STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA DITINJAU DARI PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK DAN NON DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS TINGGI DI SDN GUGUS IV KECAMATAN TANJUNG TAHUN 2016.
JURNAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar
OLEH : HAERANI NIM : E1E 212 075
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2016
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS MATARAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jln. Majapahit No. 62 Mataram NTB. 83125 Telp.(0370) 623873 Fax. 634918 HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING JURNAL SKRIPSI
Jurnal dengan judul : Studi Komparasi Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Ditinjau Dari Penerapan Metode Diskusi Kelompok dan Non Diskusi Kelompok Dalam Pembelajaran di SDN Gugus IV Kecamatan Tanjung Tahun 2016.
Telah disetujui pada tanggal :
September 2016 Mataram,
September 2016
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
(Drs. L.M. Tauhid, M.Pd) NIP. 195204271982031004
(Muhammad Makki, M.Pd) NIP. 198403122008121002
Menyetujui: Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
(Nurul Kemala Dewi, S.Sn.,M.Sn) NIP. 196910112001122001
ii
ABSTRAK STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR IPS SISWA DITINJAU DARI PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK DAN NON DISKUSI KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN DI SDN GUGUS IV KECAMATAN TANJUNG TAHUN 2016
Oleh : Haerani, L.M. Tauhid, dan Muhammad Makki Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan, FKIP Universitas Mataram Email:
[email protected] Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya perbedaan yang signifikan prestasi belajar IPS siswa dan adanya variasi perbedaan metode yang digunakan guru dalam mata pelajaran IPS di SDN Gugus IV Kecamatan Tanjung. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat gambaran prestasi belajar IPS yang menggunakan metode disksui kelompok, gambaran prestasi belajar IPS yang menggunakan metode non disksui kelompok, dan komparasi prestasi belajar IPS siswa ditinjau dari penerapan metode diskusi kelompok dan non diskusi kelompok dalam pembelajaran di SDN Gugus IV Kecamatan Tanjung Tahun 2016. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: observasi, angket, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu purposive random sampling yaitu pengambilan dari anggota populasi secara acak dan digunakan jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam pengambilan sampelnya, dalam penelitian ini sampel yang diambil sebanyak 80 siswa dimana 40 siswa untuk metode diskusi kelompok dan 40 siswa untuk metode non diskusi kelompok. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah dengan teknik t-tes dua sampel. Analisis statistik menggunakan rumus t-tes dua sampel diperoleh thitung sebesar 5,794 sedangkan t tabel 2,638 (taraf signifikan 0,01). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: gambaran prestasi belajar siswa yang menggunakan metode diskui kelompok memperoleh rata-rata 81,5 sedangkan prestasi belajar siswa yang menggunakan metode diskusi kelompok memiliki rata-rata sebesar 70,2. Berdasarkan nilai rata-rata tersebut terdapat perbedaan 11,3 (taraf signifikan 0,01 ), artinya lebih tinggi prestasi belajar IPS siswa yang menggunakan metode diskusi kelompok dibandingkan dengan prestasi belajar IPS siswa yang menggunakan metode non diskusi (ceramah, Tanya jawab, dan penugasan) pada kelas tinggi di SDN Gugus IV Kecamatan Tanjung.
Kata kunci: Diskusi kelompok, non diskusi kelompok, dan prestasi belajar IPS.
iii
ABSTRACT COMPARISON STUDY OF STUDENT ACHIEVEMENT IPS VIEWED FROM APPLICATION METHOD DISCUSSION GROUP AND NON DISCUSSION GROUP IN LEARNING SDN FORCE CAPE IV DISTRICT OF 2016 By: Haerani, L.M. Tauhid, and Muhammad Makki Primary School of Teacher Education (PGSD) Department of Education, FKIP University of Mataram Email:
[email protected] This research was motivated by their learning achievements are significant differences IPS students and their variations are different methods used in social studies teacher at SDN Cluster IV district of Tanjung. The purpose of this study is to see the picture of learning achievement in social studies using the discussions of the group, illustration learning achievement IPS that use non the discussions groups, and comparative achievement social studies students in terms of the application of the method of discussion groups and non-discussion group learning in SDN Cluster IV District of Tanjung Year 2016. data collection techniques used in this study are: observation, questionnaires, interviews, and documentation. The sampling technique used in this research is purposive random sampling is intake of members of the population at random and used if investigators have certain considerations in taking the sample, in this study the samples taken as many as 80 students of which 40 students for group discussion method and 40 students to methods of non-discussion group. Data analysis techniques are used to test the hypothesis by using t-test two samples. Statistical analysis using the formula t-test two samples obtained t of 5.794 while ttable 2,638 (significance level 0.01). The results showed that: an overview of student achievement using the method diskui group gained an average of 81.5 while student achievement using group discussions which have an average of 70.2. Based on the average value of the differences 11.3 (significance level 0.01), meaning that the higher achievement of students social studies using group discussions compared with IPS learning achievements of students who use non-discussion method (lecture, question and answer, and assignment ) on the high grade at SDN Cluster IV district of Tanjung.
