DATA Indikator Kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin, Persentase Penduduk Miskin, P1 (Indeks Kedalaman Kemiskinan), P2 (Indeks Keparahan Kemiskinan), dan Garis Kemiskinan Data Data Susenas tingkat kabupaten tahun 2005-2011 Sumber Data BPS
DAFTAR TABEL Tabel 1
Perkembangan Indikator Kemiskinan berdasarkan Nilai Kuantil, Tahun 20052011 ............................................................................................................................ 1
DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin berdasarkan Nilai Kuantil, Tahun 2005-2011 .................................................................................................................. 2 Gambar 2 Perkembangan Persentase Penduduk Miskin berdasarkan Nilai Kuantil, Tahun 2005-2011 .................................................................................................................. 3 Gambar 3 Perkembangan P1 (Indeks Kedalaman Kemiskinan) berdasarkan Nilai Kuantil, Tahun 2005-2011 ...................................................................................................... 4 Gambar 4 Perkembangan P2 (Indeks Keparahan Kemiskinan) berdasarkan Nilai Kuantil, Tahun 2005-2011 ...................................................................................................... 5 Gambar 5 Perkembangan Garis Kemiskinan berdasarkan Nilai Kuantil, Tahun 2005-2011 ..................................................................................................................................... 6
ii
Tabel 1
Perkembangan Indikator Kemiskinan berdasarkan Nilai Kuantil, Tahun 2005-2011
Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Garis kemiskinan
P2 (Indeks Keparahan Kemiskinan)
P1 (Indeks Kedalaman Kemiskinan)
Persentase Penduduk Miskin
Indikator Jumlah Penduduk Miskin
Indikator Kemiskinan Tingkat Kabupaten N 504 504 504 504 504 504 504 504 504 504 504 504 504 504 504 504 504 504 504 504 504 504 504 504 504 504 504 504 504 504 504 504 504 504 504
Min 2000 1500 1100 1000 1200 1400 1350 2.44 2.16 2.24 1.94 2.42 1.67 1.5 0.43 0.24 0.17 0.44 0.25 0.19 0.09 0.1 0.06 0.03 0.09 0.05 0.02 0.01 76763 116335 90258 117439 142972 158782 165733
1
Jumlah Penduduk Miskin Q1 Q2 Q3 21300 44800 114200 22900 45200 122600 20500 42600 107500 19600 39250 97900 17400 35100 86300 17700 33500 79700 16606 31784 76260 10.33 16.11 24.31 11.17 17.66 26.97 9.97 16.98 25.33 9.65 15.15 22.48 8.84 13.98 20.86 9.01 13.22 19.5 8.06 12.26 18.76 1.89 3.07 4.81 1.72 2.86 4.81 1.52 2.53 4.33 1.8 3.24 5.11 1.23 2.1 3.47 1.3 2.11 3.34 1.1 1.82 3.01 0.48 0.84 1.39 0.43 0.74 1.3 0.35 0.61 1.07 0.46 0.86 1.56 0.3 0.53 0.92 0.3 0.52 0.9 0.24 0.44 0.75 123976 141091 161240 159927 178450 199683 149229 166568 191006 164398 189810 222101 190256 212964 244490 208826 237904 269244 227436 256745 292104
Max 550100 619000 519500 491400 446000 477200 470524 53.21 54.95 53.34 50.92 51.91 53.34 47.44 24.78 17.52 20.31 22.68 19.36 19.16 16.36 11.62 8.32 11.61 10.32 9.68 10.15 7.64 341961 491837 454145 457338 463629 504235 556462
Gambar 1 Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin berdasarkan Nilai Kuantil, Tahun 2005-2011 Jumlah Penduduk Miskin 700000 600000 500000
Max
400000 300000 200000
Q1
100000
Q2
0
Q1 2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Min
