Andriani Kusumawati
JENIS-JENIS PENELITIAN Berdasarkan: 1. Tujuan 2. Kedalaman analisisnya 3. Pendekatan analisis atau Proses 4. Logika Penelitian 5. Kategori fungsionalnya 6. Hasil yang diharapkan dari penelitian
Berdasarkan Tujuan Uma Sekaran (2000)
1. Penelitian Eksploratif 2. Penelitian Deskriptif 3. Penelitian Eksplanatori (Testing Hypothesis)
Penelitian Eksploratif • •
Penelitian yang belum pernah dilakukan sebelumnya Tujuannya adalah untuk melihat pola, gagasan atau merumuskan hipotesis bukan untuk menguji hipotesis
Penelitian Deskriptif • • • • •
Penelitian yang memaparkan, menggambarkan atau mendeskripsikan suatu karakteristik tertentu dari suatu fenomena. Untuk memperoleh gambaran yang jelas, sistematik dan faktual dari suatu fenomena sehingga lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan. Untuk mengetahui dan memaparkan karakteristik dari beberapa variabel dalam suatu situasi. Uraian kesimpulan didasari oleh angka yang diolah tidak secara terlalu dalam. Kebanyakan pengolahan datanya didasarkan pada analisis persentase dan analisis kecenderungan (trend).
Penelitian Eksplanatori (Testing Hypothesis) • Penelitian yang mencoba menjelaskan sifat dari suatu hubungan tertentu, melihat perbedaan-perbedaan tertentu dalam beberapa kelompok, atau indepensi dari dua faktor atau lebih dalam suatu situasi. • Menjelaskan keterkaitan antar variabel dan menguji hipotesis.
Berdasarkan Kedalaman analisisnya 1. Penelitian Deskriptif 2. Penelitian Inferensial
Penelitian Inferensial • • •
Penelitian yang melakukan analisis hubungan antar variabel dengan pengujian hipotesis. Kesimpulan penelitian jauh melampaui sajian data kuantitatif saja. Dapat berbicara mengenai besarnya peluang kesalahan dalam pengambilan kesimpulan.
Berdasarkan Pendekatan Analisis atau Proses 1. Penelitian Kuantitatif 2. Penelitian Kualitatif
Penelitian Kuantitatif • Penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. • Pendekatan ini dilakukan pada penelitian inferensial (dalam rangka pengujian hipotesis) dan menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nol. • Hasilnya diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti. • Pada umumnya merupakan penelitian sampel besar.
Penelitian Kualitatif • Penelitian yang lebih menekankan analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang diamati, dengan menggunakan logika ilmiah. • Tidak berarti sama sekali tidak menggunakan dukungan data kuantitatif, akan tetapi penekanannya tidak pada pengujian hipotesis melainkan pada usaha menjawab pertanyaan penelitian melalui cara-cara berfikir formal dan argumentatif. • Pada umumnya merupakan penelitian sampel kecil.
Berdasarkan Logika Penelitian 1. Penelitian Deduktif 2. Penelitian Induktif
Penelitian Deduktif •
•
Penelitian yang berusaha untuk menyusun struktur konseptual atau teoritik terlebih dahulu dan kemudian diuji secara empirik. Hal-hal tertentu dideduksi dari inferensi umum.
Penelitian Induktif • Penelitian yang teorinya disusun dari observasi realitas empirik. • inferensi umum diinduksi dari hal-hal tertentu atau khusus.
Berdasarkan Hasil yang diharapkan dari penelitian 1. Penelitian Terapan (Applied Research) 2. Penelitian Dasar/Murni/ Fundamental (Basic/Pure/ Fundamental Research) 3. Penelitian Kaji Tindak (Action Research)
Penelitian Terapan • Untuk memecahkan masalah nyata atas dasar teori atau hipotesis. • Tujuannya menguji hipotesis dalam dunia nyata.
Penelitian Dasar • Penelitian yang prosesnya formal dan sistematik • Tujuannya untuk mengembangkan teori atau model. • Untuk menemukan penggeneralisasian kaidah atau hukum-hukum yang bertalian dengan ilmu.
Penelitian Kaji Tindak • Untuk memecahkan masalah dengan segera, urgent, dan yang penerapannya secara lokal. • Fokus peneliti pada hasil penelitian yang tidak diaplikasikan secara umum maupun untuk mengembangkan model-model atau teori.
