TUGAS KELOMPOK - INDIVIDUAL DAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif - Komparatif Trend Pemanfaatan Metode Pembelajaran Matematika di Kelas Tinggi SDN Gugus V Kecamatan Selaparang Mataram Tahun 2016)
JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Studi Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Oleh : Raden Septiaji Putra Utama NIM. E1E012069
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2016
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS MATARAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JL. Majapahit 62 Telp (0370) 623873 Fax. 634918 Mataram 83125
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING JURNAL SKRIPSI Skripsi oleh Raden Septiaji Putra Utama (E1E012069) dengan judul “TUGAS KELOMPOK - INDIVIDUAL DAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif - Komparatif Trend Pemanfaatan Metode Pembelajaran Matematika di Kelas Tinggi SDN Gugus V Kecamatan Selaparang Mataram Tahun 2016)” telah diuji dan disetujui.
Mataram,
September 2016
DosenPembimbing I
DosenPembimbing II
( Drs. Lalu M. Tauhid, M.Pd ) NIP: 195204271982031004
( Abdul Kadir Jaelani, MPd ) NIP: 197905042008121003
Menyetujui, Ketua Program Studi PGSD
Nurul Kemala Dewi, S.Sn., M.Sn. NIP. 196910112001122001
TUGAS KELOMPOK - INDIVIDUAL DAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif - Komparatif Trend Pemanfaatan Metode Pembelajaran Matematika di Kelas Tinggi SDN Gugus V Kecamatan Selaparang Mataram Tahun 2016) Oleh: Raden Septiaji Putra Utama, Drs. L. M. Tauhid, Abdul Kadir Jaelani Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Mataram Email:
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan Hasil Belajar Siswa ditinjau dari Trend pemanfaatan metode pemberian Tugas Kelompok dan Tugas Individual Pada pembelajaran Matematika Siswa Kelas Tinggi SDN Gugus V Kecamatan Selaparang Tahun 2016. Penelitian ini didasari dari permasalahan bahwa diduga terdapat perbedaan hasil belajar matematika yang disebabkan oleh dua metode pemberian tugas yang berbeda yaitu, Tugas Kelompok dan Tugas Individual. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 70 orang yang diambil secara random sampling pada siswa kelas tinggi SDN Gugus V Kecamatan Selaparang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nila rata-rata Hasil Belajar Matematika siswa Trend pemanfaatan Tugas Kelompok adalah 77,6 (sangat tinggi). Sedangkan nilai rata-rata Hasil Belajar Matematika siswa Trend pemanfaatan Tugas Individual adalah 72,54 (tinggi). Terdapat perbedeaan yang signifikan antara Hasil Belajar Matematika kelompok siswa tugas kelompok dengan kelompok siswa tugas individual yang ditunjukkan dengan uji t-test antara hasil belajar matematika kelompok siswa tugas kelompok dengan tugas individual adalah 3,688 pada taraf signifikansi 5% dengan nilai thitung > ttabel (3,688 > 1,655) yang berarti bahwa hasil belajar matematika siswa trend pemanfaatan tugas kelompok dan tugas individual memiliki perbedaan yang signifikan. . Kata Kunci: Tugas Kelompok, Tugas Individual, dan Hasil Belajar Matematika
GROUP – INDIVIDUAL TASK AND STUDENT’S GRADES (Descript - Compare Study Mathematics Learning Method Trend In High Class SDN Group V Selaparang Subdistrict 2016) Oleh: Raden Septiaji Putra Utama, Drs. L. M. Tauhid, Abdul Kadir Jaelani Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Mataram Email:
[email protected]
