Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Volume 29, Nomor 4 Agustus – Desember 2014
PENGENALAN RANSUM KOMPLIT PELLET BERBASIS LIMBAH SAWIT SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI PADA KELOMPOK TANI SUMBER JAYA BAGAN PETE KOTA JAMBI Suparjo, S. Fakhri, Adrizal, A. Budiansyah, T. Kaswari Staf Pengajar Fakultas Peternakan Universitas Jambi
ABSTRAK Kelompok Tani Sumber Jaya merupakan salah satu kelompok tani binaan dari Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan Kota Jambi, yang pernah mendapat bantuan bergulir berupa ternak sapi jantan dan induk dari Pemerintah Daerah. Bantuan yang diterima secara nyata meningkatkan populasi sapi kelompok secara cepat. Peningkatan populasi ternak tentu harus diikuti dengan ketersediaan bahan pakan secara cepat. Sumber pakan utama peternak adalah rumput lapang dan limbah tanaman hortikultura. Potensi lain yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pakan adalah pelepah sawit. Pemanfaatan pelepah sawit sebagai bahan baku pakan alternatif harus disosialisaikan secara benar kepada peternak. Sosialisasi yang dilakukan dalam bentuk penyuluhan dan demonstrasi pengolahan pelepah sawit sehingga mempunyai nilai manfaat yang lebih baik. Materi penyuluhan antara potensi pelepah sawit sebagai bahan baku pakan, alat yang digunakan dalam pengolahan dan teknik pengolahan. Dalam demontrasi pengolahan, pelepah sawit diolah menjadi pakan ransum bentuk pellet. Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan anggota kelompok memberikan respon yang beragam. Pemanfaatan pelepah sawit secara umum memang sesuatu yang mustahil, tetapi pengenalan teknologi pelleting memberikan tambahan pemahaman masyarakat terhadap pengolahan bahan baku pakan. Teknologi pengolahan yang disampaikan dapat juga digunakan untuk bahan lain sehingga petani dapat menyerap kombinasi teknologi dan bahan, teknologi saja atau bahan saja. Kata Kunci: pelepah sawit, pellet, bahan pakan, kelompok tani. PENDAHULUAN Pemerintah Indonesia berupaya untuk mewujudkan swasembada daging dengan mencanangkan Program Kecukupan Daging Nasional yang diharapkan akan terwujud pada tahun 2014. Dalam upaya mewujudkan swasembada daging nasional tersebut, maka pemerintah mendorong pertumbuhan usaha peternakan sapi potong rakyat di kawasan perkebunan sawit dengan cara menyebarkan sapi bibit kepada kelompok tani ternak. Dengan harapan, peternak dapat memanfaatkan pelepah sawit (oil palm fronds=OPF) sebagai pakan ternak. Di PTP Nusantara VI, sebagai kegiatan rutin di perkebunan sawit umumnya, ±2 OPF dipotong/dibuang dari setiap pohon sawit yang dipanen buahnya, dengan produksi OPF mencapai 6912 buah/ha/th setara dengan 20.739 kg BK/ha/th. Produksi sejumlah tersebut dapat menjamin suplai hijauan selama setahun untuk 6 – 7 ST. Menurut Ginting (2003) produksi pelepah
dan daun sawit dapat mencapai 61 ton/ha/th. Sedangkan Fakhri dkk. (2006) menyatakan produksi OPF rata-rata dari perkebunan sawit adalah 69 ton/ha/th atau 20 ton BK/ha/th dan produksi bervariasi karena umur tanaman sawit. Kelompok Tani Sumber Jaya merupakan salah satu kelompok tani binaan dari Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan Kota Jambi, dan ditujukan supaya kelompok tani ini menjadi sentra untuk penyebaran teknologi kepada masyarakat secara luas. Sebagai binaan, maka beberapa bantuan mengalir seperti mesin chopper (pencacah) rumput dan Pos Unit Pelayanan Inseminasi Buatan, sehingga system perkawinan dilakukan secara inseminasi buatan khususnya untuk sapi peranakan seperti sapi simental, PO dan brangus. Pemda Kota Jambi juga memberikan bantuan bergulir berupa 13 sapi jantan dan 13 ekor sapi induk kepada kelompok ini pada tahun 2008. Bantuan
