METODE TWO STAY TWO STRAY DALAM PEMBELAJARAN IPS (Studi Pre-Eksperimental, One Group Pretest-Posttest Design untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 46 Cakranegara Tahun 2016)
JURNAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Studi Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) OLEH HAIRUL ANAM E1E212077
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2016
METODE TWO STAY TWO STRAY DALAM PEMBELAJARAN IPS
(Studi Pre-Eksperimental, One Group Pretest-Posttest Design untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 46 Cakranegara Tahun 2016) Oleh Hairul Anam, L.M.Tauhid, Nurhasanah Email:
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini adalah penelitian eksperimen (Experimental Research) yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode two stay two stray terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V di SDN 46 Cakranegara tahun 2016. Desain penelitian ini menggunakan One Group Pretest-Posttest Design. Subjek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VA di SDN 46 Cakranegara. Data hasil belajar dianalisis menggunakan gain ternormalisasi. Klasifikasi peningkatan penguasaan materi pelajaran ditandai oleh besarnya
, yakni jika lebih besar dari 0,7 berada pada kriteria tinggi; medium jika antara 0,3 sampai dengan 0,7 dan rendah jika lebih kecil daripada 0,3. Hasil belajar siswa dikatakan meningkat secara meyakinkan (signifikan) apabila gain score ternormalisasi rata-rata kelas post-test lebih tinggi daripada pre-test. Diperoleh gain sebesar 23,5 pada kelas post-test (77,5) lebih tinggi daripada pre-test (54). Perolehan gain score ternormalisasi sebesar 0,5 dalam kriteria medium/sedang. Kemudian hasil instrument metode two stay two stray sebesar 164 berada pada kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara metode two stay two stray dengan hasil belajar IPS pada siswa kelas V SDN 46 Cakranegara tahun 2016 Kata-Kata Kunci :Two Stay Two Stray, Hasil Belajar IPS
TWO STAY TWO STRAY METHOD IN LEARNING IPS (Pre-Experimental Study Of One Group Pretest-Posttest Design To Improve The Learning Outcomes Of Students Of Class V SDN 46 Cakranegara 2016) By, Hairul Anam, L.M.Tauhid, Nurhasanah Email: [email protected] ABSTRACT
This research is experimental (Experimental Research), which aims to determine the effect of two stay two stray methods on learning outcomes IPS fifth grade students at SDN 46 Cakranegara 2016. This study design using one group pretest-posttest design. Subjects in this study were all students at SDN 46 VA class Cakranegara. Learning outcomes data were analyzed using normalized gain. Classification increasing mastery of the subject matter is characterized by the magnitude of , ie if it is greater than 0.7 are at high criteria; medium if between 0.3 up to 0.7 and lower if smaller than 0.3. Said student learning outcomes improved substantially (significantly) when the gain score normalized average post-test grade is higher than the pre-test. Retrieved gain of 23.5 on the class of the post-test (77.5) is higher than the pre-test (54). Acquisition gain score normalized at 0.5 in the criteria for medium / medium. Then the instrument method results two stay two stray amounted to 164 currently on the criteria very well. This shows that there is a positive and significant influence between the two stay two stray method with the results of social studies in the fifth grade students of SDN 46 Cakranegara 2016
Keywords: Two Stay Two Stray, IPS Learning Outcomes
A. Pendahuluan Pada dasarnya, dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia sangatlah penting.Banyak sekali faktor atau strategi yang bisa digunakan untuk dapat menerapkan strategi yang tepat. Faktor yang mempengaruhi dalam proses pembelajaran antara lain siswa, guru, sekolah, lingkungan masyarakat dan sebagainya.Maka guru harus menguasai teknik-teknik penyajian dan beragam metode mengajar.Adapun faktor-faktor yang ikut menentukan keberhasilan dalam mengikuti proses belajar pada siswa adalah kemampuan yang dimilikinya, motivasi, minat, kebiasaan, ketekunan, dan kualitas proses belajarnya. Sedangkan pada guru adalah kemampuan guru dalam mengajar, penguasaan materi, perencanaan program serta ketepatan guru dalam memilih teknik-teknik dan pendekatan tertentu dalam menyampaikan materi pelajarannya, maka dengan cara-cara seperti itu tujuan pembelajaran yang diinginkan akan tercapai dengan maksimal. Dalam keseluruhan proses pendidikan disekolah kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok, ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak didorong
untuk
mengembangkan
kemampuan
berfikir.
