Jurnal Psikologi Universitas Bina Darma 2015 HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PABRIK PRODUKSI PENGOLAHAN DI PERUSAHAAN PTP N VII UNIT USAHA MUSI LANDAS BANYUASIN
Anggun Aprianti 11.181.027 Fakultas Psikologi Universitas Bina Darma
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada hubungan antara komitmen organisasi dengan motivasi kerja pada karyawan pabrik produksi pengolahan di perusahaan PTP N VII Unit Usaha Musi Landas Banyuasin. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara komitmen organisasi dengan motivasi kerja pada karyawan pabrik produksi pengolahan di perusahaan PTP N VII Unit Usaha Musi Landas Banyuasin. . Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 200 karyawan dan yang dijadikan sampel sebanyak 127 orang yang didapat melalui teknik proposional random sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala komitmen organisasi dan skala motivasi kerja. Teknik analisis menggunakan teknik analisis regresi sederhana dengan bantuan SPSS versi 20.0. Hasil analisis data penelitian dengan komputer menggunakan program SPSS 20.0 for Windows, menunjukkan koefisien korelasi (r) sebesar 0,299 dengan koefisien determinasi (R square) sebesar 0.089, serta nilai p = 0, 001 p ≤0,05. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis diterima. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara komitmen organisasi dengan motrivasi kerja pada karyawan pabrik produksi pengolahan di perusahaan PTP N VII Unit Usaha Musi Landas Banyuasin. Sumbangan variabel komitmen organisasi terhadap motivasi kerja sebesar 8,9%. Kata Kunci : Komitmen Organisasi, Motivasi Kerja, Karyawan ABSTRACT This study aims to determine the relationship between the organizational commitmen with work motivation at the factory employees production processing the companes in PTP N VII Unit Usaha Musi Landas Banyuasin. The hypothesis proposed in this study is there a relationship between the organizational commitmen with work motivation at the factory employees production processing the companes in PTP N VII Unit Usaha Musi Landas Banyuasin. The population in this study were 200 subjects and sampled as many as 127 subject. This research used proposional random sampling technique. Researched measuring instruments used the organizational commitmen scale and work motivation scale. Analysis techniques using simple regression analysis by using SPSS version 20.0 for windows. The results showed a correlation coefficient (r) of 0.299 with a coefficient of determination (R-square) of 0.089, and p = 0, 001 p ≤0.05. This suggests that the hypothesis is accepted. The results showed that there is a significant relationship between the organizational commitmen with work motivation at the factory employees proction processing the companes in PTP N VII Unit Usaha Musi Landas Banyuain.The contribution of the independent variable (organizational commitmen) on the dependent variable (work motivation) was 8,9%. Keyword : Organizational commitment, Work motivation,
Jurnal Psikologi Universitas Bina Darma 2015 Selanjutnya,
PENDAHULUAN Sumber daya manusia, modal dan informasi strategis
menempati dalam
posisi
yang
mewujudkan
pada
prosedur
kerja
bagian a. penyaringan ialah cairan karet dalam
amat
latex yang berasl dari kebun, kemudian
tersedianya
dicurahkan ke dalam bak lalu di pasang
barang dan jasa. Sumber – sumber ekonomi
dengan
yang digerakkan secara efektif memerlukan
Pembekuan
keterampilan
tekhnis
penyaringan, di masukkan ke dalam proses
sehingga mempunyai tingkat hasil guna yang
bak pembekuan, pembekuan tersebut di aduk
tinggi, artinya hasil yang diperoleh seimbang
dengan dorongan selama 8 x dan di tarik
dengan masukan yang diolah. PTP N VII Unit
selama 8 x. Pembekuan tersebut di saring
Usaha Musi Landas berdiri pada tahun 1957
selama 60 MESH dan didiamkan selama
pada
merupakan
