Pengantar Rekan-rekan pelayan kebaktian anak Yang dikasihi Kristus, Senang sekali dapat menjumpai rekan-rekan sekalian dengan PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK semester genap (Juli-Desember) 2014. Kami berharap semuanya ada dalam keadaan sungguh amat baik. Sebagaimana Allah menciptakan dunia ini dengan sungguh amat baik. Panduan Kebaktian Anak semester ganjil 2014 ini mengusung tema besar sinode GKSBS 2010-2015; “Berapa banyak roti yang ada padamu, cobalah periksa” dan sub tema: “Panggilan persaudaraan untuk hidup berbagi dan bermartabat dalam rumah bersama”. Sama seperti SAH, Panduan PA dan bahan-bahan terbitan lainnya, perikop-perikop pelajaran diambil dari leksionari supaya ada kesinambungan antara terbitan yang satu dengan terbitan lainnya. Dengan leksionari ini diharapkan garis besar isi seluruh Alkitab dapat dipahami oleh anak-anak dalam waktu tiga tahun. Demi mengoptimalkan penggunaan buku panduan ini, akan sangat baik bila para pelayan anak berkenan mengadakan sermon (persiapan) bersama. Berdasarkan pengalaman beberapa jemaat yang mengadakan sermon, mereka sangat tertolong dengan sermon tersebut. Disamping untuk memahami isi dan cara penyajian panduan ini, juga untuk menyepakati penerapan panduan ini dalam konteks, situasi dan kondisi jemaat setempat. Berdasarkan sharing dari beberapa jemaat, ternyata sermon (persiapan) bersama sangat menolong para pelayan anak memahami panduan ini, menemukan kebenaran yang akan diajarkan kepada anak-anak beserta penerapannya, dan menyepakati metode penyampaian yang tepat beserta dengan alat peraganya. Terima kasih kepada Klasis Bandarjaya dan Klasis Metro yang sudah terlibat dalam penulisan ini. Juga kepada para penulis; Pdt. A.T. Hariyanto, Pdt. Kurniawan Diwanto Wijaya, Pdt. Wahyu Kristiono, Pdt. Andri Saragih, Pdt. Yohanes Fajar Handoyo, Pdt. Ferry Romel O. Panjaitan, Pdt. Heri Subiantoro dan Pdt. Chandra Istiono. Kiranya pelayanan saudara-sudara menjadi berkat bagi ribuan anak di sinode GKSBS ini. Kiranya panduan ini menjadi berkat bagi para pelayan anak dan anak-anak yang dilayani serta gereja Tuhan di sumatera bagian selatan ini. Selamat melayani, demi kemuliaan Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus.
Salam & Doa MPS GKSBS
1
DAFTAR ISI
hal
1. Pengantar
1
2. Daftar Isi
2
3. Minggu, 06 Juli 2014
3
4. Minggu, 13 Juli 2014
6
5. Minggu, 20 Juli 2014
9
6. Minggu, 27 Juli 2014
14
7. Minggu, 03 Agustus 2014
17
8. Minggu, 10 Agustus 2014
21
9. Minggu, 24 Agustus 2014
24
10. Minggu, 31 Agustus 2014
34
11. Mingu, 07 September 2014
36
12. Minggu, 14 September 2014
40
13. Minggu, 21 September 2014
43
14. Minggu, 28 September 2014
46
15. Minggu, 05 Oktober 2014
48
16. Minggu, 12 Oktober 2014
50
17. Minggu, 19 Oktober 2014
52
18. Minggu, 26 Oktober 2014
55
19. Minggu, 02 November 2014
59
20. Minggu, 09 November 2014
62
21. Minggu, 16 November 2014
65
22. Minggu, 23 November 2014
67
23. Minggu Advent I, 30 November 2014
72
24. Minggu Advent II, 07 Desember 2014
76
25. Minggu Advent III, 14 Desember 2014
80
26. Minggu Advent IV, 21 Desember 2014
85
27. Kamis NATAL, 25 Desember 2014
88
28. Minggu I Setelah Natal, 28 Desember 2014
94
***
2
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK Minggu, 06 Juli 2014 MENGHARGAI ORANG YANG LEMAH Bacaan Matius 25: 40 TUJUAN: 1. Anak tahu ciri-ciri “orang yang lemah” dalam pertemanannya. 2. Anak dapat mengungkapkan sebuah niat untuk menghargai temannya “yang lemah” 3. Anak menyadari untuk membantu “orang yang lemah”. PERSIAPAN:
1. Pelayan anak sudah hadir 30 menit sebelum ibadah dimulai, untuk berdoa bersama dan siap menyambut anak dengan sukacita. 2. Pelayan anak mempersiapkan ruangan, mendekorasi secara sederhana dapat menambahkan tanaman hias dalam pot, gambar-gambar, dll. 3. Mempersiapkan perlengkapan penyampaian firman berupa Teks cerita Clara Yang Malang, Teks lagu dan kertas untuk menuliskan niat LITURGI: 1. Pembukaan a. Penyambutan, Pelayan menyambut anak-anak yang hadir dengan menjabat tangannya dan mengucapkan; “selamat datang”. Mulailah ibadah dengan sapaan “selamat pagi adik-adik?” Apa kabar? Minta anak-anak yang kabarnya baik untuk mengangkat tangan. Selanjutnya minta anak-anak yang kabarnya sungguh amat baik untuk angkat tangan. Hal ini dilakukan untuk membiasakan anak menjawab pertanyaan apa kabar dengan jawaban baik atau sungguh amat baik. b. Pujian pembukaan Pelayan mengajak anak menyanyikan lagu Mari Kita Bersukaria dan lagu Bertemu dalam kasihNya. Mari Kita Bersukaria Mari kita bersukaria, karena ini hari bahagia Kita berkumpul jadi satu, puji Tuhan semesta itu Tepuk tangan wajah berseri, hilangkanlah hati yang sedih Bukankah Yesus berkata damai yang diberikan kita Mari kita bersukaria. Bertemu Dalam KasihNya Bertemu dalam kasihNya, berkumpul dalam anugerahNya Bersuka cita semua, di dalam rumah Tuhan. Kau saudaraku, kau saudariku, tiada yang dapat kita 2X 2. Votum & Salam ”Sumber keceriaan, kepintaran, dan kesehatan kita adalah TUHAN yang menciptakan langit dan bumi” ”Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian” Amin.
3. Pembacaan Ayat Hafalan Minggu Sebelumnya 4. Pujian Pengakuan dosa, syukur atau penyembahan Pelayan mengajak anak untuk memuji Tuhan dari KJ 299 “Bersyukur Kepada Tuhan” secara kanon. Bersyukur kepada Tuhan, bersyukur kepada Tuhan Sebab Ia baik, bersyukur kepada Tuhan
3
5. Pelayanan Firman a. Pelayan membacakan kisah “Clara Yang Malang”. dibagikan kepada anak-anak untuk dibaca sendiri.
Jika memungkinkan teks cerita
CLARA YANG MALANG Clara adalah nama seorang gadis kecil yang kerap diejek teman-temannya. Selain wajahnya yang tidak cantik, Ia juga tergolong anak yang kurang cerdas. Kebetulan orang tuanya bukan orang kaya. Meskipun ia anak yang baik, namun ia tidak disukai teman-temannya. Teman-temannya mau mendekati Clara hanya ketika membutuhkan bantuannya. Clara memang suka membantu, namun teman-temannya tetap tidak suka berteman dengannya. Clara sering terlihat murung karena dijauhi teman-temannya. Seringkali Clara bertanya dalam hati, “mengapa teman-teman tidak mau berteman denganku? Aku kan tidak jahat sama mereka?”
b. Pelayan meminta anak-anak berkumpul dalam kelompok. Masing-masing kelompok diberi selembar kertas untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: NO PERANYAAN 1. Mengapa Clara dijauhi teman-temannya?
JAWABAN
2.
Baikkah tindakan teman-teman Clara tersebut?
3.
Adakah temanmu yang kerap mendapat perlakuan seperti Clara? Bagaimana aku bersikap ketika bertemu teman seperti Clara?
4
c. Pelayan meminta salah satu anak untuk mewakili masing-masing kelompok menyampaikan jawaban kelompoknya. d. Pelayan menyampaikan tanggapan dengan menekankan pokok-pokok berikut: 1. Dalam pergaulan selalu ada anak yang diperlakukan seperti Clara. 2. Sikap merendahkan teman lain bukanlah sikap murid-murid Yesus. 3. Kitapun dapat jatuh dalam sikap merendahkan orang lain. e. Pelayan men-sharingkan pengalamannya berkaitan dengan sikap dan perilakunya dalam menghadapi orang lain yang keadaannya seperti Clara. f. Pelayan meminta salah satu anak untuk membacakan Matius 25:40. g. Setiap anak diminta untuk menghafalkan ayat tersebut. h. Pelayan membagikan potongan kertas kepada setiap anak. Anak-anak diminta untuk menuliskan sebuah niat yang akan dijalankan untuk memberikan pertolongan bagi taman yang lemah. i. Anak-anak diminta untuk mempersiapkan doa uantuk mengungkapkan niatnya dengan rumusan doa sebagai beriktu: “Tuhan, berkatilah niatku untuk ………………” amin. 6. Aktivitas 7. Persembahan Pelayan meminta salah seorang anak untuk mengedarkan kantong persembahan. Sementara kantong diedarkan, anak diajak menyanyi dari PKJ 146 “Bawa Persembahanmu” Pelayan meminta satu orang anak untuk memimpin doa persembahan dan doa Bapa Kami. 8. Penugasan Ayat hafalan Matius 25:40.
4
9. Doa Syafaat Pelayan mengajak anak untuk mendoakan teman-temanya yang lemah seperti Clara. 10. Pengakuan Iman Anak Kami anak GKSBS mengaku bahwa: “Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta. Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya. Roh kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari. Saya dan teman-teman adalah saudara saudara sepersekutuan. Saya akan hidup bersama Yesus, sekarang sampai selama-lamanya” 11. Nyanyian penutup Pelayan mengajak anak untuk berdiri dan menyanyikan lagu Allah Itu Baik. Allah itu baik, sungguh baik bagiku, ditunjukkaNya, kasih setiaNya Dia menyediakan yang kuperlukan, menyatakan kebaikan, menyatakan kebaikan, Menyatakan kebaikannya padaku. Kasih setiaNya tak pernah berubah, dulu sekarang dan slamanya Ajaiblah kuasa dalam namaNya, Allahku luar biasa.
12. Pengutusan dan berkat Pulanglah dengan sukacita dan terimalah berkat Tuhan: ”Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, keselamatan dan persekutuan dengan Tuhan Yesus Kristus, pimpinan dan penghiburan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian sekarang ini sampai selama-lamanya.” Amin.
***
5
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK Minggu, 13 Juli 2014 Kau Saudaraku, Kau Saudariku Bacaan Lukas 10: 25-37 TUJUAN: 1. Anak menyadari arti persaudaraan. 2. Anak termotivasi untuk senantiasa hidup bersaudara dengan siapa saja. PERSIAPAN: 1. Pelayan anak sudah hadir 30 menit sebelum ibadah dimulai, untuk berdoa bersama dan siap menyambut anak dengan sukacita. 2. Pelayan anak mempersiapkan ruangan, mendekorasi secara sederhana dapat menambahkan tanaman hias dalam pot, gambar-gambar, dll. 3. Mempersiapkan perlengkapan penyampaian firman berupa Alkitab atau kutipan Injil Lukas 10:25-37. LITURGI: 1. Pembukaan a. Penyambutan Pelayan menyambut anak-anak yang hadir dengan menjabat tangannya dan mengucapkan; “selamat datang”. Mulailah ibadah dengan sapaan “selamat pagi adik-adik?” Apa kabar? Minta anak-anak yang kabarnya baik untuk mengangkat tangan. Selanjutnya minta anak-anak yang kabarnya sungguh amat baik untuk angkat tangan. Hal ini dilakukan untuk membiasakan anak menjawab pertanyaan apa kabar dengan jawaban baik atau sungguh amat baik. b. Pujian pembukaan Hari Ini Harinya Tuhan Hari ini, hari ini, harinya Tuhan, harinya Tuhan Mari kita, mari kita bersukaria, bersukaria Hari ini harinya Tuhan, mari kita bersukaria Hari ini, hari ini, harinya Tuhan Mari Kita Bersukaria Mari kita bersukaria, karena ini hari bahagia Kita berkumpul jadi satu, puji Tuhan semesta itu Tepuk tangan wajah berseri, hilangkanlah hati yang sedih Bukankah Yesus berkata damai yang diberikan kita Mari kita bersukaria. 2. Votum & Salam ”Sumber keceriaan, kepintaran, dan kesehatan kita adalah TUHAN yang menciptakan langit dan bumi” ”Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian” Amin.
3. Pembacaan Ayat Hafalan Minggu Sebelumnya 4. Pujian Pengakuan dosa, syukur atau penyembahan SEGALA PUJI SYUKUR S’gala puji syukur hanya bagimu Tuhan Sebab Kau yang layak dipuja Kami mau bersorak, tinggikan namaMu Haleluya. Soraklah haleluya, soraklah haleluya, haleluya Soraklah haleluya, soraklah haleluya, haleluya
6
5. Pelayanan Firman Pendamping membagi anak menjadi lima kelompok. Diusahakan jumlah anak dalam setiap kelompok sama atau hamper sama. Pelayan menamai kelima kelompok tersebut dengan nama: 1. Kelompok orang Samaria 2. Kelompok penyamun 3. Kelompok orang yang turun dari Yerusalem 4. Kelompok orang Lewi dan Imam 5. Kelompok pemilik penginapan Pelayan membagikan teks kutipan Injil Lukas 10:25-37 kepada semua anak. Pelayan menyampaikan tugas tiap kelompok sebagai berikut 1. Anak diminta membaca ulang kutipan Injil Lukas 10:25-37 dalam kelompok masing-masing dipimpin oleh salah seorang anggota kelompok. 2. Kemudian berdasarkan kisah tersebut, setiap kelompok menciptakan yel-yel (ungkapan dalam kata-kata / kalimat pendek) secara singkat yang bersemangat dan menarik, untuk mengungkapkan tindakan tokoh yang menjadi nama kelompoknya. Bila anak-anak kesulitan, pelayan bisa memberikan contoh yel-yel. Yel-yel tersebut kemudian diucapkan dengan lantang dalam kelompoknya disertai dengan gerak tubuh yang mendukung dan dilakukan secara kompak. Pelayan mempersiapkan urutan cerita “Orang Samaria Yang Murah Hati” dengan kata-katanya sendiri, yang akan digunakan sebagai panduan pelaksanaan teatrikal Firman Tuhan. Salah seorang pelayan berperan sebagai pencerita dalam pelaksanaan teatrikal tersebut. Pelaksanaan Teatrikal Firman Tuhan Pencerita menceritakan ulang kisah ”Orang Samaria yang Murah Hati” dengan kata-katanya sendiri secara menarik. Setiap kali ada kata: - Orang Samaria - Penyamun - Orang yang turun dari Yerusalem - Lewi dan Imam - Pemilik penginapan Pencerita member aba-aba kepada kelompok sesuai dengan tokoh yang disebut. Kelompok yang disebut namanya menyerukan yel-yelnya dengan bersemangat Setelah selesai, setiap kelompok diajak mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: 1. Siapa yang dimaksud sebagai saudara oleh Yesus dalam kisah “orang Samaria yang Murah Hati”? berikan alasannya. 2. Pelajaran apa yang dapat kita petik dari kisah tersebut. Pelayan meminta salah satu anak untuk menyampaikan hasil pembicaraan kelompoknya. Pelayan menyampaikan tanggapan atas jawaban anak-anak dengan pokok-pokok berikut: 1. Yang disebut saudara bukan hanya saudara sekandung. Semua orang adalah saudara kita, terutama yang sedang menderita. 2. Berbagai perbedaan: agama, pendapat, minat, dan sebagainya jangan sampai menjadi pemecah persaudaraan. 3. Sikap yang perlu ditumbuhkembangkan dalam diri kita adalah senantiasa memperhatikan kepentingan orang atau pihak lain, terutama yang menderita. 4. Kesediaan kita mau bersaudara dengan siapa saja mengungkapkan iman kita kepada Tuhan Yesus. Pelayan mengajak anak-anak menyanyikan lagu “Dalam Tuhan Kita Bersaudara” Dalam Tuhan, kita bersaudara 3x Sekarang dan selamanya Dalam Tuhan, kita bersaudara. 6. Aktivitas 7. Persembahan Persembahan diiringi dengan pujian KJ 287 “Bawa Persembahan. 7
8. Penugasan Ayat hafalan Lukas 10:27. 9. Doa Syafaat 10. Pengakuan Iman Anak Kami anak GKSBS mengaku bahwa: “Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta. Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya. Roh kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari. Saya dan teman-teman adalah saudara saudara sepersekutuan. Saya akan hidup bersama Yesus, sekarang sampai selama-lamanya” 11. Nyanyian penutup PKJ 123 “Dengan Yesus di dalam P’rahu” Dengan Yesus di dalam prahu aku tenang, Aku tenang, aku tenang Dengan Yesus di dalam prahu aku tenang Berlabuh dan menang. Pulang berlabuh, pulang berlabuh Dengan Yesus di dalam prahu aku tenang Berlabuh dan menang. 12. Pengutusan dan berkat Pulanglah dengan sukacita dan terimalah berkat Tuhan: ”Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, keselamatan dan persekutuan dengan Tuhan Yesus Kristus, pimpinan dan penghiburan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian sekarang ini sampai selama-lamanya.” Amin.
***
8
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK Minggu Biasa, 20 Juli 2014 BERGEMBIRA DAN BERSUKACITA Bacaan: Lukas 1: 39 - 56 TUJUAN: 1. Anak-anak dapat merasakan dan mengungkapkan kegembiraan dan sukacita karena pertolongan dan penyertaan Tuhan. PERSIAPAN: 1. Guru menyiapkan gambar wajah orang yang gembira dan wajah orang yang sedih. 2. Guru dan anak-anak berupaya untuk mempraktekkan atau melakukan icebreakingwajah sukacita (lihat pada gambar alat peraga). LATAR BELAKANG DAN TAFSIRAN TEKS Kita dapat membayangkan sejenak apa kiranya yang ada dalam hati dan pikiran Maria setelah melakukan perjalanan jauh dari Nazaret, Galilea ke Ain Karem di dataran tinggi Yudea itu. Pikirkan bagaimana dia begitu bersukacita penuh syukur ketika memikirkan kebaikan Allah yang begitu luarbiasa atas dirinya. Dan, ia memang telah mempercayakan affair-nya dengan Roh Kudus sepenuhnya kepada Allah Perjanjian, teristimewa perihal pertumbuhan jabang bayi yang ada dalam rahimnya. Kidung Maria yang indah ini adalah buah dari permenungan Maria sepanjang perjalanan jauh tersebut. Elisabet meneguhkan siapa sesungguhnya Maria ketika dia digerakkan oleh Roh Kudus untuk berseru, “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai di telingaku, anak yang ada di dalam rahimku melonjak kegirangan. Berbahagialah ia yang percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana” (Luk 1:42-45). Kidung Maria menunjukkan kepada kita beberapa prinsip bagi doa-doa yang kita panjatkan. Kidung Maria adalah sebuah ‘doa iman’, seperti Maria sendiri adalah ‘model iman’ dan juga merupakan doa bagi kita semua. Kidung Maria ini barangkali merupakan doa yang paling dipenuhi kerendahan hati, seperti termuat dalam Kitab Suci. Dalam Magnificat, Maria mengakui kebenaran tentang siapa Allah itu dan siapa dirinya di hadapan Allah. Pasti kerendahan hati menjadi fondasi dari Kidung Maria ini, ketika dia mengakui bahwa Allah “telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya … karena yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku” (Luk 1:48,49). Kidung Maria ini pun merupakan sebuah doa yang mencerminkan iman-kepercayaan seseorang yang sangat mendalam. Maria mempercayai apa yang akan dilakukan oleh Allah baginya. Sepanjang hidupnya Maria tetap penuh percaya pada kerahiman dan kebaikan hati Allah (lihat Luk 1:50). Dia percaya bahwa Allah akan meninggikan orang-orang yang rendah dalam dunia ini dan Dia akan setia pada segala janji-Nya (Luk 1:52-53.55). Kidung Maria merupakan sebuah contoh indah tentang kenyataan bahwa kita tidak perlu melakukan perbuatan-perbuatan besar di mata publik untuk menyenangkan Allah atau menguraikan secara terinci suatu isu teologis yang mendalam. Dengan mengikuti teladan Maria dalam mengasihi Allah, mempercayai Dia dan dengan rendah hati berjalan bersama-Nya, kita semua pun dapat menyenangkan Allah. Selagi anda datang menghadap sang Mahatinggi setiap hari dalam doa pribadi, cobalah untuk mengingat contoh kerendahan hati dan iman-kepercayaan Bunda Maria. Bersama dia dan dalam kuasa Roh Kudus, kita pun akan mampu mendeklarasikan bahwa, “Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan kuduslah nama-Nya” (Luk 1:49). Maria memuji Tuhan karena berkat dan kemurahan Tuhan kepadanya (ay 46-49). a) Maria menyebut Allah sebagai Juruselamatnya (ay 47). Dalam Kitab Suci sebutan Juruselamat sekalipun bisa menunjuk pada penyelamat secara jasmani, tetapi pada umumnya menunjuk pada penyelamat secara rohani.Lebih-lebih kalau bagian ini dihubungkan dengan Mat 1:21, dimana Yesus dikatakan akan menyelamatkan umatNya dari dosa mereka , maka kata 'Juruselamat' disini pasti berarti penyelamat secara rohani. Kalau Maria memang suci murni maka itu jelas tidak membutuhkan Juruselamat. Bahwa ia menyebut Allah sebagai 'Juruselamat ku ', menunjukkan bahwa ia juga adalah manusia berdosa. 9
b) Maria mengatakan bahwa Allah telah memperhatikan 'kerendahan hambaNya' (ay 48). Ini menunjukkan kerendahan hati Maria, dan sekaligus kesadaran Maria bahwa ia memang tidak layak karena posisinya yang sangat rendah di hadapan Tuhan. Calvin membandingkan ini dengan Gereja Roma Katolik yang memberikan Maria posisi begitu tinggi, bahkan lebih tinggi dari Yesus sendiri. Ini terlihat dari lagu mereka (yang ditujukan kepada Maria) dalam bahasa Latin Rega Patrem, jube Natum [= Beseech the Father, Order the Son (= mohonlah kepada Bapa, Perintahlah anak )]. Maria memuji Tuhan karena perbuatan dan kuasaNya kepada semua manusia secara umum (ay 50-53). a) Ay 50: 'Rahmat'.NIV / nasb: His mercy (= pengampunanNya) . Bagaimana bisa disebut mercy kalau diberikan kepada orang yang takut kepadaNya. Bukankah orang-orang itu berhak menerima mercy itu karena mereka takut kepadaNya? Untuk menjawab pertanyaan ini kita perlu mengingat bahwa mereka bisa takut kepada Allah juga karena pekerjaan Allah. b) Ay 50-51: 'congkak hatinya' dikontraskan dengan 'takut akan Dia'. c) Ay 52-53: Bagian ini tidak menunjukkan bahwa Allah selalu bermusuhan dengan orang tinggi / kaya dan selalu baik kepada orang rendah / miskin. Bagian ini juga tak dapat ditafsirkan bahwa Allah selalu menurunkan orang tinggi dan meninggikan orang rendah (Presiden jadi RT, RT jadi kaisar). Tapi ini menunjukkan bahwa pergantian pemimpin bukan terjadi begitu saja, tetapi semua itu ada dalam tangan Tuhan / diatur oleh Tuhan (bdk. Ro 13:1). Dan Allah berkuasa untuk menurunkan orang tinggi yang jahat, dan meninggikan orang rendah yang saleh. Karena itu kita harus berdoa agar Tuhan memberi pemimpin yang baik. Maria memuji Tuhan karena menggenapi janjiNya kepada Israel/Gereja (ay 54-55). Kata-kata 'Ia mengingat rahmatNya '(ay 54), menunjukkan bahwa bisa saja terjadi suatu kondisi dimana Allah seakan-akan lupa akan janji! Tapi sesungguhnya tentu saja Ia tidak lupa. Maria menerima berkat Tuhan dengan menceritakan kepada orang lain ( sharing ), dan dengan bernyanyi memuji Tuhan. Sekalipun saudara mungkin tidak menerima berkat seperti Maria, tetapi saudara toh mendapat banyak berkat Tuhan. Maukah saudara bersikap seperti Maria? LITURGI: 1. PEMBUKAAN a. Penyambutan, b. Pujian pembukaan “Berlimpah Sukacita dihatiku” (PKJ 216) 2. VOTUM DAN SALAM “Sumber keceriaan, kepintaran, dan kesehatan kita adalah TUHAN yang menciptakan langit dan bumi” “Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian” Amin. 3. PEMBACAAN AYAT HAFALAN MINGGU SEBELUMNYA. Matius 5:7 4. PUJIAN PENGAKUAN DOSA, SYUKUR ATAU PENYEMBAHAN Menyanyi “Aku Bahagia”;
10
5. PELAYANAN FIRMAN Adik-adik yang dikasihi Tuhan Yesus. Maria memuji Tuhan karena berkat dan kemurahan Tuhan kepadanya. Mengapa? Sebab, Maria telah menyebut Allah sebagai Juruselamatnya.Bahwa ia menyebut Allah sebagai 'Juruselamat ku ', menunjukkan bahwa ia juga adalah manusia berdosa.Maria mengatakan bahwa Allah telah memperhatikan 'kerendahan hambaNya'.Ini menunjukkan kerendahan hati Maria, dan sekaligus kesadaran Maria bahwa ia memang tidak layak karena posisinya yang sangat rendah di hadapan Tuhan.Calvin membandingkan ini dengan Gereja Roma Katolik yang memberikan Maria posisi begitu tinggi, bahkan lebih tinggi dari Yesus sendiri. Ini terlihat dari lagu mereka (yang ditujukan kepada Maria). Maria memuji Tuhan karena perbuatan dan kuasaNya kepada semua manusia secara umum, mengapa? Bagaimana bisa disebut mercy kalau diberikan kepada orang yang takut kepadaNya. Bukankah orang-orang itu berhak menerima mercy itu karena mereka takut kepadaNya? Untuk menjawab pertanyaan ini kita perlu mengingat bahwa mereka bisa takut kepada Allah juga karena pekerjaan Allah. Maria memuji Tuhan karena menggenapi janjiNya kepada Israel/Gereja.Kata-kata 'Ia mengingat rahmatNya'menunjukkan bahwa bisa saja terjadi suatu kondisi dimana Allah seakan-akan lupa akan janji! Tapi sesungguhnya tentu saja Ia tidak lupa. Maria menerima berkat Tuhan dengan menceritakan kepada orang lain ( sharing ), dan dengan bernyanyi memuji Tuhan. Sekalipun saudara mungkin tidak menerima berkat seperti Maria, tetapi saudara toh mendapat banyak berkat Tuhan. Maukah saudara bersikap seperti Maria? Maukah adik-adik, gembira dan sukacita karena Tuhan Yesus? Maukah adik-adik senang untuk menjadi anak-anak Tuhan? Seperti lagu tadi (lagu “Aku Senang jadi Anak Tuhan”) Cerita lain tentang sukacita. SUKACITA DALAM KESUKARAN DAN PENDERITAAN Seorang Negro beranama Cuff hidup sebagai seorang budak belian pada zaman perbudakan sebelum perang dunia. Ia seorang Kristen, dan senang hati ia melayani majikannya. Pada suatu waktu majikannya ada dalam kesukaran keuangan, maka Cuff dijual kepada seorang pemilik perkebunan yang masih muda. 11
Majikan lamanya berkata kepada tuannya yang baru bahwa Cuff ini adalah seorang pekerja yang baik dan suka bekerja keras. Dan ia adalah orang yang dapat dipercaya dalam segala hal dan ia adalah orang yang sangat menyenangkan, tetapi kecuali satu. Cuff senang sekali berdoa dan tidak ada yang dapat menghentikannya. Majikannya yang baru berkata, bahwa ia akan menghentikan kebiasaan Cuff ini dengan segala cara. Suatu ketika majikan ini tahu bahwa Cuff tetap masih berdoa, Cuff dipanggil dan majikannya berkata “ Cuff, kamu dilarang berdoa lagi, apabila kamu melanggarnya kamu dapat hukuman yang sangat berat.” Cuff menjawab: “Tuan, saya suka berdoa kepada Tuhan, dan kalau saya berdoa saya akan lebih banya mengasihi tuan dan nyonya, dan saya dapat bekerja lebih keras. Sekalipun Cuff dilarang berdoa, dengan ancaman yang berat tetapi Cuff tetap berdoa. Pada suatu hari Majikannya menemukan Cuff sedang berdoa dan kemudian Cuff diikat, dicambuk sehingga tubuhnya robek dan berdarah setelah itu tubuhnya diberi garam. Tetapi apa yang dilakukan Cuff, dia tetap bersukacita dan tetap berdoa bagi tuannya. Pada suatu ketika majikannya ada di dalam kegelisahan yang begitu hebat. Akhirnya majikannya ini menyuruh istrinya untuk memanggil Cuff untuk mendoakannya. Karena dia tahu bahwa dokterpun tidak bisa mengatasinya. Cuff mulai dipanggil dan datang kepada majikannya ini dan mulai berdoa bagi majikannya ini. Dan akhirnya majikannya ini mau menerima Tuhan sebagai juru selamatnya. Cuff dimerdekakan, dan bersama-sama majikannya mereka berdua berjalan ke manamana untuk menyaksikan cinta kasih Allah kepada manusia di dalam Yesus Kristus. 6. AKTIVITAS 7. PERSEMBAHAN (teknis pengumpulan persembahan, pujian dan doa persembahan dan Bapa Kami) 8. PENUGASAN “Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar apa yang dikatakan Roh kepada jemaatjemaat. Barangsiapa menang, ia tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua.” (Wahyu 2:10-11) 9. DOA SYAFAAT Guru SM berdoa untuk anak-anak, agar dapat terus merasakan sukacita dan gembira di tengahtengah keluarga, sekolah dan masyarakat. Berdoa bagi orang tua agar juga dapat terus bergembira ketika sungguh-sungguh 10. PENGAKUAN IMAN ANAK Kami anak GKSBS mengaku bahwa: “Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta. Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya. Roh kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari. Saya dan teman-teman adalah saudara-saudara sepersekutuan. Saya akan hidup bersama Yesus, sekarang sampai selama-lamanya 11. NYANYIAN PENUTUP Menyanyi : “Dalam Yesus Kita Bersaudara” 12. PENGUTUSAN DAN BERKAT Pulanglah dengan sukacita dan terimalah berkat Tuhan: “Kasih Karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, keselamatan dan persekutuan dengan Tuhan Yesus Kristus, pimpinan dan penghiburan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian sekarang ini sampai selama-lamanya.” Amin. [KDW]
12
13
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK Minggu, 27 Juli 2014 RAJA YANG RENDAH HATI Bacaan: 1 Raja-raja 3:5-12 TUJUAN: 1. Anak-anak belajar untuk rendah hati dalam meminta sesuatu dalam doa kepada Tuhan dan kepada orang tua. PERSIAPAN: 1. Guru SM dapat membuat mahkota dari kertas atau bahan kreatif lainnya, sebagai simbol atau menunjukkan seorang raja. Dibuat sebanyak anak SM atau hanya satu bagi penceritanya saja. 2. Gambar seorang raja atau berpakaian layaknya seorang raja. 3. Anak-anak dapat diajak untuk berimajinasi bagaimana menjadi seorang raja. Ditanyakan kepada anak-anak, bahwa seorang raja itu memakai pernak-pernik apa saja.. disebutkan. LATAR BELAKANG DAN TAFSIRAN TEKS 1. Salomo seorang Empu hikmat. Salomo adalah raja pertama Israel berdasarkan garis keturunan. Raja Saul dan Daud, seperti para hakim, terpilih karena mereka dikaruniai Allah suatu kekuasaan khusus: mereka adalah penguasa berdasarkan karunia. Walaupun Salomo naik takhta tanpa pemberian karunia Allah, karunia itu kemudian diperolehnya dalam penglihatan di Gibeon, waktu Tuhan menyodorkan kepadanya suatu pilihan (ay. 5). Dengan menyadari pekerjaannya yang maha besar, Salomo memilih “hati yang paham” (ay. 9). Cerita pertengkaran dua perempuan sundal mengenai bayi mereka (ay. 16) telah menjadi contoh yang luhur, yang menunjukkan hikmat Salomo. 2. Salomoadalah raja yang menjadi penganjur besar dari Sastra Hikmat Israel. Tak ada masa lain lagi dari kerajaan Israel yang begitu berjaya memadu hubungan-hubungan internasional, kekayaan dan bebas dari perang, hal-hal yang sangat perlu demi menghasilkan karya-karya sastra. Salomo memegang pimpinan dalam gerakan ini, dengan mengumpulkan dan menggubah ribuan amsal dan nyanyian (1 Raj. 4:32) pernyataan yang memberitakan bahwa ia bicara tentang pepohonan, binatang dst (1 Raj.4:33) barangkali lebih merujuk kepada penggunaan tanam-tanaman dan binatang-binatang dalam amsal-amsalnya, daripada melakukan penelitian botani dan zoologi, walaupun memang pengamatan yang cermat akan makhluk-makhluk ini harus ada lebih dahulu sebelum dapat memakainya dalam ungkapan-ungkapannya. 3. Raja Salomo dikenal sebagai Raja damai. Raja Salomo, yang mewarisi kerajaan besar dari ayahnya (Daud), agaknya tidak melakukan gerakan militer yang menonjol. Tanggung jawabnya adalah mempertahankan perbatasan-perbatasan Israel yang luas itu, memantapkan dan memanfaatkan kekuasaannya sementara tiada kekuatan tandingan, akibat keruntuhan Mesir dan Asyur. Dua kebijaksanaan utama politik luar negeri Salomo, ialah persekutuan bersahabat yang kadang-kadang diteguhkan dengan pernikahan dan memiliki tentara raksasa. 4. Salomo mempersembahkan korban di atas bukit pengorbanan, yaitu di bukit Gibeon, yang merupakan tempat pengorbanan terpenting pada waktu itu, karena Kemah Pertemuan dan mezbah korban bakaran ada di sana. Di Gibeon itu Tuhan datang kepada Salomo dalam mimpi, lalu menanyakan kepada Salomo apa yang hendak dimintanya dari Tuhan. Lalu Salomo memohon kebijaksanaan untuk memerintah bangsa yang besar jumlahnya itu, oleh karena ia masih muda dan tugas yang ditaruh di atas bahunya itu sangat berat. Permintaan itu baik dalam pemandangan Tuhan, oleh karena Salomo tidak meminta umur panjang misalnya, kemenangan-kemenangan dalam peperangan atau kekayaan seperti yang biasa dilakukan oleh raja-raja lain. LITURGI: 1. PEMBUKAAN a. Penyambutan, b. Pujian pembukaan: Aku pahlawan kecil; Aku pahlawan kecil, Yesus Panglimaku, Tuhan pimpinan kita, siapkah lawan kita, Tidak ada, dooor 2. VOTUM DAN SALAM “Sumber keceriaan, kepintaran, dan kesehatan kita adalah TUHAN yang menciptakan langit dan bumi” “Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus menyertai anakanak sekalian” Amin. 14
