Peningkatan Aktivitas Gerak Lokomotor, Nonlokomotor dan Manipulatif Menggunakan Model Permainan Siswa Sekolah Dasar Negeri 3 Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim (Studi Kasus : Sdn 3 Tanjung Agung) Andri Gromiko, Hastari Mayrita, Arif Hidayat Dosen Universitas Bina Darma, Mahasiswa Universitas Bina Darma Pos-el :
[email protected]
ABSTRACT
The problem of this research is the activity, the ability and skills of basic techniques of motion locomotor, manipulative nonlokomotor and students of SD Negeri 3 Muara Enim Regency Tanjung Agung still low. Class Action Research aims to improve the activity, capabilities and skills of basic techniques of motion locomotor, manipulative nonlokomotor and students of SD Negeri 3 Tanjung Agung Muara Enim regency. Subjects were students in third grade in school year 2016/2017 State Primary School 3 Tanjung Agung subdistrict of Muara Enim Regency totaling 23 people. The object of research is the activity, the ability and skills of basic techniques locomotor movement, nonlokomotor and manipulative. Data collection techniques by observation, testing, and documentation. The data analysis technique is qualitative analysis. The results of this study indicate that activity, abilities and skills of basic techniques of motion locomotor, manipulative nonlokomotor and students of SD Negeri 3 Tanjung Muara Enim District Court has increased the quality of after action research using game model in teaching PE. Data completeness study pre-cycle test 34.79%, 43.48% the first cycle, the second cycle and the third cycle 69.57% 78.26%. With the achievement of mastery learning criterion in the third cycle, the research successfully. Keywords: activity, abilities and skills of basic techniques locomotor movement, nonlokomotor and manipulative.
ABSTRAK
Masalah penelitian ini adalah aktivitas, kemampuan dan keterampilan teknik dasar gerak lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif siswa SD Negeri 3 Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim masih rendah. Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk meningkatkan Aktivitas, kemampuan dan keterampilan teknik dasar gerak lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif siswa SD Negeri 3 Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim. Subjek penelitian adalah siswa kelas III tahun ajaran 2016/2017 di Sekolah Dasar Negeri 3 Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim yang berjumlah 23 orang. Objek penelitian adalah aktivitas, kemampuan dan keterampilan teknik dasar gerak lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif. Teknik pengumpulan data dengan melakukan observasi, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data adalah analisis kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas, kemampuan dan keterampilan teknik dasar gerak lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif siswa SD Negeri 3 Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim mengalami peningkatan kualitas setelah melakukan tindakan penelitian dengan menggunakan model permainan dalam pembelajaran Penjaskes. Data ketuntasan belajar tes pra siklus 34,79%, siklus I 43,48%, siklus II 69,57% dan siklus III 78,26%. Dengan tercapainya kriteria ketuntasan belajar pada siklus III maka penelitian berhasil. Kata kunci: aktivitas, kemampuan dan keterampilan teknik dasar gerak lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif.
1. PENDAHULUAN
melakukannya,karena pada umumnya anak-
Latar Belakang Masalah
anak akan lebih tertarik untuk melakukan.
anak
Perkembangan gerak dimasa anak-
Gerak lokomotor ini bisa dimodifikasi
sangat
menjadi permainan anak, misalnya dalam
menonjol,terutama
kemampuan
pada
gerak
lokomotor,
dan
manipulatif.
permainan yang ada pada saat ini yang
Penyempurnaan atau perbaikan gerak dasar
sifatnya mudah dan menyenangkan, namun
terjadi pada masa anak-anak. Menjelang
tetap dalam pengawasan serta pengarahan
masa remaja gerak yang makin kompleks
dari guru atau pendidik agar tidak terjadi
bisa
kemampuan
hal-hal yang tidak di inginkan, cidera dan
memanfaatkan keterampilan gerak sesuai
luka. Gerak nonlokomotor dilakukan tanpa
dengan kebutuhannya. Pada akhirnya masa
adanya
awal
memutar,
nonlokomotor
dikuasai
dewasa
dengan
berbagai
organ
tubuh
bentuk
permainan
tradisional
ataupun
perpindahan
tempat,
seperti
menekuk
badan.
