jamaludin, Ardi, Sukimto & Rekan Registered Public Accountants Business License No. 1418/KM.1/2012
PT n u s a n t a r a p r o s p e k in d o s u k s e s Laporan Keuangan 31 Desember 2013 (Diaudit) dan 2012 (Tidak Diaudit), serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2013 (Diaudit) dan 2012 (Tidak Diaudit) Beserta
PT NUSANTARA PROSPEKINDO SUKSES Laporan Keuangan 31 Desember 2013 (Diaudit) dan 2012 (Tidak Diaudit), serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2013 (Diaudit) dan 2012 (Tidak Diaudit) Beserta
DAFTAR ISI
Halaman Surat pernyataan direksi Laporan auditor independen Laporan posisi keuangan Laporan laba rugi komprehensif Laporan perubahan ekuitas Laporan arus kas Catatan atas laporan keuangan
2
O
PT N U SA N TA R A PR O SPEK IN D O SUK SES G edung M ay a p a d a T o w e r Lt. 1 i Jl. Jend. S u d irm an K av 2 8 - Ja k a rta
P T N U S A N T A R A P R O S P E K IN D O S U K S E S SURAT PERNYATAAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
Kami yang bertandatangan dibawah ini: Nama Alamat kantor
Alamat domisili
Jabatan
EDHI SUTANTO Gedung Mayapada Tower Lantai 11, Jl. Jenderal Sudirman Kav.28 Karet Jakarta Jl. Burangrang No.1 RT.002/RW.006 Pasar Manggis - Setia Budi Jakarta Selatan Direktur Utama
Menyatakan bahwa: 1.
Bertanggungjawab tambahan.
atas
penyusunan
dan
2.
Laporan keuangan telah disusun dan disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. a. b.
3. 4.
penyajian
laporan
keuangan
dan
informasi
Semua informasi dalam laporan keuangan telah dim uat secara lengkap dan benar; Laporan keuangan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar dan tidak m enghilangkan informasi atau fakta material; Perusahaan telah mematuhi semua aspek perjanjian kontrak yang akan mempunyai dampak material terhadap laporan keuangan. Bertanggung jaw ab atas sistem pengendalian intern dalam perusahaan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
A Edhi S u ta n to i
D ire ktu r U tam a r
Jamaludin, A rdi, Sukimto & Rekan Registered Public A ccountants Business License No. 1418/K M .1/2012
Laporan No.3198/RPT/V/2014 LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Nusantara Prospekindo Sukses
Kami telah mengaudit laporan keuangan PT Nusantara Prospekindo Sukses ("Perusahaan”), yang terdiri dari laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2013, serta laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lainnya. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan ini sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebas dari salah saji yang material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Tanggung Jawab A ud itor Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu pendapat atas laporan keuangan ini berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mehgharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan yang memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji yang material. Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko salah saji yang material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan perusahaan untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan sistem pengendalian internal perusahaan. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup untuk menyediakan suatu basis atas opini audit kami. -
f P'*, h ^ .
'
..
■ 4 5.
!
•
'
:* . .
,
m
_
y Cowell Tower I Graha Atrium 7th Floor, Jl. Senen Raya 135 Jakarta 10410 | T e lp : 021 - 3500 383,3500 3 8 4 1F a x : 021 - 350 2401
(am aludin, Ardi, Sukimto & Rekan Registered Public A ccountants Business License No. 1418/KM. 1/2012
Opini Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Nusantara Prospekindo Sukses (“Perusahaan”) tanggal 31 Desember 2013, serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia. Hal Lain Laporan posisi keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, serta laporan laba rugi komprehensif PT Nusantara Prospekindo Sukses (“Perusahaan”), laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 tidak diaudit.