3. PEMBACAAN AYAT HAFALAN MINGGU SEBELUMNYA 4. PUJIAN PENGAKUAN DOSA, SYUKUR ATAU PENYEMBAHAN Dihapuskan dosaku (KJ 36); Ikut dikau saja Tuhan (KJ 376); Dia harus makin bertambah
5. PELAYANAN FIRMAN Melalui tahap persiapan jika hal itu benar-benar dilakukan, maka apa yang ada dipakai sebagai alat peraga. Dengan cerita sbb: Ada seorang Raja, ia bernama Salomo. Kerajaannya luas, rakyatnya banyak, sungguh ia adalah raja yang besar. Ia adalah raja yang takut akan TUHAN. Pada suatu hari, di suatu tempatyang diberi nama Gibeon,TUHAN menampakkan diri kepada sang raja dalam mimpi pada waktu malam. Kata TUHAN kepada sang raja : "Hai raja, mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu." Dalam mimpi itu raja pun menjawab : "Engkaulah yang telah menunjukkan kasih setia-Mu yang besar kepada hamba-Mu Daud. Ia adalah ayahku.Ayahku telah setia, benar dan jujur terhadap Engkau. Engkau puntelah menjamin kasih setia yang besar kepadanya. Kenyataannya sekarang seorang anaknya duduk di takhtanya sebagai raja seperti pada hari ini.Maka sekarang, ya TUHAN, Allahku, Engkaulah yang mengangkat hamba-Mu ini menjadi raja menggantikan Daud, ayahku, sekalipun aku masih sangat muda dan belum berpengalaman.Demikianlah hamba-Mu ini berada di tengah-tengah umat-Mu yang Kaupilih, suatu umat yang besar, yang tidak terhitung dan tidak terkira banyaknya.Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?"“Hm... baiklah, jika itu yang menjadi permintaanmu. Tapi apakah engkau tidak meminta umur yang panjang?” TUHAN menanggapi perkataan raja. “Tidak TUHAN, walau memang ingin sih... tapi tidak itu.” Sahut raja. “Baiklah kalau begitu. Tidakkah engkau meminta kekayaan atau nyawa musuh-musuhmu? Ketika engkau berperang dalam merebut tanah kekuasaan?” kata TUHAN. “ehm.. memang sih butuh kekayaan dan juga perang untuk mengalahkan musuh. Tapi.. tidak aku hanya ingin hati yang paham untuk menimbang perkara. Adil dalam keputusan. Karena bagiku penting untuk menjadi seorang raja, daripada ia umur panjang dan kaya raya tetapi hatinya jahat, tidak adil.” Kembali sang raja menyampaikan permintaannya. Lalu adalah baik di mata Tuhan bahwa Salomo meminta hal yang demikian. Maka Tuhan berkata: "Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum, maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu. Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian. Tidak ada seorang pun seperti engkau pada jaman dulu.Dan sesudah engkau takkan bangkit seorang pun seperti engkau.” “Terima kasih TUHAN.” Sahut raja. Adik-adik, dari cerita tadi kita bisa belajar apa? (tunggu respon anak-anak, setiap jawaban berikan apresiasi yang positif dan dengan rendah hati). (ctt. dapat terjadi dialog dengan pertanyaan-pertanyaan kepada anak-anak SM mengenai hal-hal yang positif) Kita belajar untuk rendah hati. Raja yang punya kuasa, tidak meminta kekuasaan atau kaya raya untuk dirinya sendiri. Raja tidak minta umur panjang untuk dirinya sendiri. Tidak egois, hanya untuk kepentingan diri sendiri. Tetapi rendah hati, meminta hikmat atau hati yang bisa menimbang perkara dengan adil dan bijaksana. Dan itu pasti bukan untuk kepentingan dirinya 15
sendiri, tetapi untuk kepentingan rakyat yang datang kepada raja untuk meminta pertimbangan perkara. Maka, adik-adik dalam meminta sesuatu kepada Tuhan di dalam doa janganlah untuk kepentingan diri sendiri, tetapi dengan rendahhati, jangan memaksa harus ini harus itu. Demikian juga ketika dalam meminta sesuatu kepada orang tua. Tidak boleh memaksa, dengan cara nangis dll. Tetapi dengan rendah hati. 6. AKTIVITAS& PENERAPAN a. Untuk anak pra TK, TK s.d SD kelas 2 Mewarnai. b. Untuk SD kelas 3-6 Menghapal buah-buah Roh dengan peragaannya. 7. PERSEMBAHAN Pujian: Bawa Persembahanmu (PKJ 146) Doa persembahan dan Bapa Kami (oleh Guru SM diikuti oleh anak-anak SM) 8. PENUGASAN Ayat hafalan : Amsal 2:6 “Karena TUHANlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian.” 9. DOA SYAFAAT Berdoa agar dimampukan sebagai anak yang baik, cerdas dan terutama rendah hati, hingga tidak menjadi anak yang sombong. 10. PENGAKUAN IMAN ANAK Kami anak GKSBS mengaku bahwa: “Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta. Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya. Roh kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari. Saya dan teman-teman adalah saudara-saudara sepersekutuan. Saya akan hidup bersama Yesus, sekarang sampai selama-lamanya 11. NYANYIAN PENUTUP
12. PENGUTUSAN DAN BERKAT Pulanglah dengan sukacita dan terimalah berkat Tuhan: “Kasih Karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, keselamatan dan persekutuan dengan Tuhan Yesus Kristus, pimpinan dan penghiburan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian sekarang ini sampai selama-lamanya.” Amin. [KDW]
16
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK Minggu, 03 Agustus 2014 BERBAGILAH KARENA MURAH HATIMU Bacaan Matius 14:13 – 21 TUJUAN: 1. Anak-anak SM dapat saling berbagi kepada teman, keluarga dan sesama 2. Anak-anak SM belajar menjadi orang yang murah hatinya. PERSIAPAN: 1. Guru dapat menyiapkan beberapa potong roti atau kue. Piring kertas untuk tempat roti sebanyak jumlah anak SM (bisa memakai tetapi juga bisa tidak). 2. Guru menyiapkan minuman dengan gelas plastik secukupnya. LATAR BELAKANG DAN TAFSIRAN TEKS 1. Yesus orang Nazaret itu adalah Kristus yang telah dijanjikan dan dinantikan. Gambaran tentang pekerjaan dan pengajaran-Nya yang tertulis atau tertuang dalam Injil adalah bermaksud untuk memperkuat kesaksian itu untuk memanggil orang supaya percaya kepada Yesus Kristus. Oleh karena itu, kitab-kitab Injil tidak memberikan suatu riwayat yang lengkap dan teratur tentang Tuhan Yesus. Bukan riwayat hidup tetap kesaksianlah yang dituliskan oleh penulis-penulis itu, dan tiap-tiap Injil mempunyai susunan dan sifatnya yang tersendiri. 2. Kondisi pada saat itu adalah Yesus dan murid-murid ingin menyepi (..Setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka. Ay.13), setelah mendengar berita tentang kematian Yohanes Pembaptis. Namun proses penyingkiran atau pengasingan diri (menyepi) ini tidak bisa terjadi karena para pengikut yaitu orang banyak yang mendengar cerita tentang Yesus mencoba untuk mengikuti Dia melalui jalan darat. Jumlah mereka yang mengikuti Yesus melalui darat dan datang dari kota-kota mereka adalah 5000 orang laki-laki belum termasuk perempuan dananakanak (ay.21). 3. Peristiwa Yesus memberi makan kepada 5000 orang ini yang tertulis dalam Injil Matius terangkum dalam perjalanan dan pekerjaan Yesus sekembali-Nya dari Yerusalem yang kedua yaitu masuk di daerah Galilea yang kedua. 4. Peristiwa ini membuat Yesus tergerak hati-Nya kepada orang banyak yang datang untuk mengikuti-Nya. Disembuhkanlah mereka yang sakit, dan ketika waktu hampir malam para murid meminta kepada Yesus agar orang banyak itu pergi ke desa-desa terdekat untuk mencari/membeli makanan. Namun Yesus menjawab: “Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan.” Hal yang menarik perhatian dari perkataan Yesus ini adalah kamu harus memberi mereka makan. Ada tugas dan panggilan serta perintah yang harus dikerjakan adalah “memberi”. Kata kerja memberi ini memiliki arti bahwa sesuatu yang semula dimiliki kemudian diserahkan kepada pihak lain untuk menjadi milik mereka. Artinya, jika hal tersebut adalah makanan, maka seharusnya murid-murid itu sebelumnya harus mempunyai makanan atau berupaya mengadakan makanan dari apa yang dimilikinya (uang/harta). Dalam hal ini diajak untuk berbagi. 5. Jawaban murid-murid dari tugas dan perintah Yesus Kristus adalah “Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan.”
LITURGI 1. PEMBUKAAN a. Penyambutan, b. Pujian pembukaan “Hari Lepas Hari”
17
2. VOTUM DAN SALAM “Sumber keceriaan, kepintaran, dan kesehatan kita adalah TUHAN yang menciptakan langit dan bumi” “Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian” Amin. 3. PEMBACAAN AYAT HAFALAN MINGGU SEBELUMNYA. Ayat hafalan : Amsal 2:6 4. PUJIAN PENGAKUAN DOSA, SYUKUR ATAU PENYEMBAHAN Nyanyi “Biar Bumi akan Berlalu”
Menyanyikan “KasihNya seperti Sungai”
5. PELAYANAN FIRMAN Belas kasih Yesus Kristus, sungguh nyata. Hal ini dillihat dari bagaimana Ia melihat banyak orang yang mengikuti-Nya dengan mengambil jalan darat. Ketika Yesus tiba di darat setelah naik kapal, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit. Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: “Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa.”Tetapi Yesus berkata kepada mereka: “Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan.”Jawab mereka: “Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan.”Yesus berkata: “Bawalah ke mari kepada-Ku.” 18
Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak.Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh. Wow luar biasa, lima roti dan dua ikan, masih ada sisa 12 bakul penuh, dan yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak. Sungguh hal yang luar biasa. Ini adalah kisah hidup tentang berbagi. Nah adik-adik, berbagi itu baik atau tidak? (tunggu jawaban, dan apresiasikanlah segala jawaban) bila baik, kenapa baik? Bila tidak kenapa tidak? Mau tidak adik-adik berbagi? Menjadi anak-anak yang murah hati... (lihat ayat hapalan) tidak pelit. Orang yang murah hati akan banyak teman, sahabat... Sebuah cerita berbagi “Segelas Susu” (dapat diceritakan jika waktunya ada) Suatu hari seorang bocah miskin sedang berjualan dari rumah ke rumah demi membiayai sekolahnya. Ia merasa lapar dan haus, tapi sayangnya ia hanya mempunyai sedikit sekali uang. Anak itu memutuskan untuk meminta makanan dari rumah terdekat. Tetapi, saat seorang gadis muda membukakan pintu, ia kehilangan keberaniannya.Akhirnya ia hanya meminta segelas air putih untuk menawarkan dahaga.Gadis muda itu berpikir pastilah anak ini merasa lapar, maka dibawakannyalah segelas besar susu untuk anak tersebut. Ia meminumnya perlahan, kemudian bertanya, “Berapa saya berhutang kepada anda?” “Kamu tidak berhutang apapun kepada saya,” jawabnya. “Ibuku mengajarkan untuk tidak menerima bayaran untuk perbuatan baik yang kami lakukan.”Anak itu menjawab, “Kalau begitu, saya hanya bisa mengucapkan terima kasih dari lubuk hati saya yang terdalam.” Saat Howard Kelly – anak kecil yang miskin itu – meninggalkan rumah tersebut, dia bukan hanya merasa badannya lebih segar, tetapi keyakinannya pada Tuhan dan sesama manusia menjadi lebih kuat. Sebelumnya dia sudah merasa putus asa dan hampir menyerah. Tahun demi tahun berlalu. Suatu hari wanita muda tersebut mengalami sakit parah. Dokter yang menanganinya merasa bingung dan akhirnya mengirim wanita itu ke kota besar untuk mendapatkan pertolongan spesialis. Dr. Howard Kelly dipanggil untuk berkonsultasi.Ketika ia mendengar nama kota tempat asal si pasien, ia segera pergi ke kamar tempat dimana wanita tersebut dirawat. Ia langsung mengenali dan memutuskan untuk melakukan hal terbaik yang bisa ia usahakan untuk menolongnya.Sejak hari itu, ia memberikan perhatian khusus pada kasus ini. Setelah melewati perjuangan panjang, peperanganpun dapat dimenangkan. Dr. Kelly dipanggil oleh pihak administrasi untuk menandatangani biaya yang harus dibayarkan oleh si wanita kepadanya. Ia melihat kepada kuitansi tersebut, dan kemudian menuliskan sesuatu. Kuintansi tersebut lalu di kirim ke kamar perawatan si wanita.Wanita tersebut merasa takut untuk membukanya, karena ia merasa yakin bahwa ia tidak akan mampu membayarnya. Akhirnya dengan menguatkan hati, ia melihat ke kuintansi tersebut. Sebuah tulisan pada kuitansi telah menarik perhatiannya. Ia membaca tulisan itu : “TELAH DI BAYAR PENUH DENGAN SATU GELAS SUSU.” Tertanda, Dr. Howard Kelly. Air mata mengalir dari matanya saat hatinya yang bahagia mengucapkan doa dan pujian: “Terima kasih Tuhan, kasihMu telah memancar melalui hati dan tangan manusia.”
19
6. AKTIVITAS& PENERAPAN a. Praktek untuk berbagi dengan cara, Guru dapat menyiapkan beberapa potong roti atau kue (jumlahnya tidak lebih dari separo jumlah anak SM). Piring kertas untuk tempat roti sebanyak jumlah anak SM (bisa memakai tetapi juga bisa tidak). Kemudian dibagikan kepada anak-anak dan ajarkan kepada yang menerima kue/roti untuk berbagi dengan teman-temannya. b. Yang kedua, melakukan hal yang sama seperti di atas dengan anak SM yang berbeda yaitu Guru menyiapkan minuman (sirup/teh/putih) dengan gelas plastik secukupnya. 7. PERSEMBAHAN a. Pujian “Tuhan Cinta Semua Anak”
b. Doa persembahan Dilakukan dengan cara menunjuk salah satu adik untuk memimpin, pelayan membisikkan doa yang diikuti oleh adik-adik yang lain) 8. PENUGASAN Ayat hafalan : Matius 5:7 “Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.” 9. DOA SYAFAAT Guru sekolah minggu mendoakan untuk anak-anak SM untuk dapat berbagi kasih atau murah hati kepada teman, keluarga dan sesamanya. Berdoa untuk sekolah dan juga kedua orangtuanya, diakhiri doa Bapa Kami bersama-sama. 10. PENGAKUAN IMAN ANAK Kami anak GKSBS mengaku bahwa: “Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta. Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya. Roh kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari. Saya dan teman-teman adalah saudara-saudara sepersekutuan. Saya akan hidup bersama Yesus, sekarang sampai selama-lamanya 11. NYANYIAN PENUTUP Kembali menyanyikan “Tuhan Cinta Semua Anak” 12. PENGUTUSAN DAN BERKAT Pulanglah dengan sukacita dan terimalah berkat Tuhan: “Kasih Karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, keselamatan dan persekutuan dengan Tuhan Yesus Kristus, pimpinan dan penghiburan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian sekarang ini sampai selama-lamanya.” Amin. [KDW]
*** 20
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK Minggu, 10 Agustus 2014 AKU MENOLONG ORANG MISKIN Bacaan Matius 25: 34-35 TUJUAN: 1. Anak dapat menyebutkan cirri-ciri orang miskin. 2. Anak dapat mengungkapkan sebuah niat untuk menolong orang miskin.. PERSIAPAN: 1. Pelayan anak sudah hadir 30 menit sebelum ibadah dimulai, untuk berdoa bersama dan siap menyambut anak dengan sukacita. 2. Pelayan anak mempersiapkan ruangan, mendekorasi secara sederhana dapat menambahkan tanaman hias dalam pot, gambar-gambar, dll. LATAR BELAKANG DAN TAFSIRAN TEKS [Berisi penjelasan singkat latar belakang dan tafsiran teks yang akan diajarkan] LITURGI: 1. Pembukaan a. Penyambutan, pelayan anak bisa mengajak satu atau dua orang pengemis untuk meminta-minta di depan gerbang atau di depan ruang ibadah anak. b. Pujian pembukaan Allah itu baik Allah itu baik, sungguh baik bagiku, ditunjukkannya kasih setianya Dia menyediakan yang kuperlukan, menyatakan kebaikan, menyatakan kebaikan, Menyatakan kebaikanNya padaku. Kasih setiaNya tak pernah berubah, dulu sekarang dan selamanya Ajaiblah kuasa dalam namaNya, Yesus ku luar biasa. Ku punya teman Ku punya teman yang baik bagiku, yang sungguh saying aku Walau ku miskin atau pun kaya, Dia tetap saying aku Tak peduli bila ku miskin, ataupun aku kaya Tak peduli rumahku kecil, ataupun rumah besar. Ku punya Yesus yang baik bagiku, yang sungguh saying aku Walau ku miskin ataupun kaya Dia tetap saying aku. 2. Votum & Salam ”Sumber keceriaan, kepintaran, dan kesehatan kita adalah TUHAN yang menciptakan langit dan bumi” ”Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian” Amin. 3. Pembacaan Ayat Hafalan Minggu Sebelumnya 4. Pujian Pengakuan dosa, syukur atau penyembahan Pelayan mengajak anak untuk menyanyikan lagu Yesus Sayang Semua Yesus saying semua, semua, semua, Yesus saying semua, saying semua Saying mama, saying papa, Saying adik dan kakak Saying kamu dan saya, saying semua 5. Pelayanan Firman a. Pelayan menunjukkan foto-foto tentang kemiskinan. b. Pelayan membimbing anak-anak untuk menceritakan pengalamnnya tentang orang miskin dengan menjawab pertanyaan sbb: 21
1. Kapan dan dimana anak-anak pernah melihat orang miskin? 2. Apa yang dilakukan oleh orang miskin tersebut? 3. Bagaimana keadaan orang miskin tersebut? 4. Bagaimana perasaanmu melihat orang miskin? 5. Mengapa kamu lakukan hal itu kepada orang miskin? c. Pelayan dan bersama anak-anak menyimpulkan berbagai pengalaman tersebut dengan merumuskan cirri-ciri orang miskin. d. Pendamping memberikan tanggapan dengan penekanan sebagai berikut Orang miskin ada disekitar kita. Apalagi zaman sekarang ini, banyak orang-orang yang hidup dalam kesulitan. Cohtohnya pengemis yang kita jumpai di gerbang gereja tadi. Kita menghormati orang miskin sebagai sesame kita. Sebagai murid Tuhan Yesus, semua orang Kristen (termasuk anak-anak) harus menolong orang yang miskin karena menolong mereka yang miskin berate telah melakukan pekerjaan bagi Yesus sendiri. e. Pendamping meminta setiap anak untuk menuliskan niat yang akan dijalankan untuk mewujudkan pertolongan kepada mereka yang miskin di sekitarnya. 6. Aktivitas Membuat aksi mengumpulkan sesuatu untuk menolong temannya yang miskin. Misalnya buku, pinsil, pena, atau alat tulis lainnya. Bisa juga mengadakan aksi mengumpulkan uang saku untuk membayar uang sekolah teman sekolahnya yang miskin, yang tidak mampu membayar uang sekolah. 7. Persembahan Pelayan mengajak anak menyanyi lagu “Ku B’ri Persembahan Pada Tuhanku” mengumpulkan persembahan di kontong yang telah disiapkan. Pemimpin meminta salah seorang anak untuk memimpin doa persembahan
sambil
8. Penugasan 9. Doa Syafaat 10. Pengakuan Iman Anak Kami anak GKSBS mengaku bahwa: “Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta. Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya. Roh kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari. Saya dan teman-teman adalah saudara saudara sepersekutuan. Saya akan hidup bersama Yesus, sekarang sampai selama-lamanya” 11. Nyanyian penutup Pelayan mengajak anak menyanyikan lagu dari PKJ 129 “Kau Perkasa Ku Lemah” 12. Pengutusan dan berkat Pulanglah dengan sukacita dan terimalah berkat Tuhan: ”Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, keselamatan dan persekutuan dengan Tuhan Yesus Kristus, pimpinan dan penghiburan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian sekarang ini sampai selama-lamanya.” Amin. [ATH]
***
22
PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK Minggu, 17 Agustus 2014 Disarankan untuk bergabung dengan Ibadah Minggu Dewasa Dalam rangka HUT RI dan Pembukaan Pekan Pendidikan Kristen
Setelah selesai ibadah Mengadakan lomba-lomba Dalam rangka perayaan HUT RI
23
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK Minggu, 24 Agustus 2014 MEMPERBAIKI SITUASI DENGAN MENEGUR Bahan Alkitab: Yesaya 6:1-13 TUJUAN : Anak-anak SM menjadi berani untuk menyuarakan kebenaran di tengah-tengah kehidupan. FOKUS Harapan agar masa depan Indonesia makin membaik barulah dapat terwujud jika kita bersedia memperbaiki situasi buruk hari ini yang penuh dengan ketidakadilan, kejahatan dan kesengsaraan di mana-mana. Nabi Yesaya telah memberi teladan yang baik. Ia bersedia diutus Tuhan untuk memperbaiki situasi dengan menegur bangsa Israel.Melalui pelajaran hari ini, anak diajak meneladan pada nabi Yesaya yang bersedia di utus Tuhan untuk menegur orang-orang yang melakukan ketidakbenaran, supaya ada perbaikan situasi. LATAR BELAKANG DAN TAFSIRAN TEKS 1. Pemanggilan Yesaya sebagai nabi terjadi pada tahun kematian raja Uzia, yaitu 742 SM. Waktu itu Yesaya berhadapan dengan kekudusan Tuhan: Jubah Allah adalah simbol kemuliaan Allah. Serafim adalah Mahluk Sorgawi, memiliki 6 sayap (2 sayap untuk terbang, 2 sayap untuk menutupi matanya—mungkin tidak tahan melihat kekudusan Tuhan, 2 sayap untuk menutupi ketelanjangan kakinya). 2. Isi pengutusan Yesaya (ay.9-11) adlh menyampaikan penghukuman bagi Umat Israel yg sungguh2 telah “keras hati”. 3. Sebenarnya bisa saja Yesaya menolak tugas/pengutusan Allah karena tugas ini tidak mudah. Selain itu, banyak orang lain juga tidak peduli. a. Kej. 4 : 9, Kain menolak tanggung jawab menjaga adiknya. b. Kej.13 : 10-11, Lot memilih tanah yang menurutnya subur & tidak peduli dengan Abraham yang sudah tua. c. Kel.4 : 10, Musa mula-mula menolak tugas Allah. d. Yun.1 : 3, Yunus juga menolak ke Niniwe. Tetapi mengapa Yesaya bersedia diutus? Padahal sebenarnya Allah br bertanya “Siapakah yg akan Kuutus, siapakah yg mau pergi u/ Aku ?” (Yesaya.6 : 8). Namun Yesaya langsung menjawab : “Ini aku utuslah aku”. Paling tdk, kita menemukan 2 hal : a. Ketika berhadapan dengan kekudusan Allah, Yesaya segera menyadari bahwa ia manusia celaka (serafim saja tdk tahan melihat kekudusan Allah). Hanya orang yg tdk sok suci, yg menyadari keberadaannya sebagai manusia berdosa / yang gentar pada kekudusan Allah akan bersedia diutus Allah. b. Ketika mulutnya disucikan, kesalahannya dihapus / dosanya diampuni, Yesaya menyadari ini benar2 anugerah bagi dirinya. Orang yg tahu bersyukur, pasti mau melayani Allah. 4. Biarlah ini menjadi perenungan kita. Sebagai orang-orang yg telah dikuduskan dan diselamatkan oleh Allah, mestinya kita bersedia menerima tugas pengutusanNya sebagai garam dan terang dunia.Dengan bersedianya Yesaya diutus Allah u/ menegur Umat Israel, berarti ada harapan bahwa perbaikan dpt terjadi di masa yg akan datang bagi Israel. Semakin banyak orang yang bersedia “memperbaiki” Indonesia, maka semakin besar harapan terjadinya perbaikan kehidupan di Indonesia. LITURGI: 1. PEMBUKAAN a. Penyambutan, b. Pujian pembukaan“Yesus Berpesan” 2. VOTUM DAN SALAM “Sumber keceriaan, kepintaran, dan kesehatan kita adalah TUHAN yang menciptakan langit dan bumi” “Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian” Amin. 24
3. PEMBACAAN AYAT HAFALAN MINGGU SEBELUMNYA. 4. PUJIAN SYUKUR ATAU PENYEMBAHAN Menyanyi “Tanganku Kerja Buat Tuhan”; dan“Tuhan Mengetuk Hatimu” 5. PELAYANAN FIRMAN A. PELAJARAN UNTUK ANAK KELAS 4-6 SD Pendahuluan Bicarakanlah dengan anak-anak tentang bagaimana jika mereka mempunyai teman yang suka menyontek, suka berbohong; apakah yang akan mereka lakukan? Terima jawaban anak tanpa menyalahkan dan mengkotbahi terlebih dahulu. Pokok Pelajaran (Dapat disampaikan dalam bentuk perenungan, ada iringan musik suara burung pagi hari atau suasana tenang. Anak dapat saat teduh per alinea / paragraph) 1. Melihat kekudusan Tuhan yg begitu dahsyat, hati nabi Yesaya jadi berdebar sangat keras. Tdk ada seorang pun yg dpt tahan berhadapan dngn kekudusan Tuhan; biasanya mrk akan binasa. Apalagi nabi Yesaya sadar bahwa ia seorang yg najis bibir (berdosa). Tetapi ternyata Tuhan begitu mengasihi nabi Yesaya.Ia justru dikuduskan oleh Tuhan melalui tanda simbolis, yakni seorang serafim menyentuhkan bara pd mulut nabi Yesaya. Betapa nabi Yesaya sangat bersyukur... Renungkan. 2. Sungguh hal ini merupakan anugerah besar bagi nabi Yesaya, oleh karena itulah ketika Tuhan bertanya siapakah yang akan Ku-utus ? Nabi Yesaya bersedia diutus oleh Tuhan menegur umat Israel yang pada masa itu hidup dalam kekerasan hati, kejahatan, ketidakadilan, dosa. Tentulah tugas ini sangat berat... Renungkan. 3. Tugas ini tidak mudah, tetapi sebagai seorang yang sudah dikuduskan Tuhan, selayaknyalah ia juga hidup dalam kekudusan, dan bersedia diutus Tuhan untuk menegur umat Israel demi kebenaran /perbaikan bangsanya... Renungkan. 4. Sebenarnya kita juga telah menerima banyak berkat Tuhan sekalipun kita tidak layak. Kita pun telah dikuduskan Tuhan; oleh karenanya kita pun terpanggil u/ hidup dalam kebenaran, dan bersedia diutus oleh Tuhan untuk menegur kawan-kawan di sekitar kita yang masih melakukan ke-tidak benaran. Penerapan 1. Hubungkan pembicaraan dalam Tahap Pendahuluan tadi dengan renungan dalam Tahap Penyampaian Pokok Pelajaran. Dapatkah sekarang anak mengetahui kehendak Tuhan bagi mereka dalam situasi tersebut ? 2. Anak membuat kartu-kartu kecil bertuliskan ayat Alkitab yang berisi himbauan hidup kudus untuk dibagikan kepada kawan-kawannya. Contoh: Efesus 5; Galatia 6 : 2. B. PELAJARAN UNTUK ANAK KELAS 1-3 SD Alat Peraga 1. Gambar Yesaya berlutut dan di hadapannya ada sinar terang. 2. Gambar Yesaya berbicara di depan banyak orang. 3. Pola figur anak laki-laki dan figur anak perempuan untuk Tahap Pendahuluan. Pendahuluan 1. Membuat kartu figur laki-laki untuk anak laki-laki dan figur anak perempuan untuk anak perempuan sesuai dengan pola yang tersedia lalu menuliskan bunyi Yesaya 6: 8. 2. Pastikan bahwa anak mengerti arti kata “utuslah” dan “mengutus”. Ajak anak untuk menerka, kira-kira Tuhan mengutus mereka untuk melakukan apa? Bagaimana kira-kira reaksi mereka bila diutus Tuhan untuk pekerjaan itu? Terima jawaban anak tanpa mencela. 3. Ajak anak untuk membuka Alkitab dan melihat Yesaya 6 : 1-13. Katakan pada anak bahwa hari ini mereka mau belajar tentang seorang yang diutus Tuhan, supaya mereka bisa punya sikap yang benar apabila mereka diutus Tuhan. 25
Pokok Pelajaran Lihatlah.. orang ini (Tunjukkan peraga 1).. siapa ya ia? Ia tertunduk saja sejak tadi. Beberapa kali ia perlahan mengangkat wajahnya tetapi ia lalu tertunduk lagi. Ia melihat cahaya yang terang benderang? Ow.. bukan, bukan. Ia bukan cuma melihat cahaya terang benderang, tetapi ia melihat kekudusan Tuhan. Ia melihat Tuhan dengan jubah yang sangat hebat. Tuhan sungguh Raja diatas segala raja. Sangat agung, sangat mulia dan orang ini tersungkur … tidak tahan dengan kekudusan Tuhan. Ia adalah nabi Yesaya. Ketika melihat kekudusan Tuhan yang begitu dahsyat, hatinya berdebar-debar sangat keras, ia kagum tetapi juga gemetar. Tiba-tiba saja ia menjadi merasa begitu kotor dan hina. Ya!! Ia segera ingat bahwa ia orang berdosa. Mulutnya sering mengucapkan kata-kata yang tidak baik, kata-kata yang tidak benar, kata-kata yang tidak sopan dan …… apa lagi? Oh … tidak sanggup. Ketika ia melihat kekudusan Tuhan pada hari itu …. ketika cahaya itu menyinari dirinya, tidak tahan lagi ….. ia berteriak : “Celaka, celakalah aku ini, aku orang berdosa tetapi telah melihat kekudusan Tuhan. Aku tidak layak, aku tidak pantas, oh ….. aku pasti mati binasa”. takut sekali, ia segera menyesali dan mengakui dosa-dosanya. Lalu? … lalu? Benarkah ia mati binasa? Tidak, tidak!! Tuhan mengasihi, Tuhan mengampuni. Nabi Yesaya yang tidak kudus karena dosa-dosanya, lalu dikuduskan oleh Tuhan. Seorang serafim menyentuh mulut nabi Yesaya dengan bara sebagai tanda ia sudah dikuduskan. Puji Tuhan, Tuhan sangat baik. Nabi Yesaya tidak dihukum, justru dikuduskan Tuhan. Tidak ada lagi rasa takut, hatinya bahkan penuh sukacita ….. lega sekali, dan .. tiba-tiba saja hatinya rindu untuk melayani Tuhan.Lalu? …. Lalu nabi Yesaya mendengar suara Tuhan yang menggema dengan sangat berwibawa. Tuhan bertanya : “Siapakah yang bersedia KU-utus, siapakah yang bersedia untuk KU-suruh? …. Untuk pergi berbicara kepada bangsa Israel yang berdosa itu. Untuk memberitahukan mereka tentang penghukuman yang akan Aku berikan, karena mereka telah berdosa tetapi tidak mau mengaku dosanya, bahkan bertambah jahat. Mereka tinggi hati dan berlagak jagoan, padahal mereka orang berdosa. “Nah, siapakah yang bersedia KU-utus melakukan tugas yang berat ini? Lalu suasana sepi …., hanya sebuah suara yang terdengar, suara siapa? Ya! Suara nabi Yesaya: “Ini aku, ini aku yang sudah Engkau ampuni, silahkan Engkau utus aku. Aku mau Tuhan, kemanapun Engkau suruh aku pergi, aku mau melayaniMu. Suruhlah aku Tuhan. (Tunjukkan peraga 2).Lihatlah, nabi Yesaya kemudian sungguh-sungguh pergi kepada bangsa Israel dan menyampaikan apa yang Tuhan suruh sampaikan. Wah …. Siapa diantara kalian yang mau seperti nabi Yesaya? Mau disuruh Tuhan untuk mengingatkan teman-teman yang sombong, yang jahat, yang tidak jujur, yang tidak benar hidupnya? Kita semua telah menjadi anak-anak Tuhan, kita juga sudah diampuni Tuhan. Marilah kita semua bersedia jadi utusan-utusan Tuhan untuk menegakkan kebenaran. Tuhan tentu sangat senang jika kita hidup dalam kebenaran dan bersedia menjadi utusan-Nya. Penerapan 1. Ajak anak untuk memahami bahwa mereka juga diutus Tuhan untuk mengingatkan orang lain untuk hidup benar, serta mengerti bagaimana sikap dan tanggapan yang harus mereka berikan pada saat mereka diutus Tuhan. 2. Kemudian ceritakan kisah ini: ”Di kelas Andi ada seorang teman yang kaya, tetapi sangat nakal. Teman itu bernama Yosia. Ia suka mengajak teman-teman di kelas untuk mengganggu teman dari kelas yang lain. Ia juga sering membuat guru mejadi marah di kelas. Suatu hari Andi menegur Yosia supaya Yosia melakukan perbuatan yang baik. Tetapi Yosia malah marah dan mengajak teman-teman untuk memusuhi Andi. Andi dianggap sok suci. Andi kehilangan banyak teman, tetapi Andi telah berani melakukan hal yang benar. Memang tidak mudah untuk menegur teman, tetapi kita harus melakukannya demi kebaikan bersama.” 3. Ajak anak untuk melihat kembali kartu yang mereka buat dalam Tahap Pendahuluan. Minta mereka berpikir kepada siapa mereka diutus Tuhan dan untuk mengatakan apa. Lalu minta anak menuliskannya di bawah ayat yang sudah tertulis, misalnya: “Ini …………. (nama anak), mau menegur ...... (nama teman) agar tidak...... (perbuatan yang ingin dikoreksi)”. 4. Ajak anak untuk berdoa, minta kekuatan dan keteguhan hati melaksanakan pengutusan Tuhan itu, karena hal itu tidak mudah, sebagaimana terlihat dalam kisah Andi tadi. Catatan: Alternatif penerapan dapat juga mengajak anak untuk membuat fragmen/drama singkat per kelompok tentang: “Menegur perbuatan seseorang yang tidak benar”. 26