Gerak
mencapai puncak perkembangan fungsi,
manipulatif
dan fisik mencapai puncak kematangannya.
terhadap objek di luar tubuh oleh tubuh atau
Menurut Husdarta dan Yudha M.
bagian tubuh, seperti menendang bola dan
Saputra (2000:73) salah satu ruang lingkup
melibatkan
penguasaan
lempar tangkap bola.
pendidikan jasmani adalah pembentukan
Dari hasil pengamatan awal peneliti
gerak, yang meliputi keinginan untuk
di SD Negeri 3 Tanjung Agung Sabtu, 22
bergerak, menghayati ruang waktu dan
Oktober 2016 di kelas III pembelajaran
bentuk termasuk perasaan irama, mengenal
Penjaskes
kemungkinan gerak diri sendiri, memiliki
pembelajaran menunjukkan bahwa siswa
keyakinan
sikap
belum terampil dan menguasai untuk gerak
(kinestetik) dan memperkaya kemampuan
lokomor, nonlokomotor, dan manipulatif,
gerak. Kemampuan gerak dasar ada tiga
tentunya akan membatasi keterampilan dan
jenis yaitu lokomotor, nonlokomotor dan
kemampuan gerak dasar siswa yang akan
manipulatif. Gerak lokomotor merupakan
berpengaruh
suatu gerakan yang ditandai dengan adanya
pembelajaran. Salah
perpindahan tempat, seperti jalan, lari,
adalah model pembelajaran yang tidak
melompat dan mengguling. Gerakan ini
sesuai, sehingga tujuan pengajaran yang
biasanya membuat anak merasa senang
telah dirumuskan oleh pendidik belum
gerak
dan
perasaan
tentang
pada
gerak
dasar,
pencapaian satu
saat
hasil
penyebabnya
mencapai hasil yang maksimal, atau masih di bawah standar nilai mata Pelajaran Penjaskes yaitu dengan Kriteria Ketuntasan
menggunakan metode simulasi; 5. model permainan belum pernah digunakan dalam pembelajaran.
Minimal (KKM) 7,5. Oleh karena itu, peneliti
berusaha
mengatasi
masalah
tersebut dengan mengadakan penelitian
Berdasarkan uraian di atas dan hasil penulis
pada
Berdasar identifikasi masalah di atas, fokus penelitian dibatasi pada :
tindakan kelas melalui model permainan.
pengamatan
Batasan Masalah
proses
1. aktivitas gerak lokomotor; 2. aktivitas gerak nonlokomotor;
pembelajaran gerak dasar di SD Negeri 3 3. aktivitas gerak manipulatif; Tanjung Agung kelas III yang berjumlah 23 orang, maka penulis berkeinginan untuk melakukan dilakukan
penelitian. melalui
Penelitian
Penelitian
ini
Tindakan
4. pembelajaran menggunakan model permainan; 5. peningkatan gerak lokomotor,
Kelas berjudul, ”Peningkatan Aktivitas
nonlokomotor, dan manipulatif
Gerak
menggunakan model permainan;
Lokomotor, Nonlokomotor, dan
Manipulatif
Menggunakan
Model 6. penelitian dilaksanakan di SD
Permainan Siswa Sekolah Dasar Negeri 3 Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim”.
Negeri 3 Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, khususnya
Identifikasi Masalah kelas III yang berjumlah 23 orang. Berdasar latar belakang di atas, dapat
diidentifikasi
masalah
sebagai
berikut: 1. siswa belum dapat melakukan gerak lokomotor dengan baik;
Rumusan Masalah Berdasar batasan masalah di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut. 1. Bagaimana aktivitas gerak lokomotor?
2. siswa belum dapat melakukan gerak nonlokomotor dengan baik;
2. Bagaimana aktivitas gerak nonlokomotor?
3. siswa belum dapat melakukan gerak manipulatif dengan baik;
3. Bagaimana aktivitas gerak manipulatif?
4. pembelajaran selama ini
4. Bagaimana pembelajaran
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif dalam
menggunakan model permainan?
pembelajaran
5. Bagaimana peningkatan gerak
gerak
lokomotor,
nonlokomotor, dan manipulatif.
lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif menggunakan model
2. KAJIAN PUSTAKA
permainan?
Kajian Teori Tujuan Penelitian Penelitian
Gerak lokomotor ini
bertujuan
untuk
mengetahui:
Menurut yudanto (2011:6) gerak lokomotor dapat diartikan sebagai gerak
1. aktivitas gerak lokomotor;
memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat
2. aktivitas gerak nonlokomotor;
lain. Bentuk
gerak lokomotor
diantaranya berjalan, berlari, brjingkat, 3. aktivitas gerak manipulatif; melompat dan meloncat, berderap, merayap 4. pembelajaran menggunakan model permainan;
dan memanjat. Definisi gerak lokomotor juga dijelaskan oleh Asim (2001: 32) menyatakan bahwa gerak lokomotor adalah
5. peningkatan gerak lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif
gerak memindahkan tubuh dari satu tempat
menggunakan model permainan.
ke tempat yang lain, baik secara horisontal maupun secara vertikal. Gerakan tersebut
Manfaat Penelitian diantaranya jalan, lari, lompat, loncat, Hasil penelitian ini diharapkan dapat jingkat, menderap, memanjat dan lain-lain. memberi manfaat pada berbagai pihak Gerak Nonlokomotor berikut ini. Teori Gerak Nonlokomotor 1. Siswa Menurut
Yudha
M.