I
KAP Jamaludin, A rdi, Sukim to & Rekan NIU-KAP 1418/KM.1/2012
B
I
Ben Ardi, CA. C PA NIAP: 0109
I §
B
$
I
21 Mei 2014
PT NUSANTARA PROSPEKINDO SUKSES LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2013 (Diaudit) dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan ASET ASET LANCAR Kas dan bank Piutang lain-lain Persediaan Uang muka Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka
2c,3 4 2d, 5 6 11a 2e
Total-Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sejumlah Rp137.993.875 pada tanggal 31 Desember 2013
2f,7
Total - Aset Tidak Lancar
8
9 10 11 b
14
12
Total - Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas imbalan kerja Utang jangka panjang Pinjaman bagian jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang telah jatuh tempo dalam satu tahun Sewa pembiayaan
2h,16 13
12
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
14.072.716.131 28.302 633 858.110
153.526.002.603
15.783.252.757
1.423.855.125
,
154.949.857.728
15.783.252.757
2.876.699.447 1.784.713.586 496.463.801 265.563.632 17.342.976.651
27.045.200 5.883.479.101
461.364.000
_
185.633
5.910.709.934
353.685.028 130.127.479.101
446.856.160
_
130.928.020.289
Total Liabilitas
Total Ekuitas
62.875.883 1.618.500.000
142.524.408.759 2.476.091.565 7.537.545.326 52.890.210
23.227.781.117
Total - Liabilitas Jangka Panjang
EKUITAS Modal saham Modal dasar - 40.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham Modal ditempatkan dan disetor -10.000 saham Defisit
935.066.743
31 Desember 2012
1.423.855.125
TOTAL ASET LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Utang lain-lain Beban masih harus dibayar Utang pajak Uang muka penjualan Pinjaman bagian jangka panjang yang telah jatuh tempo dalam satu tahun Sewa pembiayaan
31 Desember 2013
15
154.155.801.406
5.910.709.934
10 .0 0 0 .000.000
10 .0 0 0 .000.000
(9.205.943.678)
(127.457.177)
794.056.322
9.872.542.823
154.949.857.728
15.783.252.757
£ atatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.________________
1
Catatan PENDAPATAN
31 Desember 2013
31 Desember 2012 -
BEBAN POKOK PENDAPATAN '
.
LABA (RUGI) KOTOR
_
BEBAN USAHA
2g,17
RUGI USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan jasa giro Pendapatan bunga Beban keuangan Beban bunga - non bank / Lain-lain - bersih Penghasilan (Beban) Lain-lain - Neto RUGI SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN , MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Pajak final Pajak tangguhan Total Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan RUGI NETO
.
8.970.477.374
131.409.397
(8.970.477.374)
(131.409.397)
32.353.011 885.998 (16.934.214) (86.089.306) (38.224.616)
(1.220 .000 )
(108.009.127)
3.952.220
(9.078.486.501)
(127.457.177)
-
-
5.172.220
2i, 11c
_ (9.078.486.501)
(127.457.177)
(9.078.486.501)
(127.457.177)
Pendapatan komprehensif lain-lain RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Saldo 1 Januari 2012
10. 000.000.000
Rugi komprehensif tahun berjalan Saldo 31 Desember 2012
Defisit
10.000 000 000 ( 127.457. 177)
10.000.000.000
Total Ekuitas
( 127. 457. 177)
(127.457.177)
9.872.542.823
( 9. 078. 486. 501)
( 9. 078.486. 501)
Uang muka setoran modal Rugi komprehensif tahun berjalan Saldo 31 Desember 2013
10.000.000.000
(9.205.943.678)
794.056.322
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan ba3ian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan________________
3
31 Desember 2013
31 Desember 2012
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
1 *
«
Penerimaan kas dari pelanggan Pengeluaran kas untuk perolehan tanah dan pemasok Pengeluaran kas untuk karyawan Pengeluaran kas untuk aktivitas operasional lain-lain
(17.342.976.651) (111.437.145.099)
27.045.200
(3.637.205.860)
-
5.856.718.591
(14.199.811.418)
Penerimaan / (pengeluaran) untuk: Pendapatan bunga Beban bunga Pajak
1
33.239.009 (16.934.214)
( 1 .2 2 0 .0 0 0 )
(7.774.620.692)
(28.117.000)
(134.318.924.916)
(14.202.103.218)
Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penambahan aset tetap
(1.561.849.000)
-
Penambahan aset lain-lain Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Setoran modal Uang muka setoran modal Penerimaan (pembayaran) utang lain-lain Penambahan (pengurangan) piutang lain-lain Penerimaan utang sewa pembiayaan Pembayaran utang sewa pembiayaan Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan KENAIKAN / PENURUNAN NETO KAS DAN BANK
(1.561.849.000)
-
134.226.244.616 1.618.500.000 1.213.150.000
1 0 .0 0 0 .0 0 0 .0 0 0
5.883.479.101 (1.618.500.000) _
(304.929.840)
-
136.752.964.776
14.264.979.101
872.190.860
62.875.883
I
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
62.875.883
%
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
935.066.743
62.875.883
I
_Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
I
I
Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2013 (Diaudit) dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)___________________ 1.
UMUM a.
Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum PT NUSANTARA PROSPEKINDO SUKSES (disebut "Perusahaan") didirikan berdasarkan Akta No. 17 tanggal 22 Mei 2009 oleh Notaris Antonius Wahono Prawirodirdjo, S.H., Notaris di kabupaten Tangerang, untuk jangka waktu tidak terbatas. Anggaran Dasar tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No: AHU-27730.AH.01.01 Tahun 2009 tanggal 22 Juni 2009. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, Akta pendirian Perusahaan yang diumumkan dalam Berita Negara masih dalam proses. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir dengan Akta Notaris No. 42 tanggal 17 Juli 2013 dari Notaris Antonius Wahono Prawirodirdjo, S.H., Notaris di kabupaten Tangerang, sehubungan dengan pengalihan saham yang sebelumnya pemegang saham Perusahaan adalah Eternal Wealth Group Ltd dan I Ketut Suparta PT Cowell Development Tbk dan Smarthome Properties Ltd serta perubahan pengurus Perusahaan. Perubahan anggaran dasar Perusahaan tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-33374 tanggal 16 Agustus 2013.
I
1
Sesuai dengan Pasal 3, maksud dan tujuan dari Perusahaan berusaha dalam bidang real estat yang dimiliki sendiri atau di sewa, mencakup: usaha pembelian, penjualan, persewaan dan pengoperasian real estat baik yang dimiliki sendiri maupun di sewa, serta termasuk kegiatan penjualan tanah dan pengoperasian kawasan tempat tinggal yang dapat dipindah-pindah.
I
Perusahaan berdomisili di Gedung Mayapada Tower Lantai 11 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 28 Karet. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, Perusahaan masih belum beroperasi secara komersial. b.
Dewan Komisaris dan Direksi serta Karyawan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Nusantara Prospekindo Sukses No. 42 tanggal 17 Juli 2013 dari Notaris Antonius Wahono Prawirodirdjo, S.H., Notaris di kabupaten Tangerang, yang telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. AHU-AH.01.10-33374 tanggal 16 Agustus 2013, susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Dewan Direksi Direktur Utama Direktur
I I
Baby Noviani I Ketut Suparta Widjono Hardjanto
: Edhi Sutanto : Heri Santoso
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Nusantara Prospekindo Sukses No. 07 tanggal 3 SeDtember H Notaris N otaris di kabupaten k a h n n a tan Tangerang, Tannorano uann toiah September 2012 dari Notaris Antonius Wahono Prawirodirdio Prawirodirdjo, S S.H., yang telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. AHU-AH.01.10-33658 tanggal 14 September 2012, susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris
: I Ketut Suparta
Dewan Direksi Direktur
: Heri Santoso
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah karyawan tetap atau kontrak Perusahaan masing-masing adalah sejumlah 5 dan nol (tidak diaudit).
K
PT NUSANTARA PROSPEKINDO SUKSES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2013 (Diaudit) dan 2012 (Tidak Diaudit) Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2013 (Diaudit) dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)_______ 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN a.
Dasar Penyusunan Laporan Keuanaan Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK"), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, termasuk beberapa standar baru atau yang direvisi, yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2013. Laporan arus kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas operasi dilaporkan menggunakan metode langsung (Direct Method). Mata uang fungsional dan mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah (Rp).
b.
Penjabaran Mata Uana Asina Mata uang fungsional Perusahaan adalah Rupiah. Mata uang selain mata uang fungsional adalah mata uang asing. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs spot yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan keuangan, pos moneter daiam mata uang asing disesuaikan menggunakan kurs penutup yang berlaku, yaitu: 31 Desember 2013 1 USD
12.189
31 Desember 2012 9.670
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Kurs yang digunakan sebagai acuan adalah kurs yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui di dalam laporan laba rugi, kecuali jika ditangguhkan di dalam ekuitas sebagai lindung nilai arus kas dan lindung nilai investasi bersih yang memenuhi syarat. c.
Kas dan Bank Kas dan bank meliputi saldo kas dan saldo kas di bank yang tidak digunakan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaannya.
d.
Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan persediaan dinyatakan berdasarkan metode identifikasi khusus (specific identification method). Persediaan terdiri dari biaya perolehan tanah mentah, dicatat berdasarkan biaya perolehan. Biaya perolehan tanah mentah meliputi biaya pra-perolehan dan perolehan tanah.
e.
Biaya Dibayar Di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi sesuai dengan masa manfaat setiap biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
f.