C. PELAJARAN UNTUK ANAK TK Alat Peraga 1. Gambar Yesaya berlutut dan di hadapannya ada sinar terang. 2. Gambar Yesaya berbicara di depan banyak orang. 3. Gambar malaikat untuk ditempelkan dekat nabi Yesaya. 4. Boneka 3 anak laki-laki untuk Tahap Penerapan. Pendahuluan 1. Mewarnai gambar cahaya terang yang dilihat nabi Yesaya. 2. Bercakap-cakap dengan anak tentang gambar itu untuk memulai cerita. Pokok Pelajaran Lihatlah… ini nabi Yesaya sedang tertunduk, mengapa ya? (Tunjukkan peraga 1.) Coba perhatikan baik-baik.. Rupanya ia tertunduk karena sedang melihat sesuatu yang bercahaya. Ia sedang melihat Allah yang bercahaya terang.. terang benderang.. teraaaa..ang sekali. Tak tahan ia melihatnya, oleh sebab itu ia tertunduk. Tertunduk saja, sambil berkata dalam hatinya : “ Duh celaka.. aku ini orang berdosa, aku sering berbicara yang tidak baik, aku tidak tahan berjumpa Allah yang sangat suci. Duh.. pasti sebentar lagi aku mati, ya! Aku tidak pantas berjumpa Tuhan; aku sangat kotor..”. Betapa ketakutan dan bingungnya nabi Yesaya. Tetapi.. tetapi.. tidak, tidak terjadi yang buruk waktu itu. Malahan terjadi sesuatu yang sangat istimewa: seorang malaikat menyentuh mulut nabi Yesaya. (Tambahkan peraga 3 pada peraga 2.) Malaikat itu disuruh Tuhan untuk menolong nabi Yesaya. Tuhan mengampuni nabi Yesaya. Oh.. betapa senangnya. Tuhan sangat menyayangi nabi Yesaya. Dan nabi Yesaya sangat berterima kasih kepada Tuhan atas pengampunan yang diberikan kepadanya. Lalu.. lalu .. ?? Lalu suasana sepi .. dan terdengar suara Tuhan, ya!! Suara Tuhan yang jelas sekali: “Siapakah yang mau Ku suruh pergi memberitahukan orang-orang supaya hidup benar?? Adakah yang mau Ku suruh??” Dengan segera nabi Yesaya mengangkat tangannya: “Ini aku di sini Tuhan; suruhlah aku, aku mau pergi untuk menegur supaya orang-orang melakukan apa yang benar”. (Tunjukkan peraga 2.) Anak-anak juga mau seperti nabi Yesaya? Mau melakukan apa yang Tuhan suruhkan? Puji Tuhan.. ya. Tuhan pasti memberkatimu. Penerapan 1. Fragmen dengan menggunakan boneka: Jun memukul Yosia dan mengambil mainannya. Jun juga memukul adiknya hingga adiknya menangis. Wah, Jun nakal sekali, ya. 2. Tanyakan pada anak: ”Apa yang harus kita lakukan terhadap Jun? Gantian memukul Jun? Memarahi Jun? Mengadukan Jun pada orang tuanya supaya ia dihukum? Waduh, itu tidak sesuai dengan kisah nabi Yesaya tadi ya... Sebaiknya kita menegur Jun baik-baik, mengingatkan dia agar tidak melakukan perbuatan yang tidak baik.... Ayo siapa yang mau coba maju ke sini, dan mengatakan sesuatu pada Jun?” 3. Dorong beberapa anak untuk belajar mengucapkan kata-kata teguran, misalnya: ”Jun jangan begitu dong, kasihan adik..” atau ”Jun, jangan memukul. Itu tidak baik.” 6. PERSEMBAHAN (teknis pengumpulan persembahan, pujian dan doa persembahan dan Bapa Kami) 7. PENUGASAN AYAT HAPALAN Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata:"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!" (Yesaya 6 : 8) 8. DOA SYAFAAT Guru SM berdoa untuk anak-anak, agar dapat terus menyuarakan kebenaran di tengah-tengah keluarga, sekolah dan masyarakat. Berdoa bagi orang tua agar juga dapat terus bergembira ketika sungguh-sungguh
27
9. PENGAKUAN IMAN ANAK Kami anak GKSBS mengaku bahwa: “Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta. Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya. Roh kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari. Saya dan teman-teman adalah saudara-saudara sepersekutuan. Saya akan hidup bersama Yesus, sekarang sampai selama-lamanya
10. NYANYIAN PENUTUP Menyanyi : Yesus Menginginkan Daku
11. PENGUTUSAN DAN BERKAT Pulanglah dengan sukacita dan terimalah berkat Tuhan: “Kasih Karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, keselamatan dan persekutuan dengan Tuhan Yesus Kristus, pimpinan dan penghiburan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian sekarang ini sampai selama-lamanya.” Amin. [KDW]
***
28
29
30
31
32
33
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK Minggu Biasa 31 Agustus 2014 Mempersembahkan Hidup kita pada Allah Bacaan: Roma 12:1-2 Tujuan: 1. Anak-anak mengetahui bahwa ia harus mempersembahkan hidupnya pada Tuhan. 2. Anak-anak mengetahui bahwa mempersembahkan hidup adalah dengan melakukan apa yang dikehendaki Allah, yaitu melakukan perbuatan baik dalam hidup. Persiapan: Pelayan anak yang bertugas hadir 30 menit sebelum kebaktian anak dimulai, melakukan doa bersama, menyiapkan tempat buat kebaktian dan bersiap menyambut anak-anak dengan sukacita. Penjelasan Teks Roma 12 : 1-2 “ Karena itu saudara-saudara demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati, janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna” Teman-teman, dalam perikop bacaan kita ini, rasul Paulus mengajak kita semua untuk mempersembahkan tubuh kita kepada Allah sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan pada Allah sebagai bentuk ibadah yang sejati. Maksudnya disini adalah bukan hanya uang dan barang saja yang kita persembahkan pada Allah tetapi juga seluruh pikiran, perkataan, perbuatan, kemampuan dan kegiatan kita harus dipersembahkan untuk Tuhan. Kita harus mempersembahkan tubuh kita sendiri kepada Allah sebagai kurban yang hidup, kudus dan yang berkenan (Pantas). Yang dimaksud disini yaitu apa yang kita lakukan adalah untuk kemuliaan Tuhan. Karena mempersembahkan hidup kita termasuk pengabdian kita, maka orang-orang percaya harus berhenti menjadi serupa dengan dunia ini (melakukan hal yang tidak berkenan pada Allah, contohnya mencuri, menghina, berbohong dll), dan membiarkan diri kita berubah oleh pembaharuan budi kita dengan melakukan apa yang dikehendaki oleh Allah, yaitu dengan melakukan perbuatanperbuatan baik (menolong orang lain, menghormati orang tua, rajin beribadah dll). Pembaharuan dan perubahan semacam ini harus kita buktikan dengan menyelidiki kehendak Allah yaitu mana yang baik dan yang berkenan kepada Allah, mana yang tidak. Liturgi: 1. Pembukaan : Pelayan anak mengucapkan selamat datang kepada anak-anak dan mengajak anak-anak untuk memulai kebaktian dengan memuji Tuhan dengan penuh semangat. Pujian Pembukaan “Terima Kasih Tuhan” Terima kasih Tuhan untuk kasih setiaMU Yang kualami dalam hidupku Terima kasih Yesus untuk kebaikanMU, sepanjang hidupku Reff : Terima kasih Yesusku, buat anugrah yang Kau beri Sbab hari ini Tuhan adakan syukur BagiMU 2. Doa Pembukaan (Pelayan anak meminta salah satu anak untuk berdoa) 3. Votum dan Salam : Pelayan : “Adik-adik yang terkasih, mari kita meminta kepada Tuhan untuk memberkati kebaktian ini, dengan kita semua bersama-sama mengucapkan pengakuan demikian: Tuhan adalah Penolong kita yang setia. Dialah Allah yang selalu mencintai kita.” Salam : “Damai sejahtera Tuhan Yesus dan kasih setia Allah Bapa menyertai kita semua. Amin” 4. Pujian “Betapa Baiknya Engkau Tuhan” Betapa baiknya Engkau Tuhan, KasihMu tiada berkesudahan 34
Betapa mulia kasihMu Yesus, Jiwaku diselamtkan Hosana kumemuji Tuhan, Hosana Kutinggikan Yesus Hosana hosana hosana 5. Pelayanan Firman: a. Pelayanan FIrman Pelayan anak menyampaikan penjelasan teks yang sudah disiapkan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami anak-anak menurut kondisi di gereja masing-masing. (waktu maksimal 10 menit) b. Aktivitas Pelayan anak mengajak anak-anak untuk berdiskusi (tanya jawab) dengan beberapa pertanyaan (waktu 15 menit): 1) Apa saja yang bisa kita persembahkan pada Tuhan? 2) Sebutkan beberapa perbuatan yang berkenan dihadapan Tuhan? 3) Sebutkan beberapa perbuatan yang tidak berkenan dihadapan Tuhan? Setelah tanya jawab selesai pelayan anak memberikan penjelasan bahwa kita sebagai persembahan kepada Tuhan bukan hanya dengan uang dan barang, tetapi hidup kita juga harus dipersembahkan pada Tuhan, melalui perbuatan baik yang berkenan kepada Allah dan itulah persembahan sejati yang diinginkan oleh Allah. 6. Persembahan Pelayan anak mengajak anak-anak untuk memberikan persembahan, pelayan anak menunjuk 2 anak untuk mengedarkan kantong persembahan, persembahan diiringi dengan pujian : Kidung ceria 152 “Bersyukur kepada Tuhan” Bersyukur kepada Tuhan, bersyukur kepada Tuhan Sebab IA baik, bersyukur kepada Tuhan Setelah persembahan terkumpul, pelayan menunjuk salah satu anak untuk berdoa persembahan dan doa Bapa Kami. 7. Penugasan Pelayan anak memberikan tugas untuk anak-anak yaitu menghafalkan ayat hafalan dari Roma 12:1 8. Doa Syafaat dipimpin oleh Pelayan anak 9. Pengakuan Iman Anak GKSBS Kami anak-anak GKSBS mengaku bahwa: “Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta, Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya, Roh Kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari Saya dan teman-teman adalah saudara-saudara seperkutuan Saya akan hidup bersama Yesus sekarang sampai selama-lamanya” 10. Pengutusan dan Berkat Pujian Penutup “Hanya Yesus” Hanya Yesus hanya Yesus hanya Yesus pujaanku Hanya Yesus hanya Yesus hanya Yesus penolongku Hanya Yesus hanya Yesus hanya Yesus penghiburku O hanya Yesus o hanya Yesus kekasihku Doa Penutup (Pelayan anak menunjuk salah satu anak untuk berdoa) Pengumuman jika ada Berkat : Adik-adik yang dikasihi Tuhan Yesus, ibadah kita telah selesai, mari kita pulang dengan sukacita, jadilah anak-anak yang mengasihi Tuhan, orang tua, teman dan semua orang, Tuhan mengasihi adik-adik dan senantiasa menyertai adik-adik saat ini dan sampai selamanya..amin.. (ASA)
*** 35
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK Minggu, 07 September 2014 TEMAN YANG BAIK Yehezkiel 33: 7–9; Amsal 27:6 TUJUAN : 1. Anak-anak Mengetahui bahwa menyampaikan kebenaran itu sudah menjadi bagian hidup anak-anak yang percaya kepada Tuhan Yesus. 2. Anak-anak Menyadari perlunya untuk mengingatkan sahabat atau teman yang sudah ataupun akan melakukan perbuatan salah. 3. Anak-anak Dapat Bersaksi dengan mengingatkan apabila ada temannya yang sudah atau pun akan berbuat suatu kesalahan. PERSIAPAN : 1. Semua Pelayan Anak telah hadir sejak 30 menit sebelum ibadah di mulai dan bersiap untuk menyambut setiap anak dengan senyuman sukacita. 2. Pelayan anak menyiapkan peralatan (gitar / alat musik, sound sistem, alat peraga dll.) dan perlengkapan (buku, kertas, pensil, dll.) yang dibutuhkan untuk kegiatan sesuai dengan jumlah anak. 3. Untuk Kelas Sedang, maka Aktivitas Mencari Kata Tersembunyi itu haruslah di Foto Copy terlebih dahulu satu hari sebelumnya, sebanyak jumlah kelompok anak sedang. LITURGI : 1. PEMBUKAAN a. Salam : “Selamat pagi adik-adik,....., apakah ada diantara adik-adik pagi ini yang sakit gigi? O, tidak ada, kalau tidak ada kok masih ada yang cemberut? Ayo sekarang kita bernyanyi bersama untuk memuji Tuhan, supaya hati kita bersuka ria. b. Pujian Pembukaan : Mari Kita Bersukaria. 1. Mari kita bersukaria, karna ini hari bahagia, Kita berkumpul jadi satu, Puji Tuhan semesta itu, ( .... haleluya...) Tepuk tangan wajah berseri, ( .....hilangkanlah ....) Hilangkanlah hati yang sedih, ( ...Yesus berkata....) Bukankah Yesus berkata : Damai yang dibrikan kita, Mari kita bersukaria. c. Doa Pembukaan d. Pujian : Aku Tresno Yesus Aku cinta Yesus, dalam dalam dalam lagi 2x Cintaku, da-da, lam-lam, dalam dalam dalam lagi 2x Aku tresno Yesus, jero-jero-jero banget, 2x Tresnoku jer-jer, ro-ro, jero jero jero banget x I love you Jesus, deep down ini my hearth 2x I love You deep, deep, down, down, deep down in my hearth 2x 2. VOTUM DAN SALAM : “Sumber berkat dan sukacita kita hanyalah berasal dari Tuhan Yesus Kristus.” “Kasih Tuhan Yesus Kristus kiranya menolong adik-adik sekalian untuk selalu memuji namaNya dengan penuh sukacita. Amin.” 3. PEMBACAAN AYAT HAFALAN MINGGU SEBELUMNYA 4. PUJIAN : JALAN SERTA YESUS Jalan serta Yesus, jalan sertaNya, setiap hari, Jalan serta Yesus, serta Yesus slamanya, Jalan dalam suka, jalan dalam duka, jalan sertaNya, setiap hari Jalan serta Yesus, serta Yesus slamaNya. 36
5. PERSEMBAHAN : Pujian Persembahan : Bawa persembahanmu dalam rumah Tuhan, dengan rela hatimu, janganlah jemu Bawa persembahanmu, bawa dengan suka, bawa persembahanmu tanda sukacitamu Bawa persembahanmu, ucaplah syukur 6. PELAYANAN FIRMAN : a. Pembacaan Yehezkiel 33 : 7 – 9 dan Amsal 27 : 6 b. Penyampaian Maksud Firman Tuhan disampaikan melalui Permainan Kelas Kecil : Mewarnai Gambar Kelas Sedang : Memandu Orang Buta Kelas Besar : Mencari Kata Tersembunyi 7. PENUGASAN : ayat Hafalan : Amsal 27 : 6 8. DOA SAFAAT 9. PENGAKUAN IMAN 10. NYANYIAN PENUTUP : Hyme Sekolah Minggu ( PKJ : 193 ) Kami anak GKSBS, mau mengikut Yesus, Dia Juruselamatku, dan Dia Penebusku Ku berjanji tetap jadi muridNya, dan bersaksi membritakan firmanNya, Seluruh hidupku, kata dan karya, kupersembahkan kepada-Nya. 11. PENGUTUSAN DAN BERKAT Pulanglah dengan sukacita dan terimalah berkat Tuhan : “Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, keselamatan dan persekutuan dengan Tuhan Yesus Kristus, serta pimpinan dan penghiburan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian dari sekarang dan sampai selamalamanya. [WK]
***
37
AKTIVITAS KELAS KECIL : MEWARNAI GAMBAR Siapkan gambar yang belum berwarna, lalu minta anak-anak untuk mewarnai gambar tersebut. Guru memandu mereka, memberi tahu, warna apa yang cocok untuk gambar tersebut. Atau guru bisa mengarahkan agar anak-anak dapat mewarnai tepat di dalam garis warna dan secara teratur. Setelah semua selesai mewarnai, bu guru / pak guru memberi penjelasan kepada anak-anak semua bahwa, seorang guru itu memberi tahu kepada murid-muridnya apa yang baik. demikian juga dengan orang tua kita, kalau mereka menegur kita, menasihati kita itu berarti mereka sayang kepada kita. Kita harus menghormati orang tua kita saat mereka memberikan nasihatnya kepada kita. Kita pun juga harus mau memberi tahu kepada adik kita atau kakak kita atau teman kita kalau mereka berbuat kesalahan kita harus memberi tahu mereka bahwa apa yang mereka lakukan itu salah. Jadi mereka juga tidak akan melakukan kesalahan lagi. Lalu kalau kita juga diingatkan oleh teman kita ya kita tidak boleh marah, tetapi harus mendengarkannya. Berbuat baik itu penting. Dan mengingatkan orang lain untuk berbuat baik itu jauh lebih baik.
AKTIVITAS KELAS SEDANG ( 8 – 10 THN ) MEMANDU ORANG BUTA Anak-anak diminta untuk mencari pasangan. Yang seorang ditutup matanya dengan sapu tangan dan yang seorang lagi biasa saja. Buatlah jalur start dan finis kira-kira 15 meter. Lalu tutup mata anak2 tersebut. Setelah ditutup, letakkan botol botol sprite / coca cola plastik yang sudah kosong pada jalur start-finish tersebut. Lalu minta anak-anak tersebut berjalan melewati botol plastik tersebut. Pasti banyak yang menabrak botol-botol tersebut karena ditutup matanya. Lalu mereka diminta mengulangi lagi dari awal. Tetapi sekarang mereka dipandu oleh temannya yang matanya tidak ditutup. Temannya ini akan memandu mereka untuk berhenti atau bergeser atau berbelok agar tidak menyentuh botol-botol tersebut. Hasilnya pasti akan lebih baik dari yang pertama. Setelah semua anak selesai memainkan games tersebut, mintalah mereka menceritakan pengalaman mereka. Hargailah semua pendapat mereka. Jangan disalahkan. Lalu guru memberi makna pada permainan tersebut. Kita ini kadang kala seperti orang yang ditutup matanya, membutuhkan teguran dan panduan dari orang lain terutama guru-guru dan pemimpin kita supaya hidup kita selalu ada pada jalan Tuhan. Sebaliknya, kita pun juga harus mau mengingatkan apabila ada saudara kita yang berbuat kesalahan agar mereka bertobat. [WK]
38
AKTIVITAS ANAK KELAS BESAR ( 11 – 12 THN ) MENCARI KATA TERSEMBUNYI B R P E N J A G N T J A Y E H E O W A Y J B L K S A H A B A T E S M A H I I E O R S T U B K G Z L A M G U R U F C L E G B E R T T D I D I K A N O T E N T I N M
KUNCI JAWABAN : 1. PENJAGA 2. YEHEZKIEL 3. PERINGATAN 4. JAHAT 5. BAIK 6. LUHUR 7. SAHABAT 8. TEMAN 9. AYAH 10. IBU 11. TEGURAN 12. MATI 13. GURU 14. FIRMAN 15. AMSAL 16. DIDIKAN 17. BERTOBAT
39
A Z Q M A C I O W A
K K T A P T R B Z K
O I V N Q R M A U A
P E R I N G A T A N
R L U H U R N L M I
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK Minggu, 14 September 2014 JANGAN RAKUS Bilangan 21: 4–9 TUJUAN : 1. Anak-anak mengetahui bahwa sikap rakus itu tidak baik. 2. Anak-anak dapat menyebutkan beberapa ciri-ciri sikap yang rakus. 3. Anak-anak dapat lebih bersyukur dengan bagian yang mereka terima dari Tuhan. PERSIAPAN : 1. Semua Pelayan Anak telah hadir sejak 30 menit sebelum ibadah di mulai dan bersiap untuk menyambut setiap anak dengan senyuman sukacita. 2. Pelayan anak menyiapkan peralatan (gitar / alat musik, sound sistem, alat peraga dll) dan perlengkapan (buku, kertas, pensil, dll.) yang dibutuhkan untuk kegiatan sesuai dengan jumlah anak. LITURGI : 1. PEMBUKAAN a. Salam : Ucapkan selamat pagi kepada anak-anak semuanyanya, ucapkan dengan penuh semangat dan keceriaan agar anak-anak pun ikut bersukacita. b. Pujian Pembukaan : Slamat Pagi Tuhan Slamat pagi Tuhan, tak lupa trima kasih, Tuhan tlah plihara kami setiap hari, Matahari bersinar, burung-burung bernyanyi, smakin bertambah-tambah indahnya. c. Doa Pembukaan d. Pujian : Selamat pagi Bapa, Selamat pagi Bapa, selamat pagi Yesus, selamat pagi Roh Kudus, Trimakasih, atas anugrahMu, semalam tlah berlalu, Ku memuji, ku bersyukur, memuliakan, namaMu, Allah Bapa, Putra, Roh Kudus, trima kasih. 2. VOTUM DAN SALAM : “Sumber berkat dan sukacita kita hanyalah berasal dari Tuhan Yesus Kristus.” “Kasih Tuhan Yesus Kristus kiranya menolong adik-adik sekalian untuk selalu memuji namaNya dengan penuh sukacita. Amin.” 3. PEMBACAAN AYAT HAFALAN MINGGU SEBELUMNYA 4. PUJIAN : HATI-HATI Hati-hati gunakan tanganmu, hati-hati gunakan tanganmu, Karna Bapa di surga melihat kita semua, hati-hati gunakan tanganmu. Hati-hati gunakan kakimu, hati hati gunakan kakimu, Karna Bapa di surga melihat kita semua, hati-hati gunakan kakimu. Hati-hati gunakan mulutmu, hati hati gunakan mulutmu, Karna Bapa di surga mendengar kita semua, hati-hati gunakan mulutmu. 5. PERSEMBAHAN : Pujian Persembahan : Bri syukur bri syukur brilah syukur bri syukur, susah atau pun senang bri syukur, Panjatkan doamu, sepenuh hatimu, kasihNya Yesus jadi milikmu. 6. PELAYANAN FIRMAN : a. Pembacaan : BIL 21 : 4 – 9 40
b. Cerita : “Konon ceritanya ada sebuah desa yang terletak di sebuah kaki Gunung Bromo, desa itu bernama Megar. Nah, kenapa kok desa itu diberi nama Megar? Apa pula artinya? Untuk lebih tahu, mari kita simak cerita Pak Wayan tentang asal usul nama desa tersebut, begini Ceritanya.” “Pada waktu itu, penduduk di desa tersebut masih sangat sedikit, mereka hidup, dari bertani. Kalau pagi sampai sore para bapak pergi ke sawah ladang mereka menggarap tanaman, sedangkan para perempuan dan kaum ibu mengasuh anak dan mengerjakan keterampilan sederhana untuk membuat kain.” Mereka hidup damai dan tentram, sampai suatu hari...... Saat bangun pagi-pagi, mereka terkejut karena lumbung mereka yang ada di tengah desa sudah berantakan entah oleh ulah siapa yang tidak diketahui. Sambil gaduh pun, mereka tetap segera membereskan lumbung tersebut. Namun, yang lebih menghebohkan lagi, ternyata di keesokan pagi hari berikutnya pun masih tetap terjadi hal yang sama. Hal itu membuat Pak Kepala Desa menjadi geram. Lalu Pak Kepala Desa itu pun mengumpulkan warga laki-laki. Malam itu mereka mengintai, apa yang sebenarnya terjadi pada lumbung mereka. Dan pada saat tengah malam, ada suatu yang membuat para pengintai itu cukup ketakutan, tetapi mereka hanya berdiam diri saja di tempat pengintaian. Mereka melihat bayangan hitam berayun dari satu pohon ke pohon yang lain. Seekor kera besar berjalan mengendapendap ke arah lumbung mereka itu. Lalu setelah cukup dekat dan masuk dalam kepungan warga maka Pak Lurah memberi aba-aba agar seluruh warga yang mengintai itu keluar dan segera menyergap kera besar tersebut. Tetapi, begitu melihat warga yang berkumpul tersebut, kera besar tersebut terkejut, tetapi tidak takut, justru kera besar itu mengamuk sejadi-jadinya ke arah warga yang mengepungnya. Melihat reaksi kera besar yang terlihat ganas dan beringas itu, para warga yang sejak tadi juga sudah ketakutan menjadi lebih ketakutan lagi dan berlarian semua. Kera besar itu pun gagal ditangkap malam itu. Pagi harinya, Pak Kepala Desa mengumpulkan warganya kembali, mereka menyusun rencana yang tepat untuk menangkap kera tersebut. Akhirnya ditemukanlah carannya. Mereka memasang perangkap sederhana, yaitu sebuah bokor tembaga yang terpatri kuat pada lempeng besi dan diikat dengan rantai. Lalu sebuah jaring dari tali tali yang sangat kuat. Bokor tembaga itu diisi kacang. Dan diletakkan di dekat lumbung. Mereka menunggu selama beberapa malam. Dan akhirnya pada malam yang ketujuh, kera besar itu datang lagi. Kali ini warga membiarkannya, mengacak-acak lumbung, dan terakhir mengambil kacang dalam bokor tersebut. Ia memakan kacang itu, ia sepertinya senang dengan kacang itu, maka ia kembali memasukkan tangannya ke dalam bokor dan mengambil dengan tangan penuh menggenggam kacang dalam bokor tersebut. Karena tangannya tergenggam kera itu tidak bisa mengeluarkan tangannya dari dalam bokor tersebut. Saat itulah seluruh warga bersorak bersama-sama dan bebera orang melemparkan jala yang kuat itu untuk menangkap kera besar itu. Kali ini kera besar itu tidak bisa mengamuk karena tangannya tertahan di dalam bokor kacang itu. Sebenarnya, kera besar itu tetap bisa mengamuk kalau saja ia mau melepaskan genggaman kacang dalam bokor tersebut. Nah, adik-adik yang dikasihi Tuhan, kita jangan seperti kera besar itu ya, ia tertangkap oleh warga karena ia tidak mau me-Megar-kan atau membuka genggaman tangannya itu. Itulah kemudian desa itu diberi nama Megar, yang artinya Terbuka atau lebih tepatnya Tangan Yang Terbuka. Hal itu untuk mengingatkan seluruh penduduk desa dan anak cucunya kemudian bahwa ternyata kerasukan yang dilambangkan dengan tangan yang menggenggam itu tidak akan mendatangkan berkat tetapi kemalangan bagi kita. Hal mengingatkan seluruh penduduk untuk tidak mengambil terlalu banyak, tidak makan terlalu banyak, terlebih untuk diri sendiri. Sebaliknya agar selalu ingat akan orang lain dan mengambil sedikit demi sedikit agar memberi berkah bagi kita dan sesama. Dan sampai saat ini, keadaan desa tersebut sudah sangat sejahtera, tetapi masih sangat hijau dan asri, karena mereka belajar juga untuk tidak mengambil sumber daya alam terlalu banyak yang dapat merusak hutan dan merugikan mereka dan anak cucu mereka nantinya. Nah, adik-adik, orang-orang Israel pada waktu di padang gurun juga pernah dihukum Tuhan karena rakus. Mereka tidak bersukur akan berkat penyertaan Tuhan dan malah mengumpat Tuhan, menuduh Musa dan Tuhan hendak membinasakan mereka di padang gurun dengan tidak menyediakan makanan dan minuman. Maka Tuhan pun murka dan 41
menghukum mereka. Tuhan mengirimkan ular tedung dan menggigit mereka. Banyak orang Israel yang mati karena ular tedung tersebut. Maka adik-adik, kita jangan menjadi orang yang rakus dan tidak bersukur dengan berkat yang Tuhan berikan kepada kita, tetapi masih saja belum merasa cukup. Kita juga tidak boleh menggenggam tangan kita, alias pelit, tetapi harus mau untuk berbagi, membuka tangan kita untuk membagi kebaikan dan berkat kepada teman-teman kita yang lain. Supaya kita diberkati Tuhan. Amin. 7. DOA SAFAAT 8. PENGAKUAN IMAN 9. NYANYIAN PENUTUP KasihNya Seperti Sungai KasihNya seperti sungai, kasihNya seperti sungai, kasihNya seperti sungai di hatiku Mengalir di waktu panas, mengalir di waktu hujan, kasihNya seperti sungai di hatiku BerkatNya seperti sungai, berkatNya seperti sungai, berkatnya seperti sungai di hatiku Mengalir di waktu panas, mengalir di waktu hujan, berkatNya seperti sungai di hatiku DamaiNya seperti sungai, damaiNya seperti sungai, damaiNya seperti sungai di hatiku Mengalir di waktu panas, menglir di waktu hujan, damaiNya seperti sungai di hatiku. 10. PENGUTUSAN DAN BERKAT Pulanglah dengan sukacita dan terimalah berkat Tuhan : “Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, keselamatan dan persekutuan dengan Tuhan Yesus Kristus, serta pimpinan dan penghiburan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian dari sekarang dan sampai selama-lamanya.” Amin. [WK]
***
42
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK Minggu, 21 September 2014 DARI LALAT MENJADI LEBAH Yesaya 55: 6–9 TUJUAN : 1. Anak-anak mengetahui bahwa mereka perlu merubah sikap hidup menjadi lebih baik 2. Anak-anak dapat menyebutkan contoh-contoh perubahan sikap menjadi lebih baik 3. Anak-anak dapat merubah sikap dan cara hidup mereka dalam menyapa dan memperlakukan teman-temannya, guru-gurunya, dan orang tuanya. PERSIAPAN : 1. Semua Pelayan Anak telah hadir sejak 30 menit sebelum ibadah di mulai dan bersiap untuk menyambut setiap anak dengan senyuman sukacita. 2. Pelayan anak menyiapkan peralatan ( gitar/alat musik, sound sistem, alat peraga dll ) dan perlengkapan ( buku, kertas, pensil, dll ) yang dibutuhkan untuk kegiatan sesuai dengan jumlah anak. LITURGI : 1. PEMBUKAAN a. Salam : Ucapkan selamat pagi kepada anak-anak semuanyanya, ucapkan dengan penuh semangat dan keceriaan agar anak-anak pun ikut bersukacita. b. Pujian Pembukaan : Slamat Pagi Tuhan Dari terbit matahari, sampai pada masuknya, biarlah nama Tuhan dipuji, iiii Dari terbit matahari, sampai pada masuknya, biarlah nama Tuhan dipuji, Puji, Tuhan, Puji Tuhan, Dari terbit matahari, sampai pada masuknya, biarlah nama Tuhan dipuji. c. Doa Pembukaan d. Pujian : Ku Masuki GerbangNya Ku masuki gerbangNya dengan hati bersyukur, halamanNya dengan pujian, Ku tahu hari ini, harinya Tuhan, kubersuka sbab Dia girang-kan ku Dia girang-kan ku, o, Dia girang-kan ku, kubersuka sbab Dia girang-kan ku, o o Dia girang-kan ku, o, Dia girang-kan ku, kubersuka sbab Dia girang-kan ku 2. VOTUM DAN SALAM : “Sumber berkat dan sukacita kita hanyalah berasal dari Tuhan Yesus Kristus.” “Kasih Tuhan Yesus Kristus kiranya menolong adik-adik sekalian untuk selalu memuji namaNya dengan penuh sukacita. Amin.” 3. PEMBACAAN AYAT HAFALAN MINGGU SEBELUMNYA 4. PUJIAN : KASIH K – A – S – I – H.., K – A – S – I – H, Kasih, kasih, kasih...., kasih, kasih, kasih, kasih..... Kasih itu sabar, tidak suka marah-marah, Sayang kepada teman, seperti kasih Yesus 5. PERSEMBAHAN : Pujian Persembahan : Bapa Kupersembahkan Tubuhku Bapa, kupersembahkan tubuhku, sbagai persembahan yang hidup, Kudus, dan yang berkenan padaMu, sbagai, ibadah yang sejati, Reff : Kusembah Kau, Tuhan, kusembah Kau, Tuhan Ku serahkan hidupku kepadaMu, untuk kemuliaan namaMu 43
( Reff 2 x )
6. PELAYANAN FIRMAN : Bacaan : Yesaya 55 : 6 – 9 Tema : Dari Lalat menjadi Lebah Adik-adik yang dikasihi Tuhan, siapa diantara kalian yang belum pernah melihat lalat? Ia, lalat itu termasuk jenis tumbuhan bukan? Eh. Bukan? O iya salah, Lalat itu termasuk hewan atau binatang, ya, kakak lupa. Nah adik-adik lalat itu termasuk hewan serangga lho, khusunya serangga bersayap. Lah tapi ada juga satu lagi serangga yang bersayap yaitu Lebah. Nah apa pula itu lebah? Lebah itu ya mirip tawon yang suka menyengat kalau kita mengganggu sarangnnya. Lalat dan lebah itu sama sama serangga bersayap. Tetapi setidaknya ada beberapa perbedaan yang sangat mendasar antara lalat dan lebah. Pertama, lalat suka sekali dengan kotoran, ia akan hinggap di tempat-tempat yang kotor dan kumuh, bisa di tempat sampah, bisa di dekat kotoran hewan atau manusia dan sebagainya. Sedangkan lebah suka sekali dengan tempat atau benda yang berbau harum menyegarkan seperti bunga. Yang kedua, lalat mencari makanan dari kotoran, sedangkan lebah mencari makanan dari madu bunga. Yang ketiga, Lalat menimbulkan banyak penyakit, sedangkan lebah malah justru menyembuhkan penyakit. Dan yang keempat, lalat itu kehadirannya sangat dibenci oleh manusia, sedangkan kalau lebah, kehadirannya menimbulkan sukacita karena pasti ada madu di sekitarnya. Nah adik-adik yang dikasihi Tuhan, kalau kita disuruh memilih apakah kita akan mencontoh pola hidup lalat atau pola hidup lebah? Manakah yang akan kita pilih dan kita jalani? Kalau kita pilih pola hidup lalat, itu artinya hidup kita ini penuh dengan kotoran, kenajisan atau halhal perbuatan yang dinilai kotor oleh Tuhan maupun oleh masyarakat di sekitar kita, dan kehadiran kita cenderung banyak merugikan orang lain. Sedangkan kalau kita memilih pola hidup lebah, maka hidup kita mestinya cenderung suka untuk melakukan apa yang benar, apa yang bersih dan kalau kita sudah bekerja kita juga harus bekerja atau mencari rejeki dari rejeki yang halal atau bersih bukan dari hasil korupsi, bukan juga dari hasill mencuri atau yang lainnya tetapi benar benar dari hasil keringat kita sendiri. Lalu kalau kita memilih pola hidup lebah maka kehadiran kita akan cenderung memberi manfaat kepada orang di sekitar kita dan tidak merugikan orang lain. Nah adik-adik yang dikasihi Tuhan, tentunya kita akan memilik pola hidup lebah ya. Karena jelas lebah itu lebih membawa berkat bagi semua orang. Bagaimana dengan Firman Tuhan, ternyata Firman Tuhan juga menasihatkan kita untuk mencari Tuhan dan berubah menjadi lebih baik atau meninggalkan dosa kita dan memulai suatu hidup baru di dalam Tuhan. Jadi kalau kita dulunya berdosa dan memiliki pola hidup seperti lalat yang dibenci banyak orang dan merugikan orang lain, sekarang firman Tuhan mengajak kita untuk bertobat dan memiliki pola hidup seperti lebah yang selalu mendatangkan pujian dan kemuliaan bagi Tuhan Yesus Kristus. Kalau kita dulu sering melawan dan kasar dengan orang tua atau guru di sekolah, sekarang kita harus hormat dan patuh pada orang tua dan guru guru di sekolah. Kalau kita dulu sering mengambil mangga tetangga tanpa permisi terlebih dahulu, maka mulai sekarang kalau kita kepingin dengan suatu benda atau buah di pekarangan orang lain, ya kita harus minta ijin dulu dengan pemiliknya, kalau sudah diperbolehkan barulah kita mengambilnya, jangan langsung ambil-ambil begitu saja, itu tidak baik. Kalau dulu kita sering bertengkar dan berkelahi dengan teman kita, maka mulai sekarang kita bisa menjadi anak yang ramah dengan orang lain. Lalu kalau dulu kita sering mengucapkan kata-kata kotor / jorok, maka mulai sekarang kita akan menggunakan mulut kita untuk mengucapkan kata-kata yang baik, sopan dan lebih nyaman di dengar oleh teman-teman kita yang lain. Nah adik-adik yang dikasihi Tuhan, itulah tadi sebuah cerita yang mengajak kita untuk berubah dari lalat menjadi lebah. Atau dari tingkah laku kita yang jelek menjadi tingkah laku kita yang lebih sopan, lebih baik di hadapan Tuhan dan sesama kita. Amin.