kurang lebih 4 jam. c. Penggilingan sheet ialah
perkebunan asing milik Belanda dengan nama
menggiling karet yang sudah dibekukan
‘’Internatio’’, pada tahun 1958 perusahaan
diawal
milik Belanda di nasionalisasikan, dan pada
dengan ketebalan kurang lebih 3 mil – 4 mil,
tahun
dan panjang 150 cm. d. Turun sheet ialah pada
saat
1959
organisatoris
itu
musi
dan
landas
perkebunan
dikelompokkan
saringan
dan
ialah
20
proses
menjadi
setelah
b. dari
lembaran-lembaran
karet
baru dan pada tahun 1963 dibentuk PPN Karet
kembalikan, sortir sendiri artinya memilih-
IX musi landas merupakan salah satu unitnya,
milih
kemudian tahun 1968 menjadi PNP X
pengepakan. Dari hasil wawancara dengan “T”
(persero) dan tahun 1996 menjadi PTP N VII
bagian SDM sekitar 200 bagian produksi
(Persero). Di bawah ini terdapat data karyawan
pengolahan
dengan
masing-
menurun mengatakan bahwa fenomena yang
masing. Adapun prosedur proses pabrik bagian
terjadi di PTP N VII Unit Usaha Musi Landas,
produksi pengolahan yaitu: a) Jembatan
produktivitas menurun disebabkan karena
timbangan digital kapasitas 30 TON; b)
produktivitas
Gilingan K-3; c) Loading Ramp tempat
pengangkatan dan kondisi perusahaan yang
penerimaan latex di pabrik; d) Buking tank
sedang menurun. Oleh karena itu karyawan
tempat penerimaan latex di pabrik; e) Talang
tersebut banyak yang tidak semangat, seperti
latex, f) Bak koagulasi; g) Talang koagulasi; h)
diperintahkan
Mesin
tempat
dikerjakan, pada saat penyaringan dimulai
penjemuran; h) Bak cucian sheet; i) Sheet
belum selesai sudah ditinggalkan, kemudian
matang siap sortir RSS; j) Kotak packing; k)
proses
Timbangan duduk; l) penyaringan 20 MESH;
setengah, dan terrlihat pada saat menggiling
m) penyaringan 40 MESH dan pembekuan; n)
karet sambil muka kaku, terlihat pada saat
penggilingan; o) pemasangan plat sekat.
mencetak dengan di plat sekat karyawan mulai
gilingan
sheet;
kerjanya
i)
Lory
karet
sudah
MESH,
menjadi satu dengan nama perusahaan negara
bagian-bagian
yang
selama
yang
jadi
ingin
karyawan
menurun,
atasan
pembekuan
kemudian
masuk
terlihat
tidak
tidak
bekerjanya
di
dalam
motivasi
adanya
langsung
setengah-
Jurnal Psikologi Universitas Bina Darma 2015 terlihat lesu, perilaku-perilaku tersebut yang
Bekerja sesuai standar; pekerjaan sesuai
mengakibatkan produksi menurun.
standar yang benar dan dalam skala waktu
McCormick bahwa
faktor
(1975)
menyebutkan
yang
mempengaruhi
yang sudah ditentukan, 2. Senang bekerja; sesuatu
yang
dikerjakan
karena
adanya
produktivitas kerja dapat digolongkan menjadi
motivasi yang mendorong akan membuat
dua, yaitu karakteristik individual dan variabel
orang senang mengerjakannya, 3. Merasa
situasional. Karakteristik individual seperti
berharga; hal ini terjadi karena pekerjaannya
kecakapan,
sikap,
itu betul-betul berharga bagi orang yang
training, dan motivasi. Variabel situasional
termotivasi, 4. Bekerja keras, hal ini karena
antara lain penerangan, suasana kerja, serta
dorongan
berhubungan dengan waktu kerja dan waktu
menghasilkan sesuai target yang mereka
istirahat.
tetapkan, 5. Sedikit pengawasan; kinerja yang
kepribadian,
perhatian,
“T” mengatakan juga Selain itu juga
yang
begitu
tinggi
untuk
dipantau oleh individu yang bersangkutan dan
dari hasil yang diperoleh kurang lebih 200
tidak
orang karyawan yang bekerja bagian produksi
pengawasan, 6. Semangat juang tinggi; hal ini
dengan gol IA yang jabatannya sebagai buruh
akan memberikan suasana bekerja yang bagus
pabrik, sekitar 5 bahkan ada yang 10 tahun
di semua bagian. Berdasarkan hasil observasi
karyawan bekerja, tetapi belum naik pangkat
dan wawancara pada tanggal 8 April 2015
ke jenjang golongan berikutnya, dari dampak
dapat dilihat fenomena pada karyawan pabrik
tersebut
pihak
produksi pengolahan yaitu karyawan tersebut
belum
terlihat pada saat bekerja di pabrik produksi
mengangkat karyawannya, sehingga motivasi
pengolahan karet, bekerja sesuai standar.
