Kode Kegiatan
: 1.02.02. (X.3)
Judul Kegiatan : Penggunaan pakan berbasis produk samping industri sawit pada sistem perbibitan sapi model Grati dengan tingkat kebuntingan 65% Nama Peneliti
: Umi Adiati
Nama Lembaga : Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian
LATAR BELAKANG
Salah satu sumber bahan pakan Ternak alternatif adalah yang berasal dari perkebunan sawit ¾ Ketersediaan bahan pakan alternatif asal industri sawit cukup banyak dan tersedia sepanjang tahun ¾ Untuk setiap Ha perkebunan sawit dapat menyediakan lebih dari 13 ton/tahun bahan kering (cukup untuk 2 ST) ¾ Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa produk samping industri sawit dapat sepenuhnya dijadikan sumber utama bahan baku pakan sapi ¾ Tanpa sentuhan teknologi dan dengan imbangan yang sesuai mampu memberikan PBBH 0,3 kg (lebih dari cukup untuk hidup pokok
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
1
PERMASALAHAN
Sangat Kurus (BCS 1,5)
¾ Problem utama yang dihadapi adalah sapi betina BX yang didatangkan memiliki tingkat reproduktivitas yang rendah dengan perkataan lain sulit untuk dapat bunting kembali ¾ Dugaan penyebabnya adalah setelah beranak pertama induk belum siap untuk kawin kembali disebabkan kondisi tubuh yang kurang mendukung karena penyediaan dan pemberian pakan yang kurang sesuai dengan kebutuhan ternak ¾ Akumulasi pemberian pakan yang kurang sesuai selama bunting tua dan pra sapih, menyebabkan kondisi induk menjadi kurus dan tidak siap kawin kembali ¾ Berahi terjadi pada malam hari dan tenang (silent heat)
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
2
METODOLOGI Kegiatan dilakukan di perkebunan sawit Bukit Sentang, Sumatera Utara dengan menggunakan ternak sapi BX yang diberi pakan produk samping industri kelapa sawit Ternak dikelompokkan dalam kandang kelompok yang terdiri dari 20 ‐ 25 ekor sapi betina. Ternak dikawinkan secara alami dan IB. Ternak yang belum bunting‐bunting dilakukan perlakuan sinkronisasi estrus dengan menggunakan PGF2α dua kali dengan interval 11 hari. kemudian 48 jam setelah injeksi PGF2α yang terakhir, di injeksi dengan HCG dengan harapan membantu LH surge dan ovulasi sehingga pada saat diinseminasi dengan semen beku dapat terjadi fertilisasi. Inseminasi buatan (IB) dilakukan 12 jam setelah di injeksi HCG. Dua bulan setelah inseminasi di palpasi rektal, untuk melihat keberhasilan inseminasi buatan. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
3
METODOLOGI
Tabel 1. Perkembangan Populasi sapi BX di Perkebunan Bukit Sentang 2009
2010
2011
2012
120
120
120
120
5
5
5
5
Dara/lepas sapih (ekor)
2
46
Jantan Muda/lepas sapih (ekor)
6
37
Induk (ekor) Pejantan (ekor)
Anak Betina (ekor)
2
44
39
Anak Jantan (ekor)
6
31
27
133
208
274
Total
125
Tabel 2. Perkembangan BCS dan Bobot Badan Induk sapi BX
Umur (tahun) Skore Tubuh (BSC) Rataan BB Induk (kg)
2009
2010
2011
2012
2
2.5
3,5
4,5
2,45
2,57
2,75
3,13
282,18
319,72
344,15
380,09
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
4
SINERGI KOORDINASI
Lingkup dan bentuk pelaksanaan koordinasi yang dilakukan melalui surat, telepon dan sms Lembaga yang diajak koordinasi : PPKS dan Dinas Peternakan Kabupaten Langkat Strategi pelaksanaan koordinasi yaitu dengan cara menghubungi instansi yang terkait untuk menentukan waktu yang tersedia untuk dapat melakukan pertemuan baik di pusat maupun di lapang Selama pelaksanaan kegiatan tidak ada hambatan dalam koordinasi kegiatan yang dilakukan
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
5
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN
•Strategi pemanfaatan hasil kegiatan adalah tersedianya pakan ternak yang tercukupi sepanjang tahun dengan kualitas yang meningkat •Bentuk pemanfaatan hasil kegiatan adalah pakan ternak yang berasal dari produk samping kebun dan pengolahan buah sawit (pelepah dan bungkil inti sawit) •Manfaat hasil kegiatan adalah produk samping perkebunan sawit dapat menggantikan pakan ternak sapi yang utama yaitu rumput dan dapat tersedia sepanjang tahun Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
6
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN
¾ Rancangan pengembangan ke depan semoga kegiatan ini dapat diadopsi di tempat‐tempat lain ¾ Strategi pengembangan ke depan adalah perlu diuji cobakan hasil integrasi ternak sapi di lahan perkebunan ini ke lahan perkebunan sawit lainnya (PTPN)
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
7
FOTO KEGIATAN
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
8
TERIMA KASIH Tim Peneliti : 1. I. Wayan Mathius 2. Susana IWR 3. Achmad Fanindi