7. DOA SAFAAT 8. PENGAKUAN IMAN 9. NYANYIAN PENUTUP :
44
Jaman Internet Ku coba coba melihat tv, melihat tv listriknya mati Kucoba coba tidak ke greja, teman tiada sepi rasanya Jamane jamane internetan, internetan sampai lupa sembahyang Sembahyang itulah kebutuhan, bagi anak yang cinta Tuhan Sekarang aku rajin ke gereja, minggu pagi aku sekolah minggu Temannya keren keren dan juga ok punya, dan gurunya hai hai guru teladan 10. PENGUTUSAN DAN BERKAT Pulanglah dengan sukacita dan terimalah berkat Tuhan : “Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, keselamatan dan persekutuan dengan Tuhan Yesus Kristus, serta pimpinan dan penghiburan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian dari sekarang dan sampai selamalamanya.” Amin. [WK]
***
45
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK Minggu Biasa 28 September 2014 Menjadi Hamba Tuhan Yang Taat Bacaan: Filipi 2:8 Tujuan : 1. Anak-anak mengetahui dan meneladani Tuhan Yesus taat kepada Allah. 2. Anak-anak mengetahui apa saja tindakan yang menunjukkan ketaatan kepada Allah. Persiapan : Pelayan anak yang bertugas hadir 30 menit sebelum kebaktian anak dimulai, melakukan doa bersama, menyiapkan tempat buat kebaktian dan bersiap menyambut anak-anak dengan sukacita. Penjelasan Teks Filipi 2: 8 “Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati bahkan sampai mati dikayu salib”. Dalam suratnya kepada jemaat di Filipi, Paulus menceritakan bagaimana Yesus yang adalah anak Allah, taat pada perintah Allah, ketaatan Yesus dibuktikan dengan kematiaanNya dikayu salib. Meskipun Yesus dihina, dianiaya, menderita, Yesus tetap taat kepada Allah. Sebagai murid-murid Yesus kita diajak untuk belajar dari Yesus Kristus yang taat bahkan sampai mati di kayu salib untuk menggenapi kehendak Allah Bapa. Marilah kita sebagai murid-murid Yesus melakukan ketaatan kepada Allah, baik dalam situasi yang menyenangkan maupun yang tidak, kita harus tetap taat dan melakukan perintah Allah. Liturgi : 1. PEMBUKAAN : Pelayan anak mengucapkan selamat datang kepada anak-anak dan mengajak anak-anak untuk memulai kebaktian dengan memuji Tuhan dengan penuh semangat. Pujian Pembukaan Kidung Ceria no 361 “Hari Minggu Hari yang Mulia” 1) Hari Minggu hari yang mulia, itu hari Tuhanku Ia bawa rasa bahagia masuk dalam hatiku Reff : Hari Minggu hari Tuhan hari suci dan teduh Hari Minggu hari Tuhan, hari suci dan teduh 2) Hari Minggu hari istirahat bagi badan yang letih Firman Tuhan turun bawa nikmat untuk hati yang sedih 2. DOA PEMBUKAAN (Pelayan anak meminta salah satu anak untuk berdoa) 3. VOTUM DAN SALAM : Pelayan : “Adik-adik yang terkasih, mari kita meminta kepada Tuhan untuk memberkati kebaktian ini, dengan kita semua bersama-sama mengucapkan pengakuan demikian: Tuhan adalah Penolong kita yang setia. Dialah Allah yang selalu mencintai kita.” Salam : “Damai sejahtera Tuhan Yesus dan kasih setia Allah Bapa menyertai kita semua. Amin” 4. PUJIAN kidung ceria 80 “Segala Kemuliaan” Segala kemuliaan bagiMu penebus, pun suara anak-anak memuji Dikau trus Hosana Raja kami hosana Anak Daud, Utusan Tuhan Allah mubaraklah Engkau 5. PELAYANAN FIRMAN: Pelayan anak menyampaikan penjelasan teks yang sudah disiapkan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami anak-anak menurut kondisi di gereja masing-masing. (waktu maksimal 10 menit) 46
Aktivitas o Pelayan anak memberikan pertanyaan secara lisan kepada anak-anak, minimal 2 karya Yesus yang menunjukkan ketaatanNya pada Allah (memberikan kesempatan kepada anakanak untuk mengutarakan jawabannya masing-masing). (diberikan waktu maksimal 10 menit) o Pelayan anak membagikan kertas kosong 1 lembar beserta alat tulis dan mengintruksikan, mengajak dan memandu anak-anak untuk mengelompokkan tindakan dalam hidup seharihari yang menunjukkan ketaatan dan ketidaktaatan kepada Allah. (diberikan waktu maksimal 20 menit) o Pelayan anak memberikan kesempatan beberapa anak-anak untuk membacakan jawabannya. (waktu maksimal 15 menit) o Pelayan anak mengajak anak-anak untuk selalu taat kepada Allah dengan melakukan perintah Allah yang tertulis dalam Alkitab. 6. PERSEMBAHAN Pelayan anak mengajak anak-anak untuk memberikan persembahan, pelayan anak menunjuk 2 anak untuk mengedarkan kantong persembahan, persembahan diiringi dengan pujian : Kidung ceria 217 “ Bri PadaNya” Bri padaNya segnap hatimu, bri padaNya segnap hidupmu Karna engkau kepunyaanNya, dan Ia pun Tuhanmu. Setelah persembahan terkumpul, pelayan menunjuk salah satu anak untuk berdoa persembahan dan doa Bapa Kami. 7. PENUGASAN Pelayan anak memberikan tugas untuk anak-anak yaitu menghafalkan ayat hafalan dari Filipi 2:8 8. DOA SYAFAAT DIPIMPIN OLEH PELAYAN ANAK 9. PENGAKUAN IMAN ANAK GKSBS Kami anak-anak GKSBS mengaku bahwa: “Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta, Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya, Roh Kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari Saya dan teman-teman adalah saudara-saudara seperkutuan Saya akan hidup bersama Yesus sekarang sampai selama-lamanya” 10. PENGUTUSAN DAN BERKAT Pujian Penutup Kidung Ceria 225 “Saya mau ikut Yesus” Saya mau ikut Yesus, saya mau ikut Yesus, sampai slama-lamanya Meskipun saya susah menderita dalam dunia Saya mau ikut Yesus sampai slama-lamanya. Doa Penutup (Pelayan anak menunjuk salah satu anak untuk berdoa) Pengumuman jika ada Berkat : Adik-adik yang dikasihi Tuhan Yesus, ibadah kita telah selesai, mari kita pulang dengan sukacita, jadilah anak-anak yang mengasihi Tuhan, orang tua, teman dan semua orang, Tuhan mengasihi adik-adik dan senantiasa menyertai adik-adik saat ini dan sampai selamanya..amin.. (ASA)
***
47
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK Minggu Biasa 05 Oktober 2014 Jangan Kuatir, Tuhan Besertamu Bacaan: Filipi 4: 6-9 Tujuan : 1. Anak-anak memahami bahwa Tuhan senantiasa berserta mereka dan menjadi anak-anak yang tidak kuatir lagi dalam menjalani hari-hari mereka. Persiapan Pelayan anak yang bertugas hadir 30 menit sebelum kebaktian anak dimulai, melakukan doa bersama, menyiapkan tempat buat kebaktian dan bersiap menyambut anak-anak dengan sukacita. Pelayan Anak mempersiapkan perlengkapan untuk aktivitas penyampaian firman Pejelasan Teks Dalam suratnya bagi jemaat di Filipi ini (Filipi 4:6-9), Rasul Paulus mengajak kepada jemaat di Filipi untuk senantiasa percaya bahwa Tuhan akan selalu menyertai mereka, oleh karenanya, Paulus mengajak mereka untuk jangan kuatir dalam menjalani kehidupan, namun serahkanlah segala hal kepada Tuhan melalui permohonan dalam doa dan ucapan syukur. Paulus mengajak jemaat di Filipi untuk senantiasa melakukan hal-hal yang baik dan benar, seperti apa yang telah dilakukan Paulus didunia yang disaksikan oleh jemaat Filipi sendiri. Liturgi 1. PEMBUKAAN Pelayan anak mengucapkan selamat datang kepada anak-anak dan mengajak anak-anak untuk memulai kebaktian dengan memuji Tuhan dengan semangat. Pujian Pembukaan KC 340 “Slamat slamat datang wahai kawanku” 1) Slamat-slamat datang wahai kawanku Kami bergembira dan menyambutmu 2) Slamat-slamat datang wahai kawanku Tuhan memberkati menyertaimu 2. DOA PEMBUKAAN Doa pembuka dipimpin oleh salah satu anak yang telah ditunjuk. 3. VOTUM DAN SALAM Pelayan : “Adik-adik yang terkasih, mari kita meminta kepada Tuhan untuk memberkati kebaktian ini, dengan kita semua bersama-sama mengucapkan pengakuan demikian: Tuhan adalah Penolonku yang setia. Dialah Allah yang selalu mencintai kita.” Salam : “Damai sejahtera Tuhan Yesus dan kasih Allah Bapa menyertai kita semua. Amin” 4. PUJIAN “Yesus itulah satu-satunya” Yesus itulah satu-satunya, penolongku yang sungguh Ia berjanji akan kembali angkat kita semua Ho ho ho Haleluya, puji Tuhan upahmu besar disurga Ho ho ho puji Tuhan, haleluya upahmu besar disurga. 5. PELAYANAN FIRMAN Penyampaian Firman dengan metode permainan Pelayanan anak mempersiapkan alat peraga berupa gambar seekor semut dan gambar pemandangan (Misalnya gunung atau bukit yang naik turun). Gambar pemandang itu nantinya sebagai tempat si semut tersebut akan berjalan-jalan. Jadi gambar pemandangan harus jauh lebih besar dari semut. Ajaklah semua anak untuk menyanyikan lagu “Si Semut yang kecil” 48
Si semut yang kecil buat apakah kamu Waktu musim panas kumpul rejeki Meski badanmu lemah, Allah Bapa plihara Orang yang percaya makin teguhlah Sementara anak-anak menyanyi, Pelayan anak menggerak-gerakkan gambar semut di gambar pemandangan, seolah-olah si semut sedang berjalan-jalan disana. Mintalah anak-anak untuk menyanyikan lagu “Si Semut” dengan keras, apabila si semut berjalan naik (mendaki bukit). Sebaliknya mintalah anak-anak untuk menyanyikan lagu dengan suara pelan jika si semut berjalan menuruni bukit. Jika si semut berhanti berjalan anak-anakpun berhenti bernyanyi (maka diharapkan pelayan anak menyesuaikan saat si semut berhenti dengan lagu tersebut, yaitu pada akhir lagu. Jika si semut berjalan lagi maka anak-anak harus mulai menyanyi lagi. Saat si semut berhenti (berarti anak-anak tidak bernyanyi), pelayan anak menceritakan bagaimana Tuhan sangat mengasihi si semut dan semua mahluk yang tampak kecil ini, sampaikan kepada anak-anak bahwa semut tidak kuatir walau dirinya kecil tetapi Tuhan tetap mengasihi mereka. Ceritakan juga ketekunan si semut dalam mencari makan, ketekunan ini perlu ditiru oleh anak-anak. Diakhir permainan, pelayan anak, menyampaikan bahwa semut yang kecil saja dikasihi, dicintai Tuhan. Tentunya manusia lebih lagi dikasihi Tuhan. Pelayan anak mengajak anakanak untuk tidak kuatir dalam menjalani hari-hari atau hidup mereka, namun mengajak anak-anak untuk menyerahkan semua kekuatiran dan apapun yang dialami pada Tuhan melalui doa dan ucapan syukur.
6. PERSEMBAHAN Pelayan anak mengajak anak-anak untuk memberikan persembahan, pelayan anak menunjuk 2 anak untuk mengedarkan kantong persembahan, persembahan diiringi dengan pujian Kidung Ceria 366 “Betapa kita tidak bersyukur” Betapa kita tidak bersyukur, bertanah air kaya dan subur Lautnya luas gunungnya megah menghijau padang bukit dan lembah Itu semua berkat karunia Allah yang Agung Maha Kuasa Itu semua berkat karunia Allah yang Agung Maha Kuasa. 7. PENUGASAN Pelayan anak memberikan tugas untuk anak-anak menghafalkan ayat hafalan dari. 8. DOA SYAFAAT DIPIMPIN OLEH PELAYAN ANAK. 9. PENGAKUAN IMAN ANAK GKSBS Kami anak-anak GKSBS mengaku bahwa: “Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta, Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya, Roh Kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari Saya dan teman-teman adalah saudara-saudara seperkutuan Saya akan hidup bersama Yesus sekarang sampai selama-lamanya” 10. PENGUTUSAN DAN BERKAT Pujian Penutup “KasihNya seperti sungai” KasihNya seperti sungai, kasihNya seperti sungai KasihNya seperti sungai dihatiku. Mengalir diwaktu panas, mengalir diwaktu hujan kasihNya seperti sungai dihatiku. Doa Penutup (oleh pelayan) Pengumuman jika ada Berkat: Adik-adik yang dikasihi Tuhan Yesus, ibadah kita telah selesai, pulanglah dalam sukacita, jadilah anak-anak yang mengasihi Tuhan, orang tua, teman dan semua orang, Tuhan mengasihi adik-adik dan senantiasa menyertai adik-adik saat ini dan sampai selamanya..amin.. (ASA) 49
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK Minggu Biasa 12 Oktober 2014 Tuhanku Gembala Yang Baik Bacaan: Mazmur 23:1-6 Tujuan : 1. Anak-anak dapat memahami bahwa Tuhan adalah Gembala yang baik yang melindungi dan memelihara umatNya, sebagaimana yang ditunjukkan dalam hidup dan karya Tuhan Yesus Kristus. Persiapan Pelayan anak yang bertugas hadir 30 menit sebelum kebaktian anak dimulai, melakukan doa bersama, menyiapkan tempat buat kebaktian dan bersiap menyambut anak-anak dengan sukacita. Pelayan Anak mempersiapkan perlengkapan untuk aktivitas penyampaian firman Liturgi: 1. PEMBUKAAN Pelayan anak mengucapkan selamat datang kepada anak-anak dan mengajak anak-anak untuk memulai kebaktian dengan memuji Tuhan dengan semangat. Pujian Pembukaan KC 9 “Tuhan Pencipta Semesta” 1) Tuhan Pencipta semesta kaulah yang maha mulia Sungguh besar karunia yang Kau beri. 2) KasihMu nyata terjelma disinar surya yang cerah Disawah dan tuaiannya yang Kau beri 2. DOA PEMBUKAAN Doa pembuka dipimpin oleh salah satu anak yang telah ditunjuk. 3. VOTUM DAN SALAM Pelayan : “Adik-adik yang terkasih, mari kita meminta kepada Tuhan untuk memberkati kebaktian ini, dengan kita semua bersama-sama mengucapkan pengakuan demikian: Tuhan adalah Penolong yang setia. Dialah Allah yang selalu mencintai kita.” Salam : “Damai sejahtera Tuhan Yesus dan kasih setia Allah Bapa menyertai kita semua. Amin” 4. PUJIAN kidung ceria no 17 “Burung Pipit Yang Kecil” 1) Burung pipit yang kecil, dikasihi Tuhan Terlebih diriku dikasihi Tuhan 2) Bunga bakung dipadang diberi keindahan Terlebih diriku dikasihi Tuhan 5. PELAYANAN FIRMAN Untuk Kelas besar Pelayanan Firman disampaikan dengan metode diskusi: Pelayan anak membagi anak-anak menjadi beberapa kelompok. 1 kelompok terdiri dari 5 orang anak (atau menyesuaikan dengan jumlah anak-anak). Setelah itu pelayan anak mengajak anak-anak untuk membaca perikop bacaan Firman dari Mazmur 23:1-6. Pelayan anak memandu anak-anak untuk mendiskusikan Tuhan Yesus sebagai Gembala yang baik, dengan memberikan panduan pertanyaan untuk diskusi. Pertanyaan untuk diskusi : 1. Menurut adik-adik siapakah gembala itu? 2. Menurut adik-adik apa saja ciri-ciri gembala yang baik? 3. Apa saja yang dilakukan Gembala yang baik dalam perikop bacaaan Mazmur 23:1-6? 50
4. Menurut adik-adik apakah Tuhan Yesus adalah gembala yang baik? 5. Jika Tuhan Yesus adalah gembala yang baik, apa saja yang telah diperbuat oleh Tuhan Yesus pada masa hidupnya didunia? Pelayan anak memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk berdiskusi menjawab pertanyaan yang disediakan selama 15 menit. Pelayan anak memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi mereka. Pelayan anak memberikan penjelasan dan penekanan bahwa Tuhan Yesus adalah gembala yang baik, hal ini dapat dilihat dari perjalanan dan karya Tuhan Yesus semasa hidupnya didunia ini. Sebagai Gembala yang baik, Tuhan Yesus menunjukkan kepedulian yang mendalam kepada banyak orang. Tuhan Yesus bukan hanya menolong domba-dombaNya, tetapi Ia juga memberikan nyawaNya bagi domba-dombaNya. Gembala yang baik tentunya mau berkorban demi keselamatan domba-dombaNya. Untuk Anak Kelas kecil Penyampaian Firman dilakukan dengan mengajak anak-anak untuk menggambar seorang Gembala yang sedang memelihara domba-dombanya. Penyampaian Firman diakhiri dengan menyanyikan pujian dari KC 292 “Tuhan Kau Gembala Kami” Tuhan Kau gembala kami tuntun kami dombaMu, Brilah kami menikmati, Hikmat pengorbananMu Tuhan Yesus Juruslamat, kami ini milikMu Tuhan Yesus Juruslamat, kami ini milikMu
6. PERSEMBAHAN Pelayan anak mengajak anak-anak untuk memberikan persembahan, pelayan anak menunjuk 2 anak untuk mengedarkan kantong persembahan, persembahan diiringi dengan pujian: Kidung ceria no 264 “Tuhan betapa banyaknya berkat yang kau beri” Tuhan betapa banyaknya berkat yang Kau beri, Teristimewa rahmatMu, dan hidup abadi Reff: Trimakasih ya Tuhanku, atas keselamatanku Padaku telah kau beri hidup bahagia abadi. Pelayan anak menunjuk salah satu anak untuk berdoa persembahan dan Firman. 7. PENUGASAN Pelayan anak memberikan tugas untuk anak-anak menghafalkan ayat hafalan dari Yohanes10:11 8. DOA SYAFAAT DIPIMPIN OLEH PELAYAN ANAK 9. PENGAKUAN IMAN ANAK GKSBS Kami anak-anak GKSBS mengaku bahwa: “Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta, Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya, Roh Kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari Saya dan teman-teman adalah saudara-saudara seperkutuan Saya akan hidup bersama Yesus sekarang sampai selama-lamanya” 10. PENGUTUSAN DAN BERKAT Pujian Penutup Kidung Ceria 245 “Di jalanku ku diiring” Dijalanku kudiiring oleh Yesus Tuhanku, apakah yang kurang lagi Jika Dia panduku, diberi damai sorgawi, asal imanku teguh Suka duka dipakaiNya untuk kebaikanku 2X Doa Penutup (oleh pelayan) Pengumuman jika ada Berkat: Adik-adik yang dikasihi Tuhan Yesus, ibadah kita telah selesai, pulanglah dalam sukacita, jadilah anak-anak yang mengasihi Tuhan, orang tua, teman dan semua orang, Tuhan mengasihi adik-adik dan senantiasa menyertai adik-adik saat ini dan sampai selamanya..amin.. (ASA)
51
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK Minggu Biasa, 19 Oktober 2014 SEGENAP BUMI MENYANYI BAGI TUHAN Bacaan: Mazmur 96: 1-10 TUJUAN : 1. Agar anak-anak dapat mengenal Tuhan dengan baik dan bersedia memujinya setiap saat.(4) 2. Anak-anak memiliki kerinduan untuk terus memuji Tuhan dalam kehidupannya.(3,4) PERSIAPAN : 1. Baik jika di setiap jemaat telah dilakukan persiapan bersama. 2. Persiapan jangan dilakukan secara mendadak. Setiap guru yang akan mengajar mempersiapkan diri dengan membaca nats Alkitab yang menjadi bacaan dan direnungkan. 3. Persiapan rohani bisa dilakukan dengan menyiapkan waktu setiap hari untuk memuji dan berdoa, mohon agar Tuhan membuka pikiran kita agar bisa menyampaikan kehendak Tuhan dengan baik. 4. Pada hari H, persiapkan diri dengan sungguh-sungguh agar dapat mengajar dengan sukacita dan penuh semangat. 5. Renungan yang dipersiapkan bisa dikembangkan sesuai dengan situasi dan kondisi anak-anak.
LITURGI : 1. Pembukaan, a. Penyambutan, (diserahkan kepada guru sekolah minggu masing-masing). b. Pujian pembukaan MARI KITA BERSUKARIA Mari kita bersukaria, kar’na ini hari bahagia Kita berkumpul jadi satu, puji Tuhan semesta itu Tepuk tangan wajah berseri, hilangkanlah hati yang sedih Bukankah Yesus berkata, Damai-Nya dib’rikan kita Mari kita bersukaria 2. Votum & Salam : ”Sumber keceriaan, kepintaran, dan kesehatan kita adalah TUHAN yang menciptakan langit dan bumi” ”Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian” Amin.
3. Pembacaan Ayat Hafalan Minggu Sebelumnya 4. Pujian Penyembahan : HATIKU PENUH NYANYIAN – DIALAH RAJA – AKU ANAK RAJA (medley) Hatiku penuh nyanyian, hatiku penuh nyanyian, hatiku bernyanyi untuk Raja sgala raja sembahlah dan pujilah Dia, sembahlah dan pujilah Dia, sembahlah dan pujilah Dia,Raja s’gala raja . . . Dialah Raja.... Raja, Dialah Tuhan... Tuhan Namanya YESUS.. YESUS.. YESUS.. YESUS ooooo Dialah Raja Aku anak Raja, engkau anak Raja, kita semua anak Raja Aku anak Raja, engkau anak Raja, kita semua anak Raja Haleluya puji Tuhan, Haleluya puji Tuhan, Haleluya puji Tuhan, Haleluya 2X 52
5. Pelayanan Firman SEGENAP BUMI MENYANYI BAGI TUHAN Banyak orang ingin tampil menyanyi dengan baik. Berbagai alasan muncul, mengapa orang ingin menyanyi. Itu sebabnya ada stasiun televise swasta yang mengadakan lomba menyanyi, mulai dari Indonesian Idol, AFI, Kontes Dangdut, Festival Dangdut, dsb. Menyanyi dapat merupakan sebuah pengungkapan ekspresi hati/diri orang yang menyanyi terhadap sesuatu hal yang dianggap bernilai positif/ baik. Demikian pula ketika orang menyanyi bagi Tuhan. Menyanyi bisa diartikan sebagai tindakan memuji, memuliakan, mengagungkan atau meninggikan nama Tuhan. Ada banyak sebab mengapa orang ingin menyanyi bagi Tuhan. Diantaranya adalah: karena Allah kita adalah Allah yang baik, yang telah menciptakan langit, bumi dan segala isinya; karena kemurahan, kasih karunia, dan kasih-Nya; karena diloloskan dari musuh atau disembuhkan dari penyakit; dan pemeliharaan Allah yang terus-menerus atas kita setiap hari, baik jasmani maupun rohani. Itu semua adalah beberapa alasan yang kuat bagi manusia secara sadar menyanyi bagi Tuhan di dalam pujian yang memuliakan nama-Nya. Bagaimana dengan anak-anakku semua, apa yang menjadi alasan bagi kalian untuk bernyanyi bagi Tuhan Allah? Namun demikian menyanyi bagi Tuhan tidak selalu harus diwujudkan melalui sebuah nyanyian atau pujian, melainkan dapat dilakukan juga melalui sebuah tindakan nyata. Di dalamnya ada sebuah kerinduan membangun suasana yang damai, sejahtera, nyaman dan tenteram. Berikut ini ada sebuah kisah dimana ada dua orang anak yang tadinya saling bersaing untuk membanggakan (menyanjung) orangtuanya, tetapi karena sebuah peristiwa yang menyedihkan, membuat mereka bersatu kembali dan tidak saling membanggakan orangtuanya. Demikian kisahnya… Ada dua orang anak, sebut saja namanya Jaka dan Andreas, sedang bercerita dan saling membanggakan serta memuji kehebatan ayah mereka, yang sedang bertanding di cabang angkat besi dan lompat tinggi gala di suatu pertandingan olahraga yang disiarkan di TV. Si Jaka mengatakan, “Lihat, ayahku paling hebat dan kuat karena bisa mengangkat beban berat 150 kg. Tidak seperti ayahmu yang kurus, yang hanya bisa melompat-lompat seperti tupai”. Tidak mau kalah, Andreas juga berkata, “Lihat ayahku, meskipun kurus tetapi mampu melompat setinggi 3,5 meter. Tidak seperti ayahmu yang pendek-gemuk seperti Bagong”. Ketika mereka berdua sedang saling mengejek, tiba-tiba diberitakan dan ditampilkan di TV bahwa ayah mereka mengalami kecelakaan ketika sedang bertanding dan akhirnya mengalami cacat permanen. Ayah Jaka mengalami cacat punggung karena patah tulang belakang ketika ingin mengangkat beban 200 kg, sedangkan ayah Andreas mengalami cacat patah tangan dan kaki karena terjatuh di luar kasur matras setelah berhasil melompat setinggi 4 meter. Mendengar itu, serentak keduanya terdiam dan menangis dengan sedihnya sambil berpelukan. Dalam ibadah anak, kakak pengasuh menyampaikan kotbah bahwa sehebat-hebatnya manusia pasti punya kelemahan. Karena itu, manusia tidak boleh dipuji bagaikan Tuhan atau melebihi Tuhan. Tuhan adalah Pencipta dan manusia hanya ciptaan yang ditempatkan di bumi. Segenap bumi, khususnya manusia, sudah seharusnya memuji-muji nama Tuhan dan menyanyi bagi namaNya. Sebab di dalam dan melalui pujian yang dinyanyikan secara baru setiap hari, perbuatan-perbuatan Tuhan yang besar dan menyelamatkan akan dikabarkan serta kemulianNya akan diceritakan sehingga seluruh bangsa di bumi dapat mendengar dan menyaksikannya. Setelah mendengar cerita dari kakak pengasuh, Jaka dan Andreas lalu membuat kesepakatan bahwa mereka tidak mau lagi saling memuji kehebatan ibu mereka supaya tidak terjadi seperti ayah mereka. Sebaliknya mereka hanya mau menyanyi dan memuji Tuhan. Anak-anakku yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, melalui cerita ini kita diajarkan bagaimana didalam hidup kita tidak menyanjung atau memuji seseorang dengan berlebihan. Memang tidak salah jika seorang anak ingin membanggakan ayahnya atau ibunya lebih dari yang lain. Yang harus diingat, bahwa sehebat-hebatnya manusia ternyata tetap ada keterbatasan yang membuatnya bisa terjatuh. Oleh karena itulah, maka setiap anak-anak harus mengutamakan Tuhan di dalam hatinya. Selalu memuji-muji nama Tuhan setiap saat, karena memang hanya Tuhan saja yang layak untuk menerima pujian. Seperti yang dikatakan pemazmur: “Biarlah segala yang bernafas memuji nama Tuhan” (Mazmur 150:6). 53
6. Aktivitas Permainan : Burung, Ikan, atau Binatang Tujuan : Melatih kecerdasan Melatih kecepatan/daya refleks Cara Bermain : Semua duduk melingkar di lantai dan seorang anak di tengah. Anak yang ditengah menunjuk salah seorang di lingkaran dan berkata, "Burung, ikan, atau binatang." Misalnya dia berkata, "Burung!" anak yang ditunjuk tadi harus cepat mencari nama burung dan mengatakannya. Bila ia tidak dapat mengatakannya setelah anak yang di tengah menghitung sampai empat, maka ia harus ganti maju ke tengah, berusaha menangkap orang lain. Nama yang pernah disebut tidak boleh diulangi. 7. Persembahan (Tehnis pengumpulan persembahan, pujian, doa persembahan dan Bapa Kami) BAPA KU DATANG PADAMU Bapa kudatang pada-Mu, naikkan ucapan syukur atas kasih anugrah-Mu, yang indah setiap hari Pagi hari, siang hari, sore dan malam hari tak hentinya mengucap syukur, atas kebaikan-Mu 8. Ayat hafalan : “Biarlah segala yang bernafas memuji nama Tuhan” (Mazmur 150:6). 9. Doa Syafaat 10. Pengakuan Iman Anak Kami anak GKSBS mengaku bahwa: “Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta. Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya. Roh kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari. Saya dan teman-teman adalah saudara saudara sepersekutuan. Saya akan hidup bersama Yesus, sekarang sampai selama-lamanya” 11. Nyanyian penutup BIARPUN GUNUNG-GUNUNG BERANJAK Biarpun gunung-gunung beranjak Dan bukit-bukit pun bergoyang Tapi kasih setia Mu tak akan beranjak dariku Biarpun gunung gunung beranjak Dan bukit-bukit pun bergoyang Tapi kasih setiaMu tak akan beranjak dariku Tak akan beranjak, Tak akan bergoyang Tak akan beranjak, Tak akan bergoyang Demikianlah Firman Tuhan Yang mengasihiku 12. Pengutusan dan berkat Pulanglah dengan sukacita dan terimalah berkat Tuhan: ”Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, keselamatan dan persekutuan dengan Tuhan Yesus Kristus, pimpinan dan penghiburan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian sekarang ini sampai selama-lamanya.” Amin. (YFH) 54
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK Minggu Biasa, 26 Oktober 2014 KASIH YANG MEMPERSATUKAN Bacaan: Matius 22:37-40 TUJUAN : 1. Anak-anak dapat memahami menyampaikan perintah Tuhan yang terutama kepada umat manusia, yaitu perintah untuk saling mengasihi. 2. Anak dapat menceritakan kembali perintah Tuhan yng terutama kepada umat manusia, yaitu perintah untuk saling mengasihi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. PERSIAPAN : 1. Baik jika di setiap jemaat telah dilakukan persiapan bersama. 2. Persiapan jangan dilakukan secara mendadak. Setiap guru yang akan mengajar mempersiapkan diri dengan membaca nats Alkitab yang menjadi bacaan dan direnungkan. 3. Persiapan rohani bisa dilakukan dengan menyiapkan waktu setiap hari untuk memuji dan berdoa, mohon agar Tuhan membuka pikiran kita agar bisa menyampaikan kehendak Tuhan dengan baik. 4. Pada hari H, persiapkan diri dengan sungguh-sungguh agar dapat mengajar dengan penuh semangat. 5. Renungan yang dipersiapkan bisa dikembangkan sesuai dengan situasi dan kondisi anak-anak.