Saputra
Hasil penelitian ini diharapkan dapat (2000:20) meningkatkan
aktivitas
gerak
nonlokomotor
adalah
dan gerakan yang dilakukan di tempat. Tanpa
keterampilan gerak dasar lokomotor, ada ruang gerak yang memakai kemampuan nonlokomotor, dan manipulatif. nonlokomotor terdiri dari menekuk dan 2. Guru mata pelajaran Penjasorkes meregang,
mendorong
dan
menarik,
mengangkat dan menurunkan, melipat dan
memutar,
mengocok,
melingkar,
lingkungan kehidupan, juga dapat dianggap
melambungkan dan lain-lain. Sedangkan
sebagai latihan jiwa dan raga untuk
menurut Sukintaka (1992:11) contoh gerak
kehidupan di masa yang akan datang.
nonlokomotor adalah : mengulur, menekuk,
Menurut Hackel dalam Zulkifli (2005:39),
mengayun, bergoyang, berbelok, berputar,
atavistis artinya kembali kepada sifat-sifat
meliuk,
nenek moyang di masa lalu. Dalam
mendorong,
mengangkat
dan
mendarat.
permainan timbul bentuk-bentuk kelakuan
Gerak Manipulatif
seperti bentuk kehidupan yang pernah
Teori Gerak Manipulatif
dialami nenek moyang. Permainan dalam
Menurut
Yudha
M.
Saputra
dunia
anak
dapat
memberikan
suatu
(2000:20) gerak manipulatif adalah gerak
kesenangan atau pun kegembiraan. Dalam
yang dikembangkan ketika anak tengah
bermain anak dapat bebas meluapkan emosi
menguasai bermacam objek. Kemampuan
dan tenaga yang berlebih dalam diri anak.
manipulatif lebih banyak melibatkan tangan
Adanya unsur senang, gembira dalam diri
dan kaki, tetapi bagian lain dari tubuh kita
anak maka permainan dapat sebagai alat
juga dapat digunakan. Bentuk-bentuk gerak
pendidikan.
manipulatif terdiri dari gerakan mendorong
guru hendaknya kreatif dan bisa
(melempar, memukul, menendang), gerakan
menetukan jenis permainan yang mengarah
menerima
pada materi pada awal pembelajaran.
(menangkap)
dan
gerakan
memantul-mantulkan bola atau menggiring
Kerangka Berpikir
bola.
Untuk kerangka berpikir peneliti
Permainan
menjabarkan bahasan tentang gerak yang
Teori Permainan
sangat mendasar yaitu gerak lokomotor,
Menurut
Freud
dalam
Zulkifli
(2005:40), permainan dari sudut psikologis merupakan pernyataan nafsu-nafsu yang terdapat di daerah bawah sadar, sumbernya berasal Menurut
dari
dorongan
Montessori
nafsu
seksual.
dalam
Zulkifli
(2005:40), permainan merupakan latihan untuk
menyesuaikan
diri
dengan
nonlokomotor dan manipulatif yang mana gerak ini sangat penting untuk dikuasai anak terutama siswa sekolah dasar. Untuk gerak
lokomotor
peneliti
mengamati
keterampilan dan kemampuan jalan dan lari, sedangkan untuk gerak nonlokomotor peneliti
mengamati
keterampilan
dan
kemampuan push-up dan untuk gerak
manipulatif
peneliti
keterampilan
dan
mengamati
kemampuan
lempar
tangkap bola kasti.
Kabupaten Muara Enim akan dilakukan selama dua minggu yang dimulai pada tanggal 05 sampai dengan 21 Januari 2017
Dalam pelaksanaan pembelajaran
pada pukul 07.30-09.00.
nantinya peneliti akan menggunakan model
3. Metode Penelitian
permainan sebagai metode pembelajaran,
Rancangan Penelitian
permainan yang akan digunakan dalam
ntuk mengetahui seberapa besar aktivitas
penelitian
“Bintang
dan kemampuan siswa dalam pembelajaran
Beralih’’, yang mana permainan akan
gerak dasar lokomotor, nonlokomotor dan
dimodifikasi sesuai dengan materi dalam
manipulatif, guru memberikan tes awal
upaya
sebagai
yaitu
permainan
peningkatan
keterampilan
gerak
bahan
refleksi
awal
lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif.
menentukan
Subjek dan Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan bersiklus yang
Subjek Penelitian
terdiri dari tiga siklus, terbagi dalam empat
kelas
tindakan
untuk
Subjek penelitian ini adalah siswa
aspek,
III
observasi dan refleksi.