karyawan
dan
Namun pada kenyataannya karyawan tersebut
mempengaruhi hasil produksi, salah satu
bekerja tidak sesuai standar, perusahaan
karyawan
menuntut untuk melebihi RKAP (Rancangan
dikarenakan
manajemen
sudah
perusahaan
menjadi
pabrik
dari
yang
menurun
produksi
pengolahan
membutuhkan
Aggaran
terlalu
Perusahaan)
banyak
mengatakan gaji yang diperoleh kecil dan juga
Kerja
mereka mengatakan walaupun gaji kecil, tetapi
produksi meningkat dan waktu yang sudah
tetap akan bekerja di perusahaan ini. Hal
ditentukan, tetapi karyawan bekerja terlihat
tersebut tidak dapat dibiarkan begitu saja,
tidak disiplin, lambat, tidak cepat, waktu kerja
harus dicari pemecahannya bagi karyawan
terkadang di buat untuk duduk saja sambil
dalam meningkatkan motivasi kerjanya lagi
merokok,
terutama yang berada pada bidang pabrik
mengakibatkan
produksi pengolahan tersebut.
ditetapkan
Anoraga (2014) motivasi kerja adalah sesuatu
berdasarkan ciri-ciri motivasi kerja yang
yang menimbulkan semangat atau dorongan
pertama yaitu bekerja sesuai standar; sesuai
kerja. Menurut Aref & Tanjung (2013),
standar yang benar dan dalam skala waktu
menyebutkan ciri-ciri motivasi kerja, yaitu: 1.
yang sudah ditentukan. Schaufeli & Bakker
santai
agar
hasil
dan
mengobrol,
yang
standar
perusahaan
yang
menjadi
menurun.
Hal
ini
Jurnal Psikologi Universitas Bina Darma 2015 (Fernet dkk, 2012) menyatakan bahwa faktor
untuk tidak ada pengangkatan pada karyawan
yang mempengaruhi motivasi kerja yaitu
tersebut membuat karyawan ingin keluar,
komitmen organisasi, dan keterlibatan kerja.
tetapi disisi lain ingin bekerja dimana dan
Di penelitian ini komitmen organisasi terlihat
bekerja apa, sehingga karyawan tetap bersama
gejalanya di PTP N VII Unit Usaha Musi
di perusahaan tersebut. Hal ini berdasarkan ciri
Landas Banyuasin. Mowday (Sopiah, 2008)
yang pertama yaitu adanya kepercayaan dan
menyatakan komitmen organisasi merupakan
penerimaan yang kuat terhadap tujuan dan
dimensi
perilaku
penting
yang
dapat
nilai-nilai tujuan organisasi. Selanjutnya pada
untuk
menilai
kecendrungan
fenomena adanya hasrat yang kuat untuk
karyawan untuk bertahan sebagai anggota
mempertahankan keanggotaan dalam suatu
organisasi.
organisasi. Karyawan mengatakan ingin tetap
digunakan
Newstroom
mngemukakan
tiga
(Sopiah,
ciri-ciri
2008)
komitmen
menjadi
anggota
diperusahaan
tersebut,
organisasi, yaitu: 1. Adanya rasa percaya yang
walaupun gaji kecil, dan perusahaan tidak
kuat dan penerimaan seseorang
mengkabulkan
terhadap
permohonan
kami
untuk
tujuan dan nilai-nilai organisasi, 2. Adanya
menaikan jabatan yang selanjutnya, tidak
keinginan seseorang untuk melakukan usaha
selamanya
secara sungguh-sungguh demi organisasi, dan
golongan
3.
untuk
Sehingga membuat karyawan merasa kecewa,
mempertahankan keanggotaan dalam suatu
tidak bertanggung jawab atas pekerjaannya,
organisasi.