LITURGI : 1. Pembukaan a. Penyambutan, (disesuaikan dengan kebiasaan masing-masing anak sekolah minggu di setiap gereja). b. Pujian pembukaan : SUNGAI SUKACITA Sungai sukacitaMu mengalir dalamku …yes, yes, yes, yes. Anggur sukacitaMu mengalir dalamku Ku menari dan bersuka,Puji Hu di setiap waktu Sebab sungai sukacitaMu ada dalamku. Reff.: Mengalir bersamaMu, bersuka di dalamMu MengikutiMu Tuhan dalam kegerakanMu Melayanimu Tuhan di dalam sukacitaMu S'bab hanya Tuhan yang membuat sukacitaku penuh. 2. Votum & Salam ”Sumber keceriaan, kepintaran, dan kesehatan kita adalah TUHAN yang menciptakan langit dan bumi” ”Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian” Amin.
3. Pembacaan Ayat Hafalan Minggu Sebelumnya “Biarlah segala yang bernafas memuji nama Tuhan” (Mazmur 150:6). 4. Pujian penyembahan : TAMBAH CINTA YESUS Tambah hari tambah cinta Yesus Tambah hari tambah ku percaya... Tambah hari tambah benci dosa Tambah hari tambah ku setia....... 55
5. Pelayanan Firman : KEPOMPONG DAN SEMUT Mengawali kegiatan kakak pengasuh bertanya kepada anak-anak, “apakah kalian pernah mengasihi orang dengan sepenuh hati? “ Bagaimana perasaannya kalau tidak melakukankannya? “ “Apa yang kalian lakukan?” kalau ada teman yang mengasihi kita lebih dulu ? Yesus mengemukakan tentang Hukum yang terutama ini dalam rangka menjawab pertanyaan yang diajukan untuk mencobai Dia. Orang yang bertanya pada Tuhan Yesus adalah seorang ahli Taurat dan dengan demikian sudah pasti Ia mengetahui seluk beluk hukum Taurat. Oleh karena itu sangat jelaslah bahwa pertanyaan yang diajukan adalah pertanyaan yang bersifat mencobai, atau istilahnya ngetes... Ahli Taurat itu berharap Tuhan Yesus akan memberikan jawaban yang salah, tetapi ternyata jawaban Tuhan Yesus sangat tepat. Tidak diceritakan bagaimana sikap si ahli Taurat setelah mendengar jawaban Tuhan Yesus. Jawaban yang diberikan oleh Tuhan Yesus untuk menjawab pertanyaan ahli Taurat tersebut dikutib dari Ulangan 6:5 dan Imamat 19:18. Perintah yang terdapat dalam Ulangan 6:5 sudah begitu akrab ditelinga orang Yahudi karena masih berada dalam satu rangkaian dengan Syahadat (Shema) orang Yahudi yang kerap kali diucapakan. Namun bentuk penggabungannya secara eksplisit dengan hukum kasih yang kedua ‘Kasihilah sesamamu’ baru terdapat dalam pengajaran Tuhan Yesus. Dengan jawabannya, Tuhan Yesus ingin memperlihatkan hubungan yang sangat erat antara mengasihi Allah dan mengasishi sesama manusia. Tidak mungkin orang mengatakan bahwa ia mengasihi Allah, sedangkan ia tidak mengasihi sesama manusia. Demikianlah ketika kepada Tuhan Yesus ditanyakan hukum yang terutama Ia seakan-akan harus menjawab dua hukum sekaligus karena kaitannya yang sangat erat antara keduanya. Kenyataannya, orang seringkali terjebak dengan pemahaman bahwa ibadah kepada Allah cukup dilakukan dengan ritual-ritual keagamaan saja. Hal yang sama pun dilakukan oleh orang Farisi dan ahli-ahli Taurat (Mat. 22:23), sehinggan Tuhan Yesus perlu untuk menegaskan kaitan yang erat antara mengasihi Tuhan Allah dan mengasihi sesama manusia. Berangkat dari kegagalan orang-orang Farisi dan ahli Taurat, adalah tugas kita agar generasi mendatang tidak lagi mengulangi kesalahan yang sama dengan mempersempit makna kasih kepada Allah hanya sebatas upacara ritual-ritual keagamaan saja, melainkan melalui tindakan nyata yang menyentuh kehidupan orang lain. Berikut ini adalah sebuah cerita yang bertutur tentang pentingnya hidup didalam kasih yang dapat mengubah orang lain menjadi baik. Di suatu hutan yang rindang, hidup berbagai binatang buas dan jinak. Ada kelinci, burung, kucing, capung, kupu-kupu dan yang lainnya. Pada suatu hari, hutan dilanda badai yang sangat dahsyat. Angin bertiup sangat kencang, menerpa pohon dan daun-daun. Kraak! terdengar bunyi dahan-dahan berpatahan. Banyak hewan yang tidak dapat menyelamatkan dirinya. Badai baru berhenti ketika pagi menjelang. Matahari kembali bersinar hangatnya. Tiba-tiba dari dalam tanah muncul seekor semut. Si semut terlindung dari badai karena ia bisa masuk ke sarangnya di dalam tanah. Ketika sedang berjalan, ia melihat seekor kepompong yang tergeletak di dahan daun yang patah. Si semut bergumam, “Hmm, alangkah tidak enaknya menjadi kepompong, terkurung dan tidak bisa kemana-mana. Menjadi kepompong memang memalukan! Coba lihat aku, bisa pergi ke mana saja ku mau,” ejek semut pada kepompong. Semut terus mengulang perkataannya pada setiap hewan yang berhasil ditemuinya. Beberapa hari kemudian, semut berjalan di jalan yang berlumpur. Ia tidak menyadari kalau lumpur yang diinjaknya bisa menghisap dirinya semakin dalam. “Aduh, sulit sekali berjalan di tempat becek seperti ini,” keluh semut. Semakin lama, si semut semakin tenggelam dalam lumpur. “Tolong! tolong,” teriak si semut. “Wah, sepertinya kamu sedang kesulitan ya?” Si semut terheran mendengar suara itu. Ia memandang ke sekelilingnya mencari sumber suara. Dilihatnya seekor kupu-kupu yang indah terbang mendekatinya. “Hai, semut aku adalah kepompong yang dahulu engkau ejek. Sekarang aku sudah menjadi kupu-kupu. Aku bisa pergi ke mana saja dengan sayapku. Lihat! sekarang kau tidak bisa berjalan di lumpur itu, ‘kan?” 56
“Yah, aku sadar. Aku mohon maaf karena telah mengejekmu. Maukah kau menolongku sekarang?” kata si semut pada kupu-kupu. Akhirnya kupu-kupu menolong semut yang terjebak dalam lumpur penghisap. Tidak berapa lama, semut terbebas dari lumpur penghisap tersebut. Setelah terbebas, semut mengucapkan terima kasih pada kupu-kupu. “Tidak apa-apa, memang sudah kewajiban kita untuk menolong yang sedang kesusahan bukan? Karenanya kamu jangan mengejek hewan lain lagi, ya?” Karena setiap makhluk pasti diberikan kelebihan dan kekurangan oleh yang Maha Pencipta. Sejak saat itu, semut dan kepompong menjadi sahabat karib. Anak-anakku yang dikasihi Tuhan, dalam kehidupan kita juga harus bisa seperti semut dan kepompong yang bersahabat karib. Ketika kita hidup dalam persahabatan yang baik dan tulus, berarti kita sedang membangun sebuah hubungan yang saling mengasihi. Kalau melihat dalam kehidupan sehari-hari ada banyak orang yang senantiasa masih tidak menjalankan perintah Tuhan. Kita kadang hanya mengasihi orang yang hanya mengasihi kita, yang dimaksud Tuhan untuk mengasihi sesama adalah semua orang, baik yang kita kenal atau tidak kenal, kita harus tetap mengasihi mereka seperti Tuhan yang telah mengasihi kita lebih dulu. Untuk itu, marilah anak-anak senantiasa peduli dengan orang lain yang membutuhkan pertologan dalam bentuk kasih, siapapun dia, bagaimanapun keadaannya. Baik dia orang tua, orang muda, bahkan anak-anak. Marilah kita sentiasa meneladani kehidupan Tuhan Yesus dalam hidup ini saling tolong-monolong siapapun dia yang membutuhkan pertolongan. 6. Aktivitas Games: Aku Mengasihimu Jumlah orang: 8 - 15 orang Cara bermain : Semua anggota berdiri membentuk lingkaran. Satu orang berdiri di tengah, satu orang ini yang tidak punya tempat, dan orang di tengah ini yang akan memulai permainan. Caranya adalah orang yang di tengah akan mendatangi salah satu dari temannya kemudian menanyakan "APAKAH KAMU MENGASIHIKU?" Temannya yang di tanya ini bisa menjawab "YA" atau "TIDAK" Bila jawabannya "YA", maka SEMUA anggota harus berpindah tempat ke tempat yang lainnya, begitu juga yang ditengah harus segera mencari tempat yang kosong untuk di tempati. Hingga nanti akan ada satu orang yang tidak kebagian tempat, dan orang ini yang akan melanjutkan permainan lagi dengan mencari teman yang lain dan menanyakan "APAKAH KAMU MENGASIHIKU?" Bila jawabannya "TIDAK", maka orang yang di tengah harus mengajukan pertanyaan lagi "LALU SIAPA ORANG YANG KAMU KASIHI?". Kemudian orang yang di tanya ini harus menjawab dengan ciri-ciri orang yang dikasihinya. Misal: "AKU MENGASIHI ORANG YANG PAKAI KACA MATA", maka semua orang yang menggunakan kaca mata harus pindah rumah (yang tidak pakai kaca mata tetap diam di tempatnya masing2), atau "AKU MENGASIHI ORANG YANG RAMBUTNYA DIKEPANG", maka semua orang yang rambutnya dikepang harus pindah tempat (yang tidak dikepang tetap diam di tempatnya masing2); begitu juga orang yang di tengah harus segera menempati begitu ada tempat yang kosong, sampai akhirnya akan ada satu orang yang tidak kebagian rumah, dan orang ini akan memulai permainan lagi.
7. Persembahan Nyanyian persembahan:
Sungguh Ku Bangga Bapa
Sungguh 'ku bangga Bapa punya Allah seperti Engkau sungguh 'ku bangga Yesus atas s'gala pengorbananMu Tak ingin aku hidup lepas dari kasihMu kasihMu menyelamatkan dan b'ri 'ku pengharapan Kini 'ku persembahkan apa yang aku miliki memang tiada berarti bila dibanding dengan kasih-Mu Namun 'ku ingin memb'ri dengan sukacita dihati kar'na 'ku tahu ini menyenangkan hati-Mu. 57
8. Ayat Hafalan Matius 22: 37-40 “Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi".”
9. Doa Syafaat 10. Pengakuan Iman Anak Kami anak GKSBS mengaku bahwa: “Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta. Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya. Roh kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari. Saya dan teman-teman adalah saudara saudara sepersekutuan. Saya akan hidup bersama Yesus, sekarang sampai selama-lamanya” 11. Nyanyian penutup YESUS MENGINGINKAN DAKU Yesus menginginkan daku bersinar bagi-Nya Di manapun kuberada, kumengenangkan-Nya Bersinar, bersinar, itulah kehendak YESUS Bersinar, bersinar, aku bersinar terus 12. Pengutusan dan berkat Pulanglah dengan sukacita dan terimalah berkat Tuhan: ”Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, keselamatan dan persekutuan dengan Tuhan Yesus Kristus, pimpinan dan penghiburan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian sekarang ini sampai selama-lamanya.” Amin. (YFH).
***
58
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK Minggu biasa, 02 Nopember 2014
SEMAKIN DEKAT DENGAN YESUS Bacaan: Yohanes 6:37-40 TUJUAN : 1. Anak-anak mengerti bahwa Tuhan sangat mengasihinya. 2. Anak-anak dapat membangun hubungan pribadi yang dekat dengan Tuhan. PERSIAPAN : 1. Baik jika di setiap jemaat telah dilakukan persiapan bersama. 2. Persiapan jangan dilakukan secara mendadak. Setiap guru yang akan mengajar mempersiapkan diri dengan membaca nats Alkitab yang menjadi bacaan dan direnungkan. 3. Persiapan rohani bisa dilakukan dengan menyiapkan waktu setiap hari untuk memuji dan berdoa, mohon agar Tuhan membuka pikiran kita agar bisa menyampaikan kehendak Tuhan dengan baik. 4. Pada hari H, persiapkan diri dengan sungguh-sungguh agar dapat mengajar dengan penuh semangat. 5. Renungan yang dipersiapkan bisa dikembangkan sesuai dengan situasi dan kondisi anak-anak. LITURGI : 1. Pembukaan c. Penyambutan, (disesuaikan dengan siatuasi Sekolah Minggu masing-masing) d. Pujian pembukaan: KU MAU CINTA YESUS Kumau cinta Yesus selamanya 2X Meskipun badai silih berganti dalam hidupku, Ku tetap cinta Yesus selamanya. Ya Abba Bapa, ini aku anakMu, Layakkanlah seluruh hidupku. Ya Abba Bapa, ini aku anakMu, Pakailah sesuai dengan rencanaMu. 2. Votum & Salam ”Sumber keceriaan, kepintaran, dan kesehatan kita adalah TUHAN yang menciptakan langit dan bumi” ”Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian” Amin.
3. Pembacaan Ayat Hafalan Minggu Sebelumnya Matius 22 : 37-40 “Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi".”
4. Pujian syukur SAYA BERGIRANG Saya bergirang mengapa kau bergirang Saya bergirang apa sebabnya Saya bergirang ceritakan pada saya Karena saya anak Tuhan Sekarang ku selalu bergirang Bernyanyi sambil bertepuk tangan Bersaksi dari cintanya Tuhan Siang malam ku selalu bergirang 59
Saya bergirang mengapa kau bergirang Saya bergirang apa sebabnya Saya bergirang ceritakan pada saya Karena saya anak Tuhan Saya bergirang mengapa kau bergirang Saya bergirang apa sebabnya Saya bergirang ceritakan pada saya Karena saya anak Tuhan 5. Pelayanan Firman (untuk anak tanggung & pra-remaja) SEMAKIN DEKAT DENGAN YESUS Adik-adik yang dikasihi Tuhan Yesus.... Hari ini Tuhan Yesus menyapa kita lewat FirmanNya, “Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman." Muncul pertanyaan, bagaimana kita bisa melihat dan mengalami kehadiran Tuhan Yesus? Tuhan Yesus menjumpai dan mendatangi kita bisa dengan banyak cara. Salah satu cara kita berjumpa dengan Yesus adalah melalui firmanNya yang bisa kita baca dan dengar setiap saat. Ketika kita membaca firman Tuhan dalam kitab suci, kita sedang mendengarkan Tuhan Yesus yang mengatakan sesuatu pada kita. Melalui Alkitab pula, Tuhan Yesus menyampaikan pesan-pesan Bapa pada kita. Ketika kita mendengarkan atau membaca FirmanNya dalam kebaktian-kebaktian, Tuhan Yesus sebenarnya sedang menawarkan diriNya sebagai makanan rohani yang membawa kehidupan baru bagi kita. (Akulah roti hidup, Yoh 6:35). Itu sebabnya ada suatu ungkapan bahwa Firman Tuhan sama dengan makanan rohani. Disini sebenarnya Tuhan Tuhan Yesus selalu ingin agar kita semua sebagai anak-anak Tuhan membangun hubungan yang erat antara kita dengan Dia dan juga BapaNya. Kita menjadi dekat dengan Tuhan Yesus dan Bapa juga karena semata-mata kita memiliki iman (atau keyakinan atau kepercayaan) yang merupakan pemberian Tuhan. Iman merupakan karunia dari Tuhan Yesus sendiri yang dianugerahkanNya secara cuma-cuma kepada kita. Dengan iman itulah kita menjadi semakin mengenal siapakah Tuhan Yesus itu. Dan karena iman itu pula kita percaya pada Tuhan Yesus yang akan menyelamatkan kita. Iman merupakan wujud bahwa kita menyerahkan secara total pada Tuhan yang dengan kasih telah menciptakan kita. Untuk hidup dan bertumbuh dalam iman, sekali lagi hubungan kita dengan Tuhan Yesus harus senantiasa di jaga. Melalui bacaan renungan kita hari ini, kita diajak untuk semakin mendekatkan diri dengan Tuhan Yesus melalui FirmanNya di Alkitab. Semoga apa yang kita kerjakan dalam kehidupan kita semakin menghasilkan buah-buah yang baik, yang sesuai dan dikehendaki Tuhan Yesus sendiri, sehingga setiap orang, yang melihat Tuhan Yesus dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Tuhan Yesus membangkitkan kita pada akhir zaman menuju kebahagiaan kekal bersama Bapa. 6. Aktivitas (diserahkan kepada setiap guru sekolah minggu) 7. Persembahan JANGAN KAMU KUATIR Jangan kamu kuatir, burung di udara Dia p’lihara Jangan kamu kuatir, bunga di padang Dia hiasi Jangan kamu kuatir, apa yang kau makan minum pakai Jangan kamu kuatir, Bapa di sorga memlihara.....
60
Aku tidak kuatir, burung di udara Dia plihara Aku tidak kuatir, bunga di padang Dia hiasi Aku tidak kuatir, apa yang ku makan minum pakai Aku tidak kuatir, Bapa di sorga plihara ku... 8. Penugasan (Ayat hafalan, tugas-tugas lain yang berkaitan dengan pertemuan minggu depan) 9. Doa Syafaat 10. Pengakuan Iman Anak : Kami anak GKSBS mengaku bahwa: “Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta. Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya. Roh kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari. Saya dan teman-teman adalah saudara saudara sepersekutuan. Saya akan hidup bersama Yesus, sekarang sampai selama-lamanya.” 11. Nyanyian penutup : TERIMA KASIH TUHAN T’rima kasih Tuhan untuk kasih setiaMu Yang ku alami dalam hidupku T’rima kasih Yesus untuk kebaikanMu Sepanjang hidupku… T’rima kasih Yesus ku Buat Anug’rah yang Kau b’ri S’bab hari ini Tuhan adakan syukur bagiMu 12. Pengutusan dan berkat Pulanglah dengan sukacita dan terimalah berkat Tuhan: ”Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, keselamatan dan persekutuan dengan Tuhan Yesus Kristus, pimpinan dan penghiburan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian sekarang ini sampai selama-lamanya.” Amin. [YFH].
***
61
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK Minggu, 9 November 2014
TUHANLAH PERLINDUNGANKU Bacaan: Mazmur 46:2-9 TUJUAN: 4. Anak-anak diajar tentang Allah sumber kekuatan dan Perlindungan. 5. Anak-anak memiliki keberanian untuk bertindak benar karena Tuhan menyertai mereka. PERSIAPAN: 1. Senin: Berdoalah dan mohon tuntunan Tuhan. Buka Alkitab dan baca ayat yang telah disajikan dalam bahan pengajaran. Baca lagi perlahan dan seksama. Mohon Tuhan untuk menyatakan kepada Anda kebenaran yang penting untuk disampaikan. Catat kesan pertama Anda. Pikirkan tentang pelajaran itu seharian. 2. Selasa Langkah kedua: Berdoa. Kumpulkan informasi dari ensiklopedia dan sebagainya. Tanya siapa, apa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana. 3. Rabu Langkah ketiga: Berdoa. Mohon Tuhan untuk memberi Anda pola pikir dan perasaan yang sama seperti yang ada pada karakter-karakter dalam ayat. Tempatkan diri Anda pada posisi mereka. Apa yang Anda lihat, pikirkan, dan rasakan? Temukan hubungan antarkarakter. Kembangkan tema Anda dan buatlah kerangka. Pikirkan tentang cerita Anda sepanjang hari. 4. Kamis Langkah keempat: Berdoa. Bersaat teduhlah! Mohon Tuhan untuk menunjukkan pada Anda cara-cara kreatif untuk menyajikan makna ceritanya kepada anak-anak sekolah minggu Anda. Ingatlah untuk bisa merasakan seperti halnya apa yang akan dirasakan oleh anak-anak ketika mereka memperoleh pengajaran tentang perlindungan Allah. Berdoa dan bersaat teduhlah di hadapan Tuhan. 5. Jumat Langkah kelima: Berdoa. Jadilah praktis! Tinjau ulang kerangka Anda, dan kumpulkan alat bantu visual. Berlatihlah menyajikan cerita, terapkan ide-ide kreatif Anda. Berdoa dan bersyukurlah kepada Tuhan atas pelajaran Alkitab yang sedang Anda siapkan. Sekarang, Anda boleh membuka bahan pengajaran secara menyeluruh dan menambahi dengan ide-ide baru. 6. Sabtu Langkah keenam: Bersukacitalah dan bergembiralah; enyenangkan sekali! Anda telah siap dan bisa menjalani hari tenang. LATAR BELAKANG DAN TAFSIRAN TEKS: Mazmur ini menjunjung tinggi Allah supaya umat Israel mengandalkan-Nya di tengah kekacauan. Aa.2-8 memberi kesaksian tentang keandalan Allah, dan aa.9-11 mengajak peserta ibadah untuk merenungkan kesaksian itu. Allah adalah tempat perlindungan dan sumber penyegaran di tengah kesesakan, dan Dia juga bermaksud untuk menghapus segala kekacauan dalam dunia politik manusia (a.10) supaya seluruh bumi meninggikan Dia. Kota Yerusalem menjadi simbol penting akan keberadaan umat Allah, di mana umat Allah tinggal bersama di bawah kuasa raja keturunan Daud yang diurapi dan di sekitar hadirat Allah di dalam Bait Allah. Mazmur ini hendak menyatakan tentang Allah sebagai kota benteng dan tempat perlindungan bagi umatNya. Sekarang ini dunia tidak berkurang geloranya, bahkan tidak jarang umat Tuhan sering menghadapi situasi dan keadaan yang mengancam keselamatannya. Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus berjanji bahwa Ia dengan kuasa Roh Kudus akan menyertai umat miliknya sampai pada akhir zaman. Tuhan sebagai tempat perlindungan. Ajakan pemazmur dalam a.9 menjadi jelas bagi kita. Air menjadi simbol ganda dalam mazmur ini. Ada air bah yang mengancam, ada juga sungai yang menyegarkan. Secara fisik, jika kota dikepung temboknya penting, tetapi sumber air tidak kalah penting jika kota mau bertahan. Allah adalah kota benteng sekaligus sumber air bagi umat-Nya. Hadirat Allah di kota Allah seperti sungai dalam yang membasahi taman Eden. Hadirat Allah dalam PB, yaitu melalui Roh Kudus, juga digambarkan Yesus sebagai aliran air. Ketika hidup terancam, Allah tidak hanya melindungi mereka dari ancaman itu, tetapi Dia juga menyegarkan umat-Nya dalam perlindungan.
62
LITURGI: 13. Pembukaan c. Penyambutan: d. Pujian pembukaan ALLAH ITU BAIK Allah itu baik, sungguh baik bagiku, DitunjukkanNya kasih setiaNya Dia menyediakan yang kuperlukan, menyatakan kebaikan, menyatakan kebaikan, Menyatakan kebaikanNya kepadaku Kasih setiaNya tak pernah berubah, Dulu, skarang dan selamanya Ajaiblah kuasa dalam namaNya, Yesusku luar biasa 14. Votum & Salam ”Sumber keceriaan, kepintaran, dan kesehatan kita adalah TUHAN yang menciptakan langit dan bumi” ”Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian” Amin.