Aset Tetap Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap", yang menggantikan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”. Penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2011) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap laporan keuangan.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) Perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnva
2 K a 5 5 - r i mewe9arts'™ s',aksiranm asam a",aa'la°*—es: ---------------- jen is Aset Tetap__________
________Estimasi Masa Manfaat_______
Mesin dan peralatan kantor Kendaraan
4 tahun 4tahun
Aset tetap yang dibeli, tetapi masih dalam peijalanan dicatat sebagai peralatan dalam perjalanan. Aset tersebut akan disusutkan setelah aset tetap tersebut diperoleh secara lengkap dan siap digunakan.
meWe Pe" yUSU,an di,e™ *
"
daa ®ka —
*"« »
keadaan,
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya- biaya ekonnmkHi m dikaPitalisasi Pada saat terjadinya dan jika besar kemungkinan manfaat masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke Perusahaan, dan biaya perolehan aset ekonimfe v Ase‘ *etap dlhentlkan Pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada manfaat SnnhTnti f yang diharapkan dan penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari pengakuannya6098 dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif pada periode aset tersebut dihentikan 9-
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Perusahaan dan jumlahnya dapat pa^ak^enS npP N )
patan dlukur pada ni'ai wajar imbalan 7an9 diterima' tidak tenr,asuk diskon, rabat dan
Pendapatan jasa diakui pada saat jasa diberikan sesuai kontrak dimana jumlah tersebut dapat diukur dengan andal. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). h.
Imbalan Keria Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010) "Imbalan Keija", yang menggantikan PSAK No. 24 (Revisi 2004) dmgan im b S ^ S ja 9 m6n9atUr
^
menentUkan kewajiban Perusahaan da" pengungkapan sehubungan
Perusahaan menerapkan PSAK tersebut di atas untuk menentukan liabilitas imbalan kerja sesuai dengan Undanqundang Ketenagakerjaan No.13/2003 ("Undang-undang”) tanggal 25 Maret 2003. Sesuai PSAK tersebut, beban Uedit”0 P8SCa
berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit
k ? n S aw at3U| k? 9ian l ^ 3" 3’ d'aku' sebagai PendaPatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau fnvUH • T I — k T Pada akhif tahun pelaporan sebelumnVa melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10/o dan nilai kini imbalan pasti dan 10% dan nilai wajar aset program pada akhir periode pelaporan Porsi keuntungan atau kerugian aktuanal yang diakui adalah kelebihan tersebut dibagi dengan rata-rata sisa masa kerja S o i S T m h n i' ' T tersebufmenjadfh'ak
Pf kena teHrka't 86ban j3Sa 'alU yan9 terjad' ketika memPerkeaalkan program imbalan pasti atau P
'mba'an PaSti ya" 9 ^
diamortisasi selama Perioda sampai imbalan
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) i.
Paiak Penghasilan Paiak Penghasilan Final Beban pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yanq diakui selama periode berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang dibayar dengan jumlah yang dibebankan pada penghitungan laba atau rugi tahun berjalan, diakui sebagai pajak dibayar di muka atau utang pajak. Jika penghasilan telah dikenakan pajak penghasilan final, perbedaan antara nilai tercatat aset dan liabilitas denqan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan. Paiak Penohasilan Non-Final Beban pajak penghasilan kini dihitung berdasarkan taksiran laba kena pajak periode berjalan. Aset dan liabilitas paiak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya pada setiap periode pelaporan dengan menggunakan metode liabilitas. Manfaat pajak masa datang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, juga diakui selama besar kemunqkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasikan. Efek pajak untuk periode berjalan dialokasikan pada operasional kecuali untuk efek pajak dan transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan pada ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang diharapkan akan diterapkan pada periode ketika aset tersebut direalisasikan atau liabilitas dilunasi, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial berlaku pada tanggal pelaporan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang dikarenakan oleh perubahan tarif pajak dibebankan atau dikreditkan pada operasional periode berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang berhubunqan denqan transaksi yang sebelumnya dibebankan atau dikreditkan pada ekuitas. Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika banding diaiukan oleh Perusahaan, ketika hasil dari keberatan tersebut telah ditetapkan.
j-
Transaksi Pihak-pihak Berelasi Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi". Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan syarat dan kondisi yanq sama dengan pihak ketiga ataupun tidak diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
k-
Aset dan Liabilitas Keuanaan Aset Keuanaan Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (n) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. 1.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebaqai instrumen lindung nilai. 2.
Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
3.
Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain:
a. b. c.
Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunqa efektif. 3 4.
Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian ekuitas akan diakui pada laporan laba rugi. Sedangkan pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi.
Liabilitas Keuanaan Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori, yaitu (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Ldnjutdn) 1.
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuanaan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untunq dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai kewajiban diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
2.