Pengenalan Ransum Komlit Pellet Berbasis Limbah Sawit Sebagai Pakan Ternak Sapi Pada Kelompok Tani Sumber Jaya Bagan Pete Kota Jambi
11
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
bergulir ini telah meningkatkan populasi sapi kelompok dengan cepat. Walaupun ketersediaan OPF melimpah di sekitar lokasi peternakan, namun peternak yang tergabung dalam Kelompok Tani Sumber Jaya masih menggantungkan suplai pakan ternak dari rumput lapangan yang diambil dari lokasi yang cukup jauh, sehingga memerlukan biaya dan waktu yang cukup banyak dan ini selanjutnya mengakibatkan usaha peternakan menjadi kurang efisien. Kenyataan ini menunjukkan bahwa penggunaan OPF sebagai pakan ternak pada usaha peternakan sapi potong ternak belum popular. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa factor yang diantaranya adalah OPF dipanen dalam bentuk utuh dan tidak bisa langsung diberikan kepada ternak, sehingga perlu mendapatkan sentuhan teknologi praktis agar pemberiannya kepada ternak lebih mudah, efisien dan daya guna zat makanan OPF oleh ternak juga lebih tinggi. Disamping itu, OPF tidak tersedia setiap saat tapi diproduksi hanya saat panen buah sawit yaitu 2 x setiap bulan, oleh karena itu perlu disimpan agar dapat digunakan sepanjang waktu. Tetapi penyebab utama belum populernya pemanfaatan OPF sebagai pakan ternak adalah petani belum mengenal teknologi praktis untuk memanfaatkan OPF tersebut sebagai pakan ternak. Salah satu tehnologi yang cukup potensial untuk diterapkan adalah tehnologi pelleting. Pellet merupakan bentuk massa bahan pakan yang dipadatkan dengan tekanan tinggi melalui lobang cetakan dengan ukuran tertentu (Ensminger, 1985). Pellet umumnya berbentuk bulat panjang dan lebih dikenal dengan pakan komplit (complete feed) karena tersusun atas berbagai pakan, baik pakan berserat maupun konsentrat serta mengandung kadar gizi yang seimbang guna memenuhi kebutuhan ternak. Dengan demikian, penerapan teknologi pelleting dalam pemanfaatan OPF sebagai pakan ternak akan memudahkan dalam pemberiannya pada ternak, pengangkutan
Volume 29, Nomor 4 Agustus – Desember 2014
dan penyimpanan. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya guna OPF, produktivitas ternak dan efisiensi usaha peternakan serta kapasitas (jumlah) ternak yang dapat dipelihara oleh peternak yang tergabung dalam Kelompok Tani Sumber Jaya. Efisiensi usaha fedlot sapi potong pada kelompok Tani Sumber Jaya relatif rendah. Hal ini terutama disebabkan oleh karena peternak masih mengandal rumput sebagai pakan ternak dimana dalam pengadaannya dibutuhkan waktu yang banyak dan tenaga yang lebih besar karena harus diarit (dikumpulkan) dari desa lain yang cukup jauh dari lokasi peternakan. Dilain pihak, di lokasi peternakan tersedia OPF dalam jumlah yang melimpah. Karena terbatasnya pengetahuan peternak tentang ransum ternak dan teknologi pakan (seperti pelleting), maka selama ini peternak belum memanfaatkan OPF sebagai pakan ternak. Pemberian ransum dalam bentuk pellet selain dapat mensuplai nutrient dalam jumlah yang cukup (kuantitif) dan seimbang, juga dapat mengurangi waktu dan biaya penyediaan pakan, meningkatkan skala usaha peternak (jumlah ternak yang dipelihara per peternak) dan meningkatkan produktivitas ternak serta efisiensi usaha peternakan. Hal ini pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memperkenalkan teknologi pelleting kepada peternak, meningkatkan produktivitas ternak melalui pemberian pakan komplit pellet berbasis OPF, meningkatkan daya guna OPF melalui penerapan teknologi pelleting dan mempercepat terwujudnya swasembada daging nasional. MATERI DAN METODE Kerangka Pemecahan Masalah Pemecahan masalah dilakukan melalui peningkatan wawasan terhadap pemakaian bahan pakan non-konvensional sebagai sumber bahan pakan dan teknologi yang