15. Pembacaan Ayat Hafalan Minggu Sebelumnya 16. Pujian Pengakuan dosa, syukur atau penyembahan BAPA ENGKAU SUNGGUH BAIK Bapa Engkau sungguh baik, KasihMu melimpah dihidupku Bapa ku berterima kasih, BerkatMu hari ini Yang Kau sediakan bagiku Ku naikkan syukurku buat hari yang Kau bri Tak habis-habisnya Kasih dan rahmatMu Selalu baru dan tak pernah terlambat pertolonganMu Besar setiaMu disepanjang hidupku 17. Pelayanan Firman: Cerita (jika dimungkinkan cerita ini bisa didramakan) MAMA DAN ANAK PEREMPUANNYA DI SEBUAH MALL Pada suatu hari, ada sebuah keluarga yang berbelanja di mall, keluarga ini mempunyai 3 anak, anak terbesar sudah kelas 6 SD, sedang si tengah, masih berumur 15 bulan, dan si bungsu masih berusia dua minggu. Sang mama baru saja melahirkan si bungsu dengan melalui operasi Caesar, sehingga tubuhnya masih gampang letih. Ketika mereka sekeluarga berbelanja, sang mama merasa letih dan ingin beristirahat di luar supermarket. Oleh karna itu, karna si kecil di gendong pembantu dan sang papa ditemani si sulung melanjutkan berbelanja, si tengah di bawa mamanya menunggu belanja itu selesai dengan duduk di luar supermarket. Anak berusia 15 bulan ini sangat lincah, ia berlari ke sana ke sini, sementara mamanya yang letih itu duduk di kursi yang memang disediakan untuk pengunjung. Sang mama melihat dari kejauhan tingkah sang anak. Sebentar-sebentar sang anak menengok ke tempat duduk mamanya, dan melihat apakah mamanya masih ada di kursi yang sama. Setiap kali sang anak menengok mama, mama selalu ada di sana dan selalu didapati sedang melihat dia. Tetapi anak pemberani ini semakin lama semakin menjauh dan tidak menengok ke arah mama lagi, ia sedemikian percaya bahwa mama tidak mungkin tidak melihat kemana ia pergi. Dan memang benar, mata mama terus melihat ke mana ia pergi, jangan sampai ia ditabrak orang, jangan sampai ia diculik orang, jangan sampai ia terkena kereta belanjaan…. Dan kalau anak pemberani ini sudah menghilang dari pandangan karna tertutup tubuh orang di kejauhan, sang mama yang baru saja operasi ini buru-buru berlari kecil mengejar dia. Mama yang baik tidak mungkin membiarkan anaknya hilang . oleh karna itu ia terus menjaganya. Demikian juga dengan Bapa sorgawi yang peduli atas hidup kita, Maukah kita menaruh percaya bahwa Tuhan itu jagai hidup kita, pimpin perjalanan kita ? Tuhan yang begitu sayang kepada 63
kita bukan berarti kita semakin lama semakin menjauh dari Tuhan seperti yang dilakukan oleh anak tersebut (yang semakin lama semakin menjauh dari mamanya) 18. Aktivitas 19. Persembahan: HANYA DEKAT ALLAH SAJA Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari padaNya lah keselamatanku Hanya Dia gunung batuku, hanya Dia kota bentengku Aku tidak akan goyah slama-lamanya 20. Penugasan: Menghafalkan Mazmur 46: 2 untuk Minggu depan 21. Doa Syafaat: 22. Pengakuan Iman Anak Kami anak GKSBS mengaku bahwa: “Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta. Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya. Roh kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari. Saya dan teman-teman adalah saudara saudara sepersekutuan. Saya akan hidup bersama Yesus, sekarang sampai selama-lamanya” 23. Nyanyian penutup: BERSAMA YESUS Bersama Yesus lakukan perkara besar, bersama Yesus tidak ada yang sukar Bersama Yesus ada jalan keluar, untuk masalahmu, untuk masalahku, Untuk masalah kita semua Yesus Anak Domba Allah, Juru selamat umat manusia Yesus tabib yang ajaib, Dia menyembuhkan, Dia menguduskan Dia membenarkan, Dia Raja sgala raja 24. Pengutusan dan berkat Pulanglah dengan sukacita dan terimalah berkat Tuhan: ”Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, keselamatan dan persekutuan dengan Tuhan Yesus Kristus, pimpinan dan penghiburan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian sekarang ini sampai selama-lamanya.” Amin. [HS]
64
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK Minggu, 16 November 2014
ANAK BERSINAR TERANG Bacaan: 1Tesalonika 5:1-6 TUJUAN: Anak-anak siap untuk hidup sebagai anak-anak terang. PERSIAPAN: 1. Senin: Berdoalah dan mohon tuntunan Tuhan. Buka Alkitab dan baca ayat yang telah disajikan dalam bahan pengajaran. Baca lagi perlahan. Mohon Tuhan untuk menyatakan kepada Anda kebenaran yang penting untuk disampaikan. Catat kesan pertama Anda. Pikirkan tentang pelajaran itu seharian. 2. Selasa Langkah kedua: Berdoa. Kumpulkan informasi dari ensiklopedia dan sebagainya. Tanya siapa, apa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana. 3. Rabu Langkah ketiga: Berdoa. Mohon Tuhan untuk memberi Anda pola pikir dan perasaan yang sama seperti yang ada pada karakter-karakter dalam ayat. Tempatkan diri Anda pada posisi mereka. Apa yang Anda lihat, pikirkan, dan rasakan? Temukan hubungan antarkarakter. Kembangkan tema Anda dan buatlah kerangka. Pikirkan tentang cerita Anda sepanjang hari. 4. Kamis Langkah keempat: Berdoa. Bersaat teduhlah! Mohon Tuhan untuk menunjukkan pada Anda cara-cara kreatif untuk menyajikan makna ceritanya kepada anak-anak sekolah minggu Anda. Ingatlah untuk bisa merasakan seperti halnya apa yang akan dirasakan oleh anak-anak ketika mereka memperoleh pengajaran tentang perlindungan Allah. Berdoa dan bersaat teduhlah di hadapan Tuhan. 5. Jumat Langkah kelima: Berdoa. Jadilah praktis! Tinjau ulang kerangka Anda, dan kumpulkan alat bantu visual. Berlatihlah menyajikan cerita, terapkan ide-ide kreatif Anda. Berdoa dan bersyukurlah kepada Tuhan atas pelajaran Alkitab yang sedang Anda siapkan. Sekarang, Anda boleh membuka bahan pengajaran secara menyeluruh dan menambahi dengan ide-ide baru. 6. Sabtu Langkah keenam: Bersukacitalah dan bergembiralah; Menyenangkan sekali! Anda telah siap dan bisa menjalani hari tenang. LATAR BELAKANG DAN TAFSIRAN TEKS: Masa dan waktu kepenuhan Parousia (1Tesalonika 5:1-8) Paulus sebelumnya telah mengajarkan jemaat Tesalonika tentang Hari Tuhan (= Parousia (Yunani) (ay. 2). Beberapa jemaat tampaknya bertanya kepada Paulus tentang “kapan masa dan waktu parousia itu terjadi?”Jawaban Paulus tentang masa dan waktu kepenuhan parousia dalam perikop ini dapat diikuti dengan mengikuti struktur berikut ini. Pertama, memberikan sebuah peringatan tentang masa dan waktunya yang bersifat tersembunyi dan tiba-tiba (ay. 1-3). Kedua, memberi jaminan kepada jemaat bahwa mereka tidak akan terancam oleh krisis yang terjadi pada waktu parousia (ay. 4-5). Ketiga, memberikan sebuah kesimpulan berupa implikasi praktis dari status sebagai anak-anak terang dan anak-anak siang (ay 6-8). Berjaga-jaga dan sadar (ay. 6-8) Akhirnya, Paulus menutup jawabannya dengan menampilkan sebuah nasihat praktis sebagai implikasi dari status baru mereka sebagai anak-anak terang dan anak-anak siang. Nasihat itu dimulai dengan rumusan “sebab itu”. Rumusan ini biasanya dipakai ketika Paulus membuat sebuah kesimpulan (bdk. Rom. 5:18). Karena jemaat Tesalonika adalah anak-anak terang dan anak-anak siang, maka mereka tidak boleh tidur seperti orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar. Orang yang tidur, anak-anak gelap, menganggap segala sesuatu akan baik-baik saja dan bahkan tidak akan terjadi apa-apa. Anggapan ini berbeda dengan Paulus yang melihat bahwa segala sesuatu itu tidak baik-baik saja karena segala sesuatu akan diubah pada waktu parousia yang akan terjadi secara tibatiba dan tersembunyi. Peringatan untuk berjaga-jaga pasti menggemakan kata-kata Yesus sendiri. Yesus meminta para murid-Nya untuk berjaga-jaga bersama-Nya di Getsemani (Mrk. 14:34, 38). Ia juga mengingatkan peristiwa yang akan datang seperti pencuri yang datang secara tiba-tiba (Mat. 24:43; 65
Luk. 12:39; 21:34-35). Dengan demikian, Paulus menyampaikan pesan yang sama dengan yang disampaikan oleh Yesus kepada para pendengarnya dalam suatu situasi yang berbeda. Hanya Allahlah yang mengetahui kapan masa dan waktu kepenuhan parousia. Maka, lebih baik kita bertanya, “bagaimana sebaiknya mengisi waktu sebagai seorang kristiani? LITURGI: 1. Pembukaan a. Penyambutan, b. Pujian pembukaan: BERTEMU DALAM KASIHNYA Bertemu dalam kasihNya, berkumpul dalam anugerahNya Bersukacita semua, di dalam rumah Tuhan o..o..saudaraku dan saudariku, Tuhan cinta dan mengasihimu Mari bersuka cita semua, di dalam rumah Tuhan 2. Votum & Salam ”Sumber keceriaan, kepintaran, dan kesehatan kita adalah TUHAN yang menciptakan langit dan bumi” ”Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian” Amin. 3. Pembacaan Ayat Hafalan Minggu Sebelumnya: Mazmur 46: 2 4. Pujian Pengakuan dosa, syukur atau penyembahan SATU SOBATKU Ada satu sobatku yang setia, Tak pernah Dia tinggalkan diriku Diwaktu aku susah, waktuku sendirian, Dia selalu menemani diriku Nama-Nya Yesus, nama-Nya Yesus] Nama Yesus yang menghibur hatiku] (2x) 5. Pelayanan Firman: (Cerita) (bisa dimainkan peran dengan dialog) ANAK-ANAK TERANG Dani berjalan sendiri. Kawan-kawannya semua menuju sekolah, tetapi Dani ..., Ia memakai seragam sekolah, membawa tas sekolah, tetapi tidak menuju ke sekolah. "Hei Dan, mau ke mana kau? Apa sudah lupa jalan ke sekolah?" seru Tino. "Ayo cepat," kata Rino, "nanti kita terlambat." Dani menaruh jari telunjuk pada mulutnya, "Sst, aku mau bolos, yuk ikut aku mancing ikan, dari pada kalian terlambat," "Jangan Dan, itu tidak baik, ayo cepat ke sekolah" kata Tino sambil berlarilari mengikuti Roni. Dani tetap berjalan ke arah lain, ke kebun binatang. Keesokan harinya, Dani masuk sekolah. "Ke mana kau kemarin?" tanya Pak guru. "Aku ..., aku ... sakit, Pak" kata Dani. "Sakit?" seru Pak guru. "Tetapi saya melihatmu di jalan kemarin. Kau harus tinggal sesudah sekolah usai dan besok orang tuamu harus datang ke sekolah," lanjut Pak guru. Pada waktu istirahat, Tino dan Rino menghampiri Dani, "Kenapa sih, kamu bolos kemarin?" tanya Roni. "Aku tak membuat PR," kata Dani. "Aku tak bisa mengerjakan soalnya," tambahnya. "Mengapa kau tak meminta tolong kami?" kata Tino. Dani diam dan malu. "Mari belajar bersamasama kami, kalau ada yang tidak jelas, kita bisa saling menolong," kata Roni. Wajah Dani berseri. "Kalian betul mau belajar bersamaku?" Kedua kawannya mengangguk. Dani senang sebab kini ia mempunyai teman belajar. Sejak itu, Dani rajin belajar dan ke sekolah. Untung ada Roni, Rino dan Tino yang adalah anak-anak terang. Mereka tidak terpengaruh oleh Dani, tetapi membantunya agar Dani menjadi anak yang baik (tidak bolos lagi ketika tidak mengerjakan PR). Mereka mau menjadi anak-anak terang sebab mereka anak-anak Allah. Inti Pengajaran: 66
1. Nilai kejujuran sebagai wujud hidup sebagai anak-anak terang, hal inilah yang tidak nampak dari Dani. Ia tidak mau terus terang terhadap Tino dan Roni bahwa ia tidak bisa atau belum mengerjakan PR sehingga bolos sekolah. Tino dan Roni mau membantu Dani mengerjakan PR dan tidak malah menjauhinya adalah wujud hidup sebagai anak-anak terang. 2. Ketidakjujuran (ketidaksiapan) Dani menimbulkan ketakutannya. Perasaan takut yang berlebihan itu membuat Dani memutuskan tidak masuk sekolah. 3. Hari Tuhan yang datang seperti pencuri; kita menantikannya dalam hidup sebagai anak-anak terang. 6. Aktivitas: 7. Persembahan HATI-HATI GUNAKAN TANGANMU Hati-hati gunakan tanganmu 2x Kar’na Bapa di surga melihat ke bawah Hati-hati gunakan tanganmu (kakimu, mulutmu)
8. Penugasan: Menghafalkan I Tesalonika 5: 5 (untuk Minggu depan) 9. Doa Syafaat: 10. Pengakuan Iman Anak Kami anak GKSBS mengaku bahwa: “Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta. Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya. Roh kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari. Saya dan teman-teman adalah saudara saudara sepersekutuan. Saya akan hidup bersama Yesus, sekarang sampai selama-lamanya” 11. Nyanyian penutup HARI LEPAS HARI Hari lepas hari bertambah-tambah indahnya Hari lepas hari saya cinta padaNya Yesus cinta saya, kunanti kedatanganNya Hari lepas hari bertambah-tambah indahnya (bisa dilanjutkan: Minggu – Bulan – Tahun) 12. Pengutusan dan berkat Pulanglah dengan sukacita dan terimalah berkat Tuhan: ”Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, keselamatan dan persekutuan dengan Tuhan Yesus Kristus, pimpinan dan penghiburan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian sekarang ini sampai selama-lamanya.” Amin. [HS]
67
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK Minggu, 23 November 2014
YESUS AKAN DATANG SEBAGAI HAKIM YANG ADIL Bacaan: Matius 25: 31-46 TUJUAN: Anak termotivasi untuk mempersiapkan diri menyambut kedatangan Yesus dengan tindakan nyata. PERSIAPAN UNTUK PENGAJAR: 1. Senin: Berdoalah dan mohon tuntunan Tuhan. Buka Alkitab dan baca ayat yang telah disajikan dalam bahan pengajaran. Baca lagi perlahan dengan seksama. Mohon Tuhan untuk menyatakan kepada Anda kebenaran yang penting untuk disampaikan. Catat kesan pertama Anda. Pikirkan tentang pelajaran itu seharian. 2. Selasa Langkah kedua: Berdoa. Kumpulkan informasi dari ensiklopedia dan sebagainya. Tanya siapa, apa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana. 3. Rabu Langkah ketiga: Berdoa. Mohon Tuhan untuk memberi Anda pola pikir dan perasaan yang sama seperti yang ada pada karakter-karakter dalam ayat. Tempatkan diri Anda pada posisi mereka; Apa yang Anda lihat, pikirkan, dan rasakan? Temukan hubungan antar karakter dalam ayat-ayat yang disajikan. Kembangkan tema Anda dan buatlah kerangka. Pikirkan tentang cerita Anda sepanjang hari. 4. Kamis Langkah keempat: Berdoa. Bersaat teduhlah! Mohon Tuhan untuk menunjukkan pada Anda cara-cara kreatif untuk menyajikan makna ceritanya kepada anak-anak sekolah minggu Anda. Ingatlah untuk bisa merasakan seperti halnya apa yang akan dirasakan oleh anak-anak ketika mereka memperoleh pengajaran tentang perlindungan Allah. Berdoa dan bersaat teduhlah di hadapan Tuhan. 5. Jumat Langkah kelima: Berdoa. Jadilah praktis! Tinjau ulang kerangka Anda, dan kumpulkan alat bantu visual. Berlatihlah menyajikan cerita, terapkan ide-ide kreatif Anda. Berdoa dan bersyukurlah kepada Tuhan atas pelajaran Alkitab yang sedang Anda siapkan. Sekarang, Anda boleh membuka bahan pengajaran secara menyeluruh dan menambahi dengan ide-ide baru. 6. Sabtu Langkah keenam: Bersukacitalah dan bergembiralah; menyenangkan sekali! Anda telah siap dan bisa menjalani hari tenang. LATAR BELAKANG DAN TAFSIRAN TEKS: (Referensi untuk Pengajar) Domba sering dilukiskan sebagai umat yang baik, sedangkan kambing mengilustrasikan umat yang jahat. Demikianlah pada penghakiman yang terakhir, Tuhan akan menghakimi umat-Nya seperti gembala memisahkan domba dari kambing (ayat 32). Domba-domba menerima kerajaan yang telah disediakan (ayat 34), sedangkan kambing- kambing dihukum dalam api kekal bersama Iblis dan malaikat-malaikatnya (ayat 41). Apakah dasar penghakiman Tuhan? Orang yang benar dalam perumpamaan ini bersedia melakukan pelayanan yang tidak populer, yaitu memberi makan orang lapar, memberi minum orang haus, memberi tumpangan bagi orang asing, memberi pakaian orang yang telanjang, melawat orang sakit, dan mengunjungi orang yang dipenjara. Pelayanan- pelayanan ini penting di mata Tuhan (ayat 35-40; 42-45). Yang menarik dari kisah ini adalah: yang benar merasa tidak benar(ayat 37-39), sebaliknya yang tidak benar merasa benar (ayat 44). Ini adalah masalah arogansi rohani. Akan banyak orang yang merasa diri rohani, tetapi di mata Tuhan mereka adalah orang yang jahat. Orang yang demikian tidak lain adalah orang munafik, yang mencari pengakuan publik akan apa yang diperbuatnya. Sebaliknya ada banyak orang yang merasa diri tidak benar, tetapi sebenarnya di mata Tuhan mereka mengerjakan hal-hal yang benar. Tidak banyak orang yang suka melayani orang-orang yang tersingkir dan hina. Justru kesukaan dan kesetiaan dalam melayani mereka yang hina ini (ayat 40, 45) merupakan tanda bahwa seseorang sudah menjadi anak Tuhan. Hanya yang pernah dilayani Tuhan pada saat dirinya masih hina dan berdosa, yang punya hati tulus untuk melayani siapa saja tanpa pandang bulu. Kalau Yesus sudah mengidentifikasikan diri-Nya dengan mereka yang miskin dan terhina, siapakah kita yang merasa terlalu tinggi untuk melayani mereka? Kalau kita merasa seperti itu, jangan68
jangan kita belum menjadi milik Kristus, sehingga kita tidak memiliki hati Kristus yang penuh kasih LITURGI: 1. Pembukaan a. Penyambutan, b. Pujian pembukaan: HARI INI KURASA BAHAGIA Hari ini kurasa bahagia, berkumpul bersama saudara seiman Tuhan Yesus tlah satukan kita, tanpa memandang di antara kita Bergandengan tangan, dalam kasih dalam satu hati Berjalan dalam terang kasih Tuhan Kau saudaraku, kau sahabatku, tiada yang dapat memisahkan kita Kau saudaraku, kau sahabatku, tiada yang dapat memisahkan kita 2. Votum & Salam ”Sumber keceriaan, kepintaran, dan kesehatan kita adalah TUHAN yang menciptakan langit dan bumi” ”Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian” Amin.
3. Pembacaan Ayat Hafalan Minggu Sebelumnya: I Tesalonika 5: 5 4. Pujian Pengakuan dosa, syukur atau penyembahan KUMASUKI GERBANG-NYA Ku masuki gerbang-Nya dengan hati bersyukur halaman-Nya dengan pujian. kataku hari ini harinya Tuhan ku bersuka s'bab Dia girangkanku Dia girangkanku, o...Dia girangkanku ku bersuka s'bab Dia girangkanku ooo... Dia girangkanku, o...Dia girangkanku ku bersuka s'bab Dia girangkanku I will enter His gates with thanksgiving in my heart I will enter His court with praise I will say this is the day that the Lord has made I will rejoice for He has made me glad He has made me glad O... He had made me glad I will rejoice for He has made me glad ooo... He has made me glad O... He had made me glad I will rejoice for He has made me glad 5. Pelayanan Firman: (Cerita Tokoh: John Wesley) Pernahkah Anak-anak/adik-adik mendengar nama John Wesley? Ia seorang yang patut kita teladani dalam caranya menggunakan uang. Wesley dibesarkan dalam keluarga pendeta miskin. Saat dewasa ia akhirnya menjadi pendeta juga seperti ayahnya, namun dengan nasib yang berbeda. Sebagai profesor teologia di Oxford, ia menghasilkan uang yang cukup untuk membalas kepahitan masa kecilnya yang serba kekurangan. Dengan penghasilan 30 pounds setahun, saat itu ia bisa hidup berfoya-foya dengan uangnya. Namun ia berubah ketika suatu hari ia melihat pembantunya yang miskin berpakaian tipis di musim dingin. Ia bermaksud menolongnya dengan pemberi uang, tapi ternyata tak ada uang yang tersisa di kantongnya. Padahal dinding rumahnya berhiaskan lukisan mahal dan barangbarang mewah. Sejak saat itu ia berjanji dalam hatinya untuk membatasi penggunaan uangnya dengan bijak agar bisa menolong orang banyak. 69
Dari gajinya yang 30 pounds per tahun ia menyisihkan 2 pounds untuk dibagikan. Tahun berikutnya ketika gajinya naik 2 kali lipat, ia tetap menggunakan 28 ponds untuk dirinya sendiri dan membagikan sisanya 32 pounds kepada orang miskin. Tahun demi tahun ia tetap melakukan hal yang sama sekalipun gajinya telah berlipat ganda. Barulah setelah gajinya mencapai 1400 pounds, ia menaikkan taraf hidupnya menjadi 30 pounds per tahun. Sungguh luar biasa! Tak heran Allah memberikan kepadanya kepercayaan yang besar dalam hal keuangan. Mungkin kita belum pernah mencoba berlaku se"ekstrim" John Wesley. Namun pasti Tuhan ingin anak-anak-Nya bisa belajar menggunakan uang dengan benar. Tak perlu rencana yang terlalu panjang untuk menunggu kita kaya raya dulu. Dengan apa yang ada pada kita hari ini, kita bisa menjadi saluran berkat bagi orang lain. Cara seperti ini akan menghindarkan kita dari bahaya ketamakan. Belajar dari John Wesley, bahwa yang namanya kepuasaan di dunia itu tidak ada habisnya. Kiranya Tuhan akan memakai tangan kita untuk memberkati semakin banyak orang yang membutuhkan uluran tangan kita. Catatan: Poundsterlling adalah mata uang yang dipakai oleh Negara Inggris. 1 Poundsterlling = 19.700,- Rupiah 6. Aktivitas: Mengenali Gambar: "Jika Aku Bertemu Dia, Aku Akan ...?" Aktivitas berikut ini dapat dimasukkan dalam rangkaian acara kegiatan menggambar di Sekolah Minggu. Aktivitas ini berbentuk permainan. Tujuan: Anak dapat menentukan sikap yang baik, yang seharusnya ia lakukan pada seseorang yang ia temui. Persiapan: Guru menyiapkan gambar-gambar orang, misalnya: gambar seorang pengemis, seorang kakek tua, seorang tukang becak yang sedang mendorong becak pada jalan menanjak, seorang yang terbaring sakit dan sebagainya. Kemudian gambar tersebut disamarkan dengan menghapus beberapa garis sehingga menjadi gambar yang terputus-putus. Garis besar permainan: Anak-anak diminta menebak gambar siapakah ini, tentu saja cukup sulit, kemudian guru bertanya: "Jika kita bertemu orang semacam ini sebagai seorang anak Kristen apa yang akan kamu lakukan?" Anak yang jawabannya tepat dan baik, diminta untuk maju dan menghubungkan beberapa garis yang terputus pada gambar tersebut sehingga menjadi sebuah gambar jelas. Kemudian ia diminta memperagakan apa yang akan ia lakukan pada orang semacam itu, peragaan (gaya) si anak ditirukan oleh anak yang lain. Guru menjelaskan bagaimana seharusnya sikap anak Tuhan jika bertemu dengan orang seperti itu. Di akhir kegiatan guru menjelaskan: Sikap seharusnya dari anak Tuhan jika ia bertemu dengan seorang pengemis (memberi sedekah), seorang kakek tua (dihormati), orang tua yang hendak menyeberang jalan ramai (dibantu menyeberang), seorang tukang becak yang sedang mendorong becak pada jalan menanjak (anak turun dari becak dan membantu untuk mendorong becak), seorang anak yang terbaring sakit (anak mendoakan), dan sebagainya, disesuaikan dengan usia dan kondisi anak. Kegiatan ini tepat untuk menjelaskan: Sikap anak Kristen yang baik, sikap hidup baru yang konkret, dan sikap kasih yang nyata dalam kehidupan sehari-hari. 7. Persembahan MENYENANGKANMU Tuhan kumau menyenangkanMu, Tuhan bentuklah hati ini Jadi bejana untuk hormatMu, cemerlang bagai emas murni Tuhan kuserahkan hatiku, semua kuberikan padaMu Kuduskan hingga tulus selalu, Agar aku menyenangkanMu MenyenangkanMu senangkanMu, Hanya itu kerinduanku (2x) 8. Penugasan : Ayat Hapalan ( Matius 25:40) 70
(Ayat hafalan, tugas-tugas lain yang berkaitan dengan pertemuan minggu depan) 9. Doa Syafaat: 10. Pengakuan Iman Anak Kami anak GKSBS mengaku bahwa: “Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta. Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya. Roh kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari. Saya dan teman-teman adalah saudara saudara sepersekutuan. Saya akan hidup bersama Yesus, sekarang sampai selama-lamanya” 11. Nyanyian penutup JANGAN LELAH Jangan lelah bekerja di ladangnya Tuhan Roh Kudus yang bri kekuatan, Yang mengajar dan menopang Tiada lelah bekerja bersamaMu Tuhan Yang selalu mencukupkan, akan segalanya Ratakan tanah bergelombang, timbunlah tanah yang berlubang Menjadi siap dibangun, diatas dasar iman (2x) 12. Pengutusan dan berkat Pulanglah dengan sukacita dan terimalah berkat Tuhan: ”Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, keselamatan dan persekutuan dengan Tuhan Yesus Kristus, pimpinan dan penghiburan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian sekarang ini sampai selama-lamanya.” Amin. [HS] Catatan: untuk Minggu, 30 November 2014 akan disajikan drama – main peran karena itu perlu ditunjuk beberapa anak untuk mempersiapkannya (lihat: Bahan Pengajaran Minggu, 30 November 2014)
71
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK Minggu, 30 November 2014; Advent I
ASYIK, AKU KAYA. Bacaan I Korintus 1 : 3-9 Tujuan : Anak tetap percaya diri bahwa ia kaya dalam perkataan dan pengetahuan di dalam Tuhan. Persiapan : Acara penyambutan Pelayan anak memilih dua orang anak yang bertugas menyambut temannya. Satu orang berdiri di depan pintu sambil menyalami temannya yang datang serta menanyakan kabarnya dan anak yang satu lagi di dalam ruangan mempersilahkan temannya duduk, bersalaman serta menanyakan kabarnya. Latar Belakang Teks : Paulus memuji orang Korintus karena Allah dalam kasih karunia-Nya (ayat 1Kor 1:4) telah memberi mereka karunia-karunia rohani yang khusus. Karunia semacam itu berharga dan sangat diperlukan untuk menyertai pelayanan Roh Kudus dalam gereja; tanpa karunia tersebut orang percaya akan gagal untuk saling menguatkan dan menolong sebagaimana yang diinginkan oleh Allah. Dalam surat ini Paulus sama sekali tidak berusaha untuk menyisihkan karunia rohani. Sebaliknya, dia berusaha untuk mengubah sikap orang Korintus terhadap karunia rohani agar mereka bisa menggunakan karuniakarunia mereka menurut maksud Allah. Orang Kristen mula-mula hidup dalam pengharapan akan kedatangan Kristus yang sudah dekat. Dengan teguh mereka mempercayai kenyataan kedatangan Tuhan, hidup setiap hari dengan menantinantikan pengharapan besar itu. Perhatikanlah bahwa pengharapan orang Kristen adalah kedatangan Tuhan Yesus Kristus secara pribadi, bukan peristiwa-peristiwa umum yang menandai akhir zaman. Pada saat pewahyuan rencana-rencana Allah yang rahasia, yang memuncak, maka Kristus menyatakan diri dalam kemuliaanNya di akhir zaman, waktu "kedatanganNya" (parusia), atau waktu Ia "menyatakan diri". Sebelumnya manusia durhaka akan "menyatakan diri", tetapi dibinasakan oleh Kristus. "Hari Tuhan" itu juga disebut "hari Kristus", atau "hari" tanpa keterangan lebih lanjut, atau "hari itu", atau "hari Anak Manusia", atau "hari Allah", "hari Ia melawat", "hari besar", atau "hari terakhir" (terj: akhir zaman). Hari itu di zaman terakhir yang dibuka Kristus mewujudkan "Hari Yahwe (Tuhan)", yang dinubuatkan oleh para nabi. Sebagian hari itu sudah terlaksana dengan kedatangan Kristus yang pertama, dan kemusnahan kota Yerusalem, tetapi tahap paling akhir dalam sejarah penyelamatan itu, akan diselesaikan oleh kedatangan mulia, Hakim Tertinggi. Hari itu akan disertai keruntuhan dan pembaharuan jagat raya. "Hari siang" itu sudah dekat, kalaupun tanggalnya tidak diketahui. Maka orang perlu menyiapkan diri selama masih ada waktu. Kata "persekutuan" (Yunaninya: koinonia) dipergunakan dengan macam-macam arti. Tetapi arti dasarnya selalu sama: persekutuan yang berurat berakar dalam apa yang oleh beberapa orang dimiliki bersama, entahlah milik bersama itu milik materiil atau spirituil. Pada orang-orang Kristen milik materiil selalu disertai milik spiritual. Ada kalanya orang "bersekutu" dalam perbuatan atau perasaan hati. Adapun persekutuan yang menjadi dasar dan sumber segala macam persekutuan lain ialah persekutuan dalam hal-hal ilahi. Persekutuan itu mempersatukan kita dengan Bapa dan Anak, Yesus Kristus, dengan Kristus sendiri, dengan Roh Kudus. Iapun mengikut-sertakan kita dalam kemuliaan yang akan datang. Oleh karena Kristus mengambil bagian dalam kodrat kita, kitapun mengambil bagian dalam kodrat ilahi. Kata "persekutuan" mengungkapkan ciri khas jemaat Kristen. Liturgi : 1. Pembukaan a. Pujian Pembukaan 1. Aduh, aduh senangnya Aduh,aduh senangnya Aduh, aduh asyiknya jadi anak Tuhan Tuhan datang 2x tersenyum padaku, u…u…u…u…u…u Aku disayang, hm… Aduh senangnya 2. Setinggi-tingginya langit 72
Setinggi-tingginya langit, lebih tinggi kasih Yesusku Sedalam-dalam lautan, lebih dalam kasih Yesusku Seluas-luas samudera, lebih luas kasih Yesusku Kasih Yesus, Oh, kasih Yesus, Mengalahkan segalnya. b. Doa Pembukaan Ajak seorang anak untuk memimpin doa. Jika yang berdoa adalah anak yang belum bisa berdoa, pelayan anak dapat membisikkan doa kepada anak supaya ia mengucapkan doa seperti yang diucapkan pelayan anak dengan kata-kata yang jelas dan suara keras. Jika yang berdoa adalah anak yang sudah bisa membaca namun belum bisa membuat doa sendiri maka pelayan anak bisa mempersiapkan doa agar doa tersebut dibaca. Jika yang berdoa dari kelas besar, biarkanlah anak berdoa menurut penghayatannya. 2. Votum dan Salam ”Sumber keceriaan, kepintaran, dan kesehatan kita adalah TUHAN yang menciptakan langit dan bumi” ”Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian” Amin. 3. Pembacaan Ayat hafalan Minggu sebelumnya Matius 25 : 40. 4. Pujian pengakuan dosa, syukur atau penyembahan : “Kasih Yesus Manis dan Indah” 5. Persembahan Bernyanyi dari PKJ 147 : 1-3 (jika dimungkinkan pelayan anak sudah mempersiapkan anak seminggu sebelumnya agar menjadi song leader untuk menyanyikan lagu tersebut dengan versi bahasa Batak yang diambil dari Suplemen Buku Ende No.848 “Dison Adong Huboan Tuhan). Dison adong huboan Tuhan Parbue ni ngolungku na so tardok nian Sadia ma argana Tuhan molo sai ni rajuman sude denggan basaM? Jalo ma Tuhan, sai las ma rohaM.