Keywords: Discussion, non-group discussions, and learning achievement IPS.
iv
A. Pendahuluan Pendidikan merupakan hal yang penting dalam rangka memajukan kualitas individu. Untuk itu pembangunan pendidikan dimulai dari perbaikan kualitas pendidikan. Caranya dengan jalan memperbaiki dan mengembangkan suatu proses belajar mengajar yang dapat menumbuhkan rasa ingin tahu, percaya diri, dan dapat memecahkan masalah pada setiap mata pelajaran di sekolah, salah satunya adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Ilmu Pengetahuan Sosial atau yang sering disingkat dengan IPS, adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada siswa, khususnya ditingkat dasar dan menengah. Luasnya kajian IPS ini mencakup berbagai kehidupan yang beraspek majemuk baik hubungan sosial, ekonomi, psikologi, budaya, sejarah, dan politik. Salah satu metode yang sudah tidak asing bagi peserta didik adalah metode diskusi. Metode diskusi merupakan penyampaian bahan pelajaran dengan menugaskan siswa atau kelompok siswa melaksanakan percakapan ilmiah untuk mencari kebenaran dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran. Pada penerapan metode ini siswa dituntut untuk aktif dalam proses belajar mengajar agar bisa berpikir kreatif dalam pembelajaran. Hasil obvservasi yang telah dilakukan di SDN Gugus IV Kecamatan Tanjung menunjukkan bahwa penerapan metode diskusi kelompok pada pelajaran IPS masih belum berjalan dengan sempurna. Pada salah satu sekolah sudah dapat menerapkan dengan baik, sementara di sekolah lainya belum. Berkaitan dengan prestasi belajar siswa penerapan metode diskusi kelompok disalah satu sekolah dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, sementara disekolah yang lain belum mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil wawancara pada hari Senin-Selasa tanggal 11-12 Januari 2016 jam 09.00- selesai dengan beberapa guru mata pelajaran IPS di SDN Gugus IV Kecamatan Tanjung, bahwa penerapan metode diskusi kelompok masih mengalami kendala, hal ini disebabkan oleh kondisi siswa yang sering ribut, menggangu temannya ketika sedang diskusi, dan sulitnya guru melakukan pengawasan ketika sedang berlangsungnya diskusi. Hasil wawancara menjelaskan bahwa tidak semua materi pelajaran IPS dapat dibelajarkan menggunakan metode diskusi kelompok.