Proses
pembelajaran didalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi: otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya, ketika anak didik lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi (Sanjaya, 2009:1). Dan menurut Mulyasa, (2005:19-31) ada tujuh kesalahan yang dilakukan guru yaitu: (1) Mengambil jalan pintas dalam pembelajaran seperti perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. (2) Menunggu peserta didik berprilaku negative. (3). Menggunakan ditructive discipline artinya guru sudah menjurus pada
tindak melawan hokum. (4) Mengabaikan perbedaan peserta didik. (5) Merasa paling pandai. (6) Tidak adil dan memaksa hak peserta didik. Persoaloannya, model yang bagaimanakah yang harus dikembangkan untuk menjawab semua masalah-masalah yang dihadapi guru.Jadi, minat siswa terhadap suatu pelajaran sekolah tidak bergantung pada materi pelajaran, tetapi bergantung pada cara guru mengajar. Materi pelajaran yang sulit bisa menjadi menyenangkan apabila disampaikan oleh guru yang menyenangkan.Oleh karena itu, seseorang guru harus memiliki metode-metode khusus yang dapat membuat para siswanya senang mengikutikelasnya. Namun, tidak semua guru memiliki daya kreativitas tinggi, sehingga tidak mudah baginya menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan untuk para siswanya. Adapun identifikasi masalahnya yaitu kenyataan dilapangan sangat berbeda dengan harapan yang ingin dicapai terutama dari beberapa faktor yaitu dari segi guru,sehingga hasil identifikasi permasalahan pembelajaran IPS terhadap proses pembelajaran di SDN 46 Cakranegara adalah:(1) Metode-metode pembelajaran yang digunakan kurang mampu memotivasi siswa untuk bertanya, siswa kurang berkomunikasi, Seperti pendapat Roy Killen dalam Wina Sanjaya (2009:127) mengatakan bahwa ada dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (Teacher-Centred Approaches) dan pendekatan yang berpusat pada siswa
(Student-Sentred
Approaches).(2)
Pembelajaran
umumnya
menggunakan model dan pendekatan yang berpusat pada guru, dan kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang secara mandiri melalui percobaan dan proses. Hal ini diindikasikan sebagai faktor penyebab tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai, yang ditunjukkan dari nilai semester siswa kelas VA pada semester I di SDN 46 Cakranegara tahun 2015/2016, dimana masih banyak yang memperoleh nilai di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), dimana KKM untuk mata pelajaran IPS di SDN 46 Cakranegara adalah 70. Maka jikadilihat dari nilai murni hasil ulangan semester ganjil siswa kelas V SDN 46 Cakranegara tahun
2015/2016 dari 20 siswa menunjukkan 75% siswa yang tidak memenuhi KKM, sedangkan 25% siswa yaitu 5 orang siswa lainnya sudah memenuhi KKM dengan standar nilai 70. Sehingga dalam hal ini, peneliti mengambil judul “METODE TWO STAY TWO STRAY DALAM PEMBELAJARAN IPS (Studi Pre-Eksperimental, One Group Pretest-Posttest Design Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 46 Cakranegara Tahun 2016)” . Sehingga dengan penerepan MetodeTwo Stay Two Stray, hasil belajar siswa dapat berpengaruh atau dapat meningkat. Batasan masalah untuk penelitian ini adalah : Metode yang digunakan adalah Two Stay Two Stray. Pokok bahasan yang diajarkan adalah tentang perjuangan persiapan kemerdekaan Indonesia. Masalah yang diteliti adalah hasil belajar pada ranah kognitif. Siswa yang diteliti adalah siswa kelas VA semester II SDN 46 Cakranegara. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah pengaruh penerapan modelTwo Stay Two Strayterhadap hasil pembelajaran IPS siswa kelas V SDN 46 Cakranegara tahun 2015/2016. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh penerapan metodeTwo Stay Two Strayterhadap hasil pembelajaran IPS siswa kelas V SDN 46 Cakranegara tahun 2015/2016. Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini sebagai berikut : a. Bagi Siswa Pembelajaran IPS terasa menarik, bermakna dan tidak membosankan sehingga dapat berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. b. Bagi Guru Kelas Membantu dalam mengatasi kesulitan mengajarkan IPS, dan mengatasi kesulitan anak dengan menggunakan modelTwo Stay Two Stray.
c. Bagi Sekolah Masukan kepada pihak sekolah tentang pentingnya pelaksanaan eksperimen dan menggunakan metode Two Stay Two Stray. d. Bagi Peneliti Menambah wawasan penulis sebagai calon guru tentang pentingnya pelaksanaan kegiatan eksperimen untuk diterapkan di lapangan dan menggunakan metode Two Stay Two Stray.