ABSTRACT Aim this research to find out the different of Student’s Grades refer from Learning Method Trend with Group Task and Individual Task at mathematics learning in high class student SDN Gugus V Kecamatan Selaparang Season 2016. This research refer from problem that an assumption is there are the different of student’s grades in mathematics learning because of two different learning method, that is Group Task and Individual Task. There are 70 student has been the samples in this resesarch refer from random sampling formula in high class student SDN Gugus V Kecamatan Selaparang. The reseacrh result showed the mean of mathematics student’s grades with a group task method trend is 77,6 (very high). While the mean of mathematics student’s grades with an individual task method trend is 77,6 (high). There are a signified different between mathematics studen’s grades students with a group task method trend and students with an individual task method trend refer result from t-test count that is 3,688 on 5% signification with tcount > ttable (3,688 > 1,655) it’s mean the mathematics studen’s grades students with a group task method trend and students with an individual task method trend has signified. . Keywords: Group Task, Individual Task, dan Mathematics Student’s Grades
A. PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan beragumentasi, memberikan kontribusi dalam penyelesaian masalah sehari-hari dan dalam dunia kerja. serta memberikan dukungan dalam pengembangan itu pengetahuan dan teknologi kebutuhan akan aplikasi matematika. Berdasar dari hasil nilai MID Semester Genap Matematika yang didapat di Sekolah Dasar Negeri Gugus V Kecamatan Selaparang tahun 2015/2016 dapat dikatakan keduanya memiliki rata-rata nilai yang kurang memuaskan. Nilai yang kurang memuaskan tersebut dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi keadaan fisik seperti sakitataupun cacat badan, kemudian psikologis meliputi intelegensi, bakat, minat, motivasi dan kesehatan mental. Kemudian faktor eksternal meliputi lingkungan keluarga seperti keadaan ekonomi keluarga, lalu lingkungan sekolah meliputi guru, dan lingkungan sosial seperti media massa seperti TV. Beragam masalah dapat ditemui ditempat penelitian ini terutama dalam kedisiplinan siswa, diantara lain siswa yang tidak tertib dan rapi dalam berpakaian, terlambat datang ke sekolah dan membawa barang-barang yang tidak perlu. Lokasi sekolah yang memang terletak di pinggiran kota atau lebih tepatnya perkampungan menjadikan lingkungan sebagai faktor penyebab terjadinya permasalahan pada siswa. Terlebih lagi berdasarkan hasil wawancara dengan guru bahwa sebagian besar orang tua membiarkan anaknya bergaul secara bebas di lingkungannya tanpa pengawasan. Metode pemberian tugas yang kurang baik dapat mempengaruhi hasil belajar yang diraih siswa tersebut.Jadi tugas yang tepat akan berpengaruh pada peningkatan hasil belajar siswa ke arah yang semakin baik, begitu pula sebaliknya. Untuk itu guru khususnya dalam pembelajaran matematika diharapkan mampu memberikan tugas yang tepat apakah tugas kelompok atau individu sebagai metode dalam memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Terindikasi bahwa pada pembelajaran matematika siswa kelas tinggi dalam pemberian tugas lebih banyak yang memberikan tugas individu dibanding tugas kelompok. Sehingga penulis tertarik mengadakan penelitian berjudul “Tugas Kelompok – Individual Dan Hasil Belajar Siswa (Studi Deskriptif-Komparatif trend Penerapan Metode Pembelajaran Matematika di Kelas Tinggi SDN Gugus V Kecamatan Selaparang Tahun 2016”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana perbedaan hasil belajar siswa yang cenderung diberi tugas kelompok dengan tugas individual dalam pembelajaran matematika di kelas tinggi Sekolah Dasar Negeri Gugus V Kecamatan Selaparang Tahun 2016.
B. KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 1. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar menurut Sudjana adalah kemampuan yang dimiliki seorang siswa setelah memperoleh pengalaman belajar (2005:2). Pengalaman belajar tersebut dapat siperoleh dari suatu proses kegiatan penyampaian pengetahuan atau pengalaman yang disebut belajar mengajar. Secara umum dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengalami pengalaman belajarnya. Dengan demikian hasil belajar matematika adalah prestasi yang diperoleh dalam mempelajari mengenai konsep-konsep dan struktur yang terdapat dalam matematika. Akan tetapi hasil belajar tidak dimaksudkan hanya untuk menunjukan kemampuan-kemampuan, tetapi juga memberikan umpan balik bagi siswa maupun guru. Adapun bagi guru, hasil belajar diharapkan dapat memberikan informasi mengenai suksesnya metode pembelajaran yang telah disampaikan. Hail ini sebagai masukan bagi guru untuk mengetahui metode pembelajaran yang cocok untuk pembelajaran selanjutnya. 2. Tugas Kelompok Siswa yang memandang guru adalah segalanya maka siswa biasanya akan lebih mudah dan cepat memahami. Tetapi kadang pula terdapat siswa yang mengerti dan paham apabila dijelaskan oleh temannya. Zaini (2002:34) menyatakan bahwa belajar yang paling baik adalah dengan mengajarkan kepada orang lain atau kepada temannya. Hal ini mengisyaratkan bahwa selain guru, teman atau orang lain juga menjadi faktor keberhasilan belajar seseorang. Oleh kaena itu, pelaksanaan dalam pembelajaran di sekolah yaitu pemberian tugas seharusnya diberikan secara kelompok. Kelompok adalah dua atau lebih individu yang berinteraksi serta saling mempengaruhi dan memiliki tujuan yang sama (Walgito, 2003:41). Jadi, dua atau lebih siswa bisa dikelompokkan menjadi satu untuk mengerjakan tugas bersama untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dengan mempertimbangkan cara pengelompokan yang baik maka akan didapat kelompok yang mampu berinteraksi serta saling mempengaruhi antar anggotanya untuk mencapai tujuan bersama. Kemudian Roestiyah (1991:57) mengatakan bahwa kerja kelompok sebagai salah satu strategi belajar mengajar, dimana siswa didalam kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi menjadi beberapa kelompok, mereka bekerja sama dalam memecahkan masalah atau melaksanakan tugas tertentu dan berusaha mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan oleh guru. Penggunaan metode kerja kelompok dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru kepada siswa adalah mempunyai tujuan agar siswa
mampu berkerja sama dengan teman yang lain dalam satu kelompok dalam mencapai tujuan bersama. 3. Tugas Individual Metode pemberian tugas secara individu merupakan suatu cara mengajar yang dilakukan guru dengan memberikan tugas dan siswa melaksanakan tugas secara mandiri. Guru memberikan permasalahan agar merangsang siswa untuk berpikir kritis sehingga siswa berkembang sesuai dengan yang diharapkan yaitu siswa dapat menemukan sendiri pemahaman matematika yang diberikan. Menurut Sanjaya (2008:65) tugas individual dilakukan oleh siswa secara mandiri. Kecepatan, kelambatan dan keberhasilan pembelajaran siswa sangat ditentukan oleh kemampuan individu yang bersangkutan. Bahan pembelajaran, pengerjaan tugas serta bagaimana mempelajarinya didesain untuk belajar sendiri. Menurut Sudjana (2009:61) pemberian tugas secara individu merupakan suatu upaya untuk memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat belajar sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, kecepatan dan caranya sendiri. Perbedaan-perbedaan individu dapat dilihat dari perkembangan intelektual, kemampuanberbahasa, latar belakang siswa, kepribadian siswa. 