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Pada saat pengakuan awal liabilitas keuangan diukur pada nilai wajarnya dan, dalam hal utang dan piniaman termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, utang dan piniaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi komprehensif ketika liabilitas tersebut dihentikan penqakuannva serta melalui proses amortisasinya. 3 Nilai Waiar Instrumen Keuanaan Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm's-lenqth marKet transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya. Biaya Perolehan yang Diamortisasi dari Instrumen Keuannan Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga
I.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuanaan Jumlah nilai aset yang dapat diperoleh kembali diestimasi pada saat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi periode berjalan.
m. Asumsi dan Sumber Estimasi Ketidakpastian Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat asumsi dan estimasi yang dapat mempengaruhi jumlah tercatat aset dan liabilitas tertentu pada akhir periode pelaporan. Dalam penyusunan laporan keuangan ini, asumsi akuntansi telah dibuat dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabiltas pada laporan keuangan Selain itu iuqa terdapat asumsi akuntansi mengenai sumber estimasi ketidakpastian pada periode pelaporan yanq daoat mempengaruhi secara material jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk periode pelaporan berikutnya.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) Manajemen secara periodik menelaah asumsi dan estimasi ini untuk memastikan bahwa asumsi dan estimasi telah dibuat berdasarkan semua informasi relevan yang tersedia pada tanggal tersebut dimana laporan keuangan disusun karena terdapat ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, nilai aset dan liabilitas yanq akan dilaporkan di masa mendatang akan berbeda dari estimasi tersebut. Pada tanggal pelaporan, manajemen telah membuat asumsi dan estimasi penting yang memiliki dampak paling signifikan pada jumlah torcatat yang diakui dalam laporan kauangan, yaitu sabagai berikut; •
Menentukan mata uang fungsional Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan mata uang fungsional Perusahaan antara lain mata uang: - yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa, - dari negara yang kekuatan persaingan dan peraturannya sebagian besar menentukan harga jual barang dan jess entitas, - yang paling mempengaruhi biaya tenaga keija, bahan baku, dan biaya lain dari pengadaan barang atau iasa - yang mana dana dari aktivitas pendanaan dihasilkan, dan - yang mana penerimaan dari aktivitas operasi pada umumnya ditahan.
•
Menentukan pajak penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdaoat tambahan pajak penghasilan badan. Perusahaan menelaah aset pajak tangguhan pada setiap tanggal pelaporan dan mengurangi nilai tercatat sepanjang tidak ada kemungkinan bahwa laba kena pajak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Perusahaan juga menelaah waktu yang diharapkan dan tarif pajak atas pemulihan perbedaan temporer dan menyesuaikan pengaruh atas pajak tangguhan yang sesuai.
3.
KAS DAN BANK Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2013 Kas
31 Desember 2 0 1 2
________ 31.500.000
186.468
894.298.743 4.582.000 _________ 4.686.000
62.689.415
903.566.743
62.689.415
Kas di bank PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Total bank Total Kas dan Bank
I I 4.
PIUTANG LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari:
I
31 Desember 2013
31 Desember 2012
Pihak ketiga PT Perdana Adhya Investa PT Property Prima Invesco PT Satria Pusaka Permata Perkasa
51.000.000 67.500.000 1.500.000.000
Total Piutang Lain-Lain
5.
I
1.618.500.000
PERSEDIAAN Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2013 Tanah Mentah Total Persediaan
31 Desember 2 0 1 2
142.524.408.759 142.524.408.759
Tanah Mentah: Persediaan tanah mentah dengan luas ± 135.485 M2 terdiri dari: a) Tanah seluas ± 73 021 M2 dengan sertifikat Hak Guna Bangunan No. 2205 yang terletak di desa Sukaresmi, kecamatan Cikarang Selatan, kabupaten Bekasi, propinsi Jawa Barat. b) Tanah seluas ± 28.296 M2dengan sertifikat Hak Guna Bangunan No. 2206 yang terletak di desa Sukaresmi kecamatan Cikarang Selatan, kabupaten Bekasi, propinsi Jawa Barat.
I O
c) Tanah seluas ± 34 168 M2dengan sertifikat Hak Guna Bangunan No. 2209 yang terletak di desa Sukaresmi, kecamatan Cikarang Selatan, kabupaten Bekasi, propinsi Jawa Barat.
6
.
UANG MUKA Akun ini terdiri dari:
£
31 Desember 2013 Perijinan dan pengurusan tanah Promosi dan marketing Pembelian tanah Lain-lain Total Uang Muka
31 Desember 2 0 1 2
1.927.852.500 362.673.522 -
185.565.543 2.476.091.565
201.397.500 13.871.318.631
_ 14.072.716.131
7.