Sekolah
Dasar
Negeri
3
yaitu
perencanaan,
Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten
Kegiatan Siklus
Muara
a) Perencanaan
Enim
tahun
ajaran
2016/2017
melakukan serangkaian persiapan penelitian
Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah aktivitas,
sebagai berikut: a.
kemampuan dan keterampilan gerak gerak lokomotor,
nonlokomotor
dan
Menyiapkan
dasar
Negeri 3 Kecamatan
nonlokomotor dan manipulatif.
Tanjung Agung
Kabupaten Muara Enim
tahun ajaran
b.
Menyiapkan lembar observasi
pembelajaran berlangsung, buku
Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini di Sekolah Dasar Negeri 3 Tanjung Agung Desa Lubuk Tanjung
lokomotor,
untuk mencatat semua kejadian saat
2016/2017 yang berjumlah 23 orang.
Kecamatan
Rencana
Pembelajaran (RPP) dengan materi gerak
manipulatif siswa kelas III Sekolah Dasar
Nipis
tindakan,
Dalam tahap perencanaan peneliti
berjumlah 23 orang.
dasar
selanjutnya.
Agung
19
absen siswa. c. Menyiapkan semua sarana dan prasarana yang akan digunakan dalam
proses
pembelajaran,
seperti:
pluit, bendera start, stopwatch, kasti. d.
Teknik Pengumpulan Data
Diktat permainan sederhana
(permainan bintang beralih).
dalam suatu penelitian. Sebuah penelitian
Tindakan II
yang
dilakukan
dilakukan
pada
setelah
gerak
pemanasan yaitu permainan, lari dan jalan cepat sejauh 50 Meter, lempar tangkap kasti, diahiri dengan push-up sebanyak lima kali. Siswa
melakukan
gerak
pemanasan dan peregangan.
dikumpulkan. Sebaliknya, jika data tidak bisa
didapatkan
dikumpulkan, dipandang
atau
maka
tidak
tidak
sebuah
berhasil.
dapak
penelitian Pentingnya
Memanggil siswa satu persatu
c.
Guru
juga menjadi alasan munculnya berbagai tawaran teknik yang dapat dipilih dan dan
berdasarkan nomor urut absen.
digunakan oleh seorang peneliti dalam mengumpulkan data. Teknik pengumpulan
menjelaskan
cara
pelaksanaan latihan dalam pembelajaran. d. Melakukan permainan Bintang Beralih.
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah, observasi, dokumentasi, dan tes. Lebih jelasnya sebagai berikut. Observasi (Pengamatan)
e.
Dengan
bergantian,
siswa
melakukan lari dan jalan cepat sejauh 50 Meter,
lempar
tangkap
kasti, diahiri dengan push-up sebanyak lima kali. f.
dapat dikatakan berhasil apabila data dapat
pengumpulan data dalam sebuah penelitian
a.
b.
Pengumpulan data adalah suatu pekerjaan penting dan sangat menentukan
b) Tindakan
siklus
d) Refleksi
Siswa dikumpulkan kembali
untuk pendinginan dan menjelaskan tentang kesalahan gerak yang
Dokumentasi Tes Teknik Analisis Data P = F x 100% N Keterangan: P
: Persentase hasil tes.
F
: Frekuensi/Tingkat kelulusan.
N
: Jumlah siswa.
dilakukan siswa pada saat proses pembelajaran
4. HASIL
berlangsung.