1
Berdasarkan masalah yang telah diuraikan, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : 1) Bagaimanakah gambaran prestasi belajar IPS siswa ditinjau dari penerapan metode diskusi kelompok oleh guru dalam pembelajaran IPS di SDN Gugus IV Kecamatan Tanjung, 2) Bagaimanakah gambaran prestasi belajar IPS siswa ditinjau dari penerapan metode non diskusi kelompok oleh guru dalam pembelajaran di SDN Gugus IV Kecamatan Tanjung ; 3) Sejauhmana perbedaan prestasi belajar IPS siswa ditinjau dari penerapan metode diskusi kelompok dan non diskusi kelompok. Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :1) Ingin mengetahui gambaran prestasi belajar IPS siswa ditinjau dari penerapan metode diskusi kelompok oleh guru di SDN Gugus IV Kecamatan Tanjung; 2) Ingin mengetahui gambaran prestasi belajar IPS siswa ditinjau dari penerapan metode non diskusi kelompok oleh guru di SDN Gugus IV Kecamatan Tanjung; dan 3) Ingin mengetahui sejauhmana perbedaan prestasi belajar IPS siswa ditinjau dari penerapan metode diskusi kelompok dan non diskusi kelompok di SDN Gugus IV Kecamatan Tanjung. B. Kajian Pustaka Dan Hipotesis Teori yang relevan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Metode diskusi kelompok Diskusi adalah suatu proses penglihatan dua atau lebih individu yang berinteraksi secara verbal dan saling berhadapan muka mengenai tujuan atau sasaran yang sudah ditentukan melalui cara bertukar menukar informasi, mempertahankan pendapat, atau pemecah masalah (Taniredja, 2014:23). Hal senada juga diungkapkan Suryosubroto (2009:167) menyatakan bahwa metode diskusi kelompok suatu cara penyajian bahan-bahan pelajaran dimana guru memberikan kesempatan kepada para siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat,membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecah atas suatu masalah. Langkah-langkah penggunaan metode diskusi yaitu : a) Guru mengemukakan masalah yang akan didiskusikan dan memberikan pengarahan seperlunya mengenai cara-cara pemecahannya. b) Dengan pimpinan guru para siswa membentuk kelompok-kelompok diskusi, memilih pemimpin diskusi { Ketua,sekertaris (pencatat), pelapor (kalau perlu), mengatur tempat duduk, ruangan, sarana, dan sebagainya}. c) Para siswa berdiskusi dalam kelompoknya masing-masing, sedangkan guru berkeliling dari kelompok satu ke kelompok yang lain, menjaga
2
ketertiban serta memberikan dorongan dan bantuan sepenuhnya agar setiap anggota kelompok berpartisifasi aktif dan agar diskusi berjalan lancar. d) Kemudian tiap kelompok melaporkan hasil diskusinya. Hasil-hasil yang dilaporkan itu ditanggapi oleh semua siswa (terutama dari kelompok lain). e) Akhirnya para siswa mencatat hasil diskusi,dan guru mengumpulkan laporan dari tiap-tiap kelompok sesudah para siswa mencatatnya untuk “file” kelas. Menurut Suryosubroto (2009:172) kelebihan diskusi kelompok diantaranya adalah : (1) Metode diskusi melibatkan semua siswa secara langsung dalam proses pembelajaran. 2)Setiap siswa dapat menguji tingkat pengetahuan dan penguasaan bahan pelajarannya masing-masing. 3) Metode diskusi dapat menumbuhkan dan mengembangkan cara berfikir dan sikap ilmiah. 4)Dengan mengajukan dan mempertahankan pendapatnya dalam diskui diharapkan siswa akan dapat memperoleh kepercayaan akan (kemampuan) diri sendiri. 5)Metode diskusi dapat menunjang usaha-usaha pengembangan sikap sosial dan sikap demokratis para siswa. 2. Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, efektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pengertian prestasi belajar sebagaimana diuraikan diatas dipertegas lagi oleh Nawawi dalam K. Brahim (Susanto, 20013:5) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. 3. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Ilmu pengetahuan sosial atau yang sering disingkat dengan IPS, adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusiayang dikemas secara ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada siswa, khususnya ditingkat dasar dan menengah. Luasnya kajian IPS ini mencakup berbagai kehidupan yang beraspek majemuk baik hubungan sosial, ekonomi, psikologi, budaya, sejarah, dan politik, semua dipelajari dalam ilmu sosial ini. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Nia Sari Astiti menulis skripsi dengan judul “Meningkatkan Minat Belajar IPA Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok Pada