ASET TETAP 31 Desember 2013 1 Januari
31 Desember
2013
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
2013
Harga Perolehan Mesin dan peralatan kantor
348.699.000
-
-
348.699.000
.
1.213.150.000
Aset sewa pembiayaan: Kendaraan Total Harga Perolehan
1.213.150.000
-
1.561.849.000
.
31.374.083
-
-
31.374.083
106.619.792
.
.
106.619.792
137.993.875
_
1.561.849.000
Akumulasi Penyusutan Mesin dan peralatan kantor Aset sewa pembiayaan: Kendaraan Total Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
-
137.993.875 1.423.855.125
Beban penyusutan dibebankan ke beban usaha (Catatan 16) sejumlah Rp137.993.875 untuk periode 31 Desember 2013. Pada tahun 2013 dan 2014 aset tetap kendaraan diasuransikan terhadap risiko kecelakaan, kebakaran dan risiko kerugian lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp578.650.000 dan Rp491.852.500. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang dapat terjadi. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai aset tetap.
8
.
UTANG USAHA Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2013 Utang Progress PT Hokage Nusantara PT Resitama Pratithayahya PT Amara Cisadane PT Rekagraha Quantitami PT Sofoco Nasri Sidik Nasution PT Garuda Sakti Mandiri Perkasa PT Aramsa Infrayasa Utang kontraktor PT Hokage Utang supplier PT Nusa Brantai PT Surya Stationary PT Surya Jaya Utang komisi dan jasa Lainnya (masing-masing dibawah Rp2.000.000) Total Utang Usaha
31 Desember
2012
902.516.010 615.282.018 275.000.000 177.912.000 102.014.000 71.701.370 70.000.000 35.000.000 115.869.519 63.720.000 3.300.500 1.367.000 438.614.530 4.402.500
27.045.200
2.876.699.447
27.045.200
9.
UTANG LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2013 PT BKS Cowell KAPI
Total Utang Lain-Lain
2012
1.500.000.000
PT Karya Agung Putra Indonesia PT Green Hill Garden Lainnya
31 Desember
_
5.764.375.000 119.104.101
-
284.713.586
-
1.784.713.586
5.883.479.101
■ BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2013 Gaji, tunjangan dan Jamsostek Lainnya
489.375.934
Total Beban Masih Harus Dibayar
496.463.801
31 Desember 2 0 1 2
7.087.867 -
-
PERPAJAKAN Akun ini terdiri dari: a.
Pajak Dibayar Di Muka 31 Desember 2012
b.
Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penghasilan Final
6.666.628.672 870.916.654
28.302.633
Total Pajak Dibayar Dimuka
7.537.545.326
28.302.633
Utang Pajak 31 Desember 2013
c.
31 Desember 2012
31 Desember 2012
Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 4 (2) Pajak Final - BPHTB
8.909.368 225.248.005
Total Utang Pajak
265.563.632
22.883.677 8.522.582
185.633
185.633
Beban pajak 2013 Pajak Final Pajak Tangguhan Total Beban Pajak
2012 ,
-
11. PERPAJAKAN (Lanjutan) Pajak Perusahaan merupakan pajak final, berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Perusahaan menghitunq n f f l ? mem^yarsecnra sendiri pajak penghasilannya (self-assessment). Untuk tahun pajak sebelum tahun 008, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu 10 (sepuluh) tahun sejak saat terhutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. 9 nn«
Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menetapkan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu 5 (lima) tahun sejak saat terhutangnya Undang-undang No. 36 Tahun 2008 mengenai “Pajak Penghasilan’’, yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009 mencakup penetapan tarif tunggal sebesar 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya.
12. UTANG SEWA PEMBIAYAAN 31 Desember 2013 PT BCA Finance PT Mitsui Leasing Capital Indonesia Total
31 Desember
2 012
516.939.160 391.281.000 908.220.160
Dikurangi: Bagian jangka pendek Bagian jangka panjang
(461.364.000) 446.856.160
Beban bunga yang sudah dibayarkan sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp 13.899.207
UTANG JANGKA PANJANG 31 Desember 2013 Smarthome Properties Ltd Total Utang Jangka Panjang
31 Desember 2 0 1 2
130.127.479.101 130.127.479.101
-
te rp o d a la ^ T d u a ^ L L 56^ 1 mempakan Utang kepada smarthome Properties Ltd (pemegang saham) yang akan jatuh
14. UANG MUKA PENJUALAN 31 Desember 2013 Uang Muka Penjualan - Apartment Total Uang Muka Penjualan
31 Desember
2012
17.342.976.651 17.342.976.651
-
T P Pe" enmaaR uan9 muKa pembelian apartemen dari pelanggan yang sampai tanggal laporan posisi keuangan proses penjualannya belum selesai. Perusahaan akan melaporkan uang muka sebagai penjualan sesuai dengan prosentase penyelesaian bangunan apartemen.
