu, berhasil atau tidaknya proses pembelajaran, sangat bergantung pada kemampuan dan kreatifitas guru dalam mengemas metode dan media pembelajaran yang digunakan. Ilmu kimia adalah bagian dari ilmu sains yang mencakup aspek makroskopis, mikroskopis dan simbolik, yang dimana apabila tidak diajarkan dengan baik maka akan terjadi miskonsepsi pada peserta didik. Dalam proses pembelajaran kimia, salah satu aspek yang ingin dicapai adalah mampu memberikan pemahaman kepada peserta didik mengenai hubungan antara suatu konsep simbolik dan abstrak dengan keadaan sesungguhnya di dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran kimia di sekolah dewasa ini, dengan diterapkannya kurikulum 2013 peserta didik tidak hanya dituntut untuk memahami materi, tetapi juga harus mampu untuk menganalisis dan mengevaluasi materi. Hal ini kemudian menyebabkan peserta didik seringkali kesulitan memahami materi yang disampaikan. Penggunaan buku teks saja tidak cukup untuk menjelaskan konsep abstrak secara konkret.
Kimia sebagai salah satu mata pelajaran sains, memerlukan model, media dan pendekatan pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik pembelajaran sains. Pembelajaran kimia tersebut harus menekankan kepada pembentukan konsep menggunakan keterampilan proses sains dalam kegiatan-kegiatan belajar yang dilakukan. Dalam menciptakan lingkungan belajar yang menekankan pada pembentukan konsep dan didukung oleh lingkungan belajar yang interaktif, inspiratif, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, dan memberikan ruang yang cukup untuk berkreativitas bagi siswa dalam kegiatan di kelas maupun di laboratorium diperlukan suatu model dan media pembelajaran yang tepat. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran yang bersifat interaktif, dalam hal ini yaitu model pembelajaran discovery learning dan dipadukan dengan media pembelajaran berbasis multimedia. Materi minyak bumi memiliki karakteristik menuntut siswa untuk mampu memahami dan mengevaluasi tentang proses pembentukan, proses pengolahan dan pemisahan serta dampak pembakarannya. Karakteristik ini sangat relevan jika diajarkan menggunakan model pembelajaran interaktif yakni discovery learning dan menggunakan media multimedia seperti video dan flashplayer. Hal-hal yang dipaparkan dalam materi minyak bumi seperti proses pengeboran yang tidak mampu dilakukan di laboratorium dapat disimulasikan dengan menggunakan flashplayer, sehingga guru dan siswa tidak perlu lagi menuju ke lokasi pengeboran untuk melakukan pengamatan. Selain itu, proses-proses lain seperti proses terbentuknya minyak bumi, pengolahan minyak bumi, dan materi lain yang tercantum dalam kompetensi dasar bisa disampaikan menggunakan media video. Pembelajaran yang bersifat interaktif dan dipadukan dengan penggunaan media pembelajaran berupa multimedia dapat dijadikan solusi untuk mengurangi kebosanan peserta didik dalam belajar dan kurangnya waktu belajar yang sering dikeluhkan oleh guru. Selama ini, guru kesulitan menjelaskan materi-materi yang berhubungan dengan gerak, warna, grafik, proses, skala dan lain-lain. Kesulitan dijumpai ketika pembelajaran materi tersebut hanya menggunakan metode ceramah berbantuan media papan tulis atau media konvensional lain. Selain itu, diperlukan waktu yang lama agar guru bisa menyampaikan materi yang jelas kepada peserta didik. Padahal, jika diperhatikan materi-materi tersebut lebih mudah apabila disampaikan melalui media animasi dan simulasi (Hidayatullah, 2011). Pembelajaran interaktif menggunakan model discovery learning berbasis multimedia ini menawarkan sejumlah keunggulan. Pertama, pembelajaran interaktif berbasis multimedia dapat memfasilitasi dan memvisualisasikan kajian khas konsep kimia yang berkaitan dengan aspek makroskopis, mikroskopis, dan simbolik sebagai tantangan untuk mampu berfikir kritis, logis dan kreatif. Kedua, program dalam multimedia dapat memodelkan dan memvisualisasikan obyek dan
proses kimia yang rumit. Ketiga, program multimedia dapat mensimulasikan proses kimia yang berbahaya jika dilakukan secara langsung oleh pemula. Keempat pembelajaran interaktif berbasis multimedia menghidupkan aktivitas belajar siswa sehingga pembelajaran bisa lebih bermakna. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Kimia Interaktif Berbasis Multimedia Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Minyak Bumi Kelas XI IPA SMAN 5 Mataram Tahun Ajaran 2016/2017.”