3
Siswa Kelas V SDN Jimbaran 02 Kecamatan Kayen Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2013/2014”. Kerangka berpikir dari penelitian ini adalah mulai dari metode mengajar yang digunakan sebaiknya tidak monoton hanya dengan satu metode, tetapi dapat divariasikan. Salah satu yang metode yang sering di terapkan di sekolah dasar adalah metode diskusi. Metode diskusi ini dapat melibatkan semua siswa secara langsung dalam proses pembelajaran dan menumbuhkan dan mengembangkan cara berfikir dan sikap ilmiah sehingga dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, namun dalam pelaksanaannya tidak semua guru mampu menerapkan metode diskusi sehingga dapat berdampak pada prestasi belajar siswa. Atas dasar itulah penelitian ini diharapkan dapat menemukan adanya komparasi prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial siswa ditinjau dari penerapan metode diskusi kelompok dan non diskusi kelompok dalam pembelajaran di SDN Gugus IV Kecamatan Tanjung Tahun 2016. Berdasarkan kerangka berfikir diatas,maka hipotesis penelitian ini adalah 1) Hipotesis alternatif (Ha) berbunyi Ada Perbedaan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Ditinjau Dari Penerapan Metode Diskusi Kelompok Dan Non Diskusi Kelompok Dalam Pembelajaran di SDN Gugus IV Kecamatan Tanjung Tahun 2016.Hipotesis nihil; 2) (H0) berbunyi Tidak Ada Perbedaan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Ditinjau Dari Penerapan Metode Diskusi Kelompok Dan Non Diskusi Kelompok Dalam Pembelajaran di SDN Gugus IV Kecamatan Tanjung Tahun 2016. C. Metode penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan jenis penelitian studi komparatif. Penelitian studi komparatif merupakan penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan dua atau lebih fakta dan sifat objek yang diteliti. Penelitian yang dilakukan untuk membandingkan persamaan dan/atau perbedaan dua atau lebih fakta tersebut berdasarkan kerangka pemikiran tertentu. Dalam penelitian ini dipergunakan data berupa angka. Data tersebut merupakan bukti yang dipergunakan untuk menguji hipotesis dengan menunjukkan perbedaan dan perbandingan.Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas tinggi di SDN Gugus IV Kecamatan Tanjung berjumlah 411 siswa. Teknik pengambilam sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik purposive random sampling yaitu pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan digunakan jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam pengambilan sampelnya atau penentuan sampel untuk tujuan
4
tertentu.Sampel dalam penelitian ini sebanyak 80 siswa.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan: 1. Observasi Metode observasi digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh data tentang perbedaan prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial ditinjau dari penerapan metode diskusi kelompok dan non diskusi kelompok dalam pembelajaran di sdn gugus iv kecamatan tanjung tahun 2016. 2. Angket Dalam penelitian ini angket digunakan untuk menemukan data tentang penerapan metode diskusi kelompok pada sekolah yang menerapkan metode diskusi kelompok. 3. Wawancara Dalam penelitian ini wawancara digunakan untuk menemukan data tentang proses pembelajaran yang tidak menggunakan metode diskusi kelompok. 4. Studi Dokumen Studi dokumentasi ini dimaksudkan untuk menemukan data tentang prestasi belajar siswa yang menggunakan metode diskusi kelompok maupun non diskusi kelompok di SDN Gugus IV Kecamatan Tanjung. Teknik pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan: 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen a. Untuk menguji validitas item digunakan teknik korelasi product moment. Adapun rumus korelasi tersebut adalah: N∑XY − (∑X)(∑Y)