15. MODAL SAHAM Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Nusantara Prospekindo Sukses Nomor 42 tanggal 17 Juli 2013 dari Notaris Antonius Wahono Prawirodirdjo, S.H., Notaris di kabupaten Tangerang yang telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. AHU-AH.01.10-33374 tanggal 16 Agustus 2013, susunan pemegang saham perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 antara lain sebagai berikut:
Pem egang Saham Smarthome Properties Ltd PT Cowell Development Tbk Total
Jum lah Saham D item patkan dan Disetor
P ersentase K epem ilikan
Jum lah Ditem patkan dan D isetor Penuh
8.500 1.500
85% 15%
8. 500.000.000 1.500. 000.000
10.000
100%
10.000.000.000
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Nusantara Prospekindo Sukses Nomor 44 tanggal 20 Maret 2012 dari Notaris Antonius Wahono Prawirodirdjo, S.H., Notaris di kabupaten Tangerang yang telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. AHU-AH.01.10-11927 tanggal 9 April 2012, susunan pemegang saham perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012, antara lain sebagai berikut:
Pem egang Saham Eternal Wealth Group Limited I Ketut Suparta Total
Jum lah Saham Ditem patkan dan Disetor
Persentase K epem ilikan
Jum lah D item patkan dan Disetor Penuh
9.990
99,90%
9.990.000.000
10
0 , 10 %
10 . 000.000
10.000
100%
10 .000 . 000.000
16. LIABILITAS IMBALAN KERJA Liabilitas imbalan kerja karyawan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dihitung oleh aktuaris independen (PT Dian Artha Tama) dalam laporannya tertanggal 10 Maret 2014 dengan menggunakan metode "Projected Unit Credit1' dan mempertimbangkan asumsi sebagai berikut: 31 Desember 2013 Tingkat diskonto
8,5%
Tingkat kenaikan gaji
10,0%
Tingkat mortalitas Tingkat cacat Usia pensiun normal Tingkat pengunduran diri
Indonesia - II (1999) 0,0% per annum 55
Tahun
18-44 tahun = 2,0% 45-54 tahun = 0,0%
16.
LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan) Liabilitas imbalan kerja karyawan Perusahaan adalah sebagai berikut:
31 Desember 2013 Nilai kini liabilitas imbalan kerja Kerugian aktuarial yang belum diakui
353 3 3 5
q2 q
Liabilitas Imbalan Kerja
353.685.028
Mutasi liabilitas imbalan keija karyawan Perusahaan adalah sebagai berikut:
2013 Saldo awal Beban imbalan kerja karyawan Pembayaran imbalan karyawan Saldo Akhir
3 53 3 3 5 02 3
353.685.028
Beban yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif: 2013 Biaya jasa kini Beban bunga
353.685.028
Kerugian (keuntungan) aktuaria yang diakui Total Beban Imbalan Kerja Karyawan
353 335
Q2 3
17.
BEBAN USAHA Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2013 Beban Penjualan: Iklan
1.727.854.488
Pameran
509.725.538 188.811.000
Promosi dan cetakan brosur Lainnya
210.358.798
Beban umum dan administrasi: Gaji dan tunjangan
_
3.637.205.860 1.117.100.621
Legalitas dan perijinan Imbalan kerja karyawan Listrik dan telekomunikasi Penyusutan Pajak
89.991.000
353.685.028 151.527.458 137.993.875 132.380.428 124.550.000
Jasa Profesional Keamanan Sumbangan
115.310.000 56.000.000 52.845.585 51.453.122
Perbaikan dan pemeliharaan Transportasi dan perjalanan dinas Perlengkapan kantor Jamuan
47.046.379 42.482.905 40.066.807
Kebutuhan kantor Asuransi kesehatan Lain-lain Total Beban Usaha
18.