Pengenalan Ransum Komlit Pellet Berbasis Limbah Sawit Sebagai Pakan Ternak Sapi Pada Kelompok Tani Sumber Jaya Bagan Pete Kota Jambi 12
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
mungkin digunakan. Kelompok masyarakat diberikan pemahaman bahwa suatu bahan yang terlihat tidak mungkin dijadikan bahan pakan, seperti pelapah sawit, dapat dijadikan pakan dengan memberikan perlakukan tertentu. Realisasi Kegiatan Kegiatan yang ditawarkan untuk meningkatkan efisiensi usaha peternakan sapi potong adalah pemberian pakan komplit pellet berbasis OPF pada ternak sapi pada Kelompok Tani Sumber Jaya, Kelurahan Bagan Pete, Kotabaru, Kota Jambi. Untuk merealisasikan ini, maka dilakukan kegiatan berikut : 1. Pembekalan peternak tentang : a. Usaha ternak sapi potong berbasis OPF, konsep dasar penggunaan OPF sebagai pakan ternak dan teknologi pelleting b. Penggunaan pakan komplit pellet sebagai pakan ternak sapi potong
Volume 29, Nomor 4 Agustus – Desember 2014 2. Pelatihan peternak tentang teknologi
pelleting yaitu pembuatan pakan komplit pellet berbasis OPF yang mencakup tahapan berikut : a. Persiapan OPF dan bahan pakan lain untuk dijadikan pellet. OPF yang diperoleh dari hasil prunning kebun sawit, dilayukan selama 2 hari kemudian dicincang hingga sehalus mungkin menggunakan chopper MGC-02 (Gambar 1). OPF selanjutnya dikeringkan di dalam rumah kaca/oven selama ± 24 jam. OPF kemudian digiling dengan ukuran saringan 1 mm menggunakan hummer mill. Dedak, bungkil kelapa dan rice polish diayak/disaring terlebih dahulu sebelum digunakan. Proses penyiapan OPF segar menjadi tepung OPF dapat dilihat pada Gambar 2. Spesifikasi: Panjang tabung : 100cm Diameter : 50cm Ketebalan flat : 5mm Pisau Potong : 12 buah Pisau Pukul : 18 buah Pisau buang : 3 buah Motor Penggerak : 12 PK Kapasitas Produksi: 900 kg/jam
Gambar 1. Chopper MGC-02
Gambar 2. Ilustrasi proses pengolahan OPF segar menjadi tepung OPF
Pengenalan Ransum Komlit Pellet Berbasis Limbah Sawit Sebagai Pakan Ternak Sapi Pada Kelompok Tani Sumber Jaya Bagan Pete Kota Jambi 13
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
b. Persiapan pembuatan adonan pellet Bahan penyusun pellet ditimbang sesuai dengan proporsinya. Bahan selanjutnya dicampur yang dimulai dari bahan yang jumlahnya paling sedikit. Sebelum diaduk, molases dan garam dilarutkan dengan air dengan perbandingan 2 bagian molases dan 1 bagian air dan sebaliknya untuk garam. Semua bahan diaduk hingga homogen dan adonan sudah dapat digempal. c. Proses pencetakan pellet
Volume 29, Nomor 4 Agustus – Desember 2014
Adonan bahan pelet dicetak menggunakan mesin pellet manual yang mana menggunakan tenaga manusia (Gambar 3). d. Pengeringan dan penyimpanan pellet Pellet yang baru dicetak sangat basah (kadar air tinggi) dan rentan akan pertumbuhan jamur. Oleh karena itu pellet segera dikeringkan di dalam oven bersuhu 600C selama ± 48 jam. Ilustrasi proses pembuatan pakan komplit pellet berbasis OPF ditampilkan dalam Gambar 3.