Berdasarkan Kategori Fungsionalnya (Isaac & Michael, 1972)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Penelitian Historis (Historical Research) Penelitian Deskriptif (Descriptive Research) Penelitian Perkembangan (Developmental Research) Penelitian Studi Kasus dan Lapangan (Case and Field Research) Penelitian Korelasional (Correlational Research) Penelitian Kausal-Komparatif (Causal-Comparative Research) Penelitian Eksperimental Murni (True Experimental Research) Penelitian Semi/Semu Eksperimental (Quasi Experimental Research) Penelitian Kaji Tindak (Action Research)
Penelitian Historis •
•
Untuk merekonstruksi masa lalu secara sistematis dan obyektif dengan mengumpulkan, menilai, memverifikasi, dan menyintesiskan bukti untuk menetapkan fakta dan mencapai konklusi yang dapat dipertahankan, sering kali dalam hubungan hipotesis tertentu. Studi empiris yang menggunakan berbagai tahap generalisasi untuk memaparkan, menafsirkan, dan menjelaskan data.
Penelitian Perkembangan • • •
Untuk mempelajari pola dan urutan perkembangan dan/atau perubahan, sejalan dengan berlangsungnya perubahan waktu. Terpusat pada studi mengenai variabelvariabel dan perubahannya dalam periode bulan atau tahun. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara longitudinal atau cross-sectional.
Penelitian Longitudinal • Untuk mengikuti perkembangan subyek tertentu secara terus menerus. • Sampelnya rumit, dikarenakan tidak banyak subyek yang dapat diikuti terus menerus perkembangannya dalam jangka waktu bertahun-tahun.
Penelitian Cross-sectional • Untuk mengikuti perkembangan subyek tertentu dalam rentang waktu yang terbatas. • Subyek lebih banyak akan tetapi banyaknya faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yang dapat dianalisis menjadi lebih terbatas.
Penelitian Studi Kasus dan Lapangan •
•
•
Untuk mempelajari secara mendalam latar belakang, status terakhir dan interaksi lingkungan yang terjadi pada suatu satuan sosial seperti individu, kelompok, lembaga, atau komunitas. Studi kasus merupakan penyelidikan mendalam (indepth study) mengenai suatu unit sosial sedemikian rupa sehingga menghasilkan gambara yang terorganisasikan dengan baik dan lengkap mengenai unit sosial tersebut. Dibandingkan dengan penelitian survai yang biasanya menyelidiki sedikit variabel pada sampel besar, studi kasus sebaliknya menyelidiki banyak variabel dan banyak kondisi pada sampel yang kecil.
Penelitian Korelasional • • • • •
Untuk menyelidiki sejauhmana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi. Variabel-variabel yang terlibat sangat kompleks dan tidak dapat diteliti lewat metode eksperimentasi atau yang variasinya tidak dapat dikendalikan. Pengukuran terhadap beberapa variabel serta salinghubungan di antara variabel-variabel tersebut dapat dilakukan serentak dalam kondisi yang realistik. Memperoleh informasi mengenai taraf hubungan yang terjadi. Bukan mengenai ada-tidaknya efek variabel satu terhadap variabel yang lain.
Penelitian Kausal-Komparatif •
• • •
Untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat lewat pengamatan terhadap konsekuensi yang sudah terjadi dan menengok ulang data yang ada untuk menemukan faktor penyebab yang mungkin terdapat di sana. Berlawanan dengan metode eksperimental yang mengumpulkan data di bawah suatu kondisi yang sangat terkendali. Pada hakikatnya adalah ex-post facto, artinya data dikumpulkan setelah semua peristiwa yang diperhatikan terjadi. Peneliti memilih satu atau lebih efek (variabel dependen) dan menguji data dengan kembali menelusuri waktu, mencari penyebab, melihat hubungan, dan memahami artinya.
Penelitian Eksperimental Murni •
•
Untuk meneliti kemungkinan adanya hubungan sebab-akibat di antara variabelvariabel dengan cara menghadapkan kelompok eksperimental pada beberapa macam kondisi perlakuan dan membandingkan akibat (hasil)nya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan. Memerlukan pengelolaan variabel-variabel dan kondisi eksperimental yang rumit baik lewat prosedur kontrol dan manipulasi langsung atau lewat prosedur randomisasi.
Penelitian Eksperimental Semu • Untuk meniru kondisi penelitian eksperimental murni semirip mungkin akan tetapi tidak semua variabel yang relevan dapat dikendalikan dan dimanipulasi. • Karena pengendalian dan manipulasi tidak sepenuhnya berada di tangan peneliti maka ciri unik penelitian ini adalah adanya metode kontrol parsial yang berdasarkan pada identifikasi yang seksama terhadap faktor-faktor yang terlibat.
Klasifikasi Penelitian menurut Metode 1. Perhubungan sebab akibat?
2. Variabel bebas dimanipulasi? Ya
Ya
2 Tidak
1
3. Prediksi perhubungan?
4. Kondisi sekarang?
Eksperimental Kausal-Komparatif
Tidak
Ya
Korelasional
3 Tidak
4
Deskriptif Historikal
Terima Kasih