sehingga karyawan tidak serius dengan bekerja
Berdasarkan hasil obervasi dan wawancara
seperti menaruh plat sekat dengan suara besar,
pada tanggal 8 April 2015 dapat dilihat
begurau sesama rekan kerja, saling lempar-
fenomena pada karyawan pabrik produksi
lempar cairan karet di tempel-tempelkan ke
pengolahan yaitu adanya rasa kepercayaan
baju, belum selesai sudah ditinggalkan, tidak
yang kuat terhadap tujuan dan nilai organisasi
mau
tersebut, karyawan mengatakan perusahaan
menyebabkan
ingin tercapai target setiap tahunnya, namun
menjadi menurun dengan keadaan seperti
pada kenyataan menurun, karyawan yang
tetapi karyawan tetap bertahan di perusahaan
nampak sudah tidak peduli dengan keputusan
tersebut, dan ingin bekerja di perusahaan
yang sudah ditetapkan dari organisasi, tetapi
tersebut. Berdasarkan penjelasan diatas maka
tetap
ini,
hipotesis penelitian ini adalah “Ada hubungan
kepercayaan untuk karyawanpun sudah males
antara komitmen organisasi dengan motivasi
mau mendengarnya, karena hanya omongan
kerja
dari perusahaan saja, tetapi sampai saat ini
pengolahan di perusahaan PTP N VII (Persero)
belum ada kepastian kapan ada pengangkatan
Unit Usaha Musi Landas.
Adanya
ingin
hasrat
berada
yang
di
kuat
perusahaan
karyawan taresebut. Karyawan mengatakan penerimaan dari hasil kebijakan perusahaan
menjadi IA
yaitu
melanjutkan
pada
karyawan pelaksana
kembali.
keadaan
karyawan
di
pratama.
Sehingga
perusahaan
pabrik
level
yang
produksi
Jurnal Psikologi Universitas Bina Darma 2015 bagian dari jumlah dan karakteristik yang
METODE Variabel
yang
dilibatkan
dalam
dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono,
penelitian ini adalah komitmen organisasi
2011).
sebagai variabel bebas dan motivasi kerja
Berdasarkan cara perhitungan sampel menurut
sebagai variabel terikat peningkatan kapasitas
Isaac dan Michael (Sugiono, 2011) dengan
seseorang karyawan PTP N VII Unit Usaha
taraf kesalahan 5%, maka sampel dalam
(Persero) Musi Landas Banyuasin. Secara
penelitian ini akan berjumlah 127 orang dari
menyeluruh,
berprestasi,
total 200 responden, sedangkan sisanya 73
pertumbuhan profesional, dan pengakuan yang
orang akan dijadikan sampel try out. Metode
dialami seseorang dalam suatu pekerjaan yang
pengambilan data menggunakan proposional
mengandung tantangan. Skala motivasi kerja
random sampling, teknik ini menghendaki cara
dengan aspek-aspek motivasi kerja yang
pengambilan
digunakan dalam penelitian ini adalah aspek-
populasi
aspek yang dipaparkan dari menurut Hezberg
kecilnya sub-sub populasi tersebut.
seperti
perasaan
sampel
dengan
dari
tiap-tiap
memperhitungkan
sub besar
(Luthans, 2002) : prestasi, promosi atau
Metode yang akan digunakan untuk
kenaikan pangkat, pengakuan, pekerjaan itu
mengumpulkan data pada penelitian adalah
sendiri,
jawab,
metode kuantitatif dengan skala sebagai alat
keberhasilan dalam bekerja, pertumbuhan dan
pengumpul data. Skala adalah perangkat
perembangan pribadi, kemajuan. Komitmen
pertanyaan yang disusun untuk mengungkap
organisasi adalah dimensi perilaku penting
atribut
karyawan pabrik produksi pengolahan PTP N
pertanyaan tersebut (Azwar, 2012). Setiap
VII (Persero) Unit Usaha Musi Landas
subjek yang termasuk dalam setiap sampel
Banyuasin, yang dapat digunakan untuk
penelitian ini diharapkan mengisi masing-
menilai
masing alat ukur tersebut secara lengkap. Data
penghargaan,
kecendrungan
tanggung
karyawan
untuk
tertentu
melalui
respon
terhadap
bertahan sebagai anggota organisasi.
dalam penelitian ini diperoleh menggunakan 2
Skala komitmen organisasi dengan aspek-
skala yaitu: skala motivasi belajar dan skala
aspek yang digunakan dalam penelitian ini
konsep
adalah aspek-aspek yang dipaparkan dari
berdasarkan aspek-aspek tertentu disajikan
Mowday
dari:
dalam blue print. Blue print skala motivasi
organisasi,
kerja digunakan untuk mengetahui seberapa
keinginan untuk bekerja keras, hasrat untuk
besar kemungkinan subjek untuk terlibat
bertahan menjadi bagian dari organisasi.