PEMBAHASAN
c) Observasi
Hasil Penelitian b) Siklus I
PENELITIAN
DAN
1. Perencanaan
menggunakan model permainan yang telah
2. Tindakan (Pelaksanaan)
dimodifikasi mengarah pada tujuan belajar,
3. Observasi (Pengamatan)
sebelum melakukan pembelajaran peneliti
4. Hasil Tes
menjelaskan kepada siswa tujuan yang hendak dicapai dan kegiatan yang akan
Berdasarkan data pada siklus I di dilakukan oleh siswa dalam proses belajar. atas dapat diketahui
bahwa frekuensi Belajar dari siklus I, maka pada siklus II ini
kemampuan gerak dasar tertinggi dari tiga peneliti berusaha untuk lebih meningkatkan kemampuan
gerak
lokomotor, lagi aktivitas, kemampuan dan keterampilan
nonlokomotor
dan
manipulatif
dengan siswa agar lebih memperhatikan maksud
kriteria tinggi sebanyak 10 orang atau dan tujuan materi yang disampaikan untuk 43,48%, sedang sebanyak 7 orang atau lebih 30,43%
dan
dengan
kriteria
bersungguh-sungguh
mengikuti
kurang pelajaran agar tujuan pembelajaran tercapai,
sebanyak 6 orang atau 20,09% dari jumlah adapun
langkah-langkahnya
sebagai
siswa seluruhnya. berikut. 5. Refleksi Siklus I 1. Perencanaan Pada
tindakan
siklus
I
belum Langkah-langkah yang dilakukan
mencapai sasaran belajar ≥ 75% disebabkan dalam
tahap
ini
meliputi
menyusun
oleh kesalahan yang dilakukan siswa pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) saat
mengikuti
pembelajaran
gerak terlampir, menyiapkan peralatan yang akan
lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif digunakan pada proses pelaksanaan seperti dengan model permainan, karena siswa diktat permainan bintang beralih yang telah belum memahami bentuk permainan dan dimodifikasi, bola kasti, pluit, stopwatch, teknik gerak. Dengan belum tercapainya peralatan tulis serta membuat format lembar hasil belajar pada siklus pertama maka akan penilaian, menyiapkan prasarana, tempat dilaksanakan siklus berikutnya. pelaksanaan, dan meminta bantuan rekan c) Siklus II guru olahraga. Pelaksanaan
siklus
kedua
ini 2. Tindakan (Pelaksanaan)
dilakukan karena siklus pertama tindakan Proses pelaksanaan dilakukan di diberikan
belum
berhasil
atau
belum lapangan SD Negeri 3 Tanjung Agung,
mencapai 75%. Pada siklus kedua ini dalam dengan materi pembelajaran gerak dasar proses
pembelajaran
gerak
dasar
lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif
gerakan yang benar. Dari hasil observasi
dalam
Sebelum
ada 15 siswa yang serius dan bermangat,
peneliti
dan 16 orang siswa melakukan gerakan
model
melakukan
permainan. pembelajaran
menjelaskan kepada siswa tujuan yang
dengan
hendak dicapai dan kegiatan-kegiatan yang
pengamatan
pada
akan
peningkatan
antusias dan bersemangat
dilakukan
siswa
dalam
proses
benar.
pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan
dalam
pada siklus II ini terdiri dari 3 bagian
berlangsung.
sebagai berikut: 1) kegiatan awal, siswa
4. Hasil Tes
dibariskan,
mengecek
siklus
mengikuti
II
hasil terjadi
pembelajaran
dan
Untuk gerak lokomotor dilakukan
menegur siswa yang tidak berpakaian
tes jalan dan lari 50 Meter dengan
olahraga lengkap kemudian berdoa lalu
memperhatikan teknik yang benar, untuk
melakukan gerak pemanasan yang mengacu
gerak nonlokomotor dilakukan tes push-up
pada
inti,
sebanyak mungkin dalam waktu 1 Menit
melakukan permainan bintang beralih yang
dan untuk gerak manipulatif dilakukan tes
telah dimodifikasi mengarah pada tujuan
lempar tangkap kasti berpasangan. Dari
pembelajaran, serta memberi pengarahan
hasil setiap butir tes dijumlahkan dan
tentang pelaksanaan
dikonversikan pada tabel berikut;
kegiatan
inti,
kehadiran,
Berdasarkan
2)
kegiatan
nya,
3) kegiatan
penutup dengan mengumpulkan kembali siswa,
mengabsen,
lalu
mendengarkan Berdasarkan data pada siklus II di
penjelasan guru tentang materi yang telah atas dapat diketahui diberikan,
menjelaskan
kepada
bahwa frekuensi
siswa kemampuan gerak dasar tertinggi dari tiga
tentang kesalahan-kesalahan gerak yang kemampuan dilakukan
pada
saat
gerak
lokomotor,
mengikuti nonlokomotor
dan
manipulatif
dengan
pembelajaran, dan untuk mengetahui hasil kriteria tinggi sebanyak 16 orang atau pembelajaran dilakukan tes. 69,57%, sedang sebanyak 4 orang atau 3. Observasi (Pengamatan) 17,40%
dan
dengan
kriteria
kurang
Mengamati dan mencatat siswa yang sebanyak 3 orang atau 13,03% dari jumlah melakukan gerakan dengan serius, antusias siswa seluruhnya. dan bersemangat. Mengamati dan mencatat 5. Refleksi Siklus II jumlah siswa yang melaksanakan dengan
Pelaksanaan siklus III ini dilakukan
2. Tindakan (Pelaksanaan)
karena siklus II tindakan diberikan belum
Proses pelaksanaan dilakukan di
berhasil atau belum mencapai 75%. Pada
lapangan SD Negeri 3 Tanjung Agung,
siklus III ini dalam proses pembelajaran
dengan materi pembelajaran gerak dasar
gerak dasar menggunakan model permainan
lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif
yang telah dimodifikasi mengarah pada
dalam
tujuan
melakukan
belajar,
sebelum
melakukan
model
permainan.