Gambar 3. Ilustrasi prosedur pembuatan 1 kg pakan komplit pelet 3. Melakukan evaluasi terhadap tingkat
pemahaman peserta terhadap materi pelatihan yang diberikan dengan cara mengisi quisioner yang dipersiapkan Kelayak Sasaran Khalayak sasaran adalah peternak sapi potong yang tergabung dalam Kelompok Tani Sumber Jaya, Bagan Pete, Kotabaru, Kota Jambi. Disamping beternak sapi, khalayak sasaran juga memiliki usaha kebun sawit. Kelompok Tani Sumber Jaya juga merupakan salah satu kelompok tani binaan dari Dinas Pertanian, Peternakan,
Perikanan dan Kehutanan Kota Jambi, dan ditujukan supaya kelompok tani ini menjadi sentra untuk penyebaran teknologi kepada masyarakat secara luas. Sebagai binaan, maka beberapa bantuan mengalir seperti mesin chopper (pencacah) rumput dan Pos Unit Pelayanan Inseminasi Buatan, sehingga system perkawinan dilakukan secara inseminasi buatan Metode Pelaksanaan Kegiatan pengabdian dilaksanakan dengan survei dan diskusi dengan anggota kelompok tani mengenai persoalan terkini
Pengenalan Ransum Komlit Pellet Berbasis Limbah Sawit Sebagai Pakan Ternak Sapi Pada Kelompok Tani Sumber Jaya Bagan Pete Kota Jambi 14
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
tterkait dengan ketersediaan manajemen penyediaan pakan.
Volume 29, Nomor 4 Agustus – Desember 2014
dan
HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Kegiatan dan Kelompok Tani Kelurahan Bagan Pete merupakan salah satu wilayah di Kecamatan Kota Baru Kota Jambi dengan luas 17,45 km2 dan jumlah penduduk sebanyak 8.014 jiwa pada 2.556 rumah tangga (Kecamatan Kota Baru Dalam Angka, 2013). Kelurahan Bagan Pete terletak pada daerah yang strategis karena terletak dekat dengan pusat pemerintahan dan berada pada pinggir Jalan Lintas Timur Sumatera. Kondisi ini akan menguntungkan karena memudahkan akses ke lokasi dan perhatian dari Pemerintah Daerah. Kedekatan lokasi Kelurahan Bagan Pete dengan pusat pemerintahan mempengaruhi jenis pekerjaan penduduk. Mata pencaharian penduduk Kelurahan Bagan Pete sangat bervariasi mulai dari bertani (17,81%), buruh (18,81%), buruh bangunan (10,0%), pedagang (8,67%), angkutan (2,37%), PNS (8,38%) dan sisanya bekerja pada berbagai bidang kerja nonformal. Kelompok Tani Sumber Jaya merupakan salah satu kelompok tani yang memelihara ternak sapi. Kelompok ini beranggotakan 18 orang yang dipimpin oleh Drs. Rohmad Loso. Selain Kelompok Tani Sumber Jaya di Kelurahan bagan Pete terdapat 6 kelompok tani yang mengusahakan tanaman hortikultura dan palawijaya. Penyediaan bahan pakan ternak sapi lebih banyak tergantung pada ketersediaan rumput lapang. Sumber bahan pakan lain adalah limbah pertanian. Areal tanaman pertanian yang terbesar adalah singkong (5 ha), diikuti oleh tanaman jagung (4 ha), ubi jalar (2 ha) dan kacang tanah (2 ha).