Definisi operasional dalam skripsi ini bertujuan agar tidak terjadi penafsiran yang salah terhadap judul skripsi dan memberikan
gambaran
yang
jelas
kepada
pembaca.Untuk
memudahkan memahami isi penelitian ini perlu didefinisikan beberapa istilah yaitu sebagai berikut: 1). Two Stay Two Straymerupakan metode pembelajarn kooperatif, dimana pada prakteknya dengan metode pembelajarn Two Stay Two Strayadalah siswa bekerja sama dalam kelompok yang beranggotakan 4 orang. setelah selesai, dua orang dari masingmasing
kelompok
bertemu
kekelompok
yang
lain.
Selanajutnya dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas menyampaikan hasil temuan mereka dari kelompok lain kepada kelompok asal, kemudian kelompok membahas hasil kerja mereka. 2). Hasil Belajar kognitif adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah siswa menerima pengalaman belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka.
B. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN a. Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Pree-Eksperimen. One Group
Pretest-Posttest
Design.
Kegiatan
penelitian
ini
dilaksanakan dari bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2016 pada siswa kelas V SDN 46 Cakranegara, dimana peneliti mengambil semua siswa dikelas tersebut pada pelajaran IPS sebagai sampel penelitian. Adapun jadwal pemberian treatment adalah hari Senin tanggal 23 Mei pembagian kelompok dan pemberian pretest, hari Kamis 26 Mei pemberian materi dan perlakuan berupa metode two stay two stray,
pada hari Sabtu 28 Mei kembali melanjutkan
materi dengan menerapkan metode two stay two stray dan dilanjutkan dengan memberikan posttest. Soal-soal yang digunakan pada penelitian ini telah diuji validitas,reliabilitas, dan tingkat kesukaran soal kepada 21 orang siswa kelas V di SD Negeri 21 Ampenan dengan menggunakan rumus korelasi product moment pada taraf signifikan 5%, hanya 13 butir soal yang valid dari 25 butir soal yang diujicobakan. Untuk menguji reliabilitas butir soal secara keseluruhan dilakukan dengan teknik belah dua (Split Half) yang dianalisis dengan rumus Spearman
Brown
dalam
Khaerusani,
(2015:36-37)
yang
menghasilkan koefisien reliabilitas sebesar 0,70. Berdasarkan tabel criteria reliabilitas soal, rentang nilai koefesien reliabilitas antara 0,81-1,00 termasuk dalam kriteria sangat tinggi. Oleh karena itu, instrumen ini memiliki reliabilitas tinggi. Analisis yang digunakan untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal dilakukan menggunakan rumus p= Berdasarkan hasil uji taraf kesukaran soal yang telah dibuktikanvaliditasnya dengan rentangan soal 12 sukar dan 9 soal dengan taraf kesukaran sedang, dan 4 soal dengan taraf kesukaran
mudah. Dan peneliti mengambil 10 soal untuk diujikan dalam kelas dengan rentang 3 soal sukar, 6 soal sedang, dan 1 soal mudah. 2. Hasil instrument Two Stay Two Stray (Non Tes) Instrument metode two stay two stray yang dipakai, telah di uji oleh para ahli dan instrument ini dipake pada saat melakukan penelitian yang diobservasi oleh guru kelas, sehingga hasil yang diperoleh pada saat penelitian adalah 164 berada pada tingkat sangat baik 3. Hasil Belajar Siswa Butir soal yang telah divalidasi digunakan sebagai soal Pretest dan Posttest pada materi perjuangan mempersiapkan kemerdekaan untuk mengukur hasil belajar siswa. Diketahui nilai tertinggi yang diperoleh siswa berdasarkan hasil pretest adalah 80 dan nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 20. selanjutnya setelah diberikan perlakuan (treatment) berupa metode Two Stay Two Stray, peneliti melakukan uji post-test dengan menggunakan soal yang sama dan diketahui nilai tertinggi yang diperoleh oleh siswa adalah 100 dan nilai terendahnya adalah 50. Berikut data hasil belajar siswa sebelum diberikan perlakuan (treatment) dengan setelah diberikan perlakuan (treatment): Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Sebelum diberikan Setelah diberikan treatmen treatmen Nilai tertinggi 80 100 Nilai terendah 20 50 Rata-rata 54 77.5 Dari data diatas, terlihat bahwa hasil belajar siswa setelah Perlakuan
diberikan perlakuan lebih baik dibandingkan dengan sebelum diberikan perlakuan. Demikian pula untuk nilai rata-rata siswa setelah diberikan perlakuan ternyata lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata siswa sebelum diberikan perlakuan.