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMAN 5 Mataram. Jenis penelitian yang digunakan yaitu Quasi Experimental Design. Quasi Experimental Design merupakan pengembangan dari true experimental design, yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2012). Variabel dalam penelitian ini berupa variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yaitu pembelajaran kimia interaktif berbasis multimedia sedangkan variabel terikat yaitu hasil belajar siswa pada materi minyak bumi kelas XI IPA SMAN 5 Mataram. Desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu nonequivalent control group pretest postes design, dimana dibutuhkan dua kelas sebagai kelas kontrol dan kelas eksperiment. Penentuan sampel dari populasi dilakukan dengan teknik purposive sampling yakni teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2013). Pada penelitian ini, sampel yang digunakan adalah siswa kelas XI IPA 5 dan XI IPA 6, dimana kelas XI IPA 5 sebagai kelas eksperimen, dan kelas XI IPA 6 sebagai kelas kontrol. Sampel ini dipilih berdasarkan rekomendasi guru mata pelajaran kimia kelas XI IPA. Penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol melalui daftar nilai ujian semester siswa dan berdasarkan rekomendasi dari guru mata pelajaran. Kelas eksperimen diberikan perlakuan yaitu proses belajar mengajar dilakukan dengan pembelajaran interaktif yaitu discovery learning berbasis multimedia, sedangkan pada kelas kontrol dilakukan pembelajaran dengan model dan media konvensional. Secara rinci, desain penelitian ini ditunjukkan pada tabel 1 berikut :
Tabel 1. Desain Penelitian
Kelas Eksperiment Kontrol Keterangan : -
-
Pre-test O1 O1
Perlakuan XE XK
Post-test O2 O2
O1 = Pre-test O2 = Post-test XE = Perlakuan dengan menggunakan pembelajaran bersifat interaktif yakni discovery learning dengan menggunakan media multimedia berupa video dan flashplayer. XK = Perlakuan dengan menggunakan pembelajaran dengan model yang bersifat konvensional yakni ceramah dan menggunakan media buku pelajaran dan papan tulis.
Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik pemodelan Rasch. Pemodelan rasch digunakan untuk mengonversi data mentah menjadi data logit yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis menggunakan uji-t, karena untuk uji hipotesis tidak bisa menggunakan data mentah atau data ordinal. Data mentah yang sudah ditransformasi dengan pemodelan rasch bentuknya berubah dari data ordinal menjadi data interval. Oleh karena itu, tidak perlu dilakukan lagi uji normalitas dan uji homogenitas karena uji tersebut adalah uji non parametris, dimana datanya bersifat diskontinu. Transformasi data mentah menjadi data logit berdasarkan pemodelan rasch ini menggunakan software khusus yakni winstep (Bambang dan Wahyu, 2015).
HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran kimia interaktif berbasis multimedia terhadap hasil belajar siswa pada materi minyak bumi kelas XI IPA di SMAN 5 Mataram tahun ajaran 2016/2017. Kelas yang dijadikan sampel pada penelitian ini adalah kelas XI MIPA 5 sebagai kelas kontrol dan kelas XI MIPA 6 sebagai kelas eksperimen. Kedua kelas tersebut diberikan perlakuan yang berbeda, yakni pada kelas eksperimen siswa diberikan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang bersifat interaktif yakni discovery learning dengan menggunakan multimedia berupa video dan flashplayer, sedangkan untuk kelas kontrol dilakukan pembelajaran dengan menggunakan model dan media pembelajaran yang bersifat konvensional. Perlakuan berbeda yang diberikan pada kedua kelas tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan antara hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan pembelajaran interaktif dengan model discovery learning berbasis multimedia dengan kelas yang menggunakan model dan media pembelajaran
konvensional. Penelitian ini dilaksanakan selama empat kali pertemuan di masingmasing kelas dimana pertemuan pertama untuk melaksanakan pretest, pertemuan dua dan tiga untuk melaksanakan pembelajaran dan pertemuan terakhir untuk melaksanakan postest. Perbedaan hasil belajar dalam ranah kognitif ditunjukkan dari hasil tes yang dilakukan pada kedua kelas, dimana kelas kontrol yang sebelumnya memiliki nilai pretest lebih tinggi dari kelas eksperimen, memiliki nilai postest yang lebih rendah dari kelas eksperimen. Kelas eksperimen mengalami peningkatan hasil belajar dalam ranah kognitif yang cukup signifikan dibanding kelas kontrol. Perbedaan hasil belajar siswa berdasarkan hasil tes bisa dilihat di gambar berikut :
Nilai Rata-Rata Hasil Tes Siswa 80,0 60,0
49,1
78,2
74,2
46,9
40,0 20,0 0,0
Eksperimen Pre-test