rxy = ∑
2
− (∑ )²
∑
2
− (∑ )²
Bila korelasi tiap faktor (rxy) tersebut positif dan besarnya > 0,3 maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat (valid), demikian pula sebaliknya, jika rxy < 0,3 maka dikatakan tidak valid. b. Untuk menguji validitas item digunakan teknik belah dua (Split-Half). Teknik belah dua (Split-Half) dilakukan dengan cara mengelompokkan skor butir bernomor ganjil sebagai belahan pertama dan kelompok skor butir bernomor genap sebagai belahan kedua. Langkah selanjutnya adalah mengkorelasikan skor belahan pertama dengan skor belahan kedua dan akan diperoleh harga r xy. Untuk memperoleh harga rxy maka digunakan rumus: N∑XY − (∑X)(∑Y)
rxy = ∑
2
− (∑ )²
∑
2
− (∑ )²
5
Oleh itu indeks korelasi yang diperoleh baru menunjukkan hubungan antara dua belah intrumen, maka untuk memperoleh indeks reliabilitas soal menggunakan rumus Spearman-Brown, yaitu: 2 x r1/21/2 r11= (1 + r1/21/2) 2. Uji Prasyarat Analisis Uji normalitas data dalam penelitian ini uji normalitas data menggunakan analisis Kolmogorow Smirnov. Uji Kolmogorow Smirnov adalah uji beda antara data yang diuji normaliasnya dengan data normal baku. Seperti pada uji beda biasa, uji Kolmogorow Smirnov menggunakan taraf signifikan 0,05 jika signifikan di bawah 0,05 berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan, dan jika signifikansi di atas 0,05 maka terjadi perbedaan yang signifikan. Uji homogenitas sebuah penelitian mempunyai fungsi untuk mengetahui homogenitas data yang akan dianalisis. Uji homogentitas dalam penelitian ini menggunakan uji Leven’t Test , dengan bantuan SPSS 22,0. Kriteria uji homogenitas menggunakan taraf signifikansi 0.05. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji t dua sampel. Menurut Riduwan (2014:213) uji t dua sampel ini tergolong uji perbandingan (uji komparatif) tujuan dari uji ini adalah untuk membandingkan (membedakan) apakah kedua (variabel) tersebut sama-sama atau berbeda. Rumus uji t dua sampel: t=
(Sutrisno Hadi,2015:235) D. Hasil Penelitian Dan Pembahasan 1. Hasil Penelitian a) Hasil uji instrument 1) Uji Validitas Intrumen angket yang digunakan dalam penelitian ini sebelumnya pernah diuji coba pada siswa kelas IV di SDN 8 Sokong. Peneliti memilih siswa
6
yang tidak termasuk ke dalam sampel untuk dijadikan sebagai subyek uji coba penelitian.Subyek penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk uji coba instrument sebanyak 20 siswa dengan 81 butir item pernyataan. Untuk menganalisis hasil uji coba intrumen tersebut peneliti menggunakan bantuan SPSS 22.0. Dari hasil analisis tersebut item dinyatakan valid jika nilai niai r hitung ≥ 0,30, dan item tidak valid jika r hitung < 0,30. Hal ini merujuk dari pendapat Anastasi (Fuad 2014:214) bahwa item dinyatakan valid jika nilai Corrected Item-Total Correlation adalah ≥ 0,30. Dari hasil analisis terdapat 31 butir item yang valid dari 81 butir item. Untuk keperluan penelitian, peneliti menggunakan 20 butir item untuk diujikan. 2) Uji reliabilitas Dari hasil analisis uji reliabilitas diperoleh diperoleh Alpha Cronbach sebesar 0,806. Menurut Anastasi (Fuad , 2014:204) bahwa reliabelitas yang ideal adalah sebesar 0,8. Menurut Long Et Al (Fuad, 2014:204) bahwa koefisien Alpha Cronbach > 0,8 , maka intrumen tersebut dapat diterima. Atas dasar kedua pendapat tersebut relibilits item ideal atau dapat diterima dan dapat digunakan untuk mengumpulkan data. b) Hasil Uji Asumsi Statistik 1) Uji Normalitas Data Uji normalitas data menggunakan metode diskusi kelompok.Dengan bantuan software komputer SPSS 22.0 diperoleh output hasil uji normalitas data diskusi kelompok. Adapun ringkasan hasil anailis dapat disajikan pada tabel 4.1 Tabel 4.1:Hasil pengujian normalitas varians data diskusi kelompok Di SDN Gugus IV Kecamatan Tanjung Kolmogorov-Smirnov Statistic diskusi