Lokasi kegiatan berada kurang lebih 10 km ke arah timur Universitas Jambi dan sekitar 15 km dari ibu kota Kota Jambi dan ibu kota Provinsi Jambi. Lokasi dapat ditempuh dengan perjalanan darat selama lebih kurang 20 menit dari Universitas Jambi Kampus Mendalo. Hasil Evaluasi Kegiatan Penyediaan sumber daya pakan yang tergantung pada rumput lapang dan beberapa limbah pertanian memerlukan perhatian khusus dalam upaya peningkatan produktivitas ternak. Kondisi ini akan mengalami masalah pada saat musim kemarau atau saat panen tanaman pertanian belum terjadi. Pengenalan sumber bahan pakan baru perlu disampaikan kepada peternak untuk menambah wawasan dan pengetahuan petani dalam penyediaan pakan. Pengenalan sumber bahan pakan baru pada Kelompok Tani Sumber Jaya Kelurahan Bagan Pete dilakukan melalui penyuluhan yang meliputi pengenalan alat, bahan dan proses pengolahan pelepah sawit menjadi bentuk pellet. Kegiatan dihadiri oleh 14 orang anggota kelompok. Anggota kelompok tani diberikan gambaran tentang alat-alat yang digunakan dalam pembuatan pellet berbasis pelepah sawit. Ketiadaan alat yang digunakan untuk pemotongan (chopper), maka peserta penyuluhan hanya diperlihatkan gambar chopper dan proses pemotongan (Gambar 4). Untuk kegiatan demo pembuatan pellet, pelepah sawit yang telah halus diambil dari Kelompok Tani Sumber Rezeki Desa Baru Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi yang telah lebih dahulu memanfaatkan pelepah sawit sebagai salah satu bahan pakan ternak sapi.
Pengenalan Ransum Komlit Pellet Berbasis Limbah Sawit Sebagai Pakan Ternak Sapi Pada Kelompok Tani Sumber Jaya Bagan Pete Kota Jambi 15
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Volume 29, Nomor 4 Agustus – Desember 2014
Gambar 4. Proses pemotongan (chopping) pelepah sawit Penyuluhan dan demo cara pembuatan pakan pellet berbasis telah menambah pengaetahuan dan wawasan anggota kelompok tani. Pengetahuan yang diperoleh dapat mereka gunakan bukan hanya dalam pembuatan pakan pellet berbasis pelapah sawit tetapi juga untuk jenis bahan lain atau memanfaatkan pelepah sawit sebagai pakan ternak tanpa membuat pellet. Secara garis besar penyuluhan yang disampaikan telah memberikan pilihan bagi anggota kelompok dalam pemanfaatan sumber bahan pakan non konvensional. Peternak dapat memanfaatkan pakan pellet berbasis pelepah sawit atau pakan pellet berbasis bahan lain atau pakan bukan pellet berbasis pelepah sawit. Peternak menyadari pentingnya penyediaan pakan dan eksplorasi bahan pakan untuk ternak yang dipeliharanya. KESIMPULAN Ketersediaan bahan pakan alternatif yang kurang di Kelurahan Bagan Pete memerlukan perhatian khusus dalam upaya mempertahankan produksi ternak sapi. Pengenalan teknologi pengolahan dan sumber bahan pakan baru terutama pelepah sawit memberikan wawasan baru kepada peternak dalam pemanfaatan bahan pakan non konvensional. Dalam Implentasinya, peternak dapat memilih antara kombinasi jenis bahan dan teknologi, jenis bahan saja atau teknologi saja.
DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Kota Jambi. 2013. Kota Baru dalam Angka. 2013. BPPS Kota Jambi. Jambi Ensminger, M.E. 1985. Processing effects on nutrition. In : Feed Manufacturing Technology III. Pp. 529 – 533. (Ed. R.R. McEllhiney). American Feed Industry Association, Inc., Virginia. Fakhri, S., B.L. Ginting, R. Murni, Nelson dan Akmal. 2006. Evaluasi potensi pelepah sawit (oil palm fronds) sebagai pakan ternak ruminansia. Laporan Penelitian, Fakultas Peternakan, Universitas Jambi. Ginting, S.P. 2003. Pemanfaatan limbah perkebunan kelapa sawit sebagai bahan pakan untuk kambing. Expose Innovasi Teknologi Pertanian Lahan Kering dan Lokakarya Nasional Sostem Integrasi Kelapa Sawit – Sapi, Bengkulu, 9 -10 September 2003.
Pengenalan Ransum Komlit Pellet Berbasis Limbah Sawit Sebagai Pakan Ternak Sapi Pada Kelompok Tani Sumber Jaya Bagan Pete Kota Jambi 16