Tanganku na metmet da, Tuhan Na so hea mansari dope au on Tuhan Rohangku ma hulehon, Tuhan Na boi pelehononku gabe las ni rohaM Jalo ma Tuhan, sai las ma rohaM Huingot do hataM da, Tuhan Ingkon sarihononhon anggim na metmetan Ampehon ma tanganMu sangkan Itak na otik I unang suda nian Jalo ma Tuhan, sai las ma rohaM
6. Firman Prolog : Di sebuah desa terdapat sebuah keluarga yang sangat sederhana. Keluarga ini terdiri dari Ibu dan tiga orang anaknya (Riki 13 tahun, Riko 11 tahun, Rini 9 tahun). Si Ibu bekerja sebagai tukang cuci dan penjahit pakaian. Meskipun mereka hidup pas-pasan, si Ibu selalu mengajarkan kepada anakanaknya untuk selalu senang dan semangat. Namun ketika Natal akan tiba, Rini (salah seorang anaknya) yang sedang bermain-main dengan temannya tiba-tiba pulang ke rumah sambil menangis dan mengadu kepada ibunya bahwa ia diejek oleh teman-temannya. Untuk mengetahui cerita selengkapnya, mari kita saksikan secara langsung dari TKP : Diki : Desi, Ibumu sudah belikan kamu baju baru atau belum ? 73
Desi : Ya...., tentu sudah dong (sambil tersenyum). Kamu gimana Dik..... Diki : Aku yoooo so pasti..., bahkan bukan hanya baju lho. Desi : Oh ya, emangnya apalagi ? Diki : Sepatu dan celana. Bahkan baju dan celana barunya ada 2 yang dibeli Mama dan Papaku. Desi : Kalau begitu, aku juga mau minta lagi sama Papi dan Mami supaya dibeli satu lagi baju baruku dan juga sepatu baru. Diki : Lha....kalian gimana Jerry, Jono dan Joko ? (secara serentak Jerry, Jono dan Joko menjawab) Pastinya....., khan tidak seru kalau Natal tanpa baju, celana dan sepatu baru. Desi : Hari gini......., masih mau pakai yang lama-lama saja ? Yah....tidak gaul. Jerry : Teman-teman, aku bahkan dibelikan HP baru lho oleh Ayahku. Rini : (setelah mendengar perbincangan teman-temannya iapun bicara) Teman-teman, kalian enak ya..., bisa pakai yang baru. Aku dan kedua Mas-ku pasti pakai baju, celana dan sendal yang dulu alias tidak baru. Jono : Rin, kamu minta dong sama Ibu mu. Diki : Rin, kamu bilang sama Ibumu : Bu, aku tidak mau pakai yang sudah bekas. Ayo dong, kamu bilang sama Ibu mu agar beli yang baru. Kamu khan anak yang paling kecil. Seharusnya khan lebih di sayang. (Diki, Desi, Jerry, Jono dan Joko terus menerus membujuk agar Rini meminta kepada Ibunya). Desi : Rini, kalau hari Natal ini kamu tidak pakai yang baru kami malas deh berteman dengan kamu. Kamu tidak usah ikut kami jalan-jalan mengunjungi ke rumah teman-teman kita ya..... Rini : (matanya sudah mulai berkaca-kaca oleh air mata sambil berkata :) Jangan begitu dong, aku tidak tega memaksa Ibuku. Kalian tahu toh, pekerjaan Ibu ku pembantu dan penjahit. Kami hidup paspasan saja. Desi : (dengan suara keras mengatakan) : Pokoke....ora iso. (Rini berlari menuju rumah sambil menangis dan berteriak memanggil Ibunya) Rini : Ibu......bu...., Ibu dimana? Ibu : (Ibu menjawab Rini dengan suara berteriak) Di kamar mandi, Rini. Rini : (setibanya di kamar mandi, Rini mengatakan kepada Ibu dengan suara terisak-isak) Bu, aku lagi sedih. Sedih banget, Bu. Ibu : Lho....lho....lho, Biasanya putri Ibu ini ceria lho. Apalagi ini khan baru main dengan temanteman toh. Rini : Ya Bu, tapi......(sambil menarik nafas panjang lalu dikeluarkan), tadi teman-temanku bicara soal merayakan Natal. Mereka dibelikan baju, celana dan sepatu baru oleh orang tua mereka. Ibu : Ya ora opo-opo toh. Merekakan memang orang mampu, jadi ya tidak apa-apa toh.... Rini : Ya Bu, aku tahu tidak apa-apa. Tapi tadi teman-temanku mengatakan sama aku bahwa mereka tidak memperbolehkan aku main dan nanti kalau Natal aku tidak boleh ikut jalan-jalan dengan mereka. Ibu : Oh....begitu toh. (Ibu meminta Rini untuk duduk dekat Ibu dan kemudian mengatakan) Jadi yang buat kamu sedih karena teman-temanmu tidak mau jalan sama kamu atau karena kamu merayakan Natal tanpa yang baru-baru. Rini : M....m....m.... Ibu : Rini, seperti biasanya Ibu katakan sama kalian seharusnya kita bersyukur. Kita tidak boleh malu. Nah....sekarang Ibu kasih tahu sama kamu, mengapa Ibu selalu semangat dan senang bekerja selama ini. Ini adalah karena Ibu merasa kita juga kaya. Rini : Apa Bu, kita kaya ? Tapi kita seperti ini. Kok bisa Ibu bilang begitu ? Ibu : Benar, kita kaya karena Tuhan sudah memberikan kepada kita kasih karunia, pengetahuan dan kemampuan untuk mengatakan kebenaran sesuai dengan firman Tuhan. Ibu tidak pernah malu dan menyesal kita seperti ini. Kaya itu bukan karena banyak harta saja, Anakku. Rini : Jadi begitu toh...., Bu. Ok deh Bu, aku tidak akan sedih lagi. Aku akan bilang ke temantemanku apa yang ku dapat dari Ibu. (Ke-esokan harinya Rini mendatangi teman-temannya) Rini : Hei....., teman-teman kemarilah. Aku tidak marah kok kalau kalian tidak mau berteman sama aku lagi. Aku tidak pernah malu kalau aku tidak bisa beli yang baru. Menurut Ibuku, Natal tidak harus pakai yang baru. Ibuku juga bilang kita semua adalah kaya di dalam Tuhan. Desi : Kaya....., maksudnya apa Rin ??? Kalau di bilang kaya, ya pasti aku kaya karena Bapakku punya banyak uang. Rini : Begini lho Des, jika kita di dalam Tuhan kita semua kaya. Kaya kasih karunia, pengetahuan dan kemampuan untuk mengatakan kebenaran sesuai dengan firman Tuhan. 74
Desi : Begitu ya Rin...Wah, aku minta maaf ya sama kamu. Kamu memang sahabatku yang sangat baik. Benar...kamu kaya Rin. Meskipun aku sudah ngomong seperti itu sama kamu tapi kamu tidak marah. Rini : Terima kasih Des. Kamu dan yang lainnya juga adalah sahabat terbaikku. (Setelah beberapa hari kemudian, Diki, Desi, Jerry, Jono dan Joko diam-diam patungan membelikan Rini baju baru dan kemudian memberikan kepadanya). Kesimpulan dari cerita : Anak-anak, apa yang dikatakan Ibunya Rini itu benar. Di dalam Tuhan kita adalah kaya. Kaya akan kasih karunia, pengetahuan dan kemampuan untuk mengatakan kebenaran sesuai dengan firman Tuhan. Jadi, jangan sampai kita merasa minder (tidak percaya diri). Ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Rasul Paulus di dalam I Korintus 1:3-9. Mari kita semangat untuk menyongsong Natal. Bukan dengan kemewahan dan semua serba baru tetapi hati yang selalu diperbaharui oleh Tuhan. Selamat memasuki Advent I. Imanuel Catatan : Apabila jumlah anak di dalam Kebaktian Anak terbatas jumlahnya maka bisa saja untuk percakapan Jono dan Jerry diperankan oleh Desi dan Diki (atau hanya 4 orang anak saja yang memerankannya). 7. Komitmen: Saya berjanji akan selalu semangat dan percaya diri karena di dalam Tuhan Aku kaya akan kasih karunia, pengetahuan dan perkataan. 8. Ayat hafalan : I Korintus 1:5 9. Doa syafaat dan Doa Bapa Kami. 10. Pengakuan Iman Anak. Kami anak GKSBS mengaku bahwa: “Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta. Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya. Roh kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari. Saya dan teman-teman adalah saudara saudara sepersekutuan. Saya akan hidup bersama Yesus, sekarang sampai selama-lamanya” 11. Pujian Penutup: PKJ 239 : 1-3 : “Mengasihi Lebih Sungguh”
12. Pengutusan dan Berkat. Pelayan menyampaikan pengutusan dan berkat sebagai berikut: Anak-anak, marilah kita menjadikan hidup kita berkat bagi semua orang. Marilah kita bertolongtolongan untuk menghadirkan damai sejahtera Allah dalam kehidupan ini. Marilah kita mengarahkan hati dan pikiran kita kepada Tuhan untuk kita menerima berkat Tuhan : “Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, damai sejahtera Allah Bapa dalam persekutuan dengan Roh Kudus menyertai kita semua dari sekarang sampai selama-lamanya. Amin. [FROP]
75
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK Minggu Advent II; 07 Desember 2014
BETAPA BAHAGIANYA AKU Yesaya 40:1-11 (Nats ayat 1-2) Tujuan : 1. Anak senang Tuhan sudah mengampuni dosanya. 2. Anak bersyukur kepada Tuhan dengan cara menjaga perkataan dan perbuatannya. Persiapan : Acara penyambutan: Pelayan Anak memilih dua orang anak yang bertugas menyambut temannya. Satu orang berdiri di depan pintu sambil menyalami temannya yang datang serta menanyakan kabarnya dan anak yang satu lagi di dalam ruangan mempersilahkan temannya duduk, bersalaman serta menanyakan kabarnya. Latar Belakang Teks : Yesaya pasal 40 merupakan sebuah perikop yang berjudul “Berita Kelepasan“. Dalam versi NIV, perikop ini berjudul “Comfort for God’s People” yang artinya ketenangan, sebuah jaminan penghiburan dari Tuhan bagi umat kepunyaan Tuhan. Yes 40:1 : Hiburkanlah, hiburkanlah umat-Ku, demikian firman Allahmu. Melalui Nabi Yesaya, Allah Bapa berfirman Ia menjanjikan sebuah penghiburan bagi kita – umat kepunyaan Tuhan.Jika kita belum menjadi umat kepunyaan Tuhan, kita pasti akan menyesal karena telah melewatkan kesempatan yang tak ternilai yang Tuhan sendiri telah tawarkan bagi kita. Janji penghiburan itu adalah nubuat akan kedatangan Tuhan ke dalam dunia. Tuhan akan turun dari tempatnya yang Maha tinggi, ke dalam dunia yang Tuhan gambarkan sebagai padang gurun dan padang belantara. Kenapa Tuhan menyebut dunia ini “padang gurun” dan “padang belantara“? Tentunya kita tahu bahwa kondisi dan cuaca padang gurun hanyalah terik panas yang menyengat kulit di kala matahari terbit dan dingin yang menyengat tulang dan sendi di kala malam. Dan padang gurun serta padang belantara merupakan rumah dari ancaman binatang buas dan ular, yang terus menerus; siang dan malam mencari mangsa untuk memuaskan hawa nafsu berburu mereka. Dunia ini sama dengan gambaran Tuhan akan padang gurun dan padang belantara. Setiap hari kita hidup bersama-sama dengan kesulitan, setiap hari kita terancam diserang atau dikhianati oleh teman, rekan kerja, pasangan kita, dan lain-lainnya. Bahkan sampai ada yang berkata, ada hukum rimba agar dapat bertahan hidup di dunia ini. Lalu ada masalah kesehatan, keuangan, dan berbagai macam masalah lainnya. Setiap orang memiliki masalahnya sendiri dan masalah itu datang terus menerus, tidak mengenal waktu. Ayat 3 ini juga merupakan nubuat kehadiran Yohanes Pembaptis yang sudah direncanakan oleh Bapa untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Allah kita yaitu Yesus Kristus (yang akan dibahas setelah ayat ini). Menjadi bagian dari penggenapan rencana Tuhan, saat Yohanes Pembaptis menginjil dan membawa jiwa-jiwa itu ke dalam pertobatan dan beroleh pengampunan dari Tuhan melalui baptisan air. Janji penghiburan itu merupakan rencana yang sempurna yang telah dirancang sedemikian rupa setiap detail dan kurun waktunya oleh Bapa di surga. Rencana Agung ini tidak mungkin dapat digagalkan oleh siapapun yang ada di muka bumi ini. Dan dalam ayat 4 dituliskan kepada siapa saja yang boleh mendapat penghiburan ini. Dalam versi NIV dituliskan lebih jelas : Isa 40:4: Every valley shall be raised up, every mountain and hill made low; the rough ground shall become level, the rugged places a plain (Setiap lembah akan ditinggikan, setiap gunung dan bukit telah direndahkan; dataran yang tandus akan diratakan, tempat yang berliku-liku akan menjadi padang rumput). Artinya, Janji Penghiburan ini diberikan kepada semua orang; baik orang yang posisinya di bawah, maupun di posisi tinggi. Yang kaya dan yang 76
miskin. Semua orang berarti sama di mata Tuhan. Semua orang mendapatkan penawaran yang sama. Semua orang akan mendapatkan janji yang sama, di posisinya masing-masing. Ayat 5 – Saat janji ini digenapi, semua orang di muka bumi ini akan menyaksikan kemuliaan kuasa Tuhan; tanpa terkecuali. Dan inilah yang saya maksud pada bagian awal, supaya kita jangan sampai menyesal karena kita telah mengacuhkan penawaran yang datangnya dari Tuhan. Dan pada bagian akhir dari ayat 5 ini Tuhan menegaskan bahwa janji ini datangnya dari Tuhan sendiri. Lalu, mengapa Tuhan menyampaikan janji ini sejak jaman Nabi Yesaya? Ia berikan firman ini jauh-jauh hari, supaya orang-orang yang beribadah di dalam nama Allah Abraham, Allah Musa, atau Allah Daud pada jaman itu, dan beserta kita yang bersekutu saat ini di dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus boleh berkesempatan untuk mendengar serta membaca janji Tuhan dalam ayat dari kitab Yesaya ini. Dan bagi orang-orang yang sudah mengetahui dan sudah memilih untuk menerima penawaran Tuhan ini, lalu dilanjutkan dengan tindakan menetapkan hati dan pikiran untuk berpegang pada janji ini memperoleh waktu untuk bersiap-siap menyambut kehadiran Sang Penebus. Dengan waktu yang diberikan Tuhan, kita memiliki kesempatan untuk bertumbuh dalam iman dan menjadi layak (lihat ayat di atas Luk 1:17) untuk bersama dengan-Nya di surga mulia. Dengan waktu yang diberikan ini, Tuhan juga ingin sebanyak mungkin manusia ciptaan-Nya boleh mengenal Dia, beroleh pengampunan dan beroleh hidup kekal dan berkumpul bersama-Nya. Tentunya, dalam proses persiapan ini – Tuhan tidak membiarkan kita kebingungan mencari tahu standar untuk menjadi layak di hadapan-Nya. Tuhan tidak akan membiarkan kita kehilangan arah dalam mencariNya dan kemudian menjadi putus asa saat kesusahan menerpa kehidupan kita. Tuhan kita bukanlah Tuhan yang seperti itu karena Tuhan kita adalah Tuhan memegang teguh janjiNya dan Tuhan sendiri akan menuntun kita, mengajar kita, menjaga kita, memberikan pengharapan serta penghiburan kepada kita seperti seorang gembala kepada domba-dombanya. Yes 40:11 : Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati. Ia adalah Tuhan kita, Bapa yang di Surga dan tanpa kecuali; Tua dan muda, yang single dan yang sudah memiliki berkeluarga, beserta anak-anak – Ia jaga kita semua dengan kuat kuasa tangan-Nya dan Ia tuntun kita menurut jalan-Nya. Yes 40:6-8 : Batas waktu itu adalah umur kita yang telah ditetapkan oleh Tuhan dengan hembusan nafas-Nya. Yang dapat disimpulkan dari ayat di atas; “Seluruh umat manusia adalah seperti rumput yang tumbuh dengan segar dan hijau; rumput itu pasti akan sampai pada harinya dan menjadi kering. Dan manusia itu bagaikan bunga – hidup dengan indahnya dan harum semerbak, tapi suatu hari akan menjadi layu.” Tentunya, tidak ada di antara kita yang mengetahui akan panjang umur kita atau kapan hari-hari kita di bumi akan berakhir. Karena setiap pribadi sudah takdirnya untuk layu dan menjadi kering suatu hari nanti. Oleh karena itu, pergunakanlah kesempatan yang ada saat ini. Jangan sia-siakan detik-detik kehidupan kita yang berlalu. Bertobatlah dan dibaptislah (jika belum terima baptisan air) sekarang dan terimalah janji penghiburan yaitu keselamatan kekal yang Tuhan telah sediakan untuk kita raih. Dan percayalah, hidupmu saat ini – di saat pencobaan dan masalah datang menerpa; ada Tuhan kita Yesus Kristus yang selalu menjaga dan melindungi kita. Menuntun kita dalam setiap langkah kehidupan kita.
Liturgi : 1. Pembukaan a. Pujian Pembukaan : KJ 184 : 1-2 : Yesus Sayang Padaku b. Doa Pembukaan. Pelayan anak membuka dengan doa. 2. Votum dan Salam 77
”Sumber keceriaan, kepintaran, dan kesehatan kita adalah TUHAN yang menciptakan langit dan bumi” ”Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian” Amin. 3. Pembacaan Ayat Hafalan Minggu Sebelumnya: I Korintus 1:5 4. Pujian Pengakuan dosa, syukur atau penyembahan: a. Ada Satu Sobatku Ada satu sobatku yang setia Tak pernah Dia tinggalkan diriku Diwaktu aku susah, waktu ku sendirian Dia slalu menemani diriku NamaNya Yesus }2x Nama Yesus yang menghibur hatiku NamaNya Yesus }2x Nama Yesus yang menghibur hatiku b. KJ 39 : 1-2 : Ku Diberi Belas Kasihan 5. Persembahan Bernyanyi dari KJ 363 : 1-3 6. Firman Bentuklah anak menjadi beberapa kelompok (masing-masing kelompok maksimal terdiri dari 5 orang anak). Beberapa pertanyaan yang akan mereka jawab dan bahas dalam kelompok : Apakah mereka pernah dihukum oleh orangtua/guru/mas/mbak (misalnya jenis hukumannya : tidak boleh keluar rumah, tidak boleh main playstation, tidak dikasih uang jajan, dll) ?; Kesalahan apa yang telah mereka lakukan sehingga orangtua/guru/mas/mbak menghukum ?; Bagaimana perasaan mereka ketika mereka mendapat hukuman dari orangtua/guru/mas/mbak mereka ?; Bagaimana juga perasaan mereka ketika orangtua/guru/mas/mbak tidak lagi (menghentikan) menghukum mereka ? (Berikan waktu 15 menit untuk mereka berbagi pengalaman dan setelah selesai diskusi berilah kesempatan mereka untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka). Ketika presentasi, pelayan anak menghimbau kepada kelompok lain untuk mendengar dan tidak mengomentari (tidak untuk dinilai/dihakimi). Setelah mereka selesai menceritakan pengalamannya, barulah pelayan anak menguraikan secara singkat Yesaya 40:1-11 (khususnya ayat 1-2). Oleh karena dosa yang telah mereka lakukan, Allah menghukum mereka (Yerusalem). Mereka dibuang ke Babel. Di sana mereka hidup sebagai hamba (orang suruhan/pekerja). Mereka sangat sengsara. Mereka sudah menerima buah dari ketidak-taatan mereka kepada Allah yaitu penghukuman dari Allah. Namun oleh karena kasih Allah kepada mereka, Allah mengutus Nabi Yesaya untuk menyampaikan kabar kebebasan yang akan mereka peroleh. Begitu juga dengan kita saat ini. Kita semua tentu pernah melakukan kesalahan. Bahkan kesalahan yang dapat membuat orangtua/guru/mas/mbak kita sangat marah. Oleh karena itu sangatlah wajar jika kita mendapatkan hukuman atas kesalahan yang telah kita perbuat tersebut. Namun oleh karena kasih sayang yang besar dari orangtua/guru/mas/mbak kita terhadap kita maka mereka mau mengampuni kita. Penghukuman tersebut adalah sebagai wujud kasih sayang orangtua/guru/mas/mbak terhadap kita. Dengan adanya pengampunan tersebut hendaklah membuat kita berubah, tidak lagi melakukan kesalahan-kesalahan yang dapat membuat mereka marah dan bahkan kecewa lagi. Begitu juga terhadap Allah. Mari kita menjaga perkataan dan perbuatan kita. Mari kita melakukan firman Tuhan dalam kehidupan ini agar Allah berbelas kasih memberikan kepada kita kelepasan seperti yang Allah telah berikan kepada bangsa Yerusalem saat itu. Mari kita menyambut dengan sukacita berita kelepasan ini. Mari kita hidup di dalam Tuhan.
78
Kelas Kecil Metode yang digunakan adalah bercerita (tidak diskusi). Pelayan Anak dapat bercerita pengalaman pribadinya sesuai dengan bacaan di atas (sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan di atas) kemudian dikaitkan dengan pengalaman Yerusalem. 6. Komitmen: Saya berjanji akan berusaha menjaga sikap dan tutur kata sebagai tanda ungkapan syukur kepada Tuhan. 8. Ayat hafalan : Yesaya 40 : 1-2 9. Doa syafaat dan Doa Bapa Kami. 10. Pengakuan Iman Anak. Kami anak GKSBS mengaku bahwa: “Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta. Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya. Roh kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari. Saya dan teman-teman adalah saudara saudara sepersekutuan. Saya akan hidup bersama Yesus, sekarang sampai selama-lamanya” 11. Pujian Penutup: PKJ 239:1-3. 12. Pengutusan dan Berkat. Pelayan menyampaikan pengutusan dan berkat sebagai berikut: Anak-anak, marilah kita menjadikan hidup kita berkat bagi semua orang. Marilah kita bertolong-tolongan untuk menghadirkan damai sejahtera Allah dalam kehidupan ini. Marilah kita mengarahkan hati dan pikiran kita kepada Tuhan untuk kita menerima berkat Tuhan : “Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, damai sejahtera Allah Bapa dalam persekutuan dengan Roh Kudus menyertai kita semua dari sekarang sampai selama-lamanya. Amin. [FROP]
79
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK Minggu Advent III; 14 Desember 2014
MENELADAN YOHANES PEMBAPTIS Bacaan: Yohanes 1:19-28 Tujuan: Anak meneladan Yohanes Pembaptis yang mengaku dan tidak berdusta mengenai dirinya yang adalah hanya suara yang berseru-seru di padang gurun. Persiapan: Acara penyambutan Pelayan anak memilih dua orang anak yang bertugas menyambut temannya dan sekaligus menerima es batu yang dibawa dan langsung merendam sendok-sendok agar nanti sudah dingin saat akan dipakai untuk permaianan. Satu orang berdiri di depan pintu sambil menyalami temannya, menanyakan es batu yang mereka bawa serta menanyakan kabar dan anak yang satu lagi di dalam ruangan mempersilahkan temannya duduk, bersalaman serta menanyakan kabarnya. Latar Belakang Teks : Hubungan antara Yohanes Pembaptis dan Yesus. Dalam pribadi Yohanes Pembaptis seluruh pelayanan Perjanjian Lama diringkaskan. Pemakaian istilah dan ungkapan "Mesias," "Elia," "nabi yang akan datang," "suara orang yang berseru-seru di padang gurun," dan "Anak Domba Allah" tidak begitu mengesankan orang bukan Yahudi, tetapi bagi orang Yahudi, hal-hal ini sangat mengesankan. Pada saat Yohanes Pembaptis berkata, "Dialah yang kumaksud", dia mewakili seluruh Perjanjian Lama, yang mengarahkan orang kepada Yesus Kristus. Oleh karena ini, maka Galatia 3:24 berkata, "Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman" dan Roma 10:4 berkata, "Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya." Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi untuk menanyakan dia: "Siapakah engkau?" Menurut Matius 3:5, "penduduk dari Yerusalem, dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan" datang kepada Yohanes Pembaptis, maka pemimpim-pemimpim agama Yahudi di Yerusalem sadar bahwa mereka harus mengetahui tentang orang itu. Oleh karena itu, mereka mengutus orang ke sana. Kunjungan rombongan imam dan orang-orang Lewi yang bertanya, "Siapakah engkau?" menjadi kesempatan ideal bagi Yohanes untuk bersaksi mengenai Yesus. Pada umumnya ungkapan orang Yahudi dalam Injil Yohanes menunjuk pada pemimpim-pemimpin bangsa Yahudi di Propinsi Yudea yang melawan Yesus Kristus. Ia mengaku dan tidak menyangkal, katanya: "Aku bukan Mesias." Pada zaman itu, umat Israel sering digoncangkan dengan kabar angin mengenai kedatangan "mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu". Ada yang mengharapkan Mesias yang berperanan sebagai raja, ada yang mengharapkan Mesias yang berperanan sebagai imam. Kedatangan "rabi yang akan datang" juga diharapkan. Sastra orang-orang Yahudi dari zaman itu, misalnya Kitabkitab Sybilline, Kitab Enokh, Mazmur Salomo, karangan Philo dan Yosefus, Wahyu Barukh, dan Kitab Esdras yang keempat, menyebutkan kedatangan Mesias. Umat Israel, yang ditindas oleh pemerintah Roma, mengharapkan supaya Mesias akan datang membebaskan mereka. Pentingnya kedatangan Mesias juga nampak dalam Injil Yohanes pasal 1:41-49; 4:25-29, dan 42; 5:39, 45; dan 7:26. Semangat bangsa Yahudi untuk memberontak melawan pemerintah dan pasukan Roma dibesarkan dengan pertanda-pertanda dan nubuatan-nubuatan mengenai kedatangan Mesias. Sebuah pemberontakan yang paling besar dimulai pada tahun 66 M dan berakhir pada bulan Agustus tahun 70 M, pada waktu Bait Allah dimusnahkan oleh pasukan Jendral Titus. Pada tahun 135 M pemberontakan Bar Kokhba (yang berarti "Anak Bintang") berakhir dengan pemusnahan seluruh Yerusalem. Bar Kokhba mencalonkan dirinya sebagai Mesias.
80
Jawaban Yohanes Pembaptis kepada para utusan dari Yerusalem singkat dan tepat: Aku bukan Mesias. Dia tidak mau berbicara mengenai identitas dirinya sendiri, dia mau bersaksi mengenai Tuhan Yesus. Lalu mereka bertanya kepadanya: "Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?" Dan ia menjawab: "Bukan!" "Engkaukah nabi itu?" Dan ia menjawab: "Bukan!" Jawaban Yohanes menjadi semakin singkat. Dia sama sekali tidak terbeban untuk menjawab pertanyaan tentang dirinya sendiri. Walaupun tidak disebutkan dalam Injil Yohanes, tetapi dari Injil Sinoptik kita tahu bahwa Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, seperti seorang nabi. Namun demikian, dengan segala kerendahan hati, Yohanes Pembaptis menolak julukan Elia yang diberikan kepadanya oleh Tuhan Yesus dalam Injil Matius 11:14 , "...jika kamu mau menerimanya -- ialah yang akan datang itu." Rupanya Tuhan Yesus lebih mengerti kepentingan pelayanan Yohanes daripada Yohanes sendiri! Menurut Maleakhi 4:5, Nabi Elia akan diutus kepada umat Israel "menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu." Dalam Markus 8:27-28 tampak bahwa waktu itu umat Israel menantikan kedatangan Elia. Zaman itu, orang Yahudi juga menantikan kedatangan seorang nabi (Matius 16:14; Markus 6:15; Lukas 9:19; dan Yohanes 7:40-41). Mungkin harapan tersebut timbul dari Ulangan 18:15, yang berkata, "Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudarasaudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan", tetapi nas itu jarang dibahas oleh orang Yahudi pada zaman itu. Kedatangan "seorang nabi yang boleh dipercaya" disebutkan dalam 1 Makabe 14:41. Maka kata mereka kepadanya: "Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?" Tampaknya para utusan dari Yerusalem tidak mengenal orang seperti Yohanes, yang tidak bersemangat untuk berbicara tentang dirinya sendiri. Nada frustrasi sudah terasa dalam perkataan mereka. Tiga penyangkalan yang diungkapkan oleh Yohanes tidak akan memuaskan mereka yang mengutus rombongan ini. Pertanyaan mereka, yaitu Apakah katamu tentang dirimu sendiri? disusun dengan sedemikian rupa sehingga Yohanes tidak dapat menjawab "Bukan" lagi. Senyum di wajah Yohanes hamir terlihat dalam ayat ini. Seolah-olah dia baru mengerti bahwa mereka minta penjelasan tentang diri saya. "Aku hanya suara saja." Pemakaian nas ini dari Yesaya 40:3 sangat tepat, karena dalam Yesaya 40-66 pemberitaan kabar baik mengenai pembebasan dari pembuangan Babel lewat titah Koresh menyatu dengan pemberitaan kabar baik mengenai pembebasan lewat karya seorang Hamba Tuhan. 1:24 Dan di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi. Menurut pasal 1:19 "beberapa imam dan orang-orang Lewi" diutus dari Yerusalem, tetapi dalam ayat ini kita mengerti bahwa ada juga beberapa orang Farisi Ini memang sedikit aneh, karena biasasnya orang Farisi tidak bergaul dengan iman-imam dan orang-orang Lewi. Tetapi penampilah dan berita Yohanes Pembaptis juga luar biasa, sehingga tidak mengherankan jika rombongan yang diutus bukanlah rombongan biasa. Mereka bertanya kepadanya, katanya: "Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?" Untuk menandai bahwa mereka telah menjadi orang kudus akhir zaman, penganut kelompok Qumran membaptis diri mereka setiap hari. Mereka mendukung kebiasaan tersebut dengan Yehezkiel 36:25, yang berkata "Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu." Juga, menurut adat beberapa kelompok orang Yahudi, petobat baru harus membaptis diri mereka. Tetapi Yohanes membaptis orang lain, orang Yahudi yang lain! Jika dia bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang, atas dasar apa, dia berani membaptis orang Yahudi? Yohanes menjawab mereka, katanya: "Aku membaptis dengan air; tetapi di tengahtengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal . . . . “ [Seolah-olah Yohanes menjawab, "Mengapa aku membaptis? Karena Dia yang berdiri di tengah-tengah kamu. Sesuai dengan sikap Yohanes yang sudah nampak, dia tidak mau membahas diriny asendiri. Dia hanya mau menunjuk kepada Yesus Kristus.] yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak." Pada zaman itu, membuka sepatu rabi adalah perbuatan yang hina yang satu-satunya yang tidak merupakan kewajiban murid terhadap rabi. Selain itu, seorang murid harus siap mengambil sikap budak, rela melayani rabi sama seperti seorang budak melayani tuannya. Tetapi bagi Yohanes Pembaptis, Yesus Kristus begitu mulia sehingga Yohanes merasa tidak layak mendekati Dia untuk melakukan perbuatan yang begitu rendah pun. 81
Hal itu terjadi di Betania yang di seberang sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis. Dalam pasal 11:1 kita membaca bahwa Lazarus, Maria dan Marta tinggal di sebuah kampung yang bernama Betania, tetapi tempat itu dekat Yerusalem, bukan di seberang sungai Yordan. Mungkin ada tempat yang lain dengan nama yang sama. Dalam pasal 4:54; 8:20; dan 11:54 ada bagian yang berakhir dengan menyebutkan tempat, sama seperti bagian ini.
Liturgi: 1. Pembukaan a. Pujian Pembukaan : Betapa baiknya Engkau Tuhan KasihMu tiada berkesudahan Betapa mulia namaMu Yesus Jiwaku diselamatkan Hosana, ku memuji Tuhan Hosana, ku tinggikan Yesus Hosana }3x b. Doa Pembukaan. Ajak seorang anak untuk memimpin doa. Jika yang berdoa adalah anak yang belum bisa berdoa, pelayan anak dapat membisikkan doa kepada anak supaya ia mengucapkan doa seperti yang diucapkan pelayan anak dengan kata-kata yang jelas dan suara keras. Jika yang berdoa adalah anak yang sudah bisa membaca namun belum bisa membuat doa sendiri maka pelayan anak bisa mempersiapkan doa agar doa tersebut dibaca. Jika yang berdoa dari kelas besar, biarkanlah anak berdoa menurut penghayatannya. 2. Votum dan Salam ”Sumber keceriaan, kepintaran, dan kesehatan kita adalah TUHAN yang menciptakan langit dan bumi” ”Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian” Amin. 3. Pembacaan Ayat Hafalan Minggu Sebelumnya: Yesaya 40:1-2 4. Pujian Pengakuan dosa, syukur atau penyembahan : “Bapa Surgawi” Bapa surgawi ajarku mengenal betapa dalamnya kasihMu Bapa surgawi buat ku mengerti betapa kasihMu padaku Semua yang terjadi didalam hidupku Ajarku menyadari Kau slalu sertaku Bri hatiku slalu bersyukur padaMu Karna rencanaMu indah bagiku 5. Persembahan Pujian: “Betapa Hatiku Berterima kasih” Betapa hatiku berterima kasih Yesus Kau mengasihiku, Kau memilikiku Hanya ini Tuhan persembahanku Segenap hidupku, jiwa dan ragaku Sbab tak ku miliki harta kekayaan Yang cukup berarti tuk ku persembahkan Hanya ini Tuhan permohonanku Terimalah Tuhan persembahanku Pakailah hidupku sebagai alatMu 82
Seumur hidupku 6. Firman Adik-adik, beberapa tahun yang lalu di Yogyakarta ada seorang tokoh agama Katholik yang bernama Romo Mangun. Romo Mangun memutuskan pelayanan di salah satu Kali yang terdapat di Yogyakarta yaitu Kali Code. Ia hidup bersama-sama penduduk yang ada. Ia mengambil sikap/keputusan yang tidak banyak orang berani dan mau seperti ini. Ketika ditanyakan alasan mengapa ia memutuskan untuk melayani orang-orang di Kali Code, ia mengatakan bahwa dirinya hanyalah seorang pelayan dan sudah menjadi kewajiban bagi setiap orang percaya untuk membantu sesama. Romo Mangun adalah seorang pribadi yang bersahaja. Semasa hidupnya bersama-sama orang-orang di Kali Code, Beliau mampu merubah kehidupan mayarakat di Kali Code tersebut (pola pikir, sikap dan tutur kata). Yang dahulunya Kali itu dikenal tempat yang kumuh, banyak sekali sampah namun sejak kehadiran dirinya menjadi sesuatu yang berbeda. Ada sesuatu hal yang dapat kita pelajari dari Romo Mangun. Romo Mangun bersaksi tentang kebenaran Firman Allah melalui kehidupan keseharian. Beliau tidak hanya berkata-kata namun firman Allah diwujudnyatakan dalam hidup sehari-hari. Beliau mampu mengaplikasikan firman Tuhan dalam kehidupan masyarakat yang ada di sana. Beliau tidak mengedepankan dirinya dalam rangka mencari keuntungan yaitu penghargaan/dihormati dari masyarakat yang berada di Kali Code dan bahkan dari pemerintah DKI Yoyakarta. Beliau menginggalkan kenikmatan duniawai. Beliau mengabdikan dirinya secara totalitas bagi masyarakat di Kali Code karena hal ini memang seharusnya dilakukan oleh setiap orang percaya (panggilan hidup orang percaya). Beliau tidak pernah membanggabanggakan dirinya. Tetap dalam hidup kesehariannya memperkenalkan dan melakukan firman Tuhan. Romo Mangun adalah pelayan Tuhan yang telah mampu melayani dengan kesungguhan hati. Adik-adik, di Alkitab juga ada seorang tokoh yang sama dengan yang telah dilakukan Romo Mangun yaitu Yohanes Pembaptis. Yohanes Pembaptis adalah anak dari seorang Imam Zakharia dan Ibunya Elisabeth, orang benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. Yohanes Pembaptis tahu benar siapa dirinya. Ia tidak meninggikan dirinya. Ia mengaku dan tidak berdusta mengenai keberadaan dirinya. Padahal bisa saja jika ketika itu ia mengaku dirinya adalah salah satu dari sosok yang ditanyakan oleh Imam dan orang-orang Lewi (Elia atau Nabi yang akan datang). Namun ia tetap memperkenalkan dirinya hanyalah suara orang yang berseru-seru di padang gurun seperti yang telah dikatakan Nabi Yesaya. Dari perkataannya ini kita bisa melihat bagaimana Yohanes Pembaptis setia dalam penggillannya yaitu melayani seperti apa yang difirmankan Tuhan. Adik-adik dari dua tokoh di atas kita bisa melihat kesamaan dari keduanya. Sama-sama merupakan tokoh yang dipilih/dipanggil/diutus Tuhan untuk mengabarkan firman Tuhan. Tokoh yang dengan setia memperkenalkan dan melakukan firman Tuhan dengan sungguh-sungguh, tokoh yang tidak mau mengambil keuntungan sedikitpun dari pelayanan mereka walau hal itu bisa saja mereka dapatkan. Hal inilah yang dapat kita teladani dari kedua tokoh/pelayan Tuhan yang telah disebutkan diatas. Lalu, bagaimana dengan kita saat ini ? Bukankah saat ini anak-anak Tuhan ingin mengambil keuntungan dari apa yang sudah dilakukannya ? Misalnya : kita sudah menolong orang maka kita ingin agar orang yang sudah kita tolong tersebut memberikan sesuatu kepada kita atau kita berharap agar orang yang kita tolong itu akan memberitahukan/menceritakan kepada orang lain bahwa kita sudah menolongnya sehingga kita dikenal oleh banyak orang sebagai orang yang sudah menolong atau supaya kita dibilang hebat (tanyakan kepada anak-anak dan berikan kesempatan mereka untuk menjawab). Jika anak menjawab: “Tidak” maka pelayan anak hendaknya memberikan uacapan/kalimat apresiatf (memuji) misalnya : hebat, begitu dong anak Tuhan. Namun jika mereka mengatakan : “Ya”. Pelayan anak mengajak anak-anak untuk meneladan Yohanes Pembaptis dan Romo Mangun. Oleh karena itu, mari kita meneladan seperti Yohanes Pembaptis dan Romo Mangun. Pelayan yang melayani dengan kesungguhan hati. Pelayan yang mengaku dan tidak berdusta mengenai jati diri mereka yang sesungguhnya yang adalah suara/hamba yang seharusnya memperkenalkan firman Tuhan dalam kehidupan pelayanannya. Apa yang telah dilakukan Yohanes Pembaptis ini : mengaku dan tidak berdusta juga sudah pernah ada/diberikan Tuhan sebagai Hukum Taurat pada zaman Nabi Musa. Berdusta ini merupakan bagian dari 10 Hukum Taurat yaitu hukum yang kesembilan yang berbunyi : Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamu. Mari kita mengaku dan tidak berdusta. Mari kita melakukan firman Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari seperti 83
yang telah dilakukan pelayan-pelayan Tuhan khususnya dalam bacaan kita saat ini yaitu Yohanes Pembaptis dan Romo Mangun. Imanuel 7. Pujian Respon Firman Tuhan Bernyanyi dari KJ 425:1-2 8. Komitmen : Saya siap dipakai Tuhan untuk bersaksi, bersekutu dan melayani dengan kesungguhan hati. 9. Ayat hafalan : Yohanes 1:23 10. Doa syafaat dan Doa Bapa Kami. 11. Pengakuan Iman Anak. Kami anak GKSBS mengaku bahwa: “Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta. Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya. Roh kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari. Saya dan teman-teman adalah saudara saudara sepersekutuan. Saya akan hidup bersama Yesus, sekarang sampai selama-lamanya” 12. Pujian Penutup : KJ 427:1-2. 13. Pengutusan dan Berkat. Pelayan menyampaikan pengutusan dan berkat sebagai berikut: Anak-anak, marilah kita menjadikan hidup kita berkat bagi semua orang. Marilah kita bertolongtolongan untuk menghadirkan damai sejahtera Allah dalam kehidupan ini. Marilah kita mengarahkan hati dan pikiran kita kepada Tuhan untuk kita menerima berkat Tuhan : “Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, damai sejahtera Allah Bapa dalam persekutuan dengan Roh Kudus menyertai kita semua dari sekarang sampai selama-lamanya. Amin. [FROP]
84
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK Minggu Adven IV, 21 Desember 2014
AKU SIAP DIPILIH TUHAN Bacaan Lukas 1:26-38 TUJUAN: 1. Anak siap di pilih bagi kemuliaan Tuhan. PERSIAPAN: 1. Guru berdoa secara pribadi, mempelajari dan mempersiapkan materi beberapa hari sebelumnya 2. Guru hadir 30 menit sebelum dimulai untuk mempersiapkan ruangan dan bahan-bahan untuk kegiatan hari itu. LATAR BELAKANG DAN TAFSIRAN TEKS (dibaca pelayan anak pada waktu persiapan) Injil Lukas diawali dengan menjelaskan mengapa ia menulis Injil ini, yang kemudian beralih ke peristiwa-peristiwa seputar kelahiran Yesus. Injil Lukas adalah yang terlengkap catatannya mengenai peristiwa di dalam kehidupan Yesus sejak menjelang kelahiranNya. Dalam Lukas 1:26-38, Lukas menyampaikan tentang Maria yang dikaruniai melebihi semua wanita dalam hal dipilihnya sebagai ibu Yesus. Maria dipilih karena ia telah mendapat kasih karunia dari Allah. Lukas tidak secara jelas menerangkan siapa Maria. Lukas menerangkan bahwa Maria adalah seorang perawan yang bertunangan dengan Yusuf keturunan Daud yang berasal sebuah kota kecil di Galilea yang bernama Nazaret. Baik Lukas maupun Matius menandaskan dengan jelas bahwa Yesus telah lahir dari perawan Maria yang dikandung semata-mata oleh perbuatan ajaib Allah. Karena kisah kelahiran Yesus melalui perawan Maria agak sulit untuk dipahami dan disampaikan kepada anak-anak, disarankan agar guru lebih baik menekankan kepada pemilihan Allah terhadap Maria dan kesediaannya untuk dipilih bagi kemuliaan Tuhan.