Sebelum
pembelajaran
peneliti
pembelajaran peneliti menjelaskan kepada
menjelaskan kepada siswa tujuan yang
siswa tujuan yang hendak dicapai dan
hendak dicapai dan kegiatan-kegiatan yang
kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa
akan
dalam proses belajar. Belajar dari siklus II,
pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan
maka pada siklus III ini peneliti berusaha
pada siklus III ini terdiri dari 3 bagian
untuk lebih meningkatkan lagi aktivitas,
sebagai berikut: 1) kegiatan awal, siswa
kemampuan dan keterampilan siswa agar
dibariskan,
lebih memperhatikan maksud dan tujuan
menegur siswa yang tidak berpakaian
materi yang disampaikan untuk lebih
olahraga lengkap kemudian berdoa lalu
bersungguh-sungguh mengikuti pelajaran
melakukan gerak pemanasan yang mengacu
agar tujuan pembelajaran tercapai, adapun
pada
langkah-langkahnya sebagai berikut.
melakukan permainan bintang beralih yang
1. Perencanaan
telah dimodifikasi mengarah pada tujuan
Langkah-langkah yang dilakukan dalam
tahap
ini
meliputi
menyusun
dilakukan
siswa
mengecek
kegiatan
inti,
dalam
kehadiran,
2)
kegiatan
proses
dan
inti,
pembelajaran, serta memberi pengarahan tentang pelaksanaan
nya,
3) kegiatan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
penutup dengan mengumpulkan kembali
terlampir, menyiapkan peralatan yang akan
siswa,
digunakan pada proses pelaksanaan seperti
penjelasan guru tentang materi yang telah
diktat permainan bintang beralih yang telah
diberikan,
dimodifikasi, bola kasti, pluit, stopwatch,
tentang kesalahan-kesalahan gerak yang
peralatan tulis serta membuat format lembar
dilakukan
penilaian, menyiapkan prasarana, tempat
pembelajaran, dan untuk mengetahui hasil
pelaksanaan, dan meminta bantuan rekan
pembelajaran dilakukan tes.
guru olahraga.
3. Observasi (Pengamatan)
mengabsen,
lalu
menjelaskan
pada
mendengarkan
kepada
saat
siswa
mengikuti
Mengamati dan mencatat siswa yang
kemampuan gerak dasar tertinggi dari tiga
melakukan gerakan dengan serius, antusias
kemampuan
dan bersemangat. Mengamati dan mencatat
nonlokomotor
jumlah siswa yang melaksanakan dengan
kriteria tinggi sebanyak 18 orang atau
gerakan yang benar. Dari hasil observasi
78,26% sedang sebanyak 3 orang atau
ada 20 siswa yang serius dan bermangat,
13,04%
dan 21 orang siswa melakukan gerakan
sebanyak 2 orang atau 08,70% dari jumlah
dengan
siswa seluruhnya.
benar.
pengamatan
pada
peningkatan dalam
Berdasarkan siklus
III
hasil terjadi
pembelajaran
dan
lokomotor,
manipulatif
dengan
dengan
kriteria
kurang
5. Refleksi Siklus III
antusias dan bersemangat mengikuti
dan
gerak
Berdasarkan
analisis
data
pada
siklus III kesalahan yang dilakukan siswa
berlangsung.
pada
4. Hasil Tes
berlangsung sudah berkurang dan pada
Data
diperoleh
pembelajaran nonlokomotor
gerak dan
dari
saat
pembelajaran
gerak
dasar
hasil
siklus III ini hasil belajar tercapai. Dengan
lokomotor,
tercapainya hasil belajar pada tindakan
manipulatif
pada
siklus III maka siklus berikutnya ditiadakan
masing-masing siswa yang dilakukan oleh
karena standar nilai yang ingin dicapai ≥
peneliti setelah menyelesaikan siklus III,
75% sudah dapat dicapai sehingga tidak
bentuk tes dengan melakukan aktivitas dan
lagi dilanjutkan siklus berikutnya dan
keterampilan gerak dasar. Untuk gerak
penelitian dianggap selesai.