31 Desember 2012
15.000.000
20.328.620 253.750.862
26.418.397
8.970.477.374
131.409.397
INSTRUMEN KEUANGAN Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan taksiran nilai wajar dari instrumen keuangan yang dicatat dalam laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012: 31 Desember 2013 ________________ Nilai Tercatat Aset keuangan Kas dan bank
935.066.743
Nilai W ajar
935.066.743
Piutang lain-lain Total A se t Keuangan
31 Desember 2012 Nilai Tercatat
Nilai Wajar
62.875.883
62.875.883
1.618.500.000
1.618.500.000
1.681.375.883
1.681.375.883
935.066.743
935.066.743
Utang usaha
2.876.699.447
2.876.699.447
Utang lain-lain
27.045.200
1.784.713.586
27.045.200
1.784.713.586
5.883.479.101
5.883.479.101
5.910.524.301
5.910.524.301
Liabilitas keuangan
Utang sewa pembiayaan
908.220.160
908.220.160
17.342.976.651
17.342.976.651
Beban masih harus dibayar
496.463.801
496.463.801
Total Liabilitas Keuangan
23.409.073.645
23.409.073.645
Uang muka penjualan
Nilai tercatat kas dan bank, piutang lain-lain, utang usaha, utang lain-lain, utang sewa pembiayaan, uang muka penjualan dan beban masih harus dibayar sangat mendekati nilai wajar dari instrumen keuangan karena jatuh tempo dalam ianaka pendek. 1 M
19.
TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Perusahaan dipengaruhi oleh berbagai risiko keuangan, termasuk risiko kredit, risiko mata uang asing, risiko likuiditas, risiko suku bunga, dan risiko harga. Tujuan manajemen risiko Perusahaan secara keseluruhan adalah untuk secara efektif mengendalikan nsiko-nsiko ini dan meminimalisasi pengaruh merugikan yang dapat terjadi terhadap kinerja keuangan mereka. Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan-kebijakan untuk mengendalikan setiap risiko ini, yang diringkas di bawah ini, dan juga memonitor risiko harga pasar dari semua instrumen keuangan. a.
Risiko kredit Aset keuangan yang menyebabkan Perusahaan berpotensi menanggung risiko kredit terutama terdiri dari kas dan bank, dengan eksposur maksimum sebesar jumlah tercatat dari setiap instrumen tersebut. Tidak ada konsentrasi risiko kredit yang signifikan dalam Perusahaan. Perusahaan mempunyai kebijakan dan prosedur kredit untuk memastikan evaluasi kredit yang ada dan pemantauan saldo secara aktif. Perusahaan meminimalisasi risiko kredit dari simpanan di bank dengan menyimpan dana hanya pada bank yanq memiliki reputasi baik.
b.
Risiko likuiditas Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati termasuk mengatur kas dan bank yang cukup untuk menunjanq aktivitas usaha secara tepat waktu.
c.
Risiko harga Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar. Saat ini, Aset keuangan perusahaan terbesar dalam bentuk pinjaman, risiko harga berdampak atas nilai riil piutang tersebut.
Pengelolaan Risiko Modal Tujuan Perusahaan dalam mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuan Perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan usaha, sehingga entitas dapat tetap memberikan imbal hasil bagi pemegang saham dan manfaat bagi pemangku kepentingan lainnya dan untuk mengelola struktur modal yang optimal untuk meminimalisasi biaya modal yang efektif. Dalam rangka mengelola struktur modal, Perusahaan mungkin menyesuaikan jumlah dividen menerbitkan saham baru atau menambah/mengurangi jumlah utang. Perusahaan mengelola risiko ini dengan memonitor rasio Return on Equity dan juga rasio utang terhadap EBITDA Rasio utang terhadap EBITDA dihitung dengan membagi jumlah pinjaman dengan EBITDA. Adapun EBITDA merupakan hasil perhitungan laba sebelum pajak penghasilan disesuaikan dengan (keuntunganj/kerugian selisih kurs-bersih biaya pendanaan-bersih dan beban penyusutan.
20.
STANDAR AKUNTANSI YANG BARU Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang mungkin berdampak pada laporan keuangan. Standar berikut ini berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2014:
-
ISAK 27 - Pengalihan Aset dari Pelanggan. ISAK 28 - Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas. ISAK 29 - Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka.
Standar berikut ini berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015:
-
PSAK 1 (2013) - Penyajian Laporan Keuangan PSAK 4 (2013) - Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 15 (2013) - Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK 24 (2013)-Imbalan Kerja PSAK 65 - Laporan Keuangan Konsolidasian
20. STANDAR AKUNTANSI YANG BARU (Lanjutan)
-
PSAK 66 - Pengaturan Bersama PSAK 67 - Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain PSAK 68 - Pengukuran Nilai Wajar
Perusahaan sedang mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar tersebut terhadap laporan keuangan. K
21 .
PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan ini yang telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 21 Mei 2014.