dalam motivasi kerja. Aspek-aspek yang
Populasi adalah wilayah generalisasi yang
digunakan dalam skala ini mengacu aspek
terdiri atas subjek yang mempunyai kualitas
motivasi kerja yang dikemukakan oleh dari
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
menurut Hezberg (Luthans, 2002) : prestasi,
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
promosi atau kenaikan pangkat, pengakuan,
kesimpulannya. Sedangkan Sample adalah
pekerjaan itu sendiri, penghargaan, tanggung
(Sopiah,
penerimaann
2008),
terhadap
terdiri
tujuan
diri
akademik.
skala
dibuat
Jurnal Psikologi Universitas Bina Darma 2015 jawab,
keberhasilan
bekerja,
= 0,001 atau dengan kata lain p ≤ 0,01. Ini
pribadi,
menunjukkan bahwa ada hubungan yang
organisasi
sangat signifikan antara motivasi kerja dengan
digunakan untuk mengungkap seberapa besar
komitmen organisasi pada karyawan pabrik
komitmen organisasi yang dimiliki oleh
produksi pengolahan di perusahaan PTP N VII
subjek. Aspek-aspek komitmen organisasi
Unit Usaha Musi Landas Banyuasin. Besarnya
yang digunakan disusun berdasarkan aspek-
nilai
aspek komitmen organisasi yang dikemukakan
(variabel
oleh
yaitu
(variabel terikat) adalah 8,9% yang berarti
organisasi,
bahwa masih terdapat 91,1% dari faktor lain
keinginan untuk bekerja keras, hasrat untuk
yang mempengaruhi motivasi kerja tetapi
bertahan menjadi bagian dari organisasi.
variabel itu tidak diteliti oleh peneliti. Salah
Analisis data yang digunakan pada penelitian
satu faktor yang mempengaruhi motivasi kerja
ini menggunakan analisis secara statistik.
dengan ditunjukkan dari hasil analisis pada
Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih
table model summary dimana sumbangan
dahulu dilakukan uji prasyarat yaitu uji
efektif komitmen organisasi terhadap motivasi
normalitas, uji linieritas dan uji hipotesis.
kerja dapat dilihat dari koefisiensi determinan
pertumbuhan kemajuan.
dan skala
perembangan komitmen
Mowday
penerimaann
dalam
(Sopiah,
terhadap
2008),
tujuan
sumbangan bebas)
komitmen dengan
organisasi
motivasi
kerja
(R square) yaitu sebesar 8,9% (R2= 0,089). Hal ini berarti bahwa ada 91,1% variabel lain
HASIL DAN PEMBAHASAN Dari analisis yang didapat bahwa yang dilakukan
peneliti
diterima.
Ada
ini
yang turut berpengaruh terhadap motivasi
sangat
kerja Menurut Lhalauw & Prasetio (2002),
signifikan antara komitmen organisasi dengan
seperti faktor kebutuhan, faktor sikap, faktor
motivasi kerja pada karyawan pabrik produksi
minat, faktor aspirasi. Hasil lain yang peneliti
pengolahan di perusahaan PTP N VII Unit
dapatkan dalam penelitian ini adalah distribusi
Usaha Musi Landas Banyuasin. perhitungan
normal. Lalu kemudian peneliti memanfaatkan
stastistik
untuk
deskripsi data penelitian untuk mengetahui
membuktikan bahwa terdapat hubungan yang
bahwa data motivasi kerja dengan komitmen
sangat signifikan antara motivasi kerja dengan
organisasi yang termasuk tinggi atau rendah
komitmen organisasi pada karyawan pabrik
dengan membuat kategori masing-masing
produksi pengolahan di perusahaan PTP N VII
variabel
Unit Usaha Musi Landas Banyuasin. Analisis
Berdasarkan pengelolaan data yang dilakukan
dilakukan dengan menggunakan uji regresi
penelitian ini peneliti melakukan kategorisasi
sederhana yang hasilnya menunjukkan adanya
terhadap motivasi kerja karyawan pabrik
penerimaan terhadap hipotesis yang diajukan.
produksi pengolahan PTP N VII Unit Usaha
Hasil tersebut dapat dilihat dari nilai koefisien
Musi Landas Banyuasin dari 127 yang
korelasi r = 0,299 dengan nilai signifikansi (p)
dijadikan subjek penelitian, terdapat karyawan
yang
dalam
hubungan
telah
penelitian
yang tidak diteliti lebih lanjut oleh peneliti
yang
dilakukan
berdasarkan
tabel
frekuensi.