lokomotor dilakukan tes jalan dan lari 50
4.2 Pembahasan
Meter dengan memperhatikan teknik yang
4.2.1 Pembahasan Siklus I
benar, untuk gerak nonlokomotor dilakukan
Pada siklus pertama dalam proses
tes push-up sebanyak mungkin dalam waktu
pembelajaran
1 Menit dan untuk gerak manipulatif
nonlokomotor
manipulatif
melalui
dilakukan
model permainan, sebelumnya
peneliti
tes
lempar
tangkap
kasti
gerak dan
lokomotor,
berpasangan. Dari hasil setiap butir tes
menjelaskan kepada siswa tujuan yang
dijumlahkan dan dikonversikan pada tabel
hendak dicapai dan kegiatan-kegiatan yang
berikut;
akan dilakukan siswa dalam proses belajar,
Berdasarkan data pada siklus III di atas dapat diketahui
bahwa frekuensi
kemudian melakukan gerak pemanasan lalu melakukan
kegiatan
inti
proses
pembalajaran nonlokomotor
gerak dan
lokomotor,
manipulatif
siklus kedua peneliti lebih menekankan lagi
melalui
kepada siswa tentang tujuan yang hendak
model permainan. Sebelum melakukan
dicapai dengan lebih memperhatikan teknik
tindakan pada siklus I diadakan tes awal
dan
dengan data diketahui bahwa kemampuan
pembelajaran.
keseriusan
dalam
mengikuti
dan keterampilan gerak dasar siswa yang
Pada siklus II ini hasil akhir yang
memperoleh kriteria baik berjumlah 8 orang
diperoleh setelah melakukan tes diperoleh
atau 34,78%, cukup brjumlah 5 orang atau
data dengan kriteria tinggi sebanyak 16
21,74%
kurang
orang atau 69,57%, sedang sebanyak 4
berjumlah 10 orang atau 43,48%. Setelah
orang atau 17,40% dan dengan kriteria
diadakan tindakan siklus I dan tes akhir
kurang sebanyak 3 orang atau 13,03% dari
siklus I didapat hasil dengan data berikut
jumlah
bahwa frekuensi kemampuan gerak dasar
mengamati hasil yang diperoleh, tindakan
tertinggi
gerak
pada siklus kedua ini sudah menunjukan
lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif
peningkatan dari siklus sebelumnya namun
dengan kriteria tinggi sebanyak 10 orang
masih belum berhasil mencapai nilai yang
atau 43,48%, sedang sebanyak 7 orang atau
di harapkan disebabkan oleh karena siswa
30,43%
yang belum memahami teknik gerakan, lalu
dan
dengan
dari
dan
tiga
kriteria
kemampuan
dengan
kriteria
kurang
siswa
seluruhnya.
Dengan
sebanyak 6 orang atau 20,09% dari jumlah
diadakan tindakan pada siklus selanjutnya.
siswa seluruhnya. Dengan mengamati hasil
4.2.3 Pembahasan Siklus III
yang
diperoleh,
siklus
Pelaksanaan siklus III ini dilakukan
pertama belum berhasil disebabkan oleh
karena tindakan yang diberikan pada siklus
karena siswa yang belum memahami teknik
II belum berhasil atau belum mencapai
gerakan dan bentuk permainan yang telah
kriteria nilai 75%, pada siklus III peneliti
dimodifikasi, lalu diadakan tindakan pada
lebih
siklus selanjutnya.
tentang tujuan yang hendak dicapai dengan
4.2.2 Pembahasan Siklus II
lebih
Pelaksanaan
tindakan
siklus
pada
kedua
ini
menekankan
lagi
memperhatikan
kepada
teknik
siswa
dalam
mengikuti pembelajaran.
dilakukan karena tindakan yang diberikan
Pada siklus III ini hasil akhir yang
pada siklus pertama belum berhasil atau
diperoleh setelah melakukan tes diperoleh
belum mencapai kriteria nilai 75%, pada
data dengan kriteria tinggi sebanyak 18
orang atau 78,26%, sedang sebanyak 3
2) Pada siklus I data hasil yang diperoleh
orang atau 13,04% dan dengan kriteria
setelah tes diketahui bahwa frekuensi
kurang sebanyak 2 orang atau 08,70% dari
kemampuan gerak dasar tertinggi dari
jumlah
tiga kemampuan gerak lokomotor,
siswa
seluruhnya.