Nilai kuartil adalah nilai yang membatasi keseluruhan data menjadi empat bagian yang sama banyak yakni 25% data berada diantara nilai minimum sampai Q1 (Kuartil I), 25% data diantara Q1 (Kuartil I)-Q2 (Kuartil II), 25% data diantara Q2-Q3 (Kuartil III), dan 25% data diantara Q3 sampai nilai maksimum. Kuartil II (Q2) atau median merupakan nilai tengah yang menjadi pemusatan data. Berdasarkan data, sebesar 75% kabupaten di Indonesia pada tahun 2005 memiliki nilai jumlah penduduk miskin dibawah 114200. Namun di tahun 2011, 75% kabupaten di Indonesia memiliki nilai jumlah penduduk miskin dibawah 76260. Berdasarkan nilai tengah (Q2), jumlah penduduk miskin di tahun 2005 sebesar 44800 kemudian mengalami peningkatan di tahun 2006 menjadi 45200. Namun demikian, pada tahun-tahun berikutnya cenderung mengalami penurunan secara lambat. Tahun 2011 nilai tengah jumlah penduduk miskin mencapai 31784. Tingginya jumlah penduduk miskin memiliki hubungan dengan tingginya jumlah penduduk di suatu kabupaten. Pada tahun 2005-2006, kabupaten/kota yang memiliki jumlah penduduk miskin tertinggi adalah Kab. Bandung sebesar 550100 penduduk. Namun pada tahun 2007-2011, Kab. Bogor adalah kabupaten dengan jumlah penduduk miskin tertinggi. Sedangkan kabupaten/kota dengan jumlah penduduk miskin terendah pada tahun 2005 adalah Kota Padang Panjang sebesar 2000 penduduk. Namun Pada tahun 2006-2011, Kota Sawah Lunto adalah kabupaten dengan jumlah penduduk miskin terendah.
2
Gambar 2 Perkembangan Persentase Penduduk Miskin berdasarkan Nilai Kuantil, Tahun 2005-2011 Persentase Penduduk Miskin 60 50 40 30 20 10 0 2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Sebesar 75% kabupaten di Indonesia pada tahun 2005 memiliki persentase penduduk miskin dibawah 24.31%. Namun di tahun 2011, 75% kabupaten di Indonesia memiliki persentase penduduk miskin dibawah 18,76%. Berdasarkan nilai tengah, persentase penduduk miskin di tahun 2005 sebesar 16.11% kemudian mengalami peningkatan di tahun 2006 menjadi 17.66%. Namun demikian, pada tahun-tahun berikutnya cenderung mengalami penurunan secara lambat. Tahun 2011 nilai tengah persentase penduduk miskin mencapai 12.26%. Persentase penduduk miskin tertinggi pada tahun 2005 adalah Kab. Puncak Jaya, tahun 2006-2007 berubah menjadi Kab. Raja Ampat, tahun 2008 adalah Kab. Supiori, tahun 2009 adalah Kab. Teluk Bintuni, tahun 2010 adalah Kab. Kepulauan Sangihe, dan tahun 2011 adalah Kab. Sorong. Sedangkan persentase penduduk miskin terendah pada tahun 2005-2006 adalah Kota Pekan Baru, tahun 2007 adalah Kota Denpasar, tahun 2008 adalah Kota Sawah Lunto, tahun 2009 adalah Kota Denpasar, tahun 2010 adalah Kota Tanggerang Selatan, dan tahun 2011 adalah Kab. Bengkulu Utara.
3
Gambar 3 Perkembangan P1 (Indeks Kedalaman Kemiskinan) berdasarkan Nilai Kuantil, Tahun 2005-2011 P1 (Indeks Kedalaman Kemiskinan) 25
20
15
10
5
0 2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Sebesar 75% kabupaten di Indonesia pada tahun 2005 memiliki nilai P1 (Indeks Kedalaman Kemiskinan) dibawah 4.81. Namun di tahun 2011, 75% kabupaten di Indonesia memiliki persentase penduduk miskin dibawah 3.01. Berdasarkan nilai tengah, persentase penduduk miskin di tahun 2005 sebesar 3.07 kemudian terus mengalami penurunan hingga tahun 2007 menjadi 2.53. Namun demikian terjadi peningkatan P1 yang cukup tinggi pada tahun 2008 mencapai nilai 3.24 dan kembali menurun drastis di tahun 2009 dengan nilai 2.1. Pada tahun 2010 tidak tampak perubahan yang signifikan sebesar 2.11. Penurunan terjadi di tahun 2011 dengan P1 mencapai 1.82. Nilai P1 (Indeks Kedalaman Kemiskinan) tertinggi pada tahun 2005-2006 adalah Kab. Puncak Jaya, tahun 2007 berubah menjadi Kab. Nabire, tahun 2008 adalah Kab. Yahukimo, tahun 2009 adalah Kab. Puncak, tahun 2010 adalah Kab. Lanny Jaya, dan tahun 2011 adalah Kab. Teluk Bintuni. Sedangkan nilai P1 (Indeks Kedalaman Kemiskinan) terendah pada tahun 2005-2006 adalah Kota Pekan Baru, tahun 2007 adalah Kota Banjarmasin, tahun 2008-2009 adalah Kota Denpasar, tahun 2010 adalah Kota Sawah Lunto, dan tahun 2011 adalah Kota Tanggerang Selatan.