Tabel 4.3 Gain Ternormalisasi Atau Rekapitulasi Peningkatan Hasil Belajar Siswa Tes Pre-Test Post-Test
XIdeal 100 100
Xmin 20 50
Xmaks 50 100
M 54 77.5
Gain
23.5
0,511
Dilihat pada tabel diatas menunjukkan adanya pengaruh pembelajaran menggunakan metode Two Stay Two Stray terhadap hasil belajar. Gain sebesar 23,5 sedangkan indeks berada pada taraf 0,5 berada pada criteria medium/sedang
C. Pembahasan Hasil Penelitan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode Two Stay Two Stray pada siswa kelas V di SDN 46 Cakranegara tahun pelajaran 2016. Metode pembelajaran Two Stay Two Stray merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) yang dapat melibatkan anak aktif dalam seluruh rangkaian kegiatan.PembelajaranTwo Stay Two Stray dilaksanakan di kelas eksperimen dan tidak menggunakan kelas kontrol karena penelitian ini menggunakan One Group PretestPosttest Penelitian ini diawali dengan pemberian pretes pada siswa dengan tujuan melihat kemampuan awal. Setelah diberikan pretest maka nilai tertinggi adalah 80 dan nilai terendah adalah 20 sehingga rata-rata hasil pretes sebesar 54. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai tidak tuntas sehingga dapat dilanjutkan untuk pemberian perlakuan. Setelah diberikan perlakuan Two Stay Two Stray nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah adalah 50. Kemudian Nilai rata-rata yang dihasilkan oleh siswa pada pelaksanaan posttest adalah 77.5. Hasil ini menunjukkan adanya perbedaan antara nilai rata-rata sebelum dan sesudah diterapkan metode Two Stay Two Stray.
D. Kesimpulan Dan Saran a. kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dalam penerapan metode pembelajaran two stay two stray dengan hasil belajar IPS pada siswa kelas V SDN 46 Cakranegara tahun pelajaran 2016. Hal ini dibuktikan dengan penghitungan statistik dengan menggunakan rumus gain ternormalisasi. Berdasarkan hasil perbandingan rata-rata nilai siswa, terdapat perbedaan peningkatan nilai rata-rata siswa. Dan hasil instrument metode two stay two stray jika mengacu pada criteria pedoman instrument berada pada taraf sangat tinggi sehingga dengan demikian memperkuat kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara metode Two Stay Two Stray terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V SDN 46 Cakranegara tahun pelajaran 2016. b. Saran Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan saran sebagai berikut: 1. Bagi Guru, dapat menjadikan penelitian ini sebagai acuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang berkemampuan rendah dan tertinggal dikelasnya khususnya pada mata pelajaran IPS 2. Bagi Kepala Sekolah, dapat menjadikan penelitian ini sebagai contoh pemecahan masalah untuk mengatasi kesulitan belajar, dan kesulitan bersosial siswa-siswi disekolah yang dipimpin, 3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang relevan agar penelitian ini lebih disempurnakan pada materi yang berbeda dan metode mengajar yang berbeda pula, disesuaikan dengan mata pelajaran yang diambil pula.
DAFTAR PUSTAKA Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning: Yogyakarta, Pustaka Pelajar Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Pontianak: Alfabeta, cv Daryanto.2010. Belajar Dan Mengajar.Bandung, CV Yrama Widya. Dimyati, Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta, PT Rineka Cipta Hidayati, dkk. 2008. Pengembangan Pendidikan IPS SD. Jakarta: Direktoral Jendral Pendidikan Kementrian Pendidikan Nasional Khairusani, Nia. 2015. Pengaruh Bimbingan Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas II SDN 2 Kekeri tahun 2014/2015. Skripsi. Universitas Mataram Jaka, Ujang. 2013. Metode Mengajar http://ujangjaka48.wordpress.com,diakses tanggal 5/2/2016 Mulyasa, E. 2005.Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Sudjana, Nana. 2013. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Purwanto,2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Rusman, 2012.Model-model pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Salmaniati, 2015.Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (dua tinggal dua tamu) untuk meningkatkan hasil belajar IPS kelas IV SDN 7 Cakranegara tahun 2014/2015. Skripsi. Universitas Mataram Sanjaya, wina.2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Sapriya, 2009.Pendidikan IPS, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Sugiyono, 2010.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta,cv Sugiyono.2014. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alvabeta, cv Susanto, Ahmad. 2014. Pengembangan Pembelajaran IPS Di Sekolah Dasar. Jakarta: kencana. Widiada, I Ketut dkk. 2010. Pedoman Penulisan Skripsi untuk Mahasiswa Program Strata 1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) & Pendidikan Guru Anak Usia Dini (PGPAUD). Mataram: Universitas Mataram.