Dengan
mengamati hasil yang diperoleh, ketuntasan
nonlokomotor dan manipulatif dengan
siswa dalam pembelajaran gerak dasar
kriteria tinggi sebanyak 10 orang atau
lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif
43,48%, sedang sebanyak 7 orang atau
terdapat 18 orang tuntas atau 78,26% dan 5
30,43% dan dengan kriteria kurang
orang siswa belum tuntas atau 21,74%,
sebanyak 6 orang atau 20,09%, hasil ini
dengan
belum mencapai kriteria ketuntasan dan
hasil
yang
telah
diperoleh
ketuntasan belajar telah tercapai yaitu diatas 75% dan penelitian selesai. Berikut tabel dan
grafik
perbandingan
antar
siklus
tindakan selama penelitian;
3) Pada tindakan siklus II terjadi peningkatan kemampuan dan aktivitas gerak dasar lokomotor, nonlokomotor
5, KESIMPULAN DAN SARAN
dan manipulatif, data yang diperoleh dari
Kesimpulan
hasil tes adalah kriteria tinggi
Berdasarkan
pembahasan
hasil
penelitian yang berlangsung dalam 3 siklus dalam pembelajaran gerak dasar lokomotor, nonlokomotor
diadakan siklus berikutnya.
dan
manipulatif
melalui
model permainan di SD Negeri 3 Tanjung Agung disimpulkan; 1) Sebelum dilakukan tindakan penelitian
sebanyak16 orang atau 69,57%, sedang 52 sebanyak 4 orang atau 17,40% dan dengan kriteria kurang sebanyak 3 orang atau 13,03%, hasil ini masih belum mencapai target yang diharapkan sehingga dilakukan tindakan pada siklus berikutnya.
terlebih dahulu telah diadakan tes awal sebagai acuan dengan data berikut, diketahui bahwa kemampuan dan keterampilan gerak dasar siswa yang memperoleh kriteria baik berjumlah 8 orang atau 34,78%, cukup brjumlah 5 orang atau 21,74% dan dengan kriteria kurang berjumlah 10 orang atau 43,48%.
4) Pada tindakan siklus III terjadi peningkatan kemampuan dan aktivitas gerak dasar lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif, diketahui bahwa frekuensi kemampuan gerak dasar tertinggi dari tiga kemampuan gerak lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif dengan kriteria tinggi
sebanyak 18 orang atau 78,26% sedang sebanyak 3 orang atau 13,04% dan dengan kriteria kurang sebanyak 2 orang atau 08,70% dari jumlah siswa seluruhnya. Dengan mengamati hasil
Bungin. Burhan. 2013. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Raja Grafindo Persada. Jakarta Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Husdarta. 2011. Manajemen Pendidikan Jasmani. Bandung : Alfabeta.
belajar yang telah diperoleh ketuntasan mencapai 78,26% diatas 75,00% maka dapat disimpulkan bahwa pada siklus III ini telah mencapai target yang diinginkan sehingga tidak perlu lagi diadakan tindakan siklus berikutnya dan penelitian selesai. Saran 1) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif bagi guru penjas orkes dalam meningkatkan aktivitas kemampuan dan keterampilan gerak lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif siswa. 2) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pengalaman belajar yang menyenangkan bagi siswa SD Negeri 3 Tanjung Agung, Muara Enim.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2012. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Asim. 2001. Kompetensi Guru Pendidikan Jasmani. Jurnal ISDEK Olahraga. BSNP.
2006. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Debdikbud.
Husdarta, Yudha. 2000. Belajar Pembelajaran. DEPDIKNAS
dan
Kusuma, Wijaya. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Indek. L, Zulkifli. Perkembangan. Rosdakarya.
(2005). Bandung:
Psikologi Remaja
Mahendra, Agus. 2008. Permainan Anak dan Aktivitas Ritmik. Jakarta: Universitas Terbuka. Pribadi. 2009. Desain dan Meodel Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Saputra, Yudha. 2001. Pembelajaran Atletik di Sekolah Dasar. Depdiknas. Jakarta. Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta. Sukintaka. 1992. Teori Bermain Untuk D.2 PGSD Penjaskes. Depdikbud Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Wiki. 2013. Karangan.(http://dinawyaningrum.blogspot. com/2013/02, diunduh Oktober 2016). Yudanto. 2011. Implementasi Pendekatan Taktik Dalam Pembelajaran Invasion Games di Sekolah Dasar. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta. Yudha M. 2000. Perkembangan Gerak dan Belajar Gerak. Depdiknas. Jakarta.