LITURGI: 13. Pembukaan c. Penyambutan, - Guru menyampaikan salam dan menyapa anak-anak dengan senyum dan menanyakan “bagaimana kabar mereka dihari ini?” biarkan murid menjawab : “luar biasa”. - Guru menyerahkan kepada anak-anak yang ditugasi untuk mengabsen teman-temannya, jika ada yang tidak hadir anak-anak yang ditugasi bertanya kepada temannya mengapa tidak hadir. (hal ini untuk melatih anak-anak peduli terhadap teman-temannya). d. Pujian pembukaan : DARI TERBIT MATAHARI (dinyanyikan 2x) Dari terbit matahari sampai pada masuknya Biarlah nama Tuhan dipuji…… Dari terbit matahari sampai pada masuknya Biarlah nama Tuhan dipuji. Pu…ji… Tuhan….. Pu…ji… Tuhan….. Dari terbit matahari sampai pada masuknya Biarlah nama Tuhan dipuji. 14. Votum & Salam ”Sumber keceriaan, kepintaran, dan kesehatan kita adalah TUHAN yang menciptakan langit dan bumi” ”Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian” Amin.
15. Pembacaan Ayat Hafalan Minggu Sebelumnya Yesaya 40:1-2 16. Pujian Pengakuan dosa, syukur atau penyembahan 85
KUKASIHI KAU Ku kasihi kau dengan kasih Tuhan. 2x Kulihat diwajahmua kemuliaan raja Ku kasihi dengan kasih Tuhan (Bisa dinyanyikan dengan gerakan pada setiap kata “kasih” tidak bersuara hanya menunjukan lambang daun waru/cinta dengan jari) 17. Pelayanan Firman Syalom anak-anak, sebelum saya bercerita hari ini, siapa yang bisa menceritakan cerita minggu lalu? (beri kesempatan beberapa waktu untuk anak-anak menjawab dan menceritakan secara singkat, dan beri respon yang apresiatif kepada setiap anak yang menjawab). Nah sekarang saya mau bertanya : kalau tiba-tiba kalian dipilih untuk mewakili ikut lomba Pujian atau menjadi ketua kelas? (beri kesempatan kepada anak-anak untuk memberikan jawaban, mungkin ada yang menjawab mau dan ada pula yang tidak dan biarkan mereka menyampaikan alasannya). Seperti cerita Minggu ini, ada seorang wanita yang dipilih oleh Allah untuk menyatakan kemuliaanNya, siapa dia? Nah sekarang dengarkan baik-baik ceritanya : Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus Pada waktu itu ada seorang wanita yang sederhana dan saleh serta hidupnya senantiasa taat kepada Allah yang bernama Maria. Tiba-tiba ia (Maria) didatangi oleh Malaikat Gabriel yang diperintahkan Allah untuk menjumpai Maria dan menyapanya serta meyampaikan salam katanya, “salam bagimu”. Mariapun terkejut (guru mengekspresikannya). “Wah, ada apa ya?’ Maria bertanya-tanya dalam hatinya. Lalu Malaikat itu berkata bahwa Maria dipilih Allah untuk menjadi ibu Yesus dan ketika besar nanti ia akan disebut Anak Allah Yang Maha Tinggi. Maria pun menjawab ”ah gak mungkin.” Maria masih tidak percaya kalau Allah memilih dia. Malaikat itupun menjawab “ya lho Maria, Roh Kudus akan turun keatasmu dan akan menaungi engkau, sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil”. Karena Maria seorang wanita yang sederhana dan saleh serta hidupnya senantiasa taat kepada Allah, setelah mendengar perkataan yang disampaikan oleh Malaikat itu, Maria pun berkata: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan (orang yang melakukan firman Tuhan/kehendak Tuhan); jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Maria percaya dan taat kepada Allah yang telah memilihnya dan ia bersedia untuk menjadi ibu Yesus untuk menyatakan kemuliaan Allah seperti yang Allah kehendaki. Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, Seperti Allah yang telah memilih Maria, Allah juga telah memilh kita. Kita adalah orang-orang yang telah dipilih oleh Allah seperti Maria (yakinkan anak-anak bahwa siapapun mereka Allah telah memilihnya ketika mereka menjadi orang Kristen). Ketika Allah memilih kita, bagaimana jawaban kita? Ya, seperti Maria menjawab saat ia dipilih oleh Allah "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Demikian pula dengan kita, kita ini adalah hamba Allah dan bersedia melakukan seperti yang Allah perintahkan.. Misalnya saat dipilih untuk memimpin doa, memimpin pujian, ketua kelas, ya harus mau. Karena kita adalah hamba Allah dan ketika Allah memilih kita Ia akan menyertai dan memberkati kita. Allah telah memilih kita maka hendaklah anak-anak mau bersedia dan berusaha. berbuat baik kepada teman-teman, menghormati orang tua, menaati dan patuh terhadap perintah-perintah Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Amin . 18. Aktivitas Menyusun ayat : ayat yang tertera ini ditulis ulang oleh guru lalu digunting perkata lalu diacak dan biarkan anak-anak menyusunnya sesuai dengan kalimat ayatnya. “Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.” 19. Persembahan Anak-anak memberikan persembahan diiringi Pujian dinyanyikan sampai selesainya persembahan diedarkan. 86
Aku bawa dan berikan persembahanku Pada Tuhan, pada Yesus Juruselamatku. Salah seorang anak yang sudah ditunjuk untuk memimpin doa persembahan dan Bapa Kami) 20. Penugasan Ayat hafalan : Lukas 1:37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." 21. Doa Syafaat 22. Pengakuan Iman Anak Kami anak GKSBS mengaku bahwa: “Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta. Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya. Roh kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari. Saya dan teman-teman adalah saudara saudara sepersekutuan. Saya akan hidup bersama Yesus, sekarang sampai selama-lamanya” 23. Nyanyian penutup Bapa trima kasih 2x Bapa di dalam sorga Ku bertrima kasih. Amin 24. Pengutusan dan berkat Pulanglah dengan sukacita dan terimalah berkat Tuhan: ”Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, keselamatan dan persekutuan dengan Tuhan Yesus Kristus, pimpinan dan penghiburan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian sekarang ini sampai selama-lamanya.” Amin. (CI)
87
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK Kamis NATAL, 25 Desember 2014
JURUSELAMAT LAHIR DALAM KESEDERHANAAN Bacaan Lukas 2:1-14 TUJUAN: 1. Anak tahu dan mampu bercerita tentang kisah kelahiran Yesus sebagai Juruselamat. 2. Anak merayakan Natal dengan penuh sukacita dan bersahaja/sederhana. PERSIAPAN: 1. Guru berdoa secara pribadi, mempelajari dan mempersiapkan materi beberapa hari sebelumnya 2. Guru hadir 30 menit sebelum dimulai untuk mempersiapkan ruangan dan bahan-bahan untuk kegiatan hari itu. LATAR BELAKANG DAN TAFSIRAN TEKS (dibaca pelayan anak pada waktu persiapan) Lukas 2:1-14 mengisahkan tentang kelahiran Yesus yang terjadi ketika kekaisaran Roma diperintah oleh Kaisar Agusutus. Agustus memerintahkan untuk mendaftar semua jumlah penduduk. Pada ayat yang pertama telah dijelaskan bahwa Keputusan tersebut adalah agar semua orang kerajaan Romawi didaftarkan. Tidak dijelaskan apa maksud Agustus mengeluarkan keputusan tersebut. Berdasarkan keterangan yang ada, hal itu dilakukan Agustus karena cemas dengan mengetahui salah satu persoalan di kerajaan Romawi yaitu angka kelahiran yang rendah dan pembunuhan terhadap bayi sering dilakukan orang tua. Maria dan Yusuf merupakan dua tokoh yang diceritakan penulis dalam Lukas 2:1-7. Mereka pergi ke Betlehem untuk mendaftarkan diri. Meskipun sedang hamil, Maria yang berada di Nazaret pun mengadakan perjalanan ke selatan ke Betlehem. Hal ini mereka lakukan agar didaftarkan pada kota asal mereka. Menurut Injil Lukas, palungan (tempat makanan ternak) merupakan tempat pertama Yesus dibaringkan. Dalam hal ini Lukas mungkin bermaksud untuk memberitahukan bahwa Raja di atas segala Raja tidak tertarik dengan kemewahan dunia. Peristiwa kelahiran Yesus untuk pertama kali diberitahukan oleh Malaikat kepada gembala. Pada bagian ini, penulis menjelaskan bagaimana reaksi para gembala setelah mendengar pemberitaan itu? Mereka bergegas. Kata ‘bergegas’, memperlihatkan semangat dari para gembala untuk melihat apa yang telah Malaikat Tuhan katakan pada mereka. Sedangkan dalam ayat 17-20, para gembala setelah tiba di Betlehem dan bertemu dengan Maria, Yusuf dan bayi Yesus. Langsung menceritakan tentang hal apa yang membuat mereka datang ke tempat itu, bahwa Malaikat Tuhan yang memberitahukan kepada mereka. ‘Gembalagembala itu pun pulang sambil memuliakan dan memuji Allah’, memperlihatkan bahwa gembalagembala itu begitu bersuka cita atas apa yang telah mereka alami. LITURGI: 1. Pembukaan a. Penyambutan, - Guru menyampaikan salam dan menyapa anak-anak dengan senyum dan menanyakan “bagaimana kabar mereka dihari ini?” biarkan murid menjawab : “luar biasa”. - Guru menyerahkan kepada anak-anak yang ditugasi untuk mengabsen teman-temannya, jika ada yang tidak hadir anak-anak yang ditugasi bertanya kepada temannya mengapa tidak hadir. (hal ini untuk melatih anak-anak peduli terhadap teman-temannya). b. Pujian pembukaan: HAPPY YA, YA, HAPPY YE, YE (dinyanyikan 2x) Happy ya… ya… ya…, Happy ye… ye… ye…, Saya senang jadi anak Tuhan, Siang jadi kenangan, malam jadi impian Cintaku semakin mendalam
88
2. Votum & Salam ”Sumber keceriaan, kepintaran, dan kesehatan kita adalah TUHAN yang menciptakan langit dan bumi” ”Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian” Amin. 3. Pembacaan Ayat Hafalan Minggu Sebelumnya Lukas 1:37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." 4. Pujian Pengakuan dosa, syukur atau penyembahan KJ. 99 GITA SORGA BERGEMA 1. Gita sorga bergema, “Lahir Raja mulia! Damai dan sejahtera turun dalam dunia.” Bangsa-bangsa, bangkitlah dan bersoraklah serta, Permaklumkan Kabar Baik; Lahir Kristus, T’rang ajaib! Gita sorga bergema, “Lahir Raja mulia!” 2. Yang di sorga disembah Kristus, Raja yang baka, lahir dalam dunia dan Maria bundaNya. Dalam daging dikenal Firman Allah yang kekal; dalam Anak yang kecil nyatalah Imanuel! Gita sorga bergema, “Lahir Raja mulia!” 3. Raja Damai yang besar, Surya Hidup yang benar, menyembuhkan dunia di naungan sayapNya, tak memandang diriNya, bahkan maut dit’rimaNya, lahir untuk memberi hidup baru abadi! Gita sorga bergema, “Lahir Raja mulia!” 5. Pelayanan Firman Syalom anak-anak… Bagaimana kabarnya hari ini, Hari ini adalah hari yang istimewa bagi setiap orang Kristen. Ada yang tahu mengapa? (beri kesempatan anak-anak untuk menjawab). Ya, hari ini adalah hari Natal. Hari memperingati kelahiran Tuhan Yesus Kristus, ada yang disiapkan untuk menyambutnya, ya ada banyak kue dirumah, ada yang membeli barang-barang yang baru, pohon Natal disusun rapi dengan lampu yang kelap-kelip, wah meriah (Guru menggambarkan suasana Natal menurut situasi yang ada). Anakanak senang kan? (beri kesempatan anak-anak menjawab). Nah, lalu bagaimana situasi yang terjadi ketika Tuhan Yesus dilahirkan? Mari kita buka Alkitab kita dari Injil Lukas 2:1-14 dan kita membacanya secara bergantian. Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, Pada waktu itu ada seorang Kaisar yang bernama Agustus dari kekaisaran Roma (Kaisar=Raja). Ia memerintahkan seluruh daerah yang dikuasainya untuk didata jumlah penduduknya dan setiap orang harus kembali kedaerah asalnya. Hal itupun dilaksanakan ditempat Bpk. Yusuf dan ibu Maria. Mereka pergi dari Nazaret ke Betelhem tempat bapak Yusuf berasal. Ketika sampai di Betelhem tiba-tiba ibu Maria perutnya sakit (guru memperagakan orang yang sakit perut) “aduh……” kata ibu Maria. Bapak Yusuf kebingungan dan bertanya “kenapa perutnya…? Kata ibu Maria sambil mengelus-elus perutnya “gak tau, ini pak?” Setelah beberapa saat ternyata tiba waktunya bagi ibu Maria untuk melahirkan, wah bapak Yusuf pun segera mencari penginapan. Karena ramai banyak orang yang datang ke Betelhem untuk pendaftaran, maka semua penginapan pun penuh. Setelah mencari-cari tidak dapat penginapan, yang ada hanya kandang, maka bapak Yusufpun mengajak ibu Maria kesana. Dikandang domba sebuah tempat yang sederhana itulah Ibu Maria melahirkan Yesus Sang Juruselamat. 89
Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, Pada waktu itu ada para gembala yang berada di padang sedang menggembalakan kawanan ternak. Tiba-tiba berdirilah seorang Malaikat di dekat mereka penuh dengan kemuliaan Allah dan ketika melihat hal itu para gembala itu pun ketakutan. Lalu kata Malaikat itu “Jangan takut, aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk segala bangsa, Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." Setelah melihat peristiwa yang luar biasa itu, lalu gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Mari kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita." Lalu mereka pun bergegas pergi ke Betelhem dan mencari tempat kelahiran Sang Juruselamat seperti yang disampaikan oleh Malaikat. Kata ‘bergegas’, memperlihatkan semangat dari para gembala untuk melihat apa yang telah Malaikat Tuhan katakan pada mereka.Setelah mereka berjumpa dengan Maria, Yusuf dan Bayi yesus. Mereka bersukacita dan memuji-muji Allah dan menceritakan bahwa Malaikat yang memberitahu mereka. Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka. Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, Inilah kisah kelahiran Tuhan Yesus Kristus, Sang Juruselamat. Di tempat apa Tuhan Yesus dilahirkan? (beri kesempatan kepada anak-anak untuk menjawabnya). Ya, bayi Yesus dilahirkan di kadang di dalam palungan. Kandang tempat tinggal ternak, (guru menunjukan gambar palungan) bukan dirumah mewah ataupun Rumah Sakit, Yesus lahir ditempat yang sederhana. Ada yang mau dilahirkan di palungan? Ya, Yesus lahir kedunia sebagai Juruselamat manusia tidak ditempat yang mewah, ini mengajarkan kepada kita untuk menyambut KelahiranNya pun dengan hidup sederhana. Kita syukuri yang sudah diberikan oleh Allah melalui bapak ibu kita dirumah untuk merayakan Natal ini. Siapa yang pertama kali diberitahukan tentang kelahiran Tuhan Yesus menurut bacaan kita saat ini dan apa yang dilakukan? Ya, para gembala, penjaga ternak, bukan para pejabat. Yang mereka lakukan mendengarkan perkataan Malaikat, mereka bersemangat, mereka bersukacita dan memujimuji Allah dan menceritakan. Demikian pula dengan kita Yesus telah lahir bagi kita semua, mari kita rayakan seperti yang dilakukan para gembala, bersemangat, bersukacita, memuji-muji Allah dan menceritakannya. Nah, anak-anak seperti kisah kelahiran Yesus Sang Juruselamat ini yang lahir di tempat yang sederhana yakni palungan, mari kita merayakan Kelahiran Tuhan Yesus yang disebut hari Natal ini dengan sukacita dan memuliakan Allah seperti para gembala tadi dengan apa yang ada pada kita, dan kita beritakan kelahiran Tuhan Yesus Kristus dengan saling mengunjungi antara teman-teman. Yang membuat Natal ini menjadi sukacita bagi semua orang. ‘SELAMAT HARI NATAL”, Amin Mari kita memuji Tuhan dengan lagu KJ. 102 DI DALAM PALUNGAN 1. Didalam palungan, tiada yang lain, terbaring Yesus berbalutkan kain. BintangNya dilangit mangkilap terang Dan Yesus tertidur lelap dan tenang. 2. Ternak bersuara membangunkanNya, Tetapi Sang Bayi tiada resah. Ya Yesus, sekarang hatiku tent’ram, Engkaulah Temanku di malam kelam. 3. Ya Yesus, Tuhanku, dengar doaku: tetaplah sertaku dengan kasihMu. Semua anakMu berilah berkat Dan hidup sertaMu di sorga kelak. 90
6. Aktivitas Mewarnai gambar palungan 7. Persembahan Anak-anak memberikan persembahan diiringi Pujian dinyanyikan sampai selesainya persembahan diedarkan. KUB’RI PERSEMBAHAN (KJ 302:1-3) Ku b’ri persembahan, Pada Tuhanku Sambil puji Yesus. Jurus’lamatku Dengan sukaria, Ku b’ri padaMu Dan merasa kaya,Dalam Tuhanku Mari kawan-kawan, Rela hatilah Bawa persembahan, Datanglah seg’ra Salah seorang anak yang sudah ditunjuk untuk memimpin doa persembahan dan Bapa Kami) 8. Penugasan Ayat hafalan : Lukas 2:10-11 2:10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: 2:11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. 9. Doa Syafaat 10. Pengakuan Iman Anak Kami anak GKSBS mengaku bahwa: “Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta. Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya. Roh kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari. Saya dan teman-teman adalah saudara saudara sepersekutuan. Saya akan hidup bersama Yesus, sekarang sampai selama-lamanya” 11. Nyanyian penutup Mari kita memuji Tuhan sambil bersalam-salaman dan mengucapkan “SELAMAT HARI NATAL”. Selamat hari Natal 3x } Dan Tahun baru } 2X Salam bagimu sekalian Selamat hari Natal dan Tahun Baru. 12. Pengutusan dan berkat Pulanglah dengan sukacita dan terimalah berkat Tuhan: ”Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, keselamatan dan persekutuan dengan Tuhan Yesus Kristus, pimpinan dan penghiburan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian sekarang ini sampai selama-lamanya.” Amin. (CI)
91
92
93
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK Minggu I Setelah Natal, 28 Desember 2014
PERCAYA PADA JANJI TUHAN Bacaan Lukas 2:22-40 TUJUAN:
1. Anak memahami kisah Simeon dan Hana. 2. Anak tahu Yesus adalah penggenapan janji Tuhan. 3. Anak setia dan percaya akan janji Tuhan yang selalu digenapi PERSIAPAN: 1. Guru berdoa secara pribadi, mempelajari dan mempersiapkan materi beberapa hari sebelumnya 2. Guru hadir 30 menit sebelum dimulai untuk mempersiapkan ruangan dan bahan-bahan untuk kegiatan hari itu. LATAR BELAKANG DAN TAFSIRAN TEKS (dibaca pelayan anak pada waktu persiapan) Genap waktu pentahiran. Menurut hukum Musa, seorang wanita yang melahirkan bayi laki-laki dinyatakan najis selama tujuh hari. Pada hari yang kedelapan anak itu disunat, dan sang ibu tetap najis selama tiga puluh tiga hari lagi. Pada hari dari masa tersebut dia mempersembahkan kurban di Bait Suci dan dianggap tahir menurut agama (Im. 12:2-6). Kurban yang dipersembahkan disesuaikan dengan kemampuan keuangan keluarga yang mempersembahkan kurban itu. Kanak-kanak Yesus, sebagai anak laki-laki sulung, diserahkan kepada Tuhan, di dalam salah satu pelataran Bait Allah. Seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan (ay. 23), Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah, karena dengan kuasa pemeliharaan khususlah anak-anak sulung Israel diselamatkan tetapi anak-anak sulung orang Mesir dibunuh oleh malaikat maut. Demikianlah Kristus, sebagai yang sulung, menjadi Imam karena hak, melebihi yang diperoleh oleh keturunan Harun. Kristus merupakan yang sulung dari antara semua saudara, dan dinamai yang dikuduskan bagi Allah, dan tidak pernah ada orang yang seperti Dia. Diserahkannya Dia kepada Tuhan menandakan bahwa Dia sendiri menyerahkan diri-Nya kepada Tuhan sebagai Pengantara, ketika Dia dibuat maju dan mendekat kepada-Nya. Yang penting untuk diperhatikan adalah bahwa pengenalan yang lebih mendalam tersebut berlangsung dalam konteks ketaatan dan kesalehan.Ketaatan itu tampak dari tokoh Simeon dan Hana. Simeon adalah seorang penduduk Yerusalem yg adil benar dan saleh dan yang menantikan 'penghiburan bagi Israel' (Luk 2:25-35). Dia seorang di antara sisa Israel yang rindu akan kedatangan Mesias yang dijanjikan dan yang sudah mendapat petunjuk langsung bahwa dia tak akan mati sebelum melihat Mesias, dengan matanya sendiri. Tatkala waktunya tiba untuk menyerahkan Yesus kepada Allah (bnd Im 16:10; Mzm 22:11), dia dibimbing oleh Roh Kudus supaya datang ke Bait Suci. Ketika melihat Yesus, diperdengarkannyalah nyanyian pujian, yg terkenal dengan nama bh Latin Nunc Dimittis, artinya 'Sekarang biarkanlah aku pergi' (dari Luk 2:29). Dia melihat bahwa Mesias ini akan membela dan membenarkan Israel di hadapan bangsabangsa non-Yahudi. Simeon terus berbicara kepada Maria, yg terheran-heran, tentang peranan Kristus di tengah-tengah Israel. Mesias akan merupakan sebuah batu, yg akan membuat sebagian orang tersandung, dan bagi sebagian lagi menjadi batu alas tempat berdiri. Dia akan menjadi suatu tanda, yg tidak akan diacuhkan orang, tapi akan menjadi penyebab perbantahan (ay 34). Penderitaan hati Maria, waktu melihat jalan hidup dan kematian Anak-nya, akan sangat memilukan, dan Dia akan mengungkapkan pikiran-pikiran manusia yg paling dalam (ay 35). Sesudah Simeon mengucapkan kesaksiannya tentang Mesias, ia menghilang dari panggung perhatian. Hana atau Nabiah Hana adalah seorang tokoh Alkitab yang hanya disebutkan di dalam Injil Lukas. Menurut Injil Lukas, ia adalah seorang nabiah yang menubuatkan tentang Yesus di Bait Allah di Yerusalem. Ia muncul dalam Lukas 2:36-38 dalam cerita penyerahan Yesus di Bait Suci.[1]Latar belakang Hana hanya dicatat dalam tiga ayat di Injil Lukas, yaitu Hana adalah seorang nabiah berusia 84 tahun; putri dari Fanuel, dari suku Asyer; janda setelah tujuh tahun pernikahan (nama suaminya tidak disebutkan), seorang Yahudi yang saleh dan tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Ketika bayi Yesus dibawa oleh Yusuf dan Maria ke Bait Allah untuk "diserahkan" sesuai aturan hukum Taurat untuk anak sulung, Hana hadir di sana, menyambut bayi itu dan menceritakan kepada orang-orang lain mengenainya. Kedua orang ini dipakai Allah untuk menegaskan dan meneguhkan jati diri Yesus, tidak hanya di hadapan Yusuf dan Maria, tetapi, seperti yang dilakukan oleh Hana, juga di hadapan banyak orang yang masih setia berharap kepada Allah 94
(ayat 38). Bagi Simeon dan Hana peristiwa itu merupakan penghiburan luar biasa yang Allah sediakan di hari tua mereka, karena diizinkan melihat penggenapan janji keselamatan dari Allah. Bagi Yusuf dan Maria peristiwa itu merupakan persiapan yang Allah lakukan, agar mereka siap menghadapi masa-masa sulit di masa mendatang. LITURGI: 1. Pembukaan a. Penyambutan, - Guru menyampaikan salam dan menyapa anak-anak dengan senyum dan menanyakan kabar mereka. - Guru menyerahkan kepada anak-anak yang ditugasi untuk mengabsen temantemannya, jika ada yang tidak hadir anak-anak yang ditugasi bertanya kepada temannya mengapa tidak hadir. (hal ini untuk melatih anak-anak peduli terhadap teman-temannya). b. Pujian pembukaan: SATU ANAK TUHAN Satu anak Tuhan, pergi skolah Minggu, Satu anak Tuhan bawa kawan Pergi skolah Minggu Dua anak Tuhan, pergi skolah Minggu Satu, dua anak Tuhan bawa kawan Pergi Skolah Minggu (pujian ini dinyanyikan secara berkelanjutan sampai angka 10) 2. Votum & Salam ”Sumber keceriaan, kepintaran, dan kesehatan kita adalah TUHAN yang menciptakan langit dan bumi” ”Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian” Amin. 3. Pembacaan Ayat Hafalan Minggu Sebelumnya Ayat hafalan : Lukas 2:11”Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud”. 4. Pujian Pengakuan dosa, syukur atau penyembahan SAYANG, SAYANG Sayang, sayang disayang. aku disayang Tuhan, Aku diangkat jadi anakNya, aku disayang Tuhan Glory, glory Haleluya }2x Glory, glory Puji Tuhan } 5. Pelayanan Firman Pelayan anak mengajak berdoa, lalu membaca perikop bacaan. Syalom anak-anak, sebelum saya bercerita hari ini, siapa yang bisa menceritakan cerita minggu lalu? Siapa yang pernah menunggu? Misalnya kita sudah janjian dengan teman mau belajar bersama, tapi temannya belum datang, bagaimana perasaan anak-anak? (beri kesempatan anakanak menjawab) ya, gelisah, tidak tenang, mondar mandir, tapi setelah yang kita tunggu-tunggu itu datang, bagaimana perasaan kita? Ya, senang. Nah anak-anak pada hari ini kakak akan bercerita tentang dua orang yang menunggu dengan setia janji Allah akan datangnya Mesias, Sang Juruselamat . Dengarkan dengan baik ceritanya. Anak-anak yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Pada waktu itu ada seorang bapak yang bernama Simeon. Simeon adalah seorang penduduk Yerusalem yg adil, benar dan saleh dan yang menantikan 'penghiburan bagi Israel' (Luk 2:2535). Dia seorang di antara sisa Israel yang rindu akan kedatangan Mesias yang dijanjikan dan yang sudah mendapat petunjuk langsung bahwa dia tak akan mati sebelum melihat Mesias, dengan matanya sendiri. Ia setia menunggu kedatangan sang Mesias seperti yang dijanjikan walaupun ia tidak tahu kapan datangnya. Tatkala waktunya tiba untuk menyerahkan Yesus kepada Allah, Simeon dibimbing oleh Roh Kudus supaya datang ke Bait Suci. Ketika melihat Yesus, anak-anak tahu bagaimana perasaan Simeon? Ya, ia memberkati dan mengurapi Yesus ia 95
begitu bersukacita, lalu diperdengarkannyalah nyanyian pujian, 'Sekarang biarkanlah aku pergi' (dari Luk 2:29). Dia melihat bahwa Mesias ini akan membela dan membenarkan Israel di hadapan bangsa-bangsa non-Yahudi. Anak-anak yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Di saat yang bersamaan ada seorang nabiah yang bernama Hana. Anak-anak ada yang tahu apa itu nabiah? (beri kesempatan pada anak-anak untuk menjawab). Ya, nabiah adalah sebutan bagi seorang nabi perempuan. Hana adalah seorang nabiah berusia 84 tahun; putri dari Fanuel, dari suku Asyer; janda setelah tujuh tahun pernikahan (nama suaminya tidak disebutkan), seorang Yahudi yang saleh dan tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Ia yang menubuatkan tentang Yesus di Bait Allah di Yerusalem dengan setia ia melakukannya dan menunggu kedatangan sang Mesias. Ketika bayi Yesus dibawa oleh Yusuf dan Maria ke Bait Allah untuk "diserahkan" sesuai aturan hukum Taurat untuk anak sulung, Hana hadir di sana, ia menyambut bayi itu dengan sukacita. Penantiannya selama ini tidak sia-sia dan menceritakan kepada orang-orang lain mengenai siapa Yesus. Anak-anaku yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Ada beberapa hal yang kita pelajari dari dua tokoh Simeon dan Hana : 1. Mereka adalah orang-orang yang tekun beribadah dan berdoa kepada Tuhan. 2. Mereka menanti dengan setia janji Tuhan tentang kedatangan Sang Mesias. 3. Setelah janji Tuhan digenapi, mereka bersukacita, memuji-muji Allah dan menceritakannya kepada semua orang. Seperti Simeon dan Hana, demikian pula dengan kita mari kita belajar dari bapak Simeon dan ibu Hana yang setia menanti Tuhan Yesus dengan tekun beribadah dan berdoa kepada Tuhan, karena Tuhan Yesus sudah lahir mari kita bersukacita, memuji-muji Allah dan menceritakannya. Sebentar lagi kita akan meninggalkan tahun 2014 dan menyambut tahun baru 2015, kita sambut tahun 2015 dengan sukacita dengan semangat seperti bapak Simeon dan ibu Hana semakin tekun beribadah, dan menanti dengan setia kasih Tuhan dengan tidak bosan-bosan. Bersyukurlah kepada TUHAN, serukanlah nama-Nya, perkenalkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa! Tuhan Yesus memberkati. Amin. 6. Aktivitas Membuat rencana aksi untuk tahun 2015, agar menjadi lebih baik dari tahun 2014. Kelas kecil mewarnai. 7. Persembahan Anak-anak memberikan persembahan diiringi Pujian dinyanyikan sampai selesainya persembahan diedarkan. BAWA PERSEMBAHANMU (PKJ 146:1-3) Bawa persembahanmu dalam rumah Tuhan dengan rela hatimu, janganlah jemu. Bawa persembahanmu, bawa dengan suka.
Reff : Bawa persembahanmu, tanda sukacitamu, Bawa persembahanmu, ucaplah syukur. Rahmat Tuhan padamu tidak tertandingi oleh apa saja pun dalam dunia. Kasih dan karunia sudah kau terima Persembahkan dirimu untuk Tuhan pakai agar kerajaan-Nya makin nyatalah. Damai dan sejahtera diberikan Tuhan. Salah seorang anak yang sudah ditunjuk untuk memimpin doa persembahan dan Bapa Kami) 8. Penugasan Ayat hafalan : Mazmur 105:1 Bersyukurlah kepada TUHAN, serukanlah nama-Nya, perkenalkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa! 9. Doa Syafaat 96
10. Pengakuan Iman Anak Kami anak GKSBS mengaku bahwa: “Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta. Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya. Roh kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari. Saya dan teman-teman adalah saudara saudara sepersekutuan. Saya akan hidup bersama Yesus, sekarang sampai selama-lamanya” 11. Nyanyian penutup KJ. 408 DI JALANKU ‘KU DIIRING Di jalanku ‘ku diiring oleh Yesus Tuhanku. Apakah yang kurang lagi, jika Dia Panduku? Diberi damai sorgawi, asal imanku teguh. Suka-duka dipakaiNya untuk kebaikanku; Suka-duka dipakaiNya untuk kebaikanku. 12. Pengutusan dan berkat Pulanglah dengan sukacita dan terimalah berkat Tuhan: ”Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, keselamatan dan persekutuan dengan Tuhan Yesus Kristus, pimpinan dan penghiburan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian sekarang ini sampai selama-lamanya.” Amin. (CI)
97
Gambar Yesus diberkati oleh Simeon dan Hana
98