Post-test
Kontrol
Gambar 1. Perbandingan hasil tes kelas kontrol dan kelas eksperimen
Data hasil postest siswa yang telah dikonversi menjadi data logit dengan menggunakan software winstep digunakan untuk melakukan uji hipotesis. Uji hipotesis menggunakan rumus uji-t dan didapatkan hasil thitung sebesar 0,114. Hasil tersebut kemudian dikonfirmasikan dalam ttabel dengan taraf signifikan 5% sehingga didapatkan ttabel sebesar 1,67. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa thitung < ttabel sehingga Ho yakni pembelajaran kimia interaktif berbasis multimedia tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa pada materi minyak bumi kelas XI MIPA tahun ajaran 2016/2017 diterima dan Ha ditolak. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran interaktif berbasis multimedia ini tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa, meskipun hasil observasi menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil penelitian Hadi (2016), pembelajaran dengan metode discovery learning ini berpengaruh terhadap hasil belajar dan keterampilan siswa. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Galuh (2015), dimana pembelajaran dengan model discovery learning mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada ranah kognitif dan afektif. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nino (2012),
yang menggunakan media pembelajaran interaktif sebagai media pembelajarannya, memberikan hasil yang signifikan terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil perhitungan statistik, Ho diterima yaitu pembelajaran kimia interaktif berbasis multimedia tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa pada materi minyak bumi kemungkinan karena hasil postest siswa masih dalam satu kategori, atau perbedaan nilai tidak terlalu jauh. Uji statistik digunakan untuk membuktikan bahwa penerapan pembelajaran tersebut bermakna atau tidak, sehingga walaupun nilai rata-rata siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibanding kelas kontrol, pembelajaran kimia interaktif berbasis multimedia tidak memberikan perubahan yang berarti terhadap hasil belajar siswa. Kemungkinan lain yang mempengaruhi yaitu video yang ditampilkan terlalu menarik bagi siswa, sehingga siswa hanya fokus menonton saja. Oleh karena itu, video yang ditayangkan tidak terlalu memberikan pemahaman yang tertempel pada diri siswa. Meskipun menggunakan pembelajaran interaktif dengan model pembelajaran discovery learning berbasis multimedia dalam penelitian ini tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa dalam ranah kognitif, pembelajaran dengan model ini dapat memberikan pengalaman belajar yang baik kepada siswa, dan dapat meningkatkan semangat siswa untuk mempelajari materi yang disampaikan. Penggunaan berbagai media dengan kombinasi yang cocok dan memadai setidaknya dapat membantu hasil belajar siswa dalam ranah afektif yang ditunjukkan dengan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu, pembelajaran dengan menggunakan bantuan multimedia dapat membantu guru untuk mensimulasikan materi pembelajaran khususnya pada materi minyak bumi, sehingga selain meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran, siswa juga mendapat pengalaman belajar karena telah melaksanakan percobaan langsung tanpa harus pergi ke lokasi penambangan minyak bumi.
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan, didapatkan kesimpulan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak, dimana pembelajaran kimia interaktif berbasis multimedia tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa pada materi minyak bumi kelas XI MIPA SMAN 5 Mataram tahun ajaran 2016/2017.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayatullah, P. 2011. Animasi Pendidikan Menggunakan Flash. Bandung : Informatika. Istiana, G.A., Catur, A.N.S., dan Sukardjo, J.S. 2015. “Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Pokok Bahasan Larutan Penyangga pada Siswa Kelas XI IPA Semester II SMAN 1 Ngemplak Tahun Ajaran 2013/2014”. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol.4, No.2, Tahun 2015. Hal 65-73 Kurnianto, H., Masykuri, M., dan Yamtinah, S. 2016. “Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Disertai Lembar Kerja Siswa (LKS) terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi Hidrolisis Garam Kelas XI SMAN 1 Karanganyar Tahun Ajaran 2014/2015”. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol.5, No.1, Tahun 2016. Hal 32-40. Sugiyono. 2016. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. Sumintono, B., dan Widhiarso, W. 2015. Aplikasi Pemodelan Rasch : pada Assesment Pendidikan. Cimahi : Trim Komunikata.