Jurnal Psikologi Universitas Bina Darma 2015 sebanyak 59 atau
46,45%
yang memiliki
motivasi kerja tinggi seperti penghargaan yang telah
diberikan
untuk
karyawan
untuk
terus
tumbuh
dan
berkembang
personalnya, serta jabatannya.
yang
Berdasarkan pengelolaan data yang
bekerjanya baik, yang telah bekerja lama dan
dilakukan
berpengalaman banyak di bidang produksi.
melakukan kategorisasi terhadap komitmen
serta karyawan
organisasi
sebanyak 68 atau 53,54%
dalam
penelitian
karyawan
ini
pabrik
peneliti
produksi
karyawan yang motivasi kerja yang rendah
pengolahan PTP N VII Unit Usaha Musi
seperti
rendahnya
Landas Banyuasin dari 127 yang dijadikan
pengakuan ini disebabkan karena karyawan
subjek penelitian , terdapat karyawan sebanyak
banyak yang motivasi menurun, disebabkan
36
bekerja yang lambat dan hasilnya tidak
organisasi yang tinggi seperti keinginan untuk
memuaskan, maka dari itu dari hasil kerja
bekerja kerasnya tinggi terlihat saat karyawan
mereka tidak diperhatikan. Sehingga dapat
rajin bekerja serta karyawan sebanyak 91 atau
disimpulkan
pabrik
71,65% yang memiliki komitmen organisasi
produksi pengolahan PTP N VII Unit Usaha
rendah seperti penerimaan terhadap tujuan
Musi Landas Banyuasin yang rendah. Motivasi
organisasi terlihat pada saat karyawan tidak
kerja
pengakuan,
rata
yakni
-rata
karyawan
atau 28,35% yang memiliki komitmen
yang
rendah
menurut
Nitisemito
meneriman tujuan yang sudah ditetapkan oleh
(Darmawan,
2013)
yaitu
rendahnya
perusahaan
seperti
menunda-nunda
produktivitas kerja, tingkat absensi naik atau
pekerjaannya, bekerja lambat, bekerja tidak
tinggi, tingkat perpindahan yang tinggi, tingkat
maksimal. Sehingga dapat disimpulkan rata-
kerusakan meningkat, kegelisahan dimana-
rata karyawan pabrik produksi pengolahan
mana,
PTP N VII Unit Usaha Banyuasin memiliki
tuntutan
pemogokan.
yang
Berdasarkan
sering
terjadi,
teori
tersebut
Dessler (Sopiah, 2008) menyatakan proses terjadinya
komitmen
membangun
nilai-nilai
organisasi
Untuk mempertegas adanya hubungan yang sangat
signifikan hubungan antara
didasarkan
komitmen organisasi dengan motivasi kerja
adanya kesamaan. Setiap anggota organisasi
pada karyawan pabrik produksi pengolahan di
memiliki kesempatan yang sama, misalnya
perusahaan PTP N VII Unit Usaha Musi
untuk promosi maka dasar yang digunakan
Landas Banyuasin dapat dilihat dari data yang
untuk
diperoleh
promosi
yang
ialah
komitmen organisasi yang rendah.
adalah
kemampuan,
yaitu
pada
aspek
penerimaan
keterampilan, minat, motivasi, kinerja, tanpa
terhadap tujuan organisasi keinginan untuk
adanya diskriminasi. Menurut Dessler (Sopiah,
bekerja keras yang terlihat rendah, artinya
2008) mengatakan bahwa proses terjadinya
pada saat bekerja keinginan yang seharusnya
komitmen organisasi yaitu bila organisasi
tercapai produksi pada perusahaan tersebut,
membuat kebijakan untuk merekrut karyawan
mengalami penurunan, dikarenakan kerja keras
dari dalam sebagai prioritas maka dengan
pada karyawan yang rendah, maka dari itu
sendirinya hal itu akan memotivasi karyawan
karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut
Jurnal Psikologi Universitas Bina Darma 2015 keinginan
motivasi
kerja
untuk
bekerja
keraspun rendah, terlihat pada saat di area pabrik saat karyawan sedang mengelola karet dimulai, seperti menggiling karet dengan bermain-main, tidak cepat mengerjakanya, bercanda-canda bersama rekan kerja, lambat bekerjanya. Adapun aspek pada komitmen
Darmawan, D. (2013). Prinsip-psinsip Perilaku Organisasi. Surabaya : Pena Semesta. Djali. (2013). Psikologi pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Fathoni. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Rineka Cipta
organisasi yang terlihat yaitu pada aspek hasrat untuk bertahan menjadi bagian dari organisasi artinya apabila seorang karyawan memiliki hasrat untuk bertahan di perusahaan ini, maka karyawan tersebut akan lebih bersemangat dalam bekerja, sehingga motivasinyapun akan baik.