4
Gambar 4 Perkembangan P2 (Indeks Keparahan Kemiskinan) berdasarkan Nilai Kuantil, Tahun 2005-2011 P2 (Indeks Keparahan Kemiskinan) 12 10 8 6 4 2 0 2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Sebesar 75% kabupaten di Indonesia pada tahun 2005 memiliki nilai P2 (Indeks Keparahan Kemiskinan) dibawah 1.39. Namun di tahun 2011, 75% kabupaten di Indonesia memiliki P2 (Indeks Keparahan Kemiskinan) dibawah 0.75. Berdasarkan nilai tengah, nilai P2 (Indeks Keparahan Kemiskinan) di tahun 2005 sebesar 0.84 kemudian terus mengalami penurunan hingga tahun 2007 menjadi 0.61. Namun demikian terjadi peningkatan P2 yang cukup tinggi pada tahun 2008 mencapai nilai 0.86 dan kembali menurun drastis di tahun 2009 dengan nilai 0.53. Pada tahun 2010 terjadi sedikit penurunan menjadi 0.52. Penurunan nilai P2 pada tahun 2011 mencapai 0.44. Nilai P2 (Indeks Keparahan Kemiskinan) tertinggi pada tahun 2005 adalah Kab. Puncak Jaya, tahun 2006-2007 berubah menjadi Kab. Nabire, tahun 2008 adalah Kab. Yahukimo, tahun 2009-2010 adalah Kab. Lanny Jaya, dan tahun 2011 adalah Kota Prabumulih. Sedangkan nilai P2 (Indeks Keparahan Kemiskinan) terendah pada tahun 2005-2006 adalah Kota Pekan Baru, tahun 2007 adalah Kota Banjarmasin, tahun 20082009 adalah Kota Denpasar, dan tahun 2010 adalah Kota Sawah Lunto, dan tahun 2011 adalah Kota Ambon.
5
Gambar 5 Perkembangan Garis Kemiskinan berdasarkan Nilai Kuantil, Tahun 2005-2011 Garis Kemiskinan 600000
500000
400000
300000
200000
100000 2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Sebesar 75% kabupaten di Indonesia pada tahun 2005 memiliki garis kemiskinan dibawah Rp 161240. Namun di tahun 2011, 75% kabupaten di Indonesia memiliki garis kemiskinan dibawah Rp 292104. Berdasarkan nilai tengah, garis kemiskinan di tahun 2005 sebesar Rp 141091 kemudian mengalami kenaikan di tahun 2006 mencapai Rp 178450. Pada tahun 2007 sedikit mengalami penurunan menjadi Rp 166567. Namun demikian kembali meningkat sampai tahun 2011 mencapai Rp 256745. Nilai garis kemiskinan tertinggi pada tahun 2005 adalah Kab. Puncak Jaya, tahun 2006 berubah menjadi Kab. Malinau, dan tahun 2007-2011 adalah Kota Jaya Pura. Sedangkan garis kemiskinan terendah pada tahun 2005 adalah Kab. Bantaeng, tahun 2006 adalah Kab. Boalemo, tahun 2007 adalah Kab. Bantaeng, tahun 2008 adalah Kab. Tolikara, tahun 2009 adalah Kab. Bantaeng dan tahun 2010-2011 adalah Kab. Mamuju.
6