4. Penelitian Yang Relevan Penelitian yang dilakukan oleh Hermawati (2008) dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Matematika Dengan Pemberian Tugas Secara Kelompok dan Individual Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Kertosono” yang dilakukan empat kali pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang diberi tugas secara kelompok lebih baik daripada siswa yang diberi tugas secara individu, untuk hasil diperoleh P value < 0,05. Penelitian yang dilakukan oleh Totoprijono (2008) yang berjudul “Perbedaan Prestasi Belajar Antara Siswa Yang Mendapat Tugas Secara Kelompok Dengan Tugas Secara Individu Di Kelas VII SMP Negeri 1 Wlingi Kabupaten Blitar Tahun Pelajaran 2007/2008”, diketahui bahwa dari harga t-hitung statistik diperoleh t = 3,7368 adalah lebih besar dari t-tabel kurva dengan taraf signifikan 5%. Secara singkat dapat ditulis bahwa 3,7368> 2,00 yang berarti bahwa hipotesis Nihil yang diajukan ditolak dan hiotesis kerja diterima. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa meantes siswa yang mendapatkan tugas secara kelompok (Mx1= 71,925) lebih besar dari pada mean hasil tes siswa yang mendapatkan tugas secara individu (Mx2= 60,8) dimana perbedaan tersebut setelah dianalisis sangat berarti. 5. Kerangka Berpikir Pengerjaan tugas secara kelompok maupun secara individu mempengaruhi hasil belajar yang dicapai siswa. Proses belajar memerlukan
motivasi untuk memperoleh hasil yang baik, dalam suatu kelompok terdapat ragam penhikapan terhadap tugas. Siswa yang mempunyai motivasi tinggi selalu ingin mengetahui sesuatu dan merasa memikul tanggung jawab serta ingin menunjukkan kemampuannya sehingga ada kemungkinan tugas kelompok tersebut terlaksana dan memperoleh hasil yang baik pula. Sedangkan pemberian tugas perorangan pada siswa bermotivasi tinggi dapat dipastikan diselesaikan dengan baik sehingga hasil belajar yang diharapkan juga tercapai dengan baik. Anggota kelompok yang bersikap acuh tak acuh terhadap tugas yang diberikan guru dalam penyelesaian tugas mereka akan kurang serius dalam menerima berbagai informasi sehingga hasil belajarnya juga rendah. 6. Hipotesis Penelitian Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan adalah Hipotesis Alternatif (Ha) yang berbunyi “ ada perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar matematika antara siswa yang diberi tugas kelompok dengan siswa yang diberi tugas individu SDN Gugus V Kecamatan Selaparang”. Kemudian Hipotesisi Nihil (Ho) yang berbunyi “tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap belajar matematika antara siswa yang diberi tugas kelompok dengan siswa yang diberi tugas individu SDN Gugus V Kecamatan Selaparang”. C. METODOLOGI PENELITIAN 1. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat berlangsungnya penelitian ini adalah di 5 (enam) Sekolah Dasar Negeri Gugus V Kecamatan Selaparang yaitu SDN 3 Mataram,SDN 11 Mataram, SDN 29 Mataram, SDN 30 Mataram, dan SDN 43 Mataram. Dengan pertimbangan kemudahan akses dan perizinan serta hasil obsrvasi yang sesuai dengan maksud dan tujuan dilakukannya penelitian ini. Penelitian ini berlansung dari juli hingga agustus 2016. 2. Variabel Penelitian Variabel penelitian ini ada dua yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Variabel independen (x) yaitu pemberian tugas kelompok-individual dan variabel dependen (y) yaitu hasil belajar matematika siswa. 3. Subjek Penelitian Sampel siswa yang cenderung diberi tugas kelompok sebanyak 70 siswa dan sampel siswa yang cenderung diberi tugas individual juga sebanyak 70 siswa 4. Teknik Pengumpulan Data 1. Metode Kuesioner (Angket) 2. Metode Dokumentasi
D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil data pemanfaatan metode pembelajaran pemberian tugas kelompok dan tugas individual dapat dilihat pada tabel di bawah. Tabel 4.9 Hasil Angket Pemanfaatan Metode Pembelajaran Tugas Kelompok dan Inidvidual Jenis Data Skor Angket Kelompok Siswa Tugas kelompok Tugas individual Jumlah Responden 70 70 Jumlah Skor 1399 1324 Mean (M) 20,1 19,1 Median (Me) 20 19 Modus (Mo) 20 19 Varians 2,35 2,83 Simpangan Baku (S) 1,53 1,68 Berdasarkan data tersebut terlihat rata-rata pemberian tugas kelompok sebesar 20,1 masuk dalam kategori sangat tinggi sesuai dengan pedoman