Daftar Pustaka Anoraga, P,S.E.M.M. (2014). Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta. Aref, I., Tanjung, H. (2003). Manajemen Motivasi. Jakarta : Grasindo Azwar, S. 2004. Metode Penelitian, cet 6. Yogyakarta : pustaka Pelajar ________. 2013. Tes prestasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar ________. 2014. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Budiarto, Y. (2004). Komitmen karyawan pada perusahaan ditinjau dari kepemimpinan transfornasional dari transaksional. Jurnal psikologi, Vol 2 no 2. Chaplin, J.P. 2002. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Fernet, C. (2012). The effects of work motivation on employee exhaustion and commitment : an extension of the SD-R model. Journal psychology, vol 26. No 3 Gibson, J.L. (1996). Perilaku Organisasi, struktur, proses. Jilid I. Jakarta : Erlangga Handoko, H.T. (1995). Manajemen Edisi 2. Yogyakarta :BPFE Hasibuan, M.S.P. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta Bumi Aksara ____________. (2008). Organisasi & Motivasi : Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta : Bumi Aksara ____________(2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara Hadi, S . 2004. Metodologi Research jilid 1. Yogyakarta : Penerbit Andi _______.2004. Metodologi Research jilid 2. Yogyakarta : Penerbit Andi Krreithner, R., Kinicki, A. (2005). Perilaku Organisasi edisi kelima. Terjemahan Suany Erly. Jakarta : Salemba Empat Luthans, F. (2006). Perilaku Organisasi edisi kesepuluh. Yogyakarta : Andi
Jurnal Psikologi Universitas Bina Darma 2015 Mangkunegara, A.P. (1993). Psikologi Perusahaan. Bandung : Trigenda Karya
Siagian, S.P. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara
Mcmahan, B. (2007). Organizational commitment relationship commitment and their association with attachment style and locus of control. (skripsi, tidak diterbitkan). Faculty Psychology Georgia (Thesis Disertasi).
Savitri, Y.R. (2013). Hubungan antara kepuasan kerja dan Komitmen organisasi dengan Intensi Turnover pada Guru. Jurnal Psikologi, Vol 86, no 5.
Robbins, S. (2002). Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi edisi kelima. Terjemahan Halida dan Sartika Dewi. Jakarta : Erlangga Rhoades, L. (2001). Affective Commitment to the organization the contribution of perceived organizational suport. Journal psychology, vol 86, no 5 Reksoatmodjo, N. T. 2009. Statistika Untuk Psikologi dan Pendidikan. Bandung: Refika Aditama. Rianti, V. (2008). Pengaruh tipe kepemimpinan demokratis dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan (skripsi, tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII Yogyakarta. Ristanar, E. ( 2010). Komitmen organisasi ditinjau dari kepuasan kerja dan kualitas hubungan atasan-bawahan (Q-LMX), (skripsi tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi UKS Semarang.
Sopiah. (2003). Perilaku Organisasi. Jakarta : Hak Cipta. Sunyoto, D. (2013). Teori motivasi & Pengukurannya : Analisis di Bandung pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Sugiono, 2012. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta Teresia, N. ( 2008). Komitmen organisasi dan organizational citizenship behavior pada karyawan call centre di PT X. Jurnal Psikologi industri dan organisasi, vol. 10 no 2, 154-169. Wijono, S. (2012). Psikologi Industri & Organisasi : Dalam Suatu Bidang Gerak Psikologi sumber daya manusia. Jakarta : Kencana Yamin, S., Kurniawan. H (2014). SPSS COMPLETE Teknik Analisis Statistik Terlengkap dengan Software SPSS. Jakarta: Salemba Infotek