Df
.105
a
Sig. 40
*
.200
Pada tabel diperoleh taraf signifikannya adalah 0.2 artinya data nilai prestasi IPS yang menggunakan metode diskusi kelompok berdistribusi normal. Dengan pengambilan kesimpulan jika sig > 0.05 maka data itu normal dan jika sig < 0.05 maka data tidak normal.Selanjutnya analisis uji normalitas data dan plot variabel non diskusi kelompok dengan menggunakan analisis Kolmogorow Smirnov. Ringkasan hasil anailis tersebut sebagaimana dapat dilihat pada tabel 4.2
7
Tabel 4.2:Hasil pengujian normlitas varians data non diskusi kelompok Di SDN Gugus IV Kecamatan Tanjung Kolmogorov-Smirnov Statistic Nondiskusi
a
df
.235
Sig. 40
.000
Pada tabel diperoleh taraf signifikannya adalah 0.000 artinya data nilai prestasi IPS yang menggunakan metode non diskusi kelompok berdistribusi tidak normal. Dengan pengambilan kesimpulan jika sig > 0.05 maka data itu normal dan jika sig < 0.05 maka data tidak normal. 2) Uji F (Homogenitas Varians) Uji analisis uji homogenitas data dan variabel diskusi kelompok dengan menggunakan uji Leven’t Test , dengan bantuan SPSS 22,0. Kriteria uji homogenitas menggunakan taraf signifikansi 0.05. Ringkasan hasil anailis tersebut sebagaimana dapat dilihat tabel 4.3 Tabel 4.3:Output hasil pengujian homogenitas varians data yang menggunakan metode diskusi kelompok a
Levene's Test of Equality of Error Variances Dependent Variable: diskusi F 1.907
df1
df2 7
Sig. 32
.101
Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups. a. Design: Intercept + nondiskusi
Pada tabel 4.3 diperoleh taraf signifikannya adalah 0.101 lebih besar dari 0,05 artinya data nilai prestasi IPS yang menggunakan metode diskusi kelompok homogen. Dengan pengambilan kesimpulan jika sig > 0.05 maka data itu homogen dan jika sig < 0.05 maka data heterogen. Selanjutnya hasil pengujian homogenitas varians data non diskusi kelompok. Output data selengkapnya terdapat pada (lampiran 8). Ringkasan hasil anailis tersebut sebagaimana dapat dilihat pada tabel 4.4 Tabel 4.4: Output hasil pengujian homogenitas varians data yang menggunakan metode non diskusi kelompok a
Levene's Test of Equality of Error Variances Dependent Variable: nondiskusi F df1 df2 Sig. 1.691 20 19 .129
8
Pada tabel diperoleh taraf signifikannya adalah 0.129 lebih besar dari 0,05 artinya data nilai prestasi IPS yang menggunakan metode diskusi kelompok homogen. Dengan pengambilan kesimpulan jika sig > 0.05 maka data itu homogen dan jika sig < 0.05 maka data heterogen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua data tersebut bersifat Homogen. 3) Hasil Uji Hipotesis Dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis teknik analisis yang digunakan yaitu uji t. Tabel 4.5: Output varians data yang menggunakan metode diskusi kelompok. Interval 89-95 84-88 79-83 74-78 69-73 64-68
titik tengah (X) 91 86 81 78 71 66 Jumlah
f 10 7 11 5 5 1 40
FX 910 602 891 390 335 66 3260
FX2 3969 29400 59290 84672 83259 132 269670
1. Menentukan rentangan (R) Xterbesar= 80 Xterkeci = 50 R= 80-50 = 30 2. Menentukan banyak kelas (BK) Banyak kelas= 1+ 3,3 log n = 1+ 3,3 log (40) = 1+ 3.3 (1,602) = 1+5,286 = 6,286 = 6 3. Mencari nilai panjang kelas (i) i= = =5 Tabel 4.6: Output varians data yang menggunakan metode non diskusi kelompok. Interval titik tengah (X) F FX FX2 75-80 77 11 847 65219 70-74 72 15 1080 77760 65-69 67 5 335 22445
9
60-64 55-59 50-54
62 57 52
8 0 1 40
Jumlah
M=
∑
M=
=
∑
‒
=
30752 0 2704 198880
∑
=
=81,5
SD=
496 0 52 2810
=70,2
2
SD=
∑
‒
=
‒ (81.5)2
2
‒ (70.2)2
=
6741,75 − 6642,25
=
4972 − 4928
=
99,5
=
44
=9,97
SDMx= = =
=
=6,67
SDMy=
√ ,
√
=
√ ,
, √
=
√ ,
=
.
=1,59
, √ , .
=1,06
10
² +
SDbM = = = =
²
t=
1.59² + 1.02²
=
2.52 + 1.12
=
3.64
.
. . .
.
= 5,947
=1,90 dk=N+N-2 =40+40-2 =78 Hipotesis nihil (H0) akan di tolak dan hipotesiss alternatif (Ha) akan diterima jika thitung ≥ ttabel.. Berdasarkan analisis di atas diperoleh hasil thitung =5,947 sedangkan t tabel =2,638 dengan dk=78 pada taraf signifikan 0.01, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis nihil (H0) : “Tidak ada perbedaan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial ditinjau dari penerapan metode diskusi kelompok dan non diskusi kelompok dalam pembelajaran di SDN Gugus IV Kecamatan Tanjung Tahun 2016” ditolak, dan hipotesis alternatif (Ha) :“Ada perbedaan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial ditinjau dari penerapan metode diskusi kelompok dan non diskusi kelompok dalam pembelajaran di SDN Gugus IV Kecamatan Tanjung Tahun 2016, diterima. E. Kesimpulan dan Saran Prestasi belajar siswa yang menggunakan metode diskusi kelompok memiliki nilai terendah yaitu 64 dan nilai tertinggi 95 dengan rata-rata sebesar 81,5. Dimana ada 11 atau 28% siswa mendapatkan nilai dengan kategori baik, 19 atau 48% siswa mendapatkan nilai dengan kategori cukup dan 10 atau 25% siswa mendapatkan nilai dengan kategori kurang. Prestasi belajar siswa yang menggunakan metode non diskusi kelompok memiliki nilai terendah yaitu 50 dan nilai tertinggi 80 dengan rata-rata sebesar 70,2. Dimana ada10 siswa atau 25% siswa mendapatkan nilai dengan kategori baik, 16 atau 42% siswa mendapatkan nilai dengan kategori cukup , 13 atau 33% siswa mendapatkan nilai dengan kategori kurang dan 1 atau 3 % siswa mendapat nilai sangat kurang.
11
Analisis statistik menggunakan rumus t-tes dua sampel diperoleh hasil t hitung sebesar 5,947 sedangkan t tabel 2,638 (taraf signifikan 0,01) serta berdasarkan hasil perbedaan rata-rata nilai siswa yang menggunakan metode diskusi yakni 81.5 dengan nilai siswa yang menggunakan metode non diskusi yakni 70,2 yang berarti terdapat perbedaan 11,3 (taraf signifikan 0,01) artinya lebih tinggi prestasi belajar siswa yang menggunakan metode diskusi kelompok dibandingkan dengan prestasi belajar siswa yang menggunakan metode non diskusi kelompok (penugasan, ceramah, dan tanya jawab) pada kelas tinggi (IV, V, dan VI) di SDN Gugus IV Kecamatan Tanjung . Adapun saran – saran yang dapat peneliti sampaikan sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah: 1. Kepada Kepala Sekolah, dapat memberikan kemudahan bagi guru untuk mengembangkan berbagai pendekatan, tehnik, dan metode pada pembelajaran IPS, misalnya metode diskusi kelompok. 2. Kepada guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai aternatif dalam pemilihan metode pembelajaran di SD, terutama metode diskusi kelompok. Karena sudah teruji prestasi belajar siswa yang menggunakan metode diskusi lebih baik dibandingkan dengan prestasi belajar siswa yang menggunakan metode non diskusi kelompok. 3. Bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan sebagai bahan informasi awal, untuk melakukan penelitian yang relevan terkait dengan penerapan metode diskusi kelompok.
12
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi. 2010. Prodesur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Fuad Jauhar,dkk.2014. Analisa Statistik Dengan Program SPSS. Tulungagung: Cahaya Abadi. Hadi Sutrisno. 2015. Statistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Huda Miftahul. 2014. Model-model pengajaran dan pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Setia. Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. Muhasan. Pengaruh Penggunaan Metode Diskusi Kelompok Terhadap Peningkatan Kemampuan Belajar Siswa Dalam Memahami Kompetensi Dasar Pada Bidang Studi Ekonomi Siswa Kelas VII Di SMPN I Pringgarata Tahun 2010. Skripsi tidak diterbitkan. Mataram: Universitas Nahdlatul Wathan Mataram.
Nia Sari Nastiti. 2013. Meningkatkan Minat Belajar Ipa Dengan Menggunakan metode Diskusi Kelompok Pada Siswa Kelas V Sdn Jimbaran 02 Kecamatan Kayen Kabupaten Pati. Skripsi tidak diterbitkan. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Riduwan. 2014. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta Riduwan. 2014. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Suryabrata Sumadi. 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Suryosubroto B. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta Susanto Ahmad. 2013. Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenamedia Group. Taniredja Tukiran,dkk. 2014. Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif. Bandung: Alfabeta Usman Uzer. 2013. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
13