kenversi. Sedangkan rata-rata data angket kelompok siswa yang diberi tugas individual sebesar 19,1 juga masuk dalam kategori sangat tinggi seuai dengan pedoman konversi. Dapat diketahui bahwa hasil pemberian tugas yang diberikan dengan dua metode berbeda tersebut terdapat perbedaan dimana rata-rata pemberian tugas kelompok lebih besar daripada pemberian tugas individu. Sedangkan, Hasil belajar siswa diambil dari hasil ujian akhir semester pada mata pelajaran Matematika kelas tinggi di SDN gugus V kecamatan Selaparang, kota Mataram dapat dlihat sebagai berikut. Tabel 4.12 Data Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Tinggi SDN Gugus V Kecamatan Selaparang Tahun 2016 Jenis Data Hasil Belajar Siswa Kelompok Siswa Tugas kelompok Tugas individual Jumlah Siswa 70 70 Jumlah Nilai 5432 5.078 Mean (M) 77,60 72,54 Median (Me) 77 72,5 Modus (Mo) 75 70 Varians 74,68 67,01 Simpangan Baku (S) 8,64 8,19 Dari penelitian telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa ke empat indikator pemanfaatan metode pembelajaran pemberian tugas individual
sudah dijalankan dengan tepat dan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Dimana indikator kedua menjadi yang paling kecil persentasenya yaitu, kognitif siswa. Hal ini dikarenakan peredaan kemampuan, minat dan bakat siswa yang mempangaruhi hasil belajar terhadap indikator tersebut. Dua variabel tersebut telah terlaksana dengan baik dimasing-masing kelompok belajar dan ini memudahkan peneliti untuk melaksanan penelitian terhadap hasil belajar siswa yang dipengaruhi oleh dua variabel tersebut. Apakah terdapat perbedaan atau tidak terhadap hasil belajar matematika siswa yang diberi dua perlakuan berbeda yaitu metode pemberian tugas kelompok dan tugas individual pada kelas tinggi SDN gugus V kecamatan Selaparang Tahun 2016. Hasil belajar siswa merupakan prestasi yang dicapai dalam bentuk nilai dari tes, ujian ataupun nilai raport. Hasil belajar ini menunjukan tolak ukur keberhasilan proses belajar siswa yang telah dilaksanakan. Dalam penelitian ini menyajikan perbandingan antara hasil belajar matematika siswa yang cenderung diberi tugas kelompok dengan siswa yang cenderung diberi tugas individual. Adapun hasil belajar yang digunakan peneliti dalam penelitian ini didapat melalui teknik pengumpulan data dengan dokumentasi yaitu, nilai Ujian Semester Genap Kelas Tinggi SDN Gugus V Kecamatan Selaparang Tahun Ajaran 2015/2016. Berdasarkan perhitungan rata-rata untuk hasil belajar siswa yang diperoleh membuktikan bahwa di siswa yang diberi tugas kelompok mempunyai hasil belajar yang tinggi yaitu dengan rata-rata sebesar 77,60, dibandingkan siswa yang diberikan tugas individual yang memiliki rata-rata sebesar 72,54. Ada perbedaan rata-rata sebesar 5,06 dari kedua hasil belajar dengan metode penugasan yang berbeda tersebut. Pada kelompok siswa yang cenderung diberikan tugas kelompok memiliki 38 siswa nilainya diatas rata-rata dan 32 siswa lain nilainya berada dibawah rata-rata. Sedangkan pada kelompok siswa yang cenderung diberikan tugas kelompok memiliki 34 siswa nilainya diatas rata-rata dan 36 siswa lain nilainya berada dibawah rata-rata. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar matematika siswa yang cenderung diberi tugas kelompok dengan siswa yang cenderung diberi tugas individual. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan pengujian hipotesis yang membuktikan bahwa thitung lebih besar dari ttabel, dimana thitung = 3,688 > ttabel = 1, 655. Karena hasil analisis data dalam penelitian ini signifikan, maka hipotesis alternative (Ha) yang menyatakan: “Ada Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa yang Cenderung diberi Tugas Kelompok dengan Tugas Individual di kelas tinggi SDN gugus V Kecamatan Selaparang Tahun 2016” diterima. Sedangkan hipotesis nihil (Ho) yang menyatakan “Tidak Ada
Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa yang Cenderung diberi Tugas Kelompok dengan Tugas Individual di kelas tinggi SDN gugus V Kecamatan Selaparang Tahun 2016” ditolak. E. PENUTUP 1. Kesimpulan 1. Hasil belajar Matematika siswa yang cenderung diberikan tugas kelompok di kelas tinggi Sekolah Dasar Negeri Gugus V Kecamatan Selaparang Tahun 2016 memiliki rata-rata sebesar 77,6 yang termasuk dalam kategori sangat tinggi sesuai dengan pedoman konversi hasil belajar siswa. 2. Hasil belajar Matematika siswa yang cenderung diberikan tugas individual di kelas tinggi Sekolah Dasar Negeri Gugus V Kecamatan Selaparang Tahun 2016 memiliki rata-rata sebesar 72,54 yang termasuk dalam kategori tinggi sesuai dengan pedoman konversi hasil belajar siswa. 3. Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar siswa yang cenderung diberi tugas kelompok dengan tugas individual dalam pembelajaran matematika di kelas tinggi Sekolah Dasar Negeri Gugus V Kecamatan Selaparang Tahun 2016. Siswa yang cenderung diberi tugas kelompok mendapatkan rata-rata nilai hasil belajar sebesar 77,6 lebih baik daripada siswa yang cenderung diberikan tugas kelompok yang hanya sebesar 72,54. Adapun untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara dua variabel tersebut dilakukan pengujian hipotesis yang menggunakan t-test. Dinyatakan diterima dengan hasil analisis data yakni nilai thitung yang diperoleh dalam penelitian sebesar 2,336 berada di atas angka dari ttabel sebesar 1,655, atau dengan kata lain bahwa nilai thitung lebih besar dari ttabel (2,336 > 1,655) pada taraf signifikansi 5% sehingga penelitian ini dapat dinyatakan “signifikan”. 2. Saran 1. Bagi Guru, dapat memberikan metode pemberian tugas yang tepat pada siswa dalam pembelajaran matematika karena metematika sendiri merupakan salah satu pembelajaran yang cukup sulit untuk dicapai tujuan pembelajarannya. 2. Bagi orang tua, dapat membantu dan membimbing anak dalam menyelesaikan tugas yang telah diberikan dengan maksud meningkatkan motivasi anak dalam menyelesaikan tugas baik tugas kelompok maupun tugas individu. 3. Bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian dengan tema yang berkaiatan dengan penelitian ini
DAFTAR PUSTAKA Dalyono, M.. 1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta Evertson dan Emmer. 2011. Manajemen Kelas Untuk Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Hamalik, Oemar. 2002. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Rhineka Cipta Hermawati, Aulia. 2008. Perbedaan Hasil Belajar Matematika dengan Pemberian Tugas Secara Kelompok dan Individual Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Kertosono. Skripsi. Universitas Negeri Malang. http://library.um.ac.id diunduh pada tanggal 18 Juni 2016. Indriani, Dini. 2011. Perbandingan Prestasi Belajar Antara Siswa Yang Diberi Tugas Secara Kelompok Dengan Individual Pada Soal Uraian Dalam Pembelajaran Matematika (Studi Eksperimen di kelas VIII MTs ANNUR Kota Cirebon). Jurnal. Cirebon: Fakultas Tarbiyah IAIN Syekh Nurjati Cirebon. http://skripsiku-tugasakhirku.com/jurnal diunduh pada tanggal 18 Juni 2016 Isjoni. 2013. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta Ismail, dkk. 2000. Kapita Selekta Pembelajaran Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka.
Purwanto, Ngalim. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Roestiyah. 1998. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Renika Cipta Sudjana, Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA Suharsimi Arikunto. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Suherman, Erman dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: UPI Tototprijono, R. 2008. Perbedaan Prestasi Belajar Antara Siswa Yang Mendapat Tugas Secara Kelompok Dengan Tugas Secara Individu Pada Standar Kompetensi Memahami Konsep Segi Empat dan Segi Tiga Serta Menentukan Ukurannya di Kelas VII SMPN 1 Wilingi Kabupaten Blitar Tahun Pelajaran 2007/2008. Skripsi. Malang: Universitas Wisnuwardhana. http://libraryskripsi.ac.id diunduh pada tanggal 20 Juni 2016. Winkel. 